22
PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MELATIH BERBICARA DAN BERBAHASA DILINGKUNGAN SEKOLAH Oleh NAMA : Yaya Fradana NIM : F1A010089 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL U N I V E R S I T A S M A T A R A M FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI STRATA 1 DESEMBER 2010 1

Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MELATIH BERBICARA DAN BERBAHASA DILINGKUNGAN

SEKOLAH

Oleh

NAMA : Yaya Fradana

NIM : F1A010089

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

U N I V E R S I T A S M A T A R A M

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI STRATA 1

DESEMBER 2010

1

Page 2: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, Karena

berkat rahmat dan bimbinga-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan

diberikan kenikamatan yang luar biasa yaitu kenikmatan kesehatan, dan tidak lupa

penulis haturkan selawat serta salam kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad saw,

karena berkat jasa-jasa beliaulah umat islam dapat terbebas dari zaman jahiliah

( kebodohan) menuju zaman terang menerang dan penuh dengan khasana ilmu. Makalah

yang berjudul “ Peranan Kegiatan Pramuka dalam Melatih Berbicara dan

Berbahasa Dilingkungan Sekolah”. Adalah bentuk aplikasi dan manfaat

ekstrakulikuler.

Keberhasilan penyelesain makalah ini, tidak lepas dari dukungan dan bantuan

beberapa pihak yang diantaranya:

1. Rektor Universitas Mataram : Prof.Ir.H.Sunarpi,Ph.D

2. Dekan Fakultas Teknik : Faturrahman, ST.MT

3. Ketua Jurusan Teknik Sipil : Ir. Joedono, MCE

4. Dosen Pembimbing Akademik : Rohani, ST.MT

5. Dosen Matakuliah : Drs.H. Nasaruddin M.Ali

6. Staf Jurusan : Tidak dapat disebut satu-persatu

7. Ibu Penulis : Hj. Khaerani

8. Bapak Penulis : Arham

9. Teman-teman Mahasiswa Teknik Sipil kelas ganjil

Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung ikut berkontribusi

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sengaja disusun untuk menyelesaikan tugas akhir semester mata

kuliah umum Bahasa Indonesia, materi yang tertuang didalam makalah ini berkaitan

dengan metode pengajaran Pramuka dan hubunganya dengan Pendidikan Bahasa,

disamping itu juga terdapat metode-metode yang mampu melatih berbicara dan

berbahasa dan diselipkan dengan berbagai macam kegunaan bahasa itu sebagai bahasa

persatuan Indonesia.

2

Page 3: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Makalah ini masih sangat jauh dari kesan sempurna. Karena itu, kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan, Karena

suatu karya dianggap memiliki pembaca yang banyak yaitu karya yang banyak

menerima kritik dan sara dari para pembacanya. Terimakasih penulis sampaikan kepada

semua pihak yang turut membantu lahirnya Makalah ini dan semoga bermanfaat.

Mataram, Desember 2010

Penulis

3

Page 4: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 5

1.2. Perumusan Masalah………………………………………………… 6

1.3. Pembatasan Masalah……………………………………………….. 6

1.4. Tujuan Penulisan…………………………………………………… 7

1.5. Manfaat Penulisan…………………………………………………. 7

BAB II PEMBAHASAN

3.1. Penjelasan tentang Pramuka…………………………………………… 7

3.2. Hubungan Pramuka dengan Pendidikan Berbahasa…………………….. 8

3.3.Metode kegiatan Pramuka dalam Melatih Berbicara dan Berbahasa …… 8

BAB III PENUTUP

4.1. Simpulan………………………………………………………………. 14

4.2. Saran-saran…………………………………………………………… 14

Daftar Pustaka

4

Page 5: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi. Dengan bahasa seseorang dapat

mengembangkan kemampuan intelektualnya, kepekaan sosial dan kematangan

emosionalnya. Dengan bahasa seseorang dapat mengenal dirinya, mengenal budayanya

dan budaya orang lain. Dan dengan bahasa seseorang mengungkapkan gagasan dan

perasaan yang ada pada dirinya kepada orang lain. Namun penguasaan pengetahuan,

sikap dan ketrampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis)

pada siswa maupun mahasiswa dewasa ini masih bisa dibilang jauh dari harapan,

padahal sesungguhnya arah dari pembelajaran bahasa adalah untuk meningkatkan

kemampuan siswa agar bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat dominan dalam

keberhasilan pendidikan, karena Bahasa Indonesia merupakan penunjang dan

pendukung dalam mempelajari berbagai mata pelajaran. Rendahnya dalam pencapaian

kompetensi mata pelajaran ditengarai karena minimnya pemahaman dan penguasaan

kebahasaan.

Lingkungan juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan

kemampuan berbahasa. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama

yang memberikan pembelajaran pengembangan kemampuan berbahasa, semestinya bisa

meletakkan dasar – dasar tersebut karena kepekaan untuk berbicara pada lingkungan

tersebut.Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia yakni, meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan berbahasa belum sepenuhnya berhasil. Terbukti dari sekian banyak siswa

maupun mahasiswa di Sekolah maupun kampus masih merasa kesulitan dalam hal 

mendengarkan  (menyimak), berbicara, membaca. Ironis memang, kenyataan yang

dialami. Siswa dan mahasiswa harus terbata – bata ketika  mengkomunikasikannya di

depan kelas saat ini. Dilihat dari permasalahan tersebuta dapat kita lihat bahwa peranan

kemampuan berbahasa begitu penting.

5

Page 6: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Ketrampilan berbicara adalah kegiatan berkomunikasi secara lisan untuk membina aspek

– aspek bercakap – cakap dan memadukannya dengan aspek membaca dan

mendengarkan. Untuk memperoleh kemampuan berbicara ada 5 faktor yang berperan,

yaitu kesiapan belajar, kesiapan berfikir, kesempatan mempraktekkan, motivasi dan

bimbingan. Jika salah satu/ lebih faktor tersebut tidak dikuasai, maka kemungkinan akan

terjadi kelambatan dalam belajar dan kwalitas berbicara akan menurun ( Mackey, 1966 :

192)

Pramuka merupak ekstrakulikuler yang sangat popular di telinga masyarakat kita

terutama bagi para siswa, mahasiswa maupun para tenaga pengajar. Ekstrakulikuler ini

mengajarkan metode among( dibelakang menjadi pendorong) yang melatih para

anggotanya untuk mampu berbakti kepada masyarakat. Sehubung dengan tujuan tersebut

para anggota pramuka sangat erat dengan komunikasi atau berbahasa di lingkunagan

sekolah tugasnya.

Sesuai dengan permasalahan tentang kurang aktifnya kemampuan mahasiswa berbahasa

dilingkungan s dan dilihat dari tujuan utama dibentukanya organisasi Pramuka,

sehingga penulis membuat makalah ini denngan judul tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Dilihata dari latar belakang diatas mengenai peranan Pramuka dalam melatih berbahasa

dan berbicara, penulis menemukan beberapa permasalahan dalam proses melatih

berbahasa dan berbicara diantaranya:

1. Bagaimana hubungan pramuka dengan metode pendidikan bahasa?

2. Bagaimana proses pembimbingan berbicara dengan metode among?

3. Bagaiman cara meningkatkan motivasi dalam berkomunikasi?

4. Bagaimana dengan kurang minatanya remaja terhadap kegiatan pramuka?

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka pembahasan makalah

ini perlu membuat pembatasan masalah. Aspek-aspek yang akan diteliti di makalah ini:

6

Page 7: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

1. Pengamatan dilihat dari mahasiswa universitas Mataram dan siswa sekolah

dasar

2. Lebih banyak melakukan bedah buku daripada melakakukan penelitian

3. Metode yang digunakan dengan metode among

1.4 Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini tidak lain memberikan informasi kepada masyarakat tentang

pentingnya berbahasa yang baik dan benar disamping itu juga untuk menyelesaikan

tugas akhir semester.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Memberikan gambaran bahwa begitu pentingnya kemampuan berbahasa.

2. Memberikan gambaran mengenai manfaat pengucapan bahasa yang baik dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pramuka

Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang diperkenankan dan ditugaskan

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia,

dengan menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan yang pelaksanaannya

disesuaikan dengan perkembangan, keadaan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan

Negara.

Gerakan Pramuka bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,

yang sehat jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia, yang

berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga

menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan itu, Gerakan Pramuka

menghimpun anak-anak dan pemuda dalam satuan Pramuka, sesuai dengan golongan usia

dan jenis kelaminnya diantaranya Satuan Pramuka Penegak untuk mereka yang yang

7

Page 8: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

berusia 16 s.d. 20 tahun, dan Satuan Pramuka Pandega untuk mereka yang berusia 21 s.d.

25 tahun. Satuan Pramuka tersebut merupakan bagian dari Gugusdepan Pramuka, yang

menjadi wadah pembinaan pribadi para Pramuka, dengan pimpinan, pembinaan dan

tanggung jawab anggota dewasa Untuk membina keterampilan serta pengembangan bakat

dan darma baktinya kepada masyarakat, dibentuklah Satuan Karya Pramuka.Untuk

melaksanakan pembinaan di Gugusdepan dan Satuan Karya tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa Pramuka juga termasuk dalam lingkungan

pendidikan

2.2 Hubungan Pramuka dengan Pendidikan Bahasa

Pramuka merupakan suatu organisasi yang berdiri sendiri dan tidak ikut terlibat dalam

dunia politik yang tujuan dibentuknya unttuk membina para ramaja sehingga mampu ikut

adil dalam perkembangan masyarakat

Dari uraian diatas dapat kita uraiakan begitu erat hubunganya pramuka dengan pendidikan

dan yang lebih khusus lagi tentang pendidikan bahasa Indonesia karena anggota pramuka

diharuskan untuk terjun langsung kemasyarakat sehingga mau tidak mau harus bisa

berbahasa dan menguasai ilmu komunikasi, dan mengajarkan anggotanya untuk

bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Dan tidak hanya itu saja, organisasi

pramuka juga didukung oleh Keputusan Nasional no. 080 Tahun 1988 yang menyebutkan

bahwa gerakan pramuka juga termasuk dalam duniapendidikan non formal.

Begitu banyak persamaan antara Pramuka dengan proses pendidikan terutama pendidikan

bahasa Indonesia, tidak heran para siswa maupun masyarakat umum begitu sangat

mengenal organisasi ini.

2.3 Metode Kegiatan Pramuka dalam Melatih berbicara dan Berbahasa

Dalam teknik kepramukaan metode pengajaranya menggunakan sistem among yang

diurutkan sesuai dengan umur dari peserta didik, diantaranya yaitu dari umur 6-12 tahun

yaitu umuran siswa Sekolah Dasar, 13-15 tahun yaitu umuran siswa Sekolah Menengah

8

Page 9: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Atas, dan 16-20 tahun yaitu umuran siswa Sekolah Menengah Atas dan Umur 21-25 yaitu

umuran Mahasiswa.

Metode pendidikan umur 6-12 tahun

Metode pendidikan diumur hampir semuanya dalam bentuk permainan sehingga peserta

didik pada umur ini tikak jenuh sesuai dengan daya berfikirnya, adapun permainan-

permainan yang digunakan utuk melatih daya motorik diantaranya:

1.BISIK BERANTAI

Sesuai dengan namanya, dalam permainan ini setiap pemain membisikkan sebuah kalimat

kepada teman kelompoknya secara berurutan. Pemain pertama menerima bisikan dari

pembinanya, kemudian menyampaikannya apa yang telah didengarnya    kepada pemain

kedua,  pemain kedua menyampaikannya pula kepada pemain ketiga,  demikian juga

seterusnya. Pemain terakhir kemudian menyampaikan kepada pembinanya kembali untuk

mendapatkan nilai. Besarnya nilai dari setiap kelompok didasarkan  pada tingkat kesalahan

yang dilakukan. Permainan ini bertujuan untuk menajamkan ketrampilan

menyimak/mendengarkan dan berbicara. Materi yang dikomunikasikan hendaklah

disesuaikan dengan taraf perkembangan  anak. Materi bisa berupa kumpulan kata

bermakna maupun yang tidak bermakna. Contoh:    (kumpulan kata bermakna)

Pencuri mencari – cari cara agar hasil curiannya tidak dicari – cari  oleh pencari-cari  hasil curian

yang sukanya makan rica-rica.

Menunda – nunda satu pekerjaan  yang seharusnya tidak ditunda akan berakibat tertundanya

pekerjaan  itu.

Contoh:    (kumpulan kata tak bermakna)

Bah bah cilub bah wong mati ora obah nek obah medeni bocah

Cing Kolang kata, ada kucing di lempar bata.

Materi bisik berantai bisa juga ditujukan untuk suatu perintah. Pemain terakhir akan

melakukan sesuatu sesuai yang dikehendaki oleh perintah yang dibisikkan. Bila penyampaian

9

Page 10: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

perintah kurang bisa diterima sampai pemain terakhir, tentu saja apa yang dilakukan oleh

pemain terakhir itu akan lucu. Penanaman nilai dan sikap, serta akhlak mulia dapat pula

dikembangkan melalui permainan ini yaitu dengan memberi materi  yang memiliki nilai- nilai

terpuji.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk permainan ini adalah dengan menuliskan hasilnya di

papan tulis. Materi awalpun tidak dibisikkan oleh guru, tetapi dibaca oleh pemain pertama.

Jadi pembina hanya menyediakan  kalimat yang akan dibaca  oleh pemain pertama. Pemain 

pertama membisikkan pada pemain kedua, dan seterusnya Tetapi pemain terakhir

menuliskannya pada papan tulis. Dengan demikian lengkaplah, empat aspek ketrampilan

berbahasa, tiga ranah kompetensi (kognitif, afektif dan psikomotor) dan budi pekerti dapat

diperoleh dari kegiatan ini.

2. SAMBUNG SUKU

Permainan ini dapat dilakukan baik secara lisan maupun secara tertulis. Peningkatan

penguasaan kosa kata adalah target dari permainan ini. Jika permainan ini dilakukan secara

tertulis, maka dapat memahirkan ejaan peserta didik terutama dalam hal pemenggalan kata.

Pembina dapat memberikan ketentuan atau peraturan lain yang memiliki tingkat kesukaran

lebih, untuk sasaran yang lebih tinggi. Misalnya kata yang dipakai harus kata benda, harus

bersuku tiga, tidak boleh nama orang, dan lain-lain. Kelas dibagi menjadi 2 – 3 kelompok.

Pembina menuliskan kata yang berbeda untuk setiap kelompok di papan tulis. Pemain tiap

kelompok secara bergantian menyambung suku kata dari kata pemain sebelumnya. 

Permainan ini dapat diakhiri dengan batas waktu atau sampai kelompok tidak bisa lagi .

Contoh sambung suku kata : Bakso – soda – dari – rima – mati – tisu – suka – kaku – kuda –

datang – tangga – gali – lima – mata – tahu – hutan – tandu – dulu – lupa – padi – diri –

ri ......, dan seterusnya.Termasuk kesalahan adalah apabila ejaan tidak sesuai dengan ejaan 

bahasa Indonesia yang disempurnakan. Misal :  gajah – jahat - ..... salah  karena pemenggalan

dari jahat adalah jahat dan bukah jah – at.

3.RANTAI KATA

Permainan ini tidak jauh berbeda dengan sambung suku. Perbedaannya adalah pada rantai

kata yang harus disambung adalah kata, bukan suku kata. Rantai kata  bisa menghasilkan

10

Page 11: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

kelompok kata (frasa) atau kalimat. Permainan ini dapat dilaksanakan secara lisan maupun

tertulis. Jika ketrampilan berbicara yang dikehendaki, maka pelaksanaannya secara lisan.

Tetapi jika ketrampilan menulis yang diharapkan maka dilakukan dengan tertulis.

Permainan ini dapat diakhiri dengan batas waktu, atau sampai kelompok tidak bisa lagi

menyambung kata.

Contoh rantai kata yang berupa frase :Rumah sakit – sakit mata – mata rabun – rabun senja

– senja hari – hari Minggu – Minggu malam – malam sunyi – sunyi senyap–senyap sekali–

sekali waktu – waktu pulang – pulang kandang – kandang kuda – kuda pacu – pacu terus –

terus ......, dan seterusnya.

Contoh: rantai kata yang berupa kalimat.

Ayah mencuci mobil

mobil melaju cepat

cepat kaki ringan tangan

tangan kananku tak kuat mengangkat batu

batu kali keras sekali

sekali waktu datanglah ke rumahku

rumahku ada di pinggir pantai

pantai teluk penyu sangat kotor. ....., dan seterusnya.

Permainan sambung kata juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam

membuat kalimat yang komplek, dan tidak klasik.

4.SUSUN KATA DAN KALIMAT.

Permainan ini merupakan kegiatan menyusun kata dari huruf–huruf yang telah diacak

sebelumnya. Permainan menyusun huruf bertujuan  untuk melatih kecepatan berfikir dan

penguasaan kosa kata. Sedangkan menyusun kalimat bertujuan untuk meningkatkan

ketrampilan menuangkan gagasan dan menuliskannya dalam bentuk kalimat. Tentu saja

kalimat yang disusun harus sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.

Perangkat dari permainan ini adalah kartu – kartu huruf / kata. Akan lebih baik jika

permainan ini dilaksanakan dengan berkelompok. Setiap kelompok dengan jumlah anggota

11

Page 12: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

yang sama dan jumlah kartu yang sama pula. Huruf – huruf/kata yang harus disusun bisa

menggunakan ketentuan dan bisa juga tidak menggunakan ketentuan.  Untuk tingkat kelas

tinggi sebaiknya menggunakan ketentuan  yang ketat, misalnya: susunlah huruf acak

berikut (A D K U) agar menjadi jenis kata benda dengan benar. Susunan yang benar dari

kata berikut adalah K U D A. Bentuk ADUK, DAKU, DUKA bukan termasuk kata yang

dimaksud karena ADUK merupakan kata kerja, DAKU merupakan kata ganti dan .

Contoh lain misal untuk katergori binatang :MUAAHIR = HARIMAU GINUCK =

KUCINGSARGILA = SRIGALA KISUT = TIKUS, dan sebagainya.

Pemenang dalam permainan ini adalah kelompok yang tercepat menyelesaikan sejumlah

kartu dengan benar. Permainan ini juga dapat dikembangkan untuk menyusun paragraph

dan wacana.

5.PERTANYAAN  

Permainan ini melatih kemampuan berbicara dan meningkatkan ketrampilan bertanya.

Ketrampilan bertanya sangat diperlukan untuk dapat memperoleh pengetahuan. Namun

kenyataannya siswa  di Sekolah Dasar sangat sedikit  yang berani mengunkapkan isi

hatinya dengan bertanya. Inti dari permainan ini adalah peserta menebak sesuatu yang

disembunyikan dari kelompok lain dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan sebanyak

10 buah pertanyaan. Sesuatu yang disembunyikan itu bisa benda konkrit maupun benda

abstrak yang dituliskan dalam kartu kata. Penebak adalah setiap anggota kelompok.

Pertanyaan dibuat sedemikian rupa supaya jawabannya adalah “ Ya” atau “ Tidak/bukan “.

Jika sepuluh pertanyaan sudah dilontarkan dan dijawab, maka tinggal menebak sesuatu

yang disembunyikan itu. Jika jawaban betul, berarti bisa untuk dilanjutkan.

Contoh  (misal : jawabannya adalah permen )

Apakah yang disembunyikan itu termasuk kata benda ?

Ya

Apakah nama binatang?

Tidak

Apakah nama makanan ?

12

Page 13: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Ya

Apakah jenis makanan mengenyangkan ?

Tidak

Apakah disukai oleh anak – anak ?

Ya……dan seterusnya.

Metode pendidikan umur 13-15

Metode pendidikan pada usia ini masih menggunakan permainan akan tetapi kadar

permainannya dikurangi, disinilah para peserta didik diajak berfikir dan diselingi dengan

permainan dan mulai dilatih berbahasa yaitu dengan menjelaskan terhadap sesuatu yang

diperintahkan untuk diamati, tahap inilah mulai dikenalkan bagaimana cara berkomunikasi,

menghargai sesama individu.

Metode pendidikan umur 16-20

Pada tahap ini peserta didik mulai diajarkan dan dibimbing ubtuk berkomunikasi dengan

sesama anggota kelompok, bukan dengan pembina. Disinilah mulai dikenalkan cara

menyampaikan pendapat dengan baik dan memperhatikan tata adat dalam berbahasa

dengan baik, dan diberikan luang untuk mengembangkan diri semdiri sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

Metode pendidikan umur 21-25

Tahap ini merupak tahap terakhir dalam pembinaan remaja sebelum terjun secara langsung

kedalam masyarakat, tahap ini tidak lagi diajarkan cara bberkomunikasi dan berbahasa

dengan baiak karena dianggap sudah mampu dan mehir dalam berbahasa dengan baikda

benar-benar mandirai, tanpa bantuan oranglain kecuali dia merasa tidak mampu untuk

melakuakanya.

13

Page 14: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dengan bahasa seseorang dapat mengenal dirinya, mengenal budayanya dan budaya orang

lain. Dan dengan bahasa seseorang mengungkapkan gagasan dan perasaan yang ada pada

dirinya kepada orang lain. Namun penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) pada siswa maupun

mahasiswa dewasa ini masih bisa dibilang jauh dari harapan, padahal sesungguhnya arah

dari pembelajaran bahasa adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa

Indonesia memiliki peran yang sangat dominan dalam keberhasilan pendidikan, karena

Bahasa Indonesia merupakan penunjang dan pendukung dalam mempelajari berbagai mata

pelajaran. Rendahnya dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran ditengarai karena

minimnya pemahaman dan penguasaan kebahasaan.

Kemampun berbicara dan berbahasa merupakan salah satu komponen pendukung

dalammeraih kesuksesan sehingga kemampuan ini sangat penting. Dan perlu cara untuk

melatihnya.

Gerkan pramuka merupak gerakan yang berdasrkan pancasila dan UUD NRI 1945 dan

bukan merupakan organisasi non politik yang bertujuan membina para generasi muda

untuk berkarya sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing, dan untuk mencapai

tujuan tersebut maka pramuka memberikan pembinaan dalam berbahasa dan berbicara

dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan Keputusan Kwarnas no. 080 tahun 1988 yang

menjelaskan bahwa kegiatan pramuka merupakan bagian dari dunia pendidika Non formal.

Dalam membina anak didik pramuka menggunakan sistem among yang mana mengunakan

metode pendidikan sesuai dengan umur masing-masing peserta didik yaitu berusia 6-12

tahun, 13-15 tahun, 16-20 tahun,dan 21-25 tahun, yang masing masing berbeda pola

pendidikanya.

14

Page 15: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

3.2 Saran

Sebaikanya proses pembinaan lebih dilakukan sedini mungkin untuk lebih memantapkan

penguasaan berbahasa dan berbicara, sehingga menghasilkasn generasi yang tidak hanya

cerdas secara kemampuan internal yaitu diri sendiri, tetapi baik juga dalam

mengungkapkan pendapatnya

Bahasa merupakan suatu alat untuk menyampaikan sesuatu yang mahluk hidup inginkan

entah itu bahasa secara lisan maupun tulisan,sehingga perlu untuk melestarikanya dengan

mampu berkomunikasi dengan baik, lebih khusus lagi berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan

yang harus kita jaga sebagai warga Negara yang cinta tanah air.

Generasi muda diharapkan untuk dapat berkegiatan yang positif, sehingga generasi muda

Indonesia memiliki kualitas yang bagus dan berdayasaing, salah satu contoh kegiatan yang

positif yaitu dengan mengikuti kegiatan pramuka.

15

Page 16: Peranan Kegiatan Pramuka Dalam Proses Pendidikan Bahasa Dilingkungan Kampus

Daftar Pustaka

Musaddat, Syaiful.2006. Aplikasi Bahasa Indonesia: Pemahaman ke Arah Penyususnan Karya Ilmiah. Mataram: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

Sunardi,2006, Pola Pendidikan Pramuka. Jakarta: Kwarnas press

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Kwarnas, 1988, Pola dan Mekanisme Pembinaan Prammuka Penegak dan Pandega.Jakarta:

Kwarnas press

Mubayidh, M. 2006. Kecerdasan & Kesehatan Emosional anak. Referensi penting bagi para

pendidikan & orang tua. Alih Bahasa : Muchsonanasy, M. Pustaka Alkausar

Asori,M,&Ali,M.2008.psikologi Perkembangan Peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hoogvelt,Angke.1988. Sosiologi Masyarakat sedang Berkembang.Jakarta: CV. Rajawali

16