3
PERAWATAN PENGOBATAN Terapi kortikosteroid digunakan untuk pasien memerlukan pergantian hormon, pasien kanker dan kondisi kronis, serta untuk pasien terapi stres. Meskipun resiko penggunaan bifosfat berhubungan dengan osteonekrosis rahang(BROJN), faktor penyeban dan potegenisnya tidak ditemukam. Beberapa literatur dan buku menjadi acuan tetapi masih belum cukup tepat. Prevelensi dan insidensi masih tidak tepat. Secara umum, resiko terjadi BJORN ini antara 1 didalam 10.000 dan 1 didalam 100.000, tetapi meningkat pada 1 didalam 300 setelah prosedur operasi mulut. Kasus BJORN pada populasi intravena. Faktor pendorong merokok, steroid, anemia, hipoxemia, diabetes, dn infeksi, dan defisiensi imun, sering terjadi. Pengobatan pada pasien implan pemberiaan steroid dan bifosfat, disesuaikan kondisi pasiennya. 1

periodonsia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

periodonsia

Citation preview

Page 1: periodonsia

PERAWATAN PENGOBATAN

Terapi kortikosteroid digunakan untuk pasien memerlukan pergantian hormon,

pasien kanker dan kondisi kronis, serta untuk pasien terapi stres.

Meskipun resiko penggunaan bifosfat berhubungan dengan osteonekrosis

rahang(BROJN), faktor penyeban dan potegenisnya tidak ditemukam. Beberapa

literatur dan buku menjadi acuan tetapi masih belum cukup tepat. Prevelensi dan

insidensi masih tidak tepat. Secara umum, resiko terjadi BJORN ini antara 1

didalam 10.000 dan 1 didalam 100.000, tetapi meningkat pada 1 didalam 300

setelah prosedur operasi mulut. Kasus BJORN pada populasi intravena. Faktor

pendorong merokok, steroid, anemia, hipoxemia, diabetes, dn infeksi, dan

defisiensi imun, sering terjadi.

Pengobatan pada pasien implan pemberiaan steroid dan bifosfat, disesuaikan

kondisi pasiennya. Perawatan menggunakan endidikan akademis, mulai dari

tingkatsekolah menengah yang dinilai sudah mampu menuangkan ide dan

mengembangkan kerangka berpikir, hingga jenjang perguruan tinggi tingkat

sarjana maupun pascasarjana, tidak lepas dari kegiatan menulis karya ilmiah.

Materi tulisan bervariasi tergantung keperluan, minat, dan bidang spesialisasi

penulis. Namun, untuk tujuan apapun, hal pokok yang perlu diperhatikan penulis

dalam menulis suatu karya ilmiah adalah menghindari plagiarisme.

1

Page 2: periodonsia

Sangat disayangkan, sebagian pelajar maupun mahasiswa dengan alasan-

alasan tertentu ada yang melakukan tindakan plagiarisme. Bahkan dosen, staf

pengajar, dan calon guru besar perguruan tinggi juga belakangan ada yang

terbukti melakukan plagiarisme1. Tentunya ini memberikan citra buruk bagi dunia

pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, sanksi tegas tentu diberikan kepada

pelaku plagiarisme sesuai dengan ketentuan perundangan di Indonesia.

Makalah ini membahas mengenai berbagai aspek tentang plagiarisme,

seperti ruang lingkup plagiarisme, dasar hukum, macam-macam plagiarisme, cara

mencegah terjadinya plagiarisme, dan sanksi hukum yang akan dikenakan bagi

pelaku plagiarisme.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi dan Dasar Hukum

B. Macam-macam Plagiarisme

C. Cara Menghindari Plagiarisme

D. Sanksi untuk Plagiator

2