6
1. Pertanyaan a. Jelaskan pengertian dari perilaku kekerasan? b. Sebutkan penyebab perilaku kekerasan? c. Sebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan? d. Jelaskan akibat dari perilaku kekerasan? e. Jelaskan hal-hal yang dapat dilakukan apabila mempunyai keluarga yang mengalami risiko perilaku kekerasan? f. Jelaskan peran keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan? 2. Jawaban a. Perilaku kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah yang mengakibatkan hilangnya kontrol diri yang mengakibatkan individu bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan b. Penyebab perilaku kekerasan : 1) Faktor predisposisi : a) Psikologis b) Sosial budaya c) Perilaku d) Bioneurologis 2) Faktor presipitasi a) Klien b) Lingkungan c) Interaksi dengan orang lain

Per Tanya An

Embed Size (px)

DESCRIPTION

utuk siapa

Citation preview

Page 1: Per Tanya An

1. Pertanyaan

a. Jelaskan pengertian dari perilaku kekerasan?

b. Sebutkan penyebab perilaku kekerasan?

c. Sebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan?

d. Jelaskan akibat dari perilaku kekerasan?

e. Jelaskan hal-hal yang dapat dilakukan apabila mempunyai keluarga

yang mengalami risiko perilaku kekerasan?

f. Jelaskan peran keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan?

2. Jawaban

a. Perilaku kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah yang

mengakibatkan hilangnya kontrol diri yang mengakibatkan individu

bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat

membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

b. Penyebab perilaku kekerasan :

1) Faktor predisposisi :

a) Psikologis

b) Sosial budaya

c) Perilaku

d) Bioneurologis

2) Faktor presipitasi

a) Klien

b) Lingkungan

c) Interaksi dengan orang lain

c. Tanda dan gejalaperilaku kekerasan :

1) Fisik

a) Muka merah dan tegang

b) Mata melotot/ pandangan tajam

c) Tangan mengepal

d) Rahang mengatup

e) Postur tubuh kaku

f) Jalan mondar-mandir

2) Verbal

Page 2: Per Tanya An

a) Bicara kasar

b) Suara tinggi, membentak atau berteriak

c) Mengancam secara verbal atau fisik

d) Mengumpat dengan kata-kata kotor

e) Suara keras

f) Ketus

3) Perilaku

a) Melempar atau memukul benda/orang lain

b) Menyerang orang lain

c) Melukai diri sendiri/orang lain

d) Merusak lingkungan

e) Amuk/agresif

4) Emosi

Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam

dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin

berkelahi, menyalahkan dan menuntut.

5) Intelektual

Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.

6) Spiritual

Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat

orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan

kasar.

7) Sosial

Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.

8) Perhatian

Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.

d. Akibat perilaku kekerasan

Akibat perilaku kekerasan yang dilakukan oleh individu yaitu

dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain

maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, bahkan sampai

mencederai, memecahkan perabot, membakar rumah dll.

Page 3: Per Tanya An

e. Hal-hal yang dapat dilakukan apabila mempunyai keluarga yang

mengalami risiko perilaku kekerasan :

1) Mengadakan kegiatan bermanfaat yang dapat menampung potensi

dan minat bakat anggota keluarga yang mengalami risiko perilaku

kekerasan sehingga diharapkan dapat meminimalisir kejadian

perilaku kekerasan.

2) Bekerja sama dengan pihak yang berhubungan dekat dengan

pihak-pihak terkait contohnya badan konseling, RT, atau RW

dalam membantu menyelesaiakan konflik sebelum terjadi tindakan

kekerasan.

3) Mengadakan kontrol khusus dengan perawat / dokter yang dapat

membahas dan melaporkan perkembangan anggota keluarga yang

mengalami risiko pelaku kekerasan terutama dari segi kejiwaan

antara pengajar dengan pihak keluarga terutama orangtua.

f. Peran keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan :

1) Mencegah terjadinya perilaku amuk :

a) Menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif antar anggota

keluarga

b) Saling memberi dukungan secara moril apabila ada anggota

keluarga yang berada dalam kesulitan

c) Saling menghargai pendapat dan pola pikir

d) Menjalin keterbukaan

e) Saling memaafkan apabila melakukan kesalahan

f) Menyadari setiap kekurangan diri dan orang lain dan berusaha

memperbaiki kekurangan tersebut

g) Apabila terjadi konflik sebaiknya keluarga memberi

kesempatan pada anggota keluarga untuk mengugkapkan

perasaannya untuk membantu kien dalam menyelesaikan

masalah yang konstruktif.

h) Keluarga dapat mengevaluasi sejauh mana keteraturan minum

obat anggota dengan risiko pelaku kekerasan dan

Page 4: Per Tanya An

mendiskusikan tentang pentingnya minum obat dalam

mempercepat penyembuhan.

i) Keluarga dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian atas

kegiatan yang telah dilatih di rumah sakit.

j) Keluarga memberi pujian atas keberhasilan klien untu

mengendalikan marah.

k) Keluarga memberikan dukungan selama masa pengobatan

anggota keluarga risiko pelaku kekerasan.

l) keluarga menyiapkan lingkungan di rumah agar meminimalisir

kesempatan melakukan perilaku kekerasan

2) Mengontrol Perilaku Kekerasaan dengan mengajarkan klien :

a) Menarik nafas dalam

b) Memukul-mukul bantal

c) Bila ada sesuatu yang tidak disukai anjurkan klien

mengucapkan apa yang tidak disukai klien

d) Melakukan kegiatan keagamaan seperti berwudhu’ dan shalat

e) Mendampingi klien dalam minum obat secara teratur.

3) Bila Klien dalam PK

Meminta bantuan petugas terkait dan terdekat untuk

membantu membawa klien ke rumah sakit jiwa terdekat. Sebelum

dibawa usahakan dan utamakan keselamatan diri klien dan

penolong