Perbedaan Gigi Sulung Dan Permanen Materiku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perbedaan Gigi Sulung Dan Permanen

Citation preview

Perbedaan gigi sulung dan permanenPada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang berkembang dari interaksi sel epitel rongga mulut dan sel bawah mesenkim. Setiap gigi berbeda-beda secara anatomi, tapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi. Setiap gigi tumbuh berturut-turut mulai dari tahap bud, cup, dan tahap bell. Pada tahap bell dibentuk enamel dan dentin. Mahkota terbentuk dan termineralisasi, akar gigi mulai terbentuk juga. Setelah kalsifikasi akar, jaringan pendukung gigi, sementum, ligamentum periodontal, serta tulang alveolar tumbuh. Pertumbuhan ini terjadi pada gigi insisivus dengan akar satu, premolar dengan beberapa akar atau molar dengan akar multipel. Kemudian mahkota gigi komplit erupsi ke rongga mulut. Pertumbuhan akar dan sementogenesis yang lanjut sampai gigi berfungsi dan didukung oleh struktur gigi yang tumbuh sempurna.Perkembangan Gigi Desidui dan Gigi Permanen Perkembangan gigi desidui dan gigi permanen sangat mirip, walaupun perkembangan gigi desidui lebih cepat daripada gigi permanen. Gigi desidui mulai berkembang sejak di dalam rahim dan korona mulai lengkap sebelum lahir, sementara gigi permanen mulai dibentuk saat lahir atau setelah lahir. Beberapa kelainan sistemik prenatal dapat mempengaruhi mineralisasi korona gigi desidui. Sedangkan trauma postnatal dapat mempengaruhi perkembangan korona gigi permanen.Gigi desidui berfungsi dalam mulut kira-kira sampai umur 8,5 tahun. Periode waktu ini dapat dibagi atas tiga periode: pertama, perkembangan mahkota dan akar, kedua, maturasi akar dan resorpsi akar, dan ketiga gigi tanggal. Periode pertama berlangsung sekitar satu tahun, periode kedua sekitar 3,75 tahun, dan tahap terakhir resorpsi dan pergantian gigi berlangsung sekitar 3,5 tahun. Sedangkan beberapa gigi permanen berada pada mulut dari umur 5 tahun sampai meninggal. Hal yang harus dipertimbangkan adalah molar permanen yang muncul di rongga mulut dari umur 25 tahun sampai tanggal pada saat individu meninggal. Gigi permanen berfungsi 7-8 kali sama seperti gigi desidui banyak pemisahan yang terjadi selama beberapa milimeter selama perkembangan gigi. Contoh dari proses kompleks selama pembentukan gigi adalah tidak terjadi resorpsi pada gigi desidui dan pembentukan akar gigi permanen.Pada anak umur 6 gigi molar pertama tumbuh/formatif dan berlangsung sampai muncul gigi permanen dengan jumlah 28 atau 32 gigi, 20 gigi desidui terjadi resorpsi. Pada proses formatif, gigi desidui mengalami resorpsi dan regenerasi pulpa.

Daftar Pustaka:Imran, Minasari Nasution. 2008. Morfologi Gigi Desidui dan Gigi Permanen. USU : Medan.

Morfologi GigiJumlah keseluruhan gigi geligi tetap 32, 16 pada setiap rahang. Dimulai dari garis tengah dan terus ke posterior, ia sebagai berikut (juga diberikan penulisan singkat gigi bersangkutan) :1. Incisivus pertama2. Incisivus kedua3. Caninus4. Premolar pertama5. Premolar kedua6. Molar pertama7. Molar kedua8. Molar ketiga.

a. Gigi Incisivus TetapAda 4 incisivus pada maxilla dan 4 buah pada mandibula, dan ia terletak di tengah, dengan 2 incisivus pada tiap sisi garis tengah, sehingga ia berfungsi bersama dalam memotong dan merobek makanan menjadi potongan kecil yang cocok untuk pengunyahan. Ia juga gigi yang penting dan estetis.Incisivus atas lebih besar daripada incisivus bawah, dengan akar meruncing, kerucut serta mahkota yang relatif lebih besar pada mesiodistal. Akar incisivus bawah lebih gepeng mesiodistal dengan apeks lebih tumpul.Incisivus rahang atas dan rahang bawah dinamai menurut posisinya dari garis tengah. Yang ditengah pada kedua sisi garis tengah disebut incisivus pertama atau sentral dan yang kedua dari garis tengah dikenal sebagai incisivus kedua atau lateral. Pada incisuvus atas dan bawah juga lazim bentuk incisivus yang khas, yang pada hakekatnya berbentuk seperti sekop dengan bentuk mahkota berbentuk baji, bila dilihat dari permukaan mesial atau distal. Bentuk gigi incisivus yang baru bererupsi serta belum terkikis mempunyai 3 puting (mamelon) atau tonjolan kecil pada tepi incisal yang akan segera terkikis menjaditepi datar setelah digunakan untuk mengunyah.Cervikal margin dari semua incisivus sangat berjkelok-kelok dan miring ke arah tepi incisal pada permukaan mesial dan distal. Tampak mesial lebih tinggi daripada permukaan distal.Marginal ridge yang berkembang baik kadang-kadang memberikan penampilan berbentuk sekop pada incisivus atas dan variasi permukaan palatal ini terlazim terjadi pada masyarakat tertentu, yaitu pada orang Mongoloid dan Indian Amerika (Beek, 1996).b. Gigi Caninus TetapCaninus berfungsi memegang dan merobek makanan. Ia gigi terakhir dari kelompok gigi geligi anterior dan terletak ketiga dari garis tengah pada sudut-sudut lengkung gigi antara segmen anterior dan bukal, sehingga dinamai dens angularis. Di sini ia sasaran tenaga lateral dan protusif, yang akan mudah menyebabkan gigi ini tanggal, bila ia tak punya penjangkaran yang kuat melalui akarnya yang panjang, besar, yang membentuk tonjolan menonjol pada alveolus tulang yang mengelilinginya. Ia disebut canine eminence dan penting dalam menentukan profil wajah yang normal.Caninus mempunyai beberapa ciri gigi incisivus dan premolar. Lobus sentral tepi incisal memanjang, untuk membentuk cuspis tunggal runcing dengan lereng mesial dan distal serta cingulum yang jauh lebih menonjol daripada gigi incisivus, tetapi tidak berkembang sampai cuspis palatal, seperti pada premolar. Ia gigi yang terkuat di dalam mulut, walaupun ia mengalami pengurangan hebat selama perkembangan filogenik manusia. Mahkota tidak panjang berlebihan dan cocok dengan articulatio temporomandibularis manusia, yang memungkinkan pergerakan penyimpangan rahang ke lateral pada saat mengunyah segala jenis makanan. Hal ini tidak terdapat pada hewan carnivora dan monyet anthropoid, yang panjang gigi caninusnya hanya memungkinkan gerkan mandibula memotong sederhana vertikal (Beek, 1996).c. Gigi PremolarAda dua premolar pada tiap sisi lengkung gigi, yang disebut pertama dan kedua dari garis tengah dan merupakan unik bagi gigi geligi tetap. Ia menggantikan molar susu dan juga disebut sebagai bicuspid karena ia biasanya mempunyai 2 cuspis, satu bukal dan satu lingual. Fungsinya antara caninus dan molar, sesuai penempatannya pada rahang. Gigi premolar pertama di dekat caninus dan mempunyai cuspis bukal panjang, sehingga dari permukaan bukal ia mirip caninus. Ia akan menunjukkan bahwa ia bekerja sama dalam menyobek makanan. Lebih ke posterior, terletak premolar kedua, yang berdekatan dengan gigi molar dan mempunyai bentuk mahkota yang lebih menyesuaikan diri ke fungsi meremukkan. Cuspis bukal (walaupun lebih besar) membulat dan kurang menonjol, sedang permukaan oklusal lebih jelas. Tetapi mahkota lebih kecil daripada molar, dengan morfologi yang sama sekali berbeda. Gigi premolar mempunyai akar tunggal, kecuali gigi premolar pertama atas yang mempunyai akar bukal dan palatal.Gigi premolar pertama bawah lebih kecil daripada yang kedua, ada susunan yang berbeda antara premolar atas.Mahkota premolar bawah mempunyai inklinasi lingula jelas, sedang premolar atas lebih terletak di tengah-tengah akar (Beek, 1996).d. Gigi Molar TetapGigi molar tetap merupakan gigi yang terletak paling posterior didalam mulut, dan disebut pertama, kedua, dan ketiga, menurut posisinya dari garis tengah. Ia tidak menggantikan gigi-gigi susu manapun.Gigi molar mempunyai permukaan oklusal terbesar dari semua gigi dan mempunyai fungsi mengunyah yang penting untuk menggiling dan menghancurkan makanan. Ia mempunyai 3-5 cuspis utama dan merupakan satu-satunya gigi dengan cuspis bukal lebih dari satu. Di antara cuspis terdapat pola alur, ridge dan fissura yang rumit, yang khas untuk tiap gigi dan ia diuraikan dalam gambaran berbagai gigi yang tersendiri.Adanya akar yang kuat dan divergen menyebabkan molar mempunyai penjangkaran yang kuat yang dilakukan pada rahang, untuk fungsi menggiling kuat gigi ini. Molar bawah mempunyai 2 akar, satu mesial dan satu distal; molar atas mempunyai 3 akar, mesiobukal, distobukal, dan palatal, dari ketiganya, akar palatal yang terbesar.Pada umumnya, outline dan contour molar atas mirip. Biasanya terdapat 4 cuspis, dengan cuspis distolingual terkecil, dan ia lebih menonjol daripada cuspis molar tetap bawah. Molar pertama atas lebih besar daripada molar kedua, yang kedua lebih besar dari yang ketiga, dan keadaan ini teutama karena penurunan bertahap ukuran cuspis distolingual yang bahkan bisa tidak ada pada molar ketiga. Bentuk oklusal molar tas berbentuk jajarn genjang dibandingkan dengan bentuk molar bawah yang lebih bujur sangkar. Sisi bukal dan lingual jajaran genjang, sejajar dengan kurva lengkung gigi. Permukaan proksimal segaris dengan garis khayal yang menyebar keluar dari suatu titik pada garis tengah tepi posterior palatum durum. Mahkota molar atas terletak di tengah-tengah akar, sedang molar bawah berinklinasi ke lingual, ciri khas semua gigi bawah posterior.Molar bawah mempunyai bentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar. Ia mempuyai ukuran terbesar pada mesiodistal bila dibanding dengan molar atas yang mempunyai ukuran buccopalatal yang lebih lebar. Molar pertama bawah merupakan molar terbesar pada rahang bawah. Tetapi ukuran molar ketiga bervariasi, dan bisa lebih besar atau lebih kecil dibandingkan molar kedua bawah. Akar molar bawah cenderung melengkung ke distal (Beek, 1996).

Dapust : Beek, Geoffrey C. Van. 1996. Morfologi Gigi Edisi 2. Jakarta : EGC