Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERDAKWA YANG BERKEDUDUKAN
SEBAGAI JUSTICE COLLABORATOR DALAM PERKARA TINDAK PIDANA
KORUPSI (STUDI PUTUSAN NOMOR: 32/PID.SUS/TPK/2016/PN. JKT. PST)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Disusun oleh:
CINDY MONIQUE
NIM: 201610110311007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alaamiin, Maha Suci Allah SWT, Sang pemilik
Segala Ilmu dan Semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
dalam penulisan tugas akhir ini, karena penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
yang berjudul “Perlindungan Hukum Bagi Terdakwa yang Berkedudukan
Sebagai Justice Collaborator Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi
Putusan Nomor: 32/Pid.Sus/TPK/2016/PN. Jkt. Pst)
Dalam hal penyelesaian tugas akhir ini adalah hal yang sangat
membahagiakan sekaligus membanggakan bagi penulis, karena bukanlah suatu
hal yang mudah untuk menulis tugas akhir ini. Penulis juga menyadari bahwa
penulisan tugas akhir ini adalah sebagai kewajiban serta tanggung jawab penulis
selama menempuh perkuliah di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan yang karena keterbatasan dari pengetahuan
yang dimiliki oleh penulis.
Dalam penyelesaian penulisan tugas akhir ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak berupa dukungan secara moril serta sumbangsih
pemikiran. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas kasih dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat waktu dan
selalu diberikan kemudahan serta kejernihan pikiran dalam pengerjaannya;
2. Rustiana Damayanti, S.E., M.M (Mama), Aslimah (Nenek) dan Dyah Sulistyo
Wenny (Tante) yang selalu memberikan doa, kasih sayang, pengertian,
bantuan secara moril serta materiil sehingga penulis dapat mengerjakan
penulisan tugas akhir ini dengan baik dan pada akhirnya bisa menjadi
mahasiswi yang akan memperoleh gelar S-1 Sarjana Hukum;
3. Dr. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, yang
menjadi teladan bagi penulis selama menimba ilmu di Kampus Putih tercinta,
Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajarannya;
4. Bayu Dwiwiddy Jatmiko, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I penulis
yang selalu baik dan sabar membimbing penulis, memberikan semangat dan
motivasi yang tiada hentinya, serta memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
bagi penulis yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya;
5. Shinta Ayu Purnamawati, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing II penulis
yang senantiasa sabar dan baik hati saat membimbing penulis dan memberikan
arahan yang bermanfaat bagi kepenulisan tugas akhir penulis;
6. Dr. Tongat, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum, Catur Wido
Haruni, S.H., M.Si., M.Hum. (Wakil Dekan I), Dr. Haris, S.H., MH (Wakil
Dekan II), Said Noor P, S.H., M.H (Wakil Dekan III), dan Kepala
Laboratorium Fakultas Hukum, terima kasih telah menjadi motivator dan
inspirasi penulis;
7. Said Noor Prasetyo, S.H., M.H., selaku dosen Wali Kelas A tahun angkatan
2016 yang telah banyak memberikan motivasi serta memberikan banyak
x
kesempatan dan kepercayaan bagi penulis untuk mencoba banyak hal baru
selama masa perkulian hingga saat penulisan tugas akhir ini;
8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas segala
ilmu yang diberikan dan menjadi sosok hebat yang selalu penulis kagumi.
Terimakasih telah sabar mengajar dan membimbing penulis dalam segala mata
kuliah yang telah penulis tempuh. Semoga ilmu yang diberikan oleh Bapak
dan Ibu Dosen bisa bermanfaat bagi penulis baik di dunia maupun di akhirat.
Jasa-jasa beliau tidak dapat penulis ungkapkan lagi, sungguh tiada batasnya;
9. Keluarga Besar Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang, terimakasih telah memberikan kepercayaan kepada penulis sebagai
Asisten Laboratorium FH UMM. Banyak sekali pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi penulis. Terimakasih kepada instruktur yang sudah menjadi
saudara penulis dan menjadi teman bertukar ilmu dan pikiran dengan penulis;
10. Teman rasa saudara penulis yang selalu ada di kala penulis sedang
membutuhkan bantuan dalam bentuk apapun, Tsani Muhammad Salman yang
selalu mendengarkan keluh kesah penulis selama ini dan selalu memberikan
dukungan yang tiada hentinya;
11. Seluruh teman-teman Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
serta teman-teman Kelas A angkatan 2016, terimakasih telah menjadi teman
yang telah mengisi hari-hari penulis selama berkuliah;
12. Serta teman-teman KKN Kelompok 97 Plaosan yang telah menjadi teman
baru yang mengajarkan apa arti dari pertemanan yang tulus teruntuk Dinda,
Zeila, Dewi, Lidia, Nadia, Iman, Ahan, Jul, dan Albar.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER/SAMPUL DALAM ............................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v
UNGKAPAN PRIBADI ....................................................................................... vi
ABSTRAKSI ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 15
C. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................... 16
D. MANFAAT PENELITIAN ..................................................................... 16
E. KEGUNAAN PENELITIAN .................................................................. 17
F. METODE PENELITIAN
1. Metode Pendekatan ............................................................................ 18
2. Jenis Bahan Hukum ........................................................................... 20
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum .............................................. 22
4. Metode Analisa Bahan Hukum ......................................................... 22
G. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................... 23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum
1. Pengertian Perlindungan Hukum ..................................................... 25
2. Jenis-Jenis Perlindungan Hukum ..................................................... 28
B. Tinjauan Umum Tentang Alat-Alat Bukti dan Kesaksian dalam
Perkara Pidana
1. Alat Bukti yang Sah dalam Perkara Pidana ................................... 30
2. Macam-Macam Saksi dan Kesaksian .............................................. 34
C. Tinjauan Umum Tentang Terdakwa
1. Pengertian Tentang Terdakwa ......................................................... 44
2. Hak dan Kewajiban Terdakwa
a) Hak-Hak Terdakwa ..................................................................... 45
b) Kewajiban Terdakwa .................................................................. 49
D. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi
1. Pengertian Tindak Pidana ................................................................. 51
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ............................................................. 52
3. Pengertian Tindak Pidana Korupsi .................................................. 54
4. Jenis-Jenis Tindak Pidana Korupsi .................................................. 57
5. Unsur-Unsur Tindak Pidana Korupsi .............................................. 61
E. Tinjauan Umum Tentang Justice Collaborator
1. Pengertian Tentang Justice Collaborator ......................................... 63
xii
2. Peran Terdakwa yang Berkedudukan Sebagai Justice Collaborator
dalam Mengungkap Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
.............................................................................................................. 64
3. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban yang Berwenang
Menetapkan Terdakwa sebgai Justice Collaborator
a) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ............................... 69
b) Prosedur Memperoleh Perlindungan Sebagai Justice
Collaborator ................................................................................... 70
c) Syarat Untuk Menjadi Justice Collaborator .............................. 71
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaturan Hukum Tentang Justice Collaborator dalam Penyelesaian
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ditinjau dari Hukum Positif di
Indonesia ................................................................................................... 74
1. Pengaturan Hukum Tentang Justice Collaborator Secara Eksplisit
a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Perlindungan Saksi dan Korban ................................................ 76
b. Peraturan Bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Komisi Pemberantasan
Korupsi Republik Indonesia, Ketua Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban Republik Indonesia. Nomor: M.HH-
11.HM.03.02.th.2011, Nomor: PER-045/A/JA/12/2011, Nomor:
1 Tahun 2011, Nomor: KEPB-02/01-55/12/2011, Nomor: 4
Tahun 2011 Tentang Perlindungan Bagi Pelapor, Saksi
Pelapor dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama
........................................................................................................ 90
c. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 04 Tahun
2011 Tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana
(Whistleblower) dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama (Justice
Collaborator) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu
........................................................................................................ 99
2. Pengaturan Hukum Tentang Justice Collaborator Secara Implisit
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Pengesahan
United Nations Convention Against Corruption, 2003 (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003)
...................................................................................................... 101
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pengesahan
United Nations Convention Against Transnasional Organized
Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang
Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi)
...................................................................................................... 103
xiii
B. Perlindungan Hukum Bagi Terdakwa yang Berkedudukan Sebagai
Justice Collaborator Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Pada
Putusan Nomor: 32/Pid.Sus/TPK/2016/PN. Jkt. Pst
1. Kasus Posisi
a. Identitas Terdakwa .................................................................... 113
b. Kronologi Kasus ......................................................................... 113
c. Dakwaan ..................................................................................... 130
d. Tuntutan Pidana ........................................................................ 136
e. Putusan Hakim (Amar Putusan) .............................................. 137
2. Analisa Kasus ................................................................................... 139
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 157
B. Saran ....................................................................................................... 161
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 162
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Perbandingan Saksi dan Justice Collaborator
Tabel 2 : Hak, Kewajiban, dan Perlindungan Hukum Justice
Collaborator
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Indeks
Lampiran 2 : Surat Tugas
Lampiran 3 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 4 : Berita Acara Seminar
Lampiran 5 : Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor. 04 Tahun 2011
Tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana
(Whistleblower) dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama (Justice
Collaborator) di Dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu
162
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana Bag. 1. Jakarta. Raja Grafindo
Persada.
Adami Chazawi. 2008. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Bandung. PT.
Alumni.
Amir Ilyas, Jupri. 2018. Justice Collaborator: Strategi Mengungkap Tindak
Pidana Korupsi. Yogyakarta. Penerbit Gentha Publishing.
Andi Hamzah. 2007. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional
dan Internasional. Jakarta. Rajawali Press.
Andi Hamzah. 1991. Korupsi di Indonesia: Masalah dan Pemecahannya. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Darwan Prinst. 1998. Hukum Acara Pidana Dalam Praktik. Jakarta. Djambatan.
Elwi Danil. 2014. Korupsi: Konsep, Tindak Pidana, dan Pemberantasannya.
Jakarta. Rajawali Pers.
Evi Hartanti. 2007. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta. Sinar Grafika.
Firman Wijaya. Whistleblower dan Justice Collaborator dalam Perspektif Hukum.
Jakarta. Penaku.
Hari Sasangka dan Lily Rosita. 2003. Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana.
Bandung. Mandar Maju.
Juni Sjafrien Jahja. 2012. Say No To Korupsi. Jakarta. Visimedia.
Lilik Mulyadi. 2015. Perlindungan Hukum Whistleblower & Justice Collaborator
Dalam Upaya Penanggulangan Organized Crime. Bandung. PT Alumni.
Marwan Effendy. 2012. Sistem Peradilan Pidana: Tinjauan terhadap Beberapa
Perkembangan Hukum Pidana. Jakarta. Referensi.
M. Yahya Harahap. 2016. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP:
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan
Kembali (Edisi Kedua). Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.
O.C. Kaligis. 2006. Pengawasan terhadap Jaksa Selaku Penyidik Tindak Pidana
Korupsi dalam Pemberantasan Korupsi. Jakarta. O.C. Kaligis & Associates.
163
Philipus M. Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia.
Surabaya. PT. Bina Ilmu.
R. Wiyono. 2005. Pembahasan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Jakarta.
Sinar Grafika.
Tongat. 2015. Hukum Pidana Materiil. Malang. UMM Press.
Satjipto Raharjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.
Siswanto Sunarso. 2015. Viktimologi dalam Sistem Peradilan Pidana. Jakarta.
Penerbit Sinar Grafika.
Suhandi Cahaya dan Surachmin. 2011. Strategi & Teknik Korupsi. Jakarta. Sinar
Grafika.
Syaiful Bakhri. 2012. Beban Pembuktian Dalam Beberapa Praktik Peradilan.
Jakarta. Gramata Publishing.
PUTUSAN:
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 32/Pid.Sus/TPK/2016/ PN. Jkt.
Pst.
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 161/Pid.Sus/TPK/2015/PN. Jkt
Pst.
MAJALAH/JURNAL:
Muchsin. 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia.
Surakarta. Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret.
Kata Pengantar dari Redaksi, “Penerapan Whistleblower dan Justice Collaborator
dalam Perspektif Pengawasan” Majalah Fokus Pengawasan, Edisi 38 Tahun
X Triwulan II, 2013.
Recommendation Rec(2005)9 of the Committee of Ministers, to member states on
the protection of witnesses and collaborators of justice, Adopted by the
Committee of Ministers on 20 April 2005 at the 924th meeting of the
Ministers’ Deputies.
164
Satjipto Rahardjo. 1993. Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang
Sedang Berubah. Jurnal Masalah Hukum, Edisi 10.
Setiono. 2004. Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu
Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
INTERNET:
Albert Aries. 2017. “Perbedaan Saksi Mahkota dengan Justice Collaborator”.
https://www.hukumonline.com. Diakses tanggal 6 Mei 2019 pukul 13.00
WIB.
Alfero Septiawan. Identitas Dirahasiakan, Cara Negara Melindungi Pelapor
Maladministrasi dan Istilah Pembongkar Kejahatan Lainnya.
https://ombudsman.go.id. Diakses pada 22 Desember 2019 pukul 16.43
WIB.
Anandito Utomo. 2019. “Saksi Memberatkan, Meringankan, Mahkota dan Alibi”.
https://www.hukumonline.com. Diakses tanggal 17 November 2019 pukul
10.26 WIB.
Anti-Corruption Clearing House, Beranda: Jejak Kasus: Evy Susanti,
https://acch.kpk.go.id/, diakses tanggal 25 Oktober 2019 pukul 17.15 WIB.
Basuki Rahmat, Masalah Justice Collaborator Terus Terjadi di Pengadilan,
https://www.cnnhttindonesia.com/, diakses tanggal 3 November 2019 pukul
17.34 WIB.
Boris Tampubolon. 2016. “Pahami Alat Bukti Dalam Hukum Pidana Menurut
KUHAP”. https://konsultanhukum.web.id/. Diakses pada tanggal 23
November 2019 pukul 14.00 WIB.
Institute For Criminal Justice Reform, Problem Penetapan Bagi Pelaku Yang
Bekerjasama Masih Terjadi di Pengadilan, Hakim dan Jaksa Masih
Belum Sepakat Soal Status Pelaku Yang Bekerjasama, https://icjr.or.id/,
diakses pada tanggal 3 November 2019 pukul 17.49 WIB
Irene Sarwindaningrum dan Rini Kustiasih. 2016. Meninjau Ulang “Justice
Collaborator”. https://nasional.kompas.com. Diakses pada 22 Desember
2019 pukul 14.19 WIB.
Jimly Asshiddiqie. 2011. “Gagasan Negara Hukum Indonesia”, www.jimly.com,
diakses tanggal 25 Oktober 2019, pukul 08.17 WIB.
165
Kartini Laras Makmur. 2017. “Ini Bedanya Terlapor, Tersangka, Terdakwa, dan
Terpidana”. https://www.hukumonline.com. Diakses tanggal 28 Oktober
2019, pukul 17.47 WIB.
LPSK Perluas Subjek dan Jenis Pidana. https://www.cnnindonesia.com. Diakses
pada 20 Desember 2019 pukul 22.15 WIB.
Memahami Lagi Aspek Pengaturan dan Implementasi Justice Collaborator.
https://www.hukumonline.com. Diakses pada 15 Desember 2019 pukul
12.08 WIB.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 Tentang Menyatakan Berlakunya
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Republik Indonesia Tentang
Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan
Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perbuhana Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Pengesahan United Convention
Against Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti
Korupsi, 2003).
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Perngesahan United Nations
Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang
Terorganisasi).
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
166
Peraturan Bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, dan Ketua
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia Nomor
M.HH-11.HM.03.02.th.2011, Nomor PER-045/A/JA/12/2011, Nomor 1
Tahun 2011, Nomor KEPB-02/01- 55/12/2011, Nomor 4 Tahun 2011
tentang Perlindungan bagi Pelapor, Saksi Pelapor, dan Saksi Pelaku yang
Bekerjasama.
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Perlakuan Bagi
Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama
(Justice Collaborators) di Dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu.