24
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi perlu ditetapkan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lembaga Sandi Negara; b. bahwa untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani perlu dibuat Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Penyelenggaraan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lembaga Sandi Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Penyelenggaraan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lembaga Sandi Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun …

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG ...jdih.bssn.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Perka-Nomor-9-Tahun... · Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara ... Organisasi,

  • Upload
    lecong

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

DI LEMBAGA SANDI NEGARA

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi perlu ditetapkan

Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani di Lembaga Sandi Negara;

b. bahwa untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani perlu dibuat Peraturan Kepala Lembaga Sandi

Negara tentang Penyelenggaraan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani di Lembaga Sandi Negara;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Penyelenggaraan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lembaga Sandi

Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun …

- 2 -

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4150);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di

Lingkungan Instansi Pemerintah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG

PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA.

BAB I …

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan:

1. Zona Integritas yang selanjutnya disebut ZI adalah predikat yang diberikan

kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani melalui reformasi birokrasi, khususnya

dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disebut Menuju WBK

adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja yang memenuhi

sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan

sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan

akuntabilitas kinerja.

3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya disebut

Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja

yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata

laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan,

penguatan akuntabilitas kinerja dan penguatan kualitas pelayanan publik.

4. Unit Kerja adalah Unit Kerja di Lembaga Sandi Negara.

5. Tim Identifikasi Unit Kerja yang selanjutnya disebut TIUK adalah tim

Inspektorat yang dibentuk oleh Kepala Lembaga Sandi Negara yang

mempunyai tugas melakukan identifikasi dan pembinaan terhadap Unit

Kerja yang akan diusulkan memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju

WBBM.

6. Tim Pembangunan ZI Unit Kerja adalah tim yang dibentuk oleh Kepala

Unit Kerja yang mempunyai tugas untuk melakukan pembangunan ZI di

setiap Unit Kerja.

7. Tim Penilai Internal yang selanjutnya disebut TPI adalah tim yang dibentuk

oleh Kepala Lembaga Sandi Negara yang mempunyai tugas melakukan

penilaian Unit Kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju

WBK/Menuju WBBM.

8. Tim Penilai Nasional yang selanjutnya disebut TPN adalah tim yang

dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap Unit Kerja yang diusulkan

menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan Menuju WBBM, terdiri dari

unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi …

- 4 -

Birokrasi (Kementerian PAN & RB), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),

dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Pasal 2

Penyelenggaraan ZI menuju WBK dan WBBM di Lembaga Sandi Negara

bertujuan untuk :

a. meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas organisasi;

b. mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; dan

c. meningkatkan pelayanan publik.

BAB II

PEMBANGUNAN ZI

Pasal 3

(1) Pembangunan ZI difokuskan pada penerapan program manajemen

perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, penguatan

pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas

pelayanan publik yang bersifat konkret.

(2) Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

membuat dokumen rencana pembangunan ZI sebagaimana terdapat pada

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini.

(3) Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

seluruh Unit Kerja dengan membentuk Tim Pembangunan ZI Unit Kerja.

Pasal 4

(1) Tim Pembangunan ZI Unit Kerja membuat laporan atas pembangunan ZI di

Unit Kerjanya secara berkala.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala

Unit Kerja masing-masing dan Kepala Unit Kerja yang membidangi

pengawasan.

Pasal 5

(1) Tim Pembangunan ZI Unit Kerja terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4

(empat) orang sebagai anggota.

(2) Tim Pembangunan ZI Unit Kerja diketuai oleh pejabat yang berada 1 level di

bawah kepala Unit Kerjanya.

BAB III …

- 5 -

BAB III

PENETAPAN UNIT KERJA MENUJU WBK/WBBM

Pasal 6

(1) Kepala Lembaga Sandi Negara menetapkan satu atau beberapa unit kerja

yang diusulkan sebagai Unit Kerja berpredikat Menuju WBK dengan

Surat Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara.

(2) Kepala Lembaga Sandi Negara menetapkan satu atau beberapa unit

kerja yang telah memperoleh predikat menuju WBK untuk diusulkan

sebagai Unit Kerja berpredikat Menuju WBBM dengan Surat Keputusan

Kepala Lembaga Sandi Negara.

(3) Penetapan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilakukan melalui proses identifikasi oleh TIUK.

BAB IV

PEMBINAAN

Pasal 7

(1) Unit Kerja yang telah ditetapkan untuk diusulkan memperoleh predikat

Menuju WBK/WBBM dilakukan pembinaan oleh TIUK sebelum dilakukan

penilaian oleh TPI.

(2) Unit Kerja yang telah memperoleh predikat Menuju WBK tetap dilakukan

pembinaan oleh TIUK dalam rangka mempertahankan predikat Menuju

WBK serta memperoleh predikat Menuju WBBM.

(3) Unit Kerja yang telah memperoleh predikat Menuju WBBM tetap dilakukan

pembinaan oleh TIUK dalam rangka mempertahankan predikat Menuju

WBBM.

(4) Pembinaan dilakukan dengan cara memberikan asistensi dan konsultasi

kepada Tim Pembangunan ZI Unit Kerja.

(5) Pembinaan dilakukan atas 6 (enam) komponen pengungkit dan 2 (dua)

indikator hasil.

(6) Komponen pengungkit sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas

manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM,

penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan

kualitas pelayanan publik.

(7) Indikator hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas

terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta terwujudnya

peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

BAB V …

- 6 -

BAB V

PENILAIAN WBK/WBBM

Pasal 8

(1) TPI melakukan penilaian terhadap Unit Kerja yang ditetapkan untuk

diusulkan memperoleh predikat WBK/WBBM dengan mengacu pada

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini.

(2) Hasil penilaian TPI dilaporkan kepada Kepala Lembaga Sandi Negara

untuk disampaikan ke Menteri PAN & RB dalam rangka evaluasi oleh

TPN.

(3) Unit Kerja yang telah mendapat rekomendasi dari TPN untuk memperoleh

predikat Menuju WBK ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala

Lembaga Sandi Negara sebagai Unit Kerja berpredikat menuju WBK.

(4) Unit Kerja yang telah mendapatkan predikat menuju WBK agar

meningkatkan pembangunan ZI menuju predikat WBBM.

(5) Unit Kerja yang telah mendapat rekomendasi dari TPN untuk memperoleh

predikat Menuju WBBM ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri PAN

& RB sebagai Unit Kerja berpredikat menuju WBBM.

(6) Unit Kerja yang telah mendapatkan predikat menuju WBBM agar

mempertahankan predikat WBBM.

(7) Unit Kerja yang belum memenuhi syarat memperoleh predikat menuju

WBK/WBBM dilakukan pembinaan kembali.

Pasal 9

TPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 terdiri dari:

a. satu orang ketua berasal dari Unit Kerja yang membidangi pengawasan;

b. satu orang sekretaris berasal dari Unit Kerja yang membidangi Organisasi;

dan

c. anggota berasal dari Tim Pembangunan ZI masing-masing 1 (satu) orang

dari setiap Unit Kerja.

BAB VI …

- 7 -

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara

Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 05 Mei 2015

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

ttd.

DJOKO SETIADI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 25 Mei 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 710

RENCANA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WBK/WBBM DI UNIT KERJA …

A. DASAR

1. …

2. …

3. dst.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. …

2. …

3. dst.

C. RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKIT

a. Manajemen Perubahan

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Penyusunan Tim Kerja

Pembentukan tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

Dokumen Rencana

Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM

1. Penyusunan rencana kerja pembangunan zona integritas

menuju WBK/WBBM;

2. Sosialisasi pembangunan zona

integritas menuju WBK/WBBM.

Pemantauan

dan Evaluasi Pembangunan

Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Pelaksanaan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pembangunan zona integritas.

Perubahan Pola Pikir dan

Budaya Kerja

1. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM

2. Penetapan agen perubahan dalam pembagunan zona

LAMPIRAN I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH

BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA

integritas

3. Pelaksanaan pelatihan budaya kerja dan pola pikir

4. Anggota organisasi terlibat

dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

b. Penataan Tatalaksana

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Prosedur Operasional tetap (SOP)

Kegiatan Utama

1. Penyusunan SOP kegiatan utama yang mengacu kepada bisnis proses Lembaga Sandi Negara;

2. Evaluasi/perbaikan SOP.

E-Office 1. Penyusunan Sistem pengukuran

kinerja berbasis sistem informasi;

2. Penyusunan Sistem kepegawaian

berbasis sistem informasi;

3. Penyusunan Sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi.

Keterbukaan Informasi

Publik

1. Penerapan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik;

2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan informasi publik

c. Penataan Sistem Manajemen SDM

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Perencanaan Kebutuhan

Pegawai sesuai dengan Kebutuhan

Organisasi

1. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada

peta jabatan dan hasil analisis bebankerja;

2. Menerapkan monitoring dan

evaluasi terhdap rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya.

Pola Mutasi Internal

1. Penyusunan kebijakan pola mutasi internal;

2. Penerapan kebijakan pola mutasi internal;

3. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal;

Pengembangan

Pegawai Berbasis

1. Penganggaran kegiatan

pengembangan profesi (Diklat);

2. Monitoring dan evaluasi atas

Kompetensi kegiatan pengembangan profesi.

Penetapan Kinerja Individu

1. Penerapan penetapan kinerja individu;

2. Penetapan kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja level diatasnya;

3. Penetapan kinerja individu dilakukan secara periodik;

4. Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/diimplementasikan

mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan.

Penegakan Aturan Disiplin/Kode

Etik/Kode Perilaku

Pegawai

Penerapan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

Sistem Informasi

Kepegawaian

Pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara

berkala

d. Penguatan Akuntabilitas

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Keterlibatan

Pimpinan

1. Pimpinan terlibat secara

langsung dalam penyusunan perencanaan;

2. Pimpinan terlibat secara

langsung dalam penyusunan penetapan kinerja;

3. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala.

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

1. Penyusunan dokumen perencanaan;

2. Dokumen perencanaan

berorintasi hasil;

3. Penetapan Indikotor Kinerja Utama (IKU);

4. Indikator kinerja memiliki kriteria SMART;

5. Penyusunan Laporan kinerja;

6. Peningkatan kapasitas SDM yang menangani auntabilitas inerja;

e. Penguatan Pengawasan

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Pengendalian Gratifikasi

1. Public campaign tentang

pengendalian gratifikasi;

2. Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.

Penerapan Sistem

Pengawasan Internal Pemerintah

(SPIP)

1. Membangun lingkungan pengendalian di unit kerja;

2. Melakukan penilaian risiko atas unit kerja terkait;

3. Sosialisasi SPI ke pihak terkait.

Pengaduan

Masyarakat

1. mengimplementasikan kebijakan

pengaduan masyarakat;

2. menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan

masyarakat;

3. monitoring dan evaluasi hasil

penanganan pengaduan masyarakat;

4. menindaklanjuti hasil evaluasi

penanganan pengaduan masyarakat.

Whistle Blowing System

1. Menerapkan Whistle Blowing System;

2. Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System;

3. Menindaklanjuti evaluasi penerapan Whistle Blowing System;

Penanganan Benturan

Kepentingan

1. Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi

utama;

2. Mensosialisasikan kebijakan

penanganan benturan kepentingan;

3. Mengimplementasikan kebijakan

penanganan benturan kepentingan;

4. Mengevaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan;

5. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan.

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Standar Pelayanan

1. Penyusunan standar pelayanan di unit kerja;

2. Penyusunan SOP bagi standar pelayanan;

3. Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.

Budaya

Pelayanan Prima

1. Melakukan Sosialisasi/pelatihan

berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima;

2. Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media;

3. Memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai

standar;

4. Memiliki sarana layanan

terpadu/terintegrasi;

5. Melakukan inovasi pelayanan.

Penilaian

Kepuasan Terhadap

Pelayanan

1. Melakukan survey kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan;

2. Hasil survey kepuasan masyakat

dapat diakses secara terbuka;

3. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan

masyarakat.

D. RENCANA AKSI INDIKATOR HASIL

a. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Nilai persepsi korupsi

Melakukan survei eksternal atas persepsi korupsi di Lembaga Sandi Negara

Presentase penyelesaian

TLHP

Menindaklanjuti TLHP

b. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

INDIKATOR RENCANA AKSI TARGET WAKTU PELAKSANAAN

Nilai persepsi kualitas pelayanan

Melakukan survei eksternal atas persepsi kualitas pelayanan di Lembaga Sandi Negara

Kepala Unit Kerja,

ttd.

(.................................................)

NIP. ...........................................

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

ttd.

DJOKO SETIADI

LEMBAR KERJA EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WBK/WBBM

:

:

Pilihan

JawabanJawaban Nilai % Penjelasan Bukti yang harus Diperoleh

A.

I. 5.0 0.00 0.00%

1 1.0 0.00 0.00%

a. Apakah unit kerja telah membentuk tim untuk

melakukan pembangunan Zona Integritas ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam unit kerja Kepka Tim Pembangunan ZI Unit Kerja

a. Dengan prosedur / mekanisme yang jelas; Prosedur / mekanisme penentuan anggota tim

b. Sebagian menggunakan prosedur;

c. Tidak di seleksi

2 1.0 0.00 0.00%

a.

Apakah ada dokumen rencana kerja pembangunan

Zona Integritas menuju WBK / WBBM ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila memiliki dokumen rencana kerja pembangunan

Zona Integritas

Dokumen Rencana Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM

a. Semua target-target prioritas relevan dengan tujuan

pembangunan WBK / WBBM;

b. Sebagian target-target prioritas relevan dengan tujuan

pembangunan WBK / WBBM;

c. Tidak ada target-target prioritas yang relevan dengan

tujuan pembangunan WBK / WBBM

c.

Apakah terdapat mekanisme atau media untuk

mensosialisasikan pembangunan WBK / WBBM ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila ada media sosialisasi pembangunan WBK /

WBBM

Dokumentasi dan Laporan Sosialisasi; notulensi pengarahan

mengenai ZI oleh pimpinan di unit kerja

3 2.0 0.00 0.00%

a. Semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana;

Laporan Pelaksanaan Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Sebagian besar kegiatan pembangunan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana;

c. Sebagian kecil kegiatan pembangunan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana;

d. Belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan

sesuai dengan rencana

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM

dilakukan bulanan;

Laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan

Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM

dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM

dilakukan semesteran;d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM

dilakukan tahunana. Jika semua laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK /

WBBM telah ditindaklanjuti;

Dokumen Rencana Aksi terhadap Monev Pelaksanaan

Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar laporan monitoring dan evaluasi tim

internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK / WBBM telah ditindaklanjuti;

c. Jika sebagian kecil laporan monitoring dan evaluasi tim

internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK / WBBM telah ditindaklanjuti;

Dokumen Rencana Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM memuat

target

b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap

pembangunan Zona Integritas

A/B/C/D

c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi telah

ditindaklanjuti ?

A/B/C/D 0

A/B/C C

0

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK / WBBM (2)

0DA/B/C/DApakah seluruh kegiatan pembangunan sudah

dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Apakah penentuan anggota Tim selain pimpinan

dipilih melalui prosedur / mekanisme yang jelas ?

0

A/B/C C 0

INSTANSI

TAHUN

PENILAIAN

PROSES (60)

MANAJEMEN PERUBAHAN

Tim Kerja (1)

b.

Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas (1)

Apakah dalam dokumen pembangunan terdapat target-

target prioritas yang relevan dengan tujuan

pembangunan WBK / WBBM ?

b.

a.

LAMPIRAN II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH

BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI

NEGARA

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas

persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM

belum ditindaklanjuti 4 1.0 0.00 0.00%

a. Apakah pimpinan berperan sebagai role model dalam

pelaksanaan Pembangunan WBK / WBBM ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan memberi teladan nyata, misalnya

mengisi / mencatat kehadiran setiap hari seperti pegawai

lain

Daftar hadir rapat internal, presensi elektronik pimpinan di unit

kerja

b. Apakah sudah ditetapkan agen perubahan ? Y/T 0 Ya, jika agen perubahan sudah ditetapkan Kepka Tim Pembangunan ZI Unit Kerja; terdapat personil unit kerja

yang menjadi anggota SMO, PMO, RB, perubahan SOTK,

penyusunan Renstra.

c. Apakah telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di

lingkungan organisasi ?

Y/T 0 Ya, jika dilakukan pelatihan budaya kerja dan pola pikir Dokumentasi Pelatihan yang terkait budaya kerja dan pola pikir

pegawai, misalnya: Diklat Budaya Kerja, Diklat Pelayanan Prima,

Pencarahan Pegawai, Sosialisasi Kode Etik dan Nilai-nilai

Lemsaneg, dll.

a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan Zona

Integritas menuju WBK / WBBM dan usulan-usulan dari

anggota diakomodasikan dalam keputusan;

Kepka Tim Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM;

c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam pembangunan

Zona Integritas menuju WBK / WBBM;

d. Jika belum ada anggota terlibat dalam pembangunan

Zona Integritas menuju WBK / WBBM

II. 5.0 0.00 0.00%

1 1.5 0.00 0.00%

a. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis

dan juga melakukan inovasi yang selaras;

Daftar SOP di Unit Kerja

b. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis;

c. Jika sebagian besar SOP unit telah mengacu peta proses bisnis;

d. Jika sebagian kecil SOP unit telah mengacu peta proses bisnis

a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang

ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi pada

SOP yang diterapkan;

Permintaan Keterangan atas pelaksanaan SOP; Daftar SOP di unit

Kerja

b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang

ditetapkan organisasi;c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP yang

ditetapkan organisasi;

d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP yang

ditetapkan organisasi

a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah

ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan

perbaikan SOP;

Laporan Hasil Evaluasi SOP, Revisi SOP

b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi dan

telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan

perbaikan SOP;

c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi tetapi

belum ditindaklanjuti;

d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi

2 2.0 0.00 0.00%

a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja yang

menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan

inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan e-performance (contoh: print out

sample SKP, logbook, printscreen penggunaan e-performance)

b. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja terpusat

yang menggunakan teknologi informasi;

c. Belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang

menggunakan teknologi informasi

a. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM

yang menggunakan teknologi informasi dan juga

melakukan inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan TI dalam manajemen SDM unit

kerja (contoh: APAKSI, SIMPEG, SIMWAS, dll)

b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM

yang menggunakan teknologi informasi secara terpusat;

A/B/C/D

b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan

0

PENATAAN TATALAKSANA (5)

Prosedur Operasional Tetap (SOP) kegiatan utama (1,5)

a. Apakah SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi 0

d. Apakah anggota organisasi terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM

?

A/B/C/D

Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)

c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi telah

ditindaklanjuti ?

A/B/C/D 0

A/B/C/D 0

0c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah dievaluasi

Apakah sistem pengukuran kinerja unit sudah

menggunakan teknologi informasi ?

A/B/C/D

A/B/C 0

E-Office

a.

A/B/C 0b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM sudah

menggunakan teknologi informasi ?

c. Belum memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang

sudah menggunakan teknologi informasi

a. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan

menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan

inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan TI dalam pelayanan publik (contoh:

SPMB, JDIH, PPID, dll)

b. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan

menggunakan teknologi informasi secara terpusat;

c. Belum memberikan pelayanan kepada publik dengan

menggunakan teknologi informasi

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik dilakukan bulanan;

Laporan Monev atas pemanfaatan TI di Unit Kerja

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik dilakukan tahunan

3 1.5 0.00 0.00%

a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah

diterapkan

Y/T 0 Ya, jika kebijakan tentang keterbukaan informasi publik

telah diterapkan

Kepka pembentukan PPID, Kepka pengelolaan informasi publik

(terdapat personil unit kerja yang menjadi anggota pengelolaan

informasi publik), Daftar Informasi Publik

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan keterbukaan informasi publik

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik

Laporan Monev atas pengelolaan informasi publik

III. 15.0 0.00 0.00%

1 2.0 0.00 0.00%

a. Apakah kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit

kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis

beban kerja untuk masing-masing jabatan ?

Y/T 0 Ya, jika kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja

mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban

kerja untuk masing-masing jabatan

ABK Unit Kerja, Surat Permintaan Formasi Pegawai di Unit Kerja

a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun

per jabatan;

ABK Unit Kerja, Sample Kepka Penempatan Pegawai di unit Kerja

b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil

rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai

yang telah disusun per jabatan;

c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil rekrutmen

murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah

disusun per jabatan;

d. Tidak ada penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

yang mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah

disusun per jabatan

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk

memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah

memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi

kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan

perbaikan terhadap kinerja unit kerja

Laporan Monev terhadap penempatan pegawai / ABK Unit Kerja

2 2.0 0.00 0.00%

a. Dalam melakukan pengembangan karier pegawai,

apakah telah dilakukan mutasi pegawai antar jabatan

?

Y/T 0 Ya, jika dilakukan mutasi pegawai antar jabatan sebagai

wujud dari pengembangan karier pegawai

Kepka Perpindahan Jabatan Pegawai di Unit Kerja terkait

A/B/C 0b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM sudah

menggunakan teknologi informasi ?

A/B/C 0c. Apakah pemberian pelayanan kepada publik sudah

menggunakan teknologi informasi ?

A/B/C/D 0d. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam

pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan

pemberian layanan kepada publik ?

b. Apakah penempatan pegawai hasil rekrutmen murni

mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah

disusun per jabatan ?

A/B/C/D 0

Keterbukaan Informasi Publik (1,5)

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15)

Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan

Pola Mutasi Internal (2)

a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola

mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga unit

kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini;

Standar Kompetensi Jabatan, Pola Karir Pegawai

b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola

mutasi yang telah ditetapkan organisasi;

c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola

mutasi yang telah ditetapkan organisasi;

d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar jabatan

telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti

pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya

dengan perbaikan kinerja

Laporan Monev terhadap mutasi pegawai di unit Kerja

3 3.0 0.00 0.00%

a. Apakah Unit Kerja melakukan Training Need Analysis

untuk pengembangan kompetensi ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan Training Need Analysis untuk

pengembangan kompetensi

Kepka TNA (terdapat personil unit kerja yang mengikuti kegiatan

TNA), Daftar pelatihan di Unit Kerja

a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi pegawai

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

SKP, Laporan TNA di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar rencana pengembangan kompetensi

pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja

pegawai;

c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan kompetensi

pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja

pegawai;

d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi pegawai

yang mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai

a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar <25%

;

Persentase hasil analisis kesenjangan kompetensi dengan standar

kompetensi jabatan di unit kerja

b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar >25%-

50% ;

c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan

>50%-75% ;d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar >75%-

100%

a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun

pengembangan kompetensi lainnya;

SKP pegawai di unit kerja telah memuat pengembangan

kompetensi (Diklat), SP Diklat

b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat

maupun pengembangan kompetensi lainnya;

c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat

maupun pengembangan kompetensi lainnya;

d. Belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun

pengembangan kompetensi lainnyaa. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada seluruh pegawai;

Daftar kegiatan pengembangan kompetensi di unit kerja

b. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada sebagian besar pegawai;

c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada sebagian kecil pegawai;

d. Jika unit kerja belum melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada pegawai

A/B/C/D 0e. Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi,

apakah unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house

training, atau melalui coaching, atau mentoring, dll) ?

A/B/C/D 0b. Apakah dalam melakukan mutasi pegawai antar

jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan

mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan ?

b. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi

pegawai, apakah mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja pegawai ?

A/B/C/D 0

Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (3)

A/B/C/D 0c. Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada

dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk

masing-masing jabatan

d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan /

hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan

kompetensi lainnya

A/B/C/D 0

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan bulanan;

Laporan Monev terhadap hasil pengembangan komptensi

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan tahunan4 4.0 0.00 0.00%

a. Jika seluruh penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi;

SKP pegawai di unit kerja

b. Jika sebagian besar penetapan kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi;

c. Jika sebagian kecil penetapan kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi;

d. Belum ada penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi

a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya;

SKP pegawai dan atasannya

b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya;

c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya;

d. Belum ada ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya

a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan; Penilaian Prestasi Kerja PNS (P2KP),

b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara triwulanan;Logbook bulanan pegawai di unit kerja

c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara semesteran;

d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan;

e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan

a. Hasil penilaian kinerja individu seluruhnya telah

dijadikan dasar pemberian reward;

Surat pemberian reward, ketentuan pemberian reward di unit

kerja

b. Hasil penilaian kinerja individu sebagian besar telah

dijadikan dasar pemberian reward;

c. Hasil penilaian kinerja individu sebagian kecil telah

dijadikan dasar pemberian reward;

d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan dasar

pemberian reward

5 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait aturan

disiplin / kode etik / kode perilaku yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

Peraturan Kode Etik, Buku Saku Pegawai, Surat Penjatuhan

Hukuman Disiplin, Laporan Rekapitulasi Absensi Pegawai

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan

organisasi;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

besar aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang

ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

kecil aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang

ditetapkan organisasi

6 1.0 0.00 0.00%

a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara bulanan;

Dislokasi Pegawai Bulanan

b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara triwulan;

A/B/C/D 0

Sistem Informasi Kepegawaian (1)

a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara berkala

A/B/C/D 0

d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar

untuk pemberian reward (pengembangan karir

individu, penghargaan, dll)

a. Aturan disiplin / kode etik / kode perilaku telah

dilaksanakan / diimplementasikan

A/B/C/D/E 0

Penegakan aturan disiplin / kode etik / kode perilaku pegawai (3)

A/B/C/D 0

A/B/C/D 0

c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik

b. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian

dengan indikator kinerja individu level diatasnya

a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi

A/B/C/D 0

Penetapan kinerja individu (4)

f. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja ?

A/B/C/D 0

c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara semesteran;

d. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara tahunan

IV. 10.0 0.00 0.00%

1 5.0 0.00 0.00%

a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Perencanaan ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Perencanaan

Notulensi Rapat terkait perencanaan, dokumentasi kegiatan terkait

perencanaan

b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Penetapan Kinerja ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Penetapan Kinerja

Notulensi Rapat penyusunan Tapkin, Dokumen Tapkin

c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja

secara berkala ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan pimpinan memantau pencapaian kinerja

secara berkala

Laporan Capaian Target Kinerja bulanan

2 5.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja telah memiliki seluruh dokumen

perencanaan (Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan

dan Penetapan Kinerja);

Dokumen Renstra, RKT, dan Tapkin

b. Jika unit kerja hanya memiliki Rencana Strategis dan

Penetapan Kinerja;

c. Jika unit kerja belum memiliki dokumen perencanaan

a. Jika seluruh dokumen perencanaan telah berorientasi

hasil;

Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan

Tapkin

b. Jika sebagian besar dokumen perencanaan telah

berorientasi hasil;

c. Jika sebagian kecil dokumen perencanaan telah

berorientasi hasil;

d. Belum ada dokumen perencanaan yang berorientasi

hasil

a. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi

dan juga membuat IKU tambahan yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan

Tapkin

b. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki IKU

a. Jika seluruh indikator kinerja unit kerja telah SMART; Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan

Tapkin

b. Jika sebagian besar indikator kinerja unit kerja telah

SMART;

c. Jika sebagian kecil indikator kinerja unit kerja telah

SMART;

d. Belum ada indikator kinerja unit kerja yang SMART

e. Apakah laporan kinerja telah disusun tepat waktu ? Y/T 0 Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat

waktu

LAKIP unit kerja, Hasil Evaluasi LAKIP unit kerja

a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan

informasi tentang kinerja;

b. Jika sebagian besar pelaporan kinerja telah memberikan

informasi tentang kinerja;

c. Jika sebagian kecil pelaporan kinerja telah memberikan

informasi tentang kinerja;

d. Belum ada pelaporan kinerja yang memberikan

informasi tentang kinerja

a. Jika unit kerja berupaya meningkatankan seluruh

kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

SP diklat/workshop terkait akuntabilitas kinerja untuk personil di

unit kerja (pegawai dan pimpinan unit kerja)

b. Jika unit kerja berupaya meningkatankan sebagian

besar kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas

kinerja;

c. Jika unit kerja berupaya meningkatankan sebagian kecil

kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

d. Unit kerja belum berupaya meningkatankan kapasitas

SDM yang menangani akuntabilitas kinerja

a. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh

seluruh SDM yang kompeten;

SP penyusunan akuntabilitas kinerja (contoh: Renstra unit kerja,

Tapkin unit kerja, LAKIP unit kerja), DUK

LAKIP unit kerja, Hasil Evaluasi LAKIP unit kerja

0

0

g. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM

yang menangani akuntabilitas kinerja ?

A/B/C/D

h. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh

SDM yang kompeten

A/B/C

d. Apakah indikator kinerja telah SMART ? A/B/C/D 0

f. Apakah pelaporan kinerja telah memberikan informasi

tentang kinerja ?

A/B/C/D 0

A/B/C 0

b. Apakah dokumen perencanaan telah berorientasi hasil

?

c. Apakah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) ?

A/B/C 0

A/B/C/D 0

Keterlibatan pimpinan (5)

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5)

a. Apakah dokumen perencanaan sudah ada ?

A/B/C/D 0

PENGUATAN AKUNTABILITAS (10)

a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara berkala

b. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh

sebagian SDM yang kompeten;

c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja belum dilaksanakan

oleh seluruh SDM yang kompeten

V. 15.0 0.00 0.00%

1 3.0 0.00 0.00%

a. Public campaign telah dilakukan secara berkala; Dokukumentasi pelaksanaan public campaign (sosialisasi, banner

online/offline, dll)

b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala;

c. Belum dilakukan public campaign

a. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian

gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan

juga membuat inovasi terkait pengendalian gratifikasi yang

sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Perka pengendalian gratifikasi, Laporan pengendalian gratifikasi di

unit kerja

b. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian

gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan

pengendalian gratifikasi2 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

dan juga membuat inovasi terkait lingkungan pengendalian

yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Pakta Integritas, Kode Etik, Peraturan SPIP, SOP atau peraturan-

peraturan di unit kerja, Kepka Satlak/Satgas SPIP

b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait lingkungan

pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Dokumen penilaian risiko

b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi;

c. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas sebagian

besar pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas sebagian

kecil pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk

meminimalisir risiko sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait kegiatan

pengendalian untuk meminimalisir risiko yang sesuai

dengan karakteristik unit kerja;

Dokumen RTP

b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk

meminimalisir risiko sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi;

c. Jika unit kerja belum melakukan seluruh kegiatan

pengendalian untuk meminimalisir risiko

a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada

seluruh pihak terkait;

Dokumentasi sosialisasi, notulensi rapat terkait SPI

b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada

sebagian pihak terkait;

c. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan informasi

dan komunikasi mengenai SPI

3 3.0 0.00 0.00%

A/B/C 0d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada

seluruh pihak terkait

A/B/C 0

Pengaduan Masyarakat (3)

A/B/C/D 0

c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk

meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi

A/B/C 0

b. Telah dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan

kebijakan

A/B/C/D 0

b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan

A/B/C

Penerapan SPIP (3)

a. Telah dibangun lingkungan pengendalian

0a. Telah dilakukan public campaign tentang

pengendalian gratifikasi

0

PENGUATAN PENGAWASAN (15)

Pengendalian Gratifikasi (3)

h. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh

SDM yang kompeten

A/B/C

a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh kebijakan

pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait pengaduan

masyarakat yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Peraturan tentang Pengaduan Masyarakat, Adanya saluran

pengaduan (kotak saran, email, telepon, dll)

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

besar kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan

yang ditetapkan organisasi;d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

kecil kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang

ditetapkan organisasia. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat

ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Laporan penanganan Pengaduan Masyarakat

b. Jika sebagian besar hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat

belum ditindaklanjuti oleh unit kerja

a. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan bulanan;

Laporan Monev atas penanganan Pengaduan Masyarakat

b. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan triwulan;

c. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan semesteran;

d. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan tahunan

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penerapan

Pengaduan Masyarakat

b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

c. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti unit kerja

4 3.0 0.00 0.00%

a. Apakah Whistle-Blowing System sudah di internalisasi

?

Y/T 0 Ya, jika Whistle-Blowing System telah di internalisasi di

unit kerja

Dokumentasi sosialisasi tentang WBS

a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle-

Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

dan juga membuat inovasi terkait pelaksanaan Whistle-

Blowing System yang sesuai dengan karakteristik unit

kerja;

Peraturan tentang WBS, media WBS

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle-

Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar kebijakan

Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil kebijakan

Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi

a. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan bulanan;

Laporan Evaluasi penerapan WBS

b. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan triwulan;

c. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan semesteran;

d. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan tahunan

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle-

Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penerapan WBS

A/B/C/D 0c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Whistle-

Blowing System

d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D

A/B/C/D 0

Whistle-Blowing System (3)

b. Whistle-Blowing System telah diterapkan

d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti

A/B/C/D 0

0

A/B/C 0

A/B/C/D 0

b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah

ditindaklanjuti

c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas

penanganan pengaduan masyarakat

A/B/C/D 0a. Kebijakan pengaduan masyarakat telah

diimplementasikan

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penerapan

Whistle-Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penerapan

Whistle-Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penerapan Whistle-

Blowing System yang ditindaklanjuti unit kerja

5 3.0 0.00 0.00%

a. Telah terdapat identifikasi / pemetaan benturan

kepentingan dalam tugas fungsi utama

Y/T 0 Ya, jika unit kerja telah mengidentifikasi / memetakan

benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama

Hasil identifikasi/pemetaan atas benturan kepentingan di unit

kerja

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan

/ diinternalisasikan ke seluruh unit kerja;

Dokumentasi sosialisasi tentang penanganan benturan

kepentingan

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan

/ diinternalisasikan ke sebagian besar unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan

/ diinternalisasikan ke sebagian kecil unit kerja;

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

disosialisasikan / diinternalisasikan ke seluruh unit kerja

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke seluruh unit kerja;

Peraturan tentang penanganan benturan kepentingan

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke sebagian besar unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke sebagian kecil unit kerja;

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

diimplementasikan ke seluruh unit kerja

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi

secara berkala oleh unit kerja;

Laporan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi tidak

secara berkala oleh unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

dievaluasi oleh unit kerja

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan Benturan

Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penanganan

benturan kepentingan

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penanganan

Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penanganan

Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan

Benturan Kepentingan yang ditindaklanjuti unit kerja

VI. 15.0 0.00 0.00%

1 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga

membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai

dengan karakteristik unit kerja;

Kebijakan standar pelayanan di unit kerja

b. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki kebijakan standar

pelayanan

d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

telah ditindaklanjuti

Penanganan Benturan Kepentingan (3)

A/B/C/D 0

0

0

b. Penanganan Benturan Kepentingan telah

disosialisasikan / internalisasi

A/B/C/D

0

c. Penanganan Benturan Kepentingan telah

diimplementasikan

A/B/C/D

0

d. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan Benturan

Kepentingan

A/B/C

A/B/C

e. Hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10)

Standar Pelayanan (3)

a. Terdapat kebijakan standar pelayanan 0

a. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan

juga membuat inovasi terkait maklumat standar pelayanan

yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Standar pelayanan unit kerja

b. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian besar standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian kecil standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan

yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait SOP yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

SOP pelaksanaan standar pelayanan di unit kerja

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan

yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar SOP sesuai

dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil SOP sesuai

dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas

standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi dan juga unit kerja berinisiatif melakukan reviu

dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP;

SP Tim Asistensi Penyusunan SOP, Rekap SOP, laporan kegiatan

pemutakhiran SOP

b. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas

standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi;

c. Jika unit kerja belum melakukan reviu dan perbaikan

atas standar pelayanan dan SOP

2 3.0 0.00 0.00%

a. Seluruh sosialisasi / pelatihan telah dilakukan dalam

upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima;

Laporan sosialisasi/pelatihan penerapan budaya pelayanan prima

b. Sebagian besar sosialisasi / pelatihan telah dilakukan

dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima;

c. Sebagian kecil sosialisasi / pelatihan telah dilakukan

dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima;

d. Seluruh sosialisasi / pelatihan belum dilakukan dalam

upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima

a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai

media (misal: papan pengumuman, website, media sosial,

media cetak, media televisi, radio, dsb);

Sistem Informasi di Lembaga Sandi Negara dan unit kerja (contoh:

Website Lembaga Sandi Negara, Portal Lembaga Sandi Negara, dsb)

b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui beberapa

media (misal: papan pengumuman, selebaran, dsb);

c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai

media

a. Telah terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima

layanan bila layanan tidak sesuai standar dan sudah

diimplementasikan;

Ketentuan pemberian reward/punishment terkait pelayanan di unit

kerja

b. Telah terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima

layanan bila layanan tidak sesuai standar namun belum

diimplementasikan;

c. Belum terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima

layanan bila layanan tidak sesuai standar

b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan

A/B/C/D 0

A/B/C/D 0

A/B/C 0

c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan

A/B/C/D

d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayannan dan SOP

Budaya Pelayanan Prima (3)

a. Telah dilakukan sosialisasi / pelatihan dalam upaya

penerapan Budaya Pelayanan Prima

b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui

berbagai media

A/B/C 0

0

A/B/C 0

c. Telah terdapat sistem punishment (sanksi) / reward

bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi

kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai

standar

a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara

terpadu;

Daftar pelayanan di unit kerja

b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan

secara terpadu;c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan

secara terpadu;d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara

terpadu

a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang

seluruhnya berbeda dengan unit kerja lain;

Pelayanan berbasis TI

b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang

sebagian besar sama dengan unit kerja lain;

c. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan sama

dengan unit kerja lain;

d. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan

3 4.0 0.00 0.00%

a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

dilakukan secara berkala;

Hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tidak

berkala;c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan

a. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses

melalui berbagai media (misal: papan pengumuman,

website, media sosial, media cetak, media televisi, radio,

dsb);

Publikasi hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses

melalui beberapa media (misal: papan pengumuman,

selebaran, dsb);

c. Hasil survey kepuasan masyarakat sulit diakses melalui

berbagai media

a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey

kepuasan masyarakat;

Rencana aksi atas hasil survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan

b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil survey

kepuasan masyarakat;

c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil survey

kepuasan masyarakat;

d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey

kepuasan masyarakat

6.0 0.00

B.

I. 20.0 0.00 0%

1. 15.0

0-4 0.00

0.00%

Diisi dengan nilai hasil Survey Eksternal atas Persepsi

Korupsi

Hasil survey Persepsi Korupsi

2.5.0

0-100% 0.000.00%

Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Internal dan Eksternal

II. 20.0 0.00 0%

1. 20.0

0-4 0.00

0.00%

Diisi dengan nilai hasil Survey Eksternal Kualitas

Pelayanan

Hasil survey PMPRB

40.0 0.00 0

0

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA

ttd.

DJOKO SETIADI

A/B/C/D 0

A/B/C/D 0

d. Telah terdapat sarana layanan terpadu / terintegrasi

A/B/C 0

e. Terdapat inovasi pelayanan

A/B/C 0

Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4)

a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan

A/B/C/D 0

b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses

secara terbuka

Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survey Eksternal) (20)

TOTAL HASIL

NILAI EVALUASI ZI MENUJU WBK/WBBM

c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan

masyarakat

TOTAL PENGUNGKIT

HASIL (40)

PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20)

Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survey Eksternal) (15)

Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan

Eksternal) yang ditindaklanjuti (5)

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK