9
Perencanaan Perencanaan strategis dan isu strategis dan isu strategis strategis By DR. Falih Suaedi By DR. Falih Suaedi

Perencanaan strategis dan isu strategis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perencanaan strategis dan isu strategis. By DR. Falih Suaedi. Mengidentifikasi isu strategis. Tujuannya untuk mengidentifikasi pilihan kebijakan pokok yang dihadapi organisasi - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

  • Perencanaan strategis dan isu strategisBy DR. Falih Suaedi

  • Mengidentifikasi isu strategisTujuannya untuk mengidentifikasi pilihan kebijakan pokok yang dihadapi organisasiKarena mempunyai pengaruh yang amat kuat pada keputusan yg mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dikerjakannya, dan mengapa organisasi itu mengerjakannya.

  • Dua hasil pokokDaftar isu strategis yg dihadapi organisasiPenyusunan isu dlm daftar berdasarkan urutan tertentu: priorita, logis atau temporal serta info ttg sifat, arti penting, dan implikasi tiap-tiap isu.

  • Manfaat identifikasi isu strategisPertama,perhatian difokuskan kpd apa yg benar-benar penting. (penyakit 80-20)Ada tiga macam isu strategis: isu dimana tidak dibutuhkan tindakan sekarang, namun terus dipantau.Isu bisa ditangani sbg bagian dari regulerIsu yg memerlukan tanggapan segera, tak bisa ditangani dengan cara reguler

  • Kedua, perhatian difokuskan pd isu bukan kepada jawaban.Semua konflik serius, yang muncul adalah solusi bukan apa penyebabnya, apa masalahnya (Filley,1975;Fisher dan Ury, 1981)

  • Manfaat keduaIdentifikasi isu biasanya menciptakan semacam ketegangan yg berguna mendorong perubahan organisasi.Isu strategis yg berhubungan dengan kelangsungan hidup, kesejahteraan, efektivitas organisasi akan memberikan ketegangan yang tepat. Akhirnya menjadi pusat perhatian

  • Manfaat keempatIdentifikasi hrs memberikan petunjuk yg bermanfaat mengenai bagaimana memecahkan isu, wawasan tentang sifat dan bentuk solusi yg efektif

  • Manfaat kelima Jika proses renstra tidak nyata bagi partisipan hingga titik ini, sekarang proses itu akan menjadi nyata bagi mereka.Agar sesuatu menjadi nyata bagi seseorang haruslah ada korespondensi diantara apa yang dipikirkan oleh seseorang, bagaimana sampai ia berperilaku ke arah itu, dan konsekuensi dari perilaku itu (Brickman,1978;Boal and Bryson, 1987)