66
PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KACANG PANJANG DI DESA GENTUNGAN KECAMATAN BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA MAULUDDIN 105 9600617 10 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014

PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK

ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KACANG PANJANG

DI DESA GENTUNGAN KECAMATAN BAJENG

BARAT KABUPATEN GOWA

MAULUDDIN

105 9600617 10

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 2: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK

ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KACANG PANJANG

DI DESA GENTUNGAN KECAMATAN BAJENG

BARAT KABUPATEN GOWA

MAULUDDIN

105 9600617 10

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Petanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 3: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skriprsi yang berjudul :

Peranan Penyuluh Dalam Penerapan Pupuk Organik Cair Pada Tanaman

Kacang Panjang Di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten

Gowa

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Makassar, November 2014

MAULUDDIN

Page 4: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …
Page 5: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …
Page 6: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

ABSTRAK

MAULUDDIN, 105960061710. Peran Penyuluh dalam Penerapan Pupuk

Organik Cair Pada Tanaman Kacang Panjang di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa, Dibawah bimbingan AMRUDDIN dan

HASRIANI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh dalam penerapan

pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Juli sampai

dengan September 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

Populasi diambil terdiri dari 2 kelompok tani yang ada di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa yakni, Kelompok Tani Bontomarannu

15 petani dan Kelompok Tani Sinar Bajeng 15 petani, maka jumlah populasi

secara keseluruhan yakni 30 orang petani. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik full sampel (sampel jenuh ) dimana keseluruhan populasi dijadikan

sampel, sehingga sampel petani dalam penerapan kacang panjang sebanyak 30

orang petani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh dalam penerapan

pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang , dapat ditarik kesimpulan

bahwa peran penyuluh pertanian yang sesuai antara lain sebagai pembimbing

mendapat respon baik sebanyak 28 orang (93,00 %), sebagai organisator dan

dinamisator mengatakan baik sebanyak 19 orang (63,33%), sebagai teknisi

mengatakan baik sebanyak 18 orang (60%) serta sebagai konsultan petani

menyatakan sangat baik sebanyak 20 orang (66,67%), dimana semua peran

penyuluh memberikan dampak yang baik bagi petani dalam penggunaan pupuk

organik cair yang bermanfaat bagi tanaman kacang panjang, sehingga dapat

meningkatkan hasil produksi petani.

Page 7: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas berkah dan hidayah-Nyalah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meskipun

dalam konteks yang sangat sederhana baik dari segi ketepatan pemaparan

maupun ketepatan penyajian hasilnya.

Skripsi ini disusun berdasarkan pedoman penulisan yang berlaku dan

dengan upaya pemanfaatan segala potensi yang penulis miliki seoptimal mungkin,

akan tetapi karena keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia biasa, bukan

hal yang tidak mungkin jika terdapat ketidaksempurnaan dalam pemaparan hasil

skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan dan dalam upaya membuat skripsi

ini menjadi karya ilmiah yang baik, penulis senantiasa bersedia menerima saran

dan kritikan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini bisa terselesaikan tanpa

keterlibatan bantuan dari berbagai pihak. Berbagai macam kendala yang penulis

hadapi dalam proses penyelesaian skripsi ini dapat terlewati berkat partisipasi dari

berbagai pihak. Olehnya itu penulis berkewajiban untuk berterima kasih kepada

pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :

1. Kepada kedua orang tua yang telah membesarkan dan mendidik penulis dan

tidak bosan-bosannya memanjatkan doa kepada Allah Yang Maha Pengasih,

untuk kesuksesan penulis serta tidak henti-hentinya memberikan dorongan

moril dan materil.

2. Kepada Bapak Amruddin, S.Pt, M.Si dan Hasriani, S.TP, M.Si dosen

pembimbing penulis yang dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk

Page 8: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

membimbing penulis sampai pada penyempurnaan dan penyelesaian skripsi

ini.

3. Kepada Bapak dan Ibu dosen jurusan Agribisnis yang telah banyak

memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi ini.

4. Saudara-saudaraku, yang telah ikut membantu dan mendoakan penulis demi

keberhasilannya dalam studi.

5. Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan

satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga amal jerih payah Bapak/Ibu/saudara(i) kepada penulis mendapatkan

balasan yang berlipat ganda dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat, khususnya dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan.

Makassar, November 2014

Penulis

Page 9: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI....................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………… 4

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………… 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Penyuluhan ........................................................ 6

2.2. Tujuan Penyuluhan Pertanian .......................................... 9

2.3. Peran Penyuluh Pertanian .............................................. 12

2.4. Pupuk organik cair ........................................................ 15

2.5. Kacang Panjang ................................................... 16

2.6. Kerangka Pikir........................................................................ 18

III. METODE PENELITIAN

.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………… 20

3.2. Populasi dan Sampel ..............………………………….. 20

Page 10: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 20

3.4. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 21

3.5. Analisis Data ............................................................. 21

3.6. Definisi Operasional................................................................ 22

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 24

4.1 Letak Geografis dan Tofografi..................................................... 24

4.2 Tanah dan Iklim ................................................. 25

4.3 Keadaan Penduduk ................................................................ 25

4.4 Pemanfaatan Lahan Pertanian...................................................... 30

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 32

5.1 Identitas Responden .......................................................... 32

5.2 Peran Penyuluh dalam Penggunaan Pupuk Cair Pada Tanaman

Kacang Panjang ............................................................... 37

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 44

6.1 Kesimpulan ..................................................................... 44

6.2 Saran ........................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Jumlah Penduduk berdsarkan Umur dan Jenis Kelamin

di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ………. 26

2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa . ……………………… 28

3. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ……………. …………. 29

4. Potensi Luas Lahan Pertanian Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat 30

5. Responden Berdasarkan Kelompok Umur Petani

di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ………. 33

6. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani

di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ……… 34

7. Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Petani

di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa …….. 35

8. Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa ………………………………………. 36

9. Luas Lahan Responden di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa`………………………………………….. 36

10. Penyuluh Pertanian Sebagai Pembimbing .............................................. 38

11. Penyuluh Pertanian Sebagai Organisator dan Dinamisator ...................... 39

12. Penyuluh Pertanian Sebagai Teknisi ...................................................... 40

13. Penyuluh Pertanian Sebagai Konsultan ................................................ 42

Page 12: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Peran Penyuluh Dalam Penerapan Pupuk Organik Cair

Pada Tanaman Kacang Panjang di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ……………………… 19

Page 13: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Kuesioner Penelitian ………………………………………………. 47

2. Identifikasi Petani Kacang Hijau dalam Penggunaan Pupuk Cair …… 50

3. Rekapitulasi Data Penelitian Peran Penyuluh Pertanian …………… 51

4. Dokumnetasi Lapangan ……………………………………………. 53

Page 14: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para petani yang mengelola usahataninya sangat mengharapkan adanya

perubahan-perubahan dalam tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu usaha

pemerintah dalam hal ini melalui usaha penyuluhan pertanian dalam

menyampaikan harapan pada petani dalam meningkatkan produksi usahataninya

yaitu melakukan penyuluhan pertanian agar terjadi perubahan-perubahan yang

positif dalam pengelolaan usahatani mereka. Aktif menyelenggarakan

penyuluhan-penyuluhan teknologi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman

dan ilmu pengetahuan pertanian. Peningkatan produksi usahatani hanya bisa

dicapai kalau para petani mau dan mampu menerapkan teknologi baru yang akan

menguntungkan mereka (Kartasapoetra, 1997).

Pupuk merupakan bahan yang mengandung satu atau lebih zat hara yang

dibutuhkan tanaman untuk berkembang secara optimal. Tujuan utama dari

pemupukan pada dasarnya adalah untuk memelihara dan untuk memperbaiki

kesuburan tanah, pupuk memberikan berbagai jenis zat hara yang diperlukan

tanaman. Penempatan pupuk organik kedalam tanah dapat dilakukan seperti

pupuk anorganik, misalkan untuk kompos, pupuk kandang, azola, daun lamtoro,

limbah agroindustri (bumbu masak, limbah pengolahan minyak sawit, dll).

Pengelolaan usahatani yang baik perlu perencanaan yang tepat dalam

penggunaan faktor-faktor produksi, seperti penggunaan bibit, pupuk, pestisida,

tenaga kerja dan sebagainya. Peningkatan produksi pertanian adalah akibat dari

Page 15: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

2

pemakaian teknik-teknik baru dalam usahatani. Untuk memperoleh hasil yang

banyak tidak mungkin dicapai hanya dengan menggunakan tanaman dan teknik-

teknik budidaya yang lama saja melainkan harus ada perubahan baru yang lebih

menguntungkan (Demanto, 2002)

Kacang panjang (Vigna spp.). di Indonesia merupakan mata dagangan

sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan

untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek

ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang

panjang cukup menjanjikan (Anonim, 2010).

Sentra penanaman kacang panjang di Indonesia didominasi oleh Pulau

Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh,

Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu (Anonim, 2010).

Khusus di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa

luas areal pertanaman kacang panjang, yaitu 276 ha dan luas panen 262,2 ha. Dari

luas panen tersebut menghasilkan produksi 351,67 ton dengan rata-rata produksi

6,45 ton ha , sedangkan untuk Desa Gentungan luas areal pertanaman kacang

panjang yakni 24,7 ha untuk setiap musim tanam (Anonim, 2012).

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang

mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia

sintetis. Tujuan utama pertanian organic adalah menyediakan produk-produk

pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan

konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah

melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk

Page 16: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

3

pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan

nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling

attributes) (Anonim, 2008).

Penambahan pupuk organik pada kacang panjang juga mampu

memperbaiki kesuburan biologi, dimana mikroorganisme tanah saling berinteraksi

dengan bahan organik, yang berperan sebagai pendaur ulang hara dalam tanah,

sehingga hara akan lebih tersedia untuk tanaman. Dari aspek tanaman, hasil

perombakan bahan organik dapat menghasilkan asam amino yang dapat diserap

tanaman dengan segera, dan bahan organik banyak mengandung sejumlah zat

pengatur tumbuh dan vitamin yang dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik ini mampu menjamin ketersediaan

hara dalam kurun relatif lama, membuat tanah lebih remah, sehingga menjamin

kelestarian kesuburan tanah, dan dapat menjamin keberlanjutan usaha tani

(Anonim, 2009).

Para penyuluh pertanian harus berorientasi kepada masalah yang dihadapi

petani, sesuai dengan kenyataan dan pemahaman mereka dan tidak lebih

berorientasi kepada teknologi pertaniannya. Kegiatan penyuluhan banyak

melibatkan pertimbangan nilai. Tidak jarang penyuluh dihadapkan pada keharusan

memberi informasi tidak saja demi kepentingan petani sendiri tetapi juga untuk

kepentingan masyarakatnya. Penyuluh diharapkan mempunyai wawasan yang luas

tentang dunia sekelilingnya sehingga dapat menafsirkan rangsangan dan pesan

yang diterima. Penyuluhan dapat membantu petani menganalisis situasi yang

sedang berkembang agar mereka selalu siap untuk memberikan peringatan kepada

Page 17: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

4

petani secara “tepat waktu” mengenai hal-hal yang tidak diinginkan yang

mungkin terjadi dengan pemberian satu atau beberapa aspek permasalahan, petani

akan mampu memecahkan masalahnya, bahkan kadang-kadang cukup dengan

hanya penjelasan masalah analisis yang sistematis. Penyuluh seharusnya

menganalisis terlebih dahulu keadaan petani sebelum memutuskan untuk

membantunya.

Peran penyuluh pertanian di desa ini sangat dibutuhkan untuk usaha

peningkatan produksi kacang panjang yang kenyataannya belum mampu

meningkatkan usahatani pada masyarakat petani untuk memanfaatkan

sumberdaya lahan sesuai fungsinya. Hal ini disebebakkan oleh kurangnya

informasi penggunaan pupuk organic cair pada tanaman kacang panjang yang

diberikan oleh intansi setempat. Di samping itu petani di Desa Gentungan belum

mampu melepaskan diri dari penggunaan pupuk kimia dalam kegiatan

usahataninya. Hal tersebut tentunya juga berkaitan dengan informasi oleh

penyuluh pertanian dalam memanfaatkan pupuk organik cair pada kacang panjang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang dapat diambil adalah bagaimana peran penyuluh dalam penerapan

pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa ?

Page 18: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

5

1.3 Tujuan dan Keguanaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh dalam

penerapan pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi petani sebagai pelaku utama, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam peran penyuluh

pertanian dalam menerapkan pupuk organik cair

2. Bagi dinas/ instansi pangan diharapkan dapat menjadi masukan dalam

penyusunan kebijakan teknis yang berkenaan dalam informasi penggunaan

pupuk organik cair terhadap kacang panjang

3. Bagi pihak yang berkompeten, diharapkan dapat menjadi informasi dalam

membangun koordinasi yang harmonis dalam kaitannya dengan peran

penyuluh pertanian dalam menerapkan pupuk organik cair.

Page 19: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penyuluhan

Pengertian penyuluhan, menurut Suhardiyono (2004) adalah merupakan

pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya dimana kegiatan dalam

ahli pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan

keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar. Beberapa ahli

penyuluhan menyatakan bahwa sasaran penyuluhan yang utama adalah

penyebaran informasi yang bermanfaat dan praktis bagi masyarakat petani yang

berada di pedesaaan dan kehidupan pertaniannya, melalui pelaksanaan penelitian

ilmiah dan percobaan di lapang yang diperlukan untuk menyempurnakan

pelaksanaan suatu jenis kegiatan serta pertukaran informasi dan pengalaman

diantara petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Menurut Van den Bann and Hawkins (1999), penyuluhan merupakan

keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar

dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa

membuat keputusan yang benar. Pendidikan penyuluhan adalah ilmu yang

berorientasi keputusan tetapi juga berlaku pada ilmu sosial berorientasi pada

kesimpulan. Ilmu ini mendukung keputusan strategi yang harus diambil dalam

organisasi penyuluhan. Penyuluhan juga dapat menjadi sarana kebijaksanaan yang

efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak

mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan.

Page 20: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

7

Sebagai sarana kebijakan, hanya jika sejalan dengan kepentingan pemerintah

atau organisasi yang mendanai jasa penyuluhan guna mencapai tujuan petani.

Menurut Jack Ferner dalam Jabal (2003), penyuluhan pertanian

merupakan ilmu terapan yang secara khusus meempelajari teori, prosedur dan

cara yang dapat digunakan untuk menyampaikan teknologi baru kepada petani

melalui proses pendidikan sehingga petani mengerti, menerima dan menggunakan

teknologi baru untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Penyuluhan pertanian juga dapat dipandang sebagai pendidikan di luar

sekolah yang berfungsi untuk menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi

pertanian kepada petani atau nelayan beserta keluarganya dengan tujuan agar

mereka mampu, sanggup dan berswasembada untuk meningkatkan produksi dan

pendapatan dalam usahataninya sehingga hidupnya dapat lebih sejahtera

(Soedarmanto, 2002).

Pengertian penyuluhan pertanian yang menggunakan konsep pemasaran

yang diajukan oleh Mardikanto (1993) yang menyatakan bahwa penyuluhan

pertanian pada hakekatnya adalah proses pemasaran informasi atau inovasi.

Karena itu, setiap penyuluhan dapat menerapkan konsep pemasaran untuk

mengefektifkan kegiatan penyuluhan. Tanpa meninggalkan konsep penyuluhan

yang didasarkan pada konsep pendidikan dan komunikasi, para penyuluh bisa

menggali konsep-konsep ekonomi atau bisnis informasi untuk memperbaiki

kesejahteraan masyarakat.

Page 21: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

8

Mosher, dalam Soedarmanto, (2002), mengemukakan bahwa dalam

penyuluhan pertanian mengandung arti aktivitas pendidikan diluar bangku sekolah

(non formal) yang sifat-sifatnya sebagai berikut:

1. Selalu berhubungan dengan masyarakat petani yang ada di pedesaan yang

sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pada waktu tertentu yang sangat

erat kaitannya dengan mata pencaharian atau usahataninya guna mencapai

tujuan peningkatan staraf hidup petani beserta keluarganya maupun

masyarakat sekitarnya.

2. Menggunakan cara-cara dan metode-metode pendidikan khusus yang

disesuaikan dengan sifat, perilaku dan kepentingan petaninya.

3. Keberhasilan pelaksanaannya memerlukan bantuan berbagai aktivitas baik

secara langsung menunjang pendidikan itu (seperti perencanaan penyuluhan,

penjadwalan waktu serta evaluasi) maupun yang tidak langsung

menunjangnya (penyediaan sarana produksi, serta fasilitas pengolahan hasil

yang memadai).

Berdasarkan definisi yang terurai di atas dapat ditarik suatu definisi

mengenai penyuluhan pertanian yaitu suatu jasa pendidikan non formal dan

informasi pertanian yang diberikan oleh pihak-pihak tertentu kepada petani

maupun pihak lain yang memerlukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani

sesuai kebutuhannya. Pihak pelaksana penyuluhan tidak terbatas pada pemerintah

tetapi bisa juga dilaksanakan oleh organisasi non pemerintah maupun pihak

swasta lainnya (Ibrahim, 2003).

Page 22: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

9

2.2 Tujuan Penyuluhan Pertanian

Pembangunan pertanian dewasa ini serta dimasa mendatang adalah

pembangunan pertanian yang berdimensi kerakyatan yang dirancang sedemikian

rupa sehingga berawal dari petani dan berakhir di petani. Permasalahan di bidang

penyuluhan pertanian yang sangat mendasar seiring dengan perkembangan

informasi dan teknologi adalah kualitas sumberdaya penyuluhan pertanian yang

dipandang perlu untuk terus ditingkatkan. Tugas dan fungsi penyuluh pertanian

antara lain; mengusahakan sarana produksi, merubah sikap dan perilaku petani,

mencarikan peluang pasar serta membantu dalam menerapkan teknologi baru.

Menurut Van den Bann and Hawkins Hawkins (1999) mengemukakan

bahwa tujuan penyuluhan adalah menjamin agar peningkatan produksi pertanian

yang merupakan tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian dicapai melalui

cara merangsang petani untuk memanfaatkan teknologi produksi modern dan

ilmiah yang dikembangkan melalui penelitian.

Penyuluhan pertanian pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat tani sehingga diperlukan kemampuan

untuk bertani lebih baik. Berarti merubah masyarakat tradisional menjadi

masyarakan modern.

Menurut Mosher, dalam Soedarmanto, (2002) merinci tujuan penyuluhan

menjadi tiga tujuan yakni:

1. Membantu petani untuk memperbaiki kehidupan fisiknya.

2. Membantu petani dalam usahataninya untuk mencari jenis usaha lain yang

berarti penciptaan lapangan kerja yang berbasis pertanian.

Page 23: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

10

3. Mengembangkan masyarakat tani yang berarti meningkatkan peradaban

masyarakat tani.

Beberapa pakar penyuluhan pertanian memberikan pengertian tujuan

penyuluhan yang dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Membentuk suatu masyarakat tani yang bangga akan pekerjaannya, bebas

dalam berfikir, konstruktif dalam pandangan, cakap, efisien dan percaya diri

sendiri.

2. Mendorong petani untuk menghasilkan bahan makanan yang diperlukan agar

mereka dapat makan dan hidup dengan baik.

3. Menambah pengetahuan petani sehingga petani dapat mengusahakan

usahataninya lebih efisien, sehingga akan memperbaiki atau mempertinggi

pendapatannya.

4. Membuka kesempatan bagi petani untuk mengembangkan bakat dan

kemampuannya agar disalurkan sehingga bakat tersebut dapat ditingkatkan.

5. Menambah kemampuan petani tentang keadaan-keadaan dan kesempatan

yang ada di luar desanya (Soedarmanto, 2002).

Dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian harus mencakup tujuan jangka

pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu untuk menimbulkan

perubahan yang lebih terarah dalam aktivitas usahatani di pedesaan, perubahan

hendaknya menyangkut: tingkat pengetahuan, kecakapan atau kemampuan sikap

dan motif tindakan petani. Dengan terlaksananya perubahan itu pada diri masing-

masing petani, kini dapat diharapkan para petani akan lebih terbuka menerima

petunjuk dan bimbingan yang akan menguntungkannya, lebih aktif dan dinamis

Page 24: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

11

dalam melaksanakan usahataninya. Inilah tujuan pokok penyuluhan. Tujuan

jangka panjang adalah agar tercapai peningkatan taraf hidup yang lebih terjamin.

Pada umumnya, tujuan penyuluhan pertanian adalah terciptanya

peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya. Menurut Soedarmanto (2002)

tujuan penyuluhan adalah membantu petani agar mereka mampu, sanggup dan

berswadaya untuk meningkatkan produksi dan pendapatan dalam usahataninya

sehingga hidupnya dapat lebih sejahtera.

Dalam sistem penyuluhan pembangunan pertanian, fungsi penyuluhan

pertanian tidaklah berdiri sendiri melainkan seiring dengan fungsi-fungsi lain

seperti fungsi penelitian, fungsi pelayanan, fungsi pengaturan, dan fungsi

pendidikan (Kartasapoetra, 1996).

Penyuluhan pertanian menjadi jembatan antara kegiatan penelitian dan

kegiatan usahatani yang dilakukan petani. Sebagai suatu kegiatan yang pada

dasarnya adalah kegiatan pendidikan, penyuluhan pertanian berfungsi

menyebarkan hasil-hasil penelitian yang berguna bagi perkembangan kehidupan

petani. Sebaliknya, kegiatan penyuluhan pertanian dituntut pula untuk dapat

mengalirkan informasi kebutuhan penelitian apa yang dirasakan petani untuk

diteliti di lembaga-lembaga penelitian.

Dari berbagai tujuan penyuluhan pertanian, semuanya bermuara pada

tujuan peningkatan kesejahteraan petani. Peningkatan kesejahteraan petani dapat

dicapai bila penyuluhan pertanian yang dilaksanakan oleh para penyuluh benar-

benar dapat memuaskan petani akan kebutuhan informasi dan pendidikan non

formal yang dirasakan untuk peningkatan usahataninya.

Page 25: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

12

Secara umum tujuan penyuluhan adalah untuk menambah pengetahuan,

keterampilan dan merubah sikap petani dalam mengusahakan usahataninya

ke arah yang lebih baik, berusahatani lebih menguntungkan dan hidupnya lebih

sejahtera. Untuk itu penetapan tujuan perlu dilakukan, sebab tujuan akhir

penyuluhan pertanian merupakan kekuatan pendorong proses pelaksanaan

penyuluhan itu sendiri (Ibrahim, dkk, 2003).

2.3 Peran Penyuluh Pertanian

Suhardiyono (1999) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan proses

interaksi antara 3 komponen pokok, yaitu adanya program/proyek, penyuluh

lapangan dan petani, yang mana prosesnya dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Proses pertama, dikenal adanya kesenjangan pengetahuan dan keterampilan

yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas usahatani antara petani dan

proyek/program pembangunan pertanian.

2. Proses kedua, program/proyek mengumpulkan informasi dari lembaga

penelitian untuk paket-paket bantuan kepada petani dalam rangka

meningkatkan usahatani mereka.

3. Proses ketiga, merupakan proses penyampaian paket teknologi yang telah

dirumuskan kepada penyuluh-penyuluh lapangan melalui latihan maupun

kursus, sehingga para penyuluh akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan

yang memadai untuk melaksanakan alih dan pengetahuan.

4. Proses keempat, adalah proses penyampaian paket teknologi dari penyuluh

lapangan kepada petani melalui kelompok-kelmpok tani.

Page 26: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

13

5. Proses kelima, yaitu proses umpan balik tentang hasil penerapan paket-paket

teknologi yang dilakukan petani.

Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan

dorongan kepada petani agar mau mengubah cara befikir, cara kerja dan cara

hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi

pertanian yang lebih maju.

Seorang penyuluh membantu para petani didalam usaha mereka

meningkatkan produksi dan mutu produksinya guna meningkatkan kesejahteraan

mereka. Oleh karena itu para penyuluh memiliki peran antara lain sebagai

pembimbing, organisator dan dinamisator, pelatih teknisi, dan jembatan petani

dengan lembaga penelitian dibidang pertanian sebagai berikut:

1. Penyuluh sebagai pembimbing petani

Seorang penyuluh adalah pembimbing dan guru bagi petani dalam

pendidikan non formal, penyuluh memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi

hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal dari petani maupun

keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal baik sistem usahatani, bersimpati

terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani

baik secara teori maupun praktek. Penyuluh harus mampu memberikan praktek

demontrasi tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu

petani menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan

yang sesuai. Penyuluh harus mampu memberikan bimbingan kepada petani

tentang sumber dana kredit yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha

Page 27: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

14

tani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan petani

yang berasal dari instansi-instansi terkait.

2. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator

Dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan para Penyuluh Lapangan

tidak mungkin mampu untuk melakukan kunjungan ke masing-masing petani

sehingga petani harus diajak untuk membentuk suatu kelompok-kelompok tani

dan mengembangkan menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang memiliki

peran dalam mengembangkan masyarakat sekitarnya. Dalam membentuk dan

mengembangan kelompok tani, penyuluh sebagai dinamisator dan organisator.

3. Penyuluh sebagai teknisi

Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis

yang baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun

demonstrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan

dan ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan

jasa konsultan yang diminta petani.

4. Penyuluh sebagai jembatan penghubung antara lembaga penelitian dengan

petani (konsultan)

Penyuluh bertugas menyampaikan hasil temuan lembaga penelitian kepada

petani. Sebaliknya, petani berkewajiban melaporkan pelaksanaan penerapan hasil

temuan lembaga penelitian yang dianjurkan tersebut sebagai penghubung,

selanjutnya penyuluh menyampaikan hasil penerapan teknologi yang dilakukan

oleh petani kepada lembaga penelitian yang terkait sebagai bahan referensi lebih

lanjut (Suhardiyono, 2000).

Page 28: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

15

Van den ban dan Hawkins (1999) menyatakan peranan utama penyuluhan

dibanyak negara dahulu dipandang sebagai alih teknologi dari peneliti ke petani.

Sekarang peranan penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani

untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka,

dan dengan cara menolong mereka mengembangkan wawasan mengenai

konsekuensi dari masing-masing pilihan itu.

2.4 Pupuk Organik Cair

Pupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan

esensial bagi pertumbuhan tanaman. pupuk juga merupakan Vitamin bagi tanah

yang dapat membuat tanah lebih gembur dan subur. dengan tanah yang gembur

dan subur itulah, maka tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan Buah dan Daun

yang besar, sehat, dan dalam jumlah banyak (Anonim, 2009).

Pupuk organik cair, adalah jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat

yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna

kesuburan tanah.

Pupuk organik cair adalah pupuk yang dapat memberikan hara yang sesuai

dengan Kebutuhan Tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair, maka jika

terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya tanaman

akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan.

Pupuk organik cair dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi

penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat,sebab itu tadi pupuk ini 100 persen

larut dam merata. juga pupuk organik cair ini mempunyai kelebihan dapat secara

Page 29: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

16

cepat mengatasi Defesiensi Hara dan tidak bermasalah dalam pencucian Hara juga

mampu menyediakan hara secara cepat (Anonim, 2009)

Pupuk Organik Cair tidak merusak humus Tanah walaupun seringkali

digunakan. selain itu pupuk ini juga memiliki zat pengikat larutan hingga bisa

langsung digunakan pada tanah yang tidak membutuhkan interval waktu untuk

dapat menanam tanaman. Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini

diyakini dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh pupuk anorganik.

Pupuk kandang atau kompos disamping mempunyai kelebihan juga masih banyak

kekurangannya. Penggunaan pupuk organik alam yang dapat dipergunakan

untukmembantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu Pupuk Organik Cair.

Pupuk organik ini diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah

alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara

alamiah selama 4 bulan. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi tanaman,

meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk

anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang (Indrakusuma, 2000).

2.5 Kacang Panjang

Tanaman ini membentuk bintil akar yang memfiksasi nitrogen, sehingga

pemupukan N untuk tanaman ini dapat dikurangi.

Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:

1. Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenal

sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul

Page 30: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

17

KP1 dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super

Subang , Usus hijau Subang dll.

2. Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V.

unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah

KT1, KT2, KT3.

3. Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao.

Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.

Syarat pertumbuhan tanaman kacang panjang yaitu

a) Suhu idealnya antara 20-30 derajat C.

b) Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh).

c) Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

Media Tanam

a) Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi

yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur,

banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.

b) Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5)

menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan

dataran tinggi ± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman

di dataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat produksi

maupun produktivitasnya lebih rendah bila dibanding dengan dataran rendah.

Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dpl.

Page 31: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

18

Pemupukan pada tanaman kacang panjang dimulai dengan menggunakan

pupuk dasar dimana pupuk tersebut diberikan di dalam lubang pupuk yang

terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu

tanaman tergantung dari kondisi lahan, sebaiknya kacang panjang tidak

menggunakan urea tapi cukup pupuk Za 50/ ha kg dan NPK 100 kg/ha.

Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu

setelah tanam, pupuk berupa NPK 100 kg/ha.

2.5 Kerangka Pikir

Pertanian yang maju, efisien dan tangguh yang menjadi tujuan

pembangunan pertanian hanya akan dapat dicapai bila petani sebagai pelaksana

utama pembangunan juga semakin tinggi tingkat kemampuan suatu kelompok tani

apalagi sudah berkembang menjadi asosiasi, peranan penyuluh pertanian (PPL)

sebagai motivator, dinamisator dan katalisator dapat berkurang dan bergeser

kearah sebagai fasilitator dan akhirnya sebagai konsultan. Namun demikian,

sesuai dengan peranannya untuk membela kepentingan petani atas dasar

kebenaran haruslah tetap memonitor dan mengevaluasi keberadaan petani dalam

kelembagaan tersebut.

Petani mendapatkan informasi tidak hanya dari penyuluh, tetapi juga dari

beberapa sumber lain termasuk pengalaman mereka sendiri serta pengalaman

mitra mereka untuk mengembangkan wawasan ini. Dalam hal inilah kelompok

tani merupakan wadah atau tempat menampung aspirasi-aspirasi anggota tani

yang banyak tersebar. Dalam kelompok tani banyak disampaikan informasi-

informasi tentang perkembangan mengenai bidang pertanian. Sebagai mediator

Page 32: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

19

penyampaian informasi baik secara langsung maupun tidak langsung, adanya

kelompok tani dapat mempermudah penyampaian informasi yang diperoleh

karena lebih mengirit biaya, waktu dan tenaga selain dapat membina hubungan

sosial yang baik antar sesama petani anggota. Akses informasi yang semakin baik

diterima oleh kelompok tani dapat menunjang tujuan kelompok tani untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih inovatif.

Perubahan kebutuhan yang terjadi pada kelompok tani maupun pada

petaninya sendiri harus dapat diikuti dan dipenuhi oleh jasa penyuluh pertanian.

Dengan mengetahui perkembangan kelompok dan kebutuhan kelompok tani

dalam penyuluhan pertanian, maka diharapkan program penyuluhan pertanian

lebih berorientasi ke petani dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh petani

sehingga dapat meningkatkan perubahan sosial ekonominya. Adapun pernyataan

diatas yang dapat dijadikan sebagai kerangka berpikir dapat digambarkan seperti

pada skema dibawah ini:

Gambar 1 Kerangka Pikir Peran Penyuluh Dalam Penerapan Pupuk Organic Cair

Pada Tanaman Kacang Panjang di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

Sebagai Pembimbing

Sebagai Organisator

dan Dinamisator

Sebagai Teknisi

Sebagai Konsultan

Peran Penyuluh

Penerapan

pupuk organic cair pada

tanaman kacang panjang

Page 33: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Juli sampai

dengan September 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yakni kelompok tani mengusahakan tanaman

kacang panjang yang terdiri dari 2 kelompok tani yang ada di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa yakni, Kelompok Tani Bontomarannu

15 petani dan Kelompok Tani Sinar Bajeng 15 petani, maka jumlah populasi

secara keseluruhan yakni 30 orang petani. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik full sampel (sampel jenuh), dimana keseluruhan populasi dijadikan

sampel, sehingga sampel petani dalam penerapan kacang panjang sebanyak

30 orang petani (Sugiyono, 2004).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

metode sebagai berikut :

1. Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap sasaran penelitian untuk mendapatkan data-data yang

berhubungan dengan kegiatan proses penerapan pupuk organik kacang

panjang

Page 34: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

21

2. Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

wawancara responden, sehingga antara peneliti dengan responden dapat

berkomunikasi secara langsung. Adapun para respondennya adalah petani

kacang panjang

3. Dokumentasi, teknik ini dilakukan melalui teknik pencatatan data yang

diperlukan baik dari responden maupun dari instansi terkait yang ada

hubungannya dengan penelitian ini, dokumentasi berupa foto-foto pada waktu

diadakan penelitian.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan meliputi data primer dan data

sekunder yang bersifat kulitatif dan kuantitatif :

1. Data primer : data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan

responden dengan teknik wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang

telah disiapkan

2. Data sekunder : data yang dikumpulkan dengan cara mencatat data yang

telah ada pada instansi atau lembaga yang terkait, yang diperlukan dalam

penelitian.

3.5 Analisa Data

Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder ditabulasi dan

diolah secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

sesuatu gejala pada masyarakat tani dan mengetahui variabel yang

menggambarkan karakter suatu kelompok. Setelah data-data dapat dikumpulkan

Page 35: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

22

dan diolah secara sistematis, maka langkah berikutnya sebagai tahap yang sangat

penting adalah bagaimana data-data dianalisis sehingga dapat mewujudkan suatu

jawaban yang dikehendaki dalam penelitian tersebut.

Cara pengukuran indikator dilakukan dengan cara memberi nilai pada

tanggapan atau jawaban petani atas pernyataan yang dibuat peneliti. Tanggapan

pernyataan dibuat berjenjang 4 dengan diberi nilai atau skor yaitu: pernyataan

(SB)= sangat baik, diberi skor (4), pernyataan (B)= baik, diberi skor (3),

pernyataan (KB)= kurang baik, diberi skor (2), pernyataan (TB)= tidak baik,

diberi skor (1). Penelitian ini menggunakan rumus lebar interval sebagai berikut :

(Sugiyono, 2005) :

Interval kelas = skor tertinggi – skor terendah

k

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Peran penyuluh adalah memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam

budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya, meningkatkan

hasil dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha taninya.

2. Kelompok tani adalah kumpulan sejumlah petani yang terikat secara informal

dan mempunyai kepentingan dan tujuan yang bersama guna penerapan pupuk

organic cair pada kacang panjang

3. Penyuluh pertanian lapangan adalah petugas penyuluh pertanian pada tingkat

setempat yang membawahi beberapa desa dan bertanggung jawab untuk

melakukan kontak langsung dengan petani dengan memberikan penyuluhan

Page 36: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

23

mengenai sesuatu hal yang akan dilaksanakan oleh petani untuk mengelola

usaha taninya demi meningkatkan kesejahteraannya.

4. Program penyuluhan adalah suatu rencana tujuan dan kelompok sasaran yang

hendak dicapai oleh organisasi atau unit penyuluhan dan cara-cara yang

hendak dilakukan untuk mencapainya.

5. Pembimbing adalah penyuluh harus mampu memberikan praktek demontrasi

tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu petani

menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan

yang sesuai anjuran.

6. Organisator dan dinamisator adalah penyuluh mampu membentuk suatu

kelompok-kelompok tani dan mengembangkan menjadi suatu lembaga

ekonomi dan sosial yang memiliki peran dalam mengembangkan masyarakat

sekitarnya.

7. Konsultan adalah penyuluh bertugas menyampaikan hasil temuan lembaga

penelitian kepada petani. Sebaliknya, petani berkewajiban melaporkan

pelaksanaan penerapan hasil temuan lembaga penelitian yang dianjurkan.

8. Teknisi adalah penyuluh memberikan bimbingan teknis kepada petani

misalnya dalam penggunaan pupuk organic cair yang tepat dan berdasarkan

dosis sesuai anjuran pada kacang panjang.

Page 37: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

24

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis dan Topografis

Secara geografis, posisi wilayah Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat

terletak di sebelah utara ibu kota Kabupaten Gowa yang terletak kurang lebih

20 km dari ibu kota kabupaten 11 km dari kantor Kecamatan Bajeng Barat.

Berdasarkan letak wilayah administrasi, wilayah Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa berbatasan dengan empat wilayah

sebagai berikut :

a) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Borimatangkasa

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bontobiraeng

c) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bulo Gading

d) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Galesong

Secara keseluruhan luas wilayah Desa Gentungan Kecamatan Bajeng

Barat kurang lebih 4,26 km2 atau 4.072 Ha. Dari luas tersebut, Desa Garuntungan

terbagi atas 6 dusun yaitu Dusun Borisalama, Tuwini, Romanglompoa,

Bontomate’ne, Bontomarannu dan Kampung Pade’de.

Berdasarkan keadaan topografis, Desa Gentungan Kecamatan Bajeng

Barat terletak pada ketinggi 300–500 meter di atas permukaan laut, dimana

sebagian besar wilayahnya terdiri dari tanah datar.

Page 38: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

25

4.2. Tanah dan Iklim

Jenis tanah yang ada di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa berdasarkan klasifikasi tanah terdiri dari tanah alluvial, altisol

dan latosol dengan pH tanah berkisar antara 5–5,5.

Pembagian ini didasarkan atas besarnya nilai rasio rata-rata jumlah bulan

kering dan bulan basah pada kurung waktu tertentu. Bulan kering yang dimaksud

adalah bulan dengan jumlah curah hujan kurang dari 60 mm, bulan lembab antara

60-100 mm dan bulan basah lebih dari 100 mm.

Berdasarkan penjelasan tersebut, keadaan iklim Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat selama lima tahun terkhir menunjukkan bahwa bulan

Juni sampai September merupakan bulan kering, sedangkan musim hujan atau

bulan basa mulai pada bulan November sampai Mei. Keadaan ini bergantin setiap

tahun setelah melewati masa peralihan yaitu bulan April, Mei dan November

dengan suhu rata-rata 22–260C.

4.3. Keadaan Penduduk

Untuk mengetahui keadaan penduduk Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat dapat dilihat dari segi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan

mata pencaharian.

4.3.1 Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan registrasi penduduk akhir tahun 2013, penduduk di Desa

Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa mencapai 4.094 jiwa.

Menurut jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki di wilayah ini sebanyak 2.012

jiwa atau 49,15% dari total jumlah penduduk, sedangkan perempuan sebanyak

Page 39: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

26

2.082 jiwa atau 50,85% dari total jumlah penduduk, sehingga dengan demikian

sex ratio pada tahun 2013 adalah sebesar 97% yang berarti jumlah penduduk laki-

laki di daerah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

perempuan. Secara rinci jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk berdsarkan Umur dan Jenis Kelamin di Desa

Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Golongan Umur

Jenis Kelamin Jumlah

(Jiwa)

Persentase

(%) Laki-Laki

(Jiwa)

Perempuan

(Jiwa)

1 0 – 4 225 149 374 9,14

2 5 – 9 195 206 401 9,79

3 10 – 14 233 238 471 11,50

4 15 – 19 161 191 352 8,59

5 20 – 24 132 143 275 6,72

6 25 – 29 140 168 308 7,52

7 30 – 34 156 169 325 7,94

8 35 – 39 155 169 324 7,91

9 40 – 44 127 134 261 6,37

10 45 – 49 120 103 223 5,45

11 50 – 54 91 99 190 4,64

12 55 – 59 66 88 154 3,76

13 60 – 64 81 86 167 4,08

14 >65 130 139 269 6,57

Jumlah 2.012 2.082 4.094 100,00

Sumber : Kantor Desa Gentungan, 2013

Page 40: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

27

Tabel 1, menunjukkan bahwa persentase terbesar jumlah penduduk

berada pada golongan umur 10 – 14 tahun sebesar 11,50%, sedangkan terkecil

dalam penduduk yang berada pada golongan umur 55-59 tahun. Namun secara

keseluruhan, jika golongan umur diklasifikasikan berdasarkan tingkat produktif,

maka penduduk yang berada pada golongan umur produktif yakni 15 – 54 tahun

sebesar 2258 jiwa atau 55,15%, penduduk yang berada pada golongan umur

belum produktif yakni 0–14 tahun sebesar 1.246 jiwa atau 30,43%, dan penduduk

yang berada pada golongan umur kurang/tidak produktif yakni 55 tahun keatas

sebesar 590 jiwa atau 14,41%.

Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya manusia produktif

di wilayah Desa Gentungan sangat besar dan berpotensi untuk mengembangkan

berbagai sektor diantaranya adalah sektor pertanian.

4.3.2 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari taman

kanak-kanak sampai kepada perguruan tinggi. Upaya peningkatan pendidikan

yang ingin dicapai tersebut agar menghasilkan manusia seutuhnya, sedangkan

perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah setiap

tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Tingkat pendidikan penduduk Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa , umumnya merata dari tingkat pendidikan rendah sampai

tingkat pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan karena banyak diantara mereka yang

menyadari betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 41: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

28

Pemahaman mereka tentang pendidikan digolongkan cukup tinggi, sehingga

dalam penyerapan suatu inovasi diharapkan dapat berjalan dengan cepat.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan tingkat pengetahuan. Dalam hal ini, pengetahuan yang dimaksud adalah

pengetahuan tentang penyuluhan pertanian yang ada di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat. Untuk lebih jelasnya Tabel 2 berikut ini akan diuraikan

komposisi tingkat pendidikan penduduk Desa Gentungan Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa secara rinci.

Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 Tidak Sekolah 1.695 41,40

2 SD 1.213 29,63

3 SMP 567 13,85

4 SMA 435 10,63

5 Akademi 120 2,93

6 Perguruan Tinggi 55 1,34

Jumlah 4.094 100,00

Sumber : Kantor Desa Gentungan, 2013

Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Desa

Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dengan persentase terbesar

adalah penduduk yang tamat SD (29,63%), kemudian disusul berturut-turut

penduduk dengan tingkat pendidikan tidak tamat SD (23,08%), belum tamat SD

(18,32%), tamat SMP (13,95), tamat SMA (10,63%), tamat Akademi (2,93%) dan

tamat perguruan tinggi (1,34%).

Page 42: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

29

Kondisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tersebut pada

dasarnya masih tergolong rendah, karena umumnya berada pada golongan

penduduk tamat SD, namun secara keseluruhan tingkat pendidikan merata mulai

dari SD sampai Sarjana, sehingga penyebarluasan ilmu pengetahuan formal dapat

dilakukan melalui proses sosialisasi hubungan bermasyarakat.

4.3.3 Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat merupakan salah satu wilayah

Kabupaten Gowa dengan potensi lahan pertanian yang sangat luas dan siap diolah.

Hal ini yang menjadi penyebab utama sumber mata pencaharian sebahagian besar

penduduk berada pada sektor pertanian. Untul lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 Petani 3.921 85,08

2 PNS 42 2,89

3 Pegawai Swasta 20 3,24

4 Pedagang 50 4,26

5 Pertukangan 37 2,81

6 Buruh/Dll 24 1,71

Jumlah 4094 100,00

Sumber : Kantor Desa Gentungan, 2013

Tabel 3 menunjukkan bahwa jenis mata pencaharian penduduk Desa

Gentungan pada sektor pertanian mencapai 85,08% dari total penduduk

Page 43: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

30

berdasarkan struktur mata pencahariannya, kemudian disusul sektor perdagangan

4,26%, pegawai swasta 3,24%, Pegawai negeri Sipil 2,89%, pertukangan 2,81%

dan buru 1,71%.

Hal ini memberi gambaran bahwa sektor pertanian merupakan sumber

pendapatan bagi sebagian besar penduduk, sehingga salah satu upaya

mengembangkan sektor pertanian adalah melaui upaya panganekaragaman

komoditi pangan untuk mendukung ketahanan pangan.

4.4. Pemanfaatan Lahan Pertanian

Potensi lahan sawah merupakan sumberdaya lahan bagi pengembangan

tanaman pangan khususnya padi dan palawija, potensi lahan kering umumnya

cocok untuk pengembangan ternak dan komoditi perkebunan, sedangkan potensi

lahan hutan digunakan dalam upaya pengembangan komoditi kayu-kayuan.

Secara rinci, potensi luas lahan pertanian di Desa Gentungan Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Potensi Luas Lahan Pertanian Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat

No Jenis Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Sawah 470,0 69,53

2 Tegalan 48,0 7,10

3 Perkebunan 102,0 15,09

4 Pekarangan 21,0 3,11

5 Hutan 35,0 5,18

Jumlah 676,0 100,00

Sumber : Kantor Desa Gentungan, 2013

Page 44: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

31

Tabel 4 menunjukkan bahwa wilayah penelitian termasuk wilayah yang

potensial untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan

kehutanan. Potensi pemanfaatan lahan terbesar adalah lahan sawah dengan luas

470 Ha atau 69,53% dari total lahan pertanian, kemudian perkebunan 102 Ha

(15,09%), tegalan 48 Ha (7,10%), hutan 35 Ha (5,18%) dan pekarangan 21 ha.

Page 45: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas seseorang menggambarkan kondisi atau keadaan serta status

orang tersebut. Responden dalam penelitian ini meliputi petani padi. Identitas

responden meliputi umur, tingkat pendidikan, lama berusahatani dan jumlah

tanggungan keluarga.

5.5.1 Umur

Seseorang yang masih muda lebih cepat menerima hal-hal yang baru, lebih

berani mengambil resiko dan lebih dinamis. Sedangkan seseorang yang relatif tua

mempunyai kapasitas pengelolaan yang matang dan memiliki banyak pengalaman

dalam mengelola usahanya, sehingga ia sangat berhati-hati dalam bertindak,

mengambil keputusan dan cenderung bertindak dengan hal-hal yang bersifat

tradisional, disamping itu kemampuan fisiknya sudah mulai berkurang. Petani

responden dalam mengelola usahataninya memiliki tingkat umur yang berbeda.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5

Tabel 5. Responden Berdasarkan Kelompok Umur Petani di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Kelompok Usia Jumlah Petani

Responden (org) Persentase (%)

1. 25-31 9 30,00

2. 32-38 6 20,00

3. 39-45 7 23,34

4. 46-52 1 3,33

5. 53-59 1 3,33

6. ≥60 6 20,00

Jumlah 30 100,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014

Page 46: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

33

Tabel 5 menunjukkan bahwa petani responden yang tergolong pada usia

terbanyak pada 25–31 tahun sebanyak 9 orang. dimana pada umur tersebut

kemampuan berfikir dan bekerja relatif lebih produktif karena mereka masih

mempunyai kondisi yang sehat dan kuat serta mampu menerima dengan cepat

informasi tentang penggunaan pupuk cair pada kacang panjang yang diberikan

sehingga berpotensi untuk senantiasa meningkatkan produksi usahataninya.

5.5.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seorang petani dapat menentukan produktif atau

tidaknya dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Pada umumnya pendidikan

petani responden merupakan faktor yang turut menentukan dalam pengelolaan

usahatani rumput laut, terutama dalam penerimaan informasi dan teknologi serta

inovasi yang relevan dengan kegiatannya. Jumlah petani responden berdasarkan

tingkat pendidikan petani dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani di Desa Gentungan

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Tingkat Pendidikan Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

1 Tidak Tamat SD 4 13,33

2 SD 15 50,00

3 SLTP 7 23,34

4 SLTA 4 13,33

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014

Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal petani masih

tergolong rendah. Sebanyak 15 orang (50%) telah mengikuti pendidikan sampai

jenjang sekolah dasar sedangkan yang tidak tamat sekolah dasar hanya 4 orang

Page 47: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

34

(13,33%). Selebihnya adalah telah mengenyam pendidikan sampai tingkat SLTP

dan SLTA. Namun, tidak ada responden yang lulusan diploma bahkan sarjana.

Walaupun tingkat pendidikan petani sebagian besar hanya setingkat

sekolah dasar bukan menjadi penghambat dalam melaksanakan kegiatan karena

usahatani tidak menuntut keahlian tertentu yang harus diperoleh melalui jenjang

pendidikan yang tinggi. Namun demikian, petani juga tetap berusaha

mendapatkan informasi tentang penggunaan pupuk cair untuk kacang panjang.

(Anonim, 2010).

5.5.3 Pengalaman Berusahatani

Pertambahan usia petani selalu akan diikuti oleh meningkatnya

pengalaman petani dalam berbagai aspek kehidupan termasuk pengalaman

pekerjaan yang ditekuni. Semakin lama petani menekuni usahatani yang

dilakukan maka semakin meningkat pula pengetahuan, keterampilan, dan

pengalamannya dalam mengelola usahataninya tersebut. Pengalaman

berusahatani responden dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Petani di Desa

Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Pengalaman

Berusahatani (Org)

Jumlah Petani

Responden (org) Persentase (%)

1. 1-2 19 63,33

2. 3-4 9 30,00

3. ≥5 2 6,67

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014

Tabel 7 menunjukkan bahwa 19 orang yang mempunyai pengalaman

berusahatani selama 1-2 tahun sedangkan pengalaman berusahatani lebih dari

5 tahun sebanyak 2 orang. Dari data tersebut dapat disimpukan bahwa para petani

Page 48: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

35

kacang panjang, memiliki pengalaman usahatani yang relatif lama, sehingga dapat

diharapkan mereka memiliki kematangan dalam pengambikan keputusan

sehubungan dengan usahatani yang ditekuninya

5.5.4 Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga petani cenderung turut berpengaruh pada

kegiatan operasional usahatani, karena keluarga yang relatif besar merupakan

sumber tenaga keluarga. Keadaan tanggungan keluarga petani responden dapat

dilihat dari Tabel 8

Tabel 8. Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa

No Jumlah Tanggungan Keluarga

(Orang)

Jumlah (jiwa) Persentase

(%)

1 1 – 2 13 43,33

2 3 – 4 11 36,67

3 5 – 6 6 20,00

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data primer setelah diolah, 2014

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani

responden yang terbanyak mempunyai tanggungan yaitu 1–2 orang berjumlah

13 orang (43,33%), sedangkan jumlah tanggungan terkecil adalah jumlah

tanggungan 5–6 orang berjumlah 6 orang (20,00%). Keadaan demikian sangat

mempengaruhi terhadap tingkat kesejahteraan keluarga dan untuk peningkatan

produksi dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga petani berusaha untuk

menambah pendapatan melalui usahatani kacang panjang bersama keluarganya.

Page 49: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

36

5.5.5 Luas Lahan

Lahan dalam suatu usaha tani merupakan salah satu faktor produksi yang

sangat penting, tanpa mengabaikan kualitas lahan, luas lahan sangat menentukan

besar kecilnya hasil yang dapat di peroleh dari kegiatan usaha tani dan

mempengaruhi pendapatan petani. Semakin luas lahan yang dikelola petani, maka

semakin memberikan peluang hasil yang lebih, baik volume maupun jenis. Luas

lahan usaha tani yang dikelola responden dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 9. Luas Lahan Responden di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa

No Luas Lahan (ha) Jumlah (jiwa) Persentase

(%)

1 0,25 – 0,66 15 50,00

2 0,67 – 1,08 11 36,67

3 1,09 – 1,50 4 13,33

Jumlah 30 100,00

Sumber :Data Primer Setelah diolah, 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas lahan dari petani responden

menyebar dari kurang dari 0,25–0,1,50 hektar, luas dominan pemilikan lahan

0,25–0,66 hektar 15 orang responden (50,00%), dan luas 0,67 - 1,08 ha sebanyak

11 orang (36,67%). Luas yang sangat terbatas tersebut sangat membutuhkan suatu

sistem penanganan usahatani kacang panjang agar produktivitas lahan dapat

ditingkatkan, diantaranya pemanfaatan sumber makanan pada pertumbuhan dan

produksi kacang panjang.

Page 50: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

37

5.2 Peran Penyuluh dalam Penggunaan Pupuk Cair Pada Tanaman

Kacang Panjang

Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan

dorongan kepada petani agar mau mengubah cara befikir, cara kerja dan cara

hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi

pertanian yang lebih maju.

Penyuluh pertanian perlu merencanakan beberapa hal yang dapat

membantu petani dalam penggunaan pupuk organik cair pada tanaman kacang

panjang di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

5.2.1. Penyuluh Pertanian sebagai Pembimbing

Peranan penyuluh pertanian sebagai pembimbing adalah membantu petani

membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara

berkomunikasi dan memberikan informasi yang mereka perlukan. Pendapat petani

dan keputusannya berdasarkan kepada citra mereka tentang kenyataan hidup dan

dugaan mereka terhadap konsekuensi tindakannya. Penyuluh pertanian bertugas

membantu petani untuk memberi pengalaman dan mencapai konsekuensi yang

diharapkan sehingga petani menjadi lebih baik dalam penyesuaian dirinya

di kehidupannya. Agar dapat berkomunikasi dengan petani, maka seorang

penyuluh harus memiliki dasar-dasar pengetahuan praktek usaha tani, dapat

memahami tentang keadaan petani, mau mendengarkan dan mengerti terhadap

keluhan-keluhan yang disampaikan oleh petani. Dari hasil penelitian diperoleh

tanggapan responden atas peranan penyuluh pertanian sebagai pembimbing

sebagai berikut:

Page 51: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

38

Tabel 10 Penyuluh Pertanian Sebagai Pembimbing

No Kriteria Interval Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

3

4

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

1.00 - 1.75

1.76 - 2.53

2.54 - 3.29

3.30 - 4.00

0

0

28

2

0,00

0,00

93,00

6,67

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014

Tabel 10 ditunjukkan bahwa responden yang menyatakan peranan

penyuluh pertanian yang bertindak sebagai pembimbing mendapat respon baik

sebanyak 28 orang (93,00 %) dan sangat baik sebanyak 2 orang (6,67%). Hal ini

disebabkan penyuluh pertanian di Desa Gentungan bersikap professional dalam

membimbing petani dan selalu memberikan pembinaan pada petani baik cara

penggunaan pupuk organik cair dan dosis yang diberikan kepada tanaman. Di

Desa Gentungan, biasanya kegiatan rutin pada 2 kelompok tani dilakukan

sebanyak 2 kali dalam sebulan. Ada yang melaksanakan pertemuan kelompok di

awal bulan namun ada juga yang mengadakan pada minggu ke-2 dan minggu ke-

4. Pelaksanakan penyuluhan penggunan pupuk organik cair pada kacang panjang

yang diadakan selama 2 kali dalam sebulan sudah dirasa optimal oleh kelompok

tani, jika pertemuan sering diadakan justru mereka akan merasa bosan.

Peran penyuluh pertanian dalam mengusahakan bantuan modal dan

memberi informasi mengenai sumber dana kredit sudah optimal, penyuluh

berusaha merekomendasi kelompok tani agar bisa mendapatkan bantuan dari

Dinas Pertanian maupun perusahaan-perusahaan terkait dan seringkali lewat

kredit usaha tani.

Namun, ada juga responden yang menyatakan kurang baik mengenai peran

penyuluh tersebut. Ini disebabkan karena kurang puasnya responden terhadap

Page 52: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

39

usaha yang dilakukan penyuluh pertanian dalam mengupayakan peningkatan

produksi kacang panjang yang belum sebagian terlaksana. Tetapi jika dilihat dari

keseluruhan tanggapan dari beberapa responden anggota kelompok tani, maka

peran penyuluh pertanian cukup baik karena penyuluh dirasa telah cukup optimal

dalam memenuhi perannya sebagai pembimbing. Hal ini sesuai pendapat

Soedarmanto (2002) tujuan penyuluhan adalah membantu petani agar mereka

mampu, sanggup dan berswadaya untuk meningkatkan produksi dan pendapatan

dalam usahataninya sehingga hidupnya dapat lebih sejahtera

5.2.2. Penyuluh Pertanian sebagai Organisator dan Dinamisator

Peranan penyuluh pertanian sebagai organisator dan dinamisator adalah

membantu petani dalam memecahkan masalah mereka. Jika petani menghadapi

masalah mengenai pertanian, misalnya menganjurkan pemakaian teknologi

modern, pemakaian pupuk, memperkenalkan pada petani gejala beberapa penyakit

atau hama serta bagaimana tindakan yang harus diambil jika terjadi infeksi. Selain

itu, dapat juga membekali petani dengan buku acuan yang mengulas berbagai

jenis hama dan penyakit beserta cara pemberantasannya. Dari hasil penelitian

dapat diketahui tanggapan responden mengenai peran penyuluh pertanian sebagai

organisator dan dinamisator sebagai berikut:

Tabel 11 Penyuluh Pertanian Sebagai Organisator dan Dinamisator

No Kriteria Interval Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

3

4

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

1.00 - 1.75

1.76 - 2.53

2.54 - 3.29

3.30 - 4.00

0

0

19

11

0,00

0,00

63,33

36,67

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Page 53: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

40

Tabel 11 dinyatakan bahwa tanggapan responden mengenai peran

penyuluh pertanian sebagai organisator dan dinamisator mengatakan baik

sebanyak 19 orang (63,33%) dan 11 orang mengatakan sangat baik (36,67%).

Karena dalam hal ini penyuluh sudah banyak menghidupkan kembali kelompok

tani yang sempat kurang aktif hingga berjalan aktif kembali. Penyuluh juga sering

memberi masukan kepada petani tentang penggunaan yang benar pada pupuk

organik cair pada tanaman kacng panjang serta penyakit atau hama yang harus

diwaspadai pada kacang panjang yang dapat menurunkan produksi. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suhardiyono, (2004), bahwa penyuluh pertanian adalah orang

yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah

cara befikir, cara kerja dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan

jaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju.

5.3.3. Penyuluh Pertanian sebagai Teknisi

Suatu hal penting yang harus selalu diingat oleh penyuluh lapangan dalam

memilih metode penyuluhan yang sesuai yaitu keterlibatan petani dalam proses

belajar mengajarnya. Dalam menyelenggarakan penyuluhan, penyuluh lapangan

harus bertingkah laku wajar, tidak berlebihan dan jika mungkin kegiatan belajar

mengajar dalam penyelenggaraan penyuluhan harus dilakukan melalui diskusi,

praktek demonstrasi dan demonstrasi ulang yang dilakukan oleh petani serta

partisipasi aktif dari petani, sehingga petani akan belajar ketrampilan yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan usaha lainnya secara maksimal. Berikut

ini adalah data hasil penelitian mengenai tanggapan responden tentang peranan

penyuluh pertanian sebagai teknisi:

Page 54: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

41

Tabel 12 Penyuluh Pertanian Sebagai Teknisi

No Kriteria Interval Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1

2

3

4

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

1.00 - 1.75

1.76 - 2.53

2.54 - 3.29

3.30 - 4.00

0

8

18

4

0,00

26,67

60,00

13,33

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2014

Tabel 12 dinyatakan bahwa tanggapan responden mengenai tingkat

keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh penyuluh baik sebanyak 18 orang

(60%) dan 4 orang (13,33%) menyatakan sangat baik. Hal ini disebabkan cara

penyuluh dalam menyampaikan informasi kepada petani mudah dipahami dan

cukup sering melakukan demonstrasi praktek penggunaan pupuk organik cair

pada kacang panjang kepada petani walaupun masih adanya keterbatasan alat-alat

teknologi yang digunakan, namun secara teori dan teknis cukup menguasai dan

optimal. Sedangkan sebanyak 8 orang (26,67%) menyatakan kurang baik, karena

dengan penggunaan pupuk organik cair dapat menambah biaya operasional lagi,

bagi menurut petani cukup dengan menggunakan pupuk urea dan KCL.

Pengaruh yang sangat kuat dari suatu praktek demonstrasi penggunaan

pupuk organik pada kacang panjang dapat dicapai jika hal ini dilakukan oleh

petani sendiri. Tanpa adanya keterlibatan petani anggota kelompok secara aktif

dalam kegiatan belajar mengajar, maka akan sulit untuk melakukan alih

ketrampilan yang diperlukan. Pada setiap kunjungan penyuluh kepada kelompok

tani, penyuluh harus mendorong kelompok tani tersebut untuk membahas

keberhasilan dan kekurangan kelompok dalam berusaha tani serta

mengarahkannya untuk mengatasi kekurang berhasilannya tersebut.

Page 55: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

42

5.2.4. Penyuluh Pertanian sebagai Konsultan

Penyuluh pertanian sebagai konsultan yaitu penyuluh bertindak memberi

pengarahan dan memperkenalkan teknologi baru pada kelompok tani serta

bagaimana perbaikan-perbaikan yang perlu dibenahi dalam upaya pemecahan

masalah pertanian. Selain penyuluh pertanian, organisasi swasta atau Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) semakin besar peranannya dalam pembangunan desa

dan pendidikan penyuluhan yang merupakan salah satu alat kebijakannya.

Organisasi tersebut sering menawarkan kesempatan pada petani untuk

berpartisipasi dalam merencanakan program penyuluhan. Data hasil penelitian

yang menyatakan respon penyuluh pertanian sebagai konsultan sebagai berikut:

Tabel 11 Penyuluh Pertanian Sebagai Konsultan

No Kriteria Interval Jumlah

(Orang)

Persentase

(Persen)

1

2

3

4

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

1.00 - 1.75

1.76 - 2.53

2.54 - 3.29

3.30 - 4.00

0

0

10

20

0,00

0,00

33,33

66,67

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Telah Diolah, 2014

Tabel 13 dinyatakan bahwa tanggapan responden mengenai peran

penyuluh pertanian sebagai konsultan menyatakan sangat baik sebanyak 20 orang

(66,67%) dan baik sebanyak 10 orang (33,33%). Hal ini menunjukkan bahwa

penyuluh selalu memberikan informasi dan memperkenalkan teknologi kepada

petani berupa penggunaan pupuk organic cair pada tanaman kacang panjang yang

lebih cepat diserap oleh tanaman, sehingga petani faham dan mengetahui dosis

pupuk cair yang baik dalam peningkatan produksi kacang hijau. Selain penyuluh

pertanian, ada juga organisasi pertanian atau LSM yang memberikan penyuluh

Page 56: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

43

untuk menambah wawasan petani tantang manfaat pupuk organik bagi tanaman

dan hal ini memang disambut baik oleh masing-masing anggota kelompok tani.

Karena dengan adanya LSM, para petani dapat menambah wawasan dan bertukar

pikiran untuk menambah pengalaman bertani mereka. Organisasi pertanian swasta

memang semakin berkembang perannya karena sering dirasa memiliki lebih

banyak kelebihan daripada kekurangannya bila dibandingkan dari pemerintah

yang menjalankan tugas serupa misalnya pada media atau teknologi yang

digunakan pada saat penyuluhan.

Page 57: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

44

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai peran penyuluh dalam penerapan pupuk

organik cair pada tanaman kacang panjang , dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

penyuluh pertanian yang sesuai antara lain sebagai pembimbing mendapat respon

baik sebanyak 28 orang (93,00 %), sebagai organisator dan dinamisator

mengatakan baik sebanyak 19 orang (63,33%), sebagai teknisi mengatakan baik

sebanyak 18 orang (60%) serta sebagai konsultan petani menyatakan sangat baik

sebanyak 20 orang (66,67%).

6.2 Saran

Saran yang bisa disampaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Penyuluh pertanian hendaknya lebih banyak memberikan informasi

bermanfaat bagi petani, khususnya penggunaan bahan organik yang dapat

memberikan yang baik bagi lingkungan dan peningkatan produksi kacang

panjang.

2. Penyuluhan dalam bidang pertanian dan teknologi baru hendakya sering

diadakan, baik oleh pemerintah atau swasta untuk lebih meningkatkan

wawasan dan pengetahuan petani mengenai hal tersebut.

Page 58: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

45

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Pertanian Organik. Litbang Departemen Pertanian. Jakarta.

Anonim, 2009. Pupuk Organik dan Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya

Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Anonim, 2012. Statistik Gowa dalam Angka. Biro Pusat Statistik Kabupaten

Gowa.

Anonim, 2010. Pembangun Pertanian yang Modern. Dirjen Tanaman

Hortikultura. Jakarta.

Anonim, 2010. Budidaya Kacang Panjang. Departemen Pertanian. Jakarta.

Demanto, A. 2002. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta

Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. Surya

Pratama Alam. Yogyakarta

Jabal, Tarik, A Sudiyono dan Harpowo. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan

Pertanian. Bayumedia Publishing dan UMM Press. Malang

Kartasapoetra, 1996. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Bandung

Mardikanto, Totok dan Sri Utama., 1996. Pengantar Penyuluhan Pertanian. Bumi

Aksara. Jakarta.

Setyamidjaya M. Ed. 2006. Pupuk dan pemupukan. Simplex. Jakarta.

Soekartawi, 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia

Press. Jakarta.

Soedarmanto, 2002. Dasar-Dasar Pengelolaan Penyuluhan Pertanian. Fakultas

Pertanian Unibraw. Malang

Suhardiyono, L. 2004. Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga.

Jakarta.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sutanto, 2004. Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta

Van den Bann and Hawkins, H. S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.

Yogyakarta.

Page 59: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

46

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1

Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin : Wanita/ Laki-laki

Usia :

Pendidikan :

Nama Kelompok tani yang

dibimbing :

Beri tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap sesuai serta berikan alasan

saudara!

Keterangan:

SB: Sangat Baik KB: Kurang Baik

B : Baik TB : Tidak Baik

No Pernyataan SB B KB TB

1.

Peran Penyuluh Pertanian

Penyuluh sebagai Pembimbing Petani.

a. Bagaimana menurut anda pembinaan yang

diberikan penyuluh pada petani tentang

teknik usaha tani.

Alasan:

b. Apakah tanggapan anda tentang penyuluhan

yang dilaksanakan 2 kali dalam sebulan

cukup efektif?

Alasan :

c. Bagaimana peran penyuluh dalam

memberikan bimbingan dan mengusahakan

bantuan modal/ sumber dana kredit?

Alasan:

d. Apakah bimbingan dan pengarahan yang

disampaikan penyuluh tentang informasi

bantuan modal cukup relevan?

Alasan:

Page 60: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

47

2

3.

4.

Penyuluh sebagai Organisator dan

Dinamisator

a. Bagaimana peran penyuluh dalam

pembentukan/ pengembangan kelompok

tani anda?

Alasan:

b. Bagaimana peran penyuluh dalam memberi

masukan tentang masalah yang dihadapi

serta upaya pemecahannya?

Alasan:

c. Bagaimana peran penyuluh dalam

pengambilan keputusan di kelompok tani?

Alasan:

d. Bagaimana presensi kunjungan yang

dilakukan penyuluh sudah optimal?

Alasan:

Penyuluh sebagai Teknisi

a. Bagaimana tingkat keahlian/ ketrampilan

yang dimiliki penyuluh dalam memberikan

demonstrasi yang bersifat teknis?

Alasan:

b. Apakah penyuluh dalam memberikan

demonstrasi/ pelatihan tentang teknik

usaha tani dan metode serta inovasinya

sudah optimal?

Alasan:

Penyuluh sebagai Konsultan

a. Bagaimana upaya penyuluh dalam

memperkenalkan teknologi baru pada

kelompok tani?

Alasan:

b. Jika ada LSM yang memberikan

penyuluhan, bagaimana tanggapan anda

dengan penyuluhan yang dilakukan oleh

pihak swasta tersebut?

Alasan:

c. Bagaimana juga respon saudara saat ada

perkenalan alat-alat baru pertanian yang

dilakukan penyuluh maupun LSM terkait?

Alasan:

Page 61: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

48

III. Penerapan Pupuk Organik Cair Pada Kacang Panjang

a. Bagaimana teknis penggunaan pupuk organic cair pada kacang panjang yang

dilakukan oleh penyuluh ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

b. Bagaimana dosis pupuk organic cair yang tepat pada kacang panjang?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

c. Bagaimana jenis pupuk organic cair yang tepat pada tanaman kacang

panjang?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

d. Bagaiaman waktu yang tepat dalam memberikan pupuk organik cair ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

Page 62: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

49

Lampiran 2 Identifikasi Petani Kacang Hijau dalam Penggunaan Pupuk

Cair di Desa Gentungan Kecamatan Bajemg Barat

Kabupaten Gowa

No Nama Umur Pendidikan Lama

Berusahatani

Jumlah Tanggungan

Keluarga

LuasLahan

1 S. Dg Kama 36 SMP 2 4 0,45

2 Hasan Dg Lili 60 SD 4 5 0,30

3 Rahim Dg

Temba

28 SMA 2 1 0,25

4 Dg Jowa 39 T.SD 2 3 0,50

5 Dg Nassa 29 SMA 3 1 0,55

6 Rafiuddin 30 SD 2 2 0,60

7 Dg Sila 35 SMP 2 3 0,30

8 Mustari 50 SD 2 5 0,40

9 Dg Tiro 40 SD 2 3 0,50

10 Dg Nompo 56 SD 3 6 0,50

11 Dg Bani 38 SD 2 2 0,65

12 Rusli 45 SD 2 3 0,30

13 Dg Baso 42 SMP 2 3 0,40

14 Dg Rani 35 SMA 2 2 0,50

15 Dg Gassing 58 T.SD 4 6 0,30

16 Dg Kulle 37 SD 2 2 0,70

17 Syarief 38 SD 2 3 0,68

18 Dg Serang 30 T.SD 2 2 1,00

19 Dg Lau 57 SD 3 5 0,80

20 Dg Nyarrang 41 T.SD 3 4 0,95

21 Mustafa 28 SMP 3 1 1,05

22 H. Manuju 29 SMP 2 1 0,75

23 Dg Sekre 60 SD 5 5 0,70

24 Dg Mile 37 SD 3 3 0,95

25 Dg Makmu 57 SD 4 4 1,00

26 R. Dg Nyallang 28 SMP 2 2 1,00

27 Dg Ngoyo 39 SD 1 3 1,10

28 Dg tawang 37 SMP 2 2 1,20

29 Dg Irate 27 SD 5 2 1,50

30 Sulaiman 25 SMA 1 3 1,10

Page 63: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

52

Lampiran 3 Rekapitulasi Data Penelitian Peran Penyuluh Pertanian

No

PERAN PENYULUH PERTANIAN

Sbg Pembimbing

Jumlah

Sbg Organisator &

Dinamis

Jumlah

Sbg

Teknisi

Jumlah

Sbg

Konsultan

Jumlah a b c d a b c d a b a b c

1 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 3 6 3 3 3 9

2 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13 3 3 6 4 4 3 11

3 3 3 4 2 12 3 3 3 3 12 2 3 5 3 3 3 9

4 3 3 3 2 11 4 3 3 3 13 3 2 5 3 3 3 9

5 3 3 3 3 12 3 4 4 3 14 4 3 7 3 3 3 9

6 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 6 3 2 4 9

7 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 6 3 3 3 9

8 4 3 3 3 13 3 4 3 4 14 4 3 7 4 3 3 10

9 4 4 3 3 14 4 3 3 3 13 3 3 6 4 4 3 11

10 3 3 4 3 13 4 3 3 3 13 4 3 7 4 3 4 11

11 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 6 3 3 3 9

12 4 3 3 3 13 4 4 3 4 15 3 3 6 4 4 4 12

13 3 3 3 2 11 3 3 4 3 13 2 3 5 4 3 3 10

14 4 3 3 2 12 4 3 3 3 13 3 3 6 4 3 3 10

15 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 3 6 3 3 3 9

16 4 3 3 4 14 4 3 4 4 15 3 3 6 4 4 3 11

17 4 3 3 3 13 3 4 3 3 13 3 3 6 3 4 4 11

18 3 3 3 2 11 4 4 3 4 15 2 3 5 2 4 4 10

19 4 3 3 3 13 4 3 3 4 14 3 3 6 3 3 3 9

20 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 6 3 4 3 10

21 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 3 6 3 3 3 9

22 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13 3 3 6 4 4 4 12

23 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13 3 4 7 3 4 4 11

24 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 3 6 3 3 4 10

25 4 4 3 2 13 4 4 3 3 14 3 2 5 2 4 4 10

26 4 3 2 3 12 3 3 2 3 11 3 2 5 3 4 4 11

27 4 3 3 3 13 4 4 2 3 13 3 3 6 3 4 4 11

28 3 3 3 2 11 4 3 3 3 13 3 2 5 3 4 4 11

29 4 3 3 2 12 3 4 2 3 12 3 2 5 3 4 3 10

30 4 3 3 2 12 3 3 3 3 12 3 3 6 3 3 4 10

Keterangan :

1 - 1.75 : tidak baik : TB

1.78 - 2.53 : kurang baik : KB

2.54 - 3.29 : baik : B

3.30 - 4.00 : sangat baik : SB

Page 64: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

53

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Peta Desa Gentungan

Gambar 2. Kantor Desa Gentungan

Page 65: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

54

Gambar 3. Bersama Petani di lahan Kacang Panjang

Gambar 4. Jenis Pupuk Cair

Page 66: PERANAN PENYULUH DALAM PENERAPAN PUPUK ORGANIK …

55

Gambar 5 Proses penggunaan pupuk organic cair

Gambar 6 Pertanaman Kacang Panjang