109
PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956-1976) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: MUHAMAD MULKI MULYADI NOOR NIM: 1111022000013 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI

(1956-1976)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

MUHAMAD MULKI MULYADI NOOR

NIM: 1111022000013

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada
Page 3: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada
Page 4: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

i

Page 5: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

ii

KATA PENGANTAR

Bismihi subhanah wa in kullu syai’in illa yusabbihu bihamdih. Penulis

panjatkan puji serta syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, Tuhan semesta alam yang

karena syukur kepadaNya akan menambah nikmatNya. Tak lupa pula sholawat

serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, Sahabat dan Tabiin yang

selalu membimbing umat manusia kepada agama yang lurus. Amma Ba’du.

Skripsi yang berjudul “Perjuangan Dakwah Fethullah Gülen di Turki (1956-

1976)” di tulis dalam konteks untuk menyelesaikan studi strata (S1) pada fakultas

Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari, bahwa studi ini masih jauh dari kesempurnaan serta

banyak mengandung kelemahan. Maka dari itu perlu adanya kritik dan saran serta

pengembangan lebih lanjut kajian ini kedepannya. Demikianlah, semoga studi ini

bisa memberikan tambahan khazanah sejarah khususnya yang berkaitan dengan

kajian Timur Tengah pada umumnya dan wilayah Turki pada khususnya.

Page 6: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Penghujung tahun 2014 dan awal tahun 2015 adalah awal mula lembar

lembar-lembar naskah ini di tulis. Dengan berbekal semangat untuk mencapai

gelar sarjana serta motivasi dari orang-orang terdekat, siang dan malam penulis

melanjutkan kata demi kata, paragraf demi paragraf dan bab demi bab, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada bulan Ramadhan yang

mulia.

Karena itu tidak lengkap rasanya jika tidak menghaturkan ribuan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang menjadi

penyemangat penulis dalam penulisan skripsi ini. Kepada Ayah dan Bundaku di

Kendari: Sahrun Hi Noor dan Misatiti yang dengan nasehat-nasehat “SUPER” dan

support yang tiada batas dari mereka telah membakar semangat penulis untuk

terus belajar dan berkarya. Duo saudariku yang imut dan lucu-lucu penawar hati

dari berbagai masalah: Nurul Chairunnisa dan Khoiriyah Rahmantini.

Kepada semua Abiler rumah belajar (Dershane) yang telah penulis anggap

sebagai keluarga di rantau yang jauh ini, khususnya teman-teman Abiler Cirendeu

dan Cempaka yang telah berbagi suka dan duka bersama; Ade Abi, Dede Abi,

Khusnus Abi, Aziz Abi, Arof Abi, Rudi Abi, Husni Abi, Kevin Abi dan Hasan

Abi. Tanpa kebersamaan dan motivasi dari Abiler sekalian, skripsi ini tak akan

pernah tuntas. Kepada Jefri Abi yang telah memberikan masukan bagi tema yang

akan penulis ambil, Ozi Abi, Muftadin Abi, Nurullah Abi dan Yusuf Abi yang

telah membantu penulis dengan sumber dan data, termasuk penerjemahan dari

bahasa Turki ke bahasa Indonesia. Juga teman-teman SKI 2011 yang menjadi

Page 7: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

iv

teman diskusi di kala buntu, teman bercanda di kala jenuh, dan teman berbagi di

kala sedih, khususnya grup SEKOTENG (Sejarah Konsentrasi Timur Tengah),

yang mau bersusah payah meladeni penulis hingga mendapatkan ispirasi-inspirasi

baru: Sufyan, Husen, Alan, Zikrul, Maya, Ismawati, Yeni, Wilda, Indi, Ulfa,

Wira, Nabilah, dan Silpia. Terima kasih semuanya.

Tak lupa pula penulis mengucap banyak terimakasih kepada Prof. Dr.

Azyumardi Azra, MA dan Saiful Umam, MA, P.h.D yang di tengah kesibukan

mereka telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis, mengoreksi dan

merevisi banyak hal sampai sedetail mungkin sehingga skripsi ini ada dalam

kondisi terbaik. Juga ucapan trimakasih kepada Prof. Dr. Didin Saepudin, MA

selaku penguji I dan Drs. Azhar Saleh, M.Ag selaku penguji II. Juga kepada H.

Nurhasan, MA dan Sholikatus Sa’diyah M.Pd sebagai ketua dan sekertaris

Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah memberi arahan dan bimbingan

secara teknis dan administratif sehingga proses penulisan skripsi ini berjalan

lancar sebagaimana semestinya.

Akhir kata, penulis ingin mengutip sebuah ayat suci “Kullu Syai’in Halikun illa

wajhah” segala sesuatu akan binasa kecuali wajahNya. Makhluk yang fana tak

pantas bersombong diri di depan sang Maha Kekal. Semoga kita semua menjadi

hamba-hamba Allah yang selalu bersyukur kepadaNya. Amin.

Sekian.

Mulki Mulyadi

Page 8: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

v

ABSTRAK

Studi ini ingin menjelaskan tentang sejarah perjuangan dakwah Fethullah Gülen di

Turki dengan menggunakan metode dan pendekatan historis untuk merekonstruksi

kembali secara komprehensif kehidupan dan aktivitas dakwah Fethullah Gülen

dari tahun 1956 hingga 1976. Fethullah Gülen adalah seorang Sufi, ulama Sunni-

Hanafi, pemikir, penulis dan penyair yang lahir di Turki, yang kini tinggal di

Pennsylvania Amerika Serikat. Studi ini menemukan bahwa Gülen memulai karir

dakwahnya dengan dengan cara ceramah dan berdiskusi kepada banyak orang di

segala lapisan masyarakat Turki. Gülen juga menggagas satu model pendidikan

yang mulai dicanangkannya selama periode Izmir sehingga dengan bantuan

masyarakat yang percaya padanya, ia mendirikan asrama dan kursus untuk pelajar

dan mahasiswa serta mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menginternalisasikan

ajaran Islam kepada generasi muda. Dakwahnya yang santun dan sosoknya yang

kharismatis membuat orang-orang yang terinspirasi olehnya mendirikan sebuah

gerakan yang telah dimulai dari tahun 1966. Pemikiran dan gerakan Gülen yang

sangat fenomenal dan telah menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan sejenis di

tempat lain.

Keyword: Fethullah Gülen, Dakwah, Turki

Page 9: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... I

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. III

ABSTRAK ............................................................................................................. V

DAFTAR ISI ........................................................................................................ VI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 8

E. Metode Penelitian ........................................................... 9

F. Teori dan Konsep ........................................................... 10

1. Dakwah sebagai proses interaksi sosial .................................... 10

2. Dakwah transformatif ............................................................... 11

G. Tinjauan Pustaka ............................................................ 13

H. Sistematika Penulisan .................................................... 16

BAB II KONDISI MASYARAKAT TURKI AWAL ABAD 20 ..................... 17

A. Sosial-Politik............................................................................. 17

B. Pendidikan ................................................................................. 24

A. Keagamaan ................................................................................ 28

BAB III BIOGRAFI DAN AKTIVITAS DAKWAH FETHULLAH GÜLEN

............................................................................................................... 33

A. Kehidupan Gülen ........................................................... 33

B. Pendidikan Gülen ........................................................... 37

1. Pendidikan Agama .................................................................... 37

Page 10: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

vii

2. Pendidikan Umum ................................................................... 40

C. Kegiatan Dakwah Gülen di Turki (1956-1976) ............. 41

1. Dasar Inspirasi Dakwah ............................................................ 42

2. Periode Edirne .......................................................................... 43

3. Periode Izmir ............................................................................ 47

BAB IV HASIL DAKWAH GÜLEN ................................................................ 54

A. Media dan Sasaran Dakwah .................................................. 54

B. Asrama dan Kursus ................................................................. 55

C. Ceramah dan Khutbah ............................................................ 57

D. Diskusi Ilmiah .......................................................................... 58

E. Karya Tulis ................................................................................ 59

F. Kaderisasi .................................................................................. 59

G. Embrio Sebuah Pergerakan ................................................... 60

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................... 63

B. Saran ........................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN ..............................................................................................................

Page 11: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Turki, dalam kajian sejarah dakwah Islam selalu menjadi objek

pembahasan yang menarik bagi para sejarawan Muslim maupun orientalis Barat.

Dengan diproklamasikannya Republik Turki oleh Mustafa Kemal Atatürk pada

tahun 1923, Turki secara bertahap mulai kehilangan kebudayaan aslinya yang

identik dengan Islam. Kebijakan Atatürk yang bertujuan untuk menghilangkan

segala sesuatu yang berbau Islam dari ranah publik dan politik serta menyiapkan

langkah-langkah sekularisasi dan westernisasi. Menurut B.R. Wilson, sekularisme

terjadi ketika fungsi-fungsi lembaga agama telah hilang; yaitu institusi yang

melakukan berbagai kegiatan sosial seperti diplomasi, pendidikan dan pengaturan

perdagangan, maka otoritas sipil (non agama) akan memperoleh kekuatan dan

tidak memerlukan lagi institusi agama.1 Kemudian untuk mendukung gerakan

perubahan ini, pemerintah Republik membuat lembaga yang mengakuisisi

kebudayaan Barat ke dalam masyarakat Turki secara membabi-buta dengan

membuang unsur-unsur Islam.2 Meskipun gerakan menuju ke arah sekularisme

tersebut sebenarnya telah dilakukan abad sebelumnya pada era Tanzimat3.

1 B.R. Wilson, “Agama Dalam Masyarakat Sekuler”, Roland Robertson (ed), Agama:

Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, (Jakarta: Rajawali, 1988), h. 184 2 Jenny B. White, “Islam and Politics in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba (ed),

Cambridge History of Turkey, Vol. 4, (Cambridge: Cambridge University Press, 2008), h. 357 3Tanzimat secara etimologi berarti reorganisasi atau pembaharuan kembali. Dalam dinasti

Ottoman periode Tanzimat berlangsung dari tahun 1839 dan berakhir dengan dimulainya era

konstitusi pertama (First Constitutional Era) pada tahun 1876. Istilah Tanzimat Hayriye (reformasi

yang bermaslahat) dipakai ketika kerajaan memerintahkan pembentukan dewan tinggi untuk

regulasi yudisial pada tahun 1838. Inspirasi untuk mengusung ide tentang Tanzimat ini bukanlah

dari sultan melainkan dari para birokrat Ottoman yang pernah belajar di Perancis dan menyerap

ide-ide dari mereka. Program Tanzimat adalah contoh nyata tentang kelanjutan dari reformasi dan

modernisasi yang bersifat sekuler yang digalang oleh Sultan Mahmud II. Lihat: William L.

Page 12: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

2

Sekularisme di Turki tergolong unik dan berbeda dengan sekularisme versi

Amerika dan Eropa. Jika negara Barat pada umumnya menjadikan agama hanya

berada pada ruang privat tanpa mempengaruhi bentuknya secara radikal, Republik

Turki yang sekuler mengambil alih pengawasan atas agama untuk memastikan

tidak ada pergesekan antara lembaga-lembaga agama dengan birokrasi

pemerintahan. Sebagai contoh setelah lembaga Khilafah dan Kantor Urusan

Agama dihapuskan, Majelis Agung Nasional (Grand National Assembly)

membentuk Direktorat Urusan Agama (Diyanet Isleri Başkanlığı) yang berada di

bawah pengawasan langsung Perdana Menteri.4

Tiga dasar reformasi yang dilakukan Atatürk (1923-1938) untuk

memisahkan Islam dengan Turki adalah Nasionalisme, Sekularisme dan

Westernisasi.5 Langkah-langkah reformasi tersebut dapat dirangkum sebagai

berikut:

1. Berdasarkan dekrit (Heyeti Umumiye Kararı) yang diputuskan oleh

Majelis Agung Nasional, Kesultanan dihapuskan pada tahun 1922,

Perjanjian Laussane6 ditandatangani pada tahun 1923 yang membatasi

Cleveland & Martin Bunton, A History of the Modern Middle East, (Westview Press, 2009), hal.

82. Lihat juga: Stanford J. Shaw & Ezel Kural Shaw, History of Ottoman Empire and Modern

Turkey, Vol 2, (Camrigde: Cambrigde University Press, 1977), h. 55, dan Erik J. Zurcher, Sejarah

Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 57 4 Banu Eligur, The Mobilization of Political Islam in Turkey, (New York: Cambrigde

University Press, 2010), h. 1 5 Şerif Mardin “Religion and Secularism in Turkey”, Albert Hourani dkk (ed), The Modern

Middle East, (New York: IB. Tauris, 2009), h. 366-370. Lihat juga: Jenny B. White, “Islam and

Politics in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba (ed), Cambridge History of Turkey, Vol. 4,

(Cambridge: Cambridge University Press, 2008), h. 539, dan Feroz Ahmad, The Making of

Modern Turkey, (New York: Routledge, 1994), h. 15 6 Perjanjian Laussane atau The Treaty of Laussane adalah perjanjian mengenai batas

teritorial antara Republik Turki yang diwakili oleh Ismet Pasha sebagai Menteri Luar Negeri

dengan Sekutu (Allies). Isi perjanjian Laussane adalah: Tapal batas Turki dengan Yunani adalah

sungai Maritsa, batas dengan Irak akan dibicakaran kemudian dengan Inggris, Komunitas Turki di

Yunani akan berpindah ke Turki dan begitu pula sebaliknya, kecuali etnis Yunani di Istanbul dan

etnis Turki di wilayah Thrace Barat, wilayah Gallipoli dikembalikan kepada Turki namun

keseluruhan selat akan didemilitarisasi, dan segala kontrak perjanjian antara Turki Usmani dan

Page 13: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

3

Republik Turki hanya dalam wilayah yang mayoritas penduduknya

berbahasa Turki. Selanjutnya pada tahun 1924, Lembaga

Kekhalifahan, Kantor Kepala Keagamaan Negara, Lembaga Şeyhül-

İslam, dan Pengadilan Syariah juga dihapuskan.

2. Melalui Undang-undang unifikasi pendidikan (Tevhid-I Tedrisat

Kanunu) pada tahun 1924, semua sekolah dibuat menjadi sekuler dan

menghapuskan semua sekolah tradisional Islam (Medrese) di Turki.

3. Alphabet Latin, penanggalan Gregorian, dan pemakaian baju ala Barat

diadopsi pada tahun 1925.

4. Pasal Konstitusi Republik yang mengadopsi Islam sebagai agama

negara dibatalkan pada tahun 1928.

5. Hukum Islam dihapuskan, UU Sipil Swiss, UU Pidana Italia dan UU

Perdagangan Jerman diadopsi antara tahun 1926-1930.

6. Jaminan atas hak-hak perempuan diadopsi pada tahun 1934 dan

akhinya Konstitusi Republik Turki menjadi sepenuhnya sekuler pada

tahun 1937.7

Suasana perpolitikan di Turki dengan rezim satu partai berlanjut hingga

tahun 1950. Selanjutnya sistem ini mengalami perubahan ketika rezim satu partai

yang diktator mengizinkan adanya partai oposisi dalam pemerintahan. Pemilihan

umum untuk yang pertama kalinya pun digelar. Partai Demokrat yang belum lama

dibentuk memenangkan pemilu secara mengejutkan dengan meraih 53,4 persen

suara dengan 408 kursi di parlemen dan mengalahkan Partai Republik yang hanya

negara Eropa terdahulu (capitulation) dihapuskan. Lihat: Phillip K. Hitti, The Near East in

History: A 5000 Year Story, (Canada: D. Van Nostrand Company, 1961), h. 368 7 Sena Karasipahi, Muslims in Modern Turkey, (New York: I.B Taurus, 2009), hal. 22.

Lihat juga: Banu Eligur, The Mobilization of Political Islam in Turkey, h. 43, dan Binnaz Toprak,

Islam and Political Development in Turkey, (Leiden: E. J. Brill, 1981), h. 44-45

Page 14: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

4

mendapatkan 39,8 persen suara dengan 69 kursi di parlemen. Kemenangan Partai

Demokrat ini disambut dengan penuh suka cita di seluruh penjuru negeri itu.8

Kemenangan ini memberikan harapan baru bagi Islam dan pendukungnya di

Turki. Kemenangan Partai Demokrat dikarenakan partai ini menjalin hubungan

baik dengan gerakan dakwah Islam seperti Nurcu (Gerakan Nur) dan Tarekat

Nakşibendi sebagai basis dukungan mereka. Bahkan Said Nursi sebagai pendiri

gerakan Nurcu mendukung partai ini dan memerintahkan pengikutnya untuk

memilih Demokrat dengan tujuan untuk berdakwah dan menunjukkan kepada

para politisi jalan yang benar dan mengarahkan mereka untuk mengadakan

pelayanan terhadap agama.9

Perkembangan dakwah Islam di Turki antara tahun 1950 hingga 1970

terbilang sangat pesat. Ada dua macam gerakan dakwah yang eksis di Turki.

Pertama adalah Tarekat Sufi dan kedua adalah kelompok komunitas Islam yang

biasa disebut dengan cemaat (Jamaah). Meskipun kelompok-kelompok Tarekat

telah dibubarkan pada tahun 1925, kelompok Tarekat Nakşibendi tetap

menyelenggarakan aktifitas mereka di masjid dan rumah-rumah. Setelah tahun

1960-an Tarekat Nakşibendi yang dipimpin oleh ulama kharismatik Syekh

Mehmed Zahid Kotku (1897-1980) dan Muhammed Raşid Erol (1929-1996),

berhasil mengembangkan pengaruh mereka di masyarakat dan pemeritahan.

Pengaruh Tarekat ini mencakup kalangan menengah keatas yang berpendidikan

hingga kalangan elite pemerintahan seperti Presiden Turgut Ozal, Perdana

Menteri Necmettin Erbakan, hingga Recep Tayyip Erdogan.

8 Erik J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 285

9 Banu Eligur, The Mobilization of Political Islam in Turkey, h. 57

Page 15: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

5

Salah satu cemaat yang berpengaruh luas di Turki adalah Süleymanlı (atau

Süleymancı) yang dinamakan berdasarkan nama pendirinya yaitu Süleyman Hilmi

Tunahan (1888-1959), seorang ulama pada masa akhir periode Usmani. Ketika

pemerintah sekuler membuat kebijakan untuk menggantikan huruf Arab dengan

Alphabet Latin, Tunahan melancarkan misi untuk mengajarkan Al-Qur’an dan

bahasa Arab. Süleymanlı menggunakan elemen dari tradisi Sufi seperti dzikir

jamaah dan mengkhususkan diri pada pengajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah

secara tradisional. Cemaat ini memiliki sekitar 4 juta pengikut di Turki.

Cemaat lain yang berpengaruh adalah Nurcu (Gerakan Nur atau Nur

Movement), sebuah gerakan yang didirikan oleh Bediuzzaman Said Nursi (1876-

1960)10

. Gerakan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke seluruh Turki dengan

mencetak naskah-naskah Risalah Nur karya Said Nursi serta mengadakan

perkumpulan rahasia guna mempelajari Islam lewat karya-karya tersebut. Gerakan

ini mempunyai pengikut sekitar 2 hingga 6 juta orang. Setelah wafatnya Nursi

pada tahun 1960, para pengikutnya terbagi ke dalam beberapa kelompok yang

memainkan peranan penting dalam dakwah Islam di berbagai bidang yang

mencakup politik, pendidikan, penerbitan, dan media sehingga dapat

mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat di Turki.11

Muhammed Çetin menyebutkan bahwa pada periode ini kebanyakan

keluarga di Turki, masih tetap menjaga tradisi Islam dengan memastikan anak-

anak mereka belajar Al-Qur’an dan praktik dasar agama termasuk Shalat. Mereka

10

Mengenai sosok Badi’uzzaman Said Nursi dapat dibaca selengkapnya dalam dua buku

berikut: Sukran Vahide, Islam Modern Turkey: an Intelectual Biography of Bediuzzaman Said

Nursi, (New York: State University of New York Press, 2005) dan Ihsan Kasim Salih, Said Nursi:

Pemikir dan Sufī Besar Abad 20: membebaskan agama dari dogmatisme dan sekularisme,

(Jakarta: Gramedia, 2003) 11

Ahmet Yükleyen, “Sufism and Islamic Groups in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba

(ed), Cambridge History of Turkey, Vol. 4, (Cambridge: Cambridge University Press, 2008), h.

384-385

Page 16: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

6

menghindari konfrontasi dengan rezim yang berkuasa dengan merahasiakan fakta

bahwa mereka mengajarkan dasar-dasar Islam kepada anak-anak dan tetangga

mereka.12

Dalam keluarga seperti yang tersebut di atas pada tahun 1941 lahir

Fethullah Gülen. Setelah dewasa Gülen memulai karirnya sebagai pendakwah di

seluruh wilayah Turki. Pada masa itu, tantangan bagi dakwah Gülen adalah

keadaan negara Turki yang terbelenggu dalam paham Sekularisme, tekanan rezim

pemerintah penerus ajaran Mustafa Kemal Atatürk terhadap gerakan agama

sangat kuat dan keberadaan Medrese sebagai pusat keilmuan Islam banyak yang

ditutup oleh pemerintah. Tapi Gülen tidak pesimis melihat kondisi umat Islam

Turki saat itu, ia bahkan memegang prinsip bahwa Turki yang sekuler tidak boleh

menghalangi kemajuan umat Islam. Hal lain yang membuat Gülen prihatin adalah

realitas yang dialami Turki saat itu yang mayoritas penduduknya beragama Islam

namun digerogoti oleh kebodohan dan kemiskinan. Kondisi tersebut ia lihat sejak

kecil hingga dewasa. Karena itu, menurut Gülen salah satu kunci untuk mencapai

kemajuan tersebut adalah pendidikan. Perhatiannya pada pendidikan dan

kesejahteraan umat diwujudkan dengan usaha kerasnya membangun berbagai

lembaga pendidikan di seluruh penjuru Turki.13

Fethullah Gülen adalah seorang ulama Islam Sunni, pemikir, filosof dan

penulis produktif sekaligus penyair yang sangat terkenal dan dihormati di Turki

saat ini.14

Ia juga adalah seorang cendikiawan, sufi sekaligus imam kharismatik

12

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin Sophian

dkk, (Jakarta: UI-Press, 2013), h. 25 13

Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki,

(Jakarta: UI-Press, 2014), h. 61 14

Fethullah Gülen, Essays, Perspectives, Oppinions M. Fethullah Gülen, (Clifton: Tughra

Books, 2010), h. 10

Page 17: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

7

yang kini tinggal di pegunungan Pocono, Pennsylvania Amerika Serikat.

Fethullah Gülen dalam pemikirannya menggabungkan spiritualitas tradisional

Islam dengan humanisme. Tulisannya sangat menarik bagi kebanyakan filosof

karena menangani masalah-masalah moralitas, toleransi, pelayanan kepada umat

manusia dan Islam.15

Tak hanya itu Fethullah Gülen juga seorang aktivis pendidikan yang

mendukung terwujudnya dialog antar agama dan budaya, ilmu pengetahuan,

demokrasi dan spiritualitas, menentang berbagai tindak kekerasan atas nama

agama. Fathullah Gülen juga giat mempromosikan terjalinnya dialog menuju

sebuah peradaban dunia yang damai, sebagai bentuk oposisi dari perselisihan dan

pertentangan di dunia.16

Sehingga majalah Time pada tahun 2013 menobatkan

Gülen sebagai salah satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di dunia.17

Hasil

dakwahnya yang terkenal pada masa kini telah menjelma sebagai sebuah gerakan

transnasional yang dinamakan sendiri oleh Gülen sebagai Hizmet (Pelayanan) atau

yang disebut oleh Çetin sebagai Gülen Movement.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, menarik untuk dikaji perjuangan Fethullah Gülen

dalam memulai gerakan dakwahnya di Turki yang masih sangat sekuler. Maka

dari itu penulis ingin mengkaji tentang dakwah Fethullah Gülen di Turki

khususnya antara tahun 1956-1976 dilihat dari perspektif sosial. Masalah pokok

pada pembahasan ini adalah bagaimana perkembangan dan perjuangan dakwah

15

Erkan M. Kurt, “So That Other May Live: A Fethullah Gülen Reader”, Review by:

Muhammed Hassanali, Library Journal, Vol. 138, No. 2, (November, 2013), h. 106 16

“Mengenal Fathullah Gülen”, http://fGülen.com/id/profil/tentang-fethullah-Gülen/35008-

mengenal-fethullah-Gülen, (diakses tanggal 7 Desember 2014) 17

“The 2013 Time 100”, http://time100.time.com/2013/04/18/time-100/slide/fethullah-

Gülen/ (diakses tanggal 18 Desember 2014)

Page 18: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

8

Fethullah Gülen di Turki. Alasan penulis membatasi pembahasan ini dalam

rentang waktu 1956-1976 karena secara kronologis pada rentang tahun tersebut

Gülen memulai karirnya sebagai dai secara informal hingga ia berhasil

membangun dasar bagi pergerakannya di kota Izmir.

Dari masalah pokok di atas, beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi sosial-politik, pendidikan dan keagamaan masyarakat

Turki pada masa ketika Gülen berdakwah?

2. Bagaimana sejarah kehidupan, aktifitas dakwah serta dasar yang menjadi

inspirasi dakwah Fethullah Gülen di Turki antara tahun 1956-1976?

3. Bagaimana hasil dari dakwah Fethullah Gülen pada masyarakat Turki?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana lazimnya sebuah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui lebih jauh tentang perjuangan dakwah Fethullah Gülen di Turki

antara tahun 1958 hingga 1976.

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk:

1. Mengetahui kondisi sosial-politik, pendidikan dan keagamaan masyarakat

Turki pada masa itu.

2. Mengetahui riwayat hidup, kegiatan dakwah serta apa yang menjadi dasar

inspirasi dakwah Fethullah Gülen di Turki (1956-1976).

3. Mengetahui hasil dari dakwah Fethullah Gülen pada masyarakat Turki.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat untuk:

Page 19: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

9

1. Menambah wawasan kesejarahan, yang terkait dengan biografi tokoh dan

sejarah perjuangan dakwah para ulama khususnya dakwah Fethullah

Gülen di Turki, negara yang mengalami sekularisasi di segala bidang.

2. Memberikan sumbangan hasil karya penelitian bagi UIN Syarif

Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan

Sejarah Kebudayaan Islam khususnya. Apalagi dewasa ini, sangat minim

penelitian-penelitian mengenai sejarah dakwah para ulama Turki.

3. Bermanfaat bagi pecinta Ilmu pengetahuan sejarah.

E. Metode Penelitian

Metode Penelitian Sejarah yang digunakan adalah metode deskriptif-

analisis dengan pendekatan historis. Metode ini merupakan proses menguji dan

menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau yang berupa

teks tertulis. Lalu, poin-poin penting yang telah dianalisa, kemudian ditulis atau

dipaparkan sesuai dengan bentuk, kejadian, suasana dan masa berlangsungnya

topik penelitian sejarah yang berkaitan.18

Dalam Metode Penelitian Sejarah terdapat beberapa prasyarat sebagai

sebuah prosedur yang harus diikuti oleh para peneliti sejarah. Adapun, prosedur

yang penulis gunakan untuk penelitian skripsi ini adalah Heuristik, Verifikasi,

Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data yang penulis lakukan pertama,

menggunakan metode kepustakaan (Library Research) dengan mengakses

sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, jurnal serta situs internet. Kedua,

menggunakan metode lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan

18

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (terj) Nugroho Notosusanto, (Jakarta: UI-Press,

1983), h. 3.

Page 20: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

10

wawancara secara langsung terhadap sumber yang terkait dengan kajian ini.19

Adapun sumber yang penulis wawancarai adalah Dr. Ali Ünsal sebagai direktur

Fethullah Gülen Chair UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Teori dan Konsep

1. Dakwah Sebagai Proses Interaksi Sosial

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup

mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala dalam

hidupnya. Maka dari itu manusia membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan

manusia lain dalam kehidupannya. Proses sosial yang menunjuk pada hubungan-

hubungan sosial yang dinamis disebut interaksi sosial. Interaksi sosial adalah

syarat utama terjadinya aktivitas sosial, aktivitas-aktivitas ini saling

mempengaruhi dalam pikiran maupun tindakan.20

H. Bonner mendefinisikan

interaksi sosial sebagai hubungan antara dua individu atau lebih yang saling

mempengaruhi satu sama lainnya. Gillin & Gillin mendefinisikannya sebagai

hubngan-hubungan antara dua individu, antar kelompok, dan antara individu dan

kelopok.21

Komunikasi dan kontak sosial merupakan syarat penting terciptanya

interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Salah satu arti penting dari

komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran terhadap perilaku orang

lain yang berupa sikap, gerak-gerik maupun pembicaraan, dan perasaan yang

ingin disampaikan orang tersebut, karenanya timbul reaksi yang ingin

disampaikan pula kepada orang lain. Dengan demikian terjadi proses timbal balik

19

M. Dien Madjid & Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar, (Jakarta:

Kencana, 2014), h. 219-223 20

Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 90 21

Elly M. Setiadi, Ibid, h. 91

Page 21: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

11

dan saling menyesuaikan satu sama lain dengan tindakan yang akan dilakukan.

Dalam konteks ini definisi interaksi sosial itu sangat erat kaitannya dengan

dakwah. Istilah “general approach” atau dakwah secara umum adalah istilah

saling pengaruh mempengaruhi antara dai dan mad’u dalam kelompok sosial.22

Dalam hal ini terjadi proses interaksi sosial yang saling mempengaruhi antara

Fethullah Gülen sebagai dai dengan masyarakat Turki sebagai mad’u maupun

sebaliknya.

2. Dakwah Transformatif

Islam sejak awal sesungguhnya menjadi bagian dari upaya perubahan

sosial ketika terjadi penindasan, kesewenang-wenangan, kezaliman dan segala

macam perilaku sosial yang tidak adil. Disini penulis mendasari kajian pada

model dakwah trasformatif. Khamami Zada menyebutkan bahwa dakwah

trasformatif merupakan model dakwah yang tidak hanya mengandalkan dakwah

verbal (Konvensional) untuk memberikan materi-materi keagamaan kepada

masyarakat, yang memposisikan dai sebagai penyebar pesan-pesan keagamaan

semata, tetapi menginternalisasikan pesan-pesan keagamaan ke dalam kehidupan

riil masyarakat dengan cara melakukan pendampingan masyarakat secara

langsung.

Dengan demikian dakwah tidak hanya memperkuat basis religiusitas

dalam masyarakat, namun juga memperkukuh basis sosial untuk mewujudkan

sebuah transformasi sosial. Dengan dakwah ini, seorang dai memiliki fungsi

ganda, yakni melakukan aktivitas penyebaran materi keagamaan sekaligus

22

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Rosdakarya, 2010), h. 131-134

Page 22: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

12

menjadi penjaga moral masyarakat dan sebagai pengawal dalam memahami serta

menjabarkan kepada masyarakat berbagai isu-isu sosial, politik dan budaya.23

Dalam “Bangkitnya Spiritualitas Islam” Fethullah Gülen mengangkat

istilah “arsitek rohani” untuk para dai yang dapat menggerakkan perubahan. Para

arsitek rohani menurut Gülen adalah orang-orang yang memiliki kedalaman

spiritual yang tidak memiliki tendensi individual dalam apa pun yang mereka

lakukan dan menganggap bahwa keselamatan diri mereka bergantung pada upaya

mereka untuk menyelamatkan orang lain.24

Dengan kata lain sikap mental dan

spiritual para dai diperlukan dalam mendampingi komunikannya dalam mencerna

nilai-nilai Islam serta bersikap seperti “pemadam kebakaran” dalam lingkungan

sosialnya, sehingga memudahkan transformasi sosial dan keagamaan dalam

masyarakat.

Dakwah Transformatif ini tidak akan bisa disebut transformatif apabila

tidak memenuhi setidaknya lima indikator, yaitu:

1. Perubahan materi dakwah dari yang bersifat ubudiyah ke materi sosial.

2. Perubahan materi dakwah dari eksklusif ke inklusif.

3. Perubahan dari aspek metodologi, dari model monolog ke dialog.

4. Menggunakan institusi yang bisa diajak bersama dalam aksi dakwah.

Hal ini dilakukan agar para dai mendapatkan legitimasi yang kuat

dalam dakwahnya.

23

Abdullah Kholis Hafidz dkk, Dakwah Transformatif, (Jakarta: PP LAKPESDAM NU,

2006), h. 4 24

Muhammad Fethullan Gülen, Bangkitnya Spiritual Islam, (Jakarta: Republika, 2012), h.

148

Page 23: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

13

5. Melakukan advokasi dan pengorganisasian masyarakat terhadap suatu

kasus yang terjadi agar kaum yang terzalimi mendapatkan

pendampingan.25

Dalam hal ini Fethullah Gülen sebagai juru dakwah selain mengadakan

dakwah secara verbal dengan kajian, ceramah, khutbah, seminar dan diskusi, dia

juga melakukan dialog dan pembinaan kepada seluruh lapisan masyarakat salah

satu contohnya dengan berusaha memahamkan masyarakat akan bahaya

komunisme yang sedang melakukan infiltrasi ke dalam tatanan sosial masyarakat

Turki. Selain itu Gülen juga ikut andil dalam pembinaan terhadap pelajar dan

mahasiswa dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk

menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada generasi muda Turki.

Dalam dakwahnya Gülen juga menggunakan institusi pemerintah untuk

menjadi juru dakwah yang legal di Turki. Ia juga telah menginspirasi banyak

orang dengan mendirikan sebuah gerakan yang memperkuat legitimasi

dakwahnya dengan mengedepankan konsep pelayanan, dialog, cinta, dan toleransi

kepada masyarakat Turki hingga menembus batas-batas ras dan budaya. Karena

itu menurut penulis, Gülen telah mencapai lima indikator dakwah transformatif

yang telah disebutkan sebelumnya.

G. Tinjauan Pustaka

Tema dan judul penelitian yang penulis ajukan ini. “Perjuangan Dakwah

Fethullah Gülen di Turki (1956-1976)”. Dalam pencarian di Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora,

dan Perpustakaan Fethullah Gülen Chair serta browsing ke beberapa situs internet

25

Abdullah Kholis Hafidz dkk, Dakwah Transformatif, h. 13-15

Page 24: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

14

yang terpercaya, penulis menemukan beberapa sumber mengenai tema dan judul

diatas. Di antara sumber-sumber tersebut ialah:

Zulfahmi, dengan karyanya Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan

Damai Masyarakat Sipil di Turki, menguraikan tentang sosok dan pemikiran

Fethullah Gülen dalam hubungannya dengan masyarakat Turki. Pemikiran Gullen

dipandang sebagai solusi dari permasalahan masyarakat Turki yang berkontribusi

dalam menghadapi kemiskinan dan kebodohan sehingga mereka seperti

menemukan kembali jalan keislaman mereka dengan damai tanpa harus

berhadapan dengan pemerintahan rezim sekuler.

Muhammed Çetin, dengan karyanya The Gülen Movement, menjelaskan

perkembangan gerakan Gülen dari awal terbentuknya hingga sekarang serta

memberi pemahaman tentang pemikiran Fethullah Gülen secara lebih

komprehensif. Gerakan Gülen yang diprakarsai ulama besar Turki yaitu Fethullah

Gülen ini adalah suatu gerakan transnasional agama, sosial dan politik. Gerakan

ini adalah gerakan damai yang pengaruhnya tidak hanya terasa di Turki, tetapi

juga di dunia internasional. Berkat gerakan ini, telah berdiri lebih dari 1000

sekolah di lebih dari 100 negara di dunia, enam buah rumah sakit umum, beberapa

media cetak dan elektronik, universitas, organisasi bantuan sosial internasional,

serta organisasi dialog antar agama internasional. Karya ini mengurai apa rahasia

di balik kesuksesan Gülen dan para pengikutnya, bagaimana mereka dapat

bertahan di tengah rezim yang kurang bersahabat serta apa saja yang mereka

tawarkan sehingga dapat diterima dunia internasional.

Skripsi Savira Rahmayani, Fethullah Gülen sebagai tokoh sentral dalam

gerakan Fethullah Gülen yang diujikan di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Page 25: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

15

Indonesia. Skripsi ini membahas peranan sentral Gülen dalam membangun dan

mengembangkan pergerakannya dalam kajian sosial dan pendidikan.

Skripsi Farhan Taufik, Dimensi Dakwah Fethullah Gülen di Indonesia,

yang diujikan oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Karya ini memfokuskan kajian tentang dakwah Fethullah

Gülen di Indonesia dalam aspek sosial agama, budaya dan ekonomi.

Skripsi Ali Sahin, Pemikiran M. Fethullah Gülen Dalam Pendidikan

Islam, yang diujikan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas pemikiran Gülen dalam konteks

pendidikan Islam, dimana Sahin secara gamblang menjelaskan tentang konsep

pendidikan yang berperan sebagai penyempurnaan dalam hidup untuk meraih

dimensi spiritual, intelektual dan fisikal kemanusiaan.

Salah satu artikel dalam jurnal yang menarik adalah karya Salih Yucel,

“Fethullah Gülen, Spiritual Leader in a Global Islamic Context” yang diterbitkan

dalam Journal of Religion and Society. Dalam tulisannya ini Yucel menjelaskan

pengaruh Fethullah Gülen sebagai intelektual Muslim yang dapat menggabungkan

antara Islam dan modernitas disertai dengan beberapa konsep pemikiran Gülen.

Dalam semua kajian yang disebutkan diatas masih secara umum

menyinggung tentang biografi Fethullah Gülen namun tidak mengkaji secara lebih

khusus dan kronologis kehidupan dan perjalanan dakwah Gülen sendiri ditinjau

dari aspek sosial-historis, serta kondisi masyarakat Turki pada masa awal Gülen

berdakwah. Karena itu penulis ingin mengkaji kembali secara historis dan

komprehensif awal perjuangan dakwah Fethullah Gülen selama dua puluh tahun

di Turki (1956-1976) dengan melihat aspek sosial yang ada di dalamnya.

Page 26: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

16

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima Bab pembahasan.

Bab pertama membahas tentang latar belakang tema yang diangkat,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, teori dan konsep, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan. Bab

kedua membahas tentang keadaan sosial-politik, pendidikan dan keagamaan

masyarakat Turki. Bab ketiga membahas mengenai sejarah hidup dan kegiatan

dakwah Gülen di Turki antara tahun 1956 hingga 1976. Bab keempat membahas

mengenai hasil dari dakwah Gülen terhadap masyarakat Turki. Bab kelima, berisi

kesimpulan dan saran penulis kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan

daftar lampiran.

Page 27: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

17

BAB II

KONDISI MASYARAKAT TURKI AWAL ABAD 20

Bab ini menguraikan tentang kondisi masyarakat Turki pada awal abad ke-

20. Terciptanya negara-negara baru dari hasil reruntuhan Turki Usmani

menghasilkan perubahan yang sangat besar yang mencakup bidang sosial, politik,

pendidikan bahkan agama. Bahasan ini diharapkan mampu memberikan

pemahaman secara mendalam terhadap dakwah Fethullah Gülen berdasarkan

kondisi masyarakat Turki pada masanya. Dinamika masyarakat Turki pada saat

itu sedikit banyak mempengaruhi perjuangan dan strategi dakwah Gülen.

A. Sosial-Politik

Republik Turki yang baru dibentuk lebih bersifat homogen dalam

kebangsaan, bahasa dan agama. Karena itu dalam perjanjian Laussane tahun 1923,

bangsa Turki pimpinan Atatürk melepaskan diri dari sisa-sisa warisan Dinasti

Usmani yang dahulunya berkuasa di sepanjang wilayah Balkan, Anatolia,

Mesopotamia, Syria, Lebanon, Palestina, semenanjung Arabia hingga Afrika

Utara, dan membatasi diri dalam wilayah yang mayoritas penduduknya berbahasa

Turki. Negara yang baru dibentuk ini kemudian menghadapi problem baru dalam

bidang pendidikan, institusi sosial dan modal dibandingkan dengan kekurangan

sumber daya alam. Terjadinya migrasi dari wilayah timur Anatolia yang kondisi

ekonominya lebih terbelakang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yang

masif di kota-kota sebelah barat Turki dan kemudian menyebar di wilayah-

wilayah sekitarnya.1

1 Irene B. Taeuber, “Population dan Modernization in Turkey”, Population Index, Vol. 24,

No. 2, (April, 1958), h. 101

Page 28: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

18

Menurut Lapidus, sejarah Turki modern dibedakan menjadi dua fase.

Periode pertama antara 1921 hingga 1950, dan periode kedua dari 1950 hingga

sekarang.2 Periode pertama ditandai dengan fase kediktatoran presidensial,

reformasi agama, dan tahap program industrialisasi. Setelah perubahan dari

Kesultanan menjadi Republik, Turki menerapkan sistem satu partai yaitu Partai

Republik (RPP). Partai ini berkomitmen untuk sejalan dengan prinsip-prinsip

revolusi yang dikobarkan oleh Atatürk yang bertujuan membangkitkan kehidupan

nasional Turki ke puncak tertinggi peradaban sebuah bangsa.3 Pada awal

kebijakannya, Partai tidak menghendaki adanya oposisi dalam pemerintahan.

Rezim Republik menggunakan lembaga negara sebagai alat untuk menyebarkan

informasi tentang kemajuan pertanian, mengorganisir program pendidikan baru,

serta mengajarkan ideologi nasional dan sekuler kepada masyarakat. Dalam setiap

propagandanya rezim Republik selalu berbicara atas nama rakyat Turki, namun

tidak berupaya untuk menjalin hubungan dekat dengan mereka.

Golongan Kemalis adalah sebutan bagi pendukung setia Mustafa Kemal

Atatürk. Mereka memiliki tujuan utama untuk menciptakan pembangunan

ekonomi nasional dan modernisasi kultural. Mereka berusaha meningkatkan

produksi pertanian dengan mereduksi pajak dan berinvestasi dalam proyek jalan

dan lintasan kereta api. Pembangunan di segala bidang dimantapkan sehingga

dalam tempo sepuluh tahun rezim yang berkuasa telah menyiapkan dasar-dasar

bagi kelahiran ekonomi industri modern. Adapun kebijakan paling penting dari

kaum Kemalis dengan Partai Republik sebagai corongnya adalah revolusi kultural

2 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, (terj) Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1999), h. 88 3 Donald E. Webster, “State Control of Social Change in Republican Turkey”, American

Sociologi Review, Vol. 4, No. 2, (April 1939), h. 247

Page 29: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

19

yang merenggangkan hubungan antara masyarakat dengan agama serta nilai-nilai

tradisional dengan jargon kemajuan dan kemoderenan.4

Untuk tujuan tersebut, Lembaga Desa (Village Institute) kemudian

didirikan untuk memudahkan pengembangan loyalitas masyarakat dan untuk

berkomunikasi dengan warga negara agar sesuai dengan misi dan nilai yang telah

diformulasikan oleh rezim Republik Turki. Meskipun begitu, lembaga ini secara

luas dibenci oleh rakyat. Mereka menduga dalang di balik pendirian lembaga-

lembaga tersebut adalah pendukung Komunis dan Ateis. Mereka juga meyakini

bahwa lembaga tersebut hanya sebagai kontrol negara dan telah gagal

mewujudkan retribusi tanah serta melepaskan rakyat dari kekuasaan tuan tanah.5

Sekalipun beberapa kebijakan ekonomi dan kultural rezim Kemalis bersifat

radikal, rezim ini bukanlah rezim revolusioner. Tidak ada upaya untuk

memobilisasi kaum petani seperti halnya rezim Komunis. Perpaduan antara

kebijakan kultural yang radikal dengan kebijakan sosial politik yang konservatif

menjadikan Republik Turki sebagai model baru Negara-Bangsa yang pertama di

Asia.6

Fase kedua yang dimulai dari tahun 1950 hingga sekarang ditandai dengan

kekuasaan multi partai, berkembangnya perbedaan sosial, perubahan ekonomi

yang pesat dan berkecamuknya konflik ideologis. Pada tahun 1945, Partai

Republik memperkenalkan sistem multi partai dengan memperbolehkan

berdirinya Partai Demokrat. Sejak itu kekuasaan pemerintahan beralih dari

kediktatoran ke sebuah pemerintahan demokrasi yang terpilih dengan banyak

4 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 89

5 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin Sophian

dkk, (Jakarta: UI-Press, 2013), h. 22 6 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 92

Page 30: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

20

partai di dalamnya. Partai Demokrat memenangkan pemilihan umum dan

melancarkan kebijakan-kebijakan ekonomi baru. Salah satu kebijakan Partai

Demokrat tentang mekanisasi di bidang pertanian menyebabkan banyak

pengangguran dan memaksa buruh di bidang tersebut berimigrasi ke kota untuk

mencari pekerjaan. Pedagang dan usahawan mengakumulasi kekayaan dan

dengan pengaruh politik yang kuat menyerukan stabilitas ekonomi mereka. Asal-

usul konglomerat industri berskala besar di Turki sekarang berasal dari masa ini.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi yang cepat menimbulkan

konsekuensi sosial yang tinggi. Bergabungnya para pedagang dalam aktivitas

politik bersama dengan Partai Demokrat menimbulkan kecemburuan politik dari

pihak-pihak yang merasa terancam. Kekacauan ini menimbulkan kebencian dari

kalangan birokrasi dan elite intelektual “Rezim Republik” terhadap pemerintah.

Hal ini disebabkan karena kebijakan Partai Demokrat yang berorientasi

demokratis serta toleran terhadap Islam dianggap mencederai semangat revolusi

Atatürk. Kemudian akibat kondisi ekonomi yang sulit, usahawan dan akademisi

yang tidak puas memutuskan untuk menarik dukungan terhadap Partai Demokrat,

mengakibatkan mobilisasi mahasiswa untuk melakukan demonstrasi di jalan-

jalan.

Selain itu ketidakpuasan terhadap pemerintah juga datang dari dalam

tubuh militer. Sejak berakhirnya perang dunia kedua, prestise karir militer di

Turki menurun drastis. Demokratisasi telah memarginalkan peran mereka yang

biasa memainkan kontrol utama dalam masalah-masalah negara, sehingga

sejumlah perwira militer membentuk gerakan oposisi terhadap pemerintah dan

Page 31: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

21

memasukkan ideologi revolusioner ke dalam pelatihan taruna dan perwira junior. 7

Kemudian dengan alasan kemerosotan ekonomi, sebuah kudeta militer yang

dilancarkan pada tanggal 27 Mei 1960 berhasil menggulingkan pemerintahan

Demokrat. Kudeta ini didalangi oleh kubu militer yang bersekutu dengan elite

birokrat dan pelajar. Rezim militer kemudian membentuk National Unity

Committee yang bertahan hanya satu tahun, namun berhasil membubarkan Partai

Demokrat, menangkap pemimpinnya, dan memberlakukan sebuah konstitusi dan

parlemen baru.8

Setelah kudeta militer tahun 1960, Zürcher membagi periode Republik

menjadi dua yaitu periode Republik Turki kedua (1960-1979), dan periode

Republik Turki ketiga yang bermula sejak tahun 1980.9 Periode Republik Turki

kedua ditandai dengan terbentuknya partai-partai sayap kanan maupun kiri,

bangkitnya kembali sistem demokrasi, dan kudeta militer. Instabilitas politik yang

terjadi mampu diredam sebentar ketika Suleyman Demirel berkuasa dari tahun

1965, namun memburuknya ekonomi, perubahan sosial dan hilangnya

kepercayaan publik terhadap negara menggoyahkan pemerintahan. Disamping itu

pertentangan antara golongan kiri dan kanan semakin menajam. Partai Nasional

Republik Petani (RPNP) mewakili golongan kanan yang radikal, sedangkan

golongan kiri membentuk Confederation of Revolutionary Workers’ Unions

(DISK). Aktifitas dan kegiatan kelompok ekstremis dan fundamentalis ini

menarik para mahasiswa dan pemuda untuk bergabung sehingga memperparah

kondisi dalam negeri Turki. Salah satu kelompok ekstremis kiri paling terkenal

7 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 27-29

8 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 96

9 Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 318-

370

Page 32: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

22

yang muncul dari kegiatan diskusi kampus adalah Revolutionary Youth (Dev-

Genç). Kelompok ini berada di bawah pengaruh paham Marxis dan menyerukan

masyarakat untuk menjatuhkan pemerintahan dengan cara kekerasan. Mereka

pada umumnya anti pada imperialisme Barat khususnya Amerika Serikat.

Sedangkan kelompok kanan yang bersatu dalam sikap anti-komunisme tidak

menyukai kelompok kiri. Mereka mendukung nilai-nilai kesalehan Islam

konservatif sebagai norma masyarakat Turki meskipun kerap dimanipulasi demi

kepentingan politik semata. Kerusuhan ini terjadi sehingga Demirel terpaksa

mengundurkan diri pada tahun 1970 dan militer segera mengambil alih negara

pada 12 Maret 1971. Kudeta ini dilancarkan dengan alasan krisis di parlemen dan

kurang kompetennya pemerintahan yang menyebabkan bentrokan di jalan-jalan

dan di kampus antara kelompok komunis dan ultranasionalis yang melibatkan

pasukan keamanan. Alasan ini berulang kali dikatakan ketika pihak militer

mengambil alih kekuasaan untuk membenarkan tindakan tersebut.10

Militer kemudian memberlakukan kembali sebuah pemerintahan sipil.

Namun, koalisi pemerintahan yang bergantian berkuasa umumnya lemah dan

mengalami jalan buntu akibat bergantungnya industri baru terhadap barang impor

dan turunnya nilai investasi dalam negeri, hal ini mempengaruhi kegelisahan

sosial dan melumpuhkan pemerintahan di akhir tahun 70-an. sehingga konflik

yang terjadi sepanjang tahun 70-an seakan meneruskan konflik yang terjadi pada

tahun-tahun sebelumnya. Akhirnya militer kembali mendapatkan kesempatan

untuk melakukan kudeta yang mengakhiri periode Republik kedua.11

10

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 38-41 11

Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 96

Page 33: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

23

Kembalinya militer ke tampuk kekuasaan untuk ketiga kalinya pada

September 1980 disebut sebagai awal periode Republik ketiga. Ketakutan akan

ancaman fundamentalisme pada umumnya dipandang sebagai penyebab utama

kembalinya intervensi militer yang mengakhiri Republik kedua. Perbedaan kudeta

ini dengan dua kudeta yang terjadi sebelumnya adalah, militer tidak saja

mengambil alih pemerintahan namun membubarkan semua partai politik,

menangkap para pemimpin politik, menyita aset mereka dan memusnahkan segala

sesuatu termasuk arsip-arsip yang terkait dengan masa lalu partai-partai di Turki.

Jenderal Kenan Evren yang berkuasa menjelaskan bahwa kelak di Turki sama

sekali tidak ada tempat bagi mantan politikus terdahulu. Semua struktur

pemerintahan diisi dan dikendalikan penuh oleh rezim militer. Rezim militer

mempunyai kekuasaan luas dan menangani urusan pendidikan, pers, kamar

dagang, dan serikat kerja, dan kemudian mengarah kepada penutupan sejumlah

surat kabar terkemuka. Junta militer juga memberangus kalangan fundamentalis

sehingga keberadaan mereka selama masa tersebut menjadi berkurang.12

Tiga kudeta militer dan pertikaian-pertikaian antara berbagai partai politik

di Turki mempengaruhi kehidupan masyarakat secara signifikan. Kekerasan dan

demonstrasi di jalan-jalan menjadi hal yang biasa. Kekayaan yang meningkat di

tahun 1960-an dan awal 1970-an, diikuti dengan kekurangan bahan pangan serta

kenaikan harga setelah masa itu, industrialisasi serta kurangnya peluang pertanian

dan daya pikat industri-industri baru yang telah dimulai sejak tahun 1950-an

menjadi penyebab perpindahan orang-orang dari desa ke kota-kota besar.

Perpindahan ini menimbulkan pembangunan pemukiman padat di pinggiran kota

12

Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 370

Page 34: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

24

yang disebut gecekondu, rumah yang dibangun sangat kecil dan bergaya lama,

mirip dengan kebanyakan rumah umumnya di desa yang dilengkapi dengan kebun

atau taman kecil. Meskipun terkesan kumuh, penduduk gecekondu sebenarnya

masih terhubung erat dengan desa asal mereka dan sering kembali untuk sekedar

merayakan hasil panen di desa.

Pembangunan gecekondu lama-kelamaan semakin bertambah banyak,

hingga mencapai separuh pemukiman yang dibangun di Ankara dan kurang lebih

separuh dari penduduk Turki adalah penghuni gecekondu. Pada mulanya

gecekondu tidak dilengkapi dengan infrastruktur seperti listrik, bus dan pos.

Namun lambat laun akibat perebutan suara dari kalangan parlemen yang bertumpu

pada masyarakat yang tinggal di daerah gecekondu, pemukiman pinggiran

tersebut secara bertahap dihubungkan dengan jalur listrik, suplai air, sistem jalan

dan saluran pembuangan air. Penduduk yang berpindah ini umumnya sulit

mendapatkan pekerjaan reguler di industri baru yang sedang berkembang, namun

dapat bekerja secara temporer sebagai buruh harian, pembantu rumah tangga,

pedagang keliling, pembersih kantor dan terkadang beberapa anggota dalam satu

keluarga berkontribusi dalam pendapatan keluarga.13

Hingga dapat dikatakan

bahwa perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Turki modern

sangat berkaitan dengan dinamika politik yang terjadi pada rentang masa tersebut.

B. Pendidikan

Sistem pendidikan di Turki pada masa akhir Turki Usmani masih

berkarakter abad pertengahan. Pendidikan ala Eropa cenderung dijauhi karena

dicurigai melawan negara serta dianggap tidak sesuai dengan kultur Islam. Satu-

13

Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 358-359

Page 35: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

25

satunya bentuk sekolah yang ada hanyalah Medrese yang biasanya melekat pada

Masjid dan hanya mengajarkan Al-Qur’an dan Ilmu-ilmu Islam. Untuk orang-

orang kaya Usmani biasanya menyewa tutor untuk mengajari anak-anak mereka

sastra Arab dan Persia. Pendidikan dalam arti luas tidak ada setidaknya sampai

pada peristiwa Tanzimat. Sepanjang periode Tanzimat, upaya untuk melepaskan

diri dari sistem pendidikan lama dimulai dari sekolah menengah guru yang

diinstruksikan untuk membuka mata pelajaran sekuler. Sultan Abdul Mecid

berperan aktif dalam pembentukan sekolah-sekolah tersebut. Sekitar dua puluh

lima sekolah menengah telah dibuka pada tahun 1853.14

Periode akhir Usmani adalah periode pertarungan antara berbagai aliran

pemikiran, di mana program Tanzimat dianggap sebagai kebijakan penting yang

membuka jalan bagi munculnya sejumlah tokoh intelektual baru yang berafiliasi

dengan gerakan Turki Muda (Young Turks) dan kemudian mendominasi

kehidupan politik dan intelektual Usmani setelah tahun 1908. Mereka kemudian

berperan besar pada masa pembentukan Turki modern dan menjadi pengusung

ideologi nasionalisme meskipun mendapat kecaman dari golongan Islamis dan

Usmanis. Golongan yang disebut belakangan sebagai kaum Kemalis berasal dari

masa ini. Tokoh intelektual utama dari periode Republik seperti Ahmed Riza,

Ziya Gokalp, Besir Fuad, Baha Tevfik dan Abdullah Cevdet sebagian besar

dipengaruhi oleh aliran positivisme Perancis dan paham materialisme. Pandangan-

pandangan mereka berpengaruh luas di kalangan intelektual lainnya di Turki

14

T. Verschoyle, “Education in Turkey”, International Affairs (Royal Institute of

International Affairs 1944), Vol. 26, No. 1, (January, 1950), h. 59

Page 36: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

26

sehingga juga berdampak pada bidang agama, filsafat, seni dan sastra Turki

Modern.15

Terciptanya negara-bangsa dari sisa reruntuhan Turki Usmani merupakan

langkah penting dalam mewujudkan transformasi masyarakat Turki terutama

dalam bidang pendidikan untuk mengikuti model Eropa. Enam doktrin Mustafa

Kemal yaitu Republikanisme, Sekularisme, Nasionalisme, Populisme, Statisme

(seluruh pengaturan berpusat kepada negara) dan Revolusionisme16

merupakan

ideologi negara Kemalis yang dituangkan dalam konstitusi Turki 1937 dan

merupakan basis bagi indoktrinasi di sekolah-sekolah, media massa, dan angkatan

bersenjata. Pendidikan pada masa Republik bersifat sentralistik dan ketat karena

semua jenis pendidikan dan lembaga ilmiah berada di bawah kontrol Departemen

Pendidikan Nasional, begitu pula dengan sekolah-sekolah asing dan milik kaum

minoritas berada dalam kontrol negara. Dengan demikian diharapkan bahwa

pendidikan dapat menjadi agen perubahan sosial, nilai-nilai dan tatanan lama

dalam masyarakat Turki modern.17

Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah sekuler untuk membangun

tatanan pendidikan baru, di antaranya adalah dengan mendirikan Lembaga

Masyarakat Bahasa Turki pada tahun 1923 yang bertujuan untuk menghilangkan

kerak-kerak bahasa Arab dan Persia dari bahasa Turki. Untuk itu dibuatlah sebuah

teori yang dinamakan “Teori Bahasa Matahari” yang menyatakan bahwa bahasa

Turki adalah asal-muasal bagi bahasa bangsa-bangsa di dunia. Akibatnya kata-

15

Elizabeth Özdalga (ed), “Late Ottoman Society: The Intelectual Legacy”, Reviewed by:

Tahsin Özcan, Insight Turkey, Vol. 15, No. 3 (2013), h. 197 16

William Ochsenwald & Sidney Nettleton Fisher, The Middle East: A History, (New

York: Mcgraw-Hill, 2004), h. 396-401. Lihat juga: Feroz Ahmad, The Making of Modern Turkey,

(New Yotk: Routledge, 1994), h. 63 17

Fatma Gök, “The History and Develompent of Turkish Education”, Marie Carlson dkk

(ed), Education in Multicultural Societies: Turkish and Swedish Perspectives, Vol. 18,

(Stockholm: Swedish Research Institute in Istanbul, Transaction, , 2007), h. 247

Page 37: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

27

kata yang bukan Turki disingkirkan dan dari 80 persen kata-kata dengan asal-usul

bahasa Arab dan Persia pada tahun 1920, yang tersisa hanya tinggal 10 persen saja

pada tahun 1980. Kebijakan tersebut dilanjutkan dengan mengubah aksara Arab-

Persia menjadi aksara latin pada tahun 1928 dengan alasan meningkatkan melek

huruf.18

Kemudian diambil sebuah kebijakan unifikasi pendidikan (Tevhid-I

Tedrisat Kanunu) pada tahun 1924. Kebijakan ini menghapuskan dualitas

pendidikan pada periode Usmani yang mengajarkan pendidikan agama dan

sekuler. Kemudian sistem pendidikan baru dibentuk sesuai dengan model

pendidikan di Eropa Barat khususnya sistem Perancis. Sekolah Galatasaray

(Galatasaray Lycee) contohnya yang didirikan pada tahun 1868 sebagai hasil dari

perjanjian antara Usmani dengan Perancis, dijadikan sebagai model untuk sekolah

tingkat menengah. Tahun 1933, Universitas Darülfünun diberi sebuah anggaran

dasar baru dan direkonstruksikan menjadi Universitas Istanbul. Perubahan besar

ini mengakibatkan dua pertiga dari pengajarnya diberhentikan dan yang masih

dipertahankan adalah pengikut Kemalis yang paling dipercaya.19

Kemudian

sejarah revolusi Turki menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah pada

tahun 1934 dan berfokus secara luar biasa kepada kisah kepahlawanan dan sosok

Mustafa Kemal Atatürk sehingga hampir mencapai tahap pengkultusan.20

Jadi, masyarakat Turki dalam bidang intelektual telah berkembang

menjadi masyarakat sekuler dengan pengaruh dari pemikiran-pemikiran para

intelektual baru Usmani yang mendukung nasionalisme Turki, sehingga dapat

dengan mudah menerapkan sekularisasi dalam bidang pendidikan. Dengan

18

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 18-20 19

Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 234 20

Eric J. Zürcher, Ibid., h. 236

Page 38: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

28

kebijakan pendidikan yang baru, kalangan Kemalis telah berhasil menjadikan

Turki sebagai negara mayoritas muslim yang berpendidikan Barat serta

melahirkan generasi-generasi baru yang menggantikan generasi lama hasil

pendidikan di masa Turki Usmani.

C. Keagamaan

Menurut sensus tahun 1950 populasi penduduk Turki kurang lebih 21 juta

jiwa dan bertambah menjadi 43 juta jiwa pada tahun 1980.21

Mayoritas penduduk

Turki adalah Muslim Sunni-Hanafi yang mencapai 85 persen dari seluruh

populasi Turki, 15 hingga 20 persen sisanya adalah sekte Alevi yang merupakan

sekte non Sunni terbesar. Sekte ini dianut oleh sebagian etnis Turki dan juga

Kurdi. Sekitar 55 juta etnis Turki dan 15 juta etnis Kurdi hidup di wilayah

Anatolia dan Thrace Timur.22

Dalam masyarakat Turki Usmani, Islam menjadi penghubung antara

kekuatan sosial lokal dengan struktur politik,23

dimana kultur Islam dan ketaatan

kepada agama sangat penting secara sosial dan telah berabad-abad menjadi bagian

integral dari kebudayaan dan kehidupan individual di Turki.24

Namun akibat

dibentuknya Masyarakat Sejarah Turki (Turkish Historical Society) oleh rezim

Atatürk, kebanyakan orang Turki sekarang lebih suka membanggakan asal muasal

mereka sejak Pra-Islam di Asia tengah ketimbang pada periode kejayaan Islam.25

21

“Turkey, General Information”, http://www.geohive.com/cntry/turkey.aspx (diakses pada

tanggal 24 Juni 2015) 22

Cemal Karakas, Turkey: Islam and Laicism Between the Interest of State, Politics, and

Society, (Frankfurt: Peace Research Institute Frankfurt, 2007), h. 5 23

Serif A. Mardin, “Ideology and Religion in the Turkish Revolution”, International

Journal of Middle East Studies, Vol. 2, No. 3, (July, 1971), h. 205 24

Paul B. Henze, Turkey: Toward the Twenty-First Century, (Santa Monica: RAND, 1992),

h. 6 -7 25

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 19

Page 39: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

29

Sejak itu Islam hanya menjadi rutinitas dan tidak lagi menjadi satu aspek yang

luar biasa bagi sejarah masyarakat Turki modern.

Setahun setelah proklamasi kemerdekaan Turki pada tahun 1923,

dibentuklah Kementrian Agama (Diyanet Isleri Başkanlığı) yang dimaksudkan

untuk melakukan reformasi terhadap agama sekaligus depolitisasi terhadap

mayoritas umat Islam Sunni. Kontrol ketat pemerintah terhadap aktifitas

keagamaan diwujudkan dengan pembubaran tarekat-tarekat sufi pada Oktober

1925, melarang aktifitas keagamaan dan kurikulum agama di sekolah-sekolah,

mengganti Adzan Arab dengan Adzan Turki, mengambil alih semua institusi-

institusi agama dan menyatukannya ke dalam proyek pembangunan Turki

modern. Meski menghadapi tekanan seperti itu, Islam tetap menjadi bagian yang

kuat dari kehidupan masyarakat Muslim. Golongan tarekat tetap aktif berdakwah

secara sembunyi-sembunyi dengan tetap memainkan fungsi-fungsi religius dan

sosial dalam masyarakat. Tarekat Nakşibendi adalah salah satu gerakan tarekat

yang telah menyebarkan pengaruhnya hingga ke pemerintahan. Tarekat ini

melakukan gerakan yang fleksibel untuk menolak manipulasi agama oleh rezim

sekuler.26

Penindasan terhadap agama seperti yang dilakukan oleh pemerintahan

sekuler ternyata menimbulkan gerakan-gerakan Islam baru yang bernuansa

modernis. Gerakan Nurcu adalah salah satu gerakan Islam modernis yang paling

penting di Turki. Gerakan ini timbul dari keprihatinan Said Nursi terhadap kondisi

umat Islam yang telah jauh dari ajaran agama. Kondisi Nursi yang diasingkan dan

dipenjara selama puluhan tahun oleh rezim sekuler tidak menghalanginya untuk

26

Cihan Tuğal, “Islamism in Turkey: Beyond Instrument and Meaning”, Economy and

Society, Vol. 31, No. 1, (February, 2002), h. 93

Page 40: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

30

membuat pergerakan. Bediuzzaman Said Nursi dengan karyanya Risale-I Nur

(Surat-surat cahaya) menganjurkan kaum muslim untuk menjadikan tauhid

sebagai asas hidup mereka dan untuk mempelajari sains dan teknologi modern

serta menggunakannya demi kepentingan Islam. Karya Nursi ini telah dilarang

pada masa Atatürk namun tetap disalin dengan tangan secara luas oleh para

pengikutnya.27

Menjelang pemilihan umum 1950, pengganti Atatürk yaitu Ismet Inönü

sedikit lebih moderat dalam hal agama ketimbang pendahulunya.28

Partai

Republik pimpinan Inönü yang khawatir dengan perkembangan Partai Demokrat

mengambil kebijakan yang lebih toleran kepada agama demi tujuan politis. Di

antara kebijakan tersebut adalah dibukanya Fakultas Agama (İlahiyat Fakültesi)

di Universitas Istanbul dan diadakan kembali kursus Imam dan Khatib (İmam-

Hatip Kursları). Selain itu parlemen juga kembali membolehkan perjalanan Haji

ke Mekkah dan membuka kembali makam para Wali.29

Kebijakan ini dilanjutkan

oleh Partai Demokrat yang mengembalikan adzan dengan bahasa Arab yang

sebelumnya dikumandangkan dengan bahasa Turki pada 17 Juni 1950, materi

agama kemudian ditambahkan ke dalam kurikulum sekolah dan lembaga desa

(Village Institutes), dan pada Maret 1952 bacaan Al-Qur’an juga mulai

diperdengarkan di radio milik pemerintah.30

Rezim Demokrat juga membuka

lebih banyak sekolah pendidikan Imam dan khatib (İmam-Hatip Okulları),

27

Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 250-251 28

Howard A. Reed, “Revival Islam in Secular Turkey”, Middle East Journal, Vol. 8, No. 3,

(Summer, 1954), h. 270 29

Binnaz Toprak, Islam and Political Development in Turkey, (Leiden: E. J. Brill, 1981), h.

78 30

G. L. Lewis, Nations of Modern World: Turkey, (New York: Frederick A. Praeger, 1955),

h. 131

Page 41: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

31

meningkatkan pembangunan dan renovasi Masjid, dan memperbolehkan kembali

penjualan literatur-literatur Islam.31

Dengan demikian beragam pembaharuan dalam masyarakat Turki adalah

hasil dari program sekularisasi dalam bidang politik dan sosial. Kediktatoran

presidensial yang terjadi sepanjang fase pertama Turki modern menghendaki

adanya modernisasi serta revolusi kultural dengan jargon kemajuan bangsa Turki.

Fase ini bertujuan untuk meruntuhkan tatanan lama yang telah di bangun sejak

masa Usmani. Berbeda dengan fase pertama, fase kedua dari Turki modern

menunjukkan semangat demokrasi dengan adanya pemilihan umum. Kebijakan

ekonomi baru yang diadopsi oleh Partai yang berkuasa menimbulkan elite-elite

baru di bidang ekonomi. Meskipun begitu muncul banyak oposisi terhadap

pemerintah terutama berasal dari kalangan militer sehingga berakhir dengan

kudeta militer.

Setelah periode tersebut, seakan kudeta militer menjadi salah satu tradisi

sepuluh tahunan bagi kalan militer dengan alasan menyelamatkan negara. Tiga

kudeta militer yang terjadi antara tahun 1960-1980 menimbulkan instabilitas

politik dan kekacauan di jalan-jalan. Hal ini diperparah dengan lahirnya partai-

partai dari golongan kanan dan kiri yang ekstrem dan radikal. Golongan radikal

ini masuk ke kampus-kampus, mempengaruhi mahasiswa serta menyerukan

kekerasan. Akhirnya situasi sosial dan ekonomi di masyarakat menjadi tidak

menentu. Lapangan pekerjaan menjadi sulit dan memaksa orang-orang pindah

dari desa ke kota. Perpindahan ini membentuk perkampungan padat penduduk

dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

31

Jenny B. White, “Islam and Politics in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba (ed),

Cambridge History of Turkey, Vol. 4, (Cambridge: Cambridge University Press, 2008), h. 361

Page 42: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

32

Salah satu cara pemerintah sekuler dalam menggalang revolusi kultural

adalah dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Dualitas pendidikan yang

mengajarkan pelajaran agama dan umum yang sudah ada sejak masa Usmani

dihapuskan dan diganti dengan sistem pendidikan Eropa. Dengan begitu terlahir

elite intelektual baru yang mendukung program-program sekularisasi pemerintah.

Dalam bidang keagamaan pemerintahan melakukan kontrol ketat terhadap

aktifitas keagamaan dan mengakibatkan pudarnya peran agama dalam kehidupan

sosial masyarakat. Meskipun begitu, komunitas agama seperti Tarekat dan

kalangan modernis secara fleksibel tetap aktif dan berperan penting dalam

menyelamatkan nilai-nilai Islam sunni dalam masyarakat Turki.

Page 43: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

33

BAB III

BIOGRAFI DAN AKTIFITAS DAKWAH FETHULLAH

GÜLEN

Bab ini membahas masa kecil Fethullah Gülen dari sanak keluarga hingga

pendidikan dan guru-gurunya, kemudian dilanjutkan dengan jabatannya sebagai

Imam dan khatib resmi pemerintah Turki beserta aktifitas dakwahnya di dua kota

yang berbeda, yaitu Edirne dan Izmir.

A. Kehidupan Gülen

Muhammad Fethullah Gülen, tercatat secara resmi lahir pada 27 April

19411 di Korucuk, sebuah desa kecil yang berpenduduk hanya sekitar 50-60

kepala keluarga. Desa ini termasuk distrik Hasankale (Pasinler) dalam wilayah

provinsi Erzurum2, Anatolia Timur.

3 Fethullah Gülen adalah anak ketiga dari

sebelas bersaudara; ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga besar yang taat

1 Muhammad Fethullah Gülen sebenarnya dilahirkan pada 11 November 1938. Ketika itu

registrasi kependudukan diperlukan untuk mendapatkan keuntungan administratif, namun ayah

Gülen (Ramiz) gagal mendaftarkan nama Fethullah Gülen ketika mendatangi kantor

kependudukan di Hasankale untuk pertama kali setelah ia lahir. Kemudian setelah itu Ramiz Gülen

ditunjuk untuk menjadi kepala desa dan membuatnya sibuk sehingga baru bisa mendaftarkan nama

Fethullah Gülen dua setengah tahun kemudian bersamaan dengan kelahiran adiknya Sıbgatullah

pada tahun 1942. Jadi, Gülen meskipun lahir pada tahun 1938, tercatat secara resmi dalam dinas

kependudukan Turki lahir pada tahun 1941. Lihat. “1941-1959 Hayat Kronolojisi”,

http://tr.fgülen.com/content/view/3502/128/ (diakses tanggal 14 Januari 2015) 2 Erzurum merupakan kota yang berada di bagian timur Anatolia Tengah. Dahulunya

Erzurum merupakan wilayah perbatasan paling timur Turki Usmani yang menjadi zona konflik

antara kerajaan Rusia, Iran dan Usmani. Selain itu banyak penduduk di wilayah ini terdiri dari para

pengungsi dan imigran yang melarikan diri dari Kaukasus setelah perang dengan Kekaisaran Rusia

pada tahun 1878. Daerah ini juga mengalami konflik paling berdarah dalam sejarah, yaitu konflik

antara Kristen Armenia dengan Muslim yang terjadi pada tahun 1877 dan 1920. Erzurum dikenal

sebagai daerah yang sebagaian penduduknya adalah orang-orang saleh dan taat beragama. Lihat

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement: A Sociological Analysis of A Civic Movement Rooted

in moderate Islam, (New York: Springer, 2010), h. 181 3 “A Different Home”, http://en.fgulen.com/fethullah-gulen-biography/749-a-different-

home (diakses tanggal 23 Januari 2015)

Page 44: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

34

beragama. Ayah Gülen, Ramiz Gülen, dalam kesehariannya dikenal sebagai

pribadi yang berpengetahuan tinggi, mencintai ilmu pengetahuan, taat, cerdas, dan

selalu menggunakan waktu luangnya untuk sesuatu yang bermanfaat. Selain itu,

dia juga masyhur dengan kemurahan hati dan kedermawanannya. Ramiz juga

sering mengundang para ulama ke rumahnya, karena itulah sejak kecil Fethullah

Gülen menjadi terbiasa berkumpul dengan para ulama. Ibunda Gülen bernama

Refia Hanım. Dia adalah seorang pengajar Al-Qur’an bagi kaum wanita dan anak-

anak di desanya. Refia terkenal dengan perangainya yang sopan dan menyukai

kebaikan.

Nenek Gülen dari pihak ayah bernama Munise Hanım dan dari pihak ibu

bernama Hatice Hanım. Munise dikenal sebagai tokoh wanita yang sangat saleh

yang tercermin dari kehidupannya sehari-hari. Sedangkan Hatice Hanım berasal

dari kalangan bangsawan yang terkenal dengan kelembutan dan kesantunannya.

Sedangkan kakeknya dari ayah bernama Syamil Agha dan kakeknya dari ibu

bernama Ahmed, keduanya juga adalah sosok saleh dan taat dalam beragama.

Kakek dan nenek Fethullah Gülen mempunyai hubungan yang erat dengan

cucunya sehingga ia sangat mencintai mereka.4

Singkatnya, Gülen dibesarkan oleh keluarga yang religius yang

mendukung anak mereka dalam mendapatkan pendidikan agama yang baik dan

berpengaruh bagi hidup Fethullah Gülen pada masa yang akan datang. Sedari

kecil Gülen telah dibimbing dalam nuansa spiritual yang kental. Dari keluarganya

4 Muhammad Fethullah Gülen, Bangkitnya Spiritualitas Islam, (Jakarta: Republika, 2012),

h. X. Lihat Juga: Muhammad Fethullah Gülen, Membangun Peradaban Kita, ( Jakarta: Republika,

2013), h. XII, dan Latif Erdoğan, Kücük Dünyam: Fethullah Gülen, (Istanbul: Ufuk Kitap, 2006),

h. 20-32

Page 45: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

35

pula Gülen mendapatkan pandangan yang mendasar bagi kebutuhan manusia

modern akan pendidikan keagamaan sejak dini tanpa menjauh dari realitas

kehidupan serta tanpa rasa takut dan khawatir pada masa yang akan datang.5

Selain itu Fethullah Gülen mempunyai kepribadian yang santun dan selalu

menjaga hubungan baik dengan kerabat dan keluarganya. Ia juga memiliki energi

yang luar biasa, sangat aktif, pemberani, berpandangan tajam terhadap sejarah,

sekaligus memiliki semangat yang tak pernah padam. Itu karena ia dibesarkan di

tengah kondisi dan lingkungan yang sangat kondusif dan berpengaruh bagi

perkembangan kepribadiannya.6 Salah satu kejadian yang amat berpengaruh

dalam kehidupan Fethullah Gülen adalah ketika pada 10 Januari 1954 kakek dan

nenek yang sangat dicintainya meninggal dunia.7 Saat itu Gülen sedang

menempuh pendidikan dasarnya di Erzurum. Ia mengenang kejadian tersebut

dalam kata-katanya:

Dunia seakan runtuh bagiku, aku sangat terguncang, setelah kelas berakhir

aku keluar, tentu saja, aku tak bisa hadir ke upacara pemakaman mereka.

Aku menangis berhari-hari. Aku berdoa siang dan malam dengan

mengatakan, ‘ya Allah ambilah juga nyawaku, agar aku dapat bergabung

dengan kakek dan nenekku.’ Aku benar-benar tidak bisa menerima kematian

mereka. 8

Ketika Gülen beranjak dewasa dan telah menyelesaikan pendidikan

agamanya hingga mendapatkan ijazah tradisional, ia kemudian tinggal di Kota

Edirne sebagai Imam dan Khatib. Di Edirne, Gülen mempunyai gaya hidup yang

sangat sederhana namun tetap bergaul dengan anggota masyarakat yang memiliki

5 Doğu Ergil, Fethullah Gülen and the Gülen Movement in 100 Question, (New York, Blue

Dome Press, 2012), h. 5 6 Muhammad Fethullah Gülen, Bangkitnya Spiritualitas Islam, h. XII

7 “1941-1959 Hayat Kronolojisi”, http://tr.fgülen.com/content/view/3502/128/ (diakses

tanggal 19 Januari 2015) 8 Latif Erdoğan, Kücük Dünyam: Fethullah Gülen, (Istanbul: Ufuk Kitap, 2006), h. 38

Page 46: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

36

hubungan baik dengan otoritas sipil dan militer yang ia temui dalam menjalankan

tugasnya.9 Begitu pula saat menjalani wajib militer di Ankara dan Iskenderun,

Gülen terus menjalankan gaya hidup wara’ dan sederhana sembari memberikan

ceramah kepada para tentara tentang moralitas dan kepercayaan Islam.

Keberanian Gülen dalam menyampaikan perilaku Islam yang positif dan

bertanggung jawab banyak memberikan pencerahan terhadap lingkungan

masyarakat tempat ia berdakwah.10

Menurut Dr. Ali Ünsal (salah seorang murid Gülen), Fethullah Gülen

memiliki sifat rendah hati, kasih sayang yang amat besar terhadap seluruh

makhluk hidup, kharismatis, memiliki kesetiaan (loyality), istiqamah dan sensitif

terhadap hak-hak manusia. Fethullah Gülen akan tersinggung bila ada yang

memujinya berlebihan misalnya sebagai alim, ulama besar, mujtahid atau

semacamnya. Gülen lebih suka hanya dipandang sebagai hamba dan muslim

biasa. Ia juga sangat penyayang bukan hanya kepada sesama manusia tapi juga

kepada seluruh makhluk hidup. Dalam hal ini Ünsal menuturkan satu kisah pada

tahun 70-an ketika Gülen dan teman-temannya mengalami kecelakan mobil di

sebuah kota. Mobil yang ia tumpangi menabrak sebatang pohon dan susah

dikeluarkan karena salah satu cabang pohon tersebut menembus badan mobil.

Salah seorang temannya mengatakan bahwa ia akan memperbaiki mobil tersebut

dengan memotong pohonnya. Namun Gülen bersikeras bagaimana caranya untuk

menyelamatkan mobil dan pohonnya sekaligus. Karena desakan Gülen yang

kasihan kepada pohon tersebut, akhirnya mereka pun memutuskan untuk

9 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin Sophian

dkk, (Jakarta: UI-Press, 2013), h. 31 10

Muhammed Çetin, Ibid., h. 39

Page 47: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

37

memotong mobilnya untuk menyelamatkan pohon tersebut. Hal yang menarik dari

cerita di atas adalah ternyata ia tidak melupakan kejadian tersebut hingga sebulan

kemudian dan bertanya kembali tentang kabar pohon tersebut kepada temannya.

Dalam hal kesetiaan, Gülen selalu ingat kepada teman dan sahabatnya

meskipun mereka telah melupakannya, menanyakan kabar mereka, mengunjungi

mereka dan memberi mereka hadiah-hadiah. Ia juga selalu istiqamah dalam

menjalan sesuatu khususnya ibadah. Ia beranggapan bahwa dakwah harus dimulai

dari diri sendiri lalu kepada sekitarnya. Segala perkataannya ia tepati hingga

sedetail apa pun. Ini dibuktikan dengan sensitifitasnya terhadap hak-hak manusia.

Selama bertugas di sekolah Al-Qur’an ia tidak pernah mengambil gaji, tidak

pernah memakai barang milik murid-muridnya dan selalu membayar apa yang ia

gunakan dan apa yang ia makan. Sensitifitasnya dan keistiqamahannya ini yang

membawanya menjadi dai yang paling berpengaruh di Turki.11

B. Pendidikan Gülen

1. Pendidikan Agama

Fethullah Gülen menyelesaikan pendidikan agamanya di bawah

bimbingan sejumlah ulama terkemuka dan sufi, serta memperoleh ijazah Islam

tradisional (lisensi untuk mengajar). Pendidikan agama ini diberikan hampir

seluruhnya dalam sistem informal. Sebenarnya sistem ini diabaikan dan tidak

diakui oleh negara meskipun tetap berjalan beriringan dengan sistem pendidikan

formal. Ketika itu rezim Republik memperbolehkan shalat di masjid secara

berjamaah, tetapi seluruh bentuk ajaran dan praktik agama dilarang. Meskipun

11

Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei

2015

Page 48: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

38

begitu, kedua orang tua Gülen seperti masyarakat Turki lainnya pada umumnya

tetap menjaga tradisi Islam warisan Turki Usmani dan memastikan anak-anak

mereka mendapatkan pelajaran Al-Qur’an dan praktik dasar agama termasuk

shalat sembari menghindari konfrontasi dengan penguasa rezim sekuler.12

Kedua orang tua Gülen mendidik sendiri pendidikan dini dan ajaran agama

anaknya. Itulah sebabnya Gülen pertama kali mendapatkan pengajaran membaca

Al-Qur’an langsung dari ibundanya. Pada tahun 1945 ketika usianya baru

menginjak empat tahun, Fethullah Gülen telah mampu mengkhatamkan Al-

Qur’an hanya dalam waktu satu bulan. Hal itu dikarenakan setiap tengah malam

ibundanya membangunkan Gülen dan menyampaikan nasehat serta mengajari

Gülen bacaan Al-Qur’an.13

Dalam buku “Contemporary Islamic Conversation”

Gülen mengungkapkan kekaguman dan kebanggaannya terhadap ibunya tersebut

dalam kata-katanya.

I was nine or ten, I was completing my memorization of the Qur’an and the

same time I used to help my mother. I used to help her make dough, cook,

wash the dishes and clothes. Of course she still had a lots of thing left to do.

She also milked the sheep and the cows. For the reason, my mother’s life

was a hardship on whole. Despite all this, she is struggle to rise us.14

Saat saya berusia sembilan atau sepuluh tahun, saya telah menyelesaikan

hafalan Al-Qu’an saya dan dalam waktu yang sama saya juga membantu ibu

saya. Saya membantunya membuat adonan, memasak dan mencuci piring

dan pakaian. Tentu saja ibu saya masih mempunyai banyak pekerjaan lain

yang harus dilakukan. Dia juga memerah susu kambing dan sapi. Untuk

alasan ini, secara keseluruhan hidup ibu saya begitu berat. Meskipun

demikian dia tetap berjuang untuk membesarkan kami.

12

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 25 13

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 28 14

Nevval Sevendi, Contemporary Islamic Conversation: M Fethullah Gülen on Turkey,

Islam and The West, (New York: States University of New York Press, 2008), h. 16. Lihat juga:

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam: Fethullah Gülen, (Istanbul: Ufuk Kitap, 2006), h. 29

Page 49: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

39

Fethullah Gülen mendapatkan pendidikan bahasa Arab dan Persia

langsung dari Ayahnya sebagai bekal memasuki pelajaran di Medrese pada tahun

1951.15

Itu karena Gülen tidak dapat mengenyam pendidikan menengah

disebabkan tugas ayahnya di sebuah desa yang tidak mempunyai sekolah

menengah. Ramiz Gülen menekankan kepada anaknya tentang kecintaan kepada

Rasulullah dan para Sahabatnya, karena itu Gülen mendapati rumahnya dipenuhi

buku-buku tentang sejarah hidup Rasulullah yang lusuh karena sering dibaca.16

Berkat pengajaran dari ayahnya inilah, ketika Fethullah Gülen dewasa ia banyak

menulis buku dan berceramah tentang sejarah dan kehidupan Rasulullah beserta

Sahabat beliau.

Pada tahun 1952 Gülen belajar Ilmu tajwid dari Haji Sıtkı Efendi di

Hasankale yang ia lakukan dengan berjalan kaki setiap pagi sekitar 7 hingga 8

kilometer dari desanya dan kembali pada sore hari dengan jarak yang sama.17

Dari

sekian banyak guru-gurunya, yang paling berpengaruh adalah Muhammed Lutfi

Efendi seorang Imam di desa Alvar. Mengenai Lutfi Efendi Gülen berkomentar

bahwa “Seakan-akan kata-kata beliau adalah ilham yang datang dari alam lain.”

Pernyataan ini dilontarkan Gülen karena ia sangat menghormati dan mencermati

setiap kata-kata yang didengarnya dari gurunya tersebut. Di lain kesempatan

Gülen juga mengatakan. “Saya dapat mengatakan bahwa saya telah berutang

banyak kepada beliau (Lutfi Efendi) atas semua yang telah beliau ajarkan dan

15

“1941-1959 Hayat Kronolojisi”, http://tr.fgülen.com/content/view/3502/128/ (diakses

tanggal 19 Januari 2015) 16

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 27 17

Doğu Ergil, Fethullah Gülen and the Gülen Movement in 100 Question, h. 4

Page 50: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

40

membentuk karakter serta kepribadian saya”.18

Namun Gülen tidak sempat belajar

banyak dari gurunya tersebut karena Lutfi Effendi wafat pada tahun 1956.19

Selain belajar dari Haji Sıtkı Efendi dan Lufti Efendi, Gülen juga menimba

ilmu di sebuah sekolah tradisional yang bernama Erzurum Kurşunlu Camii20

. Di

sana Gülen belajar agama dan bahasa dari Sadi Efendi, cucu Lutfi Efendi. Di

sekolah ini Gülen berhasil menguasai kitab-kitab seperti Emsile dan Bina21

dan

membacanya kata demi kata sampai pada tahapan Izhari (mantap).22

Pada tahun

1956 setelah menyelesaikan studinya, Gülen melakukan perjalanan ke Tesmescit

dan belajar kepada Usman Bektaş. Dari Usman Bektaş Gülen mempelajari ilmu

nahwu, balaghah, fikih, ushul fikih, dan aqaid. Pada masa belajar tersebut Gülen

mulai berkenalan dengan Bediuzzaman Said Nursi lewat karya-karyanya dan

gerakan yang dilakukan oleh murid-muridnya.23

Antara tahun 1958-1959, Gülen

mengikuti ujian negara dan lulus sebagai imam dan khatib. Berdasarkan ujian ini

dia ditugaskan untuk menempati posisi yang prestisius di Edirne.24

2. Pendidikan Umum

Satu-satunya pendidikan resmi Fethullah Gülen adalah sekolah dasar milik

pemerintah. Sedangkan pendidikan sekuler tingkat menengahnya ia selesaikan

melalui ujian eksternal. Fethullah Gülen dimasukkan oleh kedua orang tuanya ke

18

“A Different Home”, http://en.fgulen.com/fethullah-gulen-biography/749-a-different-

home (diakses pada tanggal 23 Januari 2015) 19

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 39 20

Erzurum Kurşunlu Camii adalah sebuah Masjid tempat berlangsungnya pengajaran Islami

secara tradisional (Medrese) yang terletak di Erzurum. 21

Kitab-kitab ini secara tradisional di Turki dipakai untuk mempelajari ilmu Sharaf

(gramatika bahasa Arab). 22

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 40 23

“1941-1959 Hayat Kronolojisi”, http://tr.fgülen.com/content/view/3502/128/ (diakses

tanggal 19 Januari 2015) 24

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen., h. 31

Page 51: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

41

sekolah dasar negeri yang terdekat selama tiga tahun. Sekolah ini tidak memiliki

kelas pada awalnya dan menggunakan gedung bekas Medrese (Madrasah) yang

dekat dengan Masjid sebagai tempat belajar membaca dan menulis. Sekolah dasar

ini mengajar anak-anak pada pagi hari dan orang tua pada malam hari. Pada waktu

itu ada salah seorang guru yang anti Islam memanggil Gülen dengan sebutan

Mullah hanya karena ia sering beribadah pada jam-jam istirahat.25

Ketika Gülen telah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ramiz Gülen

ditugaskan oleh negara untuk menjabat sebagai khatib dan imam di desa Alvar

yang tidak memiliki sekolah menengah, sehingga Gülen tidak dapat melanjutkan

pendidikannya di sekolah menengah.26

Meskipun begitu Gülen tetap dapat

mempelajari ilmu-ilmu umum secara otodidak seperti kimia, fisika, astronomi dan

biologi. Ketekunannya dalam bidang sains membuat Gülen memiliki wawasan

yang sangat luas dalam ilmu-ilmu tersebut. Gülen juga gemar membaca buku-

buku tulisan Albert Camus, Jean Paul Sartre, Herbert Marcuse, dan berbagai karya

filsuf eksistensialisme lainnya. Buku-buku tersebut adalah referensi utama para

filsuf Barat dan Timur. Percampuran atara pengetahuan barat dan Islam itu

kemudian membentuk karakter Fethullah Gülen di tengah masyarakat Turki.

Pertemuannya dengan karya-karya klasik tersebut tidak lepas dari aktivitasnya

pada saat wajib militer di Ankara, ketika itu komandan divisi yang terkesan akan

ilmunya bersikeras bahwa Gülen harus membaca buku-buku Barat sama

banyaknya dengan membaca buku-buku agama dan tasawuf.27

C. Kegiatan Dakwah Gülen di Turki (1956-1976)

25

Doğu Ergil, Fethullah Gülen and the Gülen Movement in 100 Question, h. 3 26

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 25 27

Muhammad Fethullah Gülen, Bangkitnya Spiritualitas Islam, h. XIII

Page 52: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

42

1. Dasar Inspirasi Dakwah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Fethullah Gülen adalah murid

yang pandai dan serius dalam belajar ilmu-ilmu agama dan umum. Selain itu

Gülen yang terbiasa dengan lingkungan yang religius juga tumbuh menjadi

seorang yang saleh dan taat mengikuti kedua orang tua dan guru-gurunya. Pada

tahun 1956 Gülen sudah mulai menyampaikan ceramah-ceramahnya secara

informal dari masjid ke masjid saat tinggal di Tesmescid. Maka tahun dimana

Gülen mulai berdakwah tersebut penulis anggap sebagai tonggak awal dakwah

Fethullah Gülen kepada masyarakat di Turki.

Adapun inspirasi Gülen tentang bentuk dakwah yang tersendiri bermula

dari pertemuannya dengan murid dari Bediuzzaman Said Nursi yang bernama

Muzaffer Arslan pada tahun 1957. Pada tahun itu Nursi mengutus Arslan ke Kota

Erzurum untuk menyampaikan dakwah. Pada malam pertama Arslan

membacakan Hücumat-I sitte (enam serangan) karya Nursi. Ia tinggal di Erzurum

selama lima belas hari dan setiap malam membacakan serta menjelaskan Risalah

Nur kepada penduduk Erzurum. Ketika itu Gülen terkesan dengan kepribadian

Muzaffer Arslan yang sederhana dan kemudian menjadi inspirasi baginya. Meski

Gülen belum pernah bertemu langsung dengan Nursi, ia sangat senang karena

setelah kejadian tersebut Nursi mengirim surat ucapan terima kasih kepada

masyarakat di Erzurum dan khususnya kepada Fethullah Gülen.28

Bediuzzaman Said Nursi merupakan ulama kharismatik yang memiliki

banyak pengikut di Turki. Nursi memandang bahwa jihad yang paling relevan

pada masa sekarang adalah manevi cihad yaitu jihad secara maknawi dan bukan

28

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 47

Page 53: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

43

jihad secara fisik, diantaranya adalah jihad melalui tulisan, sehingga wajar jika

Nursi merupakan penulis yang produktif meskipun kebanyakan karya-karyanya ia

tulis saat berada dalam penjara dan pengasingan.29

Dalam karya-karyanya Nursi

mengajarkan bahwa umat Islam tidak harus menolak modernitas, tapi mendorong

untuk menemukan inspirasi dari teks-teks suci (Al-Qur’an dan Hadits) untuk

diimplementasikan dalam kehidupan modern. Nursi mengembangkan ide Islam

modern yang menekankan bahwa agama perlu menjadi bagian dalam kehidupan

publik sembari merangkul ilmu pengetahuan dan teknologi secara bersamaan.

Said Nursi juga menafsirkan Al-Qur’an berdasarkan ilmu pengetahuan

modern dan rasionalitas. Tujuan dari gerakan Nursi (Nurcu) yang menginspirasi

tulisan-tulisan yang pemikiran dakwah Fethullah Gülen di antaranya adalah:

a. Sintesis antara Islam dan Ilmu pengetahuan.

b. Penerimaan Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan terbaik saat ini

dalam aturan hukum.

c. Meningkatkan kesadaran umat Islam dengan penjelasan mengenai

hubungan akal dan wahyu.

d. Mencapai keselamatan duniawi dan ukhrawi dengan adanya pasar

bebas dan melalui pendidikan yang berkualitas.30

2. Periode Edirne

Ketika Gülen menginjak usia dua puluh tahun, ia meninggalkan kota

kelahirannya, Erzurum yang berada di ujung timur Turki, untuk menjadi Imam

29

Zulfahmi, Fethullah Gülen: Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki,

(Jakarta: UI-Press, 2014), h. 61 30

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement: A Sociological Analysis of A Civic Movement

Rooted in moderate Islam, (New York: Springer, 2010), h. 25

Page 54: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

44

negara di Masjid Üç Şerefeli yang terletak di kota Edirne selama dua tahun

sebelum mengikuti wajib militer. Di Edirne ia tinggal bersama atasannya Suat

Yıldırım yang menjadi Mufti di sana.31

Gülen melewati waktunya selama dua

tahun di Masjid tersebut dalam kezuhudan dan riyadhah batin dan Gülen hampir

tidak pernah keluar dari Masjid kecuali dalam keadaan terpaksa. Pada saat itu

tidak ada tempat khusus di dalam Masjid yang dapat ditinggalinya sehingga Gülen

terpaksa tidur hanya dengan beralaskan kasur tipis di bawah jendela besar di salah

satu sudut Masjid.32

Fase ini cukup singkat namun telah memberi kesan

mendalam bagi masyarakat di sekitarnya karena Gülen memiliki hubungan baik

dengan mereka baik dari kalangan sipil maupun militer, selama menjalankan

tugasnya.

Di Edirne Gülen melihat banyak anak muda yang tertarik dengan ideologi

radikal sehingga Gülen berusaha menjauhkan mereka dari ideologi tersebut

melalui dakwahnya. Gülen juga menggunakan hartanya sendiri untuk menerbitkan

dan mendistribusikan sejumlah materi tulisan untuk menentang ateisme dan

komunisme yang agresif. Gülen juga membeli buku-buku dan untuk diberikan

kepada orang lain sebagai hadiah, karenanya ia terkadang mengalami masalah

finansial. Dia menuturkan, “I invested my money in books that I considered

beneficial, and would give books and magazines to other as gifts. For this reason,

31

“Edirne, Kırklareli, dan akhirnya Izmir”,

http://www.fgulenchair.org/index.php?option=com_content&view=article&id=169:edirne-

krklareli-dan-akhirnya-zmir&catid=14:biografi&Itemid=30 (diakses pada tanggal 7 Februari

2015) 32

Booklet Fethullah Gülen Chair, Mengenal Sosok Fethullah Gülen, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2013), h. 11

Page 55: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

45

I often had financial problems”33

. Dia melihat bahwa kerusakan nilai-nilai moral

tradisional di kalangan pemuda dan kaum terdidik masyarakat Turki telah

mendorong terjadinya kriminalitas dan konflik sosial-politik di negeri itu.

Pengalaman ini sangat mempengaruhi kepemimpinan intelektual dan

komunitasnya serta memperkuat kepercayaannya terhadap makna dan nilai-nilai

kemanusiaan serta kehidupan.34

Yucel mengutip komentar Profesor Yildirim (kolega Gülen) ketika

menggambarkan kehidupan Gülen di Edirne sebagai berikut:

I have known Gülen since he was an imam in Edirne at the beginning of

1959. He is very intellectual and devoted to education. He read Eastern and

Western classics. This is Gülen’s defining characteristic that set him apart

from the contemporary imams and religious leaders. With a greater part of

his salary, he would buy books and journals, read them, and then give them

to others to read. He would spend a portion of his time daily in Edirne’s

library, where he would read old history books. He had and still has an

ascetic life; he would eat little, sleep only a few hours, and spent a great

part of his day in worship.35

Saya telah mengenal Gülen sejak ia menjadi Imam di Edirne pada awal

tahun 1959. Dia benar-benar adalah seorang intelektual dan mengkhususkan

diri dalam bidang pendidikan. Dia membaca buku-buku klasik Timur dan

Barat. Ini adalah karakteristik Gülen yang menjadikan ia bagian dari para

Imam kontemporer dan pemimpin agama. Sebagian besar gajinya digunakan

untuk membeli buku dan jurnal, membacanya, dan memberikannya kepada

yang lain untuk dibaca. Dia akan menghabiskan sebagian besar waktunya di

Perpustakaan Edirne, dimana ia membaca buku-buku sejarah lama. Dia telah

dan masih menjalankan kehidupan yang zuhud; dia makan sedikit, tidur

hanya beberapa jam, dan menghabiskan sebagian besar harinya dalam

ibadah.

Gülen mulai menjalankan wajib militernya di Ankara pada tahun 1961

kemudian dipindah ke Iskenderun untuk menyelesaikan wajib militer. Di daerah

33

Cemen Polat, “Searching for The Source of The Mill Stream”, International Fethullah

Gülen Conference, The Significance of Education for The Future: The Gülen Model of Education,

(Jakarta: Fethullah Gülen Chair UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h. 71 34

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 31 35

Salih Yucel, “Fethullah Gülen: Spiritual Leader in A Global Islamic Context”, Journal of

Religion and Society, Vol. 12 (2010), h. 2-3

Page 56: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

46

ini Gülen memberi khutbah kepada para tentara tentang kepercayaan kepada Allah

dan moralitas. Para tentara termasuk komandan divisi Gülen mengakui kapasitas

intelektual Gülen dan memberinya banyak buku-buku klasik barat untuk dibaca.

Selama berada di kamp militer ini kehidupan Gülen tetap seperti sediakala yaitu

hidup wara’ dan sederhana.36

Tentang bagaimana ia dapat mengakses buku-buku klasik Barat tersebut,

Gülen menceritakan satu kisah yang unik:

One day we were training during military service. The commander of the

division called me and said ‘Are you the Hodja?’ I said, ‘Yes.’ He added:

‘My wife is sick. Let me bring her here so you can pray for her!’ I said, ‘I

don’t know any prayers like that. If you believe that praying will be

effective, it would be appropriate for you to pray yourself.’ He was actually

testing me, and I received a reward for my consistency.37

Suatu hari kami sedang latihan selama dinas militer. Seorang komandan

divisi memanggil saya dan mengatakan “Apakah anda Hoca38

?” Aku

berkata “Ya” Dia menambahkan, “Istri saya sedang sakit. Biarkan aku

membawanya kesini agar anda dapat berdoa untuknya.” Kataku, “Aku tidak

tahu doa seperti itu. Jika anda yakin doa itu akan efektif, akan lebih pas jika

anda berdoa sendiri.” Dia benar-benar menguji saya, dan saya menerima

hadiah untuk konsistensi saya.

Setelah selesai wajib militer, Fethullah Gülen kembali menjalani

aktifitasnya di Edirne sebagai Imam dan Khatib sekaligus menjadi guru Al-

Qur’an. İa juga memberi serangkaian khutbah di Erzurum tentang Maulana

Jalaluddin Rumi dan mendirikan perhimpunan anti komunis di sana. Dalam hal ini

dia memulai diskusi malam tentang berbagai masalah moral. Jika di Edirne ia

dipanggil dengan sebutan “Ulama Erzurumlu”, maka ketika berceramah di

Erzurum, ia dipanggil dengan sebutan “Ulama Edirneli”. Di Edirne dia menjadi

sangat berpengaruh diantara intelektual muda dan anggota masyarakat, sehingga

36

Muhammed Çetin, Ibid., h. 39 37

Nevval Sevendi, Contemporary Islamic Conversation, h. 18 38

Hoca adalah sebutan di Turki untuk Ustadz atau guru agama.

Page 57: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

47

banyak yang tidak suka dengan pengaruhnya tersebut termasuk pihak berwenang;

mereka menghendaki agar dia dipindahkan. Namun sebelum mereka

memindahkannya, Gülen

meminta terlebih dahulu kepada mereka agar

dipindahkan ke kota lain yaitu Kırklareli pada tahun 1965. Di Kırlareli ia tetap

mengorganisir kegiatan ceramah dan diskusi malam selepas waktu kerja. Dalam

fase ini Gülen tidak pernah berkecimpung dalam partai politik manapun dan fokus

mengajarkan nilai-nilai moral dalam masalah-masalah pribadi maupun kolektif

umat.39

3. Periode Izmir

Menurut Ali Ünsal periode Izmir adalah periode paling penting dalam

kehidupan Fethullah Gülen dimana ia berhasil menuai hasil dakwahnya.40

Periode

ini ditandai dengan matangnya gagasan Gülen tentang pendidikan dan pelayanan

masyarakat. Permulaan dari apa yang disebut sebagai sebuah gerakan civil society

yang terinspirasi dari pemikiran dan gagasannya yang berupa solusi atas masalah-

masalah yang dihadapi oleh masyarakat Turki pada umumnya yaitu kebodohan

dan kemiskinan. Di kota ini pula Fethullah Gülen mendapatkan julukannya

sebagai Fethullah Hocaefendi41

. Bermula pada tahun 1966 ketika Yaşar Tunagür

yang mengenal Gülen dari awal karirnya diangkat menjadi wakil kepala presiden

urusan agama. Tunagür menugaskan Gülen untuk mengisi posisi yang telah ia

kosongkan di Izmir. Di sana Gülen bertanggung jawab mengenai manajerial

kegiatan masjid, kajian mahasiswa, pesantren, dan kegiatan khotbah di wilayah

39

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 40 40

Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei

2015 41

Hocaefendi secara etimologi berasal dari gabungan bahasa Persia dan Yunani, yaitu Hoca

yang berarti guru, ustadz, atau penasehat, dan Efendi yang berarti orang yang mempunyai ilmu,

dihormati dan ahli agama.

Page 58: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

48

Aegean. Selama lima tahun dia tinggal di sebuah rumah kecil dekat

Kestanepazarı42

sembari melakukan pembinaan terhadap siswa yang tinggal di

sana. Dia sama sekali tidak mengambil gaji dari apa yang telah ia lakukan.43

Tentang ini Gülen berkomentar, “Most Student in Kestanepazarı were talented. I

was not being paid there, because I did not want any payment fot what I was

doing (not to spoil my sincerity)”.44

Dr. Ismail Buyukcelebi, yang mengenal dekat Fethullah Gülen dari awal

karirnya di lembaga Kestanepazarı berkata tentang Gülen dan aktifitasnya di

Izmir:

I have been with Fethullah Gülen since middle school. He used to preach in

Izmir and teach my peers and I at Kestanepazarı Qur’anic boarding school.

He would not only teach us, but also mentored us. He himself would live in a

closed-sized room next the school building. He lived a very simple life and

spent most of his salary providing for the poor students. His inspirational

speeches and intelectual approach attracted many university students, the

middle class business community, and congregation in the mosques. He used

his influence to encourage individuals to open dormitories, college

preparation courses, start media and publishing companies, and build

community centers. He would spend his efforts in worship and education

and avoid meaningless or fruitless activities and politics.45

Saya telah bersama dengan Fethullah Gülen sejak di sekolah menengah. Dia

berceramah di Izmir sekaligus mengajar rekan-rekan saya dan juga saya di

Sekolah Asrama Al-Qur’an Kestanepazarı. Dia tidak hanya mengajar kami,

tapi juga membimbing kami. Dia sendiri tinggal di sebuah ruangan kecil dan

tertutup di samping gedung sekolah. Ia hidup sangat sederhana dan

menghabiskan sebagian besar gajinya untuk menyediakan (beasiswa) bagi

siswa miskin. Pidatonya yang menginspirasi dan pendekatan intelektualnya

menarik banyak mahasiswa, komunitas bisnis kelas menengah dan jamaah

42

Kestanepazarı adalah sebuah asrama sekaligus sekolah Al-Qur’an dimana para siswa

menerima pelajaran umum dengan tambahan baca tulis Al-Qur’an dan ilmu-ilmu keislaman. Lihat:

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement: A Sociological Analysis of A Civic Movement Rooted

in moderate Islam, (New York: Springer, 2010), h. 26 43

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 120 44

Cemen Polat, “Searching for The Source of The Mill Stream”, International Fethullah

Gülen Conference, The Significance of Education for The Future: The Gülen Model of Education,

h. 71 45

Salih Yucel, “Fethullah Gülen: Spiritual Leader in A Global Islamic Context”, Journal of

Religion and Society, Vol. 12 (2010), h. 3

Page 59: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

49

Masjid. Dia menggunakan pengaruhnya untuk mendorong individu untuk

membuka asrama, kursus persiapan masuk perguruan tinggi, memulai

(pendirian) media dan perusahaan penerbitan, dan mendirikan pusat-pusat

komunitas. Dia akan menghabiskan usahanya dalam ibadah dan pendidikan

dan menghindari kegiatan yang tidak bermakna atau sia-sia dan politik.

Dalam lembaga Kestanepazarı tersebut Fethullah Gülen bersama-sama

dengan para pengurus mengorganisir kemah musim panas (Summer Camp) untuk

siswa SMP dan SMA serta mahasiswa dengan bantuan dana dari para pengusaha

lokal. Kemah-kemah musim panas ini adalah salah satu cara untuk mengajarkan

iman dan prinsi-prinsip Islam kepada para pemuda karena di lembaga pendidikan

formal sama sekali tidak diajarkan pelajaran agama. Dalam kegiatan ini selain

diajarkan kursus pelajaran sains yang sekuler seperti fisika dan biologi, diajarkan

pula diskusi tentang agama yang menyangkut peran Islam dalam wilayah publik.

Dalam diskusi tersebut Gülen memberikan ceramah tentang kehidupan Nabi

Muhammad dan sejarah Turki Usmani abad pertengahan yang menyimbolkan

kejayaan dan kesetiaan terhadap Islam. Gülen berpendapat bahwa jika Turki ingin

sekali lagi menjadi bangsa yang besar, maka setiap orang harus setia kepada Islam

dan mengakui Allah dalam setiap lembaga negara.46

Selanjutnya pada tahun 1968

untuk pertama kalinya Gülen melakukan perjalanan ibadah Haji ke Tanah suci

Makkah. Menurutnya ibadah tersebut mendatangkan berkah baginya karena ia

bisa tekun beribadah dan mendekatkan diri pada Allah.47

Sepulangnya dari tanah

suci pada tahun selanjutnya dia menyelenggarakan berbagai pertemuan di kedai

kopi dan memberikan ceramah di seluruh wilayah Aegean dan Antalya.48

46

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 27 47

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 117 48

Latif Erdoğan, Ibid., h. 97

Page 60: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

50

Pada 1 Mei 1970 sejumlah tokoh Muslim termasuk Fethullah Gülen yang

telah mendukung Kestanepazarı dan kegiatan yang terencana bagi para pemuda di

wilayah itu ditangkap sebagai akibat dari kudeta militer tanggal 12 Maret. Gülen

bersama rekan-rekannya ditahan selama 6 bulan tanpa tuduhan hingga ia

dilepaskan pada tanggal 9 November, padahal dia tidak memberikan banyak

ceramah ketika itu. Kejadian yang aneh ini ternyata adalah akal-akalan dari pihak

yang berwenang yang telah menangkap orang-orang dari kelompok kiri dan

bahwa mereka juga harus menahan beberapa tokoh muslim agar tidak dianggap

curang.49

Setelah kejadian itu pada tahun 1971 Gülen meninggalkan jabatannya di

Kestanepazarı tetapi tetap menjalani statusnya sebagai seorang dai negara. Dia

mulai berceramah dan sekaligus mengorganisir berbagai kajian mahasiswa dan

boarding-hall di wilayah Aegean dan Marmara hingga tahun 1975; ia juga

kemudian ditugaskan di beberapa kota seperti Edremit, Manisa dan Bornova.

Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan gagasannya mengenai

pendidikan dan etika Islam yang dia telah kembangkan. Adapun pendanaan atas

berbagai kegiatan ini berasal dari pengusaha dan penduduk setempat.50

Kelompok

pertama orang-orang yang berkumpul di bawah ajaran Gülen beserta pendengar-

pendengar ceramahnya pun mulai membentuk sebuah cemaat (Jamaah) yang

mirip dengan gerakan Nurcu. Kelompok baru ini terdiri dari kalangan menengah

keatas dan mahasiswa. Gülen juga membantu para pelajar dan mahasiswa dengan

menyediakan asrama, mengikuti ide dari gerakan Nurcu tentang Dershane

(Rumah Belajar) atau İşik Evler (Rumah cahaya) dimana pendidikan dan etika

49

Latif Erdoğan, Kücük Dünyam, h. 122 50

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 41

Page 61: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

51

Islam beserta karya-karya Nursi diajarkan. Asrama-asrama ini yang menjadi basis

bagi kader-kader pendidik yang nantinya membangun sekolah-sekolah yang

terinspirasi dari ajaran-ajaran Fethullah Gülen.51

Pada masa ini kesempatan pendidikan masih langka bagi orang biasa di

Anatolia. Sebagian besar akomodasi pelajar dan mahasiswa di kota-kota besar

dikontrol atau diinfiltrasi oleh kelompok kiri dan kanan yang ekstrem yang

memanaskan susasana perpolitikan di Turki. Orang tua pelajar di daerah-daerah

menghadapi dilema antara harus memilih apakah menyerahkan pengasuhan anak

mereka kepada ideologi tertentu atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang

lebih tinggi dan tinggal di rumah. Karena itu asrama yang disediakan oleh Gülen

dan rekan-rekannya memberikan alternatif dan ketenangan pada orang tua yang

khawatir akan dampak lingkungan politik yang berlebihan. Untuk mendukung

upaya pendidikan ini, para simpatisan yang sering mendatangi ceramah-ceramah

Gülen mulai memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Pendanaan ini

memberi ruang bagi penyebaran gagasan Gülen secara lebih luas di masyarakat.52

Pada tahun 1974, pelatihan persiapan masuk perguruan tinggi pertama

dibentuk di kota Manisa dimana Gülen ditugaskan sebagai penceramah. Para

mahasiswa baru tersebut sebagian besar berasal dari keluarga kaya dan terpandang

serta memiliki akses ke perguruan tinggi. Pelatihan ini memberikan harapan lebih

baik bagi anak-anak dari kalangan keluarga biasa di Anatolia, karena mereka

dapat memperoleh kesempatan belajar di perguruan tinggi. Mobilisasi terhadap

ajaran-ajaran Fethullah Gülen dilakukan untuk membentengi dampak negatif

51

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 27 52

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 43

Page 62: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

52

ideologi kekerasan terhadap anak-anak mereka. Keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai oleh para pendukung Gülen tentang pendidikan mengakibatkan ia

diundang untuk berbicara dalam seri kuliah di seluruh Turki. Sejak saat itu

dukungan terus mengalir kepada model pendidikan yang diajarkannya. Banyak di

antara para pendukung ajaran Gülen secara sukarela membagi pengalaman dan

ilmunya kepada orang di kota dan desa sekitarnya. Mereka secara sadar

menyebarkan ajaran Gülen kepada orang yang mereka kenal. Rekaman ceramah-

ceramah-ceramahnya kemudian tersebar luas melalui jaringan yang sudah ada ke

seluruh negeri.53

Pada tahun 1976, Direktorat Urusan Agama menempatkan Gülen ke

Bornova, Izmir, tempat beberapa perguruan tinggi terkemuka di Turki berada

dengan populasi mahasiswa yang paling besar dan banyak kegiatan aktivis militan

di perguruan-perguruan tinggi pada tahun 1970-an. Di sana Gülen memberikan

perhatian khusus terhadap kelompok-kelompok ekstrim kiri yang melakukan

kerusuhan dan menarik uang keamanan dari para pengusaha kecil dan penjaga

toko serta mengganggu kegiatan usaha dan kehidupan sosial. Para pemeras ini

telah membunuh sejumlah korban. Namun dalam khutbahnya Gülen berbicara dan

mendorong mereka yang terancam untuk tidak membalas dengan melakukan

kekerasan yang sama, ia menganjurkan kepada mereka untuk melaporkan setiap

kejahatan kepada pihak yang berwenang sehingga proses hukum dapat dilakukan.

Pada waktu yang bersamaan ia menantang mahasiswa kiri dan kanan

untuk datang ke Masjid dan membahas gagasan mereka dengannya dan

menawarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang sekularitas dan agama.

53

Muhammed Çetin, Ibid., h. 44

Page 63: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

53

Banyak mahasiswa menerima tawaran ini. Dengan demikian, selain kewajibannya

memberikan pengajaran dan khutbah agama, Gülen juga menyediakan waktu

setiap minggu malam untuk sesi diskusi ini.54

54

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 47

Page 64: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

54

BAB IV

HASIL DAKWAH GÜLEN

A. Media dan Sasaran Dakwah

Media dakwah didefinisikan sebagai sarana yang digunakan dai untuk

memudahkan penyampaian materi kepada mad’u (komunikan) dalam suatu

kegiatan dakwah.1 Media dakwah dapat merujuk kepada alat maupun pesan, baik

verbal maupun non verbal, seperti cahaya dan suara. Sering pula disebut bahwa

apa yang dikategorikan sebagai media disebut juga sebagai cara atau metode.2

Dakwah yang dilakukan Fethullah Gülen di Turki hingga tahun 1976

menggunakan media diantaranya berbentuk lisan, tulisan dan rekaman. Selain itu

akhlak dan perilaku yang baik (uswah hasanah) juga menjadi media pendorong

kesuksesan dakwahnya. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa Fethullah

Gülen memiliki sifat-sifat yang luhur, rendah hati, penyayang, loyalitas dan

sensitif terhadap hak-hak manusia. Ia juga memiliki kepribadian dan akhlak yang

amat santun, jujur, aktif, berani dan tidak egois. Ia tidak segan berkorban untuk

orang lain dan melayani mereka. Kehidupannya ia jalani dengan berusaha

mencontoh Rasulullah SAW dan Sahabat-sahabatnya. Selama berdakwah Gülen

sangat wara’ dan sederhana sehingga banyak orang yang percaya sekaligus

terinspirasi dengan pemikiran-pemikirannya.3 Ia memulai dakwahnya dari masjid

ke masjid dengan berbagai ceramah, khutbah, diskusi ilmiah, dan pengajian.

1 M. Munir & Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 32

2Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah: Respon Da’i Terhadap Dinamika

Kehidupan Beragama di Kaki Ciremai, (Jakarta: Rosdakarya, 2011), h. 13 3 Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei

2015

Page 65: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

55

Berdasarkan aktifitas ceramah dan kajiannya yang semakin banyak, dia kemudian

menggunakan media rekaman untuk menyebarkan dakwahnya. Rekaman diskusi

dan kuliahnya telah beredar sejak tahun 1966 ke seluruh wilayah Turki melalui

pihak ketiga4, rekaman ceramah dan khutbahnya sejak awal dipublikasikan oleh

Nil Production.5

Adapun sasaran dakwah Fethullah Gülen adalah merangkul semua lapisan

masyarakat di seluruh wilayah Turki utamanya para generasi muda yang

merupakan masa depan sebuah bangsa. Gülen melihat ada dua permasalahan yang

dialami oleh rakyat Turki yaitu kebodohan dan kemiskinan. Menurutnya

pendidikan merupakan syarat untuk modernisasi sosial, ekonomi dan politik.

Pendidikan agama dan sains adalah dua macam pendidikan yang saling

memperkuat satu sama lain dan akan berperan besar dalam realitas sosial,

intelektual dan etika.6 Karena itu Gülen berusaha mendidik generasi muda agar

memiliki kepribadian yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan Ilmu

pengetahuan modern. Disini terlihat pengaruh dari ajaran-ajaran Said Nursi yang

berusaha memadukan antara ilmu agama dan sains.

B. Asrama dan Kursus

Dalam bidang pendidikan Fethullah Gülen menyelenggarakan berbagai

kegiatan, yaitu dengan mengadakan kemah musim panas (Summer Camp) untuk

mengajarkan nilai-nilai keislaman, mengadakan diskusi-diskusi malam, membina

dan mendirikan asrama bagi para pelajar dan mahasiswa. Kemudian untuk

4 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin Sophian

dkk, (Jakarta: UI-Press, 2013), h. 43 5

M. Fethullah Gülen, Vaaz Külliyatı: Vaazlar, Hutbeler, Soru-Cevablar, Sohbetler,

Konferanslar, Fihrist, (Istanbul: Nil Production, 2013), h. 5 6 Helen Rose Ebaugh, Ibid, h. 35

Page 66: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

56

pertama kalinya pada tahun 1974 ia berhasil mendirikan lembaga kursus persiapan

masuk ke universitas di kota Manisa bagi para mahasiswa yang datang dari

seluruh penjuru wilayah Turki.7

Bahkan, Fethullah Gülen berhasil mengispirasi banyak orang untuk

mengikuti gagasan-gagasannya di bidang tersebut, sehingga memudahkan

penyebaran dakwahnya ke seluruh wilayah Turki serta pendanaan bagi seluruh

kegiatan-kegiatannya. Ketika itu terjadi banyak konflik di Turki antara paham kiri

(Komunisme) dan kanan (Nasionalisme) sehingga menyebabkan jatuhnya banyak

korban. Masalah ekonomi juga makin memperburuk suasana dan meningkatkan

pengangguran dan kekacauan di jalan-jalan. Situasi ini menimbulkan keengganan

bagi para orang tua untuk meyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih

tinggi di kota. Mereka takut anak-anak mereka menjadi korban dari konflik politik

dan sosial yang tengah berlangsung.

Namun Fethullah Gülen dengan pengaruhnya yang luas mendorong para

orang tua untuk tetap memasukkan anak-anak mereka ke universitas agar orang-

orang Komunis dan Ateis tidak menguasai negeri Turki di masa depan. Kemudian

karena keberhasilannya meyakinkan masyarakat akan kelebihan sistem

pendidikan yang ia kembangkan, para orang tua yang menitipkan anak mereka

tidak khawatir lagi anak-anak mereka akan terjerumus kepada ideologi yang salah

bila melanjutkan pendidikan mereka ke Universitas. Ia juga mendorong orang-

orang yang setia mendengarkan pidato-pidatonya untuk mendirikan asrama-

7 Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement: A Sociological Analysis of a Civil Movement

Rooted in Moderate Islam, (New York: Springer, 2010), h. 27. Lihat juga: Muhammed Çetin,

Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin Sophian dkk, (Jakarta: UI-Press,

2013), h. 43-47

Page 67: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

57

asrama bagi para pelajar dan mahasiswa serta berkorban harta untuk memberi

bantuan berupa beasiswa dan lain-lain untuk menjaga agar mereka terhindar dari

ideologi yang menyimpang.8

C. Ceramah dan Khutbah

Fethullah Gülen telah memberikan banyak sekali ceramah9 dan khutbah di

berbagai Masjid. Ia adalah juru dakwah yang pertama kali menggunakan rekaman

dan kaset video di Turki.10

Dalam bahasan ini penulis menemukan dua sumber

yang mencatat daftar ceramah dan khutbah Fethullah Gülen, yang pertama yaitu

yang diterbitkan oleh Nil Production dalam buku kumpulan rekaman ceramah

Gülen “Vaaz Külliyatı” dan yang kedua yaitu situs resmi Fethullah Gülen

http://tr.fgulen.com. Tercatat dari tahun 1966 hingga 2010, Nil Production telah

merekam 187 ceramah (vaaz), 121 khutbah (hutbe), 403 tanya jawab (soru-

cevaplar), 228 halaqah (Sohbet), dan lima konferensi.11

Namun ceramah dan

khutbah yang telah penulis rangkum dalam kumpulan rekaman tersebut secara

kronologis dalam rentang tahun 1973-1976 berjumlah 42 ceramah dan khutbah,

dengan rincian 18 khutbah dan 24 ceramah.12

Adapun daftar ceramah (non

rekaman) yang penulis dapatkan dalam situs http://tr.fgulen.com dimulai dari

8 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 43

9 Sebagian besar ceramah yang disampaikan oleh Fethullah Gülen adalah ceramah yang

dilakukan sebelum dimulainya khutbah jum’at. Sebagaimana kebiasaan di masjid-masjid Turki

yang umumnya menyelenggarakan ceramah sebelum khutbah jum’at sembari menunggu

masuknya waktu shalat. 10

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 29 11

M. Fethullah Gülen, Vaaz Külliyatı, h. 5 12

Lihat Lampiran I.

Page 68: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

58

tahun 1967 hingga tahun 1976. Ceramah-ceramah ini diselenggarakan di beberapa

kota diantaranya Izmir, Edremit, Manisa, Kahramanmaraş dll.13

D. Diskusi Ilmiah

Fethullah Gülen telah berulang kali diundang untuk mengisi kajian dalam

berbagai diskusi, tanya jawab, maupun konferensi ilmiah di beberapa wilayah

Turki. Ia memulai kuliah dan diskusi malam tentang berbagai masalah moral di

Erzurum pada tahun 1963, di Kırklareli pada tahun 1965 dan pada tahun 1969 ia

juga menyelenggarakan pertemuan di kedai-kedai kopi untuk memberikan

ceramah sekaligus berdiskusi tentang masalah-masalah agama.14

Ada pun sesi

tanya jawab (Sorular ve Çikiş Yolları) dilakukan Gülen setiap minggu malam di

Bornova dengan mengundang para mahasiswa yang terpengaruh oleh golongan

kiri maupun kanan. Sesi tanya jawab ini yang terekam sebanyak 15 sesi sepanjang

tahun 1976 dari bulan Oktober hingga Desember.15

Sedangkan ide untuk menyelenggarakan sebuah konferensi ilmiah datang

dari kebutuhan untuk menjangkau orang-orang yang tidak hadir di masjid. Acara

ini bertujuan untuk memberikan ide-ide baru dan menunjukkan beberapa fakta

dalam hal keilmuan khususnya dalam bidang agama dan spiritualitas. Konferensi

ini dilaksanakan di beberapa kota pada tahun 1976.16

Berikut penulis tampilkan

daftar konferensi yang diadakan oleh Fethullah Gülen:

Tahun Tempat Tema

13

Lihat Lampiran II, III, IV, V. 14

Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 40 15

M. Fethullah Gülen, Vaaz Külliyatı, h. 200-204 16

M. Fethullah Gülen, Ibid, h. 247-250. Lihat Juga: “1976 Yılı Vaaz ve Konferansları”,

http://tr.fGülen.com/content/view/3587/107/ (diakses pada tanggal 24 Mei 2015)

Page 69: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

59

1976 Bornova Sains Modern dan Al-Qur’an

1976 Izmir dan Ankara Darwinisme

1976

Istanbul, Corum, Malatya,

Istanbul, Diyarbakir, Erzurum,

Konya

Generasi Emas

E. Karya Tulis

Karya-karya tulis Fethullah Gülen hingga tahun 1976 sangat sedikit dan

terbatas. Hanya beberapa artikel yang di tulis ketika dia masih mengajar di

Kestanepazarı. Berikut penulis tampilkan daftar tulisannya yang terdapat pada

majalah kerinduan (Gurbet Dergisi)17

:

Tanggal Vol. Judul

01/04/1966 09 Kerinduan (Gurbet)18

01/07/1966 10 Apakah kita percaya? (İnaniyor muyuz?)

01/10/1966 11 Saya tidak bisa mengerti anda (Seni Anlayamadık)

01/01/1967 12 Kami datang menuju pintu (Kapına Geldik)

F. Kaderisasi

Salah satu kesuksesan dakwah Fethullah Gülen di Turki adalah

keberhasilannya penciptakan kader-kader penerus dakwahnya, yaitu orang-orang

yang siap mengimplementasikan gagasan dakwah Gülen secara totalitas. Pada

tahun 1970-an sebuah kelompok khusus terbentuk dan terdiri dari sekitar seratus

orang. Mereka mulai terlihat sebagai kelompok dai yang mengikuti ajaran

17

“Mart Gurbetleri” http://tr.fGülen.com/content/view/9863/13/ (diakses pada tanggal 23

April 2015) 18

Lihat Lampiran VII

Page 70: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

60

Fethullah Gülen. Kelompok ini terdiri dari para pengusaha berpenghasilan rendah,

beberapa orang kaya dan juga mahasiswa.19

Posisi Gülen di Kestanepazari memberikannya inspirasi tentang

bagaimana bekerja dalam kelompok untuk dakwah yang lebih luas, terencana dan

terukur. Menurutnya dengan bekerja secara berjamaah dapat memberikan

pelayanan yang lebih besar lagi kepada masyarakat. Karena itu ia menyiapkan

murid-muridnya sebagai kader yang siap untuk melakukan pelayanan kepada

masyarakat. Asrama mahasiswa yang didirikan Gülen beserta pengikutnya adalah

tempat mendidik kader-kader tersebut. Asrama mahasiswa ini disebut dengan

istilah ışık evler (Houses of Light) atau Dershane (House of Study). Asrama ini

berfungsi selain sebagai sarana belajar dan tempat tinggal, juga sebagai sarana

mengembangkan rasa bangga terhadap identitas keislaman dan saling melindungi

dari efek sekularisme Turki. Setiap asrama biasanya dihuni oleh lima sampai

enam mahasiswa, mereka ditanamkan nilai-nilai persaudaraan sesama Muslim,

saling bantu membantu dalam mengatasi masalah masing-masing, terutama

masalah studi. Biasanya setiap asrama akan ditunjuk sebagai seorang pemimpin

asrama yang dipanggil dengan sebutan imam.20

Selain itu para pemuda yang akan menjadi kader dianjurkan oleh Gülen

supaya masuk ke fakultas pendidikan agar nantinya dapat menjadi guru bagi

generasi mendatang. Gagasan Gülen ini mulanya dianggap berat oleh para orang

tua, selain karena profesi guru sangat tidak populer ketika itu, juga karena para

orang tua merasa anak-anak mereka yang cerdas dapat masuk ke fakultas lain

19

Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 27 20

Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki,

(Jakarta: UI-Press, 2014), h. 89

Page 71: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

61

yang lebih menjanjikan. Namun karena penghormatan dan kepercayaan mereka

kepada Gülen, para orang tua tetap memasukkan anak-anak mereka ke Fakultas

pendidikan sesuai anjuran Gülen. Langkah ini belakangan dianggap sangat tepat

karena setelah lulus, anak-anak yang cerdas ini menjadi kader sekaligus guru yang

terbaik, bertalenta dan berdedikasi tinggi terhadap pelayanan masyarakat.21

G. Embrio Sebuah Pergerakan

Menurut Dr. Ali Ünsal, Fethullah Gülen, dengan kepribadiannya yang

rendah hati, kemampuannya dalam berbicara serta profilnya yang kharismatis,

menjadikannya semakin populer di kalangan masyarakat umum sehingga jamaah

yang ingin mendengarkan ceramahnya menjadi semakin banyak dan pengaruhnya

semakin luas. Ia sering disebut sebagai Genç Hoca (ustadz muda) atau Hocaefendi

serta mendapatkan perhatian dari media massa. Namun metode dakwahnya yang

paling penting adalah mendidik secara personal dan private (khusus) anak-anak

muda dengan contoh dari Rasulullah SAW dan para Sahabatnya serta

mengamalkannya secara langsung sehingga sangat berkesan di hati para murid

yang mengikutinya. Metode ini menurut para ulama sangat sulit, tidak terlihat

serta menyita waktu sehingga jarang ada yang mempraktekkannya.

Orang-orang yang terinspirasi oleh sosok Fethullah Gülen memandangnya

sebagai salah satu teladan yang hidup pada abad ini. Sosok Gülen di mata para

pengagumnya menurut Ali Ünsal seperti sebuah kaca bening yang dengannya

mereka dapat melihat kepribadian Rasulullah dan Sahabatnya secara langsung,

bukan hanya dari buku-buku. Akhlak dan perilaku yang ia terapkan dalam

21

Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei

2015

Page 72: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

62

kehidupan sehari-hari diusahakan untuk sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW

dan para Sahabatnya. Bahkan Gülen menyebut dirinya sendiri sebagai “Anjing

Sahabat Rasulullah SAW” yang berarti pelayan dan hamba bagi mereka. Karena

sikap yang baik, keikhlasan, pelayanan, kerendahan hati dan teladan yang ia

berikan itulah mengapa para pengikut yang terinspirasi olehnya kemudian

berlomba-lomba untuk mengikuti setiap instruksi dan ajakannya.22

Gerakan awal

yang telah digagas sejak tahun 1966 ini merupakan sebuah embrio bagi lahirnya

sebuah gerakan besar non politik (Hizmet Movement) yang tujuannya adalah

melayani masyarakat Turki dan segenap masyarakat dunia dalam bidang sosial

dan pendidikan serta perlahan mempromosikan Islam yang damai dan toleran

sebagai tolak ukur dalam kehidupan sehari-hari.23

22

Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei

2015 23

Selengkapnya dapat dilihat dalam Tesis Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator

Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, (Jakarta: UI-Press, 2014)

Page 73: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan tentang perjuangan dakwah Fethullah Gülen ini

penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Sekularisme dan instabilitas politik yang terjadi di Turki memberikan

dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Turki dalam bidang

ekonomi, sosial, pedidikan dan agama. Munculnya ideologi-ideologi

ekstrem kanan dan kiri yang menancapkan taringnya di berbagai institusi

pemerintah maupun pendidikan menimbulkan kekacauan dalam

masyarakat serta menjauhkannya dari pengaruh agama. Karena itu

dibutuhkan sosok-sosok seperti Fethullah Gülen yang mempunyai strategi

dakwah yang jitu sehingga dapat memberi perubahan bagi masyarakat

Turki ketika itu.

2. Fethullah Gülen (Hocaefendi) dididik dalam lingkungan keluarga yang

religius sehingga sangat berpengaruh dalam kehidupan dan

kepribadiannya. Karena pendidikan dari keluarganya itu pula ia dapat

menghafalkan Al-Qur’an di usia yang masih sangat muda. Ia juga adalah

seorang murid yang bersungguh-sungguh dalam belajar ilmu-ilmu agama

dan umum sehingga ia berhasil menyandang predikat ulama Islam Sunni,

pemikir, filosof dan penulis produktif sekaligus penyair yang sangat

terkenal dan dihormati di Turki. Ia adalah sosok yang sangat kharismatis

dan memiliki kepribadian yang santun, aktif dan energik. Ia juga rendah

hati, sensitif terhadap hak-hak manusia, istiqamah, memiliki loyalitas serta

Page 74: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

64

kasih sayang terhadap makhluk hidup. Kehidupannya dalam berdakwah

sangat sederhana dan wara’ sehingga banyak disukai dan dijadikan sebagai

panutan oleh kaum muslimin di Turki. Karir dakwah Gülen dimulai pada

tahun 1956 ketika ia memberikan ceramah secara informal di Temescid,

kemudian ia diterima menjadi Imam negara di Edirne dan kemudian Izmir.

Sedangkan dasar inspirasi dakwahnya ia dapatkan dari pertemuannya

dengan salah seorang murid dari Bediuzzaman Said Nursi pada tahun

1957. Gülen sangat terkesan dengan pemikiran dan ajaran Said Nursi

terutama tentang penyatuan antara ilmu agama dan sains. Periode Izmir

adalah periode penting dimana gagasan-gagasannya yang komprehensif

tentang dakwah timbul setelah ia menjadi direktur di lembaga Al-Qur’an

Kestanepazarı. Dengan sosoknya yang kharismatis ditambah dengan

pidato-pidato yang menyentuh, ia berhasil membentuk sebuah kelompok

jamaah yang terinspirasi oleh pemikiran-pemikirannya dan tumbuh

menjadi sebuah gerakan. Gerakan yang disebutnya sebagai Hizmet

(pelayanan) telah dimulai pembentukannya pada tahun 1966.

3. Fethullah Gülen menggunakan media rekaman (pertama kali di Turki),

kajian ilmiah dan tulisan untuk menyebarkan pemikiran dan gagasannya.

Keberhasilan dakwahnya ditandai dengan munculnya kader-kader penerus

yang terinspirasi olehnya. Selain itu ia juga mendorong para pengikutnya

membangun asrama-asrama belajar (dershane) untuk pelajar dan

mahasiswa. Asrama-asrama ini kemudian menjadi basis bagi kaderisasi

tersebut. Para anak muda ini dididik tentang spiritual dan akhlak Islam.

Sehingga para orang tua tidak khawatir anak-anak mereka terjerumus oleh

Page 75: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

65

paham-paham radikal. Metode dakwah Gülen tidak hanya sekedar tabligh

(penyampaian) namun dimulai dari diri sendiri sehingga dapat menjadi

contoh bagi yang lain. Ketika ulama yang lain sibuk mengajar di masjid-

masjid dan Madrasah, Gülen hanya sibuk mengurusi murid-muridnya

secara personal satu persatu dengan memberikan teladan yang baik (uswah

hasanah) sehingga lebih efektif. Meskipun terkesan lamban dan menguras

waktu, metode ini memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan

dengan metode lainnya. Selain itu Gülen menyadari bahwa dakwah secara

pribadi saja tidak cukup, karena itu diperlukan kerjasama tim (jamaah)

sehingga hasilnya pun lebih maksimal.

B. Saran

Republik Turki adalah negara yang dahulunya bagian dari wilayah

Kekhalifahan Turki Usmani yang membentang dari Balkan hingga Afrika Utara.

Tentunya banyak lahir ulama-ulama yang berperan besar dalam kemajuan dakwah

Islam di berbagai wilayah. Namun sejarah dan peran ulama-ulama Turki pada

masa Turki Usmani maupun Turki Modern belum terekspos secara adil dalam

wacana keilmuan sejarah maupun keagamaan di Indonesia. Masyarakat maupun

akademisi banyak mengenal ulama-ulama dari Timur Tengah saja, padahal semua

ulama harus diperlakukan sama dalam kajian keislaman maupun kesejarahan

Islam. Maka dari itu penulis memberikan beberapa saran untuk tema penelitian ini

yaitu:

1. Wacana untuk meningkatkan kembali penelitian keagamaan maupun

kesejarahan mengenai ulama-ulama Islam khususnya di wilayah Turki.

Page 76: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

66

Kajian ini penting untuk terus dilakukan mengingat banyaknya khazanah

kesejarahan Islam di negeri eks-khilafah tersebut.

2. Penulis menyarankan agar mata kuliah bahasa Turki dapat diajarkan pada

Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam sehingga dapat memudahkan

penelitian mengenai tema yang telah penulis sebutkan di atas.

3. Penelitian yang penulis lakukan ini sangat mungkin sekali berubah

mengingat tokoh yang menjadi tema pembahasan masih hidup. Perlu

dilakukan penelitian lanjutan di tahun-tahun setelahnya dalam konteks

kesejarahan untuk mengoreksi perubahan-perubahan yang terjadi.

Page 77: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

67

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ahmad, Feroz, The Making of Modern Turkey, (New York: Routledge, 1994)

Aripudin, Acep, Pengembangan Metode Dakwah: Respon Da’i Terhadap

Dinamika Kehidupan Beragama di Kaki Ciremai, (Jakarta: Rosdakarya,

2011)

B. Henze, Paul, Turkey: Toward the Twenty-First Century, (Santa Monica:

RAND, 1992)

B. White, Jenny, “Islam and Politics in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba

(ed), Cambridge History of Turkey, Vol. 4, (Cambridge: Cambridge

University Press, 2008)

Booklet Fethullah Gülen Chair, Mengenal Sosok Fethullah Gülen, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2013)

Çetin, Muhammed, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. (terj) Pipin

Sophian dkk, (Jakarta: UI-Press, 2013)

Eligur, Banu, The Mobilization of Political Islam in Turkey, (New York:

Cambrigde University Press, 2010)

Erdoğan, Latif, Kücük Dünyam: Fethullah Gülen, (Istanbul: Ufuk Kitap, 2006)

Ergil, Doğu, Fethullah Gülen and the Gülen Movement in 100 Question, (New

York, Blue Dome Press, 2012)

Fethullah Gülen, Muhammad, Membangun Peradaban Kita, ( Jakarta: Republika,

2013)

Fethullan Gülen, Muhammad, Bangkitnya Spiritual Islam, (Jakarta: Republika,

2012)

Page 78: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

68

Gök, Fatma, “The History and Develompent of Turkish Education”, Marie

Carlson dkk (ed), Education in Multicultural Societies: Turkish and

Swedish Perspectives, (Stockholm: Swedish Research Institute in Istanbul,

Transaction, Vol 18, 2007)

Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah, (terj) Nugroho Notosusanto, (Jakarta: UI-

Press, 1983)

Gülen, Fethullah, Essays, Perspectives, Oppinions M. Fethullah Gülen, (Clifton:

Tughra Books, 2010)

Gülen, M. Fethullah, Vaaz Külliyatı: Vaazlar, Hutbeler, Soru-Cevablar,

Sohbetler, Konferanslar, Fihrist, (Istanbul: Nil Production, 2013)

Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Rosdakarya, 2010)

J. Shaw, Stanford & Kural Shaw, Ezel, History of Ottoman Empire and Modern

Turkey, Vol 2, (Camrigde: Cambrigde University Press, 1977)

J. Zurcher, Erik, Sejarah Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003)

K. Hitti, Phillip, The Near East in History: A 5000 Year Story, (Canada: D. Van

Nostrand Company, 1961)

Karakas, Cemal, Turkey: Islam and Laicism Between the Interest of State,

Politics, and Society, (Frankfurt: Peace Research Institute Frankfurt, 2007)

Karasipahi, Sena, Muslims in Modern Turkey, (New York: I.B Taurus, 2009)

Kasim Salih, Ihsan, Said Nursi: Pemikir dan Sufī Besar Abad 20: membebaskan

agama dari dogmatisme dan sekularisme, (Jakarta: Gramedia, 2003)

Kholis Hafidz, Abdullah dkk, Dakwah Transformatif, (Jakarta: PP LAKPESDAM

NU, 2006)

Page 79: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

69

L. Cleveland, William & Bunton, Martin, A History of the Modern Middle East,

(Westview Press, 2009)

Lewis, G. L, Nations of Modern World: Turkey, (New York: Frederick A.

Praeger, 1955)

M. Kurt, Erkan, “So That Other May Live: A Fethullah Gülen Reader”, Review

by: Muhammed Hassanali, Library Journal, Vol. 138, No. 2, (November,

2013)

M. Lapidus, Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam, (terj) Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1999)

M. Setiadi, Elly, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2008)

Madjid, M. Dien & Wahyudhi, Johan, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar, (Jakarta:

Kencana, 2014)

Mardin, Şerif, “Religion and Secularism in Turkey”, Albert Hourani dkk (ed), The

Modern Middle East, (New York: IB. Tauris, 2009)

Ochsenwald, William & Fisher, Sidney Nettleton, The Middle East: A History,

(New York: Mcgraw-Hill, 2004)

Polat, Cemen, “Searching for The Source of The Mill Stream”, International

Fethullah Gülen Conference, The Significance of Education for The

Future: The Gülen Model of Education, (Jakarta: Fethullah Gülen Chair

UIN Syarif Hidayatullah, 2010)

Robertson, Roland (ed), Agama: Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis,

(Jakarta: Rajawali, 1988)

Rose Ebaugh, Helen, The Gülen Movement: A Sociological Analysis of A Civic

Movement Rooted in moderate Islam, (New York: Springer, 2010)

Page 80: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

70

Sevendi, Nevval, Contemporary Islamic Conversation: M Fethullah Gülen on

Turkey, Islam and The West, (New York: States University of New York

Press, 2008)

Toprak, Binnaz, Islam and Political Development in Turkey, (Leiden: E. J. Brill,

1981)

Vahide, Sukran, Islam Modern Turkey: an Intelectual Biography of Bediuzzaman

Said Nursi, (New York: State University of New York Press, 2005)

Yükleyen, Ahmet, “Sufism and Islamic Groups in Contemporary Turkey”, Reşad

Kasaba (ed), Cambridge History of Turkey, Vol. 4, (Cambridge:

Cambridge University Press, 2008)

Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di

Turki, (Jakarta: UI-Press, 2014)

Skripsi

Rahmayani, Savira, Fethullah Gülen sebagai tokoh sentral dalam gerakan

Fethullah Gülen (Skripsi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia

Press, 2011)

Sahin, Ali, Pemikiran M. Fethullah Gülen Dalam Pendidikan Islam, (Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014)

Taufik, Farhan, Dimensi Dakwah Fethullah Gülen di Indonesia, (Skripsi Fakultas

Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013)

Artikel dari Jurnal

A. Mardin, Serif, “Ideology and Religion in the Turkish Revolution”,

International Journal of Middle East Studies, Vol. 2, No. 3, (July, 1971)

Page 81: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

71

A. Reed, Howard, “Revival Islam in Secular Turkey”, Middle East Journal, Vol.

8, No. 3, (Summer, 1954)

B. Taeuber, Irene, “Population dan Modernization in Turkey”, Population Index,

Vol. 24, No. 2, (April, 1958)

E. Webster, Donald, “State Control of Social Change in Republican Turkey”,

American Sociologi Review, Vol. 4, No. 2, (April 1939)

Özdalga, Elizabeth (ed), “Late Ottoman Society: The Intelectual Legacy”,

Reviewed by: Tahsin Özcan, Insight Turkey, Vol. 15, No. 3 (2013)

T. Verschoyle, “Education in Turkey”, International Affairs (Royal Institute of

International Affairs 1944), Vol. 26, No. 1, (January, 1950)

Tuğal, Cihan, “Islamism in Turkey: Beyond Instrument and Meaning”, Economy

and Society, Vol. 31, No. 1, (February, 2002)

Yucel, Salih, “Fethullah Gülen: Spiritual Leader in A Global Islamic Context”,

Journal of Religion and Society, Vol. 12 (2010)

Artikel dari Website

“1941-1959 Hayat Kronolojisi”, http://tr.fgülen.com/content/view/3502/128/

(diakses tanggal 19 Januari 2015)

“1966-1973 Yıllarındaki Vaaz ve Sohbetleri”,

http://tr.fGülen.com/content/view/3577/107/ (diakses pada tanggal 20

April 2015)

“1974 Yılı Vaazları”, http://tr.fGülen.com/content/view/3585/107/ (diakses pada

tanggal 20 April 2015)

“1975 Yılı Vaazları”, http://tr.fGülen.com/content/view/3586/107/ (diakses pada

tanggal 20 April 2015)

Page 82: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

72

“1976 Yılı Vaaz ve Konferansları”, http://tr.fGülen.com/content/view/3587/107/

(Diakses pada tanggal 20 April 2015)

“A Different Home”, http://en.fgulen.com/fethullah-gulen-biography/749-a-

different-home (diakses pada tanggal 23 Januari 2015)

“Edirne, Kırklareli, dan akhirnya Izmir”,

http://www.fgulenchair.org/index.php?option=com_content&view=article

&id=169:edirne-krklareli-dan-akhirnya-

zmir&catid=14:biografi&Itemid=30 (diakses pada tanggal 7 Februari

2015)

“Mengenal Fathullah Gülen”, http://fGülen.com/id/profil/tentang-fethullah-

Gülen/35008-mengenal-fethullah-Gülen, (diakses tanggal 7 Desember

2014)

“The 2013 Time 100”, http://time100.time.com/2013/04/18/time-

100/slide/fethullah-Gülen/ (diakses tanggal 18 Desember 2014)

“Turkey, General Information”, http://www.geohive.com/cntry/turkey.aspx

(diakses pada tanggal 24 Juni 2015)

Page 83: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN I

Tabel daftar rekaman ceramah dan khutbah Fethullah Gülen tahun 1973-1976.1

No Tanggal Tempat Tipe Judul

1 27/07/1973 Edremit Ceramah dan

Khutbah

Salah satu doaku

untuk orang mukmin.

2 28/10/1973 Edremit Ceramah dan

Khutbah

Hari-hari penuh

rahmat.

3 28/06/1974 Edremit Ceramah dan

Khutbah Akhlak Islami.

4 02/08/1974 Edremit Ceramah dan

Khutbah

Taat kepada Allah dan

Rasul-Nya.

5 13/10/1974 Edremit Ceramah

Anatolia

Malam Lailatul

Qadar.

6 07/02/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Bergabunglah dengan

kami atas nama Islam.

7 11/07/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Pentingnya mengikuti

Rasulullah.

8 18/07/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah Hakikat Rasulullah.

9 25/07/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Kebenaran dalam

kesetiaan kepada

Nabi.

10 01/08/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Pentingnya

pengabdian kita

kepada Nabi.

11 08/08/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah Ibadah Rasulullah

12 15/08/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Sifat zuhud dan

tawadhu Nabi.

13 22/08/1975 Manisa Ceramah dan Sikap terhadap

1Lihat selengkapnya dalam buku: M. Fethullah Gülen, Vaaz Külliyatı: Vaazlar, Hutbeler,

Soru-Cevablar, Sohbetler, Konferanslar, Fihrist, (Istanbul: Nil Production, 2013)

Page 84: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Khutbah kekafiran pada Allah

dan ketaatan kepada

Nabi.

14 29/08/1975 Manisa Ceramah dan

Khutbah

Sifat Tabligh

Rasulullah.

15 02/10/1975 Manisa Ceramah Kelicikan Dunia.

16 06/10/1975 Manisa Ceramah Keseimbangan antara

takut dan harap.

17 13/12/1975 Manisa Ceramah Hati yang pemurah

18 07/02/1976 Manisa Ceramah

Usaha dakwah Nabi

dan kesulitan yang

dihadapi oleh beliau.

19 27/02/1976 Kahramanmaraş Ceramah Cinta kepada Allah

dan Rasul-Nya.

20 29/08/1976 Izmir Ceramah Arti Basmalah.

21 05/09/1976 Izmir Ceramah

Islam sebagai jalan

pembebasan dari

penghambaan kepada

sesama makhluk.

22 17/10/1976 Manisa Ceramah Penghormatan

terhadap Allah.

23 19/10/1976 Izmir Ceramah dan

Khutbah

Ketabahan dan

keteguhan.

24 02/12/1976 Izmir Ceramah Kedatangan rahmat

Ilahi.

Page 85: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN II

Ceramah tahun 1967-1973.2

No Tanggal Tempat Deskripsi Tema

1 17/06/1967 Kestanepazarı Hak Lingkungan. Berbagai

ceramah

2 17/12/1968 Kestanepazarı Pentingnya malam dan

hari yang berkah.

Lailatul

Qadar

3

15/01/1973 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Idul adha dan

pentingnya berqurban.

Idul Adha

4

04/05/1973 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Akhlak mulia

Rasulullah sebagai

uswah hasanah.

Ibadah dan

doa

5

11/05/1973 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Penjelasan Rasulullah

tentang tujuan

penciptaan manusia.

Ibadah dan

doa

6

27/07/1973 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Shalat dasar semua

Ibadah.

Ibadah dan

doa

7

28/10/1973 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Ramadhan dan Idul

Fitri.

Idul Fitri

2 “1966-1973 Yıllarındaki Vaaz ve Sohbetleri”,http://tr.fGülen.com/content/view/3577/107/

(diakses pada tanggal 20 April 2015)

Page 86: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN III

Ceramah tahun 1974.3

No Tanggal Tempat Deskripsi Tema

1

05/04/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Muslimin dari bangsa-

bangsa yang berbeda.

Perbedaaan

Muslim

2

12/04/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Perbedaan sebuah

komunitas dari

masyarakat Muslim

lainnya dalam segala

aspek.

Perbedaan

Muslim

3

19/04/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Perbedaan mimpi,

pikiran, hidup, rumah,

jalan, pasar, bahkan

kopi orang-orang

Mu’min.

Perbedaan

Muslim

4

21/06/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Kewajiban moral anak

terhadap kedua orang

tua.

Hak orang

tua

5

28/06/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Etika bisnis qur’ani

dalam Islam.

Etika

profesional

6

02/08/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Taatilah Allah dan

Rasulnya.

Perbedaan

Muslim

7

09/08/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Hak dan tanggung

jawab kepada Allah

SWT.

Etika

profesional

8 16/08/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Masyarakat Muslim

lebih utama

Perbedaan

Muslim

3“1974 Yılı Vaazları”, http://tr.fGülen.com/content/view/3585/107/ (diakses pada tanggal

20 April 2015)

Page 87: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Edremit memberikan bantuan

kemanusiaan daripada

negara lain.

9

02/10/1974 Masjid Sırönü

Alemizade

Edremit

Bagaimana seharusnya

menghidupkan malam

lailatul qadar.

Lailatul

Qadar

10

17/10/1974 Masjid

Muradiye

Manisa

Keadaan Kaum

Muslimin saat Idul

Fitri.

Idul Fitri

11

25/10/1974 Masjid Edremit

Alemizade

Sırönü

Menjadi hamba Allah. Ibadah

Page 88: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN IV

Ceramah tahun 1975.4

No Tanggal Tempat Deskripsi Tema

1 31/01/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Amar makruf nahi munkar. Bermacam-

macam

2 07/02/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Apa yang menyebabkan

kita jauh dari Islam.

Bermacam-

macam

3 14/02/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Jalan yang mengarah

kepada kekafiran, keras

kepala, rasa takut,

menyimpang, arogansi dan

kekejaman.

Bukti

Tauhid

4 21/02/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Hukum Termodinamika,

Alam raya, dan bukti

keberadaan akhirat.

Bukti

Tauhid

5 28/02/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sel dan Protein: Bukti sifat

Iradah Allah.

Bukti

Tauhid

6 07/03/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sifat Allah “Al-Hayy”

(Yang Maha Hidup).

Bukti

Tauhid

7 14/03/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sifat kehidupan abadi:

pembatalan teori evolusi.

Bukti

Tauhid

8 21/03/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sifat dan tugas manusia.

Adam makhluk yang

diciptakan secara tiba-tiba.

Bukti

Tauhid

9 28/03/1975 Masjid Nama Allah “Alhaadi” Bukti

4“1975 Yılı Vaazları”,http://tr.fGülen.com/content/view/3586/107/ (diakses pada tanggal 20

April 2015)

Page 89: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Muradiye

Manisa

(Maha pemberi petunjuk)

dan jalan menuju Hidayah.

Tauhid

10 04/04/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Keindahan dan bukti

kebijaksanaan (Allah).

Bukti

Tauhid

11 11/04/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Dalil kebijaksanaan Allah

yang terus menerus.

Bukti

Tauhid

12 18/04/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Bukti kasih dan karunia

Allah.

Bukti

Tauhid

13 25/04/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Pertolongan Allah yang

berkesinambungan.

Bukti

Tauhid

14 02/05/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Ketentuan dan hukum yang

ada di Alam semesta diatur

oleh sesuatu yang Satu/Esa

Bukti

Tauhid

15 09/05/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Tidak ada yang tidak dapat

dikaitkan dengan

penyebabnya.

Bukti

Tauhid

16 16/05/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kita perlu mengetahui

seperti apa (sifat-sifat)

Allah.

Bukti

Tauhid

17 27/06/1975 Kırkağaç Muhasabah dan

ketenangan dunia-akhirat.

Bermacam-

macam

18 11/07/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sebuah pengantar

mengenai subjek

Kenabian.

Kenabian

19 18/07/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Keluhuran dan

kedermawanan Rasulullah.

Kenabian

20 25/07/1975 Masjid Muhammad SAW dan Kenabian

Page 90: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Muradiye

Manisa

kebenaran saksi para

Sahabat maupun

musuhnya.

21 01/08/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kebenaran kesaksian

Sahabat Rasulullah SAW.

Kenabian

22 08/08/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Ibadah, doa, dan munajat

dari Rasulullah.

Kenabian

23 15/08/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kebijaksanaan Rasulullah

dan akhlak beliau yang

bercahaya kepada manusia.

Kenabian

24 22/08/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasulullah, kemarahan dan

ketegasannya terhadap

kekufuran.

Kenabian

25 29/08/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Keseriusan dan

kesungguhan dalam

dakwah.

Kenabian

26 05/09/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Dakwah yang terus

menerus.

Kenabian

27 12/09/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Sifat Fathanah Rasulullah. Kenabian

28 19/09/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kesabaran, kebijaksanaan,

dan pemahaman Nabi

SAW.

Kenabian

29 26/09/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kelembutan, kemurahan

hati dan kerendahan hati.

Kenabian

30 02/10/1975 Masjid

Muradiye

Pentingnya malam suci. Lailatul

Qadar

Page 91: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Manisa

31 03/10/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasulullah sebagai ayah

dan kakek.

Kenabian

32 06/10/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Khutbah Idul Fitri. Idul Fitri

33 17/10/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Istri-istri suci Nabi SAW,

kebijaksanaan banyak

wanita untuk menikah.

Kenabian

34 24/10/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasulullah sebagai

pendidik dan pengajar.

Kenabian

35 31/10/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasulullah sebagai

pendidik dan pengajar.

Kenabian

36 07/12/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasulullah sebagai

pendidik dan pengajar.

Kenabian

37 13/12/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Khutbah Idul Adha. Idul Adha

38 19/12/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Kepemimpinan politik dan

militer.

Kenabian

39 26/12/1975 Masjid

Muradiye

Manisa

Membangun dan membina

masyarakat yang percaya

kepada hari akhir.

Kenabian

Page 92: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN V

Ceramah tahun 1976.5

No Tanggal Tempat Penjelasan Tema

1 02/01/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Sudut pandang Nabi

dalam memberikan

keputusan yang akurat.

Kenabian

2 09/01/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Strategi militer

Rasulullah SAW yang

luar biasa.

Kenabian

3 16/01/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Mukjizat Rasulullah

SAW.

Kenabian

4 23/01/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Makbulnya Doa

Rasulullah dan adab

menrima tamu.

Kenabian

5 30/01/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Mukjizat Rasulullah

SAW.

Kenabian

6 06/02/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Keberkahan dan

kemaksuman Rasulullah

SAW.

Kenabian

7 13/02/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Mukjizat Isra Mi’raj

Rasulullah SAW.

Kenabian

8 20/02/1976 Kahramanmaraş Rasulullah SAW sebagai

kekasih Allah.

Bermacam-

macam.

9 27/02/1976 Masjid Agung

Bursa

Kerusakan akibat hidup

tanpa kontrol.

Bermacam-

macam.

10 05/03/1976 Masjid

Muradiye

Berita yang disampaikan

oleh Nabi.

Kenabian

5“1976 Yılı Vaaz ve Konferansları”,http://tr.fGülen.com/content/view/3587/107/ (diakses

pada tanggal 20 April 2015)

Page 93: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Manisa

11 12/03/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Abad kita yang dikuasai

oleh masalah-masalah

dan isu-isu.

Kenabian

12 19/03/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Hasil pengajaran Nabi

SAW: Mengesakan

Allah.

Kenabian

13 02/04/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kebangkitan setelah

mati, hasil dari keadilan

dan kebenaran.

Kenabian

14 09/04/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Satu-satunya manusia

yang berusaha.

Kenabian

15 16/04/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Rasa tanggung jawab

dalam diri.

Kenabian

16 23/04/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Buah dari ketaatan

kepada Allah.

Kenabian

17 30/04/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Hasil dari amar makruf

nahi munkar.

Kenabian

18 27/05/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kabar gembira akan

kedatangan Nabi SAW:

tanda-tanda datangnya

zaman kebahagiaan.

Kenabian

19 04/06/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kedatangan Nabi SAW

yang termaktub dalam

Kitab-kitab lain.

Kenabian

20 11/06/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kedatangan Nabi SAW

yang termaktub dalam

Kitab-kitab lain.

Kenabian

Page 94: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

21 18/06/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Peramalan datangnya

Rasulullah dalam Injil

Barnabas.

Kenabian

22 25/06/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Pengantar bagi kajian

Al-Qur’an.

Al-Qur’an

23 02/07/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Pemahaman Al-Qur’an

Nabi SAW, Sahabat dan

Tabiin.

Al-Qur’an

24 09/07/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kemuliaan kalimat dan

keindahan kata-kata

dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an

25 16/07/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Pemahaman orang-

orang tentang Al-Qur’an

dari berbagai periode.

Al-Qur’an

26 23/07/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Pengaturan dan tata

letak Ayat dalam Al-

Qur’an.

Al-Qur’an

27 30/07/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Al-Qur’an turun selama

23 tahun tidak satu pun

ayat yang di kurangi

maupun di tambah.

Al-Qur’an

28 06/08/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Aturan dalam Al-Qur’an

sebagai pemecah

masalah..

Al-Qur’an

29 13/08/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Keunggulan Al-Qur’an

dalam menggambarkan

peristiwa dari umat

sebelumnya.

Al-Qur’an

30 20/08/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Penggambaran tentang

hari kebangkitan.

Al-Qur’an

Page 95: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

31 28/08/1976 Masjid Bornova

Izmir

Makna Basmalah. Bermacam-

macam

32 03/09/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Kesimpulan dari kajian

tentang Al-Qur’an.

Al-Qur’an

33 05/09/1976 Masjid Hisar

Izmir

Jihad dengan kasih

sayang menjadi faktor

kebangkitan umat.

Bermacam-

macam

34 10/09/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Penggambaran sastra

dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an

35 12/09/1976 Masjid Hisar

Izmir

Pentingnya menciptakan

perubahan.

Bermacam-

macam

36 17/09/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Keunggulan Al-Qur’an

dari tata bahasa dan

makna.

Al-Qur’an

37 19/09/1976 Masjid Hisar

Izmir

Niat dan Ikhlas. Bermacam-

macam

38 24/09/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Nada dari Al-Qur’an. Al-Qur’an

39 25/09/1976 Masjid

Muradiye

Manisa

Khutbah Idul Fitri. Idul Fitri

40 08/10/1976 Masjid Agung

Bornova

Membahas Al-Qur’an

dari segi ilmu Kalam

dan Psikologi.

Al-Qur’an

42 15/10/1976 Menemen/Izmir Kitab Injil, Di zaman

sekarang siapa yang

melawan agama, dia lah

pemilik dunia.

Bermacam-

macam

43 22/10/1976 Masjid Agung Penjelasan Ilmu laduni: Al-Qur’an

Page 96: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Bornova yaitu manusia yang

menerima Ilmu dan

kebenaran langsung dari

Allah.

44 29/10/1976 Masjid Agung

Bornova

Manusia penuh dosa

yang mendapatkan

rahmat Allah.

Al-Qur’an

45 05/11/1976 Masjid Agung

Bornova

Berbagai karater yang

muncul dalam ujian

Allah.

Al-Qur’an

46 12/11/1976 Masjid Agung

Bornova

Mereka yang melihat

bahwa bencana adalah

ujian.

Al-Qur’an

47 19/11/1876 Masjid Agung

Bornova

Kabar gaib dari

Rasulullah.

Al-Qur’an

48 26/11/1976 Masjid Agung

Bornova

Kabar tentang peristiwa

di masa depan.

Al-Qur’an

49 02/12/1976 Masjid Agung

Bornova

Khutbah Idul Adha. Idul Adha

50 03/12/1976 Masjid Agung

Bornova

Kabar tentang peristiwa

di masa depan.

Al-Qur’an

51 17/12/1976 Masjid Agung

Bornova

Bekerja keras demi

kemanusiaan merupakan

manifestasi dari rahmat

Ilahi di alam semesta

dan merupakan ilmu

positif Al-Qur’an yang

terlihat.

Al-Qur’an

52 24/12/1976 Masjid Agung

Bornova

Ilmu positif dan tanda-

tanda kebesaran Allah.

Al-Qur’an

53 31/12/1976 Masjid Agung

Bornova

Ilmu positif sebagai

tempat berlabuhnya

Al-Qur’an

Page 97: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

kebesaran Allah.

54 1976 Elazığ Rasa tanggung jawab. Bermacam-

macam

55 1976 İneğol/Bursa Cinta kepada

Rasulullah.

Bermacam-

macam

Page 98: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN VI

Hasil Wawancara Skripsi

Narasumber: Dr. Ali Ünsal

Jabatan: Direktur Fethullah Gülen Chair

Waktu: 26 Mei 2015

Tempat: Fethullah Gülen Chair UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Jelaskan mengenai kehidupan dan kepribadian Fethullah Gülen ?

Oke, Audzubillahi minassyaithonirrajim... Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillahi robbil ‘alamin wassholatu wassalamu ala nabiyyina muhammadin

wa ala alihi wa sohbihi ajma’in. Hhh... e... tapi bahasa saya kurang, abi nanti insya

allah tambah ya, karena ini e... ini summary e.. apa.. pendek. (Fethullah Gülen)

Hodjaefendi kehidupannya gimana.. tapi Hodjaefendi kehidupannya ikut jalan

Rasulullah SAW, e... kalau lihat hidupnya dia fokus hidup e... (untuk)

menghidupkan seperti Rasulullah SAW dan Sahabat-sahabatnya, selalu

harakatnya, amalnya, semua amalnya.. harakatnya... apa namanya e... ikut contoh

yang terbaik Rasulullah SAW. Apa itu.. kalau anda tanya dengan satu kata atau

kalimat gimana anda bisa jelas e... Rasul, e... bisa jelas maaf e... Fethullah Gülen

Hodjaefendi, saya bisa jelas ini (adalah) e.. salah satu gimana e... Iman!! kalau

iman jadi satu badan, anda bisa lihat salah satu orang seperti Hodjaefendi. Gimana

ini, kalau lihat hidupnya, Hodjaefendi selalu lihat e.. apa itu.. stamp atau e.. nama

Allah apa pun jadi atau diciptakan atau di.. apa pun terjadi ya.. misalnya e..

gempa, televisi-televisi, orang-orang semua berbicara tentang apa namanya.. ada

disini.. khatt atau.. e... ya apa itu? lempeng! dari sana ada syakk (retakan) e.. dua

jalan begitu begitu.. tidak berbicara ini dari Allah. Ck.. Hodjaefendi waktu dengar

ini dari berita-berita atau orang-orang muslim berbicara begitu.. sedikit marah,

kenapa anda tidak lihat ini apa namanya.. di tangga (takdir) Allah. Kalau

lempengnya Allah kasih e.. bikin lempengnya di sini bisa ganti ke arah yang lain..

apa artinya? Apa manfaatnya ini?... dengan iman ini.. ada e.. pasti e.. harus siap e..

untuk apa.. e.. musibah.. tapi kalau misalnya besar anda tidak bisa bersiap.. gempa

atau yang lain-lainnya, anda e.. harus tahu ini ujian dari Allah, bersabar dan apa..

e.. ada banyak hikmah dari gempa ini e.. tapi ini tidak artinya e.. tidak bisa

Page 99: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

melakukan apa-apa persiapan untuk musibah, misalnya... seperti Jepang bikin apa

namanya.. gedung yang baik atau e... balance atau e... apa itu.. siap untuk gempa.

Ini... Hodjaefendi O.. sangat intelektual orang intelektual e.. kalau anda bisa apa

pun, e.. maaf ya e... siap bikin gedungnya kuat, baik.. yang lain-lain tapi pasti juga

harus lihat ini dari Allah. Ada misalnya nikmat, dia cepat lihat.. ini dari Allah.

Tidak apa namanya lihat e.. wasilah-wasilah banyak. Apa artinya e.. hubungannya

dengan Allah sangat kuat. Misal, teman-temannya duduk bersama kalau bicara

dengan topik-topik yang yang lain… dia sedikit sedih, kenapa anda berkumpul di

sini tapi tidak berbicara dengan Allah, eh maaf.. tentang Allah. Harus dulu

berbicara tentang Allah SWT, nikmat-nikmatNya, jalanNya, dakwahNya, yang

lain-lainnya, ya.. apa artinya.. dia (Hodjaefendi) hidup.. semua hidup beliau, e...

fokus di jalan Allah.. dakwah Allah, yang kedua... dia berkurban sendiri.. dan

filsafatnya begitu, hidup (untuk) menghidupkan orang yang lain. Kalau anda

hidup untuk sendiri.. ini.. selfishness e.. tidak baik e.. ada sumbernya (semua) ini?

Ada! Dari Rasulullah SAW.

Kalau lihat hidup Rasulullah SAW, beliau mengajar ummatnya begitu, dia

naik.. isra’ mi’raj.. apa namanya... ke.. e.. apa.. e.. sidratul muntaha.. nanti masuk

Jannah (surga) nanti (setelah itu) kembali, kenapa? Untuk ummatnya... (beliau)

berkurban sendiri. Ada e.. apa namanya.. promise.. apa itu promise? e.. Janji

Allah, kalau satu orang masuk Jannah, tidak keluar lagi. Rasulullah SAW masuk

dan dia sendiri minta e.. kembali ke ummatnya. Ini... (pem)belajar(an) untuk kita..

kami harus belajar dari e.. apa namanya.. e.. hidup Rasulullah SAW. Hodjaefendi

e.. uda belajar ini.. nanti mengajar(kan lagi) e.. apa... (ke) sahabat-sahabatnya,

teman-temannya. Kami.. kita harus juga e.. berkurban sendiri untuk orang yang

lain. Hidupnya (Hodjaefendi) begitu, hidupnya yang.. e.. sangat sederhana, dia

tidak suka mewah, misalnya.. kira-kira.. e.. lima puluh tahun, dia tidur sangat

sederhana tempat tidur.. tidak ada apa namanya.. bed besar, yang kecil atau yang..

e.. seperti karpet, kami (orang Turki) bilang Hasır... Hasır itu seperti karpet aja,

tapi sekarang (dia sudah) jadi orang tua... dokter-dokternya bilang harus sedikit..

apa namanya.. tebal.. karena e.. akan jadi sakit, jadi sekarang sedikit tebal e.. tidak

seperti tempat tidur kami. Makan minumnya sangat sederhana dan dia sangat

sensitif untuk hak-hak manusia, dia sangat sensitif hak Allah SWT... apa artinya..

Page 100: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

dia sangat sensitif untuk melakukan wajib-wajib, jauh dari haram, ini hak Allah,

Hak manusia juga dia sangat sensitif.. misalnya, waktu dia ketua e.. kepala

sekolah e.. kursus Al-Qur’an e.. Kestanepazarı, ia tidak pakai sandal murid-

muridnya, dia tidak makan dengan makan mereka, dia misalnya tidak pakai

airnya, listriknya. Kalau dia misalnya pakai.. langsung bayar. Masih.. sekarang

kira-kira empat puluh lima tahun.. lima puluh tahun kemudian, sekarang juga dia

tinggal di Amerika, dia bayar ruangnya sewanya. Dia tinggal di satu ruang..

dimana... di.. e.. gedung wakaf, dia bayar kepada wakaf untuk apa namanya...

untuk ruang itu, seperti sewa ya... orang-orang Hizmet e... ambil inspirasinya dari

Fethullah Gülen, mereka juga berkurban sendiri, mereka tidak minta uang dari

beliau tapi dirinya (Gülen) sendiri sangat sensitif. Dia beli.. apa namanya..

makanannya.. minumannya.. sendiri, tidak campur dengan yang lain. Sangat

sensitif hak-hak, kalau dia (Gülen) bilang.. saya ambil uang saya dari copyright

buku-buku.. apa itu.. penerbit e.. ada uang dari sana. Karena sekarang dia punya

77 buku, satu bukunya kadang di penerbit ya.. kira-kira satu juta, dua juta.. uang

datang dari sana. Dia ambil apa pun dia perlu, yang lainnya.. misal.. muridnya

datang, dia kasih apa.. e.. paket, uang paket.. e.. uang dompet e.. atau satu misal..

asrama.. orang datang e.. kami perlu.. belum selesai asrama e... kami, dia kalau

punya uang.. bantu sendiri. Dia juga misalnya e.. tamu-tamu datang untuk

mengunjungi beliau, mereka pakai ruang besar di gedung wakaf itu, dia juga

bayar untuk itu kepada wakaf.. karena dia bilang, mereka datang untuk

mengunjungi saya karena itu saya bayar untuk itu. E.. hidupnya begitu.. sangat

sederhana, sangat sensitif untuk hak-hak, karena dia bilang.. Islam... artinya

mu’amalat, ha.. ibadat ini empat persen atau lima persen aja e.. di.. apa.. Islam,

yang lainnya mu’amalat, hubungan dengan manusia, hubungan dengan

keluarganya, hubungan dengan e.. di dalam bussinees, dengan yang lain-lainnya..

semua... yakni hidup! Semua, e.. kepribadian beliau saya bilang ini sangat

sederhana, mutawadhi’, e.. rendah hati, sangat sensitif, karena itu dia selalu nangis

e.. karena sensitif apa itu e.. ada marhamet atau mercy di hatinya. Kalau dia bilang

satu semut e.. jatuh di dalam toilet.. dia coba ambil itu dari toiletnya, selama tiga

puluh menit, e.. apa.. ambil.. e.. selamat(kan) (semut) itu dari toilet itu.

Page 101: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

Kalau misal.. dia e.. waktu orang muda dengan teman-temannya juga dia...

Hodjaefendi waktu itu kharismatik, semua menghormati kepada beliau.. tapi

mereka punya car accident e.. mereka.. apa itu.. e.. mobilnya kecelakaan ke pohon

tapi masuk ke mobil.. teman-temannya datang Hodjaefendi tapi lihat.. gimana bisa

e.. selamat mobil ini dan pohon ini juga. Temannya bilang, hocam! Saya akan

insya allah selamatkan semua, gimana anda selamatkan? (jawabnya) saya akan

potong pohon ini. (jawab Hodjaefendi) kalau begitu saya juga bisa, saya tidak

mau potong pohon ini. Hocam! Jangan khawatir, saya insya Allah... e.. anda

adalah korban accident e.. kecelakaan, istirahat dulu! Saya akan laporkan. Nanti

dia potong mobil, e... bukan pohon.. ambil mobilnya dan dia e... periksa ya.. e..

taking care of.. e.. obati pohon itu, begitu.. periksa e.. nanti pohonnya jadi sakit.

Nanti beberapa bulan kemudian Hodjaefendi jadi tanya, gimana e.. pohon kita.

Oo.. Hocam, selamatkan insya Allah e... pohon masih hidup, nanti beberapa bulan

lagi dia tanyakan lagi... hatinya begitu, hatinya dengan.. apa namanya.. makhluk

e.. sangat sensitif, sangat mercyfull. Ini saya nonton dari documentary kira-kira di

tujuh puluhan ya.. awal tujuh puluhan. Hidupnya saya bilang sangat sederhana,

dia orang (yang) loyality e.. apa itu.. wafa’.. tau wafa’ apa? e.. ini penting Abi.. e..

kesetiaan. Hatinya ada kesetiaan sangat kuat, misal anda jadi teman dengan

Hodjaefendi, selalu dia e.. ambil laporannya.. gimana sehatnya.. dia menelepon,

kalau dia (teman) datang mengunjungi dia (Hadojaefendi) menghormati kepada

tamunya, kasih hadiah-hadiah. Anda lupa sendiri.. dia tidak lupa anda.. begitu.

Menurut saya ini akhlak Rasulullah SAW, ini.. kalau lihat hidup Rasulullah SAW

kira-kira sama e... Hodjaefendi ikut itu, e.. hidup Rasulullah SAW, dia

(Hodjaefendi) bilang.. saya Anjing Sahabat Rasulullah SAW.. hatinya begitu.

Misalnya anda kalau bilang, O.. Hocam, anda Alim Ulama Besar.. dia marah,

tidak suka. Kalau anda bilang misalnya, O.. Hocam, Fethullah Gülen

Hodjaefendi.. anda mujtahid, anda mehdi, anda.. apa namanya... Mesih.. (dia)

sangat marah. Dia bilang saya orang muslim yang biasa, ini cukup... ini cukup

untuk darajat. Darajat besar ini... mu’min, muslim ini darajat besar.. Abd (hamba),

karena di kalimat syahadah ada asyhadu an lailaha illallah wa asyhadu anna

muhammadan abduhu wa rasuluhu, yang pertama abduhu (hambaNya), ini cukup

untuk kita... dia (Hodjaefendi) bilang. Ini.. apa namanya.. selalu dia mengajar

Page 102: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

murid-muridnya harus sederhana, harus mutawadhi’ di e.. dalam manusia, di

depan Allah juga.. e.. apa lagi. Loyality, sadakat juga penting (sifat) Hodjaefendi

e.. di daerahnya e... di sekitarnya ada beberapa orang kira-kira empat puluh lima

atau empat puluh tahun bersama, ini sadakat, Sodiiq (sahabat/teman) yakni

bersama-sama. Dia juga bilang, yang paling besar Karamah itu Istiqamah, harus

Istiqamah dan sadakat bersama. Hodjaefendi cinta Allah, cinta Rasulullah SAW

dan cinta Sahabatnya.. tidak mengeritik Sahabatnya.. tidak suka mengeritiknya,

bisa ambil pelajaran dari hidup mereka, tapi dengan hormat. Ini metodologi

beliau, juga Alim ulama dia menghormati, seperti Imam A’dzom, imam Malik,

Imam Syafii.. dia selalu meminta dari murid-muridnya harus menghormati

mufassirin, mujtahidin, muhadditsin, Fuqaha.. semua Salafussalihin.. harus

menghormati e.. tapi panjang. Tapi sekarang insya Allah cukup ya.

2. Jelaskan bagaimana Gülen berdakwah? Media apa saja yang

dipakai?

Tapi Hodjaefendi mulai, apa pun kesempatan..dia punya. Dulu dia jadi

orang penceramah, nanti di kesempatan ini e… sangat bagus. Dia dididik sendiri

dulu, dia misalnya ambil pendidikannya dari madrasah ibtidaiyah dulu nanti dia

sendiri baca banyak..nanti, dia mengajar.. mulai mengajar. Tapi mengajar tidak

cukup, hidup juga.. praktek juga.. dia jadi contoh untuk murid-muridnya, teman-

temannya e.. dia mulai dakwahnya dengan hidup sendiri dulu nanti kasih tahu..

menunjukkan e..contohnya di hidup sendiri. Misalnya di buku-buku ada hidup

Sahabat Rasulullah SAW, hidup alim ulama, mujtahidin idzom, mufassirin kirom,

yang lain-lainnya tapi di dalam buku, gimana praktisnya di abad ini dengan

syarat-syarat ini. Dia coba dan apa namanya..kerja sendiri untuk hidup ini.. bukan

untuk show.. ikhlas ini, dia bilang ada satu kata ustadz Badiuzzaman dia ambil e..

sebagai prinsip ini.

Kalau Badiuzzaman bilang, kalau kita praktis (mengamalkan) nilai-nilai

Islam di hidup kita, prinsip-prinsip agama kita di hidup kita yang apa..orang-orang

e.. di agama-agama yang lain atau orang-orang yang lain di negara-negara yang

lain, semua akan masuk Islam. Apa artinya..tamsil.. praktis menunjukkan nilai-

nilai Islam di hidup anda.. ini paling bagus metodologi di dakwah.. paling bagus.

Karena itu dia mulai dari sendiri..nanti dia bilang kalau mau dakwah bukan..

Page 103: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

sendiri tidak cukup harus bersama.. Tim!.Darimana?Dia mulai dengan anak kecil

SMP, SMA.Dia selalu e… mengajar prinsip-prinsip Islam tapi dengan contoh-

contoh. Nanti e..kasih tahu.. menunjukkan di hidupnya kepada muridnya.. lihat

ada di buku.. nanti cek di apa namanya.. e.. Al-Qur’an dan Hadist ada, praktisnya

dimana… praktisnya juga ada di sini! Oo... bisa ini! O..!!Sahabat-sahabat

Rasulullah SAW bukan Malaikat tapi manusia.O.. kalau mereka bisa, kami juga

bisa. Bukan mungkin sama… tapi mirip! Boleh..boleh… ini e.. harapan.

Hodjaefendi selalu kasih harapan, kami harus ikut, kami tidak bisa mungkin

(menjadi seperti) Sahabat Rasulullah SAW tapi kami bisa (menjadi) murid

mereka..begitu. Nanti e.. Alhamdulillah dia mulai satu-persatu e..dia tidak berfikir

kalau mengajar dari televisi langsung atau dari ceramah dari masjid itu.. ini ada di

bahasa Turki e.. apa namanya.. e.. General pendidikan atau umum.. harus fokus

satu persatu, apa namanya.. detail, apa namanya.. lebihprivate, lebih swasta.

Kalau mengajar di Masjid itu umum, tapi ini..harus khusus, jalan khusus lebih

baik. Tapi alim ulama yang lain-lainnya misalnya metodologinya mungkin

beda..mengeritik. Karena ini..susah, karena ini ambil waktunya… karena ini tidak

anda bisa lihat.. tidak bisa lihat luarnya. Karena itu banyak alim ulama tidak suka

ini tapi yang paling aman dan paling bagusnya ini. Paling aman, paling bagus!

karena ini.. satu kata, anda kalau mau misal berpikir di belakang.. satu tahun..

oke.. e.. apa itu plant! e.. menanam biji apa.. e.. corn dengan yang lain-lainnya.

Corn apa? e.. jagung. Kalau anda berpikir sepuluh tahun kemudian, anda plant

pohon. E.. apa itu.. pohon apa? ya, menanam pohon. Kalau anda berpikir seratus

tahun kemudian.. (harus) mendidik generasi.

Ini sangat penting e.. Fethullah Gülen Hodjaefendi mulai satu persatu,

nanti tapi.. abad kita.. abad teknologi, abad telekomunikasi, abad e.. modern, e..

Hodjaefendi bilang anda harus pakai semua wasilah.. satu persatu, nanti dengan

buku-buku, nanti dengan kaset CD, nanti dengan televisi, radio, newspaper... e...

ada satu kata Sayyid Qutb dia bilang kalau Islam dihidupkan dengan semua

aspek-aspek hidup... ini bisa hidup Islam. Kalau tidak bisa maka tidak bisa.

Hodjaefendi berpikirnya sama (dengan Sayyid Qutb) karena itu dia bilang social

life.. hidup sosial harus bantu kepada anda.. untuk itu e.. apa itu, anda harus

bersiap media anda, anda harus bersiap sekolah-sekolah anda, anda harus bersiap

Page 104: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

e.. televisi, radio dan yang lain-lainnya, dan buku-bukunya juga. Misalnya anda

tidak bisa e... hubungan dengan orang yang tinggal jauh misalnya, tapi televisi

bisa menghubungkan, atau buku anda bisa. Anda bisa dakwah satu persatu,

macam-macam.. dengan buku-buku, dengan CD, dengan apa-apa...

Alhamdulillah karena prinsip-prinsip Islam, nilai-nilai Islam, dakwah

Islam e.. tidak (jangan) shamefull e.. tidak malu dengan ini (Islam), bangga! harus

bangga!, karena ini nilai-nilai Islam.. tambah kepada manusia hal positif, apa

namanya e... selalu menambah, bukan e.. mengurangi. Tambah apa.. tambah

positif. Positif pikir, positif amal, positif niat, positif... apa pun positif.

Hodjaefendi karena itu dia bilang e.. tapi.. ada satu poin, kalau anda misalnya

dakwah dengan (berkata) “saya orang muslim, ini nilai islam, ini apa namanya..

ayo semua dengar ini dan (harus) setuju” begitu... dunia ini tidak siap untuk ini

(nilai Islam). Oke.. begitu. Anda mempersilahkan nilai-nilai Islam seperti apa..

nilai-nilai manusia e.. apa universal, tetapi anda (tetap) orang muslim. Tidak tutup

ini.. saya punya identity ini (islam) jelas dan transparan. Tapi kalau anda.. “Ini

syariah, harus setuju semua kalau tidak setuju tidak ikut.. tidak beriman Ilaa

Jahannama Zumaro (ke Jahannam tempatnya), tidak metodologi ini. Yassiru wala

Tu’assiru, bassyiru walaa tunaffiru. Apa namanya e... dengan damai, dengan e...

Yusr (mudah) apa namanya e.. jelas. Dia (Gülen) bilang apa.. tamsil,

mempraktekkan lebih baik daripada tabligh (memberi tahu). Harakat, amal,

praktis, lebih penting.. karena itu dia bilang telinga-telinga semua full, mata-mata

semua.. lapar. Apa artinya.. orang banyak e.. ada banyak orang berbicara-

berbicara tapi praktis, masyarakat, manusia mau lihat praktisnya.. contohnya, ini

tantangan dan tanggung jawab kita ini.

3. Bagaimana kondisi sosial-politik di Turki dan bagaimana respon

Gülen terhadap situasi tersebut?

Waktu itu ada beberapa masalah politik e… misalnya pada 1960 terjadi

kudeta militer dan mereka e… apa namanya, bunuh… bunuh ya… perdana

menteri Turki… dua menteri, dan sangat keras. Mereka semua e..pensiunkan dua

ratus lebih jenderal dalam satu hari, ada sangat besar konflik e.. dan masalah

politik waktu itu, ekonomi juga tidak baik waktu itu e… setelah 60-an kira-kira di

akhir 60-an di Turki jadi konflik juga dengan komunisme. Konflik dengan orang

Page 105: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

kiri dengan orang kanan.orang kanan orang nasionalis, orang kiri orang

komunis… di universitas-universitas dan di jalan-jalan juga terjadi konflik e…

banyak anak muda yang di bunuh.. banyak!. Karena itu e..masyarakat khususnya

masyarakat muslim takut… tidak mau kirim anak-anaknya ke universitas-

universitas. Tapi Hodjaefendi waktu itu mendorong masyarakat di masjid-masjid

besar e… ayo kirim anaknya ke sekolah-sekolah, jangan takut dan jangan

khawatir. Apa ketakutan mereka? Karena ada contoh begitu, ada beberapa anak

jadi komunis, ayahnya orang beragama tapi anaknya masuk komunis di

universitas, nanti contoh jadi banyak di Turki dan masyarakat muslim khawatir…

jadi takut. Hodjaefendi mendorong mereka, jangan! Kalau anak-anak anda tidak

pergi… anak-anak komunis dan ateis akan lulus dari universitas-universitas itu

dan anda tidak akan dapat bernafas di negara sendiri selama 30 tahun, 60 tahun.

Karena kekuasaan berada di tangan orang ateis dan komunis.

Ya, Turki hidup seperti itu e..pengalaman e.. misalnya thoriqat-thariqat,

jamaah-jamaah selalu di press dan ditekan sampai waktu Turgut Ozal tahun 1983.

Dia orang beragama tapi demokrat, dia buka jalan-jalan atau dia e… dia berizin

untuk semua. Semua dia bilang..orang komunisme juga bebas, orang muslim,

orang thariqat semuanya bebas.. oke.. jangan konflik. Dia persiapkan atmosfir

Turki lebih bagus, dia kerjanya lebih bagus.

Respon Hodjaefendi tapi e… waktu Hodjaefendi berbicara dan e… apa

itu..menggambarkan hidup yang lain misalnya generasi emas dan masa depan

Turki. Tapi masyarakat seperti melihat mimpi karena tidak ada wawasan, tidak

ada matahari..gelap sekali waktu itu. Mereka bilang Hodjaefendi mungkin mimpi

aja, pikiran-pikirannya mungkin tidak bisa praktisnya.Mereka berpikir begitu tapi

tetap menghormati kepada beliau.Mereka lihat hidup Hodjaefendi sangat bagus,

bisa ambil contoh lalu mereka lebih menghormati dan mengikuti pikiran-pikiran

Hodjaefendi. Kepala mereka atau akal mereka tidak setuju tapi hatinya setuju,

mereka setuju Hodjaefendi, ikut dan bekerja bersama mendidik generasi baru

Oo..mereka jadi sangat sukses, Oo.. harapan datang, semua punya harapan yang

baru dan mereka Alhamdulillah lihat buah-buahnya di Turki ada Alhamdulillah

dididik generasi baru, sangat bagus dan sukses Alhamdulillah. Jadi contoh untuk

seluruh dunia bukan Turki aja Alhamdulillah.

Page 106: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

4. Kapan Hizmet terbentuk dan apa saja persiapan-persiapannya?

Saya bisa bilang e..setelah perode Izmir, 1966 mulai setelah Hodjaefendi

pergi ke Kestanepazarı sebagai guru dan direkturnya. Dia mulai mendidik

generasi baru, genarsi emas dari sana satu persatu. Nanti dia keliling-keliling di

daerah Izmir, nanti dia keliling-keliling di Turki semua, tapi dia mulai mendorong

masyarakat ayo kirim anak-anaknya nanti buka asrama bersama, tapi pemiliknya

bukan Hodjaefendi, dia mendorong masyarakat dan masyarakat sendiri (yang

membangun). Mereka kumpul sendiri uangnya, beli tanah dan bangun asrama.Ini

satu contoh anak-anak jadi sukses dari asrama itu.beberapa asrama jadi sekolah

nanti. Selain mendorong anak-anak menjadi dermawan dan jurusan bisnis, ia juga

mendorong anak-anak ke jurusan pendidikan. Karena kita perlu guru dulu, guru

sangat penting.Nanti anak-anak pintar yang bisa jadi hakim, dokter, insinyur tapi

mereka semua pergi ke universitas dan fakultas pendidikan. Lulus dari sana,

mereka sangat pintar, sangat talented dan mereka jadi guru di sekolah-sekolah ini,

anak-anak muncul dan jadi sukses karena gurunya sangat dedicated, berkurban

sendiri, sangat dididik bagus, mereka lulus dari universitas yang derajatnya tinggi

tapi jadi guru. Nah waktu itu ada beberapa masalah pada kaluarga-keluarga

mereka tidak setuju karena anaknya pintar bisa jadi hakim, gubernur dan bisa jadi

apa-apa, karena jabatan tersebut di Turki berasal dari universitas dan bukan

dipilih. Anak saya lebih pintar e… waktu itu guru tidak populer e..gajinya tidak

tinggi dan keluarganya tidak suka. Tapi mereka percaya pada Hodjaefendi dan

ikut pikiran-pikirannya, anak-anak dulu yang ikut kemudian keluarganya Nanti

Hodjaefendi tapi dia selalu hidupnya sederhana tidak punya target harta, tahta dan

wanita.Mereka lihat selama 50 tahun atau 60 tahun begitu, jadi masyarakat

percaya.Mereka lalu berlomba-lomba di Turki untuk membuka sekolah-sekolah di

Izmir dan di Istanbul.Mayarakat yang terinspirasi dari Fethullah Gülen, kami

sebut orang Hizmet.

Hizmet di mulai dari Izmir, nanti selama sepuluh hingga lima belas tahun

menyebar hingga ke seluruh Turki. Karena kenapa mungkin mereka lihat, ikhlas

di apa.. Hizmet ini e… ada orang-orang pengusaha hidupnya seperti Sahabat Abu

Bakar atau Abdurrahman bin Auf, sangat berkurban sendiri bukan dengan Zakat

atau sedekah aja, 50 persen sampai 60 persen misalnya. Nanti orang e..pendidikan

Page 107: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

juga berkurban sendiri e.. dua-duanya ikhlas dan masyarakat percaya

Alhamdulillah. Sekarang ada ribuan sekolah di Turki dan ribuan sekolah di luar

negeri. Tapi Hodjaefendi minta dari pengikutnya tolong hidup untuk

menghidupkan orang lain, kalau jadi sukses tolong jangan bilang saya yang

melakukan, kesuksesan datang dari Allah, kami e..kita kerja aja. Hodjaefendi

mendorong orang Hizmet kerja begitu dan dia juga bilang semua harus legal, buka

yayasan, buka sekolah dan asrama.Salah satu syarat yang besar adalah ikut

undang-undang negara apapun anda hidup, tidak punya undang-undang sendiri.

Artinya Hizmet di seluruh dunia adalah legal karena itu pemerintah dan

masyarakat dari Jepang sampai Amerika dan Rusia sampai Afrika Selatan suka

orang Hizmet seperti saudara, walaupun misalnya agamanya beda mereka suka

seperti teman, gimana..karena orang Hizmet jujur, tertib, bersih, akhlakul

karimah. Semua suka ini, orang Budha suka, Hindu juga suka, orang Kristen juga

suka karena ini nilai-nilai yang diperlukan oleh semua, ini perlu semua. Begitu…

5. Apakah ada tulisan-tulisan Fethullah Gülen hingga tahun 1976?

Hodjaefendi tulis puisi-puisi dan makalah-makalah di majalah aja dan

bukan buku.Saya tidak tahu semua… mungkin ada di dalam websitenya

Hodjaefendi. Salah satunya ada di majalah Gurbet, isinya tentang kami di dalam

kerinduan akan surga, karena kita dulu tinggal di surga dekat dengan Allah dan

sekarang di dunia, jauh dari Allah. Ada sebuah tulisannya Hodjaefendi yang

berjudul “ke surga kita yang hilang” berdasarkan kisah Adam yang berasal dari

Surga. Kita sekarang berada di apa..e… di pengasingan karena surga adalah

tempat kita yang sebenarnya.

Jakarta, 24 Juni 2015

Narasumber

Page 108: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada

LAMPIRAN VII

Tulisan Fethullah Gülen dalam majalah Gurbet (Kerinduan) pada tahun 1966.

Sumber: http://tr.fgulen.com/images/article/a13125.jpg

Page 109: PERJUANGAN DAKWAH FETHULLAH GÜLEN DI TURKI (1956 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29904/3/MUHAMAD... · penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini pada