116
i PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA REMAJA KOTA DAN DESA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Lolla Permatasari NIM : 109114076 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

  • Upload
    lydien

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

i

PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA

REMAJA KOTA DAN DESA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Lolla Permatasari

NIM : 109114076

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

iv

HALAMAN MOTTO

“GOD is good all the time.”

“Commit your works to the Lord, and your plans will be

established (Proverbs 16;3).”

“Never give up !!!! Find a way to make it happen.”

“Be so good they can’t ignore you.”

“Faith moves mountains.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ucapan Terimakasih dan saya persembahkan skripsi ini kepada Tuhan

Yesus Kristus untuk penyertaan, berkat, kasih dan anugerah-Nya

sehingga saya selalu dimampukan dan diberi kekuatan dalam

menghadapi segala sesuatu.

Untuk Papa Dihamri, Mama Hartini dan kakak Victor yang luar biasa

yang selalu mendoakan, bekerja keras, perhatian, pengertian,

mendukung, mendorong dan memberi saya semangat.

Untuk teman-teman dan sahabat yang selalu memberi doa, semangat

dan hiburannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

vii

Perbedaan Tinggi Rendah Perilaku Bullying Pada Remaja Kota dan di Desa

Studi Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lolla Permatasari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan intensitas perilaku bullying

pada remaja di kota dan di desa. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja akhir

berusia 16-18. Jumlah subjek adalah 140 orang, 70 orang remaja akhir di kota

(Sleman, Yogyakarta) dan 70 orang remaja akhir di desa (Desa Mojerojo,

Bengkulu). Data penelitian diperoleh menggunakan skala Likert yaitu, skala

perilaku bullying. Reliabilitas Skala Bullying adalah 0,992. Reliabilitas diperoleh

menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Data dalam penelitian ini dianalisis

dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis dalam penelitian

ini adalah (t = 15,217 dengan signifikansi 0,00). Berdasarkan hasil analisis

tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan perilaku bullying remaja di kota

dan di desa.

Kata kunci : remaja, bulllying, kota, desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

viii

DIFFERENCE IN HIGH AND LOW OF BULLYING BEHAVIOR IN ADOLESCENTS

IN THE CITY AND IN THE VILLAGE

Study in Psychology in Sanata Dharma University

Lolla Permatasari

ABSTRACT

This research aimed to determine the differences in intensity of bullying behavior in

adolescents in the city and in the village. Subjects in this study were late of adolescents are aged

16 – 18 years. The number of subjects in this study were 140 people, 70 late of adolescents in the

city (Sleman, Yogyakarta) and 70 late of adolescents in the village (Desa Mojorejo, Bengkulu).

The data were obtained by using a Likert scale, bullying scale. The reliability of bullying scale

was 0,992. Reliability was obtained using Cronbach’s Alpha technique. The data in this study

were analyzed using independent sample t-test. The results of the analysis in this study were (t =

15,217 with a significance of 0,00). Based on the result of this analysis conclude that there is

difference intensity of bullying behaviour in adolescents in the city and in the village.

Keywords: adolescent, bullying, city, village

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena penyertaan dan

tuntunanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul

“Perbedaan intensitas perilaku bullying remaja di kota dan di desa”. Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Saya juga memohon maaf apabila dalam pengerjaan skripsi ini masih

terdapat kesalahan yang tidak semestinya dilakukan. Oleh karena itu, saya sangat

mengharapkan saran, masukan dan koreksii yang bersifat membangun kearah

yang lebih baik demi kesempurnaan ilmuu yang telah diperoleh di Fakultas

Psikologi.

Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan banyak

pihak. Maka dari pada itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kesehatan, perlindungan,

kelancaran, dan memampukan dalam pengerjaan skripsi ini sehingga saya

bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Papa Dihamri, Mama Hartini dan kakak Victor saya yang selalu memberikan

doa, semangat, dan dukungan agar saya dapat segera menyelesaikan skripsi

dengan baik. Serta dengan sangat sabar memberi dorongan semangat dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xi

3. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, S.Psi, M.Si selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dan membimbing dalam

proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih semangat, nasehat, bimbingan,

dan kesabaran ibu selama saya menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi.

Terimakasih untuk waktu, tenaga dan berbagai pemikiran yang membantu

dalam pengerjaan skripsi ini

4. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik

Terimakasih atas kesediaan ibu dalam mendampingi saya khususnya untuk

masalah akademik dan membantu dalam administrasi akedemik.

5. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang dengan

kebijaksanaannya membagikan ilmunya.

6. Dosen penguji 2 dan 3 yang berkenan menguji penelitian saya dan

memberikan masukan untuk penelitian yang telah saya buat.

7. Karyawan secretariat Fakultas Psikologi : Mas Muji, Mas Doni, Mas

Gandung, Bu Nanik, Pak Gik yang telah berkenan membantu saya dan

memfasilitasi dalam mencari informasi permasalahan di Fakultas Psikologi.

8. Teman dan sahabat yang selalu memberi semangat dan dukungan.

Terimakasih untuk dukungan, semangat, sharing, dan canda tawa yang selalu

kalian berikan.

9. Semua informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan

data dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................... vi

ABSTRAK ......................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................. 8

C. Tujuan Penelitian .................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ................................................ 9

1. Manfaat Teoritis ............................................... 9

2. Manfaat Praktis ................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xiv

BAB II LANDASAN TEORI............................................. 10

A. Bullying ............................................................ 10

1. Pengertian ................................................... 10

2. Bentuk – bentuk bullying ........................... 10

3. Faktor penyebab ......................................... 12

4. Dampak tindakan bullying .......................... 16

B. Remaja .............................................................. 17

1. Aspek biologis pada remaja ....................... 18

2. Aspek kognitif pada remaja ........................ 19

3. Aspek sosial – emosional pada remaja ....... 19

C. Kota .................................................................. 20

D. Desa .................................................................. 23

E. Dinamika perilaku bullying pada remaja di kota dan di

desa ................................................................... 24

F. Skema / Kerangka Berpikir……………………27

G. Hipotesis .......................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................... 29

A. Jenis Penelitian ................................................ 29

B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................... 29

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........ 30

D. Subjek Penelitian ............................................. 31

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .............. 31

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xv

1. Validitas .................................................... 37

2. Seleksi Item ............................................... 37

3. Relibialitas ................................................ 39

G. Metode Analisis Data ...................................... 39

1. Uji Asumsi .................................................. 39

2. Uji Hipotesis ............................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 42

A. Pelaksanaan Penelitian ................................... 42

B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................... 42

C. Deskripsi data Penelitian ................................ 43

D. Analisis Data Penelitian ................................. 45

1. Uji Normalitas .......................................... 45

2. Uji Homogenitas ...................................... 46

3. Uji Hipotesis ............................................ 47

E. Pembahasan .................................................... 49

BAB V PENUTUP ........................................................... 54

A. Kesimpulan .................................................... 54

B. Keterbatasan Penelitian……………………...54

C. Saran .............................................................. 55

1. Bagi Orang Tua ........................................ 55

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ..................... 55

3. Bagi Penelitian Selanjutnya……………...55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xvi

LAMPIRAN ........................................................................................... 59

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Eksplikasi Konstruk Skala perilaku Bullying.................... 33

Tabel 2 Blue-Print Skala Bullying sebelum try-out........................ 34

Tabel 3 Blue-Print Skala Bullying setelah try-out.......................... 35

Tabel 4 Distribusi item Skala Bullying sebelum Try-out................ 36

Tabel 5 Distribusi item Skala Bullying setelah Try-out.................. 38

Tabel 6 Reliability Statistic.............................................................. 39

Tabel 7 Profile Subjek..................................................................... 43

Tabel 8 Descriptive Statistic............................................................ 45

Tabel 9 Test of Normality................................................................ 46

Tabel 10 Uji Homogenitas................................................................. 47

Tabel 11 Independent Sample T-Test................................................. 48

Tabel 12 Signifikasi Analisis Sample T-Test...................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Bullying Sebelum Try-out.......................................... 59

Lampiran 2 Skala Bullying Setelah Try-out............................................ 76

Lampiran 3 Analisis Reliabilitas Data dan Kualitas Aitem data............ 90

Lampiran 4 Hasil Spss Uji Asumsi dan Uji Hipotesis............................ 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kasus bullying masih menjadi salah satu topik yang hangat

dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satunya kekerasan yang dialami oleh

Ade Fauzan, siswa kelas X SMA 82 Jakarta yang dikeroyok secara tidak

manusiawi oleh 30 orang seniornya, murid kelas XII. Ade dipukuli karena

dianggap melanggar aturan dengan melewati sebuah lorong di depan kelas

XII yang terlarang dilewati oleh siswa kelas X dan XI. Akibat dari

pengroyokan itu, Ade harus dirawat di rumah sakit Pusat Pertamina. Ade

mengaku tidak berani melawan karena merasa takut jika dilawan akan

mendapatkan perlakuan yang lebih parah (www.tempointeraktif.com).

Kekerasan lain terjadi pada Okke Budiman, siswa kelas 1 SMA 46

mengaku dianiaya oleh seniornya siswa kelas 3. Pelaku berinisial B sering

meminjam motor Okke dengan memaksa dan perlakuan kasar. B disebut-

sebut pentolan siswa kelas 3 di SMA 46. Kejadiannya berawal pada 17

Februari 2010 lalu. Saat itu, Okke pulang tanpa izin B saat pulang

sekolah. Namun, dia malah dipaksa dipanggil dengan ancaman akan

dihabisi besok hari apabila dia tidak menggubris panggilannya. Dengan

dikelilingi senior-seniornya yang lain, Okke mengalami beberapa

pemukulan dengan helm dan tangan kosong, tendangan di punggung, dan

5 sundutan rokok di lengan kanannya. Akibat penganiayaan tersebut, Okke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

2

mengalami trauma cukup dalam. Akhirnya, orang tua Okke berinisiatif

untuk mengeluarkan Okke dari SMA 46. Para senior juga menandatangani

surat perjanjian di atas materai agar tidak mengulangi perbuatannya.

Beberapa kekerasan yang dilakukan ini bisa dikatakan bullying.

Bullying adalah perilaku agresi atau manipulasi yang dapat berupa

kekerasan fisik, verbal atau psikologis dengan sengaja dilakukan seseorang

atau sekelompok orang yang merasa kuat atau berkuasa dengan tujuan

menyakiti atau merugikan seseorang atau sekelompok orang yang merasa

tidak berdaya (Olweus 1997; Rigby 1997; Sulivan 2001; Crick dan

Beigbee 1998; Duncan 1999; Ma, Stein dan Mah 2001; Sulivan, Mark dan

Sullivan, 2005; dalam Sarwono, Sarlito dan Meinarno 2009). Banyak

faktor yang bisa mempengaruhi munculnya perilaku bullying antara lain:

frustrasi dan kemarahan, proses belajar masa lalu, penguatan, modeling,

perasaan negatif dan kejadian tidak menyenangkan dan latarbelakang

keluarga. Penelitian yang dilakukan Bosworth K, Espelage D, dan Simon

R Thomas (1999) menyatakan bahwa kepercayaan diri menjadi salah satu

faktor penyebab munculnya perilaku bullying.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riauskina, I.I.. Djuwita, R ,

dan Soesetio, S. R., tahun 2005, ditemukan bahwa ketika mengalami

bullying korban merasakan banyak emosi negatif seperti marah, dendam,

kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam namun tidak

berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

3

berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak

berharga.

Kasus bullying juga sangat berpeluang terjadi pada usia remaja.

Masa remaja adalah masa krisis identitas bagi kebanyakan anak remaja.

Menurut Santrock (2003: 26) remaja diartikan sebagai masa

perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial - emosional. Secara umum masa

remaja ini merupakan periode yang sulit untuk ditempuh, baik secara

individual ataupun kelompok, sehingga remaja sering dikatakan sebagai

kelompok umur bermasalah (the trouble teens). Hal inilah yang menjadi

salah satu sebab mengapa masa remaja dinilai lebih rawan daripada tahap-

tahap perkembangan manusia yang lain. Oleh karena itu perilaku bullying

berpeluang untuk terjadi pada usia remaja khususnya lewat hubungan

pertemanan di ruang lingkup sekolah.

Perjalanan seorang anak tumbuh menjadi remaja pelaku agresi

cukup kompleks, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor; biologis,

psikologis dan sosialkultural. Secara biologis, ada kemungkinan bahwa

beberapa anak secara genetik cenderung akan mengembangkan agresi

dibanding anak yang lain. Wenar & Kerig (2002) menambahkan bahwa

agresi yang tinggi pada anak-anak dapat merupakan hasil dari

abnormalitas neurologis. Secara psikologis, anak yang agresif kurang

memiliki kontrol diri dan sebenarnya memiliki ketrampilan sosial yang

rendah, anak-anak ini memiliki kemampuan perspective taking yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

4

rendah yaitu kemampuan mereka untuk melihat sesuatu dari sudut

pandang orang lain yang masih rendah, empati terhadap orang lain yang

tidak berkembang, dan salah mengartikan sinyal atau tanda-tanda sosial,

mereka yakin bahwa agresi merupakan cara pemecahan masalah yang

tepat dan efektif maka perilakunya bisa muncul dalam bentuk bullying.

Perilaku seorang remaja secara psikologis juga di pengaruhi oleh

keluarga yang merupakan lingkungan terdekat remaja tersebut. Dari

lingkungan keluarga, anak-anak yang mengembangkan perilaku agresif,

remaja yang tumbuh dalam pengasuhan yang tidak kondusif, anak

mengalami kelekatan (attachment) yang tidak aman dengan pengasuh

terdekatnya, orang tua menerapkan disiplin yang terlalu keras ataupun

terlalu longgar, dan biasanya ditemukan masalah psikologis pada orang tua

yaitu konflik suami-istri, depresi, bersikap antisosial, dan melakukan

tindak kekerasan pada anggota keluarganya. Hal ini juga dapat

mempengaruhi kondisi psikologis remaja sehingga menimbulkan perilaku

bullying pada remaja tersebut.

Secara sosiokultural, bullying dipandang sebagai wujud rasa

frustrasi akibat tekanan hidup dan hasil imitasi dari lingkungan orang

dewasa. Tanpa sadar, lingkungan memberikan referensi kepada remaja

bahwa kekerasan bisa menjadi sebuah cara pemecahan masalah. Misalnya

saja lingkungan preman yang sehari-hari dapat dilihat di sekitar mereka

dan juga aksi kekerasan dari kelompok-kelompok massa. Belum lagi

tontotan-tontonan kekerasan yang disuguhkan melalui media visual. Relasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

5

teman sebaya juga dapat menimbulkan perilaku bullying. Dari relasi antar

sebaya juga ditemukan bahwa beberapa remaja menjadi pelaku bullying

karena balas dendam atas perlakuan penolakan dan kekerasan yang pernah

dialami sebelumnya. Senioritas pun turut memberikan atmosfer dominansi

dan menumbuhkan perilaku menindas.

Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Semai Jiwa Amini pada

tahun 2008 tentang bullying di tiga kota besar di Indonesia yaitu

Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta mencatat terjadinya tingkat kekerasan

sebesar 67,9% ditingkat sekolah menengah atas (SMA) dan 66.1%

ditingkat sekolah lanjutan pertama (SMP).

Perilaku bullying ini tampak pada remaja di kota. Menurut

Bintarto (1983) dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim

jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi

dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak

materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang

ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala

pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang

bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah

dibelakangnya. Kota menurut Ditjen Cipta Karya (1997) adalah

merupakan permukiman yang berpenduduk relatif besar, luas areal

terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif

tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

6

tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola

hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

Remaja di kota akan mendapat lebih banyak tekanan negatif

karena kondisi geografis dan sosial. Masyarakat perkotaan cenderung

individualistik dan hanya mutu atau prestasi merekalah yang membuat

mereka bisa diterima dilingkungan (Talcott Parson : 2000). Pola

individualisme membuat mereka tidak peduli dengan kondisi sekitarnya.

Mereka bersaing untuk bisa diterima didalam lingkungan tertentu. Hal ini

tidak lepas dari keberadaan remaja dilingkungan tersebut yang memaksa

untuk berkompetisi agar dapat diterima dilingkungannya (Ditjen Cipta

Karya 1997). Hal ini menjadi semakin berat karena pada saat remaja

mereka sendiri sedang mengalami masa transisi dan mendapat banyak

perubahan dari dalam diri mereka kemudian dituntut untuk melakukan

banyak hal baru diluar mereka (Santrock 2003: 26). Oleh karena itu

berpeluang bagi mereka bisa melepaskan tekanan tersebut dalam perilaku

seperti bullying.

Menurut UU no. 22 tahun 1999 desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal- usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di

daerah Kabupaten. Menurut Paul H Landis (1999) Desa adalah suatu

wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri

mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal, ada pertalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

7

perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan, cara berusaha

(ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam

sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan

yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Jumlah penduduk yang lebih sedikit bisa membuat pola perilaku

yang dimunculkan lebih bersifat kekeluargaan, pergaulan hidup yang

saling mengenal dan tidak terlalu terfokus pada prestasi personal (Talcott

Parson : 2000). Khususnya pada remaja di pedesaan karena mereka tidak

memiliki banyak sarana hiburan atau mengekspresikan hobi mereka maka

akan banyak waktu luang yang mereka miliki dengan jumlah penduduk

yang tidak terlalu banyak juga membuat mereka saling mengenal antara

satu sama lain dan membuat pola komunikasi yang terjadi lebih sering

dengan orang yang sama sehingga membuat pola hubungan yang bersifat

kekeluargaan. Hubungan kekeluargaan yang ada di desa membuat konflik-

konflik tidak akan sebesar di kota besar yang lebih fokus pada kepentingan

pribadi. Fasilitas yang terbatas juga membuat mereka tidak terlalu banyak

mendapat informasi mengenai kekerasan yang bisa memicu mereka untuk

melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk bullying juga.

Perbedaan tinggi rendah terjadinya perilaku bullying pada remaja

di kota dan remaja di desa menarik minat peneliti untuk melakukan

penelitian lebih lanjut. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan

gambaran kepada masyarakat dan pihak sekolah khususnya mengenai

perilaku bullying yang terjadi disekitar mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

8

B. Rumusan Masalah

Adakah perbedaan tinggi rendah munculnya perilaku bullying pada remaja

di kota dengan remaja di desa.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai

perbedaan tinggi rendah perilaku bullying remaja di kota dan remaja di

desa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Menjadi bahan referensi dan menambah wawasan, serta diharapkan

dapat menjadi dorongan untuk melakukan penelitian selanjutnya

mengenai bullying. Memberi pengetahuan mengenai perilaku

bullying yang terjadi pada remaja di kota dan di desa.

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada pihak sekolah maupun orang tua

mengenai perilaku bullying yang terjadi baik di kota maupun di

desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bullying

1. Pengertian Bullying

Menurut Olweus (1993) bullying adalah perilaku negatif yang

mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan

biasanya berulang-ulang. Menurut Coloroso (2006) bullying akan selalu

melibatkan adanya ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai,

ancaman agresi lebih lanjut dan teror. Menurut Mellor (dalam Kompas,

2009) bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan

orang lain baik yang berupa verbal, fisik, maupun mental dan orang

tersebut takut bila peristiwa tersebut akan terjadi lagi. Bullying merupakan

aktivitas sadar, disengaja, dan bertujuan untuk melukai, menanamkan

ketakutan melalui ancaman agresi lebih lanjut, dan menciptakan teror yang

didasari oleh ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai,

ancaman agresi lebih lanjut, teror yang dapat terjadi jika penindasan

meningkat tanpa henti (Coloroso, 2007; h.92).

Bullying adalah cara mengerikan dan kejam kepada individu atau

kelompok yang membuat korbannya terjebak dalam kondisi memalukan

dan menyakitkan sehingga korban merasa terancam sedangkan pelaku

tidak menyadarinya (Tattum & Lee, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

10

Menurut Sulivan (2000, dalam Trevi, 2010) bullying adalah

tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang memiliki

kuasa, bertujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik atau psikis,

dilakukan tanpa alasan yang jelas, terjadi berulang-ulang, juga merupakan

suatu bentuk perilaku agresif, menipulatif yang dilakukan secara sengaja

dan secara sadar oleh seseorang atau kelompok kepada orang lain atau

kelompok lain.

Jadi bullying adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja

kepada orang atau kelompok yang dianggap lebih lemah karena tidak

adanya keseimbangan kekuatan yang mengakibatkan seseorang merasa

tidak nyaman atau tersakiti baik secara fisik maupun psikis, dan membuat

korban merasa terancam, biasanya terjadi berulang-ulang.

2. Bentuk-bentuk Bullying

Menurut Sullivan dan Clearly (2005) ada beberapa bentuk bullying, antara

lain:

a. Bullying secara fisik yang merugikan orang lain misalnya melalui

tindakan seperti menggigit, memukul, menendang meninju,

meludah atau bentuk lain dari serangan fisik.

b. Bullying non fisik, meliputi aspek sebagai berikut:

1) Verbal, yaitu mengintimidasi melakukan ancaman, misalnya

melakukan panggilan telepon dengan nada kasar, pemerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

11

uang atau materi, menggunakan bullying dengan bernada

seksual dan menyebarkan desas-desus palsu atau jahat.

2) Non verbal, dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Bullying nonverbal secara langsung, termasuk dalam

membuat suatu tindakan bullying akan tetapi pada

kenyataannya itu dapat digunakan untuk mempertahankan

kontrol atas seseorang untuk melakukan intimidasi dan

mengingatkan mereka bahwa mereka mungkin akan dipilih

untuk menjadi korban bullying kapan saja.Bullying nonverbal

secara tidak langsung, melakukan tindakan secara tidak sengaja

dan sering mengabaikan secara sistematis, mengisolasi dan

membuat oranglain agar tidak menyukai seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator perilaku bullying

adalah 3 hal berikut, yaitu:

1. Bermaksud untuk menyakiti

2. Adanya kedudukan yang tidak seimbang antara pelaku

bullying dan korban bullying

3. Adanya dominansi oleh salah satu pihak atau pelaku

bullying.

Jadi ada beberapa bentuk bullying yaitu bullying yang

dilakukan secara fisik misalnya memukul, menendang, atau

meninju dan yang lainnya yang berupa serangan fisik. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

12

bullying yang dilakukan secara non fisik yang bisa dilakukan

secara verbal misalnya memanggil dengan nada yang kasar, serta

bullying yang dilakukan secara non verbal misalnya mengisolasi

orang yang dijadikan korban bullying.Indikator perilaku bullying

adalah adanya maksud untuk menyakiti, adanya kedudukan yang

tidak seimbang, dan adanya dominansi dari pelaku bullying

tersebut.

3. Faktor Penyebab

Kondisi ini terus terjadi salah satunya karena keengganan dan

pembiaran dari kelompok sebaya untuk memberikan informasi serta

ketidak beranian korban untuk melaporkan kejadian bullying (Routledge,

2003). Salah satu penyebab bullying adalah pola asuh keluarga. Keluarga

seharusnya menjadi agen sosial bagi anak-anak muda. Orang tua, saudara

dan pengasuh memberikan contoh pada anak bagaimana mengontrol

emosi, berhadapan dengan konflik, mengatasi masalah dan

mengembangkan keterampilan hidup lainnya (Susan dkk, 2009). Menurut

Susan, dkk. (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

terjadinya bullying yaitu:

a. Faktor Individu

Individu yang bersifat pencemas, memiliki kondisi fisik

lemah, cacat fisik, memiliki harga diri rendah, kurang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

13

konsep diri yang kuat atau mudah dipengaruhi, akan mudah

menjadi korban bullying.

b. Faktor teman sebaya

Tindakan bullying yang diterima dan adanya pembiaran

dari teman-teman atas kejadian bullying dapat menyebabkan

perilaku bullying meningkat.

c. Faktor sekolah

Adanya senioritas, hukuman yang tidak tegas dan tidak

konsisten pada pelaku dapat menyebabkan bullying meningkatkan.

d. Faktor komunitas

Adanya tokoh yang menjadi acuan pelaku untuk

menduplikasi kemiripannya, biasanya individu mencontoh perilaku

negatif tokoh idolanya.

Selain beberapa faktor penyebab bullying di atas ada juga beberapa faktor

penyebab terjadinya bullying. Astuti (2008) menyatakan bahwa terdapat tujuh

faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying yaitu :

a. Perbedaan kelas ekonomi, agama, gender, etnisitas atau rasisme

Pada dasarnya, perbedaan (terlebih jika perbedaan tersebut bersifat

ekstrim) individu dengan suatu kelompok, jika tidak terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

14

toleransi oleh anggota kelompok tersebut, maka dapat menjadi

penyebab bullying.

b. Senioritas

Perilaku bullying seringkali juga justru diperluas oleh siswa sendiri

sebagai kejadian yang bersifat lazim. Pelajar yang akan menjadi

senior menginginkan suatu tradisi untuk melanjutkan dan

menunjukkan kekuasaan, penyaluran dendam, iri hati atau mencari

popularitas.

c. Tradisi senioritas

Senioritas yang salah diartikan dan dijadikan kesempatan atau

alasan untuk melakukan bullying terhadap junior tidak berhenti

dalam suatu periode saja. Hal ini tak jarang menjadi peraturan tak

tertulis yang diwariskan secara turun menurun kepada tingkatan

berikutnya.

d. Keluarga yang tidak rukun

Kompleksitas masalah keluarga seperti ketidakhadiran ayah, ibu,

menderita depresi, kurangnya komunikasi, antara orang tua dan

anak, perceraian atau ketidakharmonisan orang tua dan

ketidakmampuan sosial ekonomi merupakan penyebab tindakan

bullying yang signifikan.

e. Situasi sekolah yang tidak harmonis atau diskriminatif

Bullying juga dapat terjadi jika pengawasan dan bimbingan etika

dari para guru rendah, sekolah dengan kedisiplian yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

15

kaku, bimbingan yang tidak layak dan peraturan yang tidak

konsisten dapat memancing munculnya perilaku bullying.

f. Karakter individu atau kelompok seperti dendam atau iri hati

Hal ini disebabkan karena pelaku merasa pernah diperlakukan

kasar dan dipermalukan sehingga pelaku menyimpan dendam dan

kejengkelan yang akan dilampiaskan kepada orang yang lebih

lemah atau junior pada saat menjadi senior. Adanya semangat

ingin menguasai korban dengan kekuasaan fisik dan daya tarik

seksual, yaitu keinginan untuk memperlihatkan kekuatan yang

dimiiki sehingga korban tidak berani melawannya. Untuk

meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman sepermainan

(peers), yaitu keinginan untuk menunjukkan eksistesi diri, mencari

perhatian dan ingin terkenal.

g. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban

Korban seringkali merasa dirinya memang pantas untuk

diperlakukan demikian (bully), sehingga korban hanya

mendiamkan hal tersebut terjadi berulang kali padanya.

Jadi ada beberapa hal yang bisa menimbulkan perilaku bullying

bisa dari faktor individu, teman sebaya, sekolah, komunitas(Susan dkk,

2009). Selain itu juga karena perbedaan kelas ekonomi, etnisitas atau

rasisme, senioritas maupun tradisi senioritas, keluarga yang tidak rukun,

situasi sekolah yang tidak harmonis dan diskriminatif, karakter individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

16

atau kelompok seperti dendam atau iri hati dan yang terakhir persepsi nilai

yang salah atas perilaku korban ( Astuti, 2008).

4. Dampak Tindakan Bullying

Dampak yang dialami oleh korban bullying adalah mengalami

berbagai macam gangguan yang meliputi kesehjateraan psikologis yang

rendah (low psychological well-being) di mana korban akan merasa tidak

nyaman, takut, rendah diri serta tidak berharga (Rigby dalam Djuwita dkk,

2005), penyesuaian sosial yang buruk dimana korban merasa takut ke

sekolah bahkan tidak mau sekolah, menarik diri dari pergaulan, prestasi

akademik yang menurun karena mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi

dalam belajar bahkan buruknya korban memiliki keinginan untuk bunuh

diri dari pada harus menghadapi tekanan-tekanan berupa hinaan dan

hukuman (Trigg).

Dampak bullying pada kesehatan fisik korban termanifestasi dalam

bentuk sakit kepala (Williams dkk, dalam Djuwita, 2005), sakit

tenggorokan, flu, batuk (Wolke dkk, dalam Riauskina dkk, 2005), bibir

pecah-pecah dan sakit dada (Rigby dalam Riauskina, 2005). Djuwita

(2006, dalam Trevi, 2010) menegaskan bahwa konsep diri dari korban

bullying menjadi negatif karena korban merasa tidak diterima oleh teman-

temannya, selain itu, dirinya juga mempunyai pengalaman selalu gagal

secara terus-menerus dalam membina pertemanan. Ia juga menegaskan

bahwa korban bullying merasa stress, depresi, dendam, tertekan, terancam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

17

Jadi dampak dari bullyingbisa mempengaruhi kesehjateraan secara

psikologis misalnya akan merasa rendah diri, merasa tidak berharga,

namun selain itu juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik korban yang

termanifestasikan dalam sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir

pecah-pecah dan sakit dada.

B. Remaja

Usia remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia

rata-rata 18-22 tahun (Santrock, 2003).Menurut Sri Rumini & Siti Sundari

(2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa

dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk

memasuki masa dewasa. Masa remaja didefinisikan sebagai periode

transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa,

yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-

emosional.

1. Aspek Biologis Pada Remaja

Pubertas adalah sebuah periode dimana kematangan fisik

berlangsung pesat, yang melibatkan perubahan hormonal dan

tubuh, yang terutama berlangsung dimasa remaja awal. Dua jenis

hormon yang terlibat dalam perubahan pubertasserta memiliki

perbedaan kepekatan yang cukup signifikan antara laki-laki dan

perempuanadalah endrogen dan estrogen. Pertumbuhan pubertas

dimulai sekitar usia 9 tahun untuk perempuan dan 11 tahun untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

18

laki-laki. Kematangan seksual merupakan ciri utama dari

perubahan pubertas. Remaja memperlihatkan minat yang tinggi

terhadap tubuh dan citra tubuhnya.Para peneliti bahkan

menemukan adanya hubungan antara perubahan pubertas dan

perilaku namun tentu saja didukung oleh pengaruh lingkungan

yang juga diperhitungkan.Para peneliti juga menemukan bahwa

aspek-aspek dari otakyang terlibat dalam aktivasi emosi yang kuat

dan pencarian kenikmatan (sistem limbik) berkembang lebih awal

dibandingkan yang terlibat dengan regulasi-diri (korteks

prefrontal). Kesenjangan dalam perkembangan ini dapat

menjelaskan meningkatnya perilaku pengambilan – risiko yang

merupakan ciri khas dari remaja (Santrock, 2002). Faktor-faktor

hormonal juga dianggap dapat menjelaskan minimal sebagian dari

meningkatnya emosi-emosi negatif dan emosi yang berubah-ubah,

yang merupakan karakteristik remaja (Archibald, Graber, &

Brooks-Gunn, 2003; Dorn, Williams, &ryan, 2002).

2. Aspek Kognitif Pada Remaja

Menurut Piaget, pemikiran operasional formal muncul

diantara usia 11 hingga 15 tahun, yang ditandai oleh cara berpikir

yang abstrak, idealistik dan hipotesis-deduktif. Kapasitas dan

kecepatan dalam pemrosesan informasi yang seringkali disebut

sebagai sumber daya kognitif, meningkat selama kanak-kanak dan

masa remaja.Remaja biasanya memiliki keterampilan atensi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

19

lebih baik dibandingkan anak-anak.Mereka juga memiliki memori

jangka pendek, memori kerja dan memori jangka panjang yang

lebih baik dibandingkan dengan anak-anak. Proses kognitif dalam

tingkat yang lebih tinggi seperti mengambil keputusan, bernalar,

berpikir secara kritis, berpikir secara kreatif dan metakognisi

seringkali disebut sebagai fungsi eksekutif. Para ahli berpendapat

bahwa fungsi eksekutif menjadi semakin kuat dimasa remaja.Masa

remaja merupakan suatu masa dimana seorang semakin banyak

dihadapkan pada pengambilan keputusan. Meskipun demikian,

mampu mengambil keputusan yang baik tidak berarti bahwa

mereka benar – benar akan mampu merealisasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, dimana ada banyak pengalaman yang turut

berperan. Penalaran adalah pemikiran logis yang menggunakan

induksi dan deduksi untuk meraih kesimpulan (Santrock, 2002).

3. Aspek Sosial – Emosional Pada Remaja

Selain penjelasan di atas menurut Santrock (2003) proses

sosial – emosional, meliputi perubahan dalam hubungan individu

dengan manusia lain, dalam emosi, kepribadian dan dalam peran

dari konteks sosial dalam perkembangan.Sudah sejak lama masa

remaja dinyatakan sebagai masa badai emosional (Hall,

1904).Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja merupakan suatu

masa dimana fluktuasi (naik dan turun) berlangsung lebih sering

(Rosenblum & Lewis, 2003). Remaja dapat merasa sebagai orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

20

yang paling bahagia disuatu saat dan kemudian merasa sebagai

orang yang paling malang disaat lain. Dalam banyak kasus,

intensitas dari emosi para remaja agaknya berada di luar proporsi

dari peristiwa yang membangkitkannya (Steinberg & Levine,

1997).Remaja dapat merajuk, tidak mengetahui bagaimana caranya

mengekspresikan perasaan mereka secara cukup. Dengan sedikit

atau tanpa provokasi sama sekali, mereka dapat menjadi sangat

marah kepada orang tuanya, memproyeksikan perasaan-perasaan

mereka yang tidak menyenangkan kepada orang lain. Pengalaman

lingkungan terlibat dalam perubahan emosi dimasa remaja.

Jadi masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak

dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada

masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,

maupun psikologis dan sosio emosi.

C. Kota

Definisi kota yang sering kita dengar ialah tempat kegiatan

masyarakat yang sangat kompleks, telah mengalami proses interelasi

antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Merujuk pada

pendapat Amos Rapoport (2000)kota adalah suatu permukiman yang

relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari individu-individu yang

heterogen dari segi sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

21

Selanjutnya pengertian kota ditinjau dari berbagai aspek, antara

lain aspek geografis, fisik, demografis, statistik, sosial, ekonomi, dan

administrasi.

1. Pengertian kota ditinjau dari aspek fisik. Menurut Nia K. Pontoh

dan Iwan Kustiwan (2009) adalah suatu wilayah dengan wilayah

terbangun lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya.

Secara demografis perkotaan adalah wilayah dengan konsentrasi

penduduk yang dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan wilayah

sekitarnya. Kota merupakan suatu wilayah dengan wilayah

terbangun yang lebih padat dibandingkan dengan area

sekitarnya.Secara statistik kota merupakan wilayah yang secara

besaran atau ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan

atau ukuran untuk kriteria kota.

2. Pengertian kota dari jumlah penduduknya dibagi ke dalam 5 bagian

berdasarkan jumlah penduduknya. Jumlah penduduk yang pertama

Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang.

Kedua Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang berpenduduk

antara 1–5 juta orang. Ketiga Kota besar, yaitu kota yang

berpenduduk antara 500.000– 1 juta orang. Keempat kota sedang,

yaitu kota yang jumlah penduduknya antara 100.000–500.000

orang. Kemudian yang terakhir Kota kecil, yaitu kota yang

berpenduduk antara 20.000–100.000 orang.Secara sosial penduduk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

22

diperkotaan terdiri dari kelompok-kelompok sosial masyarakat

yang heterogen.

3. Kota dilihat dari sumber mata pencaharian penduduknya biasanya

bekerja dibidang perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa,

perkantoran, pengangkutan, dan lain-lain. Dalam suatu wilayah

masyarakat perkotaan memiliki kegiatan usaha sangat beragam

dengan dominasi di sektor nonpertanian.

4. Kemudian yang terakhir kota ditinjau dari aspek administrasi

adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas

kewenangan administrasi pemerintah daerah yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Ciri masyarakat kota itu sendiri diantaranya Terdapat keberagaman

penduduk, sikap penduduknya cenderung individualistic dimana mereka

lebih tidak peduli dengan keadaan sekitar mereka apa lagi bila mereka

tidak memiliki kepentingan, mereka cenderung bersikap tidak peduli.

Hubungan sosial lebih bersifat Gesselsehaft (patembayan). Kemudian

Terdapat juga pemisahan ruang di kota, tidak jarang kita melihat banyak

komplek-komplek tertentu seperti misalnya komplek perumahan. Norma

agamapun tidak begitu erat lagi dipegang, dan pandangan hidup penduduk

di kota lebih rasional.

Jadi kota adalah tempat kegiatan masyarakat yang sangat kompleks

dengan pemukiman yang relatif besar dan padat. Kota menjadi pusat

pemerintahan, pusat militer, pusat keagamaan, pusat perdagangan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

23

pusat intelektual. Kota memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan

diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak matrealistis.

Kegiatan utama diperkotaan bukan pertanian. Terdapat5 bagian kota

berdasarkan jumlah penduduknya jumlah penduduk yang pertama

Megapolitan, kedua Metropolitan (kota raya), ketiga Kota besar, keempat

kota sedang, kemudian yang terakhir Kota kecil.

D. Desa

Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan

oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat

dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain

(R.Bintarto, 1977).

Desa dapat dilihat dari beberapa aspek:

1. Dilihat dari segi fisik desa

Menurut UU no. 22 tahun 1999 desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan

berada di daerah kabupaten.UU no. 5 tahun 1979 menyatakan bahwa

desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk

sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah

langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

24

2. Desa dilihat dari jumlah penduduknya menurut Paul H Landis (2004)

kurang dari 2500 jiwa. Masyarakat dipedesaan cenderung mempunyai

pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara masyarakat.

Ciri-ciri masyarakat desa adalah kehidupan mereka tergantung

pada alam, toleransi sosialnya kuat, adat-istiadat dan norma agama masih

kuat dipegang. Selain itu kontrol sosialnya didasarkan pada hukum

informal, hubungan kekerabatan didasarkan pada Gemeinssehaft

(paguyuban), kemudian pola pikir penduduk setempat kadang masih

bersifat irrasional. Pendudukdi desa kurang dari 2.500 jiwa dengan

hubungan masyarakat yang saling mengenal satu sama lain.

E. Dinamika Perilaku Bullying Pada Remaja di Kota Besar dan di Desa

Sebagai remaja maka tiap individu yang melewati masa ini akan

mengalami banyak perubahan dari aspek biologis, kognitif maupun sosio

emosionalnya. Perubahan yang terjadi secara biologis merupakan periode

dimana kematangan fisik berlangsung pesat yang melibatkan perubahan

hormonal dan tubuh yang terutama berlangsung dimasa remaja

awal.Perubahan biologis dimana terjadi perubahan hormonal di dalamnya

juga memberikan pengaruh terhadap emosi remaja yang berubah-ubah.

Perubahan kognitif ditandai oleh cara berpikir abstrak, idealitistik dan

hipotesis-deduktif, pada masa remaja ini mereka dihadapkan pada

banyaknya keputusan yang harus diambil, maka disinilah pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

25

peran penalaran dari para remaja, yaitu pemikiran logis yang melinbatkan

induksi dan deduksi untuk meraih sebuah kesimpulan. Sementara

perubahan sosio emosional meliputi perubahan remaja yang berkaitan

dengan pola hubungan individu dengan manusia lain dalam emosi,

kepribadian dan dalam peran dari konteks sosialnya. Pengalaman

dilingkungan para remaja berpengaruh terhadap emosi remaja yang

ditimbulkan melalui relasi dengan lingkungannya.

Berkaitan dengan perubahan yang terjadi remaja tentu tidak lepas

dari konteks sosial dimana mereka berada. Sebagian dari remaja berada di

kota besar dan sebagian lagi berada di desa. Remaja yang berada di kota

besar akan mengalami situasi dimana lingkungan mereka cenderung

individualistik dan menekankan persaingan, hanya mutu atau prestasi

merekalah yang membuat mereka bisa diterima lingkungan. Situasi seperti

ini membuat remaja yang sementara juga sedang mengalami beberapa

perubahan dalam diri mereka semakin mendapat tekanan karena kondisi

sosial dimana mereka berada tersebut. Kondisi seperti ini tentu akan

semakin meningkatkan adanya konflik dan tekanan pada remaja, konflik

dan tekanan ini akan cenderung dilepaskan dalam tindakan-tindakan

seperti bullying.

Sementara pada remaja yang tinggal di pedesaan kondisi yang ada

adalah situasi yang lebih bersifat kekeluargaan, pergaulan hidup yang

saling mengenal dan tidak terlalu terfokus pada prestasi. Oleh karena

konflik-konflik yang terjadi tidak akan sebesar di kota besar. Remaja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

26

sedang mengalami perubahan biologis, kognitif dan sosio emosio ini akan

lebih terhindar dari konflik. Sehingga mereka tidak akan mendapat

tekanan seperti remaja diperkotaan. Sehingga tindakan – tindakan seperti

bullyingakan lebih jarang terjadi.

Situasi lingkungan dimana mereka berada ditambah dengan

perubahan baik secara biologis, kognitif, dan sosio-emosi menimbulkan

adanya reaksi – reaksi terhadap situasi keseharian para remaja, maka tidak

mengherankan jika regulasi emosi mereka cenderung tidak stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

27

F. Skema / Kerangka Berpikir

Remaja

perubahan biologis, perubahan kognitif psikologis, perubahan sosio emosi/sosiokultural

Kota Desa

Banyak mendapat tekanan dari Masyarakat bersifat

kondisi geografis dan sosial. kekeluargaan,(sikap, norma

dan

Kondisi masyarakat padat, individualistik budaya di junjung tinggi)

Dan penuh persaingan Tidak terlalu terfokus pada

prestasi personal.

Akan lebih banyak muncul konflik Lebih bersifat toleransi

Dilepaskan melalui perilaku bullying Perilaku bullying lebih sedikit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

28

G. Hipotesis

Terdapat perbedaan tinggi rendah tingkat bullying pada remaja

yang terjadi di kota dan di desa, dimana perilaku bullyingdi kota lebih

tinggi dari pada di desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif atau penelitian

perbandingan.Tujuan dari penelitian perbandingan yaitu untuk

membandingkan antara dua atau lebih kelompok dalam satu variabel

(Purwanto, 2012). Berdasarkan tujuan tersebut, peneliti ingin mengetahui

perbedaan intensitas perilaku bullying pada remaja di kota dan di desa.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2013). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kota dan desa.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel

terikat dalam penelitian ini yaitu bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

30

C. Definisi Operasional

1. Kota dan Desa

Kota merupakan tempat kegiatan masyarakat yang sangat

kompleks dengan pemukiman yang relatif besar dan padat.Kota dilihat

dari beberapa aspek yaitu jumlah penduduk yang padat, letak geografis,

pekerjaan atau mata pencaharian biasanya tidak bersifat agraris.Ciri

masyarakat kota itu sendiri diantaranya terdapat keberagaman penduduk,

sikap penduduknya cenderung individualistik di mana mereka lebih tidak

peduli dengan keadaan sekitar mereka apa lagi bila mereka tidak memiliki

kepentingan, mereka cenderung bersikap tidak peduli. Norma agamapun

tidak begitu erat lagi dipegang, dan pandangan hidup penduduk di kota

lebih rasional.

Desa merupakan suatu wilayah dengan jumlah penduduk yang

tidak terlalu padat dengan hubungan masyarakat yang saling mengenal dan

cara berusaha dengan agraris.Jumlah penduduk di desa kurang dari 2.500

jiwa. Desa dilihat dari beberapa aspek yaitu mempunyai pergaulan hidup

yang saling mengenal, cara berusaha agraris, jumlah penduduk yang tidak

terlalu padat. Ciri-ciri masyarakat desa adalah kehidupan mereka

tergantung pada alam, toleransi sosialnya kuat, adat-istiadat dan norma

agama masih kuat dipegang. Selain itu kontrol sosialnya didasarkan pada

hukum informal, kemudian pola pikir penduduk setempat kadang masih

bersifat irrasional. Pada penelitian ini informasi akan diperoleh dari

pengisian identitas yang memuat pilihan kota dan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

31

2. Bullying

Bullying adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja serta

bermaksud untuk menyakiti seseorang atau kelompok yang dianggap lebih

lemah yang mengakibatkan seseorang merasa tidak nyaman atau tersakiti

baik secara fisik, psikis, dan membuat korban merasa terancam, biasanya

terjadi berulang-ulang, hal ini juga dipengaruhi karena adanya dominansi

salah satu pihak.

Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala bullying

menunjukkan semakin tinggi tingkat bullying yang dimililiki subjek

penelitian. Semakin rendah skor total dalam skala bullying, maka semakin

rendah pula tingkat bullying yang dimiliki oleh subjek penelitian.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia 16 tahun hingga

18 tahun. Teknik pemilihan subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling. Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat

tertentu yang diperkirakan memiliki kaitan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi, ciri-ciri atau

sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci

untuk pengambilan sampel (Narbuko dan Achmadi, 2007).

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan kuesioner yang diberikan kepada subjek penelitian. Pada

penelitian ini terdapat satu buah skala yang digunakan sebagai alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

32

pengumpulan data, yaitu skala perilaku bullying. Sedangkan jenis skala yang

digunakan dalam penyusunan skala ini adalah skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).

Pada setiap pernyataan dalam skala ini, subjek diminta menyatakan

kesetujuan-ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri atas

limarespon: “Selalu”, “Sering”, “Kadang-kadang”, “Jarang”, dan “Tidak

Pernah”. Alasan peneliti memilih skala Likert dengan lima respon adalah

untuk menghilangkan jawaban ragu-ragu karena jawaban tersebut dapat

memberikan makna yang ganda dan tidak menjelaskan jawaban responden

yang sebenarnya secara pasti. Dalam skala ini juga hanya terdapat aitem –

aitem favorablekarena peneliti hanya menaliti intensitas terjadinya perilaku

bullying tersebut. Dalam skala Likert ini, isi pernyataan menjadi satu kategori

tersebut, yaitu :

1. Aitem-aitem pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu

:

(a) Selalu : skor 5

(b) Sering : skor 4

(c) Kadang – kadang : skor 3

(d) Jarang : skor 2

(e) Tidak Pernah : skor 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

33

1. Skala perilaku bullying

a. Eksplikasi Konstruk Skala perilaku bullying

Tabel 1

Eksplikasi Konstruk Skala perilaku bullying

Indikator Tingkah Laku

Favorable

1. Tindakan serangan fisik yang bermaksud merugikan/menyakiti

orang lain yang dilakukan karena adanya ketidak seimbangan

kekuatan dan dilakukan dengan sengaja

2. Tindakan serangan kepada orang lain yang dilakukan secara

verbal karena ada ketidakseimbangan kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

3. Tindakan serangan yang dilakukan secara non verbal karena

adanya ketidakseimbangan kekuatan dan dilakukan dengan

sengaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

34

b. Blue Print Skala Bullying

Tabel 2

Blue-Print Skala Bullying sebelum Try-out

Indikator Favorable Jumlah

1. Tindakan serangan fisik yang

bermaksud

merugikan/menyakiti orang

lain yang dilakukan karena

adanya ketidak seimbangan

kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

20 20

2. Tindakan serangan kepada

orang lain yang dilakukan

secara verbal karena ada

ketidakseimbangan kekuatan

dan dilakukan dengan sengaja

20 20

3. Tindakan serangan yang

dilakukan secara non verbal

karena adanya ketidakseimbangan

kekuatan dan dilakukan dengan

sengaja

20 20

Total 60 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

35

Tabel 3

Blue-Print skala Bullying setelah Try-out

Indikator Favorable Jumlah

1. Tindakan serangan fisik yang

bermaksud merugikan/menyakiti orang

lain yang dilakukan karena adanya

ketidak seimbangan kekuatan dan

dilakukan dengan sengaja

14 14

2. Tindakan serangan kepada orang lain

yang dilakukan secara verbal karena

ada ketidakseimbangan kekuatan dan

dilakukan dengan sengaja

10 10

3. Tindakan serangan yang dilakukan

secara non verbal karena adanya

ketidakseimbangan kekuatan dan

dilakukan dengan sengaja

11 11

Total 35 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

36

c. Distribusi Item Skala Bullying

Tabel 4

Distribusi item skala Bullying sebelum Try-out

Indikator Favorable Jumlah

1. Tindakan serangan fisik

yang bermaksud

merugikan/menyakiti

orang lain yang

dilakukan karena adanya

ketidak seimbangan

kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

1, 5, 8, 12, 16, 41, 18, 23, 33, 37,

39, 40, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59,

60

20

2. Tindakan serangan

kepada orang lain yang

dilakukan secara verbal

karena ada

ketidakseimbangan

kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

1, 27, 3, 4, 7, 10, 13, 15, 19, 21,

24, 25, 28, 29, 31, 34, 2, 6, 9, 11,

14,

20

3. Tindakan serangan yang

dilakukan secara non verbal

karena adanya

ketidakseimbangan kekuatan

dan dilakukan dengan

sengaja

17, 20, 22, 26, 30, 32, 36, 35, 38,

42, 43, 44, 45, 46, 48, 50, 52, 54,

56, 58

20

Total 60 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

37

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana

suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak

diukur (Supratiknya, 2014).Dalam penelitian ini, pengujian validitas yang

digunakan oleh peneliti adalah validitas isi.Validitas isi merupakan

validitas yang diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes dengan

menggunakan penilaian yang sifatnya subjektif (Supratiknya, dalam Adi

2012). Dengan kata lain, validitas isi merupakan penilaian pakar atau ahli

terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur

(Supratiknya, 2014). Dalam penelitian, penilaian oleh ahli dilakukan dosen

pembimbing skripsi yang menilai mengenai sesuai atau tidaknya item

terhadap atribut yang diukur.

2. Seleksi Item

Seleksi item pada skala bullying dilakukan berdasarkan batasan rix ≥

0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya

pembedanya dianggap memuaskan, sedangkan item yang memiliki nilai rix

kurang dari 0,30 dianggap memiliki daya diskriminasi yang rendah

(Azwar, 2009).Hasil uji aitem yang dilakukan setelah try-out

menunjukkan ada 35 aitem yang memenuhi syarat untuk diujikan lebih

lanjut kepada subjek.Try-out dilakukan pada bulan Agustus 2015 di

Bengkulu dan Yogyakarta pada remaja akhir yang berusia 16 – 18 tahun.

Berikut merupakan blue-print skala penelitian sesudah try-out.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

38

Tabel 5

Distribusi Item Skala Bullying setelah Try-out

Indikator Favorable Jumlah

3. Tindakan serangan fisik

yang bermaksud

merugikan/menyakiti

orang lain yang

dilakukan karena adanya

ketidak seimbangan

kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

8, 12, 16, 41, 18, 23, 33, 37, 40,

47, 49, 51, 53, 60

14

4. Tindakan serangan

kepada orang lain yang

dilakukan secara verbal

karena ada

ketidakseimbangan

kekuatan dan dilakukan

dengan sengaja

27, 3, 4, 7, 13, 19, 21, 24, 25, 28, 10

3. Tindakan serangan yang

dilakukan secara non verbal

karena adanya

ketidakseimbangan kekuatan

dan dilakukan dengan

sengaja

31, 34, 2, 11, 17, 20, 36, 35, 45,

50, 52

11

Total 35 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

39

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan, dimana menunjukkan sejauh mana

alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama. Skala dinyatakan reliabel apabila

memiliki nilai alpha > 0,60 (Noor, 2012).

Hasil koefisien reliabilitas dari skala yang dibuat oleh peneliti

bernilai 0,995, dengan jumlah soal 35 butir.

Tabel 6

Reliability Statistic

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah pengujian yang dilakukan

terhadap data penelitian untuk mengecek data penelitian yang

dilakukan oleh peneliti berasal dari populasi yang sebarannya

normal (Santoso, 2010). Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov melalui program

SPSS 16.0. Jika nilai p lebih kecil daripada 0,05 maka dapat

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.995 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

40

disimpulkan bahwa data yang dimiliki berbeda secara signifikan,

sehingga sebaran data tidak normal. Jika nilai p lebih besar dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data yang dimiliki tidak

berbeda secara signifikan, sehingga sebaran data normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah sebuah pengujian yang

dilakukanterhadap data penelitian untuk melihat apakah asumsi

pada varian penelitian sama atau tidak. Uji homogenitas ini akan

dilakukan dengan menggunakan analisis Levene Test melalui

program SPSS 16.0. Jika varian dalam penelitian ini sama, maka

uji t akan menggunakan nilai pada kolom Equal Variance

Assumed. Jika varian dalam penelitian ini berbeda, maka uji t akan

menggunakan nilai pada kolom Equal Variance Not Assumed. Hal

tersebut dilakukan dengan melihat nilai signifikansi yang pada

hasil pengujian. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang memiliki

varian yang sama, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi

yang memiliki varian yang berbeda (Priyanto, 2012)

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalahIndependent Sample T-Test. Metode ini digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

41

mengetahui perbedaan nilai signifikan dari dua kelompok sampel

dalam penelitian yang independen (Purwanto & Sulistyastuti,

2008).Hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti dalam kerangka

pemikiran adalah: “Terdapat perbedaan tinggi rendah tingkat

bullying pada remaja yang terjadi di kota dan di desa, di mana

perilaku bullying di kota lebih tinggi dari pada di desa”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Februari sampai dengan 14

Februari 2016 dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini

menggunakan subjek yaitu remaja akhir yang berusia 16 – 18 tahun yang

berada di kota (Sleman, Yogyakarta) dan di desa (Desa Mojorejo,

Bengkulu).

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu

remaja akhir yang berusia 16 – 18 tahun yang berada di di kota (Sleman,

Yogyakarta) dan di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu).

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 140 orang yang terdiri dari

70 orang remaja yang berdomisili di kota (Sleman, Yogyakarta) dan 70

orang remaja yang berdomisilidi desa (Desa Mojorejo, Bengkulu). Berikut

ini merupakan deskripsi dari subjek penelitian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

43

Tabel 7

Profil Subjek

Keterangan Desa Kota

Jenis Kelamin Laki-laki 35 35

Perempuan 35 35

Umur 16 tahun 51 40

17 tahun 15 17

18 tahun 11 6

Pendidikan Subjek SMA 70 70

C. Deskripsi Data Penelitian

Indikator tingkat bullying dalam penelitian ini dilihat dari nilai

mean pada kelompok kota dan desa yang ada. Nilai mean yang ada pada

setiap subjek merupakan mean empirik yang kemudian akan dibandingkan

dengan mean teoritis atau nilai mean soal yang ada. Nilai mean empirik

didapatkan dengan menggunakan penghitungan sebagai berikut.

Keterangan :

μ = Mean empirik

Σx = Total nilai

n = Jumlah aitem

Sedangkan, untuk mencari nilai mean teoritik digunakan penghitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

44

sebagai berikut.

( )

Keterangan :

μ = Mean teoritis

I_maks = Nilai maksimal aitem

I_min = Nilai minimal aitem

Σk = Jumlah aitem

Mean teoritik yang dimiliki dalam skala ini adalah 105. Nilai

tersebut didapat dengan menggunakan rumus di atas dengan nilai minimal

aitem 1 dan nilai maksimal item 5 dan jumlah aitem 35.Jumlah aitem yang

digunakan adalah 35 karena merupakan jumlah aitem pernyataan yang

digunakan setelah try-out.

Tingkat bullying dalam skala ini ada 2 yaitu bullying rendah dan

bullying tinggi. Penentuan tinggi rendahnya bullying dilakukan dengan

membandingkan nilai mean empirik dengan nilai mean teoritik. Jika nilai

mean empirik lebih rendah dari mean teoritik maka dapat

disimpulkanbullying yang ada dalam kelompok hitung termasuk dalam

tingkat bullying yang rendah. Jika nilai mean empirik lebih tinggi dari

mean teoritik maka dapat disimpulkan bullying yang ada dalam kelompok

hitung termasuk dalam tingkat bullyingyang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

45

Tabel 8

Descriptive Statistic

Variabel N Mean Teoritik Mean Empirik

Bullyingdi Kota 70 105 135,20

Bullying di Desa 70 105 75,87

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mean empirik perilaku

bullyingdi Kota lebih besar dari mean teoritiknya (135,20 > 105), maka

dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjek bullying pada remaja di kota

adalah tinggi.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mean empirik perilaku

bullyingdi Desa lebih kecil dari mean teoritiknya (75,87 < 105), maka

dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjekbullying pada remaja di desa

adalah rendah.

D. Analisis Data Penelitian

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian

asumsi terlebih dahulu pada data yang diperoleh. Uji asumsi tersebut

terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan apakah data dalam penelitian ini berasal

dari data dengan distribusi normal atau tidak. Data termasuk

berdistribusi normal apabila berada di atas 0,05 (p > 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

46

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diperoleh data dari variabel

perilaku bullying sebesar 0,055. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

variabel perilaku bullying berdistribusi secara normal. Berdasarkan

hasil tersebut, uji normalitas variabel perilaku bullying dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 9

Test of Normality

Perilaku bullying

N 140

Normal Parameters(a,b) Mean 105.54

Std. Deviation 37.610

Most Extreme Differences

Absolute .113

Positive .113

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z 1.341

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

2. Uji Homogenitas

Uji homogentitas bertujuan untuk mengetahui apakah data variabel

perilaku bullying antara remaja yang tinggal di kota (Sleman,

Yogyakarta) dan di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu) mempunyai

variansi yang sama atau tidak. Uji independent sample t-test

mensyaratkan bahwa, untuk menguji perbedaan dua kelompok

responden harus memenuhi asumsi homogenitas. Data variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

47

perilaku bullying dari dua kelompok popualsi tersebut dinyatakan

homogen jika memiliki nilai signifikansi uji test of homogeneity lebih

dari 0,05 (p > 0,05). Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan,

didapatkan nilai signifikansi pada variabel perilaku bullying sebesar

0,083. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok polulasi tersebut

memiliki variansi yang sama ( p > 0,05).

Tabel 10

Uji Homogentitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.044 1 138 .083

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis independent sample

t-test. Analisis independent sample t-test digunakan untuk menguji

perbedaan antara dua kelompok polopasi yang tidak saling

berhubungan. Pada penelitian ini, analisis independent sample t-test

digunakan untuk menguji perbedaan perilaku bullying antara remaja

yang tinggal di kota besar (Sleman, Yogyakarta) dan remaja yang

tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu). Perilaku bullying antara

remaja yang tinggal di kota besar (Sleman, Yogyakarta) dan remaja

yang tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu) dinyatakan berbeda

secara signifikan jika hasil uji analisis independent sample t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

48

memiliki nilai probabilitas (p) > 0,05. Hasil uji hipotesis dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Tabel 11

Uji Independent Sample t-Test

Asal N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Perilaku bullying Kota 70 135.20 24.723 2.955

Desa 70 75.87 21.281 2.544

Tabel 12

Uji Signifkansi Analisis Sample t-Test

t df Sig. (2-tailed)

Perilaku bullying Equal variances assumed

15.217 138 .000

Equal variances not assumed

15.217 135.012 .000

Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test diperoleh nilai

t-hitung sebesar 15,217 dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Taraf

signifikansi yang berada di bawah 0,05 menunjukkan bahwa ada

perbedaan perilaku bullyingyang signifikan antara remaja yang tinggal di

kota besar (Sleman, Yogyakarta) dan remaja yang tinggal di desa (Desa

Mojorejo, Bengkulu). Dengan membandingkan nilai rata-rata hitung

(mean) perilaku bullying remaja yang tinggal di kota besar (Sleman,

Yogyakarta) yaitu sebesar 135,20 dan remaja yang tinggal di desa (Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

49

Mojorejo, Bengkulu) yaitu sebesar 75,87 dapat disimpulkan bahwa

remaja yang tinggal di kota besar (Sleman, Yogyakarta) memiliki

perilaku bullying yang lebih tinggi dibandingkan perilaku bullying remaja

yang tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu).

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t

hitung sebesar 15,217 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil

tersebut menunjukan adanya perbedaan tinggi rendah perilaku bullying

antara remaja yang tinggal di kota (Sleman, Yogyakarta) dan remaja yang

tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu) sehingga dapat dikatakan

hipotesis dalam penelitian ini diterima. Perilaku bullying para remaja juga

ditentukan oleh daerah (kota atau desa) dimana mereka tinggal.

Faktor sosialkultural salah satunya ditentukan dimana anak

tumbuh. Secara sosiokultural, bullying dipandang sebagai wujud rasa

frustrasi akibat tekanan hidup dan hasil imitasi dari lingkungan orang

dewasa. Tanpa sadar, lingkungan memberikan referensi kepada remaja

bahwa kekerasan bisa menjadi sebuah cara pemecahan

masalah. Lingkungan perkotaan yang memiliki ciri lebih keras dimana

anak tumbuh akan memberikan dampak pada perilaku mereka. Belum lagi

tontotan-tontonan kekerasan yang disuguhkan melalui media visual.

Senioritas pun turut memberikan atmosfer dominansi dan menumbuhkan

perilaku menindas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

50

Perilaku bullying cenderung lebih dominan atau tampak pada

remaja di kota besar. Segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim

jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi

dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak

materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang

ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala

pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang

bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah

dibelakangnya (Bintarto, 1983).

Remaja di kota besar akan mendapat lebih banyak tekanan negatif

karena kondisi geografis dan sosial. Parson (2000) menyatakan bahwa

masyarakat perkotaan cenderung individualistik dan hanya mutu atau

prestasi merekalah yang membuat mereka bisa diterima dilingkungan. Pola

individualisme membuat masyarakat tidak peduli dengan kondisi

sekitarnya. Hal ini tidak lepas dari keberadaan remaja dilingkungan

tersebut yang memaksa untuk berkompetisi agar dapat diterima

dilingkungannya (Ditjen Cipta Karya 1997). Hal ini menjadi semakin berat

karena pada saat remaja mereka sendiri sedang mengalami masa transisi

dan mendapat banyak perubahan dari dalam diri mereka kemudian dituntut

untuk melakukan banyak hal baru diluar mereka (Santrock 2003: 26). Oleh

karena itu berpeluang bagi mereka bisa melepaskan tekanan tersebut

dalam perilaku seperti bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

51

Pola masyarakat di kota yang cenderung individualistik dan

suasana saling bersaing juga memberikan pengaruh tersendiri bagi

kehidupan remaja di kota. Hanya orang yang dianggap memiliki

keunggulan yang akan dipandang oleh lingkungan sosial mereka, sehingga

membuat adanya ketidakseimbangan. Pihak yang merasa diri mereka

memiliki prestasi akan lebih mendominasi dan pihak yang lebih

mendominasi akan menganggap bahwa ada sekelompok remaja diluar

mereka yang posisinya lebih rendah dari pada mereka. Suasana seperti ini

kerap kali memunculkan perilaku semena-mena dari salah satu pihak yang

merasa dirinya lebih kuat. Hal ini sering ditemui di wilayah Sleman,

Yogyakarta dengan kondisi jumlah penduduknya yang relatif padat.

Masyarakatnya juga bersifat heterogen berasal dari berbagai macam

daerah, terutama kebanyakan adalah mereka yang datang dari luar kota

dan bersekolah atau kuliah ke Yogyakarta. Dengan berbagai latar belakang

yang ada mereka akan lebih fokus kepada prestasi atau pencapaian

mereka. Mereka juga mungkin tidak akan banyak mengenal satu sama

lain, apa lagi bila mereka tidak memiliki kepentingan satu sama lain. Hal

ini memunculkan bahwa ada pihak yang dianggap lebih rendah dari

mereka. Hal ini bisa memunculkan sikap semena-mena karena merasa diri

lebih kuat, lebih hebat dan orang lain dianggap lemah.

Hal ini tentunya berbeda dengan sosialkultural di daerah pedesaan.

Di daerah pedesaan, sikap, norma dan budaya dalam masyarakat lebih

dijunjung tinggi. Kondisi inilah yang mempengaruhi bagamana remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

52

berperilaku. Remaja di desa relatif tidak memiliki tekanan yang lebih kuat

dibandingkan remaja yang tinggal di kota. Keadaan ini tentunya juga akan

berpengaruh pada perilaku bullying remaja.

Pola masyarakat di desa juga lebih bersifat kekeluargaan, meraka

biasanya akan saling mengenal satu sama lain. Hal ini membuat satu sama

lain memiliki hubungan yang dekat sehingga mereka akan berpikir ulang

bila ingin menyakiti satu sama lain. Mereka berpikir akan dampak sosial

apa yang mereka dapatkan bila mereka melakukan tindakan seperti

bullyingmisalnya. Oleh karena itu perilaku bullying cenderung menjadi

lebih rendah di desa. Suasana inilah yang terdapat di desa Mojorejo di

Bengkulu. Dengan kondisi penduduk yang saling mengenal, mereka

merasa bahwa warga desa mereka adalah keluarga kampung mereka

sendiri. Mereka akan selalu berbagi dalam suka dan duka. Mereka juga

akan mendapatkan tekanan dari sosial bila mereka menyakiti masyarakat

yang lain, karena masyarakat yang relatif belum padat, maka informasi

mengenai apapun akan cepat tersebar. Maka dari itu mereka sangat

berhati-hati bila ingin menyakiti atau berbuat tindakan bullying kepada

masyarakat di desa mereka tersebut.

Hasil penelitian ini memberikan bukti yang nyata mengenai adanya

perbedaan perilaku bullying antara remaja yang tinggal di kota dan remaja

yang tinggal di desa. Remaja yang tinggal di kota memiliki perilaku

bullying yang lebih tinggi dibandingkanperilakubullying remaja yang

tinggal di desa. Keadaan ini menujukkan bahwa faktor sosialkultural

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

53

memberikan peranan pada perilaku remaja termasuk pada perilaku

bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa ada 4 kesimpulan yang bisa didapatkan.

1. Terdapat perbedaan tinggi rendah perilaku bullying antara remaja

yang tinggal di kota (Sleman, Yogyakarta) dan remaja yang

tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu).

2. Remaja yang tinggal di kota (Sleman, Yogyakarta) memiliki

perilaku bullying yang lebih tinggi dibandingkan perilaku bullying

remaja yang tinggal di desa (Desa Mojorejo, Bengkulu).

3. Tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan dalam perilaku

bullying.

4. Tidak ada perbedaan usia dalam perilaku bullying.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada remaja akhir yang

berada pada dua tempat yang berbeda yaitu kota (Sleman, Yogyakarta)

dan desa (Desa Mojorejo, Bengkulu). Kota Sleman, Yogyakarta berada

di pulau jawa yang secara wilayah memiliki kemajuan yang pesat,

namun daerah Sleman sendiri mencakup wilayah yang cukup luas,

sehingga tidak semua wilayah Sleman dpat dikategorikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

55

ruang lingkup kota, ada beberapa bagian yang masih memiliki ciri

pedesaan.

C. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Remaja yang tinggal di kota

besar memiliki perilaku bullying yang lebih tinggi dibandingkan perilaku

bullying remaja yang tinggal di desa.Berdasarkan hal tersebut maka saran

yang dapat diberikan antara lain:

1. Bagi orang tua diharapkan dapat memberi informasi terutama mereka

yang berada diruang lingkup perkotaan agar lebih memperhatikan

perkembangan anak usia remaja. Diharapkan dengan adanya perhatian

dari orang tua maka remaja akan terkontrol dalam berperilaku dan

mempu menimbulkan rasa empati terhadap orang lain.

2. Bagi Penelitian selanjutnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan intensitas bullying di kota dan di desa. Jumlah

subjek dalam penelitian juga cukup penting dalam menentukkan hasil

penelitian jadi disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat

menambah subjek penelitian.

3. Bagi Penelitian selanjutnya juga diharapkan lebih memperhatikan

lokasi pengambilan data seperti misalnya kota ataupun desa yang

seluruh wilayahnya mencakup hal yang bisa mewakili lokasi

penelitian seperti yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

56

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Gerda (2013). Mental Imagery Mengenai Lingkungan Sosial yang Baru

Pada Korban Bullying. Jurnal Psikologi Volume 1 Nomor 1, 2013.

Astuti, P.R (2008). Meredam Bullying : 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan

Pada Anak. Jakarta : Grasindo.

Azwar, S. (2009).Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bintarto (1983).Urbanisasi dan Permasalahannya.Yogyakarta : Galia Indonesia,

Jakarta

Coloroso, B (2006). Penindas, Tertindas, dan Penonton.Jakarta :PT Serambi Ilmu

Semesta.

Dayakisni, Tri., Novalia (2013). Perilaku Asertif dan Kecenderungan Menjadi

Korban Bullying. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang Volume 1 Nomor 1,

Januari 2013

Djuwita, R (2006). Masalah Tersembunyi Dalam Dunia Pendidikan di Indonesia.

Workshop Bullying. Universitas Indonesia, Pembinaan Sekolah Luar Biasa,

29 April.

Lee, C (2004). Preventing Bullying in School. London : Paul Chapman.

Levianti (2008). Konformitas dan Bullying Pada Siswa. Jurnal Psikologi

Volume 6 Nomor 1, Juni 2008.

Mashar, Riana., Hidayah, Siti Nur (2011). Bullying di Sekolah. Edukasi

Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan Volume 3 Nomor 6,

Magelang Juli 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

57

Natalia., Novotasari, Dwi., Nurhayanti, Rida (2013). Tipe Pola Asuh Orang

Tua yang Berhubungan dengan Perilaku Bullying di SMA Kabupaten

Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 1 Nomor 1, Mei 2013.

Noor, Juliansyah (2012).Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Rahmawan, Imanda Arief (2012). Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan

Intensi Bullying Pada Siswa – Siswi Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4

Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan .

Santrock, John W (2003). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma.

Sari, Puspita (2010). Coping Stress Pada Remaja Korban Bullying di

Sekolah “X”. Jurnal Psikologi Volume 8 Nomor 2, Desember 2010.

Siregar, Sofiyan. Metode penelitian kuantitatif. Kencana. Jakarta. 2013

Siswati., Widayanti, Ganes Costrie (2009). Fenomena Bullying di Sekolah Dasar

Negeri di Semarang : Sebuah Studi Deskriptif.Jurnal Psikologi Universitas

Diponegoro Volume 5 Nomor 2, Desember 2009

Sugiyono (2012), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

Sullivan, K, Cleary, M. & Sullivan, G (2005).Bullying in Secondary

Schools.London : A SAGA Publication.

Supratiknya (2014).Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: USD.

Suryabrata, Sumadi. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:

Andi

Susan. M. Dkk (2009). Bullying Prevention and Intervention.Canada : The

Guildford Press.

Winanti Siwi Respati, Trevi (2012). Sikap Siswa Kelas X SMK Y Tangerang

Terhadap Bullying. Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

58

Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA) (2008). Bullying: Mengatasi

Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta :

Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

59

LAMPIRAN 1

Skala Bullying

Sebelum Try-out

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

60

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Lolla Permatasari

109114076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

61

Yogyakarta, Agustus 2015

Yth. Mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini

Sehubungan degan penelitian tugas akhir yang sedang saya kerjakan,

perkenankan saya untuk memohon bantuan dan kesediaan dari teman mahasiswa

meluangkan waktu untuk mengisi angket ini.

Angket ini berisi beberapa pernyataan. Dalam angket ini tidak ada penilaian

jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap anda menjawab dengan sejujur-

jujurnya dan sesuai dengan kondisi anda. Usahakan jangan sampai ada jawaban

yang terlewatkan.

Saya dapat menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban anda dalam

angket ini. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan dalam

mengisi angket ini.

Hormat saya,

Lolla Permatasari

109114076/PSI/Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

62

Identitas dan Pernyataan Kesediaan

Nama/Inisial :

Usia :

Jenis kelamin :

Sekolah :

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala

penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya

pada diri saya.

Tanda tangan,

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

63

SKALA A

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan

dengan kondisi anda yang anda alami dalam kehidupan

sehari-hari. Anda diminta kesediaannya untuk memilih

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda. Berikan

tanda Checklist (√) pada kotak pilihan yang anda anggap

paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada

diri Anda.

Pilihan jawabannya adalah: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),

Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Contoh:

No. Pernyataan Selal

u

Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

1. Saya dengan

sengaja

mengganggu

teman saya yang

saya anggap

penakut dengan

cara memukulnya

Tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban yang anda

berikan adalah benar, sesuai dengan kondisi yang anda

alami. Masing-masing orang memiliki jawaban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

64

berbeda, maka dari itu pilihlah jawaban yang paling sesuai

dengan diri anda.

Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijamin oleh

peneliti.

Jika sudah selesai, harap teliti kembali dan pastikan

tidak ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.

-Selamat Mengerjakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

65

No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

1. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang berpenampilan aneh

dengan cara melemparkan

suatu benda yang dapat

mengenainya

2. saya dengan sengaja

mengganggu teman yang saya

anggap lugu dengan cara

mencekiknya

3. Saya sengaja menghina teman

yang berasal dari ras/suku

tertentu

4. Saya sengaja menyoraki

teman yang memiliki nilai

yang lebih jelek dari saya

dikelas

5. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

66

saya anggap penakut dengan

cara memukulnya

6. Saya sengaja merendahkan

teman yang memiliki warna

kulit yang berbeda dengan

kebanyakan teman

7. Saya sengaja mengolok teman

yang memiliki orientasi

seksual yang berbeda (homo,

lesbi)

8. saya dengan sengaja

mengganggu teman yang saya

nilai sensitif dengan cara

meludahinya

9. saya degan sengaja

mengganggu teman yang

berusia lebih muda dari saya

dengan cara membenturkan

badannya ketembok

10. Saya sengaja memaki teman

yang saya anggap pengecut

11. Saya sengaja mengabaikan

teman saya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

67

berpenampilan aneh

12. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap cengeng dengan

cara mencubitnya

13. Saya sengaja menghina

agama teman yang berasal

dari agama tertentu yang

berbeda dengan saya

14. Saya sengaja mengejek teman

yang memiliki rambut yang

berbeda dari kebanyakan

teman

15. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap tertindas dengan

cara melakukan pengroyokan

16. saya dengan sengaja

mengganggu teman yang saya

nilai tidak banyak teman

dengan cara menamparnya

17. Saya sengaja memanggil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

68

teman saya yang pemalu

dengan sebutan nama orang

tuanya

18. saya sengaja membeda-

bedakan teman yang pintar

atau kurang pintar dari saya

19. Saya sengaja mengolok tetam

yang berpenampilan aneh

dimuka umum sehingga ia

mendapat malu

20. Saya sengaja mengomentari

dengan kata-kata kasar

penampilan teman saya yang

aneh

21. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

terlihat lugu dengan cara

menguncinya di dalam

ruangan

22. Saya sengaja menyebarkan

gossip buruk tentang teman

yang berpenampilan aneh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

69

23. Saya sengaja membentak

teman yang berusia lebih

muda dari saya

24. saya sengaja melihat dengan

sinis teman saya yang

berpenampilan aneh di muka

umum

25. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap pengecut dengan

cara menjewer telinganya

26. Saya sengaja mengolok teman

yang memiliki kekurangan

fisik

27. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

suka murung dengan cara

mencakarnya

28. saya sengaja menghasut untuk

menjauhi seseorang yang saya

anggap memiliki kekurangan

fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

70

29. saya sengaja menertawakan

orang lain yang memiliki

kekurangan fisik dimuka

umum

30. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap pasif dengan cara

menjambaknya

31. saya sengaja menampilkan

ekspresi merendahkan ketika

ada teman yang culun

32. saya sengaja menghancurkan

reputasi teman yang lugu

dengan berkata yang tidak-

tidak tentang dirinya

33. Saya sengaja menakut-nakuti

teman saya yang pemalu

34. Saya sengaja menuduh yang

tidak benar kepada teman

yang saya anggap pengecut

35. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap pemalu dengan

cara menendangnya

36. Saya sengaja menganggu

teman saya yang saya anggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

71

lugu dengan cara

mengancamnya

37. saya sengaja mengucilkan

teman karena berasal dari

suku/ras tertentu

38. saya sengaja membiarkan

teman yang berpenampilan

aneh untuk sendirian dan

tidak memiliki teman

39. Saya sengaja mencela

pekerjaan rumah (pr) teman

yang saya anggap bodoh di

kelas

40. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

terlihat “kuper” (kurang

pergaulan) dengan cara

menginjak kakinya

41. saya dengan sengaja

menghela nafas panjang

seolah mengejek jika

melewati teman saya yang

memiliki kekurangan fisik

42. saya sengaja mendiamkan

teman saya yang berusia lebih

muda tanpa alas an

43. saya dengan sengaja

menjulurkan lidah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

72

maksud mengolok ketika ada

teman saya yang lugu lewat

di depan saya

44. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

saya anggap pendiam dengan

cara mencengkram

tangan/bagian tubuh lainnya

sehingga ia kesakitan

45. saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

memiliki badan lebih kecil

dari saya dengan cara

mendorongnya

46. Saya sengaja memanggil

mereka dengan sebutan

tertentu (gendut, kurus,

pendek, botak, jelek, dll)

47. saya dengan sengaja tidak

mengikutsertakan teman

yang saya anggap bodoh

dalam tugas kelompok di

kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

73

48. Saya sengaja menghina teman

saya yang saya anggap kurang

pintar

49. saya sengaja berbuat curang

dengan teman yang penakut

dengan mengambil pekerjaan

rumah (PR) yang sudah

dibuatnya lalu membuangnya

sehingga ia merasa

kebingungan

50. saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

terlihat mudah cemas dengan

cara menggigitnya

51. saya dengan sengaja

mengirim surat kaleng dengan

nada mengancam kepada

teman yang saya anggap

“kuper” (kurang pergaulan)

52. Saya dengan sengaja

mengucilkan teman yang

pemalu

53. saya dengan sengaja membuat

gambar yang dapat menghina

teman yang tidak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

74

banyak teman disekolah dan

menyebarkannya kepada

teman-teman yang lain

sehingga ia mendapat malu

54. saya sengaja mengganggu

teman saya yang saya anggap

kurang pintar dengan cara

menjahili pekerjaan nya

dikelas

55. saya sengaja meminta orang

lain untuk menyakiti teman

yang lebih muda dari saya

56. saya dengan sengaja

menyindir teman yang

memiliki kekurangan fisik

lewat media sosial

57. saya dengan sengaja

mengucilkan teman yang

berbeda agama dengan saya

58. saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

berpenampilan aneh dengan

cara menarik-narik bajunya

sehingga dia merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

75

terganggu dan tersakiti

59. Saya sengaja mengejek teman

saya yang penakut

60. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya yang

memiliki kekurangan secara

fisik dengan cara mendorong

atau menendangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

76

LAMPIRAN 2

Skala Bullying

Sesudah Try-out

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

77

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Lolla Permatasari

109114076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

78

Yogyakarta, Februari 2016

Yth. Mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini

Sehubungan degan penelitian tugas akhir yang sedang saya kerjakan,

perkenankan saya untuk memohon bantuan dan kesediaan dari teman mahasiswa

meluangkan waktu untuk mengisi angket ini.

Angket ini berisi beberapa pernyataan. Dalam angket ini tidak ada penilaian

jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap anda menjawab dengan sejujur-

jujurnya dan sesuai dengan kondisi anda. Usahakan jangan sampai ada jawaban

yang terlewatkan.

Saya dapat menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban anda dalam

angket ini. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan dalam

mengisi angket ini.

Hormat saya,

Lolla Permatasari

109114076/PSI/Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

79

Identitas dan Pernyataan Kesediaan

Inisial :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendidikan saat ini :

Pekerjaan orang tua :

Pendidikan Ayah ;

Pendidikan Ibu :

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala

penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya

pada diri saya.

Tanda tangan

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

80

SKALA A

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan

dengan kondisi anda yang anda alami dalam kehidupan

sehari-hari. Anda diminta kesediaannya untuk memilih

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda. Berikan

tanda Checklist (√) pada kotak pilihan yang anda anggap

paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada

diri Anda.

Pilihan jawabannya adalah: Selalu, Sering, Kadang -

kadang, Jarang, Tidak Pernah.

Contoh:

No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

1. Saya dengan

sengaja

mengganggu

teman saya yang

saya anggap

penakut dengan

cara

memukulnya

Tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban yang anda

berikan adalah benar, sesuai dengan kondisi yang anda

alami. Masing-masing orang memiliki jawaban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

81

berbeda, maka dari itu pilihlah jawaban yang paling sesuai

dengan diri anda.

Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijamin oleh

peneliti.

Jika sudah selesai, harap teliti kembali dan pastikan

tidak ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.

-Selamat Mengerjakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

82

No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

1. Saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

saya anggap lugu dengan

cara mencekiknya

2. Saya sengaja menghina

teman yang berasal dari

ras/suku tertentu

3. Saya sengaja menyoraki

teman yang memiliki nilai

yang lebih jelek dari saya

dikelas

4. Saya sengaja mengolok

teman yang memiliki

orientasi seksual yang

berbeda (homo, lesbi)

5. Saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

saya nilai sensitif dengan

cara meludahinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

83

6. Saya sengaja mengabaikan

teman saya yang

berpenampilan aneh

7. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang saya anggap cengeng

dengan cara mencubitnya

8. Saya sengaja menghina

agama teman yang berasal

dari agama tertentu yang

berbeda dengan saya

9. Saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

saya nilai tidak banyak

teman dengan cara

menamparnya

10. Saya sengaja memanggil

teman saya yang pemalu

dengan sebutan nama

orang tuanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

84

11. Saya sengaja mengolok

teman yang berpenampilan

aneh dimuka umum

sehingga ia mendapat malu

12. Saya sengaja

mengomentari dengan

kata-kata kasar penampilan

teman saya yang aneh

13. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang terlihat lugu dengan

cara menguncinya di dalam

ruangan

14. Saya sengaja menyebarkan

gossip buruk tentang teman

yang berpenampilan aneh

15. Saya sengaja membentak

teman yang berusia lebih

muda dari saya

16. Saya sengaja melihat

dengan sinis teman saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

85

yang berpenampilan aneh

di muka umum

17. Saya sengaja mengolok

teman yang memiliki

kekurangan fisik

18. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang suka murung dengan

cara mencakarnya

19. Saya sengaja menghasut

untuk menjauhi seseorang

yang saya anggap memiliki

kekurangan fisik

20. Saya sengaja menampilkan

ekspresi merendahkan

ketika ada teman yang

culun

21. Saya sengaja menakut-

nakuti teman saya yang

pemalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

86

22. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang saya anggap pemalu

dengan cara

menendangnya

23. Saya sengaja menganggu

teman saya yang saya

anggap lugu dengan cara

mengancamnya

24. Saya sengaja mengucilkan

teman karena berasal dari

suku/ras tertentu

25. Saya sengaja membiarkan

teman yang berpenampilan

aneh untuk sendirian dan

tidak memiliki teman

26. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang terlihat “kuper”

(kurang pergaulan) dengan

cara menginjak kakinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

87

27. Saya dengan sengaja

menghela nafas panjang

seolah mengejek jika

melewati teman saya yang

memiliki kekurangan fisik

28. Saya dengan sengaja

mengganggu teman yang

memiliki badan lebih kecil

dari saya dengan cara

mendorongnya

29. Saya dengan sengaja tidak

mengikutsertakan teman

yang saya anggap bodoh

dalam tugas kelompok di

kelas

30. Saya sengaja berbuat

curang dengan teman yang

penakut dengan mengambil

pekerjaan rumah (PR)

yang sudah dibuatnya lalu

membuangnya sehingga ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

88

merasa kebingungan

31. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang terlihat mudah cemas

dengan cara menggigitnya

32. Saya dengan sengaja

mengirim surat kaleng

dengan nada mengancam

kepada teman yang saya

anggap “kuper” (kurang

pergaulan)

33. Saya dengan sengaja

mengucilkan teman yang

pemalu

34. Saya dengan sengaja

membuat gambar yang

dapat menghina teman

yang tidak memiliki

banyak teman disekolah

dan menyebarkannya

kepada teman-teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

89

lain sehingga ia mendapat

malu

35. Saya dengan sengaja

mengganggu teman saya

yang memiliki kekurangan

secara fisik dengan cara

mendorong atau

menendangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

90

LAMPIRAN 3

Analisis Reliabilitas Data dan Kualitas

Aitem Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

91

1. Reliabilitas

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 140 100.0

Excludeda 0 .0

Total 140 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 105,9500 2315,098 ,954 ,995

VAR00002 106,3571 2336,720 ,934 ,995

VAR00003 106,2643 2319,750 ,920 ,995

VAR00004 106,1786 2332,781 ,890 ,995

VAR00005 106,2143 2326,299 ,909 ,995

VAR00006 106,1857 2318,023 ,925 ,995

VAR00007 106,1929 2325,869 ,921 ,995

VAR00008 106,0929 2329,423 ,921 ,995

VAR00009 106,1929 2327,495 ,918 ,995

VAR00010 106,2500 2311,642 ,932 ,995

VAR00011 106,1571 2321,673 ,907 ,995

VAR00012 106,1429 2333,879 ,915 ,995

VAR00013 106,1857 2324,296 ,925 ,995

VAR00014 106,1571 2331,716 ,920 ,995

VAR00015 106,1500 2327,222 ,910 ,995

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,995 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

92

VAR00016 106,2000 2325,125 ,912 ,995

VAR00017 106,1571 2318,795 ,935 ,995

VAR00018 106,1643 2325,117 ,931 ,995

VAR00019 106,2286 2317,199 ,929 ,995

VAR00020 106,1000 2326,508 ,915 ,995

VAR00021 106,2500 2304,894 ,947 ,995

VAR00022 105,9857 2315,065 ,951 ,995

VAR00023 106,2643 2324,440 ,932 ,995

VAR00024 106,3357 2318,009 ,935 ,995

VAR00025 106,1857 2325,505 ,919 ,995

VAR00026 106,1857 2324,210 ,916 ,995

VAR00027 106,1143 2325,167 ,923 ,995

VAR00028 106,1500 2323,064 ,922 ,995

VAR00029 106,2786 2322,188 ,932 ,995

VAR00030 106,1571 2298,292 ,945 ,995

VAR00031 106,2429 2336,732 ,909 ,995

VAR00032 106,1571 2318,579 ,937 ,995

VAR00033 106,2357 2316,527 ,929 ,995

VAR00034 106,1071 2330,341 ,926 ,995

VAR00035 106,2714 2308,962 ,945 ,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

93

LAMPIRAN 4

Hasil SPSS Uji Asumsi dan Uji Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

94

1. Uji Normalitas

NPar Tests

Perilaku bullying

N 140

Normal Parameters(a,b) Mean 105.54

Std. Deviation 37.610

Most Extreme Differences

Absolute .113

Positive .113

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z 1.341

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

95

2. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.044 1 138 .083

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

96

3. Uji Hipotesis

Independent Sample T - Test

Uji Signifkansi Analisis Sample t-Test

t df Sig. (2-tailed)

Perilaku bullying Equal variances assumed

15.217 138 .000

Equal variances not assumed

15.217 135.012 .000

Asal N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Perilaku bullying Kota 70 135.20 24.723 2.955

Desa 70 75.87 21.281 2.544

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERBEDAAN TINGGI RENDAH PERILAKU BULLYING PADA … · HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Sullivan, 2005; dalam Sarwono,

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI