29
Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD) Nunuk Dwi Retnandari Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada 2021

Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran

(BAB VII RPJMD)

Nunuk Dwi RetnandariMagister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada2021

Page 2: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Perencanaan dan Penganggaran Pusat dan Daerah

Page 3: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Gambaran umumBAB II

Gambaran keuangan daerah

BAB III

Hubungan antar BAB dalam RPJMD

Analisis Permasalahan dan

Isu StrategisBAB IV

Isu strategis eksternal

Visi Misi Tujuan dan Sasaran

BAB V

Strategi , Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

BAB VI

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah

BAB VII

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

BAB VIII

Pendahuluan BAB I

Bab IX Penutup

Page 4: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

BAB VI. Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

6.1. Strategi

6.2. Arah Kebijakan

Page 5: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

BAB VI. Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

6.3. Program Perangkat Daerah

Page 6: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Bab VII. Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program

Perangkat Daerah

7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan

7.2. Program Perangkat Daerah

Page 7: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program:Program Strategis (6.3)

Program Operasional (7.2)

Perencanaan Anggaran (7.1)

Page 8: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)
Page 9: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Tingkatan Strategi

Bryson, 2010Bappenas, 2019

Kata kunci: Wording

Page 10: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Cascading Tujuan

dan sasaran Strategi dan arah Kebijakan

Program Daerah

Program Operasional

Kegiatan

Fokus Prioritas

Isu Strategis

Permasalahan Daerah

Permasalahan Urusan

Data dan Informasi

Page 11: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program Pembangunan Daerah dan Program Operasional

Page 12: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program Pembangunan Daerah dan Program Operasional

Sasaran daerah

Program Daerah

Sasaran OPD

Program Operasional

Program Operasional

Program Operasional

Sasaran OPD

Program Daerah

Sasaran OPD

Program Operasional

Program Operasional

Page 13: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Sumber: Kemenpan RB, Deputi RB Kunwas

Page 14: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Membangun Program Operasional

• Program Operasional• Program Indikator

KinerjaSumber daya kesehatan

Indeks sumber daya kesehatan

Promosi kesehatan Stunting

Pencegahan dan penanggulangan penyakit

Angka morbiditas

Pelayanan Kesehatan

Tingkat kesehatan ibu dan bayi

Sasaran UHH

Sasaran

Page 15: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program Operasional

Proses Bisnis Perencanaan

Program OperasionalProgram Indikator Kinerja

Data dan Informasi

Indeks ketersediaan data perencanaan

Perencanaan Indeks Konsistensi perencanaan

Monitoring dan Evaluasi

Indeks Monev:• ketepatan

waktu• PB

Sasaran Indeks kualitas perencanaan

Page 16: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program Operasional VS Program Permen 90

Program Permendagri nomor 90 Program OperasionalNo Program

1 Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat

2 Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan

3 Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman (Ijin)

4 Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

Page 17: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Program Permen 90

Perindustrian • PROGRAM PERENCANAAN

DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

• PROGRAM PENGENDALIAN IZIN USAHA INDUSTRI

• PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL

Koperasi dan UMKM• PROGRAM PELAYANAN IZIN USAHA

SIMPAN PINJAM• PROGRAM PENGAWASAN DAN

PEMERIKSAAN KOPERASI• PROGRAM PENILAIAN KESEHATAN

KSP/USP KOPERASI• PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERKOPERASIAN• PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN

PERLINDUNGAN KOPERASI• PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA

MENENGAH, USAHA KECIL, DAN USAHA MIKRO (UMKM)

• PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM

Page 18: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)
Page 19: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)
Page 20: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)
Page 21: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Penganggaran

• Budgeting adalah proses merancang, melaksanakan, dan mengoperasikan anggaran.

• Proses manajerial dari perencanaan dan persiapan anggaran, pengendalian anggaran dan prosedur terkait.

• Budgeting adalah tingkat akuntansi tertinggi dalam hal prakiraan untuk pertimbangan untuk mengambil tindakan yang pasti dan bukan hanya pelaporan.

Page 22: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Sumber: Kemenpan RB, Deputi RB Kunwas

Page 23: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Beberapa permasalahan perencanaan anggaran (Ahmad Erani Yustik Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and

Finance (INDEF)

• APBN/APBD selalu di desain defisit sehingga memberi kesempatan adanya inefesiensi dan praktik koruptif.

• desain APBN/APBD hanya dipahami sebagai proses teknokratis untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi (anggaran), tetapi APBN tidak dimengerti juga sebagai instrumen ideologis untuk mendekatkan tujuan bernegara sebagai amanat konstitusi.

• asumsi ekonomi makro yang disusun hanya mendasawrkan kepada tujuan sempit tetapi mengabaikan semangat keadilan sosial, seperti aspek ketimpangan pendapatan.

• besaran anggaran tidak mencerminkan permasalahan dan kontekstualisasi dasar pembangunan nasional. Buktinya, alokasi anggaran ke sektor pertanian dan industri tergolong kecil padahal sebagian tenaga kerja berada di sektor tersebut.

• amanah UU tidak semuanya dijalankan dengan baik. Sebagai contoh, alokasi anggaran kesehatan diharuskan minimal 5 persen dari APBN, namun selama ini mendapatkan porsi kurang dari 2 persen.

• penerimaan negara dihitung sangat rendah, baik yang bersumber dari pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sehingga membuka peluang terjadinya korupsi penerimaan negara seperti yang terus berulang selama ini.

Page 24: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Perhitungan Pagu Anggaran Program

Page 25: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Perhitungan Pagu Anggaran Program

Program Kegiatan Sub Kegiatan

Unit Cost/ Standar Biaya

Jumlah Anak

Jumlah Anggaran Program

Program Promosi Kesehatan : Stunting

Pencegahan anak tidak stunting

Berapa jumlah anak yang ditarget

Sekolah parenting ....

Pemberian makanan tambahan

....

Peningkatan upaya gizi keluarga

....

Pengobatan anak stunting

berapa anak yang ditarget

Page 26: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

• ASB merupakan salah satu komponen yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja.

• ASB adalah standar untuk menganalisis anggaran belanja yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu dan kewajaran biaya di unit kerja dalam satu tahun anggaran

DEFINISI ANALISIS STANDAR BELANJA

Page 27: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

• PP 58 Tahun 2005 Pasal 39 ayat 2: “Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi

kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal”.

• Permendagri 13 Tahun 2006 Pasal 89 Huruf e:

“Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga”.

DASAR HUKUM ANALISIS STANDAR BELANJA

Page 28: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

• Penetapan plafon anggaran pada saat PPAS menjadi obyektif (tidak lagi berdasarkan “intuisi”)

• Dapat menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu kegiatan.

• Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang menyebabkan inefisiensi anggaran.

• Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang jelas.

• Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif.

• Memiliki argumen yang kuat jika “dituduh” melakukan pemborosan.

• Penyusunan anggaran menjadi lebih tepat waktu.

MANFAAT ANALISIS STANDAR BELANJA

Page 29: Penyusunan Program dan Perencanaan Anggaran (BAB VII RPJMD)

Nunuk Dwi Retnandari

ni Woro Ciblon nyuwun

pangapunten