119
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kemampuan aparat dalam merumuskan program/kebijakan untuk dilaksanakan oleh aparat pemerintah dan kelompok- kelompok masyarakat yang ikut serta bersama-sama melaksanakan program/kebijakan yang telah diputuskan, yang didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Pendidikan memiliki peranan strategis menyiapkan generasi berkualitas untuk kepentingan masa depan. Bagi setiap orang tua, masyarakat, dan bangsa pemenuhan akan pendidikan menjadi kebutuhan pokok. Pendidikan dijadikan bagian utama dalam upaya pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan suatu bangsa. Kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah Merupakan kebijakan publik desentralisasi ( UU 32 Tahun 2004 ) di mana urusan pemerintah yang diserahkan kepada

Penyusunan Skripsi...u

  • Upload
    -

  • View
    64

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyusunan Skripsi...u

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kemampuan aparat

dalam merumuskan program/kebijakan untuk dilaksanakan oleh aparat

pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat yang ikut serta bersama-

sama melaksanakan program/kebijakan yang telah diputuskan, yang

didukung oleh sarana dan prasarana yang ada.

Pendidikan memiliki peranan strategis menyiapkan generasi

berkualitas untuk kepentingan masa depan. Bagi setiap orang tua,

masyarakat, dan bangsa pemenuhan akan pendidikan menjadi kebutuhan

pokok. Pendidikan dijadikan bagian utama dalam upaya pembentukan

sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan suatu bangsa.

Kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah Merupakan

kebijakan publik desentralisasi ( UU 32 Tahun 2004 ) di mana urusan

pemerintah yang diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber

pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai

dengan urusan yang didesentralisasikan, sesuai kebijakan pendidikan

nasional (UU No. 20 tahun 2003). Sesuai dengan kebijakan pendidikan

nasional ada dua hal kusus yang berkenaan dengan hal tersebut adalah

pertama menetapkan alokasi dana pendidikan sekurang-kurangnya 20% baik

pada APBN dan APBD, kebijakan pendidikan yang merupakan amanat dari

Page 2: Penyusunan Skripsi...u

2

UUD 1945 amandemen ke empat pasal 31 (4), kedua UU No. 20 tahun 2003

pasal 11 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintahan daerah wajib

menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan baik setiap

warga Negara. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin

tersedianya daya guna terselenggaranya pendidikan gratis bagi setiap warga

Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun yang dikenal

sebagai wajib belajar sembilan tahun.

Bagaimanapun sistem desentralisasi dalam pemerintahan

mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan

nasional, terutama yang berkaitan dengan masalah kebijakan.

Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional untuk masa kini, selain telah

memiliki perangkat pendukung perundang-undangan nasional, juga

dihadapkan kepada sejumlah faktor yang menjadi tantangan dalam

penerapan desentralisasi pendidikan di daerah, seperti tingkat

perkembangan ekonomi dan sosial budaya setiap daerah, tipe dan kualitas

kematangan SDM yang diperlukan oleh daerah setempat, perkembangan

ilmu pengetahuan dan tekhnologi, perkembangan dunia industri, dan

sebagainya.

Sejalan dengan adanya program pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan Yang mengarahkan pada kebijakan Pendidikan Gratis Sebagai salah

satu program andalan, tentunya melibatkan pemerintah di masing-masing

Page 3: Penyusunan Skripsi...u

3

Kabupaten di Sulawesi Selatan termasuk Kabupaten Luwu Timur,

Berdasarkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)

tentang pendidikan gratis di Sulsel yang dilakukan langsung oleh gubernur

dan seluruh bupati dan wali kota se-Sulsel.

Arah pembangunan kecamatan Malili Kabupaten LuwuTimur,

memuat kebijakan rencana pembangunan untuk menjadi pedoman

pelaksanaan pembangunan diberbagai aspek dalam mendukung terwujudnya

visi Kabupaten Luwu Timur. Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi dan

otonomi daerah, maka daerah dituntut agar mampu mengembangkan

daerahnya sendiri secara mandiri yang ditandai dengan semakin besarnya

kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mengurus rumah

tangganya sendiri. Visi dan Misi harus dirumuskan agar mempunyai arah dan

tujuan pembangunan yang jelas dan memiliki rasionalitas untuk

mencapainya. Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2005 telah memiliki Bupati

dan Wakil Bupati yang definitif hasil Pemilihan Langsung.

Agar masing-masing prioritas pembangunan dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien, maka perlu didukung dengan arah kebijakan yang

matang dan komprehensif. Hal itu harus didukung penuh dengan komitmen

peningkatan anggaran pendidikan secara bertahap guna memenuhi amanat

Undang-undang Dasar 1945 yang telah diamandemen dan Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 4: Penyusunan Skripsi...u

4

Sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang

mengarahkan pada kebijakan Pendidikan Sebagai salah satu program

andalan, Arah pembanguanan Kabupaten Luwu Timur memuat kebijakan

rencana pembangunan untuk menjadi pedoman pembanguanan daerah

tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Luwu Timur, “Kabupaten LuwuTimur

yang kokoh berbasis pengembangan potensi masyarakat menuju

keberlanjutan pembangunan berkeadilan dan bermartabat” dengan adanya

Program Pendidikan Gratis ini Bertitik tolak dari uraian tersebut di atas, maka

penulis memandang perlu mengkaji lebih lanjut berbagai masalah yang

berkaitan dengan implementasi program pendidikan gratis di Kecamatan

Malili Kabupaten Luwu Timur.

Program Pendidikan Gratis ini, pada awal pelaksanaannya di atur

dalam peraturan Bupati Luwu Timur hingga tahun 2008. Sejalan dengan

adanya Program Pendidikan Gratis di Sulsel dan penandatanganan

Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pendidikan Gratis di Sulsel,

kemudian tahun berikutnya Kabupaten Luwu Timur telah menetapkan dalam

peraturan daerah No.8 tahun 2009 tentang pelaksanaan pendidikan gratis di

Kabupaten Luwu Timur, sehingga mendorong penulis memilih

judul :“ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS DI

KECAMATAN MALILI KABUPATEN LUWU TIMUR”.

Page 5: Penyusunan Skripsi...u

5

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan urain latar belakang tersebut maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Implementasi Program Pendidikan Gratis di Kecamatan

Malili Kabupaten Luwu Timur ?

2. Faktor apakah yang mempengaruhi Implementasi Program Pendidikan

Gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur ?

1. 3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Implementasi Program Pendidikan Gratis di

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan

Program Pendidikan Gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur.

1. 4 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis : Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dan

bahan pemikiran tentang konsep dan teori tentang Implementasi.

Page 6: Penyusunan Skripsi...u

6

2. Secara praktis : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan Kabupaten Luwu Timur agar daerah tersebut kedepanya

lebih baik dan pemerintah setempat lebih memperhatikan dan

meningkatkan pendidikan masyarakat.

1. 5 Metode penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

Provinsi Sulawesi Selatan.

1.5.2 Tipe dan Dasar Penelitian

a) Tipe penelitian yang di gunakan adalah deskriptif yaitu tipe

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara

jelas mengenai objek yang diteliti dan berusaha melihat

kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di

dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup

didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi

kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat

tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu

yang nyata tersebut.

Page 7: Penyusunan Skripsi...u

7

b) Dasar penelitian adalah Studi Kasus yang memfokuskan

masalah pada pelaksanaan Program Pendidikan Gratis di

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

1.5.3 Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh dari dua sumber,yaitu:

a) Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari informan, dengan memaknai teknik

pengumpulan data berupa interview (wawancara), serta melakukan

observasi (pengamatan langsung terhadap penelitian).

b) Data sekunder

Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, arsip

resmi,serta literature lainnya yang relevan dalam melengkapi data

primer penelitian.

1.5.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a)Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab dalam

penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi

Page 8: Penyusunan Skripsi...u

8

atau keterangan-keterangan lisan melalui dialog langsung antar

peneliti dengan para informan.

b) Observasi

Yaitu pengamatan langsung terhadap objek kajian yang sedang

berlangsung untuk memperoleh keterangan dan informasi sebagai

data yang akurat tentang hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui

relevansi antara jawaban informan dengan kenyataan yang ada,

dengan melakukan pengamatan langsung yang ada di lapangan

yang erat kaitannya dengan objek penelitian.

c) Study kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam

metode ilmiah untuk mencari sumber data sekunder yang akan

mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu

yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke

mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat.

Cara yang dilakukan dengan mencari data-data pendukung (data

sekunder) pada berbagai literatur baik berupa buku-buku, dokumen-

dokumen, makalah-makalah hasil penelitian serta bahan-bahan

referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Page 9: Penyusunan Skripsi...u

9

d) Dokumentasi

Dokumentasi dapat diasumsikan sebagai sumber data tertulis yang

terbagi dalam dua ketegori yaitu sumber resmi dan sumber tidak

resmi. Sumber resmi merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan

oleh lembaga/perorangan atas nama lembaga. Sumber tidak resmi

adalah dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas

nama lembaga. Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber

referensi dapat berupa hasil rapat, laporan pertanggungjawaban,

surat, dan catatan harian

1.5.5 Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian. Adapun informan yang

digunakan dalam penelititan ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas pendidikan Kab.Luwu Timur 1 orang

2. Sekertaris Dinas pendidikan Kab.Luwu Timur 1 orang

3. Bendahara Dinas pendidikan Kab. Luwu Timur 1 orang

4. Dewan Pendidikan 1 orang

5. Komite Sekolah 2 orang

6. Kepala sekolah SD 10 orang

7. Kepala sekolah SMP 2 orang

8. Orang tua Siswa 20 orang

Jumlah 38 orang

Page 10: Penyusunan Skripsi...u

10

1.5.6 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data

kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tersebut pengolahan data tidak harus

dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan

setelah pengolahan data selesai. Analisis data adalah proses

penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara bersamaan

dengan proses pengumpulan data, proses analisis yang dilakukan

merupakan suatu proses yang cukup panjang. Data dari hasil wawancara

yang diperoleh kemudian dicatat dan dikumpulkan sehingga menjadi sebuah

catatan lapangan.

1.6 Definisi operasional

Untuk memberi suatu pemahaman, agar memudahkan penelitian,

maka perlu adanya beberapa batasan penelitian dan fokus penelitian ini yang

dioperasionalkan melalui indikator sebagai berikut :

Implementasi program pendidikan gratis adalah suatu tahap pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur

dalam memberikan pelayanan pendidikan gratis terhadap masyarakat.

Dalam penyelenggaraan pendidikan gratis, segala pembiayaan mendapat

subsidi anggaran dari pemerintah.

Page 11: Penyusunan Skripsi...u

11

Adapun komponen pembiayaan pendidikan gratis yang diatur dalam

Perda Kabupaten Luwu Timur No.8 Tahun 2009 diantaranya, yaitu:

1. Pembayaran biaya pendaftaran siswa baru.

2. pembayaran biaya bangku/meja belajar.

3. permintaan bantuan pembangunan dan pemeliharaan sekolah.

4. permintaan bantuan dengan alasan dana sharing.

5. pembayaran buku ajar.

6. pembayaran iuran kegiatan ekstrakurikuler.

7. pembayaran lembaran kerja siswa (LKS).

8. penamatan

9. pembayaran biaya photo.

10.pembayaran biaya penilaian dan evaluasi belajar.

11.pembayaran biaya pengayaan/les.

12.pembayaran biaya penulisan buku laporan hasil belajar.

13.pembayaran biaya penulisan ijazah.

14.pembayaran kartu peserta didik

15.pembayaran pakaian praktek Laboratorium peserta didik.

16.pembayaran biaya praktek kerja lapang (PKL) bagi program study

tertentu.

17. pembayaran lainya yang membebani peserta didik dan atau orang tua

peserta.

Page 12: Penyusunan Skripsi...u

12

Komponen-komponen di atas merupakan indikator tercapainya tujuan

Program Pendidikan Gratis Kabupaten Luwu Timur. Adapun tujuan yang

dicapai dalam penerapan Program Pendidikan Gratis Di Kecamatan Malili

Kabupaten Luwu Timur, diantaranya, yaitu:

a. Meningkatkan perluasan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan.

b. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan penyelenggaraan

pendidikan.

c. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta

kesejahteraan bagi tenaga pendidikan

d. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana

e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.

Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi implementasi kebijakan adalah teori Edwards III yaitu terdiri

dari empat variabel, yakni:

1. Komunikasi adalah suatu proses kegiatan antara pemerintah sebagai

pembuat kebijakan yang saling bekerja sama dengan Sekolah dalam

mengimplementasikan Pendidikan gratis

Page 13: Penyusunan Skripsi...u

13

2. Sumber Daya adalah Implementor yang bertanggung jawab atas

kebijakan.

3. Disposisi adalah Adanya sikap para pelaksana dalam

mengimplementasikan kebijakan dalam hal ini sekolah sebagai

pelaksana kebijakan.

4. Struktur Birokrasi adalah jenjang organisasi pemerintah

Dalam menggambarkan Implementasi Program pendidikan gratis, maka

peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas yakni program

pendidikan gratis hanya pada tingkat SD/MI – SMP/MTs yang berada di

Kecamatan malili Kabupaten LuwuTimur dan telah di atur di dalam Perda

No.8 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis oleh

Pemerintah Kabupaten LuwuTimur.

Page 14: Penyusunan Skripsi...u

14

BAB II

Tinjauan pustaka

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Kebijakan Publik

Sejatinya dalam pembuatan sebuah kebijakan hendaknya didasarkan

pada analisis kebijakan yang baik sehingga dapat menghasilkan kebijakan

yang baik. Analisis dilakukan tampa mempunyai pretense untuk menyetujui

atau menolak suatu kebijakan.

Menurut Winarno (2007:31) ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan

dalam analisis kebijakan diantaranya, yakni:

1. fokus utamanya adalah mengenai penjelasan kebijakan bukan

mengenai anjuran kebijakan yang pantas.

2. sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi dari kebijakan-kebijakan

publik diselidiki dengan teliti dan dengan menggunakan metodelogi

ilmiah.

3. analisis dilakukan dalam rangka mengembangkan teori-teori umum

yang dapat diandalkan tentang kebijakan-kebijakan publik dan

pembentukannya, sehingga dapat diterapkanya terhadap lembaga-

lembaga dan bidang-bidang kebijakan yang berbeda. Dengan

demikian analisis kebijakan dapat bersifat ilmiah dan relevan bagi

masalah-masalah politik dan sosial.

Page 15: Penyusunan Skripsi...u

15

Berkaitan dengan ini, Dunn (2000:1) mendefinisikan analisis kebijakan

sebagai:

“the process of producing knowledge of and in policy process” (aktifitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan).

Menurut Tilaar dan Nugroho (2008:138) bahwa anlisis kebijakan

pendidikan merupakan salah satu input yang penting dalam perumusan visi

dan misi pendidikan. Bahkan seterusnya program-program pendidikan yang

telah diuji cobakan atau dilaksanakan merupakan masukan bagi analisis

kebijakan yang pada gilirannya akan lebih memperhalus atau mempertajam

visi dan misi pendidikan.

Berdasarkan uraian mengenai pengertian analisis kebijakan yang telah

dikemukakan diatas, perlu kiranya memberikan batasan tentang analisis

kebijakan yang kaitanya dengan pendidikan. Analisis kebijakan pendidikan

sebagai suatu prosedur yang rasional untuk menelaah secara kritis isu-isu

pendidikan sehingga menghasilkan pemikiran terbaik yang merupakan

informasi bagi analis dalam merumuskan kebijakan.

2.1.2 Konsep Implementasi

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau

penerapan. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:7)

mengemukakan bahwa

“implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk memengaruhi apa yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk memberikan pelayanan atau mengatur prilaku kelompok sasaran (target group).

Page 16: Penyusunan Skripsi...u

16

Untuk kebijakan yang sederhana, implementasi hanya melibatkan satu

badan yang berfungsi sebagai implementor, misalnya, kebijakan komite

sekolah untuk mengubah metode pengajaran guru dikelas. Sebaliknya untuk

kebijakan makro, misalnya, kebijakan pengurangan kemiskinan di pedesaan,

maka usaha-usaha implementasi akan melibatkan berbagai institusi, seperti

birokrasi kabupaten, kecamatan, pemerintah desa.

Proses implementasi sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur yang

penting dan mutlak, seperti dikemukakan oleh Syukur Abdullah (1987;11),

yaitu:

a. Adanya program atau kebijakan yang dilaksanakan;

b. Target groups, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran,

dan diharapkan dapat menerima manfaat dari program tersebut,

perubahan atau peningkatan;

c. Unsur pelaksana (implementor), baik organisasi atau perorangan,

yang bertanggungjawab dalam pengelolaan, pelaksanaan, dan

pengawasan dari proses implementasi tersebut.

Adapun makna Implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul

Sabatier (1979) sebagaimana dikutip dalam buku Solichin Abdul Wahsab

(2008; 65 ), mengatakan bahwa ,yaitu:

“Implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan negara, yang mencakup baik usaha-usaha untuk

Page 17: Penyusunan Skripsi...u

17

mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian kejadian”.

Dari pandangan kedua ahli diatas dapat dikatakan bahwa suatu

proses implementasi kebijaksanaan itu sesungguhnya tidak hanya

menyangkut perilaku badan-badan administratif yang bertanggung jawab

untuk melaksanakan suatu program yang telah ditetapkan serta menimbulkan

ketaatan pada diri kelompok sasaran, melainkan pula menyangkut jaringan

kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang secara langsung maupun tidak

langsung dapat mempengaruhi segala pihak yang terlibat, sekalipun dalam

hal ini dampak yang diharapkan ataupun yang tidak diharapkan.

Sementara Budi Winarno (2002), yang mengatakan bahwa:

“implementasi kebijakan dibatasi sebagai menjangkau tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu pemerintah dan individu-individu swasta (kelompok-kelompok) yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijaksanaan sebelumnya”.

Model proses implementasi kebijakan

1. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan

2. Sumber-sumber kebijakan

3. Karakteristik badan-badan pelaksana

4. Kondisi-kondisi ekonomi, sosial, dan politik :

5. Kecendrungan pelaksana (implementors)

6. Kaitan antara komponen-komponen model

7. Masalah kapasitas.

Page 18: Penyusunan Skripsi...u

18

Tahapan implementasi kebijakan

a. Tahapan implementasi kebijakan yang menempatkan kebijakan dalam

pengaruh berbagai faktor dalam rangka pelaksanaan kebijakan itu

sendiri. Disini akan dapat dipahami, bagaimana kinerja dari suatu

kebijakan, bagaimana isi yang berinteraksi dengan kelompok sasaran

dan bagaimana sejumlah faktor yang berasal dari lingkungan (politik,

sosial dan lain-lainnya) berpengaruh pada pelaksanaan kebijakan.

b. Terhadap berbagai faktor dalam implementasi kebijakan,

wibawa(1994:39) memberikan gambaran dalam bentuk bagan atas

determinan kinerja implementasi kebijakan. Dijelaskan bahwa ada

4(empat) faktor yang saling berinteraksi yang berfokus pada kinerja

kebijakan, faktor tersebut secara berturut-turut adalah: 1) isi kebijakan,

2) political will, karakteristik kelompok sasaran, dan 4) dukungan

lingkungan.

2.1.3 Teori-teori Implementasi Kebijakan

A.Teori Merilee S. Grindle (1980 )

Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle ( 1980 )

dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan dan lingkungan

implementasi.variabel isi kebijakan ini mencakup:

1. sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target groups

termuat dalam isi kebijakan.

Page 19: Penyusunan Skripsi...u

19

2. jenis manfaat yang diterima oleh target group.

3. sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan.

4. apakah letak sebuah program sudah tepat.

5. apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya

dengan rinci, dan

6. apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai.

Sedangakan variabel lingkungan kebijakan mencakup:

1. seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki

oleh para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan.

2. karakteristik institusi dan rejim yang sedang berkuasa.

3. tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.

B. Teori Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier

( 1983 )

Menurut Mazmanian dan Sabatier ( 1983 ), ada tiga kelompok

variabel yang memengaruhi keberhasilan implementasi, yakni:

A. Karakteristik dari masalah

(1) tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan. Di satu pihak

ada beberapa masalah sosial secara teknis mudah dipecahkan,

dipihak lain terdapat masalah-masalah sosial yang relatif sulit

dipecahkan, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi, dan

sebagainya. Oleh karena itu, sifat masalah itu sendiri akan

memengaruhi mudah tidaknya suatu program diimplementasikan.

Page 20: Penyusunan Skripsi...u

20

(2) tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran. Ini berarti bahwa suatu

program akan relatif mudah diimplementasikan apabila kelompok

sasarannya heterogen, maka implementasi program akan relatif lebih

sulit, karena tingkat pemahaman setiap anggota kelompok sasaran

terhadap program relatif berbeda.

(3) proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi.sebuah program

akan relatif sulit implementasikan apabila sasaranya mencakup

semua populasi. Sebaliknya sebuah program relatif mudah

diimplementasikan apabila jumlah kelompok sasarannya tidak terlalu

besar.

(4) cakupan perubahan perilaku yang diharapkan. Sebuah program yang

bertujuan memberikan pengetahuan atau bersifat kognitif akan relatif

mudah diimplementasikan daripada program yang bertujuan untuk

mengubah sikap dan prilaku masyarakat.

B. Karakteristik kebijakan/undang-undang

(1) kejelasan isi kebijakan. Ini berarti semakin jelas dan rinci isi sebuah

kebijakan akan mudah diimplementasikan karena implementor mudah

memahami dan menterjemahkan dalam tindakan nyata.

(2) seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis.kebijakan

yang memiliki dasar teoritis memiliki sifat lebih mantap karena sudah

Page 21: Penyusunan Skripsi...u

21

teruji, walaupun untuk beberapa lingkungan sosial tertentu perlu ada

modifikasi.

(3) besarnya alokasi sumberdaya finansial terhadap kebijakan tersebut.

(4) seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai

institusi pelaksana.kegagalan program sering disebabkan kurangnya

koordinasi vertikal dan horizontal antarinstansi yang terlibat dalam

implementasi program.

(5) kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana.

(6) Tingkat komitmmen aparat terhadap tujuan kebijakan

(7) seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi

dalam implementasi kebijakan. Suatu program yang memberikan

peluang luas bagi masyarakat untuk terlibat akan relatif mendapat

dukungan daripada program yang tidak melibatkan masyarakat.

C. Variabel lingkungan

(1) kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tigkat kemajuan teknologi.

Masyarakat yang sudah terbuka dan terdidik akan relatif mudah

menerima program-program pembaruan dibanding dengan

masyarakat yang masih tertutup dan tradisional.demikian juga,

kemajuan teknologi akan membantu dalam proses keberhasialan

implementasi program, karena program-program tersebut dapat

disosialisasikan dan diimplementasikan dengan bantuan teknologi

modern.

Page 22: Penyusunan Skripsi...u

22

(2) dukungan publik terhadap sebuah kebijakan. Kebijakan yang

memberikan insentif biasanya mudah mendapatkan dukungan publik.

Sebaliknya kebijakan yang bersifat dis-intsentif, seperti kenaikan

BBM, atau kenaikan pajak akan kurang mendapatkan dukungan

publik.

(3) sikap dari kelompok pemilih (constituency groups) kelompok pemilih

yang ada dalam masyarakat dapat memengaruhi implementasi

kebijakan melalaui berbagai cara antara lain:

a. kelompok pemilih dapat melakukan intervensi terhadap

keputusan yang dibuat badan-badan pelaksana melalui

berbagai komentar dengan maksud untuk mengubah

keputusan.

b. kelompok pemilih dapat memiliki kemampuan untuk

memengaruhi badan-badan pelaksana secara tidak langsung

melalui kritik yang dipublikasikan terhadap kinerja badan-badan

pelaksana, dan membuat pertanyaan yang ditujukan kepada

badan legislatif.

(4) tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor.

Pada akhirnya, komitmen aparat pelaksana untuk merealisasikan

tujuan yang telah tertuang dalam kebijakan adalah variabel yang

paling krusial. Aparat badan pelaksana harus memiliki keterampilan

Page 23: Penyusunan Skripsi...u

23

dalam membuat prioritas tujuan dan selanjutnya merealisasikan

prioritas tujuan tersebut.

C. Teori Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn

Menurut meter dan horn, ada lima variable yang memengaruhi kinerja

implementasi, yakni:

1) Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan

harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir.

2) Sumsberdaya. Implementasi kebijakan perlu dukungan

sumberdaya baik sumberdaya manusia(human resources) maupun

sumberdaya non-manusia(non-human resourse).

3) Hubungan antar Organisasi. Dalam banyak program, implementasi

sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan intansi

lain.

4) Karakteristik agen pelaksana. Yang dimaksud karakteristik agen

pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan

pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya

itu akan memengaruhi implementasi suatu program.

Page 24: Penyusunan Skripsi...u

24

5) Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variable ini mencakup

sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung

keberhasilan implementasi kebijakan.

6) Disposisi implementor. Disposisi implementor ini mencakup tiga hal

yang penting, yakni: respon implementor terhadap kebijakan, yang

akan memengaruhi kemaunnya untuk melaksanakan kebijakan.

dan intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang

dimiliki oleh implementor.

D. Teori G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli

Ada empat variabel yang dapat memengaruhi kinerja dan dampak

suatu program, yakni: kondisi lingkungan, hubungan antara organisasi,

sumberdaya organisasi untuk implementasi program, karakteristik dan

kemampuan agen pelaksana.

E. Teori David L. Weimer dan Aidan R. Vining

Dalam pandangan weimer dan vining(1999:396) ada tiga kelompok

variabel besar yang dapat memengaruhi keberhasilan implementasi

suatu program, yakni: logika kebijakan, lingkungan tempat kebijakan

dioperasikan, dan kemampuan implementor kebijakan.

Page 25: Penyusunan Skripsi...u

25

1) Logika dari suatu kebijakan. Ini dimaksudkan agar suatu kebijakan

yang ditetapkan masuk akal dan mendapat dukungan teoritis.

2) Lingkungan tempat kebijakan tersebut dioperasikan akan

memengaruhi keberhasilan impelmentasi suatu kebijakan. Yang

dimaksud lingkungan ini mencakup lingkungan sosial, politik,

ekonomi,hankam, dan fisik atau geografis.

3) Kemampuan implementor. Keberhasilan suatu kebijakan dapat

dipengaruhi oleh tingkat kompetensi dan keterampilan dari

implementor kebijakan.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi implemensi

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh banyak

variabel atau faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling

berhubungan satu sama lain. untuk memperkaya pemahaman kita tentang

berbagai variabel yang terlibat didalam implementasi, maka dari itu ada

pembatasan dalam penelitian ini maka peneliti memilih pendekatan yang

dikemukakan oleh Edwards III. Dalam pandangan Edwards III, implementasi

kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yakni: (1) komunikasi, (2)

sumberdaya, (3) disposisi, dan (4) struktur birokrasi. Keempat variabel

tersebut juga saling berhubungan satu sama lain.

Page 26: Penyusunan Skripsi...u

26

1). Komunikasi

Keberhasialan implementasi kebijakan mensyaratkan agar

implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang

menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada

kelompok sasaran (target group) sehingga akan mengurangi distorsi

implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas

atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka

kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.

Ada tiga indikator yang dapat digunakan dalam mengukur

keberhasilan aspek komunikasi ini, yaitu:

1) Transmisi, yaitu penyaluran komunikasi yang baik akan dapat

menghasilkan suatu hasil implementasi yang baik pula. Seringkali

yang terjadi dalam proses transmisi ini yaitu adanya salah pengertian,

hal ini terjadi karena komunikasi implementasi tersebut telah melalui

beberapa tingkatan birokrasi, sehingga hal yang diharapkan terdistorsi

di tengah jalan.

2) Kejelasan informasi, dimana komunikasi atau informasi yang diterima

oleh para pelaksana kebijakan haruslah jelas dan tidak

membingungkan. Kejelasan informasi kebijakan tidak selalu

menghalangi implementasi kebijakan, dimana pada tataran tertentu

para pelaksana membutuhkan fleksibilitas dalam melaksanakan

kebijakan, tetapi pada tataran yang lain maka hal tersebut justru akan

Page 27: Penyusunan Skripsi...u

27

menyelewengkan tujuan yang hendak dicapai oleh kebijakan yang

telah ditetapkan.

3) Konsistensi informasi yang disampaikan, yaitu perintah ataupun

informasi yang diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi

haruslah jelas dan konsisten untuk dapat diterapkan dan dijalankan.

Apabila perintah yang diberikan seringkali berubah-ubah, maka dapat

menimbulkan kebingungan bagi pelaksana di lapangan.

2). Sumber daya

Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk

melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumberdaya

tersebut dapat berwujud sumberdaya manusia, yakni kompetensi

implementor dan sumber daya finansial.sumberdaya adalah faktor

penting untuk implementasi kebijakan agar efiktif. Tanpa sumber daya,

kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.

1) Staf (staff), kuantitas dan kualitas pelaksana yang memadai

merupakan hal yang penting dalam implementasi kebijakan.

2) Informasi (information) yang dibutuhkan guna pengambilan

keputusan

3) Kewenangan (authority) tugas dan tanggung jawab.

4) Fasilitas (facilities) yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.

Page 28: Penyusunan Skripsi...u

28

3). Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki implementor.

apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan

menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh

pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif

yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi

kebijakan juga menjadi tidak efektif. berbagai pengalaman

pembangunan dinegara-negara dunia ketiga menunjukkan bahwa

tingkat komitmen dan kejujuran aparat rendah. Berbagai kasus korupsi

yang muncul dinegara-negara dunia ketiga, seperti indonesia adalah

contoh konkrit dari rendahnya komitmen dan kejujuran aparat dalam

mengimplementasikan program-program pembangunan.

1) Penempatan pegawai (staffing the bureaucracy), dimana sikap

dari para aparat birokrasi kadangkala menyebabkan masalah

apabila sikap ataupun cara pandangnya berbeda dengan

pembuat kebijakan.

2) Insentif (incentives), dimana mengganti susunan pegawai pada

birokrasi pemerintahan adalah hal yang tidak mudah dan hal

tersebut tidak menjamin proses implementasi berjalan lancar.

Page 29: Penyusunan Skripsi...u

29

4). Struktur birokrasi

Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi

adalah adanya prosedur operasi yang (standard operating procedures

atau SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam

bertindak. Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung

melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape, yakni prosedur

birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini pada gilirannya menyebabkan

aktivitas organisasi tidak fleksibel.

1) Adanya suatu SOP (Standard Operation Procedure) yang mengatur

tata aliran pekerjaan dan pelaksana program. SOP juga memberikan

keseragaman dalam tindakan para pegawai dalam organisasi yang

kompleks dan luas, dimana dalam pelaksanaannya dapat

menghasilkan fleksibilitas yang sangat baik (seseorang dapat

dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi yang lain) serta adanya

keadilan dalam pelaksanaan aturan.

2) Fragmentasi (fragmentation) adalah adanya penyebaran tanggung

jawab pada suatu area kebijakan di antara beberapa unit organisasi.

Adapun akibat dari adanya fragmentasi, yaitu menyebabkan

penyebaran tanggung jawab dan hal ini mengakibatkan koordinasi

kebijakan menjadi sulit, dimana sumber daya dan kebutuhan atas

Page 30: Penyusunan Skripsi...u

30

kebutuhan atas kewenangan untuk menyelesaikan masalah yang

timbul kadangkala tersebar di antara beberapa unit birokrasi. Oleh

sebab itu perlu adanya kekuatan pemusatan koordinasi antara yang

terkait dan hal tersebut bukan hal yang mudah (Edward III, 1980:134).

2.2 Pengertian Pendidikan Gratis

Adapun itu menurut Radja mudyaharjo (2002:1) mengatakan:

“ pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu”

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan gratis adalah pembebasan segala biaya penyelenggaraan

pendidikan bagi peserta didik/orang tua peserta didik yang berkaitan dengan

proses belajar mengajar dan kegiatan pembangunan sekolah.

A. Manfaat Pendidikan Gratis

1. menjamin tersedianya, lahan, sarana dan prasarana pendidikan

gratis

Page 31: Penyusunan Skripsi...u

31

2. Pendidikan, tenaga kependidikan, dan biaya operasional

penyelenggaraan dengan pembagian beban tugas dan tanggung

jawab sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan yang

mengantur pendidikan.

3. Menopang terselenggaranya dan suksesnya wajib belajar sembilan

tahun.

4. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh

warga masyarakat usia sekolah dan mengantisipasi kesenjangan

masyarakat khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dan

sebagai warga masyarakat dalam mengisi kemerdekaan bahagian

dari upaya pencerdasan Bangsa.

B. penyelenggaraan pendidikan gratis bertujuan untuk :

1. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi semua anak usia

sekolah.

2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan dan lulusan.

3. Meningkatkan relevansi pendidikan yang berbasis kompetensi agar

dapat mengikuti perkembangan global.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan

gratis untuk memenuhi mutu dan produktivitas sumber daya manusia

yang unggul

Page 32: Penyusunan Skripsi...u

32

2. 3 Kerangka konseptual

Analisis merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan suatu

kebijaksaan, sebab dalam pelaksanaan dan penentuan kebijakan tanpa

adanya suatu analisis maka tolak ukur dalam menentukan tingkat

keberhasilannya tentunya akan sangat sulit menilainya. Fungsi suatu analisis

dalam suatu hal sangat penting dalam menentukan suatu kebijaksanaan

terutama mengenai tindak lanjut pembangunan karena dalam mengambil

keputusan peran analisis sangat berarti, dalam analisis yang diperlukan

adalah kesimpulan dimana dapat digunakan pegangan terhadap pelaksanan

tindakan.

Impelementasi merupakan suatu keputusan untuk mencapai sasaran

tertentu, maka untuk merealisasikan pencapaian sasaran tersebut diperukan

serangkaian aktivitas pelaksanaannya. Mengingat bahwa implementasi

suatu program merupakan suatu hal yang kompleks karena banyaknya faktor

yang saling mempengaruhi dan terkait, maka untuk memahami adanya

perbedaan antara apa yang diharapkan tercapai dengan yang terjadi

kemudian menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya studi-studi

impelementasi.

Implementasi juga diartikan sebagai realisasi dari rencana yang

ditetapkan sebelumnya. Lebih lanjut Van Meter dan Van Horn ( the Policy

implementation process 1978 ) seperti dikutip oleh Abdul Wahab Solichin

mengemukakan pengertian implementasi sebagai tindakan –tindakan yang

Page 33: Penyusunan Skripsi...u

33

dilakukan oleh individu/pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau

swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan

dalam keputusan kebijaksanaan. Tindakan –tindakan keputusan menjadi pola

pola operasional, serta melanjutkan usaha tersebut untuk mecapai

perubahan, baik yang besar maupun yang kecil, yang diamanatkan oleh

keputusan kebijakan. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa segala

sumber dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

oleh pembuat kebijakan, didalamnya mencakup : manusia, dana, dan

kemampuan organisasi yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta

serta individu atau kelompok

Dalam proses implementasi sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur

yang penting dan mutlak, seperti dikemukakan oleh Syukur Abdullah, yaitu:

a. Adanya program atau kebijakan yang dilaksanakan;

b. Target groups, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran, dan

diharapkan dapat menerima mamfaat dari program tersebut,

perubahan atau peningkatan.

c. Unsur pelaksana (implementor), baik organisasi atau perorangan,

yang bertanggungjawab dalam pengelolaan, pelaksanaan, dan

pengawasan dari proses implementasi tersebut.

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh banyak

variabel atau faktor,dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan

Page 34: Penyusunan Skripsi...u

34

satu sama lain. Dalam pandangan Edwards III yang dikutip dalam buku

Subarsono, implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu:

1. Komunikasi

Terdapat tiga indikator yang dapat digunakan dalam mengukur

keberhasilan, variabel komunikasi, yaitu :

a). Transmisi

b). Kejelasan Informasi

c). Konsistensi Informasi yang disampaikan

2. Faktor Sumberdaya

Sumber daya meliputi empat komponen yaitu:

a) Staff yang cukup (jumlah dan mutu);

b) Informasi yang dibutuhkan;

c) Authority, kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas dan

tanggung jawab;

d) Sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.

3. Disposisi

4. Struktur Birokrasi

Page 35: Penyusunan Skripsi...u

35

Penyelenggarakan program pendidikan gratis yang alokasi biayanya

ditanggung lewat APBD kabupaten merupakan hal yang sangat luar biasa.

Sesuai dengan Amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 2 yang mengatakan bahwa

Pemerintah wajib membiayai biaya pendidikan selain itu ayat 4 juga

menjelaskan bahwa alokasi biaya pendidikan untuk APBN dan APBD

sebanyak 20 % dialokasikan untuk pendidikan. Selain adanya tuntuntan UUD

1945, dipertegas lagi dengan keluarnya UU no. 32 Tahun 2004 & UU no 12

tahun 2008 tentang Otonomi Daerah dimana didalamnya diatur tentang

Penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab PEMDA untuk

mengaktualisasikan penyelenggaraan pendidikan baik pada tingkatan

provinsi maupun kabupaten/ Kota.

Dalam penelitian ini peneliti melihat bahwa pendidikan dinilai sebagai

sebagai suatu hal yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia

yang merupakan pilar yang paling utama dalam melakukan Implementasi

Program Pendidikan Gratis.

Page 36: Penyusunan Skripsi...u

36

Gambar I. Kerangka konseptual

Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) tentang pendidikan gratis di Sulsel.

PERDA NO.8 TAHUN 2009 Tentang penyelenggaraan pendidikan gratis di Kecamatan

Implementasi program pendidikan gratis

Aspek pengembangan

1.Sarana dan Prasarana

2. Pembiayaan

Faktor Yang Mempengaruhi

1.Komunikasi

2.Sumber Daya

3.Disposisi

4.Struktur Organisasi

Meringankan beban orang tua/wali dan

peserta didik

Page 37: Penyusunan Skripsi...u

37

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada Bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian

yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian ini. Adapun hal-hal yang

akan dikemukakan dalam bab ini terdiri dari keadaan geografis, Letak

Geografis dan Batas Administrasin Kecamatan Malili, Batas-batas Wilayah

3.1 Kondisi Geografi

Kecamatan Malili merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu

Timur, dengan luas wilayah 921,20 km2, kecamatan yang merupakan ibukota

Kabupaten Luwu Timur, Kecamatan Malili berbatasan dengan Kecamatan

Nuha di sebelah utara, Kecamatan Nuha dan Towuti sebelah timur, sebelah

selatan berbatasan dengan Teluk Bone dan Propinsi Sulawesi Tenggara. dan

di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Angkona dan Teluk Bone.

Kecamatan Malili terdiri dari 13 desa/kelurahan yang seluruhnya berstatus

desa definitif dan 2 UPT. Wilayah Kecamatan Malili sebagian wilayah

merupakan daerah pesisir, karena 6 dari 15 desanya merupakan wilayah

pantai dan 9 desa merupakan wilayah bukan pantai. Secara topografi wilayah

Kecamatan Malili merupakan daerah berbukit-bukit. karena kesepuluh

desanya merupakan daerah berbukit-bukit dan 5 desa yang tergolong daerah

datar.

Page 38: Penyusunan Skripsi...u

38

3.1.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi Kecamatan Malili

1. 2° 29’24” - 2° 51’ 33” Lintang Selatan/South Latitude

2. 120° 57’ 16” - 121° 22’ 46”Bujur Timur/East Longitude

3.1.2 Batas-Batas Wilayah/Administration Boundarie

a. Sebelah Utara/North Side : Kecamatan Nuha / Nuha

Subdistrict

b. Sebelah Timur/East Side : Kecamatan Nuha dan

Towuti / Nuha and Towuti Subdistrict.

c. Sebelah Selatan/South Side : Teluk Bone dan Prop.

Sulawesi Tenggara / Gulf of Bone and Prov. of

Sulawesi Tenggara.

d. Sebelah Barat/West Side: Kecamatan Angkona dan

Teluk Bone / Angkona Subdistrict and Gulf of Bone.

3.2 Keadaan Demografi

3.2.1 Penduduk

Kepadatan penduduk di Kecamatan Malili hampir sama dengan

kepadatan penduduk Kabupaten Luwu Timur yaitu sekitar 34 orang per

kilometer persegi, dimana kepadatan penduduk Kabupaten Luwu Timur

berkisar 35 orang per kilometer persegi. Desa yang terpadat penduduknya

adalah Desa Puncak Indah dengan kepadatan 659 orang per kilometer

Page 39: Penyusunan Skripsi...u

39

persegi, sedang paling rendah adalah Desa Laskap dengan kepadatan hanya

sekitar 3 orang per kilometer persegi. Pada tahun 2010, jumlah penduduk di

Kecamatan Malili sebanyak 31.375 orang yang terbagi ke dalam 7.115 rumah

tangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumahtangga sebanyak 4

orang. Pada tahun yang sama jumlah laki-laki lebih banyak dengan

perempuan. Laki-laki sebanyak 16.439 orang dan perempuan sebanyak

15.336 orang, sehingga rasio jenis kelaminnya sebesar 107,19 yang artinya

dari 100 wanita terdapat sekitar 107 laki-laki. Sementara itu, laju

pertumbuhan penduduk dari tahun 2009-2010 sebesar 1,44 persen pertahun.

Selanjutnya penduduk menurut kelompok umur sekolah SD (7-12

tahun)sebanyak 4.475orang, penduduk usia sekolah SLTP (13-15 tahun)

sekitar 2.116 orang dan penduduk usia sekolah SLTA (16-18 tahun) sekitar

1.988 orang.

3.2.2 Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Kecamatan Malili relatif lengkap. Sarana

pendidikan informal (Taman Kanak-Kanak/TK) dan sarana pendidikan

formal dari tingkat SD sampai SLTA telah tersedia. Pada tahun 2010,

jumlah TK di Kecamatan Malili sebanyak 18 buah (1 unit TK Negeri dan

17 TK Swasta), 25 unit SD (21 unit SD Negeri, 1 unit MI dan 3 unit Kelas

Jauh), 6 unit SLTP (4 unit SLTP Negeri dan 2 unit SLTP swasta) dan 4

unit SLTA (3 unit SLTA negeri dan 1 unit swasta). Rasio murid guru

memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh

Page 40: Penyusunan Skripsi...u

40

seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat

efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Semakin kecil angka

rasio maka semakin tinggi tingkat efektifitas proses belajar mengajar.

Pada tahun ajaran 2009/2010 rasio murid guru SD dan SLTP sebesar 26

murid setiap guru untuk SD dan 15 siswa setiap guru untuk SLTP.

Sedangkan untuk SLTA angka rasio siswa guru sebesar 19 siswa setiap

guru.

Tabel 1. Daftar Kualifikasi Pendidikan Tenaga Guru di SD dan SMP sederajat Kecamatan Malili tahun 2009/2010

NoJenjang

Pendidikan

Guru Menurut Ijazah Tertinggi

SLTA D-I D-II D-III S1 S2 JUMLAH

1 SD/MI 29 - 116 - 147 - 292

2 SMP/MTs 31 - 66 1 95 - 193

JUMLAH 60 182 1 242 485

Sumber : Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Pada Tabel 1, menunjukkan bahwa jumlah guru yang terbanyak di

jenjang pendidikan Sekolah dasar di Kecamatan Malili berjumlah 292 orang.

Dari tabel tersebut dapat terlihat pula kualifikasi pendidikan SLTA sebanyak

29 orang dan , kualfikasi pendidikan Diploma II sebanyak 116 serta Sarjana

sebanyak 142 orang. Pada tingkat SMP jumlah guru yang terbanyak di

jenjang pendidikan Sekolah menengah pertama di Kecamatan Malili

berjumlah 193 orang, dapat terlihat pula kualifikasi pendidikan SLTA

Page 41: Penyusunan Skripsi...u

41

sebanyak 31 orang dan, kualifikasi pendidikan Diploma II sebanyak 66 orang

serta Sarjana 193 orang.

Tabel 2. Jumlah Siswa dan Jumlah Guru SD dan SMP Negeri Kecamatan Malili

KECAMATANJumlah Siswa Jumlah Guru

SD/MI SMP/MTs SD/MI SMP/MTsMALILI 4704 1772 327 158

Sumber : Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Pada Tabel 2, menggambarkan jumlah Siswa dan Jumlah Guru SD dan

SMP Negeri di Kecamatan Malili. Jumlah Siswa pada tingkat SD sebanyak

4704 orang dan jumlah siswa pada tingkat SMP sebanyak 1772 orang dan

jumlah Guru SD sebanyak 327 orang dan jumlah Guru SMP sebayak 158

orang.

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan adalah

tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hal ini disebabkan

karena banyak yang beranggapan bahwa bangsa yang mempunyai SDM

yang handal dan berkualitas akan lebih mampu bersaing dalam

perekonomian dunia.

Dalam kaitan ini, salah satu komponen yang berkaitan langsung dengan

peningkatan SDM adalah pendidikan. Karena itu, kualitas SDM selalu

diupayakan untuk ditingkatkan melalui pendidikan yang berkualitas, demi

tercapainya tujuan pembangunan indonesia yang tertera dalam UUD 45 dan

amendemen.

Page 42: Penyusunan Skripsi...u

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan diuraikan hasil penelitian selama melakukan

penelitian di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi

Selatan. Bab ini menganalisis tentang Implementasi Program Pendidikan

Gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

4.1 Implementasi Program Pendidikan Gratis pada pendidikan Dasar di

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penyelenggaraan pendidikan gratis adalah segala pembebasan biaya

bagi peserta didik dan orang tua peserta didik yang berkaitan dengan proses

belajar mengajar dan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan sekolah

sesuai komponen yang mendapatkan subsidi anggaran dari pemerintah

Daerah (perda Kabupaten Luwu Timur No. 8 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Gratis).

Kondisi ril sebagian masyarakat Malili yang secara ekonomi masih

lemah, maka perubahan-perubahan paradigma dimaksud telah memberi

Page 43: Penyusunan Skripsi...u

43

peluang bagi komitmen luhur pemberdayaan masyarakat khususnya di

bidang pendidikan dalam bentuk pendidikan gratis.

Prinsip tersebut maka perlahan tapi pasti, masyarakat Malili terutama

yang mempunyai anak usia sekolah tidak lagi memiliki keraguan dalam hal

mendapatkan pendidikan yang bermutu, dengan tidak dibebani anggaran

karena pemerintah sudah mengalokasikannya.

Kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak, relevan dan

bermutu adalah merupakan hak dari setiap warga negara sebagaimana yang

di tetapkan dalam peraturan perundang-undangan, Berdasarkan peraturan

daerah Kabupaten Luwu Timur No. 8 Tahun 2009 tentang pelaksanaan

pendidikan gratis, bahwa dalam rangka meringankan beban

masyarakat/orang Tua dalam pembiayaan pendidikan, maka perlu

dilaksanakan Pendidikan Gratis tingkat SD, MI, SMP, MTs, MA dan SMK

Negeri/Swasta dalam lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten Luwu Timur.

Masalah pokok pada bidang pendidikan terletak pada akses masyarakat

dalam mendapatkan layanan pendidikan dasar, khususnya dalam

menuntaskan wajib belajar sembilan tahun menuju penuntasan pendidikan

12 tahun pada tingkat pendidikan lanjutan. Ini terkait dengan biaya yang

harus ditanggung, terutama dalam pengadaan buku dan berbagai pengutan.

Selain itu, mutu pendidikan jika dilihat dari standar isi dan proses

pembelajaran, kompetensi iuran, pendidikan dan tenaga kependidikan,

sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.

Page 44: Penyusunan Skripsi...u

44

Penyelenggaraan ini merupakan salah satu bentuk perhatian yang tinggi dari

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Daerah terhadap

pembangunan manusia berkualitas khususnya dalam bidang pendidikan

Dasar dan menengah pada jenjang pendidikan formal maupun non-formal.

Tabel 3. ALOKASI ANGGARAN PENDIDIKAN GRATIS

TAHUN ANGGARAN

APBD ANGGARAN SEKTOR

PENDIDIKAN

PERSENTASE

2006 Rp 386.609.808.673 Rp 74.405.040.877 19,24%2007 Rp 460.634.741.297 Rp 117.000.545.349 25,40%2008 Rp 619.680.213.744 Rp 161.394.392.752 26,04%2009 Rp 787.232.020.718 Rp 182.755.935.917 23,22%2010 Rp 445.701.280.484 Rp 124.055.280.644 27,83%

Sumber : Dinas Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Adapun itu anggaran APBD bidang pendidikan di Kabupaten Luwu

Timur dari tahun 2006 – 2010, kemudian pada tahun 2006 pendidikan gratis

dicanangkan oleh Bupati dan wakil bupati Kabupaten Luwu Timur mulai dari

tingkat SD – SMA dan ini tidak membeda-bedakan antara sekolah negeri dan

sekolah swasta. Sumber dana yang digunakan untuk membiayai pendidikan

gratis ini bersumber dari APBD Kabupaten Luwu Timur.

Berdasarkan tabel diatas dana pendidikan gratis pada tahun 2006

persentasenya hanya 19,24 % dengan jumlah total anggaran sektor

penddidikan sebesar Rp 74.405.040.877,- pada tahun 2007 persentase

anggaran 25,40% dengan jumlah anggaran sebesar Rp 117.000.545.349,-

dan pada tahun 2008 persentase meningkat menjadi 26,04% dengan jumlah

Page 45: Penyusunan Skripsi...u

45

anggaran sebesar Rp 161.394.392.752,- pada tahun 2009 persentase

menjadi 23,22% dengan jumlah anggaran sektor pendidikan gratis sebesar

182.755.935.917 kemudian pada tahun 2010 persentasenya 27,83% dengan

jumlah anggaran sebesar Rp 124.055.280.644,. Maka dari itu dilihat dari

tabel diatas, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan di Luwu Timur

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penggunaan dana Pendidikan

Gratis ditujukan untuk keperluan sebagai berikut :

a. Untuk tingkat SD :

1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru:

biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan

pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung

dengan kegiatan tersebut.

2. pembelian buku teks pelajaran(diluar buku yang telah dibeli dari dana

BOS dan BOS buku) dan buku referensi untuk dikoleksi

diperpustakaan.

3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran, remedial, pembelajaran

pengayaan, olahraga, kesenian, pramuka, dan sejenisnya.

4. pengadaan buku rapor dan foto murid.

5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan Umum, ujian sekolah dan

laporan hasil belajar siswa.

Page 46: Penyusunan Skripsi...u

46

6. pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil,

bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran,

gula, kopi, dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

7. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk

untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan disekitar sekolah.

8. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecetan, perbaikan atap bocor,

perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubeler, perbaikan sanitasi

sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya yang bersifat rusak

ringan.

9. insentif tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

10.Pengembangan profesi guru.

11.Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang

menghadapi masalah biaya transportasi.

12. Pembiayaan pengelolah Pendidikan Gratis: Alat Tulis Kantor (ATK),

pengadaan surat menyurat dan penyusunan laporan

B. Untuk tingkat SMP

1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru:

biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan

Page 47: Penyusunan Skripsi...u

47

pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung

dengan kegiatan tersebut.

2. pembelian buku teks pelajaran(diluar buku yang telah dibeli dari dana

BOS dan BOS buku) dan buku referensi untuk dikoleksi

diperpustakaan.

3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran, remedial, pembelajaran

pengayaan, olahraga, kesenian, pramuka, palang merah remaja, dan

sejenisnya.

4. pengadaan buku rapor dan foto murid.

5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan Umum, ujian sekolah dan

laporan hasil belajar siswa.

6. pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, bahan praktikum,

buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula, kopi, dan

teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

7. Pengadaan alat Praktik dan alat peraga siswa.

8. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk

untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan disekitar sekolah.

Page 48: Penyusunan Skripsi...u

48

9. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecetan, perbaikan atap bocor,

perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubeler, perbaikan sanitasi

sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

10. insentif Kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

lainnya.

11.Pengembangan profesi guru

12.Pemberian bantuan transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi

masalah biaya transportasi.

13.Pembiayaan pengelolah Pendidikan Gratis: Alat Tulis Kantor (ATK),

pengadaan surat menyurat dan penyusunan laporan.

Pendidikan merupakan salah satu agenda pemerintah yang patut

diaktualisasikan demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu amanat

pembukaan UUD 1945 alinea ke empat dikatakan bahwa “mencerdaskan

kehidupan bangsa”. Amanat ini jelas bahwa pemerintah pusat bahkan

pemerintah di tingkat daerah provinsi maupun kabupaten/kota tidak boleh

tinggal diam melihat penyelenggaraan pendidikan di bangsa ini. Salah satu

factor yang cukup memberikan pengaruh terhadap mutu dan kesesuaian

pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Persoalan anggaran

pendidikan ini akan menyangkut besarnya anggaran dan alokasi anggaran.

Page 49: Penyusunan Skripsi...u

49

Tabel 4. Rekapitulasi Anggran Berdasarkan Program dan KegiatanSekolah Menengah Pertama Di Kecamatan Malili

No Nama Sekolah Uraian Jumlah

1 SMP Neg.2 Malili Program Pelayanan Administrasi perkantoran 103.079.500,00

Penyedian Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 27.000.000,00

belanja jasa kebersihan Kantor 1.152.000,00

penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 790.000,00penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 890,000.00

Penyedian peralatan dan perlengkapan kantor 9.800.000,00Penyedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 3.720.000,00Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 10.000.000,00penyedian penunjang Administrasi Kesekretariatan SKPD 49.007.500,00Program peningkatan disiplin Aparatur 14.000.000,00Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 9.800.000,00Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 4.200.000,00Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun 52.300.000,00Pengadaan alat praktik dan peraga siswa 35.500.000,00Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Sekolah 15.000.000,00Pemeliharaan Mebeluer Sekolah 1.800.000,00Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 52.046.000,00pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan 52.046.000,00

Sumber : Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SMP Negeri 2 Malili

Pada Tabel 4, menunjukkan bahwa Rekapitulasi Anggran Belanja Langsung

SMP Neg.2 Malili yang Berdasarkan Program dan kegiatan pendidikan

Gratis di Kecamatan Malili, Anggaran yang diberikan kepada pihak sekolah

dalam pelaksanaan pendidikan gratis di Kecamatan Malili diberikan empat

kali dalam setahun dengan sistem Triwulan Adapun itu Program pelayanan

Administrasi Perkantoran Jumlah anggarannya sebesar Rp 103.079.500,

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik sebesar Rp

Page 50: Penyusunan Skripsi...u

50

27.000.000, penyediaan jasa Administrasi keuangan sebesar Rp 1.152.000,

belanja jasa kebersihan kantor sebesar Rp 790.000, penyediaan jasa

perbaikan peralatan kerja sebesar Rp 720.000, penyediaan komponen

instalasi listrik/penerangan bangunan kantor sebesar Rp 890.000,

penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebesar Rp 9.800.000,

penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan sebesar Rp

3.720.000, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah sebesar Rp

10.000.000, penunjang administrasi kesekriatan SKPD sebesar Rp

49.007.500, Program peningkatan disiplin aparatur sebanyak Rp 14.000.000,

pengadaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya sebesar Rp 9.800.000,

pengadaan pakaian khusus hari-hari sebesar Rp 4.200.000, Program wajib

belajar dasar Sembilan tahun sebesar Rp 52.300.000, pengadaan alat

praktik dan peraga siswa sebesar Rp 35.500.000, pemeliharaan rutin/berkala

bangunan sekolah sebesar Rp 15.000.000, pemeliharaan rutin/berkala

mebeluer sekolah sebesar Rp 1.800.000, Program Menejemen pelayanan

pendidikan sebesar Rp 52.046.000, pelaksanaan evaluasi hasil kinerja

bidang pendidikan sebesar Rp 52.046.000,00

Hasil Wawancara dengan Komite sekolah SMP Negeri 2 Malili Ismail,

S.Pd Mengatakan bahwa:

“Dana pendidikan gratis yang diperoleh sekolah sesuai dengan RKA yang dibuat oleh tiap sekolah berdasarkan kebutuhan sekolah yang terkait, kemudian dana tersebut nantinya akan dikelolah oleh pihak sekolah, dan pengeluaran Dana pendidikan gratis ini dilakukan pengawasan sehingga

Page 51: Penyusunan Skripsi...u

51

memberi kewaspadaan terhadap bagian yang ditunjuk yaitu bagian Pengelolaan keuangan “

(Wawancara 13 Mei 2011)

Hasil Wawancara menggambarkan bahwa sekolah SMP Negeri 2 Malili

memperoleh Dana pendidikan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran yang

disusun oleh pihak sekolah yang akan mendapatkan Dana pendidikan sesuai

kebutuhan sekolah. Komite sekolah merupakan suatu badan yang mewadahi

peran serta Masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan

efisiensi pengelolaan pendidikan. Di lain pihak, peran yang dijalankan Komite

sekolah adalah sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijakan pendidikan serta berperan sebagai pengontrol dalam

rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan di satuan pendidikan

dan sebagai mediator antara pemerintah dengan Masyarakat. Adapun tujuan

komite sekolah yaitu mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa

masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan

di satuan pendidikan, meningkatkan tanggung jawab dan peran masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan, dan menciptakan suasana dan kondisi

transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan

pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan. Pada dasarnya

posisi komite sekolah berada di tengah-tengah antara orang tua murid, murid,

guru, masyarakat setempat, dan kalangan swasta di satu pihak dengan pihak

Page 52: Penyusunan Skripsi...u

52

sekolah sebagai institusi, kepala sekolah, dinas pendidikan wilayahnya, dan

pemerintah daerah di pihak lainnya.

Tabel 5. Rekapitulasi Anggran Berdasarkan Program dan Kegiatan Sekolah dasar sederajat Di Kecamatan Malili

No Nama Sekolah Uraian Jumlah

1 SD 229 WARU Program Pelayanan Administrasi perkantoran 69.759.000,00

Penyedian Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 2.000.000,00

belanja jasa kebersiahan Kantor 1.856.000,00

penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 180.000,00

Penyedian peralatan dan perlengkapan kantor 38.891.500,00Penyedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 840.000,00penyedian penunjang Administrasi Kesekretariatan SKPD 11.676.000,00Pengadaan alat praktik dan peraga siswa 3.946.500,00Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Sekolah 2.984.000,00Pemeliharaan Mebeluer Sekolah 10.421.500,00pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan 4.918.500,00pengadaan Alat-alat buku dan alat tulis siswa 12.600.000,00Pemeliharaan Rutin berkala sarana dan prasarana olahraga 3.946.500,00Belanja Sewa Sarana Mobilitas 3.480.000,00

Sumber : Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SD 229 WARU Malili

Pada Tabel 5, Rekapitulasi Anggran Belanja Langsung SD 229 WARU Malili

yang Berdasarkan Program dan kegiatan pendidikan Gratis di Kecamatan

Malili, Anggaran yang diberikan kepada pihak sekolah dalam pelaksanaan

pendidikan gratis di Kecamatan Malili diberikan Empat kali dalam setahun

dengan sistem Triwulan Adapun itu Program pelayanan Administrasi

Perkantoran Jumlah anggarannya sebesar Rp 69.759.000, Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik sebesar Rp 2.000.000, belanja jasa

Page 53: Penyusunan Skripsi...u

53

kebersihan kantor sebesar Rp 1.856.000, penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja sebesar Rp 180.000,Penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor Rp 38.891.500, Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan sebesar Rp 840.000, penyediaan penunjang Administrasi

kesekretariatan SKPD sebesar Rp 11.676.000, pengadaan alat praktik dan

peraga siswa Rp 3.946.500, pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

Rp 2.984.000, pemeliharaan Mebeluer Rp 10.421.500, pelaksanaan evaluasi

hasil kinerja bidang pendidikan Rp 4.918.500, pengadaan alat-alat buku dan

alat tulis siswa sebesar Rp 12.600.000, pemeliharaan rutin berkala sarana

dan prasarana olahraga Rp 3.946.500, Belanja sewa sarana dan Mobilitas

Rp 3.480.000.

Adapun hasil wawancara bersama Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Luwu Timur Drs. H. Syahidin Halun, M.Si pada hari kamis

tanggal 24 Februari 2011 tentang pelaksanaan program pendidikan gratis di

Luwu Timur mengatakan bahwa :

“ Setiap tahunnya, Pemerintah Daerah Luwu Timur mengucurkan rata-rata 24 % total APBD Lutim untuk membangun infrastruktur pendidikan serta peningkatan Sumber Daya Manusia di daerah ini. Bukan itu saja, program pelatihan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi seluruh guru juga dianggarkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Selain itu Pemberian bea siswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi juga dialokasikan setiap tahunnya sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memberikan apresiasi untuk menumbuhkan kualitas sumber daya yang siap pakai. Mengenai program pendidikan gratis, telah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu yang diterapkan mulai dari tingkat SD hingga SMA, meliputi 17 item yang didanai oleh APBD II. Selain itu, pemkab/kota juga diminta konsisten melaksanakan nota kesepahaman (MoU) utamanya kesepakatan 60 persen

Page 54: Penyusunan Skripsi...u

54

biaya pendidikan gratis sepenuhnya ditanggulangi oleh pemkab/kota setempat. "Mereka juga diminta tidak menahan 40 persen dana pemerintah provinsi yang telah dialokasikan ke kas daerah masing-masing".

Dari hasil wawancara dengan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Luwu Timur Bahwa pelakasanaan pendidikan gratis ini ditujukan kepada

masyarakat agar tidak lagi memiliki alasan untuk tidak sekolah karena

alasan biaya selain itu program ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan. Biaya yang digunakan pelaksanaan pendidikan gratis ini memiliki

cakupan yang luas yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan

penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan

jasa. Pendidikan merupakan perangkat penting dalam meningkatkan

kesejahteraan warga melalui penguasaan pengetahuan, informasi dan

tekhnologi sebagai prasyarat masyarakat modern, dalam mencapai tujuan-

tujuan sosial yakni membebaskan masyarakat dari kebodohan dan

keterbelakangan. Dalam pelaksanaan program pendidikan gratis pemerintah

kabupaten Luwu Timur berharap agar Pemprov Sulsel dapat menjalankan

kerja sama dengan baik. Sebagaimana diketahui, dalam MoU itu disebutkan

pemprov menanggung 40% dari kebutuhan anggaran pendidikan gratis

kabupaten/kota dan 60% persen di tanggung oleh pemerintah

kabupaten/kota.

Hasil Wawancara dengan Komite Sekolah SD 229 Waru Mustafa

Mengatakan bahwa:

Page 55: Penyusunan Skripsi...u

55

“ pelaksanaan pendidikan gratis disekolah SD 229 Waru sangat membantu masyarakat utamanya masyarakat ekonomi bawah, dalam hal extrakurikuler khusus bidang olahraga siswa masih di kenakan biaya kelengkapan berupa pembayaran pakaian seragam olahraga, namun yang mesti di perhatikan dari pelaksanaan program ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pendidikan gratis ini tidak berarti seluruh kegiatan pendidikan tidak di bayar”(Wawancara 13 Mei 2011)

Hasil Wawancara dengan Komite sekolah yang menggambarkan bahwa

dalam pelaksanaan pendidikan gratis sangat membantu pihak sekolah

maupun Masyarakat Namun masyarakat masih banyak beranggapan bahwa

Dana pendidikan Gratis seluruhnya ditanggung oleh pemerintah khusus

dalam bidang olahraga Misalnya, pembayaran pakaian seragam olahraga,

siswa masih dikenakan pembayaran sehingga banyak masyarakat

menginginkan agar kelengkapan siswa harus menjadi prioritas utama. Hal ini

Komite sekolah memiliki fungsi untuk mendorong tumbuhnya perhatian dan

komitmen Masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan.

4.1.1 Peningkatan perluasan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan.

Artinya adalah semua anak didik tanpa kecuali harus mengenyam

pendidikan dasar, baik mereka yang berada di daratan, pegunungan maupun

mereka yang selama ini bermukim di kepulauan. Targetnya adalah mereka

yang masuk usia sekolah tidak ada lagi yang tidak tahu menulis dan

membaca. Dengan biaya gratis yang diberikan oleh pemerintah, hanya orang

Page 56: Penyusunan Skripsi...u

56

tua yang tidak peduli pendidikanlah yang tidak mau menyekolahkan anak-

anaknya.

Tabel 6Angka Kualifikasi penduduk kabupaten Luwu Timur Berdasarkan

tingkat kepandaian Membaca/ menulis dan jenis kelamin tahun 2009/2010.

No Tingkat KepandaianJumlah penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah total

1 Dapat membaca dan menulis 89.202 83.291 172.493

2 Buta huruf 3.026 7.619 10.645

Jumlah 92.228 90.910 183.138

Sumber : Dinas Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur 2009/2010

Pada Tabel 6, angka kualifikasi penduduk kabupaten Luwu Timur

berdasarkan tingkat kepandaian membaca dan menulis bila dilihat dari jenis

kelamin laki-laki sebanyak 89.202 orang dan perempuan sebanyak 83.291,

kemudian Buta huruf untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 3.026 orang dan

perempuan 7.619 orang, dari tabel diatas jumlah total dapat membaca laki-

laki dan perempuan sebanyak 172.493 orang dan jumlah total buta huruf laki-

laki dan perempuan sebanyak 10.645 orang jumlah penduduk yang dapat

membaca dan menulis didominasi oleh laki-laki dan jumlah penduduk yang

buta huruf didominasi oleh perempuan. Maka jumlah keseluruhan yang dapat

membaca, menulis dan buta huruf untuk laki-laki sebanyak 92.228 orang

sedangkan perempuan sebanyak 90.910 orang dan jumlah total keseluruhan

yang dapat membaca, menulis dan buta huruf sebanyak 183.138 orang.

Page 57: Penyusunan Skripsi...u

57

Tabel 7 Jumlah APK SD dan SMP Kabupaten Luwu Timur

INDIKATOR TAHUN2006 2007 2008 2009 2010

Angka Partisipasi Kasar a. SD/Sederajat 106.8 95.82 98.53 100.02 101.06b. SMP/Sederajat 110.99 99.78 99.98 106.50 106.50Sumber : Dinas Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Meningkatkan APK dan APM dan menurunnya Angka putus sekolah. Angka

partisipasi kasar (APK) adalah presentase jumlah siswa pada jenjang

pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah.

Makin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah

pada suatu daerah atau makin banyak anak usia diluar kelompok usia

tertentu bersekolah di jenjang pendidikan tertentu.kegunaan APK adalah

untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu

jenjang pendidikan.APK untuk SD adalah usia 7-12 tahun dan SMP 13-15

tahun.

Tabel 8. Jumlah APM SD dan SMP Kabupaten Luwu Timur

INDIKATOR TAHUN2006 2007 2008 2009 2010

Angka Partisipasi Murni a. SD/Sederajat 100.95 90.68 95.53 90.12 92.06b. SMP/Sederajat 91.97 81.59 97.17 95.00 86.16Sumber : Dinas Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Adapun APM atau Angka Partisipasi Murni adalah presentase jumlah siswa

pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok

Page 58: Penyusunan Skripsi...u

58

usia sekolah. Makin tinggi APM berarti makin banyak Anak usia sekolah yang

bersekolah pada suatu daerah, atau makin banyak anak usia diluar kelompok

usia sekolah tertentu bersekolah di jenjang pendidikan.

Tabel 9Persentase Angka Putus Sekolah APS Kabupaten Luwu Timur

TAHUN SD SMP2006 0,36% 0,54%2007 0,34% 0,58%2008 0,34% 0,50%2009 0,36% 0,50%

Sumber : Dinas Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Angka Putus sekolah atau angka Drop out adalah persentase siswa yang

meninggalkan sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu

kegunaannya adalah untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus

sekolah disuatu daerah,makin rendahnya nilai APS berarti makin baik.

Angka putus sekolah yang ideal adalah 0%. Demikian halnya, di

Kabupaten Luwu Timur APS semakin menurun. Hal ini menunjukkan

bahwa Kabupaten Luwu Timur semakin memperhatikan peningkatan

Mutu pendidikannya.

4.1.2 Peningkatan pelayanan dan pengawasan penyelenggaraan

pendididikan.

Artinya adalah dengan program pendidikan gratis menuntun

stakeholder dan semua pihak yang ada di dalamnya, agar bisa memberikan

pelayanan maksimal kepada rakyat, terutama dalam hal pemenuhan hak

Page 59: Penyusunan Skripsi...u

59

hidup untuk mendapatkan pendidikan yang di inginkan. Pemerintah

menerapkan sistem pengawasan yang berlapis demi mencapai sebuah

kepuasan.

Adapun itu larangan yang telah diatur dalam peraturan daerah

tentang penyalahgunaan dana pendidikan gratis diantaranya:

a. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang melakukan segala macam

bentuk pungutan kepada orang tua/wali peserta didik.

b. Komite sekolah dilarang melakukan pungutan kepada orang tua

peserta didik.

Pemerintah daerah, Dewan perwakilan Rakyat Daerah, Dewan Pendidikan,

dan Komite Sekolah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan

pendidikan pada semua jenjang dan satuan pendidikan berdasarkan prinsip

transparansi dan akuntabilitas sesuai dengan kewenangan masing-masing

berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai dengan

kewenangan masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Wawancara dengan Dewan Pendidikan, A. Baso, AM Dalam

peningkatan pelayanan dan pengawasan penyelenggaraan Pendidikan

menyatakan bahwa :

“ Dalam pelaksanaan pendidikan gratis di Kecamatan Malili sudah berjalan dengan baik dalam hal ini Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam bentuk pemantauan, pembinaan, dan penyelesaian masalah terhadap penyelenggaraan pendidikan gratis”. hanya saja masih banyak masyarakat

Page 60: Penyusunan Skripsi...u

60

beranggapan biaya pendidikan gratis sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah.(Wawancara 3 Maret 2011)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Luwu

Timur dalam hal ini sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam

peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan,

arahan, dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan

pendidikan ditingkat kabupaten/kota dan dalam mengawal pelaksanaan

program pendidikan gratis ini dalam bentuk monitoring ataupun pengawasan

dana pendidikan gratis ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Tim monitoring Independen : perguruan tinggi,DPRD, tim

Independen Khusus yang ditunjuk oleh pemerintah

2. Unsur masyarakat dari unsur dewan pendidikan,Komite

sekolah,serta Organisasi masyarakat.

3. Unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di

sekolah/Madrasah Kabupaten/kota dan Provinsi.

Adapun Asas dalam penyelenggaraan pendidikan Gratis adalah ;

1. Trasnsparansi, penyelenggaraan pendidikan gratis pendidikan gratis

dengan senantiasa memenuhi asas kepatutan serta tata kelola yang

baik.

2. Akuntabilitas publik, penyelenggaraan pendidikan gratis dapat

dipertangung jawabkan segala kegiatan yang dijalankan oleh

penyelengara pendidikan dan pemangku kepentingan ( stake Holder )

Page 61: Penyusunan Skripsi...u

61

3. Team work, Adanya proses kerjasama antara para penyelengara

pendidikan dan pemangku kepentingan.

4. Cermat, dan Akurat, Penyelenggaran yang tentunya tepat pada

sasaran yang sesuai dengan peraturan perundang undangan.

5. Terstruktur dan berjenjang, penyelengaraan pendidikan gratis di

laksanakan di Jenjang pendidikan dasar dan menengah baik berstatus

negeri maupun swasta.

6. Kendali mutu dan kendali biaya, penyelanggaraan program

pendidikan gratis untuk meningkatkan mutu penyelenggaran dan mutu

pendidikan.

7. Demokratis, musyawarah dan mufakat, pelaksanaan program

pendidikan gratis memberikan akses pelayanan pendidikan yang

mengutamakan kepentingan masyarakat seluas-luasnya.

Berdasarkan Asas penyelenggaraan pendidikan gratis dalam peraturan

daerah yang mencakup transparansi , akuntabilitas publik, team work, cepat

cermat dan akurat, kendali mutu dan kendali biaya, serta demokratis,

musyawarah dan mufakat. Dari Hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas

Pendidikan Amrullah Rasyid,S.Pd mengatakan Bahwa :

“ Dalam pelaksanaan pendidikan gratis di Kabupaten Luwu Timur lebih mengutamakan pada pelayanan yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan yang tentunya mengacu peraturan yang ada. sesuai kebijakan pemerintah, program pendidikan gratis ini di maksudkan untuk meringankan beban masyarakat, peserta didik, dan orang tua/wali peserta didik, hal ini diperlukan untuk membangun masyarakat di daerah masing-masing ke arah

Page 62: Penyusunan Skripsi...u

62

kemandirian untuk mencapai kehidupan yang semakin merata dan sejahtera”.(Wawancara 7 Februari 2011)

Sejalan dengan pernyataan di atas, berdasarkan hasil wawancara

dengan Raksan,S.sos selaku Mantan bendahara Dinas Pendidikan

Kabupaten Luwu Timur bahwa mekanisme penyaluran dana subsisdi

pendidikan gratis dapat dilihat di gambar mekanisme berikut ini

Gambar 2Gambaran Mekanisme Penyaluran Dana Pendidikan Gratis

tahun 2008-2010

Berdasarkan Hasil wawancara dengan Mantan Bendahara Dinas

pendidikan Kabupaten Luwu Timur, mekanisme penyaluran Dana pendidikan

gratis setelah adanya kerja sama Pemerintah provinsi Sulsel dengan

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Penyaluran dana bantuan dari

pemerintah provinsi melalui BPKD (badan pengelolah keuangan daerah)

Provinsi yang disalurkan kebagian keuangan pemerintah daerah melalui

Tim Program Pendidikan Gratis

Pemrov Sulsel

PEMROV SUL-SELBiro Keuangan

PEMROV SUL-SEL

Rekening keuangan PEMDA

Kab. Luwu Timur

BANK SULSEL

BANK SULSELBendahara Dinas

SEKOLAH

Page 63: Penyusunan Skripsi...u

63

Bank Sulsel, selanjutnya dari pihak sekolah yang akan mendapatkan dana

pendidikan gratis tersebut, Di anjurkan untuk membuat Rencana kerja

anggaran (RKA) kemudian diajukan kepada Team work pendidikan gratis

setelah mendapatkan persetujuan maka dana pendidikan gratis akan di

salurkan kemasing-masing sekolah dan setiap sekolah juga akan memiliki

Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Dan dana tersebut diberikan per 4

bulan ( Januari-April ) ,( Mei-Agustus ), ( September-Desember ) namun

dalam pelaksanaanya terkadang diberikan Per Semesternya. Adapun itu

penyaluran dana pendidikan gratis untuk semua sekolah dikabupaten Luwu

Timur dilakukan secara merata sesuai dengan kebutuhan masing-masing

sekolah.

Sejalan dengan hal diatas berdasarkan wawancara dengan pihak

sekolah, dalam Hal ini Kepala Sekolah SMP Neg 2 Malili Sahrun Sahrim,

S.Pd mengemukakan bahwa :

“ Program ini membuat pihak sekolah cukup bertanggung jawab dan terbuka dalam pelaksanaan program pendidikan gratis sebab Adanya pengawasan dan evaluasi serta Team Work yang saling bekerja sama dalam menjalankan program pendidikan gratis, utamanya terhadap pembiayaan pendidikan dan mutu pendidikan sebab pendidikan merupakan aset untuk kedepannya dan dalam hal ini pendidikan memiliki peran penting yang cukup besar dalam lingkungan masyarakat”. (Wawancara 14 februari 2011)

Hasil wawancara dengan kepalah sekolah SMP Neg. 2 Malili,

mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan gratis yang ada di

kabupaten Luwu Timur sudah berjalan dengan baik karena adanya

Page 64: Penyusunan Skripsi...u

64

keterbukaan dalam pelaksanaan program tersebut, dan adanya pengawasan

dan evaluasi serta Team Work. Oleh karena itu, tentulah harus dipersiapkan

sedemikian rupa cara menyampaikan dan menginformasikan hal tersebut

kepada masyarakat sehingga seluru lapisan masyarakat dapat terjangkau.

Maka dari itu pihak sekolah sangat berharap agar pemerintah setempat lebih

memperhatikan nasib pendidikan masyarakatnya sebab keterlibatan seluruh

masyarakat dalam mengimplementasikan suatu kebijakan dari pemerintah

amat dituntut. Apalagi jika kebijakan yang di sampaikan pemerintah ditujukan

bagi mayoritas masyarakat yang memang tingkat ekonominya lemah. Maka

dari itu seluruh Stakeholder bahkan target group harus ditumbuhkan rasa

dihargai, sehingga mereka akan mendukung sepenuhnya kebijakan

pemerintah.

Hal sama pula yang dipaparkan oleh Marzuki M, S.Pd kepala sekolah

SMP Negeri 4 Pongkeru dalam Wawancara yang kami lakukakan

mengatakan bahwa :

“ Pendidikan gratis sangat membantu pihak sekolah maupun seluruh masyarakat didaerah kami, pelaksanaan pendidikan gratis ini telah berjalan sejak tahun 2006 sampai sekarang. khusus untuk tingkat SMP penyaluran dana diberikan sesuai dengan RKA yang dibuat oleh pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah yang terkait”. (Wawancara 16 Februari 2011)

Dari pernyataan tersebut bahwa pendidikan gratis sangat membantu

pihak sekolah khusus sekolah SMP Negeri 4 Pongkeru Dari hal tersebut

Page 65: Penyusunan Skripsi...u

65

diatas memberikan gambaran bahwa dalam rangka penyaluran dana subsidi

pendidikan gratis berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah.

4.1.3 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta

kesejahteraan bagi tenaga penndidikan.

Artinya adalah dengan adanya Program Pendidikan Gratis bisa

menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal. Harus dihilangkan image

dan tanggapan miring bahwa sesuatu yang bersifat Gratis, akan

menghasilkan kualitas yang rendahan. Di Malili kendati menerapkan

menerapkan Pendidikan Gratis, tetapi terkait peningkatan kualitas baik siswa

maupun guru tetap di kedepankan. Guru juga sebagai ujung tombak dan

penentu utama dalam bidang pendidikan, masalah kesejahteraan tetap

menjadi prioritas utama. Adapun jumlah bantuan berupa Tunjangan

(Tambahan penghasilan) tenaga pendidik dan Kependidikan pada satuan

pendidikan yang diberikan kepada masing-masing sekolah di Kabupaten

Luwu Timur sesuai data yang diperoleh dari Dinas pendidikan, Kebudayaan,

Pemuda, dan Olahraga di Kabupaten Luwu Timur.

Besaran bantuan di hitung dengan ketentuan sebagai berikut:

1. SD adalah :

Tambahan Penunjang Dana Bos Rp. 4000/siswa/tahun

Insentif Kepala Sekolah Rp 700.000,/Bulan

Insentif Mengajar Guru Rp. 400.000/Bulan

Page 66: Penyusunan Skripsi...u

66

Insentif Remedial 2 kali dalam Setahun Rp. 5000/jam

Bendahara Rp. 1.000.000/bulan

Bujang Rp. 750.000/Orang/Bulan

Satpam 1.000.000/Bulan

2. SMP adalah :

Tambahan penunjang dana BOS Rp. 17.600/bulan

Insentif Kepala Sekolah Rp. 700.000/bulan

Insentif Wakil Kepala Sekolah Rp. 350.000/Bulan

Insentif Wali Kelas Rp. 200.000/Bulan

Insentif Mengajar Guru Rp.400.000/bulan

Insentif Remedial Rp. 5000/jam

Insentif tenaga Laboran Rp 750.000/Bulan

Insentif Tenaga Perpustakaan Rp 750.000/Bulan

Insentif KTU/ PNS Rp. 1.250.000/Bulan

Intensif KTU/Non PNS Rp. 750.000/Bulan

Bendahara Rp. 100.000/bulan

Bujang Rp 750.000/orang/bulan

Satpam Rp 1.000.000/Bulan

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur tentang penyelenggaraan

Pendidikan Gratis pada Bab II tentang Lingkup, Fungsi dan Tujuan dan Bab

III tentang Hak dan Kewajiaban Pemerintah Daerah, peserta didik, tenaga

pendidik digambarkan bahwa:

Page 67: Penyusunan Skripsi...u

67

1) Pendidikan Gratis dilaksanakan pada sekolah Negeri maupun Swasta

untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta

atau bentuk lain yang sederajat.

2) Bagi Sekolah Swasta yang tidak dapat melaksanakan program

pendidikan gratis, dapat menyampaikan pernyataan

ketidakmampuannya kepada Pemerintah Daerah.

3) Pendidikan Gratis berfungsi untuk memberi kesempatan yang seluas-

luasnya kepada anak usia wajib belajar guna mendapatkan pendidikan

yang layak dan bermutu.

4) Pendidikan Gratis bertujuan untuk meringankan beban masyarakat,

peserta didik, orang tua/wali peserta didik.

Adapun itu Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah:

- Pemerintah Daerah berhak dan berwenang mengarahkan,

membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan

pendidikan.

- Pemerintah Daerah wajib menjamin terselenggaranya pendidikan yang

layak dan bermutu bagi setiap warga masyarakat.

- Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah guna terselenggaranya pendidikan

gratis.

Page 68: Penyusunan Skripsi...u

68

Hak dan kewajiban Orang Tua

- Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1), memperoleh dan/atau

memberi informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.

- Orang tua anak usia wajib belajar, berkewajiaban menyekolahkan

anaknya.

- Orang tua berkewajiban untuk menciptakan suasana di sekolah yang

aman dan kondusif.

Hak dan kewajiban Peserta didik

- Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut

dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

- Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuannya.

- Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kesempatan

belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Setiap peserta didik berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan

dan nilai-nilai sosial untuk menjamin keberlangsungan proses dan

keberhasilan pendidikan

Hak dan Kewajiban Tenaga Pendidik

- Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan

jaminan kesejahteraan sosial.

Page 69: Penyusunan Skripsi...u

69

- Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja.

- Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas

kekayaan intelektual .

- Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

- Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran

untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

- Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan

kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai

dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-

undangan.

- Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam

melaksanakan tugas.

- Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

- Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan

pendidikan.

- Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan

kualifikasi akademik dan kompetensi.

- Memperoleh pelatiahan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, tenaga pendidik

berkewajiban;

Page 70: Penyusunan Skripsi...u

70

- Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

- Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

- Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar

belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam

pembelajaran.

- Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

- Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

4.1.4 Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana

Artinya adalah Konsekwensi dari penerapan pendidikan Gratis, tidak

hanya berorientasi kepada anggararan Gratis semata. Pemerintah

setempat tetap memerhatikan persoalan sarana dan prasarana yang ada

di sekolah. Luwu Timur Telah mengoperasikan 9 unit bus sekolah yang

akan dioperasikan disetiap Kecamatan di Luwu Timur, targetnya, adalah

untuk mengurangi beban masyarakat utamanya untuk ongkos angkutan

setiap hari. Dengan adanya bus sekolah, maka biaya transprotasi siswa

Page 71: Penyusunan Skripsi...u

71

dapat teratasi. Namun, bus angkutan anak sekolah ini diprioritaskan

terlebih dahulu kepada anak-anak yang kurang mampu ekonomi.

Tabel 10Data Pembangunan Sekolah Dasar di Kecamatan Malili

Tahun 2010/2011

Nama Sekolah KantorRuangGuru

RuangKepsek

Perpus UKS Pagar WC

1 2 3 4 5 6 7 8SDN No.220 Cerekang - - - 1 - - 1SDN No.221 Malili - - - 1 - - -SDN No.222 Batu Merah - - - - - - 1SDN No.223 Balantang - - - 1 - - 1SDN No.224 Lampia 1 - 1 - 141 M 1SDN No.225 Karabbe - 2 - 1 1 162 M -SDN No.226 Patande - - - 1 - 200 M -SDN No.227 Puncak 1 - - 1 - - -SDN No.228 Lagaroang - - - 1 - 223 M -SDN No.229 Waru - - - 1 - - -SDN No.230 Tarabbi 1 - - 1 - 200 M 1Kelas Jauh SDN No. 230 Tarabbi - - - 1 - - -SDN No.231 Lakawali 1 - - 1 - - 1SDN No.232 Wulasi - - - - 1 200 M -SDN No.233 Ussu - 2 - - - - -SDN No.234 Kore-korea - - - - - - -SDN No.235 Pongkeru - 2 1 1 - 200 M 1SDN No.236 Laoli 1 - - 1 - - -SDN No.237 Atue 1 1 - 1 - 200 M 1SDN No.238 Mallaulu - 2 - 1 - 195 M 1SDN No.239 Salu Minanga - 1 - 1 - 300 M -SDN No.240 Padomoro - - - 1 - 200 M -Kelas Jauh SDN No.240 Padomoro - - - 1 - 200 M -JUMLAH 6 10 2 18 2 2421 M 9Sumber: Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Pada Tabel 10, menggambarkan pembangunan sarana sekolah di

tingkat Sekolah Dasar yang telah dilaksanakan di Kecamatan Malili.

Adapun itu pembangunan yang dilaksanakan diantaranya Pembangunan

RKB, Rehabilitas RKB, Pembangunan Kantor, Pembangunan Rumah

Guru, Rehabilitas Rumah Guru, Rehabilitas Rumah Dinas Kepala

Page 72: Penyusunan Skripsi...u

72

Sekolah, Pembangunan Pagar, Pembangunan Perpustakaan,

Pembangunan UKS, Pengadaan Mobiler UKS, Pembangunan WC,

Pengadaan Mobiler, Pengadaan Mobiler Perpustakaan. Hal tersebut

menjadi salah satu Aspek pengembangan dalam pelaksanaan Pendidikan

Gratis yang berada di Kabupaten Luwu Timur.

Pembangunan sarana di Kecamatan Malili diantaranya pembangunan

Kantor sebanyak 6 Ruangan, Ruang Guru sebanyak 10 Ruangan, Ruang

Kepala Sekolah Sebanyak 2 Ruangan, Perpustakaan sebanyak 18

Ruang, UKS sebanyak 2 Ruang , Pagar 2421 M dan WC sebanyak 9

Ruang.

Hasil Wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Syahidin

Halun, M.Si mengatakan bahwa :

“ Dalam mewujudkan suatu pelayanan Pendidikan yang sangat baik diperlukan Sarana dan Prasarana sekolah dengan Fasilitas yang memadai agar terciptanya suatu pelayanan Pendidikan yang baik, Sejauh ini Pemerintah Daerah Luwu Timur sudah menyediakan Fasilitas yang di butuhkan masing-masing sekolah SD, SMP, SMA, bahkan Keperguruan tinggi”. ( Wawancara 24 Februari 2011)

Dari hasil Wawancara dengan Dinas pendidikan tergambar bahwa

Pemerintah Daerah telah memfasilitasi setiap sekolah yang berada di setiap

kecamatan Kabupaten Luwu Timur dan memberikan bantuan dalam hal

pembangunan dan perbaikan masing-masing sekolah.

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD 223 USSU Malili Andi.

Umar S.Pd Mengatakan bahwa :

Page 73: Penyusunan Skripsi...u

73

“Pelayanan pendidikan khususnya pembangunan di setiap sekolah telah berjalan,dan telah dilakukannya perbaikan-perbaikan pada gedung sekolah yang rusak namun tidak secara keseluruhan. Adapun itu kami sebagai pihak sekolah sangat berharap besar agar instansi yang terkait tetap memperhatikan pembangunan sekolah agar seluruh siswa, tenaga pendidik merasa nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.”(Wawancara 3 Maret 2011)

Dari hasil Wawancara dengan Kepala sekolah SD 223 USSU Malili

yang merupakan Sekolah tertua di kecamatan Malili Menggambarkan bahwa

pihak sekolah telah terbantu dengan adanya pelayanan pendidikan yang di

berikan oleh Pemerintah, namun pihak sekolah juga berharap agar

pelayanan pendidikan dalam hal pembangunan sekolah tetap menjadi

prioritas utama Pemerintah.

Tabel 11Data Pembangunan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Malili

Tahun 2010/2011

Nama Sekolah Kantor RuangGuruRuangKepsek

Perpus UKS Pagar WCLABIPA

LABKOM

SMP Negeri 1 Malili 1 1 - - - - 1 - -SMP Negeri 2 Malili - 1 - - - - - - -SMP Negeri 3 Malili 1 - - - - - - - -SMP Negeri 4 Malili - - - - - - - - -JUMLAH 2 2 - - - - 1 - -Sumber: Dikbudparmudora Kabupaten Luwu Timur

Pada Tabel 11, menggambarkan Pembanguan Sarana Sekolah pada

tingkat SMP diantaranya SMP Negeri 1 Malili, SMP Negeri 2 Malili, SMP

Negeri 3 Malili dan SMP Negeri 4 Malili. Adapun pembangunan yang

dilaksanakan disetiap Sekolah yang berada di Kecamatan Malili diantaranya

pembangunan Kantor sebanyak 2 ruangan, Ruang Guru sebanyak 4 ruangan

dan WC sebanyak 2 Ruang.

Page 74: Penyusunan Skripsi...u

74

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Malili

Bakhara, S.Pd Mengatakan bahwa :

“Pihak sekolah merasa terbantu dengan adanya bantuan pemerintah terhadap pembangunan sekolah yang berjalan saat ini, kami berharap kepada pemerintah agar pemerintah lebih memperhatikan sekolah ini sebab sekolah ini merupakan sekolah tertua yang berada di pusat Kota Malili dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah ”(Wawancara 7 Maret 2011)

Hasil wawancara dengan kepala Sekolah SMP Negeri 1 Malili menyatakan

bahwa pihaknya merasa terbantu dengan adanya pembangunan sekolah

yang telah berjalan sampai saat ini. Hal ini membuat pihak sekolah tersebut

merasa terbantu. SMP Negeri 1 Malili merupakan salah satu sekolah

menengah pertama yang tertua di Kecamatan Malili, sehingga membutuhkan

perhatian khusus dari pemerintah.

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Sanawiya

Mengatakan bahwa :

“Adanya bantuan pemerintah terhadap pembangunan sekolah yang berjalan saat ini misalnya penambahan ruang kelas dan penambahan alat-alat praktik siswa kamipun berharap agar pemerintah tetap memperhatikan sekolah ini meskipun sekolah ini bukan sekolah Negeri”(Wawancara 7 Maret 2011)

Hasil wawancara dengan kepala Sekolah MTs menyatakan bahwa pihaknya

merasa terbantu dengan adanya pembangunan sekolah yang telah berjalan

sampai saat ini. pihak sekolah sangat berharap banyak agar program

pendidikan gratis tetap menjadi prioritas utama.

Page 75: Penyusunan Skripsi...u

75

Maka dari itu Pelaksanaan Pendidikan gratis di Kecamatan Malili

seyogyanya dapat berjalan dengan baik yang tentunya didukung oleh seluruh

pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan baik pemerintah maupun

masyarakat agar dalam pencapaian tujuan dapat tercapai.

4.1.5 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam pengelolaan

pendidikan.

Artinya adalah dengan adanya penerapan program pendidikan Gratis, ada

umpan balilk dari semua pihak, termasuk masyarakat, bagaimana

sesungguhnya aplikasi di lapangan program tersebut. Tanpa ada peran serta

masyarakat dalam pengelolaan program ini, Program ini tetap tidak bisa

dikatakan sudah berhasil. Jadi intinya semua pihak harus melibatkan diri

dalam pengelolaan pendidikan itu. Proses pendidikan yang dikelolah dan di

rancang secara bagus, akan menghasilkan kualitas pendidikan yang bisa

dibanggakan, baik pada tingkat local, regional, Nasional maupun

Internasional. Adapun kesimpulan dari hasil wawancara dengan orang tua

siswa selama melakukan penelitian di kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur diantaranya hasil wawancara dengan orang tua siswa SD, Ramlawati

mengatakan:

“ Kami selaku orang tua siswa merasa sangat terbantu dengan adanya program pendidikan gratis, hanya saja kami berharap agar pungutan biaya yang membebankan para siswa sudah tidak ada lagi”.

(Wawancara 15 juni 2011)

Page 76: Penyusunan Skripsi...u

76

Sejalan dengan itu Adapula Hasil wawancara dengan Nurhan mengatakan:

“pelaksaanaan pendidikan gratis khusus di Kecamatan Malili pada tingkat SMP masih terdapat siswa yang dibebani pembayaran fotocopy buku ajar hal ini membuat kami masih kurang setuju dengan hal tersebut”. (Wawancara 20 juni 2011)

Kemudia Hasil wawancara dengan orang tua siswa SMP, HUDE mengatakan:

“ sampai saat ini pelaksanaan program pendidikan gratis Khususnya Kecamatan Malili sudah terlaksana dengan baik, kami sebagai orang tua siswa merasa terbantu dengan adanya program ini, besar harapan kami kepada pemerintah agar program lebih ditingkatkan dan pemerintah harus bersikap tegas apabila terdapat penyelewengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait pelaksanaan program tersebut”.

(Wawancara 22 juni 2011)

Hasil wawancara dapat dengan orang tua siswa dapat digambarkan bahwa

dalam pelaksanaan pendidikan gratis di kecamatan malili sudah berjalan

dengan baik, namun sebahagian orang tua siswa masih mengeluhkan

adanya pungutan yang dilakukan oleh Guru sekolah yang membebani siswa

untuk membayar Fotocopy buku ajar, maka dari itu pihak orang tua sangat

berharap agar pendidikan gratis harus lebih diperhatikan dan lebih

ditingkatkan khususnya pada masyarakat menengah kebawah yang sangat

membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.

Page 77: Penyusunan Skripsi...u

77

4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program

pendidikan gratis

Faktor yang mempengaruhi implementasi program pendidikan gratis di

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur adalah merupakan faktor

pendukung dan penghambat implementasi.

Adapun beberapa faktor pendukung dalam implementasi program

pendidikan gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur adalah sebagai

berikut :

1. Adanya sikap konsisten para pembuat kebijakan dalam hal ini

pemerintah dengan kebijakan pendidikan gratis sehingga peraturan

daerah berdasar ketentuan atau aturan kebijakan yang bertanggung

jawab.

2. Mekanisme penyaluran dana dari pemerintah Daerah ke pihak sekolah

berjalan secara terbuka sehingga memberikan pemahaman kepada

pihak sekolah terhadap pentingnya pelaksanaan pendidikan gratis.

3. Pihak sekolah memberikan kerjasama yang efektif dan tanggung

jawab dalam pengimplementasian Program Pendidikan Gratis.

4. Para pejabat pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam hal ini terlibat

dalam penyamapaian informasi yang relefan dan yang mencukupi

tentang bagaimana cara mengimplementasikan pendidikan gratis

kepada warga masyarakat.

Page 78: Penyusunan Skripsi...u

78

5. Memiliki sumber daya biaya yang cukup untuk membantu menjalankan

program pendidikan gratis.

Dalam pengimplementasian Program pendidikan gratis juga mengalami

beberapa hambatan.

Adapun hambatan-hambatan dalam implementasi program pendidikan

gratis ini yaitu sumber daya manusia kurang dalam hal ini masih banyak

terdapat tenaga bantu pada setiap sekolah sehingga kompetensi guru yang

dimiliki masih kurang.

Hasil Wawancara dengan Darwis. BM, A.Ma kepala sekolah SD 229 Waru

mengatakan bahwa:

“program pendidikan gratis ini memberikan pelayanan masyarakat, dengan adanya bantuan dana gratis ini bertujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidik dan sekaligus peningkatan kompetensi dan kinerja guru, serta kualitas pendidikan. kamipun berharap agar pemerintah tetap memperhatikan pendidikan di Kabupaten Luwu Timur khusus tenaga pendidik sebab masih banyak terdapat tenaga honor maupun Guru PNS yang membutuhkan pelatihan Maksimal sesuai dengan bidang pelajarannya”. (Wawancara 21 Februari 2011)

Dalam hal ini dapat juga digambarkan faktor yang berpengaruh terhadap

Implementasi program pendidikan gratis di Kecamatan Malili Kabupaten

Luwu Timur.

a) Faktor Struktur birokrasi telah memberikan pengaruh yang begitu

besar terhadap terhadap pelaksanaan program ini. Di awali dengan

adanya MoU Gubernur dan Bupati Se-Sulawesi Selatan terhadap

program ini dan adanya peraturan daerah yang khusus mengatur

pelaksanaan pendidikan gratis ini.

Page 79: Penyusunan Skripsi...u

79

b) Faktor Komunikasi yang tentunya telah memberikan pengaruh

terhadap sekolah sebagai pelaksana kebijakan dimana peraturan

daerah yang menjadi pedoman tekhnis kebijakan tersebut.

c) Sumber daya yang terkait langsung dalam kebijakan ini merupakan

aparat-aparat yang memiliki tanggung jawab terhadap

pengimplementasian program pendidikan gratis seperti pengeluaran

anggaran.

d) Disposisi yang merupakan sikap menerima kebijakan terhadap

persetujuan pembiayaan berupa dana yang disalurkan oleh

pemerintah daerah yang juga berpengaruh terhadap pelaksanaan

pendidikan gartis.

Dari Segi faktor Komunikasi berdasarkan hasil Wawancara dengan

Minarti S.Pd selaku Kepala Sekolah SD 221 Batu Merah mengatakan

bahwa:

“Komunikasi antara pihak sekolah dengan pemerintah sudah cukup baik dan pelaksanaan pendidikan gratis disekolah kami sudah terlaksana dan sangat membantu masyarakat utamanya masyarakat yang kurang mampu, khusus untuk tenaga pendidik satu minggu sekali diberikan pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga sangat membantu pihak sekolah kami”.(Wawancara 3 maret 2011)

Hasil wawancara tersebut memberikan gambaran bahwa proses

komunikasi antara pihak sekolah dengan pemerintah berjalan sesuai dengan

ketentuan yang ada, adapun itu pihak sekolah merasa terbantu karena setiap

Page 80: Penyusunan Skripsi...u

80

minggunya dilakukan pelatihan tenaga pendidik sesuai bidangnya masing-

masing upaya Dalam meningkatkan kualitas SDM Pelaksanaan Pendidikan

gratis akan dapat berjalan dengan baik yang tentunya didukung oleh seluruh

pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan baik pemerintah maupun

masyarakat. pendidikan gratis kepada masyarakat perlu ditingkatkan untuk

memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak menimbulkan

pemahaman yang lain ditingkat masyarakat dalam melihat program

pendidikan gratis ini. Dalam Pelaksanaan Pendidikan gratis di kecamatan

Malili Kabupaten Luwu Timur seyogyanya dapat berjalan dengan baik yang

tentunya didukung oleh seluruh pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan

baik pemerintah maupun masyarakat.

Page 81: Penyusunan Skripsi...u

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.I KESIMPULAN

1. Implementasi pendidikan gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur berpedoman pada peraturan daerah No 8 tahun 2009 tentang

pelaksanaan pendidikan gratis dikabupaten Luwu Timur serta MoU

pendidikan gratis Provinsi Sulawesi Selatan Antara Gubernur dan

Bupati Se Sulawesi Selatan.

2. Pendidikan gratis di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

dilaksanakan di tingkat pendidikan dasar yang meliputi Sekolah Dasar

dan Sekolah Menengah Pertama sederajat.

3. Pelaksanaan pendidikan Gratis di Kecamatan Malili sepenuhnya

belum berjalan optimal yang disebabkan oleh beberapa kendala yang

utamanya Sumber Daya Manusia yang masih kurang dalam hal

tenaga pendidik.

4. Penyaluran dana bantuan dari pemerintah provinsi melalui

BPKD(Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) provinsi kepada Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota, selanjutnya tim pengendali kabupaten

mempersiapkan pencairan dana yang termasuk pada kas daerah

/APBD kabupaten masing-masing yang merupakan konsekuensi

pembiayaan bersama untuk disalurkan kesekolah-sekolah penerima

bantuan.

Page 82: Penyusunan Skripsi...u

82

5. Dana pendidikan gratis meliputi insentif tenaga pengajar, tata usaha,

pegawai sekolah, dan pribadi siswa.

6. Keadaan umum pendidikan kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

meliputi jumlah sekolah 31 unit sekolah yang terdiri dari unit sekolah

dasar sederajat 25 unit(21 unit SD Negeri, 1 unit MI dan 3 unit kelas

jauh), dan sekolah menengah pertama/sederajat terdiri dari 6 unit

SLTP (4 unit SLTP Negeri dan 2 unit SLTP swasta). Rasio murid guru

memberikan gambaran rata-rata banyak murid yang diajar oleh

seorang guru.

7. Jumlah pendidik/Guru SD di Kecamatan Malili sebanyak 327 orang

dan jumlah pendidik/Guru SMP di Kecamatan Malili sebanyak 158

orang. Adapun itu Guru menurut ijaza tertinggi pada jenjang

pendidikan SD sebanyak 292 orang dan jenjang pendidikan SMP

sebanyak 293 orang.

8. faktor yang menjadi pendukung ialah pihak yang terkait dalam hal ini

para implementor menjalin kerjasama yang baik dalam hal kebijakan

program pendidikan gratis serta Sumber Daya biaya yang memadai

dalam menjalankan program pendidikan Gratis.

9. faktor yang menjadi penghambat adalah Sumber Daya Manusia yang

masih kurang dalam hal Tenaga Pendidik.

Page 83: Penyusunan Skripsi...u

83

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan, maka peneliti

mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan

pertimbangan di Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur, Saran-saran

tersebut antara lain :

1. Pemerintah dalam hal Dinas pendidikan ataupun pihak yang terkait

untuk memberikan arahan tentang program pendidikan gratis ini

kepada seluruh lapisan masyarakat karena Dengan adanya program

pendidikan gratis yang di berikan oleh Pemerintah Daerah melalui

Dinas Pendidikan sedikitnya masyarakat dapat terbantu, sehingga

dengan mudah mendapatkan pendidikan yang diwajibkan oleh

Pemerintah.

2. Pelaksanaaan program-program yang berkaitan dengan bidang

pendidikan, pemerintah harus lebih meningkatkan lagi kinerjanya di

dalam proses pemberdayaan pendidikan untuk masyarakat yang tidak

mampu dalam membiayai pendidikannya.

3. Dalam pelaksanaan Program ini diharapkan pemerintah setempat

untuk mengarahkan, membimbing serta mengawasi penyelenggaraan

program pendidikan Gratis.

Page 84: Penyusunan Skripsi...u

84

4. Peningkatan sumber daya pengajar terkait dengan pelaksanaan

proses belajar mengajar harus di tingkatkan lagi, karena sumber daya

tenaga pengajar sangat dibutuhkan oleh masyarakat.