Upload
manggisan
View
3.028
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pkn
Citation preview
Perilaku yang Mendukung Tegaknya Prinsip-Prinsip Demokrasi Suatu negara disebut negara demokrasi jika negara tersebut menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bernegara. Demokrasi dapat berjalan jika didukung oleh warga negara yang demokratis. Budaya demokrasi harus menjadi gaya hidup bagi setiap warga bangsa karena dengan cara itulah demokrasi berdasarkan Pancasila dalam bidang politik, ekonomi ataupun sosial benar-benar dapat dijalankan. Jadi, warga negara harus berperilaku yang demokratis agar dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi di negaranya. Perilaku demokratis adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi. Nilai demokrasi merupakan sesuatu yang baik, yang diyakini bermanfaat bagi terciptanya negara demokrasi. Contoh nilai demokrasi, antara lain adalah terbuka, tanggung jawab, adil, menghargai, mengakui perbedaan, anti kekerasan, damai, dan kerja sama. Berdasarkan nilai-nilai demokrasi, perilaku yang mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut.
1. Menerima dan melaksanakan keputusan yang telah disepakati.2. Menghargai orang lain yang berbeda pendapat dan tidak memusuhinya.3. Berusaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau masalah secara damai bukan
dengan kekerasan.4. Menerima kekalahan secara dewasa apabila telah diputuskan secara demokratis.5. Memberi pendapat, kritik, ide, masukan bagi tegaknya demokrasi.6. Bertanggung jawab atas apa yang dikemukakan dan dilakukan secara bebas.7. Menangani tindak kriminal sesuai dengan jalur hukum bukan dengan main hakim
sendiri.
a. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekitar Demokrasi tidak datang dengan sendirinya dan budaya demokrasi tidak muncul begitu saja, melainkan harus diajarkan dan ditanamkan sejak dini, mulai dari lingkungan kecil, seperti keluarga sampai lingkungan besar, seperti negara bahkan dalam hubungan internasional.1) Contoh penerapan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain adalah sebagai berikut.
a) Menghargai pendapat orang tua dan saudara,b) Bertanggung jawab atas perbuatannya,c) Musyawarah untuk pembagian kerja,d) Bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada,e) Bersedia untuk menerima kehadiran saudara-saudaranya sendiri, danf) Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi.
2) Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut.
a) Mau mengakui kesalahan yang telah dibuatnya,b) Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya,c) Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kesepakatan,d) Bersedia hidup bersama dengan semua warga negara tanpa membeda-
bedakan,e) Tidak merasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain,f) Menaati peraturan lingkungan dan hukum yang berlaku, dan
g) Melibatkan diri dalam upaya memecahkan persoalan bersama.3) Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain adalah sebagai berikut.
a) Menaati peraturan disiplin sekolah,b) Menerima dengan ikhlas hasil kesepakatan,c) Menghargai pendapat teman lain meskipun pendapat itu berbeda dengan kita,d) Bersedia untuk bergaul dengan teman sekolah tanpa diskriminasi,e) Melibatkan diri dalam upaya memecahkan persoalan bersama,f) Menerima teman yang berbeda latar belakang suku, budaya, ras, dan agama,
dang) Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan
masalah.
Peran serta siswa dalam menerapkan budaya demokrasi dapat dilakukan dengan kegiatan pemilihan umum melalui kegiatan di sekolah, antara lain pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, pemilihan tugas piket, pembagian ketua kelompok diskusi, dan pemilihan ketua panitia olahraga/kesenian. Pengendalian diri juga merupakan unsur penting dari budaya demokrasi. Pengendalian diri tidak hanya berlaku dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.1) Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a) Mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,b) Menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, danc) Selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.a) Tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,b) Menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, danc) Menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.3) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.a) Menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,b) Bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan,c) Tidak membuat keonaran di kampung.b. Penerapan Budaya Demokrasi di Kehidupan Bernegara Dalam kehidupan bernegara, penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan oleh para pemegang pemerintahan atau pemimpin politik. Apabila tingkah laku pemerintah sesuai dengan budaya demokrasi, pemerintahan ataupun lembaga- lembaga negara dapat berjalan secara demokratis pula. Sebaliknya, apabila tingkah laku para pemimpin jauh dari budaya demokrasi, pemerintahan atau lembaga-lembaga negara meskipun sudah dibuat demokratis, tidak dapat berjalan dengan baik.Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara adalah sebagai berikut. 1) Berani bertanggung jawab terhadap sikap dan perbuatan yang dilakukan, 2) Tidak memberi contoh perilaku kekerasan kepada warga, 3) Tidak saling menghujat, memfitnah, mengatakan buruk kepada sesama pemimpin, 4) Sikap terbuka dan tidak berbohong kepada publik, 5) Sikap mengedepankan kedamaian pada masyarakat,
6) Perilaku taat pada hukum dan peraturan perundang-undangan, 7) Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan, 8) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik,
9) Bersedia para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya, dan10) Bersedia menerima kekalahan secara dewasa dan ikhlas
Rangkuman Materi PKn Kelas IV Bab IMata pelajaran : PKn
Kelas/Semester : IV / 1
I. Standar Kompetensi (SK) :
1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan
II. Kompetensi Dasar :
1.1.Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan Pemerintahan Desa dan Pemerintahan
Kecamatan;
III. Materi Pembelajaran :
Pemerintahan Desa dan Kelurahan
1. Desa
Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin
oleh kepala desa. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut
bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi
pemerintahan terendah. Wilayah desa terdiri atas beberapa dusun. Dusun terdiri atas beberapa
Rukun Warga (RW). RW sendiri terdiri atas beberapa Rukun Tetangga (RT). Desa dipimpin
seorang kepala desa yang dipilih oleh rakyat.
2. Kelurahan
Di daerah perkotaan, desa disebut Kelurahan. Kelurahan merupakan wilayah yang terdiri atas
beberapa kampung. Kampung terdiri atas beberapa Rukun Warga (RW). RW terdiri atas
beberapa Rukun Tetangga (RT). Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah. Lurah adalah pegawai
negeri/pemerintah. Lurah tidak dipilih oleh rakyat, lurah ditunjuk oleh wali kota/bupati atas usul
camat.
3. Pemerintahan Desa
Pemerintahan adalah suatu sistem untuk menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam
mengatur kehidupan rakyat di segala bidang kehidupan mereka seperti sosial, ekonomi, dan
politik. Pemerintah harus bertindak semata-mata untuk kepentingan rakyat karena tujuan
dibentuknya suatu pemerintahan adalah agar rakyat dapat hidup dengan sejahtera.
Lembaga pemerintahan desa merupakan lembaga yang menjalankan pemerintahan desa.
Pemerintahan desa terdiri atas pemerintah desa dan bermitra dengan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD).
Pemerintah desa terdiri atas :
a. Kepala desa
Kepala desa adalah kepala pemerintah desa yang dipilih langsung oleh peduduk desa untuk
masa jabatan 6 tahun melalui pemilihan kepala desa atau disingkat pilkades. Kepala desa
dapat dipilih satu kali lagi untuk masa jabatan berikutnya. Kepala desa bertanggung jawab
dalam bidang pembangunan dan kemasyarakatan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 14 s.d. 15 dengan tegas dijelaskan
tugas, kewenangan, kewajiban, dan hak kepala desa. Tugas kepala desa antara lain
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kewenangan
kepala desa antara lain memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Kepala desa mempunyai tugas dan tanggung jawab, di antaranya:
1) memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
2) membina perekonomian desa;
3) membina kehidupan masyarakat desa;
4) memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;
5) mendamaikan perselisihan yang terjadi pada masyarakat di desa;
6) mewakili desanya baik di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukumnya.
b. Pamong/Perangkat Desa
Perangkat desa membantu kepala desa di dalam sistem pemerintahan desa dan dapat terdiri
atas unsur staf, unsur pelaksana, dan unsur wilayah.
1) Unsur staf, yaitu unsur pelayanan seperti sekretariat dan tata usaha.
2) Unsur pelaksana, yaitu unsur pelaksana teknis lapangan seperti urusan pamong tani desa dan
urusan keamanan.
3) Unsur wilayah, yaitu unsur pembantu kepala desa di wilayah bagian desa, seperti kepala
dusun, yang jumlahnya dan sebutannya sesuai kebutuhan dan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya yang dibantu beberapa staf seperti kepala urusan (kaur), pelaksana teknis
lapangan, dan unsur kewilayahan. Pamong desa atau perangkat terdiri atas : Sekretaris Desa
(Sekdes) atau Carik, Kepala Urusan (Kaur), Kepala dusun atau kebayan.
1) Sekretaris Desa (Sekdes/Carik)
Sekretaris desa merupakan unsur/staf yang membantu kepala desa. Sekretaris desa bertugas
di bidang administrasi, memberikan pelayanan teknis administrasi kepala seluruh perangkat
desa, dan pelayanan umum. Sekretaris desa diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/kota
atas nama bupati/walikota.
2) Kepala Urusan (Kaur)
Penetapan kepala urusan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ada kepala urusan
pemerintahan, kepala urusan pembangunan, kepala urusan keuangan, kepala urusan
kemasyarakatan, dan kepala urusan umum. Tiap-tiap kepala urusan bertugas sesuai dengan
bidang masing-masing. Tugas utama kepala urusan adalah membantu sekretaris desa.
3) Kepala dusun atau Kebayanan
Kepala dusun adalah pelaksana tugas kepala desa di wilayah dusun. Kepala dusun
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah
kerjanya.
c. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa berkedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja pemerintah desa.
BPD terdiri atas ketua, wakil ketua, dan sekretaris serta anggota yang dipilih atas dasar
musyawarah. BPD adalah badan perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat
yang ada di Desa, yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat, dengan masa jabatan 6
tahun dan dapat dipilih kembali satu kali masa jabatan berikutnya
1) menetapkan peraturan desa bersama kepala desa,
2) menyelenggarakan pemilihan kepala desa dan perangkat desa,
3) melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa.
4. Pemerintahan Kelurahan
Kelurahan biasanya terdapat di daerah perkotaan. Kepala kelurahan sering disebut Lurah.
Lurah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu dan cakap dalam menjalankan
tugas. Lurah diangkat oleh bupati/walikota atas usul kepala kecamatan dari pegawai negeri sipil
yang berprestasi. dalam melaksanakan tugasnya, lurah bertanggung jawab kepada
bupati/walikota melalui camat.
Lurah memiliki beberapa tugas pokok, di antaranya sebagai berikut:
1) Menyusun dan menetapkan kebijakan pemberdayaan masyarakat.
2) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan masyarakat yang menjadi
kewenangannya.
3) Melaksanakan program pemberdayaan masyarakat.
4) Memelihara terciptanya ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
5) Memelihara prasarana dan fasilitas pelayanan umum di masyarakat
6) Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan
Seksi-seksi yang terdapat di tingkat kelurahan, yaitu sebagai berikut.
1) Seksi pemerintahan.
2) Seksi ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
3) Seksi pemberdayaan masyarakat.
4) Seksi prasarana umum.
5) Seksi pelayanan umum.
4. Lembaga Kemasyarakatan
Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan, yaitu lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di desa atau kelurahan, antara lain:
a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
b. Karang Taruna
c. Koperasi
d. Lembaga Musyawarah Desa (LMD)
e. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa (LKMD)
f. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) atau Lembaga Pemberdayaan Perempuan
(LPP)
Perbedaan antara Desa dan Kelurahan
Pemerintahan Desa Pemerintahan Kelurahan Dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih
rakyat. Dipimpin oleh Lurah yang diangkat oleh
Bupati/Walikota.
Jumlah penduduk di desa lebih sedikit dan penguasaan teknologi sederhana.
Jumlah penduduk di kelurahan lebih banyak dan maju.
Bukan Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Di desa terdapat Badan Perwakilan Desa (BPD).
Di kelurahan terdapat Dewan Kelurahan (Dekel)
B. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Susunan organisasi pemerintahan di setiap desa tidak tentu sama. Hal ini karena tergantung
dari kebutuhan dan keadaan desa masing-masing. Lebih lanjut bisa dirinci sebagai berikut.
C. PEMERINTAHAN KECAMATAN
1. Pengertian Kecamatan
Kecamatan adalah wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan
terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Pemerintah kecamatan dipimpin oleh camat
dengan dibantu oleh perangkat kecamatan. Dengan demikian, wilayah kecamatan lebih luas
dibandingkan wilayah desa atau kelurahan.
2. Susunan Organisasi Pemerintah Kecamatan
Di dalam pemerintahan kecamatan terdapat susunan organisasi sebagai berikut :
a. Camat, merupakan jabatan tertinggi dalam pemerintahan kecamatan. Camat diangkat dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Sekretaris kecamatan, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi syarat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan
sekretaris kecamatan dilakukan oleh bupati melalui sekretaris daerah atas usul camat.
c. Seksi pemerintahan.
d. Seksi ketenteraman dan ketertiban.
e. Seksi ekonomi dan pembangunan.
f. Seksi kesejahteraan rakyat.
g. Seksi pengembangan potensi dan pendapatan.
h. Kelompok jabatan fungsional.
i. Kepala seksi-kepala seksi yang berada di lingkungan pemerintah kecamatan, dalam
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dilakukan oleh bupati melalui sekretaris
daerah atas usul camat.
3. Tugas dan Fungsi Unsur-unsur Pemerintahan Kecamatan
a. Camat
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tugas camat meliputi :
- mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat,
- mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum,
- mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan,
- mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum,
- mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan,
- membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, dan
- melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau
yang
belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
b. Sekretariat Kecamatan (Sekcam)
Sekretariat kecamatan dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada camat. Sekretaris kecamatan mempunyai tugas membantu camat
dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan pelayanan
administrasi kepada seluruh perangkat/aparatur kecamatan.
c. Seksi Pemerintahan
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan pemerintahan.
d. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Seksi ketenteraman dan ketertiban umum mempunyai tugas membantu camat dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan
ketenteraman dan ketertiban umum.
e. Seksi lain dalam lingkungan kecamatan
Disesuaikan dengan spesifikasi dan karakteristik wilayah kecamatan sesuai kebutuhan daerah.
f. Kelompok jabatan fungsional
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Selain dibantu oleh perangkat kecamatan, camat juga dibantu oleh Unit Pelayanan Tingkat
Daerah atau UPTD dan instansi pemerintahan lainnya di wilayah kecamatan.
Unit-unit Pelayanan Tingkat daerah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepolisian Sektor (Polsek).
2. Komando Rayon Militer (Koramil).
3. UPT Dinas Pendidikan.
4. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
5. UPT Dinas Pertanian.
6. Kantor Pos
7. Bank (BRI, BPD/Bank Jateng, BKK, dll.)
8. Kantor Urusan Agama (KUA)
9. UPT Dinas Pasar
10. UPT Dinas Perhubungan, dll.
Dalam membina wilayah kecamatan, ada tiga unsur yang mempunyai peranan penting. Ketiga
unsur tersebut adalah Camat, Komandan Komando Rayon Militer (Danramil), dan Kepala
Kepolisian Sektor (Kapolsek). Ketiga unsur tersebut disebut Musyawarah Pimpinan Kecamatan
(MUSPIKA)
Susunan Organisasi Kabupaten, Kota, dan Provinsi 1. Pemerintahan Kabupaten/Kota
Hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah. Rencana kerja tersebut dijabarkan dalam bentuk
pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah (RAPBD). Kemudian dikelola dalam system pengelolaan keuangan daerah. Pemerintahan kabupaten/kota memiliki kepala daerah dan wakil kepala daerah.
a. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah dan wakil kepala daerah. Kepala daerah dibantu oleh seorang wakil kepala daerah. Kepala daerah provinsi disebut gubernur, dan wakilnya disebut wakil gubernur. Sementara itu, kepala daerah kabupaten/kota disebut bupati/walikota dan wakilnya disebut wakil bupati/wakil walikota.
b. Perangkat Daerah
Pemerintahan daerah memiliki perangkat daerah. Adapun perangkat daerah kabupaten/ kota adalah sebagai berikut.
1) Sekretariat daerah
2) Sekretariat DPRD
3) Dinas daerah
4) Lembaga teknis daerah
5) Kecamatan
6) Kelurahan
7) Polisi pamong praja
1. Pemerintahan ProvinsiSelain gubernur, di pemerintahan provinsi, terdapat juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang mempunyai kewenangan dan tugas sesuai dengan fungsinya.
Tugas dan wewenang DPRD, yaitu sebagai berikut:
a. Bersama gubernur membuat peraturan daerah (perda).
b. Bersama dengan gubernur membahas dan menyetujui rancangan APBD.
c. Melaksanakan bentuk pengawasan terhadap perda dan peraturan perundang-undangan lainnya.
d. Mengusulkan pemberhentian dan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri.
e. Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan.
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
g. Memberikan persetujuan rencana kerja sama internasional.
h. Meminta laporan pertanggungjawaban kepala daerah.
i. Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.
j. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antardaerah.
Selain mempunyai tugas dan wewenang, DPRD juga memiliki hak. Hak tersebut antara lain
sebagai berikut :
a. Interpelasi, yaitu hak DPRD untuk meminta keterangan kepada gubernur/bupati/ walikota. Biasanya, mengenai kebijakan yang berdampak pada kehidupan orang
banyak/ masyarakat. Misalnya, pendirian tempat pembuangan sampah akhir (TPA), apakah sudah sesuai AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
b. Angket, yaitu hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan kepala daerah.
c. Menyatakan pendapat, yaitu hak DPRD menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah mengenai kebijakan luar biasa yang terjadi di daerah.
Adapun kewajiban DPRD, antara lain sebagai berikut:
a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan menaati segala peraturan perundang-undangan.
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
c. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
d. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.
e. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
f. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
Daftar Provinsi beserta Ibu kota Provinsi di Indonesia
No Provinsi Ibu Kota
1. Bali Denpasar
2. Banten Serang
3 Bengkulu Bengkulu
4 Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta
5 Dearah Khusus Ibu Kota Jakarta
6 Gorontalo Gorontalo
7 Jambi Jambi
8 Jawa Barat Bandung
9 Jawa Tengah Semarang
10 Jawa Timur Surabaya
11 Kalimantan Barat Pontianak
12 Kalimantan Selatan Banjarmasir
13 Kalimantan Tengah Palangkaraya
14 Kalimantan Timur Samarinda
15Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang
16 Kepulauan Riau Tanjung Pinang
17 Lampung Bandar Lampung
18 Maluku Ambon
19 Maluku Utara Ternate
20Nanggro Aceh Darussalam Banda Aceh
21 NTB Mataram
22 NTT Kupang
23 Papua Jayapura
24 Papua Barat Manokwari
25 Riau Pekanbaru
26 Sulawesi Barat Mamuju
27 Sulawesi Selatan Makassar
28 Sulawesi Tengah Palu
29 Sulawesi Tenggara Kendari
30 Sulawesi Utara Manado
31 Sumatra Barat Padang
32 Sumatra Utara Palembang
33 Sumatra Selatan Medan
Ringkasan
Peraturan daerah dibuat oleh kepala daerah dengan persetujuan DPRD. Penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah DPRD. Peraturan daerah untuk mengatur penyelenggaraan pemerintah daerah.
Perangkat daerah untuk tingkat provinsi terdiri atas secretariat daerah, Sekertariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan,kelurahan, dan polisi pamong praja.
Kepala daerah merupakan wakil pemerintah di tingkat provinsi dan bertanggung jawab kepada keprisiden
Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat, di pemerintah Kabupaten/Kota terdapat beberapa
unsure berikut.
a.DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)
Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga legislative. Lembaga ini adalah rekan
kerja pemerintah yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan.
b.Bupati/Wali Kota
Bupati/Wali Kota adalah pimpinan dalam pemerintahan di daerah.dalam menjalankan tugasnya, ia
dibantu oleh seorang wakil bupati/walikota. Kedudukan bupati/wali kota sejajar dengan DPRD. Kedua
lembaga ini saling bekerja sama untuk memajukan daerahnya.
c.Komando Distrik Militer (Kodim)
Komando Distrik Militer (Kodim) dipimpin oleh seorang Komandan. Lembaga ini adalah lembaga militer
yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tugasnya adalah menjaga keutuhan wilayah Kabupaten/Kota
dari gangguan keamanan yang dating dari dalam mauoun dari luar wilayah tersebut.
d.Kepolisian Resort (Polres)
Di wilayah kabupaten/kota terdapat lembaga kepolisian yang disebut Kepolisian Resort (Polres).
Kepolisian Resort dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Resort (Kapolres). Tugasnya adalah
mengayomi masyarakat. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala perbuatan atau
tindakan yang merugikan.
e.Kejaksaan Negeri
Lembaga kejaksaan adalah lembaga penegak hukum. Tugasnya menuntut orang yang melanggar hukum
di depan pengadilan.
f.Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri merupakan lembaga penegak hukum. Tugasnya adalah mengadili orang diduga
melakukan perbuatan melanggar hukum. Bila orang yang diadili ternyata benar-benar melakukan
perbuatan melanggar hukum, maka hakim akan menjatuhkan putusan hukum kepada orang tersebut.
Lembaga Pemerintaha Kabupaten, Kota, dan Provinsi Pemerintahan Kabupaten/Kota
Setiap warga negara mempunyai tanda identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Paspor. Dalam identitas tersebut dicantumkan nama kabupaten/kota tempat kamu dilahirkan. Misalnya, kamu lahir di Kabupaten Sleman, maka dalam identitasmu akan dicantumkan bahwa kamu lahir di Kabupaten Sleman.
Kabupaten/kota merupakan gabungan dari beberapa kecamatan yang ada di sekitarnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dipimpin oleh seorang bupati. Pemerintah Kota (Pemkot) dipimpin oleh seorang walikota. Kabupaten/kota merupakan daerah.
Hak-hak daerah tersebut berikut ini:
a. Mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahannya.
b. Memilih pemimpin daerah.
c. Mengelola pegawai daerah.
d. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
e. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang undangan.
Beberapa kewajiban yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut.
a. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.
b. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
c. Menyusun perencanaan dan tata ruang pada daerah yang bersangkutan.
d. Melestarikan lingkungan hidup.
e. Membentuk dan menerapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan kewenangannya.
2. Pemerintahan Provinsi
Indonesia merupakan negara yang luas. Oleh karena itu, dibagi ke dalam beberapa provinsi. Semenjak reformasi, seluruh provinsi di Indonesia memiliki hak otonomi. Hak itu disebut juga otonomi daerah. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat.
Kewenangan tersebut berdasarkan aspirasi masyarakat. Jumlah provinsi di Indonesia sekarang sekitar 33 provinsi. Dalam pemerintahan provinsi terdapat dua lembaga pemerintahan, yaitu kepala daerah (gubernur) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).
a. Gubernur
Pemerintah daerah di wilayah provinsi dipimpin oleh seorang gubernur dan wakil gubernur. Mereka dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Gubernur bertanggung jawab kepada presiden, melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Tugas dan wewenang Gubernur sebagai berikut.
1) Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah di tingkat kabupaten/ kota.
2) Penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
3) Pembinaan dan pengawasan penye lenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Anggota DPRD merupakan perwakilan dari berbagai partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya berjumlah 35 orang dan paling banyak berjumlah 100 orang.
DPRD memiliki fungsi, di antaranya:
1. legislasi (menyusun peraturan daerah);
2. anggaran;
3. pengawasan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi, antara lain sebagai berikut:
1. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2. pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
3. pengendalian lingkungan hidup;
4. penyediaan sarana dan prasarana umum;
5. penanganan bidang kesehatan.