36
PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR ( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi ) MAKALAH ( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan ) Disusun Oleh : MUHAMAD YOGA 41032161131010 HEDI HERDIANA 41032161131007

Peran Guru Sebagai Motivator

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Peran Guru Sebagai Motivator

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )

MAKALAH( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan )

Disusun Oleh :

MUHAMAD YOGA 41032161131010HEDI HERDIANA 41032161131007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG2013

Page 2: Peran Guru Sebagai Motivator

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Peran Guru

Sebagai Motivator.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca

sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bandung, 16 Oktober 2013

Penulis

Muhamad Yoga

Hedi Hediana

ii

Page 3: Peran Guru Sebagai Motivator

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Guru Sebagai Motivator ..................................................... 3

B. Peranan Guru Sebagai Motivator ......................................................... 3

C. Macam Macam Motivasi ..................................................................... 4

D. Fungsi serta Bentuk Motivasi dalam Kegiatan Pembelajaran ............. 8

E. Cara Untuk Menjadi Guru yang Penuh Motivasi .............................. 12

F. Cara Untuk Menjadikan Tes sebagai Motivator dalam Belajar ......... 17

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 19

A. Kesimpulan ........................................................................................ 19

B. Saran .................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20

iii

Page 4: Peran Guru Sebagai Motivator

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai pemegang otoritas dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

dikelas harus bisa menciptakan Proses pembelajaran yang menyenangkan

sehingga Siswa dapat betah belajar disekolah, sehingga ilmu pengetahuan yang

ditransfer oleh guru dapat diserap dan dapat dipahami serta dapat diamalkan

dalam kehidupan sehari – hari.

Guru harus mampu merancang dan menerjemahkan dokumen kurikulum yang

statis menjadi aktivitas yang dinamis dalam proses pembelajaran .Kondisi nyata

pada saat ini masih banyak guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan cara konvensional tanpa ada kemauan untuk menciptakan inovasi, bahkan

masih ada guru yang  tidak pernah memberikan Hadiah dan pujian ( reward)

kepada siswa yang aktif atau berprestasi,sehingga siswa merasa bosan dan

kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran disekolah. Mensikapi kondisi

sebagaimana tersebut diatas, maka penulis tertarik membuat makalah dengan

judul   “ Peranan Guru sebagai Inovator dan motivator belajar siswa “.

Agar siswa dapat termotivasi dalam belajar disekolah tentu saja seorang guru

dituntut untuk memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi

pendidikan dan mengasah keterampilan mengajar melalui berbagai referensi dan

sumber belajar maupun dari seminar-seminar atau pelatihan serta dapat

memahami keunikan Individu peserta didik.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian guru sebagai motivator ?

b. Apa saja peranan guru sebagai motivator ?

c. Apa macam-macam motivasi ?

d. Apa fungsi serta bentuk motivasi dalam kegiatan pembelajaran ?

e. Bagaimana cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi ?

f. Bagaimana cara menjadikan tes sebagai motivator dalam belajar ?

1

Page 5: Peran Guru Sebagai Motivator

2

C. Tujuan Pembahasan

a. Mengetahui pengertian guru sebgai motivator

b. Mengetahui peranan guru sebagai motivator

c. Mengetahui macam-macam motivasi

d. Mengetahui fungsi serta bentuk motivasi dalam kegiatan pembelajaran

e. Mengetahui cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi

f. Mengetahui tes sebagai motivator dalam belajar

Page 6: Peran Guru Sebagai Motivator

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru Sebagai Motivator

Guru sebagai motivator artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka

meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Sering

terjadi siswa yang kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena memiliki

kemampuan yang rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar

dari siswa sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.

Dalam hal seperti di atas guru sebagai motivator harus mengetahui motif-motif

yang menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang menyebabkan

menurunnya prestasi belajarnya. Guru harus merangsang dan memberikan

dorongan serta reinforcement untuk membangkitkan kembali gairah dan semangat

belajar siswa.

B. Peranan Guru Sebagai Motivator

Adapun peranan guru sebagai motivator adalah:

a)         Bersikap terbuka, dalam arti guru harus melakukan tindakan yang mampu

mendorong kemauan murid untuk mengungkapkan pendapatnya, menerima siswa

dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa

secara positif, dalam batas tertentu berusaha memahami kemungkinan terdapatnya

masalah pribadi dari siswa, menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang

dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap

siswa.

b)         Membantu siswa agar mampumemahami dan memanfaatkan potensi yang

ada pada dirinya secara optimal, dalam arti guru harus mampu memberikan

gambaran tentang kemampuan dan kelemahan para siswanya, mendorong siswa

untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya, membantu siswa agar memiliki

rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan.

3

Page 7: Peran Guru Sebagai Motivator

4

c)         Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dal interaksi

belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani

perilaku siswa yang tidak diinginkan secar positif, menunjukkan kegairahan

dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu

bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat

didudukan pada tempatnya.

C. Macam-Macam Motivasi

Motivasi atau motof-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

1. 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

a)   Motif-Motif Bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak

lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Contoh: dorongan untuk makan,

dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristrirahat. Motif-motif

ini seringkali disebut motif-moti yang disyaratkan secara biologis.

b)   Motif-motif yang dipelajari

Motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan

untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu

didalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang

diisyaratkan secara social. Sebab manusia hidup dalam lingkungan social dengan

sesame manusia yang lain, sehingga motivasi terbentuk. Di samping itu Frandsen,

masih menambahkan jenis-jenis motif ini:

Cognitive Motives

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan

individual. Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan biasanya

berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer

dalam kegiatan belajar disekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan

intelektual.

Page 8: Peran Guru Sebagai Motivator

5

Self-expression

Penampilan diri adalah sebagaian dari perilaku manusia. Yang penting

kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu

terjadi, tetapi juga mampu membuat kejadian. Untuk itu memang diperlukan

kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk

aktualisasi diri.

Self-enhancemeent

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan

kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu

keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana

kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.

1. 2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum,

makan, bernafas, berbuat dan kebutuhan untuk beristrirahat. Ini sesuai dengan

jenis physiological drives dari Frandsen.

Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain:

dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha,

untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaru minat. Motif-motif ini muncul

karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar efektif.

1. 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis

yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi

jasmaniah seperti misalnya: reflex, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang

termasuk motivasi rohaniah, yaitu: kemauan.

Page 9: Peran Guru Sebagai Motivator

6

Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

Momen timbulnya alasan.

Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah raga untuk

menghadapi suatu porseni disekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk

mengantarkan seseorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali

kejakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si

pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan. Alasan baru

itu bisa karena untuk menghormat tamu atau mungkin keinginan untuk tidak

mengecewakan ibunya.

Momen pilih.

Momen pilih maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternative-

alternatif yang mengakibatkan persaingan antara alternative atau alasan-alasan itu.

Kemudian seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternative untuk

kemudian menentukan pilihan alternative yang akan dikerjakan.

Momen putusan.

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan

berakhir dengan dipilihnya atu alternative. Satu alternative yang dipilih inilah

yang menjadi putusan untuk dikerjakan.

Momen terbentuknya kemauan.

Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbulah

dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.

1. 4. Motivasi Instrinsik dan ekstrinsik

Motivasi instrinsik.

Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

Page 10: Peran Guru Sebagai Motivator

7

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh

seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyurh atau

mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian

kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan

belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik ini adalah ingin

mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Contoh

konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat

pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara

konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “instrinsic motivations are inherent

in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebab

motivasi instrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya

aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam

diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya, memang benar-benar

ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan

memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengatahuan, yang ahli

dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan  yang ingin

dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak

mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu

kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang

terdidik dan pengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri

sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.

Motivasi ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu

besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan

dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin

mngetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat

hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak

secara langsung bargayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena

Page 11: Peran Guru Sebagai Motivator

8

itu motivasi ekstrensik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang

didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari

luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

Perlu ditegaskan, bukan berarti baahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik

dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin

komponen-kompenen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang

menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

D. Fungsi dan Bentuk Motivasi Dalam Kegiatan Pembelajaran

Penggerak motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara,

diantaranya sebagai berikut:

1) Metode Penemuan (Bruner)

Metode ini dimaksudkan agar siswa memberri stimulus terhadap dirinya sendiri,

sehingga siswa itu sendiri yang melakukan fungsi penggerak motivasinya.

2)         Motivasi Kompetensi (Robert White)

Motivasi kompetensi menggerakkan tindakan-tindakan seperti: menyelidiki,

memperhatikan ,berbicara, penalaran,dan manipulasi.

3)         Belajar Terprogam (Bert Kersh)

Kelompok belajar secara terbimbing berisikan serangkaian pertanyaan dan

jawaban, yang disusun secara terhadap sampai pada penyelesaian masalah. Cara

belajar seperti ini menurut siswa untuk membuat inferensi dan mengingat aturan-

aturan tanpa bantuan atau penjelasan dari guru.

4)         Prosedur Brainstorming (Torrance)

Prosedur ini dimaksudkan agar siswa mampu memproduksi ide-ide yang

berbobot tinggi, melalui diskusi dan kritik. Istilah lain dari prosedur ini adalah

Page 12: Peran Guru Sebagai Motivator

9

prosedur urun pendapat. Beberapa keuntungan dari prosedur urun pendapat ini

adalah bisa menghasilkan ide-ide lebih banyak dibandingkan dengan cara lain,

seperti pengarahan janji, atau pun hadiah.

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata

lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya

motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang

baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan pencapaian

prestasi belajarnya.

Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah.

1. 1. Member angka

Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat

kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa yang bekerja atau belajar hanya ingin

mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan motivasi kurang berbobot

bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Oleh

karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara

memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di

dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak

sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan efeksinya.

1. 2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.

Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang

yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Sebagai

contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang siswa tidak mmiliki bakat menggambar.

Page 13: Peran Guru Sebagai Motivator

10

1. 3. Saingan atau kompetensi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baikpersaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsure

persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industry atau perdagangan,

tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.

1. 4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

1. 5. Member ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh

karena itu member ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus

diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa

membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka

maksudnya, kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.

1. 6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Semakin mengetahui bahwa grafik

hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,

dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

1. 7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan

baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif

dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini

merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan

Page 14: Peran Guru Sebagai Motivator

11

memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar

sekaligus akan membangkitkan harga diri.

Hukuman bagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara

tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami

prinsip-prinsip pemberian hukuman.

1. 8. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

Hal ini akan lebih baik, bila dibndingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

maksud.

1. 9. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsure minat. Motivasi muncul

karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat

merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancer kalau

disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan

cara-cara sebagai berikut:

Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau

Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik

Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

10. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan

yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan

timbul gairah untuk terus belajar.

Page 15: Peran Guru Sebagai Motivator

12

E. Mengetahui cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi

1. 1. Memanfaatkan Perangkat Visual

Seorang siswa mungkin memerlukan variasi suasana belajar-mengajar. Siswa juga

tidak bisa terus dipaksa untuk terus memperhatikan gurunya yang menyampaikan

banyak materi di dalam buku pelajaran. Suatu ketika, siswa pasti akan jenuh jika

terus belajar dengan cara yang begitu monoton seperti itu. Kaalau sudah

demikian, maka akan sulit bagi anda untuk bisa mengajak mereka agar tetap

bertahan dan berkonsentrasi dalam menyimak pelajaran.

Oleh sebab itu, beberapa hal di bawah ini mungkin dapat dicoba diterapkan di

dalam kelas:

1)      Tulislah sebuah ringkasan informasi atau informasi yang berkenaaan dengan

materi pelajaran anda pada selembar kertas dengan alat tulis berwarna. Lalu,

bagikan kertas itu pada siswa-siswa. Pada saat anda memberikan penjelasan,

rujuklah pada kertas info tersebut sehingga perhatian siswa tidak menjadi jenuh

karena harus selalu terpaku kepada anda.

2)      Belajarlah untuk membuat sebuah gambar tertentu yang dapat anda gunakan

untuk menjelaskan kesimpulan dari suatu materi pelajaran. Siswa juga akan

mudah mengingat sesuatu jika mereka dibantu dengan gambar-gambar.

Kehebatan dari kekuatan gambar ini dapat anda buktikan sendiri misalnya ketika

anda melihat sebuah gambar segitiga menyerupai berlian yang merupakan logo

perusahaan Mitsubishi. Dengan anda melihat gambarnya saja, anda sudah dapat

mengingat jenis mobil dan produk elektronik apa saja yang dikeluarkan pabrik

asal jepang itu. Itulah salah satu kekuatan gambar untuk mempertajam daya ingat.

3)      Seorang siswa bukanlah objek yang harus selalu diarahkan dan diberi tahu.

Mereka juga adalah manusiaa-manusia merdeka yang harus dimotivasi untuk

mandiri, terutama dalam menemukaan informasi yang memang penting. Oleh

sebab itu, doronglah siswa anda untuk dapat menjelaskan informasi apapun yang

mereka ketahui dengan menggunakan sebuah kertas kerja.

Page 16: Peran Guru Sebagai Motivator

13

Mintalah mereka untuk menuliskan tema-tema pokok dari beragam informasi

yang mereka dapatkan ke dalam sebuah gambar berikut sedikit ulasan menganai

penjelasannya.

4)      Jika anda memiliki informasi penting yang harus disampaikan pada siswa,

maka sampaikan informasi itu dengan benar. Dan, hal yang paling penting,

informasi yang anda sampaikan harus mampu menumbuhkan motivasi dalam diri

siswa agar mereka mau berusaha untuk dapat mencari tahu info itu sendiri secara

lebih mendalam.

5)      Pada saat anda hendak menyampaikan sebuah materi pelajaran, maka

tulislah beberapa kata kunci atau penjelasan penjelasan yang merupakan garis

besar dari mata pelajaran pada selembar kertas. Teknik ini, selain memudahkan

siswa mengetahui apa-apa saja hal penting dari sebuah mata pelajaran, mereka

juga dapat mengingat hal-hal penting sehingga mereka akan lebih mudah dalam

memahaminya.

1. 2. Manfaatkan Perangkat Auditorial

Pada setiap kesempatan mengajar, anda pasti berupaya mengeluarkan suara

yang jelas agar apa yang disampaikan dapat ditangkap oleh siswa-siswa anda.

Meski kedengarannya sepele, akan tetapi suara guru yang jelas memiliki peranan

penting dalam menumbuhkan motivasi belajar anak didik anda. Memperhatikan

kualitas suara anda saat tengah mengajar adalah sama halnya dengan

memperhatikan kesuksesan anda dalam mengajar serta kesuksesan siswa-siswa

anda dalam memahami pelajaran.

Dan sebagai guru, anda perlu memahami apa yang harus anda lakukan untuk

memotivasi siswa-siswa anda. Beberapa hal yang bisa anda lakukan di antaranya:

1)      Perhatikan perubahan nada, kecepatan, dan volume suara anda saat

menyampaikan pelajaran. Anda perlu menggunakan variasi vocal untuk

memberikan tekanan-tekanan pada bagian-bagian tertentu yang penting pada

materi pelajaran yang tengah anda sampaikan. Dengan teknik ini,  maka siswa-

Page 17: Peran Guru Sebagai Motivator

14

siswa anda akan mampu memahami dan mengingat dengan mudah semua

penjelasan yang anda utarakan.

2)      Anda harus menyampaikan sebuah informasi atau materi pelajaran dengan

bahasa yang jelas, tegas dan terang. Dengan bahasa seperti itu, maka siswa akan

terhindar dari rasa jenuh didalam kelas.

3)      Salah satu unsure penting yang juga tidak boleh anda lupakan adalah

menjadikan ruang kelas sebagai ajang hiburan. Misalnya saja, anda bisa membuat

lagu yang liriknya berisi tentang konsep-konsep penting dari suatu mata pelajaran.

Anda mungkin dapat membuat sebuah yel-yel yang isinya memuat kata-kata

kunci dari materi pelajaran yang anda sampaikan.

4)      Jika memungkinkan, anda bisa memutar music klasik yang memenangkan

ketika tengah menyampaikan materi pelajaran. Music klasik terbukti dapat

membantu siswa untuk berkonsentrasi dengan materi pelajaran yang dihadapinya.

1. 3. Arahkan Siswa Untuk Terlibat Aktif  Dalam Proses Pembelajaran

Seorang guru yang berhasil adalah guru yang tidak hanya mampu mentransfer

informasi kepada anak-anak didiknya. Lebih dari itu, seorang guru akan disebut

berhasil apabila mereka mampu membuka peluang bagi siswa-siswanya untuk

meraih keberhasilannya sendiri. Dengan kata lain, keberhasilan dalam proses

belajar mengajar tidaklah semata-mata ditentukan oleh kemampuan guru dalam

menyampaikan materi, melainkan juga didorong oleh kemampuan guru dalam

mengajak anak-anak didiknya untuk terlibat aktif dikelas.

Seorang guru yang penuh motivasi tentu tidak akan membiarkan siswa-

siswanya hanya bersikap pasif dengan mendengarkan penjelasan yang

disampaikan oleh dirinya. Akan tetapi, ia juga akan berusaha untuk mendorong

siswanyan untuk memasuki sebuah pengalaman keilmuan yang maha luas

sehingga mereka benar-benar mengalaminya sendiri secara nyata.

Berkaitan dengan masalah di atas, maka ada berapa hal yang bisa anda

praktikan untuk menjadi guru yang penuh motivasi:

Page 18: Peran Guru Sebagai Motivator

15

1)      Realisasikan materi pelajaran yang anda ajarkan dengan praktik nyata

dilapangan. Misalnya jika anda sedang menyampaikan materi mengenai

pentingnya menolong sesama, maka ajaklah siswa-siswa anda mengnjungi panti

asuhan, panti jompo dan sekolah untuk orang-orang cacat. Ajak siswa-siswa anda

untuk melakukan sesuatu kegiatan bersama-sama mereka yang kurang mampu.

2)      Ceritakanlah hal-hal apa yang pernah anda lakukan, yang sekiranya

pengalaman-pengalaman itu berkaitan dengan materi plajaran yang tengah anda

sampaikan. Dengan menggunakan pengalaman nyata yang anda alami sendiri,

maka siswa akan ikut merasakan bahwa ilmu yang tengah mereka pelajari tidak

hanya penting diketahui, melainkan juga untuk dipraktikan.

3)      Mungkin, sesekali anda juga perlu meminta kepada siswa-siswa anda untuk

menceritakan pengalaman mereka yang sekiranya berkaitan dengan materi

pelajaran yang anda sampaikan. Kemudian, berilah komentar dan tunjukkan nilai-

nilai positif dari pengalaman itu bagi mereka.

4)      Ada banyak hal baru dalam kehidupan siswa anda yang barangkali mereka

belum mampu memahaminya. Maka, sesekali cobalah untuk bertanya mengenai

misalnya apa-apa yang tadi ia lihat sebelum berangkat ke sekolah dan bagaimana

tanggapan merea mengenai hal itu. Kebiasaan bertanya ini akan membantu siswa

siswa anda untuk  bisa bersikap lebih terbuka terhadap hal-hal baru yang mereka

alami sehari-hari.

5)      Mungkin, tidak semua materi pelajaran yang anda ajarkan akan dapat

dialami atau dipraktikan secara langsung oleh siswa-siswa anda. Misalnya saja,

hal-hal yang berkenaan dengan materi pelajaran yang membutuhkan perlengkapan

laboratorium yang memadai. Jika demikian, ajukan pertanyaan tentang bagaimana

mereka bisa menyiasati masalah itu.

1. 4. Biasakan Mengulangi Pelajaran Dengan Format Berbeda

Seorang siswa tentu saja tidak akan bisa memahami pelajaran yang diberikan

kepadanya hanya dalam satu kali penjelasan saja. Mereka membutuhkan langkah-

Page 19: Peran Guru Sebagai Motivator

16

langkah dan tips-tps yang tepat untuk bisa mengingat, memahami, dan menyerap

materi pelajaran yang telah diajarkan. Sebagai seorang guru, anda juga tidak

cukup hanya dengan member penjelasan dalam satu kali kesempatan saja.

Betepapun padatnya jadwal anda, anda harus tetap berusaha untuk memunculkan

motivasii di dalam siswa-siswa anda agar mereka mau belajar lebih giat demi

mendapatkan pemahaman yang jelas.

Salah satu cara yang dapat anda lakukan untuk memotivasi mereka adalah

dengan cara mengulang member materi pelajaran. Ketika mendengar kata-kata

“mengulangi pelajaran” ini, siswa barangkali akan langsung merasa bosan dan

tidak lagi bergairah untuk belajar. Untuk itu, lakukan kegiatan penguangan materi

dengan metode dan format yang berbeda, namun tetap efektif dan memotivasi.

Beberapa langkah di bawah ini barangkali dapat membantu anda dalam

melakukannya.

1)      Ajak siswa-siswa anda ke suatu tempat untuk mengulangi materi pelajaran

yang telah anda ajarkan. Suasana dan tempat yang baru akan membuat mereka

bersemangat dalam belajar.

2)      Jangan sampaikan semua materi yang sudah anda pernah ajarkan, tetapi

sampaikan hanya rangkuman dan garis-garis besarnya saja.

3)      Mintalah salah seorang dari mereka untuk menggantikan tugas anda

menyampaikan materi pelajaran. Cobalah anda lihat sejauh apa pemahaman

mereka bila pelajaran itu disamaikan oleh salah seorang teman mereka. Praktikan

sebuah diskusi terbuka mengenai materi yang tengah anda ajarkan dan buatlah

semacam kesimpulan dan pengingat untuk lebih mempermudah mereka dalam

memahami materi elajaran.

4)      Jangan biarkan ada salah satu siswa yang mendominasi forum “mengulang

materi” tersebut. Anda harus menjadi moderator yang baik yang mampu mengatur

jalannya diskusi. Berikan waktu bagi siswa untuk saling bertanya dan mencoba

menjawab.

Page 20: Peran Guru Sebagai Motivator

17

5)      Berikan aplaus atau penghargaan sekiranya para siswa berhasil memahami

materi pelajaran anda, baik itu secara sempurna atau pun tidak. Penghargaan dan

apresiasi akan memberikan motivasi bagi siswa-siswa untuk belajar dengan lebih

giat lagi, bukanlah semua orang pasti akan merasa senang kalau dipuji.

F. Menjadikan Tes Sebagai Motivator Dalam Belajar

Walaupun telah dikemukakan bahwa nilai yang diperoleh dalam tes

hendaknya tidak dijadikan tujuan utama bagi siswa dalam belajar akan tetapi tes

dapat digunakan sebagai sarana peningkatan motivasi untuk belajar.

Hampir semua ahli teori belajar, baik pengikut faham behaviorisme

maupun kognitisme, menekanakan pentingnya umpan-balik berupa nilai guna

meningkatkan belahjar (Thorndike, et.al., 1991). Pengalaman menunjukan bahwa

siswa akan belajar giat dan berusaha lebih giat dan berusaha lebih keras apabila

mereka mengetahui nilai dan prestasi mereka. Paling tidak, para siswa akan

mengetahui akan adanya tes cenderung untuk belajar dan mempelajari apa yang

diperkirakannya akan ditanyakan dalam tes. Dalam hal ini kita dapat mengatakan

bahwa factor yang motivasi dan mengarahkan siswa dalam belajar. Apabila tes

yang digunakan itu memang mengukur prestasi secara benar maka unsure

motivasi dan pengarahan yang dimiliki oleh tes tersebut adalah sangat berharga.

Robert L.Ebel (1979) mengemukakan pula bahwa tes kadang-kadang dianggap

sebagai motivator ekstrinsik atau motivator dari luar diri, bukan motivator

instrinsik.

Sebagaimana teori psikologi mengatakan, efek motivator ekstrinsik

biasanya tidak dapat bertahan lama dan segera hilang apabila tujuan telah tercapai

atau apabila tujuan semula terlalu sulit untuk dicapai. Oleh karena itu motivator

intrinsic dianggap lebih baik karena efeknya lebih awet dan memiliki daya

motivasi yang lebih tinggi. Namun, Ebel mengatakan lebih lanjut, dalam masalah

belajar tidaklah penting untuk membedakan mana yang didorong oleh motivasi

Page 21: Peran Guru Sebagai Motivator

18

ekstrinsik karena yang penting adalah tercapainya tujuan belajar itu sendiri. Kalau

memang belajar akan dapat terjadi dengan memberikan motivasi ekstrinsik maka

justru motivasi inilah yang perlu kita manipulasi dan kita manfaatkan sehingga

memberikan efek maksimal terhadap usaha dalam belajar. Apabila kalau disadari

bahwa proses memberikan motivasi ekstrinsik jauh lebih mudah daripada

membangun motivasi instrinsik dalam diri seorang.

Disamping antisipasi akan adanya tes itu sendiri dapat berlaku sebagai

motivasi untuk belajar, teori psikologi beaviorisme memandang bahwa hasil tes

yang baik dan yang segera diketahui oleh siswa yang bersangkutan akan menjadi

pengalaman yang menyenangkan dan mempunyai efek memperkuat dorongan

untuk belajar kembali. Dengan kata lain, memperoleh nilai yang baik itu

merupakan suatu rewading learning experience, yaitu pengalaman belajar yang

menyenangkan.

Page 22: Peran Guru Sebagai Motivator

BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas maka guru harus tetap berusaha 

tampil semangat dan berpenampilan menarik serta memahami tugas dan

fungsinya sebagai sebagai pengerak perubahan dalam kehidupan masyarakat

menuju penciptaan Sumber daya manusia yang berkwalitas.Selanjutnya Guru

sebagai motivator harus dapat membangkitkan gairah belajar siswa.    bila terjadi

penurunan semangat belajar siswa maka secara Konsisten  senantiasa memompa

semangat belajar siswa dengan menerapkan metode dan model pembelajaran yang

Inovatif, Kreatif dan menyenangkan.

Seorang guru harus mau memberikan berbagai Pujian ( Riward) kepada siswa

yang rajin dan berprestasi serta harus berani memberikan sanksi (Punishment)

kepada siswa yang kurang patuh dalam mengikuti aturan main disekolah.

B. Saran

Seorang guru dituntut memilki pengetahuan yang lebih, dibandingkan

dengan siswanya dan harus Tampil bergairah didalam kelas sehingga dengan

sendirinya siswa akan senang mengikuti pelajaran yang akan disampaikan oleh

guru.Selanjutnya Guru harus mau memanfaatkan sumber belajar yang ber basis

ICT dan berbasis Web.

19

Page 23: Peran Guru Sebagai Motivator

20

DAFTAR PUSTAKA

Soejipto & Rafli Kosasi. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka CiptaUsman, Moh. Uzer.2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya