8
  TUGAS AKHIR SEMESTER (TERSTRUKTUR) PERHITUNGAN GAYA MEKANIS SAAT PENGGALIAN DAN TEKANAN PADA SETIAP PISTON PADA DESAIN EXCAVATOR.  Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester  Mata Kuliah Alat Berat Disusun oleh :  Nama : Saifurrijal  NIM : 10504247018 Prodi : Pend.Teknik Otomotif ± PKS JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 

Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 1/8

 

 

TUGAS AKHIR SEMESTER 

(TERSTRUKTUR)

PERHITUNGAN GAYA MEKANIS SAAT PENGGALIAN

DAN TEKANAN PADA SETIAP PISTON PADA DESAIN EXCAVATOR.

 Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 

 Mata Kuliah Alat Berat 

Disusun oleh :

  Nama : Saifurrijal

  NIM : 10504247018

Prodi : Pend.Teknik Otomotif ± PKS

JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK 

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011 

Page 2: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 2/8

 

PERHITUNGAN GAYA MEKANIS SAAT PENGGALIAN

DAN TEKANAN PADA SETIAP PISTON PADA DESAIN EXCAVATOR.

A.  Tinjauan Pustaka

1.  Track rolller frame

Merupakan rangka utama yang digunakan untuk memasang komponen undercarriage.

2.  Main frame

Merupakan rangka utama untuk memasang track  rolller   frame dan dudukan bagi semua

komponen utama excavator . 

3.  Operator  com partment (cabin)

Merupakan ruang operator dan tempat peralatan kontrol serta monitor.

4.  C ounterweight  

Merupakan pemberat yang dipasang dibagian belakang excavator  untuk menjaga

keseimbangan excavator saat mengangkat baban.

5.   Boom 

Merupakan lengan yang terhubung ke main frame untuk menyangga stick dan bucket

6.  Stick  

Merupakan lengan tempat pemasangan bucket  dan peralatan kerja lainnya yang

digerakan oleh silinder hidrolik.7.   Bucket  

Berfungsi untuk menggali dan memuat material.

8.  U ndercarriage 

Merupakan rangkaian komponen yang memungkinkan excavator bergerak.

9.   P owerlink  

Merupakan perlengkapan yang digunakan untuk menghubungkan antara  stick  dan

bucket atau perlengkapan lainnya

Page 3: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 3/8

 

B.  Spesifikasi desain komponen-komponen excavator 

Spesifikasi Boom:

FB : 34 kN

H1 : 1.1 m

W : 16.1 kN

H2 : 1.3 m

F8 : yg akan dicari

L8 : 0.8 m

FE : 45 kN

L7 : 2.7 m

Spesifikasi stick /arm:

FA : 33 kN

F4 : 11 kN

L4 : 3 m

W : 8 kN

L5 :0.9 m

LD : 0.8 m

L6 : 0.9 m

LA : 0.2 m

FD : 23 kN

F6 : yg akan dicari

Spesifikasi Bucket :

L2 : 0.5 m

L1 : 1.4 m

L3 : 0.4 m

W : 8 kN

Fsh max : 8.39 kN

F2 : yang akan dicari

Gb. Boom excavator 

Gb. Stick  /arm excavator  

Gb. Bucket  excavator  

FE

Gb.  P iston (  piston bucket, stick dan boom) 

R adius piston (r) pada

 piston bucket ,  stick  

maupun boom 

mempunyai ukuran

yang sama yaitu: 13cm 

Page 4: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 4/8

 

C.  Perhitungan gaya statis

Dalam menentukan besarnya gaya-gaya mekanisme ini dicari terlebih dahulu dicari

gaya-gaya statis pada masing-masing silinder / piston, gaya-gaya mekanisme ini diperlukan

untuk menentukan besarnya beban pada silinder hidrolik.

Pada penjelasan dibawah ini akan dijelaskan perhitungan gaya statis pada excavator  pada

saat penggalian:

Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket  close (silinder bucket bergerak o pen / 

memanjang), arm out  (silinder arm bergerak close  / memendek) dan boom  lower  (silinder 

 boom bergerak close / memendek)

1.  Menentukan Gaya Yang Terjadi pada Piston Bucket:

� MA = 0

� MA = ( F  sh maks X L1) ± (W bucket X L3) ± ( F2 x L2) = 0

Keterangan:

 F  sh maks : Gaya geser maksimum bucket terhadap tanah

 L1 : Jarak F1 terhadap sumbu engsel bucket  

W    bucket : Berat Bucket  

 L2 : Jarak F2 terhadap sumbu engsel bucket  

 F2 : gaya piston bucket  

 L3 : Jarak titik berat terhadap sumbu engsel-

 Bucket 

Gb. Bucket Excavator 

Gb.  P osisi excavator  pada saat menggali

Page 5: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 5/8

 

F Piston bucket :

� MA = ( F  sh maks X L1) ± (W bucket X L3) ± ( F2 x L2) = 0

� MA = (8.39 X 1.4) ± (8 X 0.4) ± (F2 x 0.5) = 0

� MA = (11.746) ± (3.2) ± (F2 x 0.5) = 0F2 = 8.546 / 0.5 = 17.09 kN

Jadi F2 (F piston bucket) = 17.09 kN

2.  Menentukan Gaya Yang Terjadi pada Piston  Stick  ( Arm)

� MB = 0

� MB = - ( F  A X LA) + ( F4 X L4) ± (W  stick X L5) + ( F  D X LD) ± (  F6 X L6 ) = 0

Gb. Sketch Stick (arm)

Keterangan :

 F  A : Gaya Titik A

 F4 : Gaya balik terhadap penekanan permukaan tanah

 L5 : Jarak titik berat terhadap titik B

 F6   : Gaya piston Stick / arm L4 : Jarak titik F4 terhadap titik B (sumbu engsel arm)

W  stick  : Berat stik  / arm 

 F  D : Gaya balik dari piston Bucket  

 LD : Jarak FD terhadap titik B

 L6  : Jarak F6 terhadap titik B

Page 6: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 6/8

 

F Piston Stick/arm :

� MA = - ( F  A X LA) + ( F4 X L4) ± (W  stick X L5) + ( F  D X LD) ± (  F6 X L6 ) = 0

� MA = - (33 kN X 0.2) + (11 X 3) ± (8 X 0.9) + (23 X 0.8) ± (  F6 X 0.9) = 0

� MA = - (6.6) + (33) ± (7.2) + (18.4) ± ( F6 

X 0.9) = 0� MA = - (50.8) ± (  F6 X 0.9) = 0

F6 = - 50.8 / 0.9 = -56.44 kN

Jadi F2 (F piston  Stick /arm) = 56.44 kN

3.  Menentukan Gaya Yang Terjadi pada Piston Boom

� MG = 0

� MG = -( F  B X H 1) ± (W boom x L7 ) + ( F  E x H 2 ) + ( F8 x L8) = 0

Gb. Boom excavator 

Keterangan :

 F  B : Gaya piston boom 

 H 1 : tinggi titik B terhadap titik C 

W boom : berat boom 

 L7  : Jarak titik berat terhadap titik C 

 F  E  : Gaya balik dari piston arm  H 2 : Jarak titik F4 terhadap titik B (sumbu engsel arm)

W  stick  : Berat stik  / arm 

 F8  : Gaya piston boom 

 L8 : jaak F8 terhadap titik C 

Page 7: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 7/8

 

F Piston Boom :

� MG = -( F  B X H 1) ± (W boom x L7 ) + ( F  E x H 2 ) + ( F8 x L8) = 0

� MG = -(34 X 1.1) ± (16.1 x 2.7) + (45 x 1.3 ) + (F8 x 0.8) = 0

� MG = -(37.4) ± (43.47) + (58.5 ) + (F8 x 0.8) = 0

� MG = -(52.43 ) + (F8 x 0.8) = 0

F8 = 52.43 / 0.8 = 65.53 kN

Jadi F8 ( F piston boom) = 65.53 kN

D.  Perhitungan Gaya dinamis

Dari perhitungan pada saat posisi penggalian diatas didapatkan gaya statis dari setiap piston.Dalam sistem hidrolik excavator beban dinamis harus dipertimbangkan, maka dari itu

dimasukan faktor beban dinamis sebesar 1,4 .besarnya gaya-gaya ditabelkan sebagai berikut:

Tabel . Gaya statis dan gaya dinamis excavator  pada saat  penggalian

Aktuator (piston) Gaya statis (kN) Gaya dinamis (kN)

Piston Bucket 17.09 23.926

Piston stick / arm 56.44 79.016

Piston boom 65.53 91.742

E.  Menghitung Tekanan pada Setiap Aktuatot (Piston) pada saat menggali.

y  Tekanan pada piston Bucket pada saat menggali 

 

� 

 

P = 322,34 kPa

Page 8: Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian

5/7/2018 Perhitungan Gaya Mekanis Saat Penggalian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-gaya-mekanis-saat-penggalian 8/8

 

y  Tekanan pada piston stick / arm pada saat menggali 

 

� 

 

P = 1064.90 kPa

y  Tekanan pada piston stick / arm pada saat menggali 

 

� 

 

P = 1236.42 kPa