138
i PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan PerwakilanProvinsi Jawa Timur) HALAMAN SAMPUL LUAR SKRIPSI Oleh: ERYMESHA PUTRI CAHYADINI NPM: 13.1.01.08375 Program Studi: Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA 2017

PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

i

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT

(Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan PerwakilanProvinsi Jawa Timur)

HALAMAN SAMPUL LUAR SKRIPSI

Oleh:ERYMESHA PUTRI CAHYADINI

NPM: 13.1.01.08375

Program Studi: Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)SURABAYA

2017

Page 2: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

ii

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT

(Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur)

HALAMAN SAMPUL DALAM SKRIPSI

Oleh:ERYMESHA PUTRI CAHYADINI

NPM: 13.1.01.08375

Program Studi: Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)SURABAYA

2017

Page 3: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

iii

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT

(Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan PerwakilanProvinsi Jawa Timur)

HALAMAN JUDUL SKRIPSI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi: Akuntansi

Konsentrasi: Akuntansi Sektor Publik dan Perpajakan

Oleh:

ERYMESHA PUTRI CAHYADINI

NPM: 13.1.01.08375

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

STIESIA SURABAYA

2017

Page 4: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

iv

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI

Page 5: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

v

HALAMAN PERNYATAAN

Page 6: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. MAHASISWANama : Erymesha Putri CahyadiniNPM : 13.1.01.08375Program Studi : AkuntansiTempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 16 Agustus 1995Agama : IslamJumlah Saudara/Anak ke : 3 (tiga)/1 (satu)Alamat Rumah : Gunung Sari Indah Blok EE-51 Surabaya Status : Belum Menikah

B. ORANG TUANama : Drs. Budi TiastotoAlamat Rumah/Telepon : Gunung Sari Indah Blok EE-51 SurabayaAlamat Kantor/Telepon : -Pekerjaan/Jabatan : Swasta

C. RIWAYAT PENDIDIKAN1 Tamat SD di SD Muhammadiyah 15 di Surabaya Tahun 20072 Tamat SMP di SMP Negeri 21 di Surabaya Tahun 20103 Tamat SLTA di SMA Kemala Bhayangkari 1 di Surabaya Tahun 20134 Pendidikan Tinggi (PT)

Nama PT Tempat Semester Tahun Keterangan

STIESIA Surabaya I-VII 2013-2017

D. RIWAYAT PEKERJAANTahun Bekerja di Pangkat/Golongan Jabatan

- - - -

Dibuat dengan sebenarnya

Erymesha Putri Cahyadini

Page 7: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayahnya yang selalu dilimpahkan kepada saya, serta berkat

doa restu kedua orang tua sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP

PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa

Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur)”.

Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana Ekonomi Ekonomi

Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan

bantuan dari semua pihak, maka kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima

kasih dengan tulus, ikhlas dan rendah hati kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Akhmad Riduwan, S.E., M.S.A., Ak., CA. Selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

2. Ibu Dr. Wahidahwati, S.E., MSi., Ak., CA. Selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

3. Ibu Dr. Wahidahwati, S.E., MSi., Ak., CA. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan memberikan bimbingan serta petunjuk

dengan sabar selama penulisan skripsi ini.

Page 8: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

viii

4. Ibu Dra. Dini Widyawati, M.Si., Ak., CA. Selaku Dosen Wali yang telah

meluangkan arahan dan nasehat, sehingga penulis dapat menempuh

pendidikan selama dibangku kuliah dengan baik.

5. Bapak dan Ibu Dosen, serta para staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah banyak membantu penulis selama

mengikuti kuliah.

6. Seluruh auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa

Timur yang telah membantu penulis dalam memperoleh data penelitian.

7. Untuk kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi selama ini

telah memberikan doa, dorongan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

8. Untuk semua adik-adik dan keluarga saya yang senantiasa memberikan

dukungan selama kuliah dan penyusunan skripsi ini.

9. Untuk terkasih Hanif Zahron yang telah membantu dan memberikan

semangat serta motivasi untuk segera meneyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk sahabatterbaik sekaligus teman seperjuangan saya Miftahul Reza

Fauziyah, Ivoni Ike Liando,Vera Amsirillah, Rahma Febriana dan Cindy

Setyo Apsari yang selalu membantu dan memberikan motivasi untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk sahabat terbaik Mailania Kartika Putri, Dzihni Waida Atika Putri,

Vivin Wuri, Baskoro Dwi Wicaksono, dan Abdul Fauzi yang selalu

memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman SA 4 Angkatan 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu yang telah memberikan cerita suka dan duka selama perkuliahan.

Page 9: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

ix

13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang dengan tulus

ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga dapat terselesainya skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

serta jauh dari kesempurnaan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat serta membantu menunjang perkembangan ilmu dan

pengetahuan di masa yang akan datang, terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Surabaya, 28 Februari 2017

Erymesha Putri Cahyadini

Page 10: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR SKRIPSI ......................................................... iHALAMAN SAMPUL DALAM SKRIPSI ..................................................... iiHALAMAN JUDUL SKRIPSI ........................................................................ iiiHALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI................................................. ivHALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... vDAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viKATA PENGANTAR ...................................................................................... viiDAFTAR ISI..................................................................................................... xDAFTAR TABEL............................................................................................. xiiDAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiiiDAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xivINTISARI.......................................................................................................... xvABSTRACT...................................................................................................... xvi

BAB 1: PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 11.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 51.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 61.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 61.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 7

BAB 2: TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ......... 92.1 Tinjauan Teoretis........................................................................ 9

2.1.1 Teori Atribusi ............................................................... 92.1.2 Auditing (Pemeriksaan) dan Standar Auditing ............ 112.1.3 Jenis-jenis Auditor ....................................................... 152.1.4 Locus of Control........................................................... 172.1.5 Kinerja (Performance) ................................................. 182.1.6 Komitmen Organisasi (Organizational

Commitment) ................................................................ 192.1.7 Turnover Intention ....................................................... 202.1.8 Perilaku Menyimpang dalam Audit (DAB) ................. 21

2.2 Rerangka Pemikiran ................................................................... 232.3 Perumusan Hipotesis .................................................................. 24

2.3.1 Hubungan Locus of Control dengan Perilaku Menyimpang dalam Audit............................................ 24

2.3.2 Hubungan Kinerja dengan Perilaku Menyimpang dalam Audit .................................................................. 25

2.3.3 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Perilaku Menyimpang dalam Audit............................................ 27

2.3.4 Hubungan Turnover Intention dengan Perilaku Menyimpang dalam Audit............................................ 28

2.4 Penelitian Terdahulu................................................................... 30

Page 11: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xi

BAB 3:METODA PENELITIAN ................................................................... 343.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek)

Penelitian .................................................................................... 343.2 Teknik Pengambilan Sampel...................................................... 343.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 353.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel .............................. 36

3.4.1 Variabel Independen .................................................... 363.4.2 Variabel Dependen....................................................... 39

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................. 423.5.1 Uji Kualitas Data.......................................................... 433.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 433.5.3 Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 453.5.4 Pengujian Hipotesis...................................................... 46

BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 484. 1 Hasil Penelitian........................................................................... 48

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................. 484.1.2 Deskriptif Karakteristik Responden ............................. 504.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian....................................... 554.1.4 Uji Kualitas Data.......................................................... 644.1.5 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 664.1.6 Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 714.1.7 Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 724.1.8 Pengujian Hipotesis...................................................... 73

4. 2 Pembahasan ................................................................................ 764.2.1 Pengaruh Locus Of Control Eksternal terhadap

Perilaku Menyimpang dalam Audit ............................. 764.2.2 Pengaruh Kinerja terhadap Perilaku Menyimpang

dalam Audit .................................................................. 784.2.3 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Perilaku

Menyimpang dalam Audit............................................. 794.2.4 Pengaruh Turnover Intention terhadap Perilaku

Menyimpang dalam Audit............................................. 80

BAB 5:PENUTUP ............................................................................................. 825.1 Kesimpulan.................................................................................. 825.2 Saran............................................................................................ 83

JADWAL PENELITIAN.................................................................................... 85DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86LAMPIRAN ....................................................................................................... 89

Page 12: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 30 2 Definisi Operasional Variabel....................................................... 41 3 Jenis kelamin................................................................................. 51 4 Usia Responden............................................................................. 52 5 Pendidikan Terakhir ...................................................................... 52 6 Jabatan........................................................................................... 53 7 Lama Kerja.................................................................................... 54 8 Perkiraan Jumlah Penugasan Audit................................................ 54 9 Penentuan Kategori Berdasrkan Rerata ......................................... 55 10 Distribusi Frekuensi Variabel Locus of Control ............................ 56 11 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja ........................................... 58 12 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Organisasi ..................... 59 13 Distribusi Frekuensi Variabel Turnover Intention .......................... 60 14 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Menyimpang dalam

Audit............................................................................................... 62 15 Hasil Uji Validitas........................................................................... 64 16 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 66 17 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 68 18 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 69 19 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda.......................................... 71 20 Hasil Uji Determinasi (R2) .............................................................. 72 21 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)................................................. 73 22 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ............................................................... 74

Page 13: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rerangka Pemikiran ................................................................. 23 2. Uji Normalitas .......................................................................... 67 3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 70

Page 14: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian...................................................................... 882. Rekapitulasi Jawaban Responden ................................................. 953. Hasil Output Pengelolaan Data ..................................................... 1024. Uji Kualitas Data ........................................................................... 1065. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 1196. Analisis Regresi Linier Berganda.................................................. 1217. Tabel Koefisien Korelasi............................................................... 1228. Surat Pengantar ke Dosen Pembimbing ........................................ 1239. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi............................................. 12410. Surat Ijin Riset dari STIESIA........................................................ 12511. Surat Ijin dari BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur................... 12612. Berita Acara Bimbingan Penulisan Skripsi .................................. 12713. Sertifikat Seminar Hasil Penelitian ............................................... 128

Page 15: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xv

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik personal auditor terhadap perilaku menyimpang dalam audit. Perilakumenyimpangdalam audit diukur dengan variabel locus of control, kinerja, komitmen organisasi, dan turnover intention. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 56 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20.0.

Perilaku menyimpang dalam audit dilakukan oleh individu untuk menutupi kekurangan yang dimiliki serta adanya kesempatan yang tinggi untuk dapat melakukan perilaku menyimpang agar tetap bertahan di organisasi terkait dan tidak kehilangan pekerjaannya.

Kata Kunci: locus of control, kinerja, komitmen organisasi,turnover intention, dan perilaku menyimpang dalam audit

Page 16: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

xvi

ABSTRACT

The purpose of this research to examine the influence of auditor personal characteristics to the deviant behavior in audit. The deviant behavior in audit is measured by locus of control, performance, organization committment, and turnover intention. This research is a quantitative research. The population is thw audit board of republic of Indonesia East Java province representative and the sample collection technique has been done by using purposive sampling method. 56 respondents have been selected as samples.

The data collection technique has been carried out by using survey method. The data is the primary data in the form of questionnaires which have been issued to the respondents. The analysis method has been done by using multiple lienar regressions and the SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 20.0 version.

The deviant behavior in audit has been done by the person to cover the weaknesses he or she has and there is high opportunity to conduct deviant behavior in order to stay in the related organization and does not loss his or her job.

Keywords: locus of control, performance, organization committment, turnover intention, and deviant behavior in audit

Page 17: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam penyajian informasi

keuangan yang disajikan secara relevan dan andal oleh sebuah instansi atau

perusahaan. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Ditinjau dari sudut profesi, auditor mempunyai peranan yang penting dalam

membentuk kepercayaan para pemakai informasi pelaporan keuangan. Sikap

cermat dan hati-hati sangat dibutuhkan oleh auditor dalam melakukan audit

laporan keuangan dengan di dukung bukti-bukti audit yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Profesi auditor merupakan profesi kepercayaan

masyarakat, dimana masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak

memihak terhadap informasi yang disajikan oleh instansi atau manajemen

perusahaan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor, kewajarannya

lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan laporan keuangan yang tidak atau

belum diaudit.Berkualitas atau tidaknya hasil pekerjaan auditor akan

mempengaruhi kesimpulan hasil akhir auditor dan secara tidak langsung akan

mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan di ambil oleh pihak

pemakai informasi pelaporan keuangan.

Dalam konteks auditing, tindakan manipulasi atau penipuan akan terwujud

dalam bentuk penyimpangan perilaku. Perilaku ini memiliki arti bahwa auditor

Page 18: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

2

akan memanipulasi proses auditing untuk mencapai tujuan kinerja individu

maupun organisasi. Pengurangan kualitas audit bisa dihasilkan sebagai

pengorbanan yang harus dilakukan auditor untuk bertahan di dalam lingkungan

audit (Pertiwi et al., 2015:72).Meningkatnya permintaan jasa audit dan semakin

banyak perusahaan audit yang berdiri akan timbul persaingan yang ketat. Hal ini

menimbulkan kekhawatiran terjadinya persaingan yang tidak sehat, dengan

mengambil jalan pintas yang melanggar kode etik akuntan publik yang dapat

menurunkan kualitas audit. Oleh karena itu, penelitian mengenai perilaku

menyimpang dalam audit atau perilaku disfungsional perlu dilakukan agar

penyebabnya dapat diketahui dan berdasarkan bukti yang jelas sehingga dapat

mengambil solusi yang tepat.

Secara teoretis akuntan publik memberikan jasa assurance tentang informasi

laporan keuangan historis kepada masyarakat diwajibkan untuk memiliki

pengetahuan dan keterampilan akuntansi serta kualitas pribadi yang memadai.

Kualitas pribadi tersebut akan tercermin dari perilaku profesinya. Perilaku

profesional akuntan publik diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku

menyimpang dalam audit (Harini, 2010:03).

Pada prakteknya tindakan perilaku menyimpang dalam audit masih sering

terjadi. Salah satu kasus yang ada pada kantor BPK-RI saat ini adalah korupsi

audit yang terjadi pada proses audit dan praktik jual beli hasil opini audit dengan

aktor utamanya adalah seorang auditor. Sedangkan pada teori sudah jelas

dinyatakan bahwa perilaku profesional seorang auditor yang baik sangat penting

Page 19: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

3

dalam melakukan proses audit agar dapat meningkatkan kualitas audit yang andal

dan relevan.

Sehubungan dengan hal tersebut, faktor penting dalam diri auditor dapat

mempengaruhi kecenderungan untuk melakukan perilaku menyimpang dalam

audit. Diantaranya adalah locus of control yang mengacu pada karakteristik

personalitas yang menggambarkan tingkat keyakinan seseorang tentang sejauh

mana dapat mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau

kegagalan yang dialami. Semakin tinggi locus of controlindividu, semakin besar

kemungkinan individu tersebut melakukan perilaku menyimpang (Pertiwi et al.,

2015:79).

Menurut Basudewa(2015:965) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

komitmen organisasi yang dimiliki seorang auditor maka akan semakin rendah

perilaku menyimpang yang dilakukan seorang auditor. Dengan demikian tingkat

tinggi komitmen organisasi akan dikaitkan dengan penyimpangan perilaku dalam

audit, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap mempertahankan organisasi

tempat mereka bekerja.

Kinerja berkaitan dengan hasil dari perilaku anggota organisasi dimana tujuan

yang dicapai adalah dengan adanya tindakan atau perilaku. Hal ini berarti, bahwa

seorang auditor dengan tingkat kinerja yang rendah lebih dapat terlibat dalam

perilaku menyimpang (dysfunctional audit behavior) dikarenakan sebagai

kebutuhan dalam situasi yang dimana tujuan organisasi maupun individual tidak

dapat dicapai melalui langkah-langkah secara umum. Menurut Basudewa

(2015:966) menyatakan bahwa kinerja yang lebih tinggi secara tidak langsung

Page 20: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

4

dapat memberikan kontribusi bagi efektivitas dan kualitas. Kinerja pekerjaan

auditor berhubungan dengan kualitas audit, kinerja yang buruk akan menurunkan

kredibilitas audit.

Kegiatan manipulasi atau ketidakjujuran sangat memungkinkan terjadinya

perilaku menyimpang dalam audit. Ketika individu melakukan pekerjaan dibawah

standar yang ditetapkan maka memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan

penyimpangan sejak individu tersebut merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk

bertahan dalam pekerjaan. Jadi, penyimpangan perilaku dapat dilihat sebagai

kebutuhan dalam situasi dimana tujuan organisasi maupun individual tidak dapat

dicapai melalui langkah-langkah umum yang sering dilakukan. Keinginan untuk

berhenti bekerja (turnover intention) adalah jalan satu-satunya untuk individu

dalam menyelesaikan suatu masalah karena adanya rasa takut akan kemungkinan

jatuhnya sanksi apabila perilaku menyimpang dalam audit terdeteksi.

Banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia mengenai perilaku

menyimpang dalam audit seperti yang telah dilakukan oleh Pertiwi et al., (2015)

tentang pengaruh karakteristik personal auditor terhadap tingkat penerimaan

penyimpangan perilaku dalam audit dan kualitas hasil audit (Studi empiris pada

BPKP perwakilan Kota Pekanbaru Provinsi Riau). Hasil penelitian ini

menunjukaan bahwa audit mutu, locus of control, kecerdasan emosional dan

kinerja auditor berpengaruh terhadap tingkat penerimaan perilaku penyimpangan

perilaku dalam audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum (2014) yaitu tentang

determinan perilaku disfungsional audit (Studi empiris pada Perguruan Tinggi

Page 21: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

5

Negeri Badan Layanan Umum di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control eksternal, kinerja

auditor, komitmen organisasi dan emotional spiritual quotient berpengaruh

terhadap perilaku disfungsional audit.

Tidak semua penelitian memberikan hasil yang sama. Pada penelitian

Evanauli (2013) tentang penerimaan auditor atas dysfunctional audit behavior:

sebuah pendekatan karakteristik personal auditor menyatakan bahwa keinginan

untuk berhenti bekerja (turnover intention) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku menyimpang auditor. Sedangkan pada penelitian

Hadi (2014) dan Anita (2016) menyatakan bahwa turnover intention berpengaruh

positif signifikan terhadap perilaku menyimpang dalam audit. Hal ini terjadi

ketidaksesuaian antara objek dan waktu penelitian sehingga secara umum

penelitian sebelumnya belum pasti dalam menjelaskan faktor-faktor penyebab

perilaku disfungsional audit

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku menyimpang dalam audit diantaranya adalah locus of

control, kinerja, komitmen organisasi, dan turnover intention.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah locus of control berpengaruh terhadap perilaku menyimpang dalam

audit?

Page 22: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

6

2. Apakah kinerja berpengaruh terhadap perilaku menyimpang dalam audit?

3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap perilaku menyimpang

dalam audit?

4. Apakah turnover intention berpengaruh terhadap perilaku menyimpang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1. Untuk menguji pengaruh locus of control terhadap perilaku menyimpang

dalam audit.

2. Untuk menguji pengaruh kinerja terhadap perilaku menyimpang dalam audit.

3. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap perilaku menyimpang

dalam audit.

4. Untuk menguji pengaruh turnover intention terhadap perilaku menyimpang

dalam audit.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Melalui penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

menentukan sikap seorang auditor agar melakukan pencegahan untuk tidak

melakukan tindakan perilaku menyimpang dalam audit, serta dapat

meningkatkan kemampuannya dalam memberikan opini hasil audit yang

sebenarnya tanpa dimanipulasi.

Page 23: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

7

b. Melalui penelitian ini dapat memberikan masukan atau saran kepadakantor

BPK untuk mendeteksi apa yang menyebabkan terjadinya perilaku

menyimpang dalam audit, sehingga perilaku menyimpang dalam audit dapat

di hindari oleh para auditor di masa yang akan datang dalam menciptakan

hasil kualitas audit yang lebih baik dengan dilandasi oleh kode etik. Selain

itu, kantor BPK juga diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan

kepercayaan masyarakat.

c. Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat umum, khususnya

mahasiswa sehingga dapat mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi

perilaku menyimpang dalam audit

2. Manfaat Teoretis

a. Peneliti mencoba memberikan bukti empiris tentang pengaruh locus of

control, kinerja, komitmen organisasi,dan turnover intention terhadap

perilaku menyimpang dalam audit.

b. penelitian ini diharapakan dapat menjadi referensi atau bahan kajian dalam

rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan di dalam dunia

pendidikan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yaitu suatu batasan studi yang menjelaskan fokus

studi. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah bahkan

menimbulkan perbedaan persepsi, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup

Page 24: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

8

penelitian yang jelas agar penelitian ini dapat terfokus pada topik pembahasan

yang ingin disajikan penulis.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan dilakukan terhadap masing-

masing variabel guna mendapatkan penjelasan dan pemahaman mengenai

pengaruh tiap-tiap variabel tersebut dengan perilaku menyimpang dalam audit.

Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana, teori-teori, dan agar penelitian

ini dapat dilakukan secara mendalam, maka penelitian ini dibatasi pada

permasalahan yang telah dirumuskan. Fokus penelitian ini untuk meneliti

pengaruh locus of control, kinerja, komitmen organisasi, dan turnover intention

terhadap perilaku menyimpang dalam audit pada Badan Pemeriksa Keuangan

Perwakilan Jawa Timur.

Page 25: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

9

BAB 2

TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Teoretis

2.1.1 Teori Atribusi

Menurut Freitz Heider teori Atribusi (Atribution) adalah proses yang

dilakukan orang-orang dalam menafsirkan penyebab perilaku mereka sendiri dan

perilaku orang lain (Davis dan Newstorm, 1985:96). Pentingnya konsep ini

terletak dalam hal keyakinan bahwa apabila kita dapat memahami cara orang-

orang menetapkan penyebab suatu hal, maka kita akan dapat memperkirakan

perilaku mereka di masa depan secara lebih akurat. Teori ini mengacu kepada

bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau diri sendiri

yang ditentukan apakah dari internal (dispositional attributions) atau eksternal

(situasional attributions) dan pengaruhnya akan terlihat dalam perilaku individu

(Luthan, 1998; Ardiansah, 2003; Harini, 2010:11). Dispositional attributions

mengacu pada sesuatu yang ada dalam diri seseorang, seperti ciri kepribadian,

kesadaran, dan kemampuan. Sedangkan situasional attribution mengacu pada

lingkungan sekitar yang mempengaruhi perilaku, seperti pengaruh sosial yang

artinya individu terpaksa berperilaku karena situasi yang sedang dihadapinya.

Penentuan internal dan eksternal tergantung pada tiga faktor diantaranya adalah

sebagai berikut :

Page 26: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

10

1. Keunikan

Keunikan merupakan tingkatan dimana seseorang berperilaku dengan cara yang

sama dalam situasi yang berbeda. Apabila perilaku seseorang dianggap suatu hal

yang luar biasa, maka individu lain yang bertindak sebagai pengamat akan

memberikan atribusi eksternal terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya, jika

perilaku seseorang dianggap hal yang biasa, maka akan dinilia sebagai atribusi

internal

2. Konsistensi

Konsistensi merupakan tingkatan dimana seseorang menunjukkan perilaku yang

sama dari waktu ke waktu. Semakin konsisten perilaku seseorang, maka individu

cenderung menghubungkan hal tersebut dengan sebab-sebab internal.

3. Konsensus

Konsensus merupakan semua individu memiliki kesamaan pandangan dalam

merespon perilaku seseorang dalam situasi yang sama. Apabila konsensunya

tinggi, maka termasuk atribusi internal, sebaliknya jika konsensus rendah maka

termasuk atribusi eksternal (Ivancevich et al., 2006:124).

Menurut teori atribusi, keberhasilan atau kegagalan seseorang dapat dianalisis

dalam tiga karakteristik, yakni :

1. Penyebab keberhasilan atau kegagalan karena faktor internal maupun

eksternal, yang dapat diartikan bahwa keberhasilan atau kegagalan

dikarenakan adanya faktor-faktor yang di miliki pada tiap individu.

2. Penyebab keberhasilan atau kegagalan seseorang karena tingkat kestabilan

pada diri seseorang. Misalnya, ketika seseorang meyakini bahwa melakukan

Page 27: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

11

suatu usaha dengan stabil akan mendapatkan hasil yang diharapkan, maka

hasilnya akan sama ketika seseorang melakukan usaha dengan stabil pada

kesempatan yang lainnya.

3. Penyebab keberhasilan atau kegagalan karena bisa atau tidaknya seseorang

dalam melakukan pengendalian pada diri sendiri.

Salah satu penemuan lebih menarik dari teori atribusi adalah bahwa terdapat

kekeliruan atau bias yang mendistorsi atribusi. Misalnya, banyak bukti yang

mengungkapkan bahwa ketika membuat pertimbangan atau penilaian mengenai

perilaku orang lain, maka kita mempunyai kecenderungan untuk meremehkan

pengaruh faktor eksternal dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal atau

faktor pribadi. Hal ini disebut dengan kekeliruan atribusi mendasar yang dimana

memiliki kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor-faktor eksternal dan

melebih-lebihkan pengaruh faktor-faktor internal ketika membuat penilaian

tentang perilaku orang lain (Robbins, 2007:173).

2.1.2 Auditing (Pemeriksaan) dan Standar Auditing

Definisi auditing menurut Arens et al. (2014:04) adalah sebagai berikut :

“Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.”

Dalam melakukan audit, harus memiliki informasi dalam bentuk yang dapat

diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk

mengevaluasi informasi tersebut. Tugas auditor adalah untuk menentukan apakah

representasi (asersi) tersebut betul-betul wajar. Untuk mengevaluasi kewajaran,

auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung asersi tersebut. Untuk

Page 28: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

12

memenuhi tujuan audit, auditor harus kompeten dalam memperoleh dan

menentukan jenis bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi guna

mencapai kesimpulan yang tepat. Sikap mental independen harus ada dalam diri

auditor, jika seorang auditor tidak memiliki sikap independen maka dalam

melaksanakan audit tidak akan mendapatkan kepercayaan oleh publik atau para

pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor

harus di informasikan kepada pihak yang berkepentingan. Laporan hasil atas

temuan audit di ekspersikan dalam bentuk pendapat (opinion) mengenai

kewajaran laporan keuangan yang mencakup tentang kesesuaian antara informasi

yang telah diaudit dan standar yang telah ditetapkan (Messier, et al. 2014:13).

Menurut Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa

Keuangan, dalam Pasal 1 Poin 4 menyatakan bahwa pemeriksaan adalah proses

identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen,

objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai

kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Agar Badan Pemeriksa

Keuangan dapat melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara secara efektif, sesuai peraturan perundang-undangan maka

dibentuk suatu Standar Pemeriksaaan Keuangan Negara (SPKN) yang secara

resmi dikeluarkan oleh BPK tanggal 19 April 2007 dengan referensi sebagai

berikut :

1. Standar Audit Pemerintahan 1995-BPK;

Page 29: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

13

2. Generally Accepted Goverment Auditing Standards (GAGAS) 2003- US GAO;

3. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI);

4. Auditing Standards 1995 – INTOSAI;

5. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) 1992 – AICPA;

6. Internal Control Standards 2001 – INTOSAI;

7. Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) 2003 –

IIA (Rai, 2008:32).

SPKN merupakan patokan untuk melakukan audit atas pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara. SPKN berlaku bagi BPK dan akuntan publik

atau pihak lainnya yang melakukan audit keuangan negara untuk dan atas nama

BPK. Sementara itu, Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) seperti

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal

(Itjen), dan Badan Pengawas Daerah (Bawasda) dapat menggunakan SPKN

sebagai acuan dalam menyusun standar pengawasan sesuai dengan kedudukan,

tugas, dan fungsinya. SPKN memuat persyaratan profesional pemeriksa, mutu

pelaksanaan pemeriksaan di lapangan dan persyaratan laporan pemeriksaan yang

profesional bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan

pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pernyataan Standar Pemeriksaan No. 02 pada SPKN menyatakan bahwa

standar pelaksanaan pemeriksaan keuangan negara memberlakukan tiga

pernyataan standar pekerjaan lapangan SPAP yang ditetapkan oleh IAI adalah

berikut ini :

Page 30: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

14

1. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan

tenaga asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang

akan dilakukan.

3. Bukti audit yang kompeten harus di peroleh melalu inspeksi, pengamatan,

pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Selain itu, SPKN juga menetapkan standar pelaksanaan tambahan yaitu

sebagai berikut :

1. Komunikasi pemeriksa.

2. Pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan sebelumnya.

3. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan dari

ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan (fraud), serta

ketidakpatutan (abuse).

4. Pengembangan temuan pemeriksaan.

5. Dokumentasi pemeriksaan.

Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit

keuaangan negara, yaitu audit keuangan, audit kinerja, dan audit dengan tujuan

tertentu, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Audit keuangan adalah audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk

memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance), apakah

laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material

Page 31: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

15

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis

akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2. Audit kinerja adalah audit yang diakukan secara objektif dan sistematis

terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit

dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas

publik.

3. Audit dengan tujuan tertentu adalah audit khusus, diluar audit keuangan dan

audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas hal yang

diaudit. Audit dengan tujuan tertentu bersifat eksaminasi (examination), reviu

(review), atau prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Audit

dengan tujuan tertentu mencakup audit atas hal-hal lain dibidang keuangan,

audit investigatif, dan audit atas sistem pengendalian internal (Rai, 2008:31).

2.1.3 Jenis-jenis Auditor

Auditor dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu auditor pemerintah, auditor

internal, dan auditor independen yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan

negara pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia pelaksanaan audit

dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK). Hasil audit yang dilakukan

BPK disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai alat kontrol atas

pelaksanaan keuangan negara. Selain BPK, di Indonesia mengenal adanya BPKP

yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang merupakan internal

Page 32: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

16

auditor pemerintah yang independen terhadap jajaran organisasi pemerintahan.

Upaya yang diperankan internal auditor pemerintah merupakan dorongan bagi

diterapkannya good governance pada setiap jenjang pemerintahan serta

pengelolaan kekayaan Negara. Selain itu, internal auditor pemerintah merupakan

kekuatan pendorong dalam upaya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan

kehematan penyelenggaraan pelayanan publik dan pembangunan nasional. Para

auditor BPKP memberikan layanan audit, antara lain :

1. Audit khusus (audit investigasi) untuk menetapkan adanya indikasi praktik

tindak pidana korupsi dan penyimpangan lain.

2. Audit terhadap laporan keuangan dan kinerja BUMN atau badan usaha

lainnya.

3. Audit terhadap pemanfaatan pinjaman dan hibah luar negeri.

4. Audit terhadap peningkatan penerimaan Negara, termasuk Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP).

5. Audit terhadap kegiatan yang dananya bersumber dari APBN.

6. Audit dalam rangka memenuhi permintaan stakeholder tertentu.

Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas (perusahaan) dan

berstatus sebagai pegawai pada entitas tersebut. Tanggungjawab auditor internal

pada berbagai perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan

perusahaan yang bersangkutan. Auditor internal berkewajiban memberi informasi

kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan efektivitas perusahaan. Pihak luar periusahaan pada umumnya tidak bisa

mengandalkan hasil audit yang dilakukan oleh auditor internal karena

Page 33: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

17

kedudukannya yang tidak independen inilah yang membedakan auditor internal

dengan auditor eksteren yang independen dari kantor-kantor akuntan publik.

Auditor independen atau lebih umum disebut dengan akuntan publik memiliki

tanggungjawab utama yaitu melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan

yang diterbitkan entitas (perusahaan dan organisasi lainnya). Pengauditan ini

dilakukan pada perusahaan terbuka, perusahaan besar, dan juga pada perusahaan

kecil, serta organisasi nirlaba. (Jusup, 2014:16-19).

2.1.4 Locus of Control

Locus of control atau pusat pengendalian merupakan penentuan tingkatan

dimana individu meyakini bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi

pada mereka. Ada dua jenis golongan locus of control yaitu locus of control

internal dan locus of control eksternal. Dapat di golongkan sebagai locus of

control internal karena individu tersebut yakin bahwa mereka sepenuhnya dapat

mengatur dirinya, sehingga yang dapat menentukan nasib adalah dirinya sendiri

serta memiliki tanggung jawab pribadi untuk apa yang terjadi terhadap diri

mereka. Ketika seseorang melakukan kinerja dengan baik, mereka yakin bahwa

hal tersebut disebabkan oleh usaha atau ketrampilan mereka. Locus of control

eksternal merupakan keyakinan individu atas nasib yang diterima adalah faktor

kekuatan dari luar dirinya sendiri. Ketika individu tersebut melakukan kinerja

dengan baik, mereka yakin bahwa hal tersebut disebabkan oleh keberuntungan.

Dalam organisasi, locus of control internal biasanya tidak memerlukan

pengawasan sebanyak locus of control eksternal, karena mereka lebih meyakini

bahwa perilaku kerja mereka akan mempengaruhi hasil yang akan mereka

Page 34: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

18

dapatkan seperti kinerja, promosi, dan gaji. Beberapa penelitian menyatakan

bahwa pusat pengendalian berhubungan dengan perilaku moral, yang dimana

locus of control internal melakukan apa yang menurut mereka merupakan hal

yang benar dan bersedia untuk menerima konsekuensi apabila melakukan

kesalahan (Ivancevich et al. 2006:97).

2.1.5 Kinerja (Performance)

Kinerja (Performance) adalah perilaku anggota organisasi yang membantu

untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini tidak semata-mata berfokus pada

perilaku seorang karyawan atau seorang auditor, namun berkonsentrasi pada

proses yang dilakukan seseorang dalam melakukan kerja. Organisasi tidak akan

berfokus pada atribut-atribut personal yang melekat pada diri seseorang, seperti

asal, ras, keturunan, jenis kelamin, lulusan perguruan tinggi dimana, dan

sebagainya. Namun organisasi akan lebih melihat pada faktor bagaimanakah

sesorang bekerja (Mahmudi, 2013:27).

Dalam menjalankan tugasnya, karyawan atau seorang auditor dituntut untuk

memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan umum yang memadai, dan

keahlian khusus dalam bidangnya (Rai, 2008:63). Untuk menilai kinerja

berdasarkan perilaku, organisasi biasanya menentukan faktor kinerja sebagai dasar

untuk menilai. Penilaian kinerja pada seorang auditor sangat penting untuk

dilakukan bila organisasi ingin melakukan promosi jabatan. Kinerja

(Performance) dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan organisasi.

Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun

kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja

Page 35: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

19

organisasi adalah gabungan antara kinerja individu dan kelompok sehingga

kinerja organisasi sangat tergantung pada karyawannya (Husna et al, 2012).

2.1.6 Komitmen Organisasi (Organizational Commitment)

Komitmen organisasi merupakan suatu konsep yang digunakan untuk

menggambarkan dorongan-dorongan atau motivasi yang timbul dari dalam

seorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku (Setyaningrum,

2014:365). Dalam komitmen organisasi, seorang pekerja mengidentifikasi sebuah

organisasi, tujuan serta harapannya untuk tetap menjadi anggota. Sebuah

hubungan positif tampak di antara komitmen organisasi dan produktivitas, tetapi

bersifat sederhana. Model teoretis menyatakan bahwa pekerja yang berkomitmen

akan semakin kurang terlibat dalam pengunduran diri, sekalipun mereka tidak

puas, karena memiliki rasa kesetiaan dan keterikatan terhadap organisasi. Di sisi

lain, pekerja yang tidak berkomitmen, yang merasa kurang setia pada organisasi,

akan cenderung menunjukkan tingkat kehadiran di tempat kerja yang lebih rendah

(Robbins dan Judge, 2014:47). Pujaningrum (2012:17) menyimpulkan bahwa

komitmen dikarakteristikan pada kepercayaan dan penerimaan akan tujuan dan

nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan usaha individu kearah

pencapaian tujuan serta keinginan yang kuat untuk mempertahankan anggota

organisasi.

Tiga dimensi komitmen organisasional menurut Robbins dan Judge

(2008:101 ) dapat di kelompokkan sebagai berikut :

1. Komitmen afektif (affective commitment) adalah perasaan emosional untuk

organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya. Misalnya, seorang karyawan

Page 36: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

20

memiliki komitmen aktif untuk perusahannya karena keterlibatannya dengan

pekerjaannya.

2. Komitmen berkelanjutan (continuance commitment)adalah nilai ekonomi yang

dirasa apabila lebih memilih bertahan dalam suatu organisasi dibandingkan

dengan meninggalkan organisasi tersebut. Seorang pegawai akan berkomitmen

kepada perusahaan atau organisasi karena di bayar tinggi dan pengunduran diri

dari perusahaan akan menghancurkan keluarganya.

3. Komitmen normatif (normative commitment) adalah kewajiban untuk bertahan

dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.

2.1.7 Turnover Intention

Turnover Intention merupakan sikap yang dimiliki oleh anggota organisasi

untuk mengundurkan diri dari organisasi atau dalam hal ini, dari kantor BPK

sebagai seorang auditor. Turnover Intention di pengaruhi oleh skill (ketrampilan)

dan ability (kemampuan). Sebelum turnoverintention terjadi, selalu ada perilaku

yang mendahuluinya, yaitu adanya niat atau intensitas turnover intention. Faktor

utama intensitas adalah kepuasaan, ketertarikan yang diharapkan terhadap

pekerjaan saat ini dan ketertarikan yang diharapkan dari atau pada alternatif

pekerjaan atau peluang lain (Fitriany et al.2010).

Menurut Anita et al. (2016:119) menyatakan bahwa turnover intention

ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku auditor, yakni: mulai malas

bekerja, naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk

menentang kepada atasan, maupun keseriusan untuk menyelesaikan semua

tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari biasanya. Indikasi indikasi

Page 37: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

21

tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk memprediksi turnover intention

karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Dan juga perilaku yang

dilakukan tersebut akan berdampak pada penerimaan atas perilaku menyimpang

dalam audit.

2.1.8 Perilaku Menyimpang dalam Audit (DAB)

Perilaku menyimpang dalam audit (Dysfunctional audit behavior) adalah

perilaku auditor dalam proses audit yang tidak sesuai dengan program audit yang

telah ditetapkan atau menyimpang dari standar yang telah ditetapkan. Perilaku

menyimpang dalam audit dianggap sebagai suatu bentuk reaksi terhadap

lingkungan misalnya, sistem pengendalian yang apabila perilaku ini dilakukan

dapat berpengaruh terhadap kualitas audit baik secara langsung maupun tidak

langsung. Beberapa perilaku disfungsional yang membahayakan kualitas audit

yaitu: Premature sign off, altering or replacing audit procedures, dan

underreporting of time (Harini, 2010 dan Basudewa, 2015).

Premature sign off atau penghentian prematur atas prosedur audit sebagai

suatu keadaan yang menunjukkan seorang auditor menghentikan satu atau

beberapa langkah audit yang diperlukan dalam prosedur audit tanpa mengganti

dengan langkah yang lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa kegagalan audit

sering disebabkan karena penghapusan prosedur audit yang penting daripada

prosedur audit yang tidak dilakukan secara memadai. Perilaku tersebut akan

berpengaruh secara langsung terhadap kualitas audit dan dapat mengubah hasil

audit yang tidak relevan.

Page 38: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

22

Altering or replacing audit procedures terkait dengan penggantian prosedur audit

yang ada pada standar auditing. Kegagalan audit sering disebabkan karena

penghapusan prosedur audit yang penting atau melakukan prosedur audit secara

tidak memadai. Hal ini juga dapat mempengaruhi secara langsung terhadap

kualitas audit.

Underreporting of timeterjadi ketika auditor menyelesaikan pekerjaan atau

tugas yang dibebankan dengan waktu pribadi dan dimotivasi oleh keinginan untuk

menghindari atau meminimumkan anggaran yang berlebihan. Hal ini berarti

bahwa underreporting of time meningkat ketika auditor menyelesaikan pekerjaan

yang dibebankan kepada auditor dengan tidak melaporkan waktu yang

sesungguhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Walaupun tidak

mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas audit tetapi akan menyebabkan

time pressure untuk audit dimasa yang akan datang. Time pressure merupakan

tekanan dari pihak luar mengenai waktu seorang auditor harus menyelesaikan

tugas secepatnya. Hal ini juga menghasilkan tekanan jika pekerjaan yang

dilakukan tidak bisa diselesaikan. Tekanan akan menyebabkan stress pada auditor

karena ketidakseimbangan antara tugas dan waktu untuk menyelesaikan

pekerjaannya serta dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu berupa kegagalan

dalam meneliti prinsip-prinsip akuntansi, memeriksa dokumen secara dangkal,

dan mengurangi pekerjaan pada salah satu langkah audit.

Page 39: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

23

2.2 Rerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian sebelumnya dan telaah pustaka, maka variabel yang

terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi rerangka pemikiran sebagai

berikut :

Gambar 1Rerangka Pemikiran

Teori Atribusi

Dispositional Attributions

(Internal)

Locus of Control (LOC)

Konsistensi

Situasional Attributions(Eksternal)

Kinerja (K)

Komitmen Organisasi

(KO)

Turnover Intention

(TI)

Perilaku Menyimpang Audit (Dysfunctional Audit Behavior)

Keunikan Konsensus

Perilaku Manusia

Karakter Auditor

Kualitas Hasil Audit

Page 40: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

24

2.3 Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan teoretis dan rerangka pemikiran maka dapat dirumuskan

hipotesis penilaian sebagai berikut :

2.3.1 Hubungan Locus of Control dengan Perilaku Menyimpang dalam

Audit

Locus of control dapat dikatakan sebagai cara pandang seorang auditor dalam

mengartikan suatu keberhasilan yang telah dialami. Individu yang memiliki locus

of control internal cenderung menghubungkan hasil yang diraih didapatkan atas

pengendalian individu dan memiliki komitmen yang lebih besar dibandingkan

dengan individu yang memiliki locus of control eksternal (Pertiwi et al, 2015:72).

Individu dengan locus of control eksternal cenderung percaya bahwa hasil yang

lebih merupakan akibat kekuatan dari luar. Locus of control yang berbeda dapat

mencerminkan motivasi yang berbeda dan juga memiliki kinerja yang berbeda.

Hal tersebut dikarenakan adanya kurang percaya akan kemampuan dirinya

sendiri dalam melakukan suatu pekerjaan dan tidak bisa menentukan nasib

baiknya sendiri. Pada saat individu merasa bahwa kemampuannya tidak sesuai

dengan tuntutan pekerjaan, maka individu tersebut dapat melakukan perilaku

disfungsional dalam mempertahankan kedudukannya. Perilaku ini dapat diartikan

bahwa ketika seorang audior berniat untuk memanipulasi, maka tujuan kinerja

dapat dicapai secara maksimal sehingga pengurangan kualitas hasil audit bisa

dikatakan sebagai sebuah pengorbanan yang harus dilakukan auditor untuk

bertahan pada lingkungan pekerjannya.

Page 41: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

25

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bryanet al. (2005) menyatakan

bahwa kepribadian dapat membangun locus of control dalam mengelola perilaku

disfungsional.Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryandari (2007), Fatimah

(2012), Pujaningrum (2012), Evanauli (2013), Hadi (2014) Pertiwi, et al. (2015)

dan Anita, et al. (2016) menyatakan bahwa locus of control berpengaruh positif

signifikan terhadap tingkat penerimaan perilaku menyimpang dalam audit. Namun

dalam penelitian Gustati (2012), Hartati (2012), Wahyudin (2012), dan

Setyaningrum (2014) menyatakan bahwa locus of control tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan perilaku menyimpang dalam audit. Dengan tidak

konsistennya hasil penelitian tersebut, maka peneliti ingin menguji kembali

variabel locus of control agar kesimpulan yang didapatkan bisa lebih dipastikan

lagi. Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan

hipotesis sebagai berikut :

H1: Locus of control berpengaruh terhadap perilaku menyimpang dalam

audit.

2.3.2 Hubungan Kinerja dengan Perilaku Menyimpang dalam Audit

Kinerja dapat dilihat dari tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan

atau menyelesaikan suatu pekerjaan dengan melakukan sebuah tindakan atau

perilaku yang sesuai. Untuk menyelesaikan tugasnya, seseorang dituntut untuk

memiliki kemampuan dan motivasi tertentu. Kinerja pegawai merupakan suatu hal

yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai suatu tujuannya.

Page 42: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

26

Oleh karena itu, auditor yang memiliki persepsi yang rendah terhadap tingkat

kinerja dianggap akan memperlihatkan penerimaan perilaku menyimpang dalam

audit yang lebih tinggi (Pertiwi et al. 2015). Dengan adanya kinerja auditor yang

rendah, hal tersebut timbul adanya pemikiran untuk meningkatkan kinerja dengan

berbagai tindakan, salah satunya melakukan perilaku menyimpang, seperti

mengurangi prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah yang lain untuk

mencapai waktu tugas yang telah ditetapkan (Basudewa, 2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryandari (2007), Fatimah

(2012), Pujaningrum (2012), Evanauli (2013), Setyaningrum (2014) dan Anita, et

al. (2016) yang menyatakan bahwa kinerja memiliki pengaruh pada penerimaan

perilaku menyimpang dalam audit sedangkan Hartati (2012) dan Pertiwi, et al

(2015) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Hal ini mengindikasikan bahwa

individu yang memiliki persepsi tidak baik atas kinerjanya diperkirakan lebih

menerima atas perilaku menyimpang dalam audit. Sedangkan individu yang

memiliki persepsi yang baik atas kinerjanya akan cenderung menolak perilaku

menyimpang dalam audit. Dengan tidak konsistennya hasil penelitian tersebut,

maka peneliti ingin menguji kembali variabel kinerja agar kesimpulan yang

didapatkan bisa lebih dipastikan lagi. Berdasarkan teori dan hasil penelitian

sebelumnya, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut

H2 :Kinerja berpengaruh terhadap perilaku menyimpang dalam audit.

Page 43: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

27

2.3.3 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Perilaku Menyimpang

dalam Audit

Komitmen organisasi merupakan kekuatan identifikasi individual dan

keterlibatan dalam organisasi tertentu. Komitmen organisasi menunjukkan

kekuatan dalam diri seorang auditor untuk berpihak dan terlibat dalam organisasi

dan keinginan untuk bertahan dalam organisasi merupakan sikap dalam hal

loyalitas. Komitmen terhadap profesi dan organisasi adalah salah satu

karakteristik profesional dan personal yang dimiliki seorang auditor. Dalam

keadaan apapun seorang auditor harus memiliki komitmen organisasi yang tinggi,

sehingga bekerja keras tanpa melakukan tindakan yang menyimpang adalah hal

yang paling diutamakan. Komitmen organisasi dipengaruhi kuat oleh beberapa

faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dengan penghargaan kinerja

yang adil, dan seseorang yang merasa bahwa organisasi mereka perduli tentang

kesejahteraan mereka akan memiliki komitmen organisasi yang tinggi.

Berdasarkan penelitian Anita, et al. (2016) menyatakan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap perilaku disfungsional audit.

Sedangkan pada penelitian Pujaningrum (2012) dan Setyaningrum (2014)

menunjukkan tidak adanya pengaruh antara komitmen organisasi terhadap

perilaku menyimpang dalam audit. Dengan demikian, Individu yang memiliki

komitmen yang tinggi pada organisasi akan mempunyai usaha yang keras dan

mempunyai kinerja dan loyalitas yang lebih baik sehingga jauh dari perilaku

menyimpang dalam audit. Sedangkan Individu yang rendah dalam mengartikan

Page 44: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

28

komitmen organisasi cenderung untuk melakukan tindakan perilaku menyimpang,

hal ini dilakukan agar tetap bertahan dalam organisasi tersebut.

Dengan tidak konsistennya hasil penelitian tersebut, maka peneliti ingin

menguji kembali variabel komitmen organisasi agar kesimpulan yang didapatkan

bisa lebih dipastikan lagi. Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya,

maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H3: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap perilaku menyimpang

dalam audit.

2.3.4 Hubungan Turnover Intention dengan Perilaku Menyimpang dalam

Audit

Turnover intentionmerupakan keinginan seseorang untuk mencari pekerjaan lain

dan meninggalkan pekerjaan sekarang. Keinginan untuk berhenti masih tetap

berhubungan dengan organisasi dan belum diwujudkan untuk meninggalkan

organisasi. Turnover intention ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut

perilaku individu, diantaranya adalah absensi yang meningkat, mulai malas kerja,

timbul keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberenanian untuk

menentang kepada atasan, maupun keseriusan untuk menyelesaikan semua

tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari biasanya (Anitaet al.,

2016:119). Indikasi tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk memprediksi

turnover intention pegawai dalam sebuah perusahaan dan juga perilaku yang

dilakukan tersebut akan berdampak pada penerimaan perilaku menyimpang dalam

audit. Oleh karena itu, auditor yang berkeinginan untuk keluar dari organisasinya,

Page 45: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

29

lebih cenderung tidak perduli atas dampak perilaku yang dilakukannya dan

memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan penyimpangan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryandari (2007), Fatimah

(2012), Pujaningrum (2012), Wahyudin (2012), Hadi (2014), dan Anita, et al.

(2016) menyatakan bahwa adanya pengaruhturnover intention terhadap perilaku

menyimpang dalam audit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi

keinginan seorang auditor untuk meninggalkan pekerjannya maka memiliki

kecenderungan untuk menerima perilaku menyimpang dalam audit, dan

sebaliknya, semakin kuat keinginan seorang auditor untuk bertahan dengan

pekerjannya, maka memiliki kecenderungan untuk menolak perilaku menyimpang

dalam audit. Sedangkan pada penelitian Hartati (2012) dan Evanauli (2013)

menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh antara turnover intention dengan

perilaku menyimpang dalam audit.

Dengan tidak konsistennya hasil penelitian tersebut, maka peneliti ingin

menguji kembali variabel turnover intention agar kesimpulan yang didapatkan

bisa lebih dipastikan lagi. Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya,

maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H4: Turnover intention berpengaruh terhadap perilaku menyimpang dalam

audit.

Page 46: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

30

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 1Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Peneltian Hasil penelitian1 Bryan, David O.,

Jeffrey J, Quirin., David P. Donnelly. (2005)Journal of Business and Economics Research, Vol.3, No.10.

Locus of Control and Dysfunctional Audit Behavior

Hasil yang dilaporkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian membangun locus of control dalam mengelola dysfunctional audit behavior. Di dalam sampel, auditor tergolong eksternal dan dysfunctional audit behavior terjadi di tingkat yang lebih tinggi.

2 Suryandari, E. (2007)Jurnal Akuntansi dan Investasi

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit

1. Lokus kendali dan Keinginan untuk berhenti bekerja berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

2. Kinerja pribadi auditor berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

3. Harga diri dalam kaitannya dengan ambisi berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit

3 Fatimah, A. (2012)Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1

Karakteristik Personal Auditor Sebagai Antesden Perilaku Disfungsional Auditor dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hasil Audit.

1. Lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, dan tingkat kinerja pribadi karyawan dapat meningkatkan perilaku disfungsional.

2. Perilaku disfungsional berpengaruh negatif terhadap kualitas hasil audit.

Page 47: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

31

4 Gustati (2012).Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.7 No.2.

Persepsi Auditor tentang Pengaruh Locus of Control terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.

1. Secara partial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel locus of control internal dan eksternal terhadap perilaku disfungsional audit.

2. Secara simultan, locus of control internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.

5 Hartati, N. L. (2012)Accounting Analysis Journal, Vol.1, No.2

Pengaruh Karakteristik Internal dan Eksternal Auditor terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Atas Prosedur Audit.

1. Tidak terdapat pengaruh locus of control internal terhadap perilaku disfungsional auditor, dan terdapat pengaruh locus of control eksternal terhadap perilaku disfungsional auditor.

2. Tidak terdapat pengaruh kinerja auditor terhadap perilaku disfungsional auditor.

3. Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional auditor.

4. Terdapat pengaruh time perssure terhadap perilaku disfungsional.

5. Tidak terdapat pengaruh audit fee terhadap perilaku disfungsional auditor.

6 Pujaningrum, I. (2012)Journal of Accounting Vol.1 No.1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerimaan Auditor atas Penyimpangan Perilaku dalam Audit.

1. Locus of control berpengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit.

2. Kinerja berpengaruh terhadap perilaku dysfunctional audit behavior.

3. Komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior.

4. Turnover intention berpengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior

7 Sijabat, J. (2012) Jurnal Akuntansi Vol.16 No.3

Antesenden dan Konsekuensi Keinginan untuk

1. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap keinginan untuk pindah.

Page 48: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

32

Pindah 2. Keinginan untuk pindah berhubungan positif terhadap perilaku audit disfungsional.

8 Wahyudin, A. (2012)Jurnal Dinamika Akuntansi Vol.3 No.2

Analisis Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor.

1. Locus of control berpengaruh pada kinerja auditor.

2. Turnover intention berpengaruh pada dysfunctional audit behavior.

3. Locus of control dan turnover intention tidak berpengaruh pada dysfunctional audit behavior.

9 Evanauli, R.P (2013).Jurnal Akuntansi dan InvestasiVol. 14 No. 2.

Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor

1. Locus of Control eksternal berpengaruh positif signifikan terhadap dysfunctional audit behavior.

2. Turnover Intention tidak berpengaruh signifikan terhadap dysfunctional audit behavior

3. Kinerja berpengaruh negatif terhadap dysfunctional audit behavior.

4. Relijiusitas berpengaruh negatif terhadap dysfunctional audit behavior.

10 Hadi, S. (2014) Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.9 No.1

Pengaruh Karakteristik Personal dan Faktor Situasional dalam Penerimaan Perilaku Disfungsional

1. Locus of control, kinerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional auditor.

2. Keinginan untuk berhenti bekerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perilaku disfungsional auditor.

11 Setyaningrum, F,(2014)Accounting Analysis Journal Vol.3 No.3

Determinan Perilaku Disfungsional Audit

1. Locus of control eksternal dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit.

2. Kinerja auditor dan emotional spiritual quotient berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit.

Page 49: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

33

12 Pertiwi, D., Andreas dan Nur A. (2015)Jurnal AkuntansiVol.4 No.1

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit dan Kualitas Hasil Audit.

1. Locus of Control berpengaruh positif terhadap tingkat penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

2. Emotional quotient berpengaruh terhadap tingkat penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

3. Kinerja auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penerimaan penyimpangan perilaku audit.

4. Locus of control, emotional quotient dan kinerja auditor berpengaruh langsung terhadap kualitas audit.

5. Locus of control berpengaruh terhadap kualitas audit dengan dimediasi oleh penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

6. Emotional quotient dan kinerja auditortidak berpengaruh terhadap kualitas audit dengan dimediasi oleh penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit.

7. Penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

13 Anita, R., Rita A., dan Zulbahridar. (2016)Jurnal AkuntansiVol.4 No.2

Analisis Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor.

1. Locus of controldan Turnover intentionberpengaruh positif terhadap penerimaan atas dysfunctional audit behavior.

2. Kinerja auditor dan Komitmen organisasiberpengaruh negatif signifikan terhadap dysfunctional audit behavior.

Sumber: Penelitian Terdahulu

Page 50: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

34

BAB 3

METODA PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

menganalisis data yang berbentuk angka dan data-data sekunder. Berdasarkan

karakteristik masalah, penelitian ini termasuk tipe penelitian kausalitas yang

bertujuan untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar

variabel (Sanusi, 2014:14).

Populasi adalah kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2014:87). Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2009:81). Sampel dapat mewakili dari suatu populasi dan dari sampel

tersebut akan mempermudah dalam menganalisis untuk mendapatkan kesimpulan.

Adapun populasi dalam penelitian ini terdiri dari auditor yang bekerja pada suatu

lembaga yaitu Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Timur, jalan Raya

Juanda – Gedangan, Sidoarjo. Kantor BPK Perwakilan Jawa Timur menjadi objek

penelitian karena sesuai dengan wilayah tempat tinggal peneliti sehingga

mempermudah peneliti untuk mendapatkan informasi serta melakukan penelitian.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara peneliti mengambil sampel atau

contoh yang representatif dari populasi yang tersedia (Sanusi, 2014:88). Sampel

Page 51: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

35

yang dipilih dari populasi dianggap mewakili keberadaan populasi. Penentuan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik

purposive sampling digunakan untuk menentukan ukuran sampel berdasarkan

tujuan atau target dengan pertimbangan kriteria tertentu. Berdasarkan metode

tersebut, maka kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Auditor yang bekerja di BPK Perwakilan Jawa Timur.

2. Auditor yang sudah pernah melakukan tugas pemeriksaan audit.

3. Auditor yang memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun.

Data pegawai menurut organisasi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur pada

tahun 2016, terdapat 145 orang yang terdaftar sebagai auditor. Perlu diketahui

bahwa saat ini banyak auditor yang sedang melakukan tugas lapangan, sehingga

auditor yang masih berada di kantor dan belum melakukan tugas lapangan

sebanyak 60 auditor. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 auditor.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek yang

merupakan jenis data penelitian berupa opini, sikap, pengalaman, atau

karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian

(responden).

Sumber data yang dihimpun berupa data primer yaitu data yang diperoleh

langsung dari responden yang menjadi sasaran penelitian. Data primer dapat

berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi

Page 52: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

36

terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Sumber

data primer dapat dilakukan dengan wawancara, observasi, penyampaian daftar

pertanyaan atau daftar isian dari peneliti.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode surveiyaitu dengan

mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden baik

dalam bentuk lisan maupun tertulis (Sanusi, 2014:105). Sumber data primer yang

dilakukan dengan penyampaian daftar pertanyaan atau kuesioner kepada auditor

yang bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalahvariabel yang nilainya tidak

mempengaruhi variabel lain (Sunyoto, 2013:24). variabel independen (bebas)

dapat mempengaruhi variabel dependen (terikat) baik secara positif maupun

negatif. Dalam penelitian ini terdapat tiga definisi operasional variabel

independen yang digunakan yaitu :

1. Locus Of Control (LOC)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan suatu sikap

yang ada pada diri seseorang untuk menentukan segala pemikiran dan keputusan.

Dalam hal ini locus of control merupakan bagian psikologis yang ada pada diri

seseorang yang tumbuh dan berkembang untuk memikirkan sejauh apa yang telah

dikerjakan dan memperoleh hasilnya. Individu yang memiliki locus of control

internal cenderung menghubungkan hasil dengan usaha-usaha yang telah

Page 53: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

37

dilakukan atau dapat dikatakan bahwa percaya dengan kejadian yang telah dilalui

atas pengendalian diri sendiri dan juga lebih komitmen terhadap tujuan yang di

inginkan. Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal adalah

individu yang percaya bahwa individu tersebut tidak dapat mengontrol dirinya

sendiri sehingga hasil yang didapatkan karena suatu faktor yang kebetulan.

Indikator yang mencerminkan locus of control internal maupun eksternal ada 8

(delapan) diantaranya adalah kemampuan melaksanakan pekerjaan, koneksi yang

kuat dalam mendapatkan pekerjaan, keberuntungan, kesempatan, reward, nasib,

kedudukan atau jabatan, dan keputusan pimpinan. Instrumen yang digunakan

untuk mengukur locus of controlinternal maupun eksternal diadopsi dari

penelitian Gustati (2012). Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana

pendapat mereka atas pertanyaan (kuesioner) yang telah diberikan oleh peneliti.

Masing-masing pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin yang

terdiri dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4), dan

sangat setuju (5).

2. Kinerja (K)

Kinerja merupakan suatu hasil karya yang dicapai oleh individu atau seorang

auditor dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan waktu

tertentu dan didasarkan atas kecakapan dan pengalaman. Pencapaian kinerja

auditor atas hasil pekerjaannya akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil

kualitas audit. Indikator yang mencerminkan kinerja ada 7 (tujuh) diantaranya

adalah kuantitas, kualitas, usulan konstruktif, hubungan dengan klien, penilaian

kinerja diri sendiri, ketepatan waktu dan peningkatkan prosedur audit. Instrumen

Page 54: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

38

yang digunakan untuk mengukur kinerja diadopsi dari penelitian Wahyudin

(2011). Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana pendapat mereka

atas pertanyaan (kuesioner) yang telah diberikan oleh peneliti. Masing-masing

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin yang terdiri dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4), dan sangat setuju

(5).

3. Komitmen Organisasi (KO)

Komitmen organisasi merupakan sikap loyalitas seorang individu pada

organisasi dengan menujukkan suatu kekuatan untuk berpihak dan terlibat dalam

organisasi termasuk juga keinginan untuk bertahan dalam organisasi tersebut.

Dengan kata lain, komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu

untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai

dengan tujuan dan lebih mengutamakan organisasi dibandingkan dengan

kepentingan diri sendiri. Indikator-indikator yang mencerminkan komitmen

organisasi ada 3 (tiga) diantaranya adalah keterikatan, keterlibatan dan loyalitas

seorang auditor terhadap organisasi yang diikuti. Instrumen yang digunakan untuk

mengukur komitmen organisasi diadopsi dari penelitian Wahyudin (2011).

Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana pendapat mereka atas

pertanyaan (kuesioner) yang telah diberikan oleh peneliti. Masing-masing

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin yang terdiri dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4), dan sangat setuju

(5).

Page 55: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

39

4. Turnover Intention(TI)

Turnover intentionmerupakan berhenti atau keluar dari organisasi secara

permanen baik sukarela seperti pensiun, atau tidak suka rela seperti pemecatan.

Auditor yang memiliki keinginan berpindah kerja cenderung terlibat dalam

perilaku menyimpang dalam audit karena adanya rasa takut yang ada dalam diri

individu terhadap sanksi yang diberikan apabila perilaku tersebut dapat terdeteksi.

Individu yang berniat meninggalkan pekerjaannya tidak akan peduli dengan

dampak buruk dari penyimpangan perilaku terhadap penilaian kinerja. Indikator-

indikator yang digunakan ada 4 (empat) diantaranya adalah peluang untuk

berpindah kerja, keaktifan, keinginan untuk berpindah kerja dan rencana untuk

berpindah kerja.Instrumen yang digunakan untuk mengukur komitmen organisasi

diadopsi dari penelitian Wahyudin (2011). Responden diminta untuk menjawab

tentang bagaimana pendapat mereka atas pertanyaan (kuesioner) yang telah

diberikan oleh peneliti. Masing-masing pertanyaan diukur dengan menggunakan

skala likert 5 poin yang terdiri dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-

ragu (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang besar kecilnya

mempengaruhi nilai variabel bebas (Sunyoto, 2013:24). Dalam penelitian ini

definisi operasional dependen adalah perilaku menyimpang dalam audit (PMA)

atau dysfunctional audit behavior. Penyimpangan perilaku timbul akibat

ketidakseimbangan tugas dan waktu yang tersedia dan secara tidak langsung

Page 56: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

40

mempengaruhi etika profesional auditor melalui sikap, niat, perhatian, dan

perilaku auditor secara keseluruhan sehingga dapat menurunkan kualitas hasil

audit sebagai akibat perilaku audit disfungsional yang terkadang dilakukan auditor

dalam praktik audit. Indikator yang digunakan adalah premature sign off,

underreporting of time dan altering of audit procedures. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur dysfunctional audit behavior diadopsi dari penelitian

Wahyudin (2011). Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana

pendapat mereka atas pertanyaan (kuesioner) yang telah diberikan oleh peneliti.

Masing-masing pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin yang

terdiri dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4), dan

sangat setuju (5).

Page 57: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

41

Tabel 2Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Locusof Control(Internal dan

Eksternal)

1. Keberuntungan2. Kemampuan

melaksanakan pekerjaan3. Nasib4. Reward5. Kesempatan 6. Kedudukan (jabatan)7. Koneksi yang kuat 8. Keputusan pimpinan

Interval

Kinerja(Performance)

1. Kuantitas2. Kualitas3. Usulan konstruktif4. Hubungan dengan klien.5. Ketepatan waktu6. Penilaian kinerja diri

sendiri7. Meningkatkan prosedur

audit

Interval

Komitmen Organisasi

(Organizatinal Commitment)

1. Keterikatan2. Keterlibatan3. Loyalitas

Interval

Variabel Independen

Turnover Intention

1. Peluang untuk berpindah kerja.

2. Keinginan untuk berpindah kerja.

3. Rencana untuk berpindah kerja.

4. Keaktifan.

Interval

Variabel Dependen

Perilaku Menyimpang dalam Audit

(Dysfunctional Audit Behavior)

1. Premature sign off.2. Altering of audit

procedures.3. Under reporting of time.

Interval

Page 58: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

42

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode analisis yang

digunakan adalah analisis statistik yang perhitungannya menggunakan SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 20.0. Analisis ini bertujuan untuk

menentukan pengaruh locus of control (LOC), kinerja (K), komitmen organisasi

(KO), dan turnover intention (TI) terhadap perilaku menyimpang dalam audit

(PMA) pada kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

Dari variabel diatas, terdapat teknik analisis data yang dapat digunakan

peneliti untuk mengetahui masing-masing variabel yang memiliki pengaruh

terhadap perilaku menyimpang dalam audit yaitu dengan menggunakan analisis

linier berganda, hal tersebut disebabkan karena variabel yang digunakan dalam

penelitian ini lebih dari satu variabel sehingga dapat diperoleh perumusan regresi

linier berganda sebagai berikut :

PMA = a + b1LOC + b2K + b3KO + b4TI + e

Keterangan :

PMA = Perilaku menyimpang dalam audita = Konstantab = Koefisien regresi dari variabel independenLOC = Locus of controlK = KinerjaKO = Komitmen organisasiTI = Turnover Intentione = Error term

Page 59: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

43

3.5.1 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data terdiri dari dua jenis pengujian yaitu uji validitas dan uji

reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dari kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,

2001:135). Pengujian validitas ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan

cara menghitung korelasi antara nilai yang diporeleh dari pertanyaan-pertanyaan.

Apabila pearson correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data

yang diporeleh adalah valid (Ghozali, 2001:135).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dan variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

andal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten dari waktu

ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach alfa (α).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alfa> 0,60

(Ghozali, 2001:132-133).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen

(terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak

Page 60: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

44

(Ghozali, 2009:147). Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji

kolmogorov-smirnov) (Ghozali, 2009:147).

Distribusi normalitas dapat diketahui dari penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

maka menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi ini

memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka data ini tidak menunjukkan pola distribusi normal, sehingga

model regresi ini tidak memenuhi asumsi normalitas.

Terkadang Pengujian melalui grafik masih dapat menimbulkan bias, maka

dalam penelitian ini dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov yang bertujuan untuk

memastikan bahwa data benar-benar sudah terdistribusi normal. Dan apabila uji

Kolmogorov-Smirnov berada diatas α = 0.05 maka asumsi normalitas sudah

dianggap terpenuhi.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas ini

digunakan karena pada analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan

bahwa variabel bebas (independen) harus terbebas dari gejala multikolinieritas

atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Adanya multikolinieritas

dapat diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Page 61: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

45

Factor(VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF < 10 menunujukkan

bahwa korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir (Ghozali, 2009:96).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residualnya memiliki varian yang sama disebut terjadi

homoskedastisitas dan jika varian tidak sama maka disebut terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2001; Sunyoto, 2013).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan

data antara Z predicton (ZPRED) dan nilai residual (SREISD) menyebar dibawah

maupun diatas titik origin (angka nol) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola

yang teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya

mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar, maupun bergelombang.

3.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menjelaskan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi dilihat pada adjusted R square. Adjusted R square

merupakan R square yang telah disesuaikan dan biasanya digunakan untuk

mengukur kemampuan menjelaskan pengaruh jika dalam regresi menggunakan

lebih dari dua variabel independen. Nilai yang mendekati 0 (nol) berarti

menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

Page 62: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

46

variasi variabel dependen semakin kecil. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

3.5.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka perlu digunakan analisis regresi melalui uji statistik t.

Menurut Ghozali (2001:44) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Adapun kriteria pengujian secara parsial

dengan tingkat signifikan α = 0,05 atau 5% yaitu :

a. Apabila nilai signifikansi uji t < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

berarti terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Dengan demikian hipotesis dapat diterima atau terbukti.

b. Apabila nilai signifikansi uji t > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

2. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Analisis regresi dengan menggunakan uji F digunakan untuk mengetahui

kelayakan model. Hasil Uji F dapat dilihat dari tabel ANOVA (Ghozali, 2011:98).

Adapun kriteria pengujian secara simultan dengan tingkat signifikan α = 0,05 atau

5% yaitu :

Page 63: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

47

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 menunjukkan bahwa model persamaan yang

dihasilkan dikatakan layak untuk digunakan pada penelitian.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 menunjukkan bahwa model persamaan yang

dihasilkan dikatakan tidak layak untuk digunakan pada penelitian.

Page 64: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

48

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

Provinsi Jawa Timur. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi

Subauditorat Jatim I, Subauditorat Jatim II, Subauditorat Jatim III, dan

Subauditorat Jatim IV, yang terdiri dari pemeriksa pertama (auditor junior),

pemeriksa muda (auditor junior), dan staff auditor.

Berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Pasal 6 menyatakan bahwa BPK bertugas memeriksa pengeolaan dan tanggung

jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara,

Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain

yang mengelola keuangan negara. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan

keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, maka ditetapkan Keputusan

BPK Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagai berikut:

1. Sekretariat Perwakilan Provinsi Jawa Timur, terdiri atas:

a. Sub bagian Tata Usaha Kepala Perwakilan

Page 65: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

49

b. Subbagian Hubungan Masyarakat

c. Subbagian Sumber Daya Manusia

d. Subbagian Keuangan

e. Subbagian Umum dan Teknologi Informasi

f. Subbagian Hukum

2. Subauditorat Jawa Timur I, terdiri atas lingkup Pemerintah:

a. Provinsi Jawa timur

b. Kota Surabaya

c. Kabupaten Sidoarjo

d. Kabupaten Gresik

e. Kabupaten Sampang

f. Kabupaten Sumenep

g. Kabupaten Bangkalan

h. Kabupaten Pamekasan

i. Kabupaten Lamongan

3. Subauditorat Jawa Timur II, terdiri atas lingkup Pemerintah:

a. Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto

b. Kabupaten Jombang

c. Kabupaten Tuban

d. Kabupaten Bojonegoro

e. Kota Madiun

f. Kabupaten Madiun

g. Kabupaten Pacitan

h. Kabupaten Ponorogo

Page 66: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

50

i. Kabupaten Ngawi

j. Kabupaten Magetan

4. Subauditorat Jawa Timur III, terdiri atas lingkup Pemerintah:

a. Kota Kediri dan Kabupaten Kediri

b. Kabupaten Trenggalek

c. Kabupaten Tulungagung

d. Kabupaten Nganjuk

e. Kota Blitar dan Kabupaten Blitar

f. Kota Malang dan Kabupaten Malang

g. Kota Batu

h. BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas

5. Subauditorat Jawa Timur IV, terdiri atas lingkup Pemerintah :

a. Kota Pauruan dan Kabupaten Pasuruan

b. Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo

c. Kabupaten Lumajang

d. Kabupaten Situbondo

e. Kabupaten Bondowoso

f. Kabupaten Jember

g. Kabupaten Banyuwangi

4.1.2 Deskriptif Karakteristik Responden

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapat dengan cara mengirimkan

kuesioner pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Jumlah kuesioner yang

dikirimkan untuk setiap subauditorat sebanyak 15 kuesioner, sehingga total

kuesioner yang dikirmkan sebnayak 60 kuesioner. Jumlah kuesioner yang

Page 67: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

51

kembali sebanyak 58 kuesioner, namun kuesioner yang tidak dapat diolah

sebanyak 2 kuesioner dikarenakan tidak diisi dengan lengkap. Dengan demikian

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 56 kuesioner.

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jeni kelamin, usia,

pendidikan terakhir, jabatan, lama kerja, dan perkiraan jumlah penugasan audit.

Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik

dari 56 responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut jenis kelamin dari 56

responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam tabel

3 berikut ini:

Tabel 3Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen Kumulatif Persen

Pria 31 55,4 % 55,4 %Wanita 25 44,6 % 100.0%Total 56 100,0 %

Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah responden sebagian besar

yang bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur adalah berjenis kelamin

pria sebanyak 31 orang dengan presentasi 55,4%, sedangkan responden yang

berjenis kelamin wanita sebanyak orang dengan presentase 44,6%.

2. Karakteristik Responden Menurut Usia

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut usia dari 56

Page 68: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

52

responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam tabel

4 berikut ini:

Tabel 4Usia

Usia Frekuensi Persen Kumulatif Persen25-35 tahun 38 67,9 % 67,9 %36-45 tahun 15 26,8 % 94,6 %46-55 tahun 3 5,4 % 100,0 %

Total 56 100,0 %Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja di

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagian besar yang berusia 25-35 tahun

sebanyak 38 orang dengan presentase 67,9 %, sedangkan yang berusia 36-45

tahun sebanyak 15 orang dengan presentase 26,8 %, dan yang berusia 45-55 tahun

sebanyak 3 orang dengan presentase 5,4 %.

3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut pendidikan terakhir

dari 56 responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti

dalam tabel 5 berikut ini:

Tabel 5Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persen Kumulatif PersenS1 46 82,1 % 82,1 %S2 10 17,9 % 100,0 %

Total 56 100,0 %Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak

adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 46 orang

Page 69: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

53

dengan presentase 82,1% dan responden yang memiliki pendidikan terakhir S2

sebanyak 10 orang dengan presentase 17,9%.

4. Karakteristik Responden Menurut Jabatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut jabatan dari 56

responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam tabel

6 berikut ini:

Tabel 6Jabatan

Jabatan Frekuensi Persen Kumulatif PersenStaff Pemeriksa 19 33,9% 33,9%Pemeriksa Pertama 25 44,6% 78,6%Pemeriksa Muda 12 21,4% 100,0%

Total 56 100,0%Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dari banyaknya responden

sebagian besar memiliki jabatan sebagai pemeriksa pertama sebanyak 25 orang

dengan presentase 44,6%, kemudian staff pemeriksa sebanyak 19 orang dengan

presentase 33,9%, dan pemeriksa Muda sebanyak 12 orang dengan presentase

21,4%.

5. Karakteristik Responden Menurut Lama Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut lamanya bekerja dari

56 responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam

tabel 7 berikut ini:

Page 70: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

54

Tabel 7Lama Kerja

Lama Kerja Frekuensi Persen Kumulatif Persen2-5 tahun 8 14,3% 14,3%6-10 tahun 39 69,6% 83,9%> 10 tahun 9 16,1% 100,0%

Total 56 100,0%Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa dari banyaknya responden

sebagian besar lama kerja 6-10 tahun sebanyak 39 orang dengan presentase

69.6%, sedangkan lama kerja > 10 tahun sebanyak 9 orang dengan presentase

19,1%, dan lama kerja 2-5 tahun sebanyak 8 orang dengan presentase 14,3%.

6. Karakteristik Responden Menurut Perkiraan Jumlah Penugasan Audit yang

Dilakukan

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, maka frekuensi jumlah

responden di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menurut perkiraan jumlah

penugasan audit yang pernah dilakukan selama bekerja dari 56 responden yang

menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam tabel 8 berikut ini:

Tabel 8Perkiraan Jumlah Penugasan Audit

Penugasan Audit Frekuensi Persen Kumulatif Persen< 20 kali 20 35,7% 35,7%

21-40 kali 31 55,4% 91,1%> 40 kali 5 8,9% 100,0%

Total 56 100,0%Sumber: Hasil jawaban responden yang diolah

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa dari banyaknya responden

sebagian besar menurut perkiraan jumlah penugasan audit yang pernah dilakukan

adalah 21-40 kali sebanyak 31 orang dengan presentase 55,4%, sedangkan

perkiraan jumlah penugasan audit yang pernah dilakukan kurang dari 20 kali

Page 71: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

55

sebanyak 20 orang dengan presentase 35,7%, dan perkiraan jumlah penugasan

audit yang pernah dilakukan lebih dari 40 kali sebanyak 5 orang dengan

presentase 8,9%.

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi jawaban responden merupakan hasil jawaban responden pada

masing-masing variabel penelitian. Deskripsi jawaban akan dijelaskan

berdasarkan nilai mean atau rerata yang diperoleh dengan menggunakan

descriptive statistic dari SPSS versi 20.0. Nilai mean dari indikator yang tertinggi

menunjukkan kecenderungan responden untuk memberikan tanggapan yang sama.

Menurut Sudjana (2005:47) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Panjang Interval Kelas = Data Terbesar - Data Terkecil

Banyak Kelas

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang kelas intervalnya dalam penelitian

ini sebagai berikut:

Panjang Interval Kelas =5 - 1

5= 0,8

Jarak interval kelas pada masing-masing kategori adalah sebesar 0,8. Sehingga

berlaku ketentuan kategori dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 9Penentuan Kategori Berdasarkan Rerata

Nilai Interval Kategori Keterangan4,20-5,00 5 Sangat Setuju3,40-4,19 4 Setuju2,60-3,39 3 Netral1,80-2,59 2 Tidak Setuju1,00-1,79 1 Sangat Tidak Setuju

Sumber: Sudjana (2005:47)

Page 72: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

56

1. Deskripsi Variabel Locus of Control

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden dari tiap-tiap indikator pada

variabel locus of control. Setelah diketahui nilai meanmaka nilai tersebut

dikategorikan untuk memudahkan interprestasi sebagai berikut:

Tabel 10Distribusi Frekuensi

Variabel Locus of ControlItem Pernyataan Mean

LOC1 Pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu merupakan tugas seorang auditor

4,45

LOC2 Auditor mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tepat waktu, dan memiliki hasil kualitas audit yang baik

4,12

LOC3 Untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diinginkan, koneksi lebih penting dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki auditor

4,30

LOC4 Mendapatkan pekerjaan atau penugasan yang bagus, auditor harus memiliki koneksi, dengan kata lain memiliki kenalan yang sedang memiliki kedudukan yang lebih tinggi

4,21

LOC5 Mendapatkan penghasilan yang banyak, auditor harus memiliki koneksi yang kuat untuk membantu kenaikan penghasilan atau gaji.

4,07

LOC6 Keberuntungan yang dimiliki oleh seorang auditor adalah salah satu faktor yang membedakan antara pegawai yang mendapatkan penghasilan banyak maupun penghasilan sedikit.

4,12

LOC7 Kedudukan yang tinggi maupun kegiatan promosi kenaikan jabatan merupakan faktor keberuntungan yang dimiliki oleh seorang auditor

4,14

LOC8 Auditor mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya ketika auditor berusaha secara maksimal dengan kemampuan yang dimiliki

3,88

LOC9 Hasil yang baik bisa didapatkan ketika seseorang melakukan tugas atau pekerjannya dengan berusaha semaksimal mungkin.

4,50

LOC10 Kinerja yang baik akan mendapatkan penghargaan atau reward

3,96

LOC11 Menjadi pegawai yang sangat dominan merupakan suatu nasib yang dimiliki seseorang

4,23

LOC12 Penghasilan yang didapat merupakan suatu nasib yang dimiliki oleh seseorang

4,21

LOC13 Kenaikan jabatan atau promosi jabatan yang didapatkan seseorang dikarenakan faktor nasib yang beruntung

4,11

Page 73: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

57

LOC14 Promosi jabatan bisa diberikan kepada seseorang yang melaksanakan penugasan audit dengan memiliki hasil kualitas audit yang baik

4,14

LOC15 Auditor dapat menyampaikan pendapat maupun solusi apabila keputusan yang diambil oleh pimpinan tidak sesuai dengan prosedur, sehingga kualitas audit yang baik dapat dihasilkan secara maksimal

3,70

LOC16 Auditor dapat memberikan pengaruh kepada pimpinan atas kinerja yang dilakukan auditor dengan baik dan mendapatkan hasil audit yang berkualitas

3,18

Rata-rata secara keseluruhan 4,08Sumber: Data primer yang diolah

Berdasrakan tabel 10 diatas untuk pernyataan LOC1, LOC2, LOC8, LOC9,

LOC10, LOC14, LOC15 dan LOC16 merupakan pernyataan yang termasuk

indikator locus of control internal. Sedangkan untuk pernyataan LOC3, LOC4,

LOC5, LOC6, LOC7, LOC11, LOC12, dan LOC13 merupakan pernyataan yang

termasuk indikator locus of control eksternal.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar auditor

setujumemiliki locus of control, hal ini terbukti bahwa rata-rata jawaban

responden pada pernyataan yang termasuk indikator locus of control eksternal

berada diatas mean skor 4,08, sedangkan pernyataan yang termasuk indikator

locus of controlinternal rata-rata berada dibawah mean skor. Secara keseluruhan

nilai rata-rata tanggapan responden tentang seluruh aspek locus of control sebesar

4,08. Dalam kelas interval termasuk dalam kategori 3,45-4,19 yang menunjukkan

bahwa responden memberi nilai setuju atas pernyataan locus of control. Sehingga

terdapatlocus of controleksternal yang ada dalam diri auditor yang bekerja di BPK

Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

Page 74: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

58

2. Deskripsi Variabel Kinerja

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden dari tiap-tiap indikator pada

variabel kinerja. Setelah diketahui nilai meankemudian nilai tersebut

dikategorikan untuk memudahkan interprestasi sebagai berikut:

Tabel 11Distribusi Frekuensi

Variabel KinerjaItem Pernyataan MeanK1 Auditor lebih banyak menyelesaikan pekerjaan karena

kesempatan, selain itu setiap pekerjaan memiliki porsi yang berbeda dengan memperhatikan intelektual dan pengalaman auditor

3,55

K2 Faktor pendukung hasil yang baik adalah kecerdasan yang dimiliki individu, namun perbedaan hasil pada setiap individu dalam pekerjaan terletak pada sikap profesional dan rasa tanggung jawab yang dimiliki

3,54

K3 Setiap pekerjaan yang dilakukan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Opini dari setiap individu akan menghasilkan sebuah solusi sesuai dengan kesepakatan berbagai pihak

3,63

K4 Kinerja yang tinggi dapat dinilai dengan kemampuan individu, dan didukung dengan kode etik

3,04

K5 Prosedur audit harus benar-benar diterapkan pada pemeriksaan, agar hasil yang didapatkan menjadi berkualitas

3,64

K6 Menjaga hubungan dengan klien adalah salah satu bagian dari kinerja yang dituntut untuk bersikap profesional dalam melakukan pemeriksaan dan saling menjaga kepercayaan antara auditor dengan klien

3,93

K7 Manajemen waktu dan hasil yang berkualitas merupakan salah satu pendukung untuk menilai suatu kinerja individu.

3,95

Rata-rata secara keseluruhan 3,61Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 11 dapat disimpulkan bahwa dari variabel kinerja sebagian

besar responden menyatakan sangat setuju pada item K7 yang menyatakan bahwa

manajemen waktu merupakan salah satu pendukung untuk menilai suatu kinerja

individu, dengan nilai meantertinggi sebesar 3,95. Sedangkan secara keseluruhan

nilai rata-rata jawaban responden tentang kinerja sebesar 3,61. Dalam kelas

Page 75: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

59

interval termasuk dalam nilai 3,40-4,19 yang menunjukkan bahwa responden

memberi nilai setuju atas pernyatan tentang semua aspek kinerja. Sehingga

auditor yang bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dapat

menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang berkualitas dan tepat waktu.

3. Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden dari tiap-tiap indikator pada

variabel komitmen organisasi. Setelah diketahui nilai meankemudian nilai

tersebut dikategorikan untuk memudahkan interprestasi sebagai berikut:

Tabel 12Distribusi Frekuensi

Variabel Komitmen OrganisasiItem Pernyataan MeanKO1 Seseorang akan bekerja lebih keras sesuai yang telah

ditetapkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang sukses

3,86

KO2 Seseorang akan menerima semua bentuk penugasan agar tetap bekerja

3,41

KO3 Kepedulian terhadap organisasi dimana individu bekerja akan menjadi prioritas utama

3,86

KO4 Seseorang akan menceritakan kepada teman-temannya bahwa organisasi yang sedang diikuti selalu memiliki program kerja yang bagus

3,80

KO5 Turut membanggakan organisasi yang sedang diikuti kepada teman-temannya karena memiliki lingkungan pekerjaan yang baik

3,89

KO6 Ada rasa bahagia ketika bergabung dalam organisasi yang diikuti karena kerja keras yang dilakukan untuk bergabung di organisasi tersebut tidak sia-sia

3,88

KO7 Seseorang akan memiliki rasa bahwa organisasi yang sedang diikuti adalah tempat yang terbaik untuk bekerja

3,71

KO8 Adanya kesamaan antara nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai yang ada di organisasi terkait dengan peraturan, visi dan misi maupun tujuan

3,84

KO9 Organisasi dapat memberikan inspirasi untuk bekerja dengan baik

3,86

Rata-rata secara keseluruhan 3,79Sumber: Data primer yang diolah

Page 76: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

60

Berdasarkan tabel 12 dapat disimpulkan bahwa dari variabel komitmen

organisasi sebagian besar responden menyatakan setuju pada item KO5 dengan

memiliki nilai rata-rata (mean) tertinggi sebesar 3,89 yang menyatakan bahwa

turut membanggakan organisasi yang sedang diikuti kepada teman-temannya

karena memiliki lingkungan pekerjaan yang baik. Sedangkan secara keseluruhan

nilai rata-rata tanggapan responden tentang seluruh aspek variabel komitmen

organisasi tersebut sebesar 3,79. Dalam kelas interval termasuk dalam kategori

3,40-4,19 yang menunjukkan bahwa responden memberi nilai setuju atas

pernyataan tentang semua aspek komitmen organisasi. Sehingga auditor yang

bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memberikan loyalitas untuk

organisasi tersebut.

4. Deskripsi Variabel Turnover Intention

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden dari tiap-tiap indikator pada

variabel turnover Intention. Setelah diketahui nilai meankemudian nilai tersebut

dikategorikan untuk memudahkan interprestasi sebagai berikut:

Tabel 13Distribusi Frekuensi

Variabel Turnover IntentionItem Pernyataan MeanTI1 Ketika telah menemukan pekerjaan yang lebih baik, maka

segera meninggalkan instansi yang diikuti saat ini.3,90

TI2 Seseorang aktif untuk mencari pekerjaan di instansi lain. Tidak hanya untuk pribadi, namun untuk membantu teman-teman maupun saudara terdekat yang sedang membutuhkan

2,69

TI3 Seseorang selalu berpikir untuk berhenti dari pekerjaan karena ada sesuatu masalah pribadi maupun masalah yang lainnya

2,80

TI4 Bertahan bekerja di instansi terkait untuk lebih dari 5 tahun terhitung mulai sekarang

4,21

Rata-rata secara keseluruhan 3,40Sumber: Data primer yang diolah

Page 77: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

61

Berdasarkan tabel 13 dapat disimpulkan bahwa dari variabel turnover

intention sebagian besar responden menyatakan setuju pada item TI 4 yang

menyatakan bahwa bertahan bekerja di instansi terkait untuk lebih dari 5 tahun

terhitung mulai sekarang, dengan memiliki nilai rata-rata (mean) tertinggi sebesar

4,21. Sedangkan secara keseluruhan nilai rata-rata tanggapan responden tentang

seluruh aspek turnover intention tersebut sebesar 3,40. Dalam kelas interval

termasuk dalam kategori 3,40-4,19 yang menunjukkan bahwa responden memberi

nilai setuju atas pernyataan tentang semua aspek turnover intention. Sehingga

auditor yang bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur akan bertahan

bekerja di instansi tersebut untuk lebih dari 5 tahun terhitung mulai tahun 2017.

Page 78: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

62

5. Deskripsi Variabel Perilaku Menyimpang dalam Audit

Berikut adalah deskripsi jawaban responden dari tiap-tiap indikator pada

variabel akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Setelah diketahui nilai mean

kemudian nilai tersebut dikategorikan untuk memudahkan interpretasi sebagai

berikut:

Tabel 14Distribusi Frekuensi

Variabel Perilaku Menyimpang dalam AuditItem Pernyataan Mean

PMA1 Tahapan audit selanjutnya hinga tahapan akhir tidak menemukan sesuatu yang salah jika diselesaikan, sehingga melakukan premature sign off

3,41

PMA2 Tidak menemukan adanya masalah pencatatan pada tahun sebelumnya sehingga melakukan premature sign off

3,36

PMA3 Pengawas audit tidak setuju dalam setiap penugasan dan memberikan tekanan untuk segera menyelesaikan tahapan audit, sehingga melakukan premature sign off

3,27

PMA4 Adanya kepercayaan bahwa tahapan audit tidak diperlukan dalam pemeriksaan, sehingga melakukan premature sign off

3,45

PMA5 Adanya kepercayaan bahwa awal prosedur audit tidak diperlukan, sehingga melakukan altering of audit procedure

3,66

PMA6 Tidak menemukan masalah pencatatan dengan sistem klien pada audit sebelumnya, sehingga melakukan altering of audit procedur

3,57

PMA7 Adanya ketidakpercayaan bahwa prosedur awal akan menemukan suatu kesalahan, sehingga melakukan altering of audit procedure

3,75

PMA8 Adanya tekanan waktu untuk menyelesaikan audit, sehingga melakukan altering of audit procedure

3,61

PMA9 Meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan promosi, sehingga melakukan undereporting of time

3,27

PMA10 Melakukan undereporting of time untuk meningkatkan penilaian kinerja

3,14

PMA11 Underreporting of time dilakukan karena disarankan oleh pengawas audit

3,20

PMA12 Underrporting of time dilakukan agar bisa bersaing dengan rekan yang lainnya

3,27

Rata-rata secara keseluruhan 3,41

Sumber: Data primer yang diolah

Page 79: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

63

Berdasarkan tabel 14 dapat disimpulkan bahwa dari variabel perilaku

menyimpang dalam audit sebagian besar responden menyatakan setuju pada item

PMA7 yang menyatakan bahwa adanya ketidakpercayaan bahwa prosedur awal

akan menemukan suatu kesalahan, sehingga melakukan altering of audit

procedur, dengan memiliki nilai rata rata (mean) tertinggi sebesar 3,75.

Sedangkan secara keseluruhan nilai rata-rata tanggapan responden tentang

seluruh aspek perilaku menyimpang dalam audit tersebut sebesar 3,41. Dalam

kelas interval termasuk dalam kategori 3,40-4,19 yang menunjukkan bahwa

responden memberi nilai setuju atas pernyataan perilaku menyimpang dalam

audit. Sehingga auditor tidak percaya bahwa prosedur awal audit akan

menemukan suatu kesalahan, maka perlu melakukan altering of audit procedure

yaitu mengganti prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 80: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

64

4.1.4 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2006:45). Dasar analisis yang digunakan adalah jika rhitung> rtabelmaka pernyataan

tersebut dinyatakan valid, jika r hitung<r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid. Berikut ini merupakan uji validitas dengan program SPSS maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 15Hasil Uji Validitas

Variabel ItemPernyataan r hitung r tabel

(α=5%) Keterangan

Locus of Control LOC1LOC2LOC3LOC4LOC5LOC6LOC7LOC8LOC9LOC10LOC11LOC12LOC13LOC14LOC15LOC16

0,4360,3370,7130,7400,7110,7350,7200,3010,4830,5350,6240,5330,5790,5470,6700,569

0.2632 0,26320,26320.2632 0,26320,26320.2632 0,26320,26320.2632 0,26320,26320,26320,26320,26320,2632

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid ValidValid

Kinerja K1K2K3K4K5K6K7

0,7460,7970,6590,7770,6880,7860,763

0,26320,26320,26320,26320,26320,26320,2632

ValidValidValidValidValidValidValid

Page 81: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

65

Komitmen Organisasi

KO1KO2KO3KO4KO5KO6KO7KO8KO9

0,5390,6140,8190,8410,8660,8300,8540,8880,900

0,26320,26320,26320,26320,26320,26320,26320,26320,2632

ValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Turnover Intention

TI1TI2TI3TI4

0,8530,8060,8530,743

0,26320,26320,26320,2632

ValidValidValidValid

Perilaku Menyimpang dalam Audit

PMA1PMA2PMA3PMA4PMA5PMA6PMA7PMA8PMA9PMA10PMA11PMA12

0,5960,6770,5800,4830,5070,5160,5310,4510,7100,7300,7100,690

0,26320.2632 0,26320,26320.2632 0,26320,26320.2632 0,26320,26320.2632 0,2632

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Keterangan: Tabel df-2 (56-2) = 54 ;α = 5% = 0,2632Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 15 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item

pernyataan dari masing-masing variabel dapat dikatakan valid, karena mempunyai

nilai r hitung lebih besar dari rtabel (r hitung> 0,2632).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

Page 82: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

66

waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach alpha> 0,60 (Ghozali, 2006:41).

Berdasarkan hail uji reliabilitas nilai cronbach alpha dilihat pada tabel 14

dibawah ini:

Tabel 16Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s alpha (α)

Koefisien alpha

Keterangan

Locus of Control 0,832 0,60 ReliabelKinerja 0,864 0,60 ReliabelKomitmenOrganisasi 0,925 0,60 ReliabelTurnoverIntention 0,830 0,60 ReliabelPerilaku Menyimpang dalam Audit

0,838 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 16 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel

penelitian memiliki cronbach alpha yang terdapat pada tabel diatas yaitu locus of

control sebesar 0,832, kinerja sebesar 0,864, komitmen organisasi sebesar 0,925,

turnover intention sebesar 0,830, dan perilaku menyimpang dalam audit sebesar

0,838. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa pengukuran data sudah dipercaya

(reliable).

4.1.5 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dapat dilihat dari penyebaran data yang mengikuti garis

normal seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 83: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

67

Gambar 2Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan gambar 2 Normal P-Plot Regression Standardized Residual di

atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu menguji normalitas residual dengan menggunakan uji statistik non-

paramterik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai signifikansi diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan

normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai

signifikansi dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali,

2006:115).

Page 84: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

68

Berikut hasil uji normalitas dapat dilihat pada perhitungan statistik pada tabel

di bawah ini:

Tabel 17Hasil Uji Normalitas

One - Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual

N 56Mean ,0000000Normal Parameters a.b

Std. Deviation 1,78375471Absolute ,095Positive ,095

Most Extreme Differences

Negative -,058Kolmogorov-Smirnov Z ,713Asymp. Sig. (2-tailed) ,689

a. Test distribution is Normalb. Calculated from dataSumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 17 hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,689 > 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data tersebut telah berdistribusi normal serta memenuhi

asumsi normalitas sehingga layak untuk digunakan penelitian.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2011:105).

Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas atau tidak yaitu dengan melihat

Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila dari hasil

pengujian diperoleh nilai TOL lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF menunjukkan

kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model dapat dikatakan terbebas

dari gejala multikolinieritas (Ghozali, 2011:106). Berikut ini merupakan hasil

pengujian multikolinieritas:

Page 85: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

69

Tabel 18Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Collinearity StatisticsModelTolerance VIF

(Constant)LOC ,680 4,683K ,830 2,013KO ,660 5,166TI ,580 7,355a. Dependent Variable: PMASumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui nilai Tolerance (TOL) menunjukkan

bahwa semua variabel bebas memiliki nilai TOL > 0,10 dan hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan semua variabel bebas

memiliki nilai VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model dapat

dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas antar variabel.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SREISD. Deteksi

ada tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREISD dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah prediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang

Page 86: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

70

telah di stundentized (Ghozali, 2006:105). Dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah

terjadi heterokedastisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini :

Gambar 3Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas

dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 87: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

71

4.1.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

perubahan faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu mengenai

pengaruh karakteristik personal auditor terhadap perilaku menyimpang dalam

audit. Data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh

responden, diolah dengan menggunakan SPSS versi 20.0 dengan menggunakan

hasil perhitungan yang tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel 19Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model

B Std. Error Beta1 (Constant) 22,997 2,307

LOC ,626 ,131 ,833K -,347 ,153 -,358KO -,379 ,166 -,403TI 1,513 ,341 ,838

a. Dependent Variable: PMASumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 19 maka prediksi perilaku menyimpang dalam audit dapat

dimasukkan kedalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

PMA = 22,997 + 0,626LOC - 0,347K – 0,379KO + 1,513TI + e

Persamaan regresi yang didapat menunjukkan variabel locus of control, dan

turnover intention memiliki koefisien positif. Sedangkan untuk variabel komitmen

organisasi dan kinerja berpengaruh negatif. Penjelasan untuk persamaan diatas

adalah sebagai berikut :

1. Apabila locus of control eksternal yang dimiliki individu tinggi maka akan

semakin tinggi pula perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor, dan

Page 88: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

72

sebaliknya jika locus of controleksternal yang dimiliki individu rendah maka

akan semakin rendah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor.

2. Apabila kinerja yang dimiliki indvidu tinggi maka akan semakin rendah

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor, dan sebaliknya jika kinerja

yang dimiliki individu rendah maka akan semakin tinggi perilaku menyimpang

dilakukan oleh auditor.

3. Apabila komitmen organisasi yang dimiliki individu tinggi maka akan semakin

rendah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor, dan sebaliknya jika

komitmen organisasi yang dimiliki indivdiu rendah maka akan semakin tinggi

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor.

4. Apabila turnover intention yang dimiliki individu tinggi maka akan semakin

tinggi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor, dan sebaliknya jika

turnover intention yang di miliki individu rendah maka akan semakin rendah

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh auditor.

4.1.7 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:97). Dari uji determinasi dihasilkan

nilai R2 sebagaimana dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 20Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,946a ,895 ,887 1.852a. Prediction: (Constant), TI, KO, K, LOCb. Dependent Variable: PMASumber: Output SPSS

Page 89: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

73

Berdasarkan pada tabel 20 dapat dilihat bahwa besarnya koefisien determinasi

yang menunjukkan nilai R square pada penelitian ini sebesar 0,895 atau 89,50%.

Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel locus of control, kinerja,

komitmen organisasi dan turnover intention menjelaskan variabel perilaku

menyimpang dalam audit adalah sebesar 89,50% sedangkan sisanya 10,50%

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

4.1.8 Pengujian Hipotesis

1. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Analisis regresi dengan menggunakan uji F digunakan untuk mengetahui

kelayakan model. Hasil Uji F dapat dilihat dari tabel ANOVA (Ghozali, 2011:98).

Apabila nilai signifikansi < 0,05 menunjukkan bahwa model persamaan yang

dihasilkan dikatakan layak untuk digunakan pada penelitian. Sedangkan nilai

signifikansi > 0,05 menunjukkan bahwa model persamaan yang dihasilkan

dikatakan tidak layak untuk digunakan pada penelitian. Berikut perhitungan yang

tersaji pada tabel dibawah ini:

Tabel 21Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Regression 1489.216 5 372.304 108.501 ,000b

1 Residual 174.998 51 3.431Total 1664.214 56

a. Dependent Variable: PMAb. Predictors: (Constant), TI, KO, K, LOCSumber: Output SPSS

Page 90: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

74

Berdasarkan pada tabel 21 maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000 artinya nilai tersebut kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

model persamaan ini dapat dikatakan layak. Sehingga dapat digunakan untuk

menjelaskan pengaruh locus of control, kinerja, komitmen organisasi, dan

turnover intention terhadap perilaku menyimpang dalam audit.

2. Uji hipotesis (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

ariabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2006:84). Kriteria pengujian dengan tingkat

signifikan α = 5%. Apabila signifikansi uji t < 0.05, maka H0 ditolak, sedangkan

apabila nilai signifikansi uji t > 0.05, maka H0 diterima. Berikut ini hasil uji t

menggunakan SPSS 20.0 sebagai berikut:

Tabel 22Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa

Unstandardized CoefficientsModelB Std. Error

t Sig.

1 (Constant) 22,977 2,307 9.967 ,000LOC ,626 ,131 4,790 ,000K -,347 ,153 -2,275 ,027KO -,379 ,166 -2,276 ,027TI 1,513 ,341 4,431 ,000

a. Dependent Variable: PMASumber: Output SPSS

Berdasarkan pada tabel 22 menunjukkan hasil pengujian hipotesis sebagai

berikut:

1. Locus of control eksternal berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang

dalam audit, hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05

dan hipotesis pertama (H1) diterima.

Page 91: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

75

2. Kinerja berpengaruh negatif terhadap perilaku menyimpang dalam audit, hal

ini dibuktikan dengan signifikan 0,027< 0,05 dan hipotesis kedua (H2)

diterima.

3. Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap perilaku menyimpang

dalam audit, hal ini dibuktikan dengan sognifikan 0,027< 0,05 dan hipotesis

ketiga (H3) diterima.

4. Turnover intention berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang dalam

audit, hal ini dibuktikan dengan signifikan 0,000< 0,05 dan hipotesis keempat

(H4) diterima.

Page 92: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

76

4. 2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Locus Of Control Eksternal terhadap Perilaku Menyimpang

dalam Audit

Berdasarkan tabel 20 bahwa locus of control menunjukkan arah yang positif

terhadap perilaku menyimpang dalam audit atau perilaku disfungsional, yang

menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel locus of control sebesar 0,000 <

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa locus of control eksternal berpengaruh positif

terhadap perilaku menyimpang dalam audit. Dengan demikian hasil pengujian

hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa locus of control eksternal

berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang dalam audit dapat diterima.

Locus of controlmerupakan keadaan dimana pandangan hidup seorang auditor

menurut internal dan eksternal sangat berbeda. Ciri pembawaan locus of control

internal adalah mereka yang yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam

kendalinya dan akan selalu mengambil peran dan tanggung jawab dalam penetuan

benar atau salah. Sehingga individu locus of control internal akan aktif mencari

informasi sebelum mengambil keputusan, lebih termotivasi untuk berprestasi dan

melakukan usaha lebih besar untuk mengendalikan lingkungkan yang ada di

sekitar. Sebaliknya, individu locus of control eksternal diidentifikasikan lebih

banyak berharap untuk bergantung pada orang lain, sehingga cenderung

dikendalikan oleh kekuatan di luar diri mereka seperti faktor keberuntungan, serta

lebih banyak mencari dan memilih kondisi yang menguntungkan. Dengan

demikian individu yang memiliki locus of control eksternal akan melakukan

penyimpangan perilaku saat melakukan audit misalnya melakukan manipulasi

atau penipuan untuk mempertahankan pengaruh auditor terhadap lingkungan yang

Page 93: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

77

kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika individu atau

auditor merasa bahwa kemampuannya tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan,

maka individu tersebut cenderung melakukan perilaku menyimpang dalam audit

atau perilaku disfungsional untuk mempertahankan kedudukannya. Dengan kata

lain, auditor dapat melakukan perilaku menyimpang dalam audit ketika merasakan

ketidakpercayaan pada diri sendiri atau dengan lingkungannya dalam

menyelesaikan sebuaah tugas audit.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Gustati (2012), Hartati (2012), Wahyudin (2012), dan Setyaningrum (2014) yang

menyatakan bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap

perilaku menyimpang audit. Namun, hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Suryandari (2007), Fatimah (2012), Pujaningrum (2012),

Evanauli (2013), Hadi (2014) Pertiwi, et al (2015) dan Anita, et al (2016) yang

menyatakan bahwa locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap

perilaku menyimpang audit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika

individu atau auditor merasa bahwa kemampuannya tidak sesuai dengan tuntutan

pekerjaan, maka individu tersebut cenderung melakukan perilaku menyimpang

dalam audit atau perilaku disfungsional untuk mempertahankan kedudukannya.

Berdasarkan indikator yang dijawab oleh auditor pada BPK Perwakilan

Provinsi Jawa Timur terlihat bahwa rata-rata auditor memiliki locus of control

eksternal dan hanya sedikit yang memiliki locus of control internal sehingga

penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor tinggi.

Page 94: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

78

4.2.2 Pengaruh Kinerja terhadap Perilaku Menyimpang dalam Audit

Berdasarkan pada tabel 20 bahwa kinerja menunjukkan arah yang negatif

terhadap perilaku menyimpang dalam audit, yang menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi variabel kinerja sebesar 0,027< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja berpengaruh negatif terhadap terhadap perilaku menyimpang dalam audit.

Dengan demikian hasil pengujian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa

kinerja berpengaruh negatif terhadap perilaku menyimpang dalam audit dapat

diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa individu yang melakukan pekerjaan sesuai

dengan standar yang ditetapkan tidak mungkin melakukan perilaku menyimpang

dan akan menyelesaikan pekerjaan dengan usahanya sendiri serta dengan hasil

kerja yang berkualitas. Dengan kata lain seorang auditor dengan tingkat

pelaksanaan tugas pemeriksaan dilapangan yang tinggi atau diatas standar akan

cenderung menolak untuk melakukan perilaku menyimpang dalam audit karena

auditor merasa mampu untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan hasil

yang optimal. Sebaliknya auditor dengan tingkat kinerja dibawah standar

memiliki kemungkinan yang lebih besar terlibat perilaku disfungsional karena

menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan yang lebih untuk bertahan di

organisasi terkait dan cenderung akan melakuakn segala cara untuk meningkatkan

kinerjanya dengan cara yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan etika atau

standar yang berlaku.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Hartati (2012) dan Pertiwi,

et al (2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Namun, hasil penelitian

Page 95: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

79

ini mendukung penelitian Suryandari (2007), Fatimah (2012), Pujaningrum

(2012), Evanauli (2013), Setyaningrum (2014) dan Anita, et al (2016) yang

menyatakan bahwa kinerja berpengaruh signifikan negatif terhadap perilaku

menyimpang dalam audit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja

yang tinggi secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi bagi efektivitas

dan kualitas audit.

4.2.3 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Perilaku Menyimpang

dalam Audit

Berdasarkan tabel 20 bahwa komitmen organisasi menunjukkan arah yang

negatif terhadap perilaku menyimpang dalam audit, yang menunjukkan bahwa

tingkat signifikansi variabel komitmen organisasi sebesar 0,027< 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap perilaku

menyimpang dalam audit. Dengan demikian hasil pengujian hipotesis ketiga (H3)

yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap

perilaku menyimpang dalam audit dapat diterima.

Hal tersebut menunjukkan bahwa individu yang cenderung memiliki loyalitas

yang tinggiuntuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan standar yang telah

ditentukan, akan cenderung menolak untuk melakukan perilaku menyimpang

dalam audit. Hal tersebut dilakukan karena didalam diri individu terdapat sikap

profesional, sehingga memiliki komitmen untuk mempertahankan organisasi.

Ketika individu memiliki komitmen organisasi yang rendah maka akan cenderung

melakukan perilaku menyimpang dalam audit, hal ini di indikasikan karena

Page 96: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

80

individu menganggap remeh sikap loyalitas yang seharusnya diberikan oleh

organisasi.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Pujaningrum (2012) dan

Setyaningrum (2014) yang menunjukkan tidak adanya pengaruh antara komitmen

organisasi terhadap perilaku menyimpang dalam audit. Namun, hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian Anita, et al (2016) yang menyatakan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap perilaku menyimpang dalam

audit. Artinya semakin rendah komitmen organisasi yang dimiliki individu maka

akan semakin tinggi perilaku menyimpang dalam audit. Dengan demikian tingkat

tinggi komitmen organisasi akan dikaitkan dengan penyimpangan perilaku dalam

audit, hal ini dilakukan oleh auditor dengan tujuan untuk tetap mempertahankan

pekerjaan di oorganisasi terkait.

4.2.4 Pengaruh Turnover Intentionterhadap Perilaku Menyimpang dalam

Audit

Berdasarkan tabel 20 bahwa turnover intention menunjukkan arah yang

positif terhadap perilaku menyimpang dalam audit, yang menunjukkan bahwa

tingkat signifikansi variabel komitmen organisasi sebesar 0,000< 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa turnover intention berpengaruh positif terhadap perilaku

menyimpang dalam audit. Dengan demikian hasil pengujian hipotesis keempat

(H4) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap

perilaku menyimpang dalam audit dapat diterima.

Mengingat tugas auditor adalah sebagai pemeriksa sehingga memiliki beban

mental yang lebih untuk dapat mempertanggungjawabkan hasil audit. Dengan

Page 97: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

81

demikian hal ini menunjukkan bahwa auditor yang memiliki keinginan untuk

meninggalkan organisasi lebih dapat terlibat dalam penyimpangan perilaku karena

auditortidak memikirkan risiko dari penyimpangan perilaku terhadap penilaian

kinerja yang telah dilakukan. Selain itu, auditor merasa takut akan adanya

jatuhnya sanksi yang akan diberikan apabila perilaku menyimpang dalam audit

terdeteksi. Sehingga auditor yang memiliki keinginan untuk berpindah kerja

cenderung melakukan perilaku menyimpang dalam audit.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartati

(2012) dan Evanauli (2013) yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh

antara turnover intention dengan perilaku menyimpang dalam audit. Namun, hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Suryandari (2007), Fatimah

(2012), Pujaningrum (2012), Wahyudin (2012), Hadi (2014), dan Anita, et al

(2016) yang menyatakan bahwa semakin tinggi turnover intention yang dimiliki

oleh seorang auditor maka akan semakin tinggi pula perilaku menyimpang yang

dilakukan oleh auditor. Dengan demikian semakin tinggi turnover intention, maka

terdapat adanya indikasi untuk individu melakukan perilaku menyimpang dalam

audit.

Page 98: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

82

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tentang pengaruh karakteristik personal auditor

terhadap perilaku menyimpang dalam audit, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Locus of control eksternal berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang

dalam audit. Hal ini menunjukkan bahwa ketika individu atau auditor merasa

bahwa kemampuan yang dimiliki tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaanya,

maka diindikasikan dapat melakukan perilaku menyimpang dalam audit untuk

mempertahankan kedudukannya di organisasi terkait.

2. Kinerja berpengaruh negatif terhadap perilaku menyimpang dalam audit. Hal

ini menunjukkan bahwa individu atau auditor yang melakukan pekerjaan

dibawah standar cenderung memiliki kemungkinan untuk terlibat perilaku

menyimpang dalam audit, karena menganggap dirinya tidak mampu dalam

mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sehingga cenderung melakukan

segala cara yang tidak wajar untuk dapat meningkatkan kinerjanya.

3. Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap perilaku menyimpang

dalam audit. Hal ini menunjukkan bahwa individu atau auditor menganggap

sikap komitmen organisasi tidak terlalu penting dalam melakukan suatu

pekerjaan sehingga ketika individu atau auditor memiliki komitmen organisasi

Page 99: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

83

yang rendah maka lebih terlibat dalam melakukan perilaku menyimpang dalam

audit.

4. Turnover intention berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang dalam

audit. Hal ini menunjukkan bahwa seorang auditor memiliki beban mental

yang tinggi untuk dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya dan

ketika individu melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan

standarnya maka timbul ketakutan auditor akan adanya jatuhnya sanksi apabila

perilaku yang dilakukannya tersebut terdeteksi, sehingga individu atau auditor

yang memilki keinginan untuk berhenti bekerja lebih dapat terlibat dalam

perilaku menyimpang dalam audit.

5. Perilaku menyimpang dalam audit dilakukan oleh individu untuk menutupi

kekurangan yang dimiliki serta adanya kesempatan yang tinggi untuk dapat

melakukan perilaku menyimpang agar tetap bertahan di organisasi terkait dan

tidak kehilangan pekerjaannya.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang

bisa disampaikan peneliti antara lain :

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan dalam

menentukan objek penelitian yang lebih luas dengan ruang lingkup semua

pemeriksa atau auditor dan lebih memperbanyak sampel penelitian.

2. Penelitian ini masih terbatas pada variabel locus of control, kinerja, komitmen

organisasi dan turnover intention, bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat

Page 100: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

84

menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku

menyimpang dalam audit, misalnya etika audit, pengalaman auditor dan lain

sebagainya.

Page 101: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

85

JADWAL PENELITIANPENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT

(Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur)

Tahun 2016-2017September Oktober November Desember Januari FebruariNo. Kegiatan Penelitian1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul, Acc Judul2 Pengajuan Proposal, Acc Proposal3 Survei ke BPK4 Revisi Bab 1 dan 35 Pengajuan Ijin Riset ke Bagian Prodi

Akuntansi6 Revisi Bab 1 dan 37 Pengajuan Ijin Riset ke BPK8 Acc Bab 1 dan 39 Revisi Kuesioner di BPK10 Penyebaran kuesioner11 Pengumpulan kuesioner 12 Pengelolaan Data, Penarikan

Kesimpulan13 Revisi bab 2 &414 Revisi Bab 2, Acc Bab 415 Acc Bab 2 & 5 + Abstraksi

Page 102: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

86

DAFTAR PUSTAKA

Anita, R., Rita A., dan Zulbahridar. 2016. Analisis Penerimaan Auditor atasDysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik PersonalAuditor. Jurnal Akuntansi Universitas Riau 4(2): 114-128.

Arens,A.A.,Randal, J.E., dan Mark,S.B. 2000. Auditing and Assurance Services.Twelfth Edition. Pearson Education, Inc. Terjemahan Herman W. 2006.Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Kedua belas. Jilid 1. Erlangga.Jakarta.

Basudewa,D.G.A. 2015. Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja Auditor dan Turnover Intention pada PerilakuMenyimpang dalam Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana13(3):944-972.

Bryan, O.,D, Jeffrey, J.,Q., David, P.,D. 2005. Locus of Control and Dysfunctional Audit Behavior. Journal of Business and Economics Research 3 (10): 9-14.

Davis, K., dan J.W., Newstorm. 1985. Human Behavior at Work: OrganizationalBehavior. Seventh Edition. Mc Graw Hill, Inc. Terjemahan Dharma. Perilakudalam Organisasi. Edisi Tujuh. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Evanauli, R.P. 2013. Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior:Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. Jurnal Akuntansi danInvestasi14(2): 158-167.

Fatimah, A. 2012. Karakteristik Personal Auditor sebagai Anteseden Perilaku Disfungsional Auditor dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hasil Audit. Jurnal Manajemen dan Akuntansi 1(1):1-12.

Fitriany, L., G., Sylvia V.,N., Arywarti, M, dan Viska A. 2010.Analisis Faktor yang Mempengaruhi Job Satisfaction Auditor dan Hubungannya dengan Performance dan Keinginan Berpindah Kerja Auditor. Simposium Nasional AkuntansiXIII.

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. EdisiKedua.Universitas Diponegoro.Semarang.

________.2009.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Universitas Diponegoro. Semarang.

________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS.Edisi Kelima. Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 103: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

87

Gustati. 2012. Persepsi Auditor tentang Pengaruh Locus of Control terhadap Penerimaan Perilaku disfungsional Audit. Jurnal Akuntansi dan Manajemen 7(2): 46-68.

Hadi, S. 2014. Pengaruh Karakteristik Personal dan Faktor Situasional dalam Penerimaan Perlakuan Disfungsional. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 9(1):15-24,

Harini,D. 2010. Analisis Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior:Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. Simposium NasionalAkuntansi XIII.

Hartati, N.,L. 2012. Pengaruh Karakteristik Internal dan Eksternal Auditor terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional atas Prosedur Audit. Accounting Analaysis Journal 1(2): 1-8.

Ivancevich, J.M., R, Konopaske, dan M.T., Matteson. 2005. OrganizationalBehavior and Management. Seventh Edition. McGraw-Hill Companies.Terjemahan Gina Gania. 2006. Perilaku Manajemen Organisasi. Jilid 1.Erlangga. Jakarta.

Jusup, Al., H. 2014. Auditing(Pengauditan Berbasis ISA). Edisi Kedua. CetakanPertama. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. CetakanPertama. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Messier, W.F., Steven, M.G., dan Douglas, F.P. Auditing and AssuranceServices: a Systematic Approach. 8th Edition. McGraw-Hill Education.Terjemahan Denies Priantinah dan Linda Kusumaning Wedari. 2014. JasaAudit dan Assurance: Pendekatan Sistematis. 2014. Edisi 8. Jilid 1. SalembaEmpat. Jakarta.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Januari 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 42. Jakarta.

________________________________________________ Nomor 4 Tahun 2010 Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan.17 Desember 2010. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 136.Jakarta.

Pertiwi, D., Andreas dan Nur, A. 2015. Pengaruh Karakteristik Personal Auditorterhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit danKualitas Hasil Audit. Jurnal Akuntansi 4(1): 70-85.

Page 104: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

88

Pujaningrum, I. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TingkatPenerimaan Auditor atas Penyimpangan Perilaku dalam Audit. DiponegoroJournal of Accounting 1(1).

Rai, I.G.A. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jilid 1. Salemba Empat.Jakarta.

Robbins, S.P. 2003. Organizational Behavior. Tenth Edition. Pearson Education,Inc. New Jersey. Terjemahan Benyamin Molan. 2007. Perilaku Organisasi.Edisi Lengkap. Cetakan Kedua. Mancanan Jaya Cemerlang.

Robbins, S.P., dan Tomothy, A.J. 2015. Organizational Behavior. SixteenthEdition. Pearson Education, Inc. New Jersey. Terjemahan Ratna Saraswati danFebriella Sirait. 2015. Perilaku Organisasi. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta.

Sanusi, A. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Salemba Empat.Jakarta.

Setyaningrum, F. 2014. Determinan Perilaku Disfungsional Audit (Pada PTNBadan Layanan Umum di Jawa Tengah dan DIY). Accounting AnalysisJournal3(3): 361-369.

Sijabat, J.2012.Antesenden dan Konsekuensi Keinginan untuk Pindah. Jurnal Akuntansi 16(03): 439-449.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

_______. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. Alfabeta.Bandung.

Sunyoto, D. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Cetakan Pertama. RefikaAditama.Bandung.

Suryandari, E. 2007. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap TingkatPenerimaan Penyimpangan Perilaku Audit. Jurnal Akuntansi dan Investasi8(2): 147-166.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 19 Juli 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66. Jakarta.

Wahyudin, A. 2011. Analisis Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. Jurnal Dinamika Akuntansi 3(2):67-76.

Wahyudi, E. 2013. Pengaruhwww.surabaya.bpk.go.id 23 januari 2017 (19:23)

Page 105: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

89

Lampiran 1

Surabaya, Desember 2016

Hal : Permohonan Pengisian KuesionerKepada Yth.Bapak/Ibu RespondenDi Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa program Strata Satu (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA), Saya :

Nama : Erymesha Putri CahyadiniNPM : 13.1.01.08375Jur/Smtr : Akuntansi/VII

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Perilaku Menyimpang dalam Audit”

Untuk itu, Saya sangat mengaharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diberikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya ditujukan untuk kepentingan ilmiah. Kesungguhan dalam memberikan jawaban akan bermanfaat dan membantu keberhasilan penelitian ini.

Saya mohon maaf apabila telah menganggu waktu bekerja Bapak/Ibu, atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini Saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Erymesha Putri Cahyadini

Page 106: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

90

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Laki-laki

a. Perempuan

Usia : .............. Tahun

Pendidikan Terakhir : D3 S2

S1 S3

Fakultas/Jurusan :

Jabatan di Kantor BPK :

Lama bekerja sebagai auditor di BPK ........... Tahun

Jumlah penugasan audit yang pernah ditangani hingga sekarang ............

Apakah memiliki sertifikat atau gelar profesi lain yang menunjang bidang keahlain (Selain akuntan publik) :

Ya sebutkan ................................................................................

Tidak

PETUNJUK PENGISIAN

Dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pernyataan berikut, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara di silang (X). Jika menurut Anda tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Tiap pernyataan hanya boleh ada satu jawaban.Skor yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut :(1) Sangat Tidak Setuju (STS)(2) Tidak Setuju (TS)(3) Netral (N)(4) Setuju (S)(5) Sangat Setuju (SS)

Page 107: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

91

LOCUS OF CONTROLJAWABAN

NO URAIAN STS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5)

Kemampuan Melaksanakan Pekerjaan : (-)Tugas pemeriksaan adalah sesuatu yang Anda lakukan.

1.

Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Koneksi yang Kuat dalam Mendapatkan Pekerjaan : (+)Untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok, koneksi yang Anda miliki lebih penting dibandingkan dengan kemampuan yang Anda miliki.

Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, Anda harus memiliki koneksi.

2.

Untuk mendapatkan penghasilan yang banyak, Anda harus memiliki koneksi.Keberuntungan : (+)Perbedaan utama antara orang-orang yang mendapatkan penghasilan banyak dan orang yang mendapat penghasilan yang sedikit adalah keberuntungan.

3.

Promosi jabatan biasanya merupakan faktor keberuntunganKesempatan : (-)Ketika Anda tahu apa yang Anda inginkan dari suatu pekerjaan, maka Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan Anda.

4.

Pada umumnya Anda dapat melakukan pekerjannya dengan baik jika Anda mau berusaha.

5. Penghargaan dalam Bekerja (Reward) : (-)Penghargaan dapat diberikan kepada pegawai yang memiliki kinerja yang baik.Nasib : (+)Untuk menjadi seseorang pegawai yang menonjol sangat bergantung pada nasib seseorang. Besar kecilnya penghasilan seseorang tergantung pada nasib.

6.

Ketika jabatan (promosi) lebih merupakan masalah nasib baik seseorang.

7. Kedudukan (jabatan) : (-)Promosi akan diberikan kepada Anda apabila Anda melaksanakan penugasan dengan baik

Page 108: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

92

Keputusan Pimpinan : (-) Jika Anda tidak menyukai keputusan yang diambil pimpinan, Anda akan melakukan sesuatu terhadap keputusan tersebut.

8.

Anda yakin dapat memberikan lebih banyak pengaruh pada atasan Anda.

Ket : (-) Internal (+) Eksternal

KINERJA JAWABAN

NO URAIAN STS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5)

1. Kuantitas :Anda mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu dibandingkan dengan rekan Anda yang lain.

2. Kualitas :Hasil pekerjaan Anda selalu dinilai sangat bagus

3. Usulan Konstruktif :Anda selalu memberikan usulan konstruktif kepada pimpinan mengenai bagaimana seharusnya pekerjaan audit dilakukan.

4. Penilaian Kinerja :Anda menilai bahwa kinerja Anda paling tinggi dibandingkan dengan auditor yang lainnya

5. Peningkatan Prosedur Audit :Anda selalu menemukan cara untuk meningkatkan prosedur audit.

6. Hubungan dengan Klien :Mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan klien merupakan bagian penting dari pekerjaan Anda.

7 Ketepatan Waktu :Anda selalu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu

KOMITMEN ORGANISASI

Page 109: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

93

JAWABANNO URAIAN STS

(1)TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5)

Keterlibatan Auditor :Anda bersedia berusaha lebih keras dari apa yang telah ditetapkan oleh organisasi ini, agar organisasi tersebut sukses.Anda akan menerima semua bentuk penugasan agar tetap bekerja di Organisasi ini.

1.

Anda sangat peduli terhadap nasib organisasi ini.

Loyalitas :Anda akan berbicara pada teman-teman Anda, bahwa organisasi ini adalah organisasi yang bagus.Anda akan bercerita pada orang lain bahwa Anda bangga menjadi bagian dari organisasi ini.Anda sangat bahagia sejak memilih bergabung dengan organisasi ini sebagai tempat bekerja.

2.

Bagi Anda organisasi ini adalah tempat terbaik untuk bekerja.Keterikatan Auditor :Saya menemukan kesamaan antara nilai-nilai diri Saya dengan nilai-nilai organisasi ini.

3.

Organisasi ini sungguh memberikan inspirasi bagi Saya untuk bekerja dengan baik

TURNOVER INTENTIONJAWABAN

NO URAIAN STS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5)

1. Peluang Berpindah :Setelah Saya dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik, Saya akan segera meninggalkan instansi saat ini.

2. Keaktifan dalam Mencari Pekerjaan Lain:Saya sangat aktif untuk mencari pekerjaan di instansi lain.

3. Keinginan untuk Berpindah :Saya selalu berpikir untuk berhenti dari pekerjaan Saya saat ini.

4. Rencana untuk Berpindah :Saya akan bekerja untuk instansi ini lebih dari 5 tahun dari sekarang.

PERILAKU MENYIMPANG AUDIT

Page 110: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

94

JAWABANNO URAIAN STS

(1)TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5)

Anda melakukan Premature Sign Off (Penghentian prosedur audit tanpa menggantinya) :Jika Anda percaya bahwa tahapan audit selanjutnya hingga tahapan audit selesai tidak akan menemukan sesuatu yang salah jika diselesaikan.Jika audit tahun sebelumnya tidak menemukan adanya masalah pencatatan atau sistem klien.

Jika pengawas audit tidak setuju dalam setiap penugasan dan memberikan tekanan untuk segera menyelesaikan tahapan audit.

1

Jika Anda percaya bahwa tahapan audit tidak diperlukan.Anda melakukan Altering of Audit Procedure (mengganti prosedur audit yang telah ditetapkan sebelumnya) :Jika Anda percaya bahwa prosedur audit semula tidak diperlukan.Jika audit sebelumnya tidak menemukan adanya masalah pada bagian ini dengan sistem klien.Jika Anda tidak percaya prosedur semula akan menemukan suatu kesalahan.

2.

Jika Anda di bawah tekanan waktu (time pressure) untuk menyelesaikan audit.Anda melakukan Underreporting of Time (melaporkan waktu pelaksanaan audit yang tidak sesuai dengan waktu aktual) :Jika Anda mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan waktu personal.Jika Anda mengalihkan waktu audit yang digunakan untuk pelaksanaan tugas audit tertentu pada tugas lain yang pengerjannya dilakukan pada waktu yang bersamaan.Jika anda tidak melaporkan waktu lembur yang digunakan dalam mengerjakan prosedur atau tugas audit tertentu.

3.

Jika rekan Anda atau auditor lain juga melakukan hal tersebut dan underreporting of time dilakukan agar bisa bersaing dengan auditor lainnya.

Lampiran 2

Page 111: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

95

Rekapitulasi Jawaban Responden

Locus of Control

No LOC 1

LOC 2

LOC 3

LOC 4

LOC 5

LOC 6

LOC 7

LOC 8

LOC 9

LOC 10

LOC 11

LOC 12

LOC 13

LOC 14

LOC 15

LOC 16 LOC

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 802 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 803 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 764 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 735 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 736 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 2 1 677 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 698 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 2 659 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 3 6810 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 7211 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 6712 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 6913 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 3 3 6314 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 2 6815 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 7016 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 6517 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 6918 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 3 5 3 6419 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 2 3 6620 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 6521 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 6722 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 6523 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 6524 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 3 4 3 3 6425 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 4 2 6326 5 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 6327 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 6128 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 2 6729 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 6130 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 2 6531 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 6432 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 6333 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 3 2 6134 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 6535 5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 2 6436 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 6137 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 6538 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 6839 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 6040 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 6441 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 6342 5 4 3 3 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 6643 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 5644 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 5845 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 5 3 4 6446 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 6547 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 6348 4 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 6549 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 5550 5 4 4 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 6551 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 6052 5 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 5853 5 5 5 5 5 5 3 4 5 2 5 5 5 5 5 4 7354 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 6455 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 67

Page 112: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

96

56 5 4 4 5 5 5 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 52

Rekapitulasi Jawaban Responden

Kinerja

No K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6 K 7 K1 4 2 4 2 3 4 4 232 4 3 2 2 4 4 4 233 4 4 3 3 3 3 4 244 4 4 4 4 3 4 4 275 3 5 5 3 5 5 5 316 4 4 3 2 3 4 4 247 4 3 4 4 4 4 4 278 2 2 4 2 2 2 2 169 4 4 4 4 4 4 4 2810 4 4 4 4 4 4 4 2811 4 3 4 3 4 4 4 2612 4 3 4 3 4 4 4 2613 3 3 4 3 4 4 4 2514 3 3 3 2 3 4 4 2215 3 3 3 3 3 4 4 2316 3 3 5 3 4 5 4 2717 2 3 3 2 3 2 3 1818 2 4 4 3 4 4 5 2619 4 3 3 2 3 3 4 2220 4 3 3 3 4 4 4 2521 5 5 5 3 5 5 5 3322 5 5 4 3 3 4 4 2823 5 5 3 5 5 5 5 3324 3 3 4 2 2 3 4 2125 3 4 4 3 4 3 4 2526 3 4 4 2 4 4 4 2527 5 4 4 5 5 5 4 3228 2 3 3 2 3 4 3 2029 5 5 5 5 2 5 5 3230 4 4 4 3 4 4 4 2731 3 3 3 3 3 3 3 2132 3 3 3 2 4 3 2 2033 4 4 4 4 5 4 5 3034 3 3 3 3 3 4 4 2335 3 4 4 3 4 5 3 2636 3 3 4 3 4 4 3 2437 3 3 3 3 3 3 3 2138 3 3 3 3 3 4 4 2339 3 3 3 3 3 4 4 2340 4 4 4 3 3 4 4 26

Page 113: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

97

41 3 3 3 3 3 3 4 2242 3 4 4 3 4 4 4 2643 3 3 3 3 4 4 4 2444 3 3 3 3 4 4 4 2445 3 3 3 3 3 4 4 2346 3 3 4 3 4 4 4 2547 5 5 5 5 5 5 5 3548 4 4 4 3 4 4 4 2749 2 3 2 2 3 3 3 1850 4 4 4 2 4 4 5 2751 4 4 4 3 4 4 4 2752 4 3 2 2 2 4 3 2053 4 4 4 4 4 4 4 2854 4 3 3 3 5 5 5 2855 4 4 4 4 4 4 4 2856 5 4 4 4 4 4 4 29

Rekapitulasi Jawaban Responden

Komitmen Organisasi

No KO 1 KO 2 KO 3 KO 4 KO 5 KO 6 KO 7 KO 8 KO 9 KO1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 332 4 4 4 3 4 4 4 4 4 353 3 3 3 4 4 4 4 4 4 334 2 4 4 4 4 4 4 4 4 345 5 2 5 5 5 4 5 5 5 416 4 2 4 4 3 3 2 4 3 297 4 4 4 4 4 4 4 4 4 368 2 2 4 2 4 4 4 4 4 309 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3610 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3611 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3612 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3614 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2515 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3616 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4217 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3418 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3519 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2820 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3621 5 5 5 3 3 3 3 2 3 3222 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4523 5 3 5 5 5 5 3 5 5 41

Page 114: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

98

24 3 2 4 5 4 5 5 5 5 3825 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3526 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3427 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4328 3 2 4 4 5 4 3 3 3 3129 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3630 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3631 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2732 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3633 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1534 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2835 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3236 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3637 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2638 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3539 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3240 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3641 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3042 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3743 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3044 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3345 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3046 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3647 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4548 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4149 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3150 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3751 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4052 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2753 5 3 3 1 1 1 1 1 1 1754 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4155 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3756 5 4 5 4 4 5 5 5 5 42

Rekapitulasi Jawaban Responden

Turnover Intention

No TI 1 TI 2 TI 3 TI 4 TI1 4 3 3 4 142 3 2 3 4 123 4 2 3 3 124 4 2 3 4 13

Page 115: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

99

5 2 2 2 4 106 4 3 4 3 147 4 3 4 4 158 5 3 2 4 149 4 4 4 4 1610 4 4 4 4 1611 2 2 2 2 812 2 2 2 3 913 3 3 3 4 1314 3 3 3 3 1215 4 3 3 4 1416 3 3 3 3 1217 1 1 1 1 418 3 2 2 3 1019 3 3 4 4 1420 2 2 2 2 821 4 3 4 3 1422 5 5 4 4 1823 3 3 2 3 1124 3 3 3 3 1225 3 2 2 4 1126 4 3 2 3 1227 2 1 2 2 728 5 2 2 4 1329 5 2 3 3 1330 3 3 4 4 1431 3 3 3 3 1232 4 2 4 4 1433 5 5 5 5 2034 3 3 3 3 1235 4 3 5 4 1636 3 3 2 2 1037 3 2 4 3 1238 4 2 2 4 1239 3 3 2 3 1140 2 2 2 4 1041 5 3 4 4 1642 2 2 2 2 843 4 3 2 3 1244 2 2 2 2 845 3 2 3 4 1246 2 2 2 2 847 1 1 1 5 848 3 1 2 2 849 2 2 2 2 850 2 2 2 2 8

Page 116: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

100

51 3 2 2 2 952 4 2 3 3 1253 5 4 4 4 1754 3 2 3 4 1255 4 2 4 4 1456 3 2 2 3 10

Rekapitulasi Jawaban Responden

Perilaku Menyimpang Audit

No PMA 1

PMA 2

PMA 3

PMA 4

PMA 5

PMA 6

PMA 7

PMA 8

PMA 9

PMA 10

PMA 11

PMA 12 PMA

1 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 402 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 353 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 414 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 305 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 326 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 307 2 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 368 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 419 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4810 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4811 4 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 3412 3 2 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3513 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4414 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4015 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4816 5 2 2 4 5 5 5 3 5 5 3 5 4917 5 2 2 2 5 5 5 1 1 2 4 2 3618 4 3 2 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4019 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3520 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3421 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4122 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3623 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3924 4 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3225 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3226 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3727 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 3428 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4129 2 2 2 2 5 5 5 5 1 1 1 1 3230 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3231 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3632 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4833 4 2 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 37

Page 117: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

101

34 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3435 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3936 2 2 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3337 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3438 4 2 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3939 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3740 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3741 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4842 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4043 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3644 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4045 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2446 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2947 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6048 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4249 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3850 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2851 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3952 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2853 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3654 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3655 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3656 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40

Page 118: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

102

Lampiran 3

Hasil Output Pengelolaan Data Menggunakan SPSS Versi 20.0

Hasil Deskripsi Responden

Jenis KelaminFrequency Percent Valid Percent Cumulative

PercentPria 31 55,4 55,4 55,4Wanita 25 44,6 44,6 100,0ValidTotal 56 100,0 100,0

UsiaFrequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent25-35 tahun 38 67,9 67,9 67,936-45 tahun 15 26,8 26,8 94,6> 45 tahun 3 5,4 5,4 100,0

Valid

Total 56 100,0 100,0

Pendidikan TerakhirFrequency Percent Valid Percent Cumulative

PercentS1 46 82,1 82,1 82,1S2 10 17,9 17,9 100,0ValidTotal 56 100,0 100,0

JabatanFrequency Percent Valid

PercentCumulative

PercentStaff Pemeriksa 19 33,9 33,9 33,9Pemeriksa Pertama 25 44,6 44,6 78,6Pemeriksa Muda 12 21,4 21,4 100,0

Valid

Total 56 100,0 100,0Lama Kerja

Page 119: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

103

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2-5 tahun 8 14,3 14,3 14,36-10 tahun 39 69,6 69,6 83,9> 11 tahun 9 16,1 16,1 100,0

Valid

Total 56 100,0 100,0

Jumlah Penugasan AuditFrequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent< 20 20 35,7 35,7 35,721-40 31 55,4 55,4 91,1> 40 5 8,9 8,9 100,0

Valid

Total 56 100,0 100,0

HASIL ANALISA DESKRIPTIF

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LOC1 56 4 5 4,48 ,504LOC2 56 3 5 4,14 ,520LOC3 56 1 5 2,64 ,962LOC4 56 1 5 2,79 ,929LOC5 56 1 5 2,68 ,897LOC6 56 1 5 2,71 ,929LOC7 56 1 5 2,70 ,913LOC8 56 3 5 3,98 ,646LOC9 56 3 5 4,29 ,494LOC10 56 2 5 4,43 ,657LOC11 56 1 5 2,88 ,896LOC12 56 1 5 2,95 ,818LOC13 56 1 5 2,93 ,892LOC14 56 1 5 4,13 ,740LOC15 56 1 5 3,86 ,796LOC16 56 2 5 3,66 ,940LOC 56 44 77 55,23 6,758Valid N (listwise) 56

Descriptive Statistics

Page 120: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

104

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationK1 56 2 5 3,55 ,829K2 56 2 5 3,54 ,738K3 56 2 5 3,62 ,728K4 56 2 5 3,04 ,830K5 56 2 5 3,64 ,796K6 56 2 5 3,93 ,684K7 56 2 5 3,95 ,672Valid N (listwise) 56

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KO1 56 2 5 3,86 ,773KO2 56 1 5 3,41 ,910KO3 56 2 5 3,86 ,672KO4 56 1 5 3,80 ,818KO5 56 1 5 3,89 ,779KO6 56 1 5 3,87 ,764KO7 56 1 5 3,71 ,929KO8 56 1 5 3,84 ,890KO9 56 1 5 3,86 ,819Valid N (listwise) 56

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TI1 56 1 5 3,27 1,036TI2 56 1 5 2,52 ,853TI3 56 1 5 2,80 ,961TI4 56 1 5 3,27 ,884Valid N (listwise) 56

Descriptive Statistics

Page 121: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

105

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationPMA1 56 2 5 3,41 ,804PMA2 56 2 5 3,36 ,699PMA3 56 2 5 3,27 ,798PMA4 56 2 5 3,45 ,784PMA5 56 2 5 3,66 ,815PMA6 56 2 5 3,57 ,806PMA7 56 2 5 3,75 ,694PMA8 56 2 5 3,61 ,755PMA9 56 2 5 3,27 ,774PMA10 56 2 5 3,14 ,841PMA11 56 2 5 3,20 ,862PMA12 56 2 5 3,27 ,842Valid N (listwise) 56

Page 122: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

106

Lampiran 4

UJI KUALITAS DATA

Uji Validitas Locus of Control

LOC1LOC

2LOC

3LOC

4LOC

5LOC

6LOC

7LOC

8LOC

9LOC

10LOC

11LOC

12LOC

13LOC

14LOC

15LOC

16LOC

Pearson Correlation

1 .349** .037 .021 -.032 .142 .087 .310* .396** -.044 -.074 .010 -.038 .161 .041 .056 .287

Sig. (2-tailed) .008 .789 .877 .816 .298 .526 .020 .003 .748 .589 .939 .784 .237 .764 .682 .031

LOC1

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.349*

*1 .055 .180 .146 .189 .146 .448** .600** .241 -.038 .034 .289* .603** .241 .063 .430**

Sig. (2-tailed) .008 .689 .183 .285 .164 .281 .001 .000 .073 .781 .805 .031 .000 .074 .643 .001

LOC 2

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.037 .055 1 .770** .610** .472** .350** .165 .454** .507** .378** .400** .324* .249 -.023 -.102 .695**

Sig. (2-tailed) .789 .689 .000 .000 .000 .008 .223 .000 .000 .004 .002 .015 .064 .867 .454 .000

LOC 3

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.021 .180 .770** 1 .718** .400** .244 .162 .501** .476** .404** .512** .352** .332* -.049 -.164 .718**

Sig. (2-tailed) .877 .183 .000 .000 .002 .069 .234 .000 .000 .002 .000 .008 .013 .722 .227 .000

LOC 4

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

-.032 .146 .610** .718** 1 .362** .247 .375** .424** .585** .446** .524** .442** .346** .069 .116 .786**

Sig. (2-tailed) .816 .285 .000 .000 .006 .066 .004 .001 .000 .001 .000 .001 .009 .613 .395 .000

LOC5

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.142 .189 .472** .400** .362** 1 .688** .089 .135 .262 .464** .435** .532** .233 -.083 -.283* .623**

Sig. (2-tailed) .298 .164 .000 .002 .006 .000 .512 .321 .051 .000 .001 .000 .084 .541 .034 .000

LOC6

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56

Page 123: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

107

Pearson Correlation

.087 .146 .350** .244 .247 .688** 1 .030 -.033 .031 .330* .320* .438** .205 -.028 -.249 .481**

Sig. (2-tailed) .526 .281 .008 .069 .066 .000 .828 .809 .819 .013 .016 .001 .129 .835 .065 .000

LOC7

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.310* .448** .165 .162 .375** .089 .030 1 .572** .334* -.022 .190 .214 .451** .262 .356** .500**

Sig. (2-tailed) .020 .001 .223 .234 .004 .512 .828 .000 .012 .875 .160 .113 .000 .051 .007 .000

LOC8

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.396*

*.600** .454** .501** .424** .135 -.033 .572** 1 .489** .081 .288* .296* .574** .245 .125 .633**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .001 .321 .809 .000 .000 .551 .031 .027 .000 .069 .358 .000

LOC9

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

-.044 .241 .507** .476** .585** .262 .031 .334* .489** 1 .240 .169 .225 .534** .193 .167 .630**

Sig. (2-tailed) .748 .073 .000 .000 .000 .051 .819 .012 .000 .075 .213 .095 .000 .154 .219 .000

LOC10

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

-.074 -.038 .378** .404** .446** .464** .330* -.022 .081 .240 1 .521** .451** .032 -.106 -.336* .510**

Sig. (2-tailed) .589 .781 .004 .002 .001 .000 .013 .875 .551 .075 .000 .000 .817 .436 .011 .000

LOC11

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.010 .034 .400** .512** .524** .435** .320* .190 .288* .169 .521** 1 .725** .058 .114 -.057 .659**

Sig. (2-tailed) .939 .805 .002 .000 .000 .001 .016 .160 .031 .213 .000 .000 .672 .402 .677 .000

LOC12

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

-.038 .289* .324* .352** .442** .532** .438** .214 .296* .225 .451** .725** 1 .228 .203 -.044 .685**

Sig. (2-tailed) .784 .031 .015 .008 .001 .000 .001 .113 .027 .095 .000 .000 .091 .133 .749 .000

LOC13

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.161 .603** .249 .332* .346** .233 .205 .451** .574** .534** .032 .058 .228 1 .398** .156 .588**

Sig. (2-tailed) .237 .000 .064 .013 .009 .084 .129 .000 .000 .000 .817 .672 .091 .002 .252 .000

LOC14

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56LOC15

Pearson Correlation

.041 .241 -.023 -.049 .069 -.083 -.028 .262 .245 .193 -.106 .114 .203 .398** 1 .371** .295*

Page 124: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

108

Sig. (2-tailed) .764 .074 .867 .722 .613 .541 .835 .051 .069 .154 .436 .402 .133 .002 .005 .028N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.056 .063 -.102 -.164 .116 -.283* -.249 .356** .125 .167 -.336* -.057 -.044 .156 .371** 1 .264

Sig. (2-tailed) .682 .643 .454 .227 .395 .034 .065 .007 .358 .219 .011 .677 .749 .252 .005 .042

LOC16

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.287 .430** .695** .718** .786** .623** .481** .500** .633** .630** .510** .659** .685** .588** .295* .264 1

Sig. (2-tailed) .031 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .028 .042

LOC

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 125: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

109

109

Uji ValiditasKinerja

CorrelationsK1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K

Pearson Correlation

1 .576** .320* .578** .332* .520** .511** .746**

Sig. (2-tailed) .000 .016 .000 .012 .000 .000 .000

K1

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.576** 1 .517** .562** .425** .510** .572** .797**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

K2

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.320* .517** 1 .444** .361** .420** .404** .659**

Sig. (2-tailed) .016 .000 .001 .006 .001 .002 .000

K3

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.578** .562** .444** 1 .432** .517** .460** .777**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000

K4

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.332* .425** .361** .432** 1 .554** .473** .688**

Sig. (2-tailed) .012 .001 .006 .001 .000 .000 .000

K5

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.520** .510** .420** .517** .554** 1 .625** .786**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

K6

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.511** .572** .404** .460** .473** .625** 1 .763**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000

K7

N 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.746** .797** .659** .777** .688** .786** .763** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

K

N 56 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 126: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

110

110

Uji Validitas Komitmen Organisasi

CorrelationsKO1

KO2

KO3

KO4

KO5

KO6

KO7

KO8

KO9

KO

Pearson Correlation

1 .473** .555** .386** .306* .185 .322* .336* .341* .539**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .022 .173 .015 .011 .010 .000

KO1

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.473** 1 .573** .354** .397** .363** .421** .352** .422** .614**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .002 .006 .001 .008 .001 .000

KO2

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.555** .573** 1 .642** .665** .602** .574** .660** .656** .819**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO3

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.386** .354** .642** 1 .822** .716** .643** .755** .717** .841**

Sig. (2-tailed) .003 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO4

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.306* .397** .665** .822** 1 .771** .711** .762** .774** .866**

Sig. (2-tailed) .022 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO5

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.185 .363** .602** .716** .771** 1 .743** .772** .785** .830**

Sig. (2-tailed) .173 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO6

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.322* .421** .574** .643** .711** .743** 1 .802** .830** .854**

Sig. (2-tailed) .015 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO7

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.336* .352** .660** .755** .762** .772** .802** 1 .891** .888**

Sig. (2-tailed) .011 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO8

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.341* .422** .656** .717** .774** .785** .830** .891** 1 .900**KO9

Sig. (2-tailed) .010 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Page 127: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

111

111

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.539** .614** .819** .841** .866** .830** .854** .888** .900** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

KO

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 128: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

112

112

Uji Validitas Turnover Intention

CorrelationsTI1 TI2 TI3 TI4 TI

Pearson Correlation 1 .602** .620** .516** .853**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000TI1

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .602** 1 .636** .416** .806**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000TI2

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .620** .636** 1 .512** .853**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000TI3

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .516** .416** .512** 1 .743**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000TI4

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .853** .806** .853** .743** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

TI

N 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 129: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan
Page 130: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

114

Uji Validitas Turnover Intention

CorrelationsTI1 TI2 TI3 TI4 TI

Pearson Correlation 1 .602** .620** .516** .853**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000TI1

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .602** 1 .636** .416** .806**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000TI2

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .620** .636** 1 .512** .853**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000TI3

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .516** .416** .512** 1 .743**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000TI4

N 56 56 56 56 56Pearson Correlation .853** .806** .853** .743** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

TI

N 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 131: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

115

Uji Validitas Perilaku Menyimpang dalam Audit

CorrelationsPMA

1PMA

2PMA

3PMA

4PMA

5PMA

6PMA

7PMA

8PMA

9PMA

10PMA

11PMA

12PMA

Pearson Correlation

1 .506** .305* .445** .312* .192 .266* -.006 .250 .344** .341* .317* .596**

Sig. (2-tailed) .000 .022 .001 .019 .155 .047 .964 .063 .009 .010 .017 .000

PMA1

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.506** 1 .557** .454** .159 .115 .133 .304* .410** .420** .424** .404** .677**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .243 .400 .330 .023 .002 .001 .001 .002 .000

PMA2

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.305* .557** 1 .560** .186 .051 .020 .164 .352** .301* .381** .299* .580**

Sig. (2-tailed) .022 .000 .000 .170 .711 .884 .226 .008 .024 .004 .025 .000

PMA3

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.445** .454** .560** 1 .236 .231 .149 .035 .137 .104 .092 .064 .483**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .081 .087 .272 .798 .314 .446 .500 .638 .000

PMA4

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.312* .159 .186 .236 1 .700** .579** .367** .042 .041 .203 -.003 .507**

Sig. (2-tailed) .019 .243 .170 .081 .000 .000 .005 .761 .765 .134 .983 .000

PMA5

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.192 .115 .051 .231 .700** 1 .777** .476** .085 .074 .200 -.009 .516**

Sig. (2-tailed) .155 .400 .711 .087 .000 .000 .000 .532 .586 .139 .946 .000

PMA6

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56PMA7 Pearson

Correlation.266* .133 .020 .149 .579** .777** 1 .582** .065 .118 .193 .126 .531**

Page 132: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

116

Sig. (2-tailed) .047 .330 .884 .272 .000 .000 .000 .636 .386 .154 .356 .000N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

-.006 .304* .164 .035 .367** .476** .582** 1 .156 .110 .098 .103 .451**

Sig. (2-tailed) .964 .023 .226 .798 .005 .000 .000 .251 .419 .474 .451 .000

PMA8

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.250 .410** .352** .137 .042 .085 .065 .156 1 .900** .667** .837** .710**

Sig. (2-tailed) .063 .002 .008 .314 .761 .532 .636 .251 .000 .000 .000 .000

PMA9

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.344** .420** .301* .104 .041 .074 .118 .110 .900** 1 .703** .929** .730**

Sig. (2-tailed) .009 .001 .024 .446 .765 .586 .386 .419 .000 .000 .000 .000

PMA10

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.341* .424** .381** .092 .203 .200 .193 .098 .667** .703** 1 .699** .710**

Sig. (2-tailed) .010 .001 .004 .500 .134 .139 .154 .474 .000 .000 .000 .000

PMA11

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.317* .404** .299* .064 -.003 -.009 .126 .103 .837** .929** .699** 1 .690**

Sig. (2-tailed) .017 .002 .025 .638 .983 .946 .356 .451 .000 .000 .000 .000

PMA12

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56Pearson Correlation

.596** .677** .580** .483** .507** .516** .531** .451** .710** .730** .710** .690** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

PMA

N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 133: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

117

Uji Reliabilitas Locus of Control

Uji Reliabilitas Kinerja

Uji Reliabilitas Komitmen Organisasi

Case Processing SummaryN %

Valid 56 100.0Excludeda 0 .0

Cases

Total 56 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Uji Reliabilitas Turnover Intention

Case Processing SummaryN %

Valid 56 100.0Excludeda 0 .0

Cases

Total 56 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.832 16

Case Processing SummaryN %

Valid 56 100.0Excludeda 0 .0

Cases

Total 60 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability StatisticsCronbach's

Alpha N of Items.864 7

Reliability StatisticsCronbach's

Alpha N of Items.925 9

Reliability StatisticsCronbach's

Alpha N of Items.830 4

Case Processing SummaryN %

Valid 56 100.0Excludeda 0 .0

Cases

Total 56 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 134: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

118

Uji Reliabilitas Perilaku Menyimpang dalam Audit

Case Processing SummaryN %

Valid 56 100.0Excludeda 0 .0

Cases

Total 56 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability StatisticsCronbach's

Alpha N of Items.838 12

Page 135: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

119

Lampiran 5

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One - Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized ResidualN 56

Mean ,0000000Normal Parameters a.b

Std. Deviation 1,78375471Absolute ,095Positive ,095

Most Extreme Differences

Negative -,058Kolmogorov-Smirnov Z ,713Asymp. Sig. (2-tailed) ,689a. Test distribution is Normalb. Calculated from data

2. Uji Multikolinieritas

Page 136: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

120

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model

BStd.

Error Beta

t Sig.

Tolerance VIF(Constant) 22.997 2.307 9.967 .000LOC .626 .131 .833 4.790 .000 .680 4.683K -.347 .153 -.358 -2.275 .027 .830 2.013 KO -.379 .166 -.403 -2.276 .027 .660 5.166

1

TI 1.513 .341 .838 4.431 .000 .580 7.355a. Dependent Variable: PMA

3. Uji Heteroskedasitas

Lampiran 6

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Page 137: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

121

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model

BStd.

Error Beta

t Sig.

Tolerance VIF(Constant) 22.997 2.307 9.967 .000LOC .626 .131 .833 4.790 .000 .680 4.683K -.347 .153 -.358 -2.275 .027 .830 2.013 KO -.379 .166 -.403 -2.276 .027 .660 5.166

1

TI 1.513 .341 .838 4.431 .000 .580 7.355a. Dependent Variable: PMA

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 .946a .895 .887 1.852a. Predictors: (Constant), TI, KO, K, LOCb. Dependent Variable: PMA

Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model

BStd.

Error Beta

t Sig.

Tolerance VIF(Constant) 22.997 2.307 9.967 .000LOC .626 .131 .833 4.790 .000 .680 4.683K -.347 .153 -.358 -2.275 .027 .830 2.013 KO -.379 .166 -.403 -2.276 .027 .660 5.166

1

TI 1.513 .341 .838 4.431 .000 .580 7.355a. Dependent Variable: PMA

Lampiran 7

Tabel Koefisien Korelasi (r tabel)

Page 138: PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT PENGARUH … · ii PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan

122

df 0.1 0.05 0.02 0.01 df 0.1 0.05 0.02 0.011 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 41 0.2542 0.3008 0.3536 0.38872 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 42 0.2512 0.2973 0.3496 0.38433 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 43 0.2483 0.2940 0.3457 0.38014 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 44 0.2455 0.2907 0.3420 0.37615 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 45 0.2429 0.2876 0.3384 0.37216 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 46 0.2403 0.2845 0.3348 0.36837 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 47 0.2377 0.2816 0.3314 0.36468 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 48 0.2353 0.2787 0.3281 0.36109 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 49 0.2329 0.2759 0.3249 0.357510 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 50 0.2306 0.2732 0.3218 0.354211 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 51 0.2284 0.2706 0.3188 0.350912 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 52 0.2262 0.2681 0.3158 0.347713 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 53 0.2241 0.2656 0.3129 0.344514 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 54 0.2221 0.2632 0.3102 0.341515 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 55 0.2201 0.2609 0.3074 0.338516 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 56 0.2181 0.2586 0.3048 0.335717 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 57 0.2162 0.2564 0.3022 0.332818 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 58 0.2144 0.2542 0.2997 0.330119 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 59 0.2126 0.2521 0.2972 0.327420 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 60 0.2108 0.2500 0.2948 0.324821 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 61 0.2091 0.2480 0.2925 0.322322 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 62 0.2075 0.2461 0.2902 0.319823 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 63 0.2058 0.2441 0.2880 0.317324 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 64 0.2042 0.2423 0.2858 0.315025 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 65 0.2027 0.2404 0.2837 0.312626 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 66 0.2012 0.2387 0.2816 0.310427 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 67 0.1997 0.2369 0.2796 0.308128 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 68 0.1982 0.2352 0.2776 0.306029 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 69 0.1968 0.2335 0.2756 0.303830 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 70 0.1954 0.2319 0.2737 0.301731 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 71 0.1940 0.2303 0.2718 0.299732 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 72 0.1927 0.2287 0.2700 0.297733 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.295734 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.293835 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.291936 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.290037 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.288238 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.286439 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.284740 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830