92
RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q DENGAN PANTUN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i) Oleh Sendi Ramadhan NIM: 1111051000058 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436

RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q

DENGAN PANTUN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i)

Oleh

Sendi Ramadhan

NIM: 1111051000058

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436

Page 2: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …
Page 3: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …
Page 4: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Sepetember 2015

Sendi Ramadhan

Page 5: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

ii

ABSTRAK

Nama: Sendi Ramadhan

Judul: Retorika Dakwah Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q Menggunakan Pantun

Dakwah adalah suatu kegiatan untuk mengajak manusia berbuat kebaikan sesuai

perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Berdakwah merupakan aktifitas lisan

maupun tulisan yang dilakukan oleh umat Islam untuk menyebarkan ajaran islam. Karena

sangat penting kegiatan dakwah dilakukan maka dakwah harus dijalankan dengan baik dan

tepat sasaran. Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan oleh seorang da’i agar

penyampaian dakwah kepada mad’u dapat sampai dengan baik. Maka dengan ilmu retorika

dakwah akan bisa mengajak umat dalam kebaikan. Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q dikenal

sebagai ustad pantun sebab disetiap beliau berdakwah selalu memakai pantun. Itu yang

membuat para mad’u dapat menyerap isi pesan dakwah beliau dengan baik. Sehingga saya

tertarik untuk meneliti Retorika Dakwah Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q karena beliau

adalah seorang mubaligh unik yang dapat menjadikan humor dakwahnya dengan pantun

menjadi ciri khasnya.

Dari uraian di atas, maka pertanyaannya adalah bagaimana konsep retorika dakwah

Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q? dan bagaimana penerapan retorika dakwah Ustad K.H

Taufiqurrahman S.Q?

Untuk melakukan penelitian ini agar memperoleh hasil yang objektif, maka penulis

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.

Dengan menggunakan metodelogi deskriptif analisis bahwa data yang dikumpulkan

berupa kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dan yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara dengan narasumber dan dokumentasi yang akan menafsirkan penulis.

Setelah mewawancarai Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, beliau mengatakan retorika

suatu cara atau kunci untuk bagaimana seseorang dapat menyampaikan dakwahnya itu hingga

sampai kepada mad’u. Sementara dakwah menurut Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q secara

garis besarnya ialah mengajak manusia kebada amar ma’ruf nahi mungkar, menjalankan

kebaikan dan menjauhi segala laranganNya.

Dalam penerapan retorika pada dakwahnya beliau selalu melihat masalah-masalah

atau momen-momen serta isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat agar sesuai kondisi

masyarakat saat ini. Retorika dakwah beliau mencerminkan kreatifitas yang tinggi karena

beliau memiliki pandangan lain terhadap arti humor. Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q

menggunakan pantun beliau sebagai humornya dalam berdakwah, sehingga memiliki ciri

khas tersendiri dalam dakwahnya. Namun dengan menggunakan humor yang masih dalam

kaidah-kaidah islam. Beliau pun berusaha mencari ranah dakwah yang lebih luas lagi

terutama berdakwah dalam ranah stand up comedy, yaitu comedy cerdas yang dibawakan

oleh 1 orang dengan memiliki teknik-teknik tersendiri. Retorika dakwah beliau dalam stand

up comedy tetap berlandaskan mengaji dalam comedy, dengan presentasi mengaji 70 persen

dan pantun comedy sebesar 30 persen. Sehingga beliau tetap bisa menjadikan dakwahnya

dapat disampaikan kepada semua kalangan namun tidak memiliki kesan membosankan.

Page 6: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan rahmat, serta atas segala

kemurahan, cinta dan kasih sayangNya skripsi ini yang berjudul “Retorika Ustad K.H

Taufiqurrahman, S.Q dengan Menggunakan Pantun” dapat penulis selesaikan. Shalawat

serta salam senantiasa selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana. Dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta Dr. Suparto, M.Ed selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam serta

Ibu Fita Faturokhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Dosen Pembimbing, Ibu Kalsum Minangsih, MA terima kasih banyak karena

telah sabar dalam membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang pernah

mengajar dan membagikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu

yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat nantinya.

Page 7: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

iv

5. Bapak dan Ibu, Herian Syech dan Suhaidah Toni yang selalu mecurahkan rasa

cinta, kasih sayang, doa, dan semangat yang diberikan tidak pernah putus,

hingga saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Serta kakak dan adikku tercinta, Foppy Wulan Sari, Filly Muharani dan Fanser

Fazarizki yang telah memberikan perhatian dan semangat kepada penulis.

7. Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q yang telah mengizinkan retorika beliau untuk

diteliti penulis, serta banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data

penting yang dibutuhkan dalam skripsi ini. Terima kasih banyak atas ilmu dan

masukan yang sangat bermanfaat seputar retorika kepada penulis.

8. Sahabat KPI B 2011 yang selalu kompak, selalu menyemangati dan banyak

membantu penulis semasa perkuliahan, Tomi, Ismo, Ipung, Ricky, Acon, Nana,

Malik, Almu, Ilham, Fazrul, Wahyu, Dahlan, Pandu, Ome, Abu, Fuad,

Fansuri, Ahmadi, Ferdi, Wulan, Gian, Umi, Ayu, Indi, Nita, Umamah, Wina,

Nofia, Icha, Radif, Dewi, Esha

9. Teman-teman KKN HARMONI Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg,

Kabupaten Bogor.

10. Keluarga besar Teater Syahid.

11. Berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulis skripsi ini dalam bentuk

apapun untuk penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Jakarta, 27 September 2015

Sendi Ramadhan

Page 8: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 4

C. Tujuan Masalah ............................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5

E. Metodelogi Penelitian...................................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS RETORIKA DAN DAKWAH

A. Ruang Lingkup Retorika ................................................................................. 10

1. Pengertian Retorika ................................................................................... 10

2. Tujuan Retorika ......................................................................................... 12

3. Fungsi Retorika ........................................................................................ 13

4. Lima Hukum Retorika ............................................................................... 14

5. Jenis-jenis Pidato ....................................................................................... 16

6. Sifat-sifat Pidato ........................................................................................ 18

B. Ruang Lingkup dakwah................................................................................... 20

1. Pengertian Dakwah.................................................................................... 20

2. Unsur-unsur Dakwah ................................................................................. 21

3. Media Dakwah .......................................................................................... 24

4. Tujuan Dakwah ......................................................................................... 24

5. Bentuk-bentuk Dakwah ............................................................................. 25

6. Hubungan Retorika dengan Dakwah ......................................................... 26

7. Pengertian Humor...................................................................................... 27

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Biografi Ustadz K.H Taufiqurrahman SQ ....................................................... 30

1. Riwayat Hidup Ustadz Taufiqurrahman SQ ............................................. 30

Page 9: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

vi

2. Aktivitas Ustadz K.H Taufiqurrahman SQ ............................................... 31

3. Pengertian Pantun ...................................................................................... 32

4. Pengertian Stand Up Comedy .................................................................... 37

BAB IV ANALISIS RETORIKA DALAM PELAKSANAAN DAKWAH USTADZ

K.H TAUFIQURRAHMAN SQ

A. Konsep Retorika menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q .................................... 39

B. Konsep Dakwah menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q ..................................... 40

C. Penerapan Retorika Dakwah Ustadz K.H taufiqurrahman S.Q ................................. 43

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 58

B. Pesan dan Saran ..................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 60

HASIL WAWANCARA ....................................................................................................... 63

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 74

Page 10: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Retorika berasal dari bahasa inggris Rethoric yang artinya “ilmu bicara”. Dalam

perkembangannya, retorika disebut dengan seni berbicara dihadapan umum atau ucapan

untuk menciptakan kesan yang diinginkan.

Sedangkan dakwah mengandung arti, ajakan, atau seruan baik lisan, tulisan

maupun tingkah laku. Dakwah merupakan kewajiban individu muslim kapanpun dan di

manapun berada. Berdakwah tidak dapat dilaksananakan dengan asal-asalan melainkan

harus dengan metode, karena yang diseru adalah manusia yang mempunyai pendirian.1

Kegiatannya menyatu dengan kehidupan manusia di dunia yang menjadi bukti adanya

hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan

manusia dengan alam semesta. Sehingga islam menjadi agama dakwah dalam teori dan

praktiknya yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya.

Banyak sekali pengertian dakwah oleh para ahli dakwah, tapi pada prinsipnya

dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah mengubah situasi dan kondisi yang seharusnya

seperti yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian, yang diinginkan dari

dakwah adalah terjadinya perubahan kearah kehidupan yang islami.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa retorika dakwah adalah

kepandaian menyampaikan ajaran islam secara lisan guna terwujudnya situasi dan

kondisi islami.2

1 H. Naan Rukmana, Masjid dan Dakwah (Jakarta: Al-mawardi Prima, 2002), Cet ke-1, hal. 164.

2 Ahmad Yani, Bekal menjadi Khatib dan Mubaligh, (Jakarta: Al-Qalam, 2005), hal. 15.

Page 11: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

2

Sering kali retorika disamakan dengan Public Speaking, yaitu suatu bentuk

komunikasi lisan yang disampaikan kepada kelompok orang banyak, tetapi sebenarnya

retorika itu tidak sekedar berbicara dihadapan umum, melainkan merupakan suatu

gabungan seni berbicara dan pengetahuan atau masalah tertentu untuk meyakinkan pihak

orang banyak melalui pendekatan persuasif.3

Dalam bahasa Arab retorika disebut Fannul Khitobah yaitu seni pidato atau

berbicara.4 Pada saat ini banyak para da’i yang muncul di tengah-tengah masyarakat,

yang menyampaikan dakwahnya dengan metode-metode khusus sehingga memberikan

perhatian pada masyarakat. Seorang da’i dituntun untuk bisa merangkai kata-kata yang

dapat dipahami oleh para mad’u, walaupun pada dasarnya sering kali para da’i

menyampaikan ayat ataupun hadits yang sama namun disitulah kreatifitas seorang da’i

diuji agar dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan cirri khas mereka dan dapat

dipahami oleh para mad’u. Maka retorika digunakan sebagai ilmu untuk memandu dan

membimbing seorang da’i agar dapat merancang dan menampilkan kata yang baik dan

persuasif, memiliki relevansi yang tinggi dan memiliki peran yang besar dalam

berdakwah. Para pendakwah pun harus pandai dalam menerka siapa yang menjadi mad’u

dalam dakwah nya sebab setiap manusia tidaklah sama. Baik dari segi usia, tingkat

kecerdasan, dan status sosialnya dalam masyarakat.

Dari sekian banyak da’i-da’i yang mampu membuat mad’u terkesima akan gaya

bicaranya yang khas saat menyampaikan materi dakwahnya, salah satunya adalah ustadz

K.H Taufiqurrahman, SQ. Beliau adalah seorang yang memiliki sifat ramah, hal itu dapat

3 Jalaludin Rahmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, (Bandung; PT. Remaja rosdakarya, 1999),

hal. 9. 4 Busrah Lubis, Metodelogi dan Retorika Dakwah: petunjuk praktis Khutbah dan Pidato, (Jakarta: PT.

Tursina, 1999), hal. 59.

Page 12: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

3

dilihat dari mimik wajahnya dalam setiap menyampaikan dakwahnya. Ustadz K.H

Taufiqurrahman SQ lahir Jakarta, 04 juni 1980, yang sekarang bertempat tinggal di

Ciomas kabupaten Bogor. Beliau memiliki segudang prestasi yang bersangkutan dengan

keahlian membaca Al-Qur’an hal ini dapat dilihat dari kecil ustadz K.H Taufiqurrahman

banyak memenangkan lomba-lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an). ustadz K.H

Taufiqurrahman SQ pun banyak memiliki oraganisasi-organisasi yang bergerak dibidang

dakwah, diantaranya:

1. Tahun 2000-Sekarang. Pemimpin Yayasan Santunan Yatim Piatu dan Fakir

Miskin (SYAFAR). Kegiatan Yayasan ini selain memberikan santunan juga

mengadakan pembinaan kepada anak yatim berupa pendidikan dan pengkajian

Al-Qur’an dan kitab –kitab kuning, sebagai tambahan juga diajarkan tentang

Marawis. Yayasan ini bertempat di bilangan Kalibata – Jaksel.

2. Tahun 2002 –Sekarang. Ketua Ubudiyyah di Musholla Al-Hidayah di

bilangan Jakarta Selatan yang secara rutin melakukan pengkajian Tafsir Al-

Jalalain dan Fathuk Mu’ain, juga melakukan kajian dengan kitab

rujukan Mukhtarul Al-hadis An-Nabawiyyah.

3. Tahun 2006 -Sekarang. Pembimbing Jama’ah Haji Khusus PACTO, ber-

alamat di Hotel Park View, Kemang, Jakarta Selatan. Melakukan kegiatan

mulai dari Manasik Haji dan Umroh serta Pengarahan Jamaah selama

di Tanah Suci, memberikan tausiyah dan memimpin pembacaan doa Arafah.

Selain banyak organisasi yang dipimpinnya ustad K.H Taufiqurrahman pun banyak

mengisi acara acara ditelevisi diatranya:

Page 13: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

4

1. PILDACIL di Lativi dan ANTV

2. Tutur Hikmah di TV 7

3. Kalam di ANTV

4. Ceria Ramadhan di SCTV

5. Seleb Kena Batunya di LA Tivi

6. Ramadhannya Farhan di ANTV

7. Titian Qolbu di TVONE

8. Curhat Bareng Ustadz di ANTV

9. Menuju Kemenangan di GLOBAL TV

10. Sahur Cagur di GLOBAL TV

11. Kabar Sahur di TV One

12. Kabar Pagi di TV One

13. Kilau 17 di ANTV

14. Gerakan Ibu Hebat di ANTV

15. Cahaya Hati di ANTV

16. Stand Up Comedy di Metro Tv

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan masalah dalam skripsi ini, maka masalah yang

dibahas dalam skripsi ini akan dibatasi dalam retorika dakwah ustad K.H

Taufiqurrahman, SQ dibeberapa tempat beliau berdakwah.

Page 14: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

5

2. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis membuat perumusan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana konsep retorika dakwah Ustadz K.H Taufiqurrahman, SQ

menggunakan pantun?

b. Bagaimana penerapan retorika Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q dalam

dakwahnya?

C. Tujuan Masalah

Dalam setiap penelitian pasti ada tujuan di dalamnya, bedasarkan pokok permasalahan di

atas maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui Bagaimana konsep Retorika menurut ustadz K.H Taufiqurrahman,

SQ?

b. Mengetahui Bagaimana konsep dakwah menurut ustadz K.H Taufiqurrahman,

SQ?

c. Mengetahui Bagaimana penerapan retorika dalam berdakwah yang dilakukan oleh

ustadz K.H Taufiqurrahman, SQ?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hal yang positif, khususnya

untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Memberikan kontribusi bagi penulis

dan umumnya bagi yang terjun pada dunia dakwah, yang berkaitan tentang retorika

sebagai alat utama dalam menyiarkan dakwah islami.

Page 15: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

6

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan agar menjadi bahan tambahan bagi da’i-da’i yang

menyampaikan dakwahnya dengan se-efektif dan se-efisien mungkin agar

dakwahnya dapat diterima oleh khalayak yang berkenan dengan retorika ustadz K.H

Taufiqurrahman, SQ?

E. Metodologi Penelitian

Supaya data yang diperoleh sesuai dengan yang diperlukan, maka metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang

bersifat deskriptif atau analisa kritis, yaitu metode yang memiliki beberapa langkah

penerapan.5 Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang menjadi bahan

utama. Gagasan primer ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber.

Langkah selanjutnya adalah membahas gagasan primer tersebut yang pada hakikatnya

adalah memberikan penafsiran penulis terhadap gagasan yang telah dideskripsikan.

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian skripsi ini adalah ustadz K.H Taufiqurrahman, S.Q dan

sebagai objeknya adalah retorika beliau pada dakwahnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu pengambilan data yang didapatkan melalui pengamatan,

pencatatan sistematik dan fenomena-fenomena yang diselidiki langsung kepada obyeknya

dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-

5 Mastuhu, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, (Bandung: Pusjarlit

dan Nuansa, 1998), cet ke-1, hal. 45-47.

Page 16: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

7

pertanyaan.6 Dalam teknik ini peneliti mengamati dan mencatat fenomena-fenomena

yang diselidiki. Dengan metode ini penulis akan mengetahui langsung kegiatan dakwah

ustadz K.H Taufiqurrahman, SQ.

Dengan memperhatikan enam syarat beretorika yang baik pada ustad K. H

Taufiqurrahman:

1. Mencakup beberapa ilmu pengetahuan

2. Pembicara harus dapat menelaah setiap persoalan

3. Pembicara harus menguasai persoalan-persoalan masyarakat, hukum,

kebudayaan, dan etika masyarakat.

4. Pembicara harus menguasai filsafat,

5. Mengajukan persoalannya dengan menarik, mendalam berbahasa yang baik,

susunan kata yang baik dan mengandung kebenaran:

6. Pembicara harus menguasai segala bidang ilmu pengetahuan.

- Tausiyah/ceramah umum untuk Ibu Ibu pengajian Kp. Rampak sinang

gading serpong.

- Tausiyah/ceramah umum Damai Indonesiaku 2

- Tausiyah/ceramah diacara stand up comedy metro tv episod 23 januari

2013

- Tausiyah/ceramah di acara Sucikan Hati Perbaiki Budi - Syiar

Ramadan 1 Juli 2014

6 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya, 1993) cet ke-10, h

.

Page 17: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

8

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada informan.7

Penulis melakukan wawancara dengan orang-orang yang layak memberikan informasi

dan tanggapan terkait penelitian yang dilakukan Penulis melakukan wawancara dengan

narasumber Ustadz Taufiqurahman. SQ. Dan orang-orang terkait asisten ustad

taufiqurrahman, dan beberapa ibu-ibu pengajian di . Rampak sinang gading serpong.

c. Dokumentasi

Dalam hal ini penulis berusaha mengumpulkan dokumentasi yang berkaitan

tentang kegiatan dakwah ustadz K.H Taufiqurrahman, SQ. baik berupa buku, tulisan,

vidio atau juga foto beliau ketika berdakwah dan berkas-berkas lain yang berkaitan

dengan retorika dakwah. Dokumen ini digunakan untuk melengkapi data-data hasil

penelitian yang sebenarnya telah dilakukan.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut, maka langkah pertama adalah

meninjau pustakaan serta menelaah skripsi-skripsi terdahulu yang mempunyai objek dan

subjek yang hampir sama, diantaranya:

1. Retorika dakwah Habib Munzir Al-Musawa pada Majelis Rasulullah S.A.W di

Masjid Al-Munawar Jakarta selatan karya Roby Auliya Tahun 2010.

2. Retorika dakwah K.H. Abdurahman Al-Madinah di Pondok Pesantren Al-Hidayah,

karya Hari Haryanto Tahun 2010.

7 Joko Sobagyo, Metode Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1991), cet ke-1.

Page 18: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

9

3. Retorika Dakwah Ustajah Hj. Maesaroh Madsuni, karya chairul umam ilhami Tahun

2013

Walaupun skripsi ini terlihat agak sama, namun jika diteliti lagi akan menemukan

perbedaan. Hal yang menjadi perbedaan skripsi ini dengan skripsi lain adalah skripsi ini

membahas retorika dakwah ustadz K.H Taufiqurrahman, SQ.

G. Sistematika Penelitian

Penelitian ini ditulis secara sistematis, dan terbagi menjadi lima bab yang masing-masing

bab terdiri beberapa sub. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, tujuan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teoritis retorika dan dakwah, terdiri dari ruang lingkup retorika

yang membahas pengertian, tujuan retorika, fungsi retorika, lima hukum

retorika, jenis-jenis pidato, dan sifat-sifat pidato. Ruang lingkup dakwah

yang membahas pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, bentuk-bentuk

dakwah, dan hubungan retorika dengan dakwah.

BAB III : Biografi K.H ustadz Taufiqurrahman, SQ yang terdiri dari riwayat hidup,

pendidikan, organisasi, aktivitas dakwah, pantun yang digunakan.

BAB IV : Hasil dan analisis yang terdiri dari Persepsi K.H ustadz Taufiqurrahman

SQ tentang konsep dakwah, dan penerapan retorika dakwah K.H Ust

Taufiqurrahman, SQ.

BAB V : Merupakan bagian akhir dari skripsi ini, terdiri dari kesimpulan dan

saran

Page 19: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

10

BAB II

LANDASAN TEORITIS RETORIKA DAN DAKWAH

A. Ruang Lingkup Retorika

1. Pengertian Retorika

Retorika secara bahasa dapat diartikan keterampilan berbahasa secara efektif,

tentang pemakaian bahasa dalam berbicara di depan umum agar dapat mempengaruhi

khalayak. Retorika dalam bahasa yunani yaitu rhetor, yaitu seorang juru pidato yang

mempunyai sinonim orator.1

Sedangkan dalam bahasa arab disebut fannul Khitabah, dan retorika menurut

Enclyclopedia Britania, adalah kesenian menggunakan bahasa untuk menghasilkan kesan

yang diinginkan terhadap pembaca dan pendengar.2

Retorika merupakan bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususunya ilmu bina

bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara ini mencakup:

a. Monologika

Monologi adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, dimana

hanya seseorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam

monologika adalah: pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan

deklamasi

b. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua

orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses

1 Amirudin Rahim, Retorika Hirarki, (Surakarta: Era Edicitra Intermedia, 2010), hal. 76

2 M. H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Modern, (Jakarta: CV. Firdaus, 1993), cet ke-1, hal. 10.

Page 20: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

11

pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab,

perundingan, percakapan dan debat.

c. Pembinaan Teknik Bicaa

Efektifitas dialogika dan monologika tergantung juga pada teknik bicara.

Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan

teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian

ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernafas, teknik

mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.3

Beberapa pakar berbependapat tentang definisi retorika dari segi istilah, diantaranya:

a. I Gusti Ngurah Oka berpendapat bahwa retorika adalah ilmu yang mengajarkan

tindak dan usaha efektif dalam persuasi penataan dan penampilan kultur untuk

membina saling dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.4

b. Gorys Keraf berpendapat bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa

sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang berdasarkan pada suatu pengetahuan

yang tersusun baik.5

c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Retorika adalah keterampilan bahasa

secara efektif dalam karang-mengarang atau seni berpidato yang muluk-muluk dan

bombastis.6

3 P. Dori Wuwur Hendrikus, Retorika: terampil berpidato, berdiskusi, berargumentasi,bernegosiasi,

(Jakarta: CV Firdaus, 1993) h. 16-17 4 I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar, (Bandung: Terate, 1976), cet-1,

hal. 13 5 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2007), cet-17, hal. 1

6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), edisi

ke-2, hal. 953

Page 21: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

12

Dari berbagai pemaknaan menganai retorika diatas dapat ditarik inti dari semua

pengertian bahwa retorika ialah seni berbicara di depan umum secara sistematis dan

tersusun agar mendapatkan tujuan yang diinginkan dalam berbicara.

2. Tujuan Retorika

Retorika memliki tujuan persuasi. Maksud persuasi sendiri adalah yakinnya

penanggap tutur akan kebenaran gagasan topik si penutur. Persuasi adalah suatu seni

verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang

dikehendaki pembicara pada waktu ini dan pada waktu yang akan datang.7

Menurut Erwin P. Bettinghaus (1973), persuasi merupakan suatu usaha yang

disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau prilaku orang melalui transmisi pesan.8

Secara massa retorika bertujuan sebagai berikut:

a. To Inform, yaitu memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna

memberikan penerangan yang mampu menanamkan pengertian dengan sebaik-

baiknya.

b. To, Convise, yaitu untuk meyakinkan dan menginsafkan.

c. To Inspire, yaitu untuk menimbulkan inspirasi dengan teknik dan sistem

penyampaian yang baik dan bijaksana.

d. To Intertain, menggembirakan, menghibur atau menyenangkan, dan memuaskan.

e. To Ectuate (to put into action), yaitu menggerakan dan mengarahkan mereka untuk

bertindak menetralisir dan melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan oleh

orator dihadapan massa.9

7 Keraf, Argumentasi dan Narasi, hal. 118

8 Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar, hal. 63

9 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, t.t), hal.156

Page 22: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

13

3. Fungsi Retorika

Menurut Plato, retorika berfungsi untuk memberikan kemampuan dalam

menggunkan bahasa yang sempurna, dan merupakan jalan bagi seseorang untuk

memperoleh pengetahuan yang luas.10

Sedangkan I Gusti Ngurak Oka menjelaskan bahwa retorika adalah:

a. Untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam

hubungan kegiatan bertutur kata, termasuk ke dalam gambaran ini antara

lain gambaran proses kejiwaan ketika ia terdorong untuk bertutur dan

ketika ia mengidentifikasikan pokok persoalan sampai retorika bertutur

ditampilkan.

b. Menampilkan gambaran yang jelas tantang bahasa atau benda yang bisa

diangkat menjadi topik tutur, misalnya gambaran tentang hakikat, struktur,

dan fungsi topik tutur.

c. Mengemukakan gambaran yang terprinci tentang masalah tutur misalnya

dikemukakan tentang hakikat, struktur, dan bagian-bagian topik tutur.

Berdasarkan dengan penampilan gambaran ketiga hal tersebut di atas, disiapkan pula

bimbingan tentang:

a. Cara memilih topik

b. Cara memandang dan menganalisa topik tutur untuk menentukan saran

uasan yang persuasive objective.

c. Pemilihan jenis tutur yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dicapai.

10

Onong Uchjana Effendi, Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditia Bakti), hal. 55

Page 23: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

14

d. Pemilihan materi bahasan serta penyusunan menjadi kalimat-kalimat yang

padu, utuh, mantap dan bervariasi.

e. Pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam penampilan tuturnya.11

4. Lima Hukum Retorika

Ada lima tahap penyusunan pidato yang dikenal dengan (The Five Connons Of

Rhetoric) yang sering diterjemahkan dengan “lima hukum retorika”, yaitu:

1. Menemukan bahan (inventio), pada tahap ini da’i atau mubaligh menggali topik dan

meneliti khalayak yang akan hadir mendengarkan ceramah kita, kemudian

menentukan metode yang tepat.

2. Penyusunan bahan/materi yang akan disampaikan (despositio), dalam tahap ini da’i

atau mublaigh menyusun materi dakwah yang akan disampaikan, misalnya:

pendahuluan, pembahasan dan penutup.

3. Memilih bahasa yang indah (elucutio), pada tahap ini da’i atau mubaligh memilih

kata-kata yang tepat, kalimat yang jelas dan bahasa yang indah sesuai dengan

kemampuan khalayak pendengar.

Memilih gaya bahasa sesuai kemampuan khalayak pendengar, gaya bahasa sendiri

adalah sebagai salah satu variasi bahasa, yaitu termasuk ragam, yang ditandai oleh

suasana indah.12

Sedangkan Keraf berpendapat bahwa gaya bahasa harus memiliki

sendi sebagai syarat bahasa yang baik. Sebuah gaya bahasa yang baik harus

mengandung tiga unsur berikut, yaitu, kejujuran, sopan-santun dan menarik.13

11

Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, h. 65 12

Made Sukada, Pembinaan Kritik Sastra Indonesia Masalah Sistematika Analisis Struktur Fiksi,

(Bandung: Ankasa, 1987), h.84 13

Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, h.113.

Page 24: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

15

4. Mengingat materi yang akan disampaikan (memoria), pada tahap ini da’i atau

mubaligh harus mengingat-ingat dalam pikiran materi yang akan disampaikan kepada

khalayak pendengar sesuai dengan susunan yang telah dibuat sebelumnya.

5. Menyampaikan dakwah lisan (pronuntiatio), pada tahap ini da’i atau mubaligh

menyampaikan materi dakwah lisan, pada saat penyampaian materi perhatikan suara

(vokal), gerak tubuh, dan pelihara kontak mata dengan khalayak pendengar.14

Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi pesan non verbal (tanpa kata-kata).

Bahasa tubuh merupakan pertukaran pikiran dan gagasan, di mana pesan yang

disampaikan dalam bentuk isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artefak

(lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.15

Bentuk bahasa tubuh:

1. Kontak Mata

Kontak mata mengarahkan suatu penglihatan secara langsung antar seseorang di

saat sedang berbicara. Kontak mata menggambarkan situasi psikologis seseorang

sehingga dapat membantu Anda memantau efek komunikasi antar pribadi. Lewat

kontak mata, Anda sebenarnya bisa mendeskripsikan suatu pesan yang tak

terungkap lewat bahasa lisan orang lain. Kontak mata membantu melihat lebih

dalam kondisi psikologis seseorang, seperti pandangan yang sayu, cemas, takut,

terharu, dapat mewarnai latar belakang psikologis Anda.16

14

Wahidin Saputra, Retorika Dakwah Lisan (Teknik Khitabah) (Buku Ajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 32-33 15

Horriyah, Membaca isi pikiran orang dari Bahasa Tubuhnya, (Jogjakarta: Laksana, 2012) h.16. 16

Horriyah, Membaca isi pikiran orang dari Bahasa Tubuhnya, h.27.

Page 25: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

16

2. Ekspresi Wajah

Ekspresi Wajah meliputi pengaruh raut wajah yang digunakan untuk

bekomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap

orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Menurut Imamuddin (2000),

Wajah ibarat cermin dari pikiran dan perasaan. Melalui wajah, seseorang bisa

membaca makna suatu pesan.17

3. Gerakan Anggota Tubuh

Menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar, untuk menekan suatu pesan

sehingga membuat pesan yang disampaikan lebih tajam atau mendalam.18

5. Jenis-jenis Pidato

Menurut ada tidaknya persiapan, sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan

dapat dikemukakan empat macam pidato, di antaranya adalah:

a. Impromptu (mendadak)

Metode ini adalah metode membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya

mengandalkan pengalaman dan wawasan. Metode ini biasanya digunakan dalam

keadaan darurat dan tidak terduga.19

Impromptu sebaiknya dihindari, tetapi bila

terpaksan, hal-hal berikut ini yang bisa diadikan pegangan:

- Pikirkan terlebih dahulu teknik permulaan pidato yang baik.

- Tentukan sistem organisasi pesan.

- Tentukan teknik menutup pidato yang mengesankan.

17

Horriyah, Membaca isi pikiran orang dari Bahasa Tubuhnya, h.29. 18

Horriyah, Membaca isi pikiran orang dari Bahasa Tubuhnya, h.30. 19

Andi Yanuarita, Langkah Cerdas Mempersiapkan Pidato dan Mc, (Yogyakarta: Teranova Books, 2

012), cet-1, hal. 24

Page 26: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

17

Dalam pidato ini sesuai dengan juru pidato yang berpengalaman. Tentunya,

mempunyai kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanaan pidato yang sifatnya

mendadak.20

b. Manuskrip (Naskah)

Manuskrip dapat juga disebut tanpa naskah. Juru pidato membacakan

naskah dari awal hingga, sampai akhir. Di sini berlaku istilah “menyampaikan

pidato” tetapi “membacakan pidato”.21

c. Memoriter (menghapal)

Dalam metode ini, pembicara membuat teks kemudian menghafalnya.

Naskah yang telah disiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca melainkan untuk

dihafalkan.22

Pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. Memoriter

memungkinkan ungkapan yang tepat, organisasi yang terencana, pemilihan

bahasa yang teliti, gerak, dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

d. Extemporaneus (tanpa persiapan)

Metode ini adalah metode pidato yang dipersiapkan dengan menjabarkan

materi pidato yang terpola secara lengkap. Terpola di sini adalah materi yang

disampaikan harus disiapkan garis-garis besar isinya dengan menuliskan hal-hal

yang dianggap paling penting.23

Jenis pidato ini yang paling baik dan paling

sering dilakukan oleh juru pidato yang mahir. Biasanya pembicara sering

melakukan latihan-latihan intensif.

20

Saputra, Retorika Dakwah Lisan (Teknik Khitabah), hal. 11. 21

Saputra, Retorika Dakwah Lisan (Teknik Khitabah), hal. 12. 22

Yanuarita, Langkah Cerdas Mempersiapkan Pidato dan Mc, hal. 26. 23

Yanuarita, hal. 25.

Page 27: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

18

6. Sifat-sifat Pidato

a. Pidato informatif

Pidato informatif adalah pidato yang melibatkan informasi atau seperangkat

pengetahuan yang akan diberikan kepada penyimak. Informasi yang kadaluarsa atau

yang sudah diketahui dengan baik oleh penyimak akan mengurangi minat dan

perhatian penyimak.24

Tujuan pidato informatif ini adalah menjelaskan kasus,

menjelaskan cara melakukan sesuatu, dan berbagi pengetahuan.

b. Pidato argumentatif

Pidato argumentatif adalah pidato dengan mengemukakan argumentasi, dalil dan

alasan untuk mendukung atau menolak satu pernyataan opini, pendapat atau

keyakinan tertentu.25

Untuk memperkuat daya terima argumentasi yang dikemukakan,

dibutuhkan data-data faktual, statistik dan bukti-bukti maupun kesaksian.

c. Pidato persuasif

Pidato persuasif adalah pidato yang menghendaki reaksi penyimak untuk

melakukan atau meninggalkan tindakan, aks, tingkah laku, atau sikap tertentu sesuai

harapan pembicara. Adapun tujuan utama dari pidato persuasif adalah membentuk

tanggapan, memperkuat tanggapan, dan menggugah tanggapan.26

Dalam prinsipnya

pidato persuasif mempunyai tujuan, yaitu:

- Membujuk demi konsistensi.

- Membujuk demi perumah-perubahan kecil.

- Membujuk demi keuntungan.

24

Rahim, Retorika Hirarki, hal. 116 25

Rahim, Retorika Hirarki, hal. 117 26

Rahim, Retorika Hirarki, hal. 117

Page 28: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

19

d. Pidato Pekreatif

Pidato dapat disebut juga dengan pidato kekeluargaan. Pidato ini pada umumnya

menyuguhkan suatu kegembiran yang dapat dinikmati dengan rasa kekeluargaan dan

persaudaraan. Lelucon dan humor dapat digunakan untuk menghangatkan suasana.

Ada tiga teori humor menurut para filsuf yaitu superoritas, teori bisosiasi, dan teori

pelepan inhibisi.

Perlu di ingat pula bahwa belajar tentang retorika bisa meraih keuntungan yang

berarti, diantaranya:

- Meningkatkan kecakapan berpidato yang baik sebagai pembicara,

pendengar dan pengeritik;

- Meningkatkan kecakapan akademik maupun profesionalisme dalam

berorganisasi, penelitian gaya bahasa dan sebagainya;

- Mengembangankan kecakapan menyusaikan diri dengan lingkungan sosial

dan kecakapan berinteraksi;

- Mengambangkan masyarakat pada umumnya dengan memilihara

komunikasi yang bebas dan terbuka.27

27

Kustadi Suhandang, Retorika: Strategi, Teknik, dan Berpidato, (Bandung: Nuansa, 2009), cet-1, hal.

1

Page 29: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

20

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti

ajakan atau seruan. Secara terminologis, dakwah adalah mengajak atau menyeru, baik

kepada diri sendiri, keluarga, maupun orang lain, untuk menjalankan semua perintah dan

meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.28

Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

keinsyafan atau mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik

terhadap pribadi maupun masyarakat. Sedangkan menurut Syeikh M. Abduh, dakwah

adalah menyeru kepada kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar adalah kewajiban

bagi setiap muslim. Pendapat lain dikemukakan oleh Syeikhul Habi Abdullah Ba’alawi

Al-Haddad mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak, membimbing dan memimpin

orang yang belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk dialihkan

kejalan ketaatan kepada Allah SWT, beriman kepadanya, serta mencegah dari apa yang

menjadi lawan dari kedua hal tersebut, kemaksiatan dan kekufuran.

Dari definisi di atas terdapat persamaan dan perbedaan. Namun dapat disimpulkan

bahwa dakwah adalah suatu proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana dan

usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi

yang lebih baik. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni

agar manusia hidup dengan penuh kebahagiaan dunia dan akhirat tanpa adanya unsur

paksaan.29

28

Najamuddin, Metode dakwah Menurut Al-qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h.1 29

Alwi Shihab, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung: Mizan, 1993).

h.252

Page 30: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

21

2. Unsur-Unsur Dakwah

a. Da’i

Da’i secara bahasa diambil dari bahasa arab, bentuk isim fa’il dari asal kata da’a-

yud’u-da’watan, artinya orang melakukan dakwah. Secara terminologi, da’i yaitu

setiap muslim yang berakla mukallaf (akal baligh) dengan kewajiban dakwah.30

Menurut Dr. Musthafa Ar-Rafi’i, syarat-syarat dan sifat yang harus dipenuhi sosok

juru dakwah adalah:

- Amal dan kegiatan da’i harus ikhlas karena mencari ridho Alaah dan karena

ingin meraih padahal dari Allah.

- Seorang juru dakwah harus menjadi teladan dalam amal shaleh.

- Menempuh cara hikmah (bijaksana) terhadap pelajar dan intelek.

- Melakuakan metode “mauizhah hasanah” (nasihat yang baik) dalam

menghadapi orang awam dan orang biasa.

- Seorang juru dakwah harus betul-betul menguasai ilmu yang sesuai dengan

jamaah dan menguasai teori dari bahasa ilmiah pemikiran.

- Seorang juru dakwah harus lembut dalam menyampaikan ilai-nilai dan

pandangan serta lembut memerangi kesesatan.

- Dalam berdakwah ia bertujuan menarik manfaat dan menghilangkan

kemudharatan.

- Harus sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan.

- Harus mengetahui tabi’at kewajiban jamaah.

30

Idris A. Shomad, Diktat Ilmu dakwah, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, 2004), hal. 6

Page 31: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

22

- Sang juru dakwah harus menggunakan kekuatan apabia cara hikmah, jidal,

dan mauizhah hasanah tidak mempan.31

Dalam berdakwah seorang da’i akan selalu menemukan sebuah ujian dan

tantangan yang pada dasarnya tidak diketahui. Seperti firman-Nya pada surat

Al-Maidah ayat 49:

b. Objek Dakwah (mad’u)

Secara etimologi mad’udari bahasa Arab diambil dari bentuk maf’ul kata yang

menunjukan objek atau sasaran). Menurut terminologi mad’u adalah orang atau

kelompok yang lazim disebut dengan jama’ah yang sedang menuntut ajaran agama

dari seorang da’i.32

Dengan klasifikasi penerimaan dakwah, maka dakwah lebih terarah karena

disampaikan secara serampangan tetapi mengarah kepada propesionalisme. Maka

mad’u sebagai sasaran atau objek dakwah akan dengan mudah menerima pesan-pesan

dakwah yang disampaikan oleh subjek (da’i) saat berdakwah.33

Mad’u terbagi menjadi tiga golongan, antara lain:

1. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berfikir kritis dan

cepat menangkap persoalan.

2. Golongan awam yaitu kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis dan

mendalam serta belum mendapat pengertian-pengertian yang tinggi.

31

Mustthafa Ar-Rafi’i, Potret Juru Dakwah, (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2002), hal. 38-50 32

Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal. 262 33

Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: AMZAH, Januari 2008),

hal28-29

Page 32: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

23

3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang

membahas tapi hanya dalam batas tertentu saja dan tidak dapat membahas

secara mendalam.34

Sehubungan dengan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat, jika

dilihat dari aspek kehidupan psikologis, maka pelaksanaan program kegiatan

dakwah, sasaran dakwahnya terbagi menjadi:

a. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis

berupa masyarakat terasing pedesaan, kota besar dan kecil serta masyarakat

didaerah marginal dari kota besar.

b. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari sudut struktur

kelembagaan berupa masyarakat, pemerintahan dan keluarga.

c. Sasaran yang berupa kelompok dilihat dari segi social cultural berupa

golongan priyayi, abangan dan santri. Klasifikasi terletak dalam masyarakat

jawa.

d. Sasaran yang berhubungan dengan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia,

berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

e. Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi

okupasional (profesi atau pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang,

seniman, buruh, pegawai negeri (administrator).

f. Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa

golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana.35

34

Munir dan Wahu Illahi, Manejemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup), Edisi Ke-1,

cet-2, h.23 35

Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h.279-280

Page 33: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

24

c. Materi Dakwah

Seorang da’i yang bijaksana adalah orang yang dapat mempelajari realitas dan

kepercayaan mereka serta menempatkan mereka pada tempatnya masing-masing,

kemudian ia mengajak mereka berdasarkan kemampuan akal, pemahaman, tabi’at,

tingkat keilmuan dan status sosial mereka dan seorang da’i yang bijak adalah yang

mengetahui metode yang akan dipakainya.36

Materi (maddah) dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan

da’i kepada mad’u, pada dasarnya bersumber dari Al-Qur’an dan hadist sebagai

sumber utama yang meliputi Aqidah, syariah, dan akhlak.37

3. Media Dakwah

Media dakwah adalah peralatan dakwah yang digunakan untuk menyampaikan

atau menyalurkan materi dakwah.38

Di zaman sekarang ini, jenis-jenis media atau

sarana dakwah sangat banyak jumlahnya, antara lain: radio, vidio, rekaman, televisi,

majalah dan internet. Dengan banyaknya media dakwah yang tersedia, seorang dai’i

memilih salah satu atau beberapa media saja yang sesuai dengan tujuan dan kehendak

yang ingin dicapai sehingga apa yang menjadi tujuan dakwah dapat tercapai dengan

efektif. Sarana dakwah pun menjadi pelengkap untuk mempermudah dan memperluas

jangkauan dalam berdakwah.

36

Said Al-Qathani, Menjadi Da’i Sukses, (Jakarta: Qisthi Press, 2005), cet-1, hal. 37

Nurul Badrutaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo, 2005), hal. 109 38

Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Legoso, 1997), h. 34

Page 34: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

25

4. Tujuan Dakwah

Pada dasarnya dakwah dimasudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan

kebahagian bagi umat manusia baik dalam kehidupan mereka di dunia maupun di

akhirat kelak.39

Ditinjau dari aspek psikologi tujuan dakwah untuk menumbuhkan

pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang disampaikan

oleh seorang da’i sehingga ruang lingkup dakwah meliputi masalah pembentukan

mental dan pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek

kehidupan.

5. Bentuk-Bentuk Dakwah

a. Dakwah bi al-lisan

Dakwah bi al-lisan ini dilakukan dengan menggunakan lisan, antara lain

qaulun ma’rufun,dengan berbicara dalam pergaulan sehari-hari yang disertai

dengan misi agama, yaitu agama islam.

b. Dakwah bi al-hal

Dakwah ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung

menyentuh kepada masyarakat sebagai objek dakwah atau berdakwah melalui

perbuatan, melalui tutur kata, tingkah laku, sampai dengan pada kerja bentuk

nyata seperti mendirikan panti asuhan, fakir miskin, sekolah-sekolah, rumah

ibadah dan lain sebagainya.40

c. Dakwah bi al-Qalam

39

A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah,

(jakarta: Penamadani, 2006), cet-1, h.140 40

Rafi’uddin, dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia,

2001), h.24

Page 35: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

26

Dalam konteks ini, tulisan memiliki dua fungsi, pertama, sebagai alat

komunikasi, ide produknya berupa ilmu pengetahuan. Kedua, sebagai alat

komunikasi ekspresi yang produknya berupa karya seni.

6. Hubungan Retorika dengan Dakwah

Hubungan retorika dengan dakwah amatlah erat. Dalam komponen kegiatan

dakwah dan retorika memiliki keterkaitan, terutama hal ini dapat dilihat dari segi media

yang dipergunakan. Apakah media lisan, tulisan, dan sebagainya. Di sini unsur bahasa

memegang peranan yang sangat menentukan.

Hubungan retorika dengan dakwah, T. A. Latief Rosydi dalam bukunya “Dasar-

dasar Retorika, Komunikasi dan Informasi” menyebutkan: “… Kemampuan dalam

kemahiran menggunakan bahasa untuk melahirkan pikiran dan perasaan itulah

sebenarnya hakikat retorika. Kemahiran dan kesenian menggunakan bahasa adalah

masalah pokok dalam menyampaikan dakwah. Karena itu antara dakwah dan retorika

tidak bisa dipisahkan. Di mana ada dakwah di sana ada retorika. Retorika dalam artinya

yang lama (sempit) di dalam bahasa arab Fannul Khitabah.41

Kesuksesan seorang da’i

dalam khutbahnya lebih banyak ditunjang dan ditentukan oleh kemampuan retorika yang

dimiliki oleh da’i tersebut. Jikalau dakwah belum berhasil seperti yang dicita-citakan dan

menurut garis yang telah ditetapkan semula, mungkin karena cara persuasi (retorika)

tidak menjadi perhatian dan tidak terpenuhi oleh para da’i. Berdasarkan uraian di atas

maka jelaslah bahwa retorika dan dakwah amatlah erat hubungannya. Retorika dengan

demikian dapat dikatakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan dakwah tersebut.

Dengan kata lain pula, keberhasilan atau kegagalan dakwah itu sangat tergantung pada

retorika karena retorika tidak lain adalah seni pidato.

41

M.H. Israr, hal. 94

Page 36: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

27

7. Pengertian Humor

Menurut bahasa, humor memilki arti “kemampuan merasai sesuatu yang lucu atau

menyenangkan, atau keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menimbulkan rasa lucu,

kejenakaan, atau keadaan yang menggelikan hati”.42

Dalam ensiklopedi nasional

Indonesia, James Danandjaya menulis bahwa humor akan menimbulkan tawa bagi

pendengarnya apabila memiliki salah satu sifat di bawah ini:

a. Mengandung kejutan atau sesuatu yang tidak terduga.

b. Dapat mengecoh orang.

c. Mengungkapkan kata yang tidak senonoh oleh adat masyarakat seperti yang

berhubungan dengan seks.

d. Menampilkan sesuatu yang aneh dan tidak biasa.

e. Tidak masuk akal dan tidak logis.

f. Mengandung kenakalan untuk mengganggu orang.

g. Mempunyai arti ganda untuk satu kata yang sama.43

Humor upaya untuk membuat orang tertawa, para filusuf mengenal tiga teori

humor: teori superioritas dan degradasi, teori bisosiasi, teori pelepasan inhibisi.

Macam-macam humor.

1. Teori superioritas dan degradasi. Kita tertawa bilsa menyaksikan sesuatu yang

janggal (mengikut plato) atau kekeliruan atau cacat (kata Aristoteles). Objek

yang membuat kita tertawa adalah objek yang ganjil, aneh, menyimpang.

Teori ini tepat untuk menganalisis jenis-jenis humor yang termasuk satire.

Satire adalah humor yang mengungkapkan kejelekan, kekeliruan atau

42

Agus Suyanto, Psikologi Umum, (jakarta Bumi Aksara 2004), hal. 31-32 43

James Danandjaya, “Humor” Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Adi Cipta Pustaka,

1998), jilid 6, h.198.

Page 37: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

28

kelemahan orang, gagasan, atau lembaga untuk memperbaikinya. Satire dapat

bersifat langsung, dengan membongkar hal-hal yang jelek atau membesar-

besarkannya (Exaggeneration); atau tidak langsung, melalui parodi, ironi, dan

burlesque.

2. Teori bisosiasi, teori ini dirumuskan oleh Arthur Koestler, tapi berasal dari

filusuf-filusuf besar seperti Pascal, Kant, Spencer, Schopenhauer. “kita

tertawa”, kata filusuf yang saya sebut terakhir, “bila secara tiba-tiba kita

menyadari ketidaksesuaian antara konsep dengan realitas yang sebenarnya.

Contoh: beberapa orang sipir penjara mendapat kesempatan bermain kartu

dengan seorang napi. Ternyata napi itu mengoceh mereka. Para sipir marah

dan menendang napi itu keluar penjara. Menurut teori ini, humor timbul

karena kita menemukan hal-hal yang tidak diduga, atau kalimat (juga kata)

yang menimbulkan dua macam asosiasi. Yang pertama kita sebut teknik

belokan mendadak (unexpected turns); dan yang kedua, asosiasi ganda (puns).

Juga untuk kedua jenis teknik ini. Contoh: Sekali waktu saya mengambil

program S3 (doktor) di unpad. Saya sangat dekat dengan para profesor dan

pimpinan Fakultas Pascasarjana. Otak saya juga rasanya lumayan. Karena itu,

setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, saya mendapat hasil yang

membahagiakan. Saya di-DO.

Kata terakhir ini disebut belokan mendadak.

3. Teori Pelepasan Inhibisi. Ini adalah teori yang paling “teoritis”, sehingga tidak

begitu banyak manfaatnya buat kita. Seperti Anda lihat dari istilah inhibisi,

teori ini diambil dari Sigmund Freud. Kita banyak menekan ke alam bawah

Page 38: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

29

sadar kita pengalaman-pengalaman yang tidak enak atau keinginan-keinginan

yang tidak bisa kita wujudkan (yang secara sosial tidak dapat diterima,

menurut istilah psikologi).44

8. Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam

bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa jawa, misalnya dikenal sebagai parikan dan

dalam bahasa sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik

(atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a,

a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang

dijumpai juga pantun yang tertulis.45

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris

pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat

pendukungnya), dan biasanya tidak punya hubungan dengan bagian kedua yang

menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua barus terakhir

merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Karmina dan talibun

merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi.

Karmina merupakan pantun “versi pendek” (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah

“versi panjang” (enam baris atau lebih).46

Macam-macam pantun yang digunakan oleh ustad pantun.

a. Syarat-syarat Pantun

Syarat-syarat pantun diantaranya:

1. Terdiri atas empat baris.

44

Rahmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, hal.128. 45

Inur Hidayati, Kumpulan Pantun, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010), Cet. Ke-7, h.9 46

Andi Soenaryo, Buku Pintar Pantun dan Puisi, (Jakarta: Kartika, 2008), h. 10

Page 39: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

30

2. Tiap-tiap baris terdiri dari 8-10 suku kata.

3. Dua baris pertama disebut “sampiran” dan baris berikutnya disebut “isi” pantun.

4. Pantun mementingkan rima akhir, maksudnya baris bunyi akhir baris pertama (1)

sama dengan bunyi akhir baris ketiga (3) dan bunyi akhir baris kedua (2) sama

dengan bunyi akhir baris keempat (4), Contohnya:

Kalau ada sumur diladang (a)

Boleh kita menumpang mandi (b)

Kalau ada umurku panjang (a)

Boleh kita berjumpa lagi (b)

b. Jenis-Jenis Pantun

Menurut isinya pantun dapat dibedakan:

1. Pantun anak-anak

2. Pantun orang muda

3. Pantun jenaka

4. Pantun teka-teki

Menurut bentuknya pantun dibedakan menjadi:

1. Pantun biasa, contoh:

Kalau ada sumur diladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Boleh kita berjumpa lagi

2. Pantun berkait

Page 40: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

31

Disebut juga pantun berantai, ada pula yang manamakan seloka. Pantun

berkait terdiri atas beberapa bait sambung menyambung. Larik kedua dan

keempat pada tiap baitnya menjadi larik pertama dan ketiga bait bentuknya.47

Contoh:

Bunga melur cempaka putih

Bunga rampai di dalam puan

Tujuh malam semalam rindu

Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan

Ruku-ruku dari peringit

Belum sampai padamu tuan

Rindu sahaya bukan sedikit

3. Talibun

Talibun semacam pantun juga, tetapi terdiri atas enam, delapan atau sepuluh

baris. Bila terdiri enam baris, maka yang tiga baris merupakan sampiran dan

yang tiga baris merupakan isi. Contoh:

Bukan hamba takutkan mandi

Mandi di lubuk pariangan

Bukan hamba takutkan mati

Takutkan hamba kan patah-patah

Hamba di dalam bertunangan

4. Pantun kilat (karmina)

4747

Inur Hidayati, Kumpulan Pantun, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010), cet ke-7, h.22.

Page 41: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

32

Ialah pantun yang terdiri hanya dua baris saja, baris pertama merupakan

sampiran dan baris kedua isi. Contoh:

Dahulu parang sekarang besi

Dahulu sayang sekarang benci

9. Pengertian Stand Up Comedy

Stand-up comedy adalah seni melawak tunggal atau komedi tunggal yang

disampaikan di depan penonton secara live. Sang komedian biasanya tampil beberapa

menit. Pelawaknya disebut komika, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut comic.

Comic membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan

pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Lawakan mereka

biasanya direkam dan kemudian dijual menjadi melalui DVD, internet, atau televisi. Di

dunia, terutama di Amerika Serikat, stand-up comedy sudah berlangsung sejak lama. Ada

yang menyebutkan sudah ada sejak abad ke-18. Makin berkembang di tahun 1960-an.

Salah satu bintangnya yang cukup kontroversial adalah Lenny Bruce.

a. Format materi Stand Up Comedy.

Lawakan yang dibawakan oleh para pelawak tunggal biasanya mereka buat sendiri.

Materi Stand Up Comedy harus berformat set up & punch atau boleh menggunakan

format lain seperti rule of three.

Set up adalah bagian yang tidak lucu dari sebuah lawakan (bit) yang berfungsi untuk

memancing penonton agar mereka penasaran. Saat mendengarkan set up suatu bit,

penonton memikirkan kisah pertama, yaitu bayangan atau pikiran penonton mengenai set

up suatu bit.

Contoh set up:

Page 42: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

33

"Saya tidak homo... "

Punch adalah bagian yang lucu dari sebuah bit. Punch berfungsi untuk menyodorkan

kejutan kepada penonton. Saat mendengarkan punch suatu bit, penonton memikirkan

kisah kedua, yaitu bayangan atau pikiran penonton mengenai punch suatu bit.

Contoh punch:

“tapi pacar saya yang homo...”

Jadi kalo digabung “saya tidak homo, tapi pacar saya yang homo”

Rule of three

Rule of three yaitu format suatu bit yang memberi tiga contoh sesuatu, tetapi

contoh yang ketiga adalah punch.

Contoh rule of three:

•"Setiap kali bertemu perempuan saya selalu ingin memandangi,

memeluk, ... "

Punch-nya:

•" ... lalu menamparnya."48

48 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelawak_tunggal

Page 43: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

34

BAB III

A. Biografi Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

1. Riwayat Hidup Ustadz K.H Taufiqurrahman SQ

K.H Taufiqurrahman adalah sosok pribadi yang kental dengan jiwa sosial dan

agamis. Ustad K.H Taufiqurrahman lahir di Jakarta pada 04 Juni 1980. Ustad K.H

Taufiqurrahman dijuluki dengan panggilan Ustad pantun, sebab dalam menyampaikan

dakwahnya beliau sangat pandai dalam berpantun. Julukan tersebut bukan beliau yang

mengikrarkan namun para mad’u yang memberikan julukan tersebut. Pada saat berliau

berdakwah dan sering menyelipkan pantun-pantun di dalam dakwahnya dan mulailah

bermunculan para ibu-ibu sebagai mad’u beliau memberi julukan “ustad pantun” dan hal

itu hingga sekarang menjadi ciri khas beliau dalam berdakwah.

Beliau sejak usia belia sudah sangat dekat dengan kegiatan berdakwah, hal ini

bisa dilihat dari pendidikan informalnya dimana beliau sudah menuntut ilmu agama

dipesantren As-Saghofaf pimpinan Al-Habib Abdurrahman As-Segaf sejak SD. Lalu

melanjutkan bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, Jakarta, dengan tetap mondok

pada pesantren Darul Islam pimpinan KH-Amir Hamzah, Jakarta. Hingga beliau makin

memantapkan diri dengan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Alqur’an

Jakarta dengan gelar sarjana hukum islam, beliau pun untuk melancarakan kegiatan

dakwahnya menyelesaikan pendalaman bahasa Arab di LIPIA Jakarta.1

1 Ustadzpantun.blogspot.com

Page 44: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

35

2. Aktivitas Ustadz K.H Tafiqurrahman SQ

Ustad K.H Taufiqurrahman SQ sering sekali mendapat panggilan untuk

berceramah, salah satunya yang saya hadiri adalah dalam acara penutupan pengajian ibu-

ibu menjelang ramadhan di Kp. Rampak sinang gading serpong.

Aktivitas yang pernah beliau jabat:

1. Tahun 1998 Ketua Muharik AL-lughoh Arab di pesantren Syamsul’ulum.

2. Tahun 2000 Ketua Umum Ikatan Dai Muda (IDAM), Sukabumi.

3. Tahun 2000 - Sekarang, Pemimpin Yayasan Santunan Yatim Piatu dan Fakir Miskin

(SYAFAR). Kegiatan Yayasan ini selain memberikan santunan juga mengadakan

pembinaan kepada anak yatim berupa pendidikan dan pengkajian Al-Qur’an dan kitab–

kitab kuning, sebagai tambahan juga diajarkan tentang marawis.

4. Tahun 2002 - Sekarang, Ketua Ubudiyyah di Musholla Al-Hidayah di bilangan Jakarta

Selatan yang secara rutin melakukan pengkajian Tafsir Al-Jalalain dan Fathuk Mu’ain

dan juga melakukan kajian dengan kitab rujukan Mukhtarul Al-hadis An-Nabawiyyah.

5. Tahun 2006 - Sekarang, Pembimbing Jama’ah Haji Khusus PACTO, beralamat Di Hotel

Park View, Kemang, Jakarta Selatan. Melakukan kegiatan mulai dari Manasik Haji dan

Umroh serta pengarahan jamaah selama di Tanah Suci, serta memberikan tausiyah dan

memimpin pembacaan doa Arafah.

Dengan kesibukannya yang padat di aktivitas dakwahnya, beliau merupakan salah satu

da’i yang sering menjadi narasumber di pelbagai stasiun TV. Di bawah ini beberapa

kegiatan dakwahnya Ustad K.H Taufiqurrahman SQ mengisi acara di program TV:

- Komentator pada acara PILDACIL di Lativi dan ANTV

- Dorce Show di Trans TV

Page 45: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

36

- Tutur Hikmah di TV 7

- Kalam di ANTV

- Pengisi acara Ceria Ramadhan di SCTV bersama Ustad Ahmad Habasyi (2007)

- Komentator tetap pada acara Seleb Kena Batunya di Lativi (2007)

- Komentator pada acara Ramadhannya Farhan di ANTV (2007)

- Narasumber pada acara Titian Qolbu di TV ONE (2008)

- Narasumber pada acara Curhat Bareng Ustadz di ANTV (2008)

- Narasumber pada acara Menuju Kemenangan di GLOBAL TV (2008)

- Pengisi acara dan narasumber pada acara Sahur Cagur di GLOBAL TV (2008)

- Kabar Sahur di TV One

- Kabar Pagi di TV One

- Kilau 17 di ANTV

- Gerakan Ibu Hebat di ANTV

- Cahaya Hati di ANTV

- Pengisi acara open mic, dan battle of comic pada acara Stand up comedi di metro tv.2

3. Contoh-contoh pantun Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q

No.

1 Di hari minggu pergi ke prabumulih

Lihat sekolah dindingnya merah

Siapa yang ragu dalam memilih

Hendaknya ia shalat istikharah

2. Buah markisa tumbuh di tanah

Buahnya ada di rumah Farhan

Sungguh manusia tidak ada yang sempurna

Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan

3. Es batu dimasukan gelas 4. Pergi haji ke kota Mekah

2 Ustadzpantun.blogspot.com

Page 46: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

37

Rasanya nikmat kalau ditambah gula

Segala sesuatu kalau dikerjakan dengan ikhlas

Pasti menghasilkan pahala

Sampai disana harus banyak tafakur

Kalau hidup mau tambah barakah

Harus jadi hamba yang pandai bersyukur

5.

Dari cikini langsung ke Qatar

Jalan-jalan lihat Gua Jatijajar

Ingat hidup hanya sebentar

Jangan pernah bosan untuk belajar

6. Membangun rumah, rumah panggung

Kalau hujan jadi tidak kebanjiran

Belajar agama jangan tanggung-tanggung

Supaya tidak salah menafsirkan Al-Qur’an

7. Makan kurma duduk di taman

Makan roti rasanya tawar

Syarat pertama harus seiman

Itulah harga yang tidak bisa ditawar

8 Jalan-jalan ke Klari

Pakai sepatu jangan sesaat

Saya mau punya isteri

Tapi yang patuh dan taat

9. Dari Pondok Indah ke Empang Tiga

Di Empang Tiga melihat orang cukur

Terasa sangat indah berumahtangga

Ketika semuanya pada akur

10. Lihat ikan teri, lihat burung perkutut

Ke Sukabumi naik kereta

Karena istri yang banyak nuntut

Akhirnya suami gelap mata

11. Pergi haji ke kota Mekah

Sampai disana lihat maqam Ibrahim

Kalau hidup mau barakah

Ayo jalin silaturahi

12. Pergi ke Bogor membeli talas

Di pinggir jalan sudah diikatkan

Mau menegur rasanya malas

Karena omongannya selalu menyakitkan

13. Pergi melayat ke jalan pedati

Memakai batik juga berdasi

14. Beli baju ke pasar Tanah Abang

Dari Malaysia mendapat surat

Page 47: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

38

Bagaimana rakyat tidak sakit hati

Baru dilantik sudah pada korupsi

Zaman sudah maju harus berimbang

Baik ilmu dunia maupun akhirat3

Dilihat dari contoh –contoh pantun yang digunakan oleh Ustadz K.H

Taufiqurrahman S.Q pada dakwahnya dapat disimpulkan bahwa jenis pantun menurut

isinya ialah pantun orang muda yang berisi pesan dakwah, sedangkan jika dilihat dari

bentuknya beliau sering menggunakan pantun biasa dan pantun berkait. Namun ada pula

pantun kilat yang serig digunakan oleh beliau dalam dakwahnya.

3 Ust. Taufiqurrahman S.Q, Pantau Pantun Tausiyah, (Ciputat: Haqiena Media, 2014) cet-2

Page 48: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

39

BAB IV

ANALISIS RETORIKA DALAM PELAKSANAAN DAKWAH USTADZ K.H

TAUFIQURRAHMAN S.Q

A. Konsep Retorika menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

Retorika adalah seni berbicara kepada khalayak umum. Seni berbicara merupakan

suatu rasa atau warna yang melengkapi setiap kata yang keluar dalam berkomunikasi,

sehingga setiap tutur kata yang keluar dari lisan indah didengar.

Menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q beretorika dalam berdakwah menjadi

hal yang wajib sebab dengan beretorika kita dapat mencapai hasil yang maksimal dalam

berdakwah. Retorika pada dasarnya selalu digunakan dalam setiap dakwah dengan lisan,

tidak ada dakwah dengan lisan tanpa menggunakan retorika. Oleh karena itu, menjadi

sesuatu yang penting untuk dimiliki setiap da’i.1

Seperti dalam surat An-Nahl: 125

“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih

mengetahui tantang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk.”

1 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00 di

restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 49: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

40

Dalam ilmu retorika seorang komunikator disaat berbicara harus melakukan

pesiapan-persiapan seperti, penguasaan materi, pemilihan topik, dan penyampaian pesan

dengan bahasa yang baik, karena itu semua akan menjadi syarat dalam mencapai

keberhasilan dalam berakwah, sebab persiapan adalah setengah dari keberhasilan. Dalam

retorika seorang da’i idealnya dituntut mempunyai kepandaian dalam berbicara. Retorika

menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, maka buku-buku pegangan mengenai

retorika juga hanya mencakup sebagian saja dari aspek retorika yang ada. Tiap jaman

memilih dan menentukan aspek yang dianggap pantas. Dengan kata lain, tiap zaman

manusia bebas menciptakan seni bicara baru yang dianggapnya paling sesuai untuk

digunakan dalam berdakwah.

Fungsi retorika menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q ialah agar dalam

menyampaikan dakwah para mad’u dapat tetap menerima isi pesan dakwah sesuai

dengan apa yang disampaikan. Tanpa adanya retorika maka dakwah akan sangat terasa

monoton. Maka, dengan retorika dakwah dapat dikemas sedemikian rupa agar menarik

perhatian mad’u dan sesuai kebutuhan mad’u tentang dakwah itu sendiri.2

Jadi, retorika merupakan hal yang wajib ada dalam berdakwah. Konsep retorika

menurut ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q sudah dapat dikatakan sesuai dengan teori yang

ada, dengan segala kreatifitas dan keunikannya dalam berdakwah. Dan menjadi cermin

untuk para da’i-da’i muda untuk terus mengembangkan diri agar dapat menyesuakan

kebutuhan para mad’u di jaman sekarang ini.

2 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 50: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

41

B. Konsep Dakwah menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

Dakwah adalah ajakan, seruan kepada umat muslim dalam mengajak untuk

kebaikan, pada hakikatnya dakwah islam merupakan untuk mengaktualisasikan nilai

iman dalam suatu kegiatan yang dilakukan. Nila-nilai iman itu adalah berfikir, bersikap

dan bertingkah laku, jika nilai-nilai tersebut sudah digunakan maka suatu sistem kegiatan

manusia di masyarakat akan teratur.

Dakwah menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q Bagaimana kita mengajak

umat kepada paham perintah agama Allah. Dan memiliki tujuan mengajak pada kebaikan

mencegah kemungkaran.3 Da’i-da’i tidak terlepas mengacu pada metode yang ditawarkan

oleh Al-Qur’an bil-hikmah wal mauidzhotil hasanah wal mujaddalah. Begitupun beliau

mengacu pada metode tersebut. Beliau tetap memegang teguh kata-kata “Sampaikanlah

walau satu ayat”.

Berdakwah wajib hukumnya bagi setiap muslim maka jangan pernah menyerah

untuk selalu menyeruhkan perintah Allah SWT, dan jangan pernah memikirkan hasilnya

terlebih dahulu yang penting semangat berdakwah selalu ada dalam diri setiap manusia.

Seperti pantunnya untuk selalu berdakwah “Makan tape anget anget, biar cape tetep

semangat”. Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q akan terus berdakwah sebab berdasarkan

dengan dalil Al-Qur’an:

3 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 51: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

42

Surah Fussilat: 30, 31, 32.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Ya Tuhan kami perlihatkan

kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jin dan

manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki –orang yang hina. 30. kami

supaya kedua jenis itu menjadi orang Kami-lah pelindung-pelingdungmu dalam

kehidupan di dunia dan di akhirat; dan di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu

inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. 31. Sebagai

hidangan (bagimu) dati Tuhan Yang Maha Pengampunan lagi Maha Penyayang.

Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q menyatakan bahwa perkembangan dakwah

sebenarnya sudah sangat pesat, terlebih didukung dengan media-media komunikasi yang

semakin terbuka untuk menyiarkan agaman islam. Ini pun dapat dilihat dari pelopor da’i

berjiwa muda yaitu Alm Ustadz Jefri Al-Bukhari yang memanfaatkan media komunikasi

televisi sebagai alat dakwahnya. Tidak bisa dipungkiri tanpa mengurangi rasa hormat

bahwasannya para penda’i-penda’i yang sudah sepuh harus melakukan pembaharuan agar

dakwahnya tidak monoton, dan muncullah para penda’i penda’i muda yang kreatif yang

bisa menyesuaikan kebutuhan para mad’u akan dakwah. Hal ini yang menjadi bukti

Page 52: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

43

bahwa perkembangan dakwah saat ini sudah sangat pesat.4 Menggali dan menggali

kreatifitas dalam berdakwah dapat menjadi senjata untuk mencapai hasil dakwah yang

baik, sebab berdakwah menjadi hal terpenting bagi setiap manusia dan untuk masalah

hasil dari dakwah tersebut kita kembalikan kepada Allah SWT, hal ini mengacu pada

surat Al-Qassos 56:

“sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu

kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah

lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.

Dakwah yang berhasil menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q ialah dimana

para mad’u dapat melakukan apa-apa yang disampakan oleh penda’i. Dapat dicontohkan:

setelah beliau ceramah tentang shalat lima waktu, ada seorang ibu-ibu yang mengatakan

bahwa anaknya setalah mendengar ceramah ustad tentang shalat lima waktu dia jadi lebih

rajin melakukan shalat. Ditarik kesimpulan bahwa dakwah yang dilakukan oleh beliau

berhasil.5

C. Penerapan Retorika Dakwah Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q mengatakan bahwa sebelum berdakwah para

penda’i harus mendasari niat awal mereka karena Allah, agar semangat untuk terus

berdakwah akan selalu ada dalam setiap diri para da’i.

4 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang. 5 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 53: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

44

Retorika dengan dakwah saling berhubungan karena dakwah adalah mengajak

dan menyeru kepada kebaikan maka retorika menjadi alat untuk bagaimana dakwah itu

menjadi lebih enak dan nyaman diterima dan dipahami oleh mad’u. Di kutip dari bahasa

beliau dalam pantunnya bahwa retorika dalam dakwah itu, “ada gunting kesiram air anget

penting banget”.

Sejak 14 abad tahun yang lalu, baginda Rasulullah SAW memesankan,

Kallimunnas Bikodri Ukulihim: “sampaikanlah kepada audien sesuai dengan kadar

kemampuan ukuran akal mereka miliki”. Dalam berdakwah seorang da’i dituntut agar

memahami betul apa yang diinginkan mad’u agar dakwah yang disampaikan benar-benar

sampai kepada masyarakat sehingga dapat merubah pikiran orang lain kedalam perbuatan

yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam, Oleh karena itu, sebagai seorang da’i harus

mengetahui dan menyesuaikan diri kepada kondisi dan situasi mad’u dalam berdakwah.

Penerapan retorika dakwah sangat penting demi menujang keberhasilan dalam

berdakwah. Penerapan retorika dakwah harus tepat pada tujuan dan sasaran mengingat

beragam tingkat kesadaran dan kemampuan daya nalar masyarakat. Untuk memudahkan

peneliti dalam menjelaskan jawaban terhadap penerapan retorika dakwah yang beliau

gunakan, maka peneliti membagi dalam beberapa langkah, diantaranya”

1. Persiapan sebelum berdakwah

Persiapan sebelum berdakwah pada hakikatnya itu harus dilakukan oleh

seorang da’i untuk memperoleh hasil maksimal dalam penyampaian isi pesan

dakwah. Ada dua persiapan yang harus dilakukan oleh Ustadz K.H

Taufiqurrahman S.Q sebelum melakukan dakwahnya, mengecek sound system

menjadi hal yang sangat penting, karena menurut beliau pengeras suara yang baik

Page 54: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

45

adalah kunci agar semua mad’u dapat mendengarkan dakwahnya. Selain itu

mengetahui siapa saja yang wajib untuk disebutkan pada saat muqaddimah atau

pembukaan adalah salah satu cara agar da’i dapat menunjukan rasa hormatnya

kepada orang-orang penting di sekitar tempat beliau berdakwah. Dan menurut

beliau sebenarnya hal yang paling penting dari yang terpenting untuk seorang da’i

ialah harus terus belajar atau mengulang kembali apa-apa yang pernah dia pelajari

dan sampaikan kepada mad’unya, sebab pada hakikatnya seorang da’i juga

tergolong kepada manusia biasa, dimana manusia pasti tempat salah dan dosa,

oleh karena itu niat untuk belajar dan terus belajar harus selalu ditanamkan di

dalam diri para da’i.

Persiapan yang dilakukan oleh Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q sebelum

berdakwah jika dilihat dari dakwahnya, sudah sesuai dengan teori, atau lima

hukum retorika yang ada dengan melakukan, menemukan bahan (Inventio), beliau

menggali topik dan meneliti khalayak yang akan hadir mendengarkan ceramah

nya, kemudian menetukan metode yang tepat, dengan dilihat dari observasi yang

peneliti lakukan pada ceramah beliau di acara Syiar Syair Ramadhan Di RCTI,

beliau menyampaikan ceramah berjudul “sucikan hati perbaiki budi”. Yang

bertepatan dengan moment ramadhan dan para hadirin adalah mayoritas anak

muda, dengan bahasa kekinian yang mudah dimengerti oleh mad’u.

2. Pemilihan Bahasa

Dalam berdakwah seseorang harus dapat memilih bahasa yang tepat

untuk digunakan dalam berdakwah sesuai kemampuan pendengar. Orang dapat

kehilangan wibawa dan pengaruh dalam waktu beberapa menit saja, karena

Page 55: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

46

ketidakterampilan dan ketidaktepatan serta ketidakbecusannya dalam

membawakan suatu pidato atau pembicaraan. Suatu masalah, soal, ide atau

pikiran, baru akan berarti dan menjadi penting kalau bisa dibeberkan dengan gaya

bahasa yang baik.

Dalam berdakwah Ustadz K.H Taufiqurahman S.Q terbiasa menggunakan

bahasa betawi, namun lebih banyak kepada logat betawi yang kental, namun tidak

menutup kemungkinan beliau menggunakan bahasa-bahasa daerah lain, seperti

sunda, maupun bahasa Jawa walaupun hanya sedikit. “Pantau” pantun tausiyah

menjadi bahasa yang sering digunakan oleh Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

dalam berceramah. Beliau pun menggunakan gaya bahasa yang baik dimana gaya

bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut, yaitu, kejujuran, sopan-

santun dan menarik.6 Karena bahasa adalah momentum sebuah kata yang dapat

membuat orang lain paham dan mengerti. Seorang da’i harus pandai memilih

kata-kata dan mengemasnya dengan bahasa yang tepat agar jamaah mudah

menerimanya. Menurut beliau bahasa pantunya sudah sangat pas untuk digunakan

dalam berdakwah sebab merujuk pada bahasa pantunya, “pake kaen katun pergi

jalan-jalan warnanya putih enak dilihat, saya bikin pantun bukan asal-asalan

sarat mengandung arti juga nasihat”.7

6 Goryn Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h.113

7 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 56: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

47

Tentang hal penggunaan bahasa ini Al-Qur’an menjelaskan dalam surat

Ibrahim ayat 4:

“Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya. Supaya ia

dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa

yang dia kehendaki. Dan dialah Tuhan yang maha kuasa lagi maha bijaksana.”

3. Penyusunan dan penguasaan materi

Menurut Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q dakwah ialah ajakan atau

seruan kepada manusia agar berbuat apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT

dan menjauhi segala larangan-Nya. Mengenai penyampaian sebuah materi yang

akan disampaikan pada saat berdakwah haruslah sesuai kondisi dan situasi yang

ada dilokasi ceramah dan kebutuhan masyarakat sekitar.8 Berikut ini sebagai

contoh dari beberapa penerapan dan tahapan penyusunan dan penguasaan dakwah

yang beliau gunakan dalam dakwahnya.

Muqoddimah beliau seperti:

Assalamualaikum warahmatullahiwabarrokatu, bissmillahi

walhamdullilah wassolatuwassalamu ala rosulillah sayyidina

wamawlana muhammadini abdillah wala hawla walakuwwata ilabillah.

8 Wawancara pribadi dengan ustad K.H Taufiqurrahman S.Q, pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 13.00

di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

Page 57: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

48

Pemirsa TV one damai indonesia ku dimana pun anda berada, lebih-lebih

jamaah yang ada dimajlis ilmu ini, buah markisa dari pondok aren

rambutan nyonya dari bari matraman, buat pemirsa yang sudah pada

keren mudah-mudahan hatinya selalu beriman.

Bedasarkan observasi penulis dalam pengamatan, di saat

berdakwah hampir setiap memulai dakwahnya beliau menggunakan

mukodimmah seperti contoh di atas. Dengan memulai bermunajat kepada

Allah SWT dan Rasulullah SAW, dengan bahasa yang mudah dipahami

supaya apa yang disampaikan di dalam dakwahnya dapat diterima dengan

baik dan dapat diamalkan oleh para jamaah. Selain itu pantun-pantun

pujian taklupa disampaikannya.

Setelah Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q membukanya, kemudian

beliau menyampaikan materi dakwahnya kepada para jamaah untuk

menjadi sebuah renungan, dan ketika beliau menyampaikan tentang

sucikan hati perbaikin budi.

Dalam surat Al-Bayinnah Ayat 5 Allah memperingatkan kita

Sucikan hati perbaiki budi, ada tiga modal dalam sucikan hati,

pertama ilmu, setiap orang yang beramal tanpa ilmu maka amalnya

takkan diterima oleh Allah SWT. Contoh 3 orang shalat ketiganya bahlul,

Page 58: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

49

pada saat ketiga orang tadi shalat magrib, lagi rakaat terakhir tiba-tiba

tikut jatoh dati loteng, imam reflek atta hiyat tikus jatoh ma’mum negor

dari belakang bang kalo shalat ga boleh ngomong, disebelahnya ngucap

lagi Alhamdulillah saya ga batal, orang saya ga ngomong, semuanya jadi

tidak sah shalatnya. Pada saat kita shalat niaatnya bukan karena Allah

namun karena pacar, sebab pacarnya rambut terurai bagai sutra, mata

bulat laksana mata bella safira, hidung mancung bak putri diana, bibir

tipis manis pecah buah delima, leher panjang bak leher angsa, dada

melebar laksana antena para bola, pinggul seksi bak biola, kakinya mekar

laksana kaki-kaki maradona. Shalatnya jadi bukan karena Allah, tapi

karena embel-embel dunia, yang kedua iman, makna dari iman

membenarkan dalam hati membuktikan secara perbuatan mengucapkan

secara lisan. Seperti contoh, mic yang ustad pakai ada aliran listriknya

tapi ga bisa diliat aliran listriknya, namun ada bukti bahwa ini mic ada

aliran listriknya, kalo dicabut alirannya dari pusat terus mati nih mic, nah

inilah iman memang tak terlihat namun dapat dirasa, yang ketiga ikhlas

untuk mensucikan hati perbaiki budi, contoh ada Ahmad dan Boy

keduanya santri, Ahmad panen singkong melihat singkongnya besar-besar

teringatlah akan wajah gurunya,dengan niat karena Allah SWT, ayam

pitik dimakan tikus dibawa keloteng diambil plastik dia bungkus dia

tenteng, ditengah perjalanan kerumah gurunya si Ahmad ketemu si boy,

bertanya si Boy,”mat mau kemana mat?” “mau memberikan ini singkong

kepada guru” dijawab si Ahmad. Karena niat si Ahmad karena Allah SWT

Page 59: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

50

si Ahmad pulang bawa kambing, ketemu lagi sama si Boy, “mat dari

mana tuh kambing” “dari guru saya”. Si Boy langsung beli buah bagus-

bagus berharap dapet kebo, tapi karena si Boy niatnya bukan karena

Allah si Boy balik bawa singkong dari si Ahmad.

Ceramah di atas tersebut adalah contoh dari sekian banyak

ceramah beliau yang saya lihat dari dokumentasi vidio nya di internet

tentang mensucikan hati perbaiki budi. Dimana beliau sampaikan ceramah

tersebut dengan penuh penghayatan agar jamaah yang mengikuti ceramah

beliau dapat mengerti dan tertanam apa yang di sampaikan oleh beliau.

Materi dakwah yang beliau sampaikan tentang ada tiga hal yang

dapat mensucikan hati perbaiki budi yaitu ilmu, iman dan ikhlas. Jika tiga

hal tadi sudah ada dalam diri manusia semoga hati semakin suci dan budi

akan semaki baik. Maka dari itu, sesuai apa yang beliau sampaikan pada

isi dakwahnya perkuat tiga hal tadi, ilmu, iman dan ikhlas.

Dalam hal penyusunan materi, beliau selalu mempersiapkan dan

mencari judul ceramah yang sesuai dengan peristiwa yang aktual atau

kejadian yang menjadi perhatian khalayak untuk dihubungkan dengan

peristiwa yang sedang diperingati kemudian, mempersiapkan secara garis

besar bahasan yang akan dibahas. Selanjutnya beliau memilah kata-kata

yang sesaui utuk disampaikan dan pantun-pantun apa saja yang akan

masuk dalam pembahasan agar tidak terjadi kejenuhan serta cerita-cerita

humor apa saja yang akan beliau gunakan.

Page 60: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

51

4. Humor

Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari humor, karena manusia

memiliki “Sense Of Humor”. Terkadang da’i memakai humor untuk menarik

perhatian jamaah. Seorang da’i yang baik akan menyisipkan pesan-pesan

dakwahnya melali humor, karena rasa humor juga dapat digunakan untuk

menjadikan masalah serius menjadi santai.

Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q memiliki pandangan tersendiri mengenai

Humor dalam berdakwah. Humor dalam berdakwah bukanlah dalam artian

tertawa terbahak-bahak pada saat mendengarkan dakwah namun dimana para

mad’u tetap dapat menerima isi pesan dakwah dengan cara terhibur oleh humor

tersebut tapi tidak melupakan isi pesan dakwahnya. Melihat kondisi mayoritas

masyarakat indonesia yang sangat sibuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari,

kepenatan, mobilitas, serta hiruk pikuknya, Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

mendapatkan ide kreatif dalam hal menyampaikan dakwahnya yang sarat dengan

humor yaitu melalui “pantau” pantun tausiyah. Karena kadar kemampuan para

mad’u dalam menyerap dakwah di jaman seperti sekarang ini kurang, maka

dakwah harus disampaikan dengan hal-hal unik, dengan “pantau” pantun tausiyah

para mad’u tetap dapat menerima isi pesan dakwah dengan baik namun tetap

dapat terhibur.

Berkaitan dengan humor dalam berdakwah ustadz K.H Taufiqurrahman

S.Q melihat adanya kesempatan untuk berdakwah diranah yang lebih dapat

diterima oleh semua kalangan, stand up comedy contohnya menjadi tempat yang

dapat dimanfaatkan ustadz K.H Taufiqurrahman dalam menyampaikan

Page 61: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

52

dakwahnya, sama seperti pantau tadi, berdakwah di dalam stand up comedi dilihat

bisa lebih memberikan efek yang baik kepada mad’u, memberikan ajakan untuk

berbuat kebaikan namun tetap bisa terhibur dengan adanya lawakan-lawakan

cerdas ala stand up comedy. Satu hal yang ditekankan oleh Ustadz K.H

Taufiqurrahman S.Q dalam berdakwah dalam jenis apapun khususnya berdakwah

melalui stand up comedi bahwasannya konsep dasar para da’i tetap berdakwah

dan menyelipkan lelucon, bukan melawak yang diselipkan pesan-pesan dakwah.

Jadi tetap mereka harus menyebut diri mereka para da’i yang berdakwah melalui

stand up comedi bukan pelawak yang berusaha berdakwah.

Contoh dakwah beliau pada ranah Stand Up Comedi

Assalamualaikum, ada nyonya makan bakwan subhanallah hostnya

menawan tapi insyAllah jadi do’a. Beli bakwan nya dari matraman bukan

hanya menawan hatinya selalu beriman, mengayun sampan ke pilifina

anak bayi pakai gurita, pemirsanya boleh dimana-mana asalkan hati kita

tetap saling cinta, tapi cinta yang melalui jalur yang benar, cinta-

cintaannya lewat facebook, lewat twitter, twitter itu bukan yang buat

kedinginan yak? Oo itu switer yak, kadang-kadang ada bahasa i love you

full udah kelepekan, bales kalo perlu, abang saya ga mau naek onta kalo

ga sampai kekota mekah, saya ga mau abang bicara cinta kalo ga berani

buat menikah. Ya Allah bukan lebay lho, mudah-mudahan jadi do’a,

karena kalo sudah demikian adanya pasangan yang saleh dan shalehah,

jamaah disini yang akhwatnya mudah-mudahan jadi do’a, lalu kelak Allah

jadikan istri untuk suaminya istri yang cantik, istri yang selalu membuat

Page 62: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

53

suami yang tambah simpatik, kalo keluar maupun di luar matanya ga suka

lirik-lirik, ibadahnya kepada Allah bener-bener fanatik, yang fardhu yang

sunah dijaga secara apik, bergaul dengan suami orang tua tetangga ga

punya jiwa munafik, otomatis cinta dan sayang suami makin bertambah

setiap detik, otomatis telponnya makin bertambah setiap detik, karena

terasa makin asik, keliatan tambah cantik, kebetulan duduk make baju

batik, sambil makan keripik eh yang tausiyah namanya ustad taufiq.

Karena kalo seorang suami punya seorang istri subhanallah ibadahnya

fanatik, betul-betul hatinya juga ga munafik, sekalipun diluar yang godain

udah kaya angin yang namanya tuh topan haiyan di Philipin emm baca

koran ga sih? Hemm kepooo... ada angin cakep tuh namanya topan

yolanda, kalo misalkan demikian adanya tapi kalo yang namanya istrinya

demikian adanya walaupun yang godain diluar banyak dia akan berkata

apa ngucapnya, cinta barang antik di korsi goyang punya opah punya

omah, jujur perempuan cantik di luar banyak yang tak sayang tapi cinta

papah hanya buat mamah. Terima kasih, Wassalamualaikum.

Dan contoh berikutnya:

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatu, kecikarang makan opak

jawab salamnya kurang kompak, emang kalo dihadapan orang-orang

yang cantik yang keren dihati jadi ngucap ini, buah manggis dibawa-

bawa, anak pitung makan ketubar, jamaah disini manis selalu tertawa,

membuat hati jadi berdebar-debar, buat pemirsa juga yang dirumah, tetap

yang ke kranji liat daon keladi, tetap kita mengkaji di stand up comedi,

Page 63: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

54

Rasul tukan punya sifat shidiq tau artinya sifat shidiq, mau tau aja apa

mau tau banget? Jujur yah jujur mudah-mudahan juga yang disini juga

pemirsa yang dirumah, yang laki nya Allah jadikan pemimpin yang hati

yang jujur, dirumah tangga selalu pandai mengatur, juga bisa diatur,

cinta, resep ama anak istri ga suka ngelantur, sehingga banyak model

sekarang pada salah tempat tidur, kenapa mereka begitu, karena lupa

dengan alam kubur, Allah jadikan pemimpin kita pemimpin yang pandai

bertafakur, kalo do’a sama Allah do’a nya manjur, alias mambrur,

kebetulan namanya subur, eh yang laki-laki tau ga? Harepan kaum istri

yang belom bersuami kan berucap begitu, abang saya ga mau ke

sukabumi kalo jalannya ga lewat tajur, saya mau punya suami tapi suami

yang hatinya jujur, Ya Allah do’a kan juga buat pendampingnya yang

akhwatnya juga pemirsa yang dirumah, yang menyaksikan acara kita ini

subhanallah,

kelak Allah jadikan istri untuk suaminya istri yang cantik, istri yang selalu

membuat suami yang tambah simpatik, kalo keluar mapun di luar matanya

ga suka lirik-lirik, ibadahnya kepada Allah bener-bener fanatik, yang

fardlu yang sunah dijaga secara apik, bergaul dengan suami orang tua

tetangga ga punya jiwa munafik, otomatis cinta dan sayang suami makin

bertambah setiap detik, otomatis telponnya makin bertambah setiap detik,

karena terasa makin asik, keliatan tambah cantik, kebetulan duduk make

baju batik, sambil makan keripik eh yang ceramah namanya ustad taufiq,

kalo misalkan demikian adanya tapi kalo yang namanya istrinya demikian

Page 64: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

55

adanya walaupun yang godain diluar banyak dia akan berkata apa

ngucapnya, cinta barang antik di korsi goyang punya opah punya omah,

jujur perempuan cantik di luar banyak yang tak sayang tapi cinta papah

hanya buat mamah. Rasul mengajarkan yang paling banyak penghuni

neraka laki-laki apa perempuan, tau jawabnya kenapa perempuan?

Karena banyak perempuan yang ngelawan ama suami, makanya nitip

pesen suami cuma minta satu, neng gua mau makan ikan teri tapi ikan teri

yang rasanya awet, gua mau punya istri tapi yang kga cerewet. Surganya

perempuan kata Rasulullah adalah patuh bakti ama suami, InsyaAllah

kalo suami tau hak dan kewajibannya dan ini memang ajaran Rasulullah

itu istri ngucap dimana pun berada sekalipun godaan ada, ia ngucap

kelapa tuan ada setangkai, saya bawa dari pasar slipi, ilmu apa sih pa

yang papah pakai siang malam kok saya kebawa mimpi, jadi sifat Rasul

jujur shidiq yah, kemudian amanat, apa lagi tuh tabligh, kemudian

fatonah, shidiq artinya jujur, amanah artinya dapat dipercaya, kadang-

kadang orang sekarang mohon maaf, untuk mencari kejujuran sulit,

sampai-sampai yang mengagetkan besok di akhirat malaikat masih di ajak

nego, malaikat, begitu mau masuk surga Allah Karim, pintu surga

engselnya copot, ternyata begitu copot, eh ternyata ada 3 utusan, 1 dari

jepang, 1 amerika, 1 indonesia yang terakhir, ditanya yang jepang eh

kamu jepang kira-kira nih memperbaiki engsel yang copot berapaan? Ohh

kalo menurut saya ini kita perlu dana 5 juta, 5 juta bagaimana

perinciannya? 2 juta setengah buat pemerikasaan, terus 2 juta setengah

Page 65: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

56

buat ongkos tukangnya, oh segitu bagus, 5 juta, mundur jepang maju

amerika, kamu amerika berapa saya butuh dana 8 juta pak, 8 juta? Yak

pak, perinciannya gimana? 2 3 juta buat ongkos yang mengerjakan 2 juta

setengah buat pemerikasaan kemudian 2 juta setengah buat beli bahan,

lengkap jadi 8 juta, terakhir indonesia, belom maju itu malaikat udah

diajak bebisik, ia,,, sini,, kenapa kata malaikat? Kalo kamu berapa kalo

kamu? Gampang, saya butuh 15 juta, wihh paling besar kan, perinciannya

gimana? Gampang, 5 juta kasih orang jepang yang ngerjain, 10 juta lagi?

5 juta buat lu malaikat, 5 jutanya lagi? Buat guaaaaa.. makanya kita

prihatin, bahasanya naek taksi makan srikaya mpo mariam ke jati negara,

yang korupsi mah makin kaya, yang maling ayam malah di penjara,

mudah-mudahan bisa bermanfaat, sifat rasul shidiq, amanah, tabligh,

fatanah, dan mudah-mudahan dengan ilmu terasa mudah, dengan seni

akan terasa indah, dengan pengajian hidup kita makin terarah, tanpa ilmu

sukar, tanpa seni hambar, tanpa pengajian agama hidup kita makin

kesasar, regenerasi yang ada di sini pemirsa yang ada dimana pun berada

mudah-mudahan selalu mengedepankan kualitas yang baik jangan hanya

mengandalkan kebiasaan yang buruk kumis melintang dada berbulu, tidur

celentang kentut melulu, Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh.

Page 66: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

57

Mengenai pembagian retorika P Dori Wuru Hendrikus (2009) membagi kedalam 3

macam, yaitu:

a. Monologika

Gaya retorika Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara

monolog, dimana hanya seseorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang

tergolong dalam monologika adalah: pidato, kata sambutan, kuliah, makalah,

ceramah dan deklamasi

b. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua

orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses

pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab,

perundingan, percakapan dan debat.

c. Pembinaan Teknik Bicara

Efektifitas dialogika dan monologika tergantung juga pada teknik bicara.

Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan

teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian

ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernafas, teknik

mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.9

Dari ketiga pengertian diatas retorika yang digunakan Ustad K.H

Taufiqurrahman S.Q adalah monologika dimana dilihat dari gaya retorika

kepada jamaah dapat lebih dipahami dan apa yang disampaikan lebih dapat

menyerap pesan dakwahnya. Karena pembicara hanya satu orang maka

9 Hendrikus, Retorika: terampil berpidato, berdiskusi, berargumentasi,bernegosiasi, h. 16-17.

Page 67: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

58

jamaah juga akan lebih terfokus padanya. Apapun gaya atau jenisnya retorika

adalah sebuah seni berbicara. Semakin mahir dalam mengemas kata-kata atau

istilah yang digunakan pengaturan penekanan suara pada setiap kata yang

disampaikan tentu semakin baik. Begitulah penerapan retorika beliau dalam

penyampaian dakwahnya. Sebagaimana konsep retorika dan dakwah beliau

selalu mengutamakan bagaimana kondisi mad’u.

Page 68: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang merujuk pada

permasalahan dan tujuan penelitian.

1. Konsep retorika menurut Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q yaitu seni berbicara di depan

umum, dimana da’i harus bisa menyesuaikan bahasa yang dia gunakan sesuai

kemampuan para mad’u untuk menerima dakwah yang ia sampaikan. Retorika berguna

juga untuk mencapai hasil maksimal dalam berdakwah agar dakwah yang disampaikan

tidak monoton dan jenuh. Retorika dakwah sangat penting dimiliki oleh para da’i sebab

dengan retorika yang digunakan dapat mengukur kemampuan da’i dalam menguasai

materi dakwahnya. Retorika Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q termasuk kedalam bagian

retorika Monologika yaitu retorika yang dilakukan secara monolog.

2. Konsep dakwah menurut Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q adalah ajakan, atau seruan

kepada umat islam dalam mengajak kebaikan. Setiap manusia memiliki kewajiban untuk

selalu berdakwah kepada setiap umat manusia lainnya walau satu ayat. Dakwah bertujuan

untuk mengajak manusia agar menjalankan setiap apa yang diperintahkan oleh Allah

SWT dan menjauhi segala apa yang dilarang Nya. Metode dakwah yang digunakan

adalah metode bil lisan dan bil hal, yaitu beliau bukan berdakwah dengan lisan saja tetapi

mempraktekkanya di dunia nyata seperti menyantuni anak yatim.

3. Penerapan retorika dakwah Ustad K.H Taufiqurrahman S.Q di sekitarnya seperti pada

umumnya para da’i-da’i lain menyampaikan dakwahnya dengan salam dan muqaddimah

terlebih dahulu, lalu memulainya dengan ayat dan hadist yang berkaitan dengan tema

dakwahnya, keunikan beliau pada saat berdakwah ialah berliau selalu menggunakan

Page 69: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

60

bahasa-bahasa yang mudah dipahami dan selalu menyampaikan kata-kata bijaknya

dengan pantun, maka dari itu beliau menyebut dakwahnya dengan “pantau” pantun

tausiyah, hal ini pula yang menjadikan beliau mendapat julukan ustad pantun. Beliau pun

sebelum berdakwah selalu menyesuaikan situasi dan kondisi mad’u, mengingat

klasifikasi mad’u dan daya tangkapnya berbeda-beda. Penerapan retorika beliau dalam

berdakwah terbilang cukup efektif, dari segi prakteknya beliau cukup memahami retorika

dakwah yang baik, selain penguasaan materi yang baik, pengetahuan materi serta

pengalaman beliau dalam berdakwah. Dakwah yang beliau sampaikan bersifat nasihat-

nasihat, informasi, dan entertainment. Dalam berdakwah pun beliau menggunakann

humor yaitu dengan rangkaian kata kata pantunnya yang bisa membuat para mad’u

tertawa agar suasana yang ada terbawa lebih santai.

B. Pesan dan Saran

Ada beberapa saran yang peneliti ajukan dalam pengembangan retorika dakwah

yang beliau gunakan. Semoga pesan dan saran ini dapat bermanfaat.

1. Ustad Pantun panggilan sehari-hari beliau. Janganlah berhenti dalam menyampaikan

dakwah. Karena dakwah adalah tugas yang sangat mulia yang bisa disampaikan untuk

menyadari umat islam dalam berbuat kebaikan sesuai perintahNya, dan menjauhi

segala laranganNya.

2. Selalu konsisten dan tetap istiqomah dalam menjalankan dakwah islam, dengan selalu

melakukan perbaikan secara terus-menerus, menjadi contoh untuk semua da’i-da’i

muda agar dapat terus menggali potensi mereka.

3. Kepada da’i hendaklah penyampaian dakwah memakai retorika yang tepat agar

peyampaian isi pesan dakwah tersebut bisa dipahami oleh mad’u.

Page 70: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

61

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qathani, Said. Menjadi Da’i Sukses. Jakarta: Qisthi Press, 2005.

Amin, Samsul Munir. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: AMZAH. 2008.

Ar-Rafi’i, Musthafa. Potret Juru Dakwah. Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2002.

Bachtiar, Wardi. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Ciputat: Legoso. 1997.

Badrutaman, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djalil, Maman Abdul dan Rafi’uddin. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.

2001.

Danandjaya, James. “Humor” Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT Adi Cipta

Pustaka. 1998.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti

2003.

Hendrikus, P. Dori Wuwur. Retorika: terampil berpidato, berdiskusi,

berargumentasi,bernegosiasi. Jakarta: CV Firdaus, 1993.

Hidayati, Inur. Kumpulan Pantun. Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010.

Horriyah. Membaca isi pikiran orang dari Bahasa Tubuhnya. Jogjakarta: Laksana, 2012

Illahi, Wahyu dan Munir. Manejemen Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Penamadani, 2006.

Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah.

Jakarta: 1999.

Israr, M. H. Retorika dan Dakwah Islam Modern. Jakarta: CV. Firdaus, 1993

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2007

Page 71: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

62

Lubis, H. Busrah. Metodelogi dan Retorika Dakwah: petunjuk praktis Khutbah dan Pidato.

Jakarta: PT. Tursina. 1998.

Mastuhu. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin

Ilmu. Bandung: Pusjarlit dan Nuansa, 1998.

Moeloeng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajA Rosyda Karya, 1993

Najamuddin. Metode dakwah Menurut Al-qur’an. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2008

Oka, I Gusti Ngurah. Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar. Bandung: Terate, 1976.

Rahim, Amirudin. Retorika Hirarki. Surakarta: Era Edicitra Intermedia, 2010.

Rahmat, Jalaludin. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja rosdakarya,

1999.

Rukmana, H. Naan. Masjid dan Dakwah Jakarta: Al-mawardi Prima. 2002.

Saputra, Wahidin .Retorika Dakwah Lisan (Teknik Khitabah) (Buku Ajar Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2006.

Sobagyo, Joko. Metode Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta, 1991

Soenaryo, Andi. Buku Pintar Pantun dan Puisi. Jakarta: Kartika. 2008.

Suhandang, Kustadi. Retorika: Strategi, Teknik, dan Berpidato. Bandung: Nuansa. 2009.

Sukanda, Made. Pembinaan Kritik Sastra Indonesia Masalah Sistematika Analisis Struktur

Fiksi. Bandung:

Shihab, Alwi. Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Bandung: Mizan.

1993.

Shomad, Idris A. Diktat Ilmu dakwah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 2004.

Suyanto, Agus. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. 2004.

Page 72: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

63

Yani, Ahmad. Bekal menjadi Khatib dan Mubaligh, Jakarta: Al-Qalam. 2005.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.Angkasa. 1987

Ust. Taufiqurrahman S.Q, Pantau Pantun Tausiyah. Ciputat: Haqiena Media. 2014.

Yanuarita, Andi. Langkah Cerdas Mempersiapkan Pidato dan Mc. Yogyakarta: Teranova

Books, 2012.

Page 73: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

64

HASIL WAWANCARA DENGAN USTAD K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q

Hari/Tanggal: 01 Juni 2015 pukul 13.00

Tempat: di restoran Bandar Jakarta BDS tanggerang.

1. Seberapa penting retorika dalam berdakwah?

Yah berbicara retorika apakan penting atau tidak, merujuk kepada bahasa Al-Qur’an,

surat An-Nahl ayat 125, makanya Allah yang langsung memesankan “ud’u

illasabilirobbika bil hikmah, wal mauizah tilhasanah” di situ ”fill amar” yang

merupakan kata kerja perintah untuk penyampai sampaikan lah oleh kamu sekalian

kepada jalan menuju kepahaman agama Allah dengan dua cara “bil hikmah wal mauizah

tilhasanah” dengan trek-trek hikmah yang mungkin masing-masing orang Allah berikan

talenta tapi tetep juga dengan nasehat yang baik. Kalo ditanya apakah urgent retorika

merujuk pada firman Allah ini bahasa pantun saya ada gunting kesiram aer anget penting

banget.

2. Padangan ustad tentang dakwah?

Dakwah terbentuk dari kata isim masdar Da’a, yad’u, da’watan ajakan, secara etimologi.

Nah secara terminologi, yang dimaksud dakwah disini bagaimana kita mengajak umat

kepada paham perintah agama Allah yang bahasa Qur’annya “ta’muruna bil ma’ruf

watan hauna anil mungkar” mengajak kepada kebaikan mencegah kepada kemungkaran,

baginda Rasul juga diperintahkan oleh Allah untuk mengajak yang mungkin bahasa

ringgannya “Balligu anni walau ayah” sampaikanlah oleh kamu sekalian walaupun satu

ayat. Apakah dakwah itu menurut ustad itu jelas ajakan bagi yang mengajak jangan

pesimis karena untuk panggilah dakwah itu number one, akan tetapi hasilnya silahkan

mau nomer 117 gapapa. Maksudnya dalam qur’an suran Al Qassas ayat 56 dalam urusan

Page 74: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

65

dakwah Allah telah mengajarkan tuh innakalahtadiliman abdahta wala kinnallaha yahdi

mayasa, ya muhammad sesungguhnya yang berhak memberikan hidayah dari dakwah

yang engkau sampaikan bukan kamu tapi adalah aku kata Allah tugas kamu ngajak dan

nanti Allah yang menggerakan hatinya untuk menerima oh iya ini baik. Jadi jangan

pernah pesimis putus asa itu lah yang disebut dakwah.

3. Bagaimana pandangan ustad terhadap perkembangan dakwah di Indonesia?

perkembangan dakwah di Indonesia kalo saya lihat untuk belakangan sekarang ini makin

banyak dan makin maju bahkan banyak menggali potensi-potensi talenta yang ada

dimiliki setiap mubaligh, terasa terbuka itu hijabnya setelah munculnya Alm ustad Jefri

Al Bukhari. Kita lihat fenomena yang lalu mungkin antara 10-15-20 tahun yang lalu itu

yang namanya dakwah di televisi itu hanya mereka-mereka yang sudah sepuh di atas 60

tahun dengan gaya retorika bukan menafikkan bukan menyepelekan juga bukan

mengucilkan mereka orang-orang berkualitas tapi yah secara sudut pandang diterima oleh

audiens agak monoton. Nah akhirnya mereka jenuh buat duduk dipengajian alergi duduk

lama-lama di pengajian, kenapa? Bukan salah, mungkin retorikanya penyampaiannya,

nah disini lah apa namanya perkembangan dakwah makin belakangan ini makin muncul

lagi, mungkin nanti setelah saya akan muncul lagi mubaligh-mubaligh baru. Yah dilihat

sekarang ada mubalih yang dari suaranya atau yang make nama-nama ala pendekar jaka

tarub, jaka umbara, jaka suara, yah jaka-jaka yang lainnya, nah termasuk ustad pun ga

pernah menamai diri tapi orang yang menjuluki dengan ustad pantun.

4. Apa yang mendasari ustad untuk terus berdakwah:

Yang mendasari ustad untuk berdakwah, karena Allah SWT berfirman dalam surat 41

ayat 30, 31, bahkan 32, bahkan sampai 33, di sini janji Allah adalah aku menjadi

Page 75: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

66

bekingan kamu, kenapa karena tugas mulia, dalam agama dalam surat Al-Ahqob, ayat

30, 31, 32, 33, ta’muruna bil ma’ruf, mengajak kepada kebaikan jadi bekerja-bekerja jadi

pegawai-pegawai Allah, yang kalo sudah begitu kita ikhlas istiqomah janji Allah di ayat

31nya tadi, akulah bekingan kamu baik didunia maupun di akhirat, itulah yang menjadi

motivasi buat diri saya pribadi dan juga buat para temen-temen mubaligh yang lainnya ga

kenal lelah, ga letih, insyaAllah makan tape anget-anget biar cape tetep semangat.

5. Dakwah seperti apa yang disebut berhasil?

Terasa hati bunga bahagia, apakah dikatakan berhasil ustad belum berani mengatakan ia,

tapi secara bunganya, hasilnya, contoh: diluar dakwah yang disampaikan secara langsung

yah, yah ustad berdakwah juga ada yang lewat cd, syiar syair bersama istri itu kurang

lebih ada lima lagu, yang diantara lima lagu itu di album pertama ada tentang bab

renungan suci atau panggilan illahi terutama shalat lima waktu, nah terasa bunga

mungkin dikatakan berhasil boleh, salah satu habis pengajian seorang ibu yang datang ke

ustad, sempat menyampaikan stad, anak saya tadinya untuk panggilan Allah lima waktu

sangat malas tapi ustad, di mobil tempat yang selalu saya pakai wara-wiri dalam aktifitas

di situ ada cd ustad, yang suka diperdengarkan saya dan juga anak saya, ternyata

perubahannya sangat signifikan 360 derajat boleh dikatakan, karena kenapa ibunya cerita

bahkan untuk sekarang anak saya mengingatkan “Umi udah shalat belum?” itu saya

berfikir seperti demikian ya Allah saya sujud syukur stad, padahal tadinya saya shalatnya

bukan main, cerewet buat ngingetinnya, saya tanya, kenapa sekarang kok berubah? Apa

jawab ibunya, karena telah mendengar cd syiar syair kebetulan lewat ustad

taufiqurrahman dan istri saya, jadi luar biasa itu baru sekedar lagu religinya dibarengi

dengan ancaman mereka meninggalkan shalat, tetep intinya bukan karena ustad

Page 76: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

67

taufiqurrahman tapi karena hidayah Allah, Allah ketuk hati hambanya melalui denger

lagu syiar syair ustad taufiqurrahman. Karena ada perubahan pada mad’unya.

6. Apa pesan ustad untuk para da’i-da’i muda agar mereka dapat menggali kreatifitas?

Untuk para da’i-da’i muda agar mad’u nya betul-betul dapat makin tertarik mendengar

dakwahnya, terus digali, dalam bahasa qur’an surat Ali-Imran ayat 170 mudah-mudahan

tidak salah, ya Tuhan kami tidak ada yang engkau ciptakan dimuka bumi ini sia-sia.

Kalau dalam Kitab Qiraturasidah, ketika seekor singa terperangkap dalam jaring,

kemudian dia tidak bisa menolong dirinya, dia minta tolong unsuruni-unsuruni tolong

aku- tolong aku, datang lah seekor tikus dengan giginya menggigit jala itu, maka berkata

singa aku tak menyangka hewan se kecil kamu bisa melakukan hal yang aku tak mampu,

jangan kamu anggap hina yang kecil karena setiap sesuatu Allah berikan talenta,

kelebihan, manusia memiliki Akal, gali akal kita. Yang punya suara bagus gali lewat

lagu, yang penting tidak keluar dari koridor dakwah, ya ustad Allah kasih kelebihan lewat

Pantau Pantun tausiyah, ustad gali lagi sehingga kemarin sudah habis 10000 lebih buku

pantau, pantun tausiyah, cd syiar syair sudah habis sampai 3000 lebih, yang dijaga supaya

jangan nyeleneh, jangan jadi dagelan isinya, kita perbaiki terus yang kalo make bahasa

pantun ustad, pake kaen katun pergi jalan-jalan warnanya putih enak dilihat, saya bikin

pantun bukan asal-asalan sarat mengandung arti juga nasihat.

7. Kan ustad sempat beberapa kali berdakwah di dalam stand up comedy, nahh apa sih

Pandangan Ustad tentang Stand Up Comedy?

sejak empat belas abad tahun yang lalu baginda Rasul memesankan dalam retorika

dakwah “kallimunnasbiqodriukulihim” sampaikanlah atau berbicaralah kedapa audiens

atau kepada yang diajak bicara “biqodriukulihim” dengan kadar kemampuan ukuran akal

Page 77: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

68

mereka menerimanya. Nah disini untuk mayoritas masyarakat indonesia yang umumnya

atau notabene mereka hampir tiap hari mempunyai aktifitas yang sangat mobile, yang

sudah lelah dalam mencari nafkah dari pagi hingga siang sore bahkan malam tentunya

mereka sudah sangat lelah nah ketika kita dituntut sebagai penyampai atau da’i

bagaimana muatan yang akan kita sampaikan tidak terlupakan tapi tetap mereka

mendengarkannya tidak boring, tidak suntuk, tidak galau singkat kata nyaman tentram.

Itulah retorika yang akhirnya dengan izin Allah, Allah kasih kemudahan lewat ustad

dikasih kemudahan retorikanya lewat cara pantau, “pantun tausiyah”.

Page 78: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

69

Nama: M Saepudin Rahmat

Jabatan: Assisten Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

1. Sudah berapa lama abang mengikuti dakwah ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q?

Jawab: Sekitar 5 tahun.

2. Bagaimana dakwah K.H taufiqurrahman S.Q menurut anda?

Jawab: dakwah beliau mengajak kesemua orang untuk melakukan hal-hal yang

dikatakan mengikuti ajaran Allah SWT, dan sunnahnya Rasul, begitu sih sebenernya.

3. Apakah retorika yang digunakan beliau pada saat berdakwah sudah baik?

Jawab: Menurut saya sih sudang baik, baik sudah bener-bener baik, yang mungkin seperti

yang diajarkan oleh rasul.

4. Apakah Anda menyukai cara penyampaian dakwah beliau, kenapa?

Jawab: Kalo untuk menyukai saya sangat menyukai yah, beliau itu mempunyai keunikan

tersendiri, dengan cara pantun itu, menurut saya yang pantun itu cuman beliau doang.

5. Apakah kelebihan dan kekurangan beliau pada saat berdakwah?

Jawab: kelebihannya eehhhh, kelebihan beliau di segi pantunnya, kalo kurangnya

mungkin diwaktu ceramah, tergantung posisi panitianya juga,

6. Apakah menurut anda dakwah yang beliau sampaikan sudah efektif?

Jawab: yah menurut saya sudah sangat efektif, karena semua ajarangnya saya sudah tau

gthu.

7. Bagaimana pendapat anda tentang dakwah beliau pada Stand Up Comedy?

Page 79: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

70

Jawab: dakwah sama Stand up comedy yah ehh mungkin caranya ehh intinya tetap

menyampaikan dakwah pada intinya menyampaikan dakwah yah baik baik saja seorang

ustad itu stand up yah baik baik aja, intinya sama-sama menyampaikan ilmu untuk

diberikan kepahaman kepada umat muslim yah itu dia, dan menjadi kelebihan sendiri

buat beliau.

8. Apakah anda mengerti apa yang disampaikan oleh beliau?

Jawab: sangat mengerti, apa-apa yang beliau inginkan juga sangat mengerti.

Page 80: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

71

Nama: Alfira Sukma Mawami

Jabatan: Jamaah

Tanggal: 10 September 2015

9. Bagaimana dakwah K.H taufiqurrahman S.Q menurut anda?

Dakwah yang sangat menarik, unik atas penyampaiannya, pembaawaan yang santai.

Sehingga dapat memudahkan pendengar menyimak juga memahami maksud dari

penyampaiannya.

10. Apakah retorika yang digunakan beliau pada saat berdakwah sudah baik?

Sudah

11. Apakah Anda menyukai cara penyampaian dakwah beliau, kenapa?

Iya, karena cara penyampaiannya sangat berbeda dengan cara penyampaiannya ceramah

dari penceramah yang lain, memiliki seni tersendiri.

12. Apakah kelebihan dan kekurangan beliau pada saat berdakwah?

Kelebihan: mengerti cara membawa suasana dalam berceramah, dapat membawa

pendengar untuk mempermudah mengkaji ilmu agama, pembawaan yang santai,

mempunyai seni tersendiri, dapat memadukan antara seni dengan dakwah.

Kekurangan: kurangnya pendalaman materi yang disampaikan.

13. Apakah menurut anda dakwah yang beliau sampaikan sudah efektif?

Sudah

14. Bagaimana pendapat anda tentang dakwah beliau pada Stand Up Comedy?

Baik, cukup dapat dengan mudah di mengerti, cukup baik untuk dapat memadukan unsur

seni comedy dengan ceramah, bagus karena ceramah-ceramah yang biasanya di

sampaikan oleh penceramah lebih bersifat monoton hanya terpaku pada tema. Dengan

Page 81: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

72

cara beliau menyampaikan ceramah menggunakan Stand Up Comedy dapat

menghilangkan ceramah yang bersifat monoton.

15. Apakah anda mengerti apa yang disampaikan oleh beliau?

Mengerti

Page 82: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

73

Nama: Fajar Syahrullah

Jabatan: jamaah

Tanggal: 10 September 2015

1. Bagaimana dakwah K.H taufiqurrahman S.Q menurut anda?

Dakwah yang dibawakan penuh dengan humor, tapi sarat akan ilmu, ustad Taufiq

berhasil mengusai suasana, sehingga apa yang hendak disampaikan dapar dengan mudah

diterima. Beliau dapat merangkul semua kalangan di dalam menyampaikan dakwahnya.

2. Apakah retorika yang digunakan beliau pada saat berdakwah sudah baik?

Sudah

3. Apakah Anda menyukai cara penyampaian dakwah beliau, kenapa?

Ya tentu, karena tidak membosankan. Ilmu yang diberikan juga dapat diterima.

4. Apakah kelebihan dan kekurangan beliau pada saat berdakwah?

Kelebihan: apa yang disampaikan dapat dengan mudah diterima, penggunaan analogi di

setiap penguraian masalah, contoh yang real dan konkret, mengikuti perkembangan

jaman.

Kekurangan: materi yang dibahas terlalu umum dan kurang mendalam.

5. Apakah menurut anda dakwah yang beliau sampaikan sudah efektif?

Sudah

6. Bagaimana pendapat anda tentang dakwah beliau pada Stand Up Comedy?

Beliau berhasil menyelipkan humor yang pas pada sertiap menyampaikan ilmu yang

sedang diberikan

7. Apakah anda mengerti apa yang disampaikan oleh beliau?

Sangat mengerti

Page 83: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

74

Nama: M Razif Sidik

Jabatan: Jamaah

Tanggal: 10 September 2015

1. Bagaimana dakwah K.H taufiqurrahman S.Q menurut anda?

Bagus dan menarik

2. Apakah retorika yang digunakan beliau pada saat berdakwah sudah baik?

Sudah, karena beliau sangat menghibur dan tidak membuat orang melihatnya jenuh

3. Apakah Anda menyukai cara penyampaian dakwah beliau, kenapa?

Iya, karena sangat mudah untuk dicerna

4. Apakah kelebihan dan kekurangan beliau pada saat berdakwah?

Kelebihan: mampu membuat penonton terpaku akan dakwahnya

Kekurangan: terlalu banyak mengulang kata dan terlalu terbuka

5. Apakah menurut anda dakwah yang beliau sampaikan sudah efektif?

Sudah, tapi agak sedikit kurang

6. Bagaimana pendapat anda tentang dakwah beliau pada Stand Up Comedy?

Menurut saya ini hal yang sangat unik, dan pertama kalinya saya menyaksikan dakwah

dengan cara seperti ini

7. Apakah anda mengerti apa yang disampaikan oleh beliau?

Jelas saya mengerti, karena beliau menyampaikannya dengan jelas dan tidak terbata-bata.

Page 84: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q sedang berceramah

Page 85: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

76

Foto bersama Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

Ceramah Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q pada Stand Up Comedy Metro Tv

Page 86: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

77

Ceramah Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q pada acara syiar syair Ramadhan RCTI

Page 87: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

78

Foto bersama M Saepudin Rahmat sebagai Asistent Ustadz K.H Taufiqurrahman S.Q

Page 88: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …

79

Page 89: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …
Page 90: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …
Page 91: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …
Page 92: RETORIKA DAKWAH USTADZ K.H TAUFIQURRAHMAN S.Q …