134
PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Oleh NURMAH NIM: 109054000003 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M

PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(Studi Kasus di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh

NURMAH

NIM: 109054000003

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(Studi Kasus di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh

NURMAH

NIM 109054000003

Di bawah bimbingan

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H. / 2013 M.

Page 3: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ‘’ STRATEGI KEWIRAUSAHAAN MELALUI USAHA

PEMBUATAN TEMPE DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI KELURAHAN KEBAYORAN LAMA UTARA JAKARTA

SELATAN ‘’, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu,

tanggal 26 Juni 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 26 Juni 2013

Sidang Munaqasyah

Page 4: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurmah

NIM : 109054000003

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Mei 1989

Alamat : Jalan Raya Joglo RT. 005 RW. 08 No.51 Kelurahan: Joglo

Kecamatan: Kembangan, Jak-Bar

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul ‘’ Strategi Kewirausahaan

Melalui Usaha Pembuatan Tempe Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Di Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan.’’

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

i

ABSTRAK

Nurmah

Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan Masyarakat Studi Kasus di

RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan

Usaha pembuatan tempe merupakan usaha kecil yang mampu menyerap tenaga kerja

baik yang terkait langsung dalam proses produksi maupun dengan perdagangan bahan

masukan maupun produk hasil olahannya. Prospek usaha pembuatan tempe sangat baik

karena permintaan tempe semakin meningkat, tempe terbuat dari kacang kedelai yang

mengandung gizi yang baik untuk tubuh manusia, tempe merupakan makanan khas

Indonesia. Umumnya tempe digunakan sebagai bahan lauk pauk, dan tempe harganya relatif

murah bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat. Usaha pembuatan tempe memiliki peran

yang sangat besar dalam usaha pemerataan kesempatan kerja, kesempatan usaha dan

peningkatan pendapatan.

Usaha pembuatan tempe pada umumnya dikelola dalam bentuk usaha rumah tangga,

sehingga perkembangannya selalu dihadapkan dengan permasalahan yang menyangkut bahan

baku yaitu kedelai, ketersediaan dan kualitas faktor produksi, tingkat keuntungan, pemasaran

serta permodalan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengusaha pembuatan tempe dalam

pemberdayaan masyarakat, untuk mengetahui hasil pemberdayaan yang dilakukan oleh

pengusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk mengetahui hambatan

pengusaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan masyarakat.

Hasil dari penelitian ini adalah: pemberdayaan yang dilakukan oleh pengusaha

pembuatan tempe terhadap para pekerja atau pengrajin tempe mereka mendapatkan ilmu serta

keretampilan dalam pembuatan tempe, mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengrajin

tempe dan mendapatkan upah atau pendapatan sehingga tingkat perekonomian mereka

menjadi bertambah.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, melalui

pengamatan langsung dan wawancara terhadap responden. Berdasarkan pengamatan di RT 16

RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan tepatnya di JL. KH. Mas’ud

masyarakatnya sebagian besar membuka usaha pembuatan tempe. Dan kebanyakan

masyarakat yang membuka usaha pembuatan tempe adalah etnis atau suku jawa yang

merantau ke Jakarta. Peneliti mewawancarai Pengusaha pembuatan tempe, Pengrajin tempe

atau para pekerja, dan Ketua RT 16.

Penemuan penelitian pada usaha pembuatan tempe dalam memberdayakan

masyarakat yaitu kebanyakan para pekerja atau pengrajin tempe di rekrut atau diambil dari

kampung halaman pengusaha pembuatan tempe yaitu dari pekalongan dan mereka sudah

saling kenal sebelumnya. Para pengrajin tempe hanya lulusan SD dan SMP mereka tidak

menamatkan pendidikan. Alasan mereka menjadi pengrajin tempe karena untuk mencari

pekerjaan di Jakarta sulit karena mereka tidak memiliki ijazah.

Page 6: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, ungkapan pujian serta perasaan bersyukur kepada

Allah SWT yang Maha Ghofur adalah suatu luapan yang pantas lahir dari kepermukaan

sebagai refleksi dari seorang hamba yang lemah lagi hina atas taufik dan hidayah-Mu yang

tengah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.Washallallahumma ‘ala Muhammad wa’ala aalihi washahbihi wa sallim.Semoga kami

mendapat keberuntungan syafaat dari beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam di yaumil hisab

kelak atas izin-Mu, Ya Allah … allahumma Amiin.

Penulis sangat menyadari dengan sepenuh hati bahwa ada banyak pihak yang telah

mengajari dan membimbing penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini, langsung

ataupun tidak langsung yang dapat mengantarkan penulis untuk meraih gelar sarjana. Dengan

segala kerendahan dan ketulusan hati, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

banyak terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA. Selaku Pembantu Dekan I, dan Bapak

Drs. H. Mahmud Jalal, MA. Selaku Pembantu Dekan II yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Syamsir Salam, M.Si, Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahannya secara detail dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini sehingga menjadi lebih sempurna.

4. Ibu Wati Nilamsari M.Si, Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang

telah memperjuangkan dengan baik keeksistensian jurusan tercinta dan tak hentinya

mengingatkan anak-anak didiknya untuk segera menyelesaikan skripsi.

5. Bapak M. Hudri, M.Ag, Sekretaris Jurusan PMI yang telah banyak membantu dan

memberikan kemudahan kepada penulis secara administratif selama masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PMI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama berada dibangku

kuliah.

Page 7: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

iii

7. Orangtuaku tercinta, Sanun dan Mariyam. Dengan untaian do’a dan tiada lelahnya

memberikan dukungan moril maupun materiil, tanggung jawabnya yang besar serta rela

berkorban jiwa dan raga untuk memberikan fasilitas kehidupan demi keberlangsungan

pendidikan dan kesuksesan puterinya.

8. Ibu Warsih, Bapak Nasir, Bapak Tasban, Bapak Wan Ali, Bapak Tafsirin, dan Bapak

Sodikin. Yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian skripsi di usaha pembuatan tempe yang dikelolanya.Pengrajin

tempe: Mas Maulana, Mas Sugi, Mas Sasuri, Bapak Zaini, Mas M. Yasirlana, dan Mas

Priyono. Yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk penulis

wawancarai dengan memberikan data serta informasi yang lengkap selama proses

penyelesaian skripsi. Dan Aparat Pemerintah Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan, Bapak Ketua RT 16 Bapak Ciswanto serta masyarakat Jl. K.H. Mas’ud

Kelurahan Kebayoran Lama Utara yang telah menerima penulis dengan baik dan banyak

memberikan data serta informasinya kepada penulis.

9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2009

yang sudah peneliti anggap sebagai sahabat terbaik, Qonita Lutfiah, Ulfah Latifah,

Bunga Nur mawaddah, Jean Anggraini, Adi Hidayat Salam, Fajriansyah, Budi Mifaldi,

Ahmad Rifa’i, M. Syukron Katsir, Musfiq Amrullah, Irfan Aziz, Fakhru Aljumrotul

U’la, Ridwan April Amsyah, Fajar Lazuardi, Barendra Reza Setya Pratama, yang pernah

terlibat dalam bangku perkuliahan dengan penulis di kampus UIN tercinta ini.

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu dengan iringan do’a

kepada Allah SWT, penulis menghanturkan banyak terima kasih yang tak terhingga atas

segala dukungan dan bantuan yang tulus diberikan kepada penulis selama ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh kesempurnaan, sekalipun

penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik, namun pasti masih ada kekurangan

dan kelemahan baik dari segi isi atau teknik penyusunannya. Untuk itu kritik, koreksi,

tanggapan ataupun nasihat sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi dan instropeksi

diri agar bisa terus belajar untuk menorehkan karya yang lebih baik lagi. Semoga yang

Maha Kuasa senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, Amin Ya

Robbal ‘Alamin.

Jakarta, Juni 2013

Page 8: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………………... ………i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………iv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….vii

DAFTAR TEBEL …………………………………………………………......................viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………….. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………… 7

D. Metodologi Penelitian …………………………………………….. 9

E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………… 13

F. Sistematika Penulisan …………………………………………… 13

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Peran ..…………………………………………….. 15

B. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ….………………….. 15

2. Proses Pemberdayaan Masyarakat …………………………. 18

Page 9: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

v

3. Tahap – Tahap Pemberdayaan ……….…………………….. 18

4. Tujuan Pemberdayaan …………..…………………………. 19

5. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ……………………….. 20

BAB III : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………..23

1. Letak dan Batasan Wilayah Kelurahan Kebayoran

Lama Utara Jakarta Selatan ………………………………. 23

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan ………………….. 25

3. Keadaan Penduduk Kelurahan Kebayoran

Lama Utara Jakarta Selatan ……………………………… 27

B. Gambaran Umum Usaha Pembuatan Tempe

di Rt 16 Rw 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan ……………………………………………… 33

1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Pembuatan Tempe di

Rt 16 Rw 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan ……………………………………………………. 33

2. Maksud dan Tujuan Berdirinya Usaha

Pembuatan Tempe ……………………………………….. 36

3. Sumber Dana atau Modal Usaha Dalam Mendirikan

Usaha Pembuatan Tempe …………………………........... 37

BAB IV : ANALISIS PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan

Page 10: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

vi

Masyarakat ……………………………………………………….. 40

B. Hasil Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Pengusaha

Pembuatan Tempe Terhadap Masyarakat Sekitar………………… 41

C. Hambatan Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam

Pemberdayaan Masyarakat ………………………………………. 43

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 47

B. Saran …………………………………………………………….. 48

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 50

LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 53

Page 11: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

vii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Peta Wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara …… 23

2. Gambar 2 Struktur Organisasi Kelurahan Kebayoran Lama Utara

(Perda No. 147 Tahun 2009) ………………………… 25

Page 12: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Tabel Pegawai Kelurahan Kebayoran Lama Utara….. 26

2. Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis

Kelamin DataBulan Desember 2012 ………………... 27

3. Tabel 3 Jumlah Penduduk Tiap RW………………………….. 29

4. Tabel 4 Mobilitas Penduduk Setiap Bulan…………………… 30

5. Tabel 5 Jumlah RT / RW Kelurahan Kebayoran Lama Utara .. 31

6. Tabel 6 Data Karyawan Usaha Pembuatan Tempe ………….. 32

Page 13: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi sudah didepan mata, tetapi bangsa Indonesia khususnya

umat Islam Indonesia masih berkutat di tiga masalah : kemiskinan,

kebodohan dan keterbelakangan. Sementara Bangsa-bangsa lain sedang

berpacu melahirkan produk-produk baru, yang dapat iklan dilihat hampir

pada disetiap televisi, sedangkan bangsa kita masih sibuk bagaimana

mengentaskan orang miskin, susah payah untuk membangun sekolah serta

membayar hutang dengan berhutang (gali lobang tutup lobang). Dari

ketiga masalah tersebut, kemiskinanlah yang menjadi pangkal

masalahnya.1

Kemiskinan adalah sebuah fenomena multidimensi. Kondisi ini

bukan hanya disebabkan oleh hambatan ekonomi, namun mungkin juga

terkait dengan hambatan dari aspek sosial, politik, budaya dan keamanan.

Fenomena ini dapat dianalogikan seperti puzzle yang belum tersusun tapi

ada banyak bagian yang belum tersusun untuk membentuk suatu gambar

yang konkret dalam analogi tersebut, keseluruhan gambar adalah

kemiskinan. Kita harus memahami setiap bagian gambar dan bagaimana

bagian-bagian gambar tersebut saling berhubungan satu sama lain,

sebelum kita dapat ‘melihat’ gambar kemiskinan secara keseluruhan.

1Edi Soeharto, dkk, Jurnal Pengembangan Masyarakat (COMDEV), (Jakarta: BEM-J

PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid, 2005), Edisi I, h. 25

Page 14: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

2

Hanya dengan melihat dan memahami setiap puzzle yang membentuk

kemiskinan, kita dapat mulai mengatasi masalah kemiskinan secara

strategis.2

Sekalipun kemiskinan menjadi momok bagi Negara berkembang

seperti Indonesia, tetapi semua ini dapat dikurangi jika pemerintah dengan

tegas mampu mengimplementasikan kebijakan yang selama ini telah

dibuat.

Penyebab kemiskinan tidak hanya akibat dari aspek-aspek yang

bersifat materialistik semata. Tetapi kemiskinan juga banyak disebabkan

oleh kerentanan dan minimnya akses untuk memperbaiki kualitas hidup

masyarakat.3

Jika diidentifikasi, penyebab kemiskinan sangat kompleks dan

saling terkait, yaitu : (1) rendahnya kualitas sumber daya manusia, baik

motivasi maupun penguasaan manajemen dan teknologi, (2) kelembagaan

yang belum mampu menjalankan dan mengawal pelaksanaan

pembangunan, (3) prasarana dan sarana yang belum merata dan sesuai

dengan kebutuhan pembangunan, (4) minimnya modal, dan (5) berbelitnya

prosedur dan peraturan yang ada. Kelemahan-kelemahan ini menyebabkan

penduduk miskin tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada, sehingga

potensi dan peluang ekonomi yang ada diserap dan dimanfaatkan

2PROGRES Media Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

(TNP2K), Financial Inclusion Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Jakarta,

2011, Edisi Mei, h. 3 3Ibid., Memberdayakan Masyarakat Melalui PNPM, Edisi Maret, h. 6

Page 15: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

3

sepenuhnya oleh kelompok, wilayah, dan sektor yang kaya dan mampu.

Akibatnya, penduduk miskin relatif menjadi lebih miskin lagi. Saling kait

antar faktor yang tidak berujung ini telah disinyalir Nurkse, yang

digambarkannya sebagai lingkaran setan kemiskinan.4

Tahun 2011 data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan jumlah

penduduk miskin turun sebanyak satu juta orang. Berdasarkan data

tersebut jumlah penduduk Indonesia yang tergolong miskin per Maret

2011 mencapai 30,02 juta orang atau 12,49% dari populasi. Angka

kemiskinan ini turun sebanyak satu juta orang (0,84%) dibandingkan

dengan penduduk miskin pada Maret 2010 yang sebesar 31,02 juta orang

(13,33%). Penurunan jumlah penduduk miskin ini menunjukkan bahwa

program-program penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada

pendekatan pemberdayaan masyarakat justru memberikan hasil yang lebih

efektif dan tingkat keberlanjutannya jauh lebih baik. Pendekatan

pemberdayaan masyarakat bertujuan agar penduduk miskin dapat keluar

dari kemiskinan dengan menggunakan potensi dan sumberdaya yang

dimilikinya.5

Meningkatkan kesejahteraan sekaligus mengurangi angka

kemiskinan merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah. Meski dari

data BPS angka kemiskinan cenderung menurun, bukan berarti pemerintah

4Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Sosial Kajian Ringkas Tentang Pembangunan

Manusia Indonesia, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara), h. 8 5PROGRES Media Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

(TNP2K), Keberhasilan Mengurangi Angka Kemiskinan, Edisi Desember, h. 1

Page 16: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

4

telah berpuas hati melihat turunnya angka kemiskinan tersebut. Justru

sebaliknya program yang berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan

terus ditingkatkan.

Jakarta adalah kota yang memiliki banyak sekali masalah, tetapi

sekaligus banyak sekali potensi. Bila semua potensi itu dikenali dan

didayagunakan secara tepat, maka niscaya semua masalah di Jakarta bisa

diatasi. Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa semakin hari kita

menyaksikan Jakarta semakin ‘’tenggelam’’ dalam masalah yang semakin

rumit, sebut saja pengangguran.

Siapa yang akan menyelamatkan Jakarta? Sebagai suatu kota

utama (primate city) Jakarta pasti bisa menolong dirinya sendiri,

masalahnya adalah bagaimana memberdayakan masyarakat Jakarta.

Sampai saat ini ‘’pemberdayaan’’ selalu hanya ditujukan pada orang

miskin, padahal sebenarnya pemberdayaan harus ditujukan pada semua

lapisan masyarakat Jakarta, karena ternyata manusia Jakarta sampai saat

ini tidak mampu membebaskan kotanya dari jeratan berbagai

permasalahan seperti pengangguran.

Kita semua yakin bahwa Jakarta menyimpan banyak potensi,

energy untuk bangkit dan masyarakatnya punya dinamika yang inovatif

untuk menyelamatkan kotanya. Jadi memberdayakan Jakarta artinya

‘’menggali potensi yang terpendam di kota ini’’

Page 17: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

5

Salah satu untuk mengatasi masalah pengangguran di kota Jakarta

yaitu dengan kegiatan inovatif yang bisa menimbulkan kesempatan baru

bagi penciptaan usaha ekonomi kecil dan peningkatan penghasilan pada

masyarakat. Seperti usaha pembuatan tempe yang berada di RT 16 RW 09

Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan.

RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara , boleh dibilang

merupakan sentra industri. Beberapa pengusaha mandiri yang dulunya

adalah kaum pendatang dan telah berhasil mengajak warga sekitar untuk

bekerja bersama, diantaranya adalah Tafsirin yang telah memulai usaha

pembuatan tempe sejak tahun 2003. Selain itu ada pula Tasban yang

memulai usahanya tahun 1974, bahkan Sodikin telah terlebih dahulu

memulai usahanya sejak 1978, Moh. Nasir memulai usahanya tahun 1982

dan Wan Ali mengikuti jejak tetangganya yang terdahulu dengan memulai

usaha mandiri pada tahun 2003. Orang-orang yang telah berhasil tersebut

selalu memberikan motivasi pada pekerjanya berdasarkan pengalamannya

magang dulu agar para pekerja tersebut bisa mandiri seperti mereka.

Keberadaan usaha pembuatan tempe di Rt 16 Rw 09 Kelurahan

Kebayoran Lama Utara ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, Umumnya

tempe digunakan sebagai lauk-pauk dan sebagai makanan tambahan atau

jajanan. Potensi tempe dalam meningkatkan kesehatan dan harganya relatif

murah memberikan alternatif pilihan dalam pengadaan makanan bergizi

yang dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat.Dengan adanya

usaha pembuatan tempe di Rt 16 Rw 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Page 18: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

6

dapat memberdayakan masyarakat. karena warga sekitar ikut menjadi

pekerja atau pengrajin di usaha pembuatan tempe tersebut. Dengan begitu

masyarakat mempunyai pekerjaan, masalah pengangguran yang ada di

Jakarta semakin menurun jumlahnya.

Usahapembuatan tempe memiliki peran yang sangat besar didalam

usahapemerataan kesempatan kerja, kesempatan usaha dan peningkatan

pendapatan. Usaha pembuatan tempe pada umumnya dikelola dalam

bentuk usaha rumahtangga, sehingga perkembangannya selalu dihadapkan

dengan permasalahan yangmenyangkut bahan baku yaitu kedelai,

ketersediaan dan kualitas faktor produksi,tingkat keuntungan, pemasaran

serta permodalan.

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan melalui usaha

pembuatan tempepara pekerja atau pengusaha tempe diharapkan dapat

meningkatkan wawasan dan keterampilannya mulai dari pembuatan

tempe, dan cara memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan

sebagai salah satu kiat keberhasilan usaha mereka.

Dengan skripsi ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul

‘’ Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Studi Kasus Di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan ‘’.

Page 19: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan supaya tidak terjadi

kesalahpahaman dalam memahami isi, maka penulis membatasi

penelitian ini hanya pada peran pengusaha pembuatan tempe dalam

pemberdayaan masyarakat studi kasus di RT 16 RW 09 Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan di atas maka penulis merumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

a. Bagaimana Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam

Pemberdayaan Masyarakat ?

b. Bagaimana Hasil Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Pengusaha

Pembuatan Tempe Terhadap Masyarakat Sekitar ?

c. Bagaimana Hambatan Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam

Pemberdayaan Masyarakat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu kepada latar belakang masalah yang telah

dikemukakan maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam

Pemberdayaan Masyarakat.

Page 20: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

8

b. Untuk mengetahui Hasil Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh

Pengusaha Pembuatan Tempe Terhadap Masyarakat Sekitar.

c. Untuk mengetahui Hambatan Pengusaha Pembuatan Tempe

Dalam Pemberdayaan Masyarakat.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan kajian dalam bidang sosial khususnya tentang

pemberdayaan masyarakat pada jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengusaha pembuatan

tempe di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

sebagai bahan masukan yang dapat dipergunakan dalam

mengembangkan dan meningkatkan keterampilan untuk menekan

angka pengangguran yang disebabkan oleh kemiskinan dalam

segala aspek.

c. Bagi pembuat kebijakan (lembaga/instansi) merupakan bahan

masukan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan

pengembangan usaha pembuatan tempe.

d. Mengenal lebih jauh eksistensi usaha pembuatan tempe di RT 16

RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara sebagai salah satu

usaha yang peduli terhadap masalah kemiskinan dengan

melakukan pemberdayaan.

Page 21: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

9

e. Bagi kalangan akademisi seperti mahasiswa, dosen dan peneliti

merupakan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam

rangka pengembangan sektor usaha pembuatan tempe.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

pendekatan kualitatif menurut Kirk dan Miller bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergabung dari pengamatan pada manusia baik

dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.6

Kemudian Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.7

2. Penetapan Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah para pengusaha tempe dan pekerja atau

pengrajin tempe di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan.

3. Teknik Pengumpulan Data

6 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet ke-29, h. 4 7 Nurul Hidayati, S.Ag., Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet 1, h. 8

Page 22: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

10

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan

seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.8

E.C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu

pengamatan secara sistematis dan analisa yang memegang peranan

penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan

antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi jelas.

Menurutnya pula bahwa aspek-aspek yang diamati, sifat pribadi,

interaksi verbal, non-verbal, aktivitas, pengaturan, keahlian

professional, sarana dan alat yang digunakan, afektif, kognitif, dan

sosiologis.9

b. Interview

Wawancara merupakan bagian observasi pula karena

wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data melalui

informasi yang didengarnya dengan panca indra pendengaran, yang

sebelumnya dinyatakan terlebih dahulu kepada responden.10

8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya ( Jakarta : Kencana 2005) Edisi Pertama, Cet

Ke-4, h. 133 9 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, h. 8

10Ibid.,h.39

Page 23: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

11

Wawancara (interview) dapat diartikan sebagai cara yang

dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden

dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka (face to face).

Wawancara sering disebut sebagai suatu proses komunikasi dan

interaksi.11

Dalam hal ini penulis melakukan diskusi dengan informan

yang telah tercatat, untuk menetapkan calon narasumber antara

lain, pengusaha pembuatan tempe dan pekerja atau pengrajin tempe

di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan.

c. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah data-data yang tertulis yang

mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih aktual. Dalam dokumentasi ini penulis

mengumpulkan informasi berupa makalah-makalah, buku-buku

atau catatan harian, kliping, foto, dokumen pemerintah maupun

swasta dan lain-lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi

ini.

4. Analisa Data

Dalam melakukan analisa data, penulis menggunakan penelitian

deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau

11

Bagong Suyanto & Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta: Kencana, 2007), h. 70

Page 24: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

12

gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau

lebih. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan metode

survey (Atherton & Klemmack).12

Teknik analisa data dimana penulis

terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh mengenai

kondisi usaha pembuatan tempe di RT 16 RW 09 Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan kemudian mendeskripsikan

temuan-temuan yang ada dengan berpedoman pada sumber-sumber

tertulis.

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.13

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di Jalan KH. Mas’ud RT 16 / RW 09

Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan, karena tempat

tersebut relatif terjangkau dan tempat tersebut adalah usaha pembuatan

tempe yang dikenal oleh masyarakat yang berada dekat Pasar

Kebayoran Lama Jakarta selatan.

12

Dr. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet - 8,

h. 35 13

Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,h. 248

Page 25: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

13

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan

Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ada skripsi

yang fokusnya sama yaitu tentang usaha pembuatan tempe, namun belum

ada satu pun yang mengambil objek penelitian seperti dalam penelitian ini.

Beberapa skripsi yang menjadi acuan penulis untuk memfokuskan

penelitian pada ‘’ Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Studi Kasus di RT 16 RW 09 Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan ‘’, diantaranya adalah skripsi

berjudulPeranan Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Dhuafa Dalam

Pemberdayaan Usaha Kecil Di Depok, karya Budi Santoso, Program

Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi ,

Lulus 1429 H / 2008 M.Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah,

Pertama: Apa peranan Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Dhuafa dalam

melakukan pemberdayaan usaha kecil ? Kedua: Bagaimana peranan

Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Dhuafa dalam melakukan

pemberdayaan usaha kecil ?

F. Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Page 26: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

14

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang terkait dengan

penelitian ini, yang terdiri dari teori peran, dan teori pemberdayaan

masyarakat.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan dari segi letak dan batasan

wilayah, struktur organisasi pemerintahan, keadaan penduduk Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan, gambaran umum usaha pembuatan

tempe yaitu latar belakang berdirinya usaha pembuatan tempe, maksud

dan tujuan, sumber dana atau modal berdirinya usaha pembuatan tempe.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Bab ini membahas mengenai hasil dan temuan data yang telah ditemukan,

yaitu peran pengusaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan

masyarakat, hasil pemberdayaan yang dilakukan oleh pengusaha

pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan hambatan pengusaha

pembuatan tempe dalam pemberdayaan masyarakat.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang didapatkan hasil

dan temuan data yang telah dianalisis.

Page 27: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

15

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Peran

Dalam peranan yang berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang

diharapkan menjalankan kewajiban-kewajibannya yang berhubungan

dengan peranan yang dipegangnya. Oleh karena itu Gross, Mason dan

McEachern mendefinisikan peranan sebagai perangkat harapan-harapan

yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.

Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial

dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu ditentukan

oleh norma-norma di dalam masyarakat, maksudnya: kita diwajibkan

untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh ‘’masyarakat’’ di dalam

pekerjaan kita, di dalam keluarga dan di dalam peranan-peranan lainnya.

Di dalam peranan terdapat 2 (dua) macam harapan, yaitu: 1). Harapan-

harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-

kewajiban dari pemegang peran, dan 2). Harapan-harapan yang dimiliki

oleh si pemegang peran terhadap ‘’masyarakat’’ atau terhadap orang-orang

yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau

kewajiban-kewajibannya.14

B. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

14

David Berry, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 1995), Ed. 1, Cet. 3, h.101

Page 28: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

16

Proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat diterapkan

berbagai pendekatan, salah satu diantaranya adalah pemberdayaan

masyarakat. Pendekatan pemberdayaan masyarakat bukan hal yang

sama sekali baru, tetapi sebagai strategi dalam pembangunan relatif

belum terlalu lama dibicarakan. Istilah keberdayaan dalam konteks

masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dengan

individu-individu lainnya dalam masyarakat untuk membangun

keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Memberdayakan

masyarakat adalah upaya memperkuat unsur-unsur keberdayaan itu

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

berada dalam kondisi tidak mampu dengan mengandalkan kekuatannya

sendiri sehingga dapat keluar dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan, atau proses memampukan dan memandirikan

masyarakat.15

Istilah ‘’pemberdayaan’’ adalah terjemahan dari istilah asing

empowerment. Secara leksial, pemberdayaan berarti penguatan. Secara

teknis, istilah pemberdayaan dapat disamakan atau setidaknya

diserupakan dengan istilah pengembangan. Bahkan dua istilah ini,

dalam batas-batas tertentu bersifat interchangeable atau dapat

dipertukarkan.

Dalam istilah lain, pemberdayaan atau pengembangan atau

tepatnya pengembangan sumber daya manusia adalah upaya

15 Dr. Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan (Perubahan Sosial Melalui

Pembelajaran Vocational Skill Pada Keluarga Nelayan), Bandung: Alfabeta, 2007, Cet 1, h. 1

Page 29: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

17

memperluas horizon pilihan bagi masyarakat. Ini berarti masyarakat

diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi

dirinya. Dengan memakai logika ini, dapat dikatakan bahwa

masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai

kesempatan untuk mengadakan pilihan-pilihan.

Dengan paparan sederhana di atas, jelaslah bahwa proses

pengembangan dan pemberdayaan pada akhirnya akan menyediakan

sebuah ruang kepada masyarakat untuk mengadakan pilihan-pilihan.

Sebab, manusia atau masyarakat yang dapat memajukan pilihan-

pilihan dan dapat memilih dengan jelas adalah masyarakat yang punya

kualitas.

Pertanyaannya, siapakah yang harus diberdayakan? Dalam konteks

ini, sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, pihak yang

harus diberdayakan adalah masyarakat Islam sendiri, sebagai penghuni

mayoritas dari bangsa Indonesia. Istilah ‘’masyarakat islam’’, secara

sederhana, berarti kumpulan manusia yang beragama Islam.

Jadi secara terminologis, pengembangan atau pemberdayaan

masyarakat islam berarti mentransformasikan dan melembagakan

semua segi ajaran Islam dalam kehidupan keluarga (usrah), kelompok

sosial (jama’ah), dan masyarakat (ummah).

Imang Mansur Burhan mendefinisikan pemberdayaan umat atau

masyarakat sebagai upaya membangkitkan potensi umat Islam kearah

Page 30: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

18

yang lebih baik, baik dalam kehidupan sosial, politik maupun

ekonomi.16

2. Proses Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu yang

berkesinambungan di mana komunitas atau kelompok masih ingin

melakukan perubahan serta perbaikan dan tidak hanya terpaku pada

satu program saja. 17

proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima

tahap :

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat memberdaya guna

dan tidak memberdayakan

2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan tidak

pemberdayaan

3. Mengidentifikasi masalah

4. Mengidentifikasi teknis daya yang bermakna

5. Mengembangkanrencana-rencana aksi dan

mengimplementasikan.18

3. Tahap-Tahap Pemberdayaan

Ada beberapa tahapan yang seharusnya dilalui dalam melakukan

pemberdayaan. Pertama, membantu masyarakat dalam menemukan

masalahnya. Kedua, melakukan analisis (kajian) terhadap

16

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam Dari

Ideologi, Strategi Sampai Tradisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 42 17

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:

Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2002), Seri ke-II, h. 173 18

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam Dari

Ideologi, Strategi Sampai Tradisi, h. 25

Page 31: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

19

permasalahan tersebut secara mandiri (partisipatif). Kegiatan ini

biasanya dilakukan dengan cara curah pendapat, membentuk

kelompok-kelompok diskusi, dan mengadakan pertemuan warga secara

periodik (terus menerus). Ketiga, menentukan skala prioritas masalah,

dalam arti memilah dan memilih tiap masalah yang paling mendesak

untuk diselesaikan. Keempat¸ mencari cara penyelesaikan masalah

yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio-kultural

yang ada dalam masyarakat. Kelima, melaksanakan tindakan nyata

untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Keenam,

mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk

dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.19

4. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan masyarakat tidak hanya terbatas pada

terbebasnya manusia dari hambatan kemiskinan dan kebodohan, tetapi

lebih jauh lagi dari terbebasnya dekadensi moral, sehingga menjadi

manusia yang progresif, mandiri, original, dan mengagungkan

kehambaan pada Allah SWT. Sehingga kemakmuran dan kemajuan

yang dicapai oleh manusia tidak menghancurkan manusia yang lain,

tetapi menjadi rahmatan lil ‘alamin (kebaikan bagi seluruh umat

manusia).20

19

Rr. Suhartini, A. Halim, dkk, Model-model Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta,

Pustaka Pesantren, 2005), h. 135 20

Mahmud Sobari, Kebudayaan Rakyat; Dimensi Politik dan Agama, (Yogyakarta:

Benteng Budaya, 1996), Cet ke-1, h. 12

Page 32: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

20

5. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Secara umum, ada empat strategi pengembangan masyarakat,

yaitu:

1. The Growth Strategy

Penerapan strategi pertumbuhan ini pada umumnya dimaksudkan

untuk mencapai peningkatan yang cepat dalam nilai ekonomis,

melalui peningkatan pendapatan per kapita penduduk,

produktivitas, pertanian, permodalan, dan kesempatan kerja yang

dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat, terutama di

pedesaan. Pada awalnya strategi ini dianggap efektif. Akan tetapi,

karena economic oriented sementara kaidah hukum-hukum sosial

dan moral terabaikan maka yang terjadi adalah sebaliknya, yakni

semakin melebarnya pemisah kaya miskin, terutama di daerah

pedesaan. Akibatnya, begitu terjadi krisis ekonomi maka konflik

dan kerawanan sosial terjadi dimana-mana.

2. The Welfare Strategy

Strategi kesejahteraan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk

memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, karena tidak

dibarengi dengan pembangunan kultur dan budaya mandiri dalam

diri masyarakat maka yang terjadi adalah sikap ketergantungan

masyarakat kepada pemerintah. Oleh karena itu, dalam setiap

usaha pengembangan masyarakat, salah satu aspek yang harus

diperhatikan penanganannya adalah masalah kultur dan budaya

Page 33: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

21

masyarakat. Pembangunan budaya jangan sampai kontraproduktif

dengan pembangunan ekonomi.

3. The Responsitive Strategy

Strategi ini merupakan reaksi terhadap strategi kesejahteraan yang

dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan

masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and

assistance) untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan

teknologi serta sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses

pembangunan. Akan tetapi, karena pemberdayaan masyarakat

sendiri belum dilakukan maka strategi yang tanggap terhadap

kebutuhan masyarakat ini terlalu idealistik dan sulit

ditransformasikan kepada masyarakat. Satu hal yang harus

diperhatikan, kecepatan teknologi sering kali, bahkan selalu, tidak

diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam menerima dan

memfungsikan teknologi itu sendiri. Akibatnya, teknologi yang

dipakai dalam penerapan strategi ini menjadi disfungsional.

4. The Integrated or Holistic Strategy

Untuk mengatasi dilema pengembangan masyarakat karena

‘’kegagalan’’ ketiga strategi seperti telah dijelaskan, maka konsep

kombinasi dari unsur-unsur pokok etika strategi diatas menjadi

alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan

seluruh komponen dan unsur yang diperlukan, yakni ingin

mencapai secara simultan tujuan-tujuan yang menyangkut

Page 34: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

22

kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan, dan

partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan

masyarakat.21

21

Moh. Ali Aziz, Rr. Suhartini, dkk,Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi

Metodologi, (Yogyakarta, Pustaka Pesantren, 2005), h. 9

Page 35: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

23

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak dan Batasan Wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan

Sesuai Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1215 Tahun 1986

Kelurahan Kebayoran Lama Utara adalah salah satu bagian wilayah

Kecamatan Kebayoran Lama yang mempunyai Luas 178,22 Ha.

Gambar 1

Peta Wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Page 36: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

24

Dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Jalan Kramat Kelurahan

Grogol Selatan dan Kelurahan Cipulir.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kali Grogol Kelurahan Kramat

Pela dan Kelurahan Gunung.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan Bungur dan Jalan Bintaro

Raya Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kali Pesanggrahan Kelurahan

Bintaro dan Kelurahan Ulujami.

Dari jumlah Kelurahan wilayah seluas 178.22 Ha, sebagian besar

merupakan pemukiman penduduk dengan 90% digunakan untuk

perumahan dan pekarangan. 5% untuk fasilitas umum dan 5% untuk

fasilitas taman dan penghijauan.

Page 37: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

25

2. Struktur Organisasi Pemerintahan

Gambar 2

Struktur Organisasi Kelurahan Kebayoran Lama Utara

(Perda No. 147 Tahun 2009)

SEKSI

PRASARANA & SARANA

Hj. ROSITA

SEKSI PEMERINTAHAN

& TRANTIB

DJAENUDDIN

LURAH H. AGUS SURYADI, S. Sos, MSi

WAKIL LURAH BUDI ACHMADI, S. Sos

SEKRETARIS

SUMINI, SE

SEKSI PEREKONOMIAN

ROMALINA TAMPUBOLON

SEKSI KEBERSIHAN

& LKG. HIDUP

ASDIANA SARI SIREGAR

SEKSI

PELAYANAN

UMUM

ROHATI, SPd

SEKSI KESMAS

MESRAWATI NAIBAHO

Page 38: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

26

Kelurahan Kebayoran Lama Utara telah melaksanakan penyusunan

data kepegawaian sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku.

Adapun data pegawai Kelurahan Kebayoran Lama Utara adalah sebagai

berikut :

Tabel 1

Tabel Pegawai Kelurahan Kebayoran Lama Utara

NO NAMA NIP GOL JABATAN

1 H.AGUS SURYADI, S. Sos. M.Si

196508151987031009 III.c Lurah

2 BUDI ACHMADI. S. Sos 197303311996031002 III.c Wakil Lurah

3 SUMINI. SE 196107021983112001 III.c Sekkel

4 DJAENUDIN 195710161981031007 III.c

Kasi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban

5 ROMALINA TAMPUBOLON, SE

196501241994032005 III.a Kasi Perekonomian

6 ROSITA 196705271987102001 III.b Kasi Prasarana dan Sarana

7 MESRAWATI NAIBAHO. SKM

196606061995032002 III.a Kasi Kesejahteraan Masyarakat

8 ASDIANA SARI SIREGAR 19621117198410209 III.b Kasi Kebersihan dan Lingkungan Hidup

9 ROHATI, S.Pd 196303041984032004 III.c Kasi Pelayanan Umum

10 FRANCISCA LOLA MUSSILLA. A.md

198701252010012020 II.c Staf Pelayanan Umum

11 ANDRIAN KUSUMAWARDANI. A.md

198703162010011010 II.c Staf Perekonomian

12 ISKANDAR IDRIS 196401111986101000 II.c Kasatgas Polisi Pamong Praja

13 ALI MUSTOFA 196306101985111003 III.b Kasi Kependudukan

14 ISMARYATI 195805171984012001 III.d PLKB

15 CICI ESSY KURNIAWATI DJAYASINGA

196802231993022000 III.d PLKB

Page 39: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

27

3. Keadaan Penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan

Jumlah penduduk di Kelurahan Kebayoran Lama Utara sampai

dengan bulan November 2012 adalah sebanyak : 52.202 terdiri dari

Jumlah Laki-laki 27.291 Jiwa dan Jumlah Perempuan 24.911 Jiwa.

Dengan luas wilayah sebesar 178,22 Ha. Maka tingkat kepadatan dan

tingkat pertumbuhan penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara

termasuk tinggi. Hal ini mungkin disebabkan letaknya yang strategis

sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan tempat tinggal

dan mengembangkan usaha.

Mayoritas penduduk di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara

bekerja pada sektor perdagangan dan bangunan selebihnya bekerja

pada sektor jasa. Sedangkan kultur budaya masyarakat Kelurahan

Kebayoran Lama Utara sangat agamis dengan didominasi oleh

penduduk beragama islam.

Didalam pencatatan pendataan penduduk di Kelurahan Kebayoran

Lama Utara berpedoman pada register yang telah ada, pencatatan

dilaksanakan secara kronologis, setiap bulan dilakukan penjumlahan

sebagai bahan laporan bulanan.

Tabel 2

Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Data Bulan Desember 2012

NO UMUR

WNI WNA

JUMLAH LK PR

JUML

AH

L

K PR

JUML

AH

1 0-4 2.091 2.017 4.108 4.108

Page 40: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

28

2 5-9 2.339 2.178 4.517 4.517

3 10-14 2.043 1.924 3.967 3.967

4 15-19 1.829 1.834 3.663 3.663

5 20-24 2.014 1.971 3.985 3.985

6 25-29 2.714 2.468 5.182 5.182

7 30-34 3.113 2.798 5.911 5.911

8 35-39 2.921 2.463 5.384 3 1 4 5.388

9 40-44 2.495 2.066 4.561 2 2 4.563

10 45-49 1.898 1.557 3.455 3.455

11 50-54 1.383 1.322 2.705 1 1 2.706

12 55-59 962 915 1.877 1.877

13 60-64 701 651 1.352 1.352

14 65-69 407 382 789 789

15 70-74 236 197 433 433

16 75

keatas 145 172 317

317

Jumlah 27.291 24.915 52.206 6 1 7 52.213

Sumber : Berdasarkan Data dari Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan.

Baca Tabel : Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa Jumlah penduduk Warga

Negara Indonesia (WNI) menurut jenis kelamin yang paling tertinggi

adalah laki-laki usia 30-34 tahun berjumlah 3.113, sedangkan jumlah

penduduk WNI menurut jenis kelamin yang paling terendah adalah

perempuan usia 75 tahun keatas berjumlah 172, dalam tabel diatas

menunjukan bahwa jenis kelamin pada saat lahir ini perlahan

menurun sedikit sampai pada golongan-golongan umur muda, dan

selanjutnya terus menurun drastis pada golongan-golongan umur tua.

Jumlah penduduk WNI menurut jenis kelamin yang paling tertinggi

adalah laki-laki mengakibatkan migrasi (seseorang yang melakukan

pindah tempat tinggal secara permanen atau relatif permanen untuk

jangka waktu minimal tertentu)untuk mencari lapangan pekerjaan

dan akan mengakibatkan pengangguran. Termasuk juga jumlah

Page 41: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

29

penduduk Warga Negara Asing (WNA) menurut jenis kelamin yang

paling tertinggi adalah laki-laki usia 35-39 tahun berjumlah 3 orang,

dan jumlah penduduk WNA menurut jenis kelamin yang paling

terendah adalah perempuan usia 35-39 tahun berjumlah 1 orang.

Jumlah penduduk di Kelurahan Kebayoran Lama Utara pada bulan

November 2012 sebanyak 52.202 sedangkan jumlah penduduk pada

akhir bulan Desember 2012 sebanyak 52.213 jiwa. Jumlah penduduk

bulan November sampai dengan bulan Desember naik sekitar 10%.

Disini terlihat perubahan jumlah penduduk dikarenakan adanya

pendatang dari dalam maupun dari luar DKI Jakarta dan warga yang

pindah.

Tabel 3

Jumlah Penduduk Tiap RW

NO RW WNI WNA

JUMLAH LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH

1 01 1.881 1.982 3.863 3.863

2 02 1.913 2.061 3.974 3.974

3 03 2.013 2.028 4.041 1 1 4.042

4 05 1.527 1.679 3.206 3 3 3.209

5 06 1.841 1.979 3.820 2 2 3.822

6 07 1.892 2.392 4.284 4.284

7 08 3.984 4.540 8.524 8.524

8 09 4.611 4.729 9.340 9.340

9 010 2.810 3.083 5.893 1 1 5.894

10 011 2.409 2.852 5.261 5.261

JUMLAH 24.881 27.325 52.206 6 1 7 52.213

Sumber : Berdasarkan Data dari Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan.

Baca tabel : Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa Jumlah penduduk seluruh

RW di Kelurahan Kebayoran Lama Utara menurut jenis kelamin

Page 42: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

30

yang paling tertinggi adalah perempuan sebanyak 27.325 jiwa, dan

yang paling terendah adalah laki-laki sebanyak 24.881 jiwa data

untuk penduduk warga Negara Indonesia (WNI). Sedangkan jumlah

terbanyak penduduk yang berjenis kelamin perempuanbertempat di

RW 09 sebanyak 4.729 jiwa, dan jumlah terendah penduduk yang

berjenis kelamin laki-laki bertempat di RW 05 sebanyak 1.527 jiwa.

Untuk data jumlah penduduk Warga Negara Asing (WNA) menurut

jenis kelamin yang tertinggi adalah laki-laki sebanyak 6 orang dan

data jumlah penduduk WNA menurut jenis kelamin yang terendah

adalah perempuan sebanyak 1 orang yang bertempat di RW 03.

Tabel 4

Mobilitas Penduduk Setiap Bulan

NO RW Lahir Datang Mati Pindah Keterangan

LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR

1 01 1 4 4 1 3 5

2 02 4 3 5 1 4 4

3 03 5 5 1 4 3

4 05 4 1 4 7 1 6 7

5 06 4 4 1 3 3

6 07 3 3 1 1 3 4

7 08 3 1 7 2 2 4

8 09 3 4 1 1 4 5

9 010 1 1 4 3 3 3

10 011 5 3 1 3 4

jumlah 12 4 42 40 6 4 35 42

Sumber : Berdasarkan Data dari Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan.

Baca tabel : Data yang diperoleh pada tabel diatas bersumber pada Perda

(Peraturan Daerah) Nomor 1 Tahun 1979 tentang Penyelenggaraan

Pendaftaran Penduduk dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dalam

Page 43: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

31

wilayah DKI Jakarta, lahir, mati dan pindah juga berpedoman pada

Perda tersebut diatas. Adapun data mobilitas penduduk yang

menonjol di Kelurahan Kebayoran Lama Utara pendatang baik dari

luar maupun dari dalam wilayah DKI Jakarta dengan jumlah

pendatang laki-laki sebanyak 42 orang dan pendatang perempuan

sebanyak 40 orang. Akibatnya tingkat kepadatan dan tingkat

pertumbuhan penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan termasuk tinggi.

Sebagai pelaksanaan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 36

Tahun 2001 tentang Peraturan Dasar Rukun Tetangga (RT) dan

Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta, di Kelurahan Kebayoran Lama

Utara telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jumlah Kepala

Keluarga : 11.434 KK.

Adapun jumlah RT / RW yang ada di wilayah Kelurahan

Kebayoran Lama Utara sebagai berikut :

Tabel 5

Jumlah RT / RW Kelurahan Kebayoran Lama Utara

NO RW JUMLAH RUKUN

TETANGGA (RT) KETERANGAN

1 01 8

2 02 6

3 03 8

4 05 10

5 06 9

6 07 8

7 08 16

8 09 16

Page 44: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

32

9 010 12

10 011 14

JUMLAH 107

Sumber : Berdasarkan Data dari Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan.

Baca tabel : Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah RT sebanyak 107

dan jumlah RW sebanyak 10. Jumlah RT di Kelurahan Kebayoran

Lama Utara terbanyak adalah 16 RT yang masing-masing bertempat

di RW 08 dan 09.

Tabel 6

Data Karyawan Usaha Pembuatan Tempe

No Nama

Karyawan

Lamanya

Bekerja

Nama

Pengusaha

Kost /

tinggal

dengan

bos

Jumlah

Keluarga Gaji / bln

1 Maulana 2 Tahun Warsih Kost 3 Rp. 3.000.000

2 Sugi - Nasir Tinggal dg

bos

1 Rp. 1.000.000

3 Sasuri 5 Tahun Ciswanto Tinggal dg

bos

1 Rp. 1.650.000

4 Zaini 20

Tahun

Ciswanto Tinggal dg

bos

3 Rp. 1.650.000

5 M. Yasirlana ½ Tahun Tafsirin Tinggal dg

bos

1 Rp. 1.200.000

6 Priyono 4 Tahun Sodikin Tinggal dg

bos

1 Rp. 1.500.000

7 Bowo 8 Tahun Subadi Tinggal dg

bos

3 Rp. 1.000.000

8 Agus 2 Tahun Subadi Tinggal dg

bos

1 Rp. 2.100.000

9 Feri Fadli 2 Tahun Subadi Tinggal dg

bos

1 Rp. 2.100.000

Sumber : Berdasarkan data dari wawancara terhadap para pengrajin tempe

(lihat lampiran)

Page 45: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

33

Baca tabel : Menurut konsep UMR (upah minimum regional) Jakarta dengan gaji

sebesar Rp. 2.200.000,- /bulan maka gaji karyawan atau pengrajin

tempe ini masih dibawah UMR. Sedangkan bila dibandingkan

menurut konsep gaji karyawan internasional sebesar $20 per hari

atau setara dengan Rp. 6.000.000,- /bulan. Berdasarkan pandangan

UMR gaji para pengrajin tempe belum memenuhi kesejahteraan atau

belum memberdayakan mereka. Namun, demikian pengusaha tempe

sudah memberdayakan tingkat perekonomian para pengrajin tempe

walaupun masih dibawah UMR gajinya.

B. Gambaran Umum Usaha Pembuatan Tempe di RT 16 RW 09

Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan

1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Pembuatan Tempe di RT 16

RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan

Usaha pembuatan tempe merupakan usaha rakyat yang sangat

menjanjikan karena setiap orang pasti menjadikan tempe sebagai lauk

atau makanan sehari-hari, sehingga permintaan akan tempe tidak akan

pernah sepi. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Ibu

Warsih selaku pengusaha tempe beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Prospek perkembangan usaha pembuatan tempe bagus, tidak

bisa putus karena tempe makanan sehari-hari. Tempe makanan

Page 46: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

34

pokok, kalau jualan makanan pokok tiap hari bisa jual. Jadi kan tiap

hari dapat duit’’.22

Usaha pembuatan tempe di Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan tepatnya di Jalan KH. Mas’ud RT 16 RW 09 sudah

lama berjalan dan usaha tersebut dijalankan turun temurun. Seperti

yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Nasir selaku

pengusaha tempe beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Saya tidak pengen mencari pekerja yang lain saya pengennya

nerusin ke anak’’.23

Pada saat sekarang ini ekonomi masyarakat semakin menurun,

akibat dari pada perekonomian tersebut banyak masyarakat yang

memikirkan untuk mengkonsumsi bahan makanan yang relatif murah,

jadi banyak masyarakat yang mengambil alternatif sendiri untuk

beralih dari makanan yang mahal menjadi makanan yang lebih murah

dan memiliki protein yang cukup.

Oleh karena itu untuk menggantikan bahan makanan tersebut, kami

tertarik untuk membuka usaha pembuatan tempe yang dimana, tempe

dapat menggantikan bahan makanan yang mahal yang mempunyai

protein yang sama. Disamping itu tempe dapat diperoleh dengan harga

murah dibandingkan dengan bahan makanan yang mahal misalnya

22

Wawancara pribadi dengan Ibu Warsih, Pengusaha Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 23 Februari 2013), pukul 11.00 WIB. 23

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasir, Pengusaha Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 23 Februari 2013), pukul 12.30 WIB.

Page 47: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

35

ikan, daging, telur, dan lain-lain, yang memiliki kandungan yang

hampir sama dengan tempe.

Selain daripada itu, tempe juga dapat diolah menjadi berbagai jenis

makanan misalnya, tempe goreng, tempe bacem, keripik tempe, dan

sebagai bahan campuran makanan. Pengolahan tempe dapat dilakukan

secara sederhana tanpa harus menggunakan alat-alat canggih seperti

industri lainnya. Didalam pemasarannya, harga tempe stabil dipasaran

jadi, usaha pembuatan tempe tidak takut untuk memasarkannya di

pasar.

Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia.Dan

tempemerupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh

masyarakat. Tempe tidak menggunakan zat kimia jadi tempe hanya

bertahan 2 atau 3 hari saja. Jika tempe dibiarkan akan tercium bau

amoniak yang busuk. Adanya bau ini menunjukkan bahwa tempe

mulai membusuk dan sudah tercemari mikroorganisme lain. Oleh

karena itu konsumen tidak akan takut untuk membeli tempe dipasaran

seperti membeli bahan makanan lain karena dengan mencium tempe

tersebut konsumen akan mengetahui apakah tempe itu bagus atau

tidak.

Page 48: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

36

2. Maksud dan Tujuan Berdirinya Usaha Pembuatan Tempe

Maksud didirikannya usaha pembuatan tempe untuk menjadikan

usaha home industri di bidang usaha pembuatan tempe lebih maju

lagi. Dan menjalankan usaha home industri tempe dengan pengolahan

tradisional dan tanpa bahan pengawet.

Tujuan didirikannya usaha pembuatan tempe ini adalah sebagai

berikut :

a. Untuk memperoleh laba

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak

Tafsirin selaku pengusaha tempe, beliau mengatakan sebagai

berikut :

‘’Ya lumayan keuntungannya, bisanya usaha tempe saya

hanya lulusan SMP’’.24

b. Menciptakan tenaga kerja

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Ibu

Warsih selaku pengusaha tempe, beliau mengatakan sebagai

berikut :

24

Wawancara pribadi dengan Bapak Tafsirin, pengelola usaha pembuatan tempe, (Jakarta

Selatan, 26 Maret 2013), pukul 10.10 WIB.

Page 49: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

37

‘’Yang kerja sama saya tetangga di kampung, saya ajak

kerja disini. Sama-sama orang pekalongan’’.

c. Memperluas usaha home industry

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak

Wan Ali selaku pengusaha tempe, beliau mengatakan sebagai

berikut :

‘’Karena dari kreatif saya, ya saya inginnya usaha tempe.

Jadi gak kemana-mana lagi, terjunnya ke tempe juga’’.25

d. Membuka lapangan pekerjaan

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak

Ciswanto selaku Ketua RT 16 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan, beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Dengan adanya usaha pembuatan tempe masyarakat

yang tadinya nganggur jadi punya pekerjaan yaitu menjadi

pengrajin tempe’’.26

3. Sumber Dana atau Modal Usaha Dalam Mendirikan Usaha

Pembuatan Tempe

25

Wawancara pribadi dengan Bapak Wan Ali, pengusaha pembuatan tempe, (Jakarta

Selatan, 26 Maret 2013), pukul 09.30 WIB. 26

Wawancara pribadi dengan Bapak Ciswanto, Ketua RT 16 Kelurahan Kebayoran Lama

Utara Jakarta Selatan, (Jakarta Selatan, 20 Maret 2013), pukul 12.00 WIB.

Page 50: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

38

Sumber dana yang didapat untuk membuka usaha pembuatan

tempe ini dari PRIMKOPTI Jakarta Selatan adalah koperasi produksi,

dimana koperasi ini memproduksi tempe dan tahu. Beralamat di Jl

Kalibata Tengah No 8-9. Telp./Fax, 021-7992956.Seperti yang

dijelaskan oleh salah satu informan; Ibu Warsih selaku pengusaha

tempe, beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Tadinya suami saya pinjam dikoperasi tahu tempe, minjam

buat beli tanah disini. Waktu itu minjamnya 5 juta pinjam tahun 1989,

terus minjam lagi dikoperasi tapi saya lupa tahun berapa minjamnya

dan jumlah minjamnya. Waktu itu buat beli bahan-bahan’’.

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Nasir

selaku pengusaha tempe, beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Kita ikut koperasi, modalnya dikasih koperasi. Sekarang

sudah gak minjam, pas beli rumah buat buka usaha baru minjam di

koperasi. Jaman dulu sih minjam 5 juta, terus minjam lagi buat

nambahin modal 7.5 juta. Modal awal saya 3 juta’’.

Setelah penulis mewawancarai salah satu informan; Bapak

Tasban selaku pengusaha tempe, beliau mengatakan sebagai berikut :

‘’Waktu saya membuka usaha pembuatan tempe belum ada

koperasi, kalau sekarang sudah ada koperasi. Saya minjam waktu itu 3

juta, sekarang sudah lunas. Bunga pinjaman di koperasi termasuk

Page 51: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

39

ringan, banyak yang mengantri untuk pinjam uang di koperasi, ya

karena dana di koperasi sedikit jadi terbatas’’.

Bapak Wan Ali, Bapak Tafsirin, dan Bapak Sodikin selaku

pengusaha tempe, mereka tidak meminjam dana di koperasi. Sumber

dana atau modal untuk membuka usaha pembuatan tempe dana dari

mereka sendiri, mereka mengatakan sebagai berikut :

Bapak Wan Ali mengatakan sebagai berikut : ’’dana dari saya

sendiri, saya ikut koperasi. Tapi saya gak minjam dari koperasi’’.

Bapak Tafsirin mengatakan sebagai berikut : ‘’dulu saya ikut

kerja , dananya ngumpulin dulu. Modal sendiri, saya masuk koperasi

belum lama. Saya belum ada kartu anggota’’.

Bapak Sodikin mengatakan sebagai berikut : ‘’dana modal

sendiri’’.

Page 52: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

40

BAB IV

ANALISIS PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan

Masyarakat

Berdasarkan latar belakang berdirinya usaha pembuatan tempe di RT

16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan yang telah

dibahas pada bab sebelumnya, bahwa usaha pembuatan tempe ini berdiri

karena merupakan usaha rakyat yang sangat menjanjikan karena setiap

orang pasti menjadikan tempe sebagai lauk atau makanan sehari-hari,

sehingga permintaan akan tempe tidak akan pernah sepi.

Keberadaan usaha pembuatan tempe dalam kehidupan masyarakat

hingga saat ini terbukti masih diperlukan, utamanya dalam rangka

mendorong laju pertumbuhan usaha kecil yang pada umumnya masih

menjadi sandaran hidup masyarakat kecil.

Kreatifitas para pengrajin tempe menjadi unsur penting dalam

melahirkan generasi-generasi pengusaha sukses. Mereka tidak hanya

cukup memiliki kamampuan atau kepintaran secara intelektual, tapi

mereka juga harus memiliki kecerdasan dan daya kreatifitas yang tinggi.

Menciptakan tenaga kerja yang mampu mengolah segala sesuatunya

menjadi satu peluang dan kesempatan yang baik demi kemajuan bangsa.

Dalam rangka memberdayakan masyarakat, salah satunya yaitu

dengan mengembangkan perekonomiannya. Seperti para pengrajin tempe

40

Page 53: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

41

mereka mendapatkan ilmu serta keretampilan dalam pembuatan tempe,

mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengrajin tempe dan

mendapatkan upah atau pendapatan sehingga tingkat perekonomian

mereka menjadi bertambah.

Untuk menekan meningkatnya jumlah pengangguran di ibukota

Jakarta dengan membuka lapangan kerja untuk para pengrajin tempe. Oleh

karenanya, lapangan kerja baru yang memiliki prospek jangka panjang

menjadi kebutuhan tak terhindarkan. Dengan lapangan kerja baru para

pengrajin tempe dapat secara berkelanjutan mengais rezeki.

B. Hasil Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Pengusaha Pembuatan

Tempe Terhadap Masyarakat Sekitar

Bentuk upaya yang dilakukan oleh pengusaha pembuatan tempe

adalah peran pengusaha tempe dalam menganggulangi permasalahan

kemiskinan di RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan. Bentuk upaya yang dilakukan tidak lain untuk membekali para

pekerja atau pengrajin tempe dengan pendidikan dan keahlian hidup yang

nantinya dapat dimanfaatkan ilmu dan keterampilannya dalam rangka

mengembangkan ekonomi para pengrajin tempe dan pembekalan ilmu dan

keterampilan, serta mengentaskan pengangguran bagi para pekerja atau

pengrajin tempe.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada mereka

para pekerja atau pengrajin tempe seperti yang dijelaskan oleh salah satu

Page 54: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

42

informan; Maulana selaku pengrajin tempe, beliau mengatakan sebagai

berikut :

‘’Setelah saya menjadi pengrajin tempe, ya Alhamdulillah

penghasilannya bertambah. Dengan menjadi pengrajin tempe bisa

mandiri nantinya bisa jualin sendiri atau dikembangin sendiri’’.27

Dan dijelaskan juga oleh salah satu informan; Sasuri beliau

mengatakan sebagai berikut :

‘’Saya hanya lulusan SD susah untuk mencari kerja di Jakarta.

Dengan menjadi pengrajin tempe bisa cukupin kehidupan sehari-hari,

saya mendapat upah per hari Rp.55.000,- dengan begitu sebulan saya

mendapat upah Rp. 1.650.000,- itu pun saya tinggal sama bos, jadi

saya tidak mengeluarkan biaya mengontrak rumah, dan saya belum

menikah‘’.28

Dengan adanya usaha pembuatan tempe di JL. KH. Mas’ud RT 16

RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan menjadikan

masyarakat khususnya para pengrajin tempe memiliki keahlian hidup yang

telah dibekali oleh pengusaha pembuatan tempe dalam rangka

mengembangkan ekonomi mereka.

Kegiatan pengelola usaha pembuatan tempe (bertindak sebagai

investor) untuk membuat tempe, membuka peluang bagi berbagai sektor

27

Wawancara pribadi dengan Maulana, Pengrajin pembuatan tempe, (Jakarta Selatan, 23

Februari 2013), pukul 11.00 WIB. 28

Wawancara pribadi dengan Sasuri, Pengrajin pembuatan tempe, (Jakarta Selatan, 20

Maret 2013), pukul 11.30 WIB.

Page 55: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

43

atau pihak lain untuk meningkatkan aktivitasnya. Adanya lapangan kerja

bagi pencari kerja. Dan pengusaha pembuatan tempe mendapat laba.

C. Hambatan Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan

Masyarakat

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan,

usaha pembuatan tempe memiliki peran yang sangat besar dalam usaha

pemerataan kesempatan kerja, kesempatan usaha dan peningkatan

pendapatan. Dalam upayanya dalam pemberdayaan dan pengembangan

masyarakat sekitar.

Dalam setiap membuka usaha tentunya akan selalu dihadapkan

dengan faktor penghambat yang akan mengganggu berjalannya kegiatan.

Hal-hal terkait juga dihadapi oleh pengusaha pembuatan tempe di Rt 16

Rw 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan, yang dalam

proses kegiatannya mengalami dan menemukan faktor penghambat. Oleh

karena itu, untuk mengetahui apa yang menjadi faktor penghambat

pengusaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan masyarakat.

Usaha pembuatan tempe sangat tergantung dari kedelai impor, karena

kedelai impor memiliki penampilan rasa yang lebih unggul, tidak

menghasilkan bau langu atau bau khas yang terdapat pada tempe yang

menggunakan kedelai lokal dan tidak menghasilkan rasa pahit.

Tingginya harga kedelai, menyusul kenaikan bea masuk impor kedelai

sebesar 5 persen. Kenaikan harga kedelai di pasaran memang cukup

menggila dan mencapai 100 persen dari Rp 5,800 per kilogram menjadi

Page 56: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

44

Rp 10.000 per kilogram. Kondisi inilah yang menyulitkan dan terasa

sangat memberatkan bagi para pengrajin tempe.

Seperti yang kita tahu bahwa sudah dua tahun terakhir ini harga

kacang kedelai mengalami kenaikan yang cukup drastis. Akibat dari

naiknya harga kacang kedelai para pengusaha pembuatan tempe

mengalami pendapatan yang menurun dan lebih banyak pengeluarannya.

Akibat dari harga bahan baku tempe melonjak sehingga produsen dan

pedagang merugi.pedagang dan produsen tempe di Jakarta mogok

berjualan sehingga stok tahu dan tempe di beberapa pasar nyaris kosong.

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Tasban beliau

mengatakan sebagai berikut :

‘’kendala di bahan baku, pemerintah tidak menyediakan kacang

kedelai, semuanya impor. Seharusnya di Jakarta harus ada kacang

kedelai, karena Jakarta adalah pasar yang paling luas. Kalau dahulu

masih ada kedelai lokal, sekarang sama sekali tidak ada kedelai lokal.

Hanya menggantungkan dari Negara lain (Amerika). Dan sekarang

Menteri kita hanya menggantungkan dari Negara lain. Sekarang ini

yang kami harapkan dari pemerintah supaya bisa menyediakan

kacang kedelai di negeri kita ini.semua tukang tempe di sini ikut

demo, saya kordinatornya. Waktu itu demo 2 kali. Setiap wilayah ada

Page 57: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

45

kordinator masing-masing, kebetulan saya kordinator wilayah

kebayoran lama’’.29

Seperti juga dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Nasir beliau

mengatakan sebagai berikut:

‘’Kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe kacang

kedelainya mahal, saya mau untung jadi tidak untung. Saya sudah dua

kali demo, kadang harganya sampai Rp.800.000,- / kwintal normalnya

Rp. 650.000,-‘’.

Seperti juga dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Wan Ali

beliau mengatakan sebagai berikut:

‘’ saran kepada pemerintah,kalau masalah kacang kedelai jangan

sampai dinaikkan lagi harganya, saya dapat keuntungan sudah

menipis masalahnya. Pemerintah harus tahu inspirasi orang kecil,

yang penting harganya bisa turun lagi, jadi di stabilkan saja’’.

Usaha pembutan tempe yang berada di RT 16 RW 09 Kelurahan

Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan dikelola dalam bentuk usaha

rumah tangga, sehingga perkembangannya selalu dihadapkan dengan

permasalahan ketersediaan dan kualitas faktor produksi. Alat produksi

yang digunakan masih tradisional dengan menggunakan kayu bakar untuk

merebus kacang kedelai. Pemerintah tidak menyediakan sarana dan

prasarana penunjang untuk usaha pembuatan tempe seperti alat teknologi

29

Wawancara pribadi dengan Bapak Tasban, Pengusaha pembuatan tempe, (Jakarta

Selatan, 23 Februari 2013), pukul 13.00 WIB.

Page 58: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

46

yang dapat digunakan untuk proses produksi pembuatan tempe agar lebih

cepat dan hygienis.

Maka kemudian, fasilitas yang cukup memadai untuk kelangsungan

terlaksananya tujuan usaha pembuatan tempe (sebagai langkah

meminimalisir hambatan-hambatan).

Dan pemerintah tidak menyediakan lokasi usaha yang cocok untuk

usaha pembuatan tempe agar daerah Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan tepatnya di JL. KH. Mas’ud RT 16 RW 09 tidak kumuh

dan kotor.

Seperti juga dijelaskan oleh salah satu informan; Bapak Sodikin beliau

mengatakan sebagai berikut:

‘’pemerintah harus menurunkan harga kedelai dan menyediakan

tempat industry tempe yang layak, biar lingkungan tidak menjadi kumuh’’.

Adanya faktor penghambat tersebut dijadikan pelajaran yang berharga

dan contoh untuk mencoba berupaya keluar dari hambatan tersebut

walaupun memang tidak mudah.

Page 59: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, studi dokumen dalam

menjawab perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

yaitu ‘’Bagaimana peran pengusaha pembuatan tempe dalam

pemberdayaan masyarakat, bagaimana hasil pemberdayaan yang dilakukan

oleh pengusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan

bagaimana hambatan pengusaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan

masyarakat’’ Dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pengusaha pembuatan tempe telah menjalankan perannya dengan baik.

Peran yang dijalankan oleh pengusaha pembuatan tempe dalam

pemberdayaan masyarakat khususnya para pengrajin tempe dengan

memberikan ilmu serta keterampilan dalam pembuatan tempe dan

memberikan pekerjaan kepada warga yang membutuhkan ini

diharapkan terciptanya masyarakat yang hidup di bawah garis

kemiskinan mampu bangkit dan berubah, dari masyarakat yang kurang

berdaya menjadi lebih berdaya.

b. Faktor penghambat pengusaha pembuatan tempe dalam menjalankan

perannya adalah harga kacang kedelai yang mahal serta sarana dan

prasarana alat produksi yang masih tradisional dan lokasi usaha

pembuatan tempe yang kumuh.

Page 60: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

48

c. Usaha pembuatan tempe sangat memberikan manfaat yang besar bagi

masyarakat khususnya para pekerja atau pengrajin tempe, sehingga

masyarakat merasakan manfaatnya dalam pengembangan ilmu maupun

pengembangan perekonomian atau meningkatkan pemenuhan

kesejahteraan. Serta upaya pengusaha pembuatan tempe dalam

memberantas kemiskinan sudah tercapai.

B. Saran

Dari berbagai informasi yang penulis dapatkan dari penelitian yang

dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi catatan bagi

penulis dimana hal tersebut menjadi dasar penulis untuk memberikan

masukan dan usulan untuk memajukan usaha pembuatan tempe di JL.

KH. Mas’ud RT 16 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta

Selatan, yaitu:

1. Hendaknya pengusaha pembuatan tempe agar memperbanyak jaringan

pemasaran dan kerjasama dengan berbagai pihak. Dengan begitu usaha

yang telah dirintis semakin maju dan berkembang.

2. Usaha pembuatan tempe yang berada di Kelurahan Kebayoran Lama

Utara agar dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi usaha yang

berskala besar.

3. Menjaga kebersihan lingkungan harus di perhatikan jangan membuang

sampah atau limbah tempe sembarangan agar tidak menimbulkan

banjir dan penyakit.

Page 61: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

49

4. Seharusnya pemerintah menyediakan sarana dan prasarana penunjang

untuk usaha pembuatan tempe seperti alat teknologi yang dapat

digunakan untuk proses produksi pembuatan tempe agar lebih cepat

dan hygienis. Dan menyediakan lokasi usaha yang cocok utuk usaha

pembuatan tempe agar daerah Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan tepatnya di JL. KH. Mas’ud RT 16 RW 09 tidak

kumuh dan kotor.

5. Masalah kacang kedelai impor yang harganya mahal sangat

mengganggu para pengusaha pembuatan tempe dalam memproduksi

kacang kedelai tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus menyusun

rencana atau strategi bagaimana caranya agar kacang kedelai tidak

impor lagi ke Negara lain.

Page 62: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

50

DAFTAR PUSTAKA

1. Daftar Buku

Adi Isbandi Rukminto, Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial,

Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI, (2002).

Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan (Perubahan Sosial Melalui

Pembelajaran Vocational Skill Pada Keluarga Nelayan), Bandung:

Alfabeta, (2007).

Aziz. Moh. Ali, Rr. Suhartini, dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat

Paradigma Aksi Metodologi, Yogyakarta, Pustaka Pesantren, (2005).

Berry David, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, (1995).

Bungin, Burhan. Metodologi Penenlitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana,(2005).

Edisi Pertama. Cet Ke-4.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: UIN Press, (2006). Cet 1.

Machendrawaty, Nanih. Dan Safei Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat

Islam dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.2001. Cet – 1.

Moleong, J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya,(2011). Cet ke-29.

PROGRES Media Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan (TNP2K). Jakarta: Edisi Maret-Mei-Desember,(2011).

Sobari Mahmud, Kebudayaan Rakyat; Dimensi Politik dan Agama, Yogyakarta:

Benteng Budaya, (1996).

Soeharto, Edi, dkk. Jurnal Pengembangan Masyarakat(COMDEV). Jakarta:

BEM-J PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid,(2005). Edisi

I.

Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, (2011).

Suhartini. Rr,. A. Halim, dkk, Model-model Pemberdayaan Masyarakat,

Yogyakarta, Pustaka Pesantren, (2005).

Page 63: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

51

Sumodiningrat, Gunawan. Pemberdayaan Sosial Kajian Ringkas Tentang

Pembangunan Manusia Indonesia. Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara,(2007).

Suyanto Bagong & Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan, Jakarta: Kencana, (2007).

2. Daftar Informan

Wawancara Pribadi dengan Ibu Warsih, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 23 Februari 2013), Pukul 11.00 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Mas Maulana, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 23 Februari 2013), Pukul 11.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nasir, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 23 Februari 2013), Pukul 12.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Mas Sugi, Pengrajin Pembuatan Tempe. (Jakarta

Selatan, 23 Februari 2013), Pukul 13.00 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Tasban, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 20 Maret 2013), Pukul 12.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ciswanto, Ketua RT 16 Kelurahan Kebayoran

Lama Utara, (Jakarta Selatan, 20 Maret 2013), Pukul 12.00 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Mas Sasuri, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 20 Maret 2013), Pukul 11.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Zaini, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 20 Maret 2013), Pukul 11.00 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Mas M. Yasirlana, Pengrajin Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 26 Maret 2013), Pukul 10.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Mas Priyono, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 26 Maret 2013), Pukul 11.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Wan Ali, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 26 Maret 2013), Pukul 09.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Tafsirin, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 26 Maret 2013), Pukul 10.10 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Sodikin, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 26 Maret 2013), Pukul 12.00 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Subadi, Pengelola Usaha Pembuatan Tempe,

(Jakarta Selatan, 20 Juli 2013), Pukul 12.30 WIB.

Page 64: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

52

Wawancara pribadi dengan Mas Bowo,Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 20 Juli 2013), Pukul 12.10 WIB.

Wawancara pribadi dengan Agus, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta Selatan,

20 Juli 2013), Pukul 12.00 WIB.

Wawancara pribadi dengan Feri Fadli, Pengrajin Pembuatan Tempe, (Jakarta

Selatan, 20 Juli 2013), Pukul 13.00 WIB.

Page 65: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

53

Page 66: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

54

LAMPIRAN

GAMBAR LOKASI PENELITIAN (USAHA PEMBUATAN TEMPE)

DI RT 16 RW 09 KELURAHAN KEBAYORAN LAMA UTARA JAKARTA SELATAN

Bahan produksi untuk pembuatan tempe adalah kacang

kedelai yang didapat dari koperasi PRIKOMTI Jakarta

Selatan, cara kerja untuk membuat tempe yaitu cucilah

ember/drum hingga bersih kemudian keringkan.

Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan

lain yang tercampur kemudian cuci hingga

bersih. Para pengrajin tempe sedang mencuci

kacang kedelai.

Rendam kacang kedelai yang telah bersih

selama ½ jam.

Page 67: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

55

Setelah direndam kemudian kacang

kedelai dimasak ½ jam didalam wajan

dengan menggunakan kayu bakar.

Masukkan kacang kedelai yang telah dimasak ke

dalam mesin penggilingan tempe.

Rendam kacang kedelai yang telah

digiling selama 1 malam dengan air

bersih.

Page 68: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

56

Setelah 1 malam direndam kemudian

cuci/bilas dengan menggunakan air bersih.

Selanjutnya masak kembali kacang kedelai

tersebut selama ½ jam atau sampai terasa

empuk.

Setelah biji kedelai terasa empuk, letakkan

biji-biji tersebut pada terpal yang telah

dibersihkan, kemudian kipas sambil diaduk-

aduk hingga biji-biji tersebut dingin.

Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan

sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk

supaya merata

Siapkan kantong plastik untuk pembungkus.

Kantong plastik yang digunakan sebagai

pembungkus berilah lubang kecil pada

kantong tersebut dengan menggunakan jarum.

Masukkan kedelai yang telah diberi ragi

kedalam pembungkusnya atur ketebalannya

sesuai selera.

Page 69: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

57

Setelah dibungkus dan dibentuk kemudian

disusun rapi di Ragen. Bapak Wan Ali

sedang meratakan tempe.

Selanjutnya tempe dijemur selama 1

malam. Besok harinya tempe siap untuk

dipasarkan.

Selanjutnya tempe dijual di pasar

kebayoran lama. Bapak Tafsirin sedang

berjualan tempe, tempe yang dijual dengan

berbagai macam ukuran. Tempe yang

ukuran besar seharga Rp.5.000,- yang

sedang Rp. 4.000,- dan yang kecil

Rp.3.000,-. Bapak Tafsirin berjualan tempe

pada sore hari pukul 16.00 wib sampai

dengan malam hari pukul 22.00 wib.

Page 70: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

58

Bapak Tafsirin sedang melayani para

pelanggan.

Peneliti sedang mewawancarai

responden yaitu Bapak Wan Ali.

Peneliti sedang mewawancarai responden

yaitu Bapak Tafsirin.

Page 71: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

59

Page 72: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

60

Page 73: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

61

Page 74: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

62

Page 75: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

63

Page 76: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

64

Page 77: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

65

Page 78: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

66

Page 79: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

67

Page 80: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

68

Page 81: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

69

Page 82: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

70

PEDOMAN WAWANCARA

Pengusaha tempe

1. Lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

2. Alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

3. Maksud dan tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

4. Sumber dana atau modal usaha pembuatan tempe ?

5. Kendala-kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe ?

6. Kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

7. Memasarkan tempe ini ?

8. Jumlah pekerja ?

9. Kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

10. Mengurus perijinan ke instansi terkait ?

11. Dampak positif membuka usaha pembuatan tempe ?

12. Peningkatan modal usaha pembuatan tempe ?

13. Bahan-bahan pembuatan tempe ?

14. Modal awal usaha pembuatan tempe ?

15. Harga tempe yang dijual ?

16. Penghasilan setiap bulan ?

17. Prospek perkembangan usaha pembuatan tempe ?

18. Saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

Page 83: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

71

Pengrajin tempe

1. Lamanya menjadi pengrajin tempe ?

2. Terbantukah adanya usaha pembuatan tempe ?

3. Alasan menjadi pengrajin tempe ?

4. Upah setiap hari/bulan ?

5. Cara memasarkan tempe ?

6. Cara menjaga kualitas tempe ?

7. Kendala pembuatan tempe ?

8. Sudah berkeluarga ?

9. Punya anak berapa ?

10. Umur anak berapa tahun ?

11. Rumah Sendiri/mengontrak ?

Page 84: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

72

Wawancara Kepada Pengusaha Tempe

No Verbatim/direct data Inference Personal journal

1.

Nama : Warsih

Penelitian tanggal : 23 Feb 2013

Pukul : 11.00 WIB

Usia : 45 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sudah dari tahun 1981, sekitar 32 tahun.

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : kita nyari duit ke Jakarta, membuka usaha pembutan tempe

Berdasarkan

pengamatan di daerah

Kebayoran Lama Utara

Jak-Sel tepatnya di Jl.

KH. Mas’ud RT 16

RW 09 masyarakatnya

sebagian besar

membuka usaha

pembuatan tempe. Dan

kebanyakan

masyarakat yang

membuka usaha

pembuatan tempe

adalah orang jawa

yaitu orang pekalongan

yang merantau ke

Ternyata salah satu alasan

masyarakat di daerah Kebayoran

Lama Utara membuka usaha

pembuatan tempe karena untung

yang didapat dari jualan tempe

besar setelah dihitung dengan

teori perhitungan nilai tambah

mereka mendapatkan

keuntungan ± Rp.17.000.000,-

/bulan dan modal awal untuk

membuka usaha pembuatan

tempe tidak memerlukan biaya

yang besar ± Rp.3.000.000.-

sampai dengan Rp.5.000.000,-

menurut mereka dengan modal

segitu sudah bisa beli tanah, alat

Page 85: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

73

kayaknya enak gitu. Tukang tempe di Jakarta duitnya banyak, dahulu

yang membuka usaha pembuatan tempe adalah suami saya Pak

Rohani. Suami saya sudah meninggal saya yang menggantikan.

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J: ya, saya buat tempenya yang bagus agar laku dipasaran. Cara buat

tempe yang bagus kacang kedelainya tiap pagi dibersihin kotorannya,

setelah itu direndam kedelainya, terus direbus sampai matang, kalau

sudah matang diangkat terus direndam lagi semalaman.

T : kenapa tidak usaha yang lain ?

J : saya kan tidak sekolah tinggi, saya dari kampung, orang yang ga

punya. Buat makan saja susah. Saya ke Jakarta merantau coba-coba

ikut tukang tempe tadinya. Setelah itu saya buka usaha pembuatan

tempe sendiri. Kita kan bisanya dagang.

T : cara buat tempe ?

J : tidak mudah, kemaren saja saya rusak tempenya sampai 10 hari

waktu itu tempenya bau. Tapi sekarang Alhamdulillah tidak bau lagi,

kemaren kacang kedelainya dari kampung didapatnya. Nyuci

kedelainya harus teliti bangat, harus bersih. Dan airnya pun harus

banyak. Membutuhkan tenaga juga.

Jakarta. produksi, dan bahan-bahan untuk

membuat tempe karena waktu

dahulu harga masih murah.

Lokasi usaha pembuatan tempe

dekat dengan Pasar Kebayoran

Lama lebih mudah untuk

menjual tempe. Dan alasan

mereka membuka usaha

pembuatan tempe di daerah

tersebut karena ada kali untuk

membuang limbah tempe.

Page 86: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

74

T : maksud dan tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : tempe kan makanan sehari-hari, tempe makanan pokok. Kalau

jualan makanan pokok tiap hari bisa jual, jadi kan tiap hari dapat duit.

T : sumber dana / modal usaha pembuatan tempe ?

J : uang sendiri. Tadinya suami saya pinjam di koperasi tahu tempe

koperasinya adanya di mampang jaksel, minjam buat beli tanah

disini. Waktu itu minjamnya 5 juta pinjam tahun 1989. Terus minjam

lagi di koperasi tapi saya lupa tahun berapa minjamnya & jumlah

minjamnya. Waktu itu buat beli bahan-bahan.

T : memasarkan tempe ini ?

J : di bawa ke pasar impres pasar batu bata putih bayoran. Punya

lapak di sana, yang beli langganan saya tukang sayur, tukang warteg.

Saya mulai jualan dari jam 3 pagi.

T : jumlah pekerja ?

J : ada 2 orang, sekalian dagang di pasar. Anak saya juga ikut jualin.

T : kendala-kendala yang temui dalam usaha pembuatan tempe ?

J :kacang kedelainya mahal, untung sedikit. Dulu kacangnya tidak

Page 87: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

75

mahal. Sekarang 1 kwintal 20 kg harganya Rp. 936.000,- paling

untung yang di dapat Rp. 1.250.000,- belum buat beli daun, plastik,

ragi tempe, kere (kayu buat nyusun tempe).

T : kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

J : tidak ada kerja sama sendiri saja, usaha ini kan rumahan.

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

J : tidak ijin, kita nyari tempat di pinggir kali. Karena tempe bau

limbahnya, kalau tempatnya tidak di pinggir kali tidak boleh.

T : tetangga ada yang menjadi pengrajin tempe ?

J : tidak ada, tetangga disini orang brebes. Kerjanya jadi tukang

minta-minta pengemis, yang kerja sama saya tetangga di kampung

saya ajak kerja di sini. Sama-sama orang pekalongan.

T : peningkatan modal usaha pembuatan tempe ?

J : peningkatan modal turun naik, kemarin naik Rp. 70.000,- / hari, ya

kadang turun pendapatannya atau kurang laku tempenya. Kalau

tanggal muda masyarakat pada makan ayam / daging. Kalau sudah

tanggal tua baru buat tempenya agak di banyakin. Kalau tanggal

Page 88: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

76

muda agak di kurangin buat tempenya. Namanya orang dagang ada

turun naik tidak tentu.

T : bahan – bahan pembuatan tempe ?

J : daun, plastik, kayu kere, drum, ragi tempe. Kalau tidak pakai ragi

tempe, tidak jadi tempenya. Tiga hari baru jadi tempenya.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : kedelainya biar murah, jangan mahal terus. Kita mau makan apa

kalau kedelainya mahal. Kalau kedelai lokal kecil-kecil, kalau impor

besar-besar. Kedelai lokal tidak cukup terbatas. Hanya bisa buat

kecap. Dan kedelai lokal bau layu ada acinya.

T : penghasilan setiap hari/bulan ?

J : tiap hari min Rp. 50.000,-

T : harga tempe yang dijual ?

J : ada yang Rp. 5.000,- dan ada yang Rp. 4.000,-

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe ?

J : bagus, tidak bisa putus. Karena tempe makanan sehari-hari.

Page 89: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

77

2.

Nama : Nasir

Penelitian tanggal : 23 Feb 2013

Pukul : 12.30 WIB

Usia : 52 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : dari tahun 1982, berarti sudah 31 tahun. Dahulunya saya jadi

pekerja sudah pintar buat sendiri, jual sendiri

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : ya, itu kan untungnya kita bisa tiap hari, bisa tiap hari pegang

untung . kalau kerja kan hasilnya ga tentu, kalau dagang hasilnya

tentu. Sehari dapat

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

Page 90: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

78

J : ya, produksinya selalu dibagusin. Biar murni, jadi yang beli lancar,

yang dagang juga lancar

T : kenapa tidak usaha yang lain ?

J : kalau pegang kerjaan yang lain, belum tentu jadi karena bukan

kelasnya

T : cara membuat tempe ?

J : mudahan buat tempe ketimbang tahu. Kalau tahu susahnya

kadang-kadang asam rasanya. Kadang-kadang hancur kalau tahu.

Kalau tempe kalau sudah tahu caranya buatnya gampang

T : maksud dan tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : buat nyari nafkah, saya punya anak 4

T : sumber dana / modal usaha pembuatan tempe ?

J : kita ikut koperasi, modalnya dikasih koperasi. Sekarang sudah ga

minjam, pas beli rumah buat buka usaha, baru minjam di koperasi.

Jaman dulu sih minjam 5 juta. Terus minjam lagi buat nambahin

modal 7.5 juta. Modal awal saya 3 juta

T : memasarkan tempe ini ?

Page 91: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

79

J : saya jualin ke tangerang di cipondoh. Kalau di pasar kebayoran

lama ada yang jualin anak buah dagangnya malam

T : jumlah pekerja ?

J : ada 2 orang (anak dan istri), ada menantu juga bantuin

T : kenapa tidak mencari pekerja yang lain saja ?

J : saya pengennya nerusin ke anak.

T : kendala-kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kacangnya mahal, saya mau untung jadi ga untung. Saya sudah 2

kali demo. Kadang harganya sampai 800 ribu / kwintal. Normalnya

650 ribu

T : beli kacang kedelainya ?

J : beli di koperasi. Karena kedelai impor, kalau beli kedelai lokal,

kedelainya jelek. Masih ijo aja sudah di cabut. Kalau pakai kedelai

lokal bukannya untung bangkrut iya

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

J : ga ada ijinnya, inikan usaha rumahan.

Page 92: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

80

T : peningkatan modal usaha pembuatan tempe ?

J : kalau kita jual ke pasar bayoran jual ke tukang sayur 60 ribu – 70

ribu, kalau ada orang baru yang beli bisa 100 ribu naiknya cepat

T : bahan – bahan pembuatan tempe ?

J : kacang kedelai, kere (papan), drum, harga 1 drum sekarang sudah

1.4 juta kalau dulu harga drumnya murah. Plastik yang besar beli di

koperasi. Jadi bahan-bahannya sudah tersedia di koperasi. Kalau

misalkan bocor drumnya, tinggal nelpon ke koperasi. Terus dianterin

yang penggantinya

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : harga kedelainya di murahin

T : penghasilan setiap hari/bulan ?

J : tiap hari 200 ribu, untungnya besar. Makanya saya ga mau pindah

dagang yang lain

T : harga tempe yang dijual?

J : yang gede 6 ribu, yang sedang 4 ribu, yang kecil 2 ribu.

Page 93: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

81

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe?

J : ya, bagus banget. Dari untungnya aja sudah ketahuan, buat jamin

keluarga untuk makan setiap hari

3.

Pengusaha Tempe

Nama : Tasban

Penelitian tanggal : 20 Maret 2013

Pukul : 12.30 WIB

Usia : 51 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : saya dari tahun 1974, ya sudah 39 tahun.

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

Page 94: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

82

J : karena bapak ga bisa bekerja yang lain, saya ga sekolah.

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J : untuk bisa mensiasati saja, bagaimana usaha ini bisa berjalan dan

pembeli mau membeli. Ya adalah pola pikir untuk itu.

T : tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : untuk menunjang ekonomi keluarga.

T : sumber dana / modal usaha pembuatan tempe ?

J : awalnya kami pekerja menjadi kuli pembuatan tempe, modal awal

saya nabung dari hasil kuli. Terus saya membuka usaha pembuatan

tempe karena saya sudah punya pengalaman sebelumnya. Waktu saya

buka usaha pembuatan tempe belum ada koperasi. Kalau sekarang

sudah ada koperasi, saya minjam waktu itu 3 juta sekarang sudah

lunas.

T : bunga pinjaman di koperasi?

J : malahan di koperasi termasuk ringan, banyak yang mengantri

untuk pinjam uang di koperasi. Ya karena dana di koperasi sedikit

jadi terbatas.

Page 95: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

83

T : modal awal membuka usaha pembuatan tempe ?

J : modal awal dahulu saya sudah lupa, waktu buka usaha tempe dulu,

kacang kedelainya harganya masih Rp. 150,- /kg sekarang sudah Rp.

7.800,- /kg modal awal dahulu di bawah Rp.100.000,-

T : memasarkan tempe ini ?

J : di pasar kebayoran lama, dan di ulujami, Alhamdulillah pelanggan

saya sudah banyak. Tukang sayur, tukang warteg, bahkan saya punya

langganan setiap minggu, tempe saya di bawa ke jawa timur. Bahkan

tempe saya pernah di bawa ke Kalimantan. Kata pelanggan, tempe

saya beda rasanya.

T : jumlah pekerja?

J : 1 orang dan sama anak saya, istri saya juga bantuin.

T : kendala-kendala yang temui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kendala di bahan baku. Pemerintah tidak menyediakan kacang

kedelai semuanya impor. Kalau yang saya dengar dari menteri

koperasi, katanya 30% ada kacang kedelai di Indonesia. Tapi

kenyataannya ga ada. Seharusnya di Jakarta mesti ada kacang kedelai,

Page 96: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

84

karena Jakarta pasar yang paling luas. Di Jakarta nyari kacang kedelai

1 kg pun juga ga ada. Kembali lagi ke pemerintahnya. Kalau

pemerintahnya mau menyediakan atau istilahnya menswambadakan

di negeri ini. Kalau dulu masih ada kedelai lokal. Sekarang sama

sekali ga ada kedelai lokal. Hanya menggantungkan dari Negara lain.

Dan sekarang menteri kita hanya menggantungkan dari luar negeri.

Apa ga bobrok negeri ini. Sekarang ini yang kami harapkan dari

pemerintah, makannya saya berkali-kali menyusun demo untuk

saudara-saudara kita yang ada di Indonesia ini. Demo waktu itu saya

tidak menuntut bahwa harga kacang kedelai itu supaya murah. Yang

saya tuntut waktu demo kemarin adalah untuk pemerintah supaya

bisa menyediakan kacang kedelai di negeri kita ini. Letak bagaimana

caranya itu pemerintah harus bisa. Itu akibat dari pada salah

pengelolaan, ya kembali lagi kepada pemerintah. Harapan kami

kedepan pemimpin jangan seperti ini. Apalagi menterinya itu,

pemilihan menteri seolah-olah seperti mau dagang sapi tawar-

menawar. Menteri itu pekerjaannya ga becus.

T : tukang tempe di daerah ini ikut demo ?

J : ya semua tukang tempe di sini di ajak semua, saya kordinatornya.

Waktu itu demo 2 kali. Setiap wilayah ada kordinator masing-masing,

kebetulan saya kordinator wilayah kebayoran lama.

Page 97: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

85

T : apa perbedaannya kacang kedelai lokal sama impor ?

J : ya rasanya beda, sebetulnya untuk kualitas memang bagusan yang

impor. Lebih bagus kita produksi sendiri. Walau bagaimanapun

kacang kedelai lokal harus kita lestarikan. Dan lagi kalau kedelai

lokal itu ada, otomatis para petani akan untung. Sekarang kedelai

Amerika harganya Rp. 7.800,- per Kg, terus kedelai lokal misalkan

Rp. 9.000,- per Kg. saya lebih baik beli kedelai lokal karena petani

bangsa kita ini yang bekerja bisa menghasilkan uang. Walaupun

harganya mahal saya masih bisa beli. Yang kami minta supaya

seluruh bangsa kita ini bekerja dengan baik. Masalah harga ga jadi

patokan. Yang paling penting bangsa kita ini berikanlah ruang kerja.

Terutama karena di negeri ini paling banyak pertanian. Maka

berikanlah para petani ruang kerja yang lebih baik.

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

J : ga ada ijinnya, bagaimana mau ijin ke instansi. Sekarang

keuntungan kita aja minim sekali. Kalau kita orang kecil mengajukan

ijin dan sebagainya, itu semakin di gencet. Bagi orang-orang yang

tingkatnya tinggi minta bayarannya besar. Di gencet untuk keperluan

Negara gitu.

Page 98: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

86

T : peningkatan modal dalam usaha pembuatan tempe ?

J : tergantung dari bahan baku, saya kan jualan ada di 2 tempat. Yang

satu di ulujami dan yang satu lagi di kebayoran. Paling setiap bulan

sekitar 5 juta-an penghasilan kotor itu, belum bayar yang lain-lain.

Bayar upah karyawan setiap bulan 1,8 juta.

T : bahan – bahan pembuatan tempe ?

J : kacang kedelai, dan ragi.

T : harga tempe yang dijual ?

J : saya jual yang gede 4 ribu.

T : harga kacang kedelai mahal, strategi mengelola usaha pembuatan

tempe?

J : misalkan per setengah kilo awalnya 3 ribu, sekarang kita jual 4

ribu. Itu pun juga kita hitung-hitungannya, misalkan kacang kedelai

harga 8 ribu per kilo, ukurannya misalkan yang 4 ribu 5 ons. Per 1

ons itu 800 rupiah, 1 kilo 8 ribu berarti 1 ons 800 rupiah. Sekarang

harga per kilo kacangnya harganya naik. Ya per onsnya dikurangin

lagi.

Page 99: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

87

T : kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

J : ga ada, sendiri aja perorangan.

T : dampak positif membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sebetulnya, dengan adanya ekonomi yang sekarang ini terombang-

ambing. Ya cukup meringankan bagi rakyat. Sekarang kita mau

makan harus belanja yang mahal-mahal. Yang paling murah kan

hanya tempe. Ayam mahal, telur mahal, daging mahal, ikan juga

mahal. Karena tempe itu memang dari dulu murah harganya. Saya ga

berani mengambil untung besar, mengingat yang menguntungkan

adalah rakyat kecil.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : pemerintah supaya bisa menyediakan kacang kedelai.

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe?

J : selama pemerintah itu tidak menyediakan bahan baku kacang

kedelai, itu akan menjadi lebih buruk. Karena apa, kalau kita

menggantungkan dari pada orang lain kita ga punya sendiri. Yang

jelas akan terombang-ambing. Dengan akhirnya kita mengambil

Page 100: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

88

kedelai dari pabrik orang lain.

4.

Pengusaha Tempe

Nama Responden : Wan Ali

Usia : 38 Tahun

Pukul : 09.30 WIB

Tanggal Penelitian : 26 Maret 2013

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sekitar 10 Tahunan, pertama saya kuli tempe, belajar buat tempe,

terus saya ingin usaha sendiri, namanya orang ingin mandiri.

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : karena dari kreatif saya, ya saya inginnya usaha tempe, jadi ga

kemana-kemana lagi, terjunnya ke tempe juga.

T : tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

Page 101: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

89

J : tujuan saya ingin mandiri, kalau tempe kan makanan pokok, jadi

dari musim hujan sampai musim kemarau usaha tempe tetap maju,

bisa dibutuhkan setiap hari.

T : sumber dana atau modal usaha pembuatan tempe ?

J : dana dari saya sendiri, saya ikut koperasi, tapi saya ga minjam dari

koperasi.

T : kendala-kendala yang temui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kendalanya ga ada, cuma capek doang, capeknya dalam

pembuatannya, kadang-kadang kurang tidur.

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J : menjaga konsumen, dari rasa tempenya harus dijaga dan

diperhatikan, rasanya jangan sampai asam, menjaga diri kita sendiri

tenaga harus full.

T : memasarkan tempe ini ?

J : di pasar kebayoran lama, kita tinggal mangkal aja, jualan mulai

jam 01.00 WIB malam jualannya sampai habis, kalau ga habis saya

borongin dengan harga murah, masalah untung belakangan, yang

Page 102: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

90

penting habis, tempe yang buat besok sudah ada, yang sekarang

tempenya harus habis terjual.

T : jumlah pekerja ?

J : saya sendiri, tadinya istri saya bantuin, sekarang istri saya lagi

pulang kampung.

T : kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

J : ga ada kerjasama, hanya pikiran aku sendiri.

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

J : ga ada perijinan.

T : dampak positif membuka usaha pembuatan tempe ?

J : Alhamdulillah lancar.

T : peningkatan modal dalam usaha pembuatan tempe ?

J : ada peningkatan Alhamdulillah.

T : bahan-bahan pembuatan tempe ?

J : kacang kedelai, ragi, plastik, daun. Kacang kedelai beli dikoperasi,

Page 103: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

91

pagi-pagi sudah diantar kesini, kalau ragi beli di pasar ½ kg harganya

Rp. 11.000,- dipakai dalam waktu 3 hari.

T : modal awal usaha pembuatan tempe ?

J : modal awal dulunya Rp. 90.000,- dulu kacang kedelai belum naik

harganya, sekarang kacang kedelai Rp. 7.400,- /kg.

T : kacang kedelai sekarang harganya naik, strategi dalam mengelola

usaha pembuatan tempe ?

J : namanya usaha kita kurangin kemasannya atau isinya, jadi harus

dipertimbangkan, supaya hasilnya bisa muter. Yang penting kita

harus menjaga rasanya dan kualitas tempenya.

T : harga tempe yang dijual ?

J : ada yang Rp.5.000,- ada yang Rp.3.000,- dan ada juga yang

Rp.2.000,-

T : penghasilan setiap bulan ?

J : kalau per bulan Rp.2.000.000,- ada.

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe ?

Page 104: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

92

J : lancar aja mudah-mudahan begitu.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : kalau masalah kacang kedelai jangan sampai dinaikkan lagi

harganya, saya dapat keuntungan sudah menipis masalahnya.

Pemerintah harus tahu inspirasi orang kecil, yang penting harganya

bisa turun lagi, jadi di stabilkan saja.

5.

Pengusaha Tempe

Nama Responden : Tafsirin

Usia : 28 Tahun

Pukul : 10.10 WIB

Tanggal Penelitian : 26 Maret 2013

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sekitar 10 tahunan, dulunya saya jadi kuli tempe.

Page 105: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

93

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : ya lumayan keuntungannya, bisanya usaha tempe saya hanya

lulusan SMP.

T : tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : pengen maju.

T : sumber dana atau modal usaha pembuatan tempe ?

J : dulu saya ikut kerja, dananya ngumpulin dulu, modal sendiri, saya

masuk koperasi belum lama. Saya belum ada kartu anggota.

T : kendala-kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kendala cuaca.

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J : yang penting lancar, ga ada halangan, tempenya ga pernah rusak.

T : memasarkan tempe ini ?

J : di pasar kebayoran lama.

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

Page 106: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

94

J : ga ijin, tempe kan dekat kali biar gampang buang limbahnya.

T : dampak positif membuka usaha pembuatan tempe ?

J : dampaknya lumayan untuk menghidupi keseharian.

T : peningkatan modal dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kalau tempe peningkatan modalnya standar.

T : bahan-bahan pembuatan tempe ?

J : kedelai dan ragi.

T : harga tempe yang dijual ?

J : ada yang Rp.5.000.- dan ada yang Rp.4.000,-

T : penghasilan setiap bulan ?

J : keuntungan Rp.2.000.000,- lebih /bulan.

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe ?

J : kalau lancar bagus.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

Page 107: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

95

J : sarannya, kalau kepengen harga kacang kedelainya di standarin.

6.

Pengusaha Tempe

Nama Responden : Sodikin

Usia : 50 Tahun

Pukul : 12.00 WIB

Tanggal Penelitian : 26 Maret 2013

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sekitar 35 Tahunan.

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : dulunya saya jadi guru, karena gaji guru ga seberapa, saya buka

usaha pembuatan tempe, sebelumnya saya juga belajar dulu waktu itu

saya jadi kuli.

Page 108: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

96

T : tujuan Bapak membuka usaha pembuatan tempe ?

J : untuk mencukupi biaya keluarga dan Alhamdulillah saya bisa

kuliahin 2 anak saya. Anak saya kuliah di UNDIP (universitas

diponegoro).

T : sumber dana atau modal usaha pembuatan tempe ?

J : dana modal sendiri.

T : kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kendalanya sekarang harga kacang kedelainya naik.

T : kiat usaha pembuatan tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J : tekun dan ulet.

T : memasarkan tempe ini ?

J : saya keliling jualannya sekitar wilayah jak-sel dan jak-bar.

T : mengurus perijinan ke instansi terkait ?

J : karena usaha ini home industry jadi ga pakai ijin.

T : jumlah pekerja?

Page 109: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

97

J : ada 1 orang, istri dan anak saya juga bantuin.

T : kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

J : sendiri.

T : dampak positif membuka usaha pembuatan tempe ?

J : pendapatan keluarga jadi bertambah.

T : peningkatan modal dalam usaha pembuatan tempe ?

J : ada peningkatan.

T : bahan-bahan pembuatan tempe ?

J : kacang kedelai dan ragi.

T : modal awal dalam usaha pembuatan tempe ?

J : ga sampai Rp.500.000,-

T : harga tempe yang dijual?

J : Rp.5.000,- dan Rp.4.000,-

T : penghasilan setiap bulan ?

Page 110: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

98

J : Rp.3.000.000,- / bulan.

T : prospek perkembangan usaha pembuatan tempe ?

J : bagus karena tempe makanan sehari-hari.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : pemerintah harus menurunkan harga kedelai dan menyediakan

tempat industry tempe yang layak, biar lingkungan tidak menjadi

kumuh.

Page 111: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

99

7.

Nama : Subadi

Penelitian Tanggal : 20 Juli 2013

Pukul : 12.30 WIB

Usia : 50 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya membuka usaha pembuatan tempe ?

J : 30 Tahun

T : alasan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : karena dari teman-teman satu kelurahan buka usaha pembuatan

tempe semua, teman-teman pada sukses. Jadi saya ikutan buka usaha

pembuatan tempe.

Page 112: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

100

T : maksud dan tujuan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : untuk cukupin keluarga

T : kendala-kendala yang ditemui dalam usaha pembuatan tempe ?

J : kadang-kadang raginya jelek jadi tempenya busuk.

T : memasarkan tempe ini ?

J : di pasar, pertama-tama antar ke warteg-warteg

T : jumlah pekerja ?

J : dua orang

T : kerjasama dalam membuka usaha pembuatan tempe ?

J : gak ada kerjasama, kalau ada yang mau kerjasama saya mau

terima biar buka cabang, jadinya usahanya tambah maju.

T : peningkatan modal usaha pembuatan tempe ?

J : Rp. 8.000.000,- / bulan ya lumayan keuntungannya.

T : bahan-bahan pembuatan tempe ?

J : kacang kedelai dan ragi

Page 113: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

101

T : modal usaha pembuatan tempe ?

J : kurang lebih 10 juta, saya ikut koperasi PRIKOMTI. Waktu itu

saya pinjam di koperasi 5 juta, sekarang sudah tidak pinjam.

T : harga tempe yang dijual ?

J : 6 ribu, 5 ribu dan 4 ribu.

T : saran kepada pemerintah untuk usaha pembuatan tempe ?

J : dulu waktu jaman Suharto kacang kedelai masih di subsidi.

Suharto memperhatikan rakyat. Setelah Suharto tidak ada lagi yang

subsidi, saran saya kalau bisa di subsidi lagi dan kacang kedelai

dimurahin.

Page 114: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

102

Wawancara Kepada Ketua RT 16

No Verbatim/direct data Inference Personal journal

1.

Ketua RT 16 Kelurahan Kebayoran Lama Utara

Nama : Ciswanto

Usia : 34 Tahun

Tempat : dirumah

Penelitian tanggal : 20 Maret 2013

Pukul : 12.00 WIB

T :keberadaan usaha pembuatan tempe di lingkungan RT 16 ?

J : dengan adanya usaha pembuatan tempe masyarakat yang tadinya

nganggur jadi punya pekerjaan yaitu menjadi pengrajin tempe.

T : dampak negatif usaha pembuatan tempe ?

Berdasarkan pengamatan

di lingkungan rumah

Ketua RT 16 ternyata pak

RT nya juga membuka

usaha pembuatan tempe.

Dan tempat pembuatan

tempe di rumah Ketua RT

16 berbeda dari pengusaha

tempe yang lain, tempat

pembuatan tempenya lebih

bersih tidak kumuh.

Di lingkungan RT 16 RW 09

masyarakatnya mayoritas

membuka usaha pembuatan

tempe. Dan setelah peneliti

mewawancarai responden dan

mendapatkan data dari Ketua RT

16 sebagian besar pengusaha

tempe berasal dari Pekalongan

Jawa Tengah. Ternyata para

pengusaha tempe di lingkungan

RT 16 RW 09 mereka sudah

saling kenal dan bertetangga di

kampung. Pengusaha tempe di

JL.K.H.Mas’ud RT 16 RW 09

berjumlah 32 orang data ini

diperoleh dari Ketua RT 16 yang

bersumber dari daftar biodata

Page 115: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

103

J : lingkungan menjadi kumuh, asap dari produksi tempe karena

memakai kayu bakar masyarakat menjadi terganggu, limbah dari

pencucian tempe mengendap di kali jadi bau asem.

T : saran untuk pengusaha tempe?

J : di perhatikan kebersihannya, kalau cara produksi bersih hasil

tempenya juga bagus.

pengrajin PRIMKOPTI Jakarta

Selatan unit pelayanan :

Kebayoran Lama. (*lihat data di

lampiran)

Page 116: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

104

Wawancara Kepada Pengrajin Tempe

Verbatim/direct data Inference Personal journal

1.

Pengrajin Tempe

Nama : Maulana

Penelitian tanggal : 23 Feb 2013

Pukul : 11.30 WIB

Usia : 28 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : hampir 2 tahun.

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : karena minat, karena kalau mandiri nantinya bisa jualin sendiri atau

Kebanyakan para pekerja

atau pengrajin tempe di

rekrut / diambil dari

kampung halaman

pengusaha pembuatan

tempe yaitu dari

pekalongan. Dan mereka

sudah saling kenal

sebelumnya.

Para pengrajin tempe hanya

lulusan SD dan SMP tidak

menamatkan ke jenjang yang

lebih tinggi. Alasan mereka

menjadi pengrajin tempe karena

untuk mencari pekerjaan sulit

karena mereka tidak memiliki

ijazah.

Page 117: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

105

kembangin sendiri.

T : terbantukah dengan adanya usaha pembuatan tempe ?

J : ya, Alhamdulillah penghasilannya bertambah.

T : mencari pekerjaan yang lain ?

J : banyak, tapi kalau minatnya jadi pengrajin tempe gimana. Saya cari

pengalaman.

T :upah setiap hari/bulan ?

J : oh banyak, per hari di kasih upah dari bos Rp.100.0000,-

T : sudah berkeluarga ?

J : sudah

T : punya anak berapa ?

J : 1 (satu)

T : umur anak berapa tahun ?

J : 2 tahun

Page 118: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

106

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : rumah milik sendiri

T : kendala-kendala pembuatan tempe ?

J : yang paling sulit cara bilasnya, karena kualitasnya itu yang dicari.

Kalau bikin kayaknya bisa. Anda (si peneliti) juga bisa buat tempe.

Tapi dengan adanya aktifitas berkali-kali bilas kedelainya. Sampai

pinggang pegal. Kalau bilas kedelainya ga bersih ga bakal jadi

tempenya.

T : cara memasarkan tempe ?

J : tergantung kitanya, kalau kita pahamin paling gampang. Kadang

malas, karena jualin tempenya jam 3 pagi saya masih ngantuk.

2.

Pengrajin Tempe

Nama : Sugi

Penelitian tanggal : 23 Feb 2013

Pukul : 13.00 WIB

Usia : 26 Tahun

Tempat : di rumah

Page 119: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

107

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : dari dulu, saya lupa udah berapa lama.

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : namanya juga anaknya, ya saya nerusin bapaknya.

T : terbantukah adanya usaha pembuatan tempe ?

J : terbantulah lah dari segi ekonomi, di pasar dapat teman.

T : cara menjaga kualitas tempe ?

J : ya bikinnya di perlama. Kalau lama lebih bagus jadinya. Ya kayak

nyuci baju aja kalau nyikat bajunya sebentar masih kotor. Kalau nyikat

bajunya di lamain jadinya bersih.

Page 120: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

108

T : upah setiap hari/bulan ?

J : 1 juta per bulan, tapi tiap hari dapat uang jajan

T : sudah berkeluarga/menikah ?

J : belum

T : kendala dalam pembuatan tempe ?

J : musim dingin, musim hujan. Cuaca berpengaruh. Kalau musim

dingin lama jadinya. Kalau musim dingin raginya di banyakin. Kalau

di standarin biasa jadi lama. Kalau musim panas di kurangi raginya.

T : cara memasarkan tempe ?

J : mudah, kan banyak yang nyari tempe. Orang kaya aja nyari tempe,

apalagi kita yang orang susah.

T :kiat usaha tempe agar tidak mengalami kebangkrutan ?

J : kualitas di bagusin biar konsumen tertarik. Nyuci kedelainya harus

bersih. Kalau tempenya bagus 4 hari masih kuat. Kalau kulit tempenya

ada airnya entar jadinya asem.

3.

Pengrajin Tempe

Nama : Sasuri

Page 121: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

109

Usia : 19 Tahun

Pukul : 11.30 WIB

Penelitian tanggal : 20 Maret 2013

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : 5 Tahun

T : terbantukah adanya usaha pembuatan tempe ?

J : bisa cukupin kebutuhan sehari-hari

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : bisanya begini, lulusan hanya SD.

T : kendala dalam pembuatan tempe ?

J : kendalanya kalau nyuci kacang kedelai harus berkali-kali, kalau ga

Page 122: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

110

bersih ga bagus hasilnya, airnya juga harus banyak.

T :upah setiap hari/bulan ?

J : upah per hari Rp. 55.000,-

T : sudah berkeluarga/menikah ?

J : belum

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : saya tinggal di rumah Pak RT, di sediakan tempat tinggal tidak

bayar.

T : info bekerja menjadi pengrajin tempe ?

J : saya di ajak sama Pak RT Ciswanto

T :cara memasarkan tempe ?

J : kalau belum biasa susah, kalau sudah biasa gampang.

T : cara menjaga kualitas tempe ?

J : nyucinya harus bersih, terus kalau jemur tempenya harus di dalam

ruangan, ga boleh kena sinar matahari.

Page 123: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

111

4.

Pengrajin Tempe

Nama : Zaini

Usia : 42 Tahun

Pukul : 11.00 WIB

Penelitian Tanggal : 20 Maret 2013

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : hampir 20 tahun

T : terbantukah adanya usaha pembuatan tempe ?

J : ya sudah pasti terbantu

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : saya awalnya ikut orang tua bantuin buat tempe. Dan dahulunya

saya sudah buka usaha sendiri di bandung. Tapi karena kurang laku,

Page 124: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

112

terus saya ke Jakarta. Saya dari kecil sudah tinggal disini. Saya di ajak

sama pak RT.

T : kendala dalam pembuatan tempe ?

J : kendalanya ga ada, karena tiap hari kegiatannya begini aja.

T : upah setiap hari/bulan ?

J : Rp.55.000,- per hari.

T : sudah berkeluarga ?

J : sudah

T : sudah punya anak ?

J : sudah, tapi anak dan isteri saya di kampung

T : cara memasarkan tempe?

J : kalau sudah biasa mudah, saya ikut jualin kalau malam.

T : cara menjaga kualitas tempe ?

J : nyucinya yang bersih.

Page 125: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

113

5.

Nama Responden : Muhammad Yasirlana

Usia : 20 Tahun

Pukul : 10.30 WIB

Tanggal : 26 Maret 2013

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : baru setengah tahun

T : sekolah lulusan ?

J : lulusan SMP

T : terbantukah dengan adanya usaha pembuatan tempe ?

J : terbantu dalam segi ekonomi

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

Page 126: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

114

J : sebenarnya sih pengen kerja yang lain, tapi saya ingin cari

pengalaman. Untuk pengetahuan belajar buat tempe.

T : berkeinginan membuka usaha pembuatan tempe ?

J : ga kepengen

T :kendala dalam pembuatan tempe ?

J : kendalanya tidurnya ga teratur, jam 01.30 WIB malam harus

bangun jualin di pasar kebayoran lama.

T : upah setiap hari/bulan ?

J : Rp.40.000,- per hari, saya masih belajar belum bisa semuanya,

kalau sudah kerja lama dapat upah Rp. 70.000,- sampai Rp. 80.000,-

T : sudah menikah ?

J : belum

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : saya tinggal sama bos

T :cara memasarkan tempe ?

Page 127: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

115

J : kelihatannya sih mudah.

T : cara menjaga kualitas tempe ?

J : nyuci kacang kedelainya harus berkali-kali harus bersih, kalau ga

bersih rasa tempenya kurang enak.

6.

Nama Responden : Priyono

Usia : 27 Tahun

Pukul : 11.30 WIB

Tanggal Penelitian : 26 Maret 2013

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : 4 Tahun

T : terbantukah adanya usaha pembuatan tempe ?

J : terbantu ekonomi jadi bertambah

Page 128: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

116

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : udah kerjaannya, bapak saya juga dulunya tukang tempe.

T : kendala dalam pembuatan tempe ?

J : cuaca bisa jadi kendala, tempenya kurang jadi, musim hujan jadinya

lama, airnya juga harus bersih.

T : upah setiap hari/bulan ?

J : Rp.50.000,- per hari tapi ada bonus dari bos

7.

Pengrajin Tempe

Nama : Bowo

Penelitian tanggal : 20 Juli 2013

Pukul : 12.10 WIB

Usia : 25 Tahun

Tempat : di rumah

Page 129: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

117

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : 8 tahun.

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : karena cari pekerjaan susah

T : terbantukah dengan adanya usaha pembuatan tempe ?

J : sebenarnya terpaksa, ya cukup-cukupin aja.

T : upah setiap hari/bulan ?

J : upah Rp.100.000,- / hari

T : sekolah lulusan ?

Page 130: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

118

J : lulusan hanya SD, SMP kelas 2 keluar. Biasa masalah biaya.

T : sudah berkeluarga ?

J : sudah

T : punya anak berapa ?

J : 1 (satu)

T : umur anak berapa tahun ?

J : 2.5 tahun

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : tinggal sama bos

T : kendala-kendala pembuatan tempe ?

J : kendala karena cuaca, bisa juga dari ragi jamurnya hitam.

T : cara memasarkan tempe ?

J : di pasar kebayoran lama.

8.

Pengrajin Tempe

Nama : Agus

Page 131: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

119

Penelitian tanggal : 20 Juli 2013

Pukul : 12.00 WIB

Usia : 21 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : baru 2 tahun.

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : pengen kerja

T : terbantukah dengan adanya usaha pembuatan tempe ?

J : alhamdulillah sungguh sangat terbantu

Page 132: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

120

T : upah setiap hari/bulan ?

J : upah Rp.70.000,- / hari

T : sudah berkeluarga ?

J : belum menikah

T : sekolah lulusan ?

J : STM

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : tinggal sama bos

T : kendala-kendala pembuatan tempe ?

J : cuaca berpengaruh

T : cara memasarkan tempe ?

J : di kirim ke pasar di jual sendiri ke pelanggan

9.

Pengrajin Tempe

Nama : Feri Fadli

Penelitian tanggal : 20 Juli 2013

Pukul : 13.00 WIB

Page 133: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

121

Usia : 21 Tahun

Tempat : di rumah

T : lamanya menjadi pengrajin tempe ?

J : baru 2 tahun.

T : alasan menjadi pengrajin tempe ?

J : ya pengen jadi tukang tempe nantinya

T : terbantukah dengan adanya usaha pembuatan tempe ?

J : alhamdulillah lumayan

T : upah setiap hari/bulan ?

J : upah Rp.70.000,- / hari

Page 134: PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34390/1/NURMAH... · pen. gusaha pembuatan tempe terhadap masyarakat sekitar, dan untuk

122

T : sudah berkeluarga ?

J : belum

T : sekolah lulusan ?

J : SMA

T : rumah sendiri / mengontrak ?

J : tinggal sama bos