Upload
dangthuy
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Dony Afrianto
08.12.3108
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
i
ii
Designing 2D Animation Film "OOii!!" Applying The Principle of Animation Exaggeration
PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN
PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION
Dony Afrianto Amir Fatah Sofyan
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Communication is a very important thing in life, not just humans, animals also perform in their own way. Communication itself serves to convey information from one creature to another creature which most among the living species. This type of communication itself is separated into two types, namely verbal (spoken) and nonverbal (unspoken) Facial expression is a form of nonverbal communication that intentionally or unintentionally is a communication tool that people use most often. Facial expression is one important key in the delivery of information between people. In the world of cinema, Facial expression is one of the key determinants of the success of a movie. Facial expressions can strengthen an atmosphere in the film that experienced by the characters or the actors in the film without any background music that helped. Thus this report will be about making a movie called "OOii!!" is a 2D animated film hybrid comedy that tells the story of three teens and one adult who face the day-to-day problems of today. This movie will implement one of the twelve principles of animation that Exaggeration in showing facial expressions of the characters in this film. Keywords : Communication, 2D Animation, Facial Expression
1
1. Pendahuluan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya manusia,
hewan juga melakukan dengan caranya sendiri. Komunikasi sendiri berfungsi untuk
menyampaikan informasi dari satu makhluk ke makhluk lain yang sebagian besar antar satu
jenis makhluk hidup. Jenis komunikasi sendiri dipisahkan menjadi dua jenis yaitu verbal
(diucapkan) dan nonverbal (tidak diucapkan).
Facial expression (ekspresi wajah) merupakan salah satu bentuk komunikasi
nonverbal yang secara sengaja atau tidak sengaja adalah alat komunikasi yang paling sering
manusia pakai. Di dunia perfilman, ekspresi wajah adalah salah satu kunci penentu
kesuksesan suatu film. Ekspresi wajah bisa menguatkan suatu suasana dalam film yang
dialami oleh karakter atau pemeran dalam film tersebut tanpa harus ada musik latar yang
membantunya.
Dengan demikian laporan ini akan berisi tentang pembuatan film berjudul "OOii!!"
adalah film animasi 2D hybrid yang bercerita tentang komedi tiga remaja dan satu orang
dewasa yang menghadapi masalah sehari-hari di jaman sekarang. Film ini akan menerapkan
salah satu dari dua belas prinsip animasi yaitu exaggeration (berlebihan) dalam
memperlihatkan ekspresi wajah para karakter dalam film ini. Dari penjelasan di atas, maka
skripsi ini berjudul Perancangan Film Animasi 2D “OOii!!” dengan Menerapkan Prinsip
Animasi Exaggeration. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan film ini antara lain
Adobe Photoshop CS5 untuk membuat setiap karakter dan lingkungan di sekitarnya, Adobe
Flash CS5 untuk menganimasikannya dan beberapa perangkat lunak pendukung lainnya.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Multimedia
Pengertian multimedia yang dinyatakan oleh McLeod (1996 dikutip oleh Sofyan dan
Purwanto 2008 : 1) bahwa „Suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak
dan alat-alat lain seperti televisi, monitor video dan sistem piringan optik atau sistem stereo
yang di-maksudkan untuk menghasilkan sajian audio visual penuh‟.
2.2 Animasi
Dalam buku yang ditulis oleh Aditya (2009 : 2) mengatakan „Animasi berasal dari
bahasa Latin, yakni anima yang artinya „jiwa‟;‟hidup‟;‟nyawa‟;‟semangat‟. Dalam bahasa
Inggris, animasi diambil dari kata animate („menjiwai‟ atau „menghidupkan‟) dan animation
(„semangat‟ atau „gelora‟)‟.
Ada juga definisi animasi yang di jelaskan oleh Adimulyo (2000 yang dikutip oleh
Aditya 2009 : 2) yaitu 'Secara umum animasi dapat di definisikan sebagai suatu sequence
2
gambar yang diekspose pada tenggang waktu tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar
bergerak'.
2.3 Ekspresi Wajah
Facial expression (ekspresi wajah) adalah salah satu bentuk komunikasi non verbal
yang secara sadar atau tidak sadar sering digunakan manusia untuk memperkuat informasi
yang mereka sampaikan kepada orang lain. Seperti halnya jika seorang polisi akan
menginterogasi seorang tersangka dari sebuah kejahatan, maka untuk lebih menekan
tersangka tersebut, polisi harus menggunakan ekspressi yang memperlihatkan dirinya tegas,
dan terkadang sedikit marah supaya tersangka takut dan mau menjawab semua pertanyaan
dengan jujur. Hal ini akan mendapatkan hasil yang berbeda jika polisi tersebut
memperlihatkan ekspresi wajah yang lucu atau gembira, si tersangka akan mengira bahwa
polisi tersebut tidak serius dalam menangani kasus yang sedang dihadapi. Dalam bidang film
animasi 2D, hal ini sangat krusial untuk memberikan suasana yang tepat kepada para
penonton. Sehingga mereka bisa merasakan suasana yang ingin disampaikan oleh pembuat
film animasi 2D yang sedang mereka saksikan.
2.4 Proses Pembuatan Animasi
Tidak melihat animasi dibuat dengan teknik apa, tetapi urutan secara umum pada
proses animasi adalah sama (Gumelar, 2011, pp. 62-65) yaitu :
2.4.1 Ide
Hal utama yang menjadi ide, hingga menjadi cerita, dimana meliputi character,
character’s acting & storyline yang terjalin dalam suatu genre (tema/jenis) cerita. Segera pula
dibuat character design, character chart dan dibuat story-nya secara utuh dari awal sampai
akhir (storyline).
2.4.2 Pengumpulan Dana dan Tim Kerja
Dana didapat dari invidu, ataupun secara kelompok, orang yang mendanai suatu
karya animasi disebut dengan nama producer, orang yang mengepalai pembuatan suatu
karya animasi disebut director (sutradara), ada kalanya sutradara yang kala sekaligus
menjadi producer.
2.4.3 Naskah dan Storyboard
Didapat dari ide, character, character’s acting & storyline yang dijadikan bentuk skrip,
agar memudahkan untuk dijadikan Storyboard, proses ini dapat dilewati apabila sudah
berbentuk karya komik. Sebab komik juga merupakan Storyboard dalam bentuk lain.
3
2.4.4 Proses Produksi
Proses produksi membuat animasi. Dalam dunia animasi, proses produksi adalah
saat membuat animasi dari Storyboard menjadi animasi penuh, ada audionya serta efek-efek
yang diperlukan, istilahnya sudah produk master yang siap diperbanyak (digandakan dan
diduplikasi).
2.5 Software Yang Digunakan
2.5.1 Adobe Flash CS5
Pada Pembuatan film animasi 2D "OOii!!" ini, perangkat lunak yang paling utama
adalah Adobe Flash CS5. Perangkat lunak ini digunakan untuk menganimasikan semua
karakter yang ada di film ini dan juga membuat menggabungkannya dengan lingkungan yang
telah dibuat sebelumnya.
2.5.2 Adobe Photoshop CS5
Adobe Photoshop CS5 digunakan untuk proses inking dan coloring setelah semua
sketsa yang dibutuhkan dipindah dari kertas ke perangkat digital.
2.5.3 Audacity 2.0
Perangkat lunak ini digunakan untuk merekam, edit, dan meng-convert data-data
suara yang akan dipakai dalam film ini.
2.5.4 Adobe Premiere CS5
Adobe Premiere Cs5 adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengkomposisikan semua hasil dari video dan suara untuk dijadikan satu.
3. Perancangan
3.1 Ide
Ide adalah hal pertama yang harus dilakukan dan dimiliki dalam membuat film
animasi 2D. Ide bisa terinspirasi dari berbagai hal seperti kisah nyata, dongeng, bahkan
kehidupan sehari-hari. Dalam perancangan animasi pada laporan ini terinspirasi dari
kejadian unik di sekitar masyarakat. Untuk lebih menarik minat dari penonton yang dituju,
maka tokoh yang digunakan dalam film animasi hybrid 2D ini adalah tokoh kartun yang
menarik kalangan anak-anak dan dewasa (5-25 tahun), maka dengan demikian dirancanglah
film animasi hybrid 2D “OOii!!” dengan karakter dua dimensi yang lucu dan menarik dengan
versi kartun dan menggunakan ekspresi wajah yang berlebihan (exaggeration) untuk
menambah tingkat kekocakkan para tokoh pada film animasi ini.
3.2 Tema
Setelah menentukan ide cerita, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema
yang akan diangkat untuk memberikan arah yang akan dituju dalam cerita ini. Dengan tema
4
yang menarik, penonton akan lebih merasa terbawa oleh suasana yang ada pada suatu film
bukan malah kebingungan dengan alur cerita yang dibawakan. Tema dalam film animasi
hybrid 2D ini adalah karma, yaitu apa yang kita lakukan pasti mendapat balasan yang
setimpal. Adanya pesan moral yang disampaikan dalam film ini akan memberikan nilai lebih
untuk pembelajaran kepada masyarakat, khususnya pembelajaran moral pada anak.
3.3 Logline
Logline yang dibuat untuk perancangan perancangan film animasi hybrid 2D “OOii!!”
yaitu "Bagaimana jika dua tokoh utama dibiarkan oleh dua tokoh lainnya dan kemudian
mencari perhatian dengan ide menakut-nakuti kedua tokoh yang tidak menghiraukan dua
tokoh utama?".
3.4 Sinopsis
Cerita ini dimulai pada suatu malam, tepatnya malam jumat kliwon dan kebetulan
hari itu para Punokawan-lah yang dapat giliran jaga ronda di RT setempat. Waktu
menunjukkan pukul 24.00, tetapi yang ada di poskamling hanya Pak Sam yang sedang
melakukan kebiasaannya yaitu membaca koran, dan Ge yang sedang asyik memainkan
gadget favorit miliknya. Selagi Pak Sam dan Ge asik dengan kesibukannya masing-masing,
datanglah Truck dan Baggy, mereka bingung dengan kedua teman rondanya (Pak Sam dan
Ge) yang sedang asik dengan kesibukan masing-masing. Truck mencoba mengajak bicara
mereka berdua, tetapi tidak ada jawaban dari Pak Sam dan Ge.
Terpikirlah sebuah kejailan yang akan dilakukan untuk mengganggu Pak Sam dan
Ge, yaitu menakuti mereka dengan cara menyamar menjadi hantu. Dan yang bertugas untuk
mencari kain putihnya adalah si Baggy. Setelah beberapa lama, datanglah Baggy dengan
kain putihnya. Tetapi Truck terkejut, karena ternyata yang dibawa oleh Baggy tidak hanya
kain putihnya saja tetapi juga pemiliknya (Hantu). Sontak Truck berteriak dan jatuh pingsan,
dan ternyata Pak Sam dan Ge sudah menghilang karena ketakutan juga. Baggypun bingung
mempertanyakan apa kesalahannya kepada si hantu yang ternyata juga kebingungan.
5
3.5 Diagram Scene
Dibawah ini merupakan penggambaran dari skenario diagram.
3.6 Pengembangan Karakter
Di dalam film animasi kartun ini terdapat 4 karakter yang berperan. Berikut adalah
deskripsinya.
1. Pak Sam
Nama : Pak Sam
Usia : Sekitar 50 tahun
Sifat : Bijaksana, baik, suka menasihati
Ciri-ciri: Memakai sweater, rambut putih, menggunakan kacamata kecil
2. Baggy
Nama : Baggy
Usia : Sekitar 14 tahun
Sifat : Ceroboh, ceria
Ciri-ciri: Gemuk, senyum lebar, pendek
3. Ge
Nama : Ge
Usia : Sekitar 15 tahun
Sifat : Pintar, suka dengan teknologi, serius
6
Ciri-ciri: Pendek, memakai kacamata besar
4. Truck
Nama : Truck
Usia : Sekitar 16 tahun
Sifat : Jail, sok tau
Ciri-ciri: Kurus, memakai topi, tinggi
3.7 Naskah
Sebuah naskah cerita memliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki
animator dituangkan dalam sebuah cerita yang menarik. Bahan dasar pembuatan naskah
adalah dari sinopsis dan pengembangan karakter.
3.8 Membuat Storyboard
Setelah beberapa tahapan dalam pembuatan animasi telah dijalani dan dipersiapkan,
tahapan selanjutnya adalah pembuatan Storyboard. Storyboard adalah terjemahan berupa
gambar cerita dari naskah yang sudah dibuat.
Bentuk Storyboard meliputi gambar visual, keterangan (dialog, suara, beberapa
adegan kunci ataupun kebutuhan efek), serta durasi. Berikut sebagian Storyboard film
animasi hybrid 2D "OOii!!" episode "Ide":
No. Gambar Keterangan Suara Durasi
1.
Fade in, teks
judul, jatuh dari
atas.
Muncul judul
episode, lalu
panning ke
kanan lagi.
Efek benda
besar jatuh.
Sat
Panning
mulai suara
jangkrik
dan angin
9
detik
2.
Long Shot, Ge
bermain
permainan 16 bit,
Pak Sam
membaca koran.
Cut to.
Suara
angin
malam dan
jangkrik
10
detik
7
3.
Close Up, Ge
memainkan
permainan
denagn wajah
serius. Cut to.
Suara
permainan
16bit yang
dimainkan
oleh Ge
9 detik
4.
Close Up, Pak
Sam membaca
koran. Cut to.
Suara
jangkrik
dan angin
malam
3 detik
5.
Close Up, waktu
jam dinding
menunjukkan
pukul 12 malam
Cut to.
Suara jam
dinding
berdetik
3 detik
4. Pembahasan
4.1 Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap di mana animasi ini mulai dibentuk, dari sebelumnya
hanya gambar pada coretan kertas dan Storyboard sampai menjadi animasi penuh yang bisa
dinikmati.
4.1.1 Perekaman Dialog dan Narasi
Pada tahap ini semua suara yang diperlukan direkam sebagai dialog. Dan tidak lupa
mencari suara untuk efek suara pada situs open source seperti http://soundbible.com/. Untuk
selanjutnya masuk ke aplikasi Audacity 2.0 untuk merekam dan mengolah suara-suara yang
sudah ada. Setelah semua dikira pas dan cocok dengan yang dibutuhkan pada naskah dan
Storyboard, langkah selanjutnya adalah expor data suara menjadi extensi *.mp3 supaya
mendukung pada aplikasi Adobe Flash CS5.
4.1.2 Animasi Gerak
Pada tahap animation motion tidak banyak yang dilakukan. hanya memprediksi raut
muka atau ekspresi apa saja yang akan dipakai pada film animasi 2D ini. Pada film ini dititik
beratkan kepada dua tokoh utama yaitu Truck dan Baggy.
8
4.1.3 Line Test Editing
Line test editing dilakukan sebelum sketsa gambar masuk ke komputer menjadi
digital. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekurangan gambar yang diperlukan untuk
pembuatan animasi 2D "OOii!!".
Setelah dirasa cukup, maka sketsa yang telah dibuat di-scan untuk masuk ke proses
selanjutnya yaitu inking dan coloring. Jika ternyata ada kekurangan pada proses selanjutnya
maka proses ini diulang untuk memastikan semua gambar yang dibutuhkan tersedia dengan
lengkap.
4.1.4 Inking dan Pewarnaan
Proses coloring atau pewarnaan ada yang menggunakan teknik tradisional yaitu
dengan menggunakan cat air dan pena dan ada pula yang menggunakan software komputer,
seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau CorelDraw jika berbasis vektor. Pada
contoh berikut ini proses coloring dilakukan di Adobe Photoshop CS 5. Gambar yang telah
di-scan pada proses sebelumnya dimasukkan ke dalam aplikasi Adobe Photoshop CS5
untuk proses inking dan coloring.
Proses ini dilakukan pada setiap karakter dan gambar yang akan digunakan pada
animasi 2D ini. Proses ini juga mempermudah untuk proses selanjutnya. Karena pada proses
ini juga harus dipisahkan per bagian karakter untuk dianimasikan menjadi satu bagian tiap
layer-nya.
4.1.5 Penyuntingan Animasi
Setelah semua bagian-bagian telah selesai diwarnai menggunakan Adobe
Photoshop CS5, selanjutnya bagian bagian tersebut akan di animasikan dengan Adobe
Flash CS5. Tahap ini dibagi menjadi empat tahap yaitu import, animation, timesheeting, dan
juga sound effect.
4.1.5.1. Import
Gambar - gambar yang sudah di warnai sebelumnya, dapat langsung dimasukkan ke
Adobe Flash CS5, tanpa disimpan ke dalam bentuk jpeg. Setelah kotak dialog import
muncul, pilihlah layer-layer yang akan di masukan ke work area.
4.1.5.2. Animasi
Setelah semua bagian telah siap di work area, langkah selanjutnya adalah
pemberian animasi pada objek yang bersangkutan. Semua objek yang akan dianimasikan
dibuat menjadi tween animation untuk mempermudah proses pemberian animasi pada objek
tersebut.
9
4.1.5.3. Timesheeting
Merupakan proses mengatur keyframe pada animasi agar pergerakannya sesuai
dengan pada waktu yang diinginkan. Yaitu dengan cara meng-copy keyframe yang akan
diatur, atau dengan cara memblok semua keyframe yang akan diedit, lalu drag ke frame
kosong yang diinginkan. Dengan cara ini proses animasi bisa lebih cepat dan sederhana.
4.1.5.4. Efek Suara
Tahap ini berfungsi untuk memberikan efek suara yang dinginkan pada animasi.
Seperti jam suara jam dinding, atau bahkan efek suara untuk mempertegas suasana pada
film ini. Yang dilakukan pertama kali adalah memasukkan suara yang telah kita rekam atau
olah pada aplikasi Audacity 2.0 yang berupa mp3 ke dalam library yang ada pada Adobe
Flash CS5. Dengan proses itu maka pemberian efek suara pada layer 1 atau latar belakang
menjadi lebih mudah dengan mengubah sound > name pada bagian properties.
4.1.6 Lip Sync
Merupakan proses sinkronisasi antara gerakan mulut dengan suara yang diucapkan
oleh pengisi suara. Pada pengambilan suara awal, yang terpenting adalah pengucapan.
Mengenai ekspresi, diberikan kebebasan kepada pengisi suara. Terdapat 5 gerakan mulut
utama yaitu a-i-u-e-o. Lip sync direkam melalui aplikasi Audacity 2.0 yang disimpan dengan
ekstensi *.mp3, setelah itu diimport ke Adobe Flash.
4.2 Proses Penduplikasian
Proses yang terakhir pada pembuatan animasi adalah duplicatting process atau
tahap menduplikasi. Proses ini dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film,
memberikan efek transisi, dan mengekspor kedalam media yang ditentukan. Pada contoh
berikut proses editing video menggunakan Adobe Premiere CS5, sebelum memulai mengedit
video, semua bahan-bahan harus diimpor ke project window, caranya sebagai berikut (File -
Import), impor semua bahan-bahan yang diperlukan.
Setelah bahan-bahan semua siap, pilih salah satu video yang akan dimasukan ke
timeline window dengan cukup men-drag video tersebut ke timeline window. Kemudian,
video tersebut dapat diberi efek transisi yang sudah disediakan di dalam Adobe Premiere
CS5, yaitu dengan memilih efek transisi video di effect window. Efek transisi tersebut dapat
diatur panjang pendek durasinya dengan hanya men-drag ke kanan dan ke kiri. Lalu play
video tersebut di sequence window untuk melihat efek yang sudah diberikan.
Setelah semua video disusun dan diberi efek transisi, proses selanjutnya yaitu me-
render semua video tersebut menjadi satu video dengan format yang telah ditentukan.
Sebelum me-render, pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang di video.
10
Proses me-render video pada contoh berikut dengan cara (File - Export - Media). Di jendela
Export Setting, aturlah format video, preset, dan codec video tersebut. Lalu setelah setting
selesai, jalankan perintah export. Setelah proses ekspor selesai, video tersebut dapat diputar
melalui aplikasi video player.
4.3 Penerapan Exaggeration
Penerapan prinsip animasi dijelaskan pada sub bab tersendiri, hal ini dikarenakan
penerapan exaggeration ini dilakukan tidak hanya pada satu tahap yang sebagian besar ada
pada proses animasi dan lyp-sync. Seperti yang dijelaskan pada bab 3, yaitu penerapan
prinsip exaggeration diterapkan pada adegan 3,8, 11, 13 dan juga 19. Di sub bab ini akan
dijelaskan satu persatu proses penerapan tersebut.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan film animasi hybrid 2D "OOii!!" ini maka jawaban akan
rumusan masalah pada laporan ini yaitu "Bagaimana merancang film animasi 2D dengan
dengan Adobe Flash CS5 yang menerapkan prinsip animasi exaggeration?" dapat dijawab.
Penerapan prinsip exaggeration bisa diterapkan pada semua tokoh, baik tokoh utama
maupun tokoh pembantu. Prinsip ini diterapkan pada tahap proses produksi tepatnya pada
proses animasi. Tetapi prinsip ini harus direncanakan sejak pembuatan naskah dan
Storyboard.
5.2 Saran
Adanya kekurangan di dalam penerapan prinsip animasi exaggeration pada film
animasi hybrid 2D ini serta saran – saran yang membangun antara lain sebagai berikut:
1. Supaya mendapatkan pergerakan animasi yang halus, buatlah sketsa gambar
yang lebih detail dari setiap gerakan. Dengan demikian animasi setiap gerakan
tidak terkesan patah-patah atau kaku.
2. Jika ingin mendapatkan hasil render yang maksimal, pada saat proses ekspor
media menjadi *.avi pilihlah "use maximum render quality" dengan catatan
perangkat keras yang digunakan mendukung langkah tersebut.
Ekspresi dari wajah tidak hanya sebuah hiasan yang tidak mempunyai arti, ekspresi
wajah bisa juga digunakan menyampaikan pesan yang lebih mendalam dalam komunikasi
sehari-hari ataupun menguatkan pesan yang disampaikan dalam film animasi. Dengan porsi
dan penempatan yang tepat, prinsip exaggeration dapat membantu animator untuk berbagi
pengalaman dan suasana yang diinginkan pada suatu film animasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aditya. 2009. Trik Dahsyat menjadi Animator 3D Handal. Yogyakarta: Andi Offset. Gumelar, M.S. 2011. 2D Animation Hybrid Technique Book A. Jakarta: Indeks. Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008. DIGITAL MULTIMEDIA: Animasi, Sound
Editing, dan Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta:
Andi Offset. Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M., & Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta:
Andi Offset. White, Tony. 1947. How to make animated films : Tony White’s complete masterclass on the
traditional principles of animation. China: Elsevier. White, Tony. 2006. Animation From Pencils to Pixels Classical Techniques for Digital
Animators by Tony White. United State of America: Elsevier. Williams, Richard. 2002. The Animators Survival Kit. London and New York: Faber and
Faber.