14
MAKALAH FORECASTING EXCHANGE RATES & MEASURING EXPOSURE TO EXCHANGE RATE FLUCTUATIONS Sebagai Tugas Matakuliah Manajemen Keuangan Internasinoal Disusun Oleh: Kurniawuri Wimaflora 125020200111056 Annisa Hani Purwati 125020201111002 Rahma Al Qomaria 125020200111038 JURUSAN MANJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rangkuman manajemen keuangan internasional mengenai peramalan nilai tukar dan exposure.menejelaskan bagaimana meramalkan nilai tukar masa depan.menjelaskan macam-macam exposure karena fluktuasi nilai tukar yang mungkin terjadi.

Citation preview

Page 1: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

MAKALAH

FORECASTING EXCHANGE RATES

&

MEASURING EXPOSURE TO EXCHANGE RATE FLUCTUATIONS

Sebagai Tugas Matakuliah Manajemen Keuangan Internasinoal

Disusun Oleh:

Kurniawuri Wimaflora 125020200111056

Annisa Hani Purwati 125020201111002

Rahma Al Qomaria 125020200111038

JURUSAN MANJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

FORECASTING EXCHANGE RATES

Mengapa perusahaan melakukan peramalan nilai tukar

Beberapa keputusan MNC dipengaruhi oleh proyeksi nilai tukar. Manajer keuangan harus

memahami bagaimana meramalkan nilai tukar sehingga mereka membuat keputusan yang

memaksimalkan nilai MNC mereka.

Sebenarnya seluruh aktivitas operasi MNC dapat dipengaruhi oleh perubahan kurs. Berikut

adalah beberapa fungsi perusahaan yang memerlukan peramalan kurs :

1. Keputusan hedging, (lindung nilai)

Keputusan hedging dapat ditentukan setelah memperoleh hasil peramalan valuta asing.

Hedging sebagai strategi keuangan akan menjamin bahwa nilai valas yang digunakan

untuk membayar (outflow) atau sejumlah uang asing yang akan diterima (inflow) dimasa

datang tidak terpengaruh oleh perubahan dalam fluktuasi kurs valas.

2. Keputusan Pembiayaan Jangka Pendek,

Pada saat perusahaan-perusahaan besar meminjam valuta asing, pinjaman/hutang valas

tersebut digunakan untuk maksud hedging namun telah jelas pula bahwa sejumlah besar

valas yang telah dipinjam digunakan untuk maksud-maksud domestik.

3. Keputusan Investasi Jangka Pendek,

Perusahaan kadang-kadang mengalami kelebihan kas dalam jumlah yang signifikan yang

dapat diinvestasikan untuk jangka pendek. Deposito-deposito yang bernilai besar dapat

diinvestasikan dalam beberapa valuta.

4. Keputusan Penganggaran Modal,

Peramalan arus kas di masa datang yang digunakan dalam proses penganggaran modal

akan tergantung pada nilai valuta di masa depan. Ketergantungan ini dapat terjadi karena :

(1) arus kas valas yang masuk atau keluar, memerlukan konversi ke dalam valuta negara

asal dan/atau (2) pengaruh nilai tukar di masa datang atas permintaan terhadap

produk-produk perusahaan.

5. Keputusan Pembiayaan Jangka Panjang

Perusahaan yang menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana jangka panjang mungkin

ingin mendenominasi obligasi dalam valas.

6. Penilaian Laba.

Laba MNC dilaporkan dengan dikonsolidasikan dan ditranslasikan kedalam valuta yang

mendominasi laporan keuangan perusahaan induk (parent company).

Page 3: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Teknik – Teknik Peramalan:

Peramalan Teknis

Peramalan teknis ( technical forecasting ) mencakup penggunaan data kurs hitoris untuk

memprediksi nilai tukar di masa depan. Perusahaan cenderung menggunakan ramalan teknis

secara terbatas karena peramalan ini hanya berlaku dalam jangka waktu dekat, yang tidak

terlalu membantu dalam pembuatan kebijakan perusahaan.

Contoh : Kansas Co harus membayar 10 juta peso Meksiko untuk perlengkapan yang

dibelinya dari Meksiko besok. Hari ini, peso terapresiasi 3 persen terhadap dolar. Kansas co

dapat mengirim pembayaran hari ini sehingga terhindar dari dampak apresiasi tambahan esok

hari. Berdasarkan analisis runtun waktu hitoris, Kansas telah menentukan bahwa jika terjadi

apresiasi peso tehadap dolar sebesar lebih dari 1 persen, maka peso akan terdepresiasi sekitar

60 % persen pada hari berikutnya. Atau      et+1 = et x ( - 60 % ) ketika et > 1 %

Dengan menerapkan kecenderungan ini pada situasi sekarang di mana peso terapresiasi

sebesar 3 persen hari ini, Kansas Co meramalkan bahwa perubahan kurs esok hari adalah

sebesar              et+1 = et x ( - 60 % )

                                =  ( 3 % ) x ( - 60 % )

                               = - 1,8 %

Dengan mempertimbangkan ramalan bahwa peso akan terdepresiasi keesekoan

harinya., Kansas memutuskan untuk mengirim pembayaran pada esok hari bukan hari ini.

Peramalan Fundamental

Peramalan fundamental ( fundamental forecasting ) dilakukan berdasarkan hubungan

fundamental antara variabel – variable ekonomi dengan kurs. Perubahan pada kurs spot nilai

tukar dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :

                        e = f ( ΔINF, ΔINT, ΔINC, ΔGC, ΔEXT )

e      = Presentase perubahan kurs spot

ΔINF = Perubahan diffrensial antara tingkat inflasi AS dengan inflasi

Negara Asing

ΔINT = Perubahan differensial antara tingkat suku bunga AS dengan tingkat

suku bunga Negara asing.

ΔINC = Perubahan diffrensial antara tingkat pendapatan AS dengan tingkat

pendapatan Negara asing.

Page 4: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

ΔGC = Perubahan pada pengendalian pemerintah

ΔEXT = Perubahan prediksi nilai tukar masa depan

Suatu peramalan dapat dibuat hanya berdasarkan penilaian subjektif mengenai pergerakan

umum atas variabel – variabel ekonomi suatu Negara yang diperkirakan akan mempengaruhi

kurs. Dari sudut pandang statistik, suatu ramalan akan dibuat berdasarkan dampak factor –

factor yang terukur secara kuantitatif terhadap kurs.

Contoh :

Untuk memperikarakan persentase perubahan ( tingkat apresiasi atau depreasiasi ) atas pound

sterling inggris terhadap dolar AS pada kuartal berikutnya. Maka factor yang digunakan

adalah ( 1 ) Inflasi di Amerika relative terhadap inflasi di Inggris, ( 2 ) Pertumbuhan

pendapatan di Amerika Serikat relative terhadap pertumbuhan pendapatan di Inggris.

Persentase perubahan atas pound sterling terhadap dolar dapat diketahui dengan

menggunakan analisis regresi. Data kuartalan inflasi dan tingkat pertumbuhan pendapatan

baik di Inggris dan Amerika digabungkan. Variabel terikat ( dependen ) adalah presentase

perubahan nilai pound  sterling Inggris per kuartal ( BP ). Variabel bebas ( independen )

dibentuk sebagai berikut :

1. Persentase perubahan perbedaan inflasi ( tingkat inflasi AS dikurang tingkat inflasi

Inggris ) kuartal sebelumnya, disebut INFt-1.       

2. Persentase perubahan perbedaan pertumbuhan pendapatan ( pertumbuhan

penadapatan AS dikurangi pertumbuhan pendapatan Inggris ) pada kuartal

sebelumnya, atau disebut ICt-1

Persamaan regresi didefinisikan sebagai berikut :

                        BPt = b0 + b1 INF t-1 + b2INC t-1

Sebagai ilustrasi, asumsikan nilai bertikut :

b0           = 0, 02   ; b1           = 0,8    ; b2           = 1,0 

INF t-1    = 4 % ; INC t-1    = 2 %

BPt   = b1 INF t-1 + b2INC t-1

         = 0,002 + 0,8 ( 4 % ) + 1 ( 2 % )

         =  0,2 % + 3,2 % + 2 %

         = 5,4 %

Jadi dengan mempertimbangkan angka tingkat inflasi dan pertumbuhan pendapatan terakhir,

pounsterling seharusnya terapresiasi sebesar 5,4 persen pada kuartal berikutnya.

Page 5: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Peramalan Berbasis Pasar

Proses membuat peramalan dari indicator pasar, yang dikenal dengan peramalan berbasis

pasar ( market based forecasting ), dikembangkan berdasarkan ( 1 ) kurs spot dan ( 2 ) kurs

forward.  

Kegunaan Kurs Spot: kurs spot saat ini dapat digunakan sebagai taksiran atas kurs spot di

masa depan.

Kegunaan Kurs Forward: untuk tanggal tertentu di masa depan biasanya digunakan sebagai

perkiraan kurs spot di masa depan. Atau kurs forward berjangka 30 hari merupakan perkiraan

kurs spot 30 hari mendatang, kurs forward berjangka 90 hari merupakan perkiraan kurs spot

90 hari mendatang, dan seterusnya. Kurs forward dihitung sebagai berikut :

                                    F = S ( 1 + p )

Di mana p mencerminkan premi forward. Karena p mencerminkan selisih kurs forward

terhadap kurs spot, maka p dapat digunakan sebagai perkiraan persentase perubahan kurs

                                    E ( e ) = p   

                                              = ( F/S ) – 1

Contoh :

Jika kurs forward dolar Australia  berjangka satu tahun adalah $ 0,63, sementara kurs spot

adalah $ 0,60, maka perkiraan persentase perubahan dolar australia adalah :

                                    E ( e ) = p

                                                = ( F/S ) – 1

                                                = ( 0,63 / 0,60 ) -1

                                                = 0,05 atau 5 %

Peramalan Campuran

Karena tidak ada satupun teknik peramalan yang terbukti unggul secara konsisten

dibandingkan teknik lain, beberapa MNC lebih suka menggunakan kombinasi teknik

peramalan. Metode ini dinamakan peramalan campuran ( mixed forecasting ). Berbagai

peramalan atas nilai mata uang tertentu dibuat berdasarkan beberapa teknik peramalan.

Teknik yang digunakan diberikan bobot tertentu sehingga total bobot mencapai 100 persen,

dengan teknik yang dianggap lebih andal diberikan bobot lebih besar. Nilai prediksi mata

uang adalah rata – rata tertimbang dari peramalan yang gunakan.  

Page 6: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Perusahaan Penyedia Jasa Peramalan

Semakin tingginya kebutuhan korporasi (MNC) untuk meramalkan nilai valuta telah

mendorong munculkan beberapa konsultan peramalan, seperti Business International, Conti

Currency, Predex, dan lain sebagainya. Selain itu beberapa bank investasi besar seperti

Goldman Sachs, dan bank-bank komersial, seperti Citibank, Chemical Bank, dan Chase

Manhattan Bank, juga menawarkan jasa peramalan.

Evaluation of Forecast Performance

Sebuah Multinational Corporation (MNC) yang meramalkan nilai tukar harus memonitor

kinerjanya setiap saat untuk menentukan apakah prosedurr peramalannya memuaskan atau

tidak. Untuk tujuan ini, dibutuhkan pengukuran kesalahan peramalan. Terdapat berbagai cara

untuk menghitung kesalahan peramlan. Namun, dalam bahasan ini, hanya satu cara yang

akan dibahas disini dan didefinisikan sebagai berikut :

Kesalahan Peramalan Absolut Sebagai Presentase dari NilaiRealisasi=|Hasil Peramalan−NilaiRealisasi|

Nilai Realisasi

Kesalahan peramalan dihitung menggunakan nilai absolut untuk menghindari dampak

saling menghilangkan pada saat menghitung rata – rata dari kesalahan peramalan. Contohnya,

jika kesalahan peramalan adalah 0,05 dalam periode pertama dan -0,05 dalam periode kedua,

maka rata – rata kesalahan selama dua periode disini adalah nol. Tetapi, hasil tadi

menyesatkan karena peramalan dalam masing – masing periode tidak sepenuhnya akurat. Jika

nilai absolut yang dipakai, rata – rata kesalahan peramalan dari kedua periode yang dimaksud

adalah 0,05 (karena nilai absolut dari -0,05 adalah 0,05). Jadi, nilai absolut ditujukan

menghilangkan distorsi atau penyimpangan semacam itu.

Ketika mengukur kinerja peramalan dari berbagai valuta, biasanya perlu

menyesuaikan ukuran relatif masing – masing valuta, sehingga keakuratan peramalan dapat

dibandingkan antara satu valuta dengan valuta yang lain.

Forecast Accuracy Over Time

MNC cenderung percaya dalam pengukuran mereka dari kesalahan peramalan ketika

mengukur setiap beberapa periode. Kesalahan peramalan absolut sebagai presentase dari nilai

realisasi yang dapat memperkirakan setiap periode untuk mendapatkan kesalahan rata – rata

selama periode tersebut.

Forecast Accuracy Among Currencies

Page 7: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Kemampuan untuk meramalkan nilai valuta bisa jadi bervariasi menurut valuta.

Search for Forecast Bias

Perbedaan nilai tukar hasil proyeksi dengan nilai tukar aktual pada suatu waktu

tertentu mencerminkan kesalahan peramalan nominal. Kesalahan negatif mewakili

understimating, kesalahan positif mewakili overstimating. Jika kesalahan terus positif atau

negatif, maka prosedur peramalan mengandung bias.

Statistical Test of Forecast Bias

Metode konvensional yang dapat digunakan untuk menguji bias peramalan adalah

dengan mengaplikasikan model regresi berikut terhadap data – data historis :

St=a0+a1 F t−1+μt

S = Kurs spot pada waktu t

F t−1 = Kurs forward pada waktu t-1

μt = Error term

a0 = Konstanta (titik potong)

a1 = Koefisien regresi

Kurs forward tidak mengandung bias, a0 akan sama dengan nol dan koefisien regresi a1, akan

sama dengan 1,0. Uji-t untuk a1 adalah :

t=a1−1

standard error of a1

Graphic Evaluation of Forecast Performance

Kinerja peramalan dapat dievaluasi memakai sebuah grafik yang membandingkan

nilai hasil peramalan dengan nilai aktual untuk berbagai periode waktu tertentu. Jika titik

yang dihasilkan tersebar secara merata pada kedua sisi garis 45 derajat, maka peramala tidak

mengandung bias karena tidak selalu berada diatas dan dibawah nlai aktual.

Forecasting Under Market Efficiency

Efisiensi dari pasar valuta asing juga mengimplikasikan peramalan. Jika pasar valuta

asing efisien dalam bentuk lemah (weak-form efficient) maka data – data historis dan

informasi nilai tukar saat ini tidak berguna dalam meramalkan pergerakan nilai tukar di masa

depan, karena nilai tukar saat ini telah mencerminkan semua informasi ini, yaitu analisis

teknis tidak akan mampu memperbaiki hasil peramalan.

Efisiensi dalam bentuk semi kuat (semistrong-form efficient) maka semua informasi

publik yang relevan telah dicerminkan dalam nilai tukar saat ini.

Page 8: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

Efisien dalam bentuk-kuat (strong-form efficient) maka semua informasi publik yang

relevan dan informasi non publik semuanya telah tercermin dalam nilai tukar berjalan.

Bentuk efisiensi tidak dapat diuji, karena informasi publik tidak tersedia.

MEASURING EXPOSURE TO EXCHANGE RATE FLUCTUATIONS

Apakah Risiko Nilai Tukar Relevan ?

Sejumlah kritikus mungkin menyatakan bahwa exposure sebuah perusahaan terhadap

risiko nilai tukar tidak relevan dan dengan demikian perusahaan – perusahaan tidak perlu

mengukur dan mengelola exposure mereka. Salah satu alasannya adalah, menurut teori

paritas daya beli (purchasing power parity) bahwa pergerakan nilai tukar akan diimbangi oleh

pergerakan harga. Para kritikus berpendapat bahwa keberadaan dampak yang saling

mengimbangi ini membuat risiko nilai tukar tidak relevan. Alasan kedua adalah investor

(yaitu para pemegang saham) dalam perusahaan multinasional memiliki pilihan untuk

menghedge risiko nilai tukar yang mereka hadapi. Disini, risiko nilai tukar dikatakan tidak

relevan bagi korporasi – korporasi karena pemegang saham mereka dapat menanggulangi

risiko ini secara individual.

Transaction exposure

Memiliki pengertian yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi nilai

dari transaksi-transaksi kas, sesuai dengan karakter perdagangan internasional yang mengenal

adanya delay waktu pembayaran. Dengan adanya delay waktu pembayaran ini, misalnya 3

bulan, akan menimbulkan risk, karena selama 3 bulan itu tentunya nilai tukar mata uang akan

selalu berfluktuasi.

Estimating “net” cash flows in each currency

Memprediksi jumlah netto dari arus kas masuk dan keluar dalam masing-masing

valuta dengan menggunakan arus kas konsolidasi kemudian menggolongkan arus kas

menurut masing-masing valuta.

Economic exposure

Yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi present value arus kas

perusahaan di masa depan, baik MNC maupun perusahaan domestik yang berhadapan

langsung dengan perdagangan internasional. Pada intinya economic exposure ini terfokus

kearah ekonomi atau profit perusahaan. Arus kas yang tidak memerlukan konversi mata uang

Page 9: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

tidak mencerminkan economic exposure, namun arus kas ini juga dapat dipengaruhi secara

signifikan oleh pergerakan nilai tukar.

Translation exposure

Yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi perhitungan laporan

keuangan perusahaan. Jadi pada intinya translation exposure ini tidak berpengaruh secara

langsung kepada arus kas perusahaan, tetapi lebih ke arah baik atau buruknya laporan kinerja

perusahaan pada suatu periode tertentu.

Faktor-faktor Penentu Exposure Translasi:

Tingkat keterlibatan anak perusahaan dalam bisnis di luar negeri.

Semakin tinggi persentase bisnis MNC dilakukan oleh anak perusahaan luar negeri,

semakin tinggi pula kerentanan suatu item laporan keuangan tertentu terhadap

exposure translasi.

Lokasi dari anak perusahaan.

Lokasi anak perusahaan dapat mempengaruhi exposure translasi, karena item-item

laporan keuangan dari tiap anak perusahaan biasanya diukur dalam valuta lokal

tempat anak perusahaan beroperasi.

Metode akuntasi yang digunakan.

Prosedur akuntasi yang digunakan untuk mentranslasikan data-data laporan keuangan

anak perusahaan akan mempengaruhi exposure translasi.

Page 10: Peramalan Nilai Tukar Dan Exposure

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff dan Roland Fox. 2007. International Financial Management. Thomson

Learning. London.