47
PERAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Muh Farozin Dosen FIP UNY Disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Prodi BK FIP UPI Bandung, 12 Maret 2013

PERAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONS E LING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONS E LING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. Muh Farozin Dosen FIP UNY Disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Prodi BK FIP UPI Bandung, 12 Maret 2013. 2 HAL PENTING UNTUK BERPERAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

PERAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

Muh FarozinDosen FIP UNY

Disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Prodi BK FIP UPI

Bandung, 12 Maret 2013

2 HAL PENTING UNTUK BERPERAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

1 •Memahami dan memiliki secara mendalam konsep profesi bimbingan dan konseling

2 •Memahami KURIKULUM 2013 yang diberlakukan, kita tunggu dari Kemendikbud

•Melakukan AKSI BERDASARKAN KONSEP BK

Modal dasar untuk memahami profesi bimbingan dan konseling secara formal

1. Menempuh program studi S-1 Bimbingan dan Konseling,

2. Mempelajari berbagai upaya pengembangan yang dilakukan organisasi bimbingan dan konseling

3. Mempelajari Undang-Undang / Peraturan/Keputusan Pemerintah yang terkait dengan profesi bimbingan dan konseling

Secara informal = belajar mandiri

Upaya memahami lebih lanjut terhadap profesi bimbingan dan konseling secara formal

1. Menempuh Pendidikan Profesi Konselor2. Menempuh studi lanjut S-2 dan S-3

bimbingan dan konseling3. Melakukan penelitian bidang bimbingan

dan konseling

Secara informal = belajar mandiri

Beberapa catatan perkembanganProfesi BK di Indonesia, antara lain :

1. Program studi Sarjana Muda bimbingan dan penyuluhan ( BA)

2. Program studi Sarjana bimbingan dan penyuluhan (Drs., Dra.,)

3. Program Studi bimbingan dan konseling jenjang S-1 (S.Pd) S-2 (M.Pd) S-3 (Dr.)

4. Memorandum PB IPBI 17 Desember 1996 untuk penyelenggaraan program PPK

5. UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang memuat nama KONSELOR

5. Naskah Dasar Standarisasi Profesi Konseling 2003

6. Standar Kompetensi Konselor Indonesia berdasar Kongres ABKIN 2005 di Semarang.

7. Program PPK dimulai di UNP (1999) UNNES (2007) UPI (2009)8. Naskah Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Rambu-rambu Penyelenggaraan

Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (BUKU BIRU),2007.

10. Pengumuman PB ABKIN tgl. 15 Januari 2007 antara lain memuat bahwa nama profesi adalah BIMBINGAN DAN KONSELING11. Program BK Pola 17 Plus, 12. Progam BK Komprehensif, 13. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Konselor14. PP 74 Tahun 2008 tentan Guru, penegasan sebutan

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor.15. Dan lain-lain

13. Bimbingan dan Penyuluhan Bimbingan dan Konseling Bimbingan Karir Bimbingan dan Konseling Konseling Bimbingan dan Konseling Pengembangan Diri ---- BK berperan Peminatan Siswa ---- BK berperan

Profesi bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan formal, antara lain :

1. BK untuk semua peserta didik, baik yang memerlukan atau peserta didik yang dipandang perlu bimbingan dan konseling.

2. Bertujuan membantu peserta didik dalam mencapai kemandirian, perkembangan optimal, pengentasan masalahnya.

3. Tercapainya peserta didik menjadi berakhlak mulia, cerdas/ berpengetahuan luas dan terampil mandiri , sejahtera dan bahagia.

4. Bidang geraknya BK pribadi, sosial, belajr, dan karir

5. Bantuan diberikan secara ilmiah, baik secara individual, kelompok, maupun klasikal.

6. Cara kerja adalah dapat dilakukan secara sinergi dan kolaboratif serta referal.

7. Teknik konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal.

8. Bertumpu pada pencapaian tujuan penas9. Layanan bantuan berbasis kebutuhan peserta

didik , nilai-nilai luhur dan prospek peserta didik

FUNGSI BIMBIANGAN DAN KONSELING

1. Pencegahan2. Perbaikan3. Penyembuhan4. Pemeliharaan5. Pengembangan

1. Fasilitasi2. Advokasi3. Pemahaman4. Penyaluran 5. penempatan

Guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya :

Memiliki, menguasai, dan menerapkan kompetensi Konselor secara utuh dalam layanan ahli bk.

1. memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

2. Menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling

3. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan

4. Mengembangkan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan

Guru BK atau konselor hendaknya mampu menunjukan minimal 10 sbb.:

1. Berakhlak mulia2. Wawasan luas dan

mendalam tentang profesi bimbingan dan konseling

3. Berpengetahuan luas4. Terampil

melaksanakan tugas profesi bk

5. Berpenampilan menarik (senyum)

6. Berbusana sopan, rapi, suci.

7. Bertutur kata santun8. Senang menolong9. Disenangi 10. Diteladani

Kurikulum pendidikan saat kini.

• Kurikulum yang berlaku sekarang adalah KTSP 2006, PENGEMBANGAN DIRI, profesi BK berperan

• Draf Kurikulum 2013 (bahan uji publik), PEMINATAN SISWA, profesi BK berperan

• Pemberlakuan Kurikulum 2013 direncanakan secara bertahap, mulai tahun 2013 2014 2015 (lihat uji publik)

• 2103, diberlakukan bagi kelas I, IV, VII, X, untuk seluruh sekolah

• 2014, diberlakukan bagi kelas I, II, IV, V, VI, VII, X, XI, untuk seluruh sekolah

• 2015, diberlakukan bagi kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, untuk semua sekolah dan semua kelas sudah menerapkan kurikulum 2013 (bupk13)

SEMOGA PENDIDIDIKAN KITA LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.

Yang Perlu dipahami oleh Guru BK tentang peminatan peserta didik dalam kurikulum

SMA/SMK

1. Sebaran matapelajaran dan JP 2. Macam peminatan-keahlian dan JP (SMA/SMK)

3. UN di semester berapa, berdampak pada sebaran JP kelas X, XI, XII

4. Peminatannya di kelas X atau X awal

SMA/SMK:5. peminatannya semenjak awal tetap sampai lulus atau berganti /berubah.6. bila ganti, apa persaratan pindah peminatan belajar siswa.7. DLL.

Dalam satuan pendidikan, masyarakat profesi BK meyakini dan berharap bahwa :

1. BK merupakan sub sistem /bagian integral dalam pendidikan,

2. Bersama guru matapelajaran dapat terbentuk hubungan kolabotayif dalam membantu perkembangan peserta didik

3. BK mempunyai peran dan fungsi dalam penyelenggaraan pendidikan

4. Adanya pengembangan kebijakan program kerja yang dapat diequivalenkan dengan jam kerja.

Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Wilayah Manajemen & Kepemimpinan

Manajemen & Supervisi

Pembelajaran Bidang Studi

Bimbingan & Konseling

Tujuan: Perkembangan

Optimal tiap Peserta Didik

Wilayah Pembelajaran yang Mendidik

Wilayah Bimbingan dan Konseling yang Memandirikan

Guru BK – Guru Matapelajaran

1. Saling mendukung tercapainya perkembangan optimal peserta didik

2. Saling referal pengentasan masalah peserta didik atas dasar keahlian dalam kerja

3. Guru BK menyelenggarakan layanan BK yang memandirikan, sedangkan guru mapel adalah menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

4. Bidang layanan guru BK : pribadi,sosial, belajar dan karir, sedang guru mapel : materi mapel sesuai bidang keahliannya.

Peran bimbingan dan konseling dalam satuan pendidikan

1. menguatkan pembelajaran yang mendidik2. Menciptakan hubungan kerja sama dengan lingkungan

sekolah untuk pembelajaran3. menyelenggarakan pemilihan dan peminatan peserta didik4. menyelenggarakan pembinaan/pendampingan peminatan

peserta didik dengan kolaborasi dengan pendidik lain5. Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran

peminatan peserta didik6. Menyelenggarakan evaluasi dan tindak lanjut peminatan

peserta didik

Perlukah BK masuk kelas ?

Penjelasan Pasal 52 ayat 6 PP 74 th 2008 tentang GURU,

Layanan bimbingan dan konseling adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu atau memerlukan.

Salah satu pendekatan Program Kerja Bimbingan dan Konseling

Disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik dan dilaksanakan menggunakan teknik/strategi yang sesuai . Materi layanan meliputi BK pribadi, sosial, belajar dan karir dalam upaya pencapaian perkembangan optimal.

Layanan dasar == untuk semua peserta didik Layanan responsif Layanan perencanaan individual Dukungan sistem dan kolaboratif

Proporsi Layanan BK setiap Komponen

BENTUK LAYANANSD SMP SMA/SMK

Layanan Dasar 35 – 45 % 25 – 35 % 15 – 25 %

Layanan Responsif 30 – 40 % 30- 40 % 25 – 35 %

Layanan Perencanaan Individual

15 – 10 % 15 – 25 % 25 – 35 %

Dukungan Sistem dan Kolaboratif 10 – 15 % 10 – 15 % 15 – 20 %

Perhitungan Equivalensi Tugas Guru BK atau Konselor

BENTUK LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING

PEMBAGIAN WAKTU PELAYANA DI SMA/SMK24 – 40 jam kerja

Layanan Dasar 20 % X (24 - 40 jam kerja) = 5 - 8 jam kerja

Layanan Responsif 35 % X (24 – 40 jam kerja) = 8 – 14 jam kerja

Layanan Perencanaan

Individual30 % X (24- 40 jam kerja) = 7 – 12 jam kerja

Dukungan sistem dan Kolaboratif

15 % X (24 -40 jam kerja) = 4 – 6 jam kerja

Usulan Pemikiran profesi BK dalam satuan pendidikan, mungkinkah ?

• Equivalensi program kerja antara rasio guru BK : peserta didik dengan perhitungan jam kerja dimaksudkan memberikan pengembangan pemikiran bahwa kinerja guru BK dapat juga dirancang dan dipertanggungjawabkan berdasarkan jam kerja.

• Dapat diperkirakan jumlah kelasnya adalah 3 kelas / rombongan belajar siswa.

• Penyederhanaan administrasi BK tetapi mengoptimalkan aksi layanan bagi peserta didik.

Pengembangan materi bimbingan dan konseling masuk kelas, antara lain

1. Dikembangkan atas dasar SKKPD2. Dikebangkan atas dasar analisis kebutuhan3. Dikembangkan atas dasar bidang gerak/

ruang lingkup.

3 hal penting dalam implementasi Kurikulum 2013Penjurus

an menjadi PEMINAT

AN SISWA

Manajemen satuan

pendidikan Pembelajaran dan penilaian

Peminatan belajar peserta didik

1. merupakan proses pemahaman dan pengambilan keputusan pilihan oleh siswa tentang peminatan belajar atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi dirinya dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan.

2. merupakan pendekatan pembelajaran berbasis minat peserta didik dan kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan

3. merupakan proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencaai tujuan pendidikan nasional.

Dalam KTSP 2006, terdapat program PENGEMBANGAN DIRI, peran profesi bimbingan dan konseling dibutuhkan,

Dalam implementasi kurikulum 2013, terdapat program PEMINATAN PESERTA DIDIK , peran profesi bimbingan dan konseling dibutuhkan,

Di samping itu profesi BK juga melaksanakan program ekstra kurikuler, serta melaksanakan SECARA UTUH profesi bimbingan dan konseling dalam satuan pendidikan.

Macam Peminatan belajar yang perlu layanan profesi bimbingan dan konseling

Peminatan belajar peserta didik berkaitan kegiatan

intra kurikuler ekstra kurikulerDi SMA = peminatan akademik, peminatan

matapelajaran pendalamanDi SMK = peminatan akademik dan vokasi.

Lingkup Peminatan belajar siswa SMA

1. Kelompok matapelajaran A , wajib2. Kelompok matapelajaran B , wajib3. Kelompok matapelajaran C (peminatan akademik)

a. Matematika dan Sainsb. Sosialc. Bahasa

4. Matapelajaran pendalaman dan atau lintas peminatan/sekolah

Lingkup Peminatan belajar siswa SMK

Sedangkan dalam draf kurikulum 2013 terdapat struktur sebagai berikut :1. Kelompok matapelajaran A, wajib 2. Kelompok matapelajaran B, wajib 3. Kelompok matapelajaran C (Peminatan akademik dan vokasi)

Peminatan akademik dan vokasi SMK

1. Bidang studi keahlian2. Program studi keahlian 3. Kompetensi keahlian/Paket

KURIKULUM DEFINITIF KITA TUNGGU DARI KEMENDIKBUD RI

8 BIDANG STUDI KEAHLIAN, 45 PROGRAM STUDI KEAHLIAN, 141 PAKET KEAHLIAN

DELAPAN BIDANG STUDI KEAHLIAN1. Teknologi dan Rekayasa2. Teknologi Informasi dan Komunikasi3. Kesehatan4. Agrobisnis dan Agroteknologi5. Perikanan dan Kelautan6. Bisnis dan Manajemen7. Pariwisata8. Seni dan Kerajinan

Penelusuran Peminatan peserta didik

1. Teknik non tes a. Wawancara b. Angket c. Observasi d. Dokumentasi 2. Teknik tes

Kapan pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik di SMA/SMK

1. Peminatan belajar peserta didik dipilih dan ditetapkan bersamaan dengan kegiatan penerimaan siswa baru. Pemeriksaan fisik dan kesehatan , wawancara peminatan belajar dilaksanakan sebagai serangkaian kegiatan seleksi penerimaan calon peserta didik baru.

2. Peminatan belajar peserta didik dipilih dan ditetapkan pada minggu /awal bulan pertama tahun pelajaran baru.

CALON PESERTA

DIDIK BARU

MENDAFTAR & MENGAMBIL

FORMULIR

MENGISI FORMULIR

MENGEMBALIKAN FORMULIR

SELEKSI ADMINISTRASI OLEH PANITIA PDB

SELEKSI AKADEMIK PEMINATAN CALON SISWA

PENETAPAN PEMINATAN

PENGUMUMAN PPDB/PER

SYARATAN PPDB

LAPOR DIRI

Diterima

Ditolak

DIAGRAM ALIR MEKANISME PEMINATAN (1)

ORANG TUACALON PESERTA DIDIK BARU

WAWANCARA(GURU BK/TIM)

Layanan peminatan siswa pada minggu/awal bulan pembelajaran tahun ajaran baru

1. Pemberian informasi dan orientasi tentang peminatan belajar peserta didik, quota, jenis, komponen, mekanisme, dll.

2. Pengumpulan data peminatan peserta didik3. Analisis data dan penetapan peminatan peserta

didik4. Pengumuman penetapan peminatan belajar

peserta didik5. Layanan konsultasi peminatan ( peserta didik dan

atau orang tua)

Layanan peminatan siswa pada minggu/awal bulan pembelajaran tahun ajaran baru

(lanjutan)

6. Penetapan peminatan berdasarkan hasil analisis dan konsultasi antara siswa-orang tua dengan guru BK atau konselor.

7. Lapor diri peserta didik tentang penetapan pilihan peminatan belajar

8. Menempuh pembelajaran dengan guru matapelajaran9. Guru Bk atau konselor

melaksanakanpembinaan/pendampingan, pengembangan dan penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut program peminatan belajar .

Pindah peminatan belajar peserta didik

1. Pindah peminatan belajar bagi peserta didik dapat dilakukan dengan catatan dapat terselenggara di satuan pendidikan yang bersangkutan.

2. Pindah peminatan memerlukan pencermatan berkaitan dengan dukungan penyelenggaraannya.

Komponen peminatan belajar peserta didik SMA/SMK

1. Prestasi belajar SMP/MTs kelas VII,VIII,IX2. Prestasi non akademik dari SD sd SMP3. Nilai Ujian Nasional SMP/MTs4. Minat siswa dinyatakan saat masuk di SMA/SMK 5. Perhatian orang tua dinyatakan saat putra-putri

akan masuk di SMA/SMK6. Rekomendasi dari guru BK/Konselor SMP 7. Hasil diteksi peminatan yang diperoleh saat peserta

didik akan masuk SMA/SMK

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar

Nilai UN

Nilai UN

Prestasi Non Akademik

Prestasi Non Akademik

Minat siswa

Minat siswa

Penetapan Peminatan Peserta Didik

Perhatian Orang Tua

Diteksi potensi Diteksi potensi

SMA 3 Peminatan Siswa

SMK8 Bidang studi keahlian

45 Program studi 121 kompetensi keahlian

Penetapan Peminatan Peserta didik

Penetapan Peminatan Peserta didik

DIAGRAM PENGORGANISASIAN PEMINATAN BELAJAR SISWADIAGRAM PENGORGANISASIAN PEMINATAN BELAJAR SISWA

Peran bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum 2013

1 •Memberikan informasi dan orientasi peminatan

2 •Menyelenggarakan pemilihan dan peminatan belajar peserta didik

3 •Menyelenggarakan pembinaan /pendampingan peminatan belajar peserta didik berkolaborasi dengan guru mapel / pendidik lain

4 • Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran peminatan peserta didik berkolaborasi dengan guru mapel / pendidik lain/dudi/instansi

5 •Menyelenggarakan evaluasi dan tindak lanjut peminatan peserta didik

Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Peminatan Belajar Peserta Didik

Pribadi, sosial, belajar, Karier

Konseling individual, konseling kelompok,Bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, Konsultasi -, referal, praktik, magang , kerja sama/kolaborasi

1. Peminatan belajar?2. Keahlian?3. Mata pelajaran?4. Studi lanjut?5. Pekerjaan?6. Jabatan?7. Keluarga?

Akhlak mulia, Cerdas, Terampil

Mandiri, Bahagia, Sejahtera

PT

SMTA

SMTP

SD

1. Pemilihan + penetapan

2. Pembinaan3. Pengembangan

+ penyaluran4. Evaluasi dan

tindak lanjut

47

Terima kasih

Wassalamu’alaikum wr.wb