Upload
others
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah TIK
Peran Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
melalui Media Komputer dan Internet
Indah Rahmayanti
1008056029
A. Latar Belakang
Banyak kalangan yang berpendapat bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi
bangsa Indonesia disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia
yang masih rendah. Kualitas SDM yang rendah, baik secara akademis maupun
nonakademis menyebabkan belum seluruh masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi
menyumbangkan potensinya baik potensi fisik maupun nonfisik dalam pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing.
Pendidikan sangat penting bagi setiap individu. Pendidikan secara singkat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di
masa mendatang. Hal-hal berikut penting untuk mengetahui konsep pendidikan lebih
lanjut, yaitu:
1. Pendidikan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku
seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Pendidikan berkaitan dengan
keahlian dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan saat ini.
Pendidikan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk
2
mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2. Program pendidikan formal adalah usaha pemberi kerja untuk memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk memperoleh pekerjaan atau bidang
tugas yang sesuai dengan kemampuannya, sikap dan pengetahuannya.
Pendidikan adalah salah satu bentuk edukasi yang mana prinsip-prinsip
pembelajaran berikut dapat diterapkan, yaitu :
1. Pihak yang diberikan pendidikan (trainee) harus dapat dimotivasi untuk
belajar
2. Trainee harus mempunyai kemampuan untuk belajar
3. Proses pembelajaran harus dapat dipaksakan atau diperkuat
4. Pendidikan harus menyediakan bahan-bahan yang dapat dipraktikkan atau
diterapkan
5. Bahan-bahan yang dipresentasikan harus memiliki arti yang lengkap dan
memenuhi kebutuhan
6. Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi
kebutuhan. (Rivai&Murni,2009:2)
Pendidikan adalah jalan menuju kemakmuran dan kemajuan serta eksistensi suatu
negara. Naisbitt (1995) menjelaskan ada 10 kecenderungan besar yang akan terjadi
pada pendidikan di abad 21, yaitu;
1. Dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
2. Dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi
3. Dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
3
4. Dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang
5. Dari sentralisasi ke desentralisasi
6. Dari bantuan institusional ke bantuan diri
7. Dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris
8. Dari hierarki-hierarki ke penjaringan
9. Dari utara ke selatan
10. Dari pilihan tunggal ke pilihan majemuk. (Kusnandar, 2010:11)
Dengan demikian pendidikan di abad pengetahuan dan teknologi menuntut adanya
manajemen pendidikan yang modern dan profesional. Namun, secara umum bangsa
Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju dalam hal
penggunaan dan pemanfaatan teknologi komputer dalam menunjang pembelajaran dan
perhatian pemerintah terhadap ketersediaan dan pemanfaatan teknologi komputer
masih belum merata di seluruh Indonesia.
Menurut Soedijarto (2005), pendidikan nasional juga dihadapkan pada beberapa
masalah:
1. Pendidikan belum secara terencana dan sistematik diberdayakan untuk
berfungsi dan mencapai tujuan pendidikan nasional secara optimal
2. Pendidikan nasional sebagai wahana sosialisasi dan pembudayaan
berbagai warisan budaya bangsa, nila-nilai kebudayaan nasional, dan nilai-
nilai yang dituntut oleh masyarakat global yang dikuasai oleh iptek dan
persaingan global, belum sepenuhnya terlaksana,
4
3. Pendidikan nasional yang sudah dilaksanakan secara merata belum
berhasil mengembangkan insan pembangunan yang mampu mengolah dan
mengelola sumber daya alam, mengelola modal, mengembangkan
teknologi, menghasilkan komoditas yang mutunya mampu bersaing dan
mampu mengembangkan sistem perdagangan,
4. Pendidikan nasional belum sepenuhnya mampu mengembangkan manusia
Indonesia yang religius, berakhlak, berwatak ksatria dan patriotik.
(Kusnandar,2010: 15)
Tanpa adanya penanganan seluruh komponen pendidikan baik yang di kota
maupun di daerah, semua tentu tidak dapat bersinergi dengan baik. Guru merupakan
SDM awal yang dapat membantu perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.
Walau pada dasarnya pendidikan ada begitu manusia itu ada dalam kehidupan. Proses
pendidikan itu sendiri dianggap sebagai suatu proses penerimaan suatu nilai.
Rancangan tugas yang efektif, pemilihan materi dan media yang baik serta
penempatan kegiatan-kegiatan yang tepat akan menunjang proses pembelajaran yang
baik. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana peran pendidik (guru) dalam proses
pembelajaran dan pengembangan bahasa indonesia melalui media komputer dan
internet.
B. Tujuan
Siswa merupakan individu yang dapat memilih mana yang baik dan buruk,
dengan perencanaan pembelajaran yang baik dan bermula dengan basis
komputer dan internet, akan memberikan peluang bagi siswa dalam
5
merefleksikan pembelajaran. Membangun intelektual siswa dalam
memahami pembelajaran dan proses perubahan.
Perangkat komputer dan internet yang tersedia diharapkan memberikan
kesempatan pada siswa untuk meningkatkan pemahaman,kreativitas dan
wawasan dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi yang baik, akan memungkinkan siswa melakukan
pembelajaran lebih efektif dan sesuai dengan kemampuan mereka.
Dengan media pembelajaran yang tepat maka akan mendorong
kemandirian siswa dalam belajar serta mengarahkan minat siswa.
C. Tinjauan Pustaka
Peran Guru
Profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan tertentu
yang mensyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) tertentu secara
khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Guru sebagai profesi
berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi (keahlian dan
kewenangan) dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan
tersebut secara efektif dan efesien serta berhasil guna.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai peserta didik pada jalur pendidikan
formal. Seorang guru harus menjalani profesinya secara profesional. Sementara itu
yang dimaksud profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
6
keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian
seseorang.(Kusnandar,2010: 40)
Menurut Moh Ali (1985), suatu pekerjaan profesional memerlukan persyaratan
khusus, yakni:
1. Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan
bidang profesinya
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan
Selanjutnya ditambahkan oleh Surya (2005), guru profesional akan tercermin
dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam
materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukan melalui tanggung jawabnya dalam
melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang profesional hendaknya mampu
memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang
tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional mempunyai
tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. (Kusnandar,2010: 47)
Menurut Johnson guru terbagi dalam tiga rasa dasar –super, excellent, dan good.
Mengajar dengan super membutuhkan energi fisik, emosi dan mental yang sangat
tinggi. Guru-guru super biasanya tiba di sekolah lebih awal dan pulang paling akhir.
Mereka juga menghadiri seminar dan melanjutkan kuliah pendidikan, sukarelawan
7
bagi kegiatan murid, dan memberikan diri mereka bagi murid-murid yang
membutuhkan bantuan ekstra di dalam maupun di luar kelas. Mengajar dengan super
membutuhkan dukungan fisik dan mental yang sangat besar, tergantung dari anggaran
anda, yang mungkin akan menyerap pula sejumlah uang. Guru-guru yang excellent
menikmati pekerjaan mereka, tetapi mereka membatasi jumlah waktu dan energi yang
mereka baktikan untuk mengajar. Mereka peduli dan melakukan yang terbaik bagi
para murid mereka- tetapi tidak mengorbankan kebutuhan keluarga mereka sendiri.
Para guru excellent juga bekerja lembur karena untuk mengajar yang baik dibutuhkan
sejumlah waktu lembur yang tidak dibayar (seperti memeriksa pekerjaan murid,
membuat rencana mengajar, dan mengawasi karya wisata) tetapi mereka memberikan
batasan waktu lembur yang mau mereka kerjakan. Guru yang good mengerjakan
mereka dengan baik, tetapi mereka memahami batasan mereka sendiri. Mereka
membuat batasan yang sangat jelas antara profesionalisme dan waktu pribadi.
(Johnson, 2005:6-7)
Guru yang profesional adalah guru yang dapat melaksanakan kompetensi guru.
Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
Kompetensi guru tersebut meliputi :
1. kompetensi intelektual, yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada
dalam diri individu yang diperlukan untuk menunjang berbagai aspek
kinerja sebagai guru.
2. Kompetensi fisik, yaitu perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi.
8
3. Kompetensi pribadi, yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan
kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang
mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas diri dan pemahaman
diri. Kompetensi pribadi meliputi kemampuan-kemampuan dalam
memahami diri, mengelola diri, mengendalikan diri dan menghargai diri.
4. Kompetensi sosial, yaitu perangkat perilaku tertentu yang merupakan
dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
lingkungan sosial meliputi kemampuan interaktif dan pemecahan masalah
kehidupan sosial
5. Kompetensi spiritual, yaitu pemahaman, penghayatan.
(Kusnandar,2010: 55)
Mengajar adalah profesi yang paling indah di dunia. Sebagai guru, akan membuat
kontribusi langsung dan terukur bagi bangsa kita dan bagi dunia dengan membantu
anak-anak muda mengenal pengetahuan dan keterampilan. Mengajar memberikan
tantangan dan kesempatan yang tiada habisnya untuk berkembang. Setiap hari,
mengajar akan menguji keterampilan komunikasi interpersonal, pengetahuan akademis
ataupun kemampuan kepemimpinan. Seorang guru yang baik, akan memberikan
inspirasi, motivasi dan tantangan kepada generasi muda untuk mengembangkan bakat
dan kekuatan individual dan merasakan kegembiraan yang tiada bandingnya ketika
salah satu (biasanya lebih dari satu) dari mereka menyadari anda telah banyak
memberikan kepada mereka dan mereka akan kembali ke kelas anda untuk memeluk
anda dan berterima kasih.(Johnson,2008:4)
9
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi
berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang
sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh
individu.Menurut Robert Heinich dkk (2005), belajar diartikan sebagai...”development
of new knowledge, skills, or attitudes as individual interact with learning
resources.”(p.6). belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi dengan
sumber-sumber belajar. (Pribadi, 2009:6)
Belajar adalah proses kegiatan aktif yang dilakukan siswa untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari. Untuk memulai pembelajaran, kita harus
mengetahui terlebih dahulu makna dari belajar dan pembelajaran. Menurut Dimyati
dan Mudjiono, belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah
penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. (Dimyati dan
Mudjiono,2006 : 7) Secara langsung Dimyati dan Mudjiono menjelaskan bahwa
belajar tidak hanya di seklah formal tetapi juga di lingkungan sekitar siswa berada.
Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono, menambahkan bahwa belajar adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya,
bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal
berikut :
10
1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons
pebelajar,
2. Respons si pebelajar, dan
3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat
terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.
Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik diberi
hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran
dan hukuman. (Dimyati dan Mudjiono,2006 : 9)
Definisi belajar yang dikemukakan oleh Meyer dalam smith dan Ragan (2002)
mencakup beberapa konsep penting yang meliputi :
Durasi perubahan perilaku bersifat relatif permanen
Perubahan terjadi pada struktur dan isi pengetahuan orang yang belajar
Penyebab terjadinya perubahan dan perilaku adalah pengalaman yang
dialami oleh siswa, bukan pertumbuhan atau perkembangan. Proses belajar
dapat berlangsung baik dalam situasi formal maupun situasi informal.
(Pribadi, 2009: 8)
Sejalan dengan pandangan di atas, Gagne dan kawan-kawan dalam Richey (2005)
secara rinci mengemukakan pandangan yang membedakan antara pengajaran dengan
pembelajaran sebagai berikut.
“...istilah pembelajaran mengandung makna yang lebih luas dari pada istilah
pengajaran. Pengajaran hanya merupakan upaya transfer of knowledge semata dari
guru kepada siswa, sedangkan pembelajaran memiliki makna yang lebih luas, yaitu
kegiatan yang dimulai dari mendesain, mengembangkan, mengimplementasikan, dan
11
mengevaluasi kegiatan yang dapat menciptakan terjadinya proses belajar.”
Pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya
aktivitas belajar dalam diri individu. (Pribadi, 2009:10)
Prinsip pembelajaran merupakan suatu guideline (pedoman), di mana proses
belajar akan berjalan lebih efektif. Semakin banyak prinsip ini direfleksikan dalam
pendidikan, semakin efektif pendidikan tersebut. Prinsip-prinsip ini mengandung
unsur partisipasi, pengulangan, relevansi, pengalihan (transfer) dan umpan balik.
Partisipasi. Partisipasi meningkatkan motivasi dan tampaknya
meningkatkan tanggapan sehingga menguatkan proses pembelajaran.
Sebagai hasil partisipasi, peserta akan belajar lebih cepat dan
mempertahankan pembelajaran jangka panjang.
Pengulangan. Pengulangan merupakan proses mencetak satu pola ke
dalam memori pekerja.
Relevansi. Pembelajaran akan sangat membantu apabila materi yang
dipelajari mempunyai arti yang maksimal. Sebagai contoh, instruktur
biasanya menjelaskan secara keseluruhan tujuan dari pekerjaan kepada
peserta pendidikan sebelum menjelaskan tugas-tugas khusus. Hal ini
memperolehkan pekerja untuk melihat relevansi dari masing-masing
pekerjaan dan mengikuti prosedur kerja yang benar.
Pengalihan (transfer). Semakin dekat kesesuaian antara program
kebutuhan pendidikan, semakin cepat pekerja dapat belajar dari pekerjaan
utama.
12
Umpan balik. Umpan balik memberikan informasi kepada peserta
mengenai progress (kemajuan) yang dicapai sehingga peserta dapat
menyesuaikan sikap untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin. Tanpa
umpan balik, mereka tidak dapat mengetahui progress (kemajuan) dan
mungkin mereka dapat menjadi tidak puas. (Rivai&Murni,2009:12)
Robert Heinich dkk. (2005) membuat kategori sistem pembelajaran ke dalam
beberapa tipe, yaitu:
Pembelajaran di kelas (tatap muka)
Pembelajaran dengan menggunakan siaran radio dan televisi
Pembelajaran mandiri dengan menggunakan paket bahan ajar pada sistem
pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran berbasis web
Aktivitas belajar di laboratorium dan workshop
Seminar, simposium dan studi lapangan (field study) dan,
Pembelajaran dengan memanfaatkan komputer (multimedia) dan
telekonferensi
Salah satu pembelajaran yang akan diangkat dalam makalah ini adalah dengan
memanfaatkan komputer dan internet. Oleh karena itu peran serta guru sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk memberikan stimulus kepada siswa dan
siswa akan merespon keadaan yang diberikan gurunya. Keterampilan berbahasa di
dalam kurikulum sekolah mencakup empat segi, yaitu : keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Dari ke
13
empat keterampilan ini akan dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media
komputer yang berjaringan internet.
Menulis dan Membaca
Menulis adalah suatu proes kreatif, yang membutuhkan kreativitas bukan hanya
gurunya atau pendidiknya tetapi juga siswanya atau peserta didiknya. Orang yang
menulis suatu karya tulisan disebut dengan penulis. (Hakim,2008 : 15) memberikan
penjelasan mengenai menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa
yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Hampir setiap
orang, agaknya pernah melakukan aktivitas menulis. Misalnya menulis pesan, memo,
surat, buku harian, laporan, opini, naskah, buku dan lain-lain.
Penulisan pada tiap orang akan berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya
dalam berimajinasi dan menyampaikan pesan dalam tulisannya. Berbagai macam hasil
karya tulis dapat menyemarakkan dunia penulisan yang telah ada di tanah air.
Berbagai penulisan yang telah ada dapat menjadi referensi tambahan bagi para penulis
pemula yang baru memulai karyanya. Soeseno menjelaskan bahwa, penulis yang
menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan oleh orang lain itu disebut
penulis. Ia bukan pengarang. Sebab, ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas
kemudian menggabungkan ringkasan-ringkasan ini menjadi satu) pelbagai bahan
informasi, sehingga tersusun sebuah tuturan baru yang utuh. Hasil kompilasi ini sering
kali malahan lebih bagus daripada pelbagai tulisan aslinya. Dalam penjelasan Soeseno
tersebut, penulisan ilmiah ini yang menambahkan dan meringkas kembali dari penulis-
penulis sebelumnya pada saat ini lebih banyak dipakai siswa dalam menulis karya
14
ilmiah seperti skripsi. Skripsi dapat mengkaji pendapat dari kutipan yang didapatkan
dari teori-teori sebelumnya. (Soeseno,1995 : 1)
Hakim memberikan pandangannya kembali bahwa modal seorang penulis adalah
‘kepekaan’ dan ‘sikap kritis’ berhadapan dengan ‘teks’ kehidupan, entah teks yang
tertulis maupun tidak tertulis. Dari sini penulis akan mendapatkan ide dan inspirasi,
lantas mengolahnya. Mengolah di sini menunjukkan seorang penulis seharusnya
menyaring, mengumpulkan dan memasukkan pengetahuan dari lingkungan sekitar dan
ditujukan bagi hasil karyanya. (Hakim,2008 : 17)
Jadi jika ingin menjadi penulis, maka modal yang perlu dimiliki seorang penulis
adalah kepekaan, sikap kritis, gagasan dan seni dalam kreasi sendiri. Hakim
memberikan semangat pada penulis pemula, bahwa dengan menulis, ide-ide kita bisa
dikenal khalayak luas. Dengan menulis, kita bisa mendiri. Dengan menulis, maka akal
budi, hati nurani, dan jiwa kita bisa “menari” secara bebas. Menari dalam kutipan
tersebut bermakna kita dapat dengan leluasa mengekspresikan pikiran dan perasaan
kita sebagai curahan hati seorang penulis. (Hakim, 2008 : 31)
Soeseno mejelaskan bahwa, tulisan nonfiksi lebih banyak diciptakan dengan jalan
menyadur tulisan orang lain, daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan
hasil kreasi seni mengarang sendiri. Kalaupun ada yang menulis gagasan dan pendapat
sendiri, biasanya juga didasarkan pada teori, pendapat atau hasil penemuan orang lain,
yang tulisannya dipakai sebagai acuan. (Soeseno,1995:1)
Hakim menambahkan pendapatnya bahwa seorang penulis harus rajin membaca.
Hayatilah pekerjaan menulis sebagai profesi yang menggairahkan dan
15
mengembirakan. Dengan demikian setiap yang kita tulis menjadi bermakna bagi diri
kita dan orang lain. (Hakim,2008 : 24)
Mencari ide dan gagasan tidak harus berfikir dengan keras, tapi dapat langsung
tertuangkan melalui teks-teks kehidupan yang kita alami sendiri. Dari kehidupanlah
proses kreatif seorang penulis dimulai. Misalnya saat melihat berita ditelevisi tentang
kecelakaan maut yang merenggut nyawa sembilan orang, yang diakibatkan pengemudi
dalam keadaan mabuk dan terpengaruh narkotika. Setelah menyimak berita lalu kita
tertarik untuk membuat artikel dan opini yang berkaitan dengan ‘kecelakaan maut’
misalnya dari sudut pandang psikologi keluarga korban dan keluarga tersangka,
sosiologis di masyarakat memandang kasus ini, dan banyak lagi aspek yang dapat
dibahas dari satu permasalahan. Namun ada perbedaan dengan artikel yang sering
ditulis sebagai awalan dalam pembelajaran menulis.
Menurut pandangan Soeseno, artikel ialah tulisan suatu masalah, berikut pendapat
dan pendirian penulis tentang masalah itu. Artikel ditulis lebih panjang dan mendalam
mengenai suatu masalah berikut sikap atau pendirian penulisnya, berdasarkan studi
literatur tentang masalah yang sama dan pemecahannya sebagai hasil pemikiran yang
mendalam. Oleh karena itu, melalui pendapat Soeseno ini, dapat disimpulkan bahwa
dengan menulis artikel, seorang siswa dapat memulai mengungkapkan gagasannya
dalam suatu masalah yang dibahas dan dikaji menurut pendapatnya sendiri dan
tentunya disertai dengan fakta yang aktual serta data yang lengkap. (Soeseno,1995:4)
Menurut Hodgson dalam Tarigan, membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
16
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan yang terlihat dalam suatu pandangan
sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini
tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. (Tarigan, 1979:7)
Tarigan menambahkan tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti
(meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam
membaca.(Tarigan, 1979:9)
Membaca yang efisien adalah untuk memahami apa yang dibaca tanpa hanya
membuang waktu sia-sia. Kriteria efisien tidak selalu sesuai dengan keadaan. Apabila
Anda membaca untuk menikmati tidak usah menentukan tujuan membaca untuk
kesenangan, tetapi apabila tujuan membaca untuk belajar atau tujuan tertentu (mencari
jadwal kuliah atau memeriksa petunjuk menggunakan suatu alat) kalau seperti itu
berarti kita harus menentukan tujuan membaca secara spesifik. Hal pertama yang
dilakukan siswa adalah menentukan dengan tepat apa yang diinginkan dari teks
tersebut,guru dapat membantu mereka dengan menentukan tujuan mereka membaca.
Setelah pembaca mengetahui tujuan membaca selanjutnya harus memutuskan
sumber bacaan, jangan sampai membaca buku yang salah sehingga membuang waktu.
Jika siswa dapat melakukan skiming dan scanning mereka dapat mempersingkat waktu
yang dibutuhkan untuk memilih materi bacaan yang tepat. Siswa yang menyukai
membaca akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan siswa yang tidak suka
membaca. Kegiatan membaca akan memudahkan pengembangan konsentrasi lisan
17
karena sering menerima masukan informasi dari buku yang dibacanya. Melalui
membaca, siswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang luas sehingga
mereka bisa mengikuti dan menikmati suatu pelajaran dengan keterampilan berbicara
dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak suka membaca. Mereka lebih
mudah mengolah informasi baru, mempunyai lebih banyak tambahan ide, dan lebih
cepat melihat masalah yang ada. Selain itu, karena mereka mempunyai kosa kata yang
banyak dan beragam, mereka akan mudah menulis dengan baik dalam
mengekspresikan pikiran dan perasaan.
Berbicara dan Menyimak
Berbicara merupakan salah satu salah satu aspek bahasa Indonesia. Kemampuan
ini dimiliki oleh manusia agar dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya karena
berbicara adalah suatu bentuk kegiatan berbagi. Ketika seseorang sedang berbicara,
maka ia telah memberikan dan juga menerima. Dari suatu pembicaraan, kita akan
memberikan informasi dan sebagai penerima, kita akan menguraikan atau menafsirkan
pesan. Setiap orang yang berbicara dengan tatap muka ataupun melalui perantara
media, maka secara tidak langsung orang tersebut telah menafsirkan perasaan lalu
melaporkan hasil temuan-temuannya dalam kata-kata dan secara langsung sudah
berhubungan dengan orang lain.
Hakikat berbicara merupakan pengetahuan yang fungsional dalam memahami
latar belakang berbicara. Menurut Seneca seorang ahli pidato Romawi, “Berbicara itu
adalah petunjuk manusia.”Melalui kata-kata yang diucapkan, manusia berbagi
pemikiran dan perasaannya dengan orang lain; ia mengungkapkan kepribadiannya
banyak kali,seluruh wujudnya.(Carpio&Encarnacion,2005:1). Manusia berbicara
18
dengan perantara bahasa dan bahasa menggunakan kata-kata sebagai alat untuk
menyatakan pendapat manusia. Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Kepribadian seseorang akan terlihat dari bahasa dan pembicaraannya. Dari penjelasan
tersebut jelas betapa besarnya peranan bahasa dalam kehidupan manusia. Brooks
dalam tarigan menjelaskan suatu peristiwa bahasa.
Pembicara = maksud (pra-ucap), penyandian (encoding), fonasi (pengucapan)
Transisi (peralihan)
Penyimak = pemahaman (past-ucap), pembacaan sandi (decoding), audisi
(pendengaran)
(Tarigan,1998:12)
Tarigan menambahkan, berbicara adalah kemampuan mebucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda ysng dapat didengar (audible)
dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh
manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
(Tarigan,1998:15). Berbicara merupakan alat komunikasi gagasan-gagasan yang
disertakan kebutuhan pendengar atau penyimak.
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif, maka seyoggianyalah sang pembicara
memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan; dia harus mampu
mengevaluasi efek komunikasinya terhadap (para) pendengarnya; dan dia harus
mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara
19
umum maupun perorangan. (Tarigan,1998:15). Maksud umum dalam berbicara itu
sendiri adalah memberitahukan, membujuk, mengajak, dan meyakinkan.
Tarigan menjelaskan Ragam seni berbicara yang terbagi dalam dua penjelasan.
Berbicara (speaking)
1. Berbicara di muka umum (public speaking) :
Berbicara untuk melaporkan (informative speaking)
Berbicara secara kekeluargaan (fellow ship speaking)
Berbicara untuk meyakinkan (persuasive speaking)
Berbicara untuk merundingkan (deliberative speaking)
2. Berbicara pada konferensi (conference speaking)
1) Diskusi kelompok (group discussion)
Tidak resmi (informal)
*kelompok studi, kelompok pembuat kebijaksanaan,komite
Resmi (formal)
*konferensi,diskusi panel,simposium
2) Prosedur parlementer
3) Debat (Tarigan, 1998:23)
Pembicara adalah sesuatu yang harus dilihat dan diperhatikan. Woolbert
merangkum hakekat pembicara dalam empat macam, hal tersebut dijelaskan dalam
Tarigan sebagai berikut,
Pembicara :
1. Kemauan maksud makna pikiran
2. Pemakaian bahasa; membentuk pikiran dan perasaan kata-kata
20
3. Harus diperhatikan dan dibaca melalui mata
4. Ingin di simak, didengarkan.(Tarigan, 1998:18)
Pembicaraan yang baik sangat penting untuk berbagi gagasan, pemikiran, dan
perasaan dengan orang lain. Pembicaraan dapat menimbulkan perubahan diantaranya
adalah perubahan pendapat, perubahan persepsi, perubahan tingkah laku, dan
perubahan tindakan. Kemampuan berbicara tiap individu sangat bervariasi, mulai dari
lancar hingga gagap atau kurang. Selanjutnya menurut Brooks dalam Tarigan ada
delapan ciri pembicaraan yang mendasari kegiatan berbicara, yaitu :
1. Minimal dua orang
2. Sandi linguistik dipahami bersama
3. Satu daerah referensi umum
4. Pertukaran antara partisipan
5. Hubungan langsung dengan yang lain dan lingkungan
6. Berkaitan dengan masa kini
7. Melibatkan aparat vokal dan auditori
8. Menghadapi atau memisahkan yang nyata (real) dari yang didalilkan
(postulated). (Tarigan,1998:18)
Meskipun berbicara adalah proses manusiawi namun masih banyak perlu
perbaikan dalam melakukannya. Kebanyakan pembicara baru mulai merasa takut
ketika mereka mula-mulanya berbicara di depan publik. Tangan dan lutut gemetaran,
suara yang bergetar, telapak tangan yang basah berkeringat,mulut yang kering,suka
lupa,sesak napas,merasa gugup-semua ini adalah gejala demam panggung yang
merupakan penghalang bagi komunikasi lisan yang efektif.
21
(Carpio&Encarnacion,2005:4).
Menurut White dan Henderlider ada enam langkah yang direkomendasikan dalam
berhubungan dengan demam panggung, diantaranya :
1. Memulai pembicaraan haruslah tentang hal yang berhubungan dengan
subyek dan materi yang penting dan menarik bagi pembicara itu.
2. Pembicara harus mempersiapkan diri dengan baik.
3. Pengetahuan pembicara tentang subyeknya itu harus lebih banyak dari
pengetahuan para pendengar.
4. Pembicara harus ingat bahwa ia tampak lebih percaya diri daripada
yang dirasakannya.
5. Pembicara harus yakin bahwa orang-orang lain juga sama-sama
memiliki kekuatirannya.
6. Pembicara harus selalu ingat bahwa para pendengar pada umumnya
bersifat bersahabat. (White&Henderlider,1954:8)
Kenyataan tersebut sebaiknya dijadikan landasan berbicara sebagai sarana
berkomunikasi. Konsep dasar berbicara sebagai sarana berkomunikasi mencakup
sembilan hal, yang terdiri dari :
1. berbicara dan menyimak adalah suatu kegiatan resiprokal
2. berbicara adalah proses individu berkomunikasi
3. berbicara adalah ekspresi kreatif
4. berbicara adalah tingkah laku
5. berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari
6. berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman
22
7. berbicara sarana memperluas cakrawala
8. kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat
9. berbicara adalah pancaran kepribadian. (Logan dkk,1972:104-105)
Suara juga dinyatakan penting karena tidak ada petunjuk dari watak seseorang
yang lebih meyakinkan daripada suaranya.,”demikian dikemukakan Benjamin
Disraeli. Suara yang baik pada umumnya mendapatkan tanggapan yang
menguntungkan dari para pendengarnya dan memungkinkan pembicara untuk
memiliki suatu komunikasi mulut yang lebih menarik perhatian dan lebih jelas. Alan
H. Monroe dan Doughlas Ehninger mengatakan bahwa suara pembicaraan yang baik
harus memiliki tiga buah unsur penting:
1. ia cukup menyenangkan untuk didengar
2. ia menyampaikan gagasan-gagasan pembicara dengan mudah dan jelas
3. ia mampu menyatakan liku-liku perasaan dan emosi halus yang
mengungkapkan sikap pembicara itu baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap para pendengar. (Carpio&Encarnacion,2005:103-
104)
Untuk menghubungkan sesama anggota masyarakat diperlukan komunikasi.
Masyarakat memerlukan komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi
verbal seperti berdialog atau percakapan dengan menggunakan bahasa sebagai
sarananya, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan sarana gerak-gerik seperti
warna, gambar, bunyi bel, dan sebagainya.
23
Jurgen Ruesch, guru besar psikiatri di Fakultas Kedokteran, Universitas
California, dan Weldon Kees, kritikus,penyair,produser film, telah membagi kawasan
komunikasi non verbal itu ke dalam.
1. Bahasa isyarat (sign language)
2. Bahasa tindakan (action language)
3. Bahasa obyek (object language) (Carpio&Encarnacion,2005:9-10)
Rata-rata manusia mengucapkan kira-kira 5000 kata setiap hari, berkomunikasi
dengan lisan kira-kira sepuluh sampai sebelas jam sehari, atau sejumlah 70% dari jam-
jam aktif untuk mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Karena memang,
manusia berkomunikasi secara lisan dari pagi sampai malam, dan menyampaikan
kepada manusia lain pemikiran dan perasaannya. (Carpio&Encarnacion,2005:8)
Ada tiga gaya komunikasi yang berbeda yang dialami seseorang pada saat ia
melintasi dunia sosial yang diberikan oleh Ernest G. Bormann dan Nancy C.Bormann.
1. Gaya komunikasi pesan dari hari ke hari (day-to-day message
communication), yaitu jenis komunikasi praktis yang digunakan orang
untuk bergaul dengan orang lain dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Gaya komunikasi hubungan (relationship communication) ketika
seseorang lebih memperhatikan untuk meningkatkan kehidupannya
atau kehidupan orang lain, bukan memperhatikan “pelaksanaan suatu
tugas dengan baik”
3. Gaya komunikasi pembicaraan publik (public speaking
communication) ketika seseorang harus berdiri menentukan,
24
menjelaskan, mendukung, berargumentasi menentang sebuah gagasan
atau seseorang. (Carpio&Encarnacion,2005:2)
Berbicara akan berlangsung apabila ada persyaratan sebagai berikut :
1. Pengirim : orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : isi pembicaraan,
3. Penerima : orang yamg menerima pesan,
4. Media : bahasa lisan,
5. Sarana : waktu tempat, suasana, peralatan yang digunakan dalam
penyampaian pesan
6. Interaksi : searah, dua arah, atau multi arah
7. Pemahaman : ada saling pengertian.
Pengirim pesan itu akan berlangsung baik apabila penerima pesan akan menangkap
pesan yang disampaikan oleh pembicara melalui bahasa lisan. Epictetus menjelaskan
bahwa “alam telah memberikan kepada manusia satu lidah, akan tetapi dua buah
telinga, sehingga kita dapat mendengar dari orang lain dua kali lebih banyak daripada
kita berbicara.” Yang penting adalah mengkoordinasikan pengertian antara yang
melakukan komunikasi dan yang mendengar komunikasi. Kondisi ini dinamakan
isomorphism. (Carpio&Encarnacion,2005:18)
Berbicara adalah keterampilan yang paling sering digunakan terutama oleh orang
yang menduduki posisi dalam mengajar,berpidato,hukum,politik,hiburan dan lain-lain.
Pembicara yang tampil di depan umum dapat dibedakan atas dua golongan. Pertama,
pembicara yang mempunyai sesuatu hal untuk disampaikan, kedua, pembicara yang
25
harus menyampaikan sesuatu kepada pendengarnya. Jika seseorang berbicara, ia
mungkin dibimbing oleh lima buah fungsi dasar komunikasi publik.
1. Memberikan kesempatan bagi gagasan-gagasan yang bertentangan
untuk dibicarakan dalam daerah terbuka itu.
2. Meningkatkan maksud,gagasan,perasaan dan pemikiran.
3. Memberikan kesempatan untuk mengutuk kejahatan dan memuji
kebaikan secara publik.
4. Mengajukan pilihan-pilihann, yang mungkin dan yang tidak
mungkin,kepada kelompok-kelompok kepentingan.
5. Memberikan informasi. (Asante&Frye,1977:5)
Menyimak atau mendengarkan adalah sebuah keterampilan yang menyangkut
memahami, menafsirkan, menilai dan melaksanakan apa yang didengar. Isomorphism,
atau mengkoordinasikan pesan antara pembicara dan pendengar adalah penting sekali.
Pertukaran pesan,transaksi komunikasi, tidak ada kaitannya dengan pertukaran hal
yang bersifat fisik atau material. Pesan yang dikodekan oleh komunikator atau
pembicara itu diubah menjadi sebuah pesan, dan pesan yang diadukannya itu adalah
milik pendengar dan sesungguhnya bukan milik pembicara. Pendengar atau objek
komunikasi itu menafsirkan maknanya. (Carpio&Encarnacion,2005:2)
Menyimak – yaitu tahap pertama – haruslah dihubungkan dengan makna.
Walaupun seseorang mungkin saja mendengar atau menyimak suatu pola intonasi atau
suatu urutan bunyi, dan bahkan dengan mudah dapat menirukannya, tetapi haruslah
26
kita sadari benar-benar bahwa tidak akan ada belajar yang sesungguhnya terlaksana
apabila semua itu tidak dihubungkan dengan sebuah kata, ide, atau tindakan yang
mengandung makna baginya.(Tarigan, 1979:12-13)
Menyimak merupakan proses besar mendengarkan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, dan interpretasi untuk mendapatkan
informasi, memahami isi pesan dan memahami ujaran yang disampaikan oleh sang
pembicara. Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang
langsung, merupakan komunikasi tatap muka, menyimak dan membaca mempunyai
persamaan yaitu bersifat reseptif, menerima, dan bedanya menyimak menerima
informasi dari sumber lisan.
Membaca menerima dari sumber tertulis. Artinya menyimak dan membaca erat
berhubungan dalam hal bahwa keduanya adalah alat untuk menerima komunikasi,
berbicara dan menulis erat berhubungan dalam hal cara untuk mengekspresikan
makna. Dalam penggunaannya keempat keterampilan ini saling berhubungan, seorang
siswa yang mencatat saat menyimak dan membaca, seorang pembicara menafsirkan
respon pendengar terhadap pembicaraannya, dalam percakapan terlihat jelas berbicara
dan menyimak hampir merupakan proses yang sama.
Media Komputer dan Internet
Teknologi dapat diartikan sebagai metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis;
ilmu pengetahuan terapan; atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (pusat
Bahasa,2008). Sedangkan Mitcham (1994) dalam Vriest (2005) mengemukakan empat
27
konsep teknologi, yaitu teknologi sebagai objek (object), pengetahuan (knowledge),
tindakan (action) dan kemauan (volition).(Hartoyo, 2012:3)
Teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa
teknologi komputer, tetapi mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain,
yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi. (Kadir&Triwahyuni,2003:2) Teknologi informasi
(information technology) disebut juga dengan TI, IT atau infotech. Selanjutnya
Hartoyo dalam buku TIK dalam pembelajaran bahasa menjelaskan beberapa contoh
teknologi yang dapat digolongkan sebagai teknologi informasi dan komunikasi.
1. Multimedia Interaktif
Teknologi ini membantu memadukan dua media atau lebih seperti teks, grafik,
audio,video statis atau animasi, hingga menjadi aplikasi berbasis komputer.
Multimedia umumnya digunakan untuk mendesain pembelajaran dan
penyampaian informasi secara interaktif, baik menggunakan stand-alone
computer maupun komputer yang terhubung dengan jaringan off-line maupun
online. Teknologi ini terdiri dari sebuah komputer dengan microprocessor,
monitor warna dengan resolusi tinggi, harddisk dengan kapasitas yang (cukup)
besar, CD-ROM, disk drive (flashdisk), dan speaker stereo (London et
al,1995:158-161)
2. Televisi
Televisi merupakan alat yang dapat mengubah pencitraan visual (dengan suara)
menjadi sinyal-sinyal elektrik, kemudian mentransmisikannya melalui radio atau
peralatan lain, dan menampilkannya secara elektronik pada sebuah layar.
28
3. Komputer
Sebuah perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk menerima
informasi (data), mengolah data dengan serangkaian instruksi operasi logis, dan
program untuk memproduksi hasil dalam bentuk sinyal maupun informasi.
Komputer terdiri atas Central Processing Unit (CPU), monitor, motherboard,
hard disk dan beberapa perangkat yang lain.
4. Sound System
Sekarang ini, hampir semua komputer dilengkapi dengan sound system,
termasuk speaker dan soundcard. Beberapa komputer juga memiliki subwoofer
atau speaker tambahan yang dirancang untuk menghasilkan kualitas suara yang
bagus, dengan efek bass yang mantap. Bahkan kini beberapa komputer telah
dilengkapi soundcard bawaan yang menyatu pada motherboard-nya.
5. MIDI
MIDI (Musical Instrument Digital Interface) adalah interface instrumen musik
digital yang menungkinkan pengguna untuk mengakses synthesizer dalam
komputer sehingga menghasilkan suara/musik yang lebih baik. Dalam sistem
operasinya, MIDI memerlukan perangkat lunak antara lain perekam musik MIDI
yang kompatibel dengan program editing dan perangkat keras yang berupa
soundcard MIDI, serta kabel MIDI untuk menghubungkan synthesizer.
6. Social Interface
Media ini menyediakan fasilitas atau contoh interaksi antara manusia dengan
komputer. Dengan fasilitas ini, orang dapat berinteraksi dengan komputer secara
lebih intuitif dan mudah, melalui tulisan, suara, sentuhan, gerak mata, dan
29
bahasa tubuh yang lain. Teknologi ini berperan sebagai batu pijakan pertama
pengembangan multimedia interaktif terbaru, telekonferensi komputer audio-
grafis, televisi interaktif via satelit dan telematika yang mulai marak digunakan
pada akhir tahun 1980-an. Pada awalnya, telematika menghubungkan jaringan
audio (konferensi audio, telepon bebas genggam), jaringan dokumen (fax) dan
visual atau grafis (komputer dengan modem dan hubungan telepon). Contoh
telematika terbaru di antaranya adalah konferensi televisi dan video interaktif
(National Broadband of Employment, Education and Training, 1993:41)
7. Internet dan Website
Internet merujuk pada sebuah informasi global berbasis komputer, yang terdiri
atas beberapa jaringan komputer yang saling berhubungan. Setiap jaringan
mungkin dapat memiliki puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan komputer yang
saling bertautan. Hal ini memungkinkan komputer-komputer tersebut berbagi
dan memproses informasi dalam satu “klik” pada mouse. Sedangkan website
adalah koleksi halaman-halaman web, gambar, video atau aset digital lainnya
yang dialamatkan dengan naman domain atau alamat IP tertentu dalam jaringan
berbasis protokol Internet.
(Hartoyo,2012 : 4-7)
Menurut Hartoyo, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam pendidikan, termasuk pembelajaran bahasa, merupakan sebuah respon positif
terhadap perkembangan TIK pada era milenium ketiga ini. Pemanfaatan TIK dalam
mendukung pembelajaran bahasa merupakan suatu keputusan cerdas untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Namun demikian, yang lebih penting adalah
30
bagaimana meningkatkan penguasaan TIK guru dan siswa sebagai kecakapan hidup
(life skills) dalam era teknologi yang terus melaju dan berkembang sangat
pesat.(Hartoyo, 2012: 1-2)
Teknologi Komputer
Definisi komputer menurut Oxford dalam Hartoyo,” Computer is an electronic
device which is capable of receiving information (data) and performing a sequence of
logical operations in accordance with a predetermined but variable set of procedural
instructions (program) to produce a result in the form of information or signals”
(Oxford-cod). Dengan kata lain, komputer merupakan alat elektronik yang memiliki
kemampuan untuk menerima informasi (data) dan melakukan serangkaian operasi
logis sesuai dengan instruksi prosedural (program)nuntuk menghasilkan bentuk
informasi atau sinyal. Komputer terdiri atas CPU, monitor dan beberapa perangkat
yang lain seperti flashdisk, USB flashdisk dan sebagainya. (Hartoyo, 2012:42-43)
Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer,
termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer,
pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah mesin serbaguna yang
dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer
sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya.
Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar,
sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga dapat menjadi
bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan. (Kadir&Triwahyuni,2003: 3)
31
Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks,
gambar,suara, dan video) dapat menyajikan materi pelajaran yang menarik, tidak
monoton dan memudahkan penyampaian. Murid atau mahasiswa dapat mempelajari
materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi
program berbasis multimedia. Kini telah banyak perangkat lunak yang tergolong
sebagai edutainment yang merupakan perpaduan antara education (pendidikan) dan
entertainment (hiburan). (Kadir&Triwahyuni,2003: 24)
Jaringan Internet
Internet sebenernya merupakan contoh sebuah jaringan komputer. Jaringan ini
menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Yang menarik,
siapapun dapat terhubung ke dalam jaringan ini. Keuntungan pertama yang diperoleh
melalui internet adalah kemudahan dalam memperoleh informasi. Internet
memungkinkan siapapun mengakses berita-berita terkini melalui koran-koran
elektronis seperti Republika Online (www.republika.co.id) dan Kompas Cyber Media
(www.cnn.com). Hasil riset dalam bentuk abstraksi atau terkadang dalam bentuk
makalah lengkap, majalah, katalog, atau bahkan buku juga dapat diperoleh secara
online. Kedua, internet mendukung transaksi dan operasi bisnis atau yang dikenal
dengan sebutan e-Business.
Ketiga, berbagai aktivitas baru dapat ditangani oleh Internet,misalnya:
Sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning atau e-learning) yang
memungkinkan kuliah secara online atau melakukan diskusi dalam kelas jarak
jauh
32
Sistem telepon dengan biaya murah
Pencarian lowongan kerja
Transfer uang
Dampak negatif yang diakibatkan internet antara lain, kemudahan orang untuk
menjiplak karya orang lain, kejahatan penggunaan kartu kredit, perusakan sistem
melalui virus, penayangan pornografi dan bahkan kemudahan melakukan agitasi.
(Kadir&Triwahyuni,2003: 444) Kegiatan pembelajaran menggunakan internet dapat
melalui e-mail,website, konferensi audio-video dll.
Warung internet (warnet) merupakan salah satu sarana memungkinkan orang yang
tak memiliki komputer untuk mengakses internet dengan mudah. Sarana kedua
internet yang telah terpasang pada perusahaan tempat pegawai bekerja atau kampus
tempat mahasiswa belajar. Atau cara berlangganan dan mengakses internet di rumah.
Secara prinsip, hubungan ke internet dilakukan melalui ISP (Internet Servive
Provider), yaitu perusahaan yang melayani koneksi ke internet. Beberapa contoh ISP
di Indonesia: INDO.NET, IndosatNET, dan Wasantara Net. Koneksi dapat dilakukan
atas dasar jumlah jam akses atau hak pakai selama 24 jam per hari. Akses melalui
telepon biasanya didasarkan pada jumlah jam akses, sedangkan akses melalui jalur
sewa (leased line) memberikan hak pakai untuk terkoneksi ke internet selama 24 jam
per hari karena didasarkan pada biaya sewa per bulan. Akses seperti ini biasa
dilakukan pada perusahan atau kampus yang meyediakan layanan internet.
Adapun koneksi yang digunakan pada warnet umumnya menggunakan media
mikrogelombang (misalnya WaveLAN). Layanan terbaru untuk mengakses internet
dilakukan melalui jaringan TV kabel (TV yang dihubungkan melalui kabel). Cara
33
akses terakhir ini umumnya ditawarkan di kota-kota besar dan dikenal dengan sebutan
internet kabel. Pemakai cukup membayar sewa yang relatif murah (ratusan ribu per
bulan) dan biasanya disertai dengan bonus menggunakan saluran-saluran TV satelit
seperti CNN dan Discovery Channel. Perlu diketahui, komunikasi ke internet melalui
jalur telepon memiliki kecepatan antara 14,4 Kbps dan 56 Kbps. Media lain
menawarkan kecepatan yang lebih tinggi, berkisar antara 54 Kbps sampai dengan 10
Mbps. (Kadir&Triwahyuni,2003: 445-447)
D. Analisis dan Pembahasan
Pengembangan Gagasan / Penerapan
Rancangan Mengajar
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Membuat skenario pembelajaran.
2. Membuat soal evaluasi dan mempersiapkan media komputer dan jaringan
internet untuk pembelajaran siswa memahami aspek bahasa.
3. Membuat lembar evaluasi, lembar hasil kerja siswa dan lembar
pengamatan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam
proses belajar mengajar.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
Salam.
Presensi kehadiran siswa.
34
Apersepsi atau tanya jawab untuk memotivasi siswa mengenai
pemahaman siswa terhadap kemampuan membaca, menulis,
menyimak dan berbicara.
Apersepsi atau tanya jawab mengenai pemahaman siswa terhadap
kemampuan mengoperasikan komputer.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan materi awal pemahaman tentang membaca,
menulis, menyimak dan berbicara, mengungkapkan pemahaman
mendalam tentang aspek kebahasaan serta mempresentasikan cara
mengoperasikan komputer yang memiliki jaringan internet. Semua
itu didasarkan pada kajian pustaka dan dipresentasikan dengan
microsoft power point agar siswa lebih mudah memahami.
Guru menilai hasil tes pengetahuan awal siswa mengenai
membaca, menulis, menyimak, berbicara serta mengoperasikan
komputer yang memiliki jaringan internet dengan siswa berlatih
menulis di microsoft word dan dikirimkan ke email guru untuk
dikoreksi lebih lanjut.
Siswa ditugaskan untuk melatih diri dirumah mencari materi
seputar definisi aspek kebahasaan dengan memakai komputer
yang berjaringan internet sebagai tugas rumah.
Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan
refleksi.
35
2. Pertemuan kedua
Salam.
Presensi kehadiran siswa.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang.
Guru memperlihatkan skenario pembelajaran pada siswa.
Siswa ditugaskan menyimak penjelasan guru mengenai ilustrasi
objek pembelajaran dan langkah-langkah tugas yang dilakukan.
Tiap kelompok ditugaskan mencari macam-macam pembelajaran
yang terkandung dalam menyimak, berbicara, menulis dan
membaca. Contoh : menyimak dongeng yang di bacakan di kelas,
berbicara mengungkapkan pengalaman dan pengetahuan (pidato),
membaca novel angkatan pujangga baru atau membaca karya
sastra lainnya dan menulis hasil laporan atau menulis surat.
Kelompok siswa diminta untuk membuat pembelajaran dengan
salah satu materi yang digabungkan dengan empat aspek bahasa
(menyimak,membaca,berbicara dan menulis) dengan mencari
materi di web. Wikipedia, google, e-book dll.
Perkelompok berbicara untuk mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas melalui microsoft power point dan siswa lain
menyimak kelompok lain untuk dapat mengomentari hasil kerja
kelompok lain.
Guru memeriksa hasil kerja perkelompok secara diskusi bersama
dengan semua kelompok siswa.
36
Guru memberikan penilaian dan komentar kepada masing-masing
kelompok siswa yang menyusun skenario pembelajaran.
Hasil kerja perkelompok setelah dikomentari guru, dapat langsung
di upload melalui webblog masing-masing.
Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan
refleksi.
3. Pertemuan ketiga
Salam
Presensi kehadiran siswa.
Guru memberikan tantangan kepada siswa secara individu untuk
mencari lalu mengungkapkan kesulitan dalam pembelajaran yang
mencakup aspek bahasa indonesia dalam penggunaan media
komputer.
Siswa mencermati materi dan menuliskan hasil kerjanya pada
microsoft word.
Siswa mengungkapkan alasan dari analisanya masing-masing
melalui microsoft power point.
Hasil penilaian mereka dinilai dengan menggunakan tabel
instrumen penilaian.
Guru memberikan komentar tentang alasan-alasan kesulitan siswa.
Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang
telah lalu.
37
Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan
refleksi.
4. Pertemuan keempat
Salam
Presensi kehadiran siswa.
Apersepsi berupa tanya jawab secara diskusi untuk memotivasi
siswa tentang pemahaman mereka mengenai tugas mereka
dipertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan mengenai hubungan pembelajaran dan media
yang digunakan serta kemampuan siswa dalam mengapresiasi
teknologi dipertemuan yang telah lalu.
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan dan
hambatan saat pelaksanaan pembelajaran.
Siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan inspirasi
mereka melalui refleksi bersama.
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terus belajar dan
mengenal teknologi serta memakai teknologi secara bertanggung
jawab.
Menutup pembelajaran dengan kesepakatan akhir pembelajaran.
38
C. Indikator Keberhasilan
Hasil pembelajaran untuk menganalisis aspek bahasa indonesia dengan
mengkolaborasikannya menggunakan media komputer yang berjaringan internet ini,
meningkatkan motivasi belajar siswa dan diharapkan dapat meningkatkan apresiasi
siswa terhadap teknologi. Dengan adanya perubahan penambahan siswa yang mampu
mengapresiasi teknologi maka diharapkan pada akhirnya setiap siswa dapat secara
mandiri mengapresiasi teknologi yang lebih unggul di zaman yang akan datang serta
dapat mencapai nilai KKM yang memuaskan.
E. Simpulan dan Rekomendasi
Pembelajaran adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan dari yang tidak
mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran berbasis teknologi dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang baru terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang didalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran tertentu. Teknologi sebagai hasil cipta
manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai pendidikan. Manusia dapat
mengetahui informasi dari berbagai belahan dunia lain melalui internet. Internet sudah
menjadi bagian dari budaya dalam kehidupan manusia.
Motivasi mempengaruhi setiap pembelajaran dari berbagai aspek, dalam
makalah ini menggangkat aspek kebahasaan. Empat pertemuan dalam alokasi waktu
8x40 menit akan menjadi pembelajaran siswa dalam berlatih dan memahami web yang
khususnya pada keseluruhan jaringan internet untuk pembelajaran. Setiap
pembelajaran terpadu yang diberikan baik secara kelompok maupun individu pada
39
pertemuan ketiga dan pertemuan kedua, akan membuat siswa lebih termotivasi dalam
pembelajaran komputer berjaringan internet.
Kemampuan memperoleh informasi semakin penting dalam masyarakat yang
tumbuh menjadi masyarakat yang kompleks. Dari media komputer dan internet, siswa
dapat memperoleh informasi secara bebas, baik informasi masa lalu maupun informasi
masa kini. Hal ini berarti kemampuan membaca yang layak merupakan hal yang vital.
Kemunculan multimedia saat ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi zaman.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan realita masyarakat yang membutuhkan
informasi sebagai penunjang pembelajaran. Dari kebutuhan ini pula membuat aplikasi-
aplikasi pembelajararan yang terbaru bermunculan di dalam masyarakat. Saat ini,
anak-anak lebih tertarik dengan aplikasi game online yang penuh dengan imajinasi dan
gambar seperti komik. Dari gambar bergerak itu pula yan dapat memberikan imajinasi
bagi siswa dalam belajar. Penggabungan multimedia dengan pembelajaran bahasa
indonesia dapat digabungkan dengan permainan gambar bergerak.
Sedangkan bacaan nonfiksi atau fiksi berjenis komedi yang menceritakan tentang
pengalaman hidup sehari-hari anak muda zaman sekarang, yang sebagian besar
bernuansa kehidupan anak muda pada umumnya dapat dikemas dalam bentuk antalogi
cerpen yang dikemas dalam blog yang dapat di akses siswa baik dimanapun berada
selama tersedia jaringan internet dan komputer sebagai perangkatnya.
40
Daftar Pustaka
Eugene E. White dan Clair R. Henderlider. Practical Public Speaking: A Guide to
Effective Communication (Berbicara Praktis di depan Umum: Sebuah
Petunjuk bagi Komunikasi Efektif). New York : The Macmillan
Company. 1954.
Hakim, Arief. M. Kiat Menulis Artikel di Media (dari pemula samapai mahir).
Bandung : Nuansa. 2008
Hartoyo. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
Bahasa. Semarang : Pelita Insani. 2012.
Johnson, Louanne. Pengajaran yang kreatif dan menarik (cara membangkitkan
minat siswa melalui pemikiran). San Fransisco : Jossey-Bass a Willey
Imprint 989 MarketStreet. 2005
Kadir, Abdul& Triwahyuni, Terra CH. Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta : Andi. 2003
Kusnandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta :
Rajawali Pers. 2010
Mudjiono dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. 2006
Pribadi. Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
2009.
Rivai.Veithzal&Murni. Sylviana. Education Management (Analisis Teori dan
Praktik). Jakarta : Rajawali Pers. 2009
Rustica C. Carpio dan Anacleta M. Encarnacion. Private and Public
Speaking;penerjemah A. Rahman Zainuddin. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia. 2005
Soeseno, Slamet. Teknik Penulisan Ilmiah Populer (Kiat Menulis Nonfiksi untuk
Majalah). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.1995
Tarigan, Guntur Hendry. Berbicara.Bandung : Angkasa. 1998.
Tarigan, Guntur hendry. Membaca (sebagai suatu keterampilan berbahasa).
Bandung : Angkasa. 1979