25
Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi Akord Gitar dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality pada Platform Android Artikel Ilmiah Peneliti: Niko Setiawan (672018707) T. Arie Setiawan P., S.T., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2019

Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Perancangan Aplikasi Edukasi Musik:

Pemahaman Komposisi Akord Gitar

dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality

pada Platform Android

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Niko Setiawan (672018707)

T. Arie Setiawan P., S.T., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga 2019

Page 2: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 3: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 4: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 5: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 6: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 7: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan
Page 8: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Akord Gitar menggunakan

Teknologi Augmented Reality pada Platform Android 1)Niko Setiawan., 2)T. Arie Setiawan P., S.T., M.Cs.,

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1)[email protected],2) [email protected]

Abstract

Guitar Chords are a musical composition consisting of several melodies that

are sounded simultaneously on a guitar board. Usually referred to as a guitar key. Many

guitar players can play a few chords but don't understand what they are playing. This

research aims to design a Music Education Application: Understanding Guitar Chord

Composition using Augmented Reality Technology on the Android Platform. Augmented

Reality technology is very helpful in designing this application in the field of

visualization. The expected results of this study are the Music Education Application:

Understanding the Guitar Chord Composition. Through this application guitar players

can learn while understanding the chords they play and help guitar players develop their

playing.

Keyword: Music, Guitar Chords, Augmented Reality, Book.

Abstrak

Akord Gitar adalah sebuah komposisi musik yang terdiri dari beberapa melodi yang

dibunyikan secara bersamaan pada papan gitar. Biasanya disebut juga sebagai kunci gitar.

Banyak pemain gitar yang bisa memainkan beberapa akord tetapi tidak memahami apa

yang mereka mainkan. Penelitan ini bertujuan untuk merancang Aplikasi Edukasi Musik:

Pemahaman Komposisi Akord Gitar menggunakan Teknologi Augmented Reality pada

Platform Android. Teknologi Augmented Reality sangat membantu dalam merancang

aplikasi ini pada bidang visualisasi. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah

Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi Akord Gitar. Melalui apalikasi ini

pemain gitar bisa belajar sekaligus memahami akord-akord yang mereka mainkan dan

membantu pemain gitar mengembangkan permainan mereka.

Kata Kunci: Musik, Akord Gitar, Augmented Reality, Buku.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Akord adalah sebuah kumpulan nada yang terdiri dari tiga atau lebih yang

dibunyikan secara bersamaan pada papan gitar atau pada instrument bunyi lain

seperti piano. Kebanyakan orang Indonesia yang baru belajar atau pemula sering

menggunakan istilah akord sebagai kunci. Akord terdiri dari berbagai macam

bentuk. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord

diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended

dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu

lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim.

Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu.

Penyisipan akord yang berbeda memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan

suatu lagu.

Pada umumnya, Gitar adalah alat musik yang memiliki 6 senar dan

dimainkan dengan cara dipetik. Gitar termasuk salah satu alat musik yang paling

popular di dunia. Banyak orang yang ingin mempelajari instrumen gitar bahkan

sebagian orang mampu memainkan dasar-dasar akord dalam waktu singkat.

Karena sudah banyak sarana atau media yang menyediakan tutorial atau cara-cara

untuk bermain musik di internet, contohnya; youtube. Namun banyak orang-orang

yang kurang memahami chord yang dilihat dan dipraktekan.

Kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebuah akord tanpa mengerti

dasar bagaimana akord tersebut dibentuk. Hal ini membuat kebanyakan pemain

musik sulit untuk berkembang karena kecenderungan menghafal akord.

Sedangkan di dalam musik dibutuhkan penghayatan terhadap musik yang

dimainkan sehingga tercipta harmoni dan dinamika musik.

Augmented Reality (AR), adalah teknologi dengan konsep menggabungkan

dimensi dunia nyata dengan dimensi dunia maya yang di tampilkan secara

realtime. Augmented Reality tidak seperti realitas maya yang yang sepenuhnya

menggantikan apa yang ada di dunia nyata, namun hanya sekedar menambahkan

atau melengkapi. Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi

pada marker, yakni sebuah 'pola' yang bersifat unik dan dapat dikenali oleh

aplikasinya. Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima

oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah

sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan

dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna

melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Realitas tertambah dapat

diaplikasikan untuk semua indra, termasuk pendengaran, sentuhan, dan

penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer,

industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-

perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

Android adalah sistem operasi berbasis linux yang banyak dipakai oleh

telepon pintar atau yang sering disebut juga Smartphone. Aplikasi ini dibuat

dengan Vuforia SDK sebagai alat untuk mengembangkan Augmented Reality

Page 10: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

dengan Java, C++ berbasis Android. Jika ditambah dengan Teknologi Augmented

Reality yang dapat member efek 3D secara real time, lebih menarik orang-orang

yang ingin belajar. Smartphone memungkinkan pengembangan aplikasi

Augmented Reality dengan murah serta dapat diakses oleh banyak pengguna.

Augmented Reality dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya

adalah sebagai sarana pendidikan untuk anak - anak. Augmented Reality dapat

digunakan untuk menciptakan sebuah lingkungan pembelajaran yang lebih

interaktif dimana anak - anak dapat berinteraksi langsung dengan obyek dunia

maya sehingga anak - anak pun dapat bermain sambil belajar. Melalui aplikasi ini

nantinya membantu orang-orang yang ingin belajar musik khususnya alat musik

gitar. Dan salah satunya yang banyak digemari banyak orang adalah musik.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana memahami akord gitar dari Smartphone Android?

2) Bagaimana merancang aplikasi edukasi musik komposisi akord gitar

dengan menggunakan teknologi Augmented Reality pada plaform Android?

1.3 Batasan Masalah

1) Aplikasi ini dijalankan dengan bantuan camera HP.

2) Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Unity 3D.

3) Model akord yang dipakai sebanyak 6 buah.

1.4 Tujuan Penelitian

1) Untuk memahami dasar komposisi akord gitar dari Smartphone Android.

2) Untuk merancang aplikasi aplikasi edukasi musik komposisi akord gitar

dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality pada Platform

Android.

1.5 Manfaat Penelitian

1) Membantu para pengguna atau musisi memahami dasar komposisi akord

gitar dengan menggunakan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Akord

Gitar pada Smartphone Android.

2) Mengembangkan Teknologi Augmented Reality pada bidang musik.

Page 11: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Singgih Priyambodo, menghasilkan sebuah

aplikasi permainan Augmented Reality yang dapat menampilkan objek 3D yang

berisi atribut-atribut permainan ular tangga pada umumnya menggunakan marker

yang sudah dibuat dan diberi objek 3D. Aplikasi ini memanfaatkan webcam

sebagai media Augmented Reality. Alur permainan, pemain melemparkan dadu

secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila pemain berhenti di

tangga maka akan langsung naik ke atas kotak, tetapi jika pemain berhenti pada

ular maka harus turun kotak. Setelah itu tinggal pemain menyelesaikannya sampai

kotak yang paling atas. Pada aplikasi in Objek 3D dikembangkan menggunakan

3DMax dan ArtToolkit [5].

Penelitian yang dilakukan oleh Hardiansyah, menghasilkan sebuah

aplikasi yang mengintegrasikan data real-life camera, data gps, bearing device,

dan data gedung-gedung sekitar sehingga menjadi satu kesatuan aplikasi

Augmented Reality yang dapat membantu pengguna dalam mengenali gedung-

gedung sekitar. Aplikasi ini menggunakan data dari google places sebagai sumber

informasi gedung sekitar, data dari google direction sebagai sumber data petunjuk

arah atau direction, dan menggunakan google map api. Aplikasi ini memiliki

beberapa menu utama yaitu show new places, show map, tracking, get direction,

dan save new places dan juga beberapa menu tambahan seperti menu help dan

credit [7].

Penelitian yang dilakukan oleh Muchammad Chafied, menghasilkan

sebuah aplikasi yang memanfaatkan keunggulan Augmented Reality untuk

membantu memvisualisasikan konsep abstrak lebih intuitif untuk meningkatkan

pemahaman dalam menggambarkan suatu model objek. Aplikasi ini

menggunakan media brosur yang telah diberi marker sebagai alat peraga yang

diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan sebuah objek 3D

melalui layar monitor menggunakan OpenGL [8].

Augmented Reality (AR) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang

mampu menggabungkan benda dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah

lingkungan nyata secara real time [8]. Ronald T. Azuma mendefinisikan

augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya

dilingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat

integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam

dunia nyata [2]. Argumented Reality sangat menarik perhatian terutama pada

anak-anak, karena AR dapat menampilkan benda-benda nyata atau animasi 3D

yang dapat bergerak atau digerakan dalam waktu yang nyata.

Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi

menjadi dua metode, yaitu yang pertama adalah Marker Augmented Reality

(Marker Based Tracking) Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih

persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer mengenali

posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0)

dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama

dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk

penggunaan Augmented Reality. Yang Kedua adalah Markerless Augmented

Page 12: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Reality. Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang

adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna

tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen

digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented

Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat

aplikasi yang markerless [1].

Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality

terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat

berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka,

seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking. Face Tracking,

Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat

mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata,

hidung, dan mulut manusia, kemudian mengabaikan objek-objek lain di

sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain. Teknik ini pernah digunakan di

Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event. 3D Object

Tracking, Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia

secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda

yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain. Motion Tracking,

Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan

secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan

gerakan.GPS Based Tracking, Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer

dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android),

dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone,

aplikasi mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam

bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi

menampikannya dalam bentuk 3D.

Android merupakan system operasi mobile device, smartphone, dan

computer tablet berbasis Linux. Android dikembangkan oleh Open Handset

Alliance, Google, dan perusahaan lainya. Android merupakan open source license

operating system, sehingga membuat Android ini bebas diakses dan memiliki

source code yang bebas untuk siapapun [3]. Android memiliki banyak keunggulan

diantaranya, android memiliki user interface (UI) yang dapat diganti sesuka hati

pemiliknya, selain itu android juga dapat terhubung dengan internet dan juga

memiliki alat konektivitas yang lain seperti bluetooth dan wifi, android juga multi

tasking atau dapat menjalankan lebih dari satu proses.

Unity 3D adalah sebuah game engine yang berbasis cross-platform. Unity

dapat digunakan untuk membuat sebuah game yang bisa digunakan pada

perangkat komputer, ponsel pintar android,Phone, PS3, dan bahkan X-BOX.

Unity adalah sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game,

arsitektur bangunan dan simulasi. Unity bisa untuk games PC dan games Online.

Page 13: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

3. Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods research

design) adalah suatu prosedur berupa pengumpulan, analisis, dan campuran dari

metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian

penelitian untuk memahami permasalahan penelitian [8]. Asumsi dasarnya adalah

penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif secara gabungan. Asumsi tersebut

memberikan pemahaman yang baik tentang permasalahan dan pertanyaan

penelitian daripada jika secara sendiri – sendiri.

Penelitian ini juga menggunakan strategi metode campuran bertahap

(sequential mixed method) yang paling utama adalah strategi eskplanatoris

sekuensial berupa tahapan-tahapan yang dimulai dengan pengumpulan dan

analisis data kualitatif, kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan

menganalisisnya pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil tahap pertama[8].

Jadi tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan dan

langsung melakukan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara

wawancara dengan beberapa musisi-musisi pemula yang telah munguasai

beberapa akord gitar. Wawancara merupakan satu perangkat metodologi yang

sering digunakan dalam penelitian kualitatif [9]. Wawancara dilakukan untuk

mencari tahu bagaimana cara setiap musisi belajar bermain gitar, di mana mereka

mereka belajar, bagaimana permahaman mereka terhadap komposisi akord.

Dari hasil wawancara dan pengumpulan data musisi-musisi yang telah

diwawancara, didapatkan analisis bahwa cara mereka belajar bermain gitar dan

memahami komposisi akord adalah menggunakan media sosial, website, buku dan

sekolah music atau les privat. Hasil analisis hasil pengumpulan data yang

dilakukan, maka dirancang aplikasi berbasis Augmented Reality yang diintegrasi

dengan buku edukasi musik agar lebih menarik.

Gambar 1. Prototype Model

Perancangan aplikasi ini menggunakan metode Prototyping Model yang

dapat dilihat pada Gambar 1. Prototyping Model adalah proses iterative dalam

pengembangan sistem dimana requrement diubah ke dalam sistem yang bekerja

(workingsystem) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara

Page 14: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

user dan analis. Prototype Model memiliki tiga langkah penting, yaitu pertama

listen to customer untuk menganalisis apa saja yang dibutuhkan, lalu build/revise

mock-up untuk membuat prototype dan memperlihatkan prototype tersebut kepada

user, setelah itu user memberi tanggapan mana yang kurang pada prototype

tersebut, lalu analis memperbaiki prototype tersebut berdasarkan feedback dari

user dan proses itu diulang terus menerus hingga mendapatkan hasil yang

diinginkan atau yang biasa disebut dengan customer test-drive mock-up [8].

Sebelumnya, pada tahap pertama telah dilakukan dengan melakukan

wawancara pada beberapa pemain gitar di daerah sekitar Semarang, sehingga hal-

hal yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi dapat diketahui.

Kemudian dilanjutkan dengan build/revise mock-up (perancangan). Use

Case Diagram digunakan untuk menggambarkan tindakan yang dapat dilakukan

oleh user. User dapat memilih menu yang tersedia dalam aplikasi yaitu, menu AR

Camera, Menu Panduan, Menu Tentang Aplikasi, Kuis, dan Keluar. Maksud dari

include pada Use Case Diagram adalah user harus melewati proses sebelumnya

untuk mengakses proses yang dituju. Misalnya user harus melewati proses scan

marker terlebih dahulu sebelum melihat info komposisi akord. Use Case Diagram

user aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Use Case Diagram

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan apa saja aktivitas yang

dapat dilakukan user dari awal hingga akhir dari aktivitas tersebut, dapat dilihat

pada Gambar 3.

Page 15: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Gambar 3. Activity Diagram

Pada Gambar 4 menjelaskan aktivitas yang dapat dilakukan user saat

menggunakan aplikasi. Aplikasi dimulai dengan Mulai AR kemudian aplikasi

memeriksa marker yang tersedia dan memuat objek 3D. Setelah kamera aktif, user

mengarahkan kamera pada marker, kemudian aplikasi mendeteksi marker. Jika

tidak terdeksi, maka kembali pada mengarahkan kamera pada marker. Jika

terdeteksi, maka menampilkan objek 3D.

Sequence Diagram dipakai untuk menggambarkan interaksi yang terjadi antara

komponen di dalam dan sekitar sistem yakni user dan interface dalam bentuk

pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram menggambarkan

aktivitas yang dilakukan sebagai respon untuk menghasilkan output tertentu yang

dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 16: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Gambar 4. Sequence Diagram menu AR Camera

Gambar 4 menunjukan ketika menu AR Camera dijalankan. Interaksi

diawali dengan user memilih AR Camera, kemudian user mengfokuskan kamera

pada marker yang terdapat di brosur. Selanjutnya controler mengidentifikasi

objek 3D yang sesuai dengan marker. Saat objek teridentifikasi, maka

diinisialisasi di system, dan kemudian controler akan kembali memuat objek 3D

tersebut. Setelah itu baru objek ditampilkan pada layar device user.

Gambar 5. Tampilan Prototype Aplikasi

Gambar 5 merupakan hasil dari prototype dari rancangan aplikasi. Dari

prototype ini, maka dilakukan kajian terhadap hasil yang sudah ada. Dimana

tampilan terlihat kurang menarik, objek Augmented Reality juga belum ada karena

belum tersedia buku sebagai marker nantinya.

Page 17: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

4. Hasil dan Pembahasan

Aplikasi ini dinamai Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi Akord Gitar.

Ini adalah hasil dari penyempurnaan prototype model sebelumnya. Main menu

adalah halaman menu yang ditampilkan pertama kali saat aplikasi dijalankan.

Terdapat 4 button dalam menu ini untuk menampilkan menu AR Camera,

Panduan, Tentang Aplikasi, dan Keluar untuk menutup aplikasi. Hasil dari

implementasi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 6. Main Menu

Halaman panduan terdapat teks berupa pentunjuk bagaimana user

menggunakan aplikasi ini terutama menggunakan Augmented Reality. Sedangkan

pada menu Tentang Aplikasi juga terdapat teks berupa informasi tentang pembuat

aplikasi. Pada halaman ini hanya terdapat tombol kembali, untuk menuju kembali

ke Main Menu. Kedua halaman dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Halaman Panduan dan Tentang Aplikasi

Page 18: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Selanjutnya adalah halaman AR Camera yang memuat Augmented Reality

dari aplikasi ini. Pengembangan menu ini menggunakan Vuforia SDK versi 6.

Ada beberapa tahapan sebelum memuat Augmented Reality diantaranya persiapan

marker dan objek 3D. Marker yang sudah ditentukan sebelumnya diupload ke

situs Vuforia Developer Portal untuk kemudian diproses menjadi database image

target, yang nantinya menjadi markerobject 3D pada Augmented Reality. Contoh

Image Target tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

. Gambar 8. Contoh Image Target

Proses berikutnya menentukan objek 3D dengan marker yang sesuai.

Marker yang terdapat dalam database marker dimuat ke image target dari dalam

Unity. Contoh saat kamera menangkap marker komposisi akord C dan

ditampilkan pada layar dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Contoh tampilan objek 3D pada layar

Page 19: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Untuk menampilkan objek 3D saat kamera menangkap marker yang sesuai

dengan image target, diatur dalam sebuah script saat mengimport Vuforia SDK

yaitu DefaultTrackableEventHandler.cs. Dalam script tersebut terdapat tiga

method yaitu OnTrackableStateChanged(), OnTrackingFound() dan

OnTrackingLost(). OnTrackableStateChanged() berfungsi untuk memeriksa status

dari marker yaitu DETECTED, TRACKED, dan EXTED_TRACKED. Fungsi

dari OnTrackingFound() yakni dimana saat kamera menangkap marker dengan

status DETECTED, TRACKED, dan EXTED_TRACKED, maka objek 3D

ditampilkan. Jika tidak dalam status tersebut atau kamera tidak dalam posisi

menangkap marker, maka memangil OnTrackingLost() untuk menghilangkan

objek 3D. Dapat dilihat pada Kode Program 1.

public void OnTrackableStateChanged(TrackableBehaviour.Status previousStatus,

TrackableBehaviour.Status newStatus)

{

if (newStatus == TrackableBehaviour.Status.DETECTED ||

newStatus == TrackableBehaviour.Status.TRACKED ||

newStatus == TrackableBehaviour.Status.EXTENDED_TRACKED)

{

OnTrackingFound();

}

else

{

OnTrackingLost();

}

}

private void OnTrackingFound()

{

Renderer[] rendererComponents = GetComponentsInChildren<Renderer>(true);

Collider[] colliderComponents = GetComponentsInChildren<Collider>(true);

// Enable rendering:

foreach (Renderer component in rendererComponents)

{

component.enabled = true;

}

// Enable colliders:

foreach (Collider component in colliderComponents)

{

component.enabled = true;

}

Debug.Log("Trackable " + mTrackableBehaviour.TrackableName + " found");

}

private void OnTrackingLost()

{

Renderer[] rendererComponents = GetComponentsInChildren<Renderer>(true);

Collider[] colliderComponents = GetComponentsInChildren<Collider>(true);

// Disable rendering:

foreach (Renderer component in rendererComponents)

{

component.enabled = false;

}

// Disable colliders:

foreach (Collider component in colliderComponents)

{

component.enabled = false;

}

Debug.Log("Trackable " + mTrackableBehaviour.TrackableName + " lost");

}

Page 20: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Kode Program 1. Menampilkan Objek 3D

Proses berikutnya menampilkan menu Kuis untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman user tetang akord gitar setelah menggunakan aplikasi ini. Kuis

berupa pertanyaan dengan pilihan ganda.Contoh saat menjalankan Menu Kuis

bisa dilihat pada gambar 10.

Gambar 9. Contoh tampilan Menu Kuis

Selanjutnya dilakukan beberapa pengujian, yang pertama dengan

menggunakan pengujian alfa untuk menguji fungsi-fungsi di dalam aplikasi dapat

diproses dan dijalankan dengan baik. Yang kedua dilakukan pengujian

menggunakan metode Black Box Testing. Pengujian dinyataka valid jika output

yang dihasilkan sesuai dengan input yang dimasukan. Black Box Testing

Page 21: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

merupakan metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari

aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja [12]. Pengujian alfa

pada aplikasi ini meliputi interface aplikasi, marker, kesesuaian marker dan objek

3D, dan fitur yang terdapat dalam aplikasi.

Selanjuntnya dilakukan pengujian interface untuk memeriksa perpindahan

antar scene telah sesuai atau belum. Dalam hal ini button adalah trigger dalam

perpindahan scene. Pengujian selanjutnya yaitu marker untuk memeriksa marker

yang ada di buku berfungsi atau tidak. Kemudian pengujian kesesuaian marker

dan objek 3D untuk mengetahui apakah objek 3D yang muncul sesuai dengan

marker saat disorot kamera. Misalnya saat kamera mengarah pada marker akord

C, maka yang seharusnya ditampilkan adalah objek 3D tangan dan gitar

membentuk akord C. Hasil pengujian alfa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengujian Alfa

Pada tabel 1, menunjukan hasil pengujian alfa berhasil dan aplikasi

berjalan dengan sangat baik dan tidak terjadi masalah. Setelah tidak ditemukan

adanya masalah dalam aplikasi, maka selanjutnya adalah pengujian beta untuk

menguji sejauh mana perancangan aplikasi edukasi musik komposisi akord gitar

berhasil.

Pengujian beta dilakukan dengan cara uji coba langsung aplikasi di

lingkungan komunitas musisi di daerah semarang dan sekitarnya. Setelah itu

dilakukan wawancara untuk mengetahui pendapat, serta sejauh mana hasil

rancangan telah memberikan edukasi musik tentang pemahaman komposisi akord.

Wawancara dilakukan dengan Christian selaku pemain gitar yang mempelajari

gutar secara otodidak. Hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil wawancara uji coba aplikasi

Pengujian Aksi Hasil S

Status

Interface Memilih button AR

Camera, Panduan, Tentang

Aplikasi, Keluar pada

Main Menu

Jika berhasil, maka button AR Camera

akan menampilkan Vuforia Camera,

button Panduan akan menampilkan

halaman Panduan, button Tentang

Aplikasi menampilkan halaman Tentang

Aplikasi, dan button Keluar akan menutup

aplikasi.

V

Valid

Marker Mengarahkan kamera pada

marker

Jika berhasil, akan menampilkan objek 3D

sesuai dengan posisi yang telah diatur dan

posisi kamera.

V

Valid

Kesesuaian Marker

dan objek 3D

Sorot setiap marker yang

tersedia

Jika berhasil, akan menampilkan objek 3D

yang berbeda pada setiap marker yang

berbeda.

V

Valid

Fitur dalam Aplikasi Memilih dengar suara

button

Jika Berhasil maka akan muncul bunyi

nada sebuah chord dari objek 3D yang

muncul.

V

Valid

N

o Pertanyaan Jawaban

1 Setelah mencoba aplikasi, apakah sudah

memenuhi kebutuhan musisi pemula dalam

memahami komposisi akord?

Secara umum informasi yang terdapat dalam

aplikasi sudah bisa dipakai untuk menarik para

musisi pemula untuk belajar komposisi akord

gitar.

Page 22: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Melalui hasil wawancara yang didapat, secara umum hasil perancangan

aplikasi sudah dapat digunakan sebagai media pembelajaran alat musik gitar

untuk para musisi pemula. Dari segi penggunaan aplikasi juga sangat mudah

digunakan. Informasi mengenai komposisi akord sudah sesuai dengan kebutuhan

hanya saja belum semua akord ditampilkan. Dengan menggunakan teknologi

Augmented Reality, aplikasi juga dapat menarik para musisi pemula untuk belajar

gitar lebih dalam.

Kemudian adalah tahap kedua dari sequential mixed method yaitu

melakukan uji coba kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner kepada 30

responden diatas 16 tahun, yang terdiri dari 8 pernyataan. Daftar pernyataan dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Daftar Pernyataan Kuesioner

Hasil kuesioner kemudian dihitung menggunakan Rumus Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan peresepsi seseorang

atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial [12]. Hasil perhitungan dapat

dilihat pada Tabel 4.

2 Apakah informasi mengenai komposisi akord

yang ditampilkan sudah sesuai?

Informasi sudah sesuai namun, perlu diberikan

contoh pada akord lainya.

3 Setelah mencoba aplikasi, apakah aplikasi mudah

untuk digunakan ataukah tidak?

Ya, aplikasi sederhana dan sangat mudah

digunakan.

4 Aplikasi ini menggunakan teknologi Augmented

Reality untuk menampikan model 3D yang

diintegrasikan dengan buku. Menurut anda apakah

nantinya akan semakin banyak musisi pemula

yang terbantu akan pemahaman akord gitar

melalui aplikasi ini?

Ya, karena dengan pendekatan menggunakan

augmented reality ini terlihat menarik dan

berbeda dengan system pembelajaran

biasanya.

5 Menrut anda kekurangan apa yang terdapat pada

aplikasi ini yang nanti dapat ditambahkan?

Tambahan mengenai pemahaman akord-akord

lain yang lebih kompleks untuk menunjang

karir professional.

No Pernyataan

1 Antarmuka aplikasi terlihat menarik.

2 Antarmuka aplikasi mudah digunakan.

3 Menu panduan membantu anda dalam menggunakan aplikasi.

4

5

6

7

8

Objek 3D yang muncul terlihat menarik.

Informasi mengenai komposisi akord gitar sudah jelas.

Fitur dengarkan suara membantu anda lebih memahami komposisi akord.

Fitur kuis membantu anda mengevaluasi sejauh mana pemahaman anda tentang

akord gitar.

Anda paham tentang komposisi akord gitar setelah menggunakan aplikasi ini.

Page 23: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

Respon Sangat

Setuju Setuju

Kurang

Setuju

Tidak

Setuju Nilai

Responden

Nilai

Maksimal Presentase

Nilai 4 3 2 1

Pertanyaan

1 9 20 1 0 98 120 81,6%

2 27 3 0 0 117 120 97,5%

3 21 9 0 0 111 120 92,5%

4 9 17 4 0 95 120 79,2%

5 29 1 0 0 119 120 99,5%

6 15 15 0 0 106 120 88,3%

7 19 11 0 0 109 120 90,8%

8 20 10 0 0 112 120 93,3%

Total 150 80 5 0 867 960 90,3%

Tabel 4. Hasil Perhitungan dengan Skala Likert

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa aplikasi sudah memenuhi kebutuhan

dengan total presentase mencapai 90,3%. Hasil presentase dari pernyataan 1

sampai 3 menunjukan bahwa aplikasi sangat mudah digunakan. Hasil presentase

dari pernyataan 4 menunjukan bahwa aplikasi cukup menarik bagi responden.

Kemudian hasil presentase pertanyaan 5 sanpai 7 menunjukan bahwa informasi

komposisi akord sudah sangat jelas. Sedangkan pada hasil presentase pernyataan

terakhir menunjukan bahwa setelah menggunakan aplikasi, responden menjadi

tertarik untuk belajar bermain gitar lebih jauh lagi. Berdasarkan hasil tersebut,

dapat diketahui bahwa Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi Akord

Gitar dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality sudah memenuhi

kebutuhan, dan telah berhasil.

Page 24: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Perancangan Aplikasi Edukasi Musik:

Pemahaman Komposisi Akord Gitar dengan menggunakan Teknologi Augmented

Reality pada Platform Android, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak

musisi-musisi yang mendapatkan manfaat dalam memahami komposisi akord

gitar melalui Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi Akord Gitar.

Teknologi Augmented Reality dapat digunakan sebagai media edukasi. Dimana

dapat membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

Implementasi Augmented Reality juga telah memenuhi kebutuhan musisi-musisi

pemula dalam pembelajaran komposisi akord, yang dinilai juga nantinya semakin

banyak musisi-musisi mendapat manfaat melalui aplikasi ini.

Page 25: Perancangan Aplikasi Edukasi Musik: Pemahaman Komposisi ......Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar' objek tiga dimensi ... diidentifikasi menggunakan webcam untuk memunculkan

6. Daftar Pustaka

[1] Ashok, R., 2012. Introduction to Augmented Reality Development with

Vuforia. UPLINKQ, Qualcomm..

[2] Azuma, Ronald T. 1997. A Survey of Augmented Reality. Presence:

Teleoperators and Virtual Environments.

[3] Rahardjo, Budi, 2002, Menyikapi dan Membekali Diri Terhadap Peluang dan

Tantangan Teknologi Informasi, Jakarta: Elekmedia Komputindo.

[4] Pratomo, Adji, 2012, Implementasi Augmented Reality Sebagai Media

Penjualan Rumah Pada Perumahan Prima Harapan Regency Bekasi

Menggunakan ARTOOLKIT, Depok: Universitas Gunadarma.

[5] Singh R. 2014. An Overview of Android Operating System and Its Security

Feature, Int. Journal of Engineering Research and Application.

[6] Anzori, Fatah. 2014, Aplikasi “AR Game” Sebagai Media Pembelajaran

Mengenal Gamelan Jawa Berbasis Augmented Reality Pada Perangkat Mobile

Android, Stimik Amikom, Purwokerto.

[7] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2002, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Edisi Ketiga), Jakarta: Balai Pustaka.

[8] John W. Creswell, Vicki L. Plano Clark, 2011, Designing and Conducting

Mixed Methods Research, SAGE

[9] Denzin dan Lincon, 2009, Handbook of Qualitatife Research, Yogjakarta:

Pustaka Pelajar.

[10] Al Fatta, Hanif. Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem, STIMIK

AMIKOM, Yogyakarta.

[11] Boris Beizer, 1995, Designing and Conducting Mixed Methods Research.

[12] Riduwan M.B.A, 2007, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian,

Alfabeta.