12
SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020 PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN GURU PENGGERAK Dr. Aloysius Mering Disampaikan pada Seminar Yudisium II FKIP UNTAN Januari 2020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2020

PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA

BELAJAR DAN GURU PENGGERAK

Dr. Aloysius Mering

Disampaikan pada Seminar Yudisium II FKIP UNTAN

Januari 2020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2020

Page 2: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1

PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN

GURU PENGGERAK

Dr. Aloysius Mering1

Ada tiga teori yang perlu dijelaskan pada judul tulisan ini, yakni (1) merdeka

belajar, (2) guru penggerak, dan (3) peran LPTK.

A. Merdeka Belajar

Sejumlah masyarakat Indonesia “mengira” bahwa teori “merdeka belajar” yang

dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Nadiem Anwar

Makarim) adalah teori baru. Ternyata jika ditelusuri dalam internet maka

ditemukan jutaan istilah yang sama, seperti “freedom to learn” (Carl Rogers,

1969), dan “freedom in learning” (David Gribble, sekitar tahun 1998). Walaupun

secara harfiah istilah “merdeka belajar” dengan “freedom to learn” sama, namun

oleh pengguna teori ternyata dimaksudkan untuk hal yang berbeda. Secara umum

perbedaannya adalah “merdeka belajar” menurut Mendikbud Nadiem lebih

ditekankan pada kebebasan guru atau sekolah dalam pengelolaan pembelajaran

(USBN, UN, RPP, dan Zonasi PPDB atau Penerimaan Siswa Baru)—teorinya

sejauh yang penulis pahami adalah “kemerdekaan berpikir pada guru”, sedangkan

“freedom to learn” berhubungan dengan proses belajar siswa.

1. Freedom to learn (merdeka belajar menurut Carl Rogers)

Teori freedom to learn (Buku Carl Rogers: Freedom To Learn) diperkenalkan

Rogers tahun 1969. Beberapa penulis menggambarkan bahwa belajar, khususnya

masa TK sampai dengan Sekolah Menengah adalah proses yang membosankan.

Sebab dari rasa bosan itu disebutkan adanya kegiatan tanya jawab (cenderung

investigasi), latihan-latihan, mencatat, membaca, mengikuti tes (pilihan ganda),

1 Aloysus Mering, tulisan disampaikan pada seminar dalam rangka yudisum FKIP UNTAN

Periode II Tahun Akademik 2019/2020

Page 3: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

2

dan sebagainya. Atas semua kebosanan ini muncul harapan akan lahirnya

pembelajaran yang lebih menyenangkan, menarik, dan inovatif. Namun, sampai

saat ini (menurut penulis) pendekatan belajar dan mengajar tersebut tidak lebih

dari pengulangan pengalaman, sistem, dan pendekatan yang masih tetap

“membosankan”. Menurut Carl Rogers (disebutkan sebagai salah seorang pendiri

psikologi humanistik) freedom to learn (merdeka belajar) adalah kebebasan

belajar, yang didasari keingintahuan seseorang untuk membuat sesuatu yang baru.

Keingintahuan tersebut tidak dipaksakan dari luar dan guru harus “menjadi

pribadi bagi siswanya”, bukan sebagai wajah kurikulum dan saluran pewarisan

pengetahuan dari generasi ke generasi. Menurut Rogers, belajar itu berdasarkan

prinsip-prinsip;

a. Manusia mempunyai kemampuan belajar secara alami.

b. Belajar yang berarti bilamana pelajaran relevan dengan tujuan pribadi siswa.

c. Belajar dimudahkan bilamana siswa ikut bertanggungjawab dalam proses

belajar.

d. Dasar dari terwujudnya kebebasan, kreativitas, dan kepercayaan diri dalam

belajar adalah sikap kritis terhadap diri sendiri (auto-kritik) dan evaluasi diri,

sedangkan evaluasi dari orang lain merupakan hal yang kedua.

e. Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern

adalah belajar tentang proses belajar itu sendiri (learning how to learn),

keterbukaan (kejujuran) terhadap pengalaman dan seseorang itu menyatu

dengan proses perubahan.

f. Belajar yang didasari oleh inisiatif diri yang melibatkan keseluruhan perasaan

seorang pebelajar dan juga inteleknya akan meresap dan bertahan lama.

Page 4: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

3

g. Belajar yang lebih bermakna diperoleh melalui praktik (acquire through

doing).

Bagan Freedom to Learn dari Rogers adalah sebagai berikut:

Tugas sistem sekolah (elemen-elemen sekolah: guru, dll) adalah membantu siswa

(pebelajar) untuk mengembangkan keterampilan “bagaimana belajar” bukan “apa

yang dipelajari” (learning how to learn not what to learn). Contoh berlajar

bermakna disimpulkan dari Carl Roger (1969) sebagai berikut.

Roger membuat catatan terhadap catatan informal Barbara J. Shiel, seorang guru, yang

keluar dari keputus-asaan dan frustrasi memutuskan mencoba melakukan eksperimen

yang tegas untuk meningkatkan pengalaman belajar pada kelas VI yang diajarnya. Pada

eksperimen tersebut guru Shiel mengenalkan konsep “kontrak tugas” (work contracts).

Kontrak tugas (kontrak kegiatan belajar) yang sama ini terdiri dari daftar dari

keseluruhan bahan ajar kelas VI yang akan dipelajari. Dalam masing-masing daftar

bahan ajar tersebut dituliskan saran-saran untuk dipelajari dan ruang untuk untuk

masing-masing siswa menulis rencana di setiap area. “Disebabkan guru Shiel tidak

bebas untuk membuang jadwal kurikulum nasional, ia membuat blok jadwal perminggu

untuk siswa—hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan kegiatan para

siswa. Shiel dan siswanya mendiskusikan sekuen belajar, khususnya matematika,

ketuntasan keterampilan sebelum melanjutkan ke level belajar berikutnya. Mereka

menentukan syarat keterampilan awal, menunjukkan keterampilan, dan menentukan

latihan-latihan yang diperlukan untuk tuntas pada keterampilan yang ditentukan dan tes

untuk menguji pencapaian siswa. Bilamana siswa merasa siap untuk melanjutkan

kegiatan (belajar), mereka bebas untuk membuat keputusan untuk melanjutkan. Siswa

menetukan langkah mereka sendiri, melanjutkan pada tingkatan mereka sendiri, dan

melanjutkan sejauh yang mereka mampu atau mendorong diri sendiri untuk

melanjutkan.

Page 5: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

4

2. Merdeka belajar (gagasan Mendikbud Nadiem Makarim)

Menurut Nadiem Makarim (Diskusi Standard Nasional Pendidikan, di Hotel

Century Park, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 Desember 2019). Merdeka Belajar

adalah “kemerdekaan berpikir dan esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di

guru dulu—tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi pada murid.

Implementasi dari konsep merdeka belajar dari Mendikbud Nadiem adalah

program (1) USBN diganti ujian (asesmen), (2) 2021 UN diganti, (3) RPP

dipersingkat, (4) Zonasi PPDB lebih fleksibel.

Pelaksanaan dari kemerdekaan berpikir pada sekolah dimulai dari:

a. Mengembalikan penilaian Ujian Sekolah Berbasis Nasional ke sekolah.

Menurut Nadiem USBN telah membatasi penerapan semangat UU Sisdiknas

yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk menentukan

kelulusan siswa. Karena itu tahun 2020 USBN akan diganti dengan ujian

(asesmen) yang diselenggarakan oleh sekolah sendiri.

Konsep yang ditawarkan adalah;

1) Ujian atau asesmen tersebut dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis atau

penilaian lainnya yang lebih komprehensif, seperti portofolio, penugasan

(kelompok, karya tulis, dsb.). Merdeka belajar dalam pengertian ini adalah

kemerdekaan pada sekolah dan guru untuk menilai hasil belajar siswanya.

2) USBN dimaksudkan juga untuk menilai kapasitas guru dan sekolah dalam

meneningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dipersingkat.

RPP adalah merupakan terjemahan dari penerjemahan kompetensi dasar oleh

guru melalui proses interpretasi, refleksi, dan proses pemikiran secara

Page 6: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

5

mandiri, termasuk bagaimana menilai kompetensinya. Dengan terjadinya

proses refleksi dan meta kognitif guru, maka barulah terjadi proses refleksi

murid dan meta koginitif siswa. "Ini adalah proses wajib dilaksanakan semua

guru." Nadiem mengatakan, semua guru harus berpikir secara mandiri.

Menurutnya, pembelajaran tidak akan terjadi jika hanya administrasi

pendidikan yang dibereskan. Refleksi terhadap RPP ini dilakukan karena

selama ini RPP diarahkan untuk mengikuti format RPP yang kaku, terlalu

banyak komponen, dan sangat rinci. Konsep yang ditawarkan adalah (1) Guru

bebas memilih, membuat, menggunakan dan mengembangkan format RPP dan

(2) RPP dipersingkat hanya 1 halaman, hanya berisi tujuan pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dan asesmen.

c. 2021 UN diganti,

UN masuk dalam program merdeka belajar, sebab Mendikbud Nadiem

berpendapat:

1) materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru cenderung menguji

penguasaan konten, bukan kompetensi penalaran.

2) UN dianggap jadi beban siswa, guru, dan orang tua karena menjadi indikator

keberhasilan siswa sebagai individu.

3) UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

4) Konsep Baru UN dan USBN tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran atau

penguasaan materi kurikulum seperti yang diterapkan dalam ujian nasional

selama ini, melainkan melakukan pemetaan terhadap dua kompetensi minimum

siswa, yakni dalam hal literasi dan numerasi.

Page 7: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

6

5) Asesmen ini dilakukan pada siswa di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4,

8, 11).

Inti rasionalitas UN sebagai sebab penghambat merdeka belajar adalah bahwa (a)

UN mengikat siswa dan guru dalam penguasaan konten yang terlalu padat dan (b)

UN dijadikan indikator keberhasilan siswa sebagai individu, sebab itu siswa dan

guru menjadi terikat pada indikator tersebut.

d. Zonasi PPDB lebih fleksibel.

Merdeka belajar dan sistem zonasi dikaitkan dengan kebebasan masyarakat untuk

mendapatkan akses dan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Sistem zonasi

yang dimaksudkan Mendikbud Nadiem adalah sistem zonasi yang lebih fleksibel

untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas diberbagai daerah.

Komposisi PPDB jalur zonasi yang digagas adalah (1) jalur zonasi dapat

menerima siswa minimal 50 persen, (2) jalur afirmasi minimal 15 persen, dan (3)

jalur perpindahan maksimal 5 persen. Untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen

lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah. Namun demikian, menurut Nadiem,

"Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi".

Jika ditarik benang merah antara “freedom to learn” dan “merdeka belajar”,

keterkaitannya pada kewenangan guru untuk merancang pembelajaran agar siswa

memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan belajarnya. Guru harus kreatif,

interpretatif, dan reflektif dalam merancang proses belajar siswa sehingga siswa

belajar bagaimana belajar (learning how to learn) dan bukan lagi apa yang

dipelajari (what to learn). Untuk merancang pembelajaran guru hanya disarankan

membuat RPP yang singkat (1 halaman) agar guru lebih banyak waktu untuk

mengadakan evaluasi proses pembelajaran, bukan menghabiskan waktu untuk

Page 8: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

7

kegiatan administratif. Salah satu contoh hasil eksperimen yang dapat

meningkatkan partisipasi dan kebebasan siswa dalam melakukan proses belajar

adalah pembahasan kontrak belajar atau kontrak tugas (work contracts) oleh guru

dan siswa pada awal pertemuan.

B. Guru Penggerak

Konsep guru penggerak juga sudah dikenal pada teori Teacher as Activator of

Learning (activator teachers) yang dikemukakan dalam buku Gayle Gregory

(2016). Besaran pengaruh “guru penggerak” dan “guru sebagai fasilitator” diteliti

oleh John Hattie (Scholarship of Teaching and Learning in Psychology, 2015,

Vol. 1, No. 1, 79-91, https://www.philippinesbasiceducation.us/2017/08/teachers-

collective-efficacy-and.html). Hattie menganggap perbedaan antara pengaruh guru

penggerak (guru aktivator) dengan guru fasilitator bermanfaat jika menggunakan

metode atau perlakuan tertentu, seperti tertera pada effect sizes (ES) dari metode

atau perlakuan berikut ini.

Data ES tersebut tidak dapat disimpulkan atau dipercayai berlaku general untuk

semua situasi belajar. Dari penelitian dan pendekatan yang dikemukakan tentang

teori Gayle Gregory dan John Hattie maka dapat kita simpulkan bahwa guru

Page 9: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

8

penggerak adalah guru yang dapat mempengaruhi siswa untuk melakukan proses

belajar melalui pendekatan tertentu (teacher as Activator of Learning).

Beberapa strategi pembelajaran yang disebutkan dalam tabel di atas dijelaskan

secara ringkas, sebagai berikut:

1. Meta-cognition, strategi yang digunakan untuk menyusun sistem berpikir

dalam mengendalikan diri mempelajari sesuatu, bagaimana ia harus belajar,

dan mengevaluasi tindakannya untuk mencapai sesuatu yang dibutuhkannya.

2. Self-verbalization, adalah ungkapan-ungkapan verbal guru untuk menciptakan

respon atau motivasi positif pada siswa—agar mereka terdorong untuk

melakukan perubahan atau peningkatan.

3. Reciprocal teaching, secara singkat diartikan Leo Sutrisno (2020) sebagai

pemodelan dan praktik terbimbing. Langkah-langkah yang ditempuh (1)

bertanya, (2) perangkuman, (3) klarifikasi, (4) prediksi.

4. Feedback, adalah respon guru atas apa yang dilakukan siswa. Kinerja siswa

diberi masukan (positif) oleh guru agar dilakukan perbaikan terhadap yang

keliru atau pengayaan terhadap yang benar.

Guru penggerak: Mendikbud Nadiem Anwar Makarim

Menurut Nadiem, guru penggerak adalah guru yang dengan sadar dan atas inisiatif

sendiri mau dan mampu melakukan perubahan-perubahan tanpa menunggu

komando (perintah). Setidaknya terdapat lima perubahan kecil yang bisa dimulai

para guru di dalam kelas yakni (a) mengajak murid berdiskusi bukan hanya

mendengar, (b) memberikan kesempatan kepada murid mengajar di kelas, (c)

mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas, (d) menemukan

bakat pada diri murid yang kurang percaya diri, dan (e) menawarkan bantuan pada

Page 10: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

9

guru lain yang sedang mengalami kesulitan. Lembaga pendidikan Indonesia

membutuhkan guru penggerak. Mendikbud sama sekali tidak menyinggung guru

profesional atau guru berkualitas, seperti yang diharapkan selama ini. Artinya,

Mendikbud menyadari bahwa yang kurang pada pendidikan Indonesia adalah

guru yang dapat menggerakan diri, menggerakkan siswa, menggerakkan

lingkungan, dan termasuk orang tua untuk memikirkan dan melakukan yang

terbaik untuk siswa. “Mungkin” Indonesia sudah memiliki cukup banyak guru

profesional dan guru yang berkualitas. Tetapi mereka belum mampu secara sadar

tanpa pamrih menggerakkan lingkungannya untuk kemajuan dan kebaikkan

siswanya. Guru penggerak harus “militan”, sebab pengaruh lingkungan, perilaku

konformitas sekolah yang negatif dapat meruntuhkan idealisme mereka.

C. Peran LPTK mewujudkan merdeka belajar dan guru penggerak

LPTK adalah instrumen utama dan sekaligus partner pemerintah dalam

melahirkan guru. Sebagai instrumen utama, LPTK sengaja dididirikan pemerintah

untuk mencetak tenaga guru yang “diinginkan”. Sebagai partner, LPTK telah

mewujudkan diri menjelma menjadi lembaga independen (semi-independen) yang

melahirkan guru. Daya kontrol pemerintah lebih bersifat administratif (pendanaan,

fasilitas, dan manajemen sumber daya). Hal ini disebabkan LPTK tidak

sepenuhnya dibiayai (dana masyarakat yang dikelola oleh negara). Isinya,

terutama kurikulumnya dalam praktik “sebagian besar” ditentukan oleh LPTK.

Jadi, tidak heran jika masing-masing LPTK muncul dengan wajahnya sendiri-

sendiri. Untuk melahirkan dosen penggerak di lingkungan LPTK pun masih

banyak hal yang memasung dosen (guru). Pemasungan tersebut disebabkan

Page 11: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

10

pemerintah “punya hobi” membuat aturan yang “disangka” akan meningkatkan

kualitas pendidikan, contohnya;

1. Peraturan tentang administrasi pembelajaran yang kaku (RPS).

2. Peraturan studi linieritas.

3. Peraturan studi berjarak (untuk dapat izin belajar, minimal 60 km).

4. Syarat kenaikan pangkat yang semakin rumit (terlalu administratif).

5. Mata kuliah yang terlalu banyak dengan sks yang rata-rata kecil (perlu banyak

ruang, perlu banyak dosen, perlu banyak fasilitas, perlu banyak, dsb).

6. Persepsi tentang penyediaan dana, perbaikan kurikulum, dan instruksi-instruksi

(peraturan-kebijakan) yang dikira dapat membuat reformasi pendidikan.

Persepsi tentang upaya melahirkan guru berkualitas versi Belmawa (Dirjen

Belmawa, Intan Ahmad dalam acara Penandatanganan Kontrak dengan 20 LPTK

penyelenggara PPG, tanggal 23 Februari 2016 di Jakarta), yakni (1) dengan

pendanaan yang memadai, perbaikan pendidikan yang dimulai dengan kualitas

dan profesionalisme guru, peningkatan kualitas LPTK, perbaikan sarana dan

prasarana belajar, kesejahteraan guru, sampai dengan penyediaan buku pelajaran

murah/terjangkau terus diupayakan oleh pemerintah, (2) untuk menghasilkan guru

yang berkualitas, LPTK harus direvitalisasi, (3) seleksi terhadap calon guru (bibit

unggul), (4) dibuat program PPG seperti kedokteran, (5) disiapkan 150

orang student mobility, dan (6) melakukan kerjasama dengan negara lain.

Mengacu pada dua program program Mendikbud, yakni “merdeka belajar” dan

“guru penggerak” maka LPTK seharusnya fokus pada empat kompetensi guru,

yakni (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi pedagogik, (3) kompetensi

Page 12: PERAN LPTK DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DAN … Aloysius Mering - Seminar... · Yang paling bermakna dalam hal belajar di kehidupan sosial yang modern adalah belajar tentang proses

SEMINAR PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WISUDA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2019/2020

11

sosial, dan (4) kompetensi profesional. Selama ini, dosen sibuk dan berkutat

dengan materinya sendiri. Hal-hal yang harus difokuskan dosen antara lain.

a. Kompetensi pedagogik: mengenalkan dan melatih keterampilan calon guru

menjadi guru aktivator yang mampu melaksanakan pembelajaran yang

merangsang siswa berinisiatif belajar mandiri. Misalnya strategi pembelajaran

resiprokal (reciprocal teaching), umpan balik (feedback), pembelajaran self-

verbalization, meta-cognition, direct intruction, mastery learning, goals-

challenging, frequent/effects of testing, dan behavioral organizers, dan strategi

lain untuk guru fasilitator.

b. Kompetensi kepribadian: melatih calon guru menjadi guru penggerak,

mandiri, kreatif, inovatif, empati pada tugas, terbuka pada perubahan, dan

merdeka berpikir.

c. Kompetensi profesional: melatih calon guru menguasai ilmu pengetahuan/

bidang studi dan keterampilan dalam bidang evaluasi agar merdeka dalam

meng-asesmen siswa dan dirinya secara komprehensif. Keterampilan ini di

LPTK sangat tidak memadai diberikan.

d. Kompetensi sosial: melatih calon guru untuk terbuka pada perubahan dan

menjadi bagian, menjadi agen perubahan itu sendiri atau menjadi penggerak

atas perubahan itu. Ilmu dan latihan yang sangat diperlukan adalah bidang

psikologi.