33
Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan ......Buku Studi Kasus Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini disusun

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

  • II Pembangunan Bebas KKN

    Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

    Pengasih dan Penyayang dengan selesainya penyusunan buku

    Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasis

    Kebencanaan. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan

    peserta pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan

    infrastruktur wilayah yang berasal dari kalangan pegawai

    pemerintah daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Buku Studi Kasus Perencanaan, Program, dan Monitoring untuk

    Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini disusun

    dalam 4 bab yang terdiri dari Pendahuluan, Materi Pokok, dan

    Penutup. Penyusunan modul yang sistematis diharapkan mampu

    mempermudah peserta pelatihan dalam memahami segala

    kebutuhan terkait pengembangan infrastruktur. Penekanan

    orientasi pembelajaran pada modul ini diisi oleh adanya

    pergeseran aktivitas peserta Latih dan pelatih yakni dengan

    menonjolkan peran serta aktif peserta latih.

    Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan

    kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan

    untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan

    modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan

    mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan

    yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain modul ini dapat

    memberikan manfaat.

  • 2 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    Bandung, Desember 2017

    Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

    Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

    Pengembangan Infrastruktur Wilayah

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ...................................................................... 1

    DAFTAR ISI ................................................................................... 3

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ............................................ 5

    A. Deskripsi .............................................................................. 5

    B. Persyaratan .......................................................................... 5

    C. Metode ................................................................................. 5

    D. Alat Bantu/Media .................................................................. 6

    I. PENDAHULUAN ......................................................................... 7

    A. Latar Belakang ..................................................................... 8

    B. Deskripsi Singkat.................................................................. 9

    C. Kompetensi Dasar ................................................................ 9

    D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................... 9

    E. Estimasi Waktu................................................................... 10

    II. STUDI KASUS PERENCANAAN, PROGRAM DAN

    MONITORING .............................................................................. 11

    A. Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring .......... 12

    1. Tahapan Pembangunan ...................................................... 12

    2. Memorandum Program Penanganan Kawasan ................... 14

    3. Studi Kasus: Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR

    15

  • 4 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    B. Rangkuman ........................................................................ 23

    C. Latihan ............................................................................... 23

    III. PENUTUP ............................................................................... 24

    A. Evaluasi Kegiatan Belajar ................................................... 25

    B. Umpan Balik dan Tingkat Lanjut ......................................... 26

    C. Kunci Jawaban ................................................................... 26

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 27

    GLOSARIUM ............................................................................... 29

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 5

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

    A. Deskripsi

    Modul Studi Kasus Analisis Perencanaan, Program dan

    Monitoring dengan contoh data Kawasan Pendidikan Tinggi

    Jatinangor terdiri atas materi utama, yaitu: analisis perencanaan

    dengan dua kasus penyusunan perencanaan, program dan

    monitoring serta proses simbolisasi dan visualisasi data.

    Peserta diklat mempelajari keseluruhan isi dari modul ini untuk

    dapat melakukan perencanaan, program dan evaluasi dengan

    perhitungan dan penggambaran secara visual, sebagai alat

    bantu pengambilan keputusan penentuan prioritas

    pembangunan dalam perencanaan pengembangan infrastruktur

    di suatu wilayah atau kawasan.

    B. Persyaratan

    Dalam mempelajari proses input data spasial dari berbagai

    sumber, peserta dilengkapi dengan modul bahan ajar, bahan

    tayang, laptop, piranti lunak dan media lainnya yang

    dibutuhkan.

    C. Metode

    Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang

    dipergunakan adalah: pemaparan yang dilakukan oleh

    Widyaiswara/Fasilitator, praktek penggunaan piranti lunak

    ArcGIS untuk proses input data spasial oleh peserta dengan

  • 6 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    didampingi oleh Widyaiswara/Fasilitator serta dilengkapi

    dengan kesempatan tanya jawab, curah pendapat dan diskusi.

    D. Alat Bantu/Media

    Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini,

    diperlukan Alat Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:

    LCD/projector, laptop, white board dengan spidol dan

    penghapusnya, flip chart, bahan tayang, piranti lunak ArcGIS

    serta modul dan/atau bahan ajar.

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 7

    I. PENDAHULUAN

  • 8 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    A. Latar Belakang

    Dalam rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat tahun 2015-2019, kebutuhan akan Sumber

    Daya Manusia (SDM) handal merupakan suatu hal mutlak

    harus dipenuhi. Dalam upaya mewujudkan pencapaian SDM

    handal, Badan Pengembahan Sumber Daya Manusia (BPSDM)

    mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan

    pengembangan SDM Kementerian PUPR.

    Upaya pembinaan dan pengembangan SDM Kementerian

    PUPR dilaksanakan melalui: penilaian dan peningkatan

    kompetensi teknis kepada para pelaksana yang merupakan

    ujung tombak pencapaian pelayanan Kementerian PUPR dalam

    mewujudkan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan

    perumahan rakyat.

    Pembinaan kompetensi teknis bagi para perencana di seluruh

    wilayah Indonesia dilakukan untuk mendukung konsep

    pengembangan infrastruktur wilayah berbasis kawasan dengan

    memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai

    teknik bypass untuk peningkatan penyediaan informasi.

    Aplikasi SIG untuk pengelolaan data spasial dalam modul ini

    menggambarkan tentang teknik analisis vektor dan raster

    sebagai dasar untuk melakukan analisis lanjutan yang

    diperlukan dalam penyusunan perencanaan pengembangan

    infrastruktur wilayah. Modul ini diharapkan dapat membantu

    para pengelola data spasial di tingkat Pemerintah Pusat,

    Provinsi, dan Kabupaten dalam melakukan proses inventarisasi

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 9

    dan pengelolaan data spasial sesuai dengan tugas dan fungsi

    masing-masing.

    Modul ini disusun khusus untuk peserta diklat yang telah

    mengikuti Diklat GIS untuk Pengembangan Infrastruktur

    Wilayah Tingkat Dasar, sebagai bagian dari upaya

    kesinambungan proses pengembangan kompetensi bagi

    Aparatur Sipil Negara (ASN).

    B. Deskripsi Singkat

    Modul Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring

    untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini

    disusun untuk memberikan pemahaman mengenai penggunaan

    aplikasi GIS untuk membantu pengambilan keputusan dalam

    tahapan perencanaan, program dan evaluasi pembangunan

    infrastruktur melalui analisis – analisis lanjutan.

    C. Kompetensi Dasar

    Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan

    mampu memahami penggunaan aplikasi GIS untuk membantu

    proses perencanaan, penyusunan program dan monitoring

    pembangunan infrastruktur dalam perencanaan pengembangan

    wilayah.

    D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

    Dalam materi pokok Studi Kasus Analisis Perencanaan,

    Program dan Evaluasi untuk Perencanaan Pengembangan

  • 10 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    Infrastruktur Wilayah di Kawasan Tinggi Jatinangor ini terdiri

    atas proses analisis berdasarkan data yang diberikan, proses

    perhitungan pembangunan infrastruktur, pemilihan pentahapan

    program, simbolisasi dan visualisasi data. Hasil dari analisis

    studi kasus ini akan digunakan sebagai bahan seminar.

    E. Estimasi Waktu

    Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan

    belajar mengajar untuk mata diklat Studi Kasus Analisis

    Perencanaan, Program dan Evaluasi ini adalah 17 jam

    pelajaran (JP) atau sekitar 765 menit.

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 11

    II. STUDI KASUS PERENCANAAN, PROGRAM DAN MONITORING

    Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor

    Indikator keberhasilan

    Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan

    dapat memahami penggunaan aplikasi GIS untuk membantu

    proses perencanaan, penyusunan program dan monitoring

    pembangunan infrastruktur dalam perencanaan pengembangan

    wilayah.

  • 12 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    A. Studi Kasus Perencanaan, Program dan Monitoring

    Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor merupakan salah

    satu program prioritas dalam pengembangan Kawasan

    Cekungan Bandung. Penanganan permasalahan pada

    kawasan pendidikan tinggi Jatinangor sangat erat kaitannya

    dengan keberadaan empat perguruan tinggi nasional yang

    ada di kawasan Jatinangor serta perkembangan aktivitas

    perkotaan yang berjalan dengan pesat disekitar koridor jalan

    arteri primer.

    Penanganan berbasis kawasan di Jatinangor diharapkan

    dapat berperan signifikan dalam membagi beban Kota

    Bandung dan berpengaruh cukup besar terhadap wilayah

    sekitar dan kota inti. Penanganan kawasan ini juga

    memungkinkan keterpaduan penanganan dari beberapa

    sektor di Kementerian PUPR maupun diluar Kementerian

    PUPR

    1. Tahapan Pembangunan

    Berdasarkan Master Plan dan Development Plan KSN

    Cekungan Bandung, direncanakan tahapan perencanaan

    pembangunan sebagai berikut

    Tahap I (2018 – 2022)

    Penataan kawasan dan pemantapan Jatinangor sebagai

    pembagi beban kota Bandung. Pada tahap ini, persoalan

    – persoalan perkotaaan yang terjadi pada kawasan

    Jatinangor diharapkan dapat dituntaskan, antara lain:

    • Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 13

    • Penanganan Kemacetan

    • Penyediaan Air Bersih

    • Penataan Bangunan dan Lingkungan

    • Penyediaan Hunian Vertikal bagi MBR

    • Percepatan Penyelesaian Jalan TOL Cisumdawu,

    Trase Cileunyi – Pamulihan

    Tahap II (2023 – 2027)

    Fase dimana kawasan perkotaan Jatinangor telah tertata

    dengan baik dan pada tahap ini akan dilakukan penataan

    lebih lanjut untuk dapat memantapkan kawasan perkotaan

    Jatinangor sebagai kota cerdas yang berwawasan

    lingkungan melalui:

    • Pemantapan fungsi ruang terbuka hijau pada kawasan

    perkotaan Jatinangor

    • Penyediaan Hunian Vertikal bagi MBR dalam skala

    yang lebih luas yaitu: Pada Sistem Perkotaan

    Jatinangor – Rancaekek – Cicalengka.

    Tahap III (2028 – 2032)

    Fase dimana akan dilakukan pemantapan konektivitas

    regional antara kawasan perkotaan Jatinangor dengan

    wilayah lain di dalam maupun diluar metropolitan

    Cekungan Bandung:

    • Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek – Tanjungsari

    yang didukung pula oleh pengembangan pusat

    kegiatan yang terintegrasi dengan sistem transportasi

    • Pengembangan TOD di kawasan pendidikan tinggi

    Jatinangor

    Tahap IV (2033 – 2037)

  • 14 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    Fase dimana dilakukan penyelesaian pekerjaan pada

    tahap sebelumnya, yaitu:

    • Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek – Tanjungsari

    yang pada tahap ini diharapkan sudah dapat

    terkoneksi dengan kawasan Kertajati sebagai pusat

    pertumbuhan baru yang terdapat pada wilayah Jawa

    Barat bagian timur

    2. Memorandum Program Penanganan Kawasan

    Sebagai bentuk keseriusan penanganan kawasan

    pendidikan tinggi Jatinangor, maka disusun Memorandum

    of Understanding (MoU) terkait rencana pembangunan,

    dengan melibatkan sektor terkait, antara lain:

    Cipta Karya

    • Penataan Kawasan

    ✓ Penanganan kantong kumuh Jatinangor

    ✓ Penanganan kantong kumuh Cileunyi

    ✓ Penanganan kantong kumuh Rancaekek

    • Penataan bangunan dan lingkungan pada koridor

    pusat kota Jatinangor

    • Pengembangan RTH Taman Kota

    • Pengembangan SPAM

    • Pengembangan IPAL Komunal

    PSDA

    • Pembangunan Embung – Embung Cikuda

    • Normalisasi sungai Citarik untuk menangani masalah

    banjir di Rancaekek

    Bina Marga

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 15

    • Peningkatan kualitas jalan lokal dan pembangunan

    jalan akses (jalan kolektor) antar kawasan

    • Pembangunan jalan lingkar Jatinangor Cikuda –

    Sinargalih – Rancaekek

    • Pembangunan Tol Cisumdawu

    Perumahan

    • Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR

    dan pekerja industri Jatinangor

    • Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR

    dan pekerja industri Cileunyi

    • Pembangunan hunian vertikal (rusunawa) bagi MBR

    dan pekerja industri Rancaekek

    Non – PUPR

    • Pengembangan jalur kerata api Cileunyi – Jatinangor –

    Tanjungsari

    • Pembangunan Jalur KA dari Rancaekek ke Majalaya

    (lewat Selokan Jeruk)

    • Pengembangan TOD pada simpul Transportasi Masal

    (Rancaekek)

    3. Studi Kasus: Perencanaan Pembangunan

    Infrastruktur PUPR

    Dalam perencanaan pembangunan infrastruktur PUPR

    pada tahap I (2018 – 2022) telah dianggarkan dana

    pembangunan dengan nilai total Rp. 1.564.014.076.389,-

    yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan.

    Adapun penganggaran yang dilakukan pada setiap Tahun

    seperti dalam Tabel di bawah ini:

  • 16 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    No Tahun Anggaran Jumlah Anggaran (Rp.)

    1. 2018 312.802.815.277,-

    2. 2019 265.882.392.986,-

    3. 2020 312.802.815.277,-

    4. 2021 281.522.533.750,-

    5. 2022 391.003.519.097,-

    Total 1.564.014.076.389,-

    Berdasarkan Rencana Tahapan Pembangunan dan

    Memorandum of Understanding tersebut, susunlah:

    • Perencanaan Program untuk Kawasan Pendidikan

    Tinggi Jatinangor secara Geospasial berdasarkan

    atas:

    ✓ Data-data eksisting infrastruktur

    ✓ Data rencana Struktur Ruang KSN Cekungan

    Bandung

    ✓ Data konsep pengembangan kawasan Jatinangor

    Tahap 1

    • Program pembangunan per Tahun dengan

    memperhatikan:

    ✓ Keterpaduan program sektoral

    ✓ Konektivitas dengan infrastruktur eksisting

    • Susunlah simulasi untuk proses monitoring dan

    evaluasi dari program yang telah direncanakan

    dengan menggunakan data mandiri

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 17

    a) Target Pelaksanaan

    • Peserta dapat menyusun perencanaan, program

    serta simulasi monitoring dan evaluasi program

    melalui proses analisis secara geospasial

    • Peserta dapat mempresentasikan hasil proses

    pengolahan data secara geospasial untuk

    mendukung perencanaan, program serta

    monitoring dan evaluasi secara geospasial

    b) Kriteria Penilaian

    • Presentasi Kelompok @15 menit

    • Diskusi Forum @20 menit

    • Setiap kelompok diwajibkan menyerahkan:

    ✓ Presentasi dalam format MS Power Point digital

    ✓ Peta Hasil Analisis dalam format JPEG

    ✓ Form Proses Pengolahan Data serta Form

    Perencanaan dan Program dalam format MS

    Excel Digital.

    ✓ Geodatabase berisikan yang digunakan dan

    data yang dihasilkan dalam proses pembuatan.

    ✓ Dalam presentasi yang disampaikan, peserta

    diwajibkan menampilkan data hasil analisis

    di aplikasi GIS, dengan visualisasi dan

    simbolisasi sesuai pentahapan perencanaan,

    pemilihan program, monitoring dan evaluasi

  • 18 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    sebagai data atribut di dalam data

    geospasial.

    c) Bobot Penilaian dalam Seminar

    No Kriteria Bobot

    1. Kelengkapan dan Kerapian Data 10

    2. Penjelasan Proses secara Geospasial 25

    3. Visualisasi Data secara Geospasial 25

    4. Presentasi dan Argumentasi 40

    d) Lampiran Pendukung

    1) Form Perencanaan dan Program

    No Program Uraian

    Dukungan

    Sektor Total

    Biaya

    Biaya Tahun ke -

    1 2 3 4 5

    2) Form Proses

    No Program Analisis Proses/Tools Data Masukan Data Hasil

    3) Tabel Satuan – Satuan

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 19

    a. Satuan Harga Ganti Untung Penggunaan Lahan

    No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)

    1 1x Padi/thn + Palawija/thn 45.000

    2 2x Padi + Palawija/thn 50.000

    3 Alang – alang 40.000

    4 Aneka Industri 140.000

    5 Bencah 35.000

    6 Danau/situ/telaga -

    7 Gedung Olah Raga 70.000

    8 Hutan belukar 45.000

    9 Hutan Kota -

    10 Hutan lebat -

    11 Hutan Sejenis 45.000

    12 Industri Kecil 130.000

    13 Industri Kimia Dasar 140.000

    14 Industri Mesin dan Logam Dasar 140.000

    15 Instalasi 100.000

    16 Jalan -

    17 Jasa Instansi Pemerintah -

    18 Jasa Kesehatan 110.000

    19 Jasa Keuangan 100.000

    20 Jasa Lainnya 100.000

    21 Jasa Pariwisata 100.000

    22 Jasa Pendidikan 80.000

    23 Jasa Perdagangan 90.000

    24 Jasa Perhubungan/Transportasi 90.000

    25 Jasa Peribadatan 70.000

    26 Jasa Profesi 80.000

    27 Jasa Sewa 90.000

    28 Jasa Telekomunikasi 90.000

    29 Kampung Jarang Teratur 90.000

    30 Kampung Jarang Tidak Teratur 70.000

    31 Kampung Padat Teratur 120.000

    32 Kampung Padat Tidak Teratur 100.000

    33 Kebun Biofarmaka/Tumbuhan 70.000

  • 20 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)

    Obat

    34 Kebun Buah-buahan 60.000

    35 Kebun Campuran 60.000

    36 Kebun Sayuran 60.000

    37 Kebun Tanaman Hias 60.000

    38 Kolam air tawar 50.000

    39 Kuburan/ pemakaman 50.000

    40 Lapangan olahraga 50.000

    41 Padang Rumput 45.000

    42 Pasir 40.000

    43 Pergudangan 90.000

    44 Perkebunan belum menghasilkan 60.000

    45 Perkebunan sudah menghasilkan 60.000

    46 Pertambangan Lainnya 90.000

    47 Pertambangan Terbuka 100.000

    48 Perumahan Jarang 70.000

    49 Perumahan Padat 120.000

    50 Peternakan Campuran 110.000

    51 Peternakan Lainnya 110.000

    52 Peternakan ternak besar 115.000

    53 Peternakan ternak kecil 115.000

    54 Peternakan Unggas 100.000

    55 Sawah irigasi 1x Padi/thn 47.000

    56 Sawah irigasi 2x Padi/thn 50.000

    57 Sawah irigasi lebih dari 2x Padi/thn 60.000

    58 Semak 40.000

    59 Sungai -

    60 Tadah hujan 45.000

    61 Taman Private 110.000

    62 Taman Umum 50.000

    63 Tambak 50.000

    64 Tanah Kosong Sudah Diperuntukan 40.000

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 21

    No. Jenis Penggunaan Lahan Harga Ganti Untung (Rp./m2)

    65 Tanah Rusak 35.000

    66 Tanah Tandus 40.000

    67 Tanah Terbuka Lainnya 40.000

    68 Tanah Terbuka Sementara (Land Clearing) 45.000

    69 Tegalan / ladang 50.000

    70 Tempat Bersejarah -

    71 Waduk -

    b. Satuan Harga Jalan Tol

    Ketentuan pembangunan jalan tol memiliki lebar

    sebesar 30 m, termasuk di dalamnya badan

    jalan, bahu jalan dan ambang pengaman.

    Harga satuan keseluruhan Pembangunan Jalan

    Tol ialah sebesar Rp. 20.000.000.000,- / km.

    c. Satuan Harga Jalan Non Tol

    Ketentuan satuan harga ditentukan oleh lebar

    pembangunan jalan non tol menurut kelas

    fungsinya. Lebar jalan dalam tabel berikut

    sudah memperhitungkan lebar bahu jalan.

    No. Fungsi Jalan Lebar

    Jalan

    Harga Satuan

    Rp./km

    1 Jalan Arteri Primer 15 m 7.879.718.000

    2 Jalan Kolektor Primer 1 14 m 7.407.594.000

    3 Jalan Kolektor Primer 2 13 m 6.934.462.000

    d. Satuan Harga IPAL

    Satuan harga Pembangunan IPAL ditentukan

    menurut kapasitas jumlah KK yang mampu

  • 22 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    terlayani. Harga satuannya sebesar Rp.

    6.250.000,-/ KK. Diasumsikan dalam

    pembangunannya dilakukan pada tanah milik

    negara.

    e. Satuan Harga Pembangunan Embung

    Satuan harga Pembangunan Embung dihitung

    berdasarkan tiap Ha dengan asumsi sebesar

    Rp. 1.000.000.000, - / Ha.

    f. Satuan Harga Pembangunan Rusunawa

    Satuan harga Pembangunan Rusunawa

    ditentukan berdasarkan tipe dan unitnya.

    Pembangunan rusunawa diasumsikan

    menggunakan tanah milik negara.

    No. Tipe Unit Harga Satuan

    (Rp.)

    1 Tipe 30, 8 Lantai 256 35.433.365.000

    2 Tipe 30, 15 Lantai 480 41.308.365.000

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 23

    g. Satuan Harga Penanganan Kawasan Kumuh

    berdasarkan tipologi Kawasan

    No. Tipe Harga Satuan (Rp.)

    1 Kumuh Berat 7.600.000.000 /Ha

    2 Kumuh Sedang 5.625.000.000 /Ha

    3 Kumuh Ringan 3.800.000.000 /Ha

    h. Satuan Harga Pembangunan SPAM adalah

    Rp. 7.500.000,- /kk

    i. Satuan Harga Penanganan RTH dan Penataan

    Lingkungan adalah Rp. 500.000/m2

    j. Satuan Harga Normalisasi Sungai Rp.

    2.000.000.000,- /km

    B. Rangkuman

    Perencanaan, penyusunan program, monitoring dan evaluasi

    yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan

    dalam perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah.

    Aplikasi GIS dapat membantu proses tersebut melalui

    analisis keruangan secara holistik.

    C. Latihan

    1. Lakukan proses analisis studi kasus sesuai dengan

    ketentuan diatas!

  • 24 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    III. PENUTUP

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 25

    A. Evaluasi Kegiatan Belajar

    Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi

    kegiatan kediklatan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini

    dan isi materi pokok tersebut kepada para peserta, pengajar

    maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa

    soal/kuisioner tertulis:

    1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara

    melakukan evaluasi berupa orientasi proses belajar dan

    tanya jawab maupun diskusi perorangan/kelompok dan/atau

    membuat pertanyaan ujian yang terkait dengan isi dari

    materi modul tersebut.

    2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh

    para peserta dengan melakukan penilaian yang terkait

    penyajian, penyampaian materi, kerapihan pakaian,

    kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,

    ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab

    pertanyaan, dan lain-lain.

    3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Diklat, yaitu

    peserta dan pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi

    Panitia/Penyelenggara Diklat terkait dengan penyiapan

    perlengkapan diklat, sarana dan prasarana untuk belajar,

    fasilitas penginapan, makanan dan lain-lain.

    4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan

    pengajar kepada peserta, dilakukan oleh peserta,

    pengajar/widyaiswara maupun pengamat

    materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.

  • 26 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    B. Umpan Balik dan Tingkat Lanjut

    Perencanaan, penyusunan program, monitoring dan evaluasi

    yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan

    dalam perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah.

    Aplikasi GIS dapat membantu proses tersebut melalui analisis

    keruangan secara holistik.

    C. Kunci Jawaban

    1. Lakukan analisis geospasial seperti langkah-langkah pada

    Bab II!

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 27

    DAFTAR PUSTAKA

    Balai Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2017, Modul

    Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan

    ARCGIS 10.3, Sekretariat Jenderal, Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2011, Modul

    Penggunaan GPS Oregon, Sekretariat Jenderal,

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Dewi, Ratna, 2012, A-Gis Based Approach of an Evacuation

    Model for Tsunami Risk Reduction, Journal of Integrated

    Disaster Risk Management. 2. 108-139.

    10.5595/idrim.2012.0023.

    Google Earth Images dan Google Images, www.google.co.id

    Hartini, K.S, 2015, Modul Aplikasi GPS dan GIS Dasar, Workshop

    Pengenalan GPS dan GIS, Badan Pengembangan

    Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat

    Hartini, K.S, 2016, Modul Aplikasi GIS Dasar, Workshop Wilayah

    Pengembangan Strategis, Badan Pengembangan

    Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat

    IRESSIGWS-DLUCD Conference Proceeding, 2012, Center for

    Remote Sensing ITB, Bandung,

    http://rsSIGforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-

    conference-proceedings-crs-itb-2012/

    http://www.google.co.id/http://rsgisforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-conference-proceedings-crs-itb-2012/http://rsgisforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-conference-proceedings-crs-itb-2012/

  • 28 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    Johnson A, 2004, Plane and Geodetic Surveying, Spon Press –

    Taylor and Francis Group, London

    Narwastu, A dan Prasetyo, E., 2010, Perancangan Sistem

    Informasi Geografis daerah banjir di DKI Jakarta dengan

    Menggunakan ArcView, Skripsi,

    http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-

    (makalahseminaradeline_doc)-4d597.doc, 6 Juli 2010

    Merri P. Skrdla, Ph.D., 2005, An Introduction to SIG,

    http://www.microimages.com

    Prahasta, E., 2005, Sistem Informasi Geografis :Tutorial ArcView,

    ISBN 979-3338-00-88

    Principle of Geographic Information System, ITC Educational

    Textbook Series I, 2001,

    Proceedings of International Cartographic Conferences

    (ICC) http://icaci.org/ publications/;

    SIG Konsorsium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan ArcSIG Tingkat

    Dasar,

    http://www.scribd.com/doc/10410997/ModulArcSIG-

    Tingkat-Dasar, 4 April 2010

    Wahono, B.F.D, 2010, Application of Statistical and Heuristic

    Methods for Landslides Susceptibility Assessment: A

    Study Case in Wadas Lintang Subdistrict, Wonosobo

    Regency , Central Java, Indonesia, Thesis, UGM - ITC,

    The Netherlands

    http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-(makalahseminaradeline_doc)-4d597.dochttp://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-(makalahseminaradeline_doc)-4d597.dochttp://www.microimages.com/http://icaci.org/publications/

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 29

    GLOSARIUM

    Analisis Geospasial : metode analisis spasial dan statistik

    terhadap suatu data bereferensi

    geospasial

  • 30 GISL 04 – Pengenalan Tools Analisis Geospasial Sederhana

    Tim Penyempurna

    Komang Sri Hartini, ST, MSc

    Ir. Amwazi Idrus, MSc

    Dr. Lina Marlia, CES

    Ir. Made Bagus Budihardjo, MA

    Dhimas Bayu Anindito, ST

    Arni Nurul Fadillah, ST

  • Studi Kasus Perencanaan Infrastruktur Wilayah Berbasi Kebencanaan 31