8
Perkembangan Psikososial Secara Normal Pada Keperawatan Jiwa Pada Remaja Dan Dewasa PENGERTIAN REMAJA Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008). Masa remaja adalah masa yang akan melalui krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri (Search for self -Identity) (Dariyo, 2004) TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu ((Monks, Knoers & Haditomo, 2002): a. Masa remaja awal (12-15 tahun) Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005), dengan ciri khas antara lain: 1. Lebih dekat dengan teman sebaya 2. Ingin bebas 3. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain: 1. Mencari identitas diri 2. Timbulnya keinginan untuk kencan 3. Mempunyai rasa cinta yang mendalam 4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak 5. Berkhayal tentang aktifitas seks c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain 1. Pengungkapan identitas diri 2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya 3. Mempunyai citra jasmani dirinya 4. Dapat mewujudkan rasa cinta 5. Mampu berpikir abstrak

PERKEMBANGAN REMAJA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Citation preview

Page 1: PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan Psikososial Secara Normal Pada Keperawatan Jiwa Pada Remaja

Dan Dewasa

PENGERTIAN REMAJA

Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008).

Masa remaja adalah masa yang akan melalui krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri (Search for self -Identity) (Dariyo, 2004)

TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA

Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu ((Monks, Knoers & Haditomo, 2002):

a. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005), dengan ciri khas antara lain:

1. Lebih dekat dengan teman sebaya2. Ingin bebas3. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak

b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain:

1. Mencari identitas diri2. Timbulnya keinginan untuk kencan3. Mempunyai rasa cinta yang mendalam4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak5. Berkhayal tentang aktifitas seks

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain

1. Pengungkapan identitas diri2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya3. Mempunyai citra jasmani dirinya4. Dapat mewujudkan rasa cinta5. Mampu berpikir abstrak

 

CIRI-CIRI MASA REMAJA

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal.2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. 4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi

kurang penting karena sudah mendekati dewasa.5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu

sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab

Page 2: PERKEMBANGAN REMAJA

yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA

1. Perkembangan Psikososial Remaja Awal ( 10 – 14 Tahun )

a. Tahap Perkembangan

Cemas terhadap pemampilan Badan /fisik

Perubahan Hormonal Menyatakan kebebasan dan

merasa sebagai seorang individu, tidak hanya sebagai seorang anggota keluarga

Perilaku memberontak dan melawan,

Kawan menjadi lebih penting

Perasaan memiliki terhadap teman sebaya Anak Laki-laki : membentuk gang, kelompok, anak perempuan : mempunyai sahabat.

Sangat menuntut keadilan, tapi cenderung melihat sesuatu sebagai hitam putih serta dari sisi pandang mereka sendiri

b. Dampak Terhadap Anak

Kesadaran diri meningkat (self consciousness) Pemarah, anak laki laki yang tadinya baik dapat menjadi lebih agresif,mungkin pula

timbul jerawat baik pada anak laki-laki maupun. Perempuan .Bereksprerimen dengan cara berpakaian, berbicara dan cara penampilan dirim sebagai suatu usaha untuk mendapatkan identitas baru

Kasar Menuntut memperoleh kebebasan Ingin tampak sama dengan teman yaitu dalam cara berpakaian, gaya rambut,

mendengarkan musik dan lain-lain Pengaruh teman dan orang–tua teman menjadi sangat besar. Remaja tidak mau berbeda dari teman sebaya Mungkin tampak tidak toleransi dan sulit berkompromi, Mungkin pula timbul iri hati

terhadap saudara kandung dan seringkali ribut dengan mereka.

c. Efek Terhadap Orang-Tua

Orang-tua mungkin menganggap anak “ ter fokus pada dirinya “. Orang tua mungkin menenmukan kesulitan dalam hubungan dengan remaja Orang tua merasa ditolak dan sulit menerima keinginan anak yang berbeda dari

mereka Orang-tua perlu menangani anak secara hati-hati, bila ingin mempertahankan hubung

baik. Orang–tua merasa tidak mudah membuat keseimbangan antara “permisif “ dan” over

protective “ Orang tua mungkin terganggu oleh tuntutan finansial dan gaya hidup anak Orang–tua merasa kurang enak karena dikritik oleh anaknya sendiri. Kadang-kadang

terjadi bentrok dengan peraturan keluarga. Orang tua harus meninjau sikapnya untuk mengatasi perasaan “ tidak adil “

Page 3: PERKEMBANGAN REMAJA

2. Perkemabangan Psikososial Remaja Pertengahan ( 15 – 16 Tahun )

a. Tahap Perkembangan

Lebih mampu untuk berkompromi Belajar berpikir secara independen dan membuat keputusan sendiri Terus menerus bereksperimen untuk mendapatkan cira diri yang dirasakan nyaman

bagi mareka Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru, mengujinya walaupun berisiko Tidak lagi terfokus pada diri sendiri Membangun nilai/norma dan mengembangkan moralitas Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan rasa setia kawan Mulai membina hubungan dengan lawan jenis Intelektual lebih berkembang dan igni tahu tentang banyak hal. Mampu berpikir

secara abstrak, mulai berurusan dengan hipotesa Berkembangnya ketrampilan intelektual khusus misalnya, kemampuan matematika,

bahasa dan ilmu pengetahuan lainnya Mengembangkan minat yang besar dalam bidang seni dan olah raga seperti musik,

seni lukis, tari, basket dan lain-lain Senang bertualangan, ingin berpegian secara mandiri mengikuti kegiatan seperti

memanjat tebing, naik gunung dan lain-lain

b. Dampak Terhadap Anak

Lebih tenang, sabar dan lebih toleransi. Dapat menerima pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan pendapatnya sendiri Menolak campur tangan orang tua untuk mengendalikannya kurang dapat

dipengaruhi dan teman tidak lagi berpengaruh besar Baju , gaya rambut,Sikap dan pendapat mereka sering berubah-ubah Mulai bereksperiman dengan rokok , alkohol dan kadang-kadang Napza. Lebih bersosialisasi dan tidak lagi pemalu Mempertanyakan ide dan nilai/ norma yang diterima dari keluarga Ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman dari pada dengan keluarga Mulai berpacaran ,tapi hubungan belum serius. Mulai mempertanyakan sesuatu yang sebelumnya tak berkesan . Ingin mengikuti

diskusi atau debat Mungkin tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan ini Mungkin mengabaikan pekerjaan sekolah karena adanya minat yang baru ini Remaja merasa dirinya mampu sehingga mereka tidak mengikuti upaya penyelamatan

diri yang dianjurkan

c. Efek Terhadap Orang Tua

Orang-tua secara bertahap merasakan semakin mudah berhubungan dengan anaknya Orang-tua harus untuk memberikan kepercayaan kepada anak dan tidak terlalu

mengendalikannya Oang-tua mungkin menanggapi sikap remaja secara serius dan kuatir akan jadi

menetap Cemas terhadap risiko ini sehingga orang-tua cenderung membatasi dan menetapkan

aturan. Orang-tua melihat bahwa remaja siap untuk membina hubungan dekat. Dapat menjadi masalah bila remaja menolak sikap yang mempunyai nilai tinggi bagi

orang-tua Orang-tua cemas akan pengaruh teman

Page 4: PERKEMBANGAN REMAJA

Orang-tua cemas dan mungkin pula terlalu ikut campur. Orang tua mempunyai kesempatan untuk lebih mengetahui anaknya Orang tua perlu menunggu sampai tahap remaja pertengahan sebelum menyimpulkan

tentang keampuan intelektual anak Orang tua perlu mengenali bahwa anaknya memiliki kemampuan yang mungkin lebih

dari dugaannya

3. Perkembangan Psikososial Remaja Akhir ( 17 – 19 Tahun )

a. Tahap Perkembangan

Ideal Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar keluarga Harus belajar untuk mencapai kemandirian baik dalam bidang finansial maupun

emosional Lebih mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis Merasa sebagai orang dewasa yang setara dengan anggota keluarga lainnya Hampir siap untuk menjadi orang dewasa yang mandiri

b. Dampak Terhadap Anak

Cenderung menggeluti masalah sosial/politik. Dapat pula menggeluti nilai-nilai keagamaan dan bahkan pindah agama

Mulai belajar mengatasi stres yang dihadapinya, mungkin lebih senang pergi dengan teman daripada berlibur dengan keluarganya

Kecemasan dan ketidak pastian masa depan dapat merusak harga diri dan keyakinan diri

Mempunyai pasangan yang lebih serius dan banyak menghabiskan waktunya dengan mereka

Cenderung merasa pengalamannya berbeda dengan orang-tuanya Mungkin ingin meninggalkan rumah dan hidup sendiri

c. Efek Terhadap Orang-Tua

Orang tua menjadi tegang dan distres karena penolakan anak terhadap agama dan kepercayaannya sendiri

Keinginan orang-tua untuk melindungi anaknya dapat menimbulkan bentrokan Orang-tua mungkin masih memberikan dukungan financial terhadap remaja yang

secara emosional tidak lagi tergantung kepada mereka, Hal ini dapat membuat hubungan menjadi tidak mudah

Orang-tua cenderung cemas terhadap hubungan yang terlalu serius dan terlalu dini. mereka takut sekolah atau pekerjaan akan terabaikan

Orang-tua mungkin berkecil hati menghadapi keadaan ini. Orang-tua perlu menyesuaikan bila akhirnya anak meninggalkan rumah.

PENGEMBANGAN ASPEK PSIKOSOSIAL REMAJA

Dalam pengembangan aspek psikososial remaja, maka delapan aspek yang menuntut ketrampilan sosial remaja harus dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kondisi yang kondusif. Di bawah ini adalah beberapa saran yang mungkin berguna bagi pengembangan aspek psikososial remaja:

1. Keluarga2. Lingkungan

Page 5: PERKEMBANGAN REMAJA

3. Kepribadian4. Rekreasi5. Pergaulan dengan Lawan Jenis6. Pendidikan7. Persahabatan dan Solidaritas Kelompok8. Lapangan Kerja9. Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri.

Perubahan Fisik

Rangkaian perubahan yang paling jelas yang nampak dialami oleh remaja adalah perubahan biologis dan fisiologis yang berlangsung pada masa pubertas atau pada awal masa remaja, yaitu sekitar umur 11-15 tahun pada wanita dan 12-16 tahun pada pria (hurlock, 1973: 20-21).

Perubahan Emosionalitas

akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonal adalah perubahan dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan fisik dan hormonal tadi dan juga pengaruh lingkungan yang terkait dengan perubahan badaniah tersebt.

Perubahan Kognitif

Semua perubahan fisik yang membawa implikasi perubahan emosional tersebut makin dirumitkan oleh fakta bahwa individu juga sedang mengalami perubahan kognitif. Perubahan dalam kemampuan berfikir ini diungkapkan oleh Piaget (1972) sebagai tahap terakhir yang disebut sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya.

A.  PENGKAJIAN

Perkembangan psikososial remaja adalah kemampuan remaja untuk mencapai identitas dirinya yang meliputi peran, tujuan pribadi, dan keunikan atau ciri khas diri. Kemampuan ini tercapai melalui serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja. Jika tidak mencapai kemampuan tersebut, remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri.

Pengkajian yang berhubungan dengan anak remaja :

1. Status Kesehatan Sekarang Dan Masa Lalu

2. Pola Persepsi Pemeliharaan Kesehatan

3. Pola Aktivitas Dan Latihan4. Pola Nutrisi5. Pola Eliminasi6. Pola Istirahat7. Pola Kognitif Persepsual8. Pola Toleransi Stress/Koping

9. Pola Seksualitas Dan Reproduksi10. Pola Peran Dan Hubungan11. Pola Nilai Dan Kenyakinan12. Penampilan Umum13. Perilaku Selama Wawancara14. Pola Komunikasi & Pola Asuh

Orang Tua15. Kemampuan Interaksi16. Stresor Jangka Pendek & Jangka

Panjang

B.     MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Koping individu tidak efektif2. Perilaku destruktif

3. Depresi4. Nutrisi kurang/lebih

Page 6: PERKEMBANGAN REMAJA

5. Resiko terjadi cedera6. Resiko terjadi penyimpangan seksual7. Kurang perawatan diri8. Distress spritual9. Resiko penyalahgunaan obat

10. Potensial peningkatan kebugaran fisik11. Potensial peningkatan aktualitasi diri.12. Konflik keluarga13. Gangguan citra tubuh

C.    DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Potensial (normal) : Potensial pembentukan identitas diri

Risiko (penyimpangan) : Risiko bingung peran

D.    TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja :

1. Remaja mampu meyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang

2. Remaja mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal3. Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal