2
Peran Mahasiswa sebagai Pemersatu Bangsa Dari judul “Peran Mahasiswa sebagai Pemersatu Bangsa”, ada dua frase ya ng sangat me na rik untuk di ul as lebi h dalam lag i. Yait u ma hasis wa da n  pemersatu bangsa. Hal ini sangat menarik karena peran dari mahasiswa disini,  bukanlah peran rang lain, knum lain, pekerja, dan elemen masyarakat lainnya, namun Mahasiswa. !antas kenapa mahasiswa memegang peranan penting" #awabannya tidak terlepas dari salah satu quote bung karn, “Berikan aku $% pemuda, maka akan kugun&angkan dunia”. Pemuda ini akan lebih &&k dan mengarah ke mahasiswa. Dimana mahasiswa sendiri adalah bagian dari pemuda yang ter&erahkan karena memilik i kemamp uan int ele ktual dan memilik i kemampuan lg is ya ng kri tis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan pemuda seperti inilah, mengapa mahasiswa dapat bergerak, dapat menjadi mtr, dapat menjadi pusat pemersatu bangsa. Dalam peran anny a sen di ri , seb agai ser ang pe mbel aja r dan ba gi an masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang kmleks dan menyeluruh sehingga dikelmpkkan dalam tiga fungsi ' agent f &hange, s&ial &ntrl and irn st&k. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana  peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. (de dan pemiki ran &erd as serang mah asiswa mampu mer uba h par adi gma ya ng  berkembang dalam suatu kelmpk dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. )ikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan  besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkmpeten menjadi gerah dan &emas. Dan satu hal ya ng men jadi keb ang gaa n mah asis wa mah asis wa ada lah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. )eb aga i age n per ubahan, mahasis wa bertindak buk an iba rat pah lawa n ya ng dat ang ke sebu ah neg ri lalu den gan gag ahn ya san g pahlawan me ngu sir  penjahat*penjahat yang merajalela dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Mahasiswa bukan hany a sekedar agen pe rubaha n sepert i pa hl awan tersebut, mahasiswa sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan ya ng ber per an dal am pemban gunan fisi k dan nn fisik sebuah ban gsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu s&ial &ntrl, kn trl bud aya, kn trl mas ya raka t, dan kn tr l ind i+idu sehing ga men utu p &elah*& elah adanya keali man. Mahasiswa bukan sebag ai penga mat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat. (dealn ya, mahas iswa menjad i panu tan dalam masy arakat, berlandaskan den gan penget ahu annya, dengan tin gka t pendid ika nnya, nr ma*nrma ya ng  berlaku disekitarnya, dan pla berfikirnya. -amun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa &enderung hanya mndalami ilmu*ilmu teri di  bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkntak dengan ma sy ar akat, wa la up un ada se ba gi an ma ha si swa yang mu la i me la ku ka n  pendekatan dengan masyarakat melalui prgram*prgram pengabd ian masyarakat. Dari peran*perannya tersebut, sebagai pembelajar dan bagian masyarakat, seharusnya mahasiswa mampu menjadi agen pemersatu bangsa. Dengan ilmu dan di di ka n yang di pe r lehn ya ha rusnya, ma ha si swa ma mp u menga na li sa

Peran Mahasiswa Sebagai Pemersatu Bangsa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel bebas

Citation preview

Peran Mahasiswa sebagai Pemersatu Bangsa

Dari judul Peran Mahasiswa sebagai Pemersatu Bangsa, ada dua frase yang sangat menarik untuk diulas lebih dalam lagi. Yaitu mahasiswa dan pemersatu bangsa. Hal ini sangat menarik karena peran dari mahasiswa disini, bukanlah peran orang lain, oknum lain, pekerja, dan elemen masyarakat lainnya, namun Mahasiswa.

Lantas kenapa mahasiswa memegang peranan penting? Jawabannya tidak terlepas dari salah satu quote bung karno, Berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia. Pemuda ini akan lebih cocok dan mengarah ke mahasiswa. Dimana mahasiswa sendiri adalah bagian dari pemuda yang tercerahkan karena memiliki kemampuan intelektual dan memiliki kemampuan logis yang kritis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan pemuda seperti inilah, mengapa mahasiswa dapat bergerak, dapat menjadi motor, dapat menjadi pusat pemersatu bangsa.

Dalam peranannya sendiri, sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang komleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negri lalu dengan gagahnya sang pahlawan mengusir penjahat-penjahat yang merajalela dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat.

Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan tersebut, mahasiswa sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat.

Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.

Dari peran-perannya tersebut, sebagai pembelajar dan bagian masyarakat, seharusnya mahasiswa mampu menjadi agen pemersatu bangsa. Dengan ilmu dan didikan yang diperolehnya harusnya, mahasiswa mampu menganalisa permasalahan social dan mengeksekusinya secara langsung. Sehingga harapan untuk menjadi pemersatu bangsa dapat terwujud.

Namun sangat disayangkan ketika kini mahasiswa memanfaatkan tenaganya, pengetahuannya, ilmunya bukan untuk pemersatu namun justru sebaliknya sebagai pemecah persatuan. Banyak sekali aksi mahasiswa tidak dapat terkendali hingga justru menimbulkan konflik, tawuran, kekerasan, pengerusakan dan tindakan-tindakan anarki lainnya. Tindakan sporadic yang terkadang mengatas namakan rakyat tersebut terkadang justru menakuti masyarakat sendiri. Bahkan seringkali, tindakan anarki tersebut memecah persatuan antar mahasiswa sendiri. Kini seringkali terdengar perseteruan antar mahasiswa sendiri. Suatu hal yang sebenarnya sangat disayangkan.

Terlebih lagi yang terjadi di PPNS. Pada dasarnya di kampus ini tidak terjadi pertikaian, kerusuhan dan tindak anarki. Namun ketika menjadi bagian dari keluarga mahasiswanya, akan sangat terasa jarak dan egoisme di tiap-tiap komunitas, jurusan maupun program studi. Tiap-tiapnya memang berbeda, namun saling egois dan mengedepankan keunggulan-keunggulannya sebagai yang terbaik. Sehingga sangat terasa aroma ketidakharmonisan mahasiswa dan iklim persaingan di sana.

Dalam keadaan seperti ini, perlu sosok seorang pemimpin mahasiswa yang mampu memegang peranan-peranannya pokok dan utama mahasiswa sehingga dapat mempersatukan tiap-tiap individu, jurusan, program studi dan seluruh elemen keluarga mahasiswa PPNS. Sosok pemimpin mahasiswa yang memiliki karakter yang kuat dan baik sebagai panutan serta memiliki kemampuan yang lebih dalam menggerakkan, mempengaruhi mahasiswa lainnya. Sosok inilah yang harus dapat merangkul seluruh Keluarga Mahasiswa PPNS, menggerakkannya dan menyatukannya untuk hal-hal yang positif.

Namun sayangnya benih-benih pemimpin yang diharapkan itu belum ada di Keluarga Mahasiswa PPNS. Meskipun kini seharusnya PPNS sangat membutuhkan sosok kepemimpinan mahasiswa seperti gambaran tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan usaha-usaha dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang mengasah kemampuan leadership mahasiswa dan pelatihan-pelatihan pembentukan karakter seorang leader yang baik di mahasiswa. Kedua hal tersebut lah yang diharapkan dapat menimbulkan benih-benih pemimpin mahasiswa yang dapat menyatukan keadaan saaat ini.

Sehingga harapan dan cita-cita awal kaum mahasiswa, sebagai kaum intelektual yang kritis dan bagian dari masyarakat, dapat menjalankan peran-perannya, terlebih dalam peran pemersatu bangsa. Sehingga perpecahan, pertikaian, egoisme dan sifat-sifat buruk lain dapat hilang hingga timbul kedamaian yang hakiki serta hubungan kekeluargaan yang erat di Keluarga Mahasiswa PPNS.