Upload
verryefriliyana
View
51
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
peran ahli gizi
Citation preview
PERAN AHLI GIZI SEBAGAI KONSELOR/PENYULUH TERHADAP
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Adhiyanti Asikin, DCN., M.KesDisajikan dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan (Tenaga Gizi) di Kota
Surabaya, 11 Mei 2015
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
• Merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi (tidak infeksius)
• Faktor risiko PTM pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya
• Umumnya belum memahami pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan PTM
• Pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik, dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pasien PTM seperti Jantung Koroner, Kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan akibat kecelakaan dan cidera.
• Umumnya belum memahami pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan PTM.
• Umumnya menganggap bahwa PTM disebabkan faktor genetik, penyakit orang tua atau penyakit orang kaya.
FAKTOR RISIKO PTM• Adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan
dapat memicu terjadinya PTM pada seseorang atau kelompok tertentu.
• Faktor risiko PTM ada 2 jenis :– Tidak dapat dimodifikasi :
Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga/keturunan, riwayat penyakit sebelumnya
– Dapat dimodifikasi :Obesitas, hipertensi, diabetes Mellitus, hiperkolesterol, pola makan, kebiasaan merokok, aktifitas fisik, stress
UPAYA PROMOSI DAN PENCEGAHAN PTM
Ditujukan kepada :• Masyarakat yang masih sehat (well being) • Masyarakat yang beresiko (at risk) • Masyarakat yang berpenyakit (deseased population)• Masyarakat yang menderita kecacatan dan memerlukan
rehabilitasi (Rehabilitated population).
PENCEGAHAN PTM
• Pencegahan Premordial (Pencegahan Tingkat Awal)
• PencegahanTingkat Pertama• Pencegahan Tingkat Kedua• Pencegahan Tingkat Ketiga
PENCEGAHAN PREMORDIAL• Memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup, dan faktor risiko lainnya.
• Masyarakat mengetahui sesuatu adalah kebiasaan yg kurang baik, tetapi tetap berpikir positif terhadapnya
• Misal : Menghindari obesitas, makan makanan seimbang, menghindari bahan pengawet – pewarna, perilaku hidup bersih, menghindari rokok
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA
• Promosi Kesehatan• Kampanye Kesadaran Masyarakat• Pendidikan Kesehatan Masyarakat• Pencegahan Khusus• Pencegahan keterpaparan
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA
• Diagnosis Dini• Pengobatan
PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA• Rehabilitasi• Menghilangkan atau mengurangi faktor resiko• Intervensi terpadu terhadap 3 faktor risiko utama : diet /
makanan seimbang, merokok, dan aktivitas fisik • Mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan
daerah terhadap diet(makanan seimbang), rokok dan aktivitas fisik • Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat
nasional maupun local spesifik.
PERAN AHLI GIZI
Dietisien
• Menerapkan prinsip2 gizi
• Merencanakan menu dan diit khusus
• Mengawasi penyelenggaraan makanan
• Penyajian Makanan
Konselor
• Mengenali, mengatasi masalah gizi
• Mendorong klien untuk mencari dan memilih pemecahan masalah gizi yang dihadapi
• Secara privat , komunikasi 2 arah, terapi diit
Penyuluh
• Upaya menjelaskan penggunaan, pemilihan, pengolahan b.m
• Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku perorangan atau masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan kesehatan dan gizinya
AHLI GIZI• Mengetahui informasi2 dan isu2 kesehatan GIZI• Memiliki bekal pengetahuan dan wawasan yang cukup, terus
bertambah, dan selalu diperbaharui setiap waktu• Menguasai tentang penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gizi
PTM / penyakit degeneratif, penyakit-penyakit akibat malnutrisi, dan penyakit-penyakit infeksi
• Dapat menginformasikan pengertian dan penjelasan singkat mengenai penyakit tersebut, kemudian apa saja tanda dan gejalanya, apa penyebabnya, bagaimana cara mengatasi, mengobati, dan mencegahnya, serta apa saja makanan dan minuman yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
• Dalam melakukan kegiatan konseling gizi, membangun komunikasi lebih intens dan mendalam sehingga dapat benar-benar memahami apa keinginan dan kebutuhan klien.
Pengetahuan yang harus dimiliki konselor dan penyuluh
• Pengetahuan tentang Jenis2 Makanan ( Makanan Tambahan, snack, formula2 diit)
• Pengetahuan tentang komposisi Bahan Makanan berdasarkan kelompok bahan makanan
• Pengetahuan tentang indikasi dan kontra indikasi pemberian produk2 dietetik
• Pengetahuan tentang macam2 diet yang berkembang, terutama yg berhubungan dengan PTM (Penyakit degeneratif)
• Mengenali kebutuhan perubahan diet dan gaya hidup permanen untuk mengurangi risiko
• Pengaturan Berat badan,• Penurunan lemak dan kolesterol diet, • Tidak merokok, • Mengembangkan cara2 menghadapi stress
• Pengetahuan tentang persiapan, pemilihan, pengolahan bahan makanan, dan metode2 pembatasan
• Pengetahuan tentang jenis2 olah raga yang dapat mengurangi risiko
PELAYANAN GIZI
• KONSELING GIZI PENCEGAHAN PREMORDIAL» Pengukuran Antropometri» Pengkajian gizi / anamnesa »Menetapkan diagnosa , »Memberikan intervensi (edukasi dan konseling)»Monitoring dan evaluasi» Pencatatan dengan format ADIME
• PENYULUHAN GIZI PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA
–Menentukan materi, outline materi, media yg digunakan, jadwal dan tempat, persiapan ruangan dan alat bantu– Pelaksanaan penyuluhan
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA DAN KETIGA• Skrining Gizi• Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
• Assesmen/Pengkajian Gizi (Anamnesa, data biokimia, antropometri, pemeriksaan fisik klinis, riwayat personal )
• Diagnosis Gizi ( P.E.S )• Intervensi Gizi ( sesuai PES,preskripsi diet,
implementasi )• Monitoring dan Evaluasi ( monitor pekembangan,
mengukur hasil, • evaluasi hasil, RR )
TERIMAKASIH