22
PERAWATAN WSD (Water Seal Drainage)

PERAWATAN WSD

  • Upload
    gafar

  • View
    173

  • Download
    48

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAWATAN WSD

PERAWATAN WSD (Water Seal Drainage)

Page 2: PERAWATAN WSD

PENGERTIAN

• Suatu sistem yang digunakan untuk mengeluarkan dan menampung

cairan / udara dari rongga thoraks

( terutama rongga pleura ) sehingga menghindari agar paru – paru tidak collaps

Page 3: PERAWATAN WSD

Tujuan Pemasangan WSD

1. Mengeluarkan udara maupun cairan atau darah dari rongga thoraks dan mencegah kembali kedalam rongga thoraks.

2. Membantu berkembangnya jaringan paru dengan mengembalikan pada tek. Negatif.

3. Mencegah perubahan daerah mediastinal dan kollaps paru

Page 4: PERAWATAN WSD

Indikasi Pemasangan ‘WSD’

• Adanya udara dalam rongga pleura

• Adanya darah/cairan dalam rongga pleura

Page 5: PERAWATAN WSD

Mekanisme WSD mengeluarkan cairan dan udara

1. GravitasiUdara/cairan akan bergerak dari tempat/tekanan tinggi ke tempat/tekanan rendah

2. Tekanan PositifAdanya udara/cairan di rongga pleura, memberi tekanan (+) ( 763 mmHg/>)Cairan dalam botol WSD mempunyai tekanan > rendah ( 761 mmHg)Udara/cairan bergerak dari rongga pleura ke botol WSD

3. SuksionMesin suksion dg kekuatan hisaf 20 CmH2O dapat membuat tekanan subatsmosfir 746 mmHgUdara/cairan akan keluar

Page 6: PERAWATAN WSD

JENIS - JENIS SISTEM DRAINASE

1. Sistem satu botol Botol berfungsi sebagai penampung

dan water seal Darah / cairan maupun udara akan

bercampur dengan cairan steril pada water seal dan udara akan keluar melalui ventilasi udara.

Prinsip kerja berdasarkan sistem grafitasi

Page 7: PERAWATAN WSD

WSD 1 BOTOL

Ke AtmosfirDari Pasien

Page 8: PERAWATAN WSD

2. Sistem Dua Botol Botol pertama sebagai penampung cairan

dan udara Botol kedua sebagai water seal Udara bergerak kebotol kedua melalui pipa

penghubung selanjutnya keluar melalui ventilasi udara Prinsip kerja berdasarkan gravitasi dan tek.

+ pada drainase Keuntungannya perhitungan cairan

drainase menjadi lebih akurat

JENIS - JENIS SISTEM DRAINASE

Page 9: PERAWATAN WSD

WSD 2 BOTOL

Ke AtmosfirDari Pasien

Water Seal Penampung

Page 10: PERAWATAN WSD

3. Sistim Tiga Botol Botol pertama sebagai penampung

drainase Botol kedua sebagai water seal Botol ketiga sebagai kontrol suction Keuntungan adalah penghitungan lebih

akurat Kerugian : tidak praktis, sulit ambulatori

JENIS - JENIS SISTEM DRAINASE

Page 11: PERAWATAN WSD

WSD 3 BOTOL

Ke Atmosfir Dari Pasien

Water Seal PenampungControl Suction

Ke Suction

Page 12: PERAWATAN WSD
Page 13: PERAWATAN WSD

Tube thoracostomy

Page 14: PERAWATAN WSD

Chest tube thoracostomy

Page 15: PERAWATAN WSD

Tubes & WSD & DSD

Page 16: PERAWATAN WSD

PRINSIP PERAWATAN PASIEN

• Perawat bertanggung jawab menjaga sistem WSD

• Panjang selang penghubung +100 cm• Jika pasien bergerak atau dipindahkan,

pertahankan posisi sistem drainase berada dibawah level dada pasien.

• Usahakan jangan melakukan striping menghasilkan tek. Lebih negatif ( > - 100 cm

H2O

Page 17: PERAWATAN WSD

Samb.

• Jangan melakukan klemp pada tubing bila tidak ada indikasi yang jelas

• Kedalaman tubing pada Water seal harus dipertahankan 2 cm H2O

• Sistem Water Seal harus kedap udara dan pertahankan ventilasi udara tetap terbuka

• Bila tubing diklemp observasi tanda tension pneumothorax

• Lakukan teknik aseptik dan antiseptik saat merawat luka

Page 18: PERAWATAN WSD

Hal – hal yg harus diperhatikan

• Sedapat mungkin pertahankan selang berada dibawah level dada

• Yakinkan bahwa sambungan selalu dalam keadaan tersambung baik, k/p diplester agar tidak bocor

• Pertahankan cairan dalam botol water seal dan botol penentu tekanan. Selalu pada level yang diharapkan, karena air dapat berkurang akibat penguapan

Page 19: PERAWATAN WSD

Samb.

• Observasi gelembung udara pada botol water seal dan fluktuasi pada slang water seal atau slang dada, bila gelembung udara meningkat kemungkinan bocor disekitar sambungan slang atau tempat pemasangan

• Pantau keadaan klinis pasien, Tanda Vital, pengembangan dada simetris / tdk

• Jangan pernah meletakkan botol WSD sejajar atau lebih tinggi dari dada pasien karena akan menyebabkan darah dalam botol/ slang masuk kembali ke rongga dada

Page 20: PERAWATAN WSD

Samb.

• Anjurkan pasien untuk tarik napas dalam secara periodik untuk membnatu pengembangan paru

• Perhatikan botol tidak roboh, bila hal ini terjadi, perbaiki posisi botol dan anjurkan untuk tarik napas dalam, diikuti dengan ekspirasi paksa beberapa kali dengan diakhiri batuk

Page 21: PERAWATAN WSD
Page 22: PERAWATAN WSD