Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDIMATIKA DENGAN JARIMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
Novi AzmiFahrul Insan
Andika Arisetyawan1
Supriadi2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas
Pendidikan Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Materi perkalian seringkali pembelajarannya membosankan. Pembelajaran dalam materi perkalian
biasanya dilakukan dengan cara menghapal. Hal ini akan menyulitkan siswa jika kemampuan
pemahaman siswa masih kurang terhadap materi tersebut. Untuk membuat kemampuan
pemahaman siswa muncul, pembelajaran menggunakan media sangat diperlukan, diantaranya
media lidimatika dan jarimatika. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen post-
testonlygroupdesign dengan menggunakan sampel sebanyak tiga kelompok sampel. Tujuannya
adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh penggunaan media lidimatika dengan jarimatika
terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa, sikap siswa terhadap kedua media, mencari
mana yang lebih efektif digunakan untuk pembelajaran dan mendapatakan solusi bagi
pembelajaran konvensional yang masih menggunakan cara menghapal. Penelitian ini melibatkan
beberapa kelompok sampel, diantaranya kelompok sampel eksperimen lidimatika dan jarimatika
yaitu kelas 3A dan 3B Sekolah Dasar Negeri Taktakan 1 Kota Serang serta kelompok kontrol yaitu
kelas 3A Sekolah Dasar Muhammadiyah Kota Serang dengan menggunakan instrumenttest yang
mengambil tiga indikator kemampuan pemahaman matematis, lembar observasi terhadap kegiatan
pembelajaran selama di dalam kelas, angket dan wawancara terhadap penggunaan kedua media di
dalam kedua kelas untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media tersebut. Dari hasil
analisis instrumet tersebut terdapat perbedaan nilai rata-rata post-test antara kelas eksperimen
lidimatika dan jarimatika dengan kelas kontrol. Namun tidak ada perbedaan nilai rata-rata post-test
antara kelompok eksperimen lidimatika dengan eksperimen jarimatika. Perbedaan terdapat pada
proses pembelajaran dari hasil observasi antara kelas lidimatika dengan jarimatika serta perbedaan
respon siswa dari hasil angket dan wawancara antara kedua media tersebut.
Kata Kunci: Lidimatika, Jarimatika, Kemampuan Pemahaman Matematis.
Catatan:
1: Pembimbing 1
2: Pembimbing 2
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
COMPARISON LEARNING USING MEDIA LIDIMATIKA WITH JARIMATIKA OF THE ABILITY OF UNDERSTANDING MATHEMATICALLY PRIMARY SCHOOL STUDENTS
ABSTRACT
Learning to the matter of mathematics often boring.Learning in matter multiplication
usually done by means of memorize.This would make it difficult for students if the ability
of students still less against the material. To make the ability of students appear, learning
using media indispensable, including lidimatika media and jarimatika.This research using
design experiment post-test only group design using samples from three sample group. The
purpose is to find comparison influence media uses lidimatika with jarimatika of the ability
of understanding mathematically students, the students to both media , work out which is
effective to learning and finding solution for learning conventional still using means
memorize. This research involves several sample group , of them sample group experiment
lidimatika and jarimatika namely class 3rd of a and 3rd of b of public elementary school
Taktakan 1 Serang City as well as the control group that is the class 3rd of a primary
school MuhammadiyahSerang City.Use instrument test who takes three indicators the
ability understanding mathematical, sheets of observation of the learning during in the
classroom, chief and interviewing the use of both media in both of class to know response
students on the use of these forms of media. Of the results of the analysis instrumet that
side of the difference in value the average post-test between grade experiment lidimatika
and jarimatika to the class control. But there is no difference the average score post-test
between the jarimatika’sexperiment withlidimatika’s experiment. The difference is found
in learning from the observation between grade lidimatika with jarimatika and the
differences response students from the chief and interview between the two these forms of
media.
Keyword: Lidimatika, Jarimatika, the understanding of mathematical ability.
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Pendidikan matematika di sekolah
dasar ksususnya di kelas 3 dengan materi
perkalian umumnya cara
pembelajarannya adalah dengan cara
menghapal. Dari hasil observasi yang
dilakukan, menurut salah satu guru kelas
3 sekolah dasar menuturkan bahwa pada
saat pembelajaran matematika pada
materi perkalian, guru merasa kesulitan
terhadap cara penyampaian materi
perkalian dengan menggunakan teknik
hapalan. Hanya ada beberapa siswa yang
bisa menghapal perkalian satu sampai
sepuluh, sisanya masih belum bisa tutur
guru tersebut. Siswa pun masih merasa
kesulitan saat ditanya beberapa
pertanyaan mengenai perkalian dasar,
ternyata siswa hanya mampu menghapal
perkalian satu sampai lima saja dan
perkalian yang lebih besar siswa masih
melihat poster perkalian.
Pembelajaran matematika dengan
teknik menghapal merupakan teknik
pembelajaran dengan tidak memerhatikan
kemampuan pemahaman matematis
siswa. Siswa dituntut untuk dapat
menghapal tanpa tau isi materinya.
Padahal pada usia sekolah dasar (7-11
tahun), siswa masih sangat membutuhkan
bantuan media pembelajaran agar siswa
dapat memahami materi matematika yang
abstrak.Sundayana (2013: 6) telah
mengatakan dalam bukunya bahwa media
pembelajaran merupakan suatu alat bantu
yang digunakan sebagai pembawa berita
kepada audiens pada saat proses
pembelajaran. Ini merupakan fungsi dan
manfaat media pembelajaran pada saat
proses pembelajaran, agar siswa mampu
menagkap isi materi yang disampaikan.
Hal tersebut yang akhirnya mendorong
peneliti untuk melakukan sebuah
penelitian dengan judul “Perbandingan
Pembelajaran Menggunakan Media
Lidimatika dengan Jarimatika Terhadap
Kemampuan Pemahaman Matematis
Siswa Sekolah Dasar”. Judul yang
diangkat dalam penelitian ini
menggunakan dua media pembelajaran
dengan membandingkan keduanya serta
dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan media pembelajaran sama
sekali atau disebut dengan kelompok
kontrol. Tujuan penelitian ini dilakukan
adalah untuk mengetahui perbandingan
penggunaan media lidimatika dengan
jarimatika terhadap kemampuan
pemahaman matematis siswa, untuk
mengetahui efektifitas antara penggunaan
media lidimatika dengan jarimatika
terhadap kemampuan pemahaman
matematis siswa, melihat bagaimana
respons siswa terhadap penggunaan
media lidimatika dan jarimatika dalam
pembelajaran matematika dan
mengetahui solusi masalah belajar pada
proses pembelajaran dengan materi
perkalian.
Pada penelitian kali ini, peneliti
menguji kegunaan media dalam proses
pembelajaran, yaitu dengan
menggunakan media lidimatika dan
jarimatika. Keduanya merupakan media
pembelajaran karena menurut Bovee
(Sundayana, 2013: 6) telah mengatakan
bahwa segala bentuk yang terdapat
dilingkungan fisik dapat dikategorikan
sebagai alat bantu atau media. Pengujian
tersebut nantinya akan dibandingkan
media mana yang lebih efektif digunakan
dalam proses pembelajaran serta apa
perbedaannya antara kedua media
tersebut.
Media lidimatika merupakan alat
bantu dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan lidi sebagai sumber media
utamanya. Media lidimatika sangat
mudah didapatkan di lingkungan
sekitar.Bentuk perkalian menggunakan
media lidimatika sangat sederhana, dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Sedangkan media jarimatika
merupakan alat bantu dalam proses
pembejaran dengan menggunakan jari
tangan sebagai poros utama dalam
perhitungannya. Septi Peni
Wulandari(liputan6: 2007) mengatakan
bahwa jarimatika adalah alat bantu
menghitung yang menyenangkan dengan
menggunakan tangan sebagai alat
bantunya.
Perhitungan perkalian dengan
menggunakan media jarimatika
merupakan perhitungan perkalian dengan
teknik cepat. Berikut adalah contoh
gambar perkalian menggunakan media
jarimatika:
B= berdiri dan L= lipat (Supriadi, 2016:
101)
Jumlah jari yang berdiri 10 + 10
ditambah jadi yang dilipat 4 X 4 = 16.
Sehingga menghasilkan jawaban 20 + 16
= 36
Pada pelaksanaanya, pada saat
pembelajaran, peneliti menggunakan
metode demonstrasi untuk
menyampaikan media lidimatika dan
jarimatika pada masing-masing kelas.
Metode demonstrasi merupakan gaya
belajar mengajar dengan memperagakan
atau mempertunjukkan sesuatu.
Media lidimatika dan jarimatika
disampaikan dengan metode
pembalajaran demonstrasi agar siswa
dapat memahami isi materi yang
terkandung dalam media terebut. Paham
berarti mengetahui dengan cermat.
Kemampuan pemahaman matematis
siswa berarti siswa mampu mengakap
dengan cermat apa yang disampaikan
terhadap isi materi. Menurut Russefendi
dalam buku Susanto telah mengatakan
bahwa ada tiga macam kemampuan
pemahaman matematis, yaitu pengubahan
dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,
pemberian arti terhadap sesuatu yang
diterimanya, dan pembuatan ekstrapolasi.
METODE
Penelitiini melakukan penelitian
dengan menggunakan dasain penelitian
dengan pendekatan kuantitatif. Analisis
data statistik menjadi tolak ukur
keberhasilan penelitian dengan
pendekatan kuantitatif.
Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah
denganmenggunakan metode kuasi
eksperimen dengan model post-
testonlygroupdesign. Pemberian test
akhir dilakukan setelah diberikan
perlakuan terhadap kelas eksperimen dan
kelas kontrol untuk melihat kemampuan
pemahaman matematis siswa pada materi
perkalian. Penelitian ini menggunakan
tiga kelompok penelitian yaitu dua kelas
eksperimen (jarimatika dan lidimatika)
dan satu kelas kontrol.
Populasi yang diambil pada
penelitian ini yaitu kelas 3 Sekolah Dasar
se-Kota Serang dengan sampel penelitian
yaitu kelas 3 A dan B Sekolah Dasar
Karya Pribadi
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Negeri Taktakan 1 Kota Serang sebagai
kelas kontrol, dan kelas 3A Sekolah
Dasar Muhammadiyah Kota Serang
Sebagai Kelas kontrol. Satu sekolah lain
yang digunakan untuk tempat pengujian
Lembar Kerja Siswa (LKS) sebelum
dilakukannya perlakuan dengan LKS
terhadap kelompok penelitian yaitu
Sekolah Dasar Negeri Sukadame 1 yang
berada di wilayah Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Pandeglang.
Instrument penelitian yang
digunakan yaitu instrumenttest,
instrument observasi, instrument angket
dan instrument wawancara.
Instrumenttest digunakan untuk melihat
sejauh mana pengaruh penggunaan media
lidimatika dan jarimatika terhadap
kemampuan pemahaman matematis
siswa. Sebelum dilakukannya test
terhadap kelompok penelitian, terlebih
dahulu instrumenttest diuji coba validitas,
realibilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda tiap-tiap butir soal yang
digunakan. Uji coba test dilakukan
terhadap kelompok selain kelompok
penelitian dengan satu tingkat diatas
kelompok penelitian, yaitu kelas 4
Sekolah Dasar Negeri Taktakan 1 Kota
Serang. Instrument observasi digunakan
untuk melihat aktivitas siswa selama
proses pemberian perlakuan terhadap
kelompok eksperimen lidimatika dan
jarimatika. Kemudian, instrument angket
dan wawancara digunakan untuk
mengetahui bagaimana respons siswa
terhadap pemberian perlakuan dengan
menggunakan media lidimatika dan
jarimatika.
Instrument penelitian selanjutnya
dianalisis. Instrumenttest dianalisis
dengan menggunakan uji normalitas hasil
test. Uji normalitas dilakukan untuk
melihat apakah sebaran data berdistribusi
normal atau tidak. Jika data tersebut
berdistribusi normal, maka selanjutnya
adalah uji homogenitas dengan model
bartlett.Uji homogenitas dilakukan untuk
melihat apakah data yang berdistribusi
normal tersebut memiliki variansi yang
sama atau tidak. Selanjutnya, apabila data
tersebut memiliki variansi yang
homogen, maka dilakukan uji anova
(analyze of variances). Uji anova
dilakukan karena sampel yang digunakan
lebih dari dua kelompok sampel. Untuk
melihat perbandingan dua rata-rata pada
tiga kelompok penelitian, maka dilakukan
uji tindak lanjut dengan model LSD.
Analisis test tersebut dilakukan dengan
menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22.
Untuk data hasil observasi,
analisis dilakukan dengan melihat tabel
yang telah diisi sebelumnya oleh observer
dengan memerhatikan kriteria
perhitungan yang telah ditentukan.
Data hasil angket dianalisi dengan
melihat hasil jawaban siswa terhadap
pernyataan yang diajukan dengan
memerhatikan kriteria skor rata-rata
angket.
Data hasil wawancara kemudian
dianalisis dengan melihat bagaimana
jawaban siswa terhadap pertanyaan yang
diajukan. Pertanyaan yang diajukan
berupa pertanyaan seputar penggunaan
media pada masing-masing kelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukannya proses
pemberian perlakuan terhadap kelas
eksperimen dan kontrol diikuti dengan
pengisian lembar observasi oleh observer,
selanjutnya dilakukan test akhir dan
mengisi angket kepada setiap sampel
penelitian serta melakukan wawancara
kepada dua orang pada pada kelas
eksperimen (lidimatika dan jarimatika).
Jumlah siswa pada kelas lidimatika
sebanyak 32 siswa, kelas jarimatika 32
siswa, dan kelas kontrol sebanyak 26
siswa.
Hasil tes akhir yang dilakukan
pada kelas jarimatika adalah sebagai
berikut:
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Nama Nilai
S1 72.5
S2 65
S3 57.5
S4 72.5
S5 65
S6 37.5
S7 47.5
S8 57.5
S9 72.5
S10 57.5
S11 77.5
S12 95
S13 80
S14 50
S15 92.5
S16 42.5
S17 65
S18 60
S19 50
S20 47.5
S21 62.5
S22 60
S23 57.5
S24 67.5
S25 57.5
S26 52.5
S27 40
S28 52.5
S29 42.5
S30 42.5
S31 80
S32 52.5
Jumlah 1932.5
Rata-
rata 60.390625
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa hasil tes ahir dari
kelas jarimatika bervariasi. Nilai rata-rata
yang didapatkan pada kelas lidimatika
sebesar 60.390625 dari jumlah total siswa
sebanyak 32 siswa.
Selanjutnya hasil tes akhir yang
dilakukan pada kelas lidimatika adalah
sebagai berikut:
Nama Nilai
S1 77.5
S2 50
S3 72.5
S4 55
S5 72.5
S6 52.5
S7 37.5
S8 37.5
S9 52.5
S10 65
S11 72.5
S12 100
S13 47.5
S14 65
S15 55
S16 67.5
S17 45
S18 92.5
S19 57.5
S20 60
S21 82.5
S22 82.5
S23 37.5
S24 50
S25 57.5
S26 45
S27 72.5
S28 67.5
S29 42.5
S30 62.5
S31 62.5
S32 42.5
Jumlah 1940
Rata-
rata 60.625
Berdasarkan tabel diatas pada
kelas lidimatika menunjukkan bahwa
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
nilai rata-rata pada kelas lidimatika
sebesar 60.625, sedikit lebih besar
dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
jarimatika.
Kemudian hasil tes akhir pada
kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Nama Nilai
S1 47.5
S2 52.5
S3 57.5
S4 75
S5 65
S6 50
S7 75
S8 55
S9 62.5
S10 45
S11 50
S12 52.5
S13 72.5
S14 47.5
S15 45
S16 37.5
S17 47.5
S18 50
S19 32.5
S20 40
S21 37.5
S22 42.5
S23 65
S24 70
S25 52.5
S26 32.5
Jumlah 1360
Rata-
rata 52.30769
Berdasarkan hasil nilai ahir pada
kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai
rata-rata pada kelas tersebut yaitu sebesar
52.30769. Jauh daripada nilai rata-rata
pada kelas eksperimen jarimatika dan
lidimatika.
Selanjutnya dilakukan uji
normalitas data untuk mengetahui data
yang disebar berdistribusi normal atau
tidak. Berdasarkan uji normalitas yang
telah dilakukan, didapat nilai signifikansi
(sig.) pada kelas jarimatika sebesar 0.246,
kelas lidimatika sebesar 0.33 dan kela
kontrol sebesar 0.235 dengan taraf
signifinasi sebesar 0.05 (5%).
Berdasarkan kriteria pengambilan
keputusan, jika nilai signifikansi lebih
besar dari taraf signifikansi (5%), maka
data tersebut berdistribusi normal.
Namun jika nilai signifikansi lebih kecil
dari taraf signifikansi, maka data tersebut
berasal dari data yang tidak berdistribusi
normal. Dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa ketiga data tersebut berdistribusi
normal.
Selanjutnya dilakukan uji
homogenitas untuk mengetahui data
tersebut berasal dari varian yang
homogen atau heterogen.
Dari hasil uji homogenitas yang
telah dilakukan dengan bantuan aplikasi
SPSS 22, menunjukkan bahwa nilai
signifikansi (sig.) pada ketiga sampel
tersebut sebesar 0.445 dengan taraf
signifikansi sebesar 0.05 (5%).
Berdasarkan kriteria pengambilan
keputusan, jika nilai signifikansi lebih
besar dari taraf signifikansi, maka ketiga
data tersebut memiliki varians yang
homogen. Namun jika nilai signifikansi
lebih kecil dari taraf signifikansi, maka
ketiga data tersebut memiliki varians
yang heterogen. Dengan begitu
berdasarkan data tersebut menyatakan
bahwa ketiganya berasal dari vasiansi
yang homogen.
Analisis perbandingan rata-rata
tiga sampel dengan menggunakan anova
satu jalur. Hasil perhitungan analisis
anova dengan nilai signifikansi (sig.)
0.057 dengan taraf signifikansi sebesar
0.05. Berdasarkan kriteria pengambilan
keputusan, jika nilai signifikansi lebih
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
kecil dari 0.05 maka dikatakan terdapat
perbedaan rata-rata antara ketiga
kelompok tersebut. Namun apabila nilai
signifikansi lebih besar dari taraf
signifikansi sebesar 0.05, maka dikatakan
tidak terdapat perbedaan rata-rata antara
ketiga kelompok penelitian tersebut.
Untuk mengetahui perbandingan
rata-rata antara dua kelompok, maka
langkah selanjutnya yaitu dengan
melakukan uji tindak lanjut LSD. Uji
tidak lanjut ini untuk mengetahui
perbandingan rata-rata kelompok
jarimatika dengan lidimatika, kelompok
jarimatika dengan kontrol, dan kelompok
lidimatika dengan kelompok kontrol.
Berikut adalah tabel hasil uji LSD yang
telah dilakukan
Dependent Variable: Nilai
LSD
(I) Kelas (J) Kelas Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Jarimatik
a
Lidimatik
a .949 -7.436 6.967
Kontrol .038 .477 15.689
Lidimatik
a
Jarimatik
a .949 -6.967 7.436
Kontrol .032 .711 15.923
Kontrol Jarimatik
a .038 -15.689 -.477
Lidimatik
a .032 -15.923 -.711
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Berdasarkan tabel diatas,
menunjukkan hasil dari perbadingan rata-
rata antar kelompok. Jika nilai
signifikansi lebih besar 0.05, maka tidak
terdapat perbedaan rata rata antar
kelompok. Namun jika nilai signifikansi
lebih kecil 0.05, maka data terdapat
perbedaan rata-rata antar kelompok.
Dari hasil uji LSD diatas
menunjukkan bahwa kelas kontrol
dengan kelas lidimatika dan jarimatika
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari
0.05, dengan begitu terdapat perbedaan
rata-rata antara kelompok lidimatika
dengan kontrol dan kelompok jarimatika
dengan kontrol. Namun perbandingan
kelompok jarimatika dengan lidimatika
menunjukkan nilai signifikansi lebih
besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata
antara kelompok lidimatika dengan
jarimatika.
Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan media lidimatika dan
jarimatika dapat berpengaruh pada
kemampuan pamahaman matematis
siswa.
Observasi dilakukan untuk
melihat aktivitas belajar siswa selama
proses pemberian treatment berlangsung.
Data hasil observasi menunjukan
pengaruh pembelajaran matematika
dengan menggunakan media lidimatika
dan jarimatika terhadap kemampuan
matematis siswa sekolah dasar.
Jika Y< 20%= memperolehnilai 1
Jika 20%< Y<50%= memperolehnilai 2
Jika 50%< Y< 80%= memperolehnilai 3
Jika 80%< Y< 100%= memperolehnilai 4
Dengan Y= Jumlahsiswa yang
memenuhikriteria,1 = Buruk, 2= Kurang,
3= Baik, 4= Amat Baik
Berikut adalah hasil rekapitulasi
rata-rata observasi pada kelompok
jarimatika.
Kegiatan Rata-rata
Pertemuan Ke-
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
1 2 3
Pendahuluan 4 4 3,5
Inti 3,4 3,4 3,8
Penutup 3 3 3
Jumlah 10,4 10,4 10,3
Rata-Rata 3,46 3,46 3,43
Kesimpulan yang dapat diambil
dari hasil observasi pembelajaran
matematika menggunakan media
jarimatika hasilnya cukup baik. Sehingga
pembelajaran matematika dengan
menggunakan media jarimatika membuat
siswa dapat memahami materi ajar tanpa
harus menghapal. Pembelajaran
menunjukkan hasil yang kondusif saat
menggunakan media jarimatika.
Selanjutnya melihat hasil
rekapitulasi observasi pada kelompok
lidimatika disajikan dalam bentuk tabel
berikut:
Kegiatan
Rata-rata
Pertemuan Ke-
1 2 3
Pendahuluan 4 4 4
Inti 3,5 3,5 3,7
Penutup 4 4 3
Jumlah 11,5 11,5 10,7
Rata-Rata 3,83 3,83 3,56
Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat bahwa skor rata-rata pembelajaran
menggunakan media lidimatika
mendapatkan skor tetap pada pertemuan
pertama dan kedua, namun ada
penurunan pada pertemuan terakhir.
Meskipun ada penurunan, namun tidak
begitu signifikan. Dapat dikatakan bahwa
pembelajaran matematika dengan
menggunakan media lidimatika pada
materi perkalian cukup baik dan dapat
menarik perhatian siswa saat belajar.
Penggunaan media menunjukan
antusiasme siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Dari hasil observasi
diatasperbandinganpembelajarankelasjari
matika dengan kelas
lidimatikamenyatakanbahwa
pembelajaran kelas lidimatika lebih baik
dibandingkan dengan kelas jarimatika
terhadap kemampuan pemahaman
matematis siswa sekolah dasar.
Data hasil angket selanjutnya
diolah dan dianalisi dengan kriteria 0%-
100%. Pernyataan pada instrument
angket berupa pernyataan positif dan
negatif. Jika pernyataan tersebut positif,
maka 0-25% menyatakan bahwa rata-rata
siwa sangat tidak setuju terhadap
pernyataan positif. 26-50% menyatakan
bahwa rata-rata siswa tidak setuju dengan
pernyataan positif yang diajukan. 51-75%
menyatakan bahwa rata-rata siswa setuju
dengan pernyataan positif. 76-100%
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
menyatakan bahwa siswa sangat setuju
dengan pernyataan positif yang diajukan.
Namun jika pernyataan pada
instrument angket berupa pernyataan
negatif, maka 0-25% menyatakan bahwa
respon siswa terhadap pernyataan negatif
sangat tidak setuju. 26-50% menyatakan
bahwa respon siswa tidak setuju terhadap
pernyataan negatif yang diajukan. 51-
75% menyatakan bahwa rata-rata
siswasetuju dengan pernyataan negatif
yang diajukan. 76-100% menyatakan
bahwa respon siswa sangat setuju dengan
pernyataan negatif yang diajukan.
Hasil angket pada kelompok
jarimatika:
Deskripsi Indikator No
danSifat
SkordanFrekuensi Skor Rata-
Rata (%) SS S TS STS
Minat
Menunjukan
minat siswa
terhadap
pembelajaran
dengan
menggunaka
n media
jarimatika
6
Positif
4 3 2 1 80.46
(Sangat
Setuju) 13 15 3 0
7
Positif
4 3 2 1 81.25
(Sangat Setuju 16 9 6 1
8
Positif
4 3 2 1 78.90
(Sangat
Setuju) 15 11 2 4
9
Negatif
1 2 3 4 57.81
(Tidak Setuju) 3 8 5 10
Menunjukan
manfaat
terhadap
pembelajaran
menggunaka
n media
jarimatika
10
Positif
4 3 2 1 50
(Tidak Setuju) 6 11 2 3
11
Positif
4 3 2 1 64.84
(Setuju) 4 19 2 6
12
Positif
4 3 2 1 71.09
(Setuju) 8 15 5 4
13
Negatif
1 2 3 4 60.93
(Tidak Setuju) 7 8 13 4
Minat siswa
terhadap
pembelajaran
menggunaka
n LKS
14
Positif
4 3 2 1 71.09
(Setuju) 11 12 3 5
15
Negatif
1 2 3 4 76.56
(Sangat Tidak
Setuju) 2 5 10 14
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Hasil angket kelompok lidimatika:
Deskripsi Indikator No danSifat SkordanFrekuensi Skor Rata-
Rata (%) SS S TS STS
Minat
Menunjukan
minat siswa
terhadap
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
lidimatika
6
Positif
4 3 2 1 87.5
(Sangat Setuju) 20 10 0 2
7
Positif
4 3 2 1 92.96
(Sangat Setuju) 16 15 0 0
8
Positif
4 3 2 1 83.59
(Sangat Setuju) 17 13 0 0
9
Negatif
1 2 3 4 79.68
(Sangat Tidak
Setuju) 1 6 11 14
Menunjukan
manfaat
terhadap
pembelajaran
menggunakan
media
lidimatika
10
Positif
4 3 2 1 70.31
(Setuju) 11 9 8 3
11
Positif
4 3 2 1 67.18
(Setuju) 8 12 6 6
12
Positif
4 3 2 1 77.34
(Sangat Setuju) 13 8 9 1
13
Negatif
1 2 3 4 72.65
(Tidak Setuju) 3 8 10 11
Minat siswa
terhadap
pembelajaran
menggunakan
LKS
14
Positif
4 3 2 1 85.93
(Sangat Setuju) 15 16 1 0
15
Negatif
1 2 3 4 67.96
(Tidak Setuju) 3 3 6 15
Perbedaan terjadi pada pernyataan
nomor 10 pada kelas jarimatika
“Pembelajaran perkalian matematika
menggunakan jarimatika membuat saya
lebih aktif”. Siswa kelas jarimatika hanya
mendapat skor rata-rata 50% dari seluruh
responden yang menunjukkan bahwa
siswa merasa tidak aktif saat
pembelajaran matematika menggunakan
media jarimatika berlangsung. Sedangkan
jika melihat respon siswa pada kelas
lidimatika terhadap pernyataan nomor 10
yaitu “Pembelajaran perkalian
matematika menggunakan lidimatika
membuat saya lebih aktif” respon siswa
kelas lidimatika mendapatkan skor rata-
rata sebesar 70.31 dari seluruh responden
yang menunjukkan bahwa siswa setuju
dengan pernyataan tersebut dan siswa
juga merasa bahwa pembelajaran
matematika pada materi perkalian dengan
Novi Azmifahrul Insan, Andika Arisetyawan, Supriadi. Perbandingan Pembelajaran
Menggunakan Media Lidimatika Dengan Jarimatika Terhadap Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
menggunakan media lidimatika
membuatnya menjadi lebih aktif.
Jadi pembelajaran matematika
pada materi perkalian, respon siswa lebih
baik terhadap penggunaan media
lidimatika dibandingkan dengan
penggunaan media jarimatika terhadap
kemampuan pemahaman matematis
siswa.
Respon positif juga didapatkan
pada hasil wawancara pada kelas
lidimatika. Pasalnya pada wawancara
kelas lidimatika terhadap siswa yang
mendapat nilai rendah, respon siswa
tersebut menunjukkan bahwa meskipun
dia memiliki nilai yang rendah namun dia
masih bisa memami perkalian dengan
menggunakan lidimatika. Sedangkan
wawancara pada siswa dengan nilai
terendah pada kelas jarimatika, respon
siswa menunjukkan bahwa memang
siswa tersebut tidak paham dengan
perkalian jarimatika. Dia hanya
memahami perkalian satuannya saja.
SIMPULAN
Melihat dari hasil pengolahan data
yang sudah didapatkan, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
perbandingan nilai rata-rata siswa antara
kelas jarimatika dengan kelas lidimatika.
Kedua kelas tersebut memiliki nilai yang
selisihnya tidak lebih dari 1.
Perbandingan yang dapat dilihat yaitu
dari proses pembelajaran dan respon
siswa terhadap pembelajaran
menggunakan media lidimatika dan
jarimatika. Pembelajaran lebih kosdusif
saat menggunakan media lidimatika
dibandingkan menggunakan media
jarimatika. Selain itu respon siswa
terhadap pembelajaran lidimatika lebih
menyenangi belajar dengan
menggunakan media lidimatika daripada
menggunakan jarimatika.
Efektifitas penggunaan media dalam
pembelajaran lebih cenderung efektif
menggunakan media lidimatika
dibandingkan dengan pembelajaran
menggunakan media jarimatika terhadap
kemampuan pemahaman matematis siswa
sekolah dasar. Dilihat dari hasil post-test,
observasi pembelajaran serta hasil angket
dan wawancara terhadap siswa.
Pembelajaran menggunakan media
lidimatika dan jarimatika bisa dijadikan
solusi bagi pendidik untuk pelajaran
matematika pada materi perkalian. Siswa
lebih menyenangi menghitung dengan
media dan cara yang mudah
dibandingkan dengan cara konvensional.
REFERENSI
SundayanaRostina. (2013). Media
PembelajaranMatematika.Alfabeta:
Jakarta.
Susanto Ahmad. (2013).
TeoriBelajardanPembelajaran di
SekolahDasar. Kencana: Jakarta.
Supriadi. (2016). Cara Mengajar
Matematika Untuk PGSD. UPI
Kampus Serang:Serang.
liputan6. (2007, Juli 1). Jarimatika,
Berhitung Mudah dan
Menyenangkan. Diambil kembali
dari News:
www.liputan6.com/news/read/14388
7/jarimatika-berhitung-mudah-dan-
menyenangkan-