42
Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia I (1945 s/d 1965) 10:13 PM Sejarah No comments Mukadimah: Membaca kembali sebuah tulisan usang dari koran Kompas terbitan 16 Agustus 2010, membuat saya kepikiran untuk menuliskan kembali perjalanan sejarah tersebut dalam postingan blog ini . Sengaja saya tuliskan kembali disini dengan maksud untuk pengingat saya pribadi khususnya, dan mungkin saja Anda yang ingin tahu atau mengulang kembali catatan sejarah Bangsa Indonesia. Kalau masih didalam bentuk koran takutnya nanti akan hilang atau terlupa, tapi kalau saya tulis disini, saya berharap bisa memudahkan saya atau siapa pun dalam mencari catatan sejarah yang penting ini. Untuk mempermudah, nantinya akan saya tuliskan dalam tiga bagian, yaitu pada tulisan pertama ini akan memuat catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun 1945 s/d 1965, kemudian pada bagian kedua antara tahun 1966 s/d 1996, dan pada bagian ketiga akan saya tuliskan catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun 1997 s/d 2010. Berikut ini adalah tulisan pada Koran Kompas terbitan Senin, 16 Agustus 2010, halaman 48-49, Bagian I (1945 s/d 1965): Perjalanan Sejarah (gbr2:

Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia I (1945 s/d 1965)

10:13 PM  Sejarah  No comments Mukadimah: Membaca kembali sebuah tulisan usang dari koran Kompas terbitan 16 Agustus 2010, membuat saya kepikiran untuk menuliskan kembali perjalanan sejarah tersebut dalam postingan blog ini. Sengaja saya tuliskan kembali disini dengan maksud untuk pengingat saya pribadi khususnya, dan mungkin saja Anda yang ingin tahu atau mengulang kembali catatan sejarah Bangsa Indonesia. Kalau masih didalam bentuk koran takutnya nanti akan hilang atau terlupa, tapi kalau saya tulis disini, saya berharap bisa memudahkan saya atau siapa pun dalam mencari catatan sejarah yang penting ini.

Untuk mempermudah, nantinya akan saya tuliskan dalam tiga bagian, yaitu pada tulisan pertama ini akan memuat catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun 1945 s/d 1965, kemudian pada bagian kedua antara tahun 1966 s/d 1996, dan pada bagian ketiga akan saya tuliskan catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun 1997 s/d 2010.

Berikut ini adalah tulisan pada Koran Kompas terbitan Senin, 16 Agustus 2010, halaman 48-49, Bagian I (1945 s/d 1965):

Perjalanan Sejarah (gbr2: google.co.id)*******

65 Tahun Merajut Nusantara1945-2010(Bagian I)

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi tonggak dimulainya proses kebangsaan Indonesia. Keseimbangan antara kepentingan masyarakat (society) dan kekuasaan negara ("state") masih terus diupayakan hingga kini. Berbagai peristiwa telah mewarnai perjalanan selama 65 tahun terakhir.

Page 2: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

194517 Agustus: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.18 Agustus: Penetapan Undang-Undang Dasar dan pemilihan presiden serta wakil presiden.2 September: Pembentukan kabinet RI pertama.5 Oktober: Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk.

19464 Januari: Ibu Kota RI dialihkan ke Yogyakarta.23 Maret: Pejuang di Bandung menyerang tentara sekutu dan membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan (Bandng Lautan Api).1 Oktober: Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) ditetapkan sebagai alat tukar. Satu ORI senilai lima gram emas murni.15 November: Perundingan Linggar Jati RI-Belanda: Cikal bakal negara federasi.

19475 Mei: Jenderal Soedirman menjadi pemimpin pemimpin pertama TNI.21 Juli: Agresi Militer Belanda I.

19489 September: Pekan Olahraga Nasional pertama di Solo.

194926 Januari: Penerbangan sipil pertama Indonesia Airways, dengan pesawat Dakota C-47 sumbangan rakyat Aceh.27 Desember: Bentuk negara berubah menjadi Republik Indonesia Serikat.28 Desember: Ibu Kota RI kembali ke Jakarta.

195019 Maret: Krisis moneter, pemotongan nilai rupiah ("sanering"). Uang kertas Rp 5 ke atas dinyatakan bernilai separuh.17 Agustus: Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.27 September: Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa.

195117 Agustus: Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

195320 September: Maklumat Daud Beureuh: Aceh bagian dari Negara Islam Indonesia.

195518 April: Konferensi Asia Afrika di Bandung.29 September: Pemilu pertama diikuti 172 peserta dari partai politik dan perorangan. Terplih 272 anggota DPR, anggota terbanyak dari parta Masyumi (60 orang).

Page 3: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

195617 Agustus: Provinsi Irian Barat terbentuk.

19575 Januari: Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir.9 April: Terebentuknya Kabinet Djuanda ("zakenkabinet"): kabinet yang diisi para profesional untuk mengatasi krisis. Untuk pertama kali, TNI masuk jajaran kabinet.

195815 Juni: Indonesia pertama kali mengikuti kejuaraan dunia bulu tangkis Thomas Cup dan berhasil menjadi juara.

19595 Juli: Dekrit Presiden yang memerintahkan kembali ke UUD 1945.

19605 Maret: DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan Presiden karena persoalan anggaran negara.17 Agustus: Pemutusan hubungan Diplomatik dengan Belanda.

196119 Desember: Soekarno meneluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat dari koloni Belanda.

196224 Agustus: Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV.

19631 Mei: Penyerahan kekuasaan Irian Barat dari PBB kepada Indonesia.17 September: Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

19643 Mei: Soekarno memberi komando pengganyangan Malaysia (Dwikora).27 Agustus: Kabinet Dwikora: Kabinet "100" menteri dilantik.

19657 Januari: Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.1 Oktober: Kudeta oleh sekelompok perwira muda Angkatan Darat, menewaskan 6 perwira tinggi dan seorang perwira. Pemerintah Orde Baru menuduh PKI di belakang aksi ini.16 Oktober: PKI dan organisasi dibawahnya dibekukan.13 Desember: Krisis moneter melanda kembali Rupiah dipotong ("sanering") dari Rp. 1.000; menjadi Rp. 1;.

Page 4: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia II (1966 s/d 1996)

11:33 PM  Sejarah  No comments 65 Tahun Merajut Nusantara

1945-2010(Bagian II)

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi tonggak dimulainya proses kebangsaan Indonesia. Keseimbangan antara kepentingan masyarakat (society) dan kekuasaan negara ("state") masih terus diupayakan hingga kini. Berbagai peristiwa telah mewarnai perjalanan selama 65 tahun terakhir.

Bagian I dapat dilihat di tulisan sebelumnya:

PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA I (1945 S/D 1965)

Sejarah Indonesia (Gbr-gbr: google.co.id)PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA II (1966 S/D 1996)

1966

11 Maret: Presiden Soekarno menyerahkan "kekuasaan" kepada Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).25 Juli: Kabinet Ampera I: Kabinet Orde Baru pertama kali terbentuk.11 Agustus: Normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia.28 September: Indonesia kembali masuk PBB.

1967

Page 5: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

20 Februari: Pencabutan kekuasaan Soekarno oleh MPRS yang diikuti dengan pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden.8 Agustus: Penandatanganan Deklarasi Bangkok, cikal bakal terbentuknya ASEAN.1 Oktober: Pembekuan hubungan dengan China.

196810 Juni: Pembentukan Kabinet Pembangunan I di bawah Presiden Soeharto.13 Juli: Pengesahan UU Nomor 16 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.

19691 April: Pencanangan sistem Pembangunan Lima Tahun (Pelita) dalam era Orde Baru.14 Juli: Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat di Irian Jaya.

197021 Juni: Mantan Presiden pertama Soekarno meninggal dunia.23 Oktober: Sumur pengeboran minyak Shinta I di resmikan sebagai sumur eksploitasi komersial minyak lepas pantai pertama.

19713 Juli: Pemilu pertama di era Orde Baru. Golkar menang dengan meraih 68% suara.

197216 Agustus: Diberlakukan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

19735 Januari: Partai Persatuan Pembangunan resmi berdiri yang merupakan fusi dari empat partai Islam.11 Januari: Terbentuknya Partai Demokrasi Indonesia yang merupakan fusi dari beberapa partai nasionalis dan partai beraliran Kristen.

197415 Januari: Peristiwa Malari. Demonstrasi mahasiswa anti Jepang bentrok dengan aparat keamanan. Sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, dan 775 orang ditahan.

19756 Juni: Indonesia merebut Piala Uber untuk pertama kali.

19767 Juli: Satelit domestik Palapa diluncurkan.17 Juli: Disahkan UU Nomor 7 Tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

19772 Mei: Pemilu ketiga di Indonesia yang diikuti dua parpol, PPP dan PDI, serta Golongan Karya.14 November: Indonesia ikut serta dalam SEA GAMES untuk pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi juara umum.

Page 6: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

20 Desember: Pemerintah membebaskan 10.000 tahanan G30S/PKI.

19789 Maret: Jalan tol pertama Jagorawi diresmikan.11 Maret: Program Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) mulai dimunculkan pemerintahan Orde Baru.

198016 Maret: Mantan Wakil Presiden I Mohammad Hatta meninggal dunia.21 Maret: Menlu Mochtar Kusumaatmadja mengumumkan hak eksklusif Indonesia atas Zona Ekonomi Eksklusif laut.

198127 Januari: KM Tampomas II, yang mengangkut 1.054 penumpang dan 82 awak kapal, tenggelam di Laut Jawa. Penumpang yang selamat 734 orang.31 Desember: UU Hukum Acara Pidana disahkan.

198220 April: Gunung Galunggung meletus dan menewaskan 68 orang.

198330 Maret: Kurs rupiah terhadap dollar AS ditentukan menjadi Rp. 970;.21 Desember: Munas Alim Ulama NU di Situbondo menerima Pancasila sebagai asas tunggal.

19842 Mei: Pemerintah mencanangkan gerakan wajib belajar, anak usia 7-12 tahun wajib sekolah hingga lulus SD.12 September: Peristiwa Tanjungpriok, Jakarta, bentrok aparat keamanan dengan warga, 9 orang tewas dan 58 lainnya luka-luka.

198521 Januari: Sembilan stupa Borobudur diledakkan oleh kelompok subversif.4 Mei: Ellyas Pical menjadi juara dunia tunju kelas bantam versi IBF.

198621 Juli: Presiden Soeharto mendapat penghargaan dari FAO berkitan dengan keberhasilan swasembada beras.

19881 Oktober: Tim panahan putri Indonesia merebut medali perak di Olimpiade Seoul, yang merupakan medali olimpiade pertama untuk Indonesia.

198927 Januari: Indonesia setuju untuk membuka hubungan diplomatik dengan Palestina.9 Februari: Insiden Way Jepara, Lampung, bentrok aparat keamanan dengan warga, menewaskan 31 orang.

Page 7: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

8 Juni: Presiden Soeharto menerima penghargan dibidang kependudukan dari United Nations Population Award (UNPA).8 Agustus: Hubungan diplomatik Indonesia-China kembali aktif.

199112 November: Insiden Santa Cruz, Timor Timur. Jumlah korban tewas mencapai ratusan jiwa serta ratusan lainnya luka-luka dan hilang.

19924 Agustus: Alan Budikusuma dan Susi Susanti meraih medali emas cabang bulutangkis di Barcelona. Emas pertama Indonesia di Olimpiade.12 Desember: Gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala Richter melanda Flores, menewaskan 1.346 orang.

19938 Mei: Tragedi Marsinah, konflik buruh dengan perusahaan yang menewaskan Marsinah, buruh PT Catur Putra Surya.19 Juni: Presiden Soeharto menerima penghargaan Medali Emas UNESCO Avicenna di bidang pendidikan.

19942 Mei: Presiden Soeharto mencanangkan dimulainya Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.20 Mei: Piala Uber dan Thomas berhasil dipersandingkan oleh tim bulutangkis putra dan putri Indonesia.

199510 Agustus: Pesawat N-250 Gatotokoco, buatan IPTN, berhasil terbang dari Lapangan Terbang Hussein Sastranegara, Bandung.

199627 Juli: Pecah kerusuhan di depan kantor DPP PDI, Jakarta, antara pendukung Soerjadi dan pendukung Megawati yang menewaskan 5 orang, 149 luka-luka, dan 74 hilang.

Page 8: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia III (1997 s/d 2010)

12:00 AM  Sejarah  No comments 65 Tahun Merajut Nusantara

1945-2010(Bagian III)

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi tonggak dimulainya proses kebangsaan Indonesia. Keseimbangan antara kepentingan masyarakat (society) dan kekuasaan negara ("state") masih terus diupayakan hingga kini. Berbagai peristiwa telah mewarnai perjalanan selama 65 tahun terakhir.

Bagian I & Bagian II dapat dilihat di tulisan sebelumnya:

PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA I (1945 S/D 1965) PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA II (1966 S/D 1996)

Sejarah Indonesia (Era Reformasi). Gbr-gbr: google.co.id

PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA III (1997 S/D 2010)

199714 Agustus: Krisis moneter berimbas ke Indonesia. Bank Indonesia mengumumkan penghapusan rentang kendali kurs rupiah. Nilainya diserahkan ke pasar.28 Agustus: Presiden Soeharto menerima penghargaan dari UNDP atas komitmen, peran, serta jasanya dalam memberantas kemiskinan di Indonesia.1 November: Pemerintah melikuidasi 16 bank yang bermasalah. Muncul aksi penarikan uang nasabah secara besar-besaran.

Page 9: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

199815 Januari: Presiden Soeharto menandatangani memorandum bantuan IMF.27 April: Kasus penculikan aktivis terkuak, setelah Pius Lustrilanang memberikan kesaksian di Komnas HAM, Jakarta.12 Mei: Tragedi Trisaksti (penembakan mahasiswa Universitas Trisakti). Peristiwa itu memicu kerusuhan sosial di Jakarta, Medan, dan Solo yang makan banyak korban.21 Mei: Akibat tekanan demonstrasi mahasiswa dan masyarakat, Presiden Soeharto mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Habibie.13 November: Tragedi Semanggi I (5 mahasiswa tewas di sekitar Semanggi).

199919 Januari: Pecah kerusuhan antarwarga di Ambon, Maluku.1 April: Polri secara resmi lepas dari ABRI.7 Juni: Pemilu pasca runtuhnya Orde Baru diselenggarakan dan diikuti 48 partai. PDI-P meraih suara terbanyak, 34 persen.31 Agustus: Jajak pendapat Timor Timur, 78,5 persen penduduk menghendaki kemerdekaan.20 Oktober: Abdurrahman Wahid terpilih menjadi presiden lewat pemilihan di MPR.

200017 April: Pecah kerusuhan antarwarga di Poso, Sulteng.1 Juli: Polri secara resmi dipisah dari Dephan yang telah mengelola Polri sejak 1 April 1999.6 Oktober: Kerusuhan di Wamena, Irian Jaya, saat penurunan bendera bintang kejora oleh Brimob. Sedikitnya 26 orang tewas, 45 luka-luka.24 Desember: Bom meledak di sejumlah kota, antara lain Jakarta, Sukabumi, Bandung, Mojokerto, Medan, dan Batam. Sedikitnya 16 orang tewas, 96 luka-luka, dan 37 buah mobil rusak.

20011 Januari: Otonomi daerah mulai dilaksanakan.18 Februari: Terjadi kerusuhan antar etnis (Dayak-Madura) di Sampit, Kalteng.21 Juli: Sidang Istimewa MPR mencabut mandat Abdurrahman Wahid sebagai Presiden.23 Juli: Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden RI menggantikan Abdurrahman Wahid dalam Sidang Istimewa MPR.

200210 Agustus: Perubahan keempat UUD 1945 disahkan oleh MPR.12 Oktober: Bom meledak mengguncang Pulau Bali, 202 orang tewas dan 300 orang lainnya luka-luka.17 Desember: Indonesia kehilangan Pulau Sipadan-Ligitan. Mahkamah Internasional memutuskan kepemilikan pulau tersebut kepada Malaysia.

20035 Agustus: Bom meledak di Hotel JW Marriott, Jakarta. Sebanyak 11 orang tewas dan 152 orang luka-luka.

2004

Page 10: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

5 April: Pemilu legislatif berlangsung. Partai Golkar memperoleh suara terbanyak (21,57%) dan meraih 127 kursi DPR.7 September: Munir, Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial, meninggal dunia di dalam pesawat yang membawanya ke Amsterdam.20 September: Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla memenangi Pilpres tahap II dengan perolehan 69.266.350 suara atau 60,62 persen.26 Desember: Gempa tektonik yang diikuti tsunami melanda wilayah NAD dan Sumatera Utara. Puluhan ribu orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.

2005Juli: Pemerintah meluncurkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan SMP.5 September: Pesawat Mandala jurusan Medan-Jakarta jatuh dan meledak di kawasan Padang Bulan, Medan. Sebanyak 89 penumpang, 5 awak pesawat, dan 49 warga yang berada disekitar lokasi tewas.19 September: Pemerintah menetapkan kasus serangan virus flu burung sebagai kejadian luar biasa nasional.1 Oktober: Kenaikan harga BBM berkisar 87,5 persen-185,7 persen, tertinggi sepanjang sejarah.9 November: Dr Azahari, gembong teroris, tewas dalam penggerebekan di Kota Batu, Jawa Timur.27 Desember: Gerakan Aceh Merdeka (GAM) membubarkan sayap militernya dan sebagai gantinya GAM membentuk Komite Peralihan Aceh (KPA).

200628 Maret: Operasi rekonstruksi wajah secara total dengan sistem "free flap" melibatkan 42 dokter pertama kali dilakukan di Indonesia.27 Mei: Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Lebih dari 4.600 penduduk tewas, 3.824 bangunan rusak, dan 50.000 lainnya mengungsi. Total kerugian mencapai Rp 29,2 triliun.4 Juni: Lumpur panas disertai gas menyembur di areal persawahan Desa Siring, Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

20071 Januari: Pesawat Adam Air jurusan Jakarta-Surabaya-Manado jatuh di perairan Majene, Sulawesi Barat. Sebanyak 96 penumpang, pilot, dan kru pesawat dinyatakan hilang.Februari: Pemerintah meluncurkan program konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kilogram.8 Mei: Pemrintah meluncurkan obat generik dengan harga relatif murah, yaitu Rp 1.000 per paket.

200827 Januari: mantan Presiden Soeharto meninggal dunia.9 November: Terpidana mati kasus Bom Bali II, Amrozi, Ali Ghufron, dan Imam Samudra, di eksekusi di Lembah Nirbaya Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.11 Desember: Sebanyak 2.665 rancangan perda dan perda terkait aturan pajak dan retribusi dibatalkan oleh pemerintah pusat karena dinilai mengganggu iklim investasi.

2009

Page 11: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

10 Juni: Jembatan Suramadu 5.438 m terpanjang di Asia Tenggara diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.8 Juli: Pilpres digelar, pasangan SBY-Boediono menang dengan perolehan suara 73.874.562 suara atau 60,80 persen.17 September: Noordin M Top beserta tiga rekannya tewas dalam penyergapan di Solo.20 September: Chris John, juara dunia kelas bulu versi WBA, berhasil mempertahankan gelar 12 kali setelah mengalahkan Rocky di MGM Grand Garden, Las Vegas, Amerika Serikat.30 September: Gempa tektonik berskala 7,6 SR mengguncang beberapa wilayah di Sumatera Barat. Korban tercatat 1.117 orang meninggal dunia dan 2 orang hilang.30 Desember: Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia dalam usia 69 tahun.

20103 Maret: Rapat Paripurna DPR menyimpulkan pemberian dana talangan kepada Bank Century dan penyalurannya diduga ada penyimpangan sehingga diserahkan kepada proses hukum.29 Juni: Pemerintah menarik jutaan selang, regulator, dan katup tabung elpiji 3 kilogram yang tidak memiliki SNI. Kasus ledakan elpiji sudah menewaskan 30 orang.30 Juli: Produktivitas legislasi DPR hanya mencapai 10 persen dari 70 RUU yang ditargetkan

Page 12: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Nama Lagu Asal Daerah○ Ambon Manise Maluku○ Ammac Ciang Sulawesi Selatan○ Ampar-Ampar Pisang Kalimantan Selatan○ Anak Daro Sumatera Barat○ Anak Kambing Saya Nusa Tenggara Timur○ Anak Kukang Sulawesi Selatan○ Anging Mamiri Sulawesi Selatan○ Anju Ahu Sumatera Utara○ Apuse Papua○ Ati Raja Sulawesi Selatan○ Ayam Den Lapeh Sumatera Barat○ Ayo Mama Maluku○ Badindin Sumatera Barat○ Bajing Luncat Jawa Barat○ Bapak Pucung Jawa Tengah○ Barek Solok Sumatera Barat○ Batanghari Jambi○ Batti'batti Sulawesi Selatan○ Binde Biluhuta Gorontalo○ Bolelebo Nusa Tenggara Timur○ Bubuy Bulan Jawa Barat○ Buka Pintu Maluku○ Bungong Jeumpa Aceh○ Burung Kakatua Maluku○ Burung Tantina Maluku○ Butet Sumatera Utara○ Cik-Cik Periuk Kalimantan Barat○ Cangget Agung Lampung○ Cikala Le Pongpong Sumatera Utara○ Cing Cangkeling Jawa Barat○ Cublak-cublak Suweng Jawa Timur○ Cuk Mak Ilang Sumatera Selatan○ Dabu-Dabu Gorontalo○ Dago Inang Sarge Sumatera Utara○ Dayung Palinggam Sumatera Barat○ Dayung Sampan Banten○ Dek Sangke Sumatera Selatan○ Desaku Nusa Tenggara Timur

Page 13: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

○ Dewa Ayu Bali○ Dodoi Si Dodoi Jambi○ E Mambo Simbo Papua○ Es Lilin Jawa Barat○ Esa Mokan Sulawesi Utara○ Gadis Taruna Sulawesi Utara○ Gai Bintang Jawa Timur Madura○ Gambang Suling Jawa Tengah○ Ganrang Pakarena Sulawesi Selatan○ Gek Kepriye Jawa Tengah○ Gelang Sipaku Gelang Sumatera Barat○ Goro-Goro Ne Maluku○ Gundul Pacul Jawa Tengah○ Gunung Salahatu Maluku○ Hela Rotan Maluku○ Helele U Ala De Teang Nusa Tenggara Barat○ Huhatee Maluku○ Ilir-Ilir Jawa Tengah○ Indung-Indung Kalimantan Timur○ Injit-Injit Semut Jambi○ Jali-Jali Jakarta○ Jamuran Jawa Tengah○ Jaranan Jawa Tengah○ Janger Bali○ Jereh Bu Guru Banten○ Ka Parak Tingga Sumatera Barat○ Kabile-Bile Sumatera Selatan○ Kalayar Kalimantan Tengah○ Kambanglah Bungo Sumatera Barat○ Kampuang Nan Jauh Di Mato Sumatera Barat○ Kaparak Tingga Sumatera Barat○ Kembang Malathe Jawa Timur○ Keraban Sape Jawa Timur○ Keroncong Kemayoran Jakarta○ Ketabo Sumatera Utara○ Kicir-Kicir Jakarta○ Kole-Kole Maluku○ Kutang Barendo Riau○ Lah Laruik Sanjo Sumatera Barat○ Lalan Belek Bengkulu○ Lancang Kuning Riau○ Leleng Ma Hupaima Sumatera Utara

Page 14: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

○ Lembah Alas Aceh○ Lembe-lembe Maluku○ Lenggang Kangkong Jakarta○ Lerang Wutun Nusa Tenggara Timur○ Lipang Lipandang Lampung○ Lisoi Sumatera Utara○ Ma Rencong Sulawesi Selatan○ Macepet Cepetan Bali○ Madekdek Magambiri Sumatera Utara○ Mak Inang Sumatera Barat○ Malam Baiko Sumatera Barat○ Mande-mande Maluku○ Manuk Dadali Jawa Barat○ Marencong-rencong Sulawesi Selatan○ Mariam Tomong Sumatera Utara○ Mejangeran Bali○ Meyong-Meyong Bali○ Moree Nusa Tenggara Barat○ Naik-Naik Ke Puncak Gunung Maluku○ Naluya Kalimantan Tengah○ Nasonang Dohita Nadua Sumatera Utara○ Neng Geulis Jawa Barat○ Nenun Jawa Barat○ Ngusak Asik Bali○ Nona Manis Siapa Yang Punya Maluku○ O Ina Ni Keke Sulawesi Utara○ Oh Adingkoh Kalimantan Timur○ Ondel Ondel Jakarta○ O Nina Noi Nusa Tenggara Timur○ O Ulate Maluku○ Ole Sioh Maluku○ Orere Nusa Tenggara Timur○ Orlen-orlen Nusa Tenggara Barat○ O'pio Sumatera Utara○ Ocu Maantau Riau○ Pai Mura Rame Nusa Tenggara Barat○ Palu Lempong Popi Kalimantan Tengah○ Pakarena Sulawesi Selatan○ Paku Gelang Sumatera Barat○ Panon Hideung Jawa Barat○ Paris Barantai Kalimantan Selatan○ Peia Tawa-Tawa Sulawesi Tenggara

Page 15: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

○ Pepepling Jawa Barat○ Peuyeum Bandung Jawa Barat○ Pileuleuyan Jawa Barat○ Pinang Muda Jambi○ Piso Surit Sumatera Utara○ Pitik Tukung Yogyakarta○ Potong Bebek Angsa Nusa Tenggara Timur○ Puteri Ayu Bali○ Rambadia Sumatera Utara○ Rang Talu Sumatera Barat○ Rasa Sayange Maluku○ Ratu Anom Bali○ Ronggeng Jakarta○ Sajojo Papua○ Sansaro Sumatera Barat○ Sapu Nyere Pegat Simpai Jawa Barat○ Saputangan Bapuncu Ampat Kalimantan Selatan○ Sarinande Maluku○ Saule Maluku○ Say Selamat Masinegar Sumatera Utara○ Sayang Kene Maluku○ Selendang Mayang Jambi○ Sengko-sengko Sumatera Utara○ Seringgit Dua Kupang Sumatera Barat○ Si Patokaan Sulawesi Utara○ Sigulempong Sumatera Utara○ Sik Sik Sibatumanikam Sumatera Utara○ Sinanggar Tulo Sumatera Utara○ Sing Sing So Sumatera Utara○ Sinom Yogyakarta○ Sirih Kuning Jakarta○ Sitara Tillo Sulawesi Utara○ Siwalima Arika Maluku○ Soleram Riau○ Sory Ya Katulla Sumatera Utara○ Sudah Berlayar Maluku○ Sungai Suci Bengkulu○ Surilang Jakarta○ Suwe Ora Jamu Yogyakarta○ Tahanusangkara Sulawesi Utara○ Tak Tong-Tong Sumatera Barat○ Tan Mahurang Sulawesi Utara

Page 16: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

○ Tana Wolio Sulawesi Tenggara○ Tanase Maluku○ Tanduk Majeng Jawa Timur Madura○ Tari Bali Bali○ Tari Payung Sumatera Barat○ Tari Tanggai Sumatera Selatan○ Tarutung Na Uli Sumatera Utara (Tapanuli Utara)○ Te Kate Dipanah Yogyakarta○ Tebe Onana Nusa Tenggara Barat○ Timang-Timang Anakku Sayang Jambi○ Tokecang Jawa Barat○ Toki Tifa Maluku○ Tondok Kadadiangku Sulawesi Tengah○ Tope Gugu Sulawesi Tengah○ Tumpi Wayu Kalimantan Tengah○ Tutu Koda Nusa Tenggara Barat○ Tong Sarakah Banten○ Umang-umang Bengkulu○ Waktu Hujan Sore-sore Maluku○ Warung Pojok Jawa Barat○ Yamko Rambe Yamko Papua○ Zapin Laksmana Raja di Laut Riau○ Zapin Pantai Solop Riau○ Keroncong Kemayoran JakartaAdapun Perubahan yang menyangkut Piagam Jakarta menjadi pembukaan Undang-Undang dasar 1945 adalah sebagai berikut :PIAGAM JAKARTA PEMBUKAAN UUD 19451.Kata ‘Mukamadimah’ Diganti Pembukaan2.‘Dalam suatu Hukum Dasar’ -------- ‘Dalam suatu UUD Negara…’3.‘…Dengan berdasar kepada -------- ‘…Dengan berdasar kepada keKetuhanan dengan kewajiban tuhanan yang maha Esa.Menjalankan syariat IslamBagi pemeluk-pemeluknya.4.‘…Menurut dasar kemanusiaan -------- ‘…Kemanusiaan yang adil dan berYang adil dan beradab adab’

Adapun Perubahan yang menyangkut pasal-pasal UUD sebagai berikut :RANCANGAN HUKUM DASAR UUD 1945

1.Istilah ‘Hukum Dasar’ Diganti Undang-Undang dasar atasUsul Soepomo2.Dalam rancangan dua orang Diganti seorang Wakil Presiden

Page 17: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Wakil presiden3.Presiden harus orang indon- Diganti Presiden harus orang IndoneEsia asli yang beragama Islam sia asli4.Dalam rancangan disebutkan ‘..selama pegang pimpinanPerang, dipegang oleh jepangDengan persetujuan PemerinTah Indonesia.Dihapuskan

Demikianlah berbagai perubahan yang menyangkut Piagam Jakarta menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 beserta Pasal-pasalnya.

Kisah di balik terhapusnya piagam Jakarta

Ada khianat dan dusta, di balik terhapusnya kalimat, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dalam Piagam Jakarta yang juga Pembukaan UUD 1945. Sikap toleran tokoh-tokoh Islam, dibalas dengan tipu-tipu politik!

Sebagaimana ditulis sebelumnya, sehari pasca pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, tujuh kata dalam Piagam Jakarta dihapuskan. Di antara tokoh yang sangat gigih menolak penghapusan itu adalah tokoh Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo. Saking gigihnya, sampai-sampai Soekarno dan Hatta tak berani bicara langsung dengan Ki Bagus. Soekarno terkesan menghindar dan canggung, karena bagi Ki Bagus, penegakan syariat Islam adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi.

Untuk meluluhkan pendirian Ki Bagus, Soekarno kemudian mengirim utusan bernama Teuku Muhammad Hassan dan KH Wahid Hasyim agar bisa melobi Ki Bagus. Namun, keduanya tak mampu meluluhkan pendirian tokoh senior di Muhammadiyah ketika itu. Akhirnya, dipilihlah Kasman Singodimedjo yang juga orang Muhammadiyah, untuk melakukan pendekatan secara personal, sesama anggota Muhammadiyah, untuk melunakkan sikap dan pendirian Ki Bagus Hadikusumo.

Page 18: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Dalam memoirnya yang berjudul ”Hidup Itu Berjuang“, Kasman menceritakan bahwa ia mendatangi Ki Bagus dan berkomunikasi dengan bahasa Jawa halus (kromo inggil). Kepada Ki Bagus, Kasman membujuk dengan mengatakan,

“Kiai, kemarin proklamasi kemerdekaan Indonesia telah terjadi. Hari ini harus cepat-cepat ditetapkan Undang-Undang Dasar sebagai dasar kita bernegara, dan masih harus ditetapkan siapa presiden dan lain sebagainya untuk melancarkan perputaran roda pemerintahan. Kalau bangsa Indonesia, terutama pemimpin-pemimpinnya cekcok, lantas bagaimana?!

Kiai, sekarang ini bangsa Indonesia kejepit di antara yang tongol-tongol dan yang tingil-tingil. Yang tongol-tongol  ialah balatentara Dai Nippon yang masih berada di bumi Indonesia dengan persenjataan modern. Adapun yang tingil-tingil (yang mau masuk kembali ke Indonesia, pen) adalah sekutu termasuk di dalamnya Belanda, yaitu dengan persenjataan yang modern juga. Jika kita cekcok, kita pasti akan konyol.

Kiai, di dalam rancangan Undang-Undang Dasar yang sedang kita musyawarahkan hari ini tercantum satu pasal yang menyatakan bahwa 6 bulan lagi nanti kita dapat adakan Majelis Permusyawaratan Rakyat, justru untuk membuat Undang-Undang Dasar yang sempurna. Rancangan yang sekarang ini adalah  rancangan Undang-Undang Dasar darurat. Belum ada waktu untuk membikin yang sempurna atau memuaskan semua pihak, apalagi di dalam kondisi kejepit!

Kiai, tidakkah bijaksana jikalau kita sekarang sebagai umat Islam yang mayoritas ini sementara mengalah, yakni menghapus tujuh kata termaksud demi kemenangan cita-cita kita bersama, yakni tercapainya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur, tenang tenteram, diridhai Allah SWT.”

Kasman juga menjelaskan perubahan yang diusulkan oleh Mohammad Hatta, bahwa kata ”Ketuhanan” ditambah dengan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.  KH A Wahid Hasyim dan Teuku Muhammad Hassan yang ikut dalam lobi itu menganggap Ketuhanan Yang Maha Esa adalah AllahSubhanahu wa Ta’ala, bukan yang lainnya. Kasman menjelaskan, Ketuhanan Yang Maha

Page 19: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Esa menentukan arti Ketuhanan dalam Pancasila. ”Sekali lagi bukan Ketuhanan sembarang Ketuhanan, tetapi yang dikenal Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Kasman meyakinkan Ki Bagus.

Kasman juga menjelaskan kepada Ki Bagus soal janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat undang-undang yang sempurna. Di sanalah nanti kelompok Islam bisa kembali mengajukan gagasan-gagasan Islam. Karena Soekarno ketika itu mengatakan, bahwa perubahan ini adalah Undang-Undang Dasar sementara, Undang-undang Dasar kilat. “Nanti kalau kita telah bernegara di dalam suasana yang lebih tenteram, kita tentu akan mengumpulkan kembali Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dapat membuat Undang-Undang yang lebih lengkap dan sempurna,” kata Soekarno.

Para tokoh Islam saat itu menganggap ucapan Soekarno sebagai “janji” yang harus ditagih. Apalagi, ucapan Soekarno itulah setidaknya yang membuat Ki Bagus merasa masih ada harapan untuk memasukkan ajaran-ajaran Islam dalam undang-undang yang lengkap dan tetap nantinya.

”Hanya dengan kepastian dan jaminan enam bulan lagi sesudah Agustus 1945 itu akan dibentuk sebuah Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis pembuat Undang-Undang Dasar Negara guna memasukkan materi Islam itu ke dalam undang-undang dasar yang tetap, maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo itu untuk menanti,” kenang Kasman dalam memoirnya.

Selain soal jaminan di atas, tokoh-tokoh Islam juga dihadapkan pada suatu situasi terjepit dan sulit, dimana kalangan sekular selalu mengatakan bahwa kemerdekaan yang sudah diproklamasikan membutuhkan persatuan yang kokoh. Inilah yang disebut Kasman dalam memoirnya bahwa kalangan sekular pintar memanfaatkan momen psikologis, dimana bangsa ini butuh persatuan, sehingga segala yang berpotensi memicu perpecahan harus diminimalisir. Dan yang perlu dicatat, tokoh-tokoh Islam yang dari awal menginginkan negeri ini merdeka dan bersatu, saat itu begitu legowo untuk tidak memaksakan kehendaknya mempertahankan tujuh kata tersebut, meskipun begitu pahit rasanya hingga saat ini. Sementara kalangan sekular-Kristen yang minoritas selalu membuat move politik yang memaksakan kehendak mereka.

Page 20: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Namun sikap toleran dan legowo tokoh-tokoh Islam ternyata dikhianati. Kasman sendiri akhirnya menyesal telah membujuk dan melobi Ki Bagus hingga akhirnya tokoh Muhammadiyah itu menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Setelah berhasil melobi Ki Bagus, sebagaimana diceritakan Kasman dalam Memoirnya, ia gelisah dan tidak bisa tidur. Kepada keluarganya ia tidak bicara, diam membisu. Ia menceritakan dalam memoirnya,

”Alangkah terkejut saya waktu mendapat laporan dari Cudhanco Latief Hendraningrat, bahwa balatentara Dai Nippon (Jepang, pen) telah mengepung Daidan, dan kemudian merampas semua senjata dan mesiu yang ada di Daidan. Selesai laporan, maka Latief Hendraningrat hanya dapat menangis seperti anak kecil, dan menyerahkan diri kepada saya untuk dihukum atau diampuni. Nota bene, Latief sebelum itu, bahkan sebelum memberi laporannya telah meminta maaf terlebih dahulu.

Ya apa mau dibuat! Saya pun tak dapat berbuat apa-apa. Saya mencari kesalahan pada diri saya sendiri sebelum menunjuk orang lain bersalah. Ini adalah pelajaran Islam. Memang saya ada bersalah, mengapa saya sebagai militer kok ikut-ikutan berpolitik dengan memenuhi panggilan Bung Karno!?

….Malamnya tanggal (18 Agustus malam menjelang 19 Agustus 1945) itu sengaja saya membisu. Kepada keluargapun saya tidak banyak bicara, saya pun lelah, letih sekali hari itu, lagi pula kesal di hati. Siapa yang harus saya marahi?”

Kasman mengatakan, ada dua kehilangan besar dalam sejarah bangsa ini ketika itu. Pertama, penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yang menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Kedua, hilangnya sejumlah senjata milik tentara Indonesia dan lain-lainnya yang sangat vital pada waktu itu.

Kasman menyadari dirinya terlalu praktis dan tidak berpikir jauh dalam memandang Piagam Jakarta. Ia hanya terbuai dengan janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat yang akan dapat memperbaiki kembali semua itu. Padahal dalam waktu enam bulan, mustahil untuk melakukan sidang perubahan di tengah kondisi

Page 21: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

yang masih bergolak. Meski Kasman telah mengambil langkah keliru, namun niat di hatinya sesungguhnya sangat baik, ingin bangsa ini bersatu.

“Sayalah yang bertanggung jawab dalam masalalah ini, dan semoga Allah mengampuni dosa saya,” kata Kasman sambil meneteskan air mata, seperti diceritakan tokoh Muhammadiyah Lukman Harun, saat Kasman mengulang cerita peristiwa tanggal 18 Agustus itu.

Seolah ingin mengobati rasa bersalah atas penyesalannya pada peristiwa 18 Agustus 1945, pada sidang di Majelis Konstituante 2 Desember 1957, Kasman tak lagi sekadar menjadi “Singodimejo” tetapi berubah menjadi “Singa di Podium” yang menuntut kembalinya tujuh kata dalam Piagam Jakarta dan menolak Pancasila sebagai dasar negara. Dadanya seperti meledak, ingin menyuarakan aspirasi umat Islam yang telah dikhianati.

Dengan lantang dan berapi-api ia berpidato, “Saudara ketua, satu-satunya tempat yang tepat untuk menetapkan Undang-Undang Dasar yang tetap dan untuk menentukan dasar negara yang tentu-tentu itu ialah Dewan Konstituante ini! Justru itulah yang menjadi way out daripada pertempuran sengit di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang telah pula saya singgung dalam pidato saya dalam pandangan umum babak pertama.

Saudara ketua, saya masih ingat, bagaimana ngototnya almarhum Ki Bagus Hadikusumo Ketua Umum Pusat Pimpinan Muhammadiyah yang pada waktu itu sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempertahankan Islam untuk dimasukkan dalam muqoddimah dan Undang-Undang Dasar 1945. Begitu ngotot saudara ketua, sehingga Bung Karno dan Bung Hatta menyuruh Mr T.M Hassan sebagai putra Aceh menyantuni Ki Bagus Hadikusumo guna menentramkannya. Hanya dengan kepastian dan jaminan bahwa 6 bulan lagi sesudah Agustus 1945 kita akan bentuk sebuah Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis Pembuat Undang-Undang Dasar yang tetap, maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo untuk menanti.

Saudara ketua, kini juru bicara Islam Ki Bagus Hadikusumo itu telah meninggalkan kita untuk selama-lamannya, karena telah berpulang ke rahmatullah. Beliau telah menanti dengan sabarnya, bukan menanti 6 bulan seperti yang telah dijanjikan kepadanya. Beliau menanti, ya menanti sampai dengan wafatnya…

Page 22: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Gentlement agreement itu sama sekali tidak bisa dipisahkan daripada “janji” yang telah diikrarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia kepada kami golongan Islam yang berada dalam panitia tersebut. Di dalam hal ini Dewan Konstituante yang terhormat dapat memanggil Mr. T.M Hassan, Bung Karno dan Bung Hatta sebagai saksi mutlak yang masih  hidup guna mempersaksikan kebenaran uraian saya ini…

Saudara ketua, di mana lagi jika tidak di Dewan Konstituante yang terhormat ini, saudara ketua, di manakah kami golongan Islam menuntut penunaian “janji” tadi itu? Di mana lagi tempatnya? Apakah Prof Mr Soehardi mau memaksa kita mengadakan revolusi? Saya persilakan saudara Prof Mr Soehardi menjawab pertanyaan saya ini secara tegas! Silakan!

Saudara ketua, jikalau dulu pada tanggal 18 Agustus 1945 kami golongan Islam telah difait-a complikan dengan suatu janji dan/atau harapan dengan  menantikan waktu 6 bulan, menantikan suatu Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat Undang-Undang Dasar yang baru dan yang permanen, saudara ketua, janganlah kami golongan Islam  di Dewan Konstituante  sekarang ini difait-a complikan lagi dengan anggapan-anggapan semacam: Undang-Undang Dasar Sementara dan Dasar Negara tidak boleh dirubah, tidak boleh diganti, tidak boleh diganggu gugat! Sebab fait-a compli semacam itu sekali ini, saudara ketua, hanya akan memaksa dada

meledak!”

Pidato Kasman di Sidang Konstituante yang sangat menyengat dan mengusulkan Islam sebagai dasar negara sungguh sebuah penebusan kesalahan yang sangat luar biasa.Dalam pidato tersebut, Kasman secara detil mengemukakan alasan-alasannya mengapa Islam layak dijadikan dasar

Page 23: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

negara, dan mempersilakan golongan lain untuk mengemukakan alasan-alasannya terhadap Pancasila.

Bagi Kasman, Islam adalah sumber mata air yang tak pernah kering dan tak akan ada habisnya  untuk digunakan sebagai dasar dari NKRI ini, jika negara ini dilandaskan pada Islam. Sedangkan Pancasila yang dijadikan dasar negara tak lebih seperti “air dalam tempayan”, yang diambil diangsur, digali dari “mata air” atau sumber yang universal itu, yaitu Islam.

Kasman mengatakan, “Ada yang mengira, si penemu—katakan kalau mau, ‘si penggali’ air dalam tempayan itu adalah sakti mandra guna, dianggapnya hampir-hampir seperti Nabi atau lebih daripada itu, dan tidak dapat diganggu gugat. Sedang air dalam tempayan itu, lama kelamaan, secara tidak terasa mungkin, dianggapnya sebagai air yang keramat, ya sebagai supergeloof (ideologi yang luar biasa, pen) yang tidak dapat dibahas dengan akal manusia, dan yang tidak boleh didiskusikan lagi di Konstituante sini. Masya Allah!”

Begitulah sekelumit kisah di balik penghapusan syariat Islam dalam naskah Piagam Jakarta. Ada dusta dan khianat dari mereka yang memberi janji-janji muluk kepada tokoh-tokoh Islam saat itu. Ada upaya-upaya yang jelas dan tegas untuk memarjinalkan Islam. Menggunting dalam lipatan, menelikung di tengah jalan, adalah politik yang dilakukan kelompok-kelompok yang tidak ingin negara ini berlandaskan pada syariat Islam.

Inilah pelajaran berharga bagi umat Islam, dimana sikap toleran kita terhadap kelompok minoritas justru dihadiahi janji-janji palsu dan dusta. Umat Islam harus menagih janji itu, bahwa Piagam Jakarta harus kembali diberlakukan!

Oleh: Artawijaya – salam-online.com 

——————————-

Keterangan foto dari atas ke bawah: Mr Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, KH A Wahid Hasyim, Teuku Mohammad Hassan, Mohammad Hatta,  Soekarno saat pemilu 1955, Sidang Pembahasan Piagam Jakarta dan Rapat BPUPKI 

Page 24: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

JAKARTA CHARTER (PIAGAM JAKARTA) 10:02 AM

OKTA PRASETYA

4

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI COSAKAI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA KEMERDEKAAN )II

Sebelum membaca blog saya ini, lebih baik anda melihat postingan saya sebelumnya, agar anda paham. Klik link berikut ini Pembentukan Dokuritsu Zyunbi Cosakai I dan Pembentukan Dokuritsu Zyunbi Cosakai II

Usul rumusan Dasar Negara Negara Republik Indonesia

1. Mr. Moh. Yamin 2. Ir.Soekarno 3. Jakarta Charter (Piagam Jakarta)

JAKARTA CHARTER (PIAGAM JAKARTA)

Dalam Tugasnya, maka panitia kecil tersebut telah mengadakan pendekatan-pendekatan dengan tokoh-tokoh nasional dan agama yang duduk dalam BPUPKI. Dan pada sidangnya pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil telah dapat menghasilkan sebuah piagam yang diberi nama "Jakarta Charter" atau "Piagam Jakarta" yang di dalamnya tercantum pula rumusan Dasar Negara dengan sistematikanya sebagai berikut :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selanjutnya Piagam Jakarta hasil kerja dari Panitia Kecil tersebut, disampaikan kepada siding BPUPKI tahap kedua yang berlangsung dari tanggal 10 Juli- 17 juli 1945. (untuk hasil siding BPUPKI tahap pertama silahkan Klik Disini)

Page 25: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Dalam masa siding kedua dari tanggal 10 sampai 17 Juli 1945, telah mengambil beberapa keputusan-keputusan penting, antara lain :

1. Dalam siding tanggal 10 juli 1945 diadakan penambahan 6 anggota baru BPUPKI, yaitu : Abdul Fatah Hasan, Asikin Natanegara, Soerdjo Hamidjojo, Moehammad Noer, Mr Besar, dan Abdul Kaffar.

Tentang bentuk Negara, 55 suara memilih Republik, 6 suara memilih bentuk Monarchi, 2 suara memilih bentuk semacam Dominion dan 1 suara blangko. Jadi diputuskan bentuk Negara dari Indonesia adalah Republik. Sebab bentuk Negara Republik sesuai dengan perkembangan Negara yang ada hampir di berbagai Negara Dunia.

Sedangkan tinjauan yang mengusulkan bentuk Monarchi didasarkan atas tinjauan historis, bahwa Indonesia telah mengalami jaman keemasan dulu, semuanya ada di dalam zaman keemasan Monarchi seperti zaman keemasan Sriwijaya, Mojopahit, Mataram 1, Kalingga, Kediri.

2. Dalam siding tanggal 11 juli 1945 : telah diambil keputusan tentang batas wilayah Negara. Siding memutuskan bahwa wilayah Negara Indonesia nanti adalah wilayah bekas daerah Hindia Belanda. Tetapi dalam Voting tahap pertama menghasilkan suara-suara : daerah Hindia-Belanda dikurangi Iruan Barat 6 suara, Hindia Belanda ditambah Malaya, Borneo utara, Irian Timur, Timor, Portugis dan pulau-pulau sekitarnya (yaitu daerah bekas wilayah kerajaan Majapahit masa pemerintahan Hayamwuruk) 39 suara.

3. Dalam Sidang tanggal 13 Juli 1945 : telah diambil keputusan pembentukan 4 Panitia, yaitu :

a. Panitia Perumus

Bertugas menyiapkan rancangan Pembukaan UUD. Panitia ini beranggotakan 9 orang (panitia Sembilan), yaitu mereka-mereka yang dahulu menjadi anggota Panitia Kecil yang dibentuk oleh BPUPKI yang menghasilkan Piagam Jakarta, 22 Juni 1945. Telah disetujui bahwa isi Piagam Jakarta tersebut dijadikan Naskah rancangan Pembukaan UUD dengan mengalami perubahan redaksional yang berhubungan denganrumusan dasar Negara, yaitu dengan menghasilkan 7 kata dalam sila Dasar Negara yang pertama (ini atas usul anggota Drs. Moh. Hatta), sehingga rumusan Dasar Negara dalam rancangan Pembukaan UUD tersebut menjadi :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

Page 26: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar

Panitia ini bertugas menyiapkan rancangan Undang-undang Dasar, diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 18 orang, yaitu :

1. Mr. A.A. Maramis

2. R. Otto Iskandar Dinata.

3. B.P.H Poeroebojo

4. H.A Salim

5. Soehardjo

6. Mr. Soepomo

7. Mr. Ny. Maria Ulfa Santoso

8. Wachid Hasjim

9. Parada Harahap

10. Mr. J. Latoeharhary

11. Mr. Soesanto

12. Mr. Sartono

13. Mr. Wongsonegoro

14. K.R.T.H Woerjoningrat

15. Singgih

16. Tan Eng Hoa

17. Hosein Djojodiningrat

18. Dr. Soekiman

Ditambah seorang anggota luar biasa bangsa Jepang, yaitu Myano. Panitia ini telah dapat menghasilkan Rancangan Undang-undang Dasar, yang terdiri dari XV bab, 42 Pasal termasuk 4 Pasal Aturan Peralihan dan 2 Ayat aturan Tambahan. Kemudian dalam siding tanggal 16 Juli 1945, telah diadakan Revisi yaitu jumlah pasalnya menjadi 36 Pasal.

Page 27: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

c. Panitia Pembela tanah air.

Panitia ini bertugas menyiapkan Rancangan Undang-Undang Pertahanan Negara.panitia ini diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso dan beranggotakan 22 Orang.

d. Panitia Keuangan dan Ekonomi.

Panitia ini bertugas menyiapkan Rancangan undang-Undang Keuangan dan Ekonomi. Panitia ini diketuai oleh Drs. Moh. Hatta dan beranggotakan 22 Orang

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI INKAI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA) 12:36 AM

OKTA PRASETYA

0

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI INKAI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA)

Pada tanggal 6 Agustus 1945 jatuhlah Bom atom pertama di Hiroshima. Hal ini membuat semakin tipis harapan Jepang untuk memenangkan perang Pasifik. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman untuk dating ke Saigon dalam rangka untuk menerima petunjuk-petunjuk tentang penyerahan kemerdekaan sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Jendral Terauchi.

Sekembalinya dari Saigon, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, dibentuklah badan baru (setelah BPUPKI karena tugasnya telah selesai lalu di bubarkan), badan tersebut diberi nama Dokuritsu Zyunbi Inkai (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia / PPKI ), dengan susunan organisasinya sebagai berikut :

Ketua : Ir. Soekarno

Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta.

Anggota-Anggota:

1. Dr. Radjiman2. Ki Bagus Hadikoesoemo3. Otto Iskandar Dinata4. B.P.H Poerbojo5. B.P.H Soerjohamodjojo6. Soetardjo Kartohadikoesoemp7. Prof. Mr. Soepomo

Page 28: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

8. Abdul Kadir9. Drs. Yap. Tjwan Bing10. Dr. Mohammad Amir11. Mr. Abdoel Abbas12. Dr. Ratoelangi13. Andi Pangeran14. Mr. Latoeharhary15. Mr. I Goesti Ketut Poedja16. A.H. Hadiman17. R.P Soeroso18. Wachid Hasjim19. Mr. Mohammad Hasan

PPKI ini dalam ketatanegaraan Republik Indonesia memegang peranan penting, sebab :a. Sebagai pembentuk ketatanegaraan Republik Indonesia 17 agustus 1945, dan yang menetapkan dasar pertama

seluruh tata pemerintahan Negara setelah diproklamasikan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.b. Menurut teori hukum, merupakan badan yang pertama kalinya berwenang menetapkan Pokok Kaidah Negara

yang fundamental bagi Negara Republik Indonesia.c. Ditinjau dari keanggotaannya, benar-benar merupakan sebuah badan yang representative, karena mewakili

seluruh lapisan dalam masyarakat.Pada tanggal 16 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat di rumah Laksamana Muda Jepang, yaitu Laksamana

Maeda yang rumahnya berada di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta, dengan acara pokok khusus menilai situasi politik setelah menyerahnya Jepang kepada sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945, terutama yang berhubungan dengan persiapan untuk segera mengumumkan pernyataan kemerdekaan dalam situasi "Vacum of Power" tersebut.Dalam rapat tersebut juga dihadiri wakil-wakil dari golongan muda, sepert : Soekarni, Chaerul Saleh, B.M Diah, Wikana dan dari golongan Tua hadir ; Dr. Boentaran dan Semaun Bakri.Pada tanggal 17 Agustus 1945, seluruh anggota PPKI menyaksikan jalannya pelaksanaan proklamasi Kemerdekaan. Dalam rapat tersebut telah menghasilkan keputusan-keputusan penting, yaitu siding mensetujui penambahan anggota-anggota baru PPKI, diantaranya : Wiranata Koesoemah, Ki Hadjar Dewantoro, Mr. Kasman Singodimedjo, Sajuti Melik, Mr. Achmad Soebardjo, Wikana, Chaerul Saleh dan Soekarni.Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI dalam sidangnya telah menghasilkan keputusan-keputusan penting diujung lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu :

a. Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan wakil Presiden yang pertama.b. Mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dengan sistematika sebagai

berikut :1. Bagian pembukaan2. Bagian Batang Tubuh3. Bagian Penjelasan

c. Pekerjaan Presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI COSAKAI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA KEMERDEKAAN )II 7:20 AM

OKTA PRASETYA

0

PEMBENTUKAN DOKURITSU ZYUNBI COSAKAI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA KEMERDEKAAN )II

Page 29: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Sebelum membaca blog saya ini, lebih baik anda melihat postingan saya sebelumnya, agar anda paham. Klik ling berikut ini Pembentukan Dokuritsu Zyunbi Cosakai I

Usul rumusan Dasar Negara Negara Republik Indonesia

1. Mr. Moh. Yamin 2. Ir.Soekarno3. Jakarta Charter (Piagam Jakarta)

Pada tanggal 1 Juli 1945, anggota BPUPKI lainnya, yaitu Ir.Soekarno juga mengajukan usul rumusan Dasar Negara, yang terdiri dari lima azas yang oleh Ir. Soekarno diberinama Pancasila, dengan sistematikanya sebagai berikut :

a. Kebangsaan Indonesiab. Internasionalisme / Perikemanusiaan.c. Mufakat atau Demokrasid. Kesejahteraan Sosiale. Ke-Tuhanan yang berkebudayaan

Beliau menambahkan bahwa sebenanya kelima prinsip yang tercantum dalam pancasila tersebut, telah ada dan lama tersirat dalam jiwa bangsa Indonesia, sejak nenek moyang kita dahulu. Sedang istilah kata "Pancasila" beliau menerangkan istilah tersebut diterimanya dari seorang ahli bahasa jawa kuno (sayang beliau tidak mau menyebutkan nama ahli bahasa tersebut). Dengan secara aklamasi sidang BPUPKI menerima pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia merdeka nanti, yaitu dalam persidangan tanggal 1 Juni 1945.

Dalam sidang tersebut telah dibentuk sebuah Panitia Kecil, yang beranggotakan 9 orang yang merupakan integritas dari golongan agama dan nasionalis. Panitia 9 orang ini mempunyai tugas pokok, yaitu mambahas semua usul ruumusan Dasar Negara yang telah disampaikan oleh para nggota untuk nantinya dapat disusun dalam sebuah rumusan Dasar Negara yang sempurna, yang dapat diterima oleh semua golongan dan betul-betul mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa sendiri.

Adapun kesembilan anggota panitia kecil itu terdiri dari :

a. Ir. Soekarno (sebagai ketua)b. Drs. Moh. Hatta (sebagai anggota)c. Mr.A.A. Maramis (sebagai anggota)d. Mr. Achmad Soebardjo (sebagai anggota)e. Mr. Moh. Yamin (sebagai anggota)f. K.H. Wachid Hasjim (sebagai anggota)g. H. Agoes Salim (sebagai anggota)h. Abdoel Kahar Muzakhir (sebagai anggota)

Page 30: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

i. Abikoesno Tjokrosoejoso (sebagai anggota)j. berikutnya yaitu berdasarkan Jakarta Charter (Piagam Jakarta) klik "NEXT" di bawah ini!

NEXT : Jakarta Charter (Piagam Jakarta)

PREF : Usul Dasar Negara dari Mr. Moh. Yamin

Perjanjian-Perjanjian Di Indonesia

Di Indonesia telah banyak terjadi perjanjian-perjanjian penting yang telah tercatat dalam sejarah, dari sejak jaman pra kemerdekaan atau pun pasca kemerdekaan. Perjanjian-perjanjian itu tentu saja di dominasi oleh perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang merupakan negara yang menjajah Indonesia dalam waktu yang lama.

Berikut ini daftar perjanjian -perjanjian yang pernah terjadì di Indonesia:

1. Perjanjian Bogaya di tahun 1966,Berisi: Raja Hasanudin dari Makassar menyerah kepada VOC.2. Perjanjian Jepara di tahun 1676,Berisi: Raja Mataram Sultan Amangkurat II harus menyerahkan pesisir Utara tanah Jawa apabila VOC berhasil menindas pemberontakan Trunojoyo.

Page 31: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

3. Perjanjian Gianti di tahun 1755,Berisi tentang pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan wilayah Surakarta.

4. Perjanjian Salatiga di tahun 1757,Berisi tentang Pembagian wilayah Surakarta menjadi dua, yaitu wilayah Mangkunegaran dan wilayah Kasunanan.

5. Perjanjian Kalijati, 8 Maret 1942,Berisi:Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

6. Perjanjian Linggarjati, 25 Maret 1947,Berisi:a. Belanda mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia atas Sumatera, Jawa dan Madura.b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk negara Republik Indonesia Serikat atau RIS.

7. Perjanjian Renville, 17 Januari 1948,Berisi:Republik Indonesia mengakui daerah-daerah yang diduduki Belanda pada agresi militer I menjadi milik Belanda.

8. Perjanjian Roem- Royen, 7 Mei 1949Berisi:a. Pusat Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta.b. Indonesia dengan Belanda akan mengadakan perundingan lagi dalam Konferensi Meja Bundar atau disingkat KMB.

9. Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB), 23 Agustus 1949Berisi:a. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS).b. Kedudukan Irian Jaya (sekarang Papua) akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.

10. Perjanjian New York, .15 Agustus 1962Berisi:a. Belanda menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia melalui suatu badan pemerintahan PBB.b. Akan diadakan penentuan pendapat rakyat Irian Barat.

11. Perjanjian Bangkok, 11 Agustus 1966.Berisi:Republik Indonesia menghentikan konfrontasi dengan Malaysia.

Page 32: Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia