13
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021 Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 1 PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN TIMUR PASCA PENYEBARAN VIRUS CORONA ( COVID 19 ) Muhammad Awaluddin [email protected] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda Alamat : Jalan Tanah Grogot No. 1 Kampus Unmul Gunung Kelua, Tlp (0541) 738916, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia ABSTRACT This study aims to determine the picture of economic conditions in East Kalimantan after the spread of the corona virus (Covid 19). This study uses an explanatory approach (brief overview). From observations made by researchers, it was found that the main sector that became the mainstay of East Kalimantan province, namely the mining sector, experienced a negative growth contraction. Direct contact sectors, such as the service sector and the tourism support sector, experienced a drastic decline. The Open Unemployment Rate was classified as high and several sectors experienced negative contraction as a result of the decline in community mobility in economic activities. Keywords: Economic Growth, Economic Mobility, Open Unemployment Rate ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi ekonomi di Kalimantan Timur pasca terjadinya penyebaran virus corona ( Covid 19). Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori ( brief overview ). Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan hasil dimana sektor utama yang menjadi andalan provinsi Kalimantan Timur yaitu sektor tambang, mengalami kontraksi pertumbuhan negatif. Sektor sektor yang bersifat kontak langsung seperti sektor jasa dan sektor pendukung pariwisata mengalami penurunan yang drastis. Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat tergolong tinggi dan beberapa sector mengalami kontraksi negative sebagai akibat penurunan mobilas masyarakat dalam kegiatan ekonomi. Kata Kunci : Mobilitas Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian memasuki kuartal I di tahun 2020 menjadi fenomena yang mencekam untuk semua Negara yang ada didunia. Dua organisasi besar dunia dibidang keuangan yaitu International Monetry Fund dan World Bank memprediksikan bahwa hingga diakhir kuartal I di tahun 2020 ekonomi global akan mengalami masa resesi yang terkoreksi sangat tajam. ( Liu et al, 2020 dalam Nasution dkk, 2020). Pertumbuhan ekonomi global dapat merosot ke negatif 2,8% atau dengan kata lain terseret hingga 6% dari pertumbuhan ekonomi global di periode sebelumnya. Padahal, kedua lembaga tersebut sebelumnya telah memproyeksi ekonomi global di akhir kuartal I tahun 2020 akan tumbuh pada persentase pertumbuhan sebesar 3% (Carrillo-Larco & Castillo-Cara, 2020). Fenomena horor tersebut terjadi karena munculnya virus baru yang menjangkit dunia saat ini yaitu Coronaviruses (CoV). Organisasi internasional bidang kesehatan yaitu World Health Organization menyatakan bahwa Coronaviruses (Cov) dapat menjangkit saluran nafas pada manusia. Virus tersebut memiliki nama ilmiah COVID-19. COVID-19 dapat memberikan efek mulai dari flu yang ringan

PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 1

PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN TIMUR PASCA

PENYEBARAN VIRUS CORONA ( COVID 19 )

Muhammad Awaluddin

[email protected]

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda

Alamat : Jalan Tanah Grogot No. 1 Kampus Unmul Gunung Kelua, Tlp (0541) 738916, Samarinda, Kalimantan

Timur, Indonesia

ABSTRACT

This study aims to determine the picture of economic conditions in East Kalimantan after the spread of the corona virus (Covid 19). This study uses an explanatory approach (brief overview). From

observations made by researchers, it was found that the main sector that became the mainstay of East

Kalimantan province, namely the mining sector, experienced a negative growth contraction. Direct

contact sectors, such as the service sector and the tourism support sector, experienced a drastic decline. The Open Unemployment Rate was classified as high and several sectors experienced negative

contraction as a result of the decline in community mobility in economic activities.

Keywords: Economic Growth, Economic Mobility, Open Unemployment Rate

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi ekonomi di Kalimantan Timur pasca

terjadinya penyebaran virus corona ( Covid 19). Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori (

brief overview ). Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan hasil dimana sektor utama yang menjadi andalan provinsi Kalimantan Timur yaitu sektor tambang, mengalami kontraksi

pertumbuhan negatif. Sektor sektor yang bersifat kontak langsung seperti sektor jasa dan sektor

pendukung pariwisata mengalami penurunan yang drastis. Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat

tergolong tinggi dan beberapa sector mengalami kontraksi negative sebagai akibat penurunan mobilas masyarakat dalam kegiatan ekonomi.

Kata Kunci : Mobilitas Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian memasuki kuartal I di tahun 2020 menjadi fenomena yang

mencekam untuk semua Negara yang ada didunia. Dua organisasi besar dunia dibidang keuangan yaitu

International Monetry Fund dan World Bank memprediksikan bahwa hingga diakhir kuartal I di tahun

2020 ekonomi global akan mengalami masa resesi yang terkoreksi sangat tajam. ( Liu et al, 2020 dalam

Nasution dkk, 2020).

Pertumbuhan ekonomi global dapat merosot ke negatif 2,8% atau dengan kata lain terseret

hingga 6% dari pertumbuhan ekonomi global di periode sebelumnya. Padahal, kedua lembaga tersebut

sebelumnya telah memproyeksi ekonomi global di akhir kuartal I tahun 2020 akan tumbuh pada

persentase pertumbuhan sebesar 3% (Carrillo-Larco & Castillo-Cara, 2020).

Fenomena horor tersebut terjadi karena munculnya virus baru yang menjangkit dunia saat ini

yaitu Coronaviruses (CoV). Organisasi internasional bidang kesehatan yaitu World Health Organization

menyatakan bahwa Coronaviruses (Cov) dapat menjangkit saluran nafas pada manusia. Virus tersebut

memiliki nama ilmiah COVID-19. COVID-19 dapat memberikan efek mulai dari flu yang ringan

Page 2: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 2

sampai kepada yang sangat serius setara atau bahkan lebih parah dari MERS-CoV dan SARS-CoV

(Kirigia & Muthuri, 2020). COVID-19 disebut juga sebagai zoonotic yaitu penularannya ditularkan

melalui manusia dan/atau hewan ( Nasution dkk, 2020 )

Virus corona mulai merebak disekitar wilayah Wuhan dan kini telah menjangkiti lebih dari 100

negara. Sebanyak lebih dari 100.000 orang di dunia dinyatakan positif terinfeksi virus ganas ini. Jumlah

kasus baru yang dilaporkan di China memang menurun. Namun lonjakan kasus justru terjadi di Korea

Selatan, Italia dan Iran. Semakin meluasnya wabah corona ke berbagai belahan dunia menjadi ancaman

serius bagi perekonomian global. "Penyebaran COVID-19 yang semakin meluas akan memperlama

periode jatuhnya perekonomian Asia Pasifik. Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan

dan Thailand diprediksi terancam terseret ke dalam jurang resesi, menurut S&P. Selain itu perkiraan

pertumbuhan ekonomi China untuk 2020 dari 5,7% diprediksi turun menjadi 4,8%. Negara yang

perekonomiannya akan sangat terkena imbasnya adalah Hong Kong, Singapura, Thailand dan Vietnam

mengingat sektor pariwisata menyumbang hampir 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara

tersebut. "Pelancong dari China berkontribusi besar terhadap total turis asing di negara tersebut.

Masalahnya virus ini pertama kali menyerang China yang notabene merupakan negara dengan

perekonomian terbesar kedua di dunia dan juga sebagai negara yang menyandang status "global

manufacturing” (Burhanuddin, 2020)

Kegiatan ekspor terbesar di dunia dipegang oleh China (Yang & Ren, 2020). Negara yang

sering melakukan impor dari kegiatan ekspor yang dilakukan oleh China salah satunya adalah

Indonesia. Selain itu, China juga adalah salah satu mitra dagang terbesar yang dimiliki oleh Indonesia.

Munculnya COVID-19 yang menjangkit China membawa kegiatan dagang China ke arah yang negatif

sehingga berdampak pada alur dan sistem perdagangan dunia sehingga berdampak juga pada Indonesia.

Menurunnya kelapa sawit dan batu bara serta impor bahan mentah lainnya dari China akan menyerang

kegiatan ekspor di Indonesia sehingga akan menimbulkan turunnya harga barang tambang dan

komoditas lain (Iswahyudi, 2018 dalam Nasution dkk, 2020).

Pandemi COVID-19 juga menimbulkan dampak yang mengerikan terhadap investasi yang

membuat masyarakat akan memilih untuk sangat hati-hati dalam membeli barang bahkan untuk

melakukan investasi. Pandemi ini juga sangat mempengaruhi proyeksi pasar. Investor dapat cenderung

untuk tidak berinvestasi dikarenakan berubahnya asumsi pasar dan tidak jelasnya supply chain

(Pepinsky & Wihardja, 2011). Pada sektor investasi, China adalah salah satu negara yang memiliki dan

menginvestasikan modalnya di Indonesia. Pada tahun 2019 silam, realisasi atas investasi langsung dari

China menduduki peringkat dua terbesar setelah Singapura (Akhmad et al, 2019). Contohnya saja

investasi dari China untuk salah satu wilayah di Indonesia yaitu Sulawesi senilai 5 milyar USD sedang

Page 3: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 3

dalam tahap pelaksanaan, namun pekerja dari China masih terhambat untuk datang ke Indonesia

sehingga investasi tersebut masih ditunda. ( Nasution dkk, 2020 )

Merespon pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah Indonesia mulai

menerapkan pembatasan dengan kebijakan social distancing (jaga jarak sosial, menghindari

kerumunan), lalu physical distancing (jaga jarak antar orang minimal 1,8 meter) sejak awal Maret 2020.

Kebijakan itu telah menurunkan secara drastis aktivitas dan pergerakan orang di Jabodetabek dan kota-

kota besar. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya jumlah penumpang pada berbagai sarana transportasi

mulai pesawat terbang, kereta api komuter, bus dan busway, angkot, taksi, taksi online, bajaj, hingga

ojek dan ojek online (ojol). ( Hadiwardoyo, 2020 )

Virus Corona kemudian muncul dan memberikan begitu banyak pengaruh dalam berbagai

sektor. Salah satu sektor yang terdampak dan begitu terasa adalah sektor ekonomi. Hal ini menjadi

merupakan isu terkini dan oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas dampak dari virus corona

terhadap kondisi ekonomi di Kalimantan Timur

TINJAUAN PUSTAKA

Telah banyak studi yang meneliti dampak virus corona ( Covid 19) terhadap kondisi

perekonomian. Hal ini dilakukan karena kontraksi akibat covid terhadap kondisi perekonomian sangat

berbahaya jika tidak ditanggulangi secara benar. Perdebatan perdebatan selalu dikemukakan berkaitan

dengan penentuan kebijaksanaan apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi keadaan luar biasa ini

agar tidak berdampak parah terhadap penurunan kinerja ekonomi.

Studi yang dilakukan oleh Asep Suryahadi, Ridho Al Izzati, dan Daniel Suryadarma dengan

judul ”The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia”. Penyakit

Coronavirus 2019 memberikan dampak terhadap resesi ekonomi global. Jutaan orang akan jatuh miskin.

Dalam penelitian mereka, mereka memperkirakan dampak COVID-19 terhadap kemiskinan yang

terjadi di Indonesia. Angka kemiskinan akan meningkat dari 9,2 persen pada September 2019 menjadi

9,7 persen pada akhir tahun 2020. Ini berarti bahwa 1,3 juta lebih orang akan jatuh ke dalam kemiskinan.

Dalam proyeksi yang paling parah, angka kemiskinan akan meningkat menjadi 12,4 persen, yang berarti

8,5 juta lebih orang akan menjadi miskin. Mereka mengarahkan agar pemerintah Indonesia perlu

memperluas program perlindungan sosialnya untuk membantu masyarakat miskin baru selain

masyarakat miskin yang sudah ada.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Silpa Hanoatubun dengan judul ”Dampak Covid 19

Tehadap Perekonomian Indonesia”, menemukan hasil telah terjadi kesukaran dalam mencari lapangan

pekerjaan di Indonesia, banyak masyarakat yang susah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka

Page 4: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 4

sehari-hari. Semua sektor perekonomian dalam semua bidang juga terdampak dari kasus Covid-19

tersebut.

Tulisan lain yang ditulis oleh Michael Christian dan Firman Hidayat dengan judul ” Dampak

Corona Virus terhadap Ekonomi Global ”, menyimpulkan bahwa Prospek pertumbuhan ekonomi dunia

dan Indonesia 2020 tersebut berpotensi lebih rendah apabila wabah Covid-19 makin menyebar sehingga

memicu penerapan kebijakan restriksi atau social distancing yang lebih ketat oleh berbagai negara, dan

tekanan pasar keuangan global berlanjut akibat ketidakpastian yang tinggi. Prospek ekonomi ke depan

akan dipengaruhi oleh upaya berbagai negara dalam mengatasi penyebaran Covid-19.

Penelitian yang lainnya yang dilakukan oleh Chairul Iksan Burhanuddin dan Muhammad Nur

Abdi dengan judul “ Ancaman Krisis Ekonomi Global dari dampak Penyebaran Virus Corona (Covid

19)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melihat perkembangan dan pengaruh ekonomi tidak

hanya sebatas lingkup ekonomi itu sendiri. Akan tetapi ekonomi juga bisa terdampak dari budaya dan

kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan menyebarnya virus Corona turut membawa dampak negatif pada

perekonomian dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo Hadiwardoyo yang berjudul Kerugian Ekonomi

Nasional Akibat Pandemi Covid 19” menemukan hasil bahwa pembatasan aktivitas akibat pandemi

Covid-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi secara nasional. Kerugian itu hanya akan tertutupi

apabila krisis dapat diakhiri sebelum menimbulkan kebangkrutan usaha secara massal

Penelitian yang dilakukan oleh Dito Aditia Darma Nasution, Erlina dan Iskandar Muda dengan

judul ”Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia ” menunjukan hasil dampak

pandemi COVID-19 menyebabkan rendahnya sentimen investor terhadap pasar yang pada akhirnya

membawa pasar ke arah cenderung negatif. Langkah-langkah strategis terkait fiskal dan moneter sangat

dibutuhkan untuk memberikan rangsangan ekonomi. Seiring berkembangnya kasus pandemi COVID-

19, pasar lebih berfluktuasi ke arah yang negatif. Tidak hanya itu saja, lambatnya ekonomi global

khususnya kegiatan ekspor Indonesia ke China juga berdampak signifikan terhadap perekonomian

Indonesia. Hal tersebut berdasarkan analisis sensitivitas yang menjelaskan bahwa lambatnya ekonomi

global saat ini sangat berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori (brief overview) sebagaimana yang

digunakan oleh (Barbier & Burgess, 2020; Donthu & Gustafsson, 2020; Mishra et al., 2020; Olivia et

al., 2020) sebagaimana yang atas dampak dari kejadian pandemi Covid-19 di Indonesia, dengan fokus

pada Kalimantan Timur.

Page 5: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan I 2020 tetap berdaya tahan dengan

melanjutkan pertumbuhan positif sejak 2017 meskipun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Perekonomian Kaltim pada triwulan I 2020 tumbuh positif sebesar 1,27% (yoy), lebih

rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,67% (yoy). Kinerja perekonomian Kaltim

triwulan I 2020 tercatat lebih rendah dibandingkan pencapaian nasional dan wilayah Kalimantan

masing-masing sebesar 2,97% (yoy) dan 2,49% (yoy).

Tabel 1.1 Data Inflasi Kalimantan Timur

(Sumber : Bank Indonesia, 2020 )

Di sisi lapangan usaha, kinerja lapangan usaha utama Kaltim yakni pertambangan dan

penggalian mengalami kontraksi namun tertahan oleh positifnya kinerja industri pengolahan. Produksi

batu bara yang lebih rendah dibandingkan dari triwulan sebelumnya karena cuaca yang kurang

kondusif, menurunnya permintaan global serta terus menurunnya tren harga batu bara menjadi sumber

kontraksi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Di sisi lain, industri pengolahan tercatat

mencatat pertumbuhan tinggi yang secara umum bersumber dari kenaikan prouduktivitas industri migas

maupun non migas. Peningkatan produktivitas tersebut secara umum bersumber dari penambahan

kapasitas produksi dan utlisasi seiring dengan tingkat permintaan yang juga tinggi.

Tabel 1.2 Data Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur

Page 6: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 6

( Sumber : Bank Indonesia, 2020 )

Pada triwulan II 2020, ekonomi Kaltim diprakirakan akan mengalami kontraksi yang relatif

dalam seiring dengan penurunan kinerja ekonomi nasional maupun global karena merebaknya pandemi

COVID-19. Kontraksi pertumbuhan ekonomi Kaltim terutama bersumber dari lapangan usaha

pertambangan sejalan dengan permintaan negara tujuan yang mengalami perlambatan dikarenakan

aktivitas industri di negara tujuan yang juga mengalami penurunan. Kontraksi juga bersumber dari

lapangan usaha industri pengolahan seiring dengan kebijakan penghentian sementara produksi kilang

minyak Balikpapan pada pada pertengahan April 2020 – Mei 2020. Pada sisi pengeluaran, seiring

dengan kontraksinya lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan menyebabkan kinerja

ekspor terkontraksi cukup dalam pada triwulan II 2020 di tengah kinerja impor yang masih positif walau

lebih rendah dibandingkan triwulan ebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II 2020

diperkirakan akan berada pada rentang -2,44% (yoy) – (-2,84% yoy).

Page 7: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 7

Gambar 1 Harga Batu Bara acuan

Gambar2. Gambaran sektor pertambangan di Kalimantan Timur selama Covid

( Sumber : Bank Indonesia, 2020)

Page 8: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 8

Inflasi Kalimantan Timur triwulan I 2020 tercatat 2,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

1,66% (yoy) triwulan sebelumnya. Tingkat inflasi Kaltim periode ini lebih rendah dibandingkan inflasi

nasional sebesar 2,98% (yoy). Tekanan inflasi bersumber dari kelompok penyediaan makan dan

minuman /restoran; perawatan pribadi dan jasa lainnya; serta makanan, minuman, dan tembakau.

Berdasarkan kota pembentuknya, terdapat perbedaan struktur kelompok penyumbang inflasi antara

Balikpapan dan Samarinda. Secara spasial, tekanan inflasitriwulan I 2020 Samarinda bersumber dari

kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sementara perawatan pribadi dan jasa lainnya

menjadi penyebab inflasi utama di Balikpapan. Adapun deflasi kelompok transportasi di Balikpapan

jauh lebih dalam daripada Samarinda.

Inflasi kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran bersumber dari terbatasnya pilihan

masyarakat serta isu pasokan. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah restoran yang memilih untuk

menutup sementara usahanya sebagai upaya memitigasi penyebaran COVID-19 di Kalimantan Timur.

Selain itu, di awal masa pandemi COVID19 muncul kekhawatiran gangguan logistik serta belum

masuknya impor bahan baku. Kondisi ini turut mendukung penyesuaian harga oleh sebagian besar

penyedia makanan/minuman.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi tarif angkutan udara. Harga tiket pesawat yang

menurun cukup tajam pada triwulan I 2020 merupakan akibat dari merebaknya pandemi COVID-19 di

dunia. Dengan demikian, sebagian besar masyarakat meminimalisir bepergian keluar kota. Meskipun

larangan penerbangan domestik belum diimplementasikan pada periode tersebut tetapi penerapan

physical distancing dan working from home menyebabkan penurunan kebutuhan angkutan udara.

Gambar 3 Mobilitas Penerbangan di Kalimantan Timur selama Covid 19

( Sumber : Bank Indonesia, 2020 )

Page 9: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 9

Kondisi ketenagakerjaan Kaltim mengalami perbaikan pada tahun 2020 dibandingkan periode

sebelumnya. Perbaikan kondisi ketenagakerjaan Kaltim tercermin dari Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) tahun 2020 sebesar 72,15% yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2019 sebesar 70,44%. Meskipun demikian, TPT ( Tingkat Pengangguran Terbuka ) Kaltim pada tahun

2020 mengalami peningkatan dan tergolong tinggi jika dibandingkan dengan TPT pada level nasional

dan wilayah Kalimantan. TPT Nasional pada tahun 2020 tercatat sebesar 4,99%, lebih rendah daripada

TPT Kaltim. Di wilayah Kalimantan, TPT Kaltim tercatat merupakan yang tertinggi dibandingkan

provinsi lainnya. Sementara provinsi Kalimantan Tengah memiliki TPT yang paling rendah. Pada saat

TPT mengalami peningkatan yang tinggi, maka akan berdampak pada penurunan pendapatan perkapita.

Hal ini jika tidak ditangani secara baik akan mengakibatkan penurunan dari sisi permintaan. Pada saat

permintaan mengalami penurunan, maka penawaran pun pula akan mengalami penurunan. Dampak dari

penurunan penawaran adalah pengurangan dari sisi faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan modal

dimana penurunan tersebut menggambarkan kinerja perekonomian semakin mengalami kontraksi yang

lemah.

Gambar 4 Data Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Kota Kalimantan Timur

Page 10: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 10

( Sumber : Badan Pusat Statistik KALTIM, 2020 )

Gambar 5 Mobilitas Masyarakat Selama Covid di Kalimantan Timur

Sumber: https://www.google.com/covid19/mobility/ (diolah, kasus pertama Covid-19, 18 March)

4.55 5 5.545.08 4.865.875.98 5.96 5.725.53 5.934.615.08 5.62 6.456.26

4.76 4.753.69 4.17

9.057.29

9.52 10.39

5.87 6.16 6.19

9.19 9.61

12.44

6.09 6.6 6.91

0.00

5.00

10.00

15.00

2020 2019 2018

TPT

Paser Kutai Barat Kutai Karatenaga Kutai Timur

Berau Panajam PU Mahakam Ulu Balikpapan

Samarinda Bontang KALTIM

Page 11: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 11

Gambar 3 Perbandingan Mobilitas Masyarakat antar Provinsi

Sumber: https://www.google.com/covid19/mobility/ (angka mobilitas rata-rata, diolah)

Akibat dari Restriksi sosial atau pembatasan pergerakan melakukan aktivitas masyarakat,

berdampak pada penurunan dari sisi permintaan karena penurunan pendapatan yang mereka peroleh.

Restriksi sosial ini berkenaan langsung pada sektor sektor yang besifat kontak langsung seperti jasa –

jasa, sektor pendukung pariwisata ( akomodasi, rekreasi, makanan serta minuman ). Hal ini

menyebabkan sektor sektor yang terkena dampak secara langsung tersebut harus memilih apakah tetap

melanjutkan usaha mereka dengan kondisi merugi ataukah tetap meneruskan usaha mereka dengan

mengurangi biaya produksi, yang artinya adalah pengurangan modal atau tenaga kerja. Masalah yang

Page 12: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 12

muncul kemudian adalah bagaimana cara mereka melakukan pembayaran kredit kepada bank jika usaha

mereka tidak berjalan dikarenakan dampak Covid 19 ini.

Tabel 6 Gambaran Anomali di Kalimantan Timur saat Covid 19

Sektor Ekonomi Penyerapan Tenaga

Kerja Feb20-19

GrowthTwII

20-19

Pertanian, Kehutanan, Perikanan 64,628 -2.19% Anomali

Pertambangan dan Penggalian 1,396 -6.88% Anomali

Industri Pengolahan 12,933 -7.74% Anomali

Pengadaan Listrik dan Gas, Air, Sampah, Limbah

dan Daur

- 4,869 9.07% Anomali

Konstruksi 5,928 0.42%

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan

Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

- 2,094 -1.11%

Transportasi dan pergudangan - 5,568 -16.91%

Penyediaan Akomodasi dan Makan minum 5,262 -13.43% Anomali

Informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan

asuransi, real estate dan jasa perusahaan

- 31,816 6.07% Anomali

Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jamsos

wajib

9,999 -0.38% Anomali

Jasa pendidikan 15,446 0.82%

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 3,181 9.03%

Jasa lainnya 8,706 -7.86% Anomali

Jumlah Penduduk yang Bekerja (Usia 15 tahun) 83,132

Jumlah Pengangguran 10,670

(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020 )

Dari gambaran hasil data diatas kita menemukan ketidaksesuaian antara kondisi penyerapan

tenaga kerja dengan pertumbuhan persektor yang dihasilkan selama covid. Hal ini menjadi temuan yang

menarik karena secara teori harusnya penambahan dan pengurangan tenaga kerja yang terserap

berkorelasi searah dengan pertumbuhan sektor sektor dalam perekonomian.

SARAN PENELITI

• Pertumbuhan Ekonomi dapat mengalami recovery, namun perlu waktu untuk berada pada

posisi normal (4-6%) (karena sektor ekonomi yang kolaps dan tren harga komoditas yang

menurun). Kombinasi stimulus fiskal dan insentif kinerja sektor swasta harus diperhatikan

secara baik

Page 13: PERGESERAN NEGATIF KONDISI EKONOMI DI KALIMANTAN …

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 (Print) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)

Volume 17 No 1 April 2021 Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 13

• Permintaan agregat tampaknya tetap “melamban” meskipun restriksi dieliminasi (Masalah lag

penyerapan anggaran, perubahan perilaku konsumsi masyarakat). Strategi percepatan

permintaan domestik dan eksternal (antar-daerah & global) harus digerakan secara baik

• Meningkatkan pendapatan rumah tangga: Fleksibilitas income yang didukung dengan

kebijakan pencipataan alternatif income di masyarakat.

• Peningkatan produktivitas dan hilirisasi sektor perkebunan dan pertambangan: kelapa sawit dan

batu bara

• Penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru >> UMKM (kluster fashion/kerajinan

khas; herbal/obat-obatan tropis; industri kuliner (olahan jadi yang tradeable)

• Pembangunan ekonomi inklusif (monitoring variabel yang menyentuh langsung kesejahteraan).

• Penetrasi internet semakin massif: Penguatan data base dan sinkronisasi program

pembangunan daerah antar-kelembagaan-SKPD daerah adalah investasi penting; adaptasi

pelayanan publik berbasis digital urgen, konsep dan proses pendidikan berbasis digital (blended

learning) akan menjadi kebiasaan baru

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia (2020). “Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Mei 2020”

Burhanuddin, Chairul Iksan dan Muhammad Nur Abdi (2020). “ Ancaman Krisis Ekonomi Global dari

dampak Penyebaran Virus Corona (Covid 19)”.

Christian, Michael dan Firman Hidayat (2020) ” Dampak Corona Virus terhadap Ekonomi Global ”,

Hanoatubun, Silpa (2020). ”Dampak Covid 19 Tehadap Perekonomian Indonesia”,

Hadiwardoyo, Wibowo (2020). ”Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid 19”

Mobilitas Masyarakat di Kalimantan Timur Disaat Covid 19

https://www.google.com/covid19/mobility/

Nasution, Dito Aditia Darma, Erlina dan Iskandar Muda (2020).” Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap

Perekonomian Indonesia ”

Suryahadi, Asep dkk (2020). ”The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for

Indonesia”.