19
KELOMPOK III PERKEMBANGAN JARINGAN LUNAK

PERKEMBANGAN JARINGAN LUNAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gggg

Citation preview

PERKEMBANGAN JARINGAN LUNAK

KELOMPOK IIIPERKEMBANGAN JARINGAN LUNAKBibirPada masa bayi, bibir berperan besar untuk mendapatkan air susu dari ibunya. Kelenjar susu wanita dikelilingi oleh otot polos yang pada masa menyusui bila berkontraksi dapat memancarkan susu. Untuk mendapatkan air susu bayi tidak menghisap puting tetapi bibir bayi melakukan gerakan nibbling menstimulasi otot polos di kelenjar susu ibunya adar memancarkan air susu ke dalam mulutnya. Gerakan ini disebut suckling yang merupakan gerakan refleks pada bayi.Lidah berfungsi menampung air susu dengan cara ditempatkan di anterior kontak dengan bibir bawah dan kemudian melekuk (grooving) dan air susu mengalir ke posterior, faring, dan esofagus. Gerakan-gerakan seperti ini disebut infantile swallow dengan sifat adanya kontraksi otot bibir dan ujung lidah diajukan sampai kontak dengan bibir bawah serta sedikit aktivitas bagian posterior lidah dan otot-otot faring. Refleks menelan pada bayi menghilang pada tahun pertama kehidupan bayi.Perkembangan selanjutnya adalah meningkatnya aktivitas otot yang mengangkat mandibula pada saat anak menelan. Dengan adanya makanan yang agak keras maupun keras anak belajar menggunakan lidahnya untuk dapat mengumpulkan bolus, menempatkan di tengah lidah dan menggerakkan bolus ke posterior. Proses menelan yang normal adalah bibir mengatup, gigi-gigi beroklusi ringan, bolus terletak di bagian belakang lidah, palatum molle meutup nasofaring, tulang hyoid dan laring terangkat ke atas dan ke depan. Gerakan ini menjaga bolus di luar laring dan melebarkan esofagus sehingga makanan meluncur ke arah gaster karena adanya kontraksi peristaltik.Perkembangan fungsi oral di mulai dari anterior ke posterior. Pada masa bayi bibir sudah dapat dikatakan relatif matang dan dapat menghisap dengan kuat sedangkan struktur di posterior belum matang. Demikian juga cara mengucapkan huruf dan kata mengikuti pola kematangann dari anterior ke psterior.Bibir digolongkan dalam bibir yang kompeten dan bibir yang tidak kompeten. Bibir yang kompeten adalah bibir yang dapat berkontak dengan mudah dengan aktifitas yang minimal dari otot sirkum oral sehingga didapatkan interior oral seal ketika mandibula dalam posisi istirahat. Pada pasien yang bibirnya secara potensial dapat berkontak dengan mudah tetapi biasanya tidak mengatup disebut bibir yang potensial kompeten. Keadaan seperti ini didapatkan pada pasien yang insisivus atasnya terletak di antara bibir atas dan bawah atau pada pasien yang mempunyai obstruksi nasal sehingga biasa bernafas melalui mulut. Bibir yang tidak kompeten adalah bibir yang dengan upaya minimal dari otot sirkum oral tidak dapat berkontak. Pada pasien dengan cerebral palsy kadang-kadang mempunyai bibir yang tidak kompeten karena adanya ketidakseimbangan muka bagian bawah anterior atau dan panjang bibir atas dan bawah atau ketidakseimbangan muka bagian anterior dan posterior. Bibir yang tidak kompeten bervariasi derajatnya menurut individu, keadaan dental dan skeletal. Bibir yang tidak kompeten dalam derajat ringan dan sedang bibir dapat berkontak dengan aktivitas otot yang melebihi minimal.Hal ini dapat dilihat adanya kerutan kulit di sekitar dagu karena kontraksi muskulus mentalis. Pada derajat yang parah, pasien sangat sukar untuk mengatupkan bibir atas dan bawah meskipun aktivitas otot peri oral lebih besar. Beberapa peneliti berpendapat bahwa latihan bibir dengan menggunakan peranti fungsional tertentu dapat merangsang perkembangan kebiasaan neuro muskuler untuk mengatupkan bibir. Perubahan ini sukar dibedakan dengan perubahan yang terjadi pada saat anak-anak menjadi dewasa.Bibir bawah dapat berperan menyebabkan maloklusi tetapi bisa juga menjaga stabilitas oklusi sesudah perawatan dengan jalan menahan sepertiga insisal insisivus atas sehingga posisi insisivus ats stabil.bentuk bibir bawah dapat menjadi pengarah insisivus bawah yang erupsi. Pada pasien dengan luka bagian anterior bawah yang pendek, bibir bawah dapat mengarahkan insisivus atas yang sedang erupsi sehingga menjadikan maloklusi kelsa dua divisi dua.kadan-kadang bibir bawah mengarahkan insisivus atas ke labial sehingga menjadikan maloklusi kelas dua divisi satu. Dengan pertambahan umur, bibir menjadi lebih tipis dan bagian vermilion kurang terlihat.LidahLidah dalam perkembangannya menyesuaikan bentuk rongga mulut. Pada bayi lidah terletak di antara bantalan gusi dan berkontak dengan bibir dan pipi demikian pula saat bayi menyusu dan menelan. Ketika gigi sulung bererupsi terjadi perubahan fungsi mulut, terdapat fungsi pengunyahan dan secara bertahap aktivitas lidah berubah dari pola bayi menjadi pola yang dewasa. Hal ini berlangsing sampai gigi sulung bererupsi sempurma.Pada beberapa dasawarsa yang lalu telah banyak dilakukan penelitian tentang aktivitas dan pengaruh lidah serta bibir pada waktu menelan terhadap posisi gigi. Bukti-bukti baru menunjukkan bahwa posisi gigi lebih banyak dipengaruhi oleh tekanan ringan yang berlangsung terus-menerus. Posisi lida pada saat istirahat yang lama lebih berpengaruh daripada kekuatan yang besar yang berlangsung sebentar misalnya pada saat menelan.Lidah berinteraksi dengan bibir bawah membentuk anterior oral seal. Beberapa keadaan yang berbeda ikut mempengaruhi interaksi ini antara lain:a.Bibir yang tidak kompeten dan biasanya tidak berkontak untuk mendapatkan anterior oral seal lidah akan berkontak dengan bibir bawah.pada keadaan ini dapat terjadi tumpang gigit yang tidak sempurna (incomplete overbite) dan insisivus atas proklinasi. Bila perawatan ortodonti dapat menghasilkan anterior oral seal dari kontak bibir atas dan bawah maka posisi insisivus yang baru akan stabil.b.Jarak gigit yang besar, misalnya pada maloklusi kelas dua divisi satu skeletal akaan menyebabkan anterior oral seal didapatkan dari kontak lidah dan bibir bawah. Keadaan yang terjadi serupa dengan keadaan bibir yang tidak kompeten.c.Gigitan terbuka akibat menghisap jari atau adanya tinggi muka bagian bawah yang bertambah dapat menyebabkan lidah terletak di anterior melewati insisivus bawah untuk mendapatkan anterior oral seal. Keadaan ini akan menjadi normal dengan spontan apabila dilakukan perawatan ortodontik yang berhasil mengoreksi gigitan terbuka.

Keseimbangan ototGigi menempati letaknya yang stabil karena adanya keseimbangan yang ditentuakan oleh interaksi lidah, bibir dan pipi, relasi rahang serta kekuatan pengunyahan. Apabila posisi gigi akan diubah dan diupayakan teteap stabilmakan harus dicari keseimbangan baru. Kadang-kadang di upayakan mengubah keseimbangan kekuatan jaringan kunak dengan cara menghalangi tekanan dari pipi dan bibir serta memberi kesempatan pada lidah untu melebarkan lengkung geligi ke lateral dan anterior posterior.peranti yang diharapkan dapat menghasilkan keadaan seperti itu adalah peranti fungsional.Hubungan hidung, bibir dan daguPertumbuhan hidung paling banyak terjadi pada masa remaja dan mencapai puncaknya pada usia 12 tahun sampai kira-kira usia 16 tahun pada wanita sedangkan pada pria pada usia 13-14 tahun dan bisa mencapai usia di atas 16 tahun dan masih ada pertumbuhan yang cukup signifikan sampai dewasa. Bibir juga mengalami perkembangan dengan bertambah panjang dan bertambah tebal. Pria lebih banyak tumbuh daripada wanita dan juga masa pertumbuhannya lebih lama.Pertumbuhan jaringan lunak pada dagu mengikuti pertumbuhan dagu, dagu menjadi lebih menonjol pada pria disebabkan adanya rotasi mandibula ke atas dan ke depan. Gabungan dari pola pertumbuhan masing-masing struktur anatomis ini mempunyai pengaruh penting dalam tampilan wajah.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara garis besar dapat dikatakan adalah faktor genetik dan lingkungan. Seberapa jauh faktor-faktor ini saling mempengaruhi masih belum jelas. Pengaruh genetik sangat besar pada kompleks muka dan dapat dilihat adanya kemiripan pada orang tua dan anak-anaknya dan juga pada anak kembar.Jaringan lunak yang lainJaringan lunak yang lain perlu mendapat perhatian adalah frenulum dan jaringan periodontal. Frenulum yang tidak normal dapat menyebabkan diastema sentral dirahang atas. Mukosa di sekitar gigi mengalami remodelling yang lebih lambat daripada tulang alveolar. Sabut suprakrestal menegang pada saat dilakukan derotasi gigi dan dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk menghilangkan ketegangan sabut-sabut itu. Pengurangan jarak gigit dengan peranti lepasan dapat menyebabkan menumpuknya gingiva di palatal insisivus atas kecuali dilakukan pengurangan lempeng akrilik yang cukup banyak di palatal insisivus atas pada saat insisivus atas di retraksi di palatal. Kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa sakit karena gingiva terjepit di antara lempeng akrilik dan gusi.Rangkuman Perkembangan jaringan lunak terjadi sejak masa bayi sampai dewasa bahkan masih terjadi pada msa tua. Perkembangan fungsional dimulai dari anterior ke posterior. Stabilitas posisi gigi ditentukan oleh interaksi bibir, pipi dan lidah. Posisi bibir dan lidah yang kurang baik dapat menyebabkan maloklusi sedangkan posisi yang baik dapat mempertahankan posisi gigi sesudah perawatan ortodontik. Pada masa dewasa dimensi hidung bertambah, bibir bertambah panjang dan berisi terutama pada pria. s