24
5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 1/24 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.011/2013 TENTANG PANDUAN PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI PADA PROYEK KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 tentang Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, Menteri Keuangan menerbitkan Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan dengan Peraturan Menteri Keuangan; b. bahwa Penerbitan Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan sebagaimana dimaksud pada huruf a diperlukan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Komite Dukungan Kelayakan Dalam Rangka Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (Komite Dukungan Kelayakan) sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 340/KMK.011/2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur; Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB · 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 1/24

    MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

    SALINAN

    PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 143/PMK.011/2013

    TENTANG

    PANDUAN PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSIPADA PROYEK KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM

    PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (2) PeraturanMenteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 tentang PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha DalamPenyediaan Infrastruktur, Menteri Keuangan menerbitkanPanduan Pemberian Dukungan Kelayakan dengan PeraturanMenteri Keuangan;

        b. bahwa Penerbitan Panduan Pemberian Dukungan Kelayakansebagaimana dimaksud pada huruf a diperlukan dalam rangkamendukung pelaksanaan tugas Komite Dukungan KelayakanDalam Rangka Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah DenganBadan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (KomiteDukungan Kelayakan) sebagaimana telah ditetapkan denganKeputusan Menteri Keuangan Nomor 340/KMK.011/2013;

        c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan MenteriKeuangan tentang Panduan Pemberian Dukungan KelayakanAtas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja SamaPemerintah Dengan Badan Usaha Dalam PenyediaanInfrastruktur;

    Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4286);

        2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

        3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 2/24

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

        4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata CaraPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

        5. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja SamaPemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktursebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2013;

        6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.05/2010 tentangTata Cara Pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaraatas Beban Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara padaKantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

        7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentangTata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;

        8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.02/2012 tentangTata Cara Perencanaan, Penetapan Alokasi, dan PengesahanDokumen Pelaksanaan Anggaran Bendahara Umum Negara;

        9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.05/2012 tentangSistem Akuntansi Transaksi Khusus;

        10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 tentangPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan UsahaDalam Penyediaan Infrastruktur;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PANDUAN PEMBERIANDUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI PADAPROYEK KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHADALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

        Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

        1. Dukungan Kelayakan adalah Dukungan Pemerintah dalambentuk kontribusi fiskal yang bersifat finansial yang diberikanterhadap Proyek Kerja Sama dalam bentuk dan tata carasebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

        2. Dukungan Kelayakan Pemerintah Daerah adalah DukunganPemerintah dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat finansialyang diberikan oleh Pemerintah Daerah terhadap Proyek KerjaSama Daerah dalam bentuk dan tata cara sebagaimana diaturdalam Peraturan Daerah dari Pemerintah Daerah yang

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 3/24

    bersangkutan, yang isinya tidak bertentangan dengan PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama.

        3. Komite Dukungan Kelayakan yang selanjutnya disebut Komiteadalah Komite yang dibentuk oleh Menteri Keuanganberdasarkan Keputusan Menteri Keuangan 340/KMK.011/2013.

        4. Proyek Kerja Sama adalah proyek sebagaimana dimaksud dalamperaturan perundangundangan yang mengatur mengenai KerjaSama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam PenyediaanInfrastruktur.

        5. Proyek Kerja Sama Daerah adalah Proyek Kerja Sama yangmerupakan kewenangan Kepala Daerah berdasarkan peraturanperundangundangan yang berlaku yang dalam pelaksanaannyaKepala Daerah bertindak sebagai Penanggung Jawab ProyekKerjasama.

        6. Badan Usaha adalah badan usaha sebagaimana dimaksud dalamperaturan perundangundangan yang mengatur mengenai KerjaSama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam PenyediaanInfrastruktur.

        7. Badan Usaha Pemenang Lelang adalah Badan Usaha yangditetapkan oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama sebagaipemenang lelang pengadaan Badan Usaha pada Proyek KerjaSama.

        8. Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama adalahBadan Usaha yang dibentuk oleh Badan Usaha Pemenang Lelanguntuk bertindak sebagai pihak dalam Perjanjian Kerja Sama.

        9. Perjanjian Kerja Sama adalah kesepakatan tertulis untukPenyediaan Infrastruktur antara Penanggung Jawab Proyek KerjaSama dengan Badan Usaha Penandatangan Perjanjian KerjaSama.

        10. Penyediaan Infrastruktur adalah kegiatan sebagaimanadimaksud dalam peraturan perundangundangan yang mengaturmengenai Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur.

        11. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang selanjutnyadisingkat PJPK adalah pihakpihak sebagaimana dimaksuddalam peraturan perundangundangan yang mengatur mengenaiKerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam PenyediaanInfrastruktur yang memiliki kewenangan untukmenyelenggarakan pengadaan infrastruktur.

        12. Usulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan adalah usulanyang diajukan oleh PJPK kepada Menteri Keuangan dalamrangka memperoleh Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan.

        13. Rekomendasi Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan adalahrekomendasi mengenai Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakanyang disampaikan oleh Komite kepada Menteri Keuangan.

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 4/24

        14. Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan adalah persetujuanawal yang diberikan oleh Menteri Keuangan kepada PJPKberdasarkan Rekomendasi Persetujuan Prinsip DukunganKelayakan.

        15. Usulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan adalahusulan yang diajukan oleh PJPK kepada Menteri Keuangandalam rangka memperoleh Persetujuan Besaran DukunganKelayakan.

        16. Rekomendasi Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan adalahrekomendasi mengenai Persetujuan Besaran DukunganKelayakan yang disampaikan oleh Komite kepada MenteriKeuangan.

        17. Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan adalah persetujuanMenteri Keuangan mengenai batas maksimum besaranDukungan Kelayakan, yang akan digunakan oleh PJPK sebagaisatusatunya parameter dalam menetapkan Badan UsahaPemenang Lelang, waktu dan syarat pencairan DukunganKelayakan.

        18. Usulan Persetujuan Final Dukungan Kelayakan adalah usulanyang diajukan oleh PJPK kepada Menteri Keuangan dalamrangka memperoleh Persetujuan Final Dukungan Kelayakan.

        19. Rekomendasi Persetujuan Final Dukungan Kelayakan adalahrekomendasi mengenai Persetujuan Final Dukungan Kelayakanyang disampaikan oleh Komite kepada Menteri Keuangan.

        20. Persetujuan Final Dukungan Kelayakan adalah persetujuan dariMenteri Keuangan kepada PJPK berdasarkan RekomendasiPersetujuan Final Dukungan Kelayakan, mengenai besaranDukungan Kelayakan, waktu dan syarat pencairan DukunganKelayakan, yang dapat diberikan oleh PJPK terhadap ProyekKerja Sama berdasarkan hasil penetapan Badan UsahaPemenang Lelang.

        21. Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan adalahdokumen yang memuat persetujuan antara PJPK dan BadanUsaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama yang meliputipaling kurang persetujuan atas besaran, waktu dan syaratpencairan Dukungan Kelayakan.

        22. Rekomendasi Surat Dukungan Kelayakan adalah rekomendasimengenai Surat Dukungan Kelayakan yang disampaikan olehKomite kepada Menteri Keuangan.

        23. Surat Dukungan Kelayakan adalah surat konfirmasi dari MenteriKeuangan kepada Badan Usaha Penandatangan Perjanjian KerjaSama mengenai berlakunya Dokumen Persetujuan PemberianDukungan Kelayakan.

        24. Konsultan Independen adalah orang perseorangan atau badanusaha yang dinyatakan ahli dan profesional di bidangpengawasan jasa konstruksi sebagaimana diatur dalamperaturan perundangundangan.

        25. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 5/24

        26. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi daerah Provinsi, atauBupati bagi daerah Kabupaten, atau Walikota bagi daerah Kota.

    BAB II

    MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

    Pasal 2

        (1) Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan dimaksudkan sebagaipetunjuk bagi Komite dalam melaksanakan tugastugasnyadalam rangka pemberian Dukungan Kelayakan sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

        (2) Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan ini berlaku pulaterhadap pihakpihak yang berkepentingan terhadap Komitedalam rangka pelaksanaan tugastugas Komite, yaitu:

          a. PJPK;

          b. Badan Usaha;

          c. Badan Usaha Pemenang Lelang;

          d. Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama; dan

          e. Konsultan Independen.

    Pasal 3

        Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 bertujuan untuk memberikan arahan dan penjelasanlebih lanjut kepada Komite dan pihakpihak yang berkepentingansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) mengenai mekanismeyang berlaku dalam pemberian Dukungan Kelayakan dalam rangkamencapai maksud dan tujuan pemberian Dukungan Kelayakansebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 4

        Ruang lingkup Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan meliputihalhal sebagai berikut:

        a. Tata cara pengalokasian anggaran Dukungan Kelayakan dalamAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

        b. Tata cara pemberian Dukungan Kelayakan terhadap Proyek KerjaSama, yang meliputi proses dan halhal yang terkait dengan:

          1) pemberian Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan kepadaPJPK;

          2) pemberian Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan kepadaPJPK;

          3) pemberian Persetujuan Final Dukungan Kelayakan kepadaPJPK;

         

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 6/24

    4) penerbitan Surat Dukungan Kelayakan kepada Badan UsahaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama.

        c. Halhal terkait proses pencairan Dukungan Kelayakan kepadaBadan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama;

        d. Hal–hal menyangkut bentuk dan tata cara pelaksanaanKontribusi Pemerintah Daerah;

        e. Halhal menyangkut Pengawasan Proyek Kerja Sama;

        f. Pedoman Etika dan Perilaku Komite.

    BAB III

    TATA CARA PENGALOKASIAN ANGGARAN DUKUNGAN KELAYAKAN

    Pasal 5

        (1) Komite menghitung kebutuhan alokasi anggaran untukpemberian Dukungan Kelayakan dan menyampaikannya kepadaPembantu Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (PPABUN) untuk diusulkan penganggarannya sesuai mekanismeAPBN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

        (2) Dalam menghitung kebutuhan alokasi anggaran sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), Komite mempertimbangkan palingkurang halhal sebagai berikut:

          a. Potensi Proyek Kerja Sama yang akan diadakan pada tahunanggaran yang bersangkutan; dan

          b. Proyek Kerja Sama yang sudah berhak untuk mendapatkanDukungan Kelayakan pada tahun sebelumnya, yakni ProyekKerja Sama yang sudah ada Dokumen Persetujuan PemberianDukungan Kelayakan, dan terhadap proyek tersebut MenteriKeuangan sudah menerbitkan Surat Dukungan Kelayakan.

        (3) Dalam mempertimbangkan potensi Proyek Kerja Samasebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Komite:

          a. mengacu kepada prioritas Proyek Kerja Sama yangdikeluarkan Pemerintah sesuai dengan kebijakan Pemerintahyang ada; dan

          b. memperhatikan kesesuaian antara Proyek sebagaimanadimaksud pada huruf a dengan kriteria Proyek Kerja Samayang dapat diberikan Dukungan Kelayakan sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama dan PeraturanMenteri ini.

    Pasal 6

        Alokasi anggaran Dukungan Kelayakan yang sudah disetujuiberdasarkan UndangUndang Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara pada periode tertentu, dapat digunakan untuk pemberianDukungan Kelayakan kepada Proyek Kerja Sama, baik Proyek KerjaSama yang digunakan oleh Komite sebagai dasar perhitungan alokasianggaran Dukungan Kelayakan maupun Proyek Kerja Sama yang

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 7/24

    tidak digunakan oleh Komite sebagai dasar perhitungan alokasianggaran Dukungan Kelayakan, sepanjang Proyek Kerja Samatersebut telah siap, dan memenuhi persyaratan untuk diberikanDukungan Kelayakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

    BAB IV

    TATA CARA PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN

    Bagian Kesatu

    Pemberian Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan

    Pasal 7

        Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan diberikan oleh MenteriKeuangan kepada PJPK berdasarkan Rekomendasi PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan yang disampaikan oleh Komite kepadaMenteri Keuangan setelah Komite selesai melakukan evaluasiterhadap Usulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan yangdiajukan oleh PJPK.

    Pasal 8

        Komite memastikan bahwa selain berisi halhal sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama, Usulan Persetujuan Prinsip DukunganKelayakan harus pula berisi halhal sebagai berikut:

        a. dasar hukum mengenai pengajuan Usulan Persetujuan Prinsip;dan

        b. seluruh dokumen yang menjadi rujukan pengajuan UsulanPersetujuan Prinsip (jika ada), disertai penyebutan nomor dantanggal dokumen secara lengkap.

    Pasal 9

        Komite melakukan evaluasi terhadap Usulan Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan dengan cara sebagai berikut:

        a. memeriksa tahap pengajuan Usulan Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama;

        b. memeriksa isi Usulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakandan kelengkapan dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama;

        c. memeriksa terpenuhi atau tidaknya seluruh persyaratan untukpemberian Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakansebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 8/24

    Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama dan Pasal 12ayat (1) Peraturan Menteri ini.

    Pasal 10

        (1) Dalam hal Komite mendapati bahwa Usulan Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan tidak diajukan sesuai dengan tahapsebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama, Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaidengan keterangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembaliusulan tersebut sesuai dengan tahapan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

        (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlakuterhadap Proyek yang sudah dimulai penyiapannya sebelumberlakunya Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama, yang terhadapnyadiberlakukan ketentuan peralihan sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 11

        (1) Dalam hal Komite mendapati bahwa isi Usulan PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan belum sesuai dengan ketentuanPasal 7, dan/atau dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal8 huruf b belum tersedia seluruhnya, Komite menyampaikanpermintaan kepada PJPK agar segera memperbaiki UsulanPersetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan dan/atau melengkapidokumen sesuai persyaratan sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama;

        (2) Komite menunda evaluasi terhadap Usulan Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan hingga permintaan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dapat dipenuhi oleh PJPK seluruhnya.

        (3) Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalendersetelah Komite mengajukan permintaan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) PJPK tidak dapat memenuhi permintaan Komitetersebut, Usulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan yangtelah diajukan dinyatakan tidak dapat diterima.

        (4) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 9/24

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila sudah dapat memastikan bahwa ketentuansebagaimana diatur dalam Pasal 8 Peraturan Menteri ini, dankelengkapan dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama sudah dapat dipenuhiseluruhnya.

    Pasal 12

        (1) Komite menyampaikan Rekomendasi Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan apabila hasilevaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf cmenunjukkan bahwa:

          a. Proyek Kerja Sama yang diusulkan telah sesuai dengankriteria Proyek Kerja Sama yang dapat diberikan DukunganKelayakan sebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan yang mengatur mengenai Pemberian DukunganKelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek KerjaSama;

          b. Porsi besaran tidak mendominasi Biaya Konstruksi Proyek,sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama; dan

          c. PJPK yang bersangkutan sudah mempertimbangkan untukmenempuh berbagai cara agar Proyek Kerja Sama dapatmenjadi layak secara finansial, namun caracara tersebuttidak dapat lagi membuat Proyek Kerja Sama yang diusulkanmenjadi layak secara finansial kecuali dengan dilakukannyapemberian Dukungan Kelayakan.

        (2) Apabila salah satu dari persyaratan sebagaimana dimaksud padaayat (1) tidak terpenuhi, Persetujuan Prinsip DukunganKelayakan tidak dapat diberikan.

        (3) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila sudah dapat memastikan bahwa kriteria danpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)huruf a, huruf b, dan huruf c, sudah dapat dipenuhiseluruhnya.

    Pasal 13

        (1) Pada saat penyampaian Rekomendasi Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan, Komite

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 10/24

    melampirkan rancangan dokumen Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan untuk ditandatangani oleh MenteriKeuangan.

        (2) Rancangan dokumen Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakansebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang berisi halhalsebagai berikut:

          a. Penyebutan dasar hukum pemberian Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan;

          b. Penyebutan seluruh dokumen yang menjadi rujukanpemberian Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan, disertaidengan penyebutan nomor dan tanggal dokumen secaralengkap;

          c. Pernyataan menyetujui pemberian Persetujuan PrinsipDukungan Kelayakan pada Proyek Kerja Sama;

          d. Pernyataan bahwa Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakanhanya diberikan kepada PJPK, dan hanya berlaku terhadapPJPK untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dalamproses pengadaan Badan Usaha, serta tidak menimbulkankewajiban pembayaran apapun di pihak Pemerintah c.q.Menteri Keuangan hingga diterbitkannya Surat DukunganKelayakan sesuai mekanisme yang berlaku; dan

          e. Permintaan kepada PJPK agar menindaklanjuti PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan yang telah diberikan denganmengajukan Usulan Persetujuan Besaran DukunganKelayakan sesuai mekanisme yang berlaku.

    Pasal 14

        (1) Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan yang telah diberikanoleh Menteri Keuangan harus dicantumkan oleh PJPK dalamDokumen Pra Kualifikasi (Request for Qualification/RFQ);

        (2) Apabila pencantuman Dokumen Pra Kualifikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan oleh PJPK, PersetujuanPrinsip Dukungan Kelayakan dianggap tidak pernah diberikan,sehingga tahap dan proses pemberian Dukungan Kelayakanselanjutnya tidak dapat dilanjutkan.

    Bagian Kedua Pemberian Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan

    Pasal 15

        Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan diberikan oleh MenteriKeuangan kepada PJPK berdasarkan Rekomendasi PersetujuanBesaran Dukungan Kelayakan yang disampaikan oleh Komite kepadaMenteri Keuangan setelah selesai melakukan evaluasi terhadapUsulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan yang diajukan olehPJPK.

    Pasal 16

        Komite memastikan bahwa Usulan Persetujuan Besaran DukunganKelayakan paling kurang berisi halhal sebagai berikut:

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 11/24

        a. Penyebutan dasar hukum pengajuan Usulan PersetujuanBesaran Dukungan Kelayakan dan seluruh dokumen rujukandengan menyebutkan nomor dan tanggal dokumen secaralengkap;

        b. Keterangan singkat mengenai perkembangan pengadaan BadanUsaha setelah diberikannya Persetujuan Prinsip DukunganKelayakan, dimana PJPK telah berhasil menyelesaikan tahap PraKualifikasi;

        c. Pemberitahuan mengenai perubahanperubahan dalam dokumenyang sebelumnya telah disampaikan sebagai lampiran dalamUsulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan (jika ada), dandokumen perubahan sebagaimana dimaksud dilampirkan;

        d. Perubahan usulan mengenai waktu dan/atau syarat pencairanDukungan Kelayakan dari yang sebelumnya disampaikan dalamUsulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan (jika ada),disertai dengan alasan;

        e. Pernyataan bahwa Usulan Persetujuan Besaran DukunganKelayakan telah memenuhi kriteria Proyek Kerja Sama yangdapat diberikan Dukungan Kelayakan dan persyaratan terkaitporsi besaran sebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan yang mengatur mengenai Pemberian DukunganKelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek KerjaSama; dan

        f. Permohonan kepada Menteri Keuangan agar dapat memberikanPersetujuan Besaran Dukungan Kelayakan.

    Pasal 17

        Komite melakukan evaluasi terhadap Usulan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan dengan cara sebagai berikut:

        a. memeriksa tahap pengajuan Usulan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama;

        b. memeriksa isi Usulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) PeraturanMenteri ini, dan kelengkapan dokumen sesuai persyaratansebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama, termasukdokumendokumen perubahan terhadap dokumendokumenyang sebelumnya telah diajukan sebagai lampiran dalam UsulanPersetujuan Prinsip (jika ada), sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 huruf c Peraturan Menteri ini;

        c. meminta penjelasan dari PJPK mengenai analisis kelayakankeuangan yang disampaikan oleh PJPK;

        d. meminta penjelasan dari PJPK mengenai waktu dan/atau syaratpencairan Dukungan Kelayakan yang diusulkan oleh PJPK;

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 12/24

        e. menghadiri pertemuan antara PJPK dengan masingmasingBadan Usaha peserta lelang yang lolos tahap Kualifikasi (shortlisted bidders) guna mendapatkan kejelasan mengenai minatmereka terhadap Proyek dengan adanya pemberian DukunganKelayakan (jika diperlukan), yang dilakukan dengan menjunjungtinggi Pedoman dan Etika Perilaku Komite sebagaimanadimaksud dalam Pasal 42;

        f. melakukan analisis keuangan guna mengklarifikasi analisiskelayakan keuangan yang disampaikan oleh PJPK sebagaimanadimaksud pada huruf c (jika perlu dengan bantuan konsultan).

    Pasal 18

        (1) Dalam hal Komite mendapati bahwa Usulan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan tidak diajukan sesuai dengan tahapsebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b. menyampaikan kepada PJPK yang bersangkutan bahwaUsulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan tidakdapat diterima, disertai dengan keterangan bahwa PJPKdapat mengajukan kembali usulan tersebut sesuai dengantahap yang telah ditentukan.

        (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlakuterhadap Proyek yang sudah dimulai penyiapannya sebelumberlakunya Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama, yang terhadapnyadiberlakukan ketentuan peralihan sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 19

        (1) Dalam hal Komite mendapati bahwa Usulan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan belum dibuat sesuai dengan ketentuandalam Pasal 16, dan/atau dokumen sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 huruf b belum tersedia seluruhnya, Komitemenyampaikan permintaaan kepada PJPK agar segeramemperbaiki Usulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakandan/atau melengkapi dokumen sesuai persyaratan sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

        (2) Komite menunda evaluasi terhadap Usulan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan hingga permintaan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dapat dipenuhi oleh PJPK seluruhnya.

        (3) Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah Komitemengajukan permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PJPK tidak dapat memenuhi permintaan Komite, UsulanPersetujuan Besaran Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima.

        (4) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 13/24

    Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan PersetujuanBesaran Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila sudah dapat memastikan bahwa ketentuansebagaimana diatur dalam Pasal 16 Peraturan Menteri ini,dan dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama sudah dapat dipenuhi seluruhnya.

    Pasal 20

        (1) Komite menyampaikan Rekomendasi Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan jika:

          a. berdasarkan hasil analisis keuangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 huruf f, diketahui bahwa:

            1) besaran Dukungan Kelayakan yang diusulkan oleh PJPKmasih tetap berada dalam porsi besaran sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama; dan

            2) besaran Dukungan Kelayakan yang akan ditawarkankepada seluruh Badan Usaha peserta lelang adalah wajardan layak dikompetisikan di antara para peserta lelang,serta dapat digunakan oleh PJPK sebagai satusatunyaparameter dalam menetapkan Badan Usaha PemenangLelang;

          b. berdasarkan penjelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal17 huruf d, dapat disimpulkan bahwa waktu dan syaratpencairan Dukungan Kelayakan yang diusulkan dapatterlaksana secara efektif, dan berdasarkan analisis risikoterhadap usulan tersebut, Pemerintah dapat terhindar darikerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari kelalaianBadan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama selamaMasa Konstruksi.

        (2) Apabila berdasarkan hasil analisis keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 huruf f diketahui bahwa besaranDukungan Kelayakan yang diusulkan oleh PJPK tidak memenuhiporsi besaran sebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan yang mengatur mengenai Pemberian DukunganKelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek KerjaSama, maka Usulan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakantidak dapat diterima.

        (3) Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan; dan

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan Persetujuan

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 14/24

    Besaran Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila sudah dapat memastikan bahwa besaranyang diusulkan sesuai dengan porsi besaran sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai Pemberian Dukungan Kelayakan Atas SebagianBiaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 21

        (1) Pada saat menyampaikan Rekomendasi Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan, Komite harusmelampirkan rancangan Persetujuan Besaran DukunganKelayakan untuk ditandatangani oleh Menteri Keuangan.

        (2) Rancangan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingkurang berisi halhal sebagai berikut:

          a. penyebutan dasar hukum pemberian Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan;

          b. penyebutan seluruh dokumen yang menjadi rujukanpemberian Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan,disertai dengan penyebutan nomor dan tanggal dokumensecara lengkap;

          c. pernyataan bahwa Menteri Keuangan dapat memberikanPersetujuan Besaran Dukungan Kelayakan, yang meliputibesaran, waktu dan syarat pencairan Dukungan Kelayakan,yang dapat ditawarkan secara kompetitif oleh PJPK kepadaseluruh Badan Usaha perserta lelang;

          d. pernyataan bahwa Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakanhanya diberikan kepada PJPK, dan hanya berlaku terhadapPJPK untuk digunakan sebagai satusatunya parameterdalam menetapkan Badan Usaha Pemenang Lelang, sertatidak menimbulkan kewajiban pembayaran apapun di pihakPemerintah c.q. Menteri Keuangan hingga diterbitkannyaSurat Dukungan Kelayakan sesuai mekanisme yang berlaku;dan

          e. permintaan Menteri Keuangan kepada PJPK agar dapatmenindaklanjuti Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakanyang telah diberikan dengan mengajukan Usulan PersetujuanFinal sesuai mekanisme yang berlaku.

    Pasal 22

        (1) Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan yang telah diberikanoleh Menteri Keuangan harus dicantumkan oleh PJPK dalamDokumen Permintaan Penawaran (Request For Proposal/RFP);

        (2) Dalam hal PJPK tidak mencantumkan Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan dalam Dokumen Permintaan Penawaransebagaimana dimaksud pada ayat (1), Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan dianggap tidak pernah diberikan, sehinggatahap dan proses pemberian Dukungan Kelayakan selanjutnyatidak dapat dilanjutkan.

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 15/24

    Pasal 23

        Dalam hal PJPK tidak dapat mengajukan Usulan Persetujuan Finalkepada Menteri Keuangan sebagai akibat dari kegagalan PJPK untukmelanjutkan proses pengadaan Badan Usaha, Persetujuan BesaranDukungan Kelayakan yang sudah diberikan dianggap tidak pernahdiberikan, dan tahap serta proses pemberian Dukungan Kelayakanselanjutnya tidak dapat dilanjutkan.

    Bagian Ketiga

    Pemberian Persetujuan Final Dukungan Kelayakan

    Pasal 24

        Persetujuan Final Dukungan Kelayakan diberikan oleh MenteriKeuangan kepada PJPK berdasarkan Rekomendasi Persetujuan FinalDukungan Kelayakan yang disampaikan oleh Komite kepada MenteriKeuangan setelah selesai melakukan evaluasi terhadap UsulanPersetujuan Final Dukungan Kelayakan yang diajukan oleh PJPK.

    Pasal 25

        Komite memastikan Usulan Persetujuan Final Dukungan Kelayakanpaling kurang berisi halhal sebagai berikut:

        a. dasar hukum mengenai pengajuan Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan;

        b. seluruh dokumen yang menjadi rujukan Pengajuan UsulanPersetujuan Final Dukungan Kelayakan, disertai penyebutannomor dan tanggal dokumen secara lengkap;

        c. keterangan singkat bahwa PJPK telah selesai melaksanakanpengadaan Badan Usaha, dimana PJPK telah berhasilmenetapkan Badan Usaha Pemenang Lelang;

        d. pemberitahuan mengenai perubahanperubahan dalamdokumendokumen yang sebelumnya disampaikan sebagailampiran dalam Usulan Persetujuan Prinsip DukunganKelayakan dan/atau Usulan Persetujuan Besaran DukunganKelayakan (jika ada), dan dokumen perubahan sebagaimanadimaksud dilampirkan;

        e. perubahan usulan mengenai waktu dan/atau syarat pencairanDukungan Kelayakan (jika ada), disertai dengan alasan;

        f. pernyataan bahwa Usulan Persetujuan Final DukunganKelayakan telah diajukan sesuai dengan syarat dan kondisi yangtelah ditentukan; dan

        g. permohonan kepada Menteri Keuangan untuk dapat memberikanPersetujuan Final Dukungan Kelayakan.

    Pasal 26

        (1) Komite melakukan evaluasi terhadap Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan dengan cara sebagai berikut:

          a. memeriksa kelengkapan dokumen sebagaimanadipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 16/24

    mengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama;

          b. memeriksa kebenaran isi dokumen sebagaimana dimaksudpada huruf a.

        (2) Dalam rangka melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b, Komite dapat meminta penjelasanmengenai dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf abeserta kebenaran isinya dari Badan Usaha Pemenang Lelangdan/atau PJPK.

    Pasal 27

        (1) Dalam hal Usulan Persetujuan Final Dukungan Kelayakan belumdibuat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 25, dan/ataudokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf abelum tersedia seluruhnya, Komite menyampaikan permintaankepada PJPK yang bersangkutan agar segera memperbaikiUsulan Persetujuan Final Dukungan Kelayakan dan/ataumelengkapi dokumen sesuai persyaratan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama;

        (2) Komite menunda evaluasi terhadap Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan hingga permintaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dipenuhi oleh PJPK seluruhnya.

        (3) Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalendersetelah Komite mengajukan permintaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), tidak dapat dipenuhi oleh PJPK, maka UsulanPersetujuan Final Dukungan Kelayakan tidak dapat diterima.

        (4) Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 25 Peraturan Menteri ini dan kelengkapan dokumensebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan MenteriKeuangan yang mengatur mengenai Pemberian DukunganKelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek KerjaSama sudah dapat dipenuhi seluruhnya.

    Pasal 28

        (1) Komite menyampaikan Rekomendasi Persetujuan FinalDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan setelah evaluasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 menunjukkan bahwa isidari seluruh dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26ayat (1) huruf a adalah benar dan bisa dipertanggungjawabkanoleh PJPK.

        (2) Apabila evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 17/24

    menunjukkan bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud padaPasal 28 ayat (1) tidak terpenuhi, maka Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan tidak dapat diterima.

        (3) Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan; dan

          b. menyampaikan kepada PJPK bahwa Usulan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan tidak dapat diterima, disertaiketerangan bahwa PJPK dapat mengajukan kembali usulantersebut apabila sudah dapat membuktikan bahwa ketentuandalam Pasal 28 ayat (1) sudah terpenuhi.

    Pasal 29

        (1) Pada saat menyampaikan Rekomendasi Persetujuan Final kepadaMenteri Keuangan, Komite melampirkan rancangan PersetujuanFinal Dukungan Kelayakan untuk ditandatangani oleh MenteriKeuangan.

        (2) Rancangan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingkurang berisi halhal sebagai berikut:

          a. penyebutan dasar hukum pemberian Persetujuan FinalDukungan Kelayakan;

          b. penyebutan seluruh dokumen yang menjadi rujukanpemberian Persetujuan Final Dukungan Kelayakan, disertaidengan penyebutan nomor dan tanggal dokumen secaralengkap;

          c. pernyataan bahwa Menteri Keuangan dapat menyetujuipermintaan PJPK sebagaimana disampaikan dalam UsulanPersetujuan Final Dukungan Kelayakan;

          d. pernyataan mengenai besaran, waktu dan syarat pencairanDukungan Kelayakan yang disetujui oleh Menteri Keuanganuntuk diberikan kepada Proyek Kerja Sama melalui BadanUsaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama;

          e. pernyataan bahwa Persetujuan Final Dukungan Kelayakanhanya diberikan kepada PJPK, dan hanya berlaku terhadapPJPK untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf d,serta tidak menimbulkan kewajiban pembayaran apapun dipihak Pemerintah c.q. Menteri Keuangan hinggaditerbitkannya Surat Dukungan Kelayakan sesuai mekanismeyang berlaku; dan

          f. permintaan kepada PJPK agar dapat menindaklanjutiPersetujuan Final yang telah diberikan dengan:

            1) membuat rancangan Dokumen Persetujuan PemberianDukungan Kelayakan berdasarkan Persetujuan FinalDukungan Kelayakan yang telah diberikan; dan

            2) mengajukan Usulan Surat Dukungan Kelayakan, sesuaimekanisme yang berlaku.

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 18/24

    Bagian Keempat

    Surat Dukungan Kelayakan

    Pasal 30

        Surat Dukungan Kelayakan diberikan oleh Menteri Keuangan kepadaBadan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama berdasarkanRekomendasi Pemberian Surat Dukungan Kelayakan yangdisampaikan oleh Komite kepada Menteri Keuangan setelah selesaimemeriksa laporan yang disampaikan oleh Badan UsahaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama mengenai telah berdirinyaBadan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama dan rencanaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama.

    Pasal 31

        (1) Komite memeriksa laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal30 dengan cara:

          a. memastikan bahwa kelengkapan dokumen sebagaimanadipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama sudahterpenuhi;

          b. memeriksa kebenaran isi dokumen sebagaimana dimaksudpada huruf a.

        (2) Dalam rangka pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, Komite dapat meminta penjelasan dari Badan UsahaPemenang Lelang dan/atau Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama dan/atau PJPK dan/atau pihak ketigayang relevan dan/atau yang terkait dengan pembuatan danpenerbitan dokumen tersebut.

    Pasal 32

        (1) Dalam hal Komite mendapati bahwa dokumen sebagaimanadimaksud pada Pasal 31 ayat (1) huruf a belum lengkap, Komitemenyampaikan permintaan kepada Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama agar segera melengkapi dokumen tersebut.

        (2) Komite menunda pemeriksaan laporan hingga permintaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipenuhi oleh BadanUsaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama.

        (3) Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalendersetelah Komite mengajukan permintaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerjasamatidak dapat memenuhi permintaan tersebut, maka SuratDukungan Kelayakan tidak dapat diterbitkan.

        (4) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Komite:

          a) melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan;

          b) menyampaikan kepada Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama, dengan tembusan kepada PJPK yangbersangkutan, bahwa Surat Dukungan Kelayakan tidak dapat

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 19/24

    diterbitkan, disertai keterangan bahwa penerbitan surattersebut akan dilakukan apabila Badan UsahaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama sudah dapatmelengkapi seluruh dokumen sebagaimana dipersyaratkandalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian BiayaKonstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 33

        (1) Komite menyampaikan Rekomendasi Pemberian Surat DukunganKelayakan kepada Menteri Keuangan setelah pemeriksaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 menunjukkan bahwa:

          a. isi dari seluruh dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal31 ayat (1) huruf a adalah benar dan bisadipertanggungjawabkan oleh Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama;

          b. Rancangan final Dokumen Persetujuan Pemberian DukunganKelayakan bentuknya dapat diterima oleh Komite, dan isinyatidak bertentangan dengan Persetujuan Final DukunganKelayakan yang telah diberikan oleh Menteri Keuangan.

        (2) Apabila pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31menunjukkan bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud padaPasal 33 ayat (1) huruf a dan/atau huruf b tidak terpenuhi, makapenerbitan Surat Dukungan Kelayakan tidak dapat dilakukan.

        (3) Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Komite:

          a. melaporkan hal tersebut kepada Menteri Keuangan; dan

          b. menyampaikan kepada Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama dan PJPK bahwa Surat DukunganKelayakan tidak dapat diterbitkan, disertai keterangan bahwabahwa penerbitan surat tersebut akan ditindaklanjutiapabila:

            1) Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Samasudah dapat membuktikan kebenaran isi dari seluruhdokumen sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (1)huruf a; dan/atau

            2) Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama danPJPK dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksudpada Pasal 33 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri ini.

    Pasal 34

        (1) Pada saat menyampaikan Rekomendasi Pemberian SuratDukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan, Komitemelampirkan rancangan Surat Dukungan Kelayakan untukditandatangani oleh Menteri Keuangan.

        (2) Rancangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurangberisi halhal sebagai berikut:

          a. penyebutan dasar hukum penerbitan Surat Dukungan

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 20/24

    Kelayakan;

          b. penyebutan seluruh dokumen yang menjadi rujukanpenerbitan Surat Dukungan Kelayakan, disertai denganpenyebutan nomor dan tanggal dokumen secara lengkap;

          c. pernyataan bahwa Menteri Keuangan dapat menyetujuibentuk dan isi Dokumen Persetujuan Pemberian DukunganKelayakan;

          d. pernyataan bahwa alokasi dana Dukungan Kelayakan telahtersedia dalam APBN, dan pencairannya akan dilakukansesuai dengan:

            (i) waktu dan syarat yang telah disepakati dalam DokumenPersetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;

            (ii) mekanisme pencairan APBN berdasarkan peraturanperundangundangan yang berlaku;

          e. pernyataan bahwa Surat Dukungan Kelayakan diberikanhanya kepada Badan Usaha Penandatangan Perjanjian KerjaSama, dan hanya berlaku terhadap Badan UsahaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama sesuai ketentuanperaturan perundangundangan.

    BAB V

    PENCAIRAN DUKUNGAN KELAYAKAN

    Pasal 35

        (1) Pencairan Dukungan Kelayakan diselesaikan dalam jangkawaktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah buktitagihan diterima secara lengkap dan benar oleh KPA/PPK.

        (2) Penyelesaian pencairan Dukungan Kelayakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan mekanismepencairan APBN berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.

        (3) Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama melaporkankepada Komite proses pencairan sebagaimana dimaksud padaayat (1)

    BAB VI

    KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH

    Pasal 36

        (1) Dalam hal Pemerintah Daerah bermaksud untuk ikutmemberikan kontribusi atas pemberian Dukungan Kelayakan,Komite memastikan bahwa kontribusi tersebut berbentukDukungan Kelayakan Pemerintah Daerah.

        (2) Dukungan Kelayakan Pemerintah Daerah harus merupakanBelanja Daerah, yang alokasi dan pemberiannya sudah diaturdalam Peraturan Daerah dari Pemerintah Daerah yangbersangkutan.

        (3) Jumlah keseluruhan dari Dukungan Kelayakan dan DukunganKelayakan Pemerintah Daerah yang akan diberikan kepada

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 21/24

    Proyek Kerja Sama Daerah melalui Badan Usaha PenandatanganPerjanjian Kerja Sama, porsinya tidak mendominasi BiayaKonstruksi Proyek Kerja Sama sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenaiPemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya KonstruksiPada Proyek Kerja Sama.

    Pasal 37

        (1) Komite memastikan bahwa keberadaan kontribusi PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 tidak akanmenghambat pencapaian maksud dan tujuan pemberianDukungan Kelayakan sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama.

        (2) Terhadap hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalammempertimbangkan Usulan Persetujuan Prinsip yang berisirencana kontribusi Pemerintah Daerah, Komite perlu:

          a. mencermati kapasitas fiskal dari Pemerintah Daerah yangbersangkutan;

          b. meminta komitmen tertulis dari Pemerintah Daerah yangbersangkutan mengenai kesediannya untuk:

            1) menjaga kesinambungan alokasi anggaran DukunganKelayakan Pemerintah Daerah, apabila nanti diberikan;

            2) memenuhi waktu dan syarat pencairan DukunganKelayakan Pemerintah Daerah sesuai dengan DokumenPersetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan, apabiladisetujui oleh Menteri Keuangan

    BAB VII

    PENGAWASAN PROYEK

    Pasal 38

        (1) Pengawasan Proyek dilakukan dengan tujuan untuk memastikanbahwa Dukungan Kelayakan yang diberikan kepada Proyek KerjaSama melalui Badan Usaha Penandatangan Perjanjian KerjaSama, dapat dilakukan pencairannya sesuai dengan waktu dansyarat pencairan sebagaimana telah disetujui oleh para pihakdalam Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan.

        (2) Pengawasan Proyek untuk tujuan sebagaimana dimaksud padaayat (1), dilakukan oleh Konsultan Independen sejak dimulainyaMasa Konstruksi hingga tercapainya Tanggal Operasi Komersial,untuk kepentingan Pemerintah c.q. Menteri Keuangan dan PJPK.

    Pasal 39

        (1) Komite memastikan bahwa PJPK mencantumkan dalamDokumen Permintaan Penawaran (RFP) ketentuan yangmewajibkan Badan Usaha untuk mengadakan KonsultanIndependen guna melaksanakan pengawasan Proyeksebagaimana dimaksud dalam Pasal 38.

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 22/24

        (2) Konsultan Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan Konsultan Independen yang memenuhi kualifikasisesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

        (3) Konsultan Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) harus sudah dipilih oleh Badan Usaha Pemenang Lelangpaling lambat pada saat yang bersamaan dengan pendirianBadan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama.

        (4) Konsultan Independen harus menyampaikan surat pernyataankepada Menteri Keuangan c.q. Komite dan PJPK, yangmenyatakan bahwa Konsultan Independen akan melaksanakantugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 38 secara jujur danprofesional, dan menjamin bahwa tidak terdapat benturankepentingan dan hubungan afiliasi antara Konsultan Independendan Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama sertaBadan Usaha Pemenang Lelang, dalam waktu paling lambat 30hari sejak dipilih.

        (5) Segala hak dan kewajiban Konsultan Independen diatur dalamperjanjian antara Konsultan Independen dan Badan UsahaPenandatangan Perjanjian Kerja Sama, yang isinya tidak bolehmenghambat pencapaian tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 38.

    Pasal 40

        Dalam rangka pengawasan Proyek Kerja Sama sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38, apabila diminta oleh Komite:

        a. Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama dan/atauKonsultan Independen wajib:

          1) menembuskan kepada Komite laporan tertulis mengenaiperkembangan pekerjaan dalam rangka melaksanakan setiaptahapan penyelesaian konstruksi Proyek hingga terpenuhinyaTanggal Operasi Komersial, yang mereka sampaikan kepadaPJPK;

          2) menyampaikan informasi dan penjelasan mengenai isilaporan sebagaimana dimaksud pada huruf a;

        b. Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama wajibmenyampaikan informasi, penjelasan, dan/atau laporan kepadaKomite mengenai:

          1) penggunaan Ekuitas untuk membiayai pembangunan Proyek,sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuanganyang mengatur mengenai Pemberian Dukungan KelayakanAtas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama; dan

          2) pencairan pinjaman dari pihak pemberi Pinjaman,sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuanganyang mengatur mengenai Pemberian Dukungan KelayakanAtas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama.

    BAB VIII

    PENYEDIAAN INFORMASI MENGENAI PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 23/24

    Pasal 41

        (1) Komite dapat menyediakan informasi dan penjelasan mengenaisegala hal yang terkait dengan pemberian Dukungan kelayakansebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai Pemberian Dukungan Kelayakan AtasSebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja Sama danPeraturan Menteri ini kepada pihakpihak yang berkepentingansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2).

        (2) Dalam rangka penyediaan informasi dan penjelasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Komite dapat menerbitkan bukupanduan yang isinya tidak bertentangan dengan PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai PemberianDukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi PadaProyek Kerja Sama, Peraturan Menteri ini dan ketentuanperaturan perundangundangan lainnya.

        (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara yang memudahkanKomite untuk menyediakan informasi dan penjelasansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengankeputusan Ketua Komite.

    BAB IX

    PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU KOMITE

    Pasal 42

        (1) Komite menyusun Pedoman Etika dan Perilaku Komite untukmemastikan agar Komite dapat bekerja secara profesional danbertintegritas, serta mencegah terjadinya benturan kepentinganantara Komite dan seluruh pemangku kepentingan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dalam rangka pemberianDukungan Kelayakan.

        (2) Ketentuan mengenai Pedoman Etika dan Perilaku Komitesebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganKeputusan Ketua Komite.

    BAB X

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 43

        Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, terhadap Proyek KerjaSama yang sudah mengajukan Usulan Pemberian DukunganKelayakan kepada Komite sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,Komite melanjutkan tugastugasnya sesuai Peraturan Menteri ini.

    BAB XI

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 44

        Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

        Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

                Ditetapkan di Jakarta

  • 5/13/2019 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/143~PMK.011~2013Per.HTM 24/24

    pada tanggal 18 Oktober2013

    MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA,

                     

                    ttd.                 

                  MUHAMAD CHATIBBASRI

    Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2013

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

         

      REPUBLIK INDONESIA,                           

          ttd.                                  

        AMIR SYAMSUDIN      BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1241