47
PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM PEMBENTUKAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA TAHUN 1911-1922 (Skripsi) Oleh MAYA PUTRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM PEMBENTUKAN SEKOLAHMUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA TAHUN 1911-1922

(Skripsi)

Oleh

MAYA PUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

ABSTRAK

PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM PEMBENTUKAN SEKOLAH

MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA TAHUN 1911-1922.

Oleh :

Maya Putri

Islam diperkirakan memiliki kontak Indonesia dengan Islam sudah terjadi sejak

abad 7 M salah satu saluranya adalah pendidikan. Salah satu tokoh perjuang

pendidikan islam adalah K.H Ahmad Dahlan Perjuangangan tak kenal lelahnya

menghasilkan sebuah sekolah bernama Muhammadiyah di Yogyakarta.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Apa sajakah peran normatif K.H Ahmad Dahlan dalam pembentukan sekolah

Muhammadiyah di Yogyakrtaa Tahun 1911- 1922?. Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui, memaparkan dan menjelaskan apa sajakah peran

normatif K.H Ahmad Dahlan dalam pembentukan sekolah Muhammadiyah di

Yogyakrta Tahun 1911- 1922. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode historis dengn teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data, digunakan teknik

analisis data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Peran K.H

Ahmad Dahlan dalam pembentukan sekolah Muhammdiyah di Yogyakarta tahun

1911-1922, dapat dijelaskan bahwa usaha awal K.H Ahmad Dahlan dimulai

dengan membentuk lembaga pada tahun 1911. K.H Ahmad Dahlan membentuk

sekolah dengan sistem klasikal. Kemudian beliau mengubah tujuan pendidikan

sekolah Muhammadiyah memiliki tujuan sejak dibentuk pada tahun 1911 dan

tahun 1912 mengalami perubahan. K.H Ahmad Dahlan mengubah kurikulum

menjadi kurikulum yang mengabungkan Gubermen dan pesantren dimana mata

pelajaran agama islam dimuat kedalam sekolah tersebut dan akhirnya menjadi

percontohan dalam mata pelajaran secara umum seperti sekarang. Dapat

disimpulkan, peran normatif yang dilakukan K.H Ahmad Dahlan sangatlah besar

sebagai pembentuk sekolah Muhhamdiyah di Yogyakarta tahun 1911-1922.

Page 3: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM PEMBENTUKAN SEKOLAHMUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA TAHUN 1911-1922

(Skripsi)

Oleh

MAYA PUTRI

Pada

Program Studi Pendidikan SejarahJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI
Page 5: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI
Page 6: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI
Page 7: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 30 Mei

1995, dari pasangan Bapak Muhlisin dan Ibu Nur Aisah. Penulis merupakan anak

tunggal.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri I Sindang Sari pada

tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Bumi pada tahun 2010,

dan kemudian Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Bumi pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SBMPTN.

Pada bulan September –Oktober 2016, penulis melaksanakan KKN Terintegrasi di

Dusun Sidorejo Kabupaten Lampung Tengah. Penulis melaksanakan PPL di SMA

Negeri 1 Bangunrejo.

Page 8: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

MOTTO

“BERDOALAH KEPADA-KU NISCAYA AKAN

KUPERKENANKAN BAGIMU” (AL-MUKMIN 60)

Page 9: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah, atas rahmat dan segala nikmat yang tak terhitung…Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…

Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan cintakasihku kepada:

Yang tercinta ibuku Nur Aisah dan ayahku Muhlisin yang telah mendidik danmembesarkan ku dengan segala doa terbaik. Terimakasih yang tak terhingga atas segalakesabaran dan limpahan kasih sayang mu. Terimaksih selalu menguatkanku, mendukungsegala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian;

Keluarga besar Sahieb yang selalu meberikan motivasi, semangat, doa dan selalumenyayangiku serta seluruh keluarga besarku;

Para pendidikku, Dosen dan Guruku;

Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 10: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

SANWACANA

Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan yang

selalu dihiasi dengan pasang surutnya sebuah semangat demi sebuah harapan dan

tanggung jawab untuk mengemban amanah dari orang tua dan orang-orang

terdekat yang selalu menantikan keberhasilanku, maka tidak ada kata yang pantas

untuk ditulis oleh penulis selain kata ucapan penuh rasa syukur

Alhamdulillahirobbil’ aalamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Peran K.H Ahmad Dahlan Dalam Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di

Yogyakarta Tahun 1911-1922” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk

meraih Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

Page 11: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung;

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; dan

sebagai pembahas seminar serta penguji pengganti yang telah

memberikan saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis demi

terselesaikannya skripsi ini

7. Bapak Drs. Wakidi, M.HUM. Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah

dan pembimbing I yang dengan ikhlas dalam memberikan arahan,

masukan, motivasi dan bimbingannya dengan baik kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi ini

8. Bapak Muhammad Basri S.Pd, M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan

Sejarah dan pembimbing II yang dengan ikhlas dalam memberikan

arahan, masukan, motivasi dan bimbingannya dengan baik kepada penulis

selama menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

9. Bapak Drs. Maskun M.H, Selaku pembahas skripsi saya terimakasih atas

masukan yang bapak berikan kepada saya, motivasi dan bimbingannya

dengan baik kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

10. Drs. Ali Imron, M.Hum, Ibu Dr. Risma Sinaga, M.Hum, Bapak Drs.

Tantowi, M.S, Ibu Yustina Sri Ekwandari S.Pd, M.Hum, Bapak Suparman

Arif, S.Pd, M.Pd, Ibu Myristika Imanita S.Pd, M.Pd dan Bpk Cherry

Saputra S.Pd, M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang

penulis banggakan dan pendidik yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman berharga kepada penulis selama menjadi mahasiswa di

Program Studi Pendidikan Sejarah.

11. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2013, teruntuk Cici Putri Febriani,

Fuji Salimah, Lesi Yusna Meda, Sarah Dhiba, Septi Mukti terimakasih

untuk semua bantuan, kekeluargaan dan keceriaan selama ini, kalian yang

selalu ada untukku

12. Adik kecil yang banyak membirikan dukungan dan doa Gita Yulistia

terimakasih atas semua nya;

13. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Terimakasih atas bantuan serta ketulusan hati kalian semua semoga menjadi

amal ibadah dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap

skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 2017

Penulis,

Maya Putri

NPM 13130330353

Page 13: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ............. .......................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah........................................................................ 6

1.4 Rumusan Masalah...................... ..................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.6 Kegunaan Penelitian......................................................................... 6

1.7 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 7

II TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA 2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

2.1.1 Konsep Peran............................................................................... 8

2.1.2 Konsep Pembentukan Sekolah Muhammadiyah.......................... 9

2.2 Kerangka Pikir. ................................................................................ 10

2.3 Paradigma ......................................................................................... 11

III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian……………………………………………………12

3.2. Langkah-langkah Dalam Penelitian Sejarah…………...………..….13

3.3. Variable Penelitian dan Overasional Variable…….....………...…….15

3.3.1.Variable Penelitian…………..…………..……………………..…15

3.3.2 Definisi Operasional Variable……………………………….........15

3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..17

3.4.1. Teknik Kepustakaan………………………………………….17

3.4.2. Teknik Dokumentasi………………………………………….18

3.5. Teknik Analisis Data………………………………………………..20

Page 14: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil ...................................................................................................... 22

4.1.1 Gambaran Umum Situasi Pendidikan Di Yogyakarta ................ 22

4.1. 2. Biografi K. H Ahmad Dahlan……………………………….....26

4.2 Deskripsi Data Peran Normatif K.H Ahmad ....................................... 32

Dahlan Dalam Pembentukan Sekolah Muhammadiyah…….….........32

4.2.1 Membentuk Sekolah Muhammadiyah ……………………....32

4.2.2 Membentuk Tujuan Sekolah Muhammadiyah…………….....43

4.2.3 Mengubah Kurikulum ............................................................. 47

4. 3 Pembahasan .......................................................................................... 56

4.3.1 Peran Normatif K.H Ahmad Dahlan Dalam Pembentukan

Sekolah Muhammadiyah Di Yogayakarta

Tahun 1911-1922 ................................................................... 56

V KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan .......................................................................................... 62

5. 2 Saran ................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Mata Pelajaran Sekolah Muhammadiyah………………53

Tabel 2. Daftar Rincian Belajar Pada Sekolah Muhammadiyah………...55

Page 16: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Acc Judul………………………………………………..65

2.Surat Izin Pembahas……………………………………………66

3.Surat Izin Permohonan Penelitian…………………………..….67

5.Surat Izin Penelitian…………………………………………….68

6.Foto K.H Ahmad Dahlan……………………………………….69

7.Foto Kepengurusan Muhammadiyah…………………………...69

8.Gambar Siswa-siswi Sekolah Muhammadiyah…………………70

9.Surat Izin Pembentukan Muhammadiyah………………………71

10. Surat Izin Perluasan Sekolah Muhammadiyah………………..72

11.Surat Izin Pengubahn Anggaran Dasar Muhammadiyah………73

Page 17: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

1

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Berita masuk Islam ke nusantara telah diberitakan sejak Marco Polo singgah di

kota Perlak dan menerangkan bahwa sebagian besar penduduknya telah beragama

Islam dari sekian perkiraan, diperkirakan bahwa kontak Indonesia dengan Islam

sudah terjadi sejak abad 7 M. Para saudagar muslim sampai di kepulauan

Indonesia untuk berdagang sejak abad ke 7 M dan Marco Polo yang datang pada

tahun 1292 telah melihat perkembangan Islam yang mantap di Indonesia ini

menandakan bahwa Islam telah berkembang dengan pesat sejak abad 13 .

“Daerah yang pada mulainya dimasuki oleh Islam adalah Aceh.DatangnyaIslam ke Indonesia pada adab ke-13 dilakukan secara damai, dapat dilihat darijalur perdagangan,dakwah, ajaran tasawuf, tarekat, serta jalur kesenian danpendidikan semuanya merupakan pendukung cepatnya proses masuk danberkembangnya Islam di Indonesia” (Rofi. 2016: 2).

Salah satu saluran penyebaran adalah pendidikan dimana, dari sisi kesejarahanya,

Islam memiliki dua sistem pendidikan yaitu sistem pendidikan tradisional dan

sistem pendidikan moderan. Dalam sistem pendidikan tradisional pesantren

merupakan ciri khasnya sementara dalam sistem pendidikan moderan Madrasah

merupakan penannda ke moderanan dalam pendidikan Islam.

Sistem pendidikan pada masa tersebut pun sama dengan sistem pendidikan di

India dimana sistem Guru-kaula. Sistem Guru-kaula ini sama dengan sistem

Page 18: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

2

pendidikan asrama, para murid pada masa tersebut berdiam diri ditempat guru dan

istri guru disamakan dengan ibu.

Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua, pesantren sendiri

mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren

kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem

pendidikan sehingga pesantren tersebut dianggap spekulatif dan diragukan.

Sehingga pesantren sendiri baru bisa terdekteksi bukti peninggalanya sejak abad

ke-18. “Pesantren tertua yang diketahui tahun berdirinya adalah pesantren

Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Sultan Paku

Buwono II pada tahun 1742 sebagi tanda terimakasih kepada Kyai Hasan Basari.

Paku Buwono II juga membangun asrama dan masjid untuk santri”

(Poesponegoro. 2008:193).

Sistem pengajaran pada masa tersebut mengunakan sistem Sorogan dan

Bandongan atau weton. Perlahan namun pasti terjadi perubahan dalam lembaga

maupun sistem pendidikan Islam di Indonesia sistem yang awalnya hanya sistem

sederhana dengan arahan ke Hindu-Budha berubah seiring perubahan-perubahan

yang terjadi dalam pendidikan Islam di Timur-tengah dan Mesir. “Perubahan

sistem dan lembaga tersebut berubah kedalam arahan Madrasah. Dalam catatan

sejarah Madrasah tertua tercatat di Sumatra Barat didirikan oleh Syekh Abdullah

Ahmad tahun 1909 dengan nama Madrasah Adabiah” ( Djumhur, 1976:159-160).

Islam nusantara sempat mengalami kesulitan dalam berkembang takkala Belanda

datang kenusantara, Belanda datang dengan misi 3 G yaitu Gold, glory dan gosper

Belanda yang datang dengan tujuan salah satunya penyebaran agama Kristiani.“

Page 19: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

3

Sejauh Islam dianggap anti colonial, kaum priyayi lebih mengembangkan agama

yang bersifat kejawen dari pada memilih menjadi santri. Ketakutan Belanda

terhadap orang-orang yang bersifat condong ke Islam mempengaruhi struktur dan

kepegawai masyarakat pribumi” (Departemen pendidkan dan kebudayaan,

1993;69).

Belanda yang mempersulit ruang gerak Islampun menimbulkan banyak

pertentangan diberbagai kalangan terlebih Belanda pun berusaha memperslit rung

lingkup pendidikan Islam. Pada masa tersebut Belanda berusaha dengan sekuat

tenaga memasukan unsure-unsur kebaratan kedalam kehidupan masyarakat

Indonesia terutama kepada kaum terpelajar. Meskipun demikian beberapa wilayah

di Jawa justru terlebih dahulu mengenal sistem pendidikan dengan tata cara sistem

kerajaan salah satunya Yogyakarta.

Yogyakarta Propinsi dengan sejarah panjang dan pendidikan yang mempuni

menujukan bahwa sejarah propinsi tersebut tidaklah sederhana. Ciri khas dari

propinsi Daerah istimewa Yogyakarka adalah pendidikan . Sejarah mencatat sejak

lama pendidikan merupakan pionir dari proinsi tersebut. “Setelah kraton (istana

raja) Yogyakarta didirikan dengan lengkap yaitu Pada Tahun Jawa 1682 atau

1757 M. Sejak itulah didalam istana (kraton) Yogyakarta berdiri sebuah bangunan

sekolah yang dinamakan sekolah Tamanan” (Anshoriy Ch. 2010: 26).

Namun, sekolah tersebut hanya membahas mengenai tata cara dalam

penembangan lagu jawa, sejarah keraton , kesustraan Jawa, tata negara, Undang-

Undang sepuluh, dan Hukum. Belum membahas mengenai Islam dalam lingkup

Page 20: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

4

pendidikan dan ilmu pengetahuan umum sehingga sekolah tersebut pun hanya

berlaku bagi kaum bangsawan keraton Yogyakarta saja.

Pendidikan Islam seperti pada umumnya di daerah lain baru dimulai di

Yogyakarta pada abad akhir abad ke 19 dan awal abad ke-20 dimana ketika

pendidikan bersifat tradisional dengan rujukan utama Pesantren mulai terdekteksi

keberadaanya di Yogyakarta.

Dimulai dengan K.H Ahmad Dahlan membentuk sebuah surau di tahun 1899 di

Kauman Yogyakarta namun, sayangnya surau tersebut dianggap mengalami

penyimpangan hingga, suarau tersebut dirubuhkan. Meskipun sebenarnya arah

kiblat suarau K.H Aahmad Dahlan itu benar dan sesuai dengan ilmu Falaq yang

didapakanya.

“Pendidikan pesantrean tertua ditemuakan di Yogyakarta telah ada sejaktahun 1910. Pondok pesantren Al-Munawwir didirikan oleh KH.M.Moenawwir, pada tanggal 15 November 1910 M. Pondok pesantren Al-Munawwir terletak di dusun Panggungharjo, kecamatan Sewon, KabupatenBantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” (Mutaalimah. 2003: 4).

Berdasarkan uraian waktu maka inilah sarana pendidikan islam tertua di

Yogyakarta. Dimana pendidikan kala itu masih tradisional dan hanya

memprioritaskan pembelajaran pendidikan Al-Quran dan pengajaran Al-Quran,

sedangkan kitab kuning sebagai penyempura pembelajaran Al-Quran.

Setelah bertahun-tahun dalam kondisi keterpurukan akhirnya seorang tokoh

Belanda Van Deventer meminta Belanda mengemukan rasa balas budi mereka

terhadap Indonesia dengan mencetuskan Politik Etis yang dilakukan tahun 1898

“Dibawah Politik Etis, Educatie (pendidikan), Erigatie(irigasi), dan

Imigratie(imigrasi) dari ketiga program tersebut pendidikan dianggap sebagai hal

Page 21: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

5

yang paling esensial. Datangnya era Etis ini Juga membuka era baru perlakuanya

terhadap Islam” (Latif. 2005: 81).

Berkat politik etis tersebut kondisi masyarakat di Jawa mulai mengenal

pendidikan, kaum-kaum terpelajar tersebut mengembangkan perkumpulan dan

hasilnya adalah berdirinya Budi Utomo sebagai kebangkitan nasional bangsa

Indonesia berkat kekuatanya dalam pelawan terhadap penjajahan, berdirilah

beberapa cabang Budi Utomo diseluruh nusantara salah satunya berdiri di

Yogyakarta. Dari Budi Utomolah timbul sosok seorang Ahmad Dahlan seorang

pengajar yang memperjuangkan pembentukan sekolah Islam baru di Yogyakarta.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai kondisi masyarakat Islam Yogyakarta

kala itu serta latar belakang yang mempengaruhi peran yang dilakukan oleh K.H.

Ahmad Dahlan peneliti tertarik menulis skripsi dengan judul “Peran K.H Ahmad

Dahlan Dalam Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun

1911-1922”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah pada penelitian ini

adalah:

1. Peran Normatif K.H Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Sekolah

Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun 1911-1922.

2. Peran Ideal K.H Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Sekolah

Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun 1911-1922.

Page 22: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

6

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar pembahasan penelitian tidak terlalu

luas kemudian peneliti membatasi masalah pada:

“Peran Normatif K.H Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Sekolah

Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun 1911-1922” .

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: “Apa sajakah peran normatif yang dilakukan K.H Ahmad Dahlan dalam

Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun 1911-1922?

1.5 . Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa sajakah Peran normatif yang

dilakukan K.H Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di

Yogyakarta Tahun 1911-1922.

1.6 . Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapakan memberikan manfaat kepada peneliti maupun pada

pihak-pihak yang membutuhkan dengan bertambahnya wawasan ilmu

pengetahuan mengenai bagaimanakah Peran normatif yang dilakukan K.H

Ahmad Dahlan dalam Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di Yogyakarta

Tahun 1911-1922

Page 23: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

7

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah K.H Ahmad Dahlan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Peran K.H Ahmad Dahlan dalam

Pembentukan Sekolah Muhammadiyah Di Yogyakarta Tahun 1911-1922.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah perpustakaan Unila dan

perpustakaan daerah Lampung.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini adalah tahun 2016-2017

5. Kosentrasi Ilmu

Kosentrasi Ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Sejarah.

Page 24: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

REFERENSI

Ahmad, Rofi. 2016. Jejak-Jejak Islam. Jakarta: Bunyan. Hal: 2.

Marwati Poeponegoro, Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka. Hal : 193.

Djumhur. 1976. Sejarah Pendidikan Indonesia. Bandung : CV. Ilmu Bandung Hal: 159- 160.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Sejarah Daerah IstimewaYogyakarta. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hal: 69.

Ansoriy Cn, HM. Nasruddin. 2010. Matahari Pembaharuan. Yogyakarta : JBPublisher. Hal : 26.

Mutaalimah. 2003. Perkembangan pesantren Krapyak. Yogyakarta: UIN SunanKalijaga Yogyakarta. Hal : 4.

Yudi, Latief. 2005. Muslim Intelegensi dan Kekuasaan ( The Muslim intelegensiand power in the 20th Century Indonesia). Bandung : Mizan. Hal: 81.

Page 25: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Peran

Makna peran yang dijelaskan dalam Status, Kedudukan dan Peran dalam

masyarakat, dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan

histories. Menurut penjelasan histories, konsep peran semula dipinjam dari

kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup

subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter

yang disandang atau dibawakan oleh seorang actor dalam sebuah pentas dengan

lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu

sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan

tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya

tersebut. (Djamarah. 1997: 31).

Menurut Bruce J. Cohen dalam bukunya sosiologi suatu pengantar peran

dibedakan menjadi dua kategori, pertama peran nyata (enacted role) atau peran

normatif yaitu keadaan sesungguhnya dari seseorang dalam menjalankan peranan

tertentu. Kedua adalah peran yang dianjurkan (prescribe role) atau peran ideal

Page 26: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

9

yaitu peran yang diharapkan oleh masyarakat agar menggunakan cara-cara yang

sesuai dengan yang mereka harapkan (Cohen. 1992: 80).

Dalam penelitian ini konsep peran merujuk kepada peran tokoh agama sekaligus

pendidik dalam melakukan modernisasi pendidikan agama secara nyata dimana

K.H Ahmad Dahlan menjalankan peranya sebagi seorang pendidik dan juga

seorang ahli agama secara bersamaan. Dalam sistem keagamaan peran tokoh

agama sering lebih luas dan tidak mencakup peribadatan, pengkajian kitab tetapi

juga pencatatan pengambangan dan pemeliharaan sesuatu yang bernilai baik milik

pribadi ataupun milik negara untuk ditempatkan bagi kebutuhan keagamaan apa

bila dikaitan dengan konsep peran normatif tokoh agama dan pendidik ini adalah

bagaimana sikap atau perilaku K.H Ahmad dahlan dalam melaksanakan tugas

sesuai keadaan nyatanya kondisi pendidikan saat itu di Yogyakarta.

2.1.2 Konsep Pembentukan Sekolah Muhammadiyah

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747) kata pembentukan

mempunya arti sebagai proses, cara atau pembuatan bentuk sesuatu.

Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar serta tempat untuk

memberi dan menerima pelajaran ( Daryanto. 1997: 544). Sedangkan menurut

Wayne dalam buku Soebagio Admodiwiro sekolah adalah sistem interaksi sosial

atau organisasi keseluruhan terdiri atas interaksi peribadi terkait bersama dalam

suatu hubungan organik (2000 :37)

Page 27: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

10

Muhammadiyah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu Muhammad yang

mengarah kepada nabi Muhammad SAW. Kemudian ditambah ya yang

dinishabkan yang artinya mensejeniskan. Muhammadiyah berarti pengikut nabi

Muhammad ( Suara Muhammadiyah. 2015. 2)

Berdasarkan beberapa teori di atas maka dapat disimpulkan pengerian dari

pembentukan sekolah Muhammadiyah adalah proses dari pembuatan lembaga

atau organisasi untuk belajar mengajar serta tempat untuk memberi dan menerima

pelajaran yang berlandaskan dengan Muhammad SAW dan para anggotanya

merupakan pengikut Nabi Muhammad SAW.

2.2. Kerangka Pikir

K.H Ahmad Dahlan merupakan seorang sosok pendidik sekaligus seorang pionir

dari sebuah proses pembentukan sekolah Muhamamdiyah . Cara pandangnya

dalam melaksanakan pendidikan dimulai dari organisasi Budi Utomo dimana ia

mulai tertarik untuk melaksanakan pembelajaran yang berbeda. Di organisasi

inilah ia mulai melaksanakan peran normatifnya sehingga dapat dikatakan K.H

Ahmad Dahlan melakukan perubahan sesuai dengan dalam melakukan tuntunan

Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan, di Yogyakarta secara total dengan

kesunguhan dalam melaksanakanya. Sekolah yang awalnya hanya merupakan

pesantren diubah menjadi madrasah dengan tujuan yang berdasarkan Islam dan

kurikulum yang memadukan islam dan sekolah barat berbeda dengan sekolah

barat dan pesantren pada umumnya.

Page 28: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

11

2.3. Paradigma

Keterangan :

X : Peran K.H Ahmad Dahlan

Y : Pembentukan Sekolah Muhammadiyah

: Garis Hasil

X Y

Page 29: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

REFERENSI

Syaiful Djamarah, Bahri. 1997. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Hal : 31.

Cohen. J, Bruce. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 80.

Depdikbud. 1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. Hal :747

Daryanto. 1997.Media Pembelajaran. Yogyakarta :Gava Media. Hal : 544.

Admodiwiro, Soebagio. 2000. Managemant Pendidikan . Jakarta: PT.Airdadizya.Hal. 37.

Suara Muahmmadiyah. 2015. Definisi Muhammadiyah. Yogyakarta: SuaraMuahmmadiyah. Hal 2.

Page 30: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu. Di dalam sebuah penelitian, metode merupakan faktor

penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu

penelitian sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian historis.

Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah denganmenggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untukmemahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa laluterlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memehami kejadianatau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapatdipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akandatang (Nawawi,. 2001: 79).

Tujuan dari Penelitian Historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau

secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, memverifikasikan,

mensistesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan

yang kuat. “dalam penelitian historis” tergantung kepada dua macam data, yaitu

data skunder dan data primer. Data primer dari sumber primer, yaitu peneliti

secara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang

dituliskan. Dapat disimpulkan bahwa setiap penelitian, harus dilihat sifat-sifat

Page 31: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

13

penelitian yang dipakai. Dengan demikian sifat Penelitian Historis adalah sifat

data yang ditentukan oleh sumber yang diperoleh seperti data primer dan data

sekunder.

3.2 Langkah-langkah Penelitian Historis.

Langkah-langkah penelitian historis dapat dikatakan merupakan tahapan-tahapan

dalam melakukan penelitian guna mempermudah penulisan historis.

Menurut Nugroho Notosusanto, langkah - langkah dalam penelitian historismeliputi :

1. Heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber data2. Kritik yaitu menyelidiki keaslian dan kesahihan sumber-sumber data

yang di dapat,3. Interpretasi yaitu merangkai berbagai sumber-sumber data yang telah

di kritik menjadi satu kesatuan yang mampu menerangkan objekpenelitian

4. Historiografi yaitu tahap penulisan hasil penelitian (Notosusanto,1948:11).

1. Heuristik dilakukan untuk mencari dan menemukan menemukan sumber

data, yang ada sumber sejarah yang akan memberikan keyakinan dan

kebenaran akan gejara peristiwa sejarah, sehingga dapat menghilangkan

keraguan atau perselisihan pada penilaian kebenaran akan suatu peristiwa.

Sehubungan dengan penyusunan karya ilmiah ini penulis mencari sumber

data dari buku-buku literatur dan dokumen-dokumen terkait dengan judul

yang akan diajukan. Pencarian sumber-sumber tersebut dilakukan dengan

mendatangi perpustakaan Universitas Lampung dan perpustakaan daerah

Propinsi Lampung terlebih dahulu.

Page 32: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

14

2. Kritik, setelah sumber data-data telah ditemukan dilakukan kritik

pengujian dengan menggunakan kritik yaitu kritik ekstern dan intern.

Kritik ekstern ini menyangkut bahasa dokumen-dokumennya, biografi

maupun kalau ada dokumen misalnya, diteliti apakah dokumen itu

memang yang kita kehendaki, apakah palsu atau asli. Menilai isinya itu

dilakukan dengan kritik intern untuk memastikan apakah hasil dari data-

data tersebur dapat digunakan. Dalam tindakan ini penulis melakukan

kritik terhadap dokumen, biografi maupaun sumber lainya guna

memastikan keaslian dari data-data yang berkaitan dengan K.H Ahmad

Dahlan.

3. Interpretasi setelah penulis melakukan langkah ke dua, yaitu kritik

terhadap sumber data, kemudian terkumpul fakta-fakta, maka langkah

berikutnya adalah langkah interpretasi atau penafsiran fakta-fakta sejarah.

Dalam menginterpretasikan fakta sejarah dalam rangkaian suatu kesatuan

yang harmonis dapat dipercaya dan masuk akal.

4. Historiografi, sebagai langkah terakhir dalam penggunaan metode historis

adalah historiogarafi, yang dimaksudkan disini penulisan serangkaian

fakta-fakta yang berhubungan dengan Peran K.H Ahmad Dahlan dalam

Pembentukan Sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta Tahun 1911-1922.

(Kartono, 1986 ; 225).

Page 33: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

15

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Variable

3.3.1. Variable Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan konsep dari gejala yang bervariasi yaitu objek

penelitian. Menurut Hadari Nawawi, variabel adalah himpunan sejumlah gejala

yang memiliki beberapa aspek atau unsur di dalamnya yang dapat bersumber dari

kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan berpengaruh pada

objek penelitian ( Nawawi. 1996. 55).

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa variabel adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan obyek yang menjadi bahan penelitian. Dalam

penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus

penelitian pada apa saja Peran K.H Ahmad Dahlan dalam modernisasi penidikan

Islam di Yogyakarta.

3.3.2 Definisi Operasional Variable

Menurut Sumadi Suryabrata, definisi opersional variabel adalah definisi yang

didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan, dapat diamati dan diobservasi

(Suryabrata. 1983 : 83). Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi definisi

Operasional Variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel atau memberi petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun. 1991 : 46).

Dengan demikian maka definisi operasional variabel adalah suatu petunjuk yang

memberitahukan cara mengukur suatu variabel dengan cara memberikan arti atau

Page 34: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

16

menspesifikasikan kegiatan agar mudah diteliti. Definisi operasional variabel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Peran

Peran dibedakan menjadi dua kategori, pertama peran nyata (enacted role)

atau peran normatif yaitu keadaan sesungguhnya dari seseorang dalam

menjalankan peranan tertentu. Kedua adalah peran yang dianjurkan

(prescribe role) atau peran ideal yaitu peran yang diharapkan oleh

masyarakat agar menggunakan cara-cara yang sesuai dengan yang mereka

harapkan (Cohen. 1992: 80). Peran yang dilakukan oleh K.H Ahamd

Dahlan disini merupakan peran nyata atau normatif beliau dalam

melakukan pembentukan sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta.

B. Pembentukan Sekolah Muhammadiyah

pembentukan sekolah Muhammadiyah adalah proses dari pembuatan

lembaga atau organisasi untuk belajar mengajar serta tempat untuk

memberi dan menerima pelajaran yang berlandaskan dengan Muhammad

SAW dan para anggotanya merupakan pengikut Nabi Muhammad SAW.

Dalam kaitanya dengan K.H Ahmad Dahlan dalam pembentukan sekolah

Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 1911-1922 merupakan hasil buat

pikirnya akan perkembangan pendidikan islam di Yogyakarta guna

menjadikan umat Islam berjalan sesuai tuntunan Al-Quran dan sunah.

Page 35: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

17

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan sumber guna memperkaya data. Selain itu hasil dan kesimpulan

yang akan menjadi rancu apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar.

Untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan masalah yang akan di

bahas maka penulis menggunakan tambahan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

3.4.1 Teknik Kepustakaan

Untuk menambah wawasan dalam mencari dan menambahkan sumber diperlukan

metode tambahan dalam mencari data sehingga, diperlukankanlah teknik

tambahan yaitu teknik kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Selain itu seorang peneliti dapat

memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya

dengan penelitiannya. dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan

pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang

peneliti menetapkan topic penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan

kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam

pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari

kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh

dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-

sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dan lain-lain).

Page 36: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

18

3.4.2 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan cara meng-

umpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang mengetahui tentang

narasumber, misal LSM. “Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:231)

yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.

Meleong (dalam Herdiansyah, 2010: 143) mengemukakan dua bentuk dokumen

yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:

1. Dokumen harian

Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis

tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Tujuan dari dokumentasi ini

adalah untuk memperoleh sudut pandang orisinal dari kejadian situai nyata.

Terdapat tiga dokumentasi pribadi yang umum digunakan, yaitu:

a.Catatan harian (diary)

Diary berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga unsur perasaan.

b. Surat Pribadi

Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan obrolan dapat dijadikan sebagai

materi dalam analisis dokumen dengan syarat, peneliti mendapat izin dari orang

yang bersangkutan.

c.Autobiografi

Page 37: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

19

Autobiografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas gabungan tiga kata,

yaitu auto (sendiri), bios (hidup), dan grapein (menulis). Didefinisikan

autobiografi adalah tulisan atau pernyataan mengalami pengalaman hidup.

2. Dokumen Resmi

Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambar mengenai aktivitas,

keterlibatan individu pada suatu komnitas tertentu dalam setting social.Menurut

Meleong dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen

internal, yaitu dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan

suatu lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan

pimpinan, dan lain sebagainya.

Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan informasi yang

dihasilkan oleh suatu lembaga social, seperti majalah, koran, bulletin, surat

pernyataan, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa seorang peneliti dalam mengumpulkan data

tidak hanya terbatas pada literatur tetapi juga melalui tetapi juga melalui

pembuktian atau m cari data lain yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasati, notulen rapat, lengger, agenda, gambar arkeologi dan lain

sebagainya.

Page 38: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

20

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriktif kualitatif. Definisi kualitatif adalah data yang berupa informasi, uraian

dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk

mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga

memperoleh gambaran baru atau memuatkan suatu gambaran yang sudah ada dan

sebaliknya (Subagyo. 2006 : 106).

Dimana teknik analisis dalam penelitian ini merupakan bahan utama penelitian-

penelitian ilmu-ilmu sosial

yang berupa fenomena-fenomena dan kasus-kasus dalam bentuk laporan dan

karangan sejarawan, sehingga memerlukan pemikiran yang teliti dalam

menyelesaikan masalah penelitian dan mendapatkan kesimpulan.

Model ini ada 4 komponen analisis yaitu: pengumpulan data, Klarifikasi data,

pengolongan data, dan penyimpulan data. Langkah-langkah analisis data yang

harus ditempuh adalah:

1. Penyusunan data

Pemyusunan data dilakukan untuk mempermudah penelitian terhadap

semua data yang dibutuhkan. Selanjutnya dilakukan seleksi data atas yang

diperoleh dan menyusunya.

Page 39: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

21

2. Klarifikasi data

Klarifikasi ini merupakan usaha mengolongkan data berdasarkan kategori

tertentu. Pengolongan ini disesuaikan berdasrkan sub-sub permasalahan

berdasarkan analisis data yang terkaandung dalam permasalahan ini.

3. Pengolongan data

Setelah data diperoleh kemudian diselesi dengan mengunakan teknik

analisis kualitatif. Mengolongkan data berarti menyaring data dan

mengatur data yang masuk. Di maksudkan semua riset akan dilanjutkan ke

taraf interfensi maka penganalisaan, penginterpretasian dan penaarikan

kesimpulan harus melewati tahap pengelolahan data.

4. Penyimpulan data

Sebagai langkah akhir dalam penelitian adalah suatu kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk laporan. (Ali, 1998:152).

Page 40: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

REFERENSI

Hadari, Nawawi,. 2001. Metodelogi Penelitian Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada.Hal : 79.

Nugroho, Notosusanto. 1948. Masalah Penelitian Sejarah Kontenforer. YayasanPenerit UI. Hal 11.

Kartini, Kartono. 1986. Psikologi Abnormal. Bandun: Mandan Maju. Hal : 225.

Hadari, Nawawi. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gajah Mada. Hal : 55.

Sumadi, Suryabrata. 1983. Metodelogi Penelitian. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada. Hal : 83.

Masri, Singarimbun. 1995. Metodelogi Penelitian Surve. Jakarta : LP3S. Hal : 46.

Cohen. J, Bruce. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 80.

Yusran, Asmuni. 1996. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan PembaharuanDunia Islam. Jakarta : Raja Grafindo. Hal : 1.

Zakiah, Daradjat. 1978. Islam dan peranan Problem Remaja Di Indonesia.Jakarta: Bulan Bintang. Hal : 87.

Suharsimi, Arikanto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.

Haris, Herdiansyah. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta : SalembaHumanika. Hal : 143.

Joko, Subagyo. Metodelogi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta : RinekaCipta. Hal : 152.

Muhammad, Ali. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Angkasa. Hal :152.

Page 41: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa,

peran normative K.H Ahmad Dahlan dalam pembentukan sekolah

Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 1911-1922 dialah sebagai berikut:

1. Membentuk lembaga sekolah Muhammadiyah yang pada mulanya

lembaga pendidikan Islam di Yogyakarta merupakan Pesantren yang

muncul sejak abad 11-12 dan menyerupai lembaga pendidikan di

Timur-Tengah. Hingga akhirnya K.H Ahmad Dahlan membentuk

lembaga Sekolah Muhammadiyah yang mengunkan sistem Klasikal

dan menempati sebuah ruangan, kursi dan meja serta alat bantu

pendukung lainnya selayaknya kelas pada sekolah umum. Setelah 22

tahun wafatnya K.H Ahmad Dahlan tepatnya 22 Desember 1945

akhirnya Madrasah serupa sekolah K.H Ahmad Dahlan dimasukan

kedalam lembaga resmi sekolah di Indonesia .

2. K.H Ahmad Dahlan membentuk tujuan sekolah Muhammadiyah yang

pada awanya tidak tertulis dan belum memiliki bukti otentik untuk

sebuah sekolah yang memiliki tujuan sebagai sasaran dalam

Page 42: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

63

pembelajaran di sekolah Muhammadiyah sejak awal tujuan memang

mengarah kepada kepentingan agama Islam tujuan sejak di bentuk

tahun 1911 dan akhirnya teracatat secara resmi paska mengalami

perubahan pada tahun 1912 dan tujuan sekolah Madrasah sejenis

Muhammadiyah akhirnya disamakan sejak tahun 1987 .

3. K.H ahmad Dahlan memodernisasikan Kurikulum. Kurikulum yang

terdapat di pesantren pada awalnya hanya memandang pada aspek trio

komponen yaitu imam, islam dan ihsan berbeda dengan yang

dilakukan oleh K.H Ahmad Dahlan yang mengubah kurikulum

berdasarkan perkembangan zaman dimana mengabungkan kurikulum

Guberman dan kurikulum pesantren hingga menghasilakn Ismuba.

Sistem pendidikan islam yang ada pada masa ini merupakan hasil dari

percontohan sekolah Muhammadiyah yang dibentuk oleh K.H Ahmad

Dahlan. Pada tahun 1973 pendidikan keagamaan resmi masuk

kesekolah umum.

Berdasarkan perjuangannya, atas jasanya terhadap bangsa ini dalam

perkembangan pendidikan maka menteri pendidikan pengetahuan dan kebudayaan

mengirim surat dengan No. 56693/S pada 8 september 1961 kepada Presiden

Republik Indonesia supaya K.H Ahamd Dahlan diangkat menjadi Pahlawan

Nasional. Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Kesejahteraan Sosial dan Menteri

Pertama. Tiga bulan kemudian Presiden Republik Indonesia dengan surat

keputusan No.567 tahun 1961, bertepatan 27 Desember 1961, menetapkan K.H

Ahmad Dahlan sebagai pahlawan Nasional

Page 43: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

64

5.2. SARAN

Sejarah merupakan cerminan masa lalu yang menjadikan Indonesia sebagai

negara yang mampu mengahrgai jasa-jasa pahlawanya memberikan pelajaran

tersendiri untuk bangsa Indonesia. Kebodohan akan keterbelakangan pendidikan

mengajarkan kita untuk menjadi sebuah bangsa yang mampu memperjuangkan

pendidikan untuk semua kaum baik kaum pria maupun kaum wanita. Belajar dari

K.H Ahmad Dahlan yang melakuakn pengembangan pendidikan bukan hanya

kepada pria namun juga kepada wanita ia tidak mengenal gender, suku bahkan

agama, K.H Ahmad Dahlan menjadi contoh bagaimana ia memandang semua

umat sama tampa pembeda.

Hingga akhir hayatnya K.H Ahmad Dahlan masih mementingkan pendidikan

untuk semua kaum bahkan dia menjadikan Muhamamdiyah sebagi wasiat

terakhirnya.

Oleh sebab itu, penulis memberikan saran antara lain:

1. Untuk seluruh generasi penerus bangsa Indonesia, baik kaum muda

maupun kaum tua untuk terus menghargai sejarah perjuangan bangsanya.

Dengan terus mengisi kemerderdekaan bangsa ini dengan penuh tanggung

jawab sebagai warga negara yang tunduk pada UUD dan Pancasila.

2. Menjalankan dan mengamalkan isi pancasila dalam kehidupan sehari hari

3. Mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada umumnya dan

sejarah daerah masing-masing khususnya karena tidak akan ada persatuan

di Indonesia tanpa adanya perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh

tiap-tiap daerah

Page 44: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

65

4. Menghargai jasa para pahlawan dan pejuang yang telah mempertaruhkan

hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia

5. Hendaknya tiap-tiap individu yang mempelajari sejarah bangsa baik

sejarah nasional ataupun lokal mampu mengambil dan mengaplikasikan

nilai nilai perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Meperjuangkan pendidikan untuk semua pihak.

7. Membangun toleransi antar umat beragama serta menyamaratakan semua

umat tampa membedakan suku, jender, sosial bahkan latar belakang untuk

melakuakn sebuah hubungan yang baik.

.

Page 45: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

Daftar Pustaka

Adi, Nugroho. 2010. K. H Ahmad Dahlan : Biografi Singkat 1869-1923. Yogyakarta : GarasiHouse of Book. Hal : 21.

Ali, Muhammad. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Angkasa.

Anshoriy, HM. Nasruddin. Ch. 2008. Matahari Perbaharuan.Yogyakarta: Jogja Bangkit

publisher.

Amir, Hamza Wirzokusanto. 1968. Pembaharuan Dan Pengajaran Pendidikan Islam. Malang.Ken Mutia

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pres.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakrta: Rineka Cipta.

Asmuni,Yusran. 1996. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan Dunia Islam

(Dirasah Islam). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Cohen, Bruje J. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Departemen pendidkan dan kebudayaan. 1993. Sejarah Sosial. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jakarta; Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Djamarah, Syiful Bahri. 1997. Srategi Belajar Mengajar. Jakarta.PT : Rineka Cipta..

Drajat, Zakiyah. 1978. Membina Nilai-nilai Moral. Jakarta: Bulan Bintang.

Djoened, Marwati Poeponegoro. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal :193.

Djumhur, 1976. Sejarah Pendidikan. Bandug: CV. Ilmu Bandung.

Page 46: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

Kutoyo, Sutrisno. 1998: Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Perserikatan Muhammadiyah. Jakarta:

Balai Pustaka.

Mulkhan, Abdul Munir. 1990. K.H Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah. Jakarta: IKAPI.

. 2010. Kiyai Ahmad Dahlan : Jejak Pembaharuan Sosial dan Kemanusiaan : KadoSatu Abad Muhammadiyah. Jakarta : Gudang Press.

. 1990. Pemikiran K.H Ahmad Dahlan Dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jakarta :Bumi Ngkasa.

Miles dan Huberman. 1992. Anaisis Data Kulaitatif. Jakarta:UI Press..

Moleong. 2000. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja.

Muhammadiyah, PP. 1986. Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah. Yogyakarta :

Muhammadiyah.

Nasir, Bactiar. 2012. Anda Bertanya kami Menjawab. Jakarta: Gema Insani Press.

Nashir, Haedar. 2016. Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAngkasa.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Notosusanto, Nugroho . 1948 : Norma-norma Dalam Pemikiran dan Penulisan Sejarah. Jakarta:

Departeman Pertahanan dan Keamanan.

Ruswan Toyib. 1999. Pemikiran Pendidikan Islam. Semarang: Iain Wali Songo Semarang.

Rofi,Sopiyan. 2016. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: DEEPUBLISH.

Singarimbun, Merode Penelitian. 1991. Yogyakarta :LP3S

Syukur ,Djunaidi dalam skipsi Mutaalimah. 2003. Hal.Sejarah perkembangan PP Al-Munawir.

PP. Krapyak Yogyakarta.Yogyakarta: Pengurus Pusat PP Krapyak Yogyakarta.

Page 47: PERAN K.H AHMAD DAHLAN DALAM …mulai berkembang sejak masuknya Islam ke nusantara namun demikian pesantren kala itu masih banyak yang belum mampu bertahan dan belum jelas sistem ...digilib.unila.ac.id/26449/20/SKRIPSI

Soekanto, Soejono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pres..

Subagyo, Joko. 2006. Metodelogi Penelitian Dalam Teori dan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono . 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaifuallah. 1997. Gerakan Politik Muhammadiyah dalam Masyumi. Jakarta : Pustaka Utama

Pius A. Purtanto. 1994. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arkola.

Pradjokusumo, H.N. 1987. Muhammadiyaah Pendidikan Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta:

A.B.N Jakarta

Yudi Latif. 2005. Muslim Intelegent dan Kuasa. Bandung: Nizam.