17
PERANCANGAN DAN ANALISIS IKLAN ANTI ROKOK PADA MEDIA TELEVISI NASKAH PUBLIKASI diajukan Oleh: Yanuar Ajie 05.12.1254 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA 2009

PERANCANGAN DAN ANALISIS IKLAN ANTI …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_05.12.1254.pdf · perancangan dan analisis iklan anti rokok pada media televisi naskah publikasi diajukan

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN DAN ANALISIS IKLAN ANTI ROKOK PADA MEDIA TELEVISI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan Oleh:

Yanuar Ajie

05.12.1254

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

“ A M I K O M ”

YOGYAKARTA

2009

PERANCANGAN DAN ANALISIS IKLAN ANTI ROKOK PADA MEDIA TELEVISI

NO CIGARETTE SCHEME AND ADVERTISEMENT ANALYSIS AT TELEVISION MEDIA

Yanuar Ajie

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development of the existing multimedia has entered human life aspect in various

sector exploiting multimedia hardly influences performance in reaching a purpose.

Multimedia technology applied to present new look in giving information which more

draws , efisien and easy to be comprehended. Mutimedia is information media vehicle

consisted of some element ; is text, video, silent picture and audio.

One of example of development of multimedia is at television media which is

information media vehicle especially at television advertising medium. Advertising

industry in Indonesian has increased is fast after television appearance, public can enjoy

various displaying entertainment amusement, information, athletics, artistry etcetera.

Most all event of solid television with advertisement, Once ' Break ' can ten advertisement

types is peeped out. Advertisement type also is assorted there are commercial

advertisement and advertisement of service people , difference from two advertisement is

about intention of making of the advertisement. Commercial advertisement aim to offer

product which in advertising while public service advertising aim to forwarding of

information about things related to public without offering a certain product.

Public service advertising haves a purpose to invite, gives urge to public to do

something,to in consequence form of advertisement which ' near ' society itselfly is

assumed effective.

At this skripsi, researcher tries to analyse the discussion specifics and result of his its

addressed to give suggestion to all advertisement maker especially advertisement of

service people about anti cigarette in managing information systems. That can make

interesting advertisement, acurate and effective at target.

1. PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Teknologi komputer sekarang ini telah berkembang pesat, kita telah merasakan

berbagai sendi kehidupan kita telah dipengaruhi oleh teknologi komputer. Hal ini tak

terkecuali pada teknologi pengolahan video ataupun Multimedia. Beberapa tahun yang

lalu apabila kita ingin menyunting dan memanipulasi video maka kita akan membutuhkan

berbagai macam perangkat keras yang kompleks dan rata-rata berharga mahal namun

kini dengan memanfaatkan PC dan suatu software tertentu pekerjaan tersebut dapat

dilakukan dengan cepat dan mudah.

Perkembangan multimedia saat ini telah memasuki aspek kehidupan manusia di

berbagai sektor.Pemanfaatan multimedia sangat mempengaruhi kinerja dalam mencapai

sebuah tujuan. Teknologi multimedia digunakan untuk menampilkan gaya baru dalam

memberikan informasi yang lebih menarik,efisien dan mudah untuk dipahami. Mutimedia

merupakan sarana media informasi yang terdiri dari beberapa elemen ; yaitu teks, video,

gambar diam dan audio.

Salah satu contoh perkembangan multimedia adalah pada media pertelevisian

yang merupakan sarana media informasi khususnya pada media periklanan televisi.

Industri periklanan di Indonesia telah meningkat pesat setelah munculnya televisi,

masyarakat bisa menikmati berbagai tayangan hiburan, informasi, olahraga, kesenian

dan sebagainya. Hampir semua acara televisi padat dengan iklan, Sekali ‘Break’ bisa

sepuluh jenis iklan dimunculkan. Jenis iklan pun ada berbagai macam ada iklan

komersial dan iklan layanan masyarakat,perbedaan dari dua iklan tersebut adalah

tentang tujuan dari pembuatan iklan tersebut. Iklan komersial bertujuan untuk

menawarkan produk yang di iklankan sedangkan iklan layanan masyarakat bertujuan

untuk penyampaian informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat tanpa

menawarkan suatu produk tertentu.

2. Landasan Teori2.1 Pengertian periklanan televisi

Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk

mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun

organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat.1

1 Suyanto.M, Aplikasi design grafis untuk periklanan, halaman 3

Pengembangan program periklanan diawali dengan mengidentifikasikan

target pasar dan motif pembeli kemudian baru membuat keputusan utama dalam

program periklanan dinamakan 5M:

• Mission (misi) yaitu tujuan dari periklanan.

• Money (uang) yaitu besarnya pengeluaran untuk periklanan.

• Message (pesan) yaitu pesan apa yang akan disampaikan.

• Media (media) yaitu media apa yang seharusnya digunakan.

• Measurenment (pengukuran) yaitu bagaimana seharusnya hasil

periklanan itu dievaluasi.

2.2 Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan harus berasal dari target pasar, market positioning dan

bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat dikasifikasikan berdasarkan

maksudnya, yaitu:

1. Periklanan informatif (informative advertising) dimaksudkan sebagai tahap

pelopor dari kategori produk untuk membangun permintaan awal.

Periklanan informative yang mungkin:

• Memberitahu pasar tentang satu produk baru dan

membangun citra (image) perusahaan.

• Menyarankan penggunaan baru dari satu produk.

• Menginformasikan pasar tentang perubahan harga, dan

sebagainya.

2. Periklanan persuasive (persuasive advertising) dimaksudkan untuk

membangun “permintaan selektif” untuk satu brand tertentu, merupakan

sebagian besar yang digunakan dalam periklanan. Beberapa periklanan

persuasive telah bergeser ke arah periklanan perbandingan (comparison

advertising) yang bermaksud membangun superioritas satu brand melalui

perbandingan spesifik dengan satu atau lebih brand lainnya dalam kelas

produk yang sama. Contoh periklanan persuasive :

• Membangun brand preference atau mendorong untuk pindah ke

brand kita.

• Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.

• Mengubah persepsi pembeli tentang atribut dari produk.

3. Periklanan yang mengingatkan (reminder advertising) dimaksudkan untuk

mengingatkan orang dengan satu produk yang sudah mature. Satu bentuk

periklanan yang berhubungan dengan ini adalah periklanan penguatan

(reinforcement advertising) yang menjamin pembeli yang sekarang pembeli

lakukan adalah pilihan yang tepat. Contoh periklanan yang mengingatkan :

• Mengingatkan pembeli bahwa satu produk akan diperlukan di

masa mendatang.

• Mengingatkan pembeli tentang tempat membeli produk tersebut.

• Memelihara ingatan tentang produk tersebut selama musim lesu

penjualan2.

3. ANALISIS3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang

utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.3

Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat kritis dan sangat penting,

karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap

selanjutnya. Sebelum melakukan tahapan analisis sistem ini perlu diadakan perencanaan

sistem (system planning) kemudian baru memasuki tahapan desain sistem (system

design). Analisis sistem dipakai untuk menentukan seberapa jauh sistem telah mencapai

sasarannya, jika sistem memiliki beberapa kelemahan maka harus segera ditemukan

solusinya serta diusulkan perbaikannya.

3.2 Identifikasi MasalahMengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

tahapan analisis sistem, masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang

ingin dipecahkan, karena masalah inilah yang sering menyebabkan sasaran dari sistem

tidak dapat dicapai. Suatu masalah tidak akan timbul dengan sendirinya, mengidentifikasi

masalah dimulai dengan mengkaji subyek permasalahan yang diutarakan. Kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang dampak bahaya merokok bagi kesehatan.

Sasaran system pembuatan iklan anti rokok ini antara lain peningkatan kinerja,

peningkatan efektifitas informasi dan peningkatan efisiensi. Berdasarkan sasaran diatas

dapat diketahui masalah masalah yang terjadi dengan mengemukakan pertanyaan di

bawah ini :

2 httpwww.angelfire.comidakademikarkuliah3.html3 Jogiyanto HM,1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta, Hal 129.

a) Apakah sistem multimedia dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

bahaya merokok?

b) Apakah iklan televisi ini dapat memberikan informasi lebih efektif?

c) Apakah iklan televisi ini dapat memberikan informasi lebih Efisien?

Dalam identifikasi masalah terdapat 2 poin yang akan menjadi pokok

bahasan, yaitu :

3.2.1 Definisi masalahPada tahap ini, analis mempunyai tugas untuk

mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh sistem yang sudah ada,

melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan

digunakan nantinya. Sedang masalah yang dipelajari oleh seorang analisis

adalah masalah yang dihadapi oleh pemakai sistem tersebut. Setelah

analis melakukan analisis pada beberapa iklan anti rokok, maka dapat

disimpulkan masalah yang terjadi adalah sebagai berikut kurang

maksimalnya media lain dalam mempengaruhi masyarakat tentang bahaya

merokok.

3.2.2 Penyebab MasalahKurang menariknya iklan anti rokok di televisi dan kurang

tertariknya masyarakat untuk membaca dan memahami iklan anti rokok

pada media cetak.

3.3 Analisis SWOTDalam merancang sebuah sistem akan nampak ideal jika diketahui terlebih

dahulu adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman / hambatan yang dalam hal

ini biasa dikenal dengan analisis SWOT. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman /

hambatan ini jika dipahami dan dijadikan dasar pijakan akan didapat solusi yang tepat di

dalam mendapatkan sebuah perencanaan yang strategis.

3.3.1 Strength (kekuatan)a) Sebagian besar masyarakat sudah memiliki televisi.

b) Minat menonton televisi lebih tinggi daripada media lain.

3.3.2 Weakness ( Kelemahan ) :

a) Banyaknya jumlah perokok di Yogyakarta.

b) Susahnya merubah perilaku merokok.

3.3.3 Opportunities (Kesempatan)a) Sudah adanya lembaga yang fokus pada gerakan anti merokok

b) Pemerintah mendukung gerakan anti merokok.

3.3.4 Threatness (Ancaman)

a) Lebih banyaknya iklan rokok dari pada iklan anti rokok.

b) Mahalnya biaya penayangan iklan pada media televisi.

Dalam sebuah analisis SWOT ada beberapa strategi yang digunakan antara lain :

a) Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan / meraih peluang.

b) Strategi WO adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk

meraih peluang.

c) Strategi ST adalah strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman.

d) Strategi WT adalah strategi meminimalkan kelemahan untuk lolos dari

ancaman.

Dari analisis di atas maka dapat dihasilkan strategi sbagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel strategi analisis SWOT

Strength Weaknes

Opportunities Sudah adanya lembaga

yang fokus pada gerakan

anti merokok dan

Pemerintah mendukung

gerakan anti merokok.

Himbauan pemerintah bahwa

rokok membahayakan yang

terdapat di bungkus rokok

tidak berpengeruh besar

untuk merubah perilaku

perokok.

Threatness Menayangkan iklan anti

rokok di semua stasiun

televisi nasional secara

bersamaan pada jam

tertentu.

Menayangkan iklan lewat

media internet.

3.4 Analisis Kebutuhan SistemTujuan dari fase analisis ini adalah memahami dengan sebenar – benarnya

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru

tidak dibutuhkan.4

4 Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.Yogyakarta. Halaman 63

Dalam menganalisa dan mengidentifikasi hendaknya mengerti maksud, tujuan,

sasaran, dan kebijakan-kebijakan sistem. Karena elemen-elemen tersebut merupakan

hal yang sangat penting dalam membentuk sebuah sistem yang baik. Setelah elemen-

elemen tersebut telah ditentukan, analis kemudian menentukan aspek-aspek yang akan

dibutuhkan dalam membangun sistem tersebut.

3.5 Perhitungan Analisis Biaya-Manfaat

Rincian biaya dan manfaat proyek pengembangan sistem multimedia (periklanan televisi)

dapat dilihat pada tabel dibawah ini5:

Tabel Perhitungan Analisis Biaya-Manfaat

Rincian Biaya dan Manfaat Tahun ke-0 Tahun ke-1Rincian Biaya:Biaya Penayangan Iklan 0 Rp.48.000.000Biaya Produksi Rp. 3.300.000 0Total Biaya (TB) Rp. 3.300.000 Rp. 48.000.000Rincian Manfaat1. Manfaat WujudPenjualan iklan dan biaya

penayangan iklan

0 Rp. 10.000.000

Total Wujud (TW) 0 Rp. 10.000.0002.Manfaat Tak WujudPeningkatan citra perusahaan 0 Rp.12.000.000Pengurangan subsidi kesehatan Rp.57.728.000Total Tak Wujud (TTW) Rp.69.728.000Total Manfaat (TM) Rp79.728.000Proceed ( S elisih TM & TB) Rp. -3.300.000 Rp31.728.000

3.5.1 Metode Periode Pengembalian (Payback Periode)

Perhitungan analisis payback periode adalah sebagai berikut:

Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp. 3.300.000

Proceed pada Tahun 1 : Rp. 31.728.000 (-)

Rp.- 28.428.000

dikrenakan sisa thn 1 sudah negatif berarti investasi sudah impas pada tahun pertama/

tidak sisa ke tahun ke 2

3.300.000

PP = ----------------- X 365 hari

31.728.000

5 M. Suyanto. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset, Halaman 58.

= 37 hari

= 1 bulan 7 Hari

Payback Periode sudah dapat dicapai pada tahun ke-1, secara detailnya adalah 1 bulan 7

Hari. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada rancangan

sisitem ini akan mencapai titik impas (Break Even Point) pada waktu 1 bulan 7 Hari yang

berarti bahwa pada tahun ke 1 perusahaan mulai dapat mengambil keuntungannya dari

sistem tersebut.

3.5.2 Metode Pengembalian Investasi (Return On Investasi = ROI)

Metode pengembalian investasi (return of investment) digunakan untuk

mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya

yang dikeluarkannya. Return Of Investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat

dihitung dengan rumus :

Total Manfaat – Total Biaya

ROI = ------------------------------------ X 100%

Total Biaya

Manfaat tahun I = 79.728.000

Total Manfaat = 79.728.000

Sedangkan total biaya yang dikeluarkan adalah :

Biaya tahun 0 = 3.300.000

Biaya tahun I = 48.000.000

-----------------+

Total Biaya = 51.300.000

79.728.000 – 51.300.000

ROI = ---------------------------------------X 100%

51.300.000

28.428.000

= -------------------X 100%

51.300.000

= 55 %

Hasil ROI > 0, berarti proyek sistem ini dapat diterima / layak digunakan karena proyek

yang bersangkutan atau sistem baru ini akan memberikan keuntungan sebesar 55 % dari

biaya investasi.

3.5.3 Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)

Metode nilai sekarang bersih (net present value) merupakan metode yang

memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto

yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Net Present Value (NPV)

dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed

tiap-tiap tahun yang dinilai-uangkan ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto.

Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah :

Proceed 1 Proceed 2 Proceed n

NPV = - Nilai Proyek + ------------ + ----------- + ...------------

(1+i)¹ (1+i)² (1+i)ⁿ

Keterangan :

NPV = Net Present Value

i = Tingkat bunga diskonto diperhitungkan

n = Umur proyek investasi

Perhitungan NPV dengan tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan sebesar 9.00 %6

pertahun adalah sebagai berikut :

31.728.000

NVP = -3.300.000 + --------------

(1+0,09)¹

31.728.000

= - 3.300.000 + --------------

1,09

= 25808256.9

Dari hasil diatas, dapat diambil keputusan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk

diterapkan karena hasil dari NPV lebih besar dari nol (NPV>0).

Hasil perhitungan dengan ketiga metode tersebut diatas tercantum dalam Tabel berikut ini

:

Tabel Hasil Analisis

Metode Hasil KeputusanAnalysis Payback Periode 1 bulan 7 Hari LayakReturn on Investment (ROI) 55 % LayakNett Present Value 25808256.9 Layak

4. PEMBAHASAN

Dalam proses pembuatan iklan audio – visual hampir sama seperti

pembuatan film yaitu terdiri atas proses pra produksi yaitu tahap sebelum melakukan

6 www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C9330F8D-6982-4E61-A5F3-202BB7110DAF/6119/08tabel.PDF

produksi, proses produksi yaitu proses seperti syuting, dan proses pasca produksi yaitu

proses setelah dilakukan produksi seperti proses editing. Sebelum memproduksi sebuah

Iklan televisi ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih sutradara,

memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, pemilihan pemeran ( casting

), menetapkan lokasi syuting, pemilihan pakaian, mengadakan pertemuan pra produksi

untuk membahas tentang proses produksi, dan lain - lain.

4.1 Versi Wrong Life Style4.1.1 Pra Produksi

4.1.1.1 TreatmentTreatment dari iklan tersebut adalah seorang pemuda yang sehat dan

bugar tapi setelah pemuda tersebut merokok kehidupanya jadi kacau balau mulai

dari kesehatan fisiknya, pikiranya maupun perekonomianya, oleh karena itu stop

merokok.

4.1.1.2 Director’s TreatmentFrame 1 : Seorang laki2 berdiri dengan tegap dan kondisi fresh.

Cam Angle : 1. Long Shoot Seorang laki2 sedang berdiri.

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 2 : Laki2 tersebut mengambil rokok di sakunya

Cam Angle : 1. Middle Long Shoot Laki2 tersebut mengambil rokok di

sakunya.

2. Ekstreme Close Up saku baju – Tangan mengambil rokok di

sakunya.

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 3 : laki2 tersebut mengeluarkan rokok dari bungkus

Cam Angle : 1.Close Up Mengeluarkan Rokok dari bungkus.

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 4 : laki2 tersebut merokok

Cam Angle : 1. Ekstreme Close Up Samping depan Stop Motion.

2. Close Up Samping depan Stop Motion Flash Light.

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 5 : muka laki2 tersebut yang bertambah tua/kusut dengan terus merokok.

Cam angle : 1.Stop Motion Ekstrem Close up / Close Up (Menua /

mengkusut)

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 6 : laki2 tersebut mencari uang di sakunya dengan terus membawa rokok.

Cam Angle : 1.Middle Close Up setengah badan ke bawah (Mencari uang di

sakunya).

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 7 : laki2 tersebut menumpahkan seluruh isi dompetnya

Cam Angle : 1.Long Shoot depan (laki2 tersebut mengambil dompet

menumpahkan isi dompetnya dan marah).

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

Frame 8 : Perokok Mengeluarkan uangnya untuk rokok enam kali lebih

penting daripada pendidikan dan kesehatan

Cam Angle : 1.Middle Long Shot Blurring setengah badan laki-laki

Audio : Voice over “merokok hanya akan mengacaukan

hidup anda”

Frame 9 : Logo stop merokok

Cam Angle : 1.Close up Asap blurring

Audio : Voice Over “ Stop merokok”

Frame 10: Logo Quit Tobacco Indonesia dan Depkes Indonesia

Cam angle : 1.Transisi Fade to Black – teks copy Write Logo

2. Logo Quit Tobacco Indonesia dan Depkes RI

Audio : Muse “Supermassive Black Hole”

4.2 Versi paru-paru4.2.1 Pra Produksi

4.2.1.1 TreatmentTreatment dari iklan tersebut menceritakan seorang lelaki yang sedang

mengerjakan tugas kantornya dengan merokok,setelah itu lelaki tersebut mematikan

rokoknya dengan menyulutkan rokok ke dalam gambar paru-paru. Hal ini

menggambarkan bahwa tanpa di sadari rokok yang Dia hisap telah melubangi paru-

parunya.

4.2.1.2 Director’s TreatmentFrame 1 : laki-laki yang sedang bekerja dengan laptop.

Cam Angle : 1. Midlle Close Up laki-laki dengan laptop.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 2 : laki-laki tersebut meminum minuman di sebelahnya.

Cam angle : 1. Midlle Close Up laki-laki mengambil gelas.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 3 : laki-laki tersebut mengambil rokok di saku bajunya.

Cam Angle : 1. Midlle Close Up tangan dan saku baju lelaki tersebut.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 4 : laki-laki mengeluarkan rokok dari bungkusnya.

Cam Angle : 1. Midlle Close Up laki-laki dengan laptop.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 5 : laki-laki tersebut menyalakan rokoknya.

Cam Angle : 1. Ekstrem Close Up rokok dinyalakan.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 6 : laki-laki tersebut merokok sambil bekerja dengan laptop.

Cam Angle : 1. Ekstrem Close Up keybord laptop,tangan dan rokok.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 7 : Paru-paru tersebut berlubang karena rokok.

Cam Angle : 1. Ekstrem Close Up pru-paru di lubangi oleh rokok.

Audio : Conffesion Part 2.

Frame 8 : gambar rokok dan zat yang terkandung di dalamnya dengan background

.asap.

Cam Angle : 1. Long Shot gambar rokok.

Audio : Voice Over “tanpa anda sadari di setiap batang rokok terdapat

ribuan racun yang akan melubangi paru-paru anda”.

Frame 9 : Logo stop merokok.

Cam Angle : 1.Close up Asap blurring.

Audio : Voice Over “ Stop merokok”.

Frame 10: Logo Quit Tobacco Indonesia dan Depkes Indonesia.

Cam angle : 1.Transisi Fade to Black – teks copy Write Logo.

2. Logo Quit Tobacco Indonesia dan Depkes RI.

Audio : -

4.3 Pasca Produksi4.3.1 Capturing

Capturing adalah proses memindahkan sumber gambar dari pita kaset

video ke dalam data komputer dan disimpan dalam ruang harddisk.7 Pada saat

tahap ini dibutuhkan video capture card.

Pada proses capturing ini menggunakan software Adobe Premiere Pro

1.5 Langkah awal yang perlu dilakukan dalam tahap capture adalah

menghubungkan capture device ke dalam komputer melalui kabel firewire atau

kabel lain yang sesuai dengan device penggunanya.

4.3.2 EditingPada tahap pengeditan (editing), sutradara berdiskusi dengan editor

untuk merancang tahapan editing untuk kemudian diserahkan pada produser.

Biasanya dilakukan diskusi sekali lagi untuk menciptakan multimedia komersial

terbaik. Pada tahap ini, kurang-lebih 80% adalah memilih (selecting), melengkapi

(trimming), dan memasang (assembling) bidikan-bidikan kamera (shots) terbaik

ke dalam adegan-adegan (scenes). Sisanya, sekitar 20%, adalah penambah

musik, judul, efek-efek suara.

5 KesimpulanDari uraian penjelasan pembahasan keseluruhan materi dalam penulisan skripsi

dapat ditarik kesimpulan yaitu didalam pembuatan iklan televisi diperlukan tiga tahapan

penting yaitu :

1. Pra Produksi ( Pre Production ), meliputi :

a. Pembuatan Treatment

b. Pembuatan Director Treatment

c. Pembuatan Storyboard

2. Produksi ( Production ) , meliputi :

a. Proses Shooting / pengambilan gambar

7 Art Film School Makes Your Creative. PT.Mataram Surya Visi. Yogyakarta. Halaman 27

3. Pasca Produksi ( Post Production ), meliputi :

a. Capturing

b. Cutting Video ( Editing ) dan Mixing

c. Rendering

d. Mastering

Dari uraian penjelasan pembahasan keseluruhan materi dalam penulisan skripsi

didapat kesimpulan sebagai berikut

• didalam pembuatan periklanan televisi diperlukan tahapan – tahapan

untuk terciptanya periklanan televisi yang menarik,selain memerlukan

analisis biaya manfaat untuk membuat iklan yang menarik diperlukan

analisis kelayakan iklan sebagai tolak ukur layak atau tidaknya sebuah

iklan di tayangkan di televisi.

• Pembuatan periklanan televisi ini dirancang dengan konsep yang

menarik dengan keahlian editing dan menguasai kamera juga software

pendukung dalam pembuatan periklanan televisi. Dan juga

menggunakan peralatan secukupnya saja, sehingga pembuatan

periklanan televisi ini dapat lebih efektif.

Penyampaian tentang bahaya merokok melalui iklan televisi dinilai lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Amir F. Sofyan, 2006. Modul Multimedia TI: Membuat Animasi dengan After Effects.

Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta

Art Film Scool Makes Your Creative. PT.Mataram Surya Visi. Yogyakarta

Chandra, Handi, 2002. Membuat sendiri Animasi Profesional Dengan 3D Studio MAX

3.1. Jakarta: Elex Media Komputindo

Chandra. 2003. 7 jam belajar photoshop 7.0 untuk orang awam. Palembang: Maxikom

Edi S.Mulyanta. 2004. Lebih kreatif dengan Adobe Photoshop Creative Suite.

Yogyakarta: Andi

Offset

Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.Yogyakarta

Jogiyanto HM,1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Andi

Offset, Yogyakarta

MSV Animation, 2006.Modul perancangan film kartun.Yogyakarta

Raymond Mc Leod, 1996. Sistem Informasi Manajemen II. Jakarta: PT. Prenhallindo

Suyanto. M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Andi Offset

Suyanto. M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi

Offset

Suyanto.M,2004 Aplikasi design grafis untuk periklanan,Yogyakarta, Andi Offset

Suyanto.M . Strategi perancangan iklan televisi perusahaan top dunia.Yogyakarta, Andi

Offset

www.angelfire.comidakademikarkuliah3.html

www.bi.go.id

www.who.or.id

http://thefaithfularmy.files.wordpress.com

http://rumahkanker.com/