74
PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki) Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: FARUQ YUFARRIQU MUFAZA NIM: 1112103000078 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP

(Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok

laki-laki)

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memeroleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

FARUQ YUFARRIQU MUFAZA

NIM: 1112103000078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas
Page 3: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas
Page 4: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas
Page 5: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, baik nikmat

iman, islam, dan kesehatan, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan

penelitian dengan judul “Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup (Evaluasi

menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki)”.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang selalu menjadi tauladan bagi umat-Nya. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka penelitian ini tidak akan pernah

selesai. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp. OT selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Jakarta beserta jajarannya.

3. Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku pembimbing I, terima kasih atas

waktu, tenaga, pikiran, dan semangatnya untuk membimbing penulis dari

nol hingga akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan.

4. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp. THT-KL selaku pembimbing 2, terima kasih

atas waktu, tenaga, pikiran, dan semangatnya untuk membimbing penulis

menyusun laporan penelitian ini.

5. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS selaku penanggung jawab

modul riset PSPD angkatan 2012, terima kasih atas bimbingannya pada

kami dalam menjalani penelitian ini.

6. Dengan penuh rasa hormat, terima kasih yang tak terhingga kepada kedua

orang tua penulis dan keluarga, ayahanda tercinta Fatchur Rochman sebagai

the greatest motivator ever untuk penulis serta ibunda tercinta Mustati’ul

Walidah atas bimbingan, pengorbanan, doa yang selalu dipanjatkan untuk

anak-anaknya, dan semuanya sehingga dapat menjadikan suatu washilah

bagi penulis untuk bisa menjadi seperti ini.

Page 6: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

vi

7. Adik-adik tercinta, Sahhillana Naila Salsabila dan Indana Fauzah Adzimah,

terima kasih atas rindu yang selalu diucapkan.

8. Jajaran Direktorat Pendidikan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI,

terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk kuliah

di PSPD, tanpa kesempatan itu sangat sulit bagi penulis untuk bisa masuk

kuliah di PSPD ini.

9. Teman-teman sejawat seperjuangan kelompok riset, yaitu Reza, Sari, Qori,

dan Nabila. Terima kasih atas kerja sama, dan dukungan yang sudah

diberikan.

10. Saudara satu cita-cita untuk merubah takdir bangsa 2025, seluruh keluarga

besar CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terkhusus keluarga

angkatan 2012 yang selalu mendukung penulis.

11. Responden yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi berkas

penelitian. Semoga kebaikan yang sudah diberikan dibalas oleh Allah SWT

dengan balasan yang berlipat ganda.

12. Teman-teman sejawat PSPD 2012 yang saya cintai.

13. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari bentuk sempurna.

Segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan. Demikian laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk ilmu

pengetahuan, agama, dunia, dan setelahnya nanti. Aamiin.

Ciputat, Oktober 2015

Penulis

Faruq Yufarriqu Mufaza

1112103000078

Page 7: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

vii

ABSTRAK

Faruq Yufarriqu Mufaza. Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok

terhadap kualitas hidup: Evaluasi menggunakan kuisioner SF-36v2 antara

perokok dan non perokok laki-laki.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan skor kualitas hidup laki-

laki perokok dengan non perokok. Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan

metode potong-lintang selama bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2015. Data

yang terkumpul terdiri dari formulir data pribadi, kuisioner Fagerstrom Nicotine

Dependence dan SF36v2 yang diisi lengkap oleh 146 responden laki-laki (83

perokok dan 63 non perokok) usia 25 – 55 tahun. Hasil: Median skor kesehatan

jiwa, dan transisi kesehatan perokok lebih rendah dibanding non perokok (p<0,05).

Sedangkan median skor kesehatan fisik tidak didapatkan perbedaan bermakna

antara keduanya. Berdasarkan indeks Brinkman terdapat perbedaan skor kualitas

hidup antara non perokok dengan perokok berat (p<0,05). Simpulan: Merokok

dapat memengaruhi skor kualitas hidup dengan perbedaan bermakna pada non

perokok dan perokok berat. Simpulan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan

nasihat kepada perokok agar berhenti merokok sebelum terjadi efek akibat sudah

menjadi perokok berat.

Kata kunci: Merokok, kuisioner SF-36v2, kualitas hidup.

ABSTRACT

Faruq Yufarriqu Mufaza. Medical Education Study Program. The role of

smoking to the quality of life: evaluation between smoker and non smoker using

SF-36v2.

Objective: To compare the score of quality of life between male smoker and male

non smoker. Methods: This research is cross-sectional surveys that conducted from

February till July 2015. Personal form, Fagerstrom Nicotine Dependence

questionnaire, and SF-36v2 questionnaire that were completed by 146 respondents

aged 25 – 55 years (83 smoker and 63 non smoker). Results: The median of

smokers’s mental, and health transition scores were lower than non-smokers’s

(p<0,05). Whereas, there is no difference between median of the mental score from

both of them. Based on Brinkman index, there is difference score of quality of life

between non-smoker and heavy smoker (p<0,05). Conclusion: smoking cigarette

affects the score of quality of life with the statistical different between non smoker

and heavy smoker. This findings can be a valuable advice for smokers that they

should stop smoking because it lowering the quality of life.

Keywords: smoking, SF-36v2 questionnaire, quality of life.

Page 8: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2

1.3 Hipotesis Penelitian ...........................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................2

1.4.1 Tujuan Umum ................................................................2

1.4.2 Tujuan Khusus ...............................................................2

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................2

1.5.1 Bagi Peneliti ....................................................................3

1.5.2 Bagi Masyarakat ..............................................................3

1.5.3 Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah .........3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................4

2.1 Landasan Teori ................................................................................4

2.1.1 Kualitas Hidup ...............................................................4

2.1.1.1 Definisi Kualitas Hidup ............................................4

2.1.1.2 Aspek-Aspek dalam Kualitas Hidup ........................4

2.1.1.3 Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup ..............5

2.1.1.4 Pengukuran Kualitas Hidup ......................................6

2.1.2 Kuesioner SF-36v2 ........................................................7

2.1.2.1 Definisi Kuesioner SF-36v2 .....................................7

2.1.2.2 Skala Kesehatan Fisik ...............................................8

2.1.2.3 Skala Kesehatan Jiwa ...............................................10

2.1.3 Konsep Dasar Merokok .................................................11

2.1.3.1 Definisi Merokok ......................................................11

2.1.3.2 Klasifikasi Merokok .................................................12

2.1.3.3 Kandungan Rokok ....................................................13

2.1.3.4 Bahaya Merokok.......................................................14

2.1.4 Ketergantungan Terhadap Nikotin ................................16

2.2 Kerangka Teori ................................................................................18

Page 9: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

ix

2.3 Kerangka Konsep ............................................................................19

2.4 Definisi Operasional ........................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................22

3.1 Desain Penelitian .............................................................................22

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................22

3.3 Alat Penelitian .................................................................................22

3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................22

3.5 Jumlah Sampel .................................................................................23

3.6 Cara Kerja Penelitian .......................................................................25

3.7 Pengolahan Data ...............................................................................25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................27

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................27

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian .......................................29

4.1.2 Karakteristik Responden Perokok ...................................29

4.1.3 Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup .................................29

4.1.4 Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup pada indeks Brinkman,

Ketergantungan Nikotin, dan Aktivitas Fisik ..................29

4.1.5 Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup pada Daerah Asal ...30

4.2 Pembahasan ......................................................................................30

4.2.1 Karakteristik Responden ..................................................30

4.3 Aspek Keislaman..............................................................................33

4.4 Keterbatasan Penelitian ....................................................................34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................35

5.1 Simpulan ...........................................................................................35

5.2 Saran ..................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................37

Lampiran 1 ........................................................................................................41

Lampiran 2 .......................................................................................................42

Lampiran 3 .......................................................................................................54

Lampiran 4 .......................................................................................................60

Lampiran 5 ........................................................................................................61

Page 10: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian ...........................................................27

Tabel 4.2 Karakteristik responden perokok .......................................................28

Tabel 4.3 Skor kualitas hidup perokok dan non perokok .............................................. 29

Tabel 4.4 Analisis perbedaan skor kualitas hidup ...............................................30

Tabel 4.5 Perbandingan skor kualitas hidup antara daerah asal ..........................30

Page 11: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema skoring pada kusioner SF-36v2 ............................................. 8

Page 12: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat persetujuan etik ......................................................................41

Lampiran 2 Formulir biodata dan riwayat merokok responden ..........................42

Lampiran 3 Formulir Kuesioner SF-36v2 ...........................................................54

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ...................................................................60

Lampiran 5 Riwayat hidup peneliti .....................................................................61

Page 13: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

xiii

DAFTAR SINGKATAN

SF-36v2 : Short Form 36 versi 2

QoL : Quality of life

HRQoL : Health related quality of life

PCS : Physical component summary

MCS : Mental component summary

HT : Health Transition

IB : indeks Brinkman

ND : Nicotine Dependence

UMR : Upah Minimum Regional

Page 14: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di belahan dunia banyak yang

tidak bisa terlepas dari rokok. Bahkan angkanya cukup tinggi. Rokok merupakan

potongan daun tembakau yang dibalut dalam kertas khusus. Menurut Rodgman dan

Perfetti di dalam rokok terdapat sekitar 5300 bahan kimia. Reinskje (2011) lebih

spesifik menyatakan bahwa baru 98 bahan kimia rokok yang sudah terukur rerata

kadarnya yang dapat berpotensi menimbulkan penyakit kanker dan non-kanker.

Oleh karena itu, merokok dalam jangka tertentu akan memberikan efek penurunan

kesehatan. Efek yang ditimbulkan dari yang terburuk adalah kematian. Selain

kematian, bahan yang ada di dalam rokok dapat meningkatkan resiko kanker paru

dan organ lain dalam sistem pernafasan. Merokok juga meningkatkan resiko stroke

dan serangan jantung. 1-3

Banyaknya penelitian tentang efek merokok terutama pada kualitas hidup

di berbagai negara menandakan bahwa rokok merupakan masalah global. Berbagai

negara di penjuru dunia baik negara maju maupun negara berkembang sangat

perhatian terhadap permasalahan ini. Terlepas dari manfaat komoditas tembakau

sebagai bahan dasar rokok, kebiasaan masyarakat merokok dapat memberikan efek

penurunan kesehatan. Lebih buruknya lagi jika ditinjau dari segi epidemiologi

global, rokok membunuh satu orang setiap 6 detik. Angka ini bisa terus meningkat

dalam beberapa dekade ke depan jika tidak ada upaya untuk menurunkannya.1

Di Indonesia, menurut data Riskekdas 2013 secara umum ada sekitar 29,3%

penduduk Indonesia merokok dengan rincian 24,3% perokok setiap hari dan 5,0%

perokok kadang-kadang. Angka ini mengalami peningkatan dibanding dengan

tahun 2007. Ironisnya usia paling muda yang terdata adalah 10 tahun, usia yang

terlalu dini untuk mengenal rokok. Ditinjau dari segi jumlah batang yang dihisap

per hari bervariasi di setiap provinsi mulai dari yang terendah adalah DIY 10 batang

dan tertinggi Bangka Belitung 18,3 batang per hari.12

Page 15: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

2

Dengan efek yang diberikan, rokok secara tidak langsung akan

memengaruhi kualitas hidup individu. Namun pada penelitian di Kroasia pada

tahun 2009, dengan metode self assesment (pengukuran dengan kuesioner SF-36v2)

didapatkan simpulan bahwa penurunan kualitas hidup pada perokok tidak akan

memberikan efek pada durasi merokok dan usia yang masih awal. Sedang

penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa

penurunan kualitas hidup (diukur dengan kuesioner SF-36v2) akibat merokok tidak

begitu disadari oleh individu jika belum memberikan gejala klinis.1-3

Tingginya angka perokok di Indonesia, buruknya efek yang ditimbulkan

terhadap kesehatan fisik, serta munculnya permasalahan lain akibat rokok

mengakibatkan dirasa perlu dilakukan penelitian mengenai peran rokok terhadap

kualitas hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

- Bagaimana peran rokok terhadap kualitas hidup?

1.3 Hipotesis Penelitian

- Rokok dapat memengaruhi kualitas hidup laki-laki perokok

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran rokok terhadap kualitas

hidup.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

- Untuk mengetahui perbedaan skor kualitas hidup antara perokok dan non

perokok.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk:

Page 16: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

3

1.5.1. Bagi peneliti

- Menambah pengetahuan mengenai skor kualitas hidup perokok pada laki-

laki perokok dibandingkan dengan non perokok.

1.5.2. Bagi Masyarakat

- Menambah pengetahuan mengenai dampak merokok terhadap skor kualitas

hidup.

- Semakin yakin bahwa rokok memberikan dampak negatif ke tubuh dan

kehidupan sehari-hari.

1.5.3. Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah

- Sumber pengetahuan dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang

akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan tema penelitian ini.

Page 17: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Kualitas Hidup

2.1.1.1 Definisi Kualitas Hidup

Mengenai definisi kualitas hidup, setiap orang, setiap ahli di bidang/disiplin

ilmu tertentu akan memberikan definisi yang berbeda. Perbedaan definisi selain

karena standar kualitas hidup berbeda-beda antar individu, juga karena dimensi

yang secara penting memengaruhi pencapaian kualitas hidup juga banyak,

diantaranya adalah kesehatan, budaya, nilai-nilai, dan spiritual. Sehingga dengan

perbedaan cara pandang akan membedakan definisinya juga. Kualitas hidup yang

terkait dengan kesehatan (Health Related Quality of Life / HRQoL) dapat

didefinisikan sebagai penilaian diri (persepsi pasien) yang fokus pada efek keadaan

kesehatan diri pada kemampuan untuk melangsungkan sebuah kehidupan yang

memuaskan. Terkait dengan kesehatan itu sendiri, WHO pada tahun 1948

mendefinisikan sehat sebagai kesejahteraan menyeluruh secara fisik, jiwa, dan

sosial, serta tidak selalu dengan ketiadaan penyakit. Sejalan dengan dua pernyataan

tersebut, HRQoL digunakan sebagai sebuah alat ukur tingkat kesehatan fisik,

fisiologis, dan sosial individu yang dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan,

harapan, dan persepsi individu. 1,4-6

2.1.1.2 Aspek-Aspek dalam Kualitas Hidup

Sekalipun istilah kualitas hidup sudah sangat sering digunakan dalam berbagai

publikasi namun konsep kualitas hidup masih sebagai konsep yang sulit untuk

didefinisikan baik pengertian maupun aspek yang memengaruhi. Karena aspek

yang memengaruhi kualitas hidup begitu luas maka banyak peneliti yang tidak bisa

memaparkan kualitas hidup secara pasti. Banyak peneliti pada akhirnya membatasi

penelitian mengenai kualitas hidup pada domain / dimensi tertentu saja.15

Page 18: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

5

Jika ditinjau dari aspek yang memengaruhi kualitas hidup berkaitan dengan

kesehatan berdasarkan dimensi kuesioner SF-36v2 maka terdapat 3 bagian besar

aspek kualitas hidup, yaitu7:

1. Kesehatan fisik

Kesehatan fisik berkaitan dengan kondisi kesehatan secara umum, kemampuan

aktivitas fisik sehari-hari, keterbatasan akibat keadaan kesehatan fisik, serta

intensitas kesakitan.

2. Kesehatan jiwa

Kesehatan jiwa berkaitan dengan kondisi kejiwaan secara umum, semangat dalam

menjalani aktivitas, adanya gangguan emosional seperti ansietas, depresi,

kehilangan kontrol emosi, dan kesejahteraan psikologis (ketenangan), serta peran

dari masalah kejiwaan terhadap peran sosial sehari-hari.

3. Transisi Kesehatan

Transisi kesehatan berkaitan dengan perkembangan kesehatan dari waktu ke waktu

apakah keadaan berkembang kea rah yang lebih baik atau sebaliknya.

2.1.1.3 Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup

Selain konsep kualitas hidup yang samar dan sulit untuk didefiniksan karena

tergantung dari pendekatan masing-masing disiplin ilmu / bagian, secara umum

faktor yang memengaruhi kualitas hidup adalah semua yang berhubungan dengan

individu sehingga setiap aspek akan saling memengaruhi kepada aspek yang lain.15

Jika meninjau pada kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan maka

faktor yang memengaruhi kualitas hidup meliputi:38

a. Usia : Kualitas hidup inidividu akan berbeda-beda tergantung

dengan tingkatan usia. Kualitas hidup akan semakin

menurun dengan semakin meningkatnya usia.

b. Jenis kelamin : Jenis kelamin laki-laki memiliki skor yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perempuan.

Page 19: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

6

c. Pendidikan : Semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuannya

juga akan lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki individu

berkaitan dengan sikap dan perilakunya sehari-hari.

d. Pekerjaan : Masing-masing pekerjaan dapat memengaruhi kesehatan

individu baik kesehatan fisik maupun jiwa sehingga dapat

memengaruhi kualitas hidupnya.

e. Gaya hidup : Gaya hidup meliputi perilaku berisiko maupun perilaku

yang dapat memperbaiki kualitas hidup.

f. Penyakit : Penyakit kronis yang dialami individu dapat menyebabkan

menurunnya kualitas hidup.

g. Status :

ekonomi

Individu dengan penghasilan lebih tinggi akan memiliki

kualitas hidup yang lebih baik.

h. Akses :

pelayanan

kesehatan

Akses pelayanan kesehatan yang mudah dan terjangkau

dapat meningkatkan kesehatan individu sehingga jika

kesehatan terpelihara maka kualitas hidup akan baik.

2.1.1.4 Pengukuran Kualitas Hidup

Terdapat bermacam instrumen untuk mengukur kualitas hidup. Prinsip dari

pengukuran tersebut adalah dengan merubah persepsi kualitas hidup yang ada

dalam pemikiran seseorang menjadi nilai kuantitatif. Proses ini cukup rumit.

Pengukuran dilakukan dengan menentukan domain-domain tertentu yang berkaitan

dengan kualitas hidup baik secara umum maupun spesifik pada kondisi tertentu.

Kemudian membuat pertanyaan yang berhubungan dengan domain tersebut.29

Spesifik pada pengukuran kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan.

Terdapat dua jenis instrumen pengukuran kualitas hidup terkait kesehatan

(HRQoL). Instrumen yang pertama adalah instrumen dengan cakupan yang luas

(general instrument). Instrumen ini digunakan untuk pengukuran kualitas hidup

pada populasi luas. Karena penggunaannya untuk populasi yang luas maka syarat

yang harus dipenuhi adalah isntrumen tersebut harus dapat diaplikasikan pada

populasi luas dimana populasi tersebut terdapat variasi kondisi kesehatan, termasuk

di dalamnya adalah populasi dengan kondisi sehat dan juga populasi dengan kondisi

Page 20: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

7

sakit. General instrument dapat digunakan untuk membandingkan HRQoL secara

umum antara populasi dengan atau tidak dengan kondisi tertentu. Salah satu contoh

instrumen ini adalah kuesioner SF-36. Instrumen yang kedua adalah isntrumen

pengukuran kualitas hidup spesifik pada kondisi tertentu. Isi domain yang

ditanyakan pada intrumen spesifik hanya domain yang berkaitan dengan kondisi

atau penyakit tertentu dimana kemungkinan penyakit tersebut memberikan efek

pada domain tersebut. Penggunaan isntrumen spesifik sering pada saat klinisi atau

peneliti ingin membandingkan kualitas hidup pada pasien dengan atau tanpa

perawatan tertentu. Karena sifatnya yang spesifik maka sebelum menggunakan

instrumen ini harus diperhatikan apakah instrumen yang digunakan sudah sesuai

dengan kondisi pasien.29,30

2.1.2 Kuesioner SF 36v2

2.1.2.1 Definisi Kuesioner SF-36v2

SF-36v2 adalah alat yang digunakan untuk menilai status kesehatan

individu secara subyektif menurut pandangan diri sendiri. Versi 2.0 ini merupakan

hasil pengembangan dan improvisasi dari versi sebelumnya. Perubahan yang

diterapkan pada versi kedua diantaranya adalah perbaikan instruksi dan item

pertanyaan agar lebih mudah dipahami serta untuk mengurangi ambiguitas, serta

perubahan skala pilihan.1,2,8

Di dalam kuesioner SF-36v2 terdapat 36 pertanyaan yang mengarah pada

peninjauan 8 aspek status kesehatan. 8 aspek kesehatan tersebut dikelompokkan

menjadi 2 kelompok besar, yaitu status kesehatan fisik dan status kesehatan jiwa.

Selain dua kelompok besar tersebut, terdapat satu pertanyaan pada kuesioner SF-

36v2 (pertanyaan nomor 2) yang menilai pandangan responden terhadap perubahan

status kesehatan diri secara umum pada saat pengisian kuesioner dibanding dengan

satu tahun yang lalu (kuesioner SF-36v2 standar). Pada gambar 2.1 berikut akan

digambarkan mengenai pemetaan masing-masing pertanyaan terhadap pengukuran

8 skala status kesehatan7.

Page 21: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

8

Gambar 1.1 Skema skoring pada kusioner SF-36v2

2.1.2.2. Skala Kesehatan Fisik

Skala kesehatan fisik mengukur status kesehatan fisik. Berdasarkan gambar

2.1 dapat disimpulkan bahwa skor kesehatan fisik paling banyak dipengaruhi oleh

4 aspek, yaitu: 1) Fungsi fisik (PF), 2) pembatasan oleh stasus kesehatan fisik (RP),

3) nyeri seluruh badan (BP), 4) pandangan kesehatan secara umum (GH). Selain

itu, sebenarnya ada beberapa aspek lain yang memengaruhi skor skala kesehatan

fisik, namun tingkat pengaruhnya rendah. Aspek yang memengaruhi skor kesehatan

fisik dengan tingkat pengaruh rendah itu adalah: 1) vitalitas hidup (VT), 2) efek

Page 22: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

9

kesehatan terhadap aktivitas sosial (SF), 3) Pembatasan oleh status kesehatan jiwa

(RE), 4) Kesehatan jiwa secara umum (MH) 7.

Berikut adalah penjelasan mengenai keempat aspek yang paling banyak

memengaruhi skor kesehatan fisik7:

1. Fungsi Fisik (PF)

Penilain fungsi fisik pada kuesioner SF-36v2 didapatkan dengan mengukur rerata

dari jawaban responden pada pertanyaan no.urut 3a sampai dengan 3j. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan menggambarkan tingkat limitasi fungsi fisik terhadap

aktivitas fisik, mulai dari aktivitas fisik berat sampai aktivitas ringan. Jika skor yang

didapatkan rendah maka mengindikasikan adanya pembatasan fungsi fisik yang

signifikan terhadap aktivitas fisik, dan jika skor yang didapatkan tinggi makan

dapat disimpulkan bahwa tidak ada atau hanya ada sedikit pembatasan fungsi fisik.

2. Pembatasan oleh status kesehatan fisik (RP)

Pembatasan oleh status kesehatan fisik ini meliputi: a) pembatasan pada jenis

pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya, b) pengurangan jumlah waktu yang

dipakai untuk bekerja, c) kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, d) hasil

pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan. Skor RP didapatkan dengan

mengambil rerata dari jawaban responden pada pertanyaan no.urut 4a sampai

dengan 4d. Skor yang rendah mengindikasikan bahwa terdapat pembatasan

kesehatan fisik terhadap pekerjaan sehari-hari, dan jika skor yang didapatkan tinggi

maka menggambarkan sedikit atau tidak ada pembatasan oleh kesehatan fisik

terhadap pekerjaan sehari-hari.

3. Nyeri seluruh badan (BP)

Skor BP menggambarkan dua hal, yaitu intensitas dari nyeri seluruh badan serta

pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari. Skor BP didapatkan dari pertanyaan

nomor 7 untuk gambaran intensitas nyeri seluruh badan, dan nomor 8 untuk

gambaran pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari. Jika skor yang didapatkan

tinggi maka menunjukkan bahwa responden menilai tidak ada nyeri seluruh tubuh

dan tidak ada efek pada aktivitas sehari-hari, dan sebaliknya, jika skor yang

Page 23: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

10

didapatkan rendah maka menunjukan bahwa adanya nyeri seluruh badan, dan

memengaruhi aktivitas sehari-hari.

4. Pandangan kesehatan secara umum (GH)

Penilaian pada bagian GH bertujuan untuk mengetahui penilain dan harapan

responden terhadap keadaan kesehatannya. Skor GH diperoleh dari pertanyaan

nomor 1, 11a, 11b, 11c, 11d. Jika skor yang didapatkan rendah maka

menggambarkan bahwa pandangan responden terhadap kesehatannya secara umum

rendah dan terkesan akan menjadi lebih buruk. Sedangkan jika skor yang diperoleh

tinggi maka menunjukkan bahwa responden menilai kesehatannya secara umum

baik.

2.1.2.3 Skala Kesehatan Jiwa

Skala kesehatan jiwa menilai keadaan kesehatan jiwa responden.

Berdasarkan dari gambar 1.1 dapat disimpulkan ada 4 aspek yang paling

berpengaruh terhadap skor kesehtan jiwa, yaitu: 1) vitalitas hidup (VT), 2) efek

kesehatan terhadap aktivitas sosial (SF), 3) Pembatasan oleh status kesehatan jiwa

(RE), 4) Kesehatan jiwa secara umum (MH). Dan keempat aspek yang p aling

berpengaruh pada skala kesehatan fisik juga berpengaruh pada skala kesehatan jiwa

namun derajat pengaruhnya rendah7.

Berikut adalah penjelasan mengenai keempat aspek yang paling

berpengaruh pada skala kesehatan jiwa:7

1. Vitalitas hidup (VT)

Yang dimaksud vitalitas hidup pada skala aspek SF-36v2 adalah penilaian

kesejahteraan diri secara subyektif. Skor VT diperoleh dengan jawaban responden

pada nomor 9a, 9e, 9g, dan 9i. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa responden

merasa memiliki energi yang penuh dan semangat yang tinggi sepanjang waktu.

Dan sebaliknya, jika skor yang diperoleh rendah maka menunjukkan bawa

responden merasa dirinya tidak memiliki energi dan tidak bersemangat sepanjang

waktu.

Page 24: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

11

2. Efek kesehatan terhadap aktivitas sosial (SF)

Terdapat dua pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai skor SF, yaitu nomor 6

dan 10. Pertanyaan nomor 6 menilai pengaruh kesehatan terhadap aktivitas sosial,

sedangkan pertanyaan nomor 10 menilai frekuensi masalah kesehatan

memengaruhi aktivitas sosial. Semakin rendah skor SF menunjukkan semakin

tinggi pengaruh masalah kesehatan fisik atau mental terhadap aktivitas sosial.

3. Pembatasan oleh status kesehatan jiwa (RE)

Terdapat tiga pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai skor RE. Pada nomor 5a

menilai pengaruh masalah emosional terhadap penurunan jumlah waktu kerja. Pada

nomor 5b menilai pengaruh masalah emosional terhadap hasil kerja lebih rendah

dari harapan. Dan pada nomor 5c menilai pengaruh masalah emosional terhadap

kehati-hatian dalam bekerja. Adanya pengaruh masalah emosional terhadap

pekerjaan akan menghasilkan skor RE yang rendah, dan jika jika tidak ada

pengaruh, maka skor RE tinggi.

4. Kesehatan jiwa secara umum (MH)

Terdapat lima pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai kesehatan jiwa secara

umum, yaitu nomor 9b, 9c, 9d, 9f, dan 9h. Kesehatan jiwa yang diukur adalah ada

tidaknya empat masalah utama kejiwaan, yaitu: ansietas, depresi, kehilangan

kontrol emosi, dan kesejahteraan psikologis (ketenangan). Jika skor yang diperoleh

rendah maka menunjukkan responden sering merasa gelisah dan depresi, dan jika

skor yang diperoleh tinggi maka menunjukkan responden merasa bahagia, tenang,

dan damai sepanjang atau hampir sepanjang waktu.

2.1.3 Konsep Dasar Merokok

2.1.3.1 Definisi merokok

Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 12

mm (bervariasi tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok biasa

berisi daun tembakau yang sudah dicacah, cengkeh, dan aroma tambahan. Cara

merokok pada umumnya adalah dengan membakar bagian ujung kemudian perokok

menghisap asap dari sisi ujung yang lain sehingga bahan yang terkandung di dalam

rokok dapat masuk ke dalam saluran pernafasan dan dibawa ke seluruh tubuh oleh

Page 25: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

12

pembuluh darah. Sebenarnya untuk mendapat efek nikotin selain dengan merokok

terdapat juga cara tradisional lain yaitu dengan mengunyah tembakau namun efek

yang akan muncul pada tubuh akan berbeda dengan cara rokok yang dibakar. Secara

definisi, seseorang dikatakan sebagai perokok apabila dia telah merokok minimal

100 batang sepanjang hidupnya.9,33

2.1.3.2 Klasifikasi Merokok

CDC (Center for Disease Control and Prevention) mengklasifikasikan perokok

sebagai berikut10:

1. Current smoker

Individu yang merokok minimal 100 batang sepanjang hidupnya dan pada

saat ini (survey) merokok setiap hari atau pada beberapa hari.

2. Former smoker

Individu yang merokok minimal 100 batang sepanjang hidupnya dan pada

saat ini (survey) tidak merokok.

3. Never smoker

Individu yang belum pernah merokok sebanyak 100 batang dalam

sepanjang hidupnya.

Selain itu ada isitilah lain terkait merokok yaitu merokok ringan (light

smoking) dan merokok intermiten (intermitten smoking). Perokok ringan

merupakan perokok yang merokok kurang dari 1 pak per hari, kurang dari 15 batang

per hari, kurang dari 10 batang per hari, dan merokok 1 – 39 batang/ minggu.

Perokok ringan dibagi menjadi subgrup lagi, yaitu11:

1. Low rate daily smoking: individu yang merokok kurang dari 5 batang

perhari.

2. Very light smoking: individu yang merokok kurang dari 5 batang

perhari.

3. Chipper smoker: individu yang secara konsisten merokok tidak lebih

dari 5 batang perhari pada hari ketika dia merokok.

Sedangkan perokok intermiten secara umum didefinisikan sebagai orang

yang merokok tidak setiap hari. Salh satu contohnya adalah perokok sosial (social

Page 26: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

13

smoker). Perokok sosial hanya merokok ketika dalam kepentingan sosial. Yang

pasti social smoker tidak pernah merokok sendirian, contohnya ketika dalam sebuah

acara pesta11.

2.1.3.3 Kandungan Rokok

Rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap akan

menhasilkan dua komponen utama yaitu komponen gas dan komponen partikel.

Diantara komponen gas adalah karbon monoksida, ammonia, asam hidrosianat,

nitrit oksida, formaldehid, dan lain sebagainya. Sedangkan komponen partikel

diantaranya adalah tar, nikotin, indol, kresol, dan lain sebagainya. Berikut adalah

efek yang diakibatkan oleh beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rokok

hisap:27

a. Nikotin

Nikotin merupakan senyawa porilidin. Nikotin berasal dari taun tembakau pada

rokok. Kandungan nikotin pada setiap jenis rokok berbeda-beda. Jumlah yang

terhisap ke dalam tubuh juga ber-beda tergantung dari cara dan proses

menghisapnya. Nikotin tidak menimbulkan penyakit di tubuh. Namun nikotin

mampu masuk ke dalam sistem saraf pusat dimana perannya adalah menimbulkan

efek adiktif. Secara akut nikotin menimbulkan efek rasa senang sejenak bagi

perokok. Selain itu nikotin menyebabkan peningkatan tekanan darah.27,28

b. Tar

Tar merupakan senyawa hidrokarbon yang bersifat karsinogenik. Menurut beberapa

referensi, tar terdiri dari ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap rokok.

Referensi yang lain menyatakan bahwa tar terdiri dari 60 bahan kimia yang bersifat

karsinogenik. Pada saat asap rokok dihisap, tar masuk dengan wujud uap padat

kemudian pada saat suhu sudah mulai dingin tar akan memadat dan membentuk

endapan berwarna coklat pada saluran napas, permukaan gigi, dan kuku.27,28

c. Karbon Monoksida

Kandungan karbon monoksida dalam asap rokok cukup rendah namun

akumulasinya secara bertahap akan dapat menimbulkan efek negatif. Karbon

Page 27: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

14

monoksida akan berikatan kuat dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Ikatan

ini dapat menurunkan kapasitas sel darah merah untuk mengikat oksigen.27

2.1.3.4 Bahaya Merokok

2.1.3.4.1 Bahaya Merokok Terhadap Tubuh

Efek negatif merokok terhadap tubuh sangatlah besar. Hampir seluruh organ

tubuh akan terkena efek dari kebiasaan merokok, bahkan sampai pada kematian.

Setiap enam detik, akan ada satu orang yang meninggal karena rokok. Diperkirakan

pada tahun 2030, jika tidak upaya perubahan kebiasaan merokok, maka dalam

setahun kematian akibat rokok akan mencapai kira-kira delapan juta orang.

Kematian pada perokok, baik pasif maupun aktif, baik yang berasap maupun tidak

berasap, diakibatkan oleh banyaknya efek rokok terhadap fisiologi tubuh. Rokok

berasap telah menyebabkan sembilan puluh persen kanker paru dan berisiko

mengalami masalah kardiovaskular. Selain itu, rokok berasap juga menyebabkan

sembilan puluh persen kasus PPOK. sedangkan rokok tanpa asap telah

menyebabkan kanker di kepala leher, esofagus, dan pankreas. Efek buruk dari

merokok ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, namun individu dengan

kebiasaan merokok terus meningkat, bahkan pada kalangan anak-anak.1,12,13,17,18

2.1.3.4.2 Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Hidup

Karena merokok dalam jangka waktu yang panjang akan memberikan efek

pada kesehatan individu baik yang bersifat morbiditi atau mortaliti seperti PPOK,

asma, penyakit jantung kongestif, stroke, kanker paru, dan lainnya, maka sudah

pasti akan memberikan pengaruh pada kehidupan sehari-hari. Efeknya mulai dari

penambahan pengeluaran untuk biaya perawatan sampai dengan hilangnya peran

individu baik di lingkungan sosial maupun tempat kerja. Sehingga hubungan sosial

menurun, penghasilan juga menurun dan akhirnya menyebabkan kualitas hidup

menjadi lebih rendah.13,14,16

Hasil penelitian Samardzic dan Marvinac yang dilakukan di Kroasia pada

tahun 2009 menunjukkan hasil skor kualitas hidup yang berbeda pada kelompok

umur tertentu, antara perokok dan non perokok. Partisipan dibagi menjadi tiga

Page 28: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

15

kelompok usia: 18-34 tahun, 35-64 tahun, dan lebih dari 64 tahun. Namun dalam

penelitian dengan jumlah sampel 9070 partisipan ini menyatakan definisi

operasional perokok atau non perokok adalah ‘apakah anda (responden) merokok

pada saat ini?’. Dari hasilnya, secara umum skor kualitas hidup cenderung

mengalami penurunan seiring dengan pertambahan usia, baik perokok maupun non

perokok. Pada kelompok usia 18 – 34 tahun, skor kualitas hidup perokok dan non

perokok memiliki angka yang sama tinggi, sedangkan pada kelompok usia 35 – 64

tahun, perokok dan non perokok menghasilkan skor yang berbeda. Pada dimensi

kesehatan secara umum (GH) dan fungsi fisik (PF), kelompok perempuan perokok

memiliki skor yang lebih baik dibanding non perokok. Namun, sekalipun begitu,

pada fungsi fisik (PF) dan sosial (SF), keduanya pada skor yang tinggi. Hal ini dapat

dispekulasikan bahwa perbedaan ini tidak muncul sampai pada klinis. Pada dimensi

yang lain, yaitu vitalitas (VT) dan kesehatan jiwa (MH), perokok perempuan

memilki skor yang lebih rendah. Sedangkan pada kelompok laki-laki, tidak ada

perbedaan skor kualitas hidup perokok dan non perokok pada dimensi fungsi sosial

(SF) dan pembatasan karena masalah jiwa (RE). Pada dimensi vitalitas (VT) dan

kesehatan jiwa (MH), perokok sedikit lebih rendah dibandingkan non perokok. Dan

pada dimensi kesehatan secara umum (GH) dan nyeri seluruh badan (BP), perokok

memiliki skor yang lebih baik. Untuk bagian dimensi fungsi fisik (PF) dan batasan

akibat masalah fisik (RP), kedua kelompok memiliki skor yang sama tinggi.

Kemudian pada kelompok selanjutnya, usia lebih dari 64 tahun, perbedaan

signifikan antara perokok dan non perokok terjadi pada seluruh dimensi. Pada

kelompok laki-laki, perokok memiliki skor yang lebih rendah dibanding non

perokok. Sedangkan pada perempuan, kelompok perokok lebih baik dibanding non

perokok. Menurut peneliti, ada beberapa kekurangan dalam penelitiannya,

diantaranya ada faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas hidup yang tidak

diperhatikan, diantaranya pendidikan, penghasilan, status pernikahan, dan

lingkungan.1

Pada penelitian lain yang dilakukan di kota Hirosaki Jepang tahun 2006,

Funahashi dkk membandingkan skor kualitas hidup perokok dan non perokok yang

sebelumnya di tempat lain di Jepang juga pernah dilakukan dengan hasil tidak ada

perbedaan yang signifikan. Pada penelitiannya melibatkan 823 responden (245 laki-

Page 29: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

16

laki dan 578 perempuan). Dari hasil yang didapatkan, perbandingan skor kualitas

hidup perokok dan non perokok tidak memberikan gambaran perbedaan yang

signifikan. Ketika dicoba dibandingkan antara skor kualitas hidup responden yang

memiliki hasil pemeriksaan laboratorium yang normal dengan responden yang

memilliki hasil pemeriksaan laboratorium abnormal, hasilnya juga tidak ada

perbedaan yang signifikan. Dengan hasil ini, Funahashi dkk menduga bahwa SF36

tidak begitu sensitif untuk mendeteksi perubahan sub-klinis minor akibat kebiasan

merokok. Hipotesis ini diperkuat dengan hasil pada responden dengan sedang

menderita penyakit dan tidak sedang menderita penyakit. Hasilnya adalah ada

perbedaan yang signifikan, non perokok memiliki skor yang lebih baik dan bernilai

signifikan pada dimensi fungsi fisik (PF), nyeri di seluruh tubuh (BP), kesehatan

secara umum (GH), dan skor komponen fisik (PCS).2

2.1.4 Ketergantungan Terhadap Nikotin

80% perokok yang berusaha berhenti merokok akan kembali merokok

dalam satu bulan pertama dan hanya sekitar3% saja yang bertahan sampai enam

bulan. Jika kebiasaan merokok ini diteruskan maka dapat membahayakan hampir

seluruh organ tubuh. Sulitnya berhenti merokok erat kaitannya dengan pengaruh

adiksi nikotin. Namun sekalipun begitu, nikotin bukan sebagai faktor utama

penyebab utama toksisitas rokok.18

Proses adiksi nikotin diawali dengan inhalasi nikotin bersama dengan asap

rokok ke dalam alveolus paru. Kemudian nikotin secara cepat masuk ke dalam

pembuluh vena pulmonaris. Setelah masuk ke sistem vaskular, secara cepat nikotin

akan dibawa ke otak. Di dalam otak, nikotin akan ditangkap oleh reseptor

kolinergik nikotinik. Dari 12 reseptor kolinergik nikotinik yang ada di mammalia,

ada 3 yang jumlahnya paling banyak, yaitu:18,19

1. α4β2

Merupakan mediator utama terjadinya ketergantungan nikotin. Subunit

α4 berperan penting sebagai penentu sensitivitas terhadap nikotin, dan β2

berperan dalam menghasilkan efek perilaku akibat nikotin. kombinasi

α4β2 dengan subunit α5 dapat meningkatkan penyaluran kalsium 7 kali

lebih besar.

Page 30: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

17

2. α3β4

Dipostulasikan bahwa subtipe α3β4 sebagai perantara terjadinya efek

nikotin terhadap kardiovaskular.

3. α7

Merupakan reseptor homomerik yang terlibat dalam transmisi sinaps dan

potensiasi jangka panjang terhadap neuron dopaminergik saat input

excitatory.

Stimulasi terhadap reseptor kolinergik nikotinik memicu pelepasan

berbagai macam neurotransmitter. Terdapat peningkatan aktivitas secara akut pada

korteks prefrontal, thalamus, sistem penglihatan, serta aktivasi jalur kortikobasal-

thalamus akibat rangsangan dari nikotin. Pelepasan dopamin memberikan sinyal

rasa senang dan mampu meningkatkan efek nikotin dan obat-obatan terlarang.

Sehingga pada intinya, pemberian nikotin memicu pelepasan dopamin sehingga

terjadi peningkatan brain reward function, dan ketika pemberian nikotin dihentikan

maka ambang self stimulation reward meningkat. Peningkatan ambang ini

berkaitan dengan mekanisme akibat paparan berulang nikotin. Hal ini

menyebabkan penutupan dan hilangnya responsivitas reseptor, atau desensitisasi

reseptor. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah tempat pengikatan reseptor

kolinergik nikotinik. Mekanisme ini menjadi penyebab terjadinya toleransi dan

dependensi terhadap nikotin. Gejala mulai muncul dan dirasakan perokok selama

periode tidak adanya nikotin dalam jangka waktu tertentu, misal ketika sedang tidur

malam hari.18,19

Contoh dari gejala akibat penghentian pemberian nikotin diantaranya adalah

muncul masalah emosi/jiwa seperti cemas dan persepsi stress yang meningkat. Hal

ini menjadi stimulus yang sangat kuat agar seseorang kembali merokok. Ketika

kembali merokok perokok berupaya meningkatkan level nikotin dalam tubuh

sehingga cukup untuk mencegah gejala muncul sekaligus mendapat keuntungan

seperti rasa merokok itu sendiri. Penangan medis terkait ketergantungan nikotin

adalah dengan terapi pengganti nikotin prinsip dari terapi pengganti nikotin adalah

menurunkan gejala ketika seseorang berhenti merokok (mengkonsumsi

tembakau).18,19

Page 31: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

18

2.2 Kerangka Teori

: Kerangka konsep

Page 32: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

19

2.3 Kerangka Konsep

Page 33: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

20

2.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Penguk

ur Alat ukur Cara pengukuran

Skala

pengukuran

1. Skor

kualitas

hidup

Skor yang

didapatkan

setelah

pengisian

kuesioner SF-

36v2

Peneliti Kuesioner

SF – 36v2

Menghitung skor

hasil pengisisan

kuesioner

Numerik

1. Skor

kesehatan fisik

2. SKor

kesehatan jiwa

3. Skor transisi

kesehatan

2. Status

Perokok

Status yang

menyatakan

seseorang

sebagai

perokok atau

bukan perokok

Peneliti Rekam

medis

riwayat

perilaku

merokok

Subjek penelitian

mengisi rekam

medis

Kategorik

Perokok :

Laki – laki usia

> 24 thn yang

mengkonsumsi

minimal 1

batang

perharinya

minimal

selama 1 tahun

terakhir.

3 Klasifikas

i perokok

berdasark

an Indeks

Brinkman

Klasifikasi

perokok

menjadi

perokok

ringan, sedang,

dan berat

berdasarkan

skor indeks

Brinkman

Peneliti Skor

indeks

Brinkman

Skor Indeks

Brinkman

dikategorikan

dalam

klasifikasiderajat

berat merokok

berdasarkan indeks

Brinkman

Kategorik

Skor indeks

Brinkman

diklasifikasika

n menjadi:

< 201 =

perokok ringan

> 200 – 600 =

perokok

sedang

> 600 = perokok berat

4 Bukan

perokok

Laki – laki

usia > 24 thn

yang tidak

pernah

merokok sama

sekali atau

telah berhenti

merokok

minimal

selama 5 tahun

Peneliti Rekam

medis

riwayat

perilaku

merokok

Subjek penelitian

mengisi rekam

medis

Kategorik

5 Kuesioner

SF–36v2

Merupakan

kuesioner self

assessment

generik yang

digunakan

untuk

mengukur skor

kualitas hidup

dalam 8

domain dengan

alih bahasa

Peneliti - Subjek membaca

dan mengisi sendiri

kuesioner SF-36v2

Numerik

Page 34: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

21

Indonesia yang

tervalidasi

6 Skor

kesehatan

fisik

Skor penilaian

keadaan

kesehatan fisik

berdasarkan

kuesioner SF-

36v2.

Peneliti Kuesioner

SF36v2

Rerata skor dari 4

domain dalam

kuesioner SF-36v2:

Physicial

Functioning, Role-

Physical, Bodily

Pain, dan General

Health.

Numerik

7 Skor

kesehatan

jiwa

Skor penilaian

keadaan

kesehatan jiwa

berdasarkan

kuesioner SF-

36v2.

Peneliti Kuesioner

SF-36v2

Rerata skor dari 4

domain dalam

kuesioner SF-36v2:

Vitality, Social

Functioning, Role-

Emotional, Mental

Health.

Numerik

8 Adiksi

nikotin

Penggunaan

nikotin yang

terus menerus

tanpa tujuan

medis dan

berdampak

negatif adiktif

pada pengguna

Peneliti Kuesioner

ketergantu

ngan

nikotin (

Fagerstro

m Test for

Nicotine

Dependen

ce (

FTND ) ).

Subjek mengisi

kuesioner

ketergantungan

nikotin (FTND)

Kategorik

Klasifikasi

ketergantungan

nikotin :

1-2: Ketergantunga

n rendah

3-4:

Ketergantunga

n rendah

sampai sedang

5-7: Ketergantu

ngan sedang

>7 : Ketergantunga

n tinggi

9 Tingkat

aktivitas

fisik

Penentuan

kelompok

aktivitas fisik

sehari-hari

responden

Peneliti Jenis

pekerjaan

sehari-hari

Penggolongan

pekerjaan sehari-

hari menjadi 3

tingkat aktivitas

fisik

Kategorik:

Rendah:

penjahit, PNS,

pegawai, guru,

supir, ojek.

Sedang: wiraswasta,

karyawan,

anggota pers,

satpam, ta’mir

masjid.

Cukup: petani,

tukang kayu,

buruh, OB.

Page 35: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik tidak berpasangan dengan

desain penelitian cross sectional.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2015.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada daerah sekitar Kec. Ciputat Timur – Tangerang

Selatan dan daerah sekitar Kec. Kandangan Kab. Kediri Jawa Timur.

3.3 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. formulir data pribadi termasuk riwayat penyakit sistemik yang diderita

subjek penelitian.

2. Kuesioner frekuensi merokok

3. Kuesioner tingkat ketergantungan terhadap nikotin yang diadopsi dari

Fagerstrom Nicotine Dependence yang sudah dialihbahasakan ke dalam

bahasa Indonesia.

4. Kuesioner SF-36v2 yang telah tervalidasi ke dalam bahasa Indonesia.

3.4 Populasi dan Sampel

Subjek penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perokok

dan kelompok non-perokok. Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah:

- Laki-laki dengan usia antara 25 sampai dengan 55 tahun.

- Sedang atau tidak merokok. Status perokok adalah perokok aktif, sedangkan

tidak merokok adalah subjek penelitian yang sama sekali tidak pernah

Page 36: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

23

menkonsumsi rokok atau pernah merokok namun sudah berhenti minimal 5

tahun yang lalu. 2,32

- Bersedia menyetujui inform consent yang diajukan.

- Bersedia mengisi kuesioner SF-36v2 , data pribadi, frekuensi merokok,

serta tingkat ketergantungan terhadap nikotin dengan sebenarnya.

Kriteria ekslusinya adalah:

- Mengisi kuesioner Fagerstrom Nicotine Dependence, SF36v2 atau rekam

medis beserta riwayat merokok (untuk perokok) secara tidak lengkap

- Tidak mengisi salah satu dari 3 formulir (rekam medis dengan riwayat

merokok dan kuesioner SF36v2)

- Tidak bisa membaca lembar kuesioner SF36v2.

- Mengkonsumsi alkohol dan NAPZA

3.5 Jumlah Sampel

Besar sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar

sampel untuk penelitian analitik numerik tidak berpasangan dengan desain

penelitian potong lintang, yakni sebagai berikut:

𝑁1 = 𝑁2 = 2((𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)𝑆

𝑋1 − 𝑋2)

2

Keterangan:

N : jumlah sampel

Zα :deviat baku alpha

Zβ : deviat baku beta

S : standar deviasi gabungan

X1 – X2 : selisih minimal rerata yang dianggap bermakna

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan kesalahan tipe I adalah 5%

sehingga nilai Zα yang dipakai adalah 1,645. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar

10%, maka Zβ yang dipakai adalah 1,282. Selisih minimum yang dianggap

bermakna (X1 – X2 ) adalah 10.

Page 37: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

24

Untuk menentukan standar deviasi gabungan peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

(𝑆𝑔)2 =(𝑆1

2 × (𝑛1 − 1) + 𝑆22 × (𝑛2 − 1))

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Sg : standar deviasi gabungan

S1 : standar deviasi kelompok 1 pada penelitian sebelumnya

n1 : besar sampel kelompok pertama pada penelitian sebelumnya

S2 : standar deviasi kelompok 2

pada penelitian sebelumnya

n2 : besar sempel kelompok kedua pada penelitian sebelumnya

Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan olwh Aurelio Cayuela dan

kolega di Spanyol pada tahun 2005, didapatkan standar deviasi kelompok pertama

(kelompok laki-laki perokok) 24,6 dengan jumlah sampel 120 orang, sementara

standar deviasi kelompok kedua (kelompok laki-laki bukan perokok) 23,2 dengan

jumlah sampel 120 orang. Sehingga hasil perhitungannya:

(𝑆𝑔)2 =(24,62 ×(120−1)+23,22 ×(120−1))

120+120−2 = 24

Sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini :

𝑁1 = 𝑁2 = 2((1,645+1,282)24

10)2

= 99 orang ( masing – masing kelompok ).

Pada penelitian kali terdapat 2 faktor perancu yang tidak dapat dieksklusi

yaitu masalah sosial masing – masing subjek penelitian dan kebiasaan buruk lain

selain merokok. Sehingga untuk jumlah sempel ditambah 30 subjek untuk setiap

kelompoknya, dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah faktor perancu x 10 = 20 + 10 subjek

= 30

Sehingga jumlah subjek penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian ini

adalah 129 responden perokok dan 129 responden non perokok.

Page 38: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

25

3.6 Cara Kerja Penelitian

Penelitian ini memiliki tahapan kerja sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

2. Memberikan lembar informed concern kepada subjek penelitian.

3. Subjek penelitian mengisi lembar informed concern sebagai tanda

persetujuan untuk mengikuti penelitian ini.

4. Pengambilan data pribadi, frekuensi merokok, serta tingkat ketergantungan

terhadap nikotin.

5. Penilaian kualitas hidup subjek penelitian secara perseptif subjek penelitian

dengan pengisian kuesioner SF-36v2

6. Pengolahan data

3.7 Pengolahan Data

Data yang sudah didapatkan dari kuesioner data pribadi, fekuensi merokok,

dan tingkat ketergantungan terhadap nikotin dimasukkan ke dalam microsoft excel

untuk pendataan. Sementara data yang didapatkan dari kuesioner SF-36v2 dihitung

secara manual dengan panduan skoring yang direkomendasikan oleh Research and

Development Corporation (RAND).

Data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS v20 dan dianalisa

secara deskriptif untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasi jika distribusi

normal atau nilai median dan nilai rentang minimal maksimal jika distribusi tidak

nomal. Untuk mengetahui normalitas disitribusi data digunakan uji Kolmogorov-

Smirnov.31

Uji hipotesis perbandingan skor kualitas hidup SF-36v2 pada perokok dan

non perokok menggunakan uji t-test tidak berpasangan jika distribusi data normal

dan uji Mann-Whitney jika distribusi data tidak normal. Sedangkan untuk menguji

kebermaknaan skala kategorik pada data menggunakan uji Chi-square jika jenis

tabelnya adalah 2x2 dan uji Kolmogorov-Smirnov jika jenis tabelnya adalah 2xK

dengan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square. Kemudian untuk uji komparatif

numeric dengan kategori kelompok berjenjang tidak sama besar maka digunakan

Page 39: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

26

uji Jonckheere-Trpstra. Hasil uji dikatakan bermakna jika nilai P sebesar kurang

dari 0,05.31

Page 40: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pengambilan sampel penelitian dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yaitu

di daerah kecamatan Ciputat Tangerang Selatan dan kecamatan Kandangan Kediri.

Subjek penelitian yang berhasil dikumpulkan sebanyak 146 laki-laki yang terdiri

dari 83 perokok dan 63 non perokok.

4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian

Pada penelitian ini didapatkan median usia perokok adalah 44 tahun

sedangkan pada kelompok non perokok adalah 42,8 tahun. Kelompok usia

terbanyak pada perokok dan non perokok adalah usia 45 sampai dengan 55 tahun

dengan jumlah masing-masing 38 orang (45,8%) dan 28 orang (44,4%). Kemudian

pada variabel pendidikan terakhir, kelompok pendidikan terakhir terbanyak pada

kedua kelompok sama yaitu antara SMA sampai dengan S2. Jumlah perokok

Perokok Non Perokok P value

n % N %

Usia (tahun) 0,506*

25 s.d 34 10 12 15 23,8

35 s.d 44 35 42,2 20 31,7

45 s.d 55 38 45,8 28 44,4

Median (min – maks) 44 (28,59 – 54,95) 42,8 (25,07 – 53,56)

Pendidikan terakhir 0,049***

Tidak sekolah 3 3,6 2 3,2

SD – SMP 33 39,8 11 17,5

SMA – S2 47 56,6 50 79,4

Tingkat aktivitas fisik 0,401**

Rendah 16 19,3 15 23,8

Sedang 48 57,8 39 61,9

Cukup 19 22,9 9 14,3 Penghasilan per bulan (Rp.) 0,008**

< 1.500.000 34 41 20 31,7

1.500.000 – 2.500.000 36 43,4 19 30,2

> 2.500.000 13 15,7 24 38.1

Total 83 100 63 100 *Uji Mann-Whitney **Uji Chi-Square ***Uji Kolmogorov-Smirnov

Page 41: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

28

berpendidikan terakhir SMA sampai dengan S2 sebanyak 47 orang (56,6%),

sedangkan jumlah non perokok berpendidikan terakhir SMA sampai dengan S2

sebanyak 50 orang (79,4%).

Aktivitas fisik terbanyak pada kedua kelompok adalah aktivitas pada tingkat

sedang (perokok 48 (57,8%) orang dan non perokok 39 (61,9%) orang).

Penghasilan perbulan perokok antara Rp 1.500.000 – Rp. 2.500.000 sebanyak 36

orang (43,4%). Sedangkan pada kelompok non perokok, 24 (38,1%) responden

berpenghasilan lebih dari Rp. 2.500.000.

Tabel 4.2 Karakteristik responden perokok

n %

Brinkman Index

Perokok ringan (<201) 33 39,8

Perokok Sedang (200 -

600) 37 44,6

Perokok berat (>600) 13 15,7

Median (min-maks) 240 (6 – 1476)

Jenis Rokok

Filter 56 67,5

Kretek 27 32,5

Respon Keluarga

Keluarga menegur 49 59

Keluarga membiarkan 32 39,8

Missing 1 1,2

Kemauan Berhenti Merokok

Mau berhenti 60 72,3

Tidak mau berhenti 23 27,7

Pengetahuan dampak merokok terhadap diri

Ada 57 68,7

Tidak ada 26 31,3

Pengetahuan dampak merokok terhadap lingkungan

Ada 56 67,5

Tidak ada 27 32,5

Nicotine Dependence

Skor 0 7 8,4

Ketergantungan rendah 31 37,3

Ketergantungan rendah

sampai sedang 23 27,7

Ketergantungan sedang 18 21,7

Ketergantungan tinggi 4 4,8

Total 83 100

Page 42: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

29

4.1.2. Karakteristik Responden Perokok

Jumlah subjek penelitian pada responden perokok sebanyak 83 (56,85%)

orang. Median jumlah batang rokok yang dihisap per harinya adalah 12 batang.

Median lama merokok responden adalah 20 tahun. Berdasarkan kelompok indeks

brinkman, subjek penelitian terbanyak berada pada kelompok perokok sedang

dengan jumlah 37 (44,6%) orang (tabel 4.2).

4.1.3. Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup Perokok dan Non Perokok

Tabel 4.3 Skor kualitas hidup perokok dan non perokok

Perokok Non Perokok p value*

Median (min-maks) Median (min-maks)

Health transition (HT) 50 (0 – 100) 50 (0 – 100) 0,049

Physical Component

Summary (PCS)

69,37 (30,63 – 97,5) 74,37 (36,88 – 97,5) 0,077

Mental Component

Summary (MCS)

72,08 (34,27 – 95,94) 76,87 (47,92 – 97,19) 0,023

*Uji Mann-Whitney

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing bagian antara

kelompok perokok dan non perokok memiliki perbedaan skor kecuali pada skor

health transtition. Namun dari beberapa bagian tersebut hanya skor kesehatan jiwa

dan transisi kesehatan yang bermakna secara statistik. Median dari skor kesehatan

jiwa perokok 72,08 sedang skor kesehatan jiwa non perokok sebesar 76,87. Skor

transisi kesehatan kedua kelompok memiliki median yang sama namun dengan

gambaran frekuensi yang berbeda dan akan dibahas di bagian selanjutnya.

4.1.4. Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup pada indeks Brinkman,

Ketergantungan Nikotin, dan aktivitas fisik

Hasil analisis perbedaan kualitas hidup antar kelompok indeks Brinkman

(tabel 4.4) menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna pada skor

kesehatan fisik dan jiwa. Uji post hoc memberikan informasi bahwa pada skor

kesehatan fisik dan jiwa didapatkan perbedaan yang bermakna antara non perokok

dengan perokok berat (Jonckheere-Trpstra, post hoc p = PCS 0,017 dan p = MCS

0,007).

Page 43: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

30

Perbedaan skor fisik dan jiwa yang bermakna juga terdapat pada tingkat

ketergantungan nikotin. Perbedaan bermakna terletak pada responden tidak

ketergantungan dengan responden ketergantungan rendah sampai sedang (post hoc

p PCS = 0,004 MCS = 0,012). Hasil sedikit berbeda pada tingkat aktivitas fisik

dimana kebermaknaan hanya didapatkan pada skor kesehatan fisik antara kelompok

dengan aktivitas fisik rendah dan cukup (post hoc = 0,04 ).

Tabel 4.4 Analisis perbedaan skor kualitas hidup

Uji Jonckheere-Trpstra Skor Kesehatan

Fisik (PCS)

Skor Kesehatan

Jiwa (MCS)

Kelompok Indeks Brinkman

p value 0,037 0,008

Aktivitas Fisik

p value 0,046 0,233

Ketergantungan Nikotin

P value 0,025 0,006

4.1.5. Hasil Analisis Skor Kualitas Hidup pada Daerah Asal

Asal responden penelitian ini terdiri dari dua tempat utama yaitu daerah

sekitar Ciputat Tangerang Selatan dan daerah sekitar Kandangan – Kediri. Tabel

4.5 menampilkan hasil perbandingan skor kualitas hidup dua daerah tersebut. Skor

kesehatan fisik dan jiwa responden dari Kediri lebih tinggi dibanding responden

dari Ciputat.

Tabel 4.5 Perbandingan skor kualitas hidup antara daerah asal

Kediri Ciputat p

value Median (min-maks) Median (min-maks)

Health transition (HT) 50 (0 – 75) 25 (0 – 100) 0,084

Physical Component

Summary (PCS)

78,12 (36,88 – 97,5) 65,16 (30,63 – 94,69) 0,0001

Mental Component

Summary (MCS)

80,31 (36,25 – 97,19) 68,64 (34,27 – 96,35) 0,0001

*Uji Mann-Whitney

4.2. Pembahasan

4.2.1. Perbandingan Skor Kualitas Hidup Perokok dan Non Perokok

Perbedaan bermakna antara skor kualitas hidup perokok dan non perokok

terdapat pada skor kesehatan jiwa (MCS) dan transisi kesehatan (HT) (HT 50 : 50

Page 44: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

31

p<0,05 dan MCS 72,08 : 76,87 p < 0,05). Perbedaan pada dua bagian ini tidak

terlalu besar dan keduanya berada pada skor yang tinggi sehingga tidak bermakna

secara klinis. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Samardzic dan Marvinac

(2009) yang menyatakan bahwa skor SF-36v2 perokok sedikit lebih rendah

dibanding dengan non perokok. Perbedaan bermakna ini tidak sesuai dengan hasil

penelitian Funahashi, et al (2010) yang menyatakan hal yang berbeda bahwa tidak

ada perbedaan bermakna antara skor kualitas hidup perokok dan non perokok 1,7,15,35

Perbedaan skor kualitas hidup jiwa dan transisi kesehatan antara perokok

dan non perokok dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang memengaruhi,

yaitu:

1. Perilaku merokok

Perilaku merokok muncul karena banyak faktor diantaranya paparan stres, ajakan

teman, mengikuti orang tua, karena iklan, dan lain sebagainya. Paparan stres

menjadi salah satu faktor penyebab karena perokok mengharapkan efek rasa tenang

ketika menghisap rokok. Efek ini muncul akibat kerja nikotin yang memicu

pelepasan hormon ‘bahagia’ dopamin. Namun efek ini akan menyebabkan

ketergantungan terhadap nikotin sehingga jumlah batang rokok yang akan

dikonsumsi juga akan meningkat. Peningkatan dosis rokok dapat dilihat

berdasarkan indeks Brinkman. Dalam penelitian ini didapatkan skor kualitas hidup

fisik (PCS) dan jiwa (MCS) perokok berat lebih rendah dibanding non perokok

(PCS 74,37 : 64,53 p < 0,05 dan MCS 76,56 : 63,43 p < 0,01). Perbedaan ini

menunjukkan bahwa efek merokok terhadap kualitas hidup akan benar-benar

muncul ketika perokok sudah mengkonsumsi rokok dalam jumlah banyak dan

dalam waktu yang lebih lama (kelompok perokok berat dalam indeks Brinkman).

Efek kronis rokok dapat mengenai ke berbagai organ tubuh sehingga perokok

merasa kesehatannya lebih buruk dibanding sebelumnya. Efek kronis ini dapat

dilihat dari skor transisi kesehatan (HT) non perokok yang lebih baik dibanding

perokok (Mann-Whitney, HT 50 : 50 p<0,05).1,2,7,13,17,18

2. Aktivitas fisik

Hasil uji analisa kualitas hidup antara tingkat aktivitas fisik (tabel 4.4)

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara responden dengan

Page 45: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

32

aktivitas fisik rendah dan cukup. Perbedaan skor ini sesuai dengan penelitian

Anokye, et al (2012) dan Ferucci, et al (1999) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara tingkat aktivtias fisik dengan kualitas hidup. Pengaruh aktivitas

fisik terhadap skor kualitas hidup dalam penelitian ini dapat dikontrol (hubungan

aktivitas fisik perokok dan non perokok p > 0,05). Perbaikan skor kualitas dengan

aktivitas fisik berkaitan dengan manfaat aktivitas fisik pada dua hal, yaitu

kebugaran tubuh dan manfaat psikologis.24,37

3. Usia

Usia dapat memengaruhi kualitas hidup perokok dan non perokok. Perbandingan

usia antara perokok dan non perokok dalam penelitian ini tidak ditemukan

perbedaan yang bermakna sehingga faktor perancu usia dapat dikontrol (Mann-

Whitney, p > 0,05).12

4. Pendidikan Terakhir

Dalam penelitian ini didapatkan hubungan antara tingkat pendidikan dengan

perilaku merokok. Salah satu unsur untuk dapat memahami dengan baik mengenai

bahaya merokok adalah pendidikan yang baik. Sehingga ketika seseorang memiliki

derajat pendidikan lebih tinggi maka kemungkinan untuk memiliki perilaku

merokok akan semakin lebih rendah, begitu juga sebaliknya. Pendidikan juga dapat

memengaruhi pergaulan, orang dengan tingkat pendidikan rendah berpotensi

dalam kehidupan sehari-hari untuk bergaul dengan orang berpendidikan rendah

juga. Ketika bergaul dengan orang berpendidikan rendah maka perilaku teman

pergaulan tersebut dapat memengaruhi secara langsung maupun tidak langsung.

Kejadian tersebut berkaitan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan maka

akan semakin bertambah pengetahuan tentang bahaya merokok sehingga

kemampuan berpikir rasional dan kritis untuk mempertimbangkan bahaya

merokok serta menghindari perilaku merokok semakin meningkat. 20-22,26

5. Penghasilan

Analisa hubungan antara tingkat penghasilan perokok dan non perokok pada

penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara perilaku merokok

dengan tingkat penghasilan (p = 0,008). Rokok mengandung nikotin yang dapat

Page 46: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

33

menyebabkan ketergantungan. Peningkatan jumlah rokok yang dikonsumsi

berkaitan dengan mekanisme dependensi akibat nikotin. Hal ini menyebabkan

peningkatan konsumsi rokok setiap harinya. Akibat peningkatan pengeluaran uang

untuk membeli rokok maka pemenuhan kebutuhan hidup lainnya tidak dapat

tercapai. Faktor ini tentunya dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang terutama

pada segi kejiwaan.19

6. Persepsi terhadap kualitas hidup dan paparan sosial.

Responden dalam penelitian ini berasal dari dua daerah yang berbeda. Perbedaan

daerah akan menyebabkan perbedaan gaya hidup, paparan stres sosial, dan persepsi

terhadap kualitas hidup. Perbandingan kualitas hidup antara kedua daerah

didapatkan perbedaan kualitas hidup fisik (PCS) dan jiwa (MCS) yang bermakna

antara responden dari daerah Kediri dan Ciputat (Mann-Whitney PCS 78,12 vs

65,16 p<0,001 dan MCS 80,31 vs 68,64 p<0,001). 24,37,38

4.3.Aspek Keislaman

Kualitas hidup didefinisikan oleh setiap orang dan setiap disiplin ilmu

pengetahuan secara beragam. Definisinya akan berbeda-beda dengan bergantung

pada persepsi dan standar masing-masing. Dalam pandangan Allah manusia yang

paling berkualitas itu tidak beragam penilainnya. Penilaian Allah terhadap orang

yang berkualitas cukup berdasarkan ketaqwaannya. Sebagaimana Allah berfirman

dalam QS. al-Hujurat ayat 13: ‘Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara

kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa’. Maha benar Allah dengan

segala firman-Nya. Taqwa secara istilah berarti sikap untuk selalu melaksanakan

perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Perintah Allah merupakan

perintah untuk melakukan perbuatan, sikap, dan perilaku baik dan menjauhi segala

perbuatan, sikap, dan perilaku yang tercela. Konsep ketaqwaan ini dijadikan Allah

sebagai standar ukur kualitas seseorang karena dengan taqwa akan membawa

semua kebaikan, baik kebaikan di dunia dan di akhirat serta menjauhkan seseorang

dari segala keburukan. Sehingga semua manfaat taqwa tersebut akan membawa

seseorang menjadi manusia yang memiliki gaya hidup sehat, bahagia dan

sejahtera.39

Page 47: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

34

4.4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Subjek penelitian masih belum memenuhi perhitungan jumlah minimal sampel

akibat sulitnya mencari responden yang bersedia serta memenuhi kriteria untuk

dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Jumlah subjek juga berkurang akibat

penggunaan kuesioner SF-36v2 yang bersifat self assessment (harus dibaca

sendiri) membuat beberapa responden kesulitan untuk mengisi sehingga tidak

bersedia untuk mengisi.

2. Pengambilan sampel dilaksanakan pada kelompok responden yang berbeda

daerah sehingga kemungkinan dapat menyebabkan beberapa perbedaan

diantaranya adalah gaya hidup, paparan variabel perancu, serta persepsi

mengenai kualitas hidup.

3. Faktor perancu mengenai masalah sosial tidak dapat dikontrol oleh peneliti.

4. Pengelompokan responden berdasarkan aktivitas fisik hanya berdasarkan

persepsi peneliti terhadap pekerjaan sehari-hari sehingga tingkat akurasinya

kurang.

Page 48: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

35

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Rokok dapat menjadi faktor yang memengaruhi penurunan skor kualitas

hidup perokok.

2. Terdapat perbedaan bermakna skor kesehatan jiwa (MCS) antara perokok

(median = 72,08) dengan non perokok (median = 76,87) laki-laki (U =

3.189,5; p < 0,05; Z=2,272; r = 0,188).

3. Terdapat perbedaan bermakna skor transisi kesehatan antara perokok

(median = 50) dengan non perokok (median = 50) laki-laki (U = 2.152,5; p

<0,05; Z = -1,972; r = -0,16).

5.2. Saran

1. Penelitian dengan tema yang sama perlu penambahan jumlah sampel sampai

memenuhi perhitungan jumlah sampel (129 setiap kelompok).

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan instrumen yang lebih

spesifik untuk menilai kualitas hidup perokok.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut mengenai

penurunan kualitas hidup perokok dari segi kesehatan jiwa (dapat

menggunakan instrumen spesifik untuk menilai kualitas hidup dari segi

kesehatan jiwa).

4. Penelitian yang fokus pada perbandingan skor kualitas hidup antara indeks

Brinkman sebaiknya setiap kelompok indeks Brinkman jumlah

respondennya sebanyak 40 per kelompok agar dapat memberikan hasil

yang tepat.

5. Pertanyaan penghasilan pada data responden sebaiknya berdasarkan di atas

dan di bawah UMR agar lebih mudah menyesuaikan dengan standar

lingkungan setempat.

6. Informasi mengenai tingkat aktivitas fisik sebaiknya harus didata dengan

pertanyaan yang lebih spesifik.

Page 49: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

36

7. Hasil kuantitatif akan semakin bagus jika dilengkapi dengan data kualitatif

(misal dengan metode focus group discussion) untuk memeroleh informasi

mendalam tentang tingkatan persepsi, sikap, dan pengalaman responden.

Page 50: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Senka S, Gorka VM. Health related quality of life of smokers in

Croatia. Coll. Antropol. 2009; 33(1): 107-8.

2. Koichi F, Ippei T, Kazuma D, Masashi M, Takashi U, Shigeyuki N.

Smoking habits and health-related quality of life in a rural Japanese

population. Qual Life Res. 2010 Sept; 20: 1-3.

3. Talhout R, Schulz T, Florek E, Benthem JV, Wester P, Opperhutzen A.

Hazardous compounds in tobacco smoke. Int. J. Environ. Res. Public

Health. 2011 Febr; 8: 613-6.

4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. Atlanta:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2011 [disitasi pada 13

April 2015]. Tersedia di: www.cdc.gov/hrqol/concept.htm

5. Fayers PM, Machin D. Quality of life: assessment, analysis, and

interpretation. Chichester: John Wiley & Sons, ltd; 2000.

6. Forbush SW, Nof L, Echternach J, Hill C. Influence of activity on quality

of life scores after RYGBP. OBES SURG. 2011; 21: 1296-8.

7. Ware JE, Kosinki M, Bjorner JB, Turner-Bowker DM, Gandek B, Maruish

ME. SF-36v2 Health survey: a primer for healthcare providers. Lincoln:

QualityMetric Inc; 2008.

8. Ware JE. SF-36.org [Internet]. [Tempat tidak diketahui]: Quality Metric;

[Tanggal tidak diketahui; disitasi pada 20 April 2015]. Tersedia di:

www.sf-36.org/tools/SF36.shtml#VERS2

9. Gu D, Wu X, Reynolds K, Duan X, Xin X, Reynolds RF, et al. Cigarette

smoking and exposure to environmental tobacco smoke in China: the

international collaborative study of cardiovascular disease in Asia. Am J

Public Health 2004 November; 94(11): 1-3.

10. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. Atlanta:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2009 [disitasi pada 30

April 2015]. Tersedia

di:http://www.cdc.gov/nchs/nhis/tobacco/tobacco_recodes.htm

Page 51: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

38

11. Schane RE, Ling PM, Glantz SA. Health effects of light and intermittent

smoking: a review. Circ. 2010 Apr; 121(31): 1-3.

12. Indonesia. BALITBANG Kesehatan Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar:

RISKESDAS 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.

13. Hammer GD, McPhee SJ. Pathophysiology of disease: an introduction to

clinical medicine. 7th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2014.

14. Cayuela A, Rodriguez-Dominguez S, Otero R. Deteriorated helath-related

quality of life in healthy male smokers. Arch Bronconeumol. 2007; 43(2):

59-63.

15. Scotland. Scottish Executive Social Research. Quality of life and well-

being: measuring the benefits of culture and sport. Scotland: Scottish

Executive Social Research; 2005.

16. Orme ME, Hogue SL, Kennedy LM, Paine AC, Godfrey C. Development

of the health and economic consequences of smoking interactive model.

Tob Control. 2001; 10: 55-61.

17. Hata K, Nakagawa T, Mizuno M, Yanagi N, Kitamura H, Hayashi T, et al.

Relationship between smoking and a new index of arterial stiffness, the

cardio-ankle vascular index, in male workers: a cross-sectional study. Tob

Induc Dis. 2012; 10(11): 1-5.

18. Benowitz NL. Pharmacology of nicotine: addiction, smoking-induced

disease, and therapeutics. Annu Rev Pharmacol Toxicol. 2009; 49: 1-5.

19. Benowitz NL. Nicotine Addiction. N Engl J Med. 2010 Juni; 362(24): 1-

3.

20. Sirait AM, Pradono Y, Toruan IL. Perilaku merokok di Indonesia. Bul.

Panel Kesehatan. 2002; 30: 3-6.

21. Kuntara W. Hubungan antara tingkat pengetahuan penyakit akibat

merokok dengan perilaku merokok pada usia dewasa awal di desa

Kacangan kecamatan Andong kabupaten Boyolali. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2012: 10.

22. Amarudin MD. Perbedaan perilaku merokok ditinjau dari tingkat

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2014: 1-3.

Page 52: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

39

23. Hasnida, Kemala I. Hubungan antara stress dan perilaku merokok pada

remaja laki-laki. Universitas Sumatera Utara. 2005 Desember: 1-3.

24. Anokye NK, Trueman P, Green C, Pavey TG, Taylor RS. Physical activity

and health related quality of life. BMC Public Health. 2012; 12: 1-6.

25. Azagba S, Sharaf MF. The effect of job stress on smoking and alcohol

consumption. Health Economics Review. 2011; 1(15): 9.

26. Djokja RM, Lampus BS, Mintjelungan C. Gambaran perokok dan angka

kejadian lesi mukosa mulut di desa Monsongan kecamatan Banggai

Tengah. Universitas Sam Ratulangi Manado. 2012: 39-41.

27. Jode J. Gambaran kebiasaan merokok pada pasien-pasien hipertensi yang

datang berobat ke bagian penyakit dalam RSUP H. Adam Malik Medan.

2010.

28. Kualendran T. Tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok di kalangan

mahasiswa laki-laki fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan Stambuk 2010. Universitas Sumatera Utara. 2013.

29. Muragundi PM, Tumkur AM, Shetty RK, Naik AN. Health-related quality

of life measurement. J Young Pharm.2012; 4(1): 54.

30. Testa MA, Simonson DC. Assessment of quality-of-life outcomes. N Engl

J Med. 1996 Maret; 334(13): 835-8.

31. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi Keempat.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2009.

32. Indonesia. BALITBANG Kesehatan Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar:

RISKESDAS 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.

33. Suryawati R. Rokok sebagai faktor predisposisi terjadinya leukoplakia.

Universitas Sumatera. 2009.

34. Anda RF, Williamson DF, Escobedo LG, Mast EE, Giovino GA,

Remington PL. Depression and the dynamics of smoking: a national

perspective. JAMA. 1990 September; 264(12): 1543.

35. Cooper TV, Resor MR, Stoever CJ, Dubbert PM. Physical activity and

physical activity adherence in the eldery based on smoking status. Addict.

Behav. 2007; 32: 2270-3.

Page 53: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

40

36. Laaksonen M, Rahkonen O, Martikainen P, Karvonen S, Lahelma E.

Smoking and SF-36 health functioning. Prev. Med. 2006 Januari; 42:206-

9.

37. Ferrucci L, Izmirlian G, Leveille S, Phillips CL, Corti MC, Brock DB, et

al. Smoking, physical activity, and active life expectancy. Am J Epidemiol.

1999; 149:643-53.

38. Pradono J, Hapsari D, Sari P. Kualitas hidup penduduk Indonesia menurut

International Classification of Functioning, Disability and Health (IFC)

dan factor-faktor yang mempengaruhinya: analisa lanjut data

RISKESDAS 2007. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi;

2007:17-9.

39. Nur FS. Nashaihul ‘ibad kumpulan nasihat pilihan syeikh Nawawi al-

Bantani. Jakarta. Turos; 2014.

Page 54: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

41

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Persetujuan Etik

Page 55: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

42

Lampiran 2

Formulir Inform Consent dan Data Responden

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Judul Penelitian:

Peran rokok terhadap skor kualitas hidup.

Peneliti Utama:

drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah, Jl. Kertamukti

Pisangan Ciputat, Jakarta 15419, Telepon: 021-74716718, 021-7401925

Kontak pada keadaan darurat:

Peneliti Utama : drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD (0817-0710263)

Anda diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi Anda bersifat sukarela,

dalam arti Anda bebas untuk turut serta atau menolaknya. Anda juga bebas berbicara

karena kerahasiaan Anda terjamin.

Sebelum membuat keputusan, Anda akan diberitahu detail penelitian ini berikut

kemungkinan manfaat dan risikonya, serta apa yang harus Anda kerjakan. Tim peneliti

akan menerangkan tujuan penelitian ini dan memberikan formulir persetujuan untuk

dibaca. Anda tidak harus memberikan keputusan saat ini juga, formulir persetujuan dapat

Anda bawa ke rumah untuk didiskusikan dengan keluarga, sahabat atau dokter Anda.

Jika Anda tidak memahami apa yang Anda baca, jangan menandatangani formulir

persetujuan ini. Mohon menanyakan kepada dokter atau staf peneliti mengenai apapun

yang tidak Anda pahami, termasuk istilah-istilah medis. Anda dapat meminta formulir ini

dibacakan oleh peneliti. Bila Anda bersedia untuk berpartisipasi, Anda diminta

menandatangani formulir ini dan salinannya akan diberikan kepada Anda.

Apa tujuan penelitian ini?

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keadaan rongga mulut para pria perokok dan non-

perokok dan mengukur salivary flow rate, derajat keasaman, kadar ion kalsium, kadar

Page 56: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

43

protein total pada salivanya.

Mengapa saya diminta untuk berpartisipasi?

Anda diminta berpartisipasi karena Anda telah merokok rutin selama minimal 5 tahun dan

telah memenuhi kriteria penelitian ini atau sebagai kelompok kontrol yang tidak pernah

merokok sama sekali.

Berapa banyak orang yang mengikuti penelitian ini?

Lima puluh perokok dan lima puluh non-perokok akan mengikuti penelitian ini.

Di mana penelitian akan berlangsung?

Penelitian akan dilakukan di Medical Research Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Apa yang harus saya lakukan?

Jika memenuhi kriteria, Anda akan diikutkan dalam penelitian. Jika Anda setuju untuk

mengikuti penelitian, maka Anda harus mengikuti seluruh prosedur penelitian termasuk

mengisi rekam medis, pemeriksaan fisik, gigi dan mulut, dan pengumpulan saliva.

Pengisian Rekam Medis untuk mengumpulkan informasi

Anda akan mengisi rekam medis dengan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui data

pribadi, mengenai kesehatan dan kesejahteraan, jumlah rokok yang dikonsumsi,

kebiasaan mengenai pola makan dan menjaga kebersihan rongga mulut serta, mengenai

keluhan di rongga mulut.

Pemeriksaan fisik dan gigi mulut

Anda akan menjalani pemeriksaan fisik berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan.

Untuk pemeriksaan gigi mulut untuk mengetahui adanya kelainan rongga mulut berupa

radang gusi, kerusakan jaringan penyangga gigi, gigi berlubang, infeksi jamur rongga

mulut, sudut bibir pecah-pecah & meradang, sindroma mulut terbakar, serta pengukuran

banyaknya ludah yang dihasilkan dan derajat keasaman saliva (ludah).

Pengumpulan saliva

Anda akan diminta untuk mengumpulkan ludah selama kurang lebih 5 menit didalam

mulut, lalu meludahkannya kedalam tabung steril. Ludah Anda akan dikumpulkan kurang

lebih sebanyak 1 ml.

Page 57: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

44

Pengisian Kuisioner SF-36

Anda akan diminta untuk mengisi kuisioner pengukuran skor kualitas hidup. Di dalam

kuisioner tersebut terdapat 36 poin pertanyaan. Silahkan diisi sesuai dengan keadaan

yang sebenar-benarnya, sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh Anda.

Berapa lama saya harus menjalani penelitian ini? Dapatkah saya berhenti dari

penelitian sebelum waktunya?

Penelitian ini akan memakan waktu maksimal 1.5 jam dengan rincian, 30 menit untuk mengisi rekam medis, 30 menit pemeriksaan fisik dan gigi mulut, dan 15 menit untuk pengumpulan ludah, dan 15 menit untuk Pengisian kuisioner

Akankah saya mendapat kompensasi?

Anda akan menerima souvenir dari Tim Peneliti untuk serangkaian penelitian ini. Souvenir

ini diberikan sebagai tanda terima kasih atas partisipasi Anda dalam penelitian ini. Anda

juga dapat berkonsultasi masalah gigi, mulut dan kesehatan secara umum kepada dokter

dan dokter gigi.

Siapa yang dapat saya hubungi bila mempunyai pertanyaan, keluhan, atau bertanya

tentang hak-hak saya sebagai subyek penelitian?

Jika Anda memiliki pertanyaan maupun keluhan berkaitan dengan partisipasi Anda atau

hak- hak sebagai subyek penelitian, Anda dapat menghubungi Peneliti Utama pada nomor

telepon yang tercantum di halaman pertama formulir ini, jika anggota tim peneliti tidak

dapat dihubungi.

Ketika Anda menandatangani formulir ini, Anda setuju untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. Ini berarti Anda sudah membaca informed consent, pertanyaan Anda telah

dijawab, dan Anda memutuskan untuk berpartisipasi.

Nama Partisipan Tanda tangan Tanggal

Nama Pengumpul data Tanda tangan Tanggal

Page 58: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

45

Jam Pemeriksaan: …………………

DATA PRIBADI

Nama

TTL

:

:

……………………………………...

........................................

Jenis Kelamin : L / P

Alamat : ......................................................................................................................................

Telepon

Berat Badan

Tinggi Badan

IMT

:

:

:

:

........................

................. kg

................. cm

........................

HP

: …………….

Pekerjaan

Penghasilan/

bulan

1. <1.500.000

Pendidikan

Status

:

:

:

:

........................

2. 1.500.000-

2.500.000

SMA/S1/S2/S3/……

Status Marital

Agama

3. 2.500.000-3.500.000

:

:

…………….

…………….

4. >3.500.000

5. …………….

PENYAKIT SISTEMIK : (jawab dengan ADA atau TIDAK ADA dan obat-obatan)

Hepatitis B/C :

HIV :

TBC :

Diabetes Mellitus :

Hipertensi :

Page 59: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

46

FREKUENSI MEROKOK

1. Apakah anda hampir setiap hari merokok:

1) Ya

2) Tidak, berapa hari dalam seminggu anda merokok …………..

2. Berapa rata-rata jumlah batang rokok yang anda habiskan dalam sehari: …………..

batang/hari

3. Jenis rokok yang biasa anda konsumsi:

1) Kretek

2) Filter

3) Membuat sendiri

4) Lainnya: …………..

4. Sudah berapa lama anda mulai merokok: ………….. tahun

5. Apakah alasan anda pertama kali merokok?

1) iseng

2) penasaran/coba-coba

3) diajak/dipaksa teman

4) mencontoh orang tua

5) terlihat dewasa/keren

6) terlihat seperti tokoh idola

7) lainnya....

6. Siapa yang pertama kali memperngaruhi kamu untuk merokok

1) tidak ada

2) orang tua

3) saudara

4) teman

5) iklan

6) lainnya....

7. Dimana biasanya anda merokok

1) di rumah

2) di tempat kerja

3) di tempat teman

4) di tempat umum

5) lainnya....

Page 60: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

47

8. Biasanya anda mendapatkan rokok darimana

1) orang tua

2) teman

3) beli sendiri

4) lainnya

9. Keadaan apa yang membuat anda merokok

1) saat bosan

2) saat stress/kesal/marah

3) merasa gugup/hilangkan ketegangan

4) saat mulut merasa tidak enak

5) saat santai/iseng

6) saat melihat orang merokok

7) lainnya

Page 61: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

48

KEINGINAN BERHENTI MEROKOK

Diadopsi dari WHO

1. Apakah anda pernah mencoba berhenti merokok

1) Ya

2) Tidak (langsung ke pertanyaan No.16)

2. Kapan anda mencoba berhenti merokok: ………….. tahun

3. Berapa kali anda berusaha berhenti merokok?.......... kali

4. Apakah anda sukses dalam berhenti merokok pada saat itu?

1) Ya

2) Tidak

5. Berapa lama anda berhenti merokok pada saat itu?....... hari

6. Apa cara yang anda gunakan untuk berhenti merokok pada saat itu?

1) ke dokter

2) Permen

3) Obat

4) lainnya ....

7. Apakah anda mau berhenti merokok?

1) Ya, karena....

2) Tidak

8. Bagaimana tindakan keluarga saat anda merokok

1) ditegur

2) dibiarkan

3) lainnya....

9. Seberapa besar pengaruh iklan dalam mempengaruhi anda merokok

1) besar sekali

2) besar

3) biasa saja

4) tidak ada pengaruh

5) sangat tidak ada pengaruh

10. Keadaan apa yang anda peroleh dari setelah merokok

1) memberi kenikmatan

2) memberi rasa percaya diri

Page 62: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

49

3) membantu melepaskan rasa tertekan oleh masalah

4) dapat memusatkan konsentrasi

11. Menurut Anda, apakah ada dampak merokok terhadap Anda?

1) Ya, ada. ..........

2) Tidak

12. Menurut Anda, adakah dampak rokok terhadap lingkungan?

1) Ya, ada. ..........

2) Tidak

Page 63: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

50

KETERGANTUNGAN TERHADAP NIKOTIN

Diadopsi dari Fagerstrom Nicotine Dependence

1. Seberapa cepat anda merokok yang pertama kali setelah anda bangun tidur?

Setelah 60 menit (0)

31-60 menit (1)

6-30 menit (2)

dalam 5 menit (3)

2. Apakah anda mengalami kesulitan untuk tidak merokok didaerah yang

terlarang/dilarang merokok

Tidak (0)

Ya (1)

3. Kapan paling sulit bagi anda untuk tidak merokok?

Merokok pertama kali pada pagi hari (1)

Waktu lainnya (0)

4. Berapa batang rokok anda habiskan dalam sehari?

10 atau kurang dari itu (0)

11-20 (1)

21-30 (2)

31 atau lebih (3)

5. Apakah anda lebih sering merokok pada jam-jam pertama bagun tidur

dibandingkan dengan waktu lainnya?

Tidak (0)

Ya (0)

6. Apakah anda merokok walaupun sedang sakit sampai hanya tiduran ditempat

tidur hampir sepanjang hari ?

Tidak (0)

Ya (1)

Kesimpulan:

Jumlah Skor:………………… Intepretasi:…………………….

1-2: Ketergantungan rendah

Page 64: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

51

3-4: Ketergantungan rendah sampai sedang

5-7: Ketergantungan sedang

8 + : Ketergantungan tinggi

RIWAYAT GIGI DAN MULUT

Kunjungan terakhir ke drg. :

Jenis perawatan :

Frekuensi & waktu sikat gigi : Kali/hari; pagi / siang / sore / malam

Penggunaan obat kumur : Ya / Tidak; ........ kali/hari; Merek.............

Keluhan mulut kering : Ya / Tidak; Sejak ............. hari/minggu/bulan/tahun

Asupan air putih/hari : Gelas

Page 65: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

52

SALIVA

Laju aliran saliva tanpa stimulasi : ml/menit

pH :

Ion Ca :

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Debris index Debris index

Calculus index Calculus index

CPITN CPITN

CPITN CPITN

Calculus index Calculus index

Debris index Debris Index

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

GI tidak dapat digantikan

6 1 4

GI=

Page 66: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

53

4 1 6

DEBRIS INDEX (DI)

CALCULUS INDEX (CI) pengganti : 21/41

GINGIVAL INDEX (GI) tidak dapat digantikan

0 : Tidak ada debris/stain

1 : Debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya stain ekstrinsik tanpa

adanya debris pada permukaan gigi tersebut

2 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan

gigi

3 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi

0 : Tidak ada kalkulus

1 : Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

2 : Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi

dan/atau terdapat sedikit/bercak kalkulus subgingiva di servikal gigi

3 : Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi dan/atau kalkulus subgingiva yang menutupi atau

melingkari permukaan servikal gigi

0 : Gingiva normal

1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit edema, tidak ada perdarahan saat probing

2 : Inflamasi sedang, kemerahan, edema & licin mengkilat, perdarahan saat probing

3 : Inflamasi berat, kemerahan & edema yang jelas, ulserasi. Kecenderungan untuk perdarahan spontan

Page 67: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

54

Lampiran 3

Kuesioner SF-36v2

Page 68: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

55

Page 69: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

56

Page 70: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

57

Page 71: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

58

Page 72: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

59

Page 73: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

60

Lampiran 4

Dokumentasi Penelitian

Pengisian Informed Consent, Rekam Medis dan Kuesioner SF-36v2

Page 74: PERAN ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP (Evaluasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37689/1/FARUQ... · Program Studi Pendidikan Dokter. Peran rokok terhadap kualitas

61

Lampiran 5

Riwayat Penulis

Identitas :

Nama : Faruq Yufarriqu Mufaza

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 28 Maret 1994

Agama : Islam

Alamat : Gg. Masjid 01/02 dsn./ds. Banaran Kec.

Kandangan Kab. Kediri 64294

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

2000-2006 : MI Miftahul Ulum Kandangan

2006-2009 : SMP Negeri 1 Kandangan

2009-2012 : MAN Tambakberas Bahrul Ulum Jombang

2012-sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta