Upload
mary-peterson
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
utuk siapa
Citation preview
1. Pertanyaan
a. Jelaskan pengertian dari perilaku kekerasan?
b. Sebutkan penyebab perilaku kekerasan?
c. Sebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan?
d. Jelaskan akibat dari perilaku kekerasan?
e. Jelaskan hal-hal yang dapat dilakukan apabila mempunyai keluarga
yang mengalami risiko perilaku kekerasan?
f. Jelaskan peran keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan?
2. Jawaban
a. Perilaku kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah yang
mengakibatkan hilangnya kontrol diri yang mengakibatkan individu
bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b. Penyebab perilaku kekerasan :
1) Faktor predisposisi :
a) Psikologis
b) Sosial budaya
c) Perilaku
d) Bioneurologis
2) Faktor presipitasi
a) Klien
b) Lingkungan
c) Interaksi dengan orang lain
c. Tanda dan gejalaperilaku kekerasan :
1) Fisik
a) Muka merah dan tegang
b) Mata melotot/ pandangan tajam
c) Tangan mengepal
d) Rahang mengatup
e) Postur tubuh kaku
f) Jalan mondar-mandir
2) Verbal
a) Bicara kasar
b) Suara tinggi, membentak atau berteriak
c) Mengancam secara verbal atau fisik
d) Mengumpat dengan kata-kata kotor
e) Suara keras
f) Ketus
3) Perilaku
a) Melempar atau memukul benda/orang lain
b) Menyerang orang lain
c) Melukai diri sendiri/orang lain
d) Merusak lingkungan
e) Amuk/agresif
4) Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam
dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin
berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
5) Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
6) Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat
orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan
kasar.
7) Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
8) Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
d. Akibat perilaku kekerasan
Akibat perilaku kekerasan yang dilakukan oleh individu yaitu
dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain
maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, bahkan sampai
mencederai, memecahkan perabot, membakar rumah dll.
e. Hal-hal yang dapat dilakukan apabila mempunyai keluarga yang
mengalami risiko perilaku kekerasan :
1) Mengadakan kegiatan bermanfaat yang dapat menampung potensi
dan minat bakat anggota keluarga yang mengalami risiko perilaku
kekerasan sehingga diharapkan dapat meminimalisir kejadian
perilaku kekerasan.
2) Bekerja sama dengan pihak yang berhubungan dekat dengan
pihak-pihak terkait contohnya badan konseling, RT, atau RW
dalam membantu menyelesaiakan konflik sebelum terjadi tindakan
kekerasan.
3) Mengadakan kontrol khusus dengan perawat / dokter yang dapat
membahas dan melaporkan perkembangan anggota keluarga yang
mengalami risiko pelaku kekerasan terutama dari segi kejiwaan
antara pengajar dengan pihak keluarga terutama orangtua.
f. Peran keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan :
1) Mencegah terjadinya perilaku amuk :
a) Menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif antar anggota
keluarga
b) Saling memberi dukungan secara moril apabila ada anggota
keluarga yang berada dalam kesulitan
c) Saling menghargai pendapat dan pola pikir
d) Menjalin keterbukaan
e) Saling memaafkan apabila melakukan kesalahan
f) Menyadari setiap kekurangan diri dan orang lain dan berusaha
memperbaiki kekurangan tersebut
g) Apabila terjadi konflik sebaiknya keluarga memberi
kesempatan pada anggota keluarga untuk mengugkapkan
perasaannya untuk membantu kien dalam menyelesaikan
masalah yang konstruktif.
h) Keluarga dapat mengevaluasi sejauh mana keteraturan minum
obat anggota dengan risiko pelaku kekerasan dan
mendiskusikan tentang pentingnya minum obat dalam
mempercepat penyembuhan.
i) Keluarga dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian atas
kegiatan yang telah dilatih di rumah sakit.
j) Keluarga memberi pujian atas keberhasilan klien untu
mengendalikan marah.
k) Keluarga memberikan dukungan selama masa pengobatan
anggota keluarga risiko pelaku kekerasan.
l) keluarga menyiapkan lingkungan di rumah agar meminimalisir
kesempatan melakukan perilaku kekerasan
2) Mengontrol Perilaku Kekerasaan dengan mengajarkan klien :
a) Menarik nafas dalam
b) Memukul-mukul bantal
c) Bila ada sesuatu yang tidak disukai anjurkan klien
mengucapkan apa yang tidak disukai klien
d) Melakukan kegiatan keagamaan seperti berwudhu’ dan shalat
e) Mendampingi klien dalam minum obat secara teratur.
3) Bila Klien dalam PK
Meminta bantuan petugas terkait dan terdekat untuk
membantu membawa klien ke rumah sakit jiwa terdekat. Sebelum
dibawa usahakan dan utamakan keselamatan diri klien dan
penolong