15
Perbedaan Bakteri Gram Positif (+) dan Gram Negatif (-) Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogenn ya tipis. Sifat Gram positif Gram Negatif Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah Lipid tinggi Ketahanan terhadap  penisilin Lebih sensitif Lebih tahan Penghambatan warna basa Lebih dihambat Kurang dihambat Kebutuhan nutrien Kompleks Relatif sederhana Ketahanan terhadap  perlakuan fisik Lebih tahan Kurang tahan Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah  Enterobactericeae, Salmonella spp, Shigella spp, E. Coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri gram positif adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Clostridium, Bacillus . Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah: 1. Larutan violet kristal hucker sebagai cat utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri = Gram A 2. Iodin sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama = Gram B 3. Ethanol 95% sebagai bahan peluntur untukk melunturkan cat utama = Gram C 4. Safranin sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan warna cat utamanya = Gram D Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan negatif sama-sama  berwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori  berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin,  bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya. Struktur sel Artikel utama untuk bagian ini adalah:  Struktur sel bakteri 

Perbedaan Bakteri Gram Positif

  • Upload
    bratama

  • View
    211

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 1/15

Perbedaan Bakteri Gram Positif (+) dan Gram Negatif (-)

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal

sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis.

Sifat Gram positif Gram Negatif 

Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah Lipid tinggi

Ketahanan terhadap penisilin

Lebih sensitif Lebih tahan

Penghambatan warna basa Lebih dihambat Kurang dihambat

Kebutuhan nutrien Kompleks Relatif sederhana

Ketahanan terhadap

 perlakuan fisik 

Lebih tahan Kurang tahan

Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah  Enterobactericeae, Salmonella spp,Shigella spp, E. Coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri gram positif adalah Staphylococci,

Streptococci, Enterococci, Clostridium, Bacillus.

Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah:

1.  Larutan violet kristal hucker sebagai cat utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri =Gram A

2. Iodin sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama = Gram B

3. Ethanol 95% sebagai bahan peluntur untukk melunturkan cat utama = Gram C

4.  Safranin sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan warna cat

utamanya = Gram D

Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan negatif sama-sama

 berwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif terbentuk kompleks iodin kristal violet

sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanolwarna ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif 

tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori membesar dan

kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori

 berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara

dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya.

Struktur sel

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Struktur sel bakteri 

Page 2: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 2/15

 

Struktur sel bakteri

Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada umumnya, semua bakteri

memiliki struktur sel yang relatif sederhana.[16]

 Sehubungan dengan ketiadaan membran inti,meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama

nukleoid.[16]

 Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel.[17]

 Bakteri dapat

diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri

gram negatif dan bakteri gram positif .[16]

 Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusundari lapisan  peptidoglikan (sejenis molekul  polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, sedangkan

 bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal.[16][5]

 Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jeniskelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram  pada tahun

1884.[16]

 

Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan

untuk bergerak, melekat dan konjugasi.[17]

 Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan

dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis.[16]

 Struktur kapsul inilah yang

sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada  Escherichiacoli dan Streptococcus pneumoniae.

[16] Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa

spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom.[16]

 Beberapa bakteri

mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup padalingkungan ekstrim.[18] Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil

endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan

 bakteri pengebab keracunan pada makanan kaleng.[18]

 

[sunting] Morfologi bakteri

Page 3: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 3/15

 

Berbagai bentuk tubuh bakteri

Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

  Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai

 beberapa variasi sebagai berikut:[19][20]

 

o   Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

o   Diplococcus, jka berganda dua-dua

o  Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar 

o  Sarcina, jika bergerombol membentuk kubuso  Staphylococcus, jika bergerombol

o  Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

  Basil ( Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, danmempunyai variasi sebagai berikut:

[19][20] 

o   Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

o  Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

  Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai

 berikut:[19][20]

 

o  Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk 

koma)

o  Spiral , jika lengkung lebih dari setengah lingkarano  Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

[20] 

Bentuk tubuh/morfologi  bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia.

Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup

mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.[20]

 

Page 4: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 4/15

[sunting] Alat gerak 

Gambar alat gerak bakteri: A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik;

Banyak  spesies  bakteri yang bergerak menggunakan flagel.[21]

 Bakteri yang tidak memiliki alat

gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada.

[21] Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab

 penyakit pada beberapa spesies bakteri.[21]

 Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki,

 bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:[22][21]

 

   Atrik , tidak mempunyai flagel.[22][21]

 

   Monotrik , mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.[22][21]

 

   Lofotrik , mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.[22][21]

 

   Amfitrik , mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.[22][21]

 

   Peritrik , mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.[22][21]

 

[sunting] Habitat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Habitat bakteri 

Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di

hampir semua tempat.[2]

 Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup.

[2] Diperkirakan total

 jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030

.[2]

 Bakteri dapat

ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam saluran pencernaan yang jumlah selnya 10

kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia. [23]

 Oleh karena itu, kolonisasi bakterisangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.

[24] 

Page 5: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 5/15

 

Thermus aquatiqus, bakteri termofilik yang banyak diaplikasikan dalam  bioteknologi. 

Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia,terutama pada usus besar , diantaranya adalah  bakteri asam laktat dan kelompok  enterobacter  .

[5] 

Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah  Lactobacillus acidophilus.[5][25]

 Di samping itu,

terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu  probiotik , yang bersifat menguntungkan karena dapat

menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker  usus besar .[26]

 Selain didalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan

kaki manusia.[24] Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenaldengan nama metilotrof , yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya.

[27][28][29] Di dalam rongga mulut, bakteri ini

menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut

manusia.[30][31]

 

Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan

organisme lain untuk hidup.[32]

 Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi,mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik .

[2][33][34] Sebagai contoh, Thermus

aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran

suhu 60-80oC.

[2] Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada

lingkungan dengan suhu yang sangat dingin.[35]  Pseudomonas extremaustralis ditemukan padaAntartika dengan suhu di bawah 0

oC.

[35] Di samping pengaruh ekstrim temperatur, bakteri juga

dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan

(lingkungan steril).[36]

  Halobacterium salinarum dan  Halococcus sp. adalah contoh dari bakteriyang dapat hidup pada kondisi garam ( NaCl) yang sangat tinggi (15-30%).

[36][37] Tedapat pula

 beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar  gula tinggi (kelompok  osmofil), kadar  air  

rendah (kelompok  xerofil), derajat keasaman  pH sangat tinggi, dan rendah.[2]

 

[sunting] Pengaruh lingkungan terhadap bakteri

Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi  bakteri.

[38]

 Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah

suhu, kelembapan, dan cahaya.[38]

 Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan

untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, sepertimikroskop optikal, mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM).

[38] 

[sunting] Suhu

Page 6: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 6/15

Suhu  berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme  bagi semua makhluk 

hidup.[2]

 Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat

ditoleransi akan menyebabkan denaturasi  protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga selakan mati.

[2] Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran

sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses

kehidupan sel akan terhenti.

[2]

 Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4golongan:

  Bakteri psikrofil , yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0° – 30 °C, dengansuhu optimum 15 °C.

  Bakteri mesofil , yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15°  – 55 °C, dengan suhu

optimum 25° – 40 °C.

  Bakteri termofil , yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40°  – 75 °C,dengan suhu optimum 50 - 65 °C

  Bakteri hipertermofil , yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan

suhu optimum 88 °C.[2]

 

[sunting] Kelembaban relatif 

Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif  (relative humidity, RH) yang cukuptinggi, kira-kira 85%.

[2] Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang

terdapat di udara.[2]

 Pengurangan kadar air dari  protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme 

terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.[2]

 Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH

lingkungan kurang dari 84%.[38]

 Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara

yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur 

membran selnya yang mengandung lipid  bilayer .[39]

 

 Deinococcus radiodurans, hasil pencitraan dengan 'transmission electron microgragh (TEM) 

[sunting] Cahaya

Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.[40]

 Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal.

[40] 

Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal

Page 7: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 7/15

 bagi pertumbuhan bakteri.[40]

 Teknik penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk 

mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik 

iradiasi yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20.[40][5]

. Metode ini telah diaplikasikansecara luas untuk berbagai keperluan, terutama pada sterilisasi makanan untuk meningkatkan

masa simpan dan daya tahan.[5]

 Beberapa contoh bakteri patogen yang mampu dihambat ataupun

dihilangkan antara lain Escherichia coli 0157:H7 and Salmonella.

[5]

 

[sunting] Radiasi

Radiasi  pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagimakhluk hidup, terutama bakteri.

[41] Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan

 penyakit hati akut, katarak , hipertensi, dan bahkan kanker .[41]

 Akan tetapi, terdapat kelompok 

 bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan

kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok   Deinococcaceae. [42]

 Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih

dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat

 bertahan hingga 5.000 Gy.

[42][43]

 

Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai

DNA.[44]

 Apabila terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian.[44]

  Deinococcus radiodurans memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan

materi genetik  tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang

sangat efisien.[44]

 

[sunting] Peranan

[sunting] Bidang lingkungan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bakteri pengurai, Bakteri nitrifikasi, Bakteridenitrifikasi, dan Bakteri nitrogen 

Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang

 besar bagi lingkungan.[5]

 Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan

yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme.[5]

 Bakteri tersebut menguraikan  protein, karbohidrat dan senyawa organik  lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain

yang lebih sederhana.[5]

 Contoh bakteri saprofit antara lain  Proteus dan Clostridium.[5]

 Tidak 

hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga

merupakan  patogen oportunis.

[5]

 

Page 8: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 8/15

 

 Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengan tanaman membentuk bintil

akar.

Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti  bakteri nitrifikasi.[2]

 Bakterinitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia

yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.[45]

 Kelompok bakteri ini bersifat

kemolitotrof .[45]

  Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi

nitrit (NO2

-

)) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)).[45]

 Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh

tanaman yaitu nitrat.[45]

 Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi yangdilakukan oleh  bakteri denitrifikasi.

[45] Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik 

senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan dimetabolisme oleh

 berbagai makhluk hidup.[2]

 Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalah

 Pseudomonas stutzeri,  Pseudomonas aeruginosa, and  Paracoccus denitrificans.[46]

 Di samping

itu, reaksi ini juga menghasilkan nitrogen dalam bentuk lain, seperti dinitrogen oksida (N2O).[2]

 

Senyawa tersebut tidak hanya dapat berperan penting bagi hidup berbagai organisme, tetapi juga

dapat berperan dalam fenomena hujan asam dan rusaknya ozon.[2]

 Senyawa N2O akan dioksidasimenjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O3) membentuk NO2

-yang akan

kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2).

[2]

 

Di bidang  pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu ber simbiosis dengan

akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk membantu penyuburan tanah.[5]

 Kelompok bakteri

ini dikenal dengan istilah bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya  bakteri nitrogen. Bakterinitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara

dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim

nitrogenase.[47][48]

 Kelompok bakteri ini biasanya ber simbiosis dengan tanaman kacang-kacangandan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme  berupa nodul atau  bintil akar  untuk 

mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung

oleh kebanyakan organisme.[48][2]

 Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah

rhizobia, termasuk di dalamnya genus  bakteri  Rhizobium,  Bradyrhizobium,  Mesorhizobium,  Photorhizobium, dan Sinorhizobium.[2]

 Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan

tanaman polong-polongan yaitu  Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk 

nodul atau bintil-bintil akar .[2]

 

[sunting] Bidang pangan

Page 9: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 9/15

Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah

 banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan.[5]

 Bahan  pangan yang telah

difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapatmeningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa  baru dan unik pada makanan tersebut.

[5] 

Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

No.Nama produk atau

makanan

Bahan

bakuBakteri yang berperan

1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcusthermophilus 

2. Mentega susu Streptococcus lactis  

3. Terasi ikan  Lactobacillus sp.

4. Asinan buah-buahan buah-

 buahan Lactobacillus sp.

5. Sosis daging  Pediococcus cerevisiae  

6. Kefir susu  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis 

Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat tumbuh di dalam makanan.[49]

 Kelompok 

 bakteri ini mampu memetabolisme berbagai komponen di dalam makanan dan kemudian

menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat racun.[49]

 Clostridium botulinum, menghasilkanracun  botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan dan kini senyawa tersebut dipakai

sebagai bahan dasar botox.[49]

 Beberapa contoh bakteri perusak makanan:

   Burkholderia gladioli (sin. Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek , 

terdapat pada tempe  bongkrek [50]

 

   Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan pembentukkan gas.

[51] 

[sunting] Bidang kesehatan

Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang

kesehatan. Antibiotik  merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya

hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam

menyembuhkan suatu  penyakit.[5] Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:

  Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik  streptomycin[2]

 

  Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline[2]

 

  Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol [2]

 

   Penicillium, menghasilkan antibiotik   penisilin[5]

 

   Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik  polymixin.[5]

 

Page 10: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 10/15

Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru

 bersifat patogen.[52]

 Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen

 penyebab penyakit adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifus,  Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan Clostridiumtetani yang menyebabkan penyakit tetanus.

[53][54] Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan

ternak, seperti  Brucella abortus yang menyebabkan brucellosis  pada sapi dan  Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.[55]

 Untuk infeksi pada tanaman yang umum dikenal adalah Xanthomonas oryzae yang menyerang pucuk batang  padi dan  Erwinia amylovora yang

menyebabkan busuk pada  buah-buahan.[56]

 

[sunting] Dekomposisi

Dekomposisi buah persik setelah 6 hari.

Proses degradasi  jasad makhluk hidup dilakukan oleh banyak organisme, salah satunya adalah bakteri. Beberapa jenis bakteri, terutama bakteri heterotrof , mampu mendegradasi senyawa

organik dan menggunakannya untuk menunjang pertumbuhannya.[57]

 Proses dekomposisi ini

dibantu oleh beberapa jenis enzim untuk memecah makromolekul, seperti karbohidrat,  protein, 

dan lemak , untuk dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh, enzim protease digunakan untuk memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, seperti asam

amino.[57]

 Proses dekomposisi ini juga berperan dalam pengembalian unsur-unsur, terutama

karbon dan nitrogen, ke alam untuk masuk ke dalam siklus lagi.[58]

 

Dekomposisi jasad makhluk hidup dimulai oleh bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia,dimulai dari jaringan-jaringan otot.

[58] Proses ini dipercepat saat tubuh telah dikuburkan. Reaksi

 pertama dalam dekomposisi ini adalah hidrolisis  protein oleh  protease membentuk  asam

amino.[58]

 Selanjutnya, asam amino akan diubah menjadi asam asetat, gas hidrogen, gas nitrogen, 

dan karbon dioksida sehingga pH lingkungan akan turun menjadi 4-5.[58]

 Reaksi ini dilakukan

oleh bakteri acetogen. Pada tahap akhir, semua senyawa tersebut diubah menjadi gas metana oleh metanogen.

[58] 

[sunting] Referensi

Page 11: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 11/15

1.  ^ "Bacteria (eubacteria)". Taxonomy Browser . NCBI. Diakses pada 10 September 2008.

2.  ^ a  b

 c d e f  g h i  j k  l m

 n o  p

 q r  s t u v w x y z Madigan MT (2009). Brock Biology of 

 Microorganisms Twelfth Edition.3.  ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WH

Freeman. ISBN 0-7167-4955-6. 

4. 

^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WHFreeman. ISBN 0-7167-4955-6. 5.  ^ 

a  b

 c d e f  g h i  j k  l m

 n o  p

 q r  s Todar K. 2008. Online Textbook of Bacteriology.

http://www.textbookofbacteriology.net/index.html [diakses pada 21 Juni 2011].

6.  ^ Anesti V, McDonald IR, Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005.Isolation and molecular detection of methylotrophic bacteria occurring in the human

mouth. Environ Microbiol 7(8):1227-38.

7.  ^ Gallego V, Garcia MT, Ventosa A. 2005.Methylobacteriumvariabile sp. nov., a

methylotrophic bacterium isolated froman aquatic environment. Int J Syst Evol Microbiol55:1429-33.

8.  ^ Pasamba EM, Demigillo RM, Lee AC. 2007. Antibiograms of pink pigmented

facultative methylotrophic bacterial isolates fromvarious sources. Philipp Scient 44:47-56.

9.  ^ Sorokin DY, Trotsenko YA, Doronina NV, Tourova TP, Galinski EA, Kolganova TV,

Muyzer G. 2005. Methylohalomonas lacus gen. nov., sp. nov.and Methylonatrum

kenyense gen. nov., sp. nov., methylotrophic gamma proteobacteria fromhypersalinelakes. Int J Syst Evol Microbiol 57: 2762 – 69.

10. ^ Gray ND dan Head IM (2005). Microorganisms and Earth Systems; Advances in

Geomicrobiology. ISBN 0-521-86222-1. 11. ^ Koch A (2003). "Bacterial wall as target for attack: past, present, and future research". 

Clin Microbiol Rev 16 (4): 673 – 87. doi:10.1128/CMR.16.4.673-687.2003. PMID 

14557293. 

12. ^ Bardy SL, Ng SY, Jarrell KF (February 2003). "Prokaryotic motility structures". Microbiology (Reading, Engl.) 149 (Pt 2): 295 – 304. doi:10.1099/mic.0.25948-0. PMID 

12624192. 

13. ^ a  b

 c d e f  g h i  j k  l m

 n o  p

 q r  s t u v w x y z aa

 ab

 ac

 Madigan MT (2009). Brock Biology of  Microorganisms Twelfth Edition.

14. ^ a  b

 Welkos S, Little S, Friedlander A, Fritz D, Fellows P. 2001. The role of antibodies

to Bacillus anthracis and anthrax toxin components in inhibiting the early stages of infection by anthrax spores. Microbiol 147(6):1677-85.

15. ^ Cole ST, et al .1998. Deciphering the biology of  Mycobacterium tuberculosis from the

complete genome sequence. Nat 393:537-544. doi:10.1038/31159

16. ^ a  b

 c d e f  g h Davidson MW. 2009. Bacteria Cell Structure.

http://micro.magnet.fsu.edu/cells/bacteriacell.html. Diakses pada 22 Juni 2011.

17. ^ a  b Carl. The Bacteria Cell.

http://www.lanesville.k12.in.us/lcsyellowpages/tickit/carl/bacteria.html. Diakses pada 22

Juni 2011.18. ^ 

a  b

 Margosch D, Ehrmann MA, Buckow R, Heinz V, Vogel RF, Ganzle MG. 2006.

High-Pressure-Mediated Survival of Clostridium botulinum and Bacillus

amyloliquefaciens Endospores at High Temperature. Appl Environ Microbiol 72(5):3476-81. doi:10.1128/AEM.72.5.3476-3481.2006  

Page 12: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 12/15

19. ^ a  b

 c Wellmeyer B. 2009. Bacterial Morphology.

http://nhscience.lonestar.edu/biol/wellmeyer/bacteria/bacmorph.htm. Diakses pada 22

Juni 2011.20. ^ 

a  b

 c d e Kaiser GE. 2006. The Prokaryotic Cell: Bacteria.

http://faculty.ccbcmd.edu/courses/bio141/lecguide/unit1/shape/shape.html. Diakses pada

22 Juni 2011.21. ^ a  b

 c d e f  g h i Heritage J. 2006. Medical Microbiology - A Brief Introduction. Diakses

 pada 22 Juni 2011.

22. ^ a  b

 c d e f  Rollins DM, Joseph SW. 2004. Arrangement of Bacterial Flagella. Diakses

 pada 22 Juni 2011.23. ^ Wenner M. 2007. Humans Carry More Bacterial Cells than Human Ones.

http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=strange-but-true-humans-carry-more-

 bacterial-cells-than-human-ones. Diakses pada 22 Juni 2011.

24. ^ a  b

 Science Daily. 2008. Humans Have Ten Times More Bacteria Than Human Cells:How Do Microbial Communities Affect Human Health?.

http://www.sciencedaily.com/releases/2008/06/080603085914.htm. Diakses pada 22 Juni

2011.25. ^ Heilig HGHJ. Zoetendal EG, Vaughan EE, Marteau P, Akkermans ADL, de Vos WM.

2001. Molecular Diversity of Lactobacillus spp. and Other Lactic Acid Bacteria in the

Human Intestine as Determined by Specific Amplification of 16S Ribosomal DNA. Appl 

 Environ Microbiol 68(1):114-123. DOI: 10.1128/AEM.68.1.114-123.200226. ^ Rafter JJ. 1995. The role of lactic acid bacteria in colon cancer prevention.

Scandinavian Journal of Gastroenterology 30(6):497-502.

27. ^ Hanson RS, Hanson TE. 1996. Methanotrophic bacteria. Microbiol Rev 60:439-471.28. ^ Lengeler JW, DrewsGerhart, Schlegel HG. 1999. Biology of the Prokaryotes. Stuttgart:

Blackwell Science.

29. ^ Trotsenko YA, Doronina NV, Govorukhina NI. 1985. Metabolism of non-motile

obligately methylotrophic bacteria. FEMS Microbiol Letters 33:293-297.30. ^ Anesti V, McDonald IR, Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005.

Isolation and molecular detection of methylotrophic bacteria occurring in the human

mouth. Environ Microbiol 7(8):1227-38.31. ^ Liu Q, Kirchhoff JR, Faehnle CR, Viola RE, Hudson RA. 2005. A rapid method for the

 purification of methanol dehydrogenase from Methylobacterium extorquens. Prot Exp

 Pur 46:316-320.32. ^ Wassenaar TM. 2009. Extremophiles.

http://www.bacteriamuseum.org/cms/Evolution/extremophiles.html. Diakses pada 22

Juni 2011.

33. ^ Cavicchioli R, Siddiqui KS, Andrews D, Sowers K. 2002. Low-temperatureextremophiles and their applications. Current Opinion Biotechnol 13(3)253-261.

doi:10.1016/S0958-1669(02)00317-8.

34. ^  NIehaus F, Bertoldo, Kahler M, Antranikian G. 1999. Extremophiles as a source of 

novel enzymes for industrial application. Appl Microbiol Biotechnol 51(6)711-729. DOI:10.1007/s002530051456

35. ^ a  b

 Tribelli PM, Lopez NI. 2011. Poly(3-hydroxybutyrate) influences biofilm formation

and motility in the novel Antarctic species Pseudomonas extremaustralis under coldconditions. Extremophiles. DOI: 10.1007/s00792-011-0384-1.

Page 13: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 13/15

36. ^ a  b

 Cohen Krausz S, Trachtenberg S. 2002. The Structure of the Archeabacterial

Flagellar Filament of the Extreme Halophile Halobacterium salinarum R1M1 and Its

Relation to Eubacterial Flagellar Filaments and Type IV Pili. J Mol Biol 321(3):383-395.37. ^ Valera FR, Berraquero FR, Cormenzana AR. 1979. Isolation of Extreme Halophiles

from Seawater. Appl Environ Microbiol 38(1):164-165.

38. ^ 

a

 

 b

 

c

 

d

  Nikiyan H, Vasilchencko A, Deryabin D. 2010. Humidity-Dependent BacterialCells Functional Morphometry Investigations Using Atomic Force Microscope. Int J  Microbiol . Vol 2010. doi:10.1155/2010/704170.

39. ^ Maier RM, Pepper IL, Gerba CP (2009). Environmental Microbiology, 2nd Edition.

ISBN 978-0-12-370519-8. 40. ^ 

a  b

 c d Caldwell A. 2011. The Effects of Ultraviolet Light on Bacterial Growth.

http://www.ehow.com/facts_5871403_effects-ultraviolet-light-bacterial-growth.html. 

Diakses pada 24 Juni 2011.

41. ^ a  b

 Shrieve DC, Loeffler JS. 2010. Human Radiation Injury. Halaman 105.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-1-60547-011-5 

42. ^ a  b

 Mattimore V, Battista JR. 1995. Radioresistance of Deinococcus radiodurans:

Functions Necessary To Survive Ionizing Radiation Are Also Necessary To SurviveProlonged Desiccation. J Bacteriol 178(3): 633-637.

43. ^ Madigan MT (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition. hlm. 480-481.

44. ^ a  b

 c Battista JR, Cox MM. 2005. Deinococcus radiodurans  — the consummate

survivor. Nat Rev Microbiol 3:882-892. doi:10.1038/nrmicro126445. ^ 

a  b

 c d e Madigan MT (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition.

hlm. 403-404.

46. ^ Carlson CA, Ingraham JL. 1983. Comparison of denitrification by Pseudomonasstutzeri, Pseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans. Appl Environ Microbiol  

45(4):1247 – 1253.

47. ^  Nitrogen Fixing Bacteria. 2011. Diakses pada 26 Juli 2011.

48. ^ a  b

 Deacon J. The Microbial World: The Nitrogen cycle and Nitrogen fixation Diakases pada 26 Juli 2011.

49. ^ a  b

 c Marler B. 2010. Clostridium Botulinum (Botulism).

http://www.foodborneillness.com/botulism_food_poisoning/. Diakses pada 24 Juni 2011.50. ^ Welling W, Cohen JA, Berends W. 1960. Disturbance of oxidative phosphorylation by

an antibioticum produced by pseudomonas cocovenenans. Biochem Pharmacol 3(2):122-

135. doi:10.1016/0006-2952(60)90028-9.51. ^ Bacterial Fermentation. Diakses pada 24 Juni 2011. 

52. ^ Parry CM, Hien TT, Dougan G, White NJ, Farrar JJ. 2002. Typhoid fever. N Engl J 

 Med 347:1770 – 1782.

53. ^ Parry CM, Hien TT, Dougan G, White NJ, Farrar JJ. 2002. Typhoid fever. N Engl J  Med 347:1770 – 1782.

54. ^ Medie FM, Salahi IB, Drancourt M, Henrissat B. 2010. Paradoxical conservation of a

set of three cellulose-targeting genes in Mycobacterium tuberculosis complex organisms.

 Microbiol 156:1468-1475. doi: 10.1099/mic.0.037812-0.55. ^ Rodriguez MC, Froger A, Rolland JP, Thomas D, Aguerol J, Delamarche C, Garcia-

Lobo JM. A functional water channel protein in the pathogenic bacterium Brucella

abortus. Microbiol 146(12):3251-3257. doi: 3251-3257.

Page 14: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 14/15

56. ^ Feng JX, Song ZZ, Duan CJ, Zhao S, Wu YQ, Wang C, Dow JM, Tang JL. 2009. The

xrvA gene of  Xanthomonas oryzae pv. oryzae, encoding an H-NS-like protein, regulates

virulence in rice. Microbiol 155(9):3033-44.57. ^ 

a  b

 Decomposition by bacteria. Diakses pada 24 Juni 2011.

58. ^ a  b

 c d e Decomposition of Organic Matter . Diakses pada 24 Juni 2011.

[sunting] Pranala luar

  Alcamo IE (2001). Fundamentals of microbiology. Boston: Jones and Bartlett. ISBN 0-

7637-1067-9. 

1. Rhizobium / Rhizopus 

Bakteri ini berperan dalam mengikat nitrogen pada akar tanaman polong-polongan. Fermentasi pada

pembuatan tempe 

2. Escherichia coli  

Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk

vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar.

3. Acetobacter xylinum 

Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan "Nata de' coco".

4. Pseudomonas sp 

Bakteri Pseudomonas sp berperan dalam pembuatan vitamin B.

5. Candida krussei  

Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.

Page 15: Perbedaan Bakteri Gram Positif

7/16/2019 Perbedaan Bakteri Gram Positif

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-bakteri-gram-positif 15/15

 

6. Pseudomonas, Xantomonas 

Bakteri Pseudomonas, Xantomonas, Flavobacterium dan Streptomyces berperan dalam pembusukan

sampah organik.

7. Streptococcus termophylus 

Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega. 

8. Streptomyces griceus 

Bakteri Streptomyces griceus. Bakteri ini mampu membentuk antibiotik streptomisin.

9. Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus 

Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.

10. Streptococcus sp. Dan Propionibacterium skermanisi  

Bakteri Streptococcus sp. Dan Propionibacterium skermanisi berperan dalam pembuatan keju.