49
PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas Penganut Ajaran Yang Dianggap Sesat Oleh MUI) SKIRIPSI DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU OLEH: LAUNGAN NAULI SIREGAR NIM : 11370015 PEMBIMBING : Dr. MOH. TAMTOWI, M.Ag. NIP: 19720903 199803 1 001 PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM

(Studi Atas Penganut Ajaran Yang Dianggap Sesat Oleh MUI)

SKIRIPSI

DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

OLEH:

LAUNGAN NAULI SIREGAR NIM : 11370015

PEMBIMBING : Dr. MOH. TAMTOWI, M.Ag. NIP: 19720903 199803 1 001

PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2019

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 2: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 3: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UIN-BM-05-03 / RC

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal : Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Di Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi Saudara:

Nama : Laungan Nauli Siregar

NIM : 11370015

Judul Skripsi : PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM

(STUDI ATAS PENGANUT AJARAN YANG DIANGGAP

SESAT OLEH MUI)

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata

satu dalam Program Studi Hukum Tata Negara.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di

atas dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 3 Maret 2019

Pembimbing

Dr. Moh. Tamtowi, M.Ag. NIP: 19720903 199803 1 001

iii Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 4: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 5: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

Motto

Jadikan hidupmu ibarat pohon

Bisa menaungi dan bisa bermanfaat

Terhadap orang di sekitarmu

Pikiran yang tenang

membawa kekuatan batin dan kepercayaan diri.

Tapi jangan terlalu tenang.

iv

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 6: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

PERSEMBAHAN

Skiripsi ini kupersembahkan kepada keluargaku

tercinta

Khususnya ayahku kaharuddin siregar dan

mamahku siti mawarni harahap

Dan

Kakakku Ummi Kalsum Siregar

Adek-adekku: Sadek Nautama Siregar

Mahlan Restu Siregar

Maselida Siregar

Rautan Gogar Siregar

Yang sudah sangat sabar memberikan motivasi

dan dorongan serta restu-Nya.

Dan juga

seluruh keturunan nenek kami Mhd. Najuhar

siregar dan siti alan hrp.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 7: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

KATA PENGANTAR

الرحیم الرحمن هللا بسم

إن الحمد ہلل نحمده ونستعینھ ونستغفره ونعوذ باہلل من شرور أنفسنا ومن سیئات أعمالنا من یھده هللا فالمضل لھ ومن یضلل فال ھادي لھ. أشھد أن ال إلھ

.إال هللا وحده ال شریك لھ. وأشھد أن محمدا عبده ورسولھ. أما بعدAlhamdulillah, puji syukur yang tak terhingga penyusun panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang senantiasa melimpahkan kasih sayang, rahmat, karunia dan hidayah-Nya,kepada

umatNya yang serius dalam urusan dunia dan akhiratnya. Dia tumpuhan harapan dalam

menyelesaikan sskripsi ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini walau

derasnya cobaan dan rintangan yang dihadapi. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah menuntun umatnya dari zaman,

perbudakan menuju zaman yang tanpa penindasan, beserta keluarga, sahabat dan umat Islam

di seluruh dunia. Amin.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Dari itu penyusun haturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. selaku kepala rector Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Bapak Dr. H. Agus Moh. Najib, S.Ag. M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. H. Oman Fathurohman SW, M. Ag. Ketua Jurusan Siyasah Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

4. Bapak Dr. Moh Tamtowi, M. Ag. selaku sekretaris Jurusan Siyasah Fakultas Syari’ah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

5. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A.. Selaku pembimbing akademik saya yang

selalu memberi nasehat layaknya orang tua saya.

6. Bapak Dr. Moh Tamtowi, M. Ag. Selaku pembimbing skiripsi yang dengan ikhlas

mengarahkan dan membimbing penyusun dalam penulisan maupun penyelesaian

skripsi ini.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 8: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SUKA, beserta

guru-guruku baik yang formal atau tidak, terima kasih atas segalanya.

8. Bapak Prof. Dr. Irwan Abdullah. Selaku guru besar antropologi UGM Ribuan

terimakasih hanya doa dan ucapan yang saya utarakan kepada bapak, karena arahan

beliau sehingga skiripsi ini bisa disiapkan, semoga bapak sehat selalu dan selalu

dalam lindungan Allah SWT.

9. Sahabat satu perjuangan dari sumatera utara: Rj Sahidin Siregar, Muslim Pohan, Nur

Aminah Nst Dan Efrida Yanti Rambe. Kalianlah sahabat terbaik saya di jogja ini.

10. Kawan kawan satu angkatan siyasah 2011: terimakasih sudah menjadi kawan satu

angkatan di UIN SUKA kita tercinta ini

11. Helly ana doihati siregar selaku adek angkat saya terus semangat adekku yang selalu

mendukungku disetiap saya punya masalah.

12. Tidak lupa juga keluarga ke 3: IMATAPSEL, HIMALABUSEL, IKES JOGJA, dan

MANDALA HOLING INSTITUTE. Tidak lupa kepada abgku Azhar Riyadi Sagala

yang telah mengajarkanku bagaimana sikap menjadai dewasa.

13. Paling special Adek Siti Rona Harahap dan Ardan Harahap

14. Semua pihak yang berjasa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penyusun mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya. Semoga kita semua oleh Allah senantiasa diberi sehat selamat jasmani

rohani dari segala penyakit dan musibah, lancar urusan, banyak dapat rizki yang halal, baik

yang datangnya tidak disangka-sangka, tercapai segala apa yang dicita-citakan dan inginkan,

lulus dalam segala ujian, diberi kekayaan baik harta, ilmu dan pangkat yang tinggi serta

sukses dunia akhirat. Semoga Allah mengabulkan. AminYa Rabbal ‘alamin.

Akhir kata, penyusun sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif dari pembaca tetap penyusun harapkan demi

perbaikan dan sebagai bekal pengetahuan dalam penyusunan-penyusunan berikutnya.

Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penyusun pribadi,

Amin.

Yogyakarta.

Laungan nauli siregar

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 9: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

VII

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi huruf Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/u/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

HurufArab Nama Huruf Latin Keterangan

Alīf Tidak dilambangkan

Ba’ B Be

Ta’ T Te

ṡa’ ṡ s (dengan titik di atas)

Jīm J Je

Hâ’ ḥ Ha (dengan titik di bawah)

Kha’ Kh K dan h

Dāl D De

Żāl Ż Z (dengan titik di atas)

Ra’ R Er

Za’ Z Zet

Sīn S Es

Syīn Sy Es dan ye

Sâd ṣ Es (dengan titik di bawah)

Dâd ḍ De (dengan titik di bawah)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 10: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

VIII

Tâ’ ṭ Te (dengan titik di bawah)

Zâ’ ẓ Zet (dengan titik di bawah)

‘Aīn ‘ Koma terbalik ke atas

Gaīn G Ge

Fa’ F Ef

Qāf Q Qi

Kāf K Ka

Lām L ‘el

Mīm M ‘em

Nūn N ‘en

Wāwu W W

Ha’ H Ha

Hamzah ‘ Apostrof

Ya’ Y Ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis rangkap

دة Ditulis Muta’addidah متعد

ة Ditulis ‘iddah عد

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 11: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

IX

C. Ta’ Marbūtah di akhir kata

1. Bila ta’ Marbūtah di baca mati ditulis dengan h, kecuali kata-kata Arab

yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan

sebagainya.

ة Ditulis ḥikmah حكم

ة Ditulis Jizyah جسي

2. Bila ta’ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al’ serta bacaan kedua

itu terpisah, maka ditulis dengan h

ة الونيبء ’Ditulis Karāmah al-auliyā كرام

3. Bila ta’ Marbūtah hidup dengan hârakat fathâḥ, kasraḥ dan dâmmah

ditulis t

Ditulis Zakāt al-fiṭr زكبة انفطر

D. Vokal Pendek

fatḥaḥ Ditulis A

Kasrah Ditulis I

ḍammah Ditulis U

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 12: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

X

E. Vokal Panjang

1 fatḥaḥ+alif

ة جبههي

Ditulis

Ditulis

Ā

Jāhiliyyah

2 fatḥaḥ+ya’ mati

تىسى

Ditulis

Ditulis

Ā

Tansā

3 Kasrah+ya’ Mati

كريم

Ditulis

Ditulis

Karīm

4 ḍammah+wawu mati

فروض

Ditulis

Ditulis

Ū

furūḍ

F. Vokal Rangkap

1 fatḥaḥ+ya’ mati

بيىكم

Ditulis

Ditulis

Ai

bainakum

2 fatḥaḥ+wawu mati

قول

Ditulis

Ditulis

Au

Qaul

G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

Penulisan vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

tanda apostrof (‘)

Ditulis a’antum أأوتم 1

ه شكرتم 2 Ditulis La’in syakartum نئ

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 13: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

XI

H. Kata Sandang Alīf+Lām

1. Bila kata sandangAlīf+Lām diikuti huruf qamariyyah ditulis dengan al.

Ditulis Al-Qur’ān أنقرآن

Ditulis Al-Qiyās آنقيبش

2. Bila kata sandang Alīf+Lām diikuti Syamsiyyah ditulis dengan

menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta dihilangkan

huruf l (el)-nya.

مبء Ditulis as-Samā انس

مص Ditulis as-Syams انش

I. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnkan (EYD).

J. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya.

Ditulis Żawȋ al-furūḍ

ة م انسى ه Ditulis ahl as-Sunnah أ

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 14: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

XII

K. Pengecualian

Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:

a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur’an, hadis, mazhab,

syariat, lafaz.

b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh

penerbit, seperti judul buku al-Hijab.

c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negara

yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad Syukri

Soleh.

d. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Toko

Hidayah, Mizan.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 15: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

ABSTRACK

Aliran sesat adalah aliran yang menyimpang dari norma keagamaan itu sendiri, meskipun mereka menganggap semua hal yang mereka yakini itu adalah suatu kebenaran, tapi pada kenyataannya mereka tetaplah salah. Mereka tidak mengakui Tuhan sebagai pencipta dari segala yang ada di jagad semesta ini, melainkan mereka mentuhankan hal-hal yang tidak masuk diakal seperti patung, pohon, benda-benda antik dan sebagainya. Tapi diantara beberapa aliran sesat tersebut ada yang mengakui Tuhan itu ada, tapi pelaksanaannya tidak sesuai dengan tata cara agama yang telah ada sebelumnya, sehingga meskipun mengakui adanya Sang Maha Pencipta, namun tetap saja pelaksanaannya salah dan dapat dikategorikan menyimpang.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatitf dengan tehnik pengumpulan data observasi dan studi pustaka. dengan cara berbagai menelusuri literature yang berkaitan dengan kajian ini, terutama buku yang diambil yang mengkaji tentang fatwa MUI aliran yang dianggap sesat oleh majelis ulama Indonesia dan bagaimana perspektif HAM dengan fatwa majelis ulama Indonesia pada aliran yang anggap sesat. Data yang di anilisis dari informasi sekunder berupa naskah akademik, peraturan perundang-undangan dan media cetak maupun media online terkait pemberitaan aliran sesat. Adapun pendekatannya adalah normatif-filosofis, yaitu pendekatan terhadap suatu masalah yang diteliti yang didasarkan pada sumber-sumber yang dianggap relevan untuk mencari dan mengkaji nilai-nilai yang dianggap sesat. Setelah data terkumpul penulis menggunakan analisis teori radikal universalisme dan analisis teori kebebasan keberagaman.

Sampai saat ini, tampaknya klaim kebenaran dan penyesatan, bahkan pengkafiran (takfîr), masih terus berlangsung. Di Indonesia, adanya Fatwa “Sesat” Majelas Ulama Indonesia (MUI) mengindikasikan adanya klaim ini. Tulisan ini berupaya melacak pemikiran aliran yang disesatkan MUI. Selanjutnya, penulis menyatakan bahwa pemikiran aliran-aliran sesat di Indonesia berakar dalam Sejarah Pemikiran Islam dan Fatwa MUI tentang aliran-aliran sesat di Indonesia dan hal ini tidak lebih dari representasi sikap tegas kelompok mayoritas di sepanjang sejarah Islam terhadap kelompok minoritas yang dipandang telah sesat atau kafir keluar dari mainstream.

Kendati demikian, kelihatannya aliran sesat akan tetapi ada di bumi Indonesia. Menimbang ketentuan yang terdapat dalam ICCPR yang telah diratifikasi Indonesia, keberadaan UU itu bertentangan dengan nilai-nilai HAM yang telah diadopsi dalam konstitusi dan perundang-undangan yang diproduksi era reformasi. Undang-undang yang merupakan produk hukum Orde Lama tersebut telah digunakan oleh Orde Baru untuk pembatasan dan “kooptasi” terhadap perkembangan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Kata Kunci: Aliran Sesat, MUI dan HAM.

xiv

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 16: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..……..... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………….......…ii

SURAT PERSETUJUAN SKIRIPSI…………………………………………………..….....iii

MOTTO…………………………………………………………………………………..... ..iv

PERSEMBAHAN…………………………………………………………………………....v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….....vi

PEDOMAN TRANSULATE BAHASA ARAB…………………………………………....vii

ABTRACK ………………………………………………………………………………….xiii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...…xiv

BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………....10

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………...10

D. Kegunaan Penelitian……………………………………………………………..10

E. Tinjaun Pustaka……………………………………………………………...…..10

F. Kerangka Teori…………………………………………………………………..16

G. Metode Penelitian……………………………………………………………..…20

BAB II:TINJAUAN UMUM TENTANG HAM………………………………….………...22

A. Pengertian HAM…………………………………………………………...........22

B. Sejarah lahirnya HAM…………………………………………………..…….....23

C. Nilai-nilai HAM dalam syari’ah…………………………………………............27

D. pengaturan HAM dalam hukum Islam……………………………………...........32

E. Korelasi Antara Islam Dengan HAM…………………………………………….35

F. Perkembangan dan konsep HAM dalam UUD 1945 di Indonesia…………….....39

1. Perkembangan HAM………………………………………………………....39

2. Konsep HAM dalam UUD 1945…………………………………..…...........43

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 17: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

BAB III: KRITERIA SUATU AJARAN YANG DIANGGAP SESAT OLEH

MUI…………………………………………………………………………………………..53

A. Analisis Fatwa MUI Pusat Tentang Kriteria Aliran Sesat……………………...........53

B. Kriteria Aliran Sesat beserta fatwa MUI……………………………………………...58

a. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6………………...…….....58

b. Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan

sunnah………………………………………………………..…………..63

c. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran……………………...……..65

d. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-

Qur’an……..…..………………………………………………………....66

C. Penyimpangan Ajaran Agama…………………………………………….…..............67

D. Aliran yang Menolak Sunah/Hadis Rasul…………………………………….…........69

1. Pengertian Inkar Al-Sunnah……………………………………................70

2. Inkar As-Sunnah di Indonesia…………………………………………….71

BAB IV: PERSPEKTIF HAM TENTANG FATWA MUI TERHADAP ALIRAN

SESAT…………….…………………………………………………………………….........73

A. Bentuk Perlindungan Hak Kebebasan Beragama di Indonesia…………………........73 B. Aliran Sesat dan Gerakan Baru Keagamaan Perspektif HAM……………………….78 C. Perlindungan Hukum Terhadap Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Hak Asasi

Manusia………………………………………………………………………………86 1. Perlindungan Secara Preventif Dalam Bentuk Pencegahan……………….....872. Perlindungan Represif Terkait dengan Penindakan Terhadap Pelaku Kejahatan

Kelompok Minoritas………………………………………………………….89D. Pandangan MUI Dan HAM Terhadap Kebebasan Beragama Dan

Berkeyakinan…………………………………………………………………………91 E. Pandangan MUI Dan HAM Terhadap Ahmadiyah

Indonesia……………………………………………………………………………..93

BAB V

A. Kesimpulan………………………………………………………………………….100

B. Saran………………………………………………………………………………...100

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 18: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

1

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Salah satu fenomena yang terjadi pada zaman sekarang adalah

berkembangnya aliran sesat. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang

ilmu agama dan Islam. Aliran sesat tidak terlepas dari problem psikologis baik

para tokoh pelopornya, pengikutnya dan masyarakat secara keseluruhan. Problem

aliran sesat mengindikasikan adanya anomali nilai-nilai di masyarakat.

Aliran sesat bukan fenomena baru, selain ia mengambarkan anomali, juga

kemungkinan adanya deviasi sosial yaitu selalu ada komunitas yang abnormal,

baik ia berada dalam abnormalitas demografis, abnormalitas sosial, maupun

abnormalitas psikologis. Sedangkan bentuk deviasi dapat bersifat individual,

situasional dan sistemik. Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur

hanya dengan satu kriteria, karena bisa jadi seseorang berkategori normal dalam

pengertian kepribadian tetapi abnormal dalam pengertian sosial dan moral.

Demikian halnya dengan para penganut aliran sesat, akan diperoleh kriterium

kategori yang tidak tegas. Salah satu yang paling mungkin untuk menyatakan

kesesatan adalah defenisi atau batasan ketidak sesatan yang bersifat formalistik

atau diakui sebagai batasan institusional.

Pada tahun 2007 aliran-aliran sesat ini bukan saja berkembang di wilayah

Jawa, akan tetapi di daerah Riau khususnya Kota Pekanbaru aliran sesat sudah

berkembang seperti aliran Al-Haq pernah masuk ke Universitas Riau yang

pengikutnya adalah mahasiswi. Mereka itu terdiri dari lima orang, satu di

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 19: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

2

antaranya adalah pemimpinnya yang bernama Tania, mereka berasal dari Kota

Besar di Jawa Tengah. Menurut keterangan Ilyas Husti (Ketua MUI Kota

Pekanbaru) bahwa di Pekanbaru aliran sesat sudah berkembang, seperti aliran

Jamaatul Islamiyah yang berada di jalan Silais, Wonorejo, Morpoyan Damai. Di

tempat tersebut aliran ini memiliki sebuah tempat ibadah yang mana kelompok itu

saja yang menempati. Jamaah aliran ini bukan warga setempat melainkan datang

dari berbagai tempat termasuk luar Pekanbaru, sementara untuk aliran Ahmadiyah

juga memiliki sebuah tempat ibadah disebuah gang di jalan Jendral Sudirman,

dekat jalan Pangeran Hidayat, selain itu MUI Kota Pekanbaru juga tengah

mempelajari ajaran inti Tariqat Qadirun Yahya di Sukajadi yang dianggap aneh

oleh masyarakat1

Aliran sesat didefinisikan sebagai aliran yang menyimpang dari

mainstream masyarakat, namun batasan ini menjadi rancu karena kriteria

kesesatan bersifat multikriteria. Oleh karena itu silang pendapat apakah suatu

aliran sesat atau tidak merupakan masalah tersendiri yang tidak mudah. Aliran

hanya dapat dinyatakan sebagai sesat apabila mengacu pada satu kumpulan

kriteria yang dinyatakan secara apriori sebagai “Tidak Sesat”. Oleh karena itu

ukuran sosiologis, politis dan psikologis hanya merupakan penjelas saja tentang

kemungkinan-kemungkinan mengapa seseorang kelompok menjadi bagian dari

aliran sesat.

Di Indonesia, sebagaimana di belahan Dunia Islam lain, dewasa ini masih

sering terjadi suatu kelompok umat Islam yang memandang umat Islam lainnya

1Lihat di website: http://melayuonline.com/ind/news/read/1907. Diakses pada tanggal 23-01-2019

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 20: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

3

sebagai kafir atau sesat dikarenakan beda paham, beda aliran atau beda

amaliahnya. Sejak awal sejarah Islam, pengkafiran atau penyesatan ini terjadi

dilatari adanya klaim diri bahwa dirinyalah yang benar dan orang (kelompok) lain

tidak benar (telah keluar atau sesat dari jalan yang benar). Tampaknya, sepanjang

klaim diri ini masih terjadi, apalagi kelompok pengklaim diri ini merasa memiliki

kewenangan untuk menentukan benar-salahnya kelompok lain, maka pengkafiran

atau penyesatan terhadap kelompok lain tidak akan terhindarkan di sepanjang

sejarah umat Islam. Akibatnya, klaim kebenaran dan kafir-mengkafirkan atau

sesat-menyesatkan tidak dapat dihindarkan, baik dari kelompok mayoritas

terhadap kelompok minoritas atau pun, sebaliknya, dari kelompok minoritas

kepada kelompok mayoritas.

Dalam konteks ke Indonesiaan, kafir-mengkafirkan atau sesat-

menyesatkan itu terjadi pula di antara dua kelompok. Sesat-menyesatkan dari

kelompok minoritas terhadap kelompok mayoritas dapat dilihat di kelompok yang

difatwakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dari kelompok

mayoritas terhadap kelompok minoritas dapat dilihat dari Fatwa MUI, seperti

Fatwa tentang Aliran Ahmadiyah dan Aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah.2

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, khususnya

bisa dilihat dari segi kebudayaan, etnis, ras, suku bangsa, dan agama.

Konsekuensinya dalam menjalani kehidupan, masyarakat Indonesia dihadapkan

pada perbedaan dalam berbagai hal, mulai dari kebudayaan, cara pandang hidup,

2Fatwa tentang Ahmadiyah merupakan Fatwa yang ke-13 dan mengenai “Aliran al-Qiyadah al-Islamiyah merupakan Fatwa yang ke-14 yang dihimpun dalam Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia” (Jakarta: Sekretariat Majelis Ulama Indonesia, 2010).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 21: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

4

dan interaksi antara individu satu dengan individu yang lain, serta dalam

keyakinan untuk mempercayai suatu agama yang dianggapnya benar.

Beragamnya ketentuan agama dalam hukum Indonesia, menunjukkan

bahwa agama adalah unsur penting yang menjiwai kehidupan berbangsa,

berNegara dan bermasyarakat di Indonesia. Ketentuan pembukaan UUD 1945

paragraf satu secara tegas menjelaskan bahwa kemerdekaan bangsa bukan hanya

akibat dari perjuangan materiil semata, melainkan juga akibat dari “berkat Rahmat

Tuhan yang Maha Esa”. Pencantuman sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

dalam Dasar Negara Pancasila dan penegasan konstitusional dalam Pasal 29 ayat

(1) UUD 1945 bahwa “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa”,

dengan jelas membuktikan pengakuan Negara bahwa Tuhan Yang Maha Esa

adalah “causa prima” dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan

bermasyarakat.3

Penegasan tersebut pada suatu pihak membuktikan bahwa Indonesia bukan

Negara yang netral agama, tetapi pada pihak lain bertitik tolak dari kebhinnekaan

masyarakat Indonesia, khususnya kemajemukan dalam agama dan kepercayaan,

maka Negara Indonesia juga tidak didirikan di atas dasar salah satu agama. Oleh

sebab itu seluruh hukum yang dibuat oleh Negara atau pemerintah dalam arti yang

seluas-luasnya, tidak boleh bertentangan dengan hukum Tuhan, bahkan lebih dari

itu, setiap tertib hukum yang dibuat, haruslah didasarkan atas dan ditujukan untuk

merealisir hukum Tuhan.4 Bagi setiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia

3As‟ad Said Ali, “Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa” (Jakarta: LP3ES, 2009). Hlm. 157-159

4Juhaya S. Praja dan Ahmad Syihabuddin, “Delik Agama dalam Hukum Pidana Di Indonesia” (Bandung: Penerbit Angkasa, 1982). Hlm. 1.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 22: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

5

menghadapnya; maka berlombalah kamu dalam mengejar kebaikan. Di manapun

kamu berada, Allah akan menghimpun kamu karena Allah berkuasa atas

segalanya.5

Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila menempatkan

agama pada kedudukan dan peranan yang penting, serta menjadi sasaran dalam

pembangunan. Pasal 29 UUD 1945 menentukan bahwa Negara berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa, serta Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agama dan kepercayaannya itu.6

Pasal 18 Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik atau

International Covenan on Civil and Political Right (ICCPR) menyatakan; “Semua

orang memiliki hak untuk bebas berpikir, berkeyakinan dan beragama. Hak ini

juga mencakup kebebasan untuk mengambil atau memeluk agama atau

kepercayaan sesuai pilihannya, dan kebebasan, baik secara individual atau

bersama-sama dan di ranah umum maupun privat, untuk menyatakan agama atau

kepercayaannya dalam pemujaan, pelaksanaan perintah agama, praktek dan

pengajaran”.7

Konsep Islam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan

ke-Tuhanan (theocenries) melalui syari‟at-Nya sebagai tolak ukur tentang tatanan

5Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Mujamma‟ Khadim Al Haramain Asy Syarifain Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mús.-Haf Asy-Syarif, Madinah Al Munawwaroh, 1971. Hlm. 38

6Undang-undang Dasar, Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Ketetapan MPR No II/MPR/1978, BP-7 Pusat, Jakarta 1993 Hlm 7. Muh. Yamin memberikan tafsir bahwa Negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa itu bukanlah Negara teokrasi, Negara bukanlah Negara agama, bukan Negara yang berdasarkan pada agama tertentu saja. Lihat Krissantono ED, Pandangan Presiden Soeharto tentang Pancasila, CSIS, Jakarta, 1976, Hlm. 27.

7IfdHlm Kasim, Hak Sipil dan Politik, Esai-esai pilihan (ELSAM: Jakarta 2001), Hlm. 241

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 23: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

6

kehidupan manusia, baik dalam kehidupan manusia sebagai individu berbangsa

maupun berNegara.8 Ketentuan tentang HAM dalam Islam selalu didasari Al-

Qur‟an dan Al-Hadist yang merupakan sumber ajaran normatif. Selain itu,

ketentuan HAM dalam Islam juga didasarkan pada sejarah kehidupan manusia

pada periode awal yang kemudian terwujudnya dalam konsep ijtihad.9

Konsep HAM dalam Islam yang sangat mejunjung tinggi harkat dan

martabat manusia dalam kehidupannya, pada aspek-aspek tertentu masih

menimbulkan bebrapa dilema syari‟ah ketentuan Islam dalam realitas Negara-

Negara (nation state) dam masyarakat modern saat ini, antara lain dalam

diskursus tentang prinsip atau asas konstitusionalisme modern dalam Negara-

Negara diskriminasi kaum hawa dan juga diskriminasi non-muslim.

Perbedaan mendasar antara prinsip atau asas konstitusionalisme modern

dan Syari‟ah terletak pada prinsip kekuasaan berasal dari rakyat dan

dipertanggungjawabkan kepada rakyat, sedangkan dalam syari‟ah prinsip

kekuasaan berasal dari tuhan dan dipertanggugjawabkan kepada tuhan.10 Begitu

juga, ketentuan syari‟ah yang menempatkan wanita dan non-muslim pada posisi

second class dalam bidang-bidang tertentu, seperti dalam masalah waris,

persaksian, kedudukan dalam pemerintahan dan beberapa ketentuan lain dalam

Islam yang masih dianggap bersifat diskrimatif.

8Dede Rosyada dkk, Demokrasi, (ICCE Uin Syarif Hidayatullah: Jakarta 2003) Hlm. 281-219

9Masykuri Abdillah, Demokrasi Di Persimpanngan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), alih bahasa. Wahib Wahab (yogyakarta: Tiara Wacana yogya 1996), Hlm. 98-99.

10Abdullah Ahmed An-Naim, Dekonstruksi Syariah: Wacana Kebebasan Sipil, Hak Asasi Manusia Dan Hubungan Intrnasional Dalam Islam, alih bahasa. Ahmed Suaedy dan Amiruddin Arrani, (Yogyakarta: LkiS), Hlm. 147-165.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 24: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

7

Perbedaa prinsip konseptual antara Negara-Negara (Nation State) modern

dan syari‟ah dirasakan juga didalam realitas bangsa Indonesia yang pluralistik.

Eksitensi Negara Indonesia yang didasarkan pancasila dan UUD 1945 merupakan

salah satu wujud Negara-Negara modern yang senantiasa mempunyai tanggung

jawab dalah seluruh aspek kehidupan setiap warga Negaranya tanpa ada

deskriminasi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu-

individu dalam masyarakat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang sama

tanpa menbedakan jenis kelamin, etnis, golongan ataupun agama tertentu.

Bagi Indonesia, sebelum Deklarasi Universal HAM 1948 diterima oleh

Majelis Umum PBB masalah bukan hal yang baru. Pada dasarnya bangsa

Indonesia telah mengenal dan memahami HAM bahkan sebelum Indonesia

merdeka. Hal tersebut dapat ditelusuri lewat sejarah panjang perjalanan

perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan yang sejati. Misalnya,

organisasi boedi oetomo yang merperjuangkan hak-hak kebebasan berserikat dan

berpandapat perhimpunan Indonesia yang menitik-beratkan perjuangnya pada hak

menetukan nasib diri sendiri (The Right Of Self-Determinition), dan begitu juga

organisasi-organisasi yang lainnya.11

Dalam konteks syari‟at dan fikih itulah terdapat ajaran tentang hak asasi

manusia (HAM). Adanya ajaran tentang HAM dalam Islam menunjukkan bahwa

Islam sebagai agama telah menempatkan manusia sebagai mahluk terhormat dan

mulia. Karena itu perlindungan dan penghormatan terhadap manusia merupakan

tuntutan dan ajaran Islam itu sendiri yang wajib dilaksanakan oleh ummatnya

11Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia, (Bandung: PT. alumni, 2001), Hlm. 7-11.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 25: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

8

terhadap sesama manusia tanpa kecuali. Menurut Abul A‟la Al-Maududi, HAM

adalah hak kodrati yang dianugerahkan Allah SWT. kepada setiap manusia dan

tidak dapat dicabut atau dikurangi oleh kekauasaan atau badan apapun. Hak-hak

yang diberikan Allah itu bersifat permanen, kekal dan abadi, tidak boleh diubah

atau dimodifikasi. Dalam Islam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak

manusia (haq Al-insan) dan hak Allah (Haqullah).

Setiap hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi hak

manusia dan juga sebaliknya. Dalam aplikasinya, tidak ada satupun hak yang

terlepas dari kedua hak tersebut, misalnya, shalat, manusia tidak perlu campur

tangan untuk memaksakan seseorang mau shalat atau tidak, karena shalat

merupakan hak Allah, maka tidak ada kekuatan duniawi apakah itu Negara,

organisasi ataupun teman yang berhak mendesak seseorang untuk melakukan

shalat. Shalat merupakan urusan pribadi yang bersangkutan dengan Allah,

meskipun demikian dalam shalat itu ada hak individu manusia yaitu berbuat

kedamaian antar sesamanya.

Sementara itu dalam hak Al-insan seperti hak kepemilikan, setiap manusia

berhak untuk mmengelola harta yang dimikinya, namun demikian pada hak

manusia itu tetap ada hak Allah yang mendasarinya. Konsekwensinya adalah

bahwa meskipun seseorang berhak memanfaatkan benda miliknya, tetapi tidak

boleh menggunakan harta miliknya itu untuk tujuan yang bertentangan dengan

ajaran Allah. Jadi sebagai pemilik hak, diakui dan dilindungi dalam penggunaan

haknya, namun tidak boleh melanggar hak mutlak (hak Allah). Kepemilikan hak

pada manusia bersifat relatif, sementara pemilik hak yang absolut hanyalah Allah.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 26: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

9

Konsep Islam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan

theosentris (Theocentries) atau yang menempatkan Allah melalui ketentuan

syari‟atnya sebagai tolok ukur tentang baik-buruk tatanan kehidupan manusia baik

sebagi pribadi amupun sebagai warga masyarakat atau warga bangsa. Dengan

demikian konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid.

Konsep tauhid mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia.

Konsep tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan semua mahluq yang

oleh Harun Nasution dan Bakhtiar Efendi disebut dengan ide perikemahlukan.

Perikemahlukan memuat nilai-nilai kemanusiaan dalam arti sempit. Ide

Perikemahlukan mengandung makna bahwa manusia tidak boleh sewenang-

wenang terhadap sesama mahluk termasuk juga pada binatang dan alam sekitar.

HAM dalam Islam sebenarnya bukan barang asing, kerena wacana tentang

HAM dalam Islam lebih awal dibandingkan dengan konsep atau ajaran lainnya.

Dengan kata lain Islam datang secara inhern membawa ajaran tentang HAM.

Bahwa ajaran tentang HAM yang terkandung dalam Piagam Magna Cartater cipta

600 tahun setelah kedatangan Islam. Selain itu juga diperkuat oleh pandangan

Weeramantry bahwa pemikiran Islam mengenai hak-hak dibidang sosial, ekonomi

dan budaya telah jauh mendahului pemikiran barat.12

12Karya Oleh: Dr. H. Abd. Salam, Sh. Mh. Wakil Ketua Pengadilan Agama Sidoarjo Bisa Dilihat:Http://Www.Pawatansoppeng.Go.Id/Tulisan/Hak%20asasi%20manusia%20dalam%20tinjauan%20islam.Pdf. Diakses Pada Tanggal 03 Juni 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 27: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

10

Rumusan masalah

Dari penjelasan latar belakang tersebut, penulis mengajukan suatu

rumusan masalah yakni:

1. Apa kriteria suatu ajaran yang dianggap sesat oleh MUI?

2. Bagaimana perspektif HAM tentang fatwa MUI terhadap aliran sesat?

Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian

Tujuan penelitian

Tujuan penulis adalah untuk mengangkat tentang kriteria suatu ajaran

yang dianggap sesat oleh MUI, dan Bagaimana perspektif HAM tentang fatwa

MUI terhadap aliran sesat.

Kegunaan penelitian

Khususnnya bagi penyusun skiripsi dan oranng banyak bisa memahami,

menngetahui secara detail bagaimana cara menjauhkan suatu kelompok aliran

sesat yang sudah beredara seluruh pojok Indonesia ini, karena sudah banyak

ajaran sesat beredar di Indonesia.maka dari penulis mengangkat apa saja kriteria

suattu ajaran sesata yang dianggap sesat oleh MUI dan dan Bagaimana perspektif

HAM tentang fatwa MUI terhadap aliran sesat, dan juga Bagaimana kebijakan

hukum pidana tentang aliran sesat.

Tinjauan pustaka

Peniliti telah melakukan penelusuran pustaka dengan penelitian. Peneliti

yang menemukan literartur yang terkait yang bisa membantu dan menjawab

rumusan masalah skiripsi saya ini. Literarur yang terkait diantaranya:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 28: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

11

Pertama dalam buku Himpunan Fatwa MUI: Bidang Akidah dan aliran

keagamaan merupakan buku yang memuat fatwa-fatwa yang diputuskan oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menjawab persoalan-persoalan mutakhir di

tengah-tengah umat dalam bidang akidah dan aliran keagamaan. Buku ini sangat

cocok untuk dijadikan panduan, pegangan, dan rujukan bagi umat agar berada

dalam akidah yang lurus dan selamat dari segala macam penyimpangan. Buku ini

layak dimiliki oleh setiap Muslim, pemimpin pemerintahan (zu‟ama), ulama, dan

pengambil kebijakan agar tercapai suatu tatanan masyarakat yang semakin

menghayati kehidupan beragama dan terbentuknya suatu peradaban

kemasyarakatan yang luhur sesuai dengan cita-cita Islam.13

Yang kedua ialah Himpunan Fatwa MUI bidang Ibadah khusus memuat

fatwa-fatwa yang terkait dengan permasalahan-permasalahan peribadatan umat

Islam Indonesia, yang mana fatwa-fatwa tersebut ditetapkan sejak MUI berdiri

tahun 1975 hingga sekarang. Buku ini disusun untuk menjadi pedoman bagi umat

Islam dalam mengetahui perjalanan penafsiran dan keputusan hukum agama Islam

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Buku Himpunan Fatwa MUI bidang

Ibadah ini memiliki posisi strategis sebagai sumber rujukan dalam memutuskan

persoalan ibadah sesuai dengan pedoman yang telah ada sebelumnya (Al-Qur‟an,

Al-Hadits, juga Ijma‟ Ulama). Buku ini menjelaskan tentang bagaimana

Himpunan Fatwa MUI bidang Ibadah ini layak dimiliki oleh setiap Muslim, para

ulama, para tokoh masyarakat, serta para akademisi karena dapat dijadikan objek

13Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk “Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975 Himpunan Fatwa Mui Bidang Akidah Dan Aliran Keagamaan” (Jakarta: Erlangga Tahun. 2015).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 29: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

12

kajian hukum dan perbandingan, demi melahirkan kebijakan publik yang

berkeadilan, khususnya dalam bidang Ibadah di Indonesia. 14

Kemudian dalam buku Himpunan Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)

ini memuat fatwa-fatwa serta keputusan-keputusan paling lengkap yang

dihasilkan oleh Majelis Ulama Indonesia sejak kelahirannya, tanggal 26 Juli 1975,

sampai dengan fatwa termutakhir. Himpunan fatwa ini dikompilasi dari tiga

sumber fatwa yang merupakan produk masing-masing lembaga yang ada dalam

Majelis Ulama Indonesia, yaitu: fatwa yang ditetapkan dalam sidang Komisi

Fatwa; fatwa yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional MUI, dan

fatwa/keputusan yang ditetapkan dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia.

Peneliti juga telah menemukan literatur yang terkait yang diharapkan bisa

membantu penelitian dalam menjawab rumusan masalah serta dalam penulisan

skripsi ,literatur yang terkait diantaranya :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muhsonef, yang berjudul Fatwa

MUI Propinsi DIY Tentang Aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah Prespektif Hukum

Islam, dalam skripsi ini mengurai, kedudukan Fatwa MUI dalam prespetif hukum

Islam, mendekskripsikan muatan Fatwa serta mengungkap latar belakang

keluarnya Fatwa tersebut, mengungkap akibat Fatwa MUI terhadap masyarakat

dan objek Fatwa.

Dengan demikian, kedudukan Fatwa MUI jika dilihat dari perspektif

hukum Islam secara sederhana Fatwa berarti pendapat dari satu orang ulama atau

bersama-sama mengeluarkan pendapat yang sama terhadap suatu masalah yang

14Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975 “Himpunan Fatwa MUI Bidang Ibadah” (Jakarta: erlangga tahun. 2015).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 30: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

13

berkaiatan dengan ajaran agama Islam, Fatwa merupakan hasil ijtihad yang bisa

saja benar ataupun salah. Ini dikarenakan jika seorang atau kelompok orang

berbeda dalam berpendapat dengan suatu Fatwa, maka sebenarnya dia tidak

terikat dengan Fatwa tersebut.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Aufus Syuhada‟, yang berjudul

Studi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Aliran Sesat Tahun 2005-2007,

yang menguraikan adanya Fatwa MUI yang menyesatkan aliran seperti paham

Ahmadiyah dan Al-Qiyadah Al-Islamiyah, yang secara tidak langsung telah

menimbulkan terjadinya diskriminasi dalam kehidupan beragama di Indonesia.

Hal ini terjadi karena dalam Fatwanya MUI sering meminta kepada

pemerintah untuk melakukan pelanggaran dan pembubaran terhadap paham atau

aliran yang telah di Fatwakan oleh MUI. Selain itu pemerintah yang seharusnya

menjadi pihak yang menjamin kebebasan dalam beragama, melalui aparaturnya

sering menjadikan Fatwa MUI sebagai dasar dalam melakukan pelanggaran dari

pembubaran suatu paham atau aliran keagamaan yang di anggap menyimpang.15

Penelitian yang dilakukan oleh Habib Sukron, yang berjudul Fatwa MUI

Tentang Pelanggaran Aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah Prespektive Khaled M.

Abou El-Fadl, yang menguraikan bagaiamana MUI mengeluarkan Fatwanya dan

apa pelanggaran yang di lakukan oleh Al-Qiyadah Al-Islamiyah, MUI mempunyai

otoritas untuk memberikan Fatwa keagamaan terhadap berbagai macam persoalan

sosial keagamaan yang dihadapi oleh umat Islam di Indonesia, karena mereka

adalah penerus perjuangan para Nabi yang mempunyai otoritas untuk memberikan

15Aufus Syuhada‟, Studi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Aliran Sesat Tahun 2005-2007 (Yogyakarta: 2009), Hlm. 89-90.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 31: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

14

Fatwa dan melakukan ijtihad hukum yang mereka miliki, karena mereka telah

dianggap memenuhi syarat untuk melakukan ijtihad hukum serta memberikan

Fatwa keagamaan seperti mempunyai pemahaman terhadap Al-Quraan dan

Hadits.16

Hasil-hasil fatwa tersebut disusun dan dikelompokkan secara tematik,

kecuali hasil-hasil fatwa Ijtima Ulama yang disajikan secara utuh dalam bagian

tersendiri, khusus mengenai hasil-hasil Ijtima Ulama. Ada empat kategori/tema

besar fatwa-fatwa dalam buku ini, pertama, tema tentang akidah dan aliran

keagamaan; kedua, tema tentang masalah ibadah; ketiga, tema tentang masalah

sosial dan budaya, dan keempat, tema tentang pangan, obat-obatan, dan kosmetika

(POM), serta ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Himpunan fatwa ini

memiliki posisi strategis sebagai wadah musyawarah para ulama, para pemimpin

masyarakat (zuama/umara), dan cendekiawan muslim dalam mengkaji dan

memutuskan masalah keagamaan dan kemasyarakatan, baik dalam level nasional

maupun internasional, serta demi kepentingan ilmiah maupun amaliah yang lebih

luas.17

Tak hanya itu, Inka Mayang Marindra juga menyusun skripsi yang

berjudul Analisis Representasi Pluralisme Agama Dan Budaya Dalam Film

“Cinta Tapi Beda”. Peneliti melihat pentingnya memiliki pemahaman tentang

pluralisme karena bangsa Indonesia sangat kompleks dan majemuk, terdiri dari

beragam suku, Bahasa, adat istiadat, budaya, agama, dan aliran kepercayaan lain.

16Habib Sukron, Fatwa MUI Tentang “Pelanggaran Aliran Al-Qiydah Al-Islamiyah” (Prespektif KHlmed M. Abou El-Fadl (Yogyakarta: 2009), Hlm. 103

17 Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk “Himpunan FATWA MUI Sejak 1975 Edisi Terbaru Majelis Ulama Indonesia” (Jakarta: Erlangga tahun. 2015)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 32: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

15

Penulis juga menuturkan bahwa dalam film “Cinta Tapi Beda” terdapat banyak

adegan dan dialog yang menggambarkan nilai-nilai pluralisme yang memberikan

kita pandangan kritis yang positif sehingga diperlukan sebuah analisis yang tepat

untuk menemukan makna dari pesan yang disampaikan dalam film tersebut. Inka

menggunakan analisis hermeneutika, karena menurutnya mampu membantu ia

memahami dan menemukan makna yang terkandung dalam film melalui proses

penafsiran pada adegan dan dialog yang diperankan para tokoh, guna menemukan

representasi pluralisme agama dan budaya dalam film “Cinta Tapi Beda”.18.

Adapun M. Syamsuddin yang tertarik untuk meneliti lebih jauh dan

mendalam terhadap pemikiran Hamka dengan memfokuskan pada penafsirannya

terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan pluralisme agama. Penelitian ini penting

dilakukan guna merumuskan bagaimana konsep pluralisme agama menurut

Hamka dalam tafsir Al-Azharnya, dan melihat bagaimana signifikansi pemikiran

Hamka tersebut bagi pengembangan Pendidikan Agama Islam ke depan.19

Perbedaan antara kajian skiripsi ini dengan karya-karya tersebeut diatas

terletak pada muatan bahasan yang berfokus pada sumber pijakan dan nilai-nilai

yang terkandung dalam konsep HAM Islam dan tentang adanya ajaran sesat di

Indonesia dengan adanya pandangan berbeda-beda serta dengan penbahasa

bagaimana sifat dan fitur-fitur HAM yang dikonsepkan dalam pandangan islam

18 Inka Mayang Marindra, Analisis Representasi Pluralisme Agama Dan Budaya Dalam Film „Cinta Tapi Beda‟, Skripsi, (Lampung: Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, 2016)

19 M. Syamsudin, Pengembangan Pluralisme Agama dalam Pendidikan Agama Islam (Studi Tafsir Al-Azhar), Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 33: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

16

dan aturan hukum yang ada di Indonesia ini. Selain itu juga mengkaji tentang

bagaimana nilai-nilai atau tujuan- tujuan yang menganut ajaran sesat tersebut.

Kerangka teori

Menurut Soerjono Soekanto Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang

merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya

bertujuan untuk mengadakan identifikasi dimensi-dimensi sosial yang dianggap

relevan oleh peneliti. Berdasarkan Pancasila Negara Indonesia merupakan Negara

ketuhana yang memiliki beberapa agama yang diakui di dalamnya hal tersebut

telah diatur dalam UUD 1945 ayat (1), bahwa; Negara Berdasarkan ketuhanan

Yang Maha Esa. Dan kita sebagai warga Negara Indonesia diberi kebebasan untuk

memilih agama dan beribadah sesuai dengan agama yang dianut, hal tersebut

diatas juga telah diatur dalam UUD 1945 pasal 29 ayat (2), bahwa; “Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-

masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu”. Namun

dalam isi UUD 1945 pasal 29 ayat (2) ternyata banyak disalah artikan oleh

masyarakat.

Hal tersebut di buktikan dengan munculnya agama-agama baru dan aliran

sesat sehingga menyebabkan terjadinya penistaan agama di Indonesia dan bahkan

ada yang menyebabkan terjadinya tindak pidana dan kejahatan. Masyarakat telah

lalai bahwa, hanya 5 agama yang diakui di Indonesia. Anehnya tidak hanya para

penganut aliran sesat yang melakukan tindak pidana dan kriminologi, namun ada

beberapa golongan masyarakat yang menganggap dirinya benar melakukan tindak

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 34: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

17

pidana dan suatu kejahatan. Penistaan Agama kembali menjadi pembicaraan di

masyarakat Indonesia.

Dengan menggunakan teori milik Eileen Barker, dalam membicarakan

gerakan keagamaan baru (GKB). Bagaimana bentuk dari GKB potensi menjadi

suatu gerakan yang berbahaya. Dimensi yang dimilikinya berbeda-beda, satu

gerakan bisa diakatakan memiliki kesamaan dalam kenyamanan. Namun dalam

hal lain anggotanya diwajibkan memiliki materi lebih guna membangun

kelangsungan esksitensi GKB. Namun apa yang sudah disebutkan diatas terdapat

ciri yang menunjukan bahwa tindakan MUI adalah tepat. Karena berdasarkan ciri

dari GKB adalah kejelasan dari GKB praktek serta kepercayaan keagamaannya

lebih jelas, tepat dan mutlak. Dibandingkan apa yang dimiliki oleh agama-agama

utama atau agama tua. GKB selalu mengakomodasi padangan-padangan dari

generasai kaum beriman. Apa yang dimiliki Gafatar menjadi kerancuan karena

sinkertisme yang dilakukanya antara agama Islam, Nasrani dan Yahudi dengan

mempercayai ketiga kitab suci yang dimiliki masing-masing agama.20 Adapun

beberapa teori-teori dalam penelitian ini digunakan guna membantu penelitian

yaitu:

1. Teori radikal universalisme (Radical Universalism), yaitu teori yang

berpandangan bahwa semua nilai termasuk nilai HAM bersifat

universal dan tidak dapat dirubah untuk menysuaikan budaya dan

sejarah yang berbeda-beda.

20Fore Lindholm, W. Cole Durham Jr, Bahia G. Tahzib-Lie, Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan: Seberapa Jauh? (Yogyakarta: Kanisius), Hlm. 496-505.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 35: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

18

2. Teori kebebasan (Freedom) kalau secara umum diartikan dalam

konsep dari filosofi politik dan mengenali kondisi di mana individu

memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.

Individualis dan konsepsi liberal dari kebebasan berhubungan dengan

kebebasan dari individual dari luar keinginan; sebuah prespektif

sosialis, di sisi lain, mempertimbangkan kebebasan sebagai distribusi

setara dari kekuasaan, berpendapat kalau kebebasan tanpa kesamaan

jumlah ke dominasi dari yang paling berkuasa.

Dalam konsep Islam sangat jelas bahwa masalah HAM dan bahkan semua

aspek kehidupamn selalu menempatkan Tuhan (Allah SWT) pada posisi sentral

(Theocentric), sedangkan dalam konsep sekuler berpandangan bahwa manusia

yang menempati posisi sentral (Anthropocentric).21 Dengan demikian nilai-nilai

yang terkandung dalam HAM Islam selalu didasarkan pada norma-norma hukum

Tuhan.

Tegak dan terpeliharanya HAM menurut pandangan Islam adalah untuk

kebaikan umat manusia (Rahmatan Li Al-„Alamin) secara keseluruhan.

Mewujudkan kebaikan, keadilan dan kepentingan umum melalui perlindungan

dan jamiana kebutuhan-kebutuhan dasar (Al-Daruriyyah) merupakan maksud dan

tujuan hukumIslam (Maqasid Al-Syari‟ah) yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan

Al-Hadist.22

Dalam rangka memwujudkan kebaikan tersebut, menurut hasil tinjauan

para pakar hukum Islam terdapat lima unsur pokok yang harus dipelihara, yaitu

21Muhammad Alim, Demokrasi dan HAM, (Yogyakarta: UII Press, 2001). Hlm. 50-51. 22Masykuri Abdillah, Demikrasi dan Persimpangan Makna, (Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 1999). Hlm. 101.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 36: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

19

al-din (agama), al-nafs (jiwa), al-„aql (akal), al-nasl (keturunan atau kehormatan)

dan al-mal (harta). Oleh karena itu, teori maslahah (kebajikan) dan al-adalah

(keadilan) yang menjadi salah satu prinsip utama dalam penerapan hukum Islam

menjadi sangat relevan pula untuk dijadikan sebagai lnadasan teori dalam

pengkajian ini. Diantaranya kentengan yang terbaik mengenai tujuan syari‟ah

adalah pendapat yang dikemukan oleh Ibn Qayyim:

Syari‟at dasarnya adalah hikmat dan kemaslahatan diniawi dan ukhrawi. Syari‟at

itu keadilan, rahmat dan hikmat seluruhnya. Setiap masalah yang keluar

menyimpang dari rahmat kepada sebaliknya, menyimpan dari kemaslahatan

kepada kerusakan dan menyimpang dari hikmat kepada kekejian, semua itu

bukan dari syari‟at walai dengan tafsirah bagaimanapun. Syari‟at adalah keadilan

Allah di antara para hamba-Nya, rahmat Allah di antara makhluk-Nya,23

Masalah HAM di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari komsep Negara

hukum. UUD 1945 sebagai konstitusi dan dasar hukum suatu Negara, menurut

Mahfud Md,24 terdapat bebrapa hal yang harus ditegaskan dalam sebuah

konstitusi, salah satunya adalah adanya jaminan terhadap perlindungan HAM dan

warga Negaranya. Adanya perubahan (Amandemen) terhadap UUD 1945 pada

pertengahan tahun 2000 merupakan bentuk hukum yang dapat menampung HAM

secara lebih terperinci dan manjadikannya sebagai bagian integral dan dilindungi

23Subhi Mahmassani, filsafat hukum dalam Islam, alih bahasa Ahmad Sudjono, cet. I (Bandung : Al-Maarif, 1976), Hlm, 214. Pendapat yang sama juga dikemukan oleh Muhammad Muslehuddin dalam buku Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran orientalis: suatu perbandingan Sistem Hukum Islam. Alih bahasa Yudian Wahyudi Asmin, cet, I (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1991), Hlm. 77.

24Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Hlm. 145.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 37: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

20

secara konstitusional.25 Oleh karena itu, sebagai sebuah Negara yang majemuk

dan didasrkan pada hukum, maka Negara Indonesia di tuntutuntuk selalu

melindungi seluruh lapisan masyarakatnya secara dan bijaksana. Setiap warga

Negaranya. Berhak mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang sama dalam

bebagai aspek kehidupannya.

Metode penelitian

1. Jenis dan bentuk penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (Library Research),

yaitu penelitian yang bersumber datannya diambil dari buku-buku dan

tulisan.26 Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif-analisis-

komparatif.27

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri dengan cara

berbagai menelusuri literature yang berkaitan dengan kajian ini, terutama

buku yang diambil yang mengkaji tentang fatwa MUI tentang aliran yang

dianggap oleh majelis ulama dan bagaiman perspektif HAM dengan fatwa

majelis ulama Indonesia pada aliran yang anggap sesat, maka dari penulis

skiripsi mengangkat sebagai penelitian ini.

25Bagir Manan, Perkembangan pemikiran dan pengaturan hak asasi manusia di Indonesia, (Penerbit : Alumni 2001). Hlm. 87.

26Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), Hlm. 9. 27Deskritf, berrti secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gajala atau kelompok

tertentu, dan untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala/frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala dengan gejal lain dalam masyarakat. Analisis adalah Hlman yang dipakai untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan princian terhadap obyek yang diteliti dengan jalan mimilah-milah anatara kondisi yang lain. Sedangkan komparai adalah usaha untuk membandingkan sifat hakiki dalm obyek penelitian sehingga lebih jelas dan lebih tajam. Dengan perbandingan ini kita dapat menentukan secara tegas persamaan dan perbedaan sesutau sehingga hakikat obyek dapat difahami. Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja grafindo Persada), Hlm. 47-59.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 38: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

21

3. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

nirmatif-filosofis, yaitu pendekatan terhadap suatu masalah yang diteliti

yang didasarkan pada Al-Qur‟an dan Al-Hadist dan juga UUD 1945 serta

sumber-sumber yang dianggap relevan untuk mencari dan menkaji nilai-

nilai.28 yang terkandung dalamnya, serta menelusuru historitas

perkembangan dan perumusannya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini,

penyusun berusah untuk menjelaskan dan mengakaji mengkaji tentang

fatwa MUI tentang aliran yang dianggap oleh majelis ulama dan bagaiman

perspektif HAM dengan fatwa majelis ulama Indonesia pada aliran yang

anggap sesat.

28Nilai (value)termasuk bahan pokok bahasan penting dalan filsafat. Persoalan nilai dibahas dalam salah satu cabang fisafat, yaitu aksiologi (filsafat nilai). Nilai biasanya digunakan untuk menunjukkan kata benda abstrak, yang dapat diartikan kebehergaan (worth) atau kabaikan (goodnesh). DarjiDarmodiharjo dan Shidarta. Pokok-Pokok Filsafat Hukum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1995), Hlm. 210. Lihat juga Musthafa Kamal Pashadkk, Pancasila dalam Tinjauan Historis, Yuridis dan Flosofis, (Yogyakarta: Ditra Karsa Mandiri, 2002), Hlm. 111.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 39: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

100

BAB V

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Fatwa MUI tentang

Aliran Sesat di Indonesia, itu didasarkan pada sepuluh indikator atau kriteria

sesat-tidaknya suatu aliran yang telah ditetapkan MUI sendiri. Dari ketujuh aliran

sesat di Indonesia itu dapat diketahui bahwa di antara aliran itu ada yang hanya

memiliki satu indikator kesesatan, tapi ada juga yang memiliki lima indikator

kesesatan. Kedelapan aliran itu dipandang sesat disebabkan berkaitan dengan

masalah akidah yang menyangkut kebenaran dan kemurnian keimanan umat Islam

di Indonesia. Bila ada paham atau aliran yang sesat-menyesatkan, maka setelah

dilakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam MUI akan mengeluarkan

fatwa tentang sesatnya paham atau aliran tersebut.

Bahkan, ada yang dinyatakan telah kafir (berada di luar Islam) dan murtad.

Paham atau aliran yang sesat itu, ternyata, dapat dilacak akar sejarahnya dalam

tradisi Sejarah Pemikiran Islam, khususnya dalam pemikiran Kaum Khawârij.

Bahkan, ada yang dapat dilacak ke zaman sahabat.Dengan demikian, Fatwa MUI

itu boleh dikata merupakan representasi sikap tegas kelompok mayoritas terhadap

kelompok minoritas yang sesatmenyesatkan yang telah terjadi di sepanjang

Sejarah Islam. Hanya saja, tampaknya, aliran atau paham sesat itu akan tetap eksis

di Indonesia meski sudah ada fatwa sesat dari MUI dikarenakan mereka tidak

pernah bersedia melepas idiologi yang mereka jadikan untuk menjustifikasi

gerakan mereka, yaitu ideologi: merekalah yang benar dan yang lain salah (sesat

dan kafir).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 40: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

101

Inkar sunnah terdiri dari dua kata yaitu Inkar dan Sunnah. Inkar, menurut

bahasa, artinya “menolak atau mengingkari”, berasal dari kata kerja, ankara-

yunkiru. Sedangkan Sunnah, menurut bahasa mempunyai beberapa arti

diantaranya adalah, “jalan yang dijalani, terpuji atau tidak,” suatu tradisi yang

sudah dibiasakan dinamai sunnah, meskipun tidak baik. Secara definitif Ingkar al-

Sunnah dapat ddiartikan sebagai suatu nama atau aliran atau suatu paham

keagamaan dalam masyarakat Islam yang menolak atau mengingkari Sunnah

untuk dijadikan sebagai sumber san dasar syari‟at Islam. Kata “Inkar Sunnah”

dimaksudkan untuk menunjukkan gerakan atau paham yang timbul dalam

masyarakat Islam yang menolak hadits atau sunnah sebagai sumber kedua hukum

Islam.

Kemudian Kebebasan beragama dan penghormatan terhadap agama atau

kepercayaan orang lain sesungguhnya merupakan ajaran setiap agama. Karenanya

membela kebebasan beragama dan menghormati agama/keyakinan orang lain,

merupakan bagian integral dari nilai dan kualitas keberagamaan seseorang. Oleh

sebab itu, jika kita menginginkan kebebasan yang sebenarnya, maka cara satu-

satunya adalah dengan membiarkan orang lain memiliki kebebasan yang sama.18

Upaya lebih mendasar dan sangat monumental untuk menjamin perlindungan dan

penegakan HAM, adalah melalui Perubahan UUD 1945. Perubahan konstitusi

mengenai hak asasi manusia dibahas dan disahkan pada 2000, yaitu pada

perubahan ke dua UUD 1945. Perubahan tersebut menghasikan ketentuan tentang

hak asasi manusia dan hak konstitusional warganegara, yang semula hanya terdiri

dari tujuh butir ketentuan, yang juga tidak seluruhnya dapat disebut sebagai

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 41: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

102

jaminan konstitusional hak asasi manusia yang kini bertambah secara signifikan,

menjadi 37 butir ketentuan. Ketentuan baru yang diadopsikan ke dalam UUD

1945 secara khusus diatur dalam Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, mulai Pasal

28A sampai dengan Pasal 28J, ditambah beberapa ketentuan lainnya yang tersebar

di beberapa pasal lainnya dalam UUD 1945. Karena itu, perumusan tentang hak

asasi manusia dalam konstitusi Indonesia saat ini dapat dikatakan sangat lengkap

dan menjadikan UUD 1945 sebagai salah satu konstitusi di dunia yang paling

lengkap memuat ketentuan perlindungan hak-hak asasi manusia. Dengan

konstitusi ini, diharapkan tidak akan ada lagi kelompk-kelompok yang merasa

‚paling berhak‛ dalam menilai sesat tidaknya suatu aliran/ajaran tertentu secara

sewenang-wenang, sehingga tetap ada penghormatan terhadap hak asasi yang

mereka miliki.

Dimana dari itu juga Perlindungan hukum terhadap kebebasan beragama

yang didalamnya mencakup kebebasan beribadah bagi setiap agama yang ada

telah dijamin di dalam aturan internasional kemudian Indonesia melakukan

ratifikasi sehingga setiap individu sebagai subyek hukum memiliki kehendak

bebas dalam memilih dan memeluk agama serta menjalankan kegiatan

keagamaannya sesuai dengan keyakinan masing-masing.Perlindungan hukum

terhadap penganut agama minoritas memang sudah diakui secara internasional

terutama sejak diratifikasinya deklarasi universal HAM. Perlindungan hukum

terhadap penganut agama minirotas ada dalam dua bentuk yaitu perlindungan

hukum preventif dan perlindungan hukum represif, perlindungan hukum preventif

berupa aturan-aturan untuk mencegah diskriminasi baik dalam KUHPidana dan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 42: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

103

larangan diskriminasi etnis dan ras, perlindungan secara represif berupa

penindakan terhadap pelaku kekerasan etnis dan agama minoritas baik dalam

kitab hukum pidana maupun aturan-aturan lain.

Oleh karena itu, batas hak-hak pribadi adalah dia mana hak masyarakat terancam

dalam pembahagiakan para warganya. Sehingga kemudian HAM dalam pandangan Islam

terbatas pada hak orang lain, sebagaimana kaidah mengatakan:

زي زت غ حزت انمزعى محدودة بح

Artinya: “bahwa hak seseorang di batasi oleh adanya kebebasan orang lain”.

Manusia adalah sentral utama pembicaraan berbagai hak, karena pada

prinsipnya hak-hak itu dibatasi untuk kepentingan masyarakat, maka pembatasn

tersebut tidak lain hanyalah untuk kepentingan manusia itu sendiri yang menurut

tabiatnya Ia adalah makhluk social, yang mau tidak mau harus melakukan

interaksi social dengan sesamanya. Dalam pendapatmya, MUI khususnya fatwa

MUI tentang aliran Ahmadiyah, menyakana bahwa tidak ada Nabi setelah Nabi

Muhammad SAW. Dan barang siapa mengaku Nabi setelah Nabi Muhammad

SAW, maupun para pengikutnya yang mengakuinya adalah sesat dan

menyesatkan. Hal ini berdasarkan surat Al-Ahzab 40, Al-An‟am ayat 153 dan

surat al-Maidah ayat 105 yang menjelaskan bahwa tidak ada Nabi sesudah Nabi

Muhammad SAW. Juga dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Al-Tarmidzi yeng

menyebtkan bahwa tidak ada Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Juga

keputusan Ijma‟ para ulama sedunia yang diwakili oleh OKI. Seangkan Komnas

HAM mendasarkan pada UUD 1945 dan UU HAM No. 39 tahun 1999 tentang

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 43: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

104

Hak Asasi Manusia. Bahwa kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah hak

yang tidak bisa dicabut oleh apapun.

Pendapat kedua lembaga ini bertolak belakang, namun pada kenyataannya

mereka sama-sama dalam visi dan misi yaitu terwujudnya masyarakat yang adil

dan makmur. MUI lebih kepada untuk lebih memurnikan ajaran Islam agar tidak

disalah gunakan oleh orang yang ingin menhancurkan Islam dari dalam maupun

dari luar. Sedangkan komnas HAM lebih kepada sesi kemanusiaan dengan acuan

logika yaitu banyaknya korban kekerasn-kekerasan yang terjadi akibat dari fatwa

tersebut. MUI sendiri mnginginkan tidak terjadinya anarkhisme pada warga

Ahmadiyah karena adanya pihak-pihak yang memprovokasi adanya tindak

kekerasan tersebut. Kebebasan berkeyakinan menurut MUI sangat dihormati

dalam arti kebebasan beragama, dan sah-sah saja. Kebebasan berpendapat yang

diperbolehkan dalam Islam adalah dalam hal fiqih bukan akidah. Sedangkan

Komnas HAM kebebasan berkeyakinan adalah secara mutlak dan dalam arti yang

seluas-luasnya, yaitu hak untuk mempunyai keyakinan sendiri tanpa ada batasan.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 44: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

105

DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Pasal UUD 1945.

Undang-undang Dasar, Pedoman Penghayatan dan PengamAlan Pancasila,

Ketetapan MPR No II/MPR/1978, BP-7 Pusat, Jakarta 1993.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Latar Belakang,

Proses, dan Hasil Pembahasan, 1999-2002.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ICCRP pasAl 18 (1);

ECHR pasAl 9 (2); dan ACHR pasal 12 (3)

BUKU

An-Naim, Abdullah Ahmed, dekonstruksi Syariah: Wacana Kebebasan Sipil,

Hak Asasi Manusia dan Hubungan IntrnasionAl dAlam Islam, Alih

bahasa. Ahmed Suaedy dan Amiruddin Arrani, (Yogyakarta: LkiS).

Alim Muhammad, Demokrasi & hak asasi manusia dAlam Konstitusi Madinah & Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta : UII Press, 2001.).

Abdillah, Masykuri, Demokrasi Di Persimpangan Makna: Respon IntelektuAl

Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993). Yogyakarta:

Tiara Wacana Yogya, 1999.

Adnan Buyung Nasution, Demokrasi KonstitusionAl, (Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2011.

Ali As‟ad Said, “Negara Pancasila JAlan Kemaslahatan Berbangsa” (Jakarta:

LP3ES, 2009).

Aufus syuhada‟, Studi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Aliran Sesat

Tahun 2005-2007 (Yogyakarta: 2009).

Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di

Indonesia, (bandung: PT. Alumni, 2001).

Abdillah, Masykuri, Demokrasi Di Persimpanngan Makna: Respon IntelektuAl

Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), Alih

bahasa. Wahib Wahab (yogyakarta: Tiara Wacana yogya 1996).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 45: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

106

Aziz Syamsuddin, Tindak Pidana Khusus, (Editor) Tarmizi, Ed. 1. Cet. 1, (Sinar

Grafika, Jakarta, 2011)

Abd Al-Wahhâb Khallaf, „Ilm Ushûl Fiqh, (Kuwait: Dar Al-Qalam, cet. 12, 1978)

Arief Barda Nawawi, Beberapa Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum

Pidana, PT.Citra Adyta Bakti, Bandung, 1998.

Bagir Manan, Perkembangan pemikiran dan pengaturan hak asasi manusia di

Indonesia( Alumni: 2001).

Dede Rosyada. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat Madani, Ctk.

Pertama, Prenada Media, (Jakarta Timur, 2000).

Dalizar Putra, Hak Asasi Manusia menurut Al-Qur‟an, PT Al-Husna Zikra,

Jakarta, 1995.

Fore lindholm, W. Cole Durham Jr, Bahia G. Tahzib-Lie, Kebebasan Beragama

atau Berkeyakinan: Seberapa Jauh? (Yogyakarta: Kanisius)

Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990).

Ifdhal Kasim, Hak Sipil dan Politik Esai-esai Pilihan (Buku I), Jakarta: ELSAM,

2001

Inka Mayang Marindra, AnAlisis Representasi PlurAlisme Agama Dan Budaya

Dalam Film „Cinta Tapi Beda‟, Skripsi, (Lampung: Fakultas SosiAl dan

Ilmu Politik Universitas Lampung, 2016).

Juhaya S. Praja dan Ahmad Syihabuddin, Delik Agama dAlam Hukum Pidana Di

Indonesia (Bandung: Penerbit Angkasa, 1982).

Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Islam dan Hak Asasi Manusia, (PT Pustaka

Rizki Putra, Semarang, 1999).

Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk “Himpunan Fatwa MUI Sejak

1975 Himpunan Fatwa Mui Bidang Akidah Dan Aliran Keagamaan”

(Jakarta: erlangga tahun. 2015).

Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk Himpunan Fatwa MUI Sejak

1975 “Himpunan Fatwa MUI Bidang Ibadah” (Jakarta: erlangga tahun.

2015)

Habib Sukron, Fatwa MUI Tentang Pelanggaran Aliran Al-Qiydah Al-Islamiyah

(Prespektif Khaled M. Abou El-Fadl (Yogyakarta: 2009).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 46: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

107

Ma`ruf Amin, KH- M. Ichwan Sam, Drs. H. dkk “Himpunan FATWA MUI Sejak

1975 Edisi Terbaru Majelis Ulama Indonesia” ( Jakarta: erlangga tahun.

2015)

Mahmassani Subhi, filsafat hukum dAlam Islam, Alih bahasa Ahmad Sudjono,

cet. I (Bandung : Al-Maarif, 1976)

Muslehuddin, Muhammad, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran orientAlis: suatu

perbandingan Sistem Hukum Islam. Alih bahasa Yudian Wahyudi Asmin,

cet, I (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1991)

Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,

2000).

Mahmassani Subhi, filsafat hukum dAlam Islam, Alih bahasa Ahmad Sudjono,

cet. I (Bandung : Al-Ma‟arif, 1976)

Muslehuddin, Muhammad, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran orientAlis: suatu

perbandingan Sistem Hukum Islam. Alih bahasa Yudian Wahyudi Asmin,

cet, I (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1991)

Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,

2000).

Musthafa Kamal Pashadkk, Pancasila dAlam Tinjauan Historis, Yuridis dan

Flosofis, (Yogyakarta: Ditra Karsa Mandiri, 2002).

Mohammad Atho Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah Studi

tentang Pemikiran Hukum Islam di Indonsia 1975–1988 (Jakarta: INIS,

1993).

M. Luqman Hakim, Deklarasi Islam tentang HAM, RisAlah Gusti, Surabaya,

1993

Siswantoro Sunarso, Penegakan Hukum Psikotropika, DAlam Kajian Sosiologi

Hukum, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004)

Roni Wiyanto, Asas-Asas Hukum Pidana, Cetakan ke-1. (Mandar Maju, Bandung,

2012)

Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Nusya A., Kamus Hukum

Lengkap (Mencakup Istilah Hukum & Peundang-Undangan Terbaru), Cet

I, (Visimedia, Jakarta. 2012).

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 47: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

108

Sallem Azzam “Deklarasi Islam Universal Hak Asasi Manusia”, Dalam Hak

Asasi Manusia Dalam Islam, Ed. Harun Nasution Dan Bahtiar Effendi

(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987).

Nurcholis Madjid, Islam Doktrin Dan Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1992) Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (PT Raja Grafindo, Jakarta, 2002).

JOURNAL

Siti Musdah Mulia “Hak Asasi Manusia Dan Kebebasan Beragama” Diskusi

Panel: Perkembangan Konsep Tindak Pidana Terkait Dengan Agama

DAlam Pembaharuan KUHP. Aliansi RKUHP, 2007

Stanley Adi Prasetyo. Pemajuan HAM di Indonesia, bisa dilihat di website:

http://sejuk.org/kolom/ hak-asasimanusia/59-pnps-no-1-tahun-1965-dari-

perspektifham.html, diakses 14-01-2019

Umi Sumbulah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, “Aliran

Sesat Dan Gerakan Baru Keagamaan” (Perspektif UU PNPS No. 1 Tahun

1965 Dan Hak Asasi Manusia)”. Adi Prasetyo. Pemajuan HAM Di

Indonesia.

Syamsudin, M., Pengembangan PlurAlisme Agama dAlam Pendidikan Agama

Islam (Studi Tafsir Al-Azhar). Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan KAlijaga

Yogyakarta, 2008)

Darji Darmodiharjo dan Shidarta. Pokok-Pokok Filsafat Hukum, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama 1995).

Karya Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli (791 H-864 H) dan Abu Al-

Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad Jalaluddin as-Suyuti

(849-911 H).

Prof. Soetandyo Wignyosoebroto, dAlam Kursus Hak Asasi Manusia Untuk

Pengacara Angkatan XIII yang diselenggarakan ELSAM bekerjasama

dengan Legal Development Facility, 2009.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 48: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

109

Mohammad Hashim KamAli, “Punishment in Islamic Law: a Critique of the

Hudud Bill of Kelantan, Malaysia” dalam Arab Law Quarterly, Vol. 13

(1998),

Mohammad Hashim Kamali, “Freedom of Religion in Islamic Law” dalam

Capital University Law Review, ed. 21 (1992)

Jurnal Hukum dan Hukum Islam, (AnAlisis Fatwa Mui Tahun 2007 Tentang

Sepuluh Kriteria Aliran Sesat) Oleh: Dr. H. Anung Al Hamat, Lc. M.Pd.I.

Lihat diwabesite: https://media-islam.or.id/2011/04/04/rukun-iman-6-

perkara diakses pada tanggAl 3 January 2019

Mohammad Hashim KamAli, “Freedom of Religion”; Mahmud SyAltut, Al-Islam

Aqidah wa Syari„ah, (Kuwait: Dar Al-QAlam, 1963), Muhammad Sa„id

Ramad}ān Al-Buthī, Al-Jihad fī Al-Islam, (Beirut: Dar Al-Fikr Al-

Mu„asir, 1993)

Sayyid Sabiq, Fiqh Al-Sunnah, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1983), jilid II, cet. ke-4,

misalnya, mencatat “wAlam yakhtAlif ah adun min Al-„ulamā‟ fī wuju bil

murtada” (tidak ada seorang ulama pun yang berbeda pendapat tentang

kewajiban menghukum mati orang murtad). HAl yang sama dikemukakan

oleh Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, (Beirut: Dar

Al-Fikr Al-Mu„asir, 1997), jilid VII, cet. ke-4.

Fatwa tentang Ahmadiyah merupakan Fatwa yang ke-13 dan mengenai Aliran Al-

Qiyadah Al-Islamiyah merupakan Fatwa yang ke-14 yang dihimpun

dAlam Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (Jakarta: Sekretariat

Majelis Ulama Indonesia, 2010).

Abu Hamid Al-GazAli, Kitab Al-Iqtisad fī Al-I„tiqad, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-

„Ilmiyyah, 1988), Abu Al-Fath Muhammad „Abd Al-Karim Al-

Syahrastani, Al-MilAl wa Al-NihAl, ed. Sidqi Jamil Al-„Aththar, (Beirut:

Dar Al-Fikr, 2005)

Muhammad Abu Zahrah, Al-Jarimah wa Al-Uqubah fi Al-Fiqh Al-Islami: Al-

„Uqubah, (Kairo: Dar Al-Fikr Al-„Arabi, tt.)

SUMBER LAIN

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 49: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

110

Al-Qur‟an karim

Tafsirul Al-Qur`anil „Azhim

Al –Qur‟an dan terjemahnya. Mujamma‟ Khadim Al Haramain Asy Syarifain Al

MAlik Fahd li thiba‟at aAl Mús.-haf asy-Syarif, Medinah Al

Munawwaroh, 1971.

Lihat diwibesite: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1403302/inilah-nabi-

sekte-hari-kiamat terkenAl, diakses pada tanggal 14-01-2019

Lihat diwebsitenya: http://id.wikipedia.org/wiki/Children_of_God diakses tanggal

19-01-2019

Lihat Diwebsitenya: http://islamlib.com/id/artikel/kebebasan-pilih-pilih diakses

pada tanggal: 19-01-2019

Lihat Diwebsitenya: http://ufukislam.blogspot.com/2009/12/abul-Ala-Al-

maududi.htm Diakses: pada tanggAl 10-08-2018.

Lihat Diwebsitenya: Http://Mamluatulrohmah.Blogspot.Co.Id/2012/05/Hadis-

Tentang-Ham.Html. Diakses Pada Tanggal 08/09/2017.

Lihat Diwebsitenya: http://www.nu.or.id/post/read/93379/memahami-makna-

wahyu-dan-proses-turunnya-Al-quran diakses pada tanggAl 3 January

2019.

Lihat Diwebsitenya: http://a2dcollection.blogspot.com/2017/03/ingkar-sunnah-

sejarah-dan-pendapatpara.html diakses pada tanggAl 3 January 2019.

Lihat Diwebsitenya: http://wikipedia.org di akses tanggal 13 juli 2018

H. Amir Mahmud, makalah Seminar Penegakkan Syariah Islam dan Refleksi

HAM (Diskusi teori tentang Islam dan HAM, tentang penyelenggara

PUSHAM UII tanggl 13 Agustus 2008).

Lihat diwebsitenya:

Http://Www.Pawatansoppeng.Go.Id/Tulisan/Hak%20asasi%20manusia%2

0dAlam%20tinjauan%20islam.Pdf. di akses tanggal 13 juli 2018

Lihat di website: http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep. di akses tanggal 13 juli

2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (11.12.2019)

Page 50: PERLINDUNGAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Atas …digilib.uin-suka.ac.id/37078/1/11370015_BAB_I_BAB V... · 2019-12-19 · perlindungan ham dalam pandangan islam (studi atas penganut

CURRICULUM VITAE BIODATA PRIBADI Nama : Laungan Nauli siregar

NIK : 1222041107920001

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, TanggalLahir : batang gogar Labuhanbatu Selatan, 11 Juli 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kaliurang km 5 gang sitisonya, sinduadi, mlati,

pogung kidul, sinduadi, kec. Mlati, sleman.

No. Telepon/-Email : 0813 9337 1110 / [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN SD : SD Negeri Batang Gogar 112257, 1998 – 2005

SLTP : MTs Darul Al-Ikhlas Dalan Lidang, 2005 – 2008

SMA : MAS Darul ikhlas dalan lidang, 2008 - 2009

SMA : MAS Daru lDarul Ulum Sipaho, 2010 – 2011

PerguruanTinggi : Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga, TA 2011

PENGALAMAN ORGANISASI 2013 – 2015 : Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan, Dewan

Penasehat

2017 – 2019 : Ikatan Pelajar Mahasiswa Sumatera Utara, Ketua

Bidang Kebencanaan dan Sosial

2017 - : Kami Indonesia

2017 - : Mandala Holing Institute, Deputi Advokasi dan

Pemberdayaan Masyarakat