4

Click here to load reader

Perkembangan IFRS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IFRS

Citation preview

Page 1: Perkembangan IFRS

Perkembangan IFRS: AS Tetap Ogah, IASB Belum MenyerahAmerika Serikat (AS) tetap ogah menerapkan IFRS, tetapi pihak IASB belum mau menyerah. Meskipun tidak mau menunggu lagi, IASB tetap mengharapkan AS adopsi IFRS di masa yang akan datang. Begitulah kira-kira perkembangan terakhir mengenai konvergensi IFRS di negeri Paman Sam.

Sampai di penghujung 2012, konvergensi IFRS di Amerika Serikat (AS) bukannya makin mantap, malah makin tak jelas. Bahkan hampir bisa dipastikan pihak Security Exchange Commission (SEC), di AS sana, tidak akan pernah menerapkan IFRS sepenuhnya. Dengan kata lain, SEC tidak akan pernah mengharuskan perusahaan publik di sana untuk menerapkan IFRS, meskipun bersedia menerima laporan keuangan yang menggunakan basis standar IFRS, jika ada.

Sementara itu IASB sudah tidak mau menunggu lagi. Batas waktu untuk merampungkan implementasi IFRS sudah akan segera berakhir. Pun demikian, IASB belum mau menyerah; masih tetap mengharapkan AS agar menjalankan rencananya semula untuk konvergen, atau minimal mengadopsi IFRS, meskipun mungkin dengan batas waktu yang relatif lama.

 

IASB Segera Tuntaskan Implementasi IFRS Tanpa Meninggalkan FASB dan AS

Lembaga pengatur standar akuntansi di Inggris dan Wales, Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), hari Rabu, merilis laporan yang menyatakan bahwa, sudah waktunya bagi IASB untuk berhenti menunggu komitmen konvergensi dari AS—baik secara setengah-setengah maupun sepenuhnya.

Dalam sebuah wawancara, salah seorang wali yayasan IFRS, James Quigley, mengiyakan bahwa proyek konvergensi IFRS di Inggris, secara nasional, memang harus dituntaskan secepatnya. Namun demikian, bukan berarti akan mengorbankan usaha IASB selama ini untuk tetap mengajak AS dalam implementasi IFRS. IASB akan terus berusaha mengajak AS turut serta dalam implementasi standar akuntansi global.

Menurut James Quigley, seperti dilansir oleh Journal of Accountancy (JofA), perkembangan konvergensi (atau adopsi) IFRS di AS saat ini, sudah lebih maju dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, sejumlah perbedaan sudah bisa ditiadakan, sehingga makin dekat. Dirinya yakin bahwa perkembangan di masa yang akan datang akan lebih maju lagi dibandingkan saat ini. Akan terus demikian hingga AS konvergen IFRS sepenuhnya.

 

Sorotan Publik Terhadap Rencana Impementasi IFRS di AS Meningkat

Page 2: Perkembangan IFRS

Sorotan publik terhadap perkembangan rencana implementasi IFRS di AS memang kian tajam dua minggu terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan:

Pertama, publik tidak melihat adanya sinyalemen yang jelas mengenai posisi AS dalam hal implementasi IFRS. Hal itu tercermin dalam rilis stafnya SEC, di bulan Juli 2012, yang samasekali tidak menyertakan rekomendasi apapun mengenai rencana implementasi IFRS.

Kedua, tenggang waktu penuntasan program konvergensi IFRS—yang dituangkan dalam kesepakatan Norwalk (2012)—sudah segara akan berakhir. Dalam kesepakatan tersebut, “standar pengakuan pendapatan” rencananya baru akan rampung di semester pertama 2013, dan penyelesaian sisa program—diantaranya mengenai: instrumen keuangan, asuransi dan persewaaan—diundur.

 

FASB dan IASB Saling Menyalahkan Mengenai Keterlambatan Implementasi IFRS

Mengenai kemunduran perkembangan implementasi IFRS, seperti dilansir oleh JofA, Leslie Seidman (chairmannya FASB) mengatakan minggu lalu bahwa “target komparabilitas 100% standar tunggal di beberapa pasar modal terbesar dunia, tidak bisa dicapai dalam waktu dekat.”

Berbicara dalam konferensi “Current SEC and PCAOB Developments”, Leslie Seidman mengekspresikan kekecewaannya terhadap apa yang dia persepsikan sebagai ketiadaan urgensi dari pihak IASB mengenai pentunjuk pelaksanaan untuk standar pengakuan pendapatan yang sudah jadi. Leslie Seidman juga mengatakan bahwa impelementasi yang tidak konsisten di seluruh dunia adalah hambatan bagi IFRS.

Di konferensi yang sama, Hans Hoogervorst (Chairman IASB) juga mengekspresikan rasa frustrasinya mengenai kegagalan FASB dan IASB untuk menemukan solusi bersama dalam proyek konvergensi IFRS, dimana dua lembaga pengatur standar akuntansi terbesar tersebut mengalami silang-pendapat khususnya mengenai standar untuk instrument keuangan. Hans Hoogervorst meminta agar para petinggi AS menggunakan visi dan keberanian (“vision and mettle“) untuk mengadopsi IFRS.

 

IASB Sebaiknya Fokus Tuntaskan Langkah Konvergensi IFRS

Lembaga pengatur standar akuntansi di Inggris dan Wales (ICAEW), hari Rabu, diharapkan akan menerbitkan duapuluh tiga halaman laporan berjudul “The Future of IFRS”. Dalam laporan tersebut, ICAEW mendesak IASB agar fokus pada kepentingan lebih dari 100 yurisdiksi (di luar AS) yang telah mengadopsi IFRS, sekaligus menghimbau agar negara-negara yang mulai mengadopsi IFRS bisa konvergen sepenuhnya.

Page 3: Perkembangan IFRS

Juga disebutkan bahwa, kemungkinan adanya ketidakkonsistenan implementasi jelas ada. Akan tetapi, penggunaan “dialek lokal” dalam IFRS mestinya bukan masalah sepanjang masih mendekati “bahasa ibu” yang bisa dipamahami dengan mudah.

James Quigley, di sisi lain, menyatakan keyakinannya bahwa SEC sepertinya akan mengadopsi IFRS untuk digunakan di AS, dan partisipasi AS dalam yayasan IFRS seharusnya tidak surut di masa-masa yang akan datang.

Menurut James Quigley, menuntaskan konvergesi IFRS, pada titik ini, adalah penting—meskipun masih ada perbedaan-perbedaan—untuk mencegah keputusasaan dalam penetapan standar. Menurutnya, dialog yang konstruktif antara IASB dan FASB mestinya terus dilakukan.