12
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PENDINGIN RUANGAN, LEMARI PENDINGIN, DAN MESIN CUCI SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional dan menjamin mutu hasil industri, melindungi konsumen atas mutu produk industri serta menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil di bidang industri elektronika, perlu memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) atas 3 (tiga) produk elektronik yang meliputi Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mesin Cuci secara wajib; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mesin Cuci Secara Wajib; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan

PERATURAN TENTANG nasional dan menjamin mutu hasil ...members.wto.org/crnattachments/2012/tbt/IDN/12_3968_00_x.pdf · nasional dan menjamin mutu hasil industri, melindungi ... (Persetujuan

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURANMENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMORTENTANG

PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PENDINGIN RUANGAN,LEMARI PENDINGIN, DAN MESIN CUCI SECARA WAJIB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing industrinasional dan menjamin mutu hasil industri, melindungikonsumen atas mutu produk industri serta menciptakanpersaingan usaha yang sehat dan adil di bidang industrielektronika, perlu memberlakukan Standar NasionalIndonesia (SNI) atas 3 (tiga) produk elektronik yang meliputiPendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mesin Cucisecara wajib;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a perlu menetapkan Peraturan MenteriPerindustrian tentang Pemberlakuan Standar NasionalIndonesia (SNI) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, danMesin Cuci Secara Wajib;

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentangPerindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang PengesahanAgreement Establishing The World Trade Organization(Persetujuan Pembentukan Organisasi PerdaganganDunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3564);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentangKepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93: TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3821);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentangKewenangan Pengaturan, Pembinaan dan PengembanganIndustri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentangStandardisasi Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4020);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun2009 tentang Pembentukan dan Organisasi KementerianNegara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91Tahun 2011;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan FungsiEselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92Tahun2011;

11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun2001 tentang Komite Akreditasi Nasional;

12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu IIPeriode 2009 - 2014 sebagaimana telah diubah denganKeputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 59/P Tahun2011;

13. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2010 tentangPengesahan Agreement on The ASEAN HarmonizedElectrical and Electronic Equipment Regulatory Regime(Persetujuan ASEAN tentang Harmonisasi Tata CaraPengaturan Peralatan Listrik dan Elektronika);

14. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62/M-DAG/PER/12/2009 tentang Kewajiban Pencantuman Labelpada Barang sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Perdagangan Nomor 22/M-DAG/PER/5/2010;

15. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional IndonesiaBidang Industri;

16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perindustrian;

17. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2011tentang Tata Cara Pengakuan Terhadap Sertifikat ProdukPeralatan Listrik dan Elektronika dari Lembaga PenilaianKesesuaian di Negara - Negara ASEAN.

18. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 1Tahun 2011 tentang Pedoman Standardisasi NasionalNomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman PemberlakuanStandar Nasional Indonesia Secara Wajib;

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANGPEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)PENDINGIN RUANGAN, LEMARI PENDINGIN, DAN MESINCUCISECARAWAJIB.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI yang selanjutnyadisebut SPPT-SNI adalah Sertifikat Produk PenggunaanTanda SNI yang dikeluarkan oleh Lembaga SertifikasiProduk kepada produsen yang mampu memproduksiPendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cucisesuai persyaratan SNI.

2. Lembaga Sertifikasi Produk, yang selanjutnya disebutLSPro adalah lembaga yang melakukan kegiatan SertifikasiProduk Penggunaan Tanda SNI.

3. Laboratorium Penguji adalah laboratorium yang melakukankegiatan pengujian terhadap contoh barang sesuaispesifikasi/metode uji SNI.

4. Komite Akreditasi Nasional, yang selanjutnya disebut KANadalah fembaga non struktural, yang berada di bawah danbertanggung jawab langsung kepada Presiden dengantugas menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi sertaberwenang untuk mengakreditasi lembaga dan laboratoriumpenguji untuk melakukan kegiatan sertifikasi.

5. Surveilan adalah pengecekan secara berkala dan/atausecara khusus terhadap perusahaan/produsen yang telahmemperoleh SPPT-SNI atas konsistensi penerapan SPPT-SNI yang dilakukan oleh LSPro.

6. Petugas Pengawas Standar Produk yang selanjutnyadisebut PPSP adalah Pegawai Negeri Sipil di pusat ataudaerah yang ditugaskan untuk melakukan pengawasanbarang dan/atau jasa di lokasi produksi dan di luar lokasikegiatan produksi yang SNInya telah diberlakukan secarawajib.

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

7. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perindustrian.

8. Direktorat Jenderal Pembina Industri adalah DirektoratJenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi,Kementerian Perindustrian.

9. Direktur Jenderal Pembina Industri adalah Direktur JenderalIndustri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, KementerianPerindustrian.

10. Direktur Pembina Industri adaiah Direktur yang membinaindustri Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau MesinCuci pada Direktorat Jenderal Industri Unggulan BerbasisTeknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian.

11. BPKIMI adalah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim danMutu Industri, Kementerian Perindustrian.

12. Dinas Provinsi adalah Dinas di tingkat Provinsi yangmenyelengarakan urusan pemerintahan bidangperindustrian.

13. Dinas Kabupaten/Kota adalah Dinas di tingkatKabupaten/Kota yang menyelengarakan urusanpemerintahan bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Memberlakukan secara wajib SNI Pendingin Ruangan,Lemari Pendingin atau Mesin Cuci terhadap 3 (tiga) jenisPendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cucipada jenis produk dengan Nomor Pos Tarif / HarmonizeSystem (HS) sebagai berikut:

No.

1.

Jenis Produk

PendinginRuangan,

No. SNI

SNI IEC 60335-2-40-2009 peralatanlistrik rumahtangga danperalatan serupa -keselamatan -Bagian 2-40:PersyaratanKhusus untuk

No. HS

ExHS.8415.10.10.00

Ex HS. 8415. 10. 90.00

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

2.

3.

LemariPendingin

Mesin Cuci

pompa kalor listrik,pengkondensiudara danpengering udara

SNI IEC 60335-2-24-2009 Perantilistrik rumahtangga dansejenisnya -Keselamatan -Bagian 2-24:Persyaratankhusus untukperanti pendingin,peranti es krim danpembuat es.

SNI IEC 60335-2-7-2009 peralatanlistrik serupa-Keselamatan -Bagian 2-7;Persyaratankhusus untukMesin Cuci.

ExHS.8418.10.10.10

ExHS.8418.10.10.90

Ex HS. 8418.21. 00.10

Ex HS. 8418.21. 00.90

ExHS.8418.29.00.10

ExHS.8418.29.00.90

Ex HS. 8418. 30. 10.00ExHS.8418.30.90.00

ExHS.8418.40.10.00

ExHS.8418.40.90.00

Ex HS.8450.1 1.10.00

Ex HS. 8450.1 1.90. 00

Ex HS. 8450.12. 00.10

ExHS.8450.12.00.20

ExHS.8540.19.00.10

Ex HS. 8540. 19. 00.20

(2) Pendingin Ruangan (Air Conditioner (AC)) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan produk AC split, windowdan atau portable untuk penggunaan rumah tangga dengandaya pendingin sampai dengan 3 PK dan teganganpengenal tidak lebih dari 250 V.

(3) Lemari Pendingin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan lemari pedingin untuk keperluan rumah tangga(refrigerator, electric freezer) dengan volume kotor (grossvolume) tidak lebih dari 300 liter dan tegangan listrik tidaklebih dari 250V.

(4) Mesin Cuci sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan Mesin Cuci untuk keperluan rumah tanggasampai dengan 10 kg dengan tegangan listrik tidak lebihdari 250 V baik satu tabung (single tube) dan dua tabung(double tube).

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

Pasal 3

SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tidakdiberlakukan pada Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin danMesin Cuci yang memiliki nomor Harmonize System (HS) samadengan nomor Harmonize System (HS) sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (1) namun memiliki uraian barang yangberbeda dengan uraian barang sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4).

Pasal 4

Perusahaan yang memproduksi Pendingin Ruangan, LemariPendingin atau Mesin Cuci sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 wajib:a. menerapkan SNI dan memiliki SPPT-SNI Pendingin

Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci sesuaidengan ketentuan yang berlaku; dan

b. membubuhkan tanda SNI pada produk dan kemasanproduk pada tempat yang mudah dibaca dengan cara yangtidak mudah hilang.

Pasal 5

(1) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin dan Mesin Cucisebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib dicantumkantanggal, bulan dan tahun produksi pada produk dankemasan produk di tempat yang mudah dibaca dengan carayang tidak mudah hilang.

(2) Tanggal, bulan dan tahun produksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan salah satu hal yang menjadi objekpengawasan kesesuaian kualitas produk atas pelaksanaanSNI Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin dan Mesin Cucisecara wajib.

Pasal 6

Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci yangdiperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasilproduksi dalam negeri atau impor wajib memenuhi ketentuanSNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5.

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

Pasal 7

(1) Penerbitan SPPT-SNI Pendingin Ruangan, LemariPendingin atau Mesin Cuci sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 huruf a dilakukan oleh LSPro yang telahterakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri sesuai ruang lingkupSNI Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau MesinCuci, melalui:a. pengujian kesesuaian mutu Pendingin Ruangan, Lemari

Pendingin atau Mesin Cuci sesuai dengan ketentuandalam SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; dan

b. audit penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO9001:2008 atau revisinya atau sistem manajemen mutulainnya yang setara.

(2) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilaksanakan oleh :a. Laboratorium Penguji yang telah terakreditasi oleh KAN

dengan ruang lingkup SNI Pendingin Ruangan, LemariPendingin atau Mesin Cuci dan ditunjuk oleh Menteri;atau

b. Laboratorium di luar negeri yang telah terakreditasi olehlembaga akreditasi di tempat Laboratorium Pengujidimaksud berada yang mempunyai perjanjian salingpengakuan (Mutual Recognition of Arrangement (MRAJ)dengan KAN (seperti International LaboratoryAccreditation (I LAC) atau The Asia Pacific LaboratoryAccreditation Cooperation (APLAC)), dan negaradimaksud memiliki perjanjian bilateral atau multilateraldi bidang regulasi teknis dengan Pemerintah RepublikIndonesia dan ditunjuk oleh Menteri.

(3) Audit penerapan Sistem Manajemen Mutu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b berdasarkan:a. Surat pernyataan diri atas penerapan Sistem

Manajemen Mutu sesuai SNI ISO 9001:2008 ataurevisinya atau sistem manajemen mutu lainnya yangdiakui; atau

b. Sertifikat penerapan Sistem Manajemen Mutu sesuaiSNI ISO 9001:2008 atau revisinya atau sistemmanajemen mutu lainnya yang diakui dari LembagaSertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang telah

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

terakreditast oleh KAN atau lembaga akreditasi SistemManajemen Mutu yang telah menandatanganiPerjanjian Saling Pengakuan (Mutual Recognition ofArrangement (MRA)) dengan KAN.

(4) Apabila belum tersedia LSPro dan atau Laboratoriumpenguji yang terakreditasi oleh KAN sesuai ruang lingkupSNI Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau MesinCuci, Menteri dapat menunjuk LSPro dan/atau LaboratoriumPenguji yang kompetensinya telah dievaluasi oleh BPKIMI.

(5) LSPro dan/atau Laboratorium Penguji yang ditunjuksebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling lama 2 (dua)tahun sejak penunjukkan harus telah diakreditasi KAN.

Pasal 8

Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI diterbitkan oleh LSProsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 kepada produsen yangmampu memproduksi Pendingin Ruangan, Lemari Pendinginatau Mesin Cuci sesuai persyaratan SNI sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2

Pasal 9

LSPro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajib menerbitkanSPPT-SNI Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau MesinCuci dengan mencantumkan minimal informasi:a. nama dan alamat perusahaan;b. alamat pabrik;c. nama penanggung jawab perusahaan;d. merek;e. nama dan alamat importir;f. nomor dan judul SNI;g. jenis, nama model dan ukuran kapasitas produk;h. Masa berlaku SPPT-SNI;

Pasal 10

(1) LSPro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajibmelaporkan atas penerbitan SPPT-SNI selambat lambatnya7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI kepadaDirektur Jenderal Pembina Industri dan Kepala BPKIMI.

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

(2) LSPro yang menerbitkan SPPT-SNI Pendingin Ruangan,Lemari Pendingin atau Mesin Cuci bertanggung jawab ataspelaksanaan surveilan penggunaan tanda SNI dari SPPT-SNI yang diterbitkan.

Pasal 11

{1} Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuciimpor yang memasuki daerah pabean Indonesia wajibmemenuhi ketentuan SNI yang dibuktikan dengan SPPT -SNI.

(2) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuciimpor yang telah memiliki SPPT-SNI harus didaftarkansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

(1) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cucisebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diproduksisejak diberlakukannya Peraturan Menteri ini wajib telahmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 dan Pasal 5 ayat (1).

(2) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cucisebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dari hasil produksidalam negeri yang diproduksi sejak diberlakukannyaPeraturan Menteri ini dan tidak memenuhi ketentuan 4 danPasal 5 ayat (1) dilarang beredar dan harus dimusnahkan.

(3) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci dariproduksi dalam negeri yang diproduksi setelah diberlakuanPeraturan Menteri ini dan telah beredar di pasar namuntidak memenuhi ketentuan SNI harus ditarik dari peredarandan dimusnahkan oleh produsen yang bersangkutan.

(4) Tata cara penarikan produk dari peredaran danpemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 13

(1) Sejak pemberlakuan Peraturan Menteri ini PendinginRuangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci sebagaimana

10

Peraturan Menteri Perindustrian RfNomor:

dimaksud dalam Pasal 2 yang berasal dari impor yangmasuk daerah pabean Indonesia wajib telah memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan 5ayat(1).

(2) Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cucisebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 impor dan tidakmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 dan Pasal 5 ayat (1) wajib diselesaikan berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaanpenerapan SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri yangdilaksanakan oleh PPSP.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan terhadap produk mulai dari pra pasar sampaidengan peredaran produk di pasar yang dilaksanakansekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Direktorat Jenderal Pembina Industri dapatberkoordinasi dengan Dinas Provinsi dan atau DinasKabupaten/Kota atau instansi terkait.

(4) BPKIMI melaksanakan pembinaan terhadap LembagaPenilaian Kesesuaian dalam rangka penerapan SNIPendingin Ruangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci.

(5) Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (4), BPKIMI dapat memberikan teguran tertulisdan sanksi kepada LSPro yang tidak menyampaikanlaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

Direktur Jenderal Pembina Industri menetapkan petunjuk teknispelaksanaan dan pengawasan penerapan SNI PendinginRuangan, Lemari Pendingin atau Mesin Cuci Secara Wajib.

11

Peraturan Menteri Perindustrian RlNomor:

Pasal 16

Pelaku usaha, LSPro dan atau Laboratorium Penguji yangmelakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam PeraturanMenteri ini dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturanperundang - undangan.

Pasal 17

Peraturan Menteri ini mulai berlaku 9 bulan sejak tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri inidiundangkan dengan menempatkannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal

MENTERI PERINDUSTRIANREPUBLIK INDONESIA

MOHAMAD S. HIDAYAT

Diundangkan di Jakartapada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA

AMIRSYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR

12