21
1 Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah Wahyu Danika 1) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pelita Bangsa Email : [email protected] ABSTRACT Domestic wastewater generated from various household activities causes various environmental problems such as groundwater pollution, silting of drainage channels and declining level of public health. The existence of this problem encourages the formation of an integrated wastewater treatment system. The system offered is the management of domestic wastewater which includes the distribution and treatment of domestic wastewater. The distribution of wastewater is designed separately from rainwater with the aim of reducing the risk of waste water contamination in water bodies while the treatment plant used is Anaerobic Filter (AF). The AF unit was chosen because it has high efficiency and low investment costs, both for building investment and building operation and maintenance. In this plan, located in Puri Persada Indah Housing with the results of a plan to reduce the concentration of wastewater from AF above 90% for COD, BOD and TSS with a total of 5 compartments. There are 4 building wastewater treatment plant units planned to serve the housing, with a total construction cost of Rp. 15,129,349,029. With this domestic wastewater management, it is expected that environmental pollution can be reduced and the level of public health can be improved. Keywords: domestic wastewater, anaerobic filter, wastewater distribution system, waste water treatment plant installation. ABSTRAK Air limbah domestik yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah tangga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan seperti pencemaran air tanah, pendangkalan saluran drainase dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya persoalan ini mendorong terbentuknya suatu sistem pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem yang ditawarkan adalah pengelolaan air limbah domestik yang meliputi penyaluran serta pengolahan air limbah domestik. Penyaluran air limbah didesain terpisah dengan air hujan dengan tujuan mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada badan air sedangkan instalasi pengolahan yang digunakan adalah Anaerobic Filter (AF). Unit AF dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi serta biaya investasi yang rendah, baik investasi bangunan maupun pengoperasian dan perawatan bangunan. Pada perencanaan ini, bertempat di Perumahan Puri Persada Indah dengan hasil rencana penurunan konsentrasi air limbah dari AF diatas 90% untuk COD, BOD dan TSS dengan jumlah kompartment sebanyak 5 buah. Terdapat 4 unit bangunan instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan untuk melayani perumahan tersebut, dengan biaya total pembangunan sebesar Rp 15,129,349,029. Dengan adanya pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat. Kata kunci: air limbah domestik, anaerobic filter, sistem penyaluran air limbah, bangunan instalasi pengolahanairlimbah.

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

1

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air

Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah

Wahyu Danika1)

1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pelita Bangsa

Email : [email protected]

ABSTRACT

Domestic wastewater generated from various household activities causes various

environmental problems such as groundwater pollution, silting of drainage channels and

declining level of public health. The existence of this problem encourages the formation of an

integrated wastewater treatment system. The system offered is the management of domestic

wastewater which includes the distribution and treatment of domestic wastewater. The

distribution of wastewater is designed separately from rainwater with the aim of reducing the

risk of waste water contamination in water bodies while the treatment plant used is

Anaerobic Filter (AF). The AF unit was chosen because it has high efficiency and low

investment costs, both for building investment and building operation and maintenance. In

this plan, located in Puri Persada Indah Housing with the results of a plan to reduce the

concentration of wastewater from AF above 90% for COD, BOD and TSS with a total of 5

compartments. There are 4 building wastewater treatment plant units planned to serve the

housing, with a total construction cost of Rp. 15,129,349,029. With this domestic wastewater

management, it is expected that environmental pollution can be reduced and the level of

public health can be improved.

Keywords: domestic wastewater, anaerobic filter, wastewater distribution system, waste

water treatment plant installation.

ABSTRAK

Air limbah domestik yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah tangga menyebabkan

berbagai persoalan lingkungan seperti pencemaran air tanah, pendangkalan saluran drainase

dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya persoalan ini mendorong

terbentuknya suatu sistem pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem yang

ditawarkan adalah pengelolaan air limbah domestik yang meliputi penyaluran serta

pengolahan air limbah domestik. Penyaluran air limbah didesain terpisah dengan air hujan

dengan tujuan mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada badan air sedangkan instalasi

pengolahan yang digunakan adalah Anaerobic Filter (AF). Unit AF dipilih karena memiliki

efisiensi yang tinggi serta biaya investasi yang rendah, baik investasi bangunan maupun

pengoperasian dan perawatan bangunan. Pada perencanaan ini, bertempat di Perumahan Puri

Persada Indah dengan hasil rencana penurunan konsentrasi air limbah dari AF diatas 90%

untuk COD, BOD dan TSS dengan jumlah kompartment sebanyak 5 buah. Terdapat 4 unit

bangunan instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan untuk melayani perumahan

tersebut, dengan biaya total pembangunan sebesar Rp 15,129,349,029. Dengan adanya

pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan

taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat.

Kata kunci: air limbah domestik, anaerobic filter, sistem penyaluran air limbah, bangunan

instalasi pengolahanairlimbah.

Page 2: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

2

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan data jumlah penduduk

dari BPS Kabupaten Bekasi untuk

Kecamatan Cibarusah dari tahun 2013

yaitu 83.968 jiwa sampai dengan tahun

2017 berjumlah 92.168 jiwa didapat

peningkatan jumlah penduduk sebesar

8.200 jiwa atau rata – rata peningkatan

sebesar 2,36% per tahun. Dengan adanya

peningkatan jumlah penduduk tersebut

menyebabkan meningkatnya kebutuhan

hidup yang harus dipenuhi oleh penduduk

di wilayah tersebut, diantaranya adalah

konsumsi air bersih. Peningkatan jumlah

penduduk akan meningkatkan konsumsi

air bersih yang berdampak pada

peningkatan jumlah air limbah yang

dihasilkan.

Berdasarkan pengamatan di

lapangan didapatkan bahwa grey water

pada perumahan Puri Persada Indah

dibuang langsung ke drainase. Grey water

pada perumahan ini dihasilkan dari air

bekas cuci baju, mandi, dan memasak.

Black water pada perumahan dialirkan ke

tangki septik lalu dibuang melalui sumur

resapan. Sistem pengolahan air limbah

seperti ini sudah sesuai dengan pedoman

teknis pembangunan rumah susun

berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum nomor 05/PRT/M/2007. Walaupun

begitu, effluent yang dibuang

dikhawatirkan akan mencemari air tanah.

Selain itu persen removal COD dari tangki

septik hanya berkisar antara 25 – 50%,

sehingga dibutuhkan pengolahan lanjutan

setelah melalui unit tangki septik (Sasse et

al., 2009).

Air bersih dan sanitasi merupakan

sasaran Millenium Development Goals

(MDGs) yang ketujuh dan pada tahun

2015 diharapkan mencapai setengah

jumlah penduduk tanpa akses air bersih

yang layak minum dan sanitasi dasar dapat

berkurang (UNICEF Indonesia, 2012).

Pencapaian akses sanitasi yang layak bagi

penduduk di perkotaan telah mencapai

72.54% pada tahun 2011 dan diharapkan

memenuhi target MDGs (76.82%) pada

tahun 2015 (BAPPENAS, 2012). Pada

tahun 2030, salah satu poin Sustainable

Development Goals (SDGs) adalah

tercapainya akses sanitasi dan kebersihan

yang memadai dan merata untuk semua,

serta mengakhiri buang air besar

sembarangan (United Nations Open

Working Group, 2014). Salah satu

program yang digalakkan pemerintah

daerah saat ini untuk meningkatkan

kelayakan sanitasi adalah melalui program

Sanitasi Berbasis Masyarakat

(SANIMAS). Sanitasi dasar salah satunya

mencangkup upaya pembuangan kotoran

manusia (Zafirah, 2012).

Pengaliran air limbah ke saluran

terbuka, seperti ke saluran drainase,

memberikan kemungkinan peningkatan

tempat perindukan dari Culex pipiens dan

nyamuk lainnya (Kusnoputranto, 1997).

Hal ini tentu saja berpotensi menjadi

sumber penyebaran penyakit. Penyakit

seperti kolera, disentri, diare, dan malaria

terjadi di area kumuh sebagai akibat

sanitasi yang buruk dan keberadaan area

perkembangbiakan lalat dan nyamuk

(MakSumović & Tejada-Guibert, 2001).

Berdasarkan permasalahan

tersebut, dibutuhkan perencanaan sanitasi

yang tepat pada perumahan ini berupa

sistem penyaluran air limbah dah

bangunan instalasi pengolahan air limbah

komunal untuk memperbaiki sistem

sanitasi di perumahan ini. Pada

perencanaan kali ini, akan direncanakan

instalasi pengolahan air limbah dengan

unit Anaerobic Filter (AF) sebagai unit

untuk mengolah limbah cair yang

dihasilkan. Anaerobic Filter (AF)

merupakan unit pengolahan air limbah

yang biasa digunakan untuk mengolah

limbah domestik maupun limbah industri.

AF memiliki keunggulan dimana dalam

proses pengolahan limbah unit ini

Page 3: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

3

memiliki efisiensi yang tinggi, dan dari

segi konstruksi unit ini tidak

membutuhkan lahan yang luas dan dapat

dibangun di bawah permukaan tanah,

sehingga sangat cocok untuk digunakan

pada perumahan.

II. METODE PERENCANAAN

2.1 Lokasi Perencanaan

Gambar 1 Lokasi Perencanaan Sumber : (Google Earth tanggal citra

13/4/2019 diakses Oktober 2019)

Penelitian dilakukan di Perumahan

Puri Persada Indah, Desa Sindang Mulya

Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli

sampai bulan November. Perencanan

IPAL di desain untuk kapasitas 2.897

Kepala Keluarga dengan 14.485 penduduk

di perumahan tersebut.

2.2 Jenis dan Sumber Data

1.) Data Primer

a. Data jumlah penduduk yang akan

dilayani instalasi pengolahan air

limbah.

b. Debit air buangan dari pemakaian

air bersih, Data ini bisa didapatkan

dari jumlah penduduk di

Perumahan Puri Persada Indah.

c. Karakteristik limbah domestik

berdasarkan uji laboratorium.

d. Kondisi rencana lahan IPAL dan

lokasi perencanaan. Data ini bisa

didapatkan melalui Koordinat dan

elevasi yang diperoleh dari aplikasi

google earth.

2) Data sekunder :

a. Baku mutu air limbah domestik

berdasarkan Peraturan Menteri

LHK No. 68 Tahun 2016

b. Harga Satuan Pokok Kegiatan

Kabupaten Bekasi.

2.3 Tahapan Penelitian

III. HASIL PEMBAHASAN

3.1 Perhitungan Debit Air Limbah

dan Kualitas Air Limbah

1. Perhitungan Debit Air Limbah

Debit air limbah ditetapkan dari

80% pemakaian air bersih, hal ini

berdasarkan SK SNI Air Minum dari

Kementrian pekerjaan Umum. Debit air

bersih diketahui dari jumlah rumah yang

akan dilayani dan diasumsikan satu rumah

terdapat 5 orang sehingga didapatkan data

sebagai berikut :

• Jumlah rumah yang dilayani : 2.897

rumah

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data Data Primer dan

Sekunder

Analisa dan

Pengolahan Data

1. Perhitungan

Debit Air

Limbah

2. Perencanaan

SPAL

3. Perencanaan

IPAL

4. Kesetimbanga

n Massa

5. Gambar

Desain

6. BOQ

7. RAB

Kesimpulan

Page 4: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

4

• Asumsi satu rumah = 5 orang

2.897 x 5 = 14.485 orang

• Debit air bersih = 14.485 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) =

1.738.200 l/hari = 1.738,2 m3/hari

• Debit air limbah = 1.738,2 m3/hari x

80% = 1.390,56 m3/hari = 0,01609

m3/detik

2. Penentuan Zona Pelayanan

Daerah perencanaan memiliki total

penduduk sebesar 14.485 orang. karena

banyaknya jumlah penduduk yang

terlayani, maka dibuat sistem cluster untuk

mencegah dimensi ipal yang besar,

mengurangi kebutuhan lahan pada satu

tempat serta mengurangi biaya

pemompaan karena penanaman pipa yang

terlalu dalam. Wilayah terbagi menjadi 4

cluster yang berbeda. Pembagian cluster

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Zona Pelayanan

No. Nomor Zona Jumlah Penduduk

(Jiwa)

1. Zona 1 3.640

2. Zona 2 4.550

3. Zona 3 3.405

4. Zona 4 2.890

Total Jml. Penduduk 14.485

Sumber : Data Primer (2019)

Setelah diketahui debit air limbah

yang dihasilkan per orang maka dapat

dihitung debit rata-rata, debit pucak, dan

debit minimum. Berikut adalah contoh

perhitungan debit pada tiap Zona.

Zona 1

• Jumlah Penduduk = 3.640

• Debit air bersih = 3.640 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)

= 436.800 l/hari = 436,8 m3/hari

• Debit air limbah = 436,8 m3/hari x

80% = 349,44 m3/hari = 0,004

m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5

) / (4 + p0.5

)

= (18 + 36400.5

) / (4 + 36400.5

)

= 78,33 / 64,33 = 1.22

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor

puncak

= 349,44 m3/hari x 1.22 = 426,32

m3/hari = 0,00493 m3/s

• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2

x

Q limbah

= 1/5 x (3640/1000)0,2

x 426,32 m3/hari

= 110,40 m3/hari = 0,00128 m3/s

Zona 2

• Jumlah Penduduk = 4.550 jiwa

• Debit air bersih = 4.550 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) =

546.000 l/hari = 546 m3/hari

• Debit air limbah = 546 m3/hari x

80% = 436,8 m3/hari = 0,005 m3/detik

• Faktor puncak =(18 + p0.5

) / (4 + p0.5

)

= (18 + 45500.5

) / (4 + 45500.5

)

= 85,45 / 71,45 = 1.2

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor

puncak = 436,8 m3/hari x 1.2 = 524,16

m3/hari = 0,00607 m3/s

• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2

x Q

limbah

= 1/5 x (4550/1000)0,2

x 524,16 m3/hari

= 141, 94 m3/hari = 0,00164 m3/s

Zona 3

• Jumlah Penduduk = 3.405 jiwa

• Debit air bersih = 3.405 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)

= 408.600 l/hari = 408,6 m3/hari

• Debit air limbah = 408,6 m3/hari x

80% = 326,88 m3/hari = 0,00378

m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5

) / (4 + p0.5

)

= (18 + 34050.5

) / (4 + 34050.5

)

= 76,35 / 62,35 = 1.22

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor

puncak

= 326,88 m3/hari x 1.22 = 398,79

m3/hari = 0,00461 m3/s

• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2

x

Q limbah

= 1/5 x (3450/1000)0,2

x 398,79 m3/hari

= 102,17 m3/hari = 0,00118 m3/s

Page 5: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

5

Zona 4

• Jumlah Penduduk = 2.890 jiwa

• Debit air bersih = 2.890 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)

= 346.800 l/hari

= 346,8 m3/hari

• Debit air limbah = 346,8 m3/hari x

80% = 277,44 m3/hari = 0,00321

m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5

) / (4 + p0.5

)

= (18 + 28900.5

) / (4 + 28900.5

)

= 71,75 / 57,75 = 1.24

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor

puncak

= 277,44 m3/hari x 1.24 = 344,026

m3/hari = 0,00398 m3/s

• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2

x

Q limbah

= 1/5 x (2890/1000)0,2

x 344,026

m3/hari = 85,07 m

3/hari = 0,00098 m3/s

3. Kualitas Air Limbah

Data kualitas air limbah didapatkan

dari data primer. Untuk kualitas grey water

didapat dari sampling langsung saluran

drainase di perumahan tersebut. Kemudian

sampel tersebut dianalisa di laboratorium.

Tabel 2. Karakteristik Air Limbah

No

. Parameter Unit

Test

Resul

t

Environme

nt Quality

Standard

1 Physical

1.a Temperatu

re ᵒC 28,4 -

2 Chemical

2.a Ph - 6.18 9-Jun

2.b BOD mg/

L

199.8

6 30

2.c COD mg/

L 924 100

2.d

Total

Suspended

Solid

mg/

L 360 30

2.e Oil &

Grease

mg/

L < 1.0 5

Sumber : Data Primer (2019)

3.2 Perencanaan Sistem Penyaluran

Air Limbah

Sistem penyaluran air limbah

(SPAL) menggunakan sistem shallow

sewer. Sistem tersebut cocok diterapkan

untuk permukiman yang belum teratur dan

memiliki kepadatan tinggi. Sistem

penyaluran terbagi menjadi saluran tersier,

sekunder dan primer. Dalam

merencanakan SPAL slope penting dalam

perhitungan dimensi. Daerah perencanaan

sebagian besar adaalah area dengan elevasi

datar, sehingga perlu ditentukan slope

rencana. Slope minimum ditentukan

sebesar 0,003. Diameter pipa yang

digunakan untuk shallow sewer adalah 100

mm – 150 mm. Jenis pipa adalah PVC tipe

AW

Gambar 1. Pembagian Zona Pelayanan

Page 6: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

6

Gambar 2. Layout Jaringan Pipa

3.3 Perencanaan Bangunan Instalasi

Pengolahan Air Limbah

Domestik

Unit IPAL yang direncanakan

adalah anaerobic filter (ABR-AF).

Kompartemen anaerobic filter direncakan

5 unit. Media filter yang digunakan adalah

media sarang tawon. Debit perencanaan

besar sehingga IPAL terbagi menjadi

beberapa unit secara paralel untuk

mendapatkan efisiensi yang optimum.

Semua IPAL memanfaatkan lahan kosong

atau fasilitas umum yang ada,

Penetapan kriteria desain sesuai

dengan pustaka

Kriteria desain untuk anaerobic filter

a. Organik loading rate : 4 – 5 kg

COD/m3.hari

b. HRT di tangki septik : 2 jam

c. HRT di AF : 5 – 40 jam

d. BOD removal : 70 – 90 %

e. Rasio SS/COD : 0,35 – 0,45

f. Luas spesifik media :Sarang

tawon 220 m2/m3 (150-220

m2/m3)

g. Velocity upflow : < 2 m/jam

h. Rasio COD/BOD : 1,5 – 3,5

(Sumber : Sasse, 2009)

3.4 Perhitungan Kesetimbangan

Massa

Kesetimbangan massa adalah salah

satu aspek yang penting dalam

merencanakan instalasi pengolahan air

limbah. Kesetimbangan massa digunakan

sebagai tolka ukur untuk mengetahui

massa dari tiap parameter pencemar yang

dihasilkan atau dikeluarkan dari tiap unit-

unit IPAL. Perhitungan kesetimbangan

massa dapat dilihat sebagai berikut:

Diketahui :

COD in = 924.86 mg/L

BOD in = 199.86 mg/L

TSS in = 360.00 mg/L

Tabel 3. Perhitungan Kesetimbangan

Massa

Karakteristik Air

Limbah

CO

D

BO

D

TS

S

Influent (mg/L) 924.

86

199.

86 360

Tangki

Septic I

Rem

(%) 30 32 61

Eff.

(mg/L)

647.

4

135.

9

140

.4

Tangki

Septic II

Rem

(%) 22.5 23.9

46.

5

Eff.

(mg/L)

501.

74

103.

42

75.

11

Anaerobic

Filter

Rem

(%) 87 89 70

Eff.

(mg/L)

65.2

3

11.3

8

22.

53

Baku Mutu (mg/L) 100 30 30

Hasil OK OK OK

Sumber : Perhitungan (2019)

Page 7: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

7

Tabel 4. Rekapitulasi Pengurangan

konsentrasi air limbah berdasarkan

perhitungan denga kriteria desain

No. Parameter In Output Persentase

(mg/l) (mg/l) (%)

1 COD 924.0 65.2 92.94

2 BOD 199.8 11.37 94.31

3 TSS 360.0 22.5 93.75

Sumber : Perhitungan (2019)

Tabel 5. Perhitunan Massa/hari

Kandungan Air Limbah Domestik

Sumber : Perhitungan (2019)

Tabel 6. Perhitungan Kesetimbangan

Massa Karakteristik Air Limbah Domestik

Tangki Septic I

IPAL

Parame

ter

Influe

nt Penyisihan

Efflue

nt

(kg/ha

ri)

(%

)

(kg/ha

ri)

(kg/ha

ri)

Zona

1

COD 323.18 30 96.95 226.23

BOD 69.84 32 22.35 47.49

TSS 125.8 61 76.74 49.06

Zona

2

COD 403.98 30 121.19 282.79

BOD 87.3 32 27.94 59.36

TSS 157.25 61 95.92 61.33

Zona

3

COD 302.32 30 90.7 211.62

BOD 65.33 32 20.91 44.42

TSS 117.68 61 71.78 45.9

Zona

4

COD 256.59 30 76.98 179.61

BOD 55.45 32 17.74 37.71

TSS 99.88 61 60.93 38.95

Tangki Septic II

IPAL

Parame

ter

Influe

nt Penyisihan

Efflue

nt

(kg/ha

ri)

(%

)

(kg/ha

ri)

(kg/ha

ri)

Zona

1

COD 226.23 22.

5 50.9 175.33

BOD 47.49 23.

9 11.35 36.14

TSS 49.06 46.

5 22.81 26.25

Zona

2

COD 282.79 22.

5 63.63 219.16

BOD 59.36 23.

9 14.19 45.17

TSS 61.33 46.

5 28.52 32.81

Zona

3

COD 211.62 22.

5 47.61 164.01

BOD 44.42 23.

9 10.62 33.8

TSS 45.9 46.

5 21.34 24.56

Zona

4

COD 179.61 22.

5 40.41 139.2

BOD 37.71 23.

9 9.01 28.7

TSS 38.95 46.

5 18.11 20.84

Anaerobic Filter

IPAL

Parame

ter

Influe

nt Penyisihan

Efflue

nt

(kg/ha

ri)

(%

)

(kg/ha

ri)

(kg/ha

ri)

Zona

1

COD 175.33 87 152.54 22.79

BOD 36.14 89 32.16 3.98

TSS 26.25 70 18.38 7.87

Zona

2

COD 219.16 87 190.67 28.49

BOD 45.17 89 40.2 4.97

TSS 32.81 70 22.97 9.84

Zona

3

COD 164.01 87 142.69 21.32

BOD 33.8 89 30.08 3.72

TSS 24.56 70 17.19 7.37

Zona COD 139.2 87 121.1 18.1

Wilay

ah

IPAL

Q

Rata-

Rata

COD BOD TSS

(m3/ha

ri)

(kg/ha

ri)

(kg/ha

ri)

(kg/ha

ri)

Zona

1 349 323 69 125

Zona

2 436 403 87 157

Zona

3 326 302 65 117

Zona

4 277 256 55 99

Page 8: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

8

4 BOD 28.7 89 25.54 3.16

TSS 20.84 70 14.59 6.25

Sumber : Perhitungan (2019)

3.5 Pembuatan Gambar Desain

Setelah perhitungan dimensi sudah

selesai maka dibuatlah layout jaringan

sistem penyaluran air limbah dan desain

masing - masing unit IPAL yang akan

dibangun meliputi sumur pengumpul,

grease trap, bak ekualisasi, bak pengendap,

Anaerobic Filter dan bak kontrol

berdasarkan data hasil perhitungan dengan

menggunakan program AutoCAD 2013.

Tabel 7. Rekapitulasi Ukuran bangunan

yang dibutuhkan

IPAL Unit

Ukuran Bersih

(m)

P L T

Zona

1

Sumur

Pengumpul 1 1 4.8

Grease Trap 3.65 2 1.3

Bak Ekualisasi 8.5 4.25 2.8

Tangki Septic I 7.6 5.7 2.8

Tangki Septic II 3.5 5.7 2.8

Anaerobic Filter 19.3 11 3

Bak Kontrol 6.2 3.1 1.8

Zona

2

Sumur

Pengumpul 1.2 1.2 4.8

Grease Trap 4.55 2 1.3

Bak Ekualisasi 9.4 4.7 2.8

Tangki Septic I 8.4 6.3 2.8

Tangki Septic II 4 6.3 2.8

Anaerobic Filter 22.9 11 3

Bak Kontrol 7 3.5 1.8

Zona

3

Sumur

Pengumpul 0.9 0.9 4.8

Grease Trap 3.41 2 1.3

Bak Ekualisasi 8.2 4.1 2.8

Tangki Septic I 7.3 5.5 2.8

Tangki Septic II 3.4 5.5 2.8

Anaerobic Filter 17.8 11 3

Bak Kontrol 6 3 1.8

Zona

4

Sumur

Pengumpul 0.8 0.8 4.8

Grease Trap 2.9 2 1.3

Bak Ekualisasi 7.5 3.75 2.8

Tangki Septic I 6.8 5.1 2.8

Tangki Septic II 3.1 5.1 2.8

Anaerobic Filter 15.8 11 3

Bak Kontrol 5.6 2.8 1.8

Sumber : Perhitungan (2019)

3.6 Perhitungan Bill Of Quantity

Salah satu elemen penting dalam

pengerjaan proyek adalah bill of

quantity (BOQ). Dalam pererncanaan

pengolahan air limbah ini diperlukan

perhitungan BOQ SPAL dan

pembangunan IPAL.

Page 9: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

9

Tabel 8. Rekapitulasi BOQ Saluran Penyaluran Air Limbah

No. Uraian Pekerjaan Satua

n Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4

1 Galian Tanah m2 1,307.17 1,301.05 1,128.48 821.01

2 Pengurugan Tanah Kembali m3 1,004.50 925.98 831.28 615.47

3 Pengurugan Pasir dengan

Pemadatan m3 302.67 375.08 297.21 205.54

4 Bongkar Paving Untuk

Dipakai Kembali m3 740.96 912.16 720.08 506.96

5 Pasir Paving m2 14.84 18.28 14.42 10.16

6 Pemasangan Paving Kembali m2 740.96 912.16 720.08 506.96

7 Pemasangan Pipa 4" Rucika

AW m1 2,301.70 2,509.10 1,681.00 1,716.60

8 Pemasangan Pipa 5" Rucika

AW m1 313.00 636.90 921.50 181.70

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika

AW m1 348.30 502.10 277.30 129.40

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika

AW Buah 1.00 2.00 1.00 1.00

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika

AW Buah 3.00 3.00 6.00 2.00

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika

AW Buah 1.00 2.00 2.00 -

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4"

Rucika AW Buah 832.00 897.00 621.00 541.00

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4"

Rucika AW Buah 35.00 100.00 100.00 25.00

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5"

Rucika AW Buah - 1.00 3.00 -

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4"

Rucika AW Buah 33.00 7.00 49.00 -

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5"

Rucika AW Buah 2.00 2.00 2.00 1.00

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6"

Rucika AW Buah - 2.00 1.00 3.00

19 Pemasangan Increaser Pipa

5"x4" Buah 1.00 5.00 4.00 1.00

20 Pemasangan Increaser Pipa

6"x4" Buah 1.00 1.00 1.00 3.00

21 Pemasangan Increaser Pipa

6"x5" Buah 1.00 1.00 2.00 -

22 Pemasangan Socket Pipa 4" Buah 585.00 641.00 429.00 432.00

23 Pemasangan Socket Pipa 5" Buah 82.00 169.00 238.00 48.00

24 Pemasangan Socket Pipa 6" Buah 92.00 130.00 72.00 33.00

25 Pekerjaan Manhole 1 Buah 1.00 4.00 3.00 -

26 Pekerjaan Manhole 2 Buah 7.00 9.00 6.00 -

27 Pekerjaan Manhole 3 Buah 4.00 7.00 10.00 3.00

28 Pekerjaan Manhole 4 Buah 7.00 11.00 9.00 6.00

Page 10: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

10

Tabel 9. Rekapitulasi BOQ Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

No. Uraian Pekerjaan Satuan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4

1 Pembersihan dan Perataan Tanah m2 495.70 639.30 501.40 473.90

2 Penggalian Tanah dengan Alat

Berat m3 1,380.40 1,641.65 1,284.47 1,136.18

3 Pengurugan Pasir dengan

Pemadatan m3 41.21 49.00 38.39 33.98

4 Lantai Kerja K-100 m3 20.61 24.51 19.19 16.99

5 Pekerjaan Lubang Strouss titik 40.00 40.00 40.00 40.00

6 Pekerjaan Spesi Strouss m3 2.83 2.83 2.83 2.83

7 Pekerjaan Pembesian Strouss kg 1,737.00 1,737.00 1,737.00 1,737.00

8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) m3 11.63 12.59 11.28 10.68

9 Bekisting Lantai m2 746.67 894.68 693.25 609.75

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 m3 149.33 178.92 138.65 121.95

11 Pembesian Lantai kg 22,399.50 26,838.0 20,797.5 18,292.50

12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) m3 133.10 144.08 129.12 122.51

13 Pekerjaan Plesteran Halus m2 785.79 909.47 740.85 669.24

14 Pekerjaan Waterproffing m2 785.79 909.47 740.85 669.24

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" m1 9.00 20.00 11.00 11.00

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" ea - - - -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" ea 3.00 5.00 3.00 3.00

18 Pekerjaan Pipa PVC 5" m1 5.20 15.70 30.40 29.30

19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" ea 1.00 1.00 1.00 1.00

20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" ea 3.00 6.00 8.00 8.00

21 Pengadaan Pompa Submersible ea 2.00 2.00 2.00 2.00

22 Pemasangan Media Filter m3 263.20 320.60 239.30 207.40

Page 11: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

11

3.7 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya (RAB) adalah hasil perhitungan antara BOQ dengan harga

satuan yang telah dikalikan dengan indeks yang sesuai dengan HSPK Daerah Bekasi tahun

2019 melalui penyesuain dengan harga yang berlaku di pasar.

Tabel 10. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 1

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,307.17 m2 117,975 154,213,381

2 Pengurugan Tanah Kembali 1,004.50 m3 83,750 84,126,875

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 302.67 m3 257,950 78,073,727

4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 740.96 m3 6,000 4,445,760

5 Pasir Paving 14.84 m2 257,950 3,827,978

6 Pemasangan Paving Kembali 740.96 m2 126,250 93,546,200

7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,301.70 m1 116,493 268,130,787

8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 313.00 m1 168,578 52,764,758

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 348.30 m1 225,420 78,513,786

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 1.00 buah 156,725 156,725

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 832.00 buah 130,215 108,338,880

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 35.00 buah 203,255 7,113,925

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 -

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 33 buah 277,835 9,168,555

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW - buah 286,085 -

19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255

20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275

21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445

22 Pemasangan Socket Pipa 4" 585 buah 89,515 52,366,275

23 Pemasangan Socket Pipa 5" 82 buah 123,890 10,158,980

24 Pemasangan Socket Pipa 6" 92 buah 158,265 14,560,380

25 Pekerjaan Mainhole 1 1 buah 5,091,762 5,091,762

26 Pekerjaan Mainhole 2 7 buah 6,789,078 47,523,549

27 Pekerjaan Mainhole 3 4 buah 8,486,395 33,945,581

28 Pekerjaan Mainhole 4 7 buah 10,183,712 71,285,986

Total RAB SPAL Zona 1 1,178,854,134

Sumber : Perhitungan, 2019

Page 12: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

12

Tabel 11. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 2

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,301.05 m2 117,975 153,491,374

2 Pengurugan Tanah Kembali 925.98 m3 83,750 77,550,825

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 375.08 m3 257,950 96,751,886

4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 912.16 m3 6,000 5,472,960

5 Pasir Paving 18.28 m2 257,950.00 4,715,326

6 Pemasangan Paving Kembali 912.16 m2 126,250 115,160,200

7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,509.10 m1 116,493 292,291,332

8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 636.90 m1 168,578 107,367,010

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 502.10 m1 225,420 113,183,382

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 2.00 buah 104,585 209,170

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 897.00 buah 130,215 116,802,855

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 1 buah 208,755 208,755

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 7 buah 277,835 1,944,845

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 2 buah 286,085 572,170

19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 5 buah 126,255 631,275

20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275

21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445

22 Pemasangan Socket Pipa 4" 641 buah 89,515 57,379,115

23 Pemasangan Socket Pipa 5" 169 buah 123,890 20,937,410

24 Pemasangan Socket Pipa 6" 130 buah 158,265 20,574,450

25 Pekerjaan Mainhole 1 4 buah 5,091,762 20,367,046

26 Pekerjaan Mainhole 2 9 buah 6,789,078 61,101,706

27 Pekerjaan Mainhole 3 7 buah 8,486,395 59,404,768

28 Pekerjaan Mainhole 4 11 buah 10,183,712 112,020,835

Total RAB SPAL Zona 2 1,460,047,089

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 12. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 3

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,128.48 m2 117,975 133,132,428

2 Pengurugan Tanah Kembali 831.28 m3 83,750 69,619,700

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 297.21 m3 257,950 76,665,320

4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 720.08 m3 6,000 4,320,480

5 Pasir Paving 14.42 m2 257,950.00 3,719,639

Page 13: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

13

6 Pemasangan Paving Kembali 720.08 m2 126,250 90,910,100

7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,681.00 m1 116,493 195,823,893

8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 921.50 m1 168,578 155,344,166

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 277.30 m1 225,420 62,508,966

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 6.00 buah 144,185 865,110

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 621.00 buah 130,215 80,863,515

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 3 buah 208,755 626,265

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 49 buah 277,835 13,613,915

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 1 buah 286,085 286,085

19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 4 buah 126,255 505,020

20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275

21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 2 buah 140,445 280,890

22 Pemasangan Socket Pipa 4" 429 buah 89,515 38,401,935

23 Pemasangan Socket Pipa 5" 238 buah 123,890 29,485,820

24 Pemasangan Socket Pipa 6" 72 buah 158,265 11,395,080

25 Pekerjaan Mainhole 1 3 buah 5,091,762 15,275,285

26 Pekerjaan Mainhole 2 6 buah 6,789,078 40,734,471

27 Pekerjaan Mainhole 3 10 buah 8,486,395 84,863,954

28 Pekerjaan Mainhole 4 9 buah 10,183,712 91,653,410

Total RAB SPAL Zona 3 1,222,335,426

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 13. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 4

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 821.01 m2 117,975 96,858,655

2 Pengurugan Tanah Kembali 615.47 m3 83,750 51,545,613

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 205.54 m3 257,950 53,019,043

4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 506.96 m3 6,000 3,041,760

5 Pasir Paving 10.16 m2 257,950.00 2,620,772

6 Pemasangan Paving Kembali 506.96 m2 126,250 64,003,700

7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,716.60 m1 116,493 199,971,026

8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 181.70 m1 168,578 30,630,532

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 129.40 m1 225,420 29,169,348

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 2.00 buah 144,185 288,370

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW - buah 156,725 -

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 541.00 buah 130,215 70,446,315

Page 14: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

14

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 25.00 buah 203,255 5,081,375

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 -

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW - buah 277,835 -

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 1 buah 280,585 280,585

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 3 buah 286,085 858,255

19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255

20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 3 buah 135,275 405,825

21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" - buah 140,445 -

22 Pemasangan Socket Pipa 4" 432 buah 89,515 38,670,480

23 Pemasangan Socket Pipa 5" 48 buah 123,890 5,946,720

24 Pemasangan Socket Pipa 6" 33 buah 158,265 5,222,745

25 Pekerjaan Mainhole 1 - buah 5,091,762 -

26 Pekerjaan Mainhole 2 - buah 6,789,078 -

27 Pekerjaan Mainhole 3 3 buah 8,486,395 25,459,186

28 Pekerjaan Mainhole 4 6 buah 10,183,712 61,102,273

Total RAB SPAL Zona 4 744,853,417

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 14. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 1

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan

Total Harga

1 Pembersihan dan Perataan Tanah 495.700 m2 23,750 11,772,875

2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,380.400 m3 50,086 69,138,852

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 41.210 m3 257,950 10,630,120

4 Lantai Kerja K-100 20.610 m3 858,621 17,696,169

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40.000 titik 203,700 8,148,000

6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852

7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872

8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting)

11.631 m3 6,229,595 72,456,419

9 Bekisting Lantai 746.670 m2 425,685 317,846,219

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 149.330 m3 1,131,823 169,015,176

11 Pembesian Lantai 22,399.500 kg 16,856 377,565,972

12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting)

133.104 m3 6,368,710 847,700,776

13 Pekerjaan Plesteran Halus 785.785 m2 82,406 64,753,512

14 Pekerjaan Waterproffing 785.785 m2 41,268 32,427,382

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 9.0 m1 116,493 1,048,433

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755

18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 5.2 m1 168,578 876,603

19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755

20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 3.0 ea 144,185 432,555

Page 15: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

15

21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000

22 Pemasangan Media Filter 263.2 m3 2,271,000 597,727,200

Total RAB IPAL Zona 1 2,660,326,498

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 15. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 2

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Pembersihan dan Perataan Tanah 639.300 m2 23,750 15,183,375

2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,641.650 m3 50,086 82,223,846

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 49.000 m3 257,950 12,639,550

4 Lantai Kerja K-100 24.510 m3 858,621 21,044,789

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000

6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852

7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872

8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 12.588 m3 6,229,595 78,418,142

9 Bekisting Lantai 894.680 m2 425,685 380,851,856

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 178.920 m3 1,131,823 202,505,828

11 Pembesian Lantai 26,838.000 kg 16,856 452,381,328

12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 144.078 m3 6,368,710 917,590,999

13 Pekerjaan Plesteran Halus 909.470 m2 82,406 74,945,916

14 Pekerjaan Waterproffing 909.470 m2 41,268 37,531,553

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 20.0 m1 116,493 2,329,850

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 5.0 ea 104,585 522,925

18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 15.7 m1 168,578 2,646,667

19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755

20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 6.0 ea 144,185 865,110

21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000

22 Pemasangan Media Filter 320.6 m3 2,271,000 728,082,600

Total RAB IPAL Zona 2 3,078,688,814

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 16. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 3

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Pembersihan dan Perataan Tanah 501.400 m2 23,750 11,908,250

2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,284.470 m3 50,086 64,334,093

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 38.390 m3 257,950 9,902,701

4 Lantai Kerja K-100 19.190 m3 858,621 16,476,928

Page 16: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

16

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000

6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852

7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872

8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 11.280 m3 6,229,595 70,269,832

9 Bekisting Lantai 693.250 m2 425,685 295,106,126

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 138.650 m3 1,131,823 156,927,303

11 Pembesian Lantai 20,797.500 kg 16,856 350,562,660

12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 129.120 m3 6,368,710 822,327,835

13 Pekerjaan Plesteran Halus 740.846 m2 82,406 61,050,262

14 Pekerjaan Waterproffing 740.846 m2 41,268 30,572,862

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755

18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 30.4 m1 168,578 5,124,756

19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755

20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480

21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000

22 Pemasangan Media Filter 239.3 m3 2,271,000 543,450,300

Total RAB IPAL Zona 3 2,509,687,040

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 17 Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 4

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Pembersihan dan Perataan Tanah 473.900 m2 23,750 11,255,125

2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,136.180 m3 50,086 56,906,825

3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 33.980 m3 257,950 8,765,141

4 Lantai Kerja K-100 16.990 m3 858,621 14,587,963

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000

6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852

7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872

8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 10.677 m3 6,229,595 66,513,386

9 Bekisting Lantai 609.750 m2 425,685 259,561,429

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 121.950 m3 1,131,823 138,025,854

11 Pembesian Lantai 18,292.500 kg 16,856 308,338,380

12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 122.508 m3 6,368,710 780,217,925

13 Pekerjaan Plesteran Halus 669.235 m2 82,406 55,149,076

14 Pekerjaan Waterproffing 669.235 m2 41,268 27,617,655

Page 17: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

17

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755

18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 29.3 m1 168,578 4,939,321

19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755

20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480

21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000

22 Pemasangan Media Filter 207.4 m3 2,271,000 471,005,400

Total RAB IPAL Zona 4 2,274,556,611

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 18. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No. IPAL RAB SPAL RAB IPAL RAB/Zona

(Rp) (Rp) (Rp)

1 Zona 1 1,178,854,134 2,660,326,498 3,839,180,632.22

2 Zona 2 1,460,047,089 3,078,688,814 4,538,735,903.27

3 Zona 3 1,222,335,426 2,509,687,040 3,732,022,465.99

4 Zona 4 744,853,417 2,274,556,611 3,019,410,028.01

Total RAB 15,129,349,029.48

Page 18: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

18

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan

yang didapatkan , dapat ditarik beberapa

kesimpulan mengenai perencanaan sistem

penyaluran air limbah dan bangunan

instalasi pengolahan air limbah domestic

di Perumahan Puri Persada Indah

diantaranya adalah :

1. Debit air limbah dan karakteristik

air limbah

• Debit air limbah seluruh

perumahan = 1.390,56

m3/hari, dan debit air limbah

terbesar ada di Zona 2 sebesar

436,80 m3/hari

• Karakteristik air limbah

berdasarkan uji laboratorium :

Temperatur : 28,4 C

pH : 6,18

BOD : 199,86 m/L

COD : 924,00

mg/L

TSS : 360 mg/L

Oil & Grease : <1,0

Berdasarkan hasil uji diatas,

kandungan air limbah

parameter BOD, COD dan

TSS belum melampaui baku

mutu (Permen LHK No. 68

Tahun 2016) sehingga perlu

dilakukan pengolahan terlebih

dahulu sebelum dibuang ke

badan air.

2. Perencanaan sistem penyaluran air

limbah menghasilkan diameter pipa

yang dapat digunakan, diantaranya

:

• Pipa Tersier : 4 “

• Pipa Sekunder : 5 “

• Pipa Primer : 6 ”

3. Perencanaan sistem penyaluran air

limbah dan desain bangunan

instalasi pengolahan air limbah

domestic di kawasan perumahan

puri persada indah dapat dilihat di

lampiran, dan menghasilkan

beberapa data yaitu :

• Ukuran desain bangunan

instalasi pengolahan air limbah

• Pengurangan konsentrasi air

limbah berdasarkan

perhitungan kriteria desain :

COD : 92,94”%

BCOD : 94,31%

TSS : 93,75%

4. Pemakaian material untuk

perencanaan sistem penyaluran air

limbah dan bangunan instalasi

pengolahan air limbah domestic di

kawasan perumahan puri persada

indah yang paling besar adalah

IPAL di zona 2

5. Rencana anggaran biaya terbesar

untuk Perencanaan sistem

penyaluran air limbah dan

bangunan instalasi pengolahan air

limbah domestic di kawasan

perumahan puri persada indah yang

paling besar adalah IPAL di zona 2

dengan biaya sebesar Rp

4.538.735.903,- dan biaya total

keseluruhan zona sebesar Rp

15.129.349.029,-

Saran Saran yang dapat disampaikan oleh

penulis diantaranya :

1. Perlu dilakukan suvey terlebih

dahulu mengenai kondisi ekonomi

masyarakat dan kondisi lainnya

yang bersangkutan dengan

ketersediaan masyarakat untuk

partisipasi investasi dan

pengelolaan IPAL

2. Perlu dibentuk organisasi atau

lembaga yang bertanggung jawab

atas pengelolaan dan perawatan

IPAL

3. Lahan diatas IPAL perlu digunakan

sebagai tempat yang bisa

menghasilkan profit sebagai

pemasukan tambahan untuk

pengelolaan dan perawatan IPAL

Page 19: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

19

4. Perlu diperhatikan untuk

pengelolaan bangunan instalasi

pengolahan air limbah dengan baik.

Hal itu berupa kegiatan

operasional, perawatan dan

perbaikan harus sesuai dengan SOP

yang ada. Hal ini dilakukan agar

bangunan IPAL tetap berfungsi

dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Musyida. 2000. Pengelolaan

Limbah Hotel Berbintang (Studi

Kasus di Jakarta Selatan). Tesis

Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor

Assidiqy, Affan Maulana. 2017.

Perencanaan Bangunan Instalasi

Pengolahan Air Limbah Domestik

Dengan Proses Anaerobic Baffled

Reactor Dan Anaerobic Filter Pada

Hotel Bintang 5 Surabaya. Institut

Teknologi Sepuluh November (ITS)

Surabaya

BPPT. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan

Limbah Cair Industri Kecil. Jakarta:

Kementrian Lingkungan Hidup.

Barber dan Stuckey. 1999. The Use of The

Anaerobic Baffled Reactor (ABR)

for Wastewater Treatment: A

Review. Journal of Wastewater

Research Vol. 33 (7), 1559-1578.

Chandra, D. 2007. Optimasi Efisiensi

Pengolahan Limbah Cair dari Rumah

Tangga Pemotongan Hewan dan

Pabrik Tahu dengan Reaktor

Anaerobik Bersekat. Tugas Akhir

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Bandung.

Chandra, budiman. 2007. Pengantar

kesehatan lingkungan. Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC

da Silva, F. J. A., et al,. 2012. Septic Tank

Combined with Anaerobic Filter and

Conventional UASB – Result from

Full Scale Plant. Jurnal Brazillian

Chemical Engineering Vol. 30 (1),

133 – 140.

Eriksson, E., Auffarth, K., Henze, M. and

Ledin, A. (2002). Characteristics of

grey wastewater. Urban Water, 4(1),

85–104

Foxon, et al.2006. Evaluation of The

Anaerobic Baffled Reactor for

Sanitation in Dense Peri Urban

Settlements. Final Report To The

Water Research Commision..

Gotzenberger, Jens. 2009. DEWATS :

Decentralized Wastewater Treatment

System Practice-oriented Training

Manual. Borda.

Hardjosuprapto Masduki. 2000.

Penyaluran Air Buangan (PAB)

Volume II.ITB. Bandung.

Krishna., K. 2009. Feasibility Stuy of

Upflow Anaerobic Filter for

Pretreatment of Municipal

Wastewater. National University of

Singapore Master Thesis.

Mahayanta, Agastya. 2016. Perencanaan

Desain Alternatif Ipal Dengan

Teknologi Anaerobic Baffled

Reactor Dan Anaerobic Filter Untuk

Rumah Susun Romokalisari

Surabaya. Institut Teknologi

Sepuluh November (ITS) Surabaya

Manariotis, D.I, Grigoropouluos, S.G,

Yung-Tse, H. 2010. Handbook of

Environmental Engineering – Vol.

11. Springer Science.

Mangkoedihardjo, Sarwoko. 2010. Review

on BOD, COD and BOD/COD

Ratio: A Triangle Zone for Toxic

Biodegredable and Stable Levels.

International Journal of Academic

Research Vol. 2 no. 4 july

Page 20: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

20

Menteri Lingkungan Hidup. 2003.

Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 112

Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air

Limbah Domestik. Jakarta

Mulia, R M. 2005. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Pillay, S., Etc. 2006. Microbiological

Studies of Anerobic Baffled Reactor.

South African National Research

Foundation, University Of Kwazulu-

Natal

Rahayu, S.S dan S. Purnavita. 2008. Kimia

Industri Jilid 3. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Pratiwi, Rochma Septi. 2015. Perencanaan

Pengelolaan Air Limbah Domestik

Di Kelurahan Keputih Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh

November (ITS) Surabaya

Raman, V., Chakladar, N. 1972. Upflow

Filters for Septic Tank Effluents.

Jurnal Water Pollution Control

Federation Vol. 44(8), 1552 – 1560.

Republik Indonesia. 2001. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2001 Tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Salvato, Joseph A (1982). Environmental

Engineering and Sanitation (3rd ed).

Wiley, New York

Said, N. I. dan Wahyono, H. D. B. 1999.

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Tahu–Tempe dengan Proses

Biofilter Anaerob dan Aerob.

Kelompok Teknologi Pengelolaan

Air Bersih dan Limbah Cair.

Direktorat Teknologi Lingkungan.

Jakarta 99

Said, N. I. 2000. Teknologi Pengolahan

Air Limbah Dengan Proses Biofilm

Tercelup. Jurnal Teknologi

Lingkungan, Vol.1, No. 2, Januari

(2000): 101-113.

Said, N. I. 2006. Pengolahan Air Limbah

dengan Proses Biologis Biakan

Melekat serta Beberapa Contoh

Aplikasinya. Jakarta: Pusat

Teknologi Lingkungan Badan

Pengkajian dan Penerapan

Teknologi.

Said, N. I dan Wahjono, H. D. 1999.

Teknologi Pengolahan Air Limbah

RUmah Sakit dengan Sistem

“Biofilter Anaerob-Aerob”.

Sasse. 1998. DEWATS : Decentralized

Wastewater Treatment System and

Sanitation in Developing Countries.

Bremen : Borda

Sasse. 2009. Decentralized Wastewater

Treatment System and Sanitation in

Developing Countries (DEWATS).

Bremen : Borda

Schnurer, A., Jarvis, A. 2009.

Microbiological Handbook for

Biogas Plants. Swedia.

Simamora, Sondang Juni Eska. 2014.

Pengaruh Limbah Domestik

Terhadap Kualitas Perairan Danau

Toba¸ Universitas Sumatera Utara

Medan

Singh, Shirish., et al. 2009. Performance of

an Anaerobic Baffled Reactor and

Hybrid Constructed Wetland

Treating High-Strength Wastewater

in Nepal – A Model for DEWATS.

Journal Ecological Engineering. Vol

35, 654 – 660.

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar

Pengolahan Air Limbah. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.

Page 21: Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan

21

Suhartono, E. 2009. Identifikasi kualitas

perairan pantai akibat limbah

domestik pada monsun timur dengan

metode indeks pencemaran (Studi

kasus di Jakarta, Semarang, dan

Jepara). Wahana TEKNIK SIPIL.

Volume 14, No. 1, 51-62

Sulatiyono. 1999. Manajemen

Penyelenggaraan Hotel. Bandung:

IKAPI

Soufyan, N. dan Morimura, T. 1988.

Perancangan dan Pemeliharaan

Sistem Plambing. Jakarta: PT.

Pradnya Paramita

Tchobanoglous, George. 1991.

Wastewater Engineering : Treatment

and Disposal Reuse 3rd Ed. New

York : Mc. Graw-Hill

Tchobanoglous, George. 2003.

Wastewater Engineering : Treatment

and Disposal Reuse 4th Ed. New

York : Mc. Graw-Hill

Tchobanoglous, George. 2014.

Wastewater Engineering : Treatment

and Disposal Reuse 6th Ed. New

York : Mc. Graw-Hill

Tilche, A., Vieira, S. M. M. 1991.

Disucission Report on Reactor

Design of Anaerobic Filters and

Sludge Bed Reactors. Journal

Wastewater Science Technology.

Vol. 24 (8) 193-206.