16
ABSTRAKSI Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penerapan analisis perilaku biaya disini adalah untuk memisahkan total biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel yang dapat diketahui dari klasifikasi biaya yaitu biaya produksi dan non produksi. Dimana dasar dari pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus disini adalah analisis differensial. Sedangkan analisis perilaku biaya hanya digunakan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan analisis differensial untuk mengambil keputusan untuk mengetahui laba yang diperoleh setelah adannya pesan khusus serta mengetahui nilai differensial cost dan differensial revenue yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. SUDAN dengan Produknya berupa air minum dalam kemasan ROTAIR, yakni Produk yang mendapat pesanan khusus dari CV. Fardyn’s Distributor Batur. Dengan analisis perilaku biaya pemisahan total biaya (biaya campuran) dengan metode full costing maka manajemen dapat mengetahui masing-masing biaya tetap per unitnya Rp. 157,45,- dan biaya variabel per unit adalah Rp. 2.955,19. Satelah masing-masing biaya diketahui, manajemen PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara tentunnya mengharapkan suatu tingkat penjualan yang semakin meningkat yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9. Dengan adanya suatu pesanan khusus yang dapat menambah tingkat pendapatan dalam perusahaan maka perusahaan harus mempunyai perencaan yang matang dalam menerima atau menolak pesanan tersebut tanpa harus mengganggu aktivitas normal perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan analisis differensial sebagai dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

  • Upload
    buianh

  • View
    224

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

ABSTRAKSI Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penerapan analisis perilaku biaya disini adalah untuk memisahkan total biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel yang dapat diketahui dari klasifikasi biaya yaitu biaya produksi dan non produksi. Dimana dasar dari pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus disini adalah analisis differensial.

Sedangkan analisis perilaku biaya hanya digunakan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan analisis differensial untuk mengambil keputusan untuk mengetahui laba yang diperoleh setelah adannya pesan khusus serta mengetahui nilai differensial cost dan differensial revenue yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. SUDAN dengan Produknya berupa air minum dalam kemasan ROTAIR, yakni Produk yang mendapat pesanan khusus dari CV. Fardyn’s Distributor Batur.

Dengan analisis perilaku biaya pemisahan total biaya (biaya campuran) dengan metode full costing maka manajemen dapat mengetahui masing-masing biaya tetap per unitnya Rp. 157,45,- dan biaya variabel per unit adalah Rp. 2.955,19. Satelah masing-masing biaya diketahui, manajemen PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara tentunnya mengharapkan suatu tingkat penjualan yang semakin meningkat yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9. Dengan adanya suatu pesanan khusus yang dapat menambah tingkat pendapatan dalam perusahaan maka perusahaan harus mempunyai perencaan yang matang dalam menerima atau menolak pesanan tersebut tanpa harus mengganggu aktivitas normal perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan analisis differensial sebagai dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan

Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

Page 2: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah sebuah institusi yang bertujuan untuk dapat meningkatkan

kekayaan pemilik perusahaan melalui peningkatan penghasilan, baik itu

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, dagang maupun manufaktur.

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam meningkatkan penghasilannya

merupakan tugas pihak manajemen. Manajemen berkemampuan untuk dapat

melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik jangka

pendek maupun jangka panjang sering kali manajer dihadapkan pada

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah biaya ( Harliani dan Toto

Sugiharto 2005 hal : 1 ). Ini disebabkan karena biaya merupakan salah satu hal

yang perlu dipertimbangkan demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh

peusahaan. Pengaruh hasil produksi di dalam perusahaan terhadap perilaku biaya

sangat mempengaruhi kinerja manajemen dalam suatu pengambilan keputusan.

Hasil produksi yang telah diketahui disini akan menentukan apakah tingkat

penjualan di dalam perusahaan naik atau bahkan turun, yang akan mempengeruhi

besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Setelah perusahaan

mengetahui hasil produksi telah menghasikan laba maka manajemen dapat

mengambil suatu keputusan di dalam perusahaan.

PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara agar tetap yakin dan tetap dapat

bersaing dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan laba sesuai dengan tujuan

perusahaan, menetapkan kebijaksanaan untuk mengambil suatu keputusan harus

mempunyai suatu perencaan yang matang agar semua tujuan perusahaan dapat

tercapai. Selain itu PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara juga sering

menghadapi masalah yaitu adanya pesanan khusus diatas kapasitas normal

perusahaan. Adapun pesanan khusus adalah pesanan dari suatu perusahaaan,

instansi maupun suatu organisasi tertentu yang memesan suatu produk dengan

harga dibawah harga jual normal dengan kapasitas diatas . Obyek dalam

penelitian ini adalah PT. Sumberdaya Alam Industri Nusantara dengan produknya

berupa air kemesan dengan merek “A”, yakni yang mendapat pesanan khusus

CV. Fardy’s Distrindo Batur. Hal yang dijadikan pertimbangan penerimaan

Page 3: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

pesanan khusus ini adalah apabila ada kapasitas yang menganggur dan tidak

mengganggu berjalannya aktivitas produksi perusahaan. Selain itu juga adanya

tambahan laba yang didapat setelah adanya pesanan khusus tersebut.

Hukum diskriminasi harga mengharuskan perusahaan menjual produk yang

identik dengan harga yang sama pada pelanggan yang bersaing dipasar yang lama.

Larangan ini tidak diterapkan pada penawaran yang bersaing atau pelanggan yang

tidak bersaing. Harga penawaran dapat berbeda antar pelanggan di pasar yang

sama, dan perusahaan sering kali memiliki peluang untuk mempertimbangkan

pesanan khusus dalam jumlah besar dari pelanggan yang berpotensi di pasar yang

biasanya tidak dilayani. Tindakan khusus harus diambil sehingga penerimaan

pesanan khusus tidak membahayakan saluran distribusi normal atau secara

bertolak belakang mempengaruhi elemen stratejik lainya. Dengan kualifikasi ini,

perlu dicatat bahwa pesanan khusus sering kali dapat menarik, terutama jika

perusahaaan beroprasi dibawah kapasitas produktif maksimum dan jika kegiatan

lain memiliki kapasitas tidak digunakan yang memadai untuk menyerap segala

kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pesanan tersebut.

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk pengambilan keputusan

manajemen, menerima atau menolak pesanan khusus pasa PT. Sumber Daya

Industri Nusantara di SelomertoWonosobo.

METODE PENELITIAN Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kualitatif dan merupakan data sekunder. Data yang digunakan meliputi gambaran umum perusahaan, bidang usaha dan hasil pengumpulan data berdasarkan buku-buku dan laporan keuangan perusahaan. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dalam hal ini adalah biaya produksi dan dan variabel terikat yaitu biaya non produksi perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengukuran menggunakan analisis differensial untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

Page 4: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Biaya Air minum Dalam Kemasan PT.SUDAN di Selomerto

Wonosobo. PT. SUDAN dalam produksinnya menghasilkan ADMK dengan

merek WONDI, SAMAIR, dan ROTAIR yang dibedakan berdasarkan jenis dan

harga bahan baku . Kapasitas produksi normal PT.SUDAN juga dibagi

berdasarkan jenis barngnya. Namun yang mendapat pesanan khusus pada

penelitian ini adalah merk ROTAIR dengan jenis barang 19lt dimana kapasitas

normalnya adalah 21.000 galon. Dengan kapsitas maksimalnya 26.250 dan

mempunyai kapasitas tidak terpakai atau menganggur sebesar 5.250 galon

(kapasitas normal dikurangi kapasitas mennganggur). Dimana volume produksi

PT.SUDAN Pada th. 2008 adalah Rp. 1.500.000 dari produksi tersebut data pada

tahun tersebut, kualifikasi biayannya adalah sebagai berikut :

• BIAYA PRODUKSI

Biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi AMDK adalah

Rp.2.880 per satuan galon.

PT. SUDAN menggunakan 34 orang tenaga buruh yang dipekerjakan

untuk memproduksi AMDK dan gaji perhari Rp. 10.000/orang, produksi

perusahaan selama 300 hari, maka biaya untuk memproduksi Galon yaitu :

34 x Rp.10.000 x 300 hari = Rp. 102.000.000

Rp. 102.000.000 : 1.500.000 = Rp. 68

BOP Variabel

Biaya reparasi dan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh PT. SUDAN

selama 1 th. Karena biaya ini merupakan biaya semi variabel dimana cara-

caranya dengan menngunakan least square method yaitu menghubungkan

antara volume produksi biaya reparasi dan pemeliharaan yang di perlihatkan

pada table berikut ini :

Page 5: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Tabel IV.5 volume produksi, biaya reparasi dan pemeliharaan

Bulan

Jumlah

Unit

(X)

Biaya

Produksi

(Y)

XY

( Rp )

( X )²

( Rp )

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

120.000

133.000

135.000

115.000

130.000

128.000

124.000

125.000

122.000

119.000

117.000

132.000

331.500

318.400

408.200

259.500

384.000

322.500

348.900

339.300

315.700

318. 000

367.000

303.500

39.780.000.000

42.347.200.000

55.107.000.000

29.842.000.000

49.998.000.000

41.280.000.000

43.263.000.000

42.412.500.000

38.515.400.000

37.842.000.000

42.997.500.000

40.062.000.000

14.400.000.000

17.689.000.000

18.225.000.000

13.335.000.000

16.900.000.000

16.384.000.000

15.376.000.000

15.625.000.000

14.884.000.000

14.161.000.000

13.689.000.000

17.424.000.000

Jumlah 1.500.000 4.017.600 503.447.700.000 187.982.000.000

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit

digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai

berikut :

b = n . Σxy – Σx . Σy

n . Σx² - (Σx)²

= 12 (503.447.700.000) - (1.500.00) (4.017.600)

12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 2,59

a = Σy – b Σx

n

= 4.017.600 – (2,59) (1.500.000)

12

= 11.050

Page 6: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.5 terlihat bahwa biaya reparasi

dan pemeliharaan adalah 2.59.

Biaya listrik dan Air yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1

tahun sebesar Rp. 5.359.200 karena biaya ini merupakan biaya semi

variabel. Maka arus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Dimana cara pemisahannya menngunakan least square method yaitu

menghubungkan antara volume produksi listri dan Air yang di perlihatkan

pada table berikut ini

Tabel IV.6 volume produksi, biaya listrik dan Air

Bulan

Jumlah

Unit

(X)

Biaya

Produksi

(Y)

XY

( Rp )

( X )²

( Rp )

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

120.000

133.000

135.000

115.000

130.000

128.000

124.000

125.000

122.000

119.000

117.000

132.000

444.300

424.500

544.500

346.700

512.600

430.600

464.300

452.700

425.400

423.500

485. 000

404.500

53.316.000.000

56.458.500.000

73.507.500.000

39.870.500.000

66.618.000.000

55.116.800.000

57.573.500.000

56.587.200.000

51.898.800.000

50.396.500.000

56.815.200.000

53.394.000.000

14.400.000.000

17.689.000.000

18.225.000.000

13.335.000.000

16.900.000.000

16.384.000.000

15.376.000.000

15.625.000.000

14.884.000.000

14.161.000.000

13.689.000.000

17.424.000.000

Jumlah 1.500.000 5.359.200 671.573.500.000 187.982.000.000

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit

digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai

berikut :

b = n . Σxy – Σx . Σy

n . Σx² - (Σx)²

Page 7: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

= 12 (671.573.500.000) - (1.500.00) (5.359.200)

12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 3,47

a = Σy – b Σx

n

= 5.359.200 – (3,47) (1.500.000)

12

= 12.850

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.6 terlihat bahwa biaya

reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59.

BOP Tetap bersama

PT. SUDAN mempunyai 14 water tridment untuk proses air

sebelum dikemas sampai menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan

dengan harga perolehan Rp. 10.000.000. dengan penyusutan mesin selama

15 tahun tanpa nilai sisa penyusutan mesin tersebut untuk 1 tahun AMDK

galon yaitu :

14 x Rp. 10.000.000 : Rp.1.500.000 = Rp. 16, 67

5

PT. SUDAN memakai mesin disel yang dengan harga perolehan Rp.

16.000.000 diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa.

Perhitungan mesin tersebut yaitu :

Rp.16.000.000 : 1.500.000 = Rp. 2, 13

5

Adapun kendAraan yang dimiliki PT. SUDAN ada 14 dengan harga

perolehan kendaraan sebesar Rp. 27.500.000 per unit dengan umur

ekonomis 30 tahun dan tidak ada nilai sisa dan penyusutan kendaraan

sebesar :

(17 x 27.500.000) : 1.500.000 = Rp. 10, 38

30

Page 8: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Untuk menjalankan produksinnya pemilik mendirikan PT. SUDAN

dengan harga perolehan Rp. 350.000.000 dengan penyusutan 25 tahun

serta tidak mempunyai nilai Residu penyusutan gedung di hitung sebagai

berikut :

450.000.000 : 1.500.000 = Rp. 12

25

Berdasarkan hasil perhitungan tabel IV. 5 maka diketahui biaya

reparasi dan pemeliharaan tetap yang dikeluarkan perusahaan perbulannya

sebesar Rp. 11.050 Sedangkan biaya per tahunnya

Rp. 11.050 x12 = Rp. 132.600

Sehingga biaya pergalonnya Rp.132.600 : 1.500.000 = Rp.0.08

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV. 6 maka diketahui

biaya listrik dan air tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya

sebesar Rp. 12.850 sedangkan biaya per tahun adalah :

Rp. 12.850 x 12 = Rp. 0,10

1.500.000

Biaya asuransi pabrik dan mesin yang di keluarkan perusahaan per

tahunnya adalah sebesar Rp. 16.000.000 sedangkan biaya per galonnya

adalah Rp 16.000.000 : 1.500.000 = Rp.10.67

Biaya Tetap tehindar

untuk memproduksi AMDK mempekerjakan 3 orang mandor dengan

gaji yang harus dikeluarkan PT. SUDAN sebulan sebesar Rp. 600.000

sedangkan produksi selama 1 tahun, maka perhitungan untuk 1 tahun,

yaitu :

3 x 600.000 x 12 = Rp. 21.600.000

Sehingga biaya tetap per glonnya yang bisa dihindarkan karena

tidak membuat AMDK sebesar :

Rp. 21.600.000 : 1.500.000 = Rp.14,4

Page 9: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

BIAYA NON PRODUKSI

Biaya non produksi Variabel

Biaya telp yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar:

Tabel IV.7 volume produksi, biaya telpon

Bulan

Jumlah

Unit

(X)

Biaya

Produksi

(Y)

XY

( Rp )

( X )²

( Rp )

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

120.000

133.000

135.000

115.000

130.000

128.000

124.000

125.000

122.000

119.000

117.000

132.000

220.000

212.000

275.000

203.000

256.000

215.000

232.000

226.000

215.000

212.000

245. 000

202.000

26.400.000.000

28.196.000.000

37.125.000.000

23.345.000.000

33.280.000.000

27.520.800.000

28.768.000.000

28.250.000.000

26.230.000.000

25.228.500.000

28.665.000.000

26.664.000.000

14.400.000.000

17.689.000.000

18.225.000.000

13.335.000.000

16.900.000.000

16.384.000.000

15.376.000.000

15.625.000.000

14.884.000.000

14.161.000.000

13.689.000.000

17.424.000.000

Jumlah 1.500.000 2.713.000 339.671.000.000 187.982.000.000

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit

digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai

berikut :

b = n . Σxy – Σx . Σy

n . Σx² - (Σx)²

= 12 (339.671.000.000) - (1.500.00) (2.713.000)

12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 1,13

Page 10: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

a = Σy – b Σx

n

= 2.713.000 – (1,13) (1.500.000)

12

= 84.833, 33

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.7 terlihat bahwa biaya

reparasi dan pemeliharaan adalah 1.13.

Adapun biaya pengiriman yang dikeluarkan perusahaan sebesar

pertahun , sehingga biaya per tahunnya sebesar :

14.750.000 : 1.500.000 = 9.83

Biaya Non Produksi Tetap

Untuk gaji direktur dan staff yang dikeluarkan perusahan adalah Rp.

79.000.000 / tahun sehingga biaya per unit galon sebesar :

Rp. 79.000.000 : 1.500.000 = 52,67

Untuk gaji bagian penjualan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar

Rp. 32.000.000 : 1.500.000 = 21,34

Biaya perlengkapan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp.

16.500.000 per tahun sehinnga biaya per galon sebesar :

Rp. 12.500.000 : 1.500.000 = Rp. 8.34

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.3 maka diketahui biaya

telepon tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar

Rp.84.833.33 maka per tahunnya yaitu :

Rp. 84.833,33 x 12 = Rp. 1.017.999,96

Maka per galonnya

Rp. 1.017.999,96 : 1.500.000 = 0.67

Untuk biaya umum dan lain-lain yang dikeluarkan perusahaan adalah

sebesar Rp. 12.000.000 per tahun sedangkan perunit adalah sebagai

berikut :

Rp. 12.000.000 : 1.500.000 = Rp. 8

Page 11: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Berdasarkan seluruh perhitungan biaya produksi maka akan disajikan

alokasi biaya pada masing-masing kualitas pada tabel IV.4 sebagai

berikut:

Tabel IV. 8 Biaya Penuh Air Minum Dalam Kemasan

NO KETERANGAN Galon

1. 2. 3.

4.

5.

BIAYA PRODUKSI BBB BTKL BOP Variabel

a. reparasi dan peralatan b. listrik dan air

BOP Tetap a. Mesin Water teradment b. Disel c. Kendaraan d. Pabrik e. Reparasi dan peralatan f. Listri dan air g. Asuransi pabrik

BOP tetap terhindar a. Mandor

2.88068

2,593,47

16,672,13

10,3812

0,080,10

10,67

14,4

Jumlah Biaya Produksi 3.028,55

1.

2.

BIAYA NON PRODUKSI Biaya Variabel

a. biaya telp b. biaya pengiriman

Biaya Tetap a. Biaya Gaji direktur staff b. Gaji bagian penjualan c. Perlengkapan d. Telp e. Biaya umum dan lain-lain

1,139,83

52,6721,348,340,67

8

Jumlah Biaya Non Produksi 101,98 Jumlah Biaya Penuh 3.130,53

Page 12: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Dari tabel biaya penuh tersebut dapat di ketahui antara jumlah

biaya produksi sebesar Rp. 3.028,55 dan biaya non produksi sebesar

Rp. 101,53 dengan jumlah total biaya adalah Rp. 3.130,53. dari biaya

penuh tersebut dapat dipisahkan antara biaya variabel dengan biaya

tetap dengan nilai biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, biaya telp dan biaya pengiriman yang jumlahnya

adalah Rp. 2.955,19 sedangkan biaya total adalah jumlah BOP tetap

dan BOP terhindar serta biaya gaji direktur dan staff, biaya gaji bagian

penjualan, biaya perlengkapan, biaya telp, biaya umum dan lain-lain

dengan jumlaj Rp. 157,45.

Berdasarkan perhitungan analisis biaya total penuh diatas maka

untuk mengambil keputusan meerima atau menolak pesanan khusus

dapat dilihat pada pembahasan dibawah ini : Hasil produksi yang

dikumpulkan sangat mempengaruhi dari pada perilaku biaya untuk

menentukan biaya tetap dan biaya variabel. Berapa harga bahan baku,

berapa jumlah tenaga kerja, dll yang harus digunakan untuk proses

produksi sangat mempengaruhi hasil akhir produksi yang dikerjakan.

Hasil produksi yang telah dikumpulkan akan dijadikan bahan untuk

suatu perhitungan berapa nilai biaya tetap dan biaya variabelnya

mempengaruhi suatu keputusan manajemen dalam menerima atau

menolak pesanan.

Untuk menunjukan bahwa dengan menggunakan analisis perilaku

biaya setelah biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel,

manajemen dapat mengambil keputusan yang dapat memperbesar laba

perusahaan. Berikut ini adalah salah satu penerimaan khusus pada PT.

SUDAN yang diterima pada tahun 2008 dengan pemesanan diatas

kapasitas normal, dengan harga di bawah normal tetapi dalam jangka

waktu yang pendek, yaitu sebagai berikut :

Pada tahun 2008, PT. SUDAN menerima pesanan khusus air minum

dalam kemasan dari CV.Fardyn’s Distrindo Batur. Adapun CV.

Page 13: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Fardyn’s Distrindo Batur memesan air minum dalam kemasan tersebut

dengan merk ROTAIR dalam ukuran galon sebanyak 1.048 dalam

jangka waktu 10 bulan. CV. Fardy’s Distrindo Batur meminta kepada

perusahaan untuk memberikan potongan harga jual per galonnya. Dan

di sini PT. SUDAN hanya memberikan potongan 5% dari harga jual

normalnya. Sehinga harga jual per boxnya menjadi 7.125,-.

Untuk mengetahui berapa kapasitas produksi PT. Sumber Daya

Alam Industri Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV. 9 Kapasitas Normal dan Kapasitas Maksimal

Jenis

Barang Satuan

Kapasitas

Normal

Kapasitas

Maksimal

Gallon 19 lt

Botol 600 ml

Cup 240 ml

Gallon

Box ( 24 botol )

Box (48 cup )

21.000

16.250

33.750

26.250

17.500

35.000

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kapasitas normal untuk ukuran

galon 19 lt adalah 21.000 galon, sedangkan kapasitas maksimalnya

adalah 26.250 galon. Berarti disini perusahaan mempunyai kapasitas

menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas maksimal dikurangi

kapasitas normal) untuk memenuhi pesanan tersebut.

Untuk memecahkan masalah tersebut disini penulis menggunakan

bantuan analisis differensial untuk melakukan perhitungan laba serta

pengambilan keputusan menerima pesanan khusus yang dapat

memberikan keuntungan lebih besar dari pada sebelum perusahaan

mendapatkan pesanan. Dari analisis ini dapat di ketahui apabila

diferential revenue lebih tinggi dari pada atau sama dengan diferential

cost maka perusahaan dapat menerima pesanan khusus tersebut. Di

bawah ini dapat dilihat dengan analisis diferensial dalam pengambilan

keputusan menerima pesanan khusus yang dapat memberikan laba

lebih besar dibandingkan laba sebelum pesanan yaitu sebagai berikut:

Page 14: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

Tabel IV.10 Perhitungan Analisis Differensial Sebelum dan Sesudah Ada

Pesanan Khusus

Keterangan Sebelum ada

Pesanan (Rp)

Sesudah ada

Pesanan (Rp)

Jumlah Selisih

(RP)

196.875.000

196.875.000

7.467.000

0

7.467.000 (A)

196.875.000 204.342.000 7.467.000

62.058.990

62.058.990

3.097.039,12

0

3.097.039,12(B)

62.058.990 65.156.029,12 3.097.039,12

134.816.010

3.306.450

139.185.970,9

3.306.450

4.367.960,9

0

Penjualan :

21.000 x Rp.7.500

1.048 x Rp.7.125

Jumlah

Biaya Variabel

21.000 x 2.955,19

1.048 x 2.955,19

Jumlah

Contribution Margin

Biaya Tetap

21.000 x 157,45

Laba Bersih 131.509.560 135.879.520,9 4.367.960,9

Keterangan :

A = Differential Revenue

B = Differential Cost

Dari tabel perhitungan sebelum dan sesudah ada pesanan

khusus di atas maka dapat dilihat bahwa hasil penjualan PT. Sumber

Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada pesanan sebesar Rp.

196.875.000,-. Sedangkan penjualan sesudah ada pesanan khusus naik

menjadi Rp. 204.342.000,-. Dalam hal ini kenaikkan hasil penjualan

sebelum dan sesudah ada pesanan sebesar Rp.7.467.000,-.

Biaya variabel sebelum ada pesanan sebesar Rp. 62.058.990,-,

sedangkan setelah ada pesanan sebesar Rp. 65.156.029,12,-. Dapat

Page 15: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

dilihat pula contribution margin sebelum ada pesanan sebesar Rp.

134.816.010,-, sedangkan sesudah ada pesanan sebesar Rp.

139.185.970,9,-

Dari tabel di atas pula dapat dilihat bahwa laba yang

diperoleh PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada

pesanan sebesar Rp. 131.509.560,- dan laba yang diperoleh setelah ada

pesanan khusus sebesar Rp 135.879.520,9,-. Dalam hal ini

pertambahan laba sesudah ada pesanan yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9,-,

jadi PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara dapat memutuskan

untuk menerima pesanan khusus tersebut melalui analisis perilaku

biaya dengan dasar analisis differensial.

Page 16: analisis pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk

DAFTAR PUSTAKA

Charles T. Horgren. 2002. Pengantar Akuntansi Manajemen. Erlangga : Jakarta.

Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian.

Salemba Empat : Jakarta.

Harliani dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Informasi Akuntansi Differensial

Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak

Pesanan Khusus Pada PT. Bumi Pusaka Adhi Perkasa.

Procceeding Seminar nasional : Jakarta.

. 2000. Akuntansi Biaya, Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Mas’ud Machfoedz. 2000. Akuntansi Manajemen, perencaan dan pembuatan

keputusan jangka pendek. STIE Widya Wiwaha : Yogyakarta.

Mulyadi. 1997. Akuntansi Biya. BPee : Yogyakarta.

. 2003. Activity – Based Cost System. UPP AMP YKPN : Yogyakarta.

Slamet Sugiri. 2000. Akuntansi manajemen . UPP AMP YKPN : Yogyakarta.

Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya. BPFE : Yogyakarta.