18
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi manajemen terus berubah dan menyesuaikan dengan perubahan- perubahan dalam sektor manufaktur dan jasa di dunia bisnis sekarang. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Makalah ini akan membahas mengenai perilaku biaya, karena biaya- biaya ini penting dalam persiapan laporan keuangan eksternal. Biaya yang disusun pada laporan keuangan diorganisir berdasarkan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, semua biaya perusahaan dimasukkan ke dalam satu dari tiga katagori yaitu biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok penjualan), biaya pemasaran, dan biaya administrasi, tetapi pengelompokan data berdasarkan fungsional tidak membantu dalam penyusunan anggaran, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman atas perilaku biaya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja dasar-dasar perilaku biaya? 2. Bagaimana hubungan aktivitas, penggunaann sumber daya, dan perilaku biaya? 3. Bagaimana metode untuk memisahkan biaya campuran ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel? 4. Bagaimana keandalan rumus biaya? 5. Apa yang dimaksud dengan regresi berganda pada perilaku biya? 6. Bagaimana penilaian manajerial terhadap perilaku biaya? Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Perilaku Biaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah mengenai perilaku biaya (cost behaviour) dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen

Citation preview

Page 1: Perilaku Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi manajemen terus berubah dan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dalam

sektor manufaktur dan jasa di dunia bisnis sekarang. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah

perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas.

Makalah ini akan membahas mengenai perilaku biaya, karena biaya-biaya ini penting dalam

persiapan laporan keuangan eksternal. Biaya yang disusun pada laporan keuangan diorganisir

berdasarkan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, semua biaya perusahaan dimasukkan ke

dalam satu dari tiga katagori yaitu biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok

penjualan), biaya pemasaran, dan biaya administrasi, tetapi pengelompokan data berdasarkan

fungsional tidak membantu dalam penyusunan anggaran, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Untuk itu diperlukan suatu pemahaman atas perilaku biaya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dasar-dasar perilaku biaya?

2. Bagaimana hubungan aktivitas, penggunaann sumber daya, dan perilaku biaya?

3. Bagaimana metode untuk memisahkan biaya campuran ke dalam komponen biaya tetap dan

biaya variabel?

4. Bagaimana keandalan rumus biaya?

5. Apa yang dimaksud dengan regresi berganda pada perilaku biya?

6. Bagaimana penilaian manajerial terhadap perilaku biaya?

C. Tujuan

1. Menjelaskan dasar-dasar perilaku biaya

2. Menerangkan hubungan aktivitas, penggunaan sumber daya, dan perilaku biaya

3. Mengidentifikasikan metode-metode untuk memisahkan biaya campuran ke dalam

komponen-komponen tetap dan variabel

4. Mengetahui keandalan rumus biaya

5. Menjelaskan tentang regresi berganda dalam hubungan dengan perilaku biaya

6. Menjelaskan penilaian manajerial terhadap perilaku biaya

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 2: Perilaku Biaya

BAB II

ISI

A. Dasar-Dasar Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah sebagai output

perubahan. Perilaku biaya mengacu pada bagaimana biaya akan berubah sebagai tingkat perubahan

aktivitas. Biaya bereaksi untuk output perubahan dalam berbagai cara, yaitu biaya-tetap, biaya

variabel, dan biaya campuran.

1. Biaya Tetap

Sebuah biaya yang tetap sama dengan perubahan outputmya adalah biaya tetap. Singkatnya,

biaya tetap adalah biaya yang secara total, tetap konstan dalam rentang yang relevan sebagai

tingkat perubahan keluaran kegiatan. Untuk menggambarkan perilaku biaya tetap.

Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas sebab biaya tersebut terjadi karena adanya gedung,

peralatan, karyawan profesional yang terlatih, dan item lainnya yang dibutuhkan untuk

menyediakan kapasitas produk untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan,

biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan dan biaya uang dikeluarkann berdasakan

kebijakan manajemen.

Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur

organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Sedangkan biaya tetap kebijakan disebabkan oleh

keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu.

Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap

kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen.

Tren di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin besar porsinya

dibandingkan dengan biaya variabel. Meskipun semakin banyak pekerjaan manusia yang

digantikan oleh mesin, permintaan secara keseluruhan terhadap pekerjaan oleh manusia tidak

berkurang.

Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap dibagi menjadi:

Comitted Fixed Cost : Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari

pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 3: Perilaku Biaya

Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang

tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di

dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh : biaya depresiasi,

pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.

Descretionary Fixed Cost : Yakni merupakan biaya : (a) yang timbul dari keputusan penye diaan

anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung

mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah

maksimum biaya yang diizinkan untuk dikelu arkan, dan (b) yang tidak

dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan

dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan, jasa atau

produk)

Discretionary fixed cost dapat dihentikan sama sekali pengeluarannya

atas kebijakan manajemen. Contoh biaya ini adalah biaya riset dan

pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program

latihan karyawan, biaya konsultas.

2. Biaya Variabel

Sementara biaya tetap tetap tidak berubah pada berbagai output, biaya variable mengalami

perubahan output. Biaya variable adalah biaya yang secara total, bervariasi dalam proporsi

langsung pada perubahan output. Artinya, biaya variabel naik sesuai output naik, dan turun

sesuai output turun.

Suatu biaya bersifat variabel dikarenakan basis aktivitasnya, yaitu ukuran segala sesuatu yang

menyebabkan adanya biaya variabel. Basis aktivitas juga disebut sebagai pemicu biaya ( cost

driver ). Beberapa basis aktivitas yang umum adalah jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit

yang diproduksi, dan unit yang dijual. Untuk merencanakan dan mengendalikan biaya variabel,

manajer harus mengenal baik berbagai aktivitas yang terjadi di perusahaannya. Porsi biaya

variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur

organsasi.

Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel berperilaku

sebagai biaya variabel sejati atau variabel proporsional. Sedangkan lainnya memiliki memiliki

pola bertahap. Bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati atau biaya variabel sejati

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 4: Perilaku Biaya

atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan

memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Sumber daya yang diperoleh

dalam jumlah besar dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya

perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas disebut biaya variabel bertahap.

Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit

Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya variabel dibagi menjadi:

Engineered Variable Cost : Engineered Cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu

dengan ukuran kegiatan tertentu. Engineered Cost merupakan biaya

yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan

nyata. Contoh : biaya bahan baku.

Discretionary Variable Cost : Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki

hubungan yang erat namun tidak nyata (bersifat artifi sial). Jika

keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan

perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran

belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut.

Contoh: biaya iklan.

3. Biaya Campuran

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus.

Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.

Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variabel

Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai

pertimbangan atas dasar:

1. Waktu

Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada

batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.

Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan

dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 5: Perilaku Biaya

Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang

sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai

dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap

karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan

karyawan.

2. Sumber daya dan ukuran output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya agar dapat melaksanakan tugas aktivitas tersebut,

sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu

bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering

frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.

Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya

perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai

pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:

a) Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang

diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.

b) Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain

unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin

B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa banyaknya

kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini

disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi kelebihan kapasitas. Untuk

mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya penting untuk mengetahui

sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.

1. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau dibutuhkan.

Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variabel. Contoh : biaya bahan

baku

2. Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena itu

sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih

pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas

aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 6: Perilaku Biaya

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat kontinyu,

padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan fungsi biaya

bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu

dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah

untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang

mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat

subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan rentang yang lebar

merupakan biaya tetap.

C. Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen-Komponen Tetap

dan Variabel

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-komponen

tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran

menjadi komponen tetap dan variabel., yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode

kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan linear.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 7: Perilaku Biaya

1. Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus

dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk

menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik

dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan

tingkat output atau aktivitas terendah.

Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:

Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output

Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah) (output tinggi – output rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)

Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 8: Perilaku Biaya

2. Metode Scatterplot

Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan

memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot

adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas

dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang

untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam

melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-

titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk

melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif

untuk memilih garis terbaik.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 9: Perilaku Biaya

3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)

Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis. Jarak

vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh garis.

Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian

menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.

Pengkuadratan deviasi ini

menghindari masalah yang

disebabkan oleh bauran angka

positif dan negatif. Karena

ukuran kedekatan adalah

jumlah deviasi kuadrat titik-

titik dari garis, maka semakin

kecil ukurannya, semakin baik

garisnya. Garis yang lebih

mendekati titik dibanding

garis lainnya disebut garis

kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah

kuadrat deviasi terkecil.

4. Penggunaan Program Regresi

Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi adalah

memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam

menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih

“regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat

dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan output.

D. Keandalan Rumus Biaya

Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh rumus biaya

yang diperkirakan dapat diandalkan.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 10: Perilaku Biaya

R Kuadrat – Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel dependen yang

dijelaskan oleh suatu variabel independent. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit.

Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin baik garisnya. Karena

koefisien determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, selalu

memiliki nilai berkisar antara 0-1.

Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti,

semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.

Koefisien Korelasi

Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari koefisien

determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar antara

-1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang

sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk

koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak

menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan

menghasilakan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol mengidentifikasi

tidak adanya korelasi.

Ilustrasi tentang konsep korelasi:

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 11: Perilaku Biaya

E. Regresi Berganda

Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat

suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.

F. Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya.

Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini memiliki

banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi

kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya

campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 12: Perilaku Biaya

ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan

keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.

Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini

dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap

dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesinn fotokopi

dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian, akan mudah untuk

mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan

memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung

dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi

untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah

dalam penilaiannya.

Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka

untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.

Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel

terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang

perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi, kesalahan

akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu,

mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang

salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 13: Perilaku Biaya

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan

aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan perilaku biaya. Biaya

variabel merupakan biaya yang meningkat secara proporsional dengan peningkatan aktivitas. Biaya

tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah,

sedangkan biaya campuran merupakan biaya yang mempunyai komponen tetap dan variabel.

Model penggunaan sumber daya meningkatkan pemahaman tentang perilaku biaya. Sumber daya

yang diperoleh sebelum penggunaan dikatagorikan sebagai beban terikat, sedangkan sumber daya

yang diperoleh pada saat digunakan dan dibutuhkan disebut sumber daya fleksibel. Dikenal juga

biaya diskresi yang cenderung merupakan biaya tetap. Sumber daya juga dapat diperoleh dalam

rentang tertentu, jika rentang sempit maka merupakan fungsi biaya variabel, sedangakan rentang

lebar menunjukkan biaya tersebut merupakan biaya tetap.

Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya campuran. Metode tinggi rendah bersifat objektif

dan sederhana tetapi tidak merepresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya. Metode

scatterplot baik dalam mengidentifikasikan nonlinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran

dalam hubungan biaya, kelemahannya adalah bersifat subjektif. Metode kuadrat terkecil

menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data sehingga lebih direkomendasikan.

Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibanding metode lainnya dalam menilai keandalah

persamaan biaya. Koefisien korelasi juga mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah

hubungan.

Peranan regresi berganda dapat memberikan variabel tambahan ke dalam persamaan sehingga

dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam memprediks biaya aktivitas serta

member pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.

Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah atau bersama-sama dengan metode

tinggi rendah, scatterplot, dan kuadrat terkecil. Manajer menggunakan pengalaman dan

pengetahuan mereka mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasikan

outlier, memahami perubahan structural dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh

perubahan kondisi yang diantisipasi.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya

Page 14: Perilaku Biaya

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2007. Managerial Accounting 8e. Ohio: Thomson-South Western.

Garrison, R. H., Noreen, E.W., & Brewer, P.C. 2010. Managerial Accounting Thirteenth Edition. New

York: Mcgraw-Hill/Irwin.

Amir, A. 2013. Perilaku Biaya. Dari http://ilmuhariini.blogspot.com/2013/04/perilaku-biaya.html.

Diakses pada 22 September 2013.

Sudaryono. 2006 . Perilaku Biaya dan Analisis Penggunaannya. Dari

http://daryono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7583/BAB+4+-

+PERILAKU+BIAYA.doc. Diakses pada 22 September 2013.

Akuntansi Manajemen – Perilaku Biaya