124
PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK JALANAN DI PUSAT PENGEMBANGAN PELAYANAN SOSIAL ANAK (SOCIAL DEVELOPMENT CENTRE FOR CHILDREN) BAMBU APUS JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Hafiz Sabilla Rosyad NIM : 109052000029 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H./2013 M.

PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK

PENGUATAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK

JALANAN DI PUSAT PENGEMBANGAN

PELAYANAN SOSIAL ANAK (SOCIAL

DEVELOPMENT CENTRE FOR CHILDREN) BAMBU

APUS JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Hafiz Sabilla Rosyad

NIM : 109052000029

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H./2013 M.

Page 2: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK

PENGUATAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK

JALANAN DI PUSAT PENGEMBANGAN

PELAYANAN SOSIAL ANAK (SOCIAL

DEVELOPMENT CENTRE FOR CHILDREN) BAMBU

APUS JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Hafiz Sabilla Rosyad

NIM: 109052000029

Pembimbing,

Drs. Mahmud Jalal, MA

NIP. 19520422 198103 1 002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H./2013 M.

Page 3: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 4: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 01 Agustus 2013

Hafiz Sabilla Rosyad

Page 5: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

ABSTRAK

Hafiz Sabilla Rosyad

NIM: 109052000029

Peran Pembimbing Rohani Untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak

Jalanan di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development

Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur

Pembangunan Nasional yang saat ini sedang marak dan gencarnya

dilakukan pengembangan oleh pemerintah menimbulkan berbagai perubahan-

perubahan sosial yang sangat kompleks. Perubahan-perubahan sosial tersebut

mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan sosial. Diantara

permasalahan sosial yang terjadi yaitu hadirnya anak jalanan yang pada umumnya

tidak terdidik dan tanpa keahlian tertentu.

Anak jalanan merupakan masalah sosial yang sering dihadapi oleh tiap

Negara di dunia. Anak jalanan merupakan masalah sosial dimana keberadaan

mereka sering dirasakan sangat tidak menyenangkan dan mengganggu banyak

orang. Keberadaan anak jalanan hingga kini masih dianggap sebagai masalah

sosial yang harus disingkirkan.

Melihat penanganan yang telah dilakukan oleh Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children), khususnya

dengan diberikannya berbagai pelayanan di lembaga tersebut, penulis tertarik

meneliti pada pelayanan bimbingan rohani yang dilakukan pada lembaga tersebut.

Penulis mengemukakan permasalahan terkait Peran Pembimbing Rohani Untuk

Penguatan Kecerdasan Spriritual Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children) Bambu Apus

Jakarta Timur.

Penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Penulis mengambil subyek penelitian sebanyak 5 orang. 2 orang

pembimbing rohani, 5 orang anak jalanan dan 1 orang pimpinan panti.

Penulis memperoleh hasil penelitian mengenai Peran Pembimbing Rohani

Untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children) Bambu Apus

Jakarta Timur, diperoleh data dan informasi bahwa dari pelayanan bimbingan

rohani sebagai upaya penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan, yang berperan

penting yaitu metode dan materi pembimbing rohani. Di P3SA/SDC, materi

pokok yang sangat berperan untuk penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan

yaitu pada tauhid, al-qur’an dan akhlak.

Page 6: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

ABSTRAK

Hafiz Sabilla Rosyad

NIM: 109052000029

Role of Spiritual Adviser in Strengthening Spiritual Intelligence of Street

Children at Social Development Centre for Children Bambu Apus East

Jakarta.

National growth that has been fostered by government to develop our

country has caused various complex social changes. They, in turn, cause social

problems to happen. Among them is the existence of street children who are

commonly uneducated and unskillful.

Street children is a social problem that is faced by each country in the

world. It becomes a problem because their existence is a nuisance to many people.

Up to now, street children is a phenomena that is considered as a social problem

that has to be eradicated.

To see how it is handled by Social Development Centre for Children,

especially, various services that it gives, attracts writer to study spiritual guidance

service given in the foundation. Writer raises a problem concerning the role of

spiritual adviser in strengthening spiritual intelligence of street children at Social

Development Centre for Children, Bambu Apus East Jakarta.

Writer used qualitative research approach, and he gathered the data

through interview, observation, and documentation. Writer took five people as

research subject. They are two spiritual advisers, five street children, and the

leader of the foundation.

From the study, writer found that from services given to the street children

by Social Development Centre for Children Bambu Apus East Jakarta, it can be

concluded that method and spiritual guidance material has a significant role in

strengthening spiritual intelligence of street children. In P3SA/SDC, Tauhid, Al-

Quran, and Akhlak are main material that has great role in strengthening spiritual

intelligence of street children.

Page 7: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Peran Pembimbing Rohani Untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual

Anak Jalanan di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social

Development Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur”.

Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik

dukungan moril maupun materil khususnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta (Alm) bpk. Na’ali dan ibunda

tersayang ibu Hawilah atas limpahan doa yang tulus dan ikhlas serta

dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan besar dapat mengantarkan

seperti pada saat ini, skripsi ini khusus penulis dedikasikan untuk

ayahanda tercinta dan keluarga yang menjadi sumber semangat dan

motivasi penulis. Semoga mereka semua bangga atas pencapaian yang

penulis lakukan.

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Bidang

Akademik, Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan

Bidang Administrasi Umum merangkap sebagai dosen pembimbing

skripsi penulis yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan motivasi

Page 8: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

ii

yang luar biasa. Bapak Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan

Bidang Kemahasiswaan. Semoga atas kebaikannya Allah melimpahkan

kebaikan kepada beliau semuanya.

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku ketua jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, bapak Sugiharto, MA selaku sekretaris jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Terima kasih atas bimbingan dan

bantuannya sungguh luar biasa.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

khususnya di Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan bisa bermanfaat dan membawa keberkahan.

5. Bapak Fauzun Jamal Lc dan Ibu Umy Musyarofah selaku dosen

pembimbing hafalan Al-qur’an dan Hadits, terima kasih atas

bimbingannya yang dengan sabar dan ikhlas membantu penulis.

6. Segenap Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan FIDKOM yang telah memberikan

fasilitas dan pelayanan yang baik sehingga penulis mendapatkan referensi

yang cukup memadai.

7. Bapak Ahmad Rifky Hidayat selaku Ketua P3SA/SDC, terima kasih atas

bantuan dan bimbingannya, dan segenap karyawan P3SA/SDC yang selalu

membantu penulis.

8. Untuk adik-adik penulis anak-anak luar biasa di P3SA/SDC, terima kasih

telah mengajarkan arti kehidupan kepada penulis dan memberi

pengalaman serta pembelajaran yang sungguh luar biasa.

Page 9: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

iii

9. Rekan-rekan BPI 2009, khususnya kelas khusus kajian keislaman, Aziz,

Sudin, Ubay, Akin, Ihsan, Pepy, Samsul, Ismail, Udy, Adnan, Zulfikar,

Kohar, Ai, Lili, Ratna, Mia, Serly, Lely, Kokom, Icha, Sari. Kalian

sungguh berkesan dan luar biasa.

10. Keluarga besar POKMALUH BPI, semoga selalu sukses..jaya..yes!!

Akhirnya..penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi diri penulis dan juga pembaca pada umumnya. Dapat menjadi

sumber pengembangan keilmuan khususnya di bidang Bimbingan dan

Penyuluhan islam. Sekali lagi terima kasih yang tiada terhingga kepada

berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga apa

yang telah kita berikan menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT. Aamiin

Ciputat, 1 Agustus 2013

Hafiz Sabilla Rosyad

Page 10: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ....................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 11

D. Metodologi Penelitian ............................................................................................. 12

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peran ..................................................................................................... 21

B. Pengertian Pembimbing Rohani ............................................................................. 22

1. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani ............................................................. 25

2. Metode Bimbingan Rohani ............................................................................... 27

C. Penguatan ................................................................................................................ 30

D. Kecerdasan Spiritual ............................................................................................... 31

1. Pengertian Kecerdasan Spiritual ....................................................................... 31

2. Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual .................................................................. 33

3. Fungsi Kecerdasan Spiritual ............................................................................. 36

E. Anak Jalanan ........................................................................................................... 38

1. Pengertian Anak Jalanan ................................................................................... 38

2. Penanganan Anak Jalanan................................................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM PUSAT PENGEMBANGAN PELAYANAN SOSIAL

ANAK (SOCIAL DEVELOPMENT CENTRE FOR CHILDREN)

A. Sejarah Berdiri ........................................................................................................ 43

B. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................................. 45

C. Fungsi ...................................................................................................................... 46

D. Sasaran Pelayanan ................................................................................................... 47

E. Jenis-Jenis Pelayanan .............................................................................................. 47

F. Tahap-Tahap Pelayanan .......................................................................................... 48

G. Prinsip-Prinsip Pelayanan ....................................................................................... 52

H. Fasilitas, Sarana dan Prasarana ............................................................................... 54

I. Jaringan Kerja Pelayanan ........................................................................................ 55

J. Struktur Organisasi ................................................................................................. 56

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Identifikasi Informan .............................................................................................. 58

B. Temuan dan Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 62

Page 11: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 76

B. Saran-Saran ............................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 78

Page 12: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Nasional di Indonesia belakangan ini sedang giat

dan marak dilakukan oleh pemerintah. Di berbagai sektor kehidupan baik

ekonomi, sosial, agama, pendidikan, dan lain sebagainya telah dilakukan

pembangunan, perubahan dan pengembangan ke arah yang lebih baik yang

tentunya melibatkan seluruh lapisan masyarakat di dalam proses

pelaksanaannya. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu rangkaian

dari upaya pemerintah dan segenap masyarakat secara sadar, guna

menciptakan keadaan yang lebih baik dari masa sebelumnya. Dengan

adanya pembangunan nasional tersebut, tentunya akan menyebabkan

terjadinya perubahan-perubahan sosial yang serba cepat, sehingga dapat

meninggalkan dampak atau efek pada kehidupan masyarakat. Tidak semua

anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial

tersebut, sehingga pada akhirnya menimbulkan problema-problema sosial.

Diantara problem sosial yang terjadi sebagai dampak dari

perubahan sosial adalah hadirnya anak jalanan yang pada umumnya tidak

terdidik dan tanpa keahlian tertentu. Anak jalanan merupakan masalah

sosial dimana keberadaan mereka sering dirasakan sangat tidak

menyenangkan dan mengganggu banyak orang dimata masyarakat.

Keberadaan anak jalanan hingga kini masih dianggap sebagai masalah

sosial yang harus disingkirkan. Hal ini sesuai dengan defenisi, bahwa

Page 13: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

2

masalah sosial adalah situasi sosial yang dianggap oleh sebagian besar dari

warga masyarakat sebagai mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya,

merugikan orang banyak.1

Munculnya anak jalanan di kota-kota besar dengan ciri-ciri kurang

jelas seperti anak terlantar, anak gelandangan, anak nakal, anak pengemis

yang senang memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan penghasilan.

Keberadaan mereka menimbulkan masalah atau gangguan ketertiban dan

keamanan, mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup, memberi

peluang untuk terjadinya tindak kriminal.2

Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan

persoalan sosial yang kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang

bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada

dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka

tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat

dan negara.

Dunia anak jalanan merupakan dunia yang penuh dengan

kekerasan dan eksploitasi. Di jalanan mereka hidup dan berinteraksi di

lingkungan yang sangat jauh berbeda dengan apa yang seharusnya anak-

anak jalani sesuai dengan perkembangan kejiwaan dan kepribadian

mereka, mereka juga tidak mempunyai masa depan yang jelas.

1Kartini Kartono, Patologi Sosial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), ed. 2, cet.

Ke-6. h. 1-2. 2Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial RI,

“Kondisi Sosial Anak Jalanan dan Penanganannya di Kota Madya Surabaya,” Jurnal Penelitian

dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 4 No. 3 (September 1999): h. 17.

Page 14: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

3

Anak jalanan dianggap sebagai anak-anak yang tersisih, marginal,

dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia

yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang

keras dan bahkan sangat tidak bersahabat. Marginal karena mereka

melakukan jenis pekerjaan yang tidak jelas jenjang kariernya, kurang

dihargai, dan umumnya juga tidak menjanjikan prospek apapun di masa

depan. Selain itu mereka rentan terhadap resiko yang harus ditanggung

akibat jam kerja yang sangat panjang hingga dari segi kesehatan maupun

sosial sangat rawan terjadi gangguan.3

Jika ditelusuri secara mendalam, fenomena anak jalanan secara

garis besar sebagai akibat dari dua hal mendasar, yang pertama adalah

problema psikososial, dimana hubungan antara orang tua dan anak, tidak

harmonis. Orang tua kurang peduli dan kurang perhatian kepada anak-

anaknya sehingga para anak mencari perhatian diluar rumah, yakni jalanan

sebagai bentuk pelarian atau kompensasinya. Kedua, problema sosial

ekonomi yang didominasi oleh masalah kemiskinan dan kebodohan,

sehingga banyak orang tua atau keluarga yang tidak mampu menyediakan

kebutuhan dasar anak termasuk kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan

secara layak, kurang/tidak tersedianya fasilitas bermain bagi anak–anak di

tempat tinggal mereka yang kumuh.4

Lingkungan pergaulan dimana mereka hidup turut membentuk

karakter dan perilaku mereka. Mereka hidup di lingkungan pergaulan yang

3 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),

ed. Ke-1 cet. Ke-1 h. 185-186. 4Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak h. 196-197.

Page 15: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

4

bebas, tidak ada norma atau nilai apapun yang dapat mengatur ruang gerak

mereka.

Seperti manusia pada umumnya, anak juga mempunyai berbagai

kebutuhan: jasmani, rohani dan sosial. Menurut Maslow, kebutuhan

manusia itu mencakup : kebutuhan dasar fisiologis (udara, air, makan),

kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk menyayangi dan disayangi,

kebutuhan untuk penghargaan, kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri

dan bertumbuh.5

Sebagai manusia yang tengah tumbuh-kembang, anak memiliki

keterbatasan untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan tersebut yang

merupakan hak anak. Orang dewasa termasuk orang tuanya, masyarakat

dan pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak anak tersebut.

Permasalahannya adalah orang yang berada di sekitarnya termasuk

keluarganya seringkali tidak mampu memberikan hak-hak tersebut.

Seperti misalnya pada keluarga miskin, keluarga yang pendidikan orang

tua rendah, perlakuan salah pada anak, persepsi orang tua akan

keberadaan anak, dan sebagainya. Pada anak jalanan, kebutuhan dan hak-

hak anak tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik. Untuk itulah menjadi

kewajiban orang tua, masyarakat dan manusia dewasa lainnya untuk

mengupayakan upaya perlindungannya agar kebutuhan tersebut dapat

terpenuhi secara optimal.

Anak adalah tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan negara di masa mendatang, dengan melihat

5E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian (Bandung: Eresco, 1991), cet. Ke-2 h. 118.

Page 16: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

5

fenomena dan kenyataan diatas, diperlukan upaya untuk menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi anak jalanan dalam memberikan perhatian

dan bimbingan terhadap anak-anak jalanan. Berbagai upaya telah di

tempuh baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam mengatasi

permasalahan anak jalanan. Upaya-upaya tersebut dimaksudkan untuk

memberikan atau mengembalikan hak-hak anak jalanan untuk bisa hidup

dan bertumbuh kembang secara wajar, bebas dari eksploitasi,

diskriminasi, kekerasan, pelecehan serta ancaman dari kondisi lingkungan

yang tidak kondusif.

Upaya tersebut antara lain menyediakan tempat tinggal (rumah

singgah), dan memberikan pendidikan serta bimbingan. Salah satu

bimbingan itu adalah bimbingan rohani yang bertujuan untuk membentuk

sikap dan perilaku mereka sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

Menurut UUD 1945 pasal 34 “Fakir miskin dan anak terlantar

dipelihara oleh Negara”. Artinya pemerintah mempunyai tanggung jawab

terhadap pemeliharaan dan pembinaan fakir miskin dan anak-anak

terlantar, termasuk anak jalanan. Hak-hak asasi anak terlantar dan anak

jalanan, pada hakekatnya sama dengan hak-hak asasi manusia pada

umumnya, seperti halnya tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang

Hak Asasi Manusia, dan Keputusaan Presiden RI No. 36 Tahun 1990

tentang Pengesahan Convention on the Right of the Child (Konvensi

tentang hak-hak Anak). Mereka perlu mendapatkan hak-haknya secara

normal sebagaimana layaknya anak, yaitu hak sipil dan kemerdekaan (civil

Page 17: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6

righ and freedoms), lingkungan keluarga dan pilihan pemeliharaan (family

envionment and alternative care), kesehatan dasar dan kesejahteraan

(basic health and welfare), pendidikan, rekreasi dan budaya (education,

laisure and culture activites), dan perlindungan khusus (special

protection).6

Menurut Ary Ginanjar Agustian, Question Spiritual adalah

“kemampuan untuk memaknai setiap perilaku dan kegiatan sebagai ibadah

melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju

manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid

(integralistik) serta berprinsip hanya karena Allah”.7

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, seperti yang dikutip oleh

Ary Ginanjar bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah

kecerdasan yang membantu kita menyempurnakan dan membangun diri

kita secara utuh. Kecerdasan spiritual ini dapat menempatkan diri kita dan

hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan

kebahagiaan yang hakiki.

Muhammad Zuhri berpendapat bahwa SQ adalah kecerdasan

manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan.8 Asumsinya

adalah jika seseorang dalam hubungan dengan Tuhannya baik maka bisa

dipastikan hubungan dengan sesama manusiapun akan baik pula.

6 Harja Saputra, “Masalah Anak Jalanan,” artikel diakses pada 13 Desember 2012 dari

http://harjasaputra.wordpress.com/2007/04/09/masalah-anak-jalanan-1/

7Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

(ESQ) : Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga, 2005), h. 47. 8 Agus Nggermanto, Konseling Agama, Teori dan Kasus (Jakarta: PT Bina Rena

Pariwara, 2002), h. 18.

Page 18: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

7

Firman Allah SWT

Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-

anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap

jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka

menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami

lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:

"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al-A’raf : 172).

Potensi Quetion Spiritual setiap orang sangat besar dan tidak

dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau materi lainnya. Lebih

lanjut lagi bahwa spiritualisme mampu menghasilkan lima hal yaitu:

1. Integritas atau kejujuran.

2. Energi atau semangat.

3. Inspirasi atau ide dan inisiatif.

4. Wisdom atau bijaksana.

5. Keberanian dalam mengambil keputusan.9

Pada anak jalanan potensi kecerdasan spiritual harus

dikembangkan, dikuatkan dan ditingkatkan sehingga dengan segala

kekurangan dan keterbatasan yang dialami anak jalanan, mereka dapat

membangun diri, menempatkan diri dan hidup lebih positif serta

memperoleh kebijaksanaan, kedamaian dan kebahagiaan hidup yang

hakiki berdasarkan tuntunan dan norma yang berlaku, khususnya tuntunan

dan norma agama. Melalui kegiatan keagamaan dan bimbingan rohani

9 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitan ESQ POWER : Sebuah Inner

Journey Melalui Ihsan (Jakarta: Agra, 2003), h. 5.

Page 19: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

8

sangat penting dilakukannya penguatan potensi kecerdasan spiritual anak

jalanan.

Mengingat persoalan anak jalanan pada masa sekarang tampaknya

semakin memprihatinkan. Pertumbuhan anak jalanan di Indonesia semakin

meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta adalah salah satu contoh

dimana kita akan sangat mudah menemui anak jalanan di berbagai tempat,

mulai dari perempatan lampu merah, stasiun kereta api, terminal, pasar,

pertokoan, dan bahkan mall.

Dinas Sosial DKI Jakarta mencatat 7.315 anak hidup di jalanan ibu

kota. Sebanyak 4.827 di antaranya berada dalam binaan Pemprov DKI,

sementara 2.488 lainnya masih belum terjamah.10

Melihat fenomena statistik diatas, mengisyaratkan bahwa

permasalahan anak jalanan ini merupakan masalah yang sangat kompleks.

Khususnya di Ibu Kota Jakarta, karena di Jakarta lebih mudah mencari

nafkah karena banyak peluang bagi munculnya anak jalanan. Sehingga

dengan menyadari hal itu, sangat diperlukan langkah dan upaya untuk

menangani berbagai permasalahan anak jalanan yang semakin kompleks

tersebut.

Sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap permasalahan

anak jalanan, Kementerian Sosial melakukan berbagai upaya untuk

menangani permasalahan anak jalanan. Kementerian Sosial melakukan

beberapa program, seperti: Mobil Sahabat Anak (MSA), Rumah Singgah

10 Angkasa Yudhistira, “7.315 Anak Hidup di Jalanan Ibu Kota,” artikel diakses pada 27

Juni 2013 dari http://jakarta.okezone.com/read/2012/06/13/500/646625/7-315-anak-hidup-di-

jalanan-ibu-kota

Page 20: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

9

(RSg), Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), Rumah Terbuka

(Boarding House) dan Panti Persinggahan. Berbagai program tersebut

telah berhasil memecahkan sebagian permasalahan anak jalanan.

Untuk lebih meningkatkan keberhasilan dalam penanggulangan masalah

anak jalananan, baik secara kualitas maupun kuantitas, maka pada tahun

2006 disusunlah suatu program pelayanan sosial bagi anak jalanan yang

diharapkan lebih komprehensif dalam menangani anak jalanan, melalui

pembentukan Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak atau Social

Development Center For Children (P3SA/SDC).11

Di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social

Development Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur, anak-

anak jalanan diberikan beragam pelayanan seperti pelatihan keterampilan,

pendidikan, pelayanan medis, konseling, terapi dan kegiatan rekreasional.

Kegiatan-kegiatan tersebut seperti : life skills/vocational training :

salon/tata rambut, menjahit, komputer training, electronik, teknisi

motor/automotive, terapi musik dan seni, terapi dinamika kelompok,

magang kerja, kegiatan keagamaan, outbond training.12

Pelayanan sosial yang diberikan oleh P3SA/SDC yaitu

diberikannya kegiatan keagamaan, melalui kegiatan tersebut, terdapat

unsur bimbingan rohani sehingga dengan adanya bimbingan rohani

diharapkan dapat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku anak

jalanan sesuai dengan norma yang berlaku, khususnya norma agama.

11 Leaflet profil Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (P3SA/SDC) Bambu Apus

Jakarta Timur, Kementrian Sosial RI.

12 Leaflet profil Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (P3SA/SDC) Bambu Apus

Jakarta Timur, Kementrian Sosial RI.

Page 21: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

10

Mereka dididik dan dibina kecerdasan spiritualnya sehingga dapat

mengembangkan dirinya secara baik dan seimbang, baik dari aspek

jasmani/fisik maupun rohani/psikisnya.

Maka atas dasar itulah, penulis tertarik untuk membahas skripsi

yang berjudul “Peran Pembimbing Rohani Untuk Penguatan

Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children)

Bambu Apus Jakarta Timur”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Setelah mendapat informasi mengenai Pusat Pengembangan Pelayanan

Sosial Anak (Social Development Centre For Children) Bambu Apus

Jakarta Timur, disana diberikan berbagai macam pelayanan, seperti

pelatihan keterampilan, pendidikan, pelayanan medis, konseling,

terapi, kegiatan rekreasional dan bimbingan rohani. Penulis membatasi

pada pelayanan bimbingan rohani yang diberikan terkait tentang peran

pembimbing rohani untuk penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan.

2. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang perlu dirumuskan dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana Peran Pembimbing Rohani Untuk Penguatan

Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children)

Bambu Apus, Jakarta Timur?”

Page 22: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan titik tolak dari setiap penelitian, sesuai dengan

pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan. Pada

pokoknya penelitian ilmiah bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang

belum diketahui. Maka tujuan yang ingin peneliti peroleh adalah :

“Untuk mengetahui peran pembimbing rohani untuk penguatan

kecerdasan spiritual anak jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children)

Bambu Apus, Jakarta Timur”.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan dan hasil penelitian

diantaranya sebagai berikut:

a. Akademis : diharapkan penelitian ini memberikan sumbangan

keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Bimbingan dan

Penyuluhan Sosial, Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Khususnya

pada yang berkaitan dengan “Peran Pembimbing Rohani Untuk

Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Pusat

Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development

Centre For Children) Bambu Apus, Jakarta Timur.

b. Praktis : penelitian diharapkan dapat membantu dan memberi

masukan bagi Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social

Development Centre For Children) Bambu Apus, Jakarta Timur

dalam rangka memberikan bimbingan rohani terhadap anak jalanan

Page 23: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

12

dalam bentuk program pelaksanaan kerja lembaga, serta dapat

diterapkan di lembaga lain.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab

permasalahan yang diteliti. Penggunaan metodologi ini dimaksudkan

untuk menentukan data yang valid, akurat dan signifikan dengan

permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan

permasalahan yang diteliti.

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang

mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian

deskriptif, seperti perkataan orang, dan perilaku yang diamati. 13

Selain itu metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

digunakan pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.14

Dengan

menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti memberikan kesempatan

pada informan untuk menyampaikan informasi yang sebanyak-

banyaknya dan tidak terbatas pada suatu bentuk kuesioner tertutup,

melainkan dengan menggunakan wawancara mendalam sesuai dengan

13

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 11. 14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : CV Alfabeta, 2009), cet. 5, h. 1.

Page 24: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

13

metode pengumpulan data yang seringkali digunakan dalam penelitian

kualitatif.15

2. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial

Anak (Social Development Centre For Children) Jl. PPA No.3 Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur. Adapun yang dijadikan alasan dan

pertimbangan pemilihan lokasi ini yaitu peneliti ingin melakukan

penelitian yang berhubungan dengan peran pembimbing rohani untuk

penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan, sehingga lokasi tersebut

sesuai dengan yang peneliti inginkan.

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Adapun subyek penelitian ini adalah pembimbing rohani yang

berjumlah 2 orang, 5 orang anak jalanan dan 1 orang pimpinan panti.

Penulis menentukan subyek penelitian tersebut bahwa pada lembaga

tersebut ada 2 orang pembimbing rohani, sehingga penulis dapat

memperoleh data yang cukup baik dan bervariasi sesuai dengan judul

penelitian. Lalu dengan 5 orang anak jalanan, penulis mengambil

subyek demikian karena anak jalanan yang ada disana sewaktu penulis

melakukan penelitian berjumlah sebanyak 20 orang, dan yang sesuai

dengan kriteria yang penulis harapkan yaitu 5 orang, penulis harap

cukup untuk mewakili subyek penelitian dari seluruh anak jalanan

yang penulis sudah batasi permasalahannya. Ditambah dengan 1 orang

pimpinan panti, bisa memperkaya data dan informasi yang penulis

15

Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi (Jakarta:

LPSP3, 1998), h. 32.

Page 25: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

14

butuhkan. Kemudian objek dalam penelitian ini adalah Peran

Pembimbing Rohani Untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak

Jalanan di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social

Development Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur.

Sumber data dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data primer, yaitu berupa wawancara kepada subyek penelitian

yaitu pembimbing rohani, anak jalanan dan pimpinan panti yang

dijadikan subyek penelitian.

b. Data sekunder, yaitu berupa data tidak langsung yang berupa

catatan-catatan atau dokumen.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti menggunakan

alat pengumpul data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang

dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang

muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena tersebut.16

Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi

sebanyak dua kali untuk mengetahui lokasi penelitian, berkenalan

dan mengetahui beberapa orang petugas lembaga dalam rangka

perizinan penelitian dan mendapatkan penjelasan terkait lembaga

baik dari segi pelayanan dan kegiatan yang ada di lembaga,

kemudian peneliti mengadakan observasi tersendiri mengenai

16

Ibid., h.62

Page 26: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

15

pelayanan dan kegiatan bimbingan rohani yang berjalan di

lembaga. Peneliti juga melakukan observasi partisipan dalam

kegiatan bimbingan rohani selama bulan Februari hingga April

2013 dengan ketentuan peneliti bergabung dan membantu

memberikan pelayanan bimbingan rohani dalam jangka waktu

seminggu peneliti melakukan observasi partisipan sebanyak dua

kali, dengan tujuan untuk memperoleh subjek penelitian yang

peneliti harapkan dan memperoleh informasi yang mendukung

dalam rangkaian kegiatan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer), yang mengajukan pertanyaan untuk memperoleh

data dan informasi dari terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.17

Yaitu mengadakan

wawancara antara peneliti dengan para subyek penelitian

diantaranya yaitu kepada dua orang pembimbing rohani dan lima

orang anak jalanan serta satu orang pimpinan lembaga.

c. Dokumentasi

Teknik dan studi dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, buku-buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain

17

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatf Edisi Revisi, h. 186.

Page 27: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

16

sebagainya. Dalam penelitian ini, data-data diperoleh dari

dokumen-dokumen, catatan transkip, buku-buku dan majalah.

5. Teknik Analisis Data

Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis besar

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi data, yaitu peneliti mencoba memilih data yang

relevan terkait peran pembimbing rohani untuk penguatan

kecerdasan spiritual anak jalanan.

b. Penyajian data, setelah data mengenai peran pembimbing

rohani untuk penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan

terkumpul atau diperoleh, maka data tersebut disusun dalam

bentuk narasi, visual gambar, matrik, bagan, tabel dan lain

sebagainya.

c. Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan kesimpulan

dengan menghubungkan dari tema tersebut sehingga

memudahkan untuk menarik kesimpulan.18

6. Teknik Penulisan Skripsi

Untuk lebih memudahkan penulisan ini, penulis menggunakan teknik

penulisan yang didasarkan pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi yang disusun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari, 2007”.

18

Ibid., h. 288.

Page 28: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

17

E. Tinjauan Pustaka

Penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai acuan dan tambahan

pemahaman serta bahan yaitu diantaranya dari beberapa skripsi sebagai

berikut:

1. Arie Mutya Wulan Sari, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

2008, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Judul skripsi “Pelaksanaan Bimbingan Islam Dalam

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Kaum Dhuafa di Yayasan

Irtiqo Kebajikan Ciputat, Tangerang”.

Dalam penelitian skripsi ini menjelaskan bahwa metode bimbingan

islam yang dilaksanakan di Yayasan Irtiqo Kebajikan terdiri dari

metode individual dan metode kelompok. Dengan adanya beberapa

pembimbing berbagai macam program kegiatan khususnya di bidang

keagamaan dalam rangka mengembangkan kecerdasan spiritual kaum

dhuafa yang ada di Yayasan Irtiqo Kebajikan.

2. Warti Sasmiati, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2009,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Judul skripsi “Metode Pembinaan Mental Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang”.

Dalam penelitian skripsi ini menjelaskan bahwa metode yang

digunakan pembimbing dalam pembinaan mental spiritual bagi

narapidana anak (anak didik) juga tidak berbeda dari metode

bimbingan pada umumnya (antara teori dan praktik lapangan),

diantaranya seperti metode Group Guidance (bimbingan kelompok)

Page 29: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

18

dalam metode ceramah dan diskusi, serta metode directive (bersifat

mengarahkan) dalam metode iqra (pembelajaran Al-qur’an dan hafalan

ayat-ayat Al-qur’an), wawancara, tanya jawab, pemutaran film dan

muhasabah (introspeksi diri). Dari sekian metode yang digunakan

pembimbing ada dua metode yang sering digunakan yakni; metode

ceramah dan metode iqra (pengajaran baca tulis Al-qur’an) karena

lebih efektif.

3. Ina Nurul Lestari, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2010,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Judul skripsi “Pelaksanaan Bimbingan Agama Dalam

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di Sekolah Alam Depok”.

Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa pelaksanaan bimbingan agama

dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak, pembimbing

menggunakan metode bimbingan secara kelompok melalui program

wajib belajar di sekolah, program keterampilan, outbond, diskusi,

tausiah dan lain-lain. Kemudan materi yang disampaikan bersumber

dari Al-qur’an, hadits, alam sekitar dan menggunakan media/alat bantu

dalam penyampaian materinya.

Sedangkan dalam Skripsi ini yang berjudul ”Peran Pembimbing

Rohani Untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development

Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur” masalah yang

ingin diteliti yaitu mengenai Peran Pembimbing Rohani Untuk

Penguatan Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Page 30: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

19

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children)

Bambu Apus Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif.

F. Sistematika Penulisan

Dalam hal sistematika penulisan ini penulis menggunakan

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman

penulisan skripsi ini.

Sedangkan untuk mempermudah penulisan skripsi ini penulis membagi ke

dalam lima bab. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI yang terdiri dari peran, pengertian

pembimbing rohani, tujuan dan fungsi bimbingan rohani, metode

bimbingan rohani, penguatan, pengertian kecerdasan spiritual, aspek-aspek

kecerdasan spiritual, fungsi kecerdasan spiritual, pengertian anak jalanan,

penanganan anak jalanan.

BAB III : GAMBARAN UMUM PUSAT PENGEMBANGAN

PELAYANAN SOSIAL ANAK (SOCIAL DEVELOPMENT CENTRE

FOR CHILDREN) yang terdiri dari sejarah berdiri, visi misi dan tujuan,

fungsi, sasaran pelayanan, jenis-jenis pelayanan, tahap-tahap pelayanan,

Page 31: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

20

prinsip-prinsip pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana, jaringan kerja

pelayanan, struktur organisasi.

BAB IV : ANALISIS TEMUAN LAPANGAN yaitu terdiri dari

identifikasi informan, temuan dan analisa data.

BAB V : PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 32: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

21

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peran adalah seperangkat

tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat.1

Menurut Soerjono Soekanto, “peran dapat dikatakan sebagai

perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.”2

Menurut Biddle & Thomas, peran adalah harapan-harapan orang

lain tentang perilaku-perilaku, norma, penilaian dan sanksi yang

ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai peran tertentu.3

Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Dalam teorinya Biddle &

Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam empat golongan,

yaitu istilah-istilah yang menyangkut:

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.

c. Kedudukan orang-orang dan perilaku.

d. Kaitan antara orang dan perilaku.4

1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-1, h. 667. 2Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Balai Pustaka 1998), cet. Ke-1

h. 213. 3Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial (Jakarta: CV Rajawali, 1984), h.

235. 4Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial h. 234.

Page 33: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

22

Dari beberapa defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa peran

merupakan sesuatu yang berhubungan mengenai kehidupan sosial manusia

karena peran menjadi bagian dalam kedudukan, harapan dan interaksi

sosial. Dari ketiga hal itu akan memunculkan perilaku. Perilaku yang

diharapkan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berkaitan dan

berhubungan dengan adanya orang lain yang berkedudukan di masyarakat.

B. Pengertian Pembimbing Rohani

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembimbing adalah

orang yang membimbing, pemimpin, menuntun.5 Dari etimologi, kata

“bimbingan” adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris “guidance”

kata kerja to guide yang artinya menunjukkan, membimbing atau

menuntun orang lain kejalan yang benar.6

Para ahli di bidang bimbingan dan penyuluhan atau konseling,

berbeda pendapat ketika mendefinisikan kata bimbingan secara

terminologi, tetapi walaupun demikian, perbedaan yang ada hanyalah pada

segi redaksinya saja, tidak pada substansi isinya.

Menurut Chiskolm seperti yang dikutip oleh Prayitno dan Erman

“Bimbingan adalah membantu setiap individu untuk lebih mengenal

berbagai informasi tentang dirinya sendiri”.7

5Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h. 117. 6M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama (Jakarta: Golden

Terayon Press, 1992), cet. Ke-3, h. 1. 7Prayitno dan Erman, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2004), cet. Ke-2, h. 94.

Page 34: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

23

Umar dan Sartono berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan

yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu

mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,

memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana

masa depan yang lebih baik.8

Rahman Natawijaya mengartikan bahwa “bimbingan adalah suatu

proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya bertindak wajar sesuai dengan

keadaan lingkungan”.9

Bimbingan adalah “suatu proses pemberian bantuan yang terus

menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar

tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan

diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang

optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan”.10

Bimbingan dalam islam menurut Aunur Rahim Faqih adalah suatu

proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras

dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.11

8M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998),

cet. Ke-1. h. 9. 9Rahman Natawijaya, Peranan Guru dalam Bimbingan di Sekolah (Bandung: CV

Abrair, 1998), cet. Ke-1, h. 7. 10

Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah (Jakarta: Rineka

Cipta, 1995), cet. Ke-1, h.2. 11

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,

2001), cet. Ke-2, h. 4.

Page 35: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

24

Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky, bimbingan dalam islam

adalah suatu aktivitas memberikan bimbingan, pelajaran dan pedoman

kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal bagaimana

seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi akal, pikiran,

jiwa, keimanan dan keyakinan serta dapat menangani problematika hidup

dan kehidupannya dengan baik dan benar secara mandiri sesuai dengan

ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.12

Pengertian rohani secara harfiyah berasal dari bahasa Arab yang

diawali dari kata ruh yang berarti jiwa, sedangkan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia roh yaitu sesuatu yang tidak berbadan jasmani, yang

berakal budi dan berperasaan (seperti malaikat, setan).13

Menurut Imam al-Ghazali seperti yang dikutip oleh Jamaludin

Kafie menyatakan bahwa roh itu mempunyai dua pengertian, yaitu : roh

jasmani dan roh rohani. Roh jasmani yaitu zat halus yang berpusat di

ruang hati dan menjalar ke seluruh ruang urat nadi (pembuluh darah)

selanjutnya tersebar ke seluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak

(hidup) dan dapat merasakan berbagai macam perasaan serta dapat berfikir

atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan.14

Sedangkan roh rohani adalah bagian dari yang ghoib, dengan roh

ini manusia dapat mengenal dirinya sendiri dan mengenal Tuhan, serta

menyadari keberadaan orang lain (berkepribadian, berketuhanan, dan

12

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: PT.

Fajar Pustaka Baru, 2001), cet. Ke-2, h. 189. 13

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-1, h. 752. 14

Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah (Surabaya: Penerbit Indah, 1993), h. 16.

Page 36: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

25

berperikemanusiaan), serta bertanggung jawab atas segala tingkah

lakunya.15

Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat dipahami bahwa

pembimbing rohani yaitu seseorang yang memberikan bantuan terhadap

individu atau kelompok individu dalam mengembangkan potensi akal,

pikiran, jiwa, keimanan dan keyakinan serta dapat menangani

problematika hidup dan kehidupannya dengan baik dan benar secara

mandiri sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah untuk mencapai

kebermanfaatan terhadap sesama manusia menuju kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat.

1. Fungi dan Tujuan Bimbingan Rohani

Fungsi dari bimbingan rohani adalah pemberian bimbingan atau

pelayanan kepada klien agar dapat berkembang menjadi pribadi yang utuh,

mandiri dan sadar akan tuntutan ajaran agama.

Menurut Luthfi dalam upaya membimbing klien agar fungsi dari

bimbingan rohani tersebut dapat tercapai maka solusi praktis yang

diberikan kepada klien untuk mengatasi problemnya adalah :

a. Solusi yang berorientasi pada keyakinan dan pemahaman agama, hal

ini bertujuan untuk mengembangkan potensi keimanan dan ketakwaan

seseorang dalam menjalani kehidupannya, agar realitas hidup, iman

dan takwa kepada Allah dapat berjalan harmonis.

b. Solusi yang berorientasi pada pengamalan ajaran agama (ibadah), ini

merupakan aktualisasi dari keimanan yang bertujuan meningkatkan

15

Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah h. 16.

Page 37: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

26

keimananannya dalam pengamalan ajaran agama sehingga

mewujudkan pribadi yang bertakwa.

c. Solusi yang berorientasi pada proses pendidikan Islam, ini adalah

proses dalam mengembangkan potensi dan kemampuan diri agar

menjadi pribadi yang bermanfaat serta pembentukan karakter dan

perilaku agar klien dapat membekali hidupnya, menyikapi

kebutuhannya dalam mengatasi masalahnya serta melaksanakan tugas-

tugas kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam.

d. Solusi yang berorientasi pada kehidupan sosial islami, yaitu kehidupan

yang dilandasi moral, etika dan norma sehingga terjalin interaksi yang

harmonis dalam mengatasi problem setiap individu.16

Sedangkan menurut Hamdan Bakry adz-Dzaky menjelaskan tujuan

dari bimbingan dalam Islam adalah :

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, lapang dan

mendapat pencerahan dari Allah SWT.

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan kesopanan

tingkah laku yang memberikan manfaat bagi drinya, lingkungan

keluarga maupun sosial.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan emosi pada individu dan berkembang

rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa kasih

sayang.

16

M. Luthfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 138-150.

Page 38: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

27

4. Untuk mendapatkan kecerdasan spiritual pada individu, sehingga

muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada

Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan

menerima ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi ilahiyah sehingga fungsi diri sebagai

khalifah dimuka bumi ini dapat terlaksana dengan baik dan benar.17

Dapat dipahami bahwa fungsi dan tujuan bimbingan rohani dalam

islam adalah membantu individu (klien) untuk memahami potensi dan

kemampuan dirinya dalam mengatasi problem yang dihadapi sehingga dia

mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan diri serta dapat

mengadaptasikan diri dengan lingkungannya secara mandiri, sadar dan

sesuai dengan ajaran islam.

2. Metode Bimbingan Rohani

Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” berarti

“jalan”. Bila digabungkan maka metode bisa diartikan “jalan yang harus

dilalui”. Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa pula diartikan

sebagai segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-

tujuan yang diinginkan. 18

Metode merupakan cara yang ditempuh dalam melakukan proses

bimbingan rohani terhadap klien yang bermasalah ataupun tidak, untuk

memberikan bantuan dan ketenangan serta solusi yang akan diberikan

17

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, h. 221. 18

M. Luthfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, h. 120.

Page 39: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

28

kepada klien tersebut sehingga mampu menghadapi masalahnya dengan

tenang dan sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapinya.

Ada beberapa metode yang lazim digunakan dalam proses

pemberian bimbingan kepada klien, dimana yang menjadi sasaran

khususnya adalah mereka yang berada dalam kesulitan mental spiritual

yang disebabkan problem yang terjadi dalam dirinya yang banyak

mengakibatkan hambatan batin/psikis dalam dirinya.

Dalam hal ini penulis akan memberikan uraian tentang beberapa

metode bimbingan atau pendekatan islami yang secara umum dapat

diberikan kepada terbimbing menurut M. Luthfi, yaitu:

a. Metode bil-hikmah, metode ini digunakan dalam menghadapi

orang-orang terpelajar, intelek, dan memiliki tingkat rasional

yang tinggi, yang kurang yakin akan kebenaran ajaran agama.

b. Metode bil-mujadalah, perdebatan yang digunakan untuk

menunjukkan dan membuktikan kebenaran ajaran agama,

dengan menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional.

c. Metode bil mauidzah, dengan menunjukkan contoh yang benar

dan tepat, agar yang dibimbing dapat mengikuti dan

menangkap dari apa yang diterimanya secara logika dan

penjelasan akan teori yang masih baku.

d. Metode ceramah

Yaitu penjelasan yang bersifat umum. Cara penyampaian yang

lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok (group

guidance). Pembimbing berupaya menyesuaikan apa-apa yang

Page 40: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

29

disampaikannya dengan kondisi terbimbing yang beragam

dengan berlandaskan pada materi-materi yang umum atau yang

berhubungan dengan ajaran agama.

e. Metode diskusi (tanya jawab)

Pembimbing dan terbimbing dapat melakukan diskusi dan

tanya jawab. Terbimbing dapat bertanya atau menyampaikan

apa-apa yang dirasakannya dan menjadi permasalahannya lalu

pembimbing memberikan jawaban dalam membantu

menyelesaikan permasalahan terbimbing.

f. Metode persuasif

Yaitu berupa dorongan-dorongan yang positif, mengajak dan

mengarahkan terbimbing kearah yang positif.

g. Metode atau teknik lisan dan tulisan

Yaitu melalui pesan-pesan langsung yang disampaikan dengan

ucapan atau kata-kata, dalam rangka membantu penyelesaian

permasalahan terbimbing dan bisa juga melalui tulisan, berupa

pesan yang mengandung hikmah, bentuk cerita atau kisah-kisah

kehidupan yang inspiratif sehingga terbimbing dapat

meneladani dan mengambil pelajaran.

h. Metode doa dan dzikrullah

Pembimbing menyadarkan terbimbing bahwa setiap

permasalahan tidak mungkin dapat diatasi sendiri tanpa

bantuan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.

Pembimbing mengajarkan bahwa lewat doa dan dzikir dapat

Page 41: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

30

membantu menenangkan dan menyelesaikan permasalahan.

Pembimbing juga mengajak untuk bersama-sama memohon

pertolongan Allah dalam menjalani kehidupan.19

C. Penguatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penguatan yaitu proses,

cara, perbuatan menguati atau menguatkan.20

Dalam salah satu mekanisme umum terjadinya proses belajar

terdapat mekanisme reinforcement (penguatan), yaitu orang belajar

melakukan perilaku tertentu karena perilaku itu diikuti dengan sesuatu

yang menyenangkan atau yang memuaskan. Perilaku seseorang adalah

hasil dari pengalaman sebelumnya. Dalam situasi tertentu, seseorang

belajar perilaku tertentu, yang seiring berjalannya waktu mungkin akan

menjadi kebiasaan. Ketika dia berhadapan dengan situasi serupa, orang itu

akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaan yang pernah

dilakukannya.21

Dalam hal ini penguatan yang dimaksud mengacu kepada usaha

menguatkan sesuatu atau perilaku, yang tadinya lemah untuk menjadi

lebih kuat. Penguatan ini didasari karena adanya sesuatu yang lemah,

untuk menjadi kuat dilakukan proses penguatan, yaitu dalam kerangka

bagaimana peran dari pembimbing rohani untuk penguatan kecerdasan

spiritual anak jalanan. Jadi mempunyai makna usaha menguatkan

19

M. Luthfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, h. 135-137. 20

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-1, h. 468. 21

Shelly E. Taylor, dkk., Psikologi Sosial (Jakarta: Kencana, 2009), ed. 12, cet. Ke-1, h.

7-8.

Page 42: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

31

kecerdasan spiritual anak jalanan dengan diadakannya pelayanan

bimbingan rohani.

D. Kecerdasan Spiritual

1. Pengertian Kecerdasan Spiritual

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa kecerdasan ialah

perihal cerdas, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti

kepandaian, ketajaman pikiran)22

dan spiritual adalah kejiwaan, rohani,

batin, mental dan moral23

.

Muhammad Zuhri berpendapat bahwa SQ adalah kecerdasan

manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan.24

Menurut Ary Ginanjar Agustian, Quetion Spiritual adalah

“kemampuan untuk memaknai ibadah terhadap setiap perilaku dan

kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah,

menuju manusia yang seutuhnya (hanif) dan memiliki pola pemikiran

tauhid (integralistik) serta berprinsip hanya karena Allah.25

Dalam Emotional Spiritual Quotient, kecerdasan spiritual adalah

kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran,

perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan Intellectual

22

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-1, h. 164. 23

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. Ke-1 h.

857. 24

Agus Nggermanto, Konseling Agama, Teori dan Kasus (Jakarta: PT Bina Rena

Pariwara, 2002), h. 18.

25Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

(ESQ) : Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, h. 47.

Page 43: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

32

Quotient, Emotional Quotient dan Spiritual Quotient secara

komprehensif.26

Toto Tasmara menerangkan bahwa salah satu indikasi potensi

kecerdasan spiritual adalah cara seseorang memberikan makna

terhadap hidup yang dijalaninya. Makna hidup yang dimaksud adalah

cara seseorang untuk mengisi kehidupannya dan memberikan

gambaran menyeluruh yang menunjukkan arah dalam caranya manusia

berhubungan dengan dirinya sendiri, orang lain, dan alam sekitarnya

atas dasar rasa cinta kepada Allah SWT.27

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual

adalah kecerdasan jiwa dalam memaknai hidup yang dapat membantu

seseorang membangun dirinya untuk tumbuh, berkembang dan

seimbang yang menjadikan diri mandiri dan kreatif ketika dihadapkan

pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di

dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh

ketenangan dan kedamaian hati. Serta mampu memaknai setiap

kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan terhadap sesama

manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.

26

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

(ESQ) : Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, h. 47. 27

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), cet ke-1 h. 135.

Page 44: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

33

2. Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual

a. Shiddiq

Salah satu dimensi kecerdasan ruhaniah terletak pada nilai

kejujuran yang merupakan cermin kepribadian orang-orang mulia yang

telah dijanjikan Allah akan memperoleh limpahan nikmat dari-Nya.

Seseorang yang cerdas secara ruhaniah, senantiasa memotivasi dirinya

dan berada dalam lingkungan orang-orang yang memberikan makna

kejujuran.

Shiddiq adalah orang benar dalam semua kata, perbuatan, dan

keadaan batinya. Perilaku yang jujur adalah prilaku yang diikuti

dengan sikap tanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.

Dalam usaha untuk mencapai kecerdasan spiritual sifat Shiddiq

seseorang harus melalui beberapa hal diantaranya adalah :

1. Jujur pada diri sendiri

2. Jujur pada orang lain

3. Jujur terhadap Allah

4. Menyebarkan salam28

b. Istiqamah

Istiqamah diterjemahkan sebagai bentuk kualitas batin yang

melahirkan sikap konsisten (taat azas) dan teguh pendirian untuk

menegakkan dan membentuk sesuatu menuju pada kesempurnaan atau

kondisi yang lebih baik.

28

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak, h. 189.

Page 45: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

34

Sikap istiqamah menunjukkan kekuatan iman yang merasuki

seluruh jiwanya, sehingga dia tidak mudah goncang atau cepat

menyerah pada tantangan atau tekanan, mereka yang memiliki jiwa

istiqamah itu adalah tipe manusia yang merasakan ketenangan luar

biasa (iman, aman, muthmainah) walau penampakannya diluar bagai

orang yang gelisah. Dia meresa tenteram karena apa yang dia lakukan

merupakan rangkaian ibadah sebagai bukti “yakin” kepada Allah SWT

dan Rasul-Nya. Sikap istiqamah ini dapat terlihat pada orang-orang :

1. Mempunyai Tujuan

2. Kreatif

3. Menghargai Waktu29

c. Fathanah

Fathanah diartikan sebagai kemahiran, cerdas atau penguasaan

terhadap bidang tertentu, pada hal makna fathanah merujuk pada

dimensi mental yang sangat mendasar dan menyeluruh. Seorang yang

memilki sikap fathanah, tidak hanya menguasai bidangnya saja begitu

juga dengan bidang-bidang yang lain, Keputusan-keputusanya

menunjukkan warna kemahiran seorang profesional yang didasarkan

pada sikap moral atau akhlak yang luhur, memiliki kebijaksanaan, atau

kearifan dalam berpikir dan bertindak.30

29

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak, h. 195. 30

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak, h. 201.

Page 46: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

35

d. Amanah

Amanah menjadi salah satu dari aspek ruhaniah bagi kehidupan

manusia, seperti halnya agama dan amanah yang dipikulkan Allah

menjadi titik awal dalam perjalanan manusia menuju sebuah janji.

Sebagai mahluk yang paling sempurna dari ciptaan Allah SWT

dibandingkan dengan mahluk yang lain, maka amanah salah satu sifat

yang dimilki oleh manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Didalam

nilai diri yang amanah itu ada beberapa nilai yang melekat :

1. Rasa ingin menunjukkan hasil yang optimal.

2. Mereka merasakan bahwa hidupnya memiliki nilai, ada sesuatu

yang penting. Mereka merasa dikejar dan mengejar sesuatu agar

dapat menyelesaikan amanahnya dengan sebaik-baiknya.

3. Hidup adalah sebuah proses untuk saling mempercayai dan

dipercayai.31

e. Tablig

Fitrah manusia sejak kelahirannya adalah kebutuhan dirinya

kepada orang lain. Kita tidak mungkin dapat berkembang dan survive

kecuali ada kehadiran orang lain. Seorang muslim tidak mungkin

bersikap hanya mementingkan dirinya sendiri. Bahkan tidak mungkin

mensucikan dirinya tanpa berupaya untuk menyucikan orang lain.

Kehadirannya di tengah-tengah pergaulan harus memberikan makna

bagi orang lain.

31

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak, h. 206.

Page 47: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

36

Mereka yang memiliki sifat tablig mampu membaca suasana hati

orang lain dan berbicara dengan kerangka pengalaman serta lebih

banyak belajar dari pengalaman dalam menghadapi persoalan-

persoalan hidup.32

Berdasarkan kelima aspek-aspek kecerdasan ruhaniah dari Tasmara

(2001) maka dapat disimpulkan, bahwa kecerdasan spiritual adalah

kemampuan atau kapasitas seseorang untuk pengunaan nilai-nilai

agama baik dalam berhubungan secara vertikal atau hubungan dengan

Allah SWT (Hab lum minallah) dan hubungan secara horizontal atau

hubungan sesama manusia (Hab lum minannas) yang dapat dijadikan

pedoman suatu perbuatan yang bertangung jawab di dunia maupun di

akhirat.

Dengan kata lain kecerdasan spiritual merupakan dimana kondisi

seseorang yang telah dapat mendengar suara hati karena pada dasarnya

suara hati manusia masih bersifat universal, tapi apabila seseorang

telah mampu memunculkan beberapa sifat-sifat dari Allah yang telah

diberikan-Nya kepada setiap jiwa manusia dalam bentuk yang fitrah

dan suci maka akan memunculkan sifat takwa.

3. Fungsi Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bersumber dari jiwa,

atau hati nurani yang beroperasi dalam pusat otak manusia. Dalam

bahasa ibrani, “hati nurani”, memiliki kata yang sama dengan kata

32

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak, h. 212.

Page 48: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

37

pedoman, yang tersembunyi, kebenaran batin yang tersembunyi dari

jiwa.33

Oleh karena itu fungsi kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar

dan Ian Marshall, antara lain :

a. Kecerdasan yang digunakan dalam masalah eksistensial, yaitu

ketika kita secara pribadi merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan,

kekhawatiran, dan masalah masa lalu akibat penyakit dan

kesedihan.

b. Kecerdasan menjadikan kita sadar bahwa kita memiliki masalah

eksistensial dan membuat kita mampu mengatasinya, karena

kecerdasan spiritual memberi kita semua rasa yang dalam

menyangkut perjuangan hidup.

c. Kecerdasan yang membuat manusia mempunyai pemahaman

tentang siapa dirinya dan apa makna segala sesuatu baginya dan

bagaimana semua itu memberikan suatu tempat di dalam dunia

kepada orang lain dan makna-makna mereka.

d. Kecerdasan spiritual sebagai landasan bagi seseorang untuk

memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Karena, kecerdasan

merupakan puncak kecerdasan manusia.

e. Kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia

dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Sehingga menusia

menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, berani, optimis dan

33

Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir

Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj dari SQ: Spiritual Intelligence the

Ultimate Intelligence oleh Rahmani Astuti, Ahmad Nadjib Burhani dan Ahmad Baiquni, h. 12.

Page 49: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

38

fleksibel. Karena ia terkait langsung dengan problem-problem

eksistensi yang selalu ada dalam kehidupan.

f. Kecerdasan yang dapat memberikan rasa moral, kemampuan

menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman

sampai batasnya. Karena dengan memiliki kecerdasan spiritual

memungkinkan seseorang bertanya apakah saya ingin berada pada

situasi atau tidak. Intinya kecerdasan spiritual berfungsi

mengarahkan situasi.

g. Kecerdasan yang dapat menjadikan lebih cerdas secara spiritual

dalam beragama. Sehingga seseorang yang memiliki kecerdasan

spiritual tinggi tidak berpikiran eksklusif, fanatik, dan

berprasangka.34

Dari fungsi kecerdasan spiritual diatas dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan spiritual mengantarkan orang pada pribadi yang utuh,

holistic, dan integral (insan kamil).

E. Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Soedijar, anak jalanan adalah anak usia tujuh sampai

dengan lima belas tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum

lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang

lain dan membahayakan bagi dirinya sendiri.35

34

Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir

Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj dari SQ: Spiritual Intelligence the

Ultimate Intelligence oleh Rahmani Astuti, Ahmad Nadjib Burhani dan Ahmad Baiquni, h. 13. 35

A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan di DKI (Jakarta: Media Informatika, 1989), h. 6.

Page 50: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

39

UNICEF memberikan batasan anak jalanan sebagai berikut:

“Street children are those who have abandoned their homes,

schools and immediate communities before they are sixteen years of

age, and have diftedinto a non madiv street life.”

(anak jalanan merupakan anak-anak yang berumur dibawah 16

tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan

lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan yang

berpindah-pindah di jalan raya).36

Menurut Departemen Sosial dan United National Development

Program (UNDP) telah membatasi anak jalanan sebagai berikut:

“Anak jalanan sebagai anak-anak yang menghabiskan sebagian besar

waktunya untuk mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat umum

lainnya”.37

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa anak jalanan adalah anak

yang berusia tujuh sampai lima belas tahun, yang menghabiskan

seluruh ataupun sebagian besar waktunya di jalanan untuk bermain

maupun bekerja, yang tinggal bersama orang tuanya ataupun yang

tinggal terpisah dengan orang tuanya.

Secara umum anak jalanan terbagi dua jenis, yakni:

1. Children of The Street, adalah anak-anak yang tumbuh dari jalanan

dan seluruh waktunya dihabiskan di jalanan. Ciri dari anak-anak ini

biasanya tinggal dan bekerja di jalanan (living and working on the

street), tidak mempunyai rumah (homeless), dan jarang atau

bahkan tidak pernah kontak dengan keluarganya. Mereka

36

A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan di DKI h. 6. 37

Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, (Jakarta: YKAI, 1995), h. 34.

Page 51: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

40

umumnya dari keluarga yang berkonflik. Mereka lebih mobile,

berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, karena mereka tidak

mempunyai tempat tinggal yang tetap. Jumlah mereka lebih sedikit

dbandingkan kelompok anak jalanan lainnya, diperkirakan hanya

10-15% dari seluruh populasi anak jalanan.

2. Children on the Street, adalah anak-anak yang menghabiskan

sebagian besar waktunya di jalanan atau di tempat-tempat umum

lainnya untuk bekerja dan penghasilannya digunakan untuk

membantu keluarganya. Anak-anak tersebut mempunyai kegiatan

ekonomi sebagai pekerja anak di jalan dan masih berhubungan

kuat dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan mereka di

jalan diberikan kepada orang tuanya. Mereka terbagi dua

kelompok. Kelompok pertama adalah anak-anak dari luar kota

yang mengontrak rumah bersama-sama di satu lingkungan yang

dihuni oleh orang-orang dari satu daerah. Mereka tidak sekolah

lagi dan ikut ke kota karena ajakan teman-teman dan orang yang

lebih dewasa. Motivasi mereka adalah ekonomi, jarang yang

sifatnya konflik. Kelompok kedua adalah anak-anak dari dalam

kota sendiri yang tinggal bersama orang tuanya.38

2. Penanganan Anak Jalanan

Dengan adanya ragam atau macam-macam anak jalanan dalam

penanganannya pun selalu berbeda yakni disesuaikan dengan kondisi

38

Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan h. 151-152.

Page 52: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

41

anak jalanan tersebut. Menurut Tata Sudrajat (1996), ada tiga model

penanganan anak jalanan yaitu:

1. Community Based, adalah model penanganan yang berpusat

pada masyarakat dengan menitik beratkan pada fungsi-fungsi

keluarga dan potensi seluruh masyarakat. Pendekatan ini

bersifat preventif, yakni mencegah anak agar tidak masuk dan

terjerumus dalam kehidupan jalanan. Pendekatan penanganan

ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dan

masyarakat agar sanggup melindungi, mengasuh, dan

memenuhi kebutuhan anak-anaknya secara mandiri. mereka

tetap berada di lingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya

meliputi: peningkatan keluarga, penyuluhan dan bimbingan

pengasuhan anak, kesempatan anak untuk memperoleh

pendidikan dan kegiatan waktu luang dan sebagainya.

2. Street Based, adalah model penanganan anak jalanan di tempat

anak jalanan itu berasal atau tinggal serta beroperasi.

Penanganan yang berbasiskan jalanan adalah program dan

kegiatan yang dirancang untuk menjangkau dan melayani anak

di lingkungan mereka sendiri yaitu di jalanan. Pekerja sosial

datang mengunjungi, menciptakan perkawanan, mendampingi

dan menjadi sahabat untuk keluh kesah mereka. Anak-anak

yang sudah tidak teratur berhubungan dengan keluarga, mereka

memperoleh kakak atau orang tua pengganti dengan adanya

pekerja sosial.

Page 53: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

42

3. Center Base, adalah pendekatan dan penanganan anak jalanan

di lembaga atau panti. Anak-anak yang masuk dalam program

ini ditampung dan diberikan pelayanan di lembaga atau panti.

Panti menjadi lembaga pengganti keluarga untuk anak dan pada

panti yang permanen, bahkan disediakan berbagai macam

pelayanan untuk memenuhi kebutuhan anak seperti kebutuhan

dasar, kesehatan, pendidikan, kesenian, keterampilan,

pekerjaan dan sebagainya.39

Dengan demikian penulis simpulkan bahwa model penanganan

terhadap anak jalanan yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children)

Bambu Apus Jakarta Timur adalah model penangangan center

base, pelayanan sosial anak jalanan yang berbasis panti, dimana

anak-anak jalanan diberikan beragam pelayanan seperti pelatihan

keterampilan, pendidikan, pelayanan medis, konseling, terapi,

kegiatan rekreasional dan kegiatan keagamaan.

39

Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),

ed. Ke- 1, cet. Ke-1, h. 200-201.

Page 54: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

43

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSAT PENGEMBANGAN

PELAYANAN SOSIAL ANAK (SOCIAL DEVELOPMENT CENTRE FOR

CHILDREN)

A. Sejarah Berdiri

Anak adalah tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita

perjuangan bangsa, maka anak memiliki peran strategis bagi

kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa mendatang. Krisis

ekonomi yang dialami bangsa Indonesia pada tahun 1997 ternyata

berdampak terhadap meningkatnya permasalahan sosial anak di negeri

ini, tidak terkecuali juga permasalahan anak jalanan. Ada

kecenderungan peningkatan permasalahan anak jalanan baik secara

kuantitas maupun kualitas dari tahun ke tahun. Data statistik yang

dikeluarkan oleh Depsos menunjukkan kecenderungan tersebut, pada

tahun 2000 jumlah anak jalanan beserta permasalahannya sebesar

50.000, sedangkan pada tahun 2004 sebesar 98.113.

Berbagai upaya telah ditempuh baik oleh pemerintah maupun

masyarakat dalam mengatasi permasalahan anak jalanan seperti yang

diamanahkan UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Upaya-upaya tersebut dimaksudkan untuk memberikan atau

mengembalikan hak-hak anak jalanan untuk bisa hidup dan bertumbuh

kembang secara wajar, bebas dari eksploitasi, diskriminasi, kekerasan,

pelecehan serta ancaman dari kondisi lingkungan yang tidak kondusif.

Page 55: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

44

Pemerintah maupun masyarakat telah mengupayakan

penanganan masalah sosial anak jalanan antara lain melalui; Rumah

Singgah, Mobil Sahabat Anak, Panti Persinggahan, Rumah

Perlindungan Sosial Anak, Program Menuju Bandung Raya Bebas

Anak Jalanan, dan program-program lainnya. Tidak menutup mata

terhadap keberhasilan yang telah dicapai oleh program-program

tersebut di atas tetapi di pandang masih perlu suatu lembaga atau

institusi yang bisa memberikan pelayanan yang komprehensif dan

berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan anak jalanan.

Departemen Sosial sebagai instansi pemerintah yang

berkompeten terhadap penanganan permasalahan sosial anak jalanan

mengembangkan suatu konsep pelayanan yang komprehensif dan

berkelanjutan bagi anak jalanan. Perwujudan dari konsep tersebut

adalah Social Development Center For Street Children atau di singkat

dengan nama SDC yang diresmikan oleh ibu negara Hj. Ani Susilo

Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 November 2006.

SDC (Social Development Center) adalah suatu lembaga yang

dibentuk dari hasil kerja sama Kementrian Sosial dan World Food

Programmed (WFP) PBB dengan fokus utama pada pemberian

pelayanan sosial bagi anak jalanan melalui pendekatan institusional.

Berdiri pada 23 November 2006, lembaga ini melihat perlu adanya

upaya untuk mengatasi permasalahan anak jalanan.

Page 56: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

45

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social

Development Centre For Children) terletak di Jl. Panti Sosial (PPA)

Bambu Apus Jakarta Timur, P3SA/SDC masih berada dibawah

naungan Kementrian Sosial RI, Direktorat Jenderal Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial, Direktorat Pelayanan Sosial Anak.1

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi : menjadi lembaga yang mampu menyediakan tempat

dimana setiap anak dapat tumbuh dengan aman, sehat dan bahagia

serta dihormati dan diperlakukan adil, serta mendorong terciptanya

komunitas dimana anak dapat menentukan masa depannya dan mampu

menciptakan anak Indonesia yang normatif dan mandiri.

Misi : menyediakan pilihan positif bagi anak, memberikan

akses terhadap pendidikan life skills training, dan kegiatan kreatif dan

rekreasional dan melindungi anak dari segala macam bentuk perlakuan

salah.

P3SA/SDC memiliki komitmen terhadap UU No. 23/2002

tentang Perlindungan Anak dan bertekad menerapkannya dalam

seluruh aspek yang memiliki tujuan untuk memenuhi hak paling

mendasar dan mendesak bagi anak jalanan, meliputi :

Hak untuk hidup ; memberikan makanan bergizi,

shelter/asrama; lingkungan yang aman dan pelayanan kesehatan.

1Leaflet Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (P3SA/SDC) Bambu Apus, Jakarta

Timur.

Page 57: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

46

Hak untuk tumbuh kembang ; memberikan akses pada

pendidikan baik keterampilan maupun sekolah formal.

Hak untuk mendapat perlindungan ; menentang segala macam

bentuk perlakuan salah baik fisik, seksual, familial dan emosional.

The right to participation ; membuat anak menyadari tanggung

jawabnya dan mempromosikan tindakan dan perilaku positif baik di

dalam lembaga maupun lingkungan sekitar.

Adapun yang menjadi tujuannya yaitu :

1. Terbentuknya pola pikir/pemahaman serta gerak langkah yang

sama dalam penyelenggaraan pelayanan sosial anak jalanan

berbasis panti.

2. Meningkatnya kemampuan teknis dan manajemen dalam

melaksanakan pelayanan sosial anak jalanan berbasis panti.

3. Meningkatnya kemampuan teknis operasional dalam proses

pelayanan sosial anak jalanan berbasis panti.

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif

dalam pelayanan sosial anak jalanan.

5. Meningkatnya kualitas pelayanan sosial anak jalanan.2

C. Fungsi

1. Melanjutkan proses pelayanan yang diberikan oleh rumah

singgah (rujukan rumah singgah).

2. Mengembangkan perilaku adaptif anak.

2Leaflet Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (P3SA/SDC) Bambu Apus, Jakarta

Timur.

Page 58: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

47

3. Mengembangkan minat dan bakat anak.

4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keterampilan.

5. Reintegrasi anak dengan orang tua/keluarganya.3

D. Sasaran Pelayanan

1. Anak Jalanan

2. Anak Jalanan yang menjadi pengemis

3. Anak jalanan yang dieksploitasi secara ekonomi (pekerja anak)

4. Sistem sumber (guru-guru, komunitas dimana anak tinggal)

5. Orang tua/keluarga anak & pihak-pihak lain mendukung

program pelayanan sosial anak jalanan

Dengan ketentuan

Laki-laki dan perempuan usia dibawah 18 tahun.

Rujukan dari Rumah Singgah, Rumah Asuhan

Sementara, LSM, Kepolisian, Pekerja Sosial

Masyarakat, keluarga dengan persyaratan tertentu.

Menyatakan kesanggupan mengikuti semua program

yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak.

Anak tidak lagi melakukan aktivitas di jalanan

E. Jenis-Jenis Pelayanan

1. Pelayanan Kebutuhan Dasar; pengasramaan, makan,

pemeriksaan kesehatan, perlengkapan pendidikan dan pelatihan

keterampilan.

3Leaflet Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (P3SA/SDC) Bambu Apus, Jakarta

Timur.

Page 59: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

48

2. Pelayanan Rehabilitasi Sosial; Konseling psiko-sosial,

pendamping oleh tenaga ahli (pekerja sosial, psikolog,

agamawan, ahli medis, dsb) olahraga dan rekreasi.

3. Pelayanan Resosialisasi; pendidikan formal, pelatihan

keterampilan, praktek kerja lapangan, reintegrasi ke keluarga,

penyaluran kerja, dan sebagainya.

Pelatihan Keterampilan

Otomotif mobil

Otomotif motor

Pendingin/AC

Komputer

Las

Elektro

Menjahit

Salon, dll

Sekolah

SD

SMP

SMA/SMK

Pendidikan kesetaraan kejar paket A/B/C

F. Tahap-Tahap Pelayanan

1. Pendekatan awal

Pendekatan awal merupakan kegiatan yang mengawali

keseluruhan proses pelayanan sosial yag dilaksanakan dengan

Page 60: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

49

penyampaian informasi program pelayanan sosial. Adapun

langkah-langkah pendekatan awal sebagai berikut:

a. Menyampaikan informasi kepada masyarakat, instansi terkait,

organisasi sosial, baik dengan pertemuan, konsultasi dan surat

menyurat.

b. Mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan dan menganalisa

informasi/data serta mendiskusikannya untuk menentukan

langkah identifikasi.

c. Memberikan motivasi dengan cara penyuluhan, bimbingan dan

sebagainya.

d. Mengadakan seleksi terhadap calon klien dengan wawancara.

2. Penerimaan

Dalam tahap ini dilakukan kegiatan administrasi untuk

menetapkan calon klien yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

a. Mengisi formulir pendaftaran.

b. Pencatatan dalam buku registrasi.

c. Membuat kesepakatan pelayanan sosial antar petugas panti

dengan calon klien.

3. Asesmen (pengungkapan dan pemahaman masalah)

Proses ini dilakukan untuk menggali kebutuhan dan masalah

anak secara mendalam melalui wawancara untuk:

a. Mengetahui potensi dan kemampuan serta keterampilan

anak.

Page 61: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

50

b. Merumuskan dan mengidentifikasi kebutuhan dan

permasalahan klien.

c. Merumuskan tujuan intervensi pelayanan yang akan

diwujudkan.

d. Merumuskan rencana intervensi yang akan dilakukan.

e. Selanjutnya membuat kontrak kesepakatan/persetujuan atas

pelayanan sosial yang diberikan meliputi : ketersediaan

orang tua dan klien untuk memenuhi persyaratan, jangka

waktu mengikuti jenis program pelayanan sosial dan jenis

program yang disepakati.

4. Bimbingan fisik, mental, sosial, pendidikan dan pelatihan

keterampilan.

Suatu proses pelayanan untuk mengembangkan peranan sosial

pelayanan sehingga mereka dapat melakukan tugas-tugas

kehidupannya sesuai dengan peranannya, yaitu:

a. Perawatan fisik, kegiatan olahraga, kesenian, rekreasi,

perawatan kesehatan dan kebersihan.

b. Bimbingan mental meliputi kegiatan keagamaan dan budi

pekerti.

c. Bimbingan sosial terdiri dari kegiatan kelompok,

bimbingan hidup bermasyarakat, konseling,

individu/kelompok/keluarga.

Page 62: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

51

d. Pemberian latihan keterampilan kerja sesuai dengan

kemampuan dan minat serta peluang pasar kerja yang

tersedia.

e. Pendidikan meliputi pendidikan formal, informal dan non

formal (bimbingan belajar) diberikan bagi yang ingin

melanjutkan sekolah atau masih aktif sekolah.

f. Terapi psikososial individu/kelompok, keluarga dan

komunitas.

g. Manajemen kasus dan pembahasan kasus (case conference)

5. Resosialisasi

Merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menyiapkan

kondisi psikis anak yang akan segera kembali kepada keluarga

dan masyarakat, meliputi :

a. Pembekalan klien serta lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat tempat tinggal anak.

b. Menghubungi keluarga klien serta lingkungan masyarakat

tempat tinggalnya.

c. Menghubungi lembaga pendidikan bagi klien yang akan

melanjutkan sekolah.

d. Menghubungi pengguna tenaga kerja dalam rangka

penempatan kerja klien.

6. Reunifikasi dengan keluarga

Upaya penyatuan kembali anak dengan keluarga atau

pengasuhnya :

Page 63: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

52

a. Menyiapkan anak agar bisa kembali kepada orang tua dan

keluarganya.

b. Memberdayakan keluarga melalui usaha ekonomi produktif

(UEP) serta membekali anak yang telah selesai menjalani

proses pelayanan dalam panti dengan bantuan usaha

ekonomi produktif (UEP).

7. Penyaluran kerja dan bimbingan lanjut

Proses ini merupakan tahapan dimana klien sudah mendapat

pelayanan sosial selama dalam panti kemudian disalurkan

kepada masyarakat, keluarga, sekolah dan lain-lain serta

dilakukan bimbingan lanjut :

a. Dalam penyelenggaraan dilakukan pemulangan klien

kepada orang tua atau wali, disalurkan ke sekolah, maupun

tempat kerja.

b. Pembinaan lanjut dilakukan secara berkala ditunjukkan

kepada eks klien serta lingkungannya agar tercipta

lingkungan yang kondusif bagi eks klien.

8. Terminasi

Tahapan ini merupakan tahapan penghentian pelayanan setelah

eks klien dipandang mampu mandiri.

G. Prinsip-Prinsip Pelayanan

Pelayanan yang dberikan kepada anak-anak jalanan di P3SA/SDC

berlandaskan pada prinsip-prinsip konvensi hak-hak anak dan pekerja

sosial, yaitu :

Page 64: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

53

1. Prinsip non diskriminasi

Setiap anak berhak memperoleh pelayanan secara manusiawi dan

adil tanpa membeda-bedakan darimana asalnya, ras, agama, suku

serta jenis kelamin.

2. Prinsip kepentingan terbaik anak, yaitu :

Mengupayakan semua keputusan, kegiatan dan dukungan dari

berbagai pihak untuk membantu anak yang membutuhkan

perlindungan dan semata untuk kepentingan terbaik anak.

3. Prinsip menghormati kepentingan anak, yaitu :

a. Pandangan anak perlu didengar, diperhatikan sesuai dengan

usia dan kematangan mereka didalam setiap proses

pengambilan keputusan.

b. Mendorong, memberikan kesempatan dan melibatkan anak

seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang telah

direncanakan serta menumbuhkan tanggung jawab.

4. Mengutamakan hak hidup, kelangsungan hidup, dan tumbuh

kembang anak dengan cara :

c. Kegiatan disusun untuk meningkatkan perkembangan anak

berdasarkan kemampuan dan tugas-tugas perkembangannya.

d. Menghargai bahwa setiap anak mempunyai kemampuan untuk

mengembangkan diri.

5. Prinsip kerahasiaan dengan memperlakukan semua informasi anak

sebagai dokumen yang rahasia dan tidak dapat menceritakannya

kecuali untuk kepentingan anak.

Page 65: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

54

H. Fasilitas, Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan Prasarana

Agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan

efisien maka disediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas

penunjang sebagai berikut :

a. Fasilitas bangunan terdiri dari :

Asrama putra-putri dengan daya tampung 150 anak,

Ruang kantor

Ruang konsultasi

Ruang pelatihan keterampilan

Ruang makan dan dapur

Aula

Ruang ibadah

Gudang

Tempat MCK

Poliklinik

Perpustakaan

Lapangan olahraga

Listrik dan air

b. Sejumlah peralatan/perlengkapan; peralatan asrama, dapur,

kantor, pelatihan keterampilan, bermain, kesenian, olahraga,

ibadah, belajar dan lain-lain.

c. Sejumlah personil/staf yang memiliki kapasitas dan kompetensi

yang tinggi; pekerja sosial, psikolog, perawat kesehatan,

Page 66: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

55

instruktur keterampilan, pembimbing agama, pembimbing

kesenian, pelatih olahraga, dan lain-lain.

2. Sumber Dana

a. APBN/APBD

b. Kerjasama dengan pihak donor dari dalam maupun luar negeri

c. Swadaya dari kegiatan ekonomi produktif lembaga

d. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat

I. Jaringan Kerja Pelayanan

1. Internal

a. Lintas program antar direktorat jenderal di lingkungan

Departemen Sosial RI sebagaimana tertera dalam surat

edaran Dirjen pelayanan dan Rehabilitasi Sosial No.

113//PRS/111/2005

b. Jaringan antar unit pelaksana Teknis di lingkungan

Departemen Sosial RI

2. Eksternal

a. Antar instansi terkait baik pemerintah atau swasta (Rumah

Sakit, Kepolisian, Koramil, Depnakernas, LSM, dan

organisasi sosial lainnya)

b. Dengan dunia usaha dalam usaha menciptakan lapangan

kerja bagi anak setelah mendapatkan pelatihan

keterampilan kerja di SDC

c. Pihak luar negeri

Page 67: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

56

J. Struktur Organisasi

Dalam suatu lembaga penting sekali struktur beserta

pembagian tugas sesuai jabatan yang dipegang oleh orang tersebut,

sehingga tidak menjadi pembagian tugas oleh orang yang memegang

jabatan tersebut. Struktur organisasi SDC sebagai berikut:

Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial

Anak (P3SA) berdasarkan SK Dirjen Yanrehsos No: 10/PRS-

2/KEP/2008

Struktur Organisasi P3SA/SDC

Lampiran : Keputusan Direktur Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak

Nomor : 10/PRS-2/KEP/2008

Tentang : Pelaksanaan Operasional Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial

Anak Bambu Apus Jakarta Timur

Ketua

Bpk. Muhamad Tuhar S.Pd.I

Tata Usaha

Bpk Tomy Hariyanto S.Sos

Kelompok Jabatan

Fungsional/Pendamping

Koordinator Program dan

Advokasi Sosial (PAS) Koordinator Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial

Page 68: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

57

Daftar Karyawan/Karyawati SDC

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 14 Januari 2008

No Nama Jabatan NIP

1 Bpk. Makmur Sanusi Penasehat/Kepala Kementrian Sosial 170027615

2 Bpk.Muhamad Tohar S.Pd.I Penanggung Jawab/Ketua 170027616

3 Bpk. Tomy Haryanto S.Sos Kordinator Ketata Usahaan 170024026

4 Nurjayanti Suci Ningrum Koordinator Keuangan 170008121

5 Sri Haryanti Adm. Kepegawaian 170029548

6 Rara Sulistyana Dewi, SE Koordinator Kerumah Tangga 170029540

7 Ahmad Rifky Hidayat, S.Psi Koordinator Yanrehsos 170029670

8 Leni Sukowati S.Sos Sie Yanrehsos 170029554

9 Diana Aprilizia Sie Yanrehsos 170029552

10 Vivi Marlina AKS Koordinator PAS 170029593

11 Rahmasari S.Sos Sie PAS -

12 Nurmahid Sie PAS (TB.STKS) 170029652

13 Susi Nugroho Widyati S.Psi Pembimbing Psikologis 170029639

14 Suci Utami Rahayu AMK Paramedis 170029674

15 Sri Widiastuti Paramedis

16 Nasrudin S.Ag Pembimbing Rohani

17 Syafrudin S.Ag Pendamping Pembimbing Rohani

18 Lina Astiria Pendamping Keterampilan

19 Syafrudin S.Ag Pembimbing Mental

20 Pria Tri Atmojo AKS Pendamping Kejar A,B,C

21 Putri Aprilia Juru Masak

22 Salifah Zulha Pramu Kantor

23 Sarifudin Kebersihan

24 Ahmad Suhada Kebersihan

25 Andi Jamaludin Kebersihan

26 Erwin Satpam

27 Ahmad Royani Satpam

28 Bambang Supriyanto Pengemudi

29 Dra. F. Sri Sulastri Tenaga Ahli (Peksos) 170008312

30 Drs. Abu Thalib Pekerja Sosial

31 Drs. Dany Rudito S, M.Si Pekerja Sosial Ahli

Page 69: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

58

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Identifikasi Informan

1. Pembimbing

a. Ust. Nasrudin Jamil S.Ag

Beliau lahir di Bekasi, 26 Juli 1970 dan lulusan IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Beralamatkan di Jalan Narogong Raya KM 5

No. 9 RT 06/01 Kel. Bojong Rawa Lumbu, Kota Bekasi. Beliau

menjadi pembimbing rohani di P3SA/SDC sejak tahun 2006,

kurang lebih terhitung sudah tujuh tahun beliau menjadi

pembimbing rohani di P3SA/SDC Bambu Apus Jakarta.1

b. Ust. Syafruddin S.Sos.I

Beliau lahir di Medan, 24 April 1970 dan lulusan Perguruan

Tinggi Ilmu Qur’an Jakarta. Beralamatkan di Jalan PPA RT 02/03

Komplek PSBR Bambu Apus Jaktim. Beliau menjadi pembimbing

rohani di P3SA/SDC sejak tahun 2006, kurang lebih terhitung

sudah tujuh tahun beliau menjadi pembimbing rohani di

P3SA/SDC Bambu Apus Jakarta.2

2. Terbimbing

a. Reza Murdani (L)

Lahir di Bekasi pada tanggal 28 Agustus 1999 beralamatkan di

Babelan RT 003/001 Kel.Babelan Bekasi. Merupakan anak kedua

1Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasrudin Jamil, Jakarta, 28 Maret 2013.

2Wawancara Pribadi dengan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28 Maret 2013.

Page 70: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

59

dari tiga bersaudara dengan masih memiliki kedua orang tua yang

lengkap. Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga dan berprofesi sebagai

penjahit sedangkan ayahnya berprofesi sebagai sopir angkot. Mulai

masuk ke P3SA/SDC pada tanggal 9 Juli 2012 atas ajakan dari

salah satu pegawai dari lembaga, kemudian disetujuti oleh orang

tuanya yang menjadi rujukan. Dia menjadi anak jalanan pada saat

kelas 6 SD selama hampir 1 tahun. Di jalan ia mengamen selama

dua hari dalam satu minggu, di beberapa tempat salah satunya di

perumahan elit di daerah Bekasi Barat sekitar jam 09.00 WIB

sampai dengan 15.00 WIB. Dia mengamen atas dasar keinginan

sendiri tanpa disuruh oleh orang tuanya dan penghasilannya setiap

kali ngamen sedikitnya Rp. 50.000 dan uang tersebut ia gunakan

untuk jajan dan berbagi dengan teman-temannya. Sekarang ia

berada di P3SA/SDC mendapatkan pelayanan berupa pendidikan

formal, melanjutkan sekolahnya kembali.3

b. Dwi Riswan Palupi (P)

Lahir di Jogjakarta, tanggal 24 April 2000, beralamatkan di Jl.

Tanjung Wangi RT 03/12 Jakarta Utara. Merupakan anak kedua

dari empat bersaudara. Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga

sedangkan Ayahnya berprofesi sebagai kenek barang. Mulai masuk

SDC pada tanggal 27 September 2011 setelah sebelumnya pada

tahun 2010 sempat tinggal di Yayasan Sekar di Jakarta Utara,

kemudian atas rujukan dari Yayasan Sekar tahun 2011 akhirnya ia

3Wawancara Pribadi dengan Reza Murdani, Jakarta, 19 Maret 2013.

Page 71: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

60

masuk ke P3SA/SDC. Dia menjadi anak jalanan pada umur 11

tahun, ia mulai mengamen dijalanan dengan berpindah-pindah

tempat khususnya sering di wilayah Gedung Panjang. Selama

kurang lebih satu tahun ia mengamen di jalanan. Dia mengamen

atas keinginan sendiri, penghasilannya setiap kali ngamen

sedikitnya Rp. 30.000 dan uang tersebut ia biasa gunakan untuk

jajan, makan dan membantu biaya sekolahnya. Sekarang ia berada

di P3SA/SDC mendapatkan pelayanan pendidikan formal dan

melanjutkan sekolahnya kembali. Ia tengah berada di kelas 5

Sekolah Dasar.4

c. Dani Supriyadi (L)

Lahir di Bekasi, tanggal 15 Mei 2001, beralamatkan di Jl.Swadaya

RT 06/01 Kp. II Jaka Sampurna Bekasi. Merupakan anak keempat

dari tujuh bersaudara. Ibunya sebagai ibu rumah tangga sedangkan

ayahnya berprofesi sebagai pedagang. Mulai masuk P3SA/SDC

pada tanggal 1 Januari 2010 melalui rujukan dari dinsos Depok,

kemudian disetuju oleh keluarganya. Dia menjadi anak jalanan dari

kelas 3 SD dengan menjadi pengamen dijalanan. Penghasilannya

dari hasil mengamen paling sedikit Rp. 50.000 setiap kali

mengamen dan uang tersebut digunakan untuk makan dan

kebutuhan hidupnya. Sekarang ia berada di P3SA/SDC

4Wawancara Pribadi dengan Dwi Riswan Palupi, Jakarta, 19 Maret 2013.

Page 72: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

61

mendapatkan pelayanan pendidikan formal, melanjutkan

sekolahnya. Sekarang ia tengah berada di kelas 5 Sekolah Dasar.5

d. Agus Setiawan

Lahir di Cilacap, tanggal 18 Maret 2000, berasal dari kabupaten

Cilacap beralamatkan di Desa Adimulya RT 01/3 Kec.Warareja

Kab.Cilacap. merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ibunya

sebagai ibu rumah tangga dan berprofesi sebagai pedagang dan

Ayah kandungnya telah wafat. Mulai masuk P3SA/SDC pada

tanggal 9 Juni 2012, berawal melalui ajakan oleh salah seorang

pegawai P3SA/SDC dan akhirnya menjadi rujukan dari keluarga.

Dia menjadi anak jalanan pada usia 12 tahun, selama kurang lebih

satu tahun ia mengamen di jalanan. Ia mengamen setiap hari,

biasanya mulai dari jam 05.00 WIB sampai jam 20.00 WIB,

diantaranya di daerah Pasar Rebo, Depok, Lebak Bulus, Ciputat

dan masih banyak lagi tempat ia mengamen di jalanan.

Penghasilannya dari mengamen paling sedikit Rp. 80.000.

Sekarang ia berada di SDC mendapatkan pelayanan pendidikan

formal, ia bisa sekolah dengan berada di P3SA/SDC.6

e. Dedi Saputra (L)

Lahir di Jawa Timur tanggal 6 September 1994 berasal dari Padang

Sumatra Barat beralamatkan di Jalan Barari A2 Gg. 1 RT 07/10

No. 16 Tanjung Priok Jakarta Utara. Merupakan anak ketiga dari

empat bersaudara. Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga dan

5Wawancara Pribadi dengan Dani Supriyadi, Jakarta, 22 Maret 2013.

6Wawancara Pribadi dengan Agus Setiawan, Jakarta, 19 Maret 2013.

Page 73: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

62

berprofesi sebagai penjahit, Ayahnya berprofesi sebagai petani.

Mulai masuk P3SA/SDC pada tanggal 23 Februari 2012, melalui

rujukan rumah singgah Kenari. Dia menjadi anak jalanan pada usia

10 tahun, ia mengamen setiap hari biasanya di mulai dari jam

07.30 WIB sampai dengn jam 17.30 WIB. Penghasilannya setiap

kali ia mengamen sedikitnya Rp. 10.000. Sekarang ia berada di

P3SA/SDC mendapatkan pelayanan pendidikan formal, ia bisa

sekolah dan tengah berada pada kelas 4 Sekolah Dasar.7

B. Temuan dan Analisis Hasil Penelitian

Setelah memperoleh data dan informasi, penulis mendapatkan temuan-

temuan lapangan. Temuan dan analisanya sebagai berikut.

1. Gambaran tentang Pelaksanaan Bimbingan Rohani di Pusat

Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development

Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur.

Bimbingan rohani yang telah berjalan di P3SA/SDC sudah dimulai

sejak panti/lembaga tersebut berdiri, yaitu pada tahun 2006. Ketika

panti sudah menampung dan menerima para anak-anak jalanan dari

berbagai latar belakang dan daerahnya masing-masing. Anak

jalanan yang berada di P3SA/SDC diwajibkan mengikuti kegiatan

bimbingan rohani karena kegiatan itu merupakan rangkaian dari

pelayanan yang diberikan P3SA/SDC yang sangat penting bagi

anak. Khususnya dalam mengembangkan dan meningkatkan

mental dan spiritual keagamaan anak yang harus dibina dan

7Wawancara Pribadi dengan Dedi Saputra, Jakarta, 25 Maret 2013.

Page 74: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

63

ditingkatkan. Dapat digambarkan secara lebih terinci sebagai

berikut.

a. Proses

Proses berjalannnya bimbingan rohani yaitu pembimbing

mengumpulkan anak di Mushola sebelum waktu sholat

maghrib, lalu ketika waktu sholat maghrib tiba pembimbing

mulai mengarahkan anak untuk melaksanakan sholat

maghrib berjama’ah. Sholat maghrib berjama’ah itu sudah

merupakan rangkaian dari bimbingan rohani. Setelah sholat

berjama’ah dilanjutkan dengan dzikir, doa, mengaji,

diskusi, sharing, konsultasi, pembekalan ibadah, fiqih dan

akhlaq. Kemudian nanti dilanjutkan kembali pada waktu

shubuh dengan sholat shubuh berjama’ah dan ceramah

agama.8

b. Waktu

Adapun waktu pelaksanaan bimbingan rohani yaitu dari

waktu maghrib sekitar pukul enam sore sampai waktu isya

sekitar pukul delapan malam. Kemudian dilanjutkan

kembali pada waktu shubuh.9

c. Peserta

Peserta dari bimbingan rohani yaitu keseluruhan dari anak

jalanan yang beragama islam yang tinggal di asrama

8 Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasrudin Jamil dan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28 Maret

2013. 9 Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasrudin Jamil dan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28 Maret

2013.

Page 75: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

64

P3SA/SDC baik laki-laki maupun perempuan dengan

berbagai latar belakang dan asalnya. Untuk peserta

bimbingan rohani pada periode bulan Februari hingga April

2013 dimana pada waktu penulis melakukan penelitian

yaitu sebanyak 20 anak, 11 laki-laki dan 9 perempuan.

d. Pembimbing (Ustadz)

Secara akademis seorang pembimbing khususnya

pembimbing rohani tentunya harus memiliki wawasan dan

ilmu pengetahuan yang luas, terutama keilmuan yang

berhubungan tentang keagamaan. Pembimbing juga harus

memiliki kemampuan dalam melayani dan menangani

berbagai permasalahan yang ada. Di P3SA/SDC

pembimbing rohani dituntut untuk mampu melayani,

membantu dan menangani permasalahan anak jalanan

terutama dalam hal kerohanian dan keagamaannya. Selain

itu, pembimbing rohani juga diupayakan memiliki

kualifikasi (strata) pendidikan yang memadai dan

menunjang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

sebagai seorang pembimbing serta memiliki pengalaman

yang cukup memadai sehingga dapat memaksimalkan

dalam menjalankan tugasnya. Jadi dari segi profesional dan

individual setiap pembimbing mempunyai kompetensi yang

seimbang antara teoritik dan praktik.

Page 76: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

65

Pembimbing rohani di P3SA/SDC berjumlah dua orang,

yaitu Ust. Nasruddin Jamil S.Ag dan Ust. Syafruddin

S.Sos.I. Kedua pembimbing rohani tersebut aktif

membimbing dan bekerja menjalankan tugasnya sejak

berdirinya P3SA/SDC dan dimulainya program kegiatan

pelayanan di P3SA/SDC. Keduanya merupakan seorang

sarjana, Ust. Nasruddin Jamil, S.Ag merupakan lulusan

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora sedangkan Ust. Syafruddin S.Sos.I merupakan

lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Al-qur’an Jakarta. Jadi dari

segi kompetensi dan keilmuan di bidang agama keduanya

cukup mumpuni, ditambah dengan pengalaman yang

dimiliki.10

Dengan demikian jika di lihat dari aspek pembimbing,

keduanya memiliki kecakapan, kelayakan dan keilmuan

yang cukup mumpuni dalam bidangnya yaitu sebagai

pembimbing rohani.

e. Metode

Secara garis besar metode yang dilakukan oleh

pembimbing dalam kegiatan pelayanan bimbingan rohani di

P3SA/SDC diantaranya yaitu melalui metode :

10

Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasrudin Jamil dan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28 Maret

2013.

Page 77: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

66

Dialog/Diskusi

Dalam kegiatan bimbingan rohani, ataupun di luar

jadwal pelaksanaan dari kegiatan bimbingan rohani,

pembimbing terbuka dan memberikan kesempatan

kepada anak untuk bisa berdialog dan berdiskusi. Anak-

anak bisa mengajukan pertanyaan baik seputar masalah

keagamaan ataupun masalah lainnya yang ingin di

diskusikan. Pembimbing juga aktif menanyakan kepada

anak tentang keadaan ataupun permasalahan mereka.

Ceramah

Pembimbing memberikan ceramah kepada anak

terutama tentang penanaman karakter dan mental yang

berlandaskan nilai-nilai islami. Seperti tentang akhlak,

kejujuran, kesabaran dan lain sebagainya yang

memberikan motivasi, semangat dan penguat sisi

kerohanian dan spiritual anak.

Spiritual Islamic System (Syahadat-Istighfar-

Sholawat)

Sebelum memulai kegiatan bimbingan rohani,

pembimbing biasanya terlebih dahulu memulai kegiatan

dengan metode SIS (Spiritual Islamic System) dimana

anak terlebih dahulu mengucapkan syahadat, istighfar

Page 78: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

67

dan sholawat karena tiga hal ini merupakan kunci dari

pengamalan ajaran agama dan menjadi penguat sisi

keimanan dan spiritual seseorang dan khususnya untuk

anak.

Dzikir

Dalam kegiatan bimbingan rohani di P3SA/SDC

pembimbing rohani menerapkan metode dzikir dalam

membantu anak untuk senantiasa menyebut dan

mengingat Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta. Agar

anak dapat selalu merasakan kehadiran Allah,

mendapatkan ketenangan, semangat dalam menjalani

kehidupan yang penuh dengan kekurangan dan

kesusahan serta meningkatkan keimanan dan

spiritualnya.

Praktik Ibadah

Dalam kegiatan bimbingan rohani di P3SA/SDC

pembimbing mengajarkan dan mempraktekkan tentang

hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan praktiknya.

Diantaranya tentang praktik ibadah yang pokok seperti

sholat, mengaji/membaca iqro dan al-qur’an dan lain

sebagainya.11

11

Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasruddin Jamil, Jakarta, 28 Maret 2013.

Page 79: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

68

f. Materi

Dalam mendukung kegiatan bimbingan rohani di SDC,

selain metode tentu juga harus di dukung dengan materi

yang relevan. Adapun materi yang diberikan pada

pelayanan dan kegiatan bimbingan rohani di P3SA/SDC

sebagai berikut :

Yasinan

Setiap malam jumat rutin diadakan pengajian bersama

membaca surat yasin, pembimbing mengajarkan kepada

anak agar senantiasa menjalankan dan mengamalkan

ibadah baik yang wajib ataupun sunnah.

Tauhid

Dalam memberikan materi tentang tauhid, pembimbing

mengajarkan kepada anak agar selalu berpegang dan

bersandar kepada Tuhan Yang Esa, Allah SWT,

sehingga dalam menjalani sulitnya kehidupan, anak

menyadari bahwa Allah selalu melindungi dan

bersamanya. Mendidik anak selalu memohon

pertolongan hanya kepada Allah SWT.

Al-qur’an

Pembimbing memberikan materi yang berhubungan

dengan al-qur’an terutama dalam memberikan ceramah

Page 80: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

69

dan nasihat kepada anak, acuan yang utama yaitu dari

kandungan ayat al-qur’an untuk memberikan hikmah

dan bekal kepada anak tentang ajaran agama islam

dalam rangka membangun dan meningkatkan

keimanan, rohani dan spiritual anak. Dan juga dalam

hal praktik ibadah khususnya untuk mengajarkan anak

belajar dan membaca al-qur’an.

Fiqih

Pembimbing dalam mengajarkan ibadah dan praktiknya

dengan mengacu kepada materi yang berlandakan ilmu

fiqih sehingga anak bisa belajar dan mendapat

pembekalan yang tepat sesuai dengan ajaran islam

untuk bekal ibadahnya kepada Allah SWT.

Akhlak

Pembimbing mengajarkan dan menanamkan akhlakuk

karimah kepada anak sebagai bekal untuk menjadi anak

yang baik, bermental positif, bersikap dan berkarakter

yang baik sesuai dengan norma-norma dan tuntunan

ajaran agama islam.

Sejarah

Pembimbing membekali anak dengan pengetahuan,

khususnya mengenai sejarah dan kisah-kisah Nabi,

Page 81: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

70

tokoh-tokoh islam, dan lain sebagainya yang

berhubungan dengan sejarah islam sehingga anak dapat

meneladani dan mengambil hikmah positif dari apa

yang diberikan dan diajarkan oleh pembimbing.12

g. Sarana yang Mendukung

Sarana yang mendukung kegiatan bimbingan rohani di

P3SA/SDC diantaranya yaitu tersedianya sarana ibadah

seperti mushola yang representatif, mushaf al-qur’an, iqro’,

meja untuk belajar al-qur’an, sajadah, mukena, papan tulis,

tempat wudhu dan toilet yang tersedia dengan baik.

2. Peran Pembimbing Rohani untuk Penguatan Kecerdasan Spiritual

Anak Jalanan di P3SA/SDC

Mengacu pada berbagai pendapat dan pandangan dari para

tokoh dan ahli, penulis mengambil simpulan dan dapat

menggambarkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan

jiwa yang membantu kita menyempurnakan dan membangun diri

kita secara utuh. Kecerdasan spiritual ini dapat menempatkan diri

kita dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan,

kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.

Potensi Quetion Spiritual setiap orang sangat besar dan

tidak dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau materi

lainnya.

12

Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasruddin Jamil dan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28

Maret 2013.

Page 82: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

71

Setiap orang memiliki potensi kecerdasan spiritual maka

potensi tersebut harus dapat dikelola dan dikembangkan dengan

baik, jika potensi kecerdasan spiritual orang yang tadinya lemah

maka harus dilakukan upaya untuk memberi penguatan pada

potensi kecerdasan spiritualnya. Maksud penguatan disini yaitu

mengacu kepada usaha menguatkan sesuatu atau perilaku, yang

tadinya lemah untuk menjadi lebih kuat. Penguatan ini didasari

karena adanya sesuatu yang lemah, untuk menjadi kuat dilakukan

proses penguatan, yaitu dalam hal bagaimana peran dari

pembimbing rohani untuk penguatan kecerdasan spiritual anak

jalanan. Jadi mempunyai makna usaha menguatkan kecerdasan

spiritual anak jalanan dengan diadakannya pelayanan bimbingan

rohani.

Penulis mengacu pada teori mengenai aspek-aspek

kecerdasan spiritual menurut Toto Tasmara, indikasi orang cerdas

secara ruhaniah/spiritual mengacu pada sifat dan sikap Rosululloh

SAW diantaranya yaitu : Shiddiq (jujur), istiqomah, fathanah,

amanah, tablig.13

Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa indikator

penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan dari di P3SA/SDC

mengacu pada penguatan sikap dan perilaku shiddiq (kejujuran),

sikap dan perilaku istiqomah, sikap dan perilaku fathanah, sikap

13

Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), cet ke-1, h. 189-223.

Page 83: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

72

dan perilaku amanah, sikap dan perilaku tablig. Bentuk penguatan

kecerdasan spiritual itu dilakukan oleh pembimbing melalui

metode dan materi yang diberikan.

Upaya penguatan kecerdasan spiritual tersebut terlihat dari

bagaimana pembimbing rohani dalam menerapkan metode dan

materi bimbingan rohaninya. Dengan adanya bimbingan rohani

mereka dapat mengembangkan potensi keimanan dan spiritualnya,

mendapatkan pengetahuan, pemahaman dalam pengamalan ajaran

agamanya (ibadah) kepada Allah SWT, dapat mengembangkan

potensi dan kemampuan diri agar menjadi pribadi yang bermanfaat

dan memiliki karakter dan perilaku yang sesuai dengan moral,

etika dan norma yang berlaku dimasyarakat khususnya norma

agama.

Secara garis besar materi inti yang diberikan pembimbing

rohani kepada anak untuk penguatan kecerdasan spiritual anak

dalam aspek-aspek shiddiq (kejujuran), istiqomah, amanah,

fathanah, tablig meliputi pada tiga hal pokok, yaitu melalui materi

tauhid, al-qur’an dan akhlak.

Pemberian materi tentang tauhid, pembimbing mengajarkan

kepada anak agar selalu berpegang dan bersandar kepada Allah

SWT, sehingga dalam menjalani sulitnya kehidupan, anak

menyadari bahwa Allah selalu melihat, melindungi dan

bersamanya. Mendidik anak selalu memohon pertolongan hanya

kepada Allah SWT. Sehingga akan meningkat iman dan

Page 84: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

73

keyakinannya kepada Allah, semakin terbina penanaman

ketauhidan sejak dini dan semakin kuat semangat perubahan dalam

diri anak khususnya dalam sikap dan perilaku jujur, istiqamah,

fathanah, amanah dan tablig.

Pemberian materi berlandaskan al-qur’an, pembimbing

memberikan ceramah dan nasihat kepada anak, dengan

berlandaskan kandungan ayat al-qur’an untuk memberikan hikmah,

pemahaman, pencerahan dan bekal kepada anak tentang ajaran

agama islam dalam rangka membangun dan meningkatkan

semangat keimanan, pencerahan rohani dan penguatan kecerdasan

spiritual anak. Dan juga dalam hal praktik ibadah khususnya untuk

mengajarkan anak belajar dan membaca al-qur’an.

Pembimbing mengajarkan dan menanamkan akhlakul

karimah kepada anak sebagai bekal untuk menjadi anak yang baik,

bermental positif, bersikap dan berkarakter yang baik sesuai

dengan norma-norma dan tuntunan ajaran agama islam.

Ketiga hal tersebut, tauhid, al-qur’an dan akhlak sudah

cukup menumbuhkan sikap dan perilaku anak menjadi lebih baik,

anak menjadi anak yang sholih, jujur, amanah, cerdas, tabligh dan

istiqomah dengan dibina sejak dini dan terus menerus dikuatkan.

Walaupun anak tersebut dikatakan anak jalanan, namun sikap,

perilaku dan akhlaknya akan tumbuh menjadi baik apabila

dilakukan pembinaan bimbingan rohani yang baik dan terus

menerus.

Page 85: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

74

Harapan-harapan mengenai bimbingan rohani di Pusat

Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development

Centre For Children) Bambu Apus Jakarta Timur diantaranya

yaitu harapan dari pembimbing, anak jalanan dan pimpinan panti

diantaranya harapan mereka sebagai berikut:

Untuk bidang agama, supaya mendapatkan porsi

anggaran yang cukup, untuk mengadakan sarana

dan alat belajar yang mendukung serta lebih variatif

dalam rangka mengadakan kegiatan bimbingan

rohani bagi anak, sehingga anak-anak bisa

mendapatkan materi bimbingan rohani yang lebih

variatif untuk pembekalan mereka. Kemudian

semua pegawai ikut mendukung demi kelancaran

dan kesuksesan bimbingan rohani untuk anak.14

Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani ada

perubahan yang lebih baik pada anak dan lebih

memperhatikan jaminan bulanan bagi pembimbing

sehingga kegiatan bimbingan rohani bisa berjalan

lebih lancar dan lebih baik lagi.15

Ditingkatin lagi waktunya, materinya lebih banyak,

suasana dibuat menyenangkan, biar bisa ngaji, bisa

sholat jadi anak baik, sholeh dan membahagiakan

14

Wawancara Pribadi dengan Ust. Nasrudin Jamil, Jakarta, 28 Maret 2013. 15

Wawancara Pribadi dengan Ust. Syafruddin, Jakarta, 28 Maret 2013.

Page 86: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

75

orang tua, untuk bimbingannya terus dilanjutkan

lebih baik lagi.16

Adanya komitmen, dedikasi, loyalitas, kompetensi

dari pembimbing mesti ditingkatkan dan juga

menggunakan metode yang bervariasi untuk anak.17

16

Wawancara Pribadi Anak, Jakarta, 19 Maret 2013. 17

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Rifky Hidayat, M.Si, Jakarta, 18 Juli 2013.

Page 87: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

76

BAB V

A. Kesimpulan

Indikator penguatan kecerdasan spiritual anak jalanan di

P3SA/SDC mengacu pada penguatan sikap dan perilaku shiddiq

(kejujuran), sikap dan perilaku istiqomah, sikap dan perilaku fathanah,

sikap dan perilaku amanah, sikap dan perilaku tablig. Bentuk penguatan

kecerdasan spiritual itu dilakukan oleh pembimbing melalui metode dan

materi yang diberikan.

Pembimbing Rohani dalam memberikan penguatan kecerdasan

spiritual anak jalanan di P3SA/SDC berlandaskan pada beberapa hal,

khususnya pada pemberian materi bimbingan rohani. Ada tiga hal pokok

yang dilakukan pembimbing untuk penguatan kecerdasan spiritual anak

jalanan, yaitu melalui pemberian materi yang berlandaskan tauhid, al-

qur’an dan akhlak.

Pemberian materi tentang tauhid, pembimbing mengajarkan

kepada anak agar selalu berpegang dan bersandar kepada Allah SWT

sehingga akan meningkat iman dan keyakinannya kepada Allah, semakin

kuat semangat perubahan dalam diri anak khususnya dalam sikap dan

perilaku jujur, istiqamah, fathanah, amanah dan tablig.

Pemberian materi berlandaskan al-qur’an, pembimbing

memberikan ceramah dan nasihat kepada anak, dengan berlandaskan

kandungan ayat al-qur’an untuk memberikan hikmah, pemahaman,

pencerahan dan bekal kepada anak tentang ajaran agama islam dalam

Page 88: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

77

rangka membangun dan meningkatkan semangat keimanan, pencerahan

rohani dan penguatan kecerdasan spiritual anak.

Pemberian materi akhlak, pembimbing menanamkan kepada anak

nilai-nilai pribadi yang luhur dan akhlakul karimah sebagai bekal untuk

menjadi anak yang baik, bermental positif, bersikap dan berkarakter yang

baik sesuai dengan norma-norma dan tuntunan ajaran agama islam.

B. Saran-Saran

Adapun ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan,

diantaranya:

1. Pelayanan bimbingan rohani di P3SA/SDC harus semakin

ditingkatkan, mengingat keberadaannya sangat penting untuk

perkembangan mental spiritual anak jalanan.

2. Pembimbing melakukan terobosan, inovasi serta kreasi dalam

memberikan metode dan materi bimbingan rohani menyesuaikan

situasi dan kondisi anak sehingga anak menjadi semakin

bersemangat untuk mengikuti kegiatan tersebut dan lebih

merasakan manfaatnya.

3. Komitmen dan kerjasama yang baik, antara penyelenggara

(lembaga/panti) dengan pembimbing ataupun dengan semua

pegawai dan yang lainnya sama-sama berkomitmen kuat untuk

menyediakan pelayanan bimbingan rohani yang terprogram dengan

baik, sehingga kehadirannya senantiasa membawa perubahan dan

manfaat bagi anak untuk menjadi lebih baik dan bermasa depan

cerah dengan berlandaskan pada iman dan akhlakul karimah.

Page 89: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

78

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangkitan ESQ POWER : Sebuah

Inner Journey Melalui Ihsan. Jakarta: Agra, 2003.

Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual (ESQ) : Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta:

Arga, 2005.

Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta:

Golden Terayon Press, 1992.

Bakran Adz-Dzaky, M. Hamdani. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta:

PT. Fajar Pustaka Baru, 2001.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Dewa Ketut Sukardi. Proses Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta, 1995.

Faqih, Aunur Rahim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII

Press, 2001.

Kafie, Jamaludin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Penerbit Indah, 1993.

Kartono, Kartini. Patologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999.

Koswara, E. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Eresco, 1991.

Luthfi, M. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam. Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Page 90: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

79

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007.

Natawijaya, Rahman. Peranan Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung: CV

Abrair, 1998.

Nggermanto, Agus. Konseling Agama, Teori dan Kasus. Jakarta: PT Bina Rena

Pariwara, 2002.

Poerwandari, Kristi E. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta:

LPSP3, 1998.

Prayitno dan Erman. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1999.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV Rajawali,

1984.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Sudrajat, Tata. Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan. Jakarta: YKAI, 1995.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta, 2009.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010.

Tasmara, Toto. Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intellegence): Membentuk

Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak. Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Taylor, Shelly E. dkk. Psikologi Sosial Edisi Ke-12. Jakarta: Kencana, 2009.

Umar dan Sartono. Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Bandung: Pustaka Cipta,

1998.

Z.A, A. Soedijar. Profil Anak Jalanan di DKI. Jakarta: Media Informatika, 1989.

Page 91: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

80

Zohar, Danah dan Marshall, Ian. SQ: Memfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam

Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj dari SQ:

Spiritual Intelligence the Ultimate Intelligence oleh Rahmani Astuti, Ahmad

Nadjib Burhani dan Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan, 2001.

Sumber Internet

Angkasa Yudhistira, “7.315 Anak Hidup di Jalanan Ibu Kota,” artikel diakses

pada 27 Juni 2013 dari http://jakarta.okezone.com/read/2012/06/13/500/646625/7-

315-anak-hidup-di-jalanan-ibu-kota

Harja Saputra, “Masalah Anak Jalanan,” artikel diakses pada 13 Desember 2012

dari http://harjasaputra.wordpress.com/2007/04/09/masalah-anak-jalanan-1/

Sumber Jurnal

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial RI,

“Kondisi Sosial Anak Jalanan dan Penanganannya di Kota Madya Surabaya,”

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 4 No. 3

(September 1999): h.17.

Page 92: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

LAMPIRAN

Page 93: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 94: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 95: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 96: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 97: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 98: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara

Nama : Nasrudin S.Ag

Alamat : Jl.Narogong Raya KM. 5 No.9 RT 06/01 Kel.

Bojong Rawa Lumbu Bekasi

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 26 Juli 1970

Umur : 43 Tahun

Pendidikan : S1 Sastra Arab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jabatan : Pembimbing Rohani

Tanggal Wawancara : 28 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama Bapak menjadi pembimbing?

Jawab : Sudah 7 tahun, dari tahun 2006.

2. Apa tujuan diadakan bimbingan rohani?

Jawab : Inti dari tujuan bimbingan rohani di SDC menurut saya yaitu

untuk mengenalkan hak-hak dan martabat mereka (anak-anak jalanan),

mengenali dirinya dan Tuhannya.

3. Bagaimana jadwal pelaksanaan dari kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Setiap hari ba’da maghrib.

Page 99: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

4. Berapa lama durasi?

Jawab : Mulai ba’da magrib hingga jam 8 malam, kurang lebih 2 jam.

5. Metode apa yang diberikan dalam kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Dialog, diskusi, ceramah, ibadah, Spiritual Islamic System

(Syahadat-Istighfar-Sholawat), dzikir malam, latihan tahajud.

6. Materi apa yang disampaikan?

Jawab : Yasinan (setiap malam jum’at), Fiqih, Al-qur’an, sejarah, akhlak.

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan

bimbingan rohani?

Jawab : Untuk pendukungnya kurang lebih karena memang adanya

kebutuhan, tidak ada yang menghalangi anak untuk ikut kegiatan, baik dari

orang tuanya/pihak lain, kemudian sarana juga yang mendukung.

Penghambatnya yaitu kegiatan ini seolah-olah diserahkan pada satu orang

saja (pembimbing), kurang mendapat dukungan dan bantuan dari pegawai

lain, kemudian anak-anak cepat bosen dan semangat yang naik turun

dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani.

8. Apa target khusus dari kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Yang kami targetkan tentu anak-anak tidak kembali lagi ke jalan,

mereka memiliki perilaku dan budi pekerti yang luhur, mengenali,

memahami dan menjalankan nilai-nilai agamanya.

9. Apa harapan pembimbing?

Jawab : Untuk bidang agama, supaya mendapatkan porsi anggaran yang

cukup, untuk mengadakan sarana dan alat belajar yang mendukung serta

lebih variatif dalam rangka mengadakan kegiatan bimbingan rohani bagi

Page 100: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

anak, sehingga anak-anak bisa mendapatkan materi bimbingan rohani

yang lebih variatif untuk pembekalan mereka. Kemudian semua pegawai

ikut mendukung demi kelancaran dan kesuksesan bimbingan rohani untuk

anak.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : Lebih memperhatikan dan mendukung hal-hal yang membantu

dalam kegiatan bimbingan rohani di SDC.

Jakarta, 28 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Ust. Nasrudin Jamil S.Ag Hafiz Sabila Rosyad

Page 101: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara

Nama : Syafuddin S.Sos.I

Alamat : Jl. PPA RT 02/03 Komplek PSBR Bambu Apus,

Jaktim

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 24 April 1970

Umur : 43 Tahun

Pendidikan : S1 Dakwah PTIQ Jakarta

Jabatan : Pembimbing Rohani

Tanggal Wawancara : 28 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama Bapak menjadi pembimbing?

Jawab : Sudah 7 tahun

2. Apa tujuan diadakan bimbingan rohani?

Jawab : Secara singkat menurut saya, untuk anak bisa mengerti bagaimana

berbakti kepada orang tua, sopan santun kepada guru, cara bergaul dengan

teman dan menjalankan ajaran agamanya.

3. Bagaimana jadwal pelaksanaan dari kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Ba’da maghrib sampai isya dan ba’da subuh.

Page 102: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

4. Berapa lama durasi?

Jawab : Kurang lebih 2 jam

5. Metode apa yang diberikan dalam kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Yang menekankan dalam menghibur dan menyemangati anak.

6. Materi apa yang disampaikan?

Jawab : Fiqih, tauhid, ibadah, al-qur’an, akhlak, dzikir, dan setiap bulan

romadhon kegiatan kultum sebelum berbuka, buka puasa diluar, tarawih.

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan

bimbingan rohani?

Jawab : Untuk pendukung sarana yang ada cukup memadai,

penghambatnya lebih kepada anak, yang suka mendapat pengaruh teman-

temannya diluar, dasar pengetahuan agama yang kurang dan kurangnya

kesadaran mereka, sehingga butuh cara dan metode yang tepat untuk

diberikan kepada anak.

8. Apa target khusus dari kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Jika sudah keluar dari SDC, anak bisa mengerti agama dan

menjalankannya serta menjadi lebih baik lagi.

9. Apa harapan pembimbing?

Jawab : Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani ada perubahan yang

lebih baik pada anak dan lebih memperhatikan jaminan bulanan bagi

pembimbing sehingga kegiatan bimbingan rohani bisa berjalan lebih

lancar dan lebih baik lagi.

Page 103: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : Cintai SDC, perbaiki dan benahi SDC, butuh dukungan seluruh

pegawai SDC dalam mningkatkan kegiatan bimbingan rohani.

Jakarta, 28 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Ust. Syafruddin S.Sos.I Hafiz Sabila Rosyad

Page 104: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara

Nama :

Alamat :

Tempat/Tanggal Lahir :

Pendidikan :

Jabatan : Ketua P3SA/SDC

Tanggal Wawancara :

Interviewer : Hafiz Sabilla Rosyad

Lokasi Wawancara : Ruang Ketua P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama Bapak bekerja di SDC?

Jawab :

2. Apa saja program pelayanan yang telah berjalan di SDC?

Jawab :

Page 105: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

3. Menurut Bapak, selama ini bagaimana program pelayanan yang telah

berjalan?

Jawab :

4. Bagaimana pelayanan bimbingan rohani yang telah berjalan di SDC?

Jawab :

5. Dalam penilaian Bapak, apakah ada pengaruh dari pelayanan bimbingan

rohani terhadap kecerdasan spiritual anak?

Jawab :

6. Apa faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan pelayanan

bimbingan rohani di SDC?

Jawab :

Page 106: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

7. Apa harapan Bapak dari adanya pelayanan bimbingan rohani di SDC?

Jawab :

Jakarta, 27 Juni 2013

Narasumber Pewawancara

( ) (Hafiz Sabila Rosyad)

Page 107: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara Anak

Nama : Reza Murdani

Alamat : Babelan RT 003/001 Kel.Babelan Bekasi

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 28 Agustus 1999

Umur : 14 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 19 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama tinggal di SDC?

Jawab: Kurang lebih 1,5 tahun

2. Selama berada di SDC, apa saja kegiatan yang sudah diikuti?

Jawab: Banyak. sekolah, bimsos, jalan-jalan, bimbingan

rohani/keagamaan, senam, olahraga, menerima kunjungan.

3. Bagaimana kegiatan bimbingan rohani/keagamaan yang berjalan di SDC?

Jawab : Enak, karena bisa belajar ngaji dan sholat.

4. Apakah rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Rutin tiap hari habis magrib.

5. Dalam kegiatan bimbingan rohani, materi apa yang sudah didapatkan?

Jawab : Ngaji, ceramah, tanya jawab (ngobrol)

Page 108: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani, apakah merasa ada

perubahan dalam spiritual/keimanan?

Jawab : Ada perubahan, jadi semangat sholat ngaji.

7. Apa saja hambatan yang dialami dalam mengikuti kegiatan bimbingan

rohani di SDC?

Jawab : waktu yang singkat dan rasa malas.

8. Apa saja pendukung dari kegiatan bimbingan rohani di SDC?

Jawab : pembimbing yang rajin dan semangat, disuruh orang tua ngaji.

9. Apa harapan dari adanya kegiatan bimbingan rohani d SDC?

Jawab : ditingkatin lagi waktunya, materinya lebih banyak, menyenangkan

bisa ngaji bisa sholat perlu dlanjutin.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : kegiatan keagamaannya dibanyakin, pegawainya jangan galak-

galak.

Jakarta, 19 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Reza Murdani Hafiz Sabila Rosyad

Page 109: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara Anak

Nama : Dwi Riswan Palupi

Alamat : Pluit Jakarta Utara

Tempat/Tanggal Lahir : 24 April 2000

Umur : 13 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 19 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama tinggal di SDC?

Jawab : Kurang lebih 2 tahun.

2. Selama berada di SDC, apa saja kegiatan yang sudah diikuti?

Banyak. Sekolah, kegiatan keagamaan, outbond, olah raga, jalan-jalan,

kunjungan dari orang arab.

3. Bagaimana kegiatan bimbingan rohani/keagamaan yang berjalan di SDC?

Jawab : Biasa aja

4. Apakah rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Jarang-jarang karena malas

5. Dalam kegiatan bimbingan rohani, materi apa yang sudah didapatkan?

Jawab : Ngaji, Ceramah, Sholawatan, Dzikir.

Page 110: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani, apakah merasa ada

perubahan dalam spiritual/keimanan?

Jawab : Ada, jadi lebih semangat sholatnya, ninggalin kebiasaan-kebiasaan

buruk.

7. Apa saja hambatan yang dialami dalam mengikuti kegiatan bimbingan

rohani di SDC?

Jawab : Anak-anaknya suka pada malas.

8. Apa saja pendukung dari kegiatan bimbingan rohani di SDC?

Jawab : Pembimbing rajin, ada al-qur’an dan iqro’.

9. Apa harapan dari adanya kegiatan bimbingan rohani d SDC?

Jawab : Bisa ngaji, bisa bacaan sholat, biar jadi anak sholeh.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : tingkatin kegiatan bimbingan keagamaan, pegawainya jangan

galak-galak.

Jakarta, 19 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Dwi Riswan Palupi Hafiz Sabila Rosyad

Page 111: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara Anak

Nama : Dani Supriyadi

Alamat : Jl.Swadaya RT 06/01 Kp. II Jaka Sampurna Bekasi

Umur : 12 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 22 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama tinggal di SDC?

Jawab : 3 tahun

2. Selama berada di SDC, apa saja kegiatan yang sudah diikuti?

Jawab : Banyak. Sekolah, bimbingan agama, olah raga, bimsos, jalan-

jalan.

3. Bagaimana kegiatan bimbingan rohani/keagamaan yang berjalan di SDC?

Jawab : Bagus, karena bisa belajar agama islam

4. Apakah rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Iya, rutin.

5. Dalam kegiatan bimbingan rohani, materi apa yang sudah didapatkan?

Jawab : Belajar sholat, ngaji, ceramah, yasinan, hafalin surat-surat pendek

dan doa-doa.

Page 112: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani, apakah merasa ada

perubahan dalam spiritual/keimanan?

Jawab : Ada, jadi bisa sholat ngaji.

7. Apa saja hambatan yang dialami dalam mengikuti kegiatan bimbingan

rohani di SDC?

Jawab : Anak-anaknya sedikit.

8. Apa saja pendukung dari kegiatan bimbingan rohani di SDC?

Jawab : Pembimbing rajin, sarana mendukung.

9. Apa harapan dari adanya kegiatan bimbingan rohani d SDC?

Jawab : Pengen jadi anak baik.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : Untuk petugas jangan galak-galak.

Jakarta, 22 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Dani Supriyadi Hafiz Sabila Rosyad

Page 113: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara Anak

Nama : Agus Setiawan

Alamat : Desa Adimulya RT 01/3 Kec.Warareja

Kab.Cilacap

Umur : 13 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 19 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama tinggal di SDC?

Jawab : Kurang lebih 1 tahun.

2. Selama berada di SDC, apa saja kegiatan yang sudah diikuti?

Jawab : Sekolah, belajar, bimbingan agama, bimbingan sosial, olah raga,

jalan-jalan.

3. Bagaimana kegiatan bimbingan rohani/keagamaan yang berjalan di SDC?

Jawab : Bagus, membuat orang tobat, bisa belajar agama, baca alqur’an.

4. Apakah rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Jarang-jarang, karena males dan capek.

5. Dalam kegiatan bimbingan rohani, materi apa yang sudah didapatkan?

Jawab : ngajarin sholat, ngaji, ceramah, dzikir, sholawatan.

Page 114: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani, apakah merasa ada

perubahan dalam spiritual/keimanan?

Jawab : Ada. Berhenti merokok dan mabuk-mabukan, lebih nurut dan

semangat.

7. Apa saja hambatan yang dialami dalam mengikuti kegiatan bimbingan

rohani di SDC?

Jawab : Anak-anaknya ada yang suka pada males.

8. Apa saja pendukung dari kegiatan bimbingan rohani di SDC?

Jawab : Pembimbing semangat, ada alqur;an, iqro’ mushola, disuruh orang

tua ngaji biar jadi anak soleh di SDC.

9. Apa harapan dari adanya kegiatan bimbingan rohani d SDC?

Jawab : Ditambahin waktunya, anak di paksa untuk ikut bimbingan.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : Pegawainya lebih nyemangatin anak-anak untk lebih rajin.

Jakarta, 19 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Agus Setiawan Hafiz Sabila Rosyad

Page 115: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Instrumen Wawancara Anak

Nama : Dedi Saputra

Alamat : Jl.Barari A2 Gg. 1 RT 07/10 No.16 Tj. Priok

Jakarta Utara

Umur : 13 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 25 Maret 2013

Interviewer : Hafiz Sabila Rosyad

Lokasi Wawancara : Gedung P3SA/SDC

Pertanyaan dan Jawaban

1. Sudah berapa lama tinggal di SDC?

Jawab : 1 tahun.

2. Selama berada di SDC, apa saja kegiatan yang sudah diikuti?

Jawab : Sekolah, bimsos, motivation day, bimbingan rohani, jalan-jalan,

olahraga, jumsih.

3. Bagaimana kegiatan bimbingan rohani/keagamaan yang berjalan di SDC?

Jawab : Lumayan bagus, bisa belajar iqro, alquran, sholat.

4. Apakah rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani?

Jawab : Kadang-kadang suka ga ikut.

5. Dalam kegiatan bimbingan rohani, materi apa yang sudah didapatkan?

Jawab : Ceramah, sholawatan, dzikir, ngaji, sholat.

Page 116: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

6. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani, apakah merasa ada

perubahan dalam spiritual/keimanan?

Jawab : Ada, bisa ada perubahan diri.

7. Apa saja hambatan yang dialami dalam mengikuti kegiatan bimbingan

rohani di SDC?

Jawab : Suka pada males anak-anaknya.

8. Apa saja pendukung dari kegiatan bimbingan rohani di SDC?

Jawab : Ada sarana yang mendukung.

9. Apa harapan dari adanya kegiatan bimbingan rohani d SDC?

Jawab : Biar bisa ngaji, ngebahagian orang tua.

10. Apa saran untuk SDC?

Jawab : Lebih bagus lagi.

Jakarta, 25 Maret 2013

Narasumber Pewawancara

Dedi Saputra Hafiz Sabila Rosyad

Page 117: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

DATA ANAK SDC

No

.

No. Reg Tgl Msk

Panti

Nama

Lengkap

L

/

P

TTL Agama Rujukan Jns

Pelaya

nan

Alamat

1. 0229/2008 01-07-

2008

Ridho

Lailatul

Fajrin

L Depok,

11-12-

1995

Islam Dinsos

Depok

Pend.

Formal

Jl. Raya

Bogor

Mekarsar

i RT

04/02

Cimangg

is Depok

2. 0234/2008 01-07-

2008

Syamsul

Falah

L Bekasi,

14-08-

1993

Islam Keluarga Pend.

Formal

Jl.KH

Nur Ali

RT 14/01

Kel.Babe

lan

Kec.Bah

agia

Ujung

Harapan

Bekasi

3. 0342/2010 01-01-

2010

Dani

Supriyadi

L Bekasi,

15-05-

2001

Islam Dinsos

Depok

Pend.

Formal

Jl.Swada

ya RT

06/01

Kp. II

Jaka

Sampurn

a Bekasi

4. 0538/2011 08-04-

2011

Siti Fitriyah P Bekasi,

24-04-

1994

Islam Keluarga Pend.

Formal

Jl.Kenan

gan RT

01/02

No.55

Jati

Melati

Bekasi

5. 0546/2011 Agus

Setiawan

L Islam Tjiliwoe

ng

Pend.

Formal

Cianjur

Jawa

Barat

6. 0559/2011 07-06-

2011

M. Sidik L Bekasi,

30-09-

1994

Islam Keluarga Pend.

Formal

Jl.Babela

n RT

10/002

Kec.Bab

elan

Bekasi

7. 0589/2011 20-07-

2011

Riska

Anggraini

P Jakarta,

07-05-

1996

Islam Sekar Pend.

Formal

Jl.Kaliba

ru Timur

Cilincing

RT 02/01

No.28

Page 118: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

JakUt

8. 0591/2011 20-07-

2011

Dini Islami P Jakarta,

21-12-

1998

Islam Sekar Pend.

Formal

Jl.Kaliba

ru Timur

Cilincing

RT 02/01

No.114

JakUt

9. 0597/2011 27-09-

2011

Dwi Riswan

Palupi

P Jogjaka

rta,24-

04-

2000

Islam Sekar Pend.

Formal

Pluit

Jakarta

Utara

10. 0599/2011 11-10-

2011

Ade Irma

Suryani

P Jakarta,

13-05-

1996

Islam Himatta Pend.

Formal

Jl.Mangg

a Lontar

X RT

06/02

Koja,

Tugu

Utara

JakUt

11. 0693/2012 16-03-

2012

Harfansyah L Jakarta,

06-06-

1996

Islam Balareni

k

Pend.

Formal

Jl.Rawa

Bebek

RT 05/12

P.Geban

g JakTim

12. 0708/2012 09-06-

2012

Agus

Setiawan

L Cilacap

,18-03-

2000

Islam Keluarga Pend.

Formal

Ds.Adim

ulya RT

01/3

Kec.War

areja

Kab.Cila

cap

13. 0709/2012 09-06-

2012

Arif

Maulana

L Cilacap

,27-02-

2002

Islam Keluarga Pend.

Formal

Ds.Adim

ulya RT

01/3

Kec.War

areja

Kab.Cila

cap

14. 0710/2012 09-07-

2012

Reza

Murdani

L Bekasi,

28-08-

1999

Islam Keluarga Pend.

Formal

Babelan

RT

003/001

Kel.Babe

lan

Bekasi

15. 0712/2012 25-07-

2012

Maryani P Serang,

08-04-

1996

Islam RSG

Kenari

Pend.

Formal

Jl.Merpat

i RT

002/002

JakUt

16. 0718/2012 September

2012

Geby Caca

Putri

P Bogor,

03-08-

Islam Dinsos

Kab.Bog

Ketera

mpilan

Jl.Ciapus

Gang

Page 119: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

Amelia 1995 or Sawo

Bogor

17. 0233/2008 1 Juli

2008

Sunarsih P Jakarta,

30-01-

1996

Islam Sekar Pend.

Formal

Jl.Perinti

s

Kemerde

kaan RT

06/15

Kayu

Putih

Pedongk

elan

Jakut

18. 0616/2012 17 Januari

2012

Laksana

Jaka Sena

L Jakarta,

14-10-

1998

Islam Kenari Pend.

Formal

PJKA

Pinggir

Rel Tj.

Priuk

Jakut

19. 0671/2012 23

Februari

2012

Dedi

Saputra

L Jawa

Timur,

06-09-

2000

Islam Kenari Pend.

Formal

Jl.Barari

A2 Gg 1

RT 07/10

No.16

Tj.Priuk

Jakut

20. 0705/2012 09 Juli

2012

Martika

Sari

P Jakarta,

20-03-

2000

Islam RSG

Kenari

Pend.

Formal

Jl.Kaliba

ru Barat

RT

011/007

Kel.Kali

baru

Kec.Cili

ncing

Jakut

Page 120: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 121: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )
Page 122: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN

`

Page 123: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN

Page 124: PERAN PEMBIMBING ROHANI UNTUK PENGUATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34326/1/HAFIZ... · Pelayanan Sosial Anak ( Social Development Centre For Children )

LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN