Upload
trinhdieu
View
248
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERANCANGAN COMPANY PROFILE BERBASIS WEB UNTUK
MEMPROMOSIKAN TANJUNG PLAZA HOTEL TRETES
Oleh :
Puspa Agita
ABSTRAK
Company profile merupakan gambaran umum mengenai suatu media jati diri untuk menyampaikan dan menginformasikan tentang nilai-nilai positif suatu perusahaan, lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta, agar mendapatkan suatu tanggapan yang positif(simpati dari masyarakat), sehingga keberadaan perusahaan bisa di terima oleh masyarakat, dari perancangan ini adalah menghasilkan perancangan company profile sebagai media promosi untuk Tanjung Plaza Hotel, dalam upaya peningkatan jumlah pengunjung sebagai hotel kelas menengah ke bawah. Tanjung plaza Hotel merupakan hotel yang berada di Tretes, Jawa Timur.dalam kegiatan promosi, Tanjung Plaza Hotel masih memerlukan penggunaan media komunikasi, guna menunjang peningkatan jumlah kunjungan tamuhotel dan memperkuat positioningnya melalui bentuk desain media komunikasi visual yang terancana dan terarah. Metode perancangan yang digunakan adalah model procedural, dengan menerapkan langkah-langkah yang harus di ikuti untuk menghasilakn produk yang berupa rancangan media di sertai deskripsi konseptual.
Perancangan ini menghasilkan beberapa media komunikasi visual, yaotu website, media interaktif company profile, billboard, iklan Koran, brosur, x-banner, kartu nama, stationery set, mug, dan notes. Media komunikasi visual yang di hasilkan yaitu berupa media utama yang berbentuk website dan media interaktif company profile. Dan media pendukung yang merupakan media untuk mempromosikan media utama.
Kata kunci : Perancangan, Company profile, Media Promosi, Tanjung Plaza Hotel
2
PENDAHULUAN
Tretes merupakan kawasan wisata yang terletak di kabupaten Pasuruan. Tepatnya di kaki
Gunung Arjuno. Kawasan wisata ini memiliki keindahan alam yang memikat serta udara yang
sejuk. Menurut sejarah, Kawasan Tretes ini ada sejak tahun 1918, pada masa Pemerintahan
Belanda. Waktu itu, Kawasan Tretes menjadi pilihan untuk menghabiskan akhir pekan para
pejabat pemerintahan dengan menginap di villa milik perusahaan tertentu atau menginap di
hotel.
Saat ini, terdapat 6 hotel berbintang dan beberapa hotel melati di Kawasan wisata Tretes.
Maraknya bisnis perhotelan karena Tretes mempunyai wana wisata seperti air terjun Kakek
Bodo, air terjun Putuk Truno, cagar alam breeding rusa dan wisata mendaki gunung Arjuno
yang ramai di kunjungi di hari libur dan akhir pekan. Pembangunan hotel di maksudkan untuk
menampung orang-orang yang datang dari luar kawasan wisata Tretes, baik pebisnis, wisatawan
maupun keluarga yang sedang berkunjung. Persaingan bisnis perhotelaan di kawasan wisata
Tretes sangatlah ketat, mengingat luas kawasan wisata Tretes yang kecil dan setiap hotel
berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang memuaskan bagi para
pengunjung. Namun satu hal penting yang dilupakan oleh para pemilik hotel sehingga hotel
mereka kurang berkembang secara maksimal yaitu kegiatan mempromosikan hotel mereka.
Salah satu hotel yang kurang ( tidak pernah ) melakukan kegiatan promosi adalah Tanjung Plaza
Hotel.
Tanjung Plaza Hotel mempunyai target market masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tetapi saat ini masyarakat kelas menengah ke bawah mempunyai kecenderungan menjadi
masyarakat kelas menengah - menengah karena gaya hidup mereka berubah mengikuti
perkembangan zaman. Begitu pula masyarakat kelas menengah-menengah mengikuti gaya hidup
masyarakat kelas menengah ke atas. Hal tersebut memicu Tanjung Plaza Hotel agar dapat
memperluas target marketnya.
Tetapi hal tersebut belum bisa di penuhi oleh Tanjung Plaza Hotel, karena hingga saat ini,
Tanjung Plaza Hotel belum pernah melakukan kegiatan promosi, sehingga hotel ini kurang
berkembang dan berjalan apa adanya.
Sebagai sebuah langkah awal, strategi promosi dan publikasi yang tepat untuk Tanjung
Plaza hotel menurut penulis adalah dengan perancangan yang mengungkapkan identitas hotel
dalam sebuah paket Company Profile. Fungsi utama Company Profile adalah sebagai media
3
komunikasi/penyampaian informasi tertentu tentang perusahaan pada pihak-pihak yang
membutuhkan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Sebuah perusahaan setidaknya
memiliki sebuah image, yang dapat mewakilkan jenis perusahaan, kelas dan produk yang
dihasilkannya. Company Profile ini lebih bersifat marketing dari perusahaan dalam mencari
client (Prasetya, 2008).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan ini adalah, Bagaimana
merancang company profile sebagai media promosi Tanjung Plaza Hotel dalam upaya
peningkatan jumlah pengunjung sebagai hotel kelas menengah ke bawah.
4
PERANCANGAN
Metode Perancangan
Dalam perancangan media kit berupa company profile Tanjung Plaza Hotel, penulis
menggunakan model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, dan menggariskan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Tim Penyusun Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah, 2000: 37). Model perancangan yang bersifat prosedural ini mengadaptasi model
perancangan Sanyoto (2006 : 38).
Untuk memecahkan masalah dan merealisasikan tujuan pembuatan media promosi, maka
diperlukan adanya observasi. Dari observasi berupa wawancara, kita bisa mendapatkan data-data
tertulis dan akurat untuk kemudian disimpulkan dalam analisa data. Dari analisa data maka
didapatkan informasi yang diperlukan untuk mengembangkan konsep media promosi berupa
company profile dan media pendukung promosi bagi Tanjung Plaza Hotel.
Berikut merupakan model perancangan yang akan di gunakan.
Sistematika Perancangan Company Profile dan media pendukung promosi bagi Tanjung
Plaza hotel tretes akan di paparkan dalam bentuk skema/diagram kerja, dalam skema tersebut
akan di gambarkan bagaimana tahap-tahap perancang menemukan masalah hingga menemukan
pemecahan masalah dalam bentuk desain komunikasi visual. Berikut ini merupakan skema
dalam perancangan ini :
5
Kerangka/Pola dasar Perancangan
Sumber: Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006.
Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan.
Pada skema di atas, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan di mulai dari latar
belakang masalah hingga hasil perancangan desain. Berikut adalah penjelasan tentang tahap-
tahap yang akan di lakukan :
Latar Belakang Masalah perancangan
Latar belakang masalah perancangan yaitu Apa yang melatarbelakangi di adakannya
perancangan ini. Di mulai dengan penjelasan masalah yang lebih luas, secara umum yang
berhubungan dengan perancangan judul ini. Di lanjutkan dengan menjelaskan pada pokok initi
permasalahan yang terkait dengan obyek perancangan ini secara khusus.
6
Identifikasi Data
Identifikasi data merupakan proses yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua data
dari hasil survey. Identifikasi data meliputi : data perusahaan atau pengelola, Data Produk, dan
data serta analisis pemasaran.
Analisis
Analisis yang di gunakan yaitu SWOT. Analisis SWOT adalah tinjauan tentang kekuatan
(Strengh), kelemahan (Weakness), peluang(Opportunities), serta tantangan (Thread). Dari data
analisis ini, bisa di simpulkan secara sederhana seberapa penting oermasalahan (produk) yang di
pilih sebagai media promosi tersebut.
Sintesis
Sintesis berasal dari bahasa inggris, yang artinya paduan atau perpaduan. Sintesis dalam
perancangan ini adalah perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah
perancangan yang telah di rangkum ke dalam analisa data.
Konsep Perancangan
Konsep perancangan menurut Sanyoto (2006 :62) meliputi :
Perencanaan media meliputi tujuan, strategi, program dan biaya media., perencanaan
kreatif meliputi tujuan, strategi, program dan biaya kreatif, dan visualisasi desain meliputi tujuan,
strategi, dan program tata desain/ layout
Konsep tata desain
Tata desain secara umum bisa di sebut tata rupa, tata artistic, perwajahan atau komposisi,
yaitu merupakan aspek seni deskomvis yang menuntut hasil akhir yang secara artistic, menarik
dan menyenangkan. (Sanyoto 2006 :112)
Hasil Perancangan/ final desain
Desain final adalah desain dengan skala 1:1, di mana wujudnya sama seperti bentuk
aslinya, kecuali untuk media luar ruang(outdoor). Bisa dengan skala pengecilan.
Prosedur Penelitian Perancangan
Prosedur perancangan merupakan langkah lebih lanjut dari model perancangan. Prosedur
penelitian adalah memaparkan langkah-langkah prosedural yang ditempuh oleh peneliti dalam
menghasilkan produk (Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 2000:38). Berikut
adalah langkah-langkah prosedural yang dilakukan dalam proses pengambilan data :
7
Tahap Persiapan
Perijinan
Tindakan awal yang di lakukan pada tahap persiapan ialah perijinan dari pihat terkait
yaitu Tanjung Plaza Hotel. Ijin observasi diperlukan agar penulis lebih mudah melakukan tahap-
tahap selanjutnya yang di perlukan.
Penjajakan
Penjajakan atau observasi awal merupakan tahap yang paling awal sebelum kita
melakukan tahap yang lain. Sebenarnya kegiatan observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita
lakukan. Dengan perlengkapan panca indra yang kita miliki, kita sering mengamati obyek-obyek
di sekitar kita (Rachmat Krisyantono, 2008:108).
Observasi di sini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator
suatu obyek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan obyek tersebut. Observasi awal
yang di lakukan yaitu pengecekan tempat, situasi dan kondisi Tanjung Plaza Tretes hotel.
Penyusunan instrument penelitian
Penyusunan instrument penelitian terbagi menjadi 4 bagian yaitu : Instrument Observasi,
Instrument pedoman wawancara, Instrument Studi dokumentas dan pedoman kuisioner.
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan dalam melakukan
pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan efisien.
Perancangan ini menggunakan empat instrumen penelitian, yaitu:
a) Pedoman Observasi Data/Catatan Lapangan
Pengumpulan informasi teori sebagai acuan melalui sumber-sumber
pustaka dan literature yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.
b) Pedoman Wawancara
Berupa daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan untuk melakukan
wawancara agar pelaksanaan wawancara dapat berlangsung secara terarah dan
efektif sesuai dengan variabel penelitian.
c) Studi Dokumentasi
Dokumentasi dalam perancangan ini dilakukan untuk memperoleh
informasi melalui benda-benda tertulis maupun gambar dan foto, seperti catatan
dokumen yang sudah ada dari pihak terkait.
d) Pedoman Kuesioner
8
Pada perancangan ini akan menggunakan kuesioner tertutup dengan
bentuk kuesioner pilihan ganda. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang
menyediakan pilihan jawaban kepada responden sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang telah disediakan.
Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat di lakukan melalui observasi dan wawancara. Di sini pedoman
permasalahan yang akan ditanyakan merupakan landasan atau pijakan dalam melakukan
wawancara, kemudian peneliti dimungkinkan untik mengembangkan pertanyaan sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga dimungkinkan mendapatkan data yang lebih lengkap. Pengumpulan
data di lakukan lewat pendekatan kualitatif. Wawancara di lakukan kepada pimpinan serta
manajemen Tanjung Plaza hotel. Metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder.
Pengidentifikasian Data
Identifikasi data bertujuan untuk mengidentifikasi semua data dari hasil survey (Sanyoto,
2006:42). Data tersebut meliputi data perusahaan, data produk, data pemasaran dan data media.
Data tersebut
Penganalisisan Data
Data yang sudah terkumpul dan diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats).
Pearce & Robinson (1997:229) menguraikan tentang SWOT bahwa:
Kekuatan (S) adalah sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan lain relatif terhadap pesaing
dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kelemahan (W) adalah
keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara
serius menghambat efektif perusahaan. Peluang (O) adalah situasi penting yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman (T) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Analisis SWOT mendorong pendekatan praktis pada perencanaan
yang didasarkan atas pandangan realistis terhadap situasi yang dihadapi oleh perusahaan dan
skenario kemungkinan kejadian serta keadaan di masa mendatang.
9
Perancangan Konsep
Perancangan konsep dilakukan secara verbal dan visual. Pembuatan konsep merupakan
tahap awal sebelum melakukan tahap perancangan media.
Perancangan Media dan Kreatif
Perancangan media dan kreatif yaitu merupakan visualisasi dari konsep-konsep yang
telah di dapat. Proses perancangan ini mempunyai beberapa tahapan. Diawali dengan (1)
Thumbnail, yang merupakan proses penerjemahan ide kreatif lay out awal dengan berbagai
bentuk desain, (2) rough lay out, merupakan pembesaran dari hasil thumbnail terpilih, (3) lay out
comprehensive, merupakan lay out yang pasti dengan memperhatikan semua elemen visual yang
terdapat dalam desain media promosinya. Pada tahap ini akan menghasilkan perusahaan dan
banyak pilihan desain yang merupakan suatu proses terciptanya suatu final lay out yang akan
menjadi dasar tahap selanjutnya.
Hasil Perancangan desain final
Setiap hasil desain yang terpilih di buat laporan kerja yaitu dengan menampilkan hasil
desain jadi. Bisa berupa print out dan di lengkapi dengan penjelasan konsep
Tahap Pelaporan dan pembahasan
Pelaporan merupakan tujuan akhir dari penyusunan penelitian dan hasil perancangan.
Pada tahap ini hal yang akan di bahas yaitu deskripsi hotel hingga masalah yang ada pada hotel
tersebut.
10
HASIL DAN KONSEP PERANCANGAN
Paduan Media
Dari analisis yang diperoleh dari target audience, maka ditentukan media komunikasi
visual yang akan dipakai sebagai kegiatan promosi Tanjung Plaza Hotel baik dalam kurun waktu
jangka pendek atau dalam kurun waktu jangka panjang. Paduan media komunikasi Tanjung
Plaza Hotel terdiri atas :
1) Website company profile
Spesifikasi Website Company Profile ini yaitu, memiliki lebar 780 pixel dengan panjang
website menyesuaikan dengan isi informasi yang ditampung di dalamnya. Lebar dibuat 780 pixel
dengan pertimbangan bahwa pengguna internet yang mengakses website ini adalah audience
yang memiliki status sosial menengah dan atas sehingga diasumsikan memiliki sebuah laptop
atau PC (Personal Computer) dengan resolusi monitor terendah 1024x768 pixel dan resolusi
tertinggi 1280x800 (widescreen) pixel atau bahkan lebih. Dengan pertimbangan tersebut, resolusi
780 pixel diasumsikan cukup nyaman untuk dilihat diakses pada jangkauan resolusi monitor
audien.
Berikut merupakan flow chart dari website Tanjung Plaza Hotel :
Flow Chart Website Tanjung Plaza Hotel
2) Iklan Surat Kabar
Iklan surat kabar dimuat pada harian nasional Jawa Pos, dimuat 4x setiap bulan, selama
tiga bulan pertama berturut-turut yang dimuat pada hari Sabtu dengan pertimbangan bahwa pada
hari tersebut banyak orang atau target market yang libur bekerja, sehingga memungkinkan orang
11
tersebut memiliki peluang waktu lebih banyak untuk membaca koran atau surat kabar
dibandingkan hari-hari biasa, sehingga hal ini sangat memungkinkan mendapatkan kesempatan
menarik audience sebanyak-banyaknya lebih besar.
3) Billboard
Billboard merupakan salah satu media komunikasi visual yang memberikan informasi
kepada target audience. Selain ukurannya yang besar, billboard adalah media periklanan yang
memuat informasi yang cukup padat, singkat, dan jelas yang sangat memungkinkan untuk
menarik minat pembaca untuk membaca secara keseluruhan, karena biasanya billboard dipasang
dipinggir jalan raya.
4) X-Banner
X-banner merupakan media yang ditempatkan didalam ruangan, biasanya didepan lobby
hotel atau didepan pintu masuk kantor front office hotel. Selain itu x-banner juga dapat dibuat
sebagai iklan pelengkap pada saat pameran diluar kota. X-banner sangat berpotensi dalam
menarik perhatian konsumen, selain bentuknya yang sederhana dengan menampilkan ilustrasi
dan informasi, yang menarik penempatan x-banner ini juga cukup strategis dan mudah dibaca
oleh konsumen.
5) Brosur
Brosur merupakan media periklanan yang diberikan kepada calon tamu hotel sebagai
informasi. Brosur ini berisi tentang segala informasi, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh
Tanjung Plaza Hotel, biasanya terdiri atas beberapa halaman yang dijadikan satu.
6) Kartu Nama
Kartu nama merupakan media komunikasi visual berupa corporate identity yang
berisikan tentang identitas seseorang yang mempunyai jabatan di Tanjung Plaza Hotel, yang
berfungsi untuk menjalin kerja sama dengan relasi bisnis atau tamu hotel. Biasanya kartu nama
ini diletakkan didepan lobby hotel supaya konsumen atau tamu hotel mudah mendapatkannya.
Kelebihan dari media kartu nama adalah :
7) Stationery set
Merupakan media yang dapat dipakai untuk keperluan surat menyurat serta promosi
corporate identity, sehingga melalui media ini corporate identity Tanjung Plaza Hotel lebih
mudah tersosialisasikan. Media ini juga bukan hanya sebagai service dari hotel tetapi juga
termasuk POS materials, karena terdapat nama produk atau jasa lengkap dengan alamat dan
12
nomor telepon hotel.Sedangkan amplop Berfungsi sebagai kemasan luar dari surat yang
menyampaikan informasi utama. Desain pada amplop ini menggunakan wide-space area yang
bertujuan agar bisa memuat informasi yang akan dituliskan pada amplop tersebut.
Amplop memiliki dua sisi, sisi depan memuat elemen-elemen layout, tempat untuk perangko,
nama dan alamat tujuan surat. Dan sisi belakang adalah tempat ‘pintu’ untuk memasukkan kertas
surat. Amplop berfungsi sebagai sampul/bungkus pelindung kertas surat, elemen yang terdapat
didalamnya adalah ; logo, foto, alamat, telepon, email.
8) Media interaktif company profile
Media interaktif company profile adalah sebuah media komunikasi visual yang berisi
tentang gambaran sekilas tentang Tanjung Plaza Hotel yang memuat kelebihan atau fasilitas
Tanjung Plaza hotel. CD ini nantinya akan diberikan kepada tamu hotel sebagai souvenir yang
dapat digunakan untuk bahan referensi bagi perusahaan atau instansi pemerintah dalam memilih
hotel sebagai tempat kegiatan atau agenda rapat kerja, dan selain itu CD tersebut dapat
digunakan oleh pihak management Tanjung Plaza Hotel sebagai bahan promosi atau presentasi
dengan klien.
9) Buku Menu Makanan dan Minuman
Buku Menu Makanan dan Minuman di gunakan sebagai sarana untuk memesan makanan
dan minuman di restorant Wilis Tanjung Plaza Hotel. Buku tersebut di tempatkan pada restoran
Wilis dan juga pada tiap kamar di Tanjung Plaza Hotel. sehingga memudahkan konsumen untuk
memesan menu makanan dan minuman yang ada pada restoran Wilis.
10) Notes
Notes adalah buku catatan kecil yang dapat di bawa kemana saja. Fungsi notes tersebut
sebagai media promosi dan merchandise. Pemilihan media tersebut dilatar belakangi oleh
kebiasaan seseorang yang kebanyakan membawa buku catatan di tasnya, dan sering juga
seseorang menyobek kertas berisi pesan yang di berikan kepada orang lain. Sehingga media
tersebut diharapkan dapat mempromosikan Tanjung Plaza Hotel kepada audience secara tidak
langsung.
11) Mug
Fungsi Mug selain sebagai wadah untuk minuman, yaitu sebagai alat untuk promosi yang
dapat di jadikan merchandise. Alasan pemilihan mug sebagai merchandise, yaitu mengingat
13
fungsi dari mug itu sendiri adalah sebagai sebuah wadah minuman. Mug di harapkan dapat
mengingatkan konsumen akan Tanjung Plaza Hotel.
Visualisasi desain
Website
Media Interaktif Company Profile
17
Kesimpulan
Perancangan media promosi ini menggunakan menggunakan konsep elegan, dengan
pendekatan menggabungkan unsur nyaman, ramah, dan indah serta menggunakan kompisisi
warna yang merupakan ciri khas dari Tanjung Plaza Hotel. Perancangan media promosi Tanjung
Plaza Hotel ini dimaksudkan sebagai media yang dapat memaksimalkan media yang efektif dan
mengkomunikasikan kepada target audience mengenai Tanjung Plaza Hotel dan fasilitasnya
dengan menggunakan gambar-gambar foto dan ilustrasi lainnya yang menarik.
18
DAFTAR RUJUKAN
Affandi, Yusuf.1976. Dasar-Dasar Desain. Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan
ITB).
Brannan, T. 1995. Pedoman Praktis untuk komunikasi pemasaran terpadu. Terjemahan oleh
Sandiwan Suharto. 1998. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Cenadi, C.S.1999. Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Jurnal Nirmana. Vol, No.
1: 1-12.
Tanjung Plaza Hotel. 2011. Data Perusahaan Tanjung Plaza Hotel. Tretes.
Indrawati, Lilik. 1999. Desain Komunikasi Visual I. Malang: Depdikbud UM.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.
Kusmiati R, Artini. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogjakarta : Andi Offset.
Nuradi, dkk. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Pearce, John A. & Robinson, Richard B. 1997. Strategic Management :
Formulation, Imlementation, and Control. 4th edition. Boston.
Pujiyanto. 2001. Periklanan. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.
Pujiyanto. 2001. Berkreativitas dalam Menentukan Huruf dan Tipografi. Malang: Departemen
Pendidikan Nasional.
Sachari, Agus. 1986. Desain Gaya dan Realitas. Jakarta. Rajawali.
Sadjiman, E.S. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Dimensi Press.
Tim Penyusun Universitas Negeri Malang. 2010 Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang.
Wijaya, P.Y. 1999. Typografi dalam Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Wirya, Iwan. 1999. Kemasan yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Wong, Wucius, 1986. Beberapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung: ITB.Kotler, Philip. 1997.
Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol. Jakarta:
Prenhallindo.