40
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa perlu mengatur Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 ) ; S A L I N A N

PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI

NOMOR 7 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN,

PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEDIRI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 72

Tahun 2005 tentang Desa perlu mengatur Tata Cara Pemilihan, Pencalonan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu

membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3851) ;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ) ;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4548 ) ;

S A L I N A N

Page 2: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3953 ) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4587 ) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593 ) ;

8. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk

Produk Hukum Daerah ;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur

Penyusunan Produk Hukum Daerah ;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2002 tentang Pedoman

Administrasi Desa ;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 15 Tahun 2000 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD ( Lembaran

Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2000 Nomor 20/D Seri D ) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 8 Tahun 2002

(Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2002 Nomor 1 Seri E Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 1 Seri E) ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan-badan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten

Kediri Tahun 2000 Nomor 22/D Seri D ) ;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 18 Tahun 2000 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kantor-kantor Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten

Kediri Tahun 2000 Nomor 23/D Seri D ) ;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 19 Tahun 2000 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kecamatan ( Lembaran Daerah Kabupaten

Kediri Tahun 2000 Nomor 24/D Seri D ) ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEDIRI

dan

BUPATI KEDIRI,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI TENTANG TATA CARA

PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA.

Page 3: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

3

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kediri.

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati Kediri dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4. Kepala Daerah adalah Bupati Kediri.

5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Kediri yang terdiri atas

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,

Kecamatan dan Kelurahan.

6. Pejabat yang ditunjuk adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

7. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten.

8. Camat adalah Kepala Kantor Kecamatan.

9. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

11. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan Desa.

12. Kepala Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang bertugas memimpin

penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama Badan Permusyawaratan Desa.

13. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa

dan Perangkat Desa lainnya yang bertugas membantu Kepala Desa dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

14. Perangkat Desa lainnya adalah Perangkat Pembantu Kepala Desa yang terdiri atas

Kepala Urusan, Pelaksana Teknis Lapangan dan Kepala Dusun.

15. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang

merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

Page 4: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

4

16. Rapat Desa adalah kegiatan rapat di tingkat Desa yang dihadiri oleh Ketua RT,

Ketua RW, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ketua PKK, Ketua

Karang Taruna, Golongan Profesi, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, dan

pemuka masyarakat lainnya.

17. Keputusan BPD adalah Keputusan yang dibuat oleh BPD berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan

kegiatan tugas-tugas BPD.

18. Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Kepala Desa.

19. Bakal Calon Kepala Desa yang selanjutnya disebut Bakal Calon adalah warga

masyarakat Desa setempat yang mendaftarkan diri untuk menjadi Calon Kepala

Desa yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan.

20. Calon Kepala Desa adalah Bakal Calon yang telah memenuhi persyaratan

administrasi dan telah ditetapkan oleh Panitia.

21. Kampanye Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disebut Kampanye adalah

kegiatan calon Kepala Desa dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan

menawarkan program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

22. Calon Kepala Desa Terpilih adalah Calon Kepala Desa yang memperoleh

dukungan suara terbanyak.

23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama

oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

24. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan,

penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi,

supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintahan Desa.

25. Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah proses kegiatan yang

ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Desa berjalan secara efisien dan

efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B A B II

PEMILIHAN KEPALA DESA

Bagian Pertama

Umum

Pasal 2

(1) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan pemilihan.

(2) Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa dari calon Kepala Desa

yang telah memenuhi persyaratan administrasi.

Page 5: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

5

(3) Proses Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilaksanakan karena akan berakhir masa jabatan Kepala Desa atau jabatan Kepala

Desa lowong.

(4) Proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan :

1. BPD memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Desa mengenai

berakhirnya masa jabatan atau kepada Pemerintah Desa mengenai proses

pemilihan Kepala Desa karena Pejabat Kepala Desa lowong ;

2. penetapan tata cara penyelenggaraan pemilihan ;

3. penentuan jadwal tahapan pelaksanaan.

b. Tahap Pelaksanaan.

(5) Dalam melaksanakan tahap-tahap proses Pemilihan Kepala Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), Desa harus mengundang unsur Pemerintah Daerah untuk

melaksanakan tugas-tugas pembinaan dan pengawasan.

Bagian Kedua

Persiapan

Pasal 3

(1) BPD memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Desa mengenai akan

berakhirnya masa jabatan Kepala Desa paling lama 6 (enam) bulan sebelum

berakhirnya masa jabatan atau kepada Pemerintah Desa karena adanya Pejabat

Kepala Desa lowong dengan tembusan kepada Camat.

(2) Berdasarkan pemberitahuan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat

harus meneruskan kepada Kepala Daerah.

(3) BPD memproses pemilihan Kepala Desa karena berakhirnya masa jabatan Kepala

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimulai paling lama 4 (empat) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.

(4) Proses pemilihan Kepala Desa karena Pejabat Kepala Desa lowong sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dimulai sejak dilantiknya Penjabat Kepala Desa.

(5) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan

Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), proses Pemilihan Kepala Desa

belum selesai dilaksanakan, maka BPD dapat mengajukan kepada Kepala Daerah

perpanjangan waktu Pemilihan Kepala Desa paling lama 30 (tigapuluh) hari.

Bagian Ketiga

Pelaksanaan

Paragraf 1

Rapat Desa

Pasal 4

(1) BPD mengadakan rapat Desa untuk membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa.

(2) Rapat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua BPD,

apabila Ketua BPD berhalangan dapat dipimpin oleh Wakil Ketua BPD.

Page 6: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

6

(3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan,

maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

anggota BPD.

(4) Susunan keanggotaan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan BPD.

Paragraf 2

Panitia Pemilihan

Pasal 5

(1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) terdiri dari

unsur Perangkat Desa, pengurus lembaga kemasyarakatan dan tokoh masyarakat

sesuai dengan kebutuhan yang susunannya sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Ketua merangkap anggota ;

b. Sekretaris merangkap anggota ;

c. Bendahara merangkap anggota ;

d. Seksi-seksi ;

e. Anggota.

(2) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas dan

wewenang :

a. melakukan penjaringan dan penyaringan ;

b. melaksanakan pendaftaran pemilih dan mengumumkan Daftar Pemilih

Sementara ;

c. meneliti dan mengesahkan daftar pemilih tetap ;

d. menerima pendaftaran para pemohon ;

e. melakukan penelitian persyaratan administrasi pemohon berdasarkan

persyaratan yang telah ditentukan ;

f. menetapkan Bakal Calon Kepala Desa yang dinyatakan memenuhi syarat

sebagai Calon Kepala Desa ;

g. menentukan bentuk, tata cara dan teknis pelaksanaan kegiatan Kampanye ;

h. melaksanakan pemungutan suara dan penghitungan suara ;

i. membuat dan menanda tangani Berita Acara dalam setiap tahap proses

Pemilihan Kepala Desa ;

(3) Untuk melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Panitia

mengajukan biaya pemilihan Kepala Desa sesuai dengan kebutuhan kepada

Pemerintah Desa dengan tembusan kepada BPD.

(4) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bertanggung jawab dan

melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada BPD.

Page 7: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

7

Pasal 6

(1) Jika diantara anggota Panitia Pemilihan ada yang ditetapkan sebagai Bakal Calon

atau berhalangan, maka keanggotaannya digantikan dari unsur Perangkat Desa

atau pengurus lembaga kemasyarakatan atau tokoh masyarakat.

(2) Penggantian anggota Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan BPD melalui musyawarah.

B A B III

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Bagian Pertama

Hak Memilih

Pasal 7

(1) Yang berhak memilih Kepala Desa adalah Penduduk Desa setempat Warga

Negara Republik Indonesia dan bertempat tinggal paling singkat 6 (enam)

bulan berturut-turut yang pada hari pemungutan suara pemilihan Kepala Desa

sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin ;

(2) Penduduk Desa setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. penduduk yang terdaftar secara sah dalam Buku Induk Kependudukan Desa

setempat ;

b. memiliki Kartu Keluarga Desa bersangkutan ; atau

c. memiliki Kartu Tanda Penduduk Desa bersangkutan.

(3) Pembuktian sebagai Penduduk Desa setempat sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dilakukan pada waktu pendaftaran pemilih.

Pasal 8

(1) Dalam Pemilihan Kepala Desa setiap penduduk Desa setempat Warga Negara

Republik Indonesia yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7, dan telah disahkan sebagai pemilih dalam melaksanakan hak

pilihnya tidak boleh diwakilkan kepada siapapun dengan alasan apapun.

(2) Bagi penyandang cacat fisik dalam menggunakan hak pilihnya dibantu oleh

Panitia Pemilihan dan 2 (dua) orang saksi dari calon Kepala Desa yang berbeda.

Bagian Kedua

Hak Dipilih

Pasal 9

(1) Yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah Penduduk Desa setempat Warga

Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat :

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

Page 8: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

8

b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia serta Pemerintah ;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

dan/atau sederajat ;

d. berusia paling rendah 25 (duapuluh lima) tahun ;

e. sehat jasmani dan rohani ;

f. berkelakuan baik ;

g. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa ;

h. penduduk Desa setempat yang mempunyai hak pilih ;

i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan

hukuman paling singkat 5 (lima) tahun ;

j. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap ;

k. belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun

atau dua kali masa jabatan ;

(2) PNS/TNI/POLRI yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa selain memenuhi

syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki Surat Ijin

Persetujuan dari atasannya.

(3) Apabila PNS/TNI/POLRI terpilih menjadi Kepala Desa harus dibebaskan

sementara dari jabatan organiknya selama menjadi Kepala Desa.

(4) Bagi Calon Kepala Desa yang terpilih sebagai Kepala Desa terhitung sejak

tanggal Pelantikannya, harus bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan.

B A B IV

PENJARINGAN DAN PENYARINGAN

Bagian Pertama

Penjaringan

Pasal 10

Panitia Pemilihan memberitahukan kepada masyarakat melalui pengumuman tertulis,

rapat-rapat atau ledang mengenai adanya proses Pemilihan Kepala Desa.

Pasal 11

Tata cara pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa adalah sebagai

berikut :

a. pengumuman dibuat secara tertulis ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan,

memuat hari, tanggal, pukul dan tempat dimulai dan berakhirnya pendaftaran

Bakal Calon serta berkas persyaratan administrasi yang ditentukan.

b. pengumuman di tempatkan di Kantor Kepala Desa dan tempat-tempat lain yang

strategis dan mudah dilihat oleh warga masyarakat Desa.

Page 9: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

9

c. pengumuman Pendaftaran Bakal Calon dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari

kerja.

d. apabila sampai dengan berakhirnya batas waktu 14 (empat belas) hari kerja

pendaftar yang memenuhi persyaratan administrasi belum ada 2 (dua) orang, maka

dilaksanakan Pengumuman II (Kedua) selama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditutupnya

Pengumuman I (Pertama).

e. apabila sampai dengan batas waktu berakhirnya Pengumuman II (Kedua),

pendaftar yang memenuhi persyaratan administrasi belum ada 2 (dua) orang, maka

dilaksanakan Pengumuman III (Ketiga) selama 7 (tujuh) hari kerja sejak

ditutupnya Pengumuman II (Kedua).

f. apabila sampai dengan batas waktu berakhirnya Pengumuman III (Ketiga),

pendaftar bakal calon Kepala Desa hanya terdapat 1 (satu) orang yang memenuhi

syarat, maka proses pemilihan Kepala Desa ditunda paling lama 1 (satu) bulan,

dengan ketentuan Pimpinan BPD setelah melalui Keputusan musyawarah BPD

mengusulkan pemberhentian Kepala Desa kepada Kepala Daerah melalui Camat,

dan selanjutnya Kepala Daerah mengangkat penjabat Kepala Desa dengan

memperhatikan aspirasi yang berkembang didalam masyarakat tanpa persetujuan

BPD.

Bagian Kedua

Pencalonan

Pasal 12

Pencalonan Kepala Desa diajukan secara tertulis oleh pemohon kepada BPD melalui

Panitia Pemilihan dengan dilampiri berkas persyaratan yang telah ditentukan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

Bagian Ketiga

Penetapan Calon Kepala Desa

Pasal 13

(1) Berdasarkan permohonan pencalonan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12, Panitia Pemilihan mengadakan penelitian persyaratan administrasi

berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan.

(2) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita

Acara Hasil Penelitian.

(3) Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bakal calon

Kepala Desa yang memenuhi persyaratan ditetapkan Panitia Pemilihan sebagai

Calon Kepala Desa.

(4) Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tidak dapat

mengundurkan diri kecuali dengan alasan kesehatan yang dibuktikan dengan

surat keterangan dari dokter Pemerintah.

Page 10: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

10

B A B V

PENDAFTARAN PEMILIH

Pasal 14

Tata cara pendaftaran pemilih adalah sebagai berikut:

a. pendaftaran pemilih dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari.

b. pendaftaran dilakukan dari rumah ke rumah dengan data pada Kartu Keluarga atau

bukti sah lainnya apabila diperlukan.

c. bagi penduduk Desa yang telah didaftar diberikan tanda bukti pendaftaran yang

ditandatangani oleh Ketua Seksi Pendaftaran Pemilih.

d. penyusunan daftar pemilih sementara dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari,

setelah berakhirnya pendaftaran Pemilih.

e. daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud pada huruf d ditandatangani oleh

Ketua Panitia Pemilihan, Sekretaris Panitia Pemilihan dan Ketua Seksi

Pendaftaran Pemilih, diumumkan selama 7 (tujuh) hari di Kantor Desa dan di

tempat lain yang strategis.

f. pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf e bertujuan memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk :

1. masyarakat yang belum terdaftar untuk mendaftarkan diri ;

2. menyampaikan koreksi dan informasi terhadap daftar pemilih sementara.

g. kesempatan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada huruf f disampaikan

kepada Panitia Pemilihan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diumumkannya daftar

pemilih sementara dan disusun dalam daftar pemilih tambahan yang

ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan, Sekretaris dan Ketua Seksi

Pendaftaran Pemilih.

h. penyusunan daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada huruf g paling

lama 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya pengumuman daftar pemilih sementara.

i. daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan yang sudah diadakan

penelitian oleh Panitia Pemilihan ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap yang

pengesahannya dituangkan dalam berita acara pengesahan daftar pemilih tetap

yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan, Sekretaris dan Ketua Seksi

Pendaftaran Pemilih paling lama 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Pemilihan

Kepala Desa.

j. daftar pemilih yang sudah ditetapkan dan disahkan tidak dibenarkan adanya

perubahan kecuali pemilih meninggal dunia atau pindah tempat atau terbukti tidak

memenuhi persyaratan sebagai pemilih.

k. daftar pemilih yang sudah ditetapkan dan disahkan digunakan sebagai dasar untuk

membuat undangan kepada Penduduk Desa yang bersangkutan untuk hadir dan

menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Desa pada hari,

tanggal, pukul dan tempat yang telah ditetapkan.

B A B VI

KAMPANYE CALON KEPALA DESA

Pasal 15

(1) Kampanye dilaksanakan paling lama 5 (lima) hari, dimulai paling lambat 7

(tujuh) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Page 11: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

11

(2) Tata tertib Kampanye ditetapkan oleh Panitia Pemilihan berdasarkan hasil

kesepakatan Calon Kepala Desa.

(3) Tata tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat

bentuk, tata cara dan teknis pelaksanaan, jangka waktu, tempat, larangan dan

sanksi dalam pelaksanaan Kampanye.

B A B VII

PEMUNGUTAN SUARA

Bagian Pertama

Persiapan Pemungutan suara

Pasal 16

(1) Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan, Panitia

Pemilihan memberitahukan kepada masyarakat tentang akan dilaksanakan

Pemilihan Kepala Desa dan mengumumkan secara terbuka waktu dan tempat

pemungutan suara, nama-nama Calon Kepala Desa, dan daftar pemilih yang

sudah disahkan oleh Panitia.

(2) Batas waktu penyampaian surat undangan tentang pelaksanaan Pemungutan

suara ditentukan Panitia Pemilihan atas dasar hasil musyawarah Panitia

Pemilihan dan Calon Kepala Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelum

pemungutan suara yang dituangkan dalam Berita Acara.

(3) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat hari, tanggal,

pukul dan tempat pemungutan suara.

(4) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan nomor urut

sesuai nomor urut pada daftar pemilih yang disahkan.

(5) Panitia Pemilihan dalam membuktikan sahnya surat undangan dapat

mencocokkan nama yang bersangkutan dengan KTP atau bukti identitas lain

yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Pasal 17

(1) Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

(2) Setiap warga Desa yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap mempunyai hak

pilih.

(3) Pemungutan suara dilaksanakan pada hari, tanggal, pukul dan tempat yang telah

ditentukan oleh Panitia Pemilihan.

(4) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan Calon Kepala Desa harus berada di

tempat pemungutan suara yang telah ditentukan Panitia Pemilihan.

(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dikecualikan bagi Calon Kepala

Desa yang tidak dapat hadir karena sakit atau mendapat musibah, sebagai

gantinya ditempatkan Pas Foto yang bersangkutan dengan ukuran 20 R.

Page 12: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

12

(6) Ketidakhadiran calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia

Pemilihan.

Pasal 18

Panitia Pemilihan dan Calon Kepala Desa yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap

mempunyai hak untuk menggunakan hak pilihnya.

Pasal 19

Pemilihan Kepala Desa dihadiri oleh Aparatur Pemerintah Desa, BPD, Panitia

Pemilihan, Calon Kepala Desa, Saksi dan unsur Pemerintah Daerah.

Bagian Kedua

Saksi

Pasal 20

(1) Paling lama 7 (tujuh) hari sebelum pemungutan suara (H-7), Calon Kepala Desa

mengajukan daftar nama-nama calon saksi kepada Panitia Pemilihan.

(2) Pengajuan calon saksi dalam pemungutan suara kepada Panitia Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara tertulis, masing-masing

Calon Kepala Desa paling banyak 2 (dua) orang untuk setiap tempat

penghitungan suara.

Pasal 21

(1) Paling lama 5 (lima) hari sebelum Pemungutan suara para saksi sudah diberikan

penjelasan oleh Panitia Pemilihan mengenai tugas dan kewajibannya.

(2) Tugas saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :

a. mengikuti proses pelaksanaan pemilihan sampai dengan selesainya

penghitungan suara ;

b. menjaga kelancaran pelaksanaan pemilihan ;

c. menyatakan sah tidaknya surat suara ;

d. menandatangani Berita Acara dalam proses Pemilihan Kepala Desa sesuai

dengan ketentuan.

Bagian Ketiga

Pemungutan suara

Pasal 22

(1) Kegiatan pemungutan suara dilaksanakan pada hari, tanggal, dan tempat yang

ditetapkan Panitia Pemilihan.

(2) Kegiatan pemungutan suara dimulai tepat pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00

WIB.

Page 13: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

13

(3) Sebelum Pemungutan suara dimulai Panitia Pemilihan menunjukkan kepada para

Calon Kepala Desa, Saksi dan pemilih yang hadir bahwa kotak suara dalam

keadaan terkunci dan tersegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi

stempel Panitia Pemilihan.

(4) Setelah memperlihatkan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan mengeluarkan semua isi kotak suara

dan menunjukkan kepada Calon Kepala Desa, Saksi dan pemilih yang hadir,

bahwa kotak suara dalam keadaan kosong dan menutup kembali, mengunci dan

menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi stempel Panitia.

(5) Isi kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), terdiri dari surat suara,

peralatan pencoblosan dan blangko-blangko Berita Acara yang akan digunakan

dalam pelaksanaan pemungutan suara.

(6) Pemilih yang hadir diberikan 1 (satu) lembar surat suara oleh Panitia Pemilihan.

(7) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti dan apabila surat

suara dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat

suara yang baru dan menyerahkan surat suara yang rusak tersebut kepada Panitia

Pemilihan paling banyak 2 (dua) kali.

Pasal 23

(1) Pemungutan suara dilaksanakan dengan mencoblos surat suara yang memuat

tanda gambar foto calon Kepala Desa.

(2) Pencoblosan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan di

dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan oleh Panitia

Pemilihan.

(3) Pemilih yang masuk ke dalam bilik adalah pemilih yang akan menggunakan

hak pilihnya.

(4) Pemilih yang keliru mencoblos surat suara dapat meminta ganti surat suara

yang baru hanya 1 (satu) kali, setelah menyerahkan surat suara yang keliru

dicoblos kepada Panitia Pemilihan.

(5) Setelah surat suara dicoblos dan dilipat kembali, pemilih memasukkan surat

suara tersebut ke dalam kotak suara yang disediakan Panitia Pemilihan.

Pasal 24

Setelah Pemungutan suara selesai dilaksanakan, Panitia Pemilihan pada saat itu juga

menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan Suara bersama-sama dengan

para Calon Kepala Desa dan Saksi.

Bagian Keempat

Penghitungan suara

Pasal 25

(1) Setelah selesainya pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,

Panitia menunjukkan kotak suara dan memperlihatkan kepada para Calon Kepala

Desa, saksi dan pemilih yang hadir bahwa kotak suara dalam keadaan terkunci

dan tersegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi stempel Panitia

Pemilihan.

Page 14: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

14

(2) Setelah menunjukkan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panitia

Pemilihan membuka kotak suara, mengeluarkan, meneliti, menunjukkan dan

membacakan secara tegas dan jelas surat suara satu per satu di hadapan saksi

agar diketahui mengenai sah tidaknya surat suara yang telah dicoblos.

(3) Sah tidaknya surat suara yang telah dicoblos sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), Panitia Pemilihan menunjukkan kepada para saksi dan mencatatnya dipapan

tulis.

Pasal 26

(1) Surat suara dinyatakan sah apabila didalam surat suara hanya terdapat satu bekas

lubang tusukan/coblosan, tepat pada kotak atau dalam kotak salah satu tanda

gambar foto Calon Kepala Desa, dengan menggunakan alat yang telah

disediakan.

(2) Surat suara dinyatakan tidak sah apabila :

a. tidak memakai surat suara yang telah ditentukan ;

b. tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan pada Surat Suara ;

c. ditandatangani atau mencantumkan identitas Pemilih ;

d. memberikan suara lebih dari satu pada Calon Kepala Desa ;

e. mencoblos diantara kotak tanda gambar yang satu dengan tanda gambar

lainnya ;

f. mencoblos surat suara tidak dengan alat yang telah disediakan oleh panitia

Pemilihan ;

g. surat suara rusak.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), sebelum

pemungutan suara dimulai, dibacakan dan diumumkan kepada pemilih.

Pasal 27

(1) Calon Kepala Desa yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai calon

Kepala Desa terpilih.

(2) Dalam hal Calon Kepala Desa yang mendapat dukungan suara terbanyak lebih

dari satu orang dengan jumlah yang sama, maka untuk menentukan calon yang

berhak menjadi Kepala Desa diadakan pemungutan suara ulang.

(3) Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan

hanya untuk Calon Kepala Desa yang mendapat dukungan suara terbanyak

dengan jumlah yang sama, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak

penandatanganan Berita Acara Pemungutan Suara.

(4) Apabila pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hasilnya

tetap sama, maka pemilihan Kepala Desa dimaksud dinyatakan batal dan Panitia

Pemilihan Kepala Desa mengadakan rapat untuk menentukan bentuk

pemungutan suara berikutnya dengan mempertimbangkan aspirasi yang

berkembang dimasyarakat.

Page 15: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

15

Pasal 28

(1) Hasil penghitungan suara dan perolehan suara dari masing-masing Calon Kepala

Desa ditetapkan oleh Panitia Pemilihan yang dituangkan dalam berita acara dan

diumumkan kepada masyarakat.

(2) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditanda tangani oleh ketua

Panitia Pemilihan, sekretaris panitia dan saksi.

(3) Panitia Pemilihan melaporkan hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa kepada

BPD dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan Kepala Desa selambat-lambatnya

3 (tiga) hari setelah penghitungan suara.

(4) Semua surat suara dan peralatan coblosan dimasukkan kembali ke dalam kotak

suara ditutup, dikunci dan disegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi

tanda tangan Panitia Pemilihan dan stempel Panitia Pemilihan.

(5) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditempatkan dan diamankan di

Kantor Desa.

Bagian Kelima

Mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah

Pasal 29

(1) Warga masyarakat Desa setempat, bakal calon Kepala Desa, calon Kepala Desa

dan saksi yang memiliki bukti-bukti kuat adanya pelanggaran pada setiap tahapan

pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa tidak sesuai dengan peraturan Perundang –

undangan dapat mengadukan keberatan secara tertulis kepada Camat.

(2) Camat dalam menyelesaikan pengaduan keberatan dan pengawasan pelaksanaan

pemilihan Kepala Desa dapat di bantu/dikoordinasikan dengan pihak terkait.

(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat :

a. nama dan alamat pelapor ;

b. waktu dan tempat kejadian perkara ;

c. nama dan alamat pelanggar ;

d. nama dan alamat saksi-saksi ; dan

e. uraian kejadian.

(4) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 3 (tiga)

hari, sejak terjadinya pelanggaran dan diselesaikan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan, sedang tahapan proses Pemilihan Kepala Desa

tetap berjalan.

B A B VIII

PENETAPAN CALON KEPALA DESA TERPILIH

Pasal 30

(1) Berdasarkan laporan hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan Berita Acara

Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), BPD

menetapkan Calon Kepala Desa Terpilih dengan Keputusan BPD.

(2) Laporan hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan Berita Acara Pemilihan

Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lampiran yang

tidak terpisahkan dengan Keputusan BPD.

Page 16: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

16

(3) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada

Kepala Daerah melalui Camat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah

ditetapkan untuk mendapatkan pengesahan.

B A B IX

PENGESAHAN DAN PELANTIKAN

KEPALA DESA TERPILIH

Bagian Pertama

Pengesahan Kepala Desa Terpilih

Pasal 31

(1) Keputusan BPD tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 30, oleh BPD disampaikan kepada Kepala Daerah melalui

Camat.

(2) Camat meneruskan Keputusan BPD kepada Kepala Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak diterimanya

Keputusan BPD untuk disahkan oleh Kepala Daerah dengan Keputusan Kepala

Daerah.

(3) Keputusan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berlaku sejak

pelantikan.

Bagian Kedua

Pelantikan dan Pengucapan Sumpah/janji

Pasal 32

(1) Paling lama 15 (lima belas) hari setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Daerah,

Kepala Desa Terpilih harus sudah dilantik.

(2) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Daerah

atau Pejabat yang ditunjuk.

(3) Apabila Calon Kepala Desa Terpilih mengundurkan diri atau meninggal dunia

sebelum pelantikan, diadakan Pemilihan Kepala Desa ulang.

(4) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan paling lama

30 (tigapuluh) hari sejak adanya pengunduran diri atau meninggal dunia Calon

Kepala Desa Terpilih.

(5) Calon Kepala Desa Terpilih yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) harus dengan alasan kesehatan yang dibuktikan dengan surat

keterangan dari dokter Pemerintah.

Pasal 33

(1) Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji Kepala Desa Terpilih dilaksanakan

pada hari kerja.

(2) Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji Kepala Desa Terpilih karena

berakhirnya masa jabatan dilaksanakan tepat pada akhir masa jabatan Kepala

Desa yang lama.

Page 17: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

17

(3) Apabila pelaksanaan pelantikan dimaksud pada ayat (2) jatuh pada hari libur,

maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum

hari libur.

(4) Dalam hal pelantikan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tidak

dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak

tanggal berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.

Pasal 34

(1) Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Kepala Desa dilaksanakan dengan

susunan acara sebagai berikut :

a. pembacaan Keputusan Kepala Daerah ;

b. pengambilan Sumpah/Janji oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk ;

c. penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji ;

d. kata-kata Pelantikan ;

e. penyematan Tanda Jabatan ;

f. penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan ;

g. penyerahan Buku Memory Serah Terima Jabatan dari Kepala Desa lama atau

Pejabat Sementara Kepala Desa atau Penjabat Kepala Desa kepada Kepala

Desa Definitif yang baru ;

h. sambutan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk ;

i. do'a.

(2) Dalam pelantikan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Desa mengucapkan sumpah/janji.

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) adalah sebagai berikut :

" Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi

kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya,

dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan

mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan

menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya

yang berlaku bagi Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Pasal 35

(1) Pelantikan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, diselenggarakan

di Pusat Pemerintah Desa dalam suatu upacara resmi yang dihadiri Anggota

BPD, RT/RW, tokoh masyarakat, Perangkat Desa, Panitia Pemilihan, unsur

Pemerintah Daerah dan lain-lain sesuai kebutuhan.

Page 18: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

18

(2) Kepala Daerah dengan pertimbangan tertentu, dapat menyelenggarakan

pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Kepala Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), di Pusat Pemerintah Kabupaten atau Kantor Koordinator

Kecamatan atau Kecamatan.

Pasal 36

Pada saat upacara pengucapan sumpah/janji dan pelantikan, Kepala Desa yang akan

dilantik berpakaian dinas sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

B A B X

PENGAWASAN PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 37

(1) Pengawasan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dilaksanakan oleh Camat.

(2) Camat dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas dan wewenang :

a. mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa ;

b. menerima dan mengkaji laporan pelanggaran penyelenggaraan pemilihan

Kepala Desa ;

c. menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilihan

Kepala Desa ; dan

d. meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi

yang berwenang.

(3) Camat dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) mempunyai kewajiban :

a. memperlakukan calon Kepala Desa secara adil ;

b. melakukan pengawasan pada setiap tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala

Desa ;

c. mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa guna melakukan musyawarah

untuk mencapai kesepakatan

d. hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada huruf c bersifat final dan

mengikat.

e. menyampaikan laporan kepada Kepala Daerah atas pelaksanaan tugasnya.

Pasal 38

Calon Kepala Desa yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan

pemilihan Kepala Desa dan telah memperoleh putusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap, dapat dibatalkan sebagai calon Kepala Desa.

B A B XI

MASA JABATAN KEPALA DESA

Pasal 39

Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Page 19: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

19

B A B XII

BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 40

(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa dibebankan pada APBD dan APBDes.

(2) Penggunaan dan pengelolaan biaya Pemilihan Kepala Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa secara

rasional, obyektif dan realistis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

dan dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah Desa dengan tembusan BPD.

(3) Bantuan biaya Pemilihan Kepala Desa yang dibebankan pada APBD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk :

a. biaya administrasi ;

b. biaya pengadaan bahan cetakan dan biaya administrasi lainnya.

B A B XIII

TUGAS DAN WEWENANG SERTA KEWAJIBAN KEPALA DESA

Pasal 41

(1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa

mempunyai wewenang :

a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD ;

b. mengajukan rancangan peraturan Desa ;

c. menetapkan peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD ;

d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai APB Desa

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD ;

e. membina kehidupan masyarakat Desa ;

f. membina perekonomian Desa ;

g. mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif ;

h. mewakili Desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

i. melaksanakan pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa Lainnya ; dan

j. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 42

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41,

Kepala Desa mempunyai kewajiban :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ;

b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat ;

c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat ;

Page 20: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

20

d. melaksanakan kehidupan demokrasi ;

e. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari Kolusi,

Korupsi dan Nepotisme ;

f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja Pemerintahan Desa ;

g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan ;

h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik ;

i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Desa ;

j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa ;

k. mendamaikan perselisihan masyarakat di Desa ;

l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa ;

m. membina,mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat ;

n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa ; dan

o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

Pasal 43

(1) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Kepala Desa

mempunyai kewajiban untuk :

a. memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Kepala

Daerah ;

b. memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD ; dan

c. menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada

masyarakat ;

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b, terdiri dari :

a. laporan akhir tahun anggaran ;

b. laporan akhir masa jabatan.

(3) Menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada

masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dengan memberikan

informasi berupa pokok-pokok kegiatan.

(4) Pemberian informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa

selebaran, pertemuan masyarakat Desa, radio atau media lainnya.

Pasal 44

(1) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 43 ayat (1) huruf a untuk akhir tahun anggaran disampaikan kepada Kepala

Daerah melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun.

(2) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah laporan semua kegiatan Desa berdasarkan kewenangan Desa yang ada

beserta tugas-tugas dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten

dan pembiayaannya.

Page 21: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

21

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh Kepala Daerah

atau Pejabat yang ditunjuk sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut.

(4) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa pemberian sanksi

dan/atau penghargaan.

Pasal 45

(1) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 43 ayat (1) huruf a untuk akhir masa jabatan merupakan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

(2) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disampaikan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan.

(3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah pokok-pokok kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan kewenangan

Desa yang ada beserta tugas-tugas dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi,

Pemerintah Kabupaten dan pembiayaannya selama menjabat.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat digunakan oleh Kepala

Daerah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

(5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dijadikan sebagai bahan

pembinaan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan

dan pelayanan kemasyarakatan di Desa kepada Kepala Desa yang baru dalam

rangka peningkatan kinerja Pemerintah Desa.

Pasal 46

(1) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b untuk akhir tahun anggaran disampaikan 1 (satu)

kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD.

(2) Laporan keterangan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan Desa termasuk APBDes.

(3) Dalam pelaksanaan Musyawarah BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas laporan keterangan

pertanggungjawaban Kepala Desa, tetapi tidak dalam kapasitas menolak atau

menerima.

Pasal 47

(1) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b untuk akhir masa jabatan merupakan laporan

keterangan pertanggungjawaban.

(2) Laporan keterangan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan kepada BPD selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

berakhirnya masa jabatan.

(3) Laporan keterangan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan Desa termasuk APBDes

selama menjabat.

Page 22: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

22

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat digunakan oleh BPD sebagai

bahan masukan kepada Kepala Desa yang baru dalam melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di

Desa.

B A B XIV

LARANGAN KEPALA DESA

Pasal 48

Kepala Desa dilarang :

a. menjadi pengurus partai politik ;

b. merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Anggota BPD, dan lembaga

kemasyarakatan di Desa bersangkutan ;

c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD ;

d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan Presiden, dan pemilihan

Kepala Daerah ;

e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan

mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain ;

f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa

dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan

dilakukannya ;

g. menyalahgunakan wewenang ; dan

h. melanggar sumpah/janji jabatan.

BAB XV

PEMBERHENTIAN SEMENTARA

DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Bagian Pertama

Pemberhentian Sementara

Pasal 49

(1) Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Daerah tanpa melalui usulan

BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum

memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Daerah tanpa melalui usulan

BPD karena berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak

pidana terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Page 23: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

23

Pasal 50

Dalam hal Kepala Desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal

49, Sekretaris Desa melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai dengan

adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 51

(1) Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal

49, setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lama

30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan, Kepala Daerah harus

merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali Kepala Desa yang bersangkutan

sampai dengan akhir masa jabatan.

(2) Jika Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) telah berakhir masa jabatannya Kepala Daerah hanya merehabilitasi Kepala

Desa yang bersangkutan.

Bagian Kedua

Pemberhentian

Pasal 52

(1) Jika Kepala Desa dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 49 dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap

berdasarkan Putusan Pengadilan, maka yang bersangkutan diberhentikan oleh

Kepala Daerah tanpa usulan BPD.

(2) Proses pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan

pengangkatan Penjabat Kepala Desa paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak

ditetapkannya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 53

(1) Kepala Desa berhenti, karena :

a. meninggal dunia ;

b. permintaan sendiri ;

c. diberhentikan.

(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

karena :

a. berakhir masa jabatannya ;

b tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap

secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan ;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa ;

d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan ;

e. tidak melaksanakan kewajiban Kepala Desa ; dan/atau

f. melanggar larangan bagi Kepala Desa.

Page 24: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

24

(3) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

huruf b dan ayat (2) huruf a dan huruf b diusulkan oleh Pimpinan BPD kepada

Kepala Daerah melalui Camat, berdasarkan keputusan musyawarah BPD.

(4) Pengesahan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah paling lama 30 (tiga puluh) hari

sejak usul diterima.

(5) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,

huruf d, huruf e dan huruf f disampaikan oleh BPD kepada Kepala Daerah

melalui Camat berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh 2/3

(dua per tiga) dari jumlah anggota BPD.

(6) Pengesahan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah paling lama 30 (tiga puluh) hari

sejak diterimanya pertimbangan dari Tim Peneliti.

(7) Setelah dilakukan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (6), Kepala Daerah mengangkat Penjabat Kepala Desa.

Pasal 54

(1) Kepala Desa yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya

karena berhalangan sementara, maka tugas sehari-hari dilaksanakan oleh

Sekretaris Desa.

(2) Apabila Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhalangan

Kepala Desa dapat menunjuk salah satu Perangkat Desa Lainnya.

(3) Apabila Kepala Desa dan Sekretaris Desa berhalangan pelaksanaan tugas Kepala

Desa dilaksanakan oleh Perangkat Desa Lainnya melalui musyawarah.

(4) Berhalangan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 6

(enam) bulan.

(5) Apabila Kepala Desa berhalangan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) Pimpinan BPD dapat mengusulkan pemberhentian Kepala Desa dan

pengangkatan Penjabat Kepala Desa kepada Kepala Daerah.

(6) Apabila sebelum jangka waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (4), berdasarkan surat keterangan dari Dokter Pemerintah, Kepala Desa

dinyatakan tidak mampu untuk menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya,

BPD melalui Camat dapat mengusulkan pemberhentian kepada Kepala Daerah.

B A B XVI

LOWONGAN JABATAN KEPALA DESA

Pasal 55

(1) Jabatan Kepala Desa dinyatakan lowong dalam hal Kepala Desa berhenti atau

diberhentikan oleh Kepala Daerah.

(2) Sebab-sebab jabatan Kepala Desa lowong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53

ayat (1), ayat (4) dan ayat (6).

Page 25: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

25

Pasal 56

(1) Pelaksanaan proses pengisian lowongan jabatan Kepala Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 55 paling lama 4 (empat) bulan sejak terjadinya lowongan

jabatan Kepala Desa.

(2) Untuk pelaksanaan proses pengisian jabatan Kepala Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Camat selaku Perangkat Daerah memfasilitasi pemberian

pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

B A B XVII

PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 57

(1) Pengangkatan Penjabat Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Daerah atas usul Camat dengan memperhatikan aspirasi masyarakat tanpa

persetujuan BPD.

(2) Calon Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang

diusulkan dapat berasal dari Perangkat Desa yang bersangkutan, mantan Kepala

Desa bersangkutan, tokoh masyarakat ataupun Pegawai Negeri Sipil yang berada

dalam lingkungan Kabupaten.

(3) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilantik oleh Kepala

Daerah atau pejabat yang ditunjuk.

(4) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa.

(5) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

lama 6 (enam) bulan.

(6) Tugas dan wewenang Penjabat Kepala Desa adalah sama dengan tugas,

wewenang dan kewajiban Kepala Desa, kecuali pengisian jabatan Perangkat Desa

dan mengalihan aset - aset Desa kepada pihak lain melalui proses tukar menukar

maupun ganti rugi maupun jual beli.

Pasal 58

Pengangkatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 dapat

dilaksanakan jika terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2),

Pasal 53 ayat (7) atau Pasal 54 ayat (5).

Page 26: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

26

B A B XVIII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 59

(1) Pemerintah Daerah dan Camat wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan.

(2) Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi :

a. menetapkan pengaturan kewenangan Kabupaten yang diserahkan

pengaturannya kepada Desa ;

b. memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan dari Kabupaten ke

Desa ;

c. memberikan pedoman penyusunan peraturan Desa dan peraturan Kepala

Desa ;

d. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan lembaga

kemasyarakatan ;

e. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif ;

f. melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa ;

g. melakukan evaluasi dan pengawasan peraturan Desa ;

h. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa ;

i. mengawasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa ;

j. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa

dan lembaga kemasyarakatan ;

k. memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat

istiadat, lembaga adat beserta hak-hak tradisionalnya dalam pelaksanaan

Pemerintahan Desa ;

l. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa dan

lembaga kemasyarakatan ;

m. menetapkan pakaian dan atribut lainnya bagi Kepala Desa, Perangkat Desa

dan BPD sesuai dengan kondisi dan sosial budaya masyarakat setempat ;

n. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan ;

o. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa

sebagaimana diatur dengan Peraturan perundang-undangan ; dan

p. melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan.

(3) Pembinaan dan pengawasan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. memfasilitasi penyusunan peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa ;

b. memfasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa ;

Page 27: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

27

c. memfasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa ;

d. memfasilitasi pelaksanaan urusan otonomi daerah Kabupaten yang

diserahkan kepada Desa ;

e. memfasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan ;

f. memfasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa dan Perangkat Desa ;

g. memfasilitasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ;

h. memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga

kemasyarakatan ;

i. memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif ;

j. memfasilitasi kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak

ketiga ;

k. memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa ;

l. memfasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama

lembaga kemasyarakatan dengan pihak ketiga ;

m. memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada lembaga

kemasyarakatan ; dan

n. memfasilitasi koordinasi unit kerja Pemerintahan dalam pengembangan

lembaga kemasyarakatan.

B A B XIX

TINDAKAN PENYIDIKAN

Pasal 60

(1) Tindakan penyidikan terhadap Kepala Desa dilaksanakan setelah adanya

persetujuan tertulis dari Kepala Daerah.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah :

a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan ;

b. diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana

mati.

(3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberitahukan secara

tertulis oleh atasan penyidik kepada Kepala Daerah paling lama 3 hari.

(4) Dalam hal persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

diberikan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari semenjak diterimanya

permohonan, proses penyidikan dapat dilakukan.

B A B XX

SANKSI PELANGGARAN

PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 61

(1) Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar

mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk

pengisian daftar pemilih diancam dengan pidana penjara paling singkat 7 (tujuh)

hari dan paling lama 15 (lima belas) hari dan/atau denda paling sedikit Rp. 50.000

(lima puluh ribu) rupiah dan paling banyak Rp. 500.000 (limaratus ribu) rupiah.

Page 28: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

28

(2) Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak

pilihnya dan orang yang mempunyai hak pilihnya mengadukan, diancam dengan

pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) dan paling lama 21 (dua puluh satu)

hari dan/atau denda paling sedikit Rp. 100.000 (seratus ribu) rupiah dan paling

banyak Rp. 1.000.000 (satu juta) rupiah.

(3) Setiap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa suatu surat tidak sah

atau dipalsukan menggunakannya atau menyuruh orang lain menggunakannya

sebagai surat sah diancam dengan pidana penjara paling singkat 21 (dua puluh

satu) hari dan paling lama 30 (tiga puluh) hari dan/atau denda paling sedikit

Rp. 100.000 (seratus ribu) rupiah dan paling banyak Rp. 1.000.000 (satu juta)

rupiah.

(4) Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman

kekerasan dan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya

untuk memilih dipidana dengan pidana penjara paling singkat 30 (tiga puluh)

hari dan paling lama 40 (empat puluh) hari dan/atau denda paling

sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta) rupiah dan paling banyak Rp. 4.000.000 (empat

juta) rupiah.

(5) Setiap orang yang dengan sengaja memberi atau menjanjikan uang atau barang

kepada seseorang supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih calon

tertentu diancam hukuman pidana paling singkat 40 (empat puluh) hari dan paling

lama 60 (enam puluh) hari dan/atau denda paling sedikit Rp. 2.000.000 (dua juta)

rupiah dan paling banyak Rp. 4.000.000 (empat juta) rupiah.

(6) Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara diancam

dengan pidana penjara paling singkat 60 (enam puluh) hari dan paling lama 90

(sembilan puluh) hari dan/atau denda paling sedikit Rp. 5.000.000 (lima juta)

rupiah dan paling banyak Rp. 6.000.000 (enam juta) rupiah.

Pasal 62

Jika tindak pidana dilakukan dengan sengaja oleh Penyelenggara atau calon Kepala

Desa, ancaman pidananya ditambah 1/3 ( sepertiga) dari pidana yang diatur dalam

Pasal 61.

B A B XXI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 63

(1) Kepala Desa yang ada pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini tetap

menjalankan tugas sampai habis masa jabatannya.

(2) Penjabat Kepala Desa yang ditetapkan sebelum diundangkannya Peraturan

Daerah ini menjalankan tugas sampai berakhir masa jabatannya.

Page 29: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

29

B A B XXII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 64

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan

yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Kabupaten Kediri

Nomor 14 Tahun 2002 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2002

Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 3 Seri E )

dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 65

Ketentuan mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 66

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Kediri

Nomor 14 Tahun 2002 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2002

Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 3 Seri E )

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 67

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kediri.

Disahkan di Kediri

pada tanggal 6 - 10 - 2006

BUPATI KEDIRI,

TTD

SUTRISNO

Diundangkan di Kediri

pada tanggal 9 - 12 - 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEDIRI,

TTD

DJOKO SOEHARNO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI

TAHUN 2006 NOMOR 7 SERI E

Disalin sesuai dengan aslinya

A.N BUPATI KEDIRI

SEKRETARIS DAERAH

TTD

DJOKO SOEHARNO

Page 30: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

30

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI

NOMOR 7 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN,

PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. UMUM.

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005

tentang Desa perlu mengatur Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL :

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan “jabatan Kepala Desa lowong “ adalah sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan Pasal 55 Peraturan Daerah ini.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 3

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Yang dimaksud dengan “Proses pemilihan Kepala Desa karena jabatan Kepala Desa

lowong” adalah yang disebabkan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 53

ayat (6), dilaksanakan apabila dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari

terhitung sejak diterimanya Keputusan Kepala Daerah oleh Kepala Desa yang

diberhentikan dan Kepala Desa yang diberhentikan tidak mengajukan gugatan.

Page 31: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

31

ayat (5)

Yang dimaksud dengan “perpanjangan waktu” dalam ketentuan ayat ini adalah

dimaksudkan bahwa proses Pemilihan Kepala Desa sudah berjalan dan apabila Kepala

Desa sudah berakhir masa jabatannya, maka pelaksanaan tugas-tugas Kepala Desa

dilaksanakan oleh Sekretaris Desa.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

huruf a

Yang dimaksud dengan “penjaringan” adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Panitia Pemilihan Kepala Desa untuk memberitahukan kepada masyarakat

mengenai adanya proses Pemilihan Kepala Desa.

Yang dimaksud dengan “penyaringan” adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Panitia Pemilihan Kepala Desa berupa penelitian persyaratan administrasi.

huruf b

Cukup jelas.

huruf c

Cukup jelas.

huruf d

Cukup jelas.

huruf e

Cukup jelas.

huruf f

Yang dimaksud dengan “memenuhi syarat” adalah telah melengkapi

persyaratan administrasi.

huruf g

Cukup jelas.

huruf h

Cukup jelas.

huruf i

Cukup jelas.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan “Pengajuan biaya” dalam ketentuan ayat ini termasuk biaya

yang telah dikeluarkan pada tahap persiapan yang dilakukan oleh BPD.

ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 6

ayat (1)

Yang dimaksud dengan “berhalangan” dalam ketentuan ayat ini adalah pindah tempat

tinggal, mengundurkan diri, naik haji, meninggal dunia dan sakit.

Page 32: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

32

ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

ayat (1)

huruf a

Yang dimaksud dengan “bertakwa” dalam ketentuan ini dalam arti taat

menjalankan kewajiban agamanya.

huruf b

Yang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah terlibat gerakan sparatis, tidak

pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk

mengubah Dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

Yang dimaksud dengan “setia kepada Pemerintah” adalah yang mengakui

Pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

huruf c

Yang dimaksud dengan “berpendidikan Sekolah dan/atau sederajat” dibuktikan

dengan Foto copy ijasah yang bersangkutan dan dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang.

huruf d

Cukup jelas.

huruf e

Cukup jelas.

huruf f

Cukup jelas.

huruf g

Cukup jelas.

huruf h

Yang dimaksud dengan “penduduk Desa setempat” adalah penduduk yang

memiliki Kartu Tanda Penduduk Desa bersangkutan atau memiliki tanda bukti

yang sah sebagai penduduk Desa bersangkutan.

huruf i

Cukup jelas.

huruf j

Cukup jelas.

huruf k

Yang dimaksud dengan ”masa jabatan paling lama 10 (sepuluh) tahun” adalah

masa jabatan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten berdasarkan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ;

Page 33: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

33

Yang dimaksud dengan ”dua kali masa jabatan” adalah seseorang yang

menjabat sebagai Kepala Desa selama dua kali masa jabatan baik secara

berturut-turut maupun tidak.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Yang dimaksud dengan “Permohonan Pencalonan Kepala Desa diajukan kepada BPD”

dalam ketentuan ayat ini bermeterai cukup.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Tata tertib Kampanye ditetapkan panitia” dilengkapi dengan

Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kampanye ;

ayat (3)

Yang dimaksud dengan “Bentuk-bentuk kampanye” adalah dapat berupa

pidato/ceramah, pawai, pemasangan pamflet, gambar, dll ;

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Yang dimaksud dengan tidak dapat hadir karena sakit dan mendapat musibah dalam

ketentuan ayat ini harus didukung keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

ayat (6)

Cukup jelas.

Page 34: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

34

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Saksi” adalah orang yang ditunjuk oleh calon Kepala Desa

untuk menyaksikan penghitungan suara dalam setiap tempat penghitungan suara,

masing-masing calon 1 (satu) orang dan lainnya cadangan.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

“Kotak suara beserta isinya” sebelum pelaksanaan pemungutan suara ditempatkan di

Kantor Desa dijaga dan diamankan oleh Panitia dan pihak-pihak yang berwenang.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

ayat (6)

Cukup jelas.

ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

huruf a

Cukup jelas.

Page 35: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

35

huruf b

Dalam hal Ketua Panitia berhalangan maka tanda tangan dapat dilakukan oleh

Wakil Ketua / Sekretaris atas dasar musyawarah dalam Panitia.

huruf c

Cukup jelas.

huruf d

Cukup jelas.

huruf e

Cukup jelas.

huruf f

Cukup jelas.

huruf g

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 27

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Pemungutan suara ulang dilaksanakan oleh Panitia dengan menggunakan Daftar

Pemilih yang telah disahkan.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

“Keputusan BPD” dalam ketentuan ayat ini dilengkapi dengan Berita Acara Rapat dan

Daftar hadir.

ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Page 36: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

36

Pasal 32

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Proses Pemilihan ulang dimaksud dilaksanakan mulai dari pendaftaran bakal calon dan

pendaftaran pemilih.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Pengucapan sumpah atau janji Kepala Desa dilakukan menurut agama yang diakui

Pemerintah, yakni :

- Untuk penganut agama Islam didahului dengan kata “ DEMI ALLAH ” ;

- Untuk penganut agama Kristen/Katholik diakhiri dengan kata “ SEMOGA TUHAN

MENOLONG SAYA ” ;

- Untuk penganut agama Budha diawali dengan ucapan “ DEMI SANG HYANG

ADI BUDHA” ;

- Untuk penganut agama HINDU diawali dengan ucapan “ OM ATAH PARA

MAWISESA ”

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Page 37: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

37

Pasal 42

huruf a

Cukup jelas.

huruf b

Cukup jelas.

huruf c

Cukup jelas.

huruf d

Cukup jelas.

huruf e

Cukup jelas.

huruf f

Cukup jelas.

huruf g

Cukup jelas.

huruf h

Cukup jelas.

huruf i

Cukup jelas.

huruf j

Cukup jelas.

huruf k

Untuk mendamaikan perselisihan Kepala Desa dapat dibantu oleh tokoh masyarakat

Desa.

huruf l

Cukup jelas.

huruf m

Cukup jelas.

huruf n

Cukup jelas.

huruf o

Cukup jelas.

Pasal 43

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

huruf a

Cukup jelas.

Page 38: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

38

huruf b

“Laporan akhir masa jabatan” dibuat setelah BPD memberitahukan kepada

Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

huruf a

Cukup jelas.

huruf b

Yang dimaksud dengan Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan dan

atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan, tidak termasuk

melaksanakan tugas dalam rangka kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan.

huruf c

Cukup jelas.

huruf d

Pernyataan melanggar sumpah/janji jabatan ditetapkan dengan Keputusan

Pengadilan.

huruf e

Cukup jelas.

huruf f

Cukup jelas.

Page 39: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

39

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

ayat (6)

Cukup jelas.

ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 54

ayat (1)

Yang dimaksud berhalangan sementara adalah antara lain cuti naik haji, cuti bersalin,

cuti mempunyai hajat / kepentingan keluarga, sakit.

Berhalangan sementara karena sakit dan atau kecelakaan berdasarkan surat Keterangan

Dokter Pemerintah.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

yang dimaksud dengan “mantan Kepala Desa” dalam ketentuan ini dalam arti mantan

Kepala Desa yang baru habis masa jabatannya dan tidak mencalonkan lagi sebagai

Kepala Desa.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

Cukup jelas.

ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Page 40: PERDA 7 TAHUN 2006 KADES CLEAR...6 (3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak dapat memimpin rapat atau berhalangan, maka Rapat Desa dipimpin oleh salah satu anggota berdasarkan musyawarah

40

Pasal 60

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas

ayat (3)

Pemberitahuan secara tertulis dapat didahului dengan pemberitahuan lisan melalui alat

komunikasi.

ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 61

Cukup jelas

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI

TAHUN 2006 NOMOR 19 SERI E