2

Click here to load reader

Peranan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan Terhadap Menstruasi Pada Murid Sd Negeri Tukangan i

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan Terhadap Menstruasi Pada Murid Sd Negeri Tukangan i

PERANAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH

TERHADAP PENGETAHUAN TERHADAP MENSTRUASI PADA MURID SD NEGERI

TUKANGAN I&II KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Lisnawati 01/144991/EIK/00117 Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2003

ABSTRAK

Latar belakang: Hasil penelitian tahun 1995 terhadap 940 remaja di Jambi, yang memiliki

pengetahuan reproduksi sekitar 25% dan dari 135 remaja di Kalimantan, memiliki pengetahuan

reproduksi relatif kurang (45%). Sedangkan penelitian di Bali (1991) terhadap 108 remaja

didapatkan 4,8% mempunyai pengetahuan yang benar tentang usia subur, 3,8% tahu tentang

menstruasi, 3,7% tahu tentang masa subur dan 16% tahu tentang proses kehamilan. Hali ini

disebabkan kurangnya informasi mengenai kesehatan khususnya kesehatan reproduksi karena

beranggapan bahwa hal tersebut tabu untuk dibicarakan.

Tujuan: Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan murid tentang menstruasi serta

peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan dengan metode ceramah, diharapkan

hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan murid tentang menstruasi yang akhirnya

dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kehamilan pada remaja.

Metode: Penelitian ini dengan menggunakan model rancangan Nonequivalent Control Group

Design. Subyek penelitian terdiri dari 46 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok (perlakuan dan

kontrol) dan dilakukan pengukuran yaitu pretest dan postest.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang bermaknaantara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji statistik Analisis paired sampel tes

didapatkan hasil pengetahuan nilai signifikan (2-tailed) probabilitas 0,000 < 0,05. Hal ini

membuktikan penerimaan hipotesis lebih baik atau meningkat dari pada kelompok kontrol

dengan mean masing-masing 02=21.00 dan 04=15,48 dengan demikian mempunyai korelasi

yang bermakna setelah menerima pendidikan kesehatan.

Kesimpulan: Untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan terhadap murid SD yang akan

memasuki masa remaja perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang menstruasi secara

berkala dan berkesinambungan oleh berbagai pihak yang terkait.

Page 2: Peranan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan Terhadap Menstruasi Pada Murid Sd Negeri Tukangan i

Kata kunci: Pendidikan Kesehatan – Tingkat Pengetahuan.