Upload
tranhanh
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KESEHATAN MAHASISWA
DIII KEBIDANAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN
PERAN DAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH DI STIKES
‘AISYIYAH SURAKARTA TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk memenuhi Persyaratan
Mendapatkan Gelar Sarjana Saint Terapan
YUNIA RENNY ANDHIKATIAS
NIM : 1100036
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
05 Agustus
Pada Hari Rabu, 03 Agustus 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Yunia Renny Andhikatias. R1110036. Perbedaan Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran dan Metode Pembelajaran Ceramah Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa DIII Kebidanan di STIKES Aisyah Surakarta Tahun 2011 .Karya Tulis Ilmiah. Prodi DIII Kebidanan Transfer. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tahun 2011.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil belajar mahasiswa dengan metode pembelajaran bermain peran dan ceramah. Selain itu juga untuk menganalisis perbedaan penerapan kedua metode pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar mahasiswa.
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Mengambil lokasi di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta dengan sampel sebanyak 60 mahasiswa prodi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyah Surakarta Tingkat I yang dibagi menjadi 2 kelompok. 30 mahasiswa dengan kelompok bermain peran dan 30 mahasiswa dengan kelompok ceramah. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling. Analisis data menggunakan Independent t‐test dengan prasarat dilakukannya uji normalitas menggunakan Kolmogorov‐ smirnov test.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan metode pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah penkes persiapan persalinan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil perbedaan angka signifikan p value (0,628) > 0,05 dan t hitung > t tabel (5,442 > 2,000).
Kata Kunci : Metode, Bermain Peran, Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN VALIDASI .................................................................................................. ii
HALAMAN PEGESAHAN ............................................................................................. iii
PERNYATAAN ............................................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii
MOTO ......................................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ........................................................................ 5
1. Metode Pembelajaran.... .................................................. . 5
2. Materi Penkes Persiapan Persalinan ................................ 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Kerangka Pemikiran ................................................................ 14
C. Perumusan Hipotesis .............................................................. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................... 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 16
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 16
D. Definisi Operasional ............................................................... 18
E. Cara Kerja ................................................................................ 18
F. Rencana Analisis Data ............................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Bermain Peran ................................................ 24
B. Deskripsi Data Ceramah ........................................................ 24
C. Hasil Penerapan Kedua Metode ............................................ 25
D. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 26
E. Hasil Uji Statistik ................................................... ................. 27
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Responden ........................................... 30
B. Analisis Hasil Penelitian .......................................................... 30
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 34
B. Saran ....................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ……………………… .............................................................................. 36
LAMPIRAN…………………………………………………………………. ............................................. 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 RPP Bermain Peran
Lampiran 4 RPP Ceramah
Lampiran 5 Uji Validitas
Lampiran 6 Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Kolmogorov Smirnov Test
Lampiran 8 Uji T‐test
Lampiran 9 Absensi Mahasiswa Kelas A
Lampiran 10 Absensi Mahasiswa Kelas B
Lampiran 11 Jadwal Penelitian
Lampiran 12 Surat Ijin Lahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang terencana untuk
mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui proses pembelajaran.
Secara detail disampaikan dalam undang – undang RI Nomor 20 Tahun 2003 yang
terdiri dari 22 Bab dan 77 Pasal. Pada Bab I Pasal I (1) pendidikan didefinisikan
sebagai usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
belajar agar peserta didik secara aktif ikut mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (Syah,2008).
Untuk mendukung rencana tersebut, peran serta tenaga pendidik yang
mampu memberikan metode pembelajaran yang tepat pada peserta didik
merupakan hal yang utama, sehingga peserta didik mampu memahami pelajaran
dengan lebih mudah dan menyenangkan. Metode pembelajaran merupakan cara
yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini terdapat
beberapa alternative metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya
adalah bermain peran dan ceramah (Hamalik, 2001).
Metode pembelajaran bermain peran merupakan salah satu metode
pembelajaran dimana pendidik memberikan pembelajaran dengan menggunakan
skenario. Peserta didik diajarkan untuk memerankan tokoh yang ada dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
sekenario dan bertidak sesuai dengan alur cerita. Metode pembelajaran ini
dirancang untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan yang spesifik dan
merupakan bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa
sejarah, mengkreasi peristiwa – peristiwa aktual atau kejadian – kejadian yang
mungkin muncul pada masa mendatang (Sanjaya, 2006).
Sedangkan pada metode pembelajaran ceramah, peserta didik diarahkan
untuk memperoleh materi yang bersumber dari pendidik. Metode ini merupakan
metode tertua yang digunakan dalam dunia pendidikan, dimana peserta didik
cenderung pasif menerima materi yang disampaikan oleh pendidik secara lisan.
Harapan selanjutnya yaitu agar peserta didik dapat memahami materi secara
menyeluruh dan mendalam. (Suradji, 2008).
Selanjutnya untuk mengetahui proses pembelajaran tersebut berhasil atau
tidak, maka dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai peserta didik. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil
belajar merupakan pencapaian dari proses belajar. Hasil belajar merupakan tolok
ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan seseorang. Seorang yang
memiliki hasil belajar yang tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam
belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa
(faktor eksternal) (Ridwan, 2008).
Salah satu mata kuliah di Program Studi D III Kebidanan adalah Askeb Ibu
Hamil dengan pokok bahasan Pendidikan Kesehatan Persiapan Persalinan,
membahas tentang rencana persalinan ibu hamil. Salah satu sub pokok bahasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
yang terdapat didalamnya yaitu tanda – tanda persalinan. Kompetensi yang harus
dicapai oleh mahasiswa adalah mampu menjelaskan tentang apa saja tanda – tanda
persalinan dan peserta didik mampu memberikan konseling kepada klien. Sebelum
mahasiswa melaksanakan konseling kepada ibu hamil secara langsung, mahasiswa
sebaiknya melakukan role play dengan sesama teman, agar mahasiswa dapat
melaksanakan konseling dengan baik pada ibu hamil.
Penelitian sejenis dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran
dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Askeb Hamil Pada Mahasiswa
Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta”. Hasilnya terdapat pengaruh
signifikan penggunaan metode role play dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa (Nurhidayati, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk mengambil
judul “Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Kesehatan Mahasiswa D III Kebidanan
Dengan Metode Pembelajaran Bermain Peran Dan Metode Pembelajaran
Ceramah”.
B. Perumusan Masalah
“Apakah ada hasil belajar pendidikan kesehatan mahasiswa D III kebidanan
dengan metode pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran ceramah?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pendidikan kesehatan mahasiswa D
III kebidanan dengan metode pembelajaran bermain peran dan metode
pembelajaran ceramah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa menggunakan metode bermain
peran
b. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa menggunakan metode ceramah
c. Menganalisis perbedaan penerapan metode bermain peran dan ceramah
terhadap hasil belajar mahasiswa
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Sebagai pedoman dalam proses belajar – mengajar.
2. Sebagai pedoman mahasiswa dalam pemberian pendidikan kesehatan.
3. Sebagai pertimbangan bagi Institusi pendidikan dalam penyelenggaraan
program pembinaan dan pelatihan mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian
a. Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh, maka metode berhubungan dengan upaya atau cara
yang digunakan dalam proses pembelajaran (Hamalik, 2001). Metode
adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran
yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran
sangat tergantung pada cara pengajar menggunakan metode pembelajaran,
karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran (Sanjaya,
2009).
Metode pembelajaran juga merupakan cara melakukan atau
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Yamin, 2009).
Sedangkan menurut Zaini (2007), metode mengajar adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari
sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Sebaiknya
sebagai seorang pendidik yang profesional dan kreatif, hanya akan memilih
metode mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan
materi dan tujuan pelajaran serta jenis kegiatan belajar peserta didik yang
dibutuhkan.
Beberapa metode pembelajaran menurut Suradji (2008) antara lain
metode ceramah, metode meniru dan mengingat, metode dikte, metode
melatih, metode tanya jawab, metode katekesmus, metode sokrates, metode
diskusi, metode prileksi, metode demonstrasi dan eksperimen, metode
pemberian tugas belajar dan resistasi, metode herbart, metode pemecahan
masalah, metode proyek, metode unit, metode kerja kelompok, metode
sosiodrama dan bermain peran, metode perkunjungan studi.
Alasan seseorang memiih metode pembelajaran menurut Wahab
(2007) adalah topik yang akan di ajarkan, menyesuaikan Kebutuhan peserta
didik dan kelas, menyesuaikan dengan kelompok yang akan di ajar, apakah
kelompok besar atau kecil dan keragaman adalah faktor dalam memilih
metode, pembelajaran terjadi ketika ada minat.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh pendidik
untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat tersampaikan secara utuh.
b. Metode Bermain Peran (Role play)
Metode pembelajaran bermain peran adalah metode pembelajaran
terencana yang dirancang untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan yang
spesifik (Zaini, 2007). Menurut Wahab (2009), bermain peran adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan
tujuan tertentu, misalnya menggambarkan kehidupan imaginer yang dapat
terjadi dimana dan kapan saja. Melalui model pembelajaran ini, peserta
didik seolah – olah menjadi orang lain atau individu lain dengan perilaku
seperti orang yang diperankannya. Model pembelajaran bermain peran ini
juga dikenal dengan nama model pembelajaran Role Play.
Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi
antara dua peserta didik atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa
melakukan peran masing - masing sesuai dengan tokoh yang dilakoni,
siswa berinteraksi sesama peserta didik melakukan peran terbuka. Metode
ini dapat dipergunakan di dalam mempraktikkan isi pelajaran yang baru,
mereka diberi kesempatan seluas –luasnya untuk memerankan sehingga
menemukan kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan
sesungguhnya. Metode ini menuntutkan pendidik untuk mencermati
kekurangan dari peran yang diperagakan peserta didik (Yamin, 2009).
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa
yang diperankan (Nadhirin, 2008).
Menurut Fannie dan George dalam Wahab (2009), metode ini
memiliki berbagai fungsi, namun dua fungsi utamanya adalah education for
citizen dan group counseling yang dilakukan pendidik di kelas. Ada 4
asumsi yang mendasari model pembelajaran bermain peran yaitu secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
implicit, pengungkapan perasaan, asumsi bahwa emosi dan ide dapat
diangkat secara sadar, asumsi proses psikologi (Mulyasa, 2004).
Menurut Djamarah dan Zain, (2006) tujuan yang diharapkan dengan
penggunaan metode role play adalah peserta didik dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain, dapat belajar bagaimana membagi
tanggung jawab, dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam
situasi kelompok secara spontan dan merangsang kelas untuk berpikir dan
memecahkan masalah.
1) Kelebihan metode bermain peran menurut Suradji (2008) :
a) Melatih peserta didik untuk berkreasi dan berinisiatif
b) Melatih peserta didik untuk berimprovisasi dengan isi pembicaraan
c) Menumbuhkan dan membina kerjasama antar peserta didik
d) Membina peserta didik dalam bahasa lisan aktif mau pun pasif
e) Mengajarkan peserta didik masuk dalam dunia nyata yang di
imajenasikan
2) Kekurangan metode bermain peran menurut Wahab (2009) :
a) Apabila peserta didik tidak disiapkan dengan baik, ada
kemungkinan tidak akan melakukan dengan sungguh – sungguh
b) Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika
suasana kelas tidak mendukung
c) Bermain peran tidak selamanya menuju pada arah yang
diinginkan seseorang untuk memainkannya. Bisa juga
berlawanan dengan yang diinginkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3) Langkah-langkah Role Play
Langkah – langkah penggunaan metode role play menurut
Djamarah dan Zain, (2006) adalah :
a) Tahap Persiapan
(1) Menentukan masalah – masalah/ situasi sosial yang akan
didramatisasikan
(2) Menceritakan kepada peserta didik mengenai isi dari
masalah– masalah dalam konteks cerita tersebut
(3) Menetapkan peserta didik yang dapat atau bersedia untuk
memainkan peranannya di depan kelas
(4) Mempersiapkan pelaku untuk menentukan peranan masing –
masing
b) Tahap Pelaksanaan
(1) Peserta didik melakukan role play
(2) Menjelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka
pada waktu role play
(3) Akhiri role play pada waktu situasi pembicaraan mencapai
puncak (tegang)
c) Tahap Penutup
(1) Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan
terhadap pelaksanaan role play
(2) Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil
role play
Berdasarkan uraian diatas, bermain peran dapat disimpulkan
sebagai suatu metode pembelajaran dimana peserta didik dituntut untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
memerankan tokoh dalam sebuah sekenario yang disusun oleh pendidik.
Peserta didik diajarkan untuk berimajenasi dan menghayati setiap peran
yang didapatkannya agar tujuan pembelajaran tercapai.
c. Metode Pembelajaran Ceramah
Menurut Gilstrap dan Martin (1975:7), metode ceramah berasal
dari kata Latin lego yang berarti membaca. Secara umum lego dapat
diartikan mengajar, dimana guru menyampaikan pelajaran dengan
membaca dan mendiktekan pelajaran dari buku (Wahab, 2009).
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan dari pendidik
kepada peserta didik Selain itu, dapat dikatakan pula sebagai satu-
satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi,
dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa (Syah, 2000).
1) Kelemahan metode ceramah menurut Wahab (2009) adalah :
a) Membuat peserta didik pasif
b) Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik
c) Mengandung daya kritis peserta didik
d) Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi
rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih
besar menerimanya.
e) Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
f) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g) Bila terlalu lama penyampaiannya menjadi membosankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2) Kelebihan metode ceramah menurut Djamarah (2000) adalah :
a) Pendidik mudah menguasai kelas.
b) Pendidik mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c) Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar
d) Mudah dilaksanakan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam
menggunakan metode ceramah menurut Sistrunk dan Maxon :
1) Pilih kesempatan mengajar dengan perhatian.
2) Siapkan materi sebaik mungkin
3) Sampaikan materi secara garis besar agar kelas mampu mengikuti,
siapkan juga peralatan yang dibutuhkan.
4) Antisipasi pertanyaan.
5) Siapkan peta, ilustrasi, alat gambar, grafik dan sumber materi agar
pembicaraan berbobot dan memancing perhatian.
6) Melaksanakan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya di kelas
Wahab (2009).
Berdasarkan uraian diatas, metode ceramah dapat diartikan
sebagi metode konvensional yang digunakan pendidik sejak dahulu
untuk menyampaikan materi secara lisan kepada peserta didik.
d. Hasil Belajar
Hasil Belajar memuat dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sesuatu
yang diadakan oleh usaha (Alwi, 2002). Sedangkan belajar menurut
Nasution (1998), belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu
proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh
adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena
sesuatu hal. Dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan rangkaian
proses yang ditimbulkan oleh usaha untuk mencapai tujuan belajar.
Sutrisno (2008) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topic
bahasan yang di eksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan
jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan
sasaran belajar. Sedangkan menurut Suyono (2009) menyatakan hasil
belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar.
Pengertian hasil menunjuk kepada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas yang mengakibatkan berubahnya input
secara fungsional. Slameto (2003) menyatakan hasil belajar merupakan
tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang.
Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil
dalam belajar.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan tingkat pengetahuan yang dicapai peserta didik
terhadap materi yang diterima ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan
kegiatan pembelajaran.
2. Materi Pendidikan Kesehatan Persiapan Persalinan
Materi pendidikan kesehatan persiapan persalinan dijelaskan sesuai
konten yang terdapat dalam bahan ajar persiapan persalinan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
ditetapkan di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Rencana persalinan adalah
rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga lainnya dan bidan.
Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang
disampaikan secara lisan. Melalui rencana persalinan, ibu dan keluarga
tidak akan kebingungan saat menghadapi persalinan.
Lima komponen penting dalam persalinan :
a. Membuat rencana persalinan. Rencana persalinan meliputi tempat
persalinan, pemilihan tenaga kesehatan terlatih, cara menghubungi
tenaga kesehatan tersebut, transportasi yang akan digunakan,
pendamping persalinan, biaya yang dibutuhkan dan keperluan lainnya.
b. Membuat rencana pengambilan keputusan saat terjadi
kegawatdaruratan. Rencana pengambilan keputusan ini menyangkut
tentang siapa yang akan membuat keputusan utama jika terjadi
kegawatdaruratan dan pembuat keputusan cadangan.
c. Mempersiapkan sistem transportasi apabila terjadi kegawatdaruratan.
Sistem transportasi disini meliputi tempat yang akan dituju ibu untuk
bersalin, cara untuk menjangkau tempat tersebut, fasilitas mana yang
akan dituju jika terjadi kegawatdaruratan, cara mendapatkan dana jika
terjadi kegawatdaruratan dan donor darah potensial.
d. Membuat rencana atau pola menabung. Persiapan ini dilakukan sejak
dini melalui TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin) yang biasanya
digalakan oleh masing – masing desa.
e. Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk menghadapi persalinan.
Persiapan persalinan ini meliputi keperluan ibu dan keperluan bayi.
Keperluan ibu biasanya berupa pembalut, kain/jarit, sabun, seprai dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
baju. Sedangkan keperluan bayi meliputi baju, kain bedong, gurita,
popok, minyak telon, bedak dan topi.
B. Kerangka Pemikiran
Metode bermain peran merupakan metode pembelajaran yang menjadikan
seseorang seolah – olah menjadi orang lain sesuai skenario. Metode ini efektif
dalam proses pembelajaran kala II persalinan karena mengajarkan siswa berperan
sebagai bidan yang sesungguhnya. Apabila metode ini digunakan, diduga akan
membuat pencapaian hasil belajar yang maksimal bagi peserta didik.
Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang digunakan
sebagian besar pendidik. Walaupun metode merupakan metode yang cukup lama
digunakan, namun diduga metode ini juga tidak kalah bagus dari bermain peran
karena pendidik aktif memberikan materi dan menguasai materi.
Berikut dapat dijelaskan dalam Gambar 2.1 mengenai kerangka pemikiran :
Gambar 2.1
Hasil Belajar Metode Pembelajaran
Alasan memilih metode pembelajaran :
Kelebihan : improve, kreatif, imajenasi,
kerjasama
Kekurangan : butuh konsentrasi,
suasana harus mendukung, tujuan tidak
Bermain
Ceramah
Kelebihan : pendidk mudah menyampaikan materi, pendidik mudah menguasai kelas. Kekurangan : peserta didik pasif, membosankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
C. Hipotesis
“ Ada perbedaan hasil belajar dengan penggunaan metode pembelajaran bermain
peran dan ceramah”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu / Quasy Experimental.
Desain penelitian ini menggunakan Completely Randomezed Design yang
ditampilkan dalam skema penelitian berikut :
A A1 A A2
A1 (p) A2 Skema 3.1
Keterangan
A : Kelompok sampel
A1 : Kelompok kontrol dengan metode ceramah
A2 : Kelompok perlakuan dengan metode bermain peran
P : Perbandingan
B. Tempat Dan Waktu
Tempat : STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan
Waktu : Februari – Juli 2011
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling
1. Populasi Penelitian
Populasi diambil dari Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah tingkat I sebanyak 120
mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Sampel dan Teknik Sampling
a. Sampel yang akan diambil adalah sebagian dari keseluruhan mahasiswa
tingkat I yang dalam satu kelas terdiri dari 60 Mahasiswa. Pengambilan ini
dikarenakan jumlah mahasiswa yang ada pada saat dilakukan penelitian
sebanyak 30 mahasiswa pada masing – masing kelas. Sebagian mahasiswa
yang tidak ikut dalam penelitian melakukan kegiatan skill lab di
laboratorium.
b. Teknik sampling yang digunakan adalah Random Sampling. Penelitian ini,
sampel diambil sebanyak 60 mahasiswa dari masing – masing kelas
sebanyak 30 mahasiswa. Menurut Taufiqurahman (2003), sampel minimal
dalam penelitian menggunakan Random Sampling adalah sebanyak 20
responden.
3. Kriteria Restriksi
a. Kriteria Inklusi
Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah mahasiswa
tingkat I yang bersedia untuk menjadi responden ditandai dengan
menandatangani lembar informed concent permintaan menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria eksklusi adalah mahasiswa
program studi DIII Kebidanan STIKES Aisyah Surakarta yang tidak hadir
pada saat dilakukan pengambilan data.
4. Pengalokasian Subjek
Kelompok yang akan diberikan perlakuan adalah sebagian dari keseluruhan
tingkat I yaitu sebanyak 60 mahasiswa, dengan alokasi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a. Kelompok eksperimen : Kelas B sebanyak 30 mahasiswa
b. Kelompok kontrol : Kelas A sebanyak 30 mahasiswa
D. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas (Independen)
Metode pembelajaran bermain peran adalah metode pembelajaran yang
menjadikan seseorang seolah – olah menjadi orang lain sesuai skenario.
Metode pembelajaran ceramah adalah metode pembelajaran yang
banyak digunakan oleh pendidik, dimana peserta didik dituntut aktif sedangkan
peserta didik cenderung pasif.
Skala : Nominal
2. Varabel Terikat (Dependen)
Hasil Belajar adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk menilai pencapaian
pembelajaran dalam mata kuliah tertentu.
Skala : Ratio
E. Cara Kerja
Cara kerja penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan Subjek
Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa STIKES Aisyah Prodi DIII
Kebidanan tingkat I yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 60
responden. Jumlah tersebut diambil dari dua kelas secara Random Sampling.
Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen, maka dari 60 responden akan dibagi menjadi dua
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 30 repsonden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2. Instrumentasi
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan skala
Guttman. Kuesioner yang disusun berupa suatu pernyataan dengan kisi-kisi
sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner
Kuesioner yang ada terlebih dahulu diuji validitasnya pada 25
responden diluar kelompok kontrol dan eksperimen, yaitu pada mahasiswa
tingkat I Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta pada hari
Senin, 06 Juni 2011. Selanjutnya pernyataan yang telah dijawab tersebut diuji
validitas menggunakan rumus korelasi pearson product moment. Dalam uji
validitas, pernyataan dikatakan significant jika besarnya rxy hitung lebih besar
dari rxy tabel. Sedangkan jika besarnya rxy hitung lebih kecil dari rxy tabel maka
pernyataan tersebut tidak significant sehingga harus diganti atau direvisi, atau
dihilangkan (Notoatmodjo, 2010).
Setelah dilakukan uji validitas, dilanjutkan melakukan uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pada uji reliabilitas ini kuesioner atau
Indikator Hasil Belajar
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Jumlah Soal
Rencana persalinan 1, 3, 6 2, 4, 5 6
Pendampingan persalinan 16, 17, 19, 21, 22, 24
18, 20, 23, 25, 26
11
Tanda – tanda persalinan 7, 9, 11, 12, 14 8, 10, 13,15 9 Sistem Rujukan 27, 28, 30, 32,
35 29, 31, 33, 34 9
Jumlah 19 soal 16 soal 35 soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo,
2009). Untuk memudahkan dalam pengujian validitas dan reliabilitas
digunakan program SPSS 16.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan menggunakan uji korelasi Producs Moment
dengan bantuan program komputer Statiscal Product and Service
Solutions (SPSS) versi 16 for windows.
Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r
dan nilai tabel r. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka
item instrumen dinyatakan valid
Berdasarkan hasil uji Validitas diperoleh hasil 30 soal dinyatakan
valid sedangkan 5 soal dinyatakan tidak valid 5, 9, 15, 28, 33. Pernyataan
yang tidak valid tersebut selanjutnya dibuang karena setiap item yang ada
pada kuesioner telah terwakili. Hasil selengkapnya terlampir.
b. Uji Reliabilitas
Dalam uji reliabilitas ini, penghitungan data menggunakan bantuan
program komputer SPSS versi 16. Nilai-nilai untuk item-item tes bernilai 1
untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah dengan jumlah soal
ganjil, sehingga perhitungan reliabilitas yang dipergunakan adalah Alfa
Cronbach.
Suatu variabel yang diukur dengan kuesioner dikatakan reliabel
apabila memiliki nilai koefisien α > 0.7 (Riwidikdo, 2008). Hasil
perhitungan validitas selanjutnya akan dihitung tingkat reliabilitasnya
untuk item pertanyaan yang valid. Hasil uji reliabilitas kuesioner tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
α = 0.999 > 0.7 berarti instrument dapat dinyatakan reliabel. Hasil
selengkapnya terlampir.
Berikut Tabel 3.2 kisi – kisi kuesioner yang telah di Uji :
3. Cara Menggunakan Instrumen
Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, maka peneliti melakukan
penelitian sebagai berikut:
a. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara mandiri kepada 60
responden di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Penelitian dilakukan sebanyak
2 kali dengan alokasi kelompok ceramah 30 mahasiswa dan kelompok
peran 30 mahasiswa dan dilakukan di waktu yang berbeda.
b. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penyebaran kuesioner yaitu
untuk mengukur hasil belajar mahasiswa
c. Peneliti menyebarkan kuesioner tersebut kepada responden untuk diisi
kemudian mengambil kuesioner yang telah diisi.
d. Hasil kuesioner yang telah diisi kemudian ditabulasikan.
4. Intervensi
Indikator Hasil Belajar
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Jumlah Soal
Rencana persalinan 1, 3, 6 2, 4 5
Pendampingan persalinan 16, 17, 19, 21, 22, 24
18, 20, 23, 25, 26
11
Tanda – tanda persalinan 7, 11, 12, 14 8, 10, 13 7
Sistem Rujukan 27, 30, 32, 35 29, 31, 34 7
Jumlah 16 soal 13 soal 30 soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Pada intervensi ini terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data dan jenis data
yang dipakai adalah data primer. Langkah–langkah pengumpulan data oleh
peneliti adalah sebagai berikut :
a. Subjek penelitian yaitu mahasiswa DIII Kebidanan tingkat I yang telah
memenuhi kriteria inklusi sebagai responden dan diberi informed concent
sebagai bukti bahwa mahasiswa tersebut bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.
b. Kelompok pertama sebanyak 30 responden kelas A, terlebih dahulu
diberikan perlakuan berupa metode pembelajaran ceramah pada hari
Sabtu, 09 Juli 2011. Setelah diberi perlakuan, responden mengisi
kuesioner yang telah disediakan peneliti.
c. Kelompok kedua sebanyak 30 responden kelas B, terlebih dahulu
diberikan perlakuan berupa metode pembelajaran bermain peran pada hari
Selasa, 26 Juli 2011. Setelah diberi perlakuan, responden mengisi
kuesioner yang telah disediakan peneliti.
d. Peneliti melakukan bimbingan atau memberi penjelasan apabila ada
kalimat pertanyaan yang tidak jelas atau tidak dimengerti
5. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2009), pengolahan data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :
a. Editing : melakukan pemeriksaan terhadap data yang dikumpulkan
serta memeriksa kelengkapan data dan kesalahan
b. Coding : merupakan kegiatan pemberian kode numer (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Dalam penelitian ini pemberian
kode pada jawaban soal kuesioner dilakukan dengan cara:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1) Jawaban benar diberi skor 1
2) Jawaban salah diberi skor 0
c. Data entry : kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.
F. Analisis Data
Peneliti akan menggunakan independent t Test statistk yang merupakan
salah satu desain yang paling sederhana untuk sampel independen (Gozali, 2008).
Independent t Test dapat digunakan untuk membandingkan nilai rata – rata antara
satu kelompok dengan kelompok lainnya yang tidak saling berhubungan
(Riwidikdo, 2008).
Namun sebelum menggunakan uji Independent t Test, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- smirnov. Dalam
penelitian ini digunakan taraf signifikan α = 0,05. Untuk menetapkan kenormalan,
kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 , maka sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal
2. Jika signifikansi yang diperoleh < 0,05, maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
Statistik uji yang digunakan adalah Lilliefors (Kolmogorov- Smirnov)
normality test.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi data hasil belajar penkes persiapan persalinan dengan metode
bermain peran
Perlakuan penggunaan metode pembelajaran bermain peran dilaksanakan
tanggal 26 Juli 2011 pada kelas B Prodi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah
Surakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tersebut, dibuat tabel
hasil belajar mahasiswa sebagai berikut :
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Mahasiswa dengan Pembelajaran Bermain Peran Hasil Bermain Peran Nilai Persen Kumulatif
Tertinggi
Terendah
30.00
26.00
100.0
13.3
Sumber : Output SPSS. 16
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat disimpulkan perolehan nilai tertinggi
mahasiswa dengan metode bermain peran adalah 30.00 dengan persen kumulatif
100%. Sedangkan perolehan nilai terendah adalah 26.00 dengan persen kumulatif
13.3%.
B. Deskripsi data hasil belajar penkes persiapan persalinan dengan metode
ceramah
Perlakuan penggunaan metode pembelajaran ceramah dilaksanakan tanggal
09 Juli 2011 pada kelas A Prodi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tersebut, dibuat tabel hasil belajar
mahasiswa sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Mahasiswa dengan Metode Ceramah Hasil Ceramah Nilai Persen Kumulatif
Tertinggi
Terendah
30.00
14.00
100.0
3.3
Sumber : Output SPSS.16
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat disimpulkan perolehan nilai tertinggi
mahasiswa dengan penerapan metode ceramah adalah 30.00 dengan persen
kumulatif 100%. Sedangkan perolehan nilai terendah adalah 26.00 dengan persen
kumulatif 3.3%.
C. Hasil Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran Dan Metode
Pembelajaran Ceramah
Penelitian metode pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran
ceramah dilakukan di Prodi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta dengan
sampel 60 mahasiswa. Masing – masing sampel terdiri dari 30 responden yang
merupakan mahasiswa tingkat I A dan I B. Berdasarkan penelitian dilakukan
terhadap dua kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode
pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran ceramah, didapatkan hasil
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 4.3 : Hasil penerapan metode pembelajaran
Kelompok N Mean Std.Deviasi Std.Error
Mean
Hasil Belajar Kel. Bermain
Peran
Hasil Belajar Kel. Ceramah
30
30
27.9333
23.0667
1.14269
4.76288
0.20863
0.86958
Sumber : Output SPSS.16
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
mahasiswa dengan kedua metode pembelajaran yang diberikan. Penggunaan
metode pembelajaran bermain peran (27,9333) lebih tinggi dibandingkan metode
ceramah (23,0667). Hal tersebut juga terlihat pada adanya selisih mean yang
cukup singnifikan.
D. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Bermain Peran Dan Kelompok
Ceramah
Pengolahan data penerapan metode pembelajaran bermain peran dan
metode pembelajaran ceramah menggunakan uji statistik t test dengan taraf
signifikansi 5%, namun sebelum dilakukan uji t test terlebih dahulu dilakukan
pengujian normalitas data dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Adapun
hasil uji normalitas data sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 4.2 : Uji Normalitas Kolmogorov-smirnov test
Sumber : Output SPSS.16
1. Uji Normalitas Data Frekuensi Bermain Peran
1. Uji Normalitas Data Frekuensi Bermain Peran
Hasil pengujian dengan menggunakan kolmogorov-smirnov didapatkan
angka signifikan (p) = 0,100, karena p (0,100) > 0,05 maka data dinyatakan
terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Data Frekuensi Ceramah
Hasil pengujian dengan menggunakan kolmogorov-smirnov didapatkan
angka signifikan (p) = 0,628, karena p (0,628) > 0,05 maka data dinyatakan
terdistribusi normal.
E. Hasil Uji T Tes Metode Pembelajaran Bermain Peran Dan Metode
Pembelajaran Ceramah
Hasil pengujian normalitas data menunjukkan data penerapan metode
pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran ceramah terdistribusi
normal, sehingga memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji t test. Hasil uji t test
sebagai berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 3027.9333 23.06671.14269 4.76288
.223 .131
.210 .099-.223 -.1311.223 .718
.100 .682
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Kel_peran Kel_ceramah
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Independent Samples Test
44.875 .000 5.442 58 .000 4.86667 .89426 3.07662 6.65671
5.442 32.327 .000 4.86667 .89426 3.04585 6.68748
Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed
Hasil_belajarF Sig.
Levene's Test forEquality of Variances
t df Sig. (2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
t-test for Equality of Means
Tabel 4.3 Hasil Pengujian t test untuk sampel independent
Sumber: Output SPSS.15
Penafsiran hasil pengujian t test sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan penggunaan metode pembelajaran bermain peran
dan metode pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar.
Ha : ada perbedaan penggunaan metode pembelajaran bermain peran dan
metode pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar.
2. Menentukan level of significant
Untuk perbedaan penggunaan metode pembelajaran bermain peran dan
metode pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar. secara individu
dengan cara membandingkan hitungt dengan tabelt , dengan level of
significant, α = 0,05, adapun nilai t tabel adalah:
tabelt = α/2; n-1
= 0,05/2; 60-2
= 0,025; 58
= 2,000
3. Kriteria pengujian
a. Ho diterima apabila: -2,000 ≤ hitungt ≤ 2,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Ho ditolak apabila: hitungt >2,000 atau hitungt < - 2,000
c. Hasil perhitungan
Hasil perhitungan didapatkan nilai hitungt sebesar 5,442
Hasil perhitungan t statistik untuk perbedaan penggunaan
metode pembelajaran bermain peran dan metode pembelajaran ceramah
terhadap hasil belajar. diperoleh nilai hitungt sebesar 5,442, sedangkan
tabelt sebesar 2,000, karena hitungt (5,442) > tabelt (2,000) maka Ho
ditolak, artinya ada perbedaan penggunaan metode pembelajaran
bermain peran dan metode pembelajaran ceramah terhadap hasil
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Responden
Responden merupakan mahasiswa tingkat I Prodi D III Kebidanan di
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Hampir keseluruhan dari rasponden memiliki
latar pendidikan yang sama yaitu lulus SMA. Total mahasiswa tingkat I adalah
120 mahasiswa, namun hanya 60 mahasiswa yang memenuhi persyaratan
untuk diteliti. Siasnya tidak hadir dalam penelitian. Sebanyak 60 mahasiswa
tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu 30 kelompok bermain peran dan
30 kelompok ceramah.
Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti penelitian dikarenakan
mengikuti kegiatan skill lab yang diadakan kampus sehubungan dengan akan
dilaksanakan praktik klinik kebidanan di beberapa instansi kesehatan.
B. Analisis Hasil penelitian
Metode yang diterapkan pada materi pendidikan kesehatan persaiapan
persalinan ini adalah metode pembelajaran bermain peran dan metode
pembelajaran ceramah. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai hasil belajar
mahasiswa dengan metode pembelajaran bermain peran dengan hasil 27,9333
lebih tinggi dari metode pembelajaran ceramah dengan hasil 23,0667. Tabel
4.2 menunjukkan analisis uji t test didapatkan hasil bahwa t hitung > t tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(5,442 > 2,000) maka dapat disimpulkan Hо ditolak. Analisis tersebut juga
menunjukkan bahwa p value (0,000 < 0,05) ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara metode pemelajaran bermain
peran dan metode pembelajaran ceramah. Hasil belajar menunjukkan bahwa
metode pembelajaran bermain peran lebih baik dibandingkan metode
pembelajaran ceramah dalam materi pendidikan kesehatan persiapan
persalinan.
Menurut Zaini (2007) menyebutkan bahwa metode bermain peran
dapat dijadikan media pembelajaran yang ampuh karena terdapat banyak
peran yang dapat didefinisikan dengan jelas. Metode bermain peran adalah
metode yang melibatkan interaksi antara dua peserta didik atau lebih tentang
suatu topik atau situasi. Hal tersebut didukung oleh penelitian sejenis dari
Nurhidayati (2010)yang mengemukakan hasil belajar dengan metode bermain
peran lebih baik dalam mata kuliah Askeb Hamil daripada metode diskusi.
Ada pula menurut Yamin (2009), metode bermain peran dapat
dipergunakan di dalam mempraktikkan isi pelajaran yang baru, peserta didik
diberi kesempatan seluas – luasnya untuk memerankan sehingga menemukan
kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya.
Peserta didik melakukan peran masing - masing sesuai dengan tokoh yang
dilakoni, peserta didik berinteraksi sesama siswa melakukan peran terbuka.
Peneliti Sugiharti (2009) juga mengemukakan bahwa metode bermain peran
lebih baik dibandingkan metode konvensional dalam pembelajaran Struktur
Atom.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006) kelebihan penggunaan
metode bermain peran adalah melatih peserta didik untuk memahami dan
mengingat isi bahan yang akan didramakan, melatih peserta didik untuk
berinisiatif dan kreatif. Hal tersebut juga didukung penelitian dari Sunarwati
(2008) yang menyebutkan bahwa penerapan metode pembelajaran bermain
peran lebih baik dibandingkan metode pembelajaran konvensional pada mata
pelajaran ekonomi kelas X di SMA Islam Malang.
Bermain peran juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
mengembangkan kreativitas peserta didik, karena peserta didik diberi
kesempatan untuk memainkan peran sesuai topik, memupuk keberanian dan
percaya diri peserta didik, memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis,
meningkatkan gairah peserta didik dalam proses pembelajaran (Sanjaya,
2006). Hal tersebut juga didukung oleh peneliti Fardiyana (2007) yang
mengemukakan bahwa metode pembelajaran bermain peran dalam pelajaran
biologi dapat meningkatkan aktifitas bermain peran siswa.
Pada pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa metode pembelajaran
bermain peran efektif digunakan dalam segala sekmen pendidikan. Hal ini
dikarenakan pada penerapan metode bermain peran, peserta didik dapat
terlatih untuk memahami dan mengingat isi bahan yang didramakan, melatih
siswa untuk berinisiatif dan kreatif. Metode bermain peran dapat
mengembangkan kreativitas, peserta didik mempunyai kesempatan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
memainkan peran sesuai topik, memupuk keberanian dan percaya diri,
memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan serta dapat meningkatkan
gairah peserta didik dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2006).
Sedangkan pada metode pembelajaran ceramah, kegiatan pembelajaran
cenderung berpusat pada pendidik, sehingga peserta didik cenderung pasif.
Hal tersebut dapat disiasati dengan penggunaan stimulasi berupa tanya –
jawab yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan penggunaan
metode ceramah berlangsung. Penggunaan metode ceramah memungkinkan
pendidik menguasai atau mengorganisir kelas dengan mudah dan dapat
menghemat waktu (Suradji, 2008).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode pembelajaran yang menarik menjadikan peserta didik belajar dengan
perasaan senang dan penuh antusias sehingga peserta didik akan lebih mudah
menerima dan mamahami materi pelajaran yang diberikan yang pada masanya
akan meningkatkan hasil belajar peserta didik, tetapi apabila peserta didik
belajar dengan rasa jenuh dengan pelajaran yang bersifat monoton maka
peserta didik akan kurang bisa menangkap materi pelajaran yang diberikan
sehingga hasil belajarnya pun juga akan kurang baik. Jadi dengan penggunaan
metode pembelajaran yang tepat maka akan dapat membantu meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang metode pembelajaran bermain peran dan
metode pembelajaran ceramah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara metode bermain peran dan
metode ceramah. Hal ini ditunjukkan oleh t hitung > t tabel (5,442 > 2,000)
dan p value (0,000 < 0,05).
2. Hasil belajar mahasiswa dengan metode bermain peran didapatkan nilai
tertinggi 30.0 dengan persen kumulatif 100% dan nilai terendah 26.0 dengan
persen kumulatif 13.3%.
3. Hasil belajar mahasiswa dengan metode ceramah didapatkan nilai tertinggi
30.0 dengan persen kumulatif 100% dan nilai terendah 14.0 dengan persen
kumulatif 3.3%.
4. Hasil belajar materi pendidikan kesehatan persiapan persalinan dengan
menggunakan metode pembelajaran bermain peran lebih baik dibandingkan
menggunakan metode pembelajaran ceramah.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Faktor penentu keberhasilan yang paling penting adalah belajar berasal dari
diri mereka sendiri, sehingga pemahaman akan berbagai metode pembelajaran
perlu ditingkatkan. Sehubngan dengan hal ini, penggunaan metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
pembelajaran bermai peran lebih tepat digunakan pada mata kuliah pendidikan
kesehatan bermain peran agar hasil belajar mahasiswa meningkat
2. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan sebaiknya menerapkan metode pembelajaran bermain
peran dalam materi pendidikan kesehatan, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan secara menyeluruh. Meskipun dalam kurikulum kebidanan
sudah terdapat pengalokasian teori dan praktek, ada baiknya pendidik
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata kuliah yang ada.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Mungkin kedepannya dapat pula dilakukan penelitian sejenis dengan
menggabungkan kedua metode pembelajaran yaitu metode bermain peran dan
metode ceramah.