Upload
others
View
25
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Peran Kader dalamSurveilans BerbasisMasyarakat
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Buku SakuDetektif COVID-19
Zakiyah, S.Gz, M.Sc Dr. Ajeng Tias Endarti, SKM., M.CommHealth
Mustakim, SKM,MKM Farandi Agesti, SKM
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
2021
DETEKTIF COVID-19
Panduan Kader dalam Surveilans Berbasis Masyarakat. Tim Penyusun oleh Zakiyah..[et.al] Jakarta: Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat. 2021. 27 hal 14,8cm x 21cmISBN
Tim Penyusun : Zakiyah, S.Gz, M.Sc Dr. Ajeng Tias Endarti, SKM., M.CommHealthMustakim, SKM,MKM Farandi Agesti, SKM
Desain Sampul dan Tata Letak : Candra Prastyo
Penyunting : Husein Habsyi, SKM, MHComm
Penerbit :IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Pembuatan buku ini bekerjasama dengan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiative (CISDI)
Redaksi : Miracle Building, Kantor Pusat IAKMI Jl. Malaka Raya, RT.12/RW.6, Malaka Sari, Duren Sawit, East Jakarta City, Jakarta 13460
Buku Saku Detektif COVID-19
KATA PENGANTAR
Pembaca sekalian, Salam sehat!
Buku saku Detektif COVID-19 yang diterbitkan IAKMI dengan dukungan CISDI ini berisi tentang informasi dasar mengenai Surveilans Berbasis Masyarakat dan diperuntukan untuk masyarakat umum, khususnya Kader di tingkat RT/RW. Buku ini kami buat agar kader dapat membantu memutus rantai penularan COVID-19 dengan membantu puskesmas melakukan upaya pendataan kelompok rentan, pelacakan kontak erat, dan pemantauan Isolasi Mandiri.
Kader adalah pahlawan masyarakat, Garda terdepan di lingkungan RW dalam memerangi COVID-19. Sebagai garda terdepan, kader perlu dibekali kemampuan dalam memutus rantai penularan COVID-19, salah satunya melalui upaya Surveilans Berbasis Masyarakat. Sebagai aktor penting dalam surveilans Berbasis Masyarakat, kader diumpamakan sebagai detektif COVID-19. Kader dapat membantu puskesmas dalam deteksi kelompok rentan, pelacakan kontak dan pemantauan isolasi mandiri. Oleh karena itu, panduan ini dapat dijadikan rujukan untuk upaya pemberdayaan kader dalam surveilans berbasis masyarakat. Jadikan ini sebagai buku pedoman untuk kader untuk membantu puskesmas memutus rantai penularan COVID-19. Mari kita selamatkan semua, lindungi semua, dan perlindungan terbaik adalah mencegah penularan, bukan pengobatan. Selamat berjuang Para kader, selamat menjalankan misi mulia utk melindungi saudara-saudara kita dari virus Corona. Insya Allah, kita bisa segera melewati masa penuh tantangan ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih, terus melimpahkan perlindungan bagi kita semua.
Jakarta, Desember 2020Ketua Umum PP IAKMI
Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM
Assalamualaikum Wr Wb,
DETEKTIF COVID-19
Daftar Isi
DETEKTIF COVID-19
Kata PengantarRedaksiDaftar IsiMisi Detektif Covid-19 Kamus Detektif Covid-19 Misi 1 Mengenal COVID-19 Covid-19 dan Gejalanya Cara Penularan Covid-19 Cara Pencegahan Covid-19 Misi 2: Mengenali DanMendata Kelompok Rentan Mengenali Kelompok Rentan Mendata Kelompok Rentan Misi 3 Membantu PelacakanKontak Erat Mendata Kelompok Rentan Cara Melakukan WawancaraKontak EratMisi 4 Membantu PemantauanKarantina Dan Isolasi Mandiri Mengenal Karantina Dan Isolasi Mandiri
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
iiiiii12
457
910
12
13
15
2025
Identifikasi Karantina vs Isolasi Membantu Pemantauan Harian Karantina Dan Isolasi Selesai Pemantauan Daftar Pustaka
.........................
.........................
17
27
Peran Kader dalam Surveilans Berbasis Masyarakat
Mengidentifikasi, mendata dan melaporkan warga dengan risiko tinggi atau warga bergejala COVID-19 ke satgas RW dan puskesmas
1Membantu puskesmas mengidentifikasi kontak erat dari warga positif COVID-19 2Membantu puskesmas melakukan wawancara kontak erat 3Membantu pemantauan harian karantina/isolasi mandiri4
MISI DETEKTIF COVID-19
Hal 1 DETEKTIF COVID-19
ŸHasil PCR positif
Ÿterbagi dua, kasus konfirmasi dengan gejala dan tanpa gejala
KAMUS DETEKTIF COVID-19
KASUS KONFIRMASI
ŸKasus Suspek dengan ISPA /sakit kritis/kematian yang belum ada hasil PCR
KASUS PROBABLE
ŸPernah kontak dengan kasus konfirmasi/probable ŸMenderita ISPA ŸBaru pulang dari wilayah transmisi lokal
KASUS SUSPEK
DETEKTIF COVID-19 Hal 2
Orang yang pernah kontak langsung dengan kasus konfirmasi/probable
KAMUS DETEKTIFCOVID-19
KONTAK ERAT
SURVEILANS
PENELUSURAN EPIDEMIOLOGI
Analisis sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan
Penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat, penyebab, sumber dan cara penularan serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah.
Hal 3 DETEKTIF COVID-19
Upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala COVID-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit pada saat pertama kali mengalami gejala.
KAMUS DETEKTIFCOVID-19
KARANTINA MANDIRI
ISOLASI MANDIRI Proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan masyarakat luas.
DETEKTIF COVID-19 Hal 4
Apa itu COVID-19 ?COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona.
Gejala COVID-19
Batuk, Pilek, dan Sakit Tenggorokan
Demam >38 C
Letih dan Lesu
Hilangnya Kemampuan Mencium Bau
Sakit Tenggorokan Sesak Napas
Hal 5 DETEKTIF COVID-19
COVID-19 DAN GEJALANYA
infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompom rentan. Contohnya : Orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, bayi, lansia, dan ibu hamil
MISI 1 MENGENAL COVID-19
BAGAIMANACARA PENULARAN COVID-19?
COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang batuk/bersin/berbicara) dari orang dengan COVID-19.
Kontak Erat Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi Virus Corona dapat bertahan pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari.
DETEKTIF COVID-19 Hal 6
MISI 1 MENGENAL COVID-19
BAGAIMANA CARA MENCEGAH COVID-19?
Cuci tangan sesering mungkin. Virus akan mati ketika kita cuci tangan dengan sabun, minimal selama 40 detik.
Mencuci Tangan Dengan Benar
Menjaga Jarak
Menggunakan MaskerSelalu pakai masker ketika berpergian, sehat maupun sakit. Masker perlu diganti tiap 4 jam sekali untuk masker kain dan 8 jam sekali untuk masker medis.
Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan berdekatan dengan orang lain. Hindari tempat padat orang, seperti pasar dan acara kondangan.
1 m
Hal 7 DETEKTIF COVID-19
Hindari menyentuh area wajah, terutama ketika belum cuci tangan. Kita tidak tahu, apakah tangan kita baru saja menyentuh permukaan benda dengan Virus Corona atau tidak.
Hindari Menyentuh Mata,Hidung, Atau Mulut
Segera Cari Bantuan Medis Jika Demam, Batuk, Atau Kesulitan Bernapas
Jangan Keluar Rumah Jika Merasa Tidak Enak BadanBisa jadi itu adalah tanda awal infeksi virus atau penyakit lain. Selain itu, imunitas yang rendah bisa membuat virus lebih mudah menyerang tubuh. Hal ini penting dilakukan untuk membantu melindungi diri dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Segera melakukan pemeriksaan ke klinik atau rumah sakit terdekat jika mengalami gejala, seperti demam, batuk, serta kesulitan bernapas.
DETEKTIF COVID-19 Hal 8
Lansia (>60 tahun)Sistem imun sebagai pelindung tubuh
pada lansia tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda.
Akibatnya, sulit bagi orang lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau
virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona COVID-19.
Orang Dengan Penyakit Kronis seperti penderita diabetes, infeksi
pernapasan akut, asma, penyakit jantung, hipertensi, kanker, serta kondisi medis
lainnya yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya
melemah dan lebih sulit melawan infeksi virus
Pada beberapa orang COVID-19 cenderung dapat menimbulkan gejala dan komplikasi penyakit yang lebih
berat. Beberapa kelompok yang lebih rentan terinfeksi virus
DETEKTIF COVID-19Hal 9 DETEKTIF COVID-19
MENGENALI KELOMPOK RENTAN
Warga Dengan gejala-gejala COVID-19 seperti demam tinggi dan batuk / pilek / nyeri tenggorokan / sesak nafas perlu diidentifikasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
Agar puskesmas dan satgas RW dapat melakukan upaya pendampingan dengan
cepat jika kelompok rentan tersebut mengalami gejala atau terkonfirmasi
COVID-19
MENGAPA PERLU ADA DATA KELOMPOK RENTAN?
MENGENALI DAN MENDATA KELOMPOK RENTAN
MISI 2
DETEKTIF COVID-19 Hal 10
MENDATA KELOMPOK RENTAN
MENGENALI DAN MENDATA KELOMPOK RENTAN
MISI 2
Petugas melakukan pencarian data warga lansia, orang dengan penyakit kronis dan warga yang sedang mengalami gejala COVID-19 kepada ketua RT/RW
Petugas juga menyebarkan informasi melalui kanal komunikasi warga (grup Whatsapp, dll) jika ada warga lansia, memiliki penyakit kronis atau mengalamai gejala COVID-19 diminta melapor kepada kader/RT
Jika sudah mendapatkan data, petugas melakukan konfirmasi data dengan kelompok rentan melalui chat/telpon/ video call untuk membuat daftar warga kelompok rentan
Kader mengisi form kelompok rentan dengan format dan media yang ditentukan puskesmas atau dinkes. Secara umum, data yang dilaporkan : identitas, Nomor Induk Kependudukan, alamat,
Kader menginformasikan kepada puskesmas jika kader telah selesai mengirim form kelompok rentan
BAGAIMANA CARAPENDATAAN KELOMPOK RENTAN?
FORM
Hal 11 DETEKTIF COVID-19
MEMBANTU PELACAKAN KONTAK ERAT MISI 3
MEMBANTU PELACAKAN KONTAK ERATMengapa Perlu Pelacakan Kontak Erat?
Puskesmas akan memberikan kontak dan lokasi warga sehingga kader dapat menghubungi dan mewawancari warga tersebut.
Untuk memutus rantai penularan COVID-19 dari warga positif COVID-19, sehingga jumlah penderita COVID-19 tidak bertambah.
APA YANG DILAKUKAN KADER UNTUK MEMBANTU PUSKESMAS DALAM PELACAKAN KONTAK ERAT?
Kader dapat membantu puskesmas untuk melakukan wawancara kontak erat kepada warga Jika puskesmas membutuhkan bantuan dalam pelacakan kontak erat.
DETEKTIF COVID-19 Hal 12
KasusPositif
Tem
pat
Ker
jaP
uske
smas
Klin
ikR
umah
Mak
an
Dan Selanjutnya
Rum
ah
MEMBANTU PELACAKANKONTAK ERAT
MISI 3
BAGAIMANA CARA WAWANCARA KONTAK ERAT?
Perkenalkan diri dan konfirmasi data diri responden (nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dll) Isi informasi sesuai formular
PE COVID-19 yang disediakan, dengan beberapa catatan berikut :
Bila menderita gejala yang mengarah COVID-19, minta untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu tindak lanjut dari petugas dinas Kesehatan setempat dalam bentuk pengambilan spesimen dan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
Tanyakan bagaimana cara kontak erat memperoleh makanan dan kebutuhan pokok lainnya selama masa karantina mandiri untuk memastikan responden dapat melakukan karantina
Hal 13 DETEKTIF COVID-19
Sampaikan waktu dan prosedur mandiri karantina, bila kontak erat tidak memiliki gejala sakit. Beberapa catatan terkait karantina :
Sampaikan rencana pemantauan selanjutnya
ŸMasa karantina adalah 14 hari sejak kontak terkahir dengan kasus konfirmasi COVID-19
ŸBila terinfeksi COVID-19, seseorang dapat menularkannya ke orang lain sejak 2 hari sebelum sampai dengan 14 hari sesudah timbulnya gejala
ŸKontak erat dapat menunjukkan gejala rata-rata pada hari 1-14 hari setelah kontak terakhir dengan pasien
Kirimkan data formulir PE COVID-19 ke puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat dan atau laporakan melalui aplikasi
DETEKTIF COVID-19 Hal 14
ŸKapan akan dihubungi lagi oleh petugas
ŸBerikan nomor telepon petugas yang dapat dihubungi Bila kontak erat tidak memiliki gejala sakit, yang bisa
ŸJelaskan bagaimana bila kontak erat memiliki gejala sakit, identifikasi kondisi darurat (pasien sesak nafas, kejang, mengalami penurunan kesadaran)
Orang sehat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 (OTG), atau riwayat bepergian atau riwayat tinggal di wilayah yang telah melaporkan kasus COVID-19, atau orang berstatus ODPSa
sara
n
Karantina
Orang sakit, jelas sebagai pasien COVID19, atau memiliki gejala COVID-19, atau yang mendapatkan rekomendasi dari petugas kesehatan untuk melakukan isolasi.Sa
sara
n
Isolasi
MEMBANTU PEMANTAUAN KARANTINADAN ISOLASI MANDIRI
MENGENAL KARANTINA DAN ISOLASI
MANDIRI
MISI 4
Hal 15 DETEKTIF COVID-19
Memisahkan orang yang masuk dalam definisi karantina/isolasi dengan masyarakat sekitar, dengan pelibatan aktif masyarakat setempat/RT-RW dalam mendukung proses pelaksanaan karantina/isolasi, mulai dari pendataan warga, pelibatan satgas relawan, koordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat, dan memberikan konsekuensi positif untuk memperbaiki stigma yang ada
Kon
sep
Karantina & Isolasi
Deteksi dini dan mengurangi risiko penularan dari orang tanpa gejala
Tuj
uan
Karantina
Mengurangi risiko penularan
Tuj
uan
Isolasi
14 hari
Dur
asi
Karantina
Sampai dengan sembuh, yang dinyatakan oleh petugas kesehatan terkait
Dur
asi
Isolasi
DETEKTIF COVID-19 Hal 16
MEMBANTU PEMANTAUANKARANTINA DAN ISOLASI MANDIRI
MISI 4
IDENTIFIKASI KARANTINA VS ISOLASI
Hal 17 DETEKTIF COVID-19
Saat kontak erat telah ditetapkan maka selanjutnya dilakukan identifikasi untuk menentukan apakah kontak erat harus melakukan karantina atau isolasi mandiri, dengan cara:
Tanyakan apakah ada gejala-gejala yang dirasakan oleh kontak erat? Gejala meliputi demam, flu,dll…
Jika memiliki gejala, maka HARUS dilakukan isolasi. Jika tidak memiliki gejala maka HARUS karantina.
ROLE PLAY Skenario:
“Ibu/Bapak/Teteh/Aa, setelah melakukan kontak dengan si A [sebutkan nama kasus konfirmasi/suspek?] apakah Ibu/Bapak/Teteh/Aa merasakan demam? batuk? sesak nafas?”
Pada tanggal 27 November ibu A pergi ke pasar dengan menggunakan angkutan umum dan di dalam angkutan umum bertemu dengan Bapak C. Ibu A dan Bapak C ada di dalam angkutan umum selama 20 menit.
Pada tangga 4 Desember, Ibu A dinyatakan terkena COVID19 berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan pada tanggal 1 Desember. Dua hari sebelum melakukan tes (tanggal 29 November), ibu A mulai mengalami demam dan diikuti oleh gejala sesak nafas dan kehilangan penciuman. Berikut riwayat perjalanan/aktivitas ibu A:
1.
2.
DETEKTIF COVID-19 Hal 18
Pada tanggal 28 November ibu A menghadiri arisan selama 1 jam yang dihadiri oleh ibu B, ibu C, Ibu D, ibu E dan Ibu F. Selama arisan ibu A duduk berdampingan dengan ibu E dan F. Selanjutnya ibu A pergi berbelanja di Mall bersama dengan ibu E.
Pada tanggal 29 November ibu A pergi ke warung dan saat di jalan berpapasan dengan dan ngobrol sebentar dengan ibu B (sekitar 5 menit).
Ibu A tinggal di rumah bersama Bapak A, 3 orang anak dan 1 orang Asisten Rumah
PertanyaanMenurut Anda, siapakah yang menjadi kontak erat dari Ibu A?
Pada orang yang menjadi kontak erat A tersebut, lakukan identifikasi (dengan wawancara) apakah kontak erat tersebut harus menjalani karantina atau isolasi mandiri?
Hal 19 DETEKTIF COVID-19
MEMBANTU PEMANTAUAN KARANTINA DAN ISOLASI MANDIRI
MISI 4
MEMBANTU PEMANTAUANHARIAN KARANTINA DAN ISOLASI
Pemantauan dapat melalui :
ŸTelepon /Percakapan WhatsApp
ŸKunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada formulir pemantauan harian sebagaimana terlampir.
Pemantauan dilakukan dalam bentuk :
ŸPemeriksaan suhu tubuh
ŸSkrining gejala harian. Jika selama pemantauan tidak muncul gejala, maka pemantauan dilakukan selama 14 hari. Jika harus melakukan kunjungan rumah, kader menggunakan APD
Cara dan alat yang diperlukan saat pemantauan
Hal yang dipantau setiap hari:
Suhu tubuh
Gejala lain (batuk/sesak nafas)
DETEKTIF COVID-19 Hal 20
MEMBANTU PEMANTAUAN KARANTINADAN ISOLASI MANDIRI
MISI 4
MEMBANTU PEMANTAUAN HARIAN KARANTINA DAN ISOLASI
Pelibatan masyarakat untuk penyediaan kebutuhan harian selama karantina
Kemampuan kontak erat untuk memenuhi kebutuhan dasar harian untuk dirinya sendiri dan keluarganya perlu dipastikan selama proses karantina.
Jika tidak, maka kader dan petugas puskesmas perlu melibatkan masyarakat sekitar, RT, RW atau tim Satgas COVID-19 kelurahan/desa untuk menyiapkan kebutuhan dasar harian kontak erat yang sedang dikarantina.
Hal 21 DETEKTIF COVID-19
Alat yang perlu disiapkan ketika akan pemantauan karantina adalah :
Formulir pemantauan harian
Alat tulis
Termometer (menggunakan thermometer tanpa sentuh jika tersedia)
Hand sanitizer (cairan untuk cuci tangan berbasis alkohol)
Informasi KIE tentang COVID-19
Panduan pencegahan penularan di lingkungan rumah
Panduan alat pelindung diri (APD) untuk kunjungan
Daftar nomor-nomor penting
Masker bedah
Identitas diri maupun surat tugas
Alat komunikasi (grup Whatsapp dan lain-lain)
DETEKTIF COVID-19 Hal 22
Pesan kunci yang harusdipastikan dipahami
oleh kontak erat
Karantina Mandiri14 Hari
Selalu GunakanMasker
Jaga JarakMinimal 1 Meter
Selalu CuciTangan Pakai
Sabun
Hindari KontakDengan
Orang Lain
Lapor ke PetugasKesehatan JikaMuncul Gejala
1 m
Hal 23 DETEKTIF COVID-19
Langkah - LangkahWawancara Pemantauan
Perkenalan diri
Konfirmasi data dari responden
Isi informasi sesuaiformulir pemantauan harian
Tanyakan KondisiResponden
Akhir Wawancara
Kirim data formulir harianke puskesmas
Bila kontak erat mengalami gejala yangmengarah ke COVID-19seperti demam, batukdan sesak nafas, mintauntuk segera melakukanisolasi mandiri dan menunggu tindak lanjutdari petugas puskesmassetempat
MEMBANTU PEMANTAUAN KARANTINA DAN ISOLASI MANDIRI
MISI 4
MEMBANTU PEMANTAUANHARIAN KARANTINADAN ISOLASI
DETEKTIF COVID-19 Hal 24
MEMBANTU PEMANTAUAN KARANTINA DAN ISOLASI MANDIRI
MISI 4
SELESAI PEMANTAUAN
Surat Selesai KarantinaSaat kontak erat selesai melakukan karantina, maka yang bersangkutan akan mendapatkan surat keterangan selesai karantina dari puskesmas setempat
Surat ini dikeluarkan oleh instansi yang merawat atau melakukan pemantauan kusus
Hal 25 DETEKTIF COVID-19
Daftar Pustaka ŸKemenkes RI.2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) Revisi ke-5. Jakarta
ŸPP IAKMI.2020. Modul Pelatihan Surveilans Berbasis Masyarakat. Jakarta
ŸFitriati, Rachma. 2020. Buku Saku Desa Tangguh Bencana Lawan COVID-19. Jakarta: Direktorat Bina Pemerintahan Desa.
ŸKementerian Kesehatan. 2020. Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup Baru. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
ŸUniversitas Gajah Mada. 2020. Buku Saku Desa Tangguh COVID 19. 2020. Pusat Kedokteran Tropis UGM.
ŸPemerintah Provinsi DKI Jakarta. 2020. Pedoman RT RW Siaga Pandemi COVID-19. Pemprov DKI Jakarta.
-
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)Miracle Building, Kantor Pusat IAKMI Jl. Malaka Raya, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, 13460